BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. Bogasari Flour Mills adalah salah satu divisi dari PT Indofood Sukses

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. Bogasari Flour Mills adalah salah satu divisi dari PT Indofood Sukses"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Profil Perusahaan Bogasari Flour Mills adalah salah satu divisi dari PT Indofood Sukses Makmur, Tbk yang merupakan perusahaan penggilingan tepung terigu terintegrasi dan terbesar dalam satu lokasi. Bogasari Flour Mills didirikan pada zaman presiden Soeharto yang dilatar belakangi karena rendahnya mutu tepung terigu yang diimpor oleh pemerintah yang salah satunya disebabkan karena jarak transportasi yang jauh. Bogasari Flour Mills didirikan oleh Soedono Salim, Sudwikatmono, Dhuhar Susanto, dan Ibrahim Risjad pada tanggal 7 Agustus Pemerintah menetapkan keempat orang ini sebagai salah satu investor untuk mendirikan perusahaan tepung terigu di Indonesia melalui seleksi yang ketat. Selama tahun pertama program kerja difokuskan pada proses konstruksi dan pembangunan pabrik sehingga terbentuklah perusahaan tepung terigu pertama di Indonesia. Pada tanggal 29 November 1971 merupakan proses produksi penggilingan gandum pertama kali yang dilakukan Bogasari Flour Mills melalui pabrik yang berlokasi di Jakarta, tepatnya di Jl. Cilincing, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Daerah ini mempunyai area 33 ha dengan kapasitas produksi sebesar 650 ton gandum per hari dengan dua fasilitas penggilingan yaitu mill A dan B dengan kapasitas produksi yang dihasilkan pabrik di Jakarta mencapai ton 80

2 81 tepung terigu. Pertumbuhan permintaan tepung semakin meningkat untuk memenuhi tingginya tingkat permintaan pasar, sehingga Bogasari mendirikan pabrik kedua di Surabaya pada tanggal 10 Juli 1972 dengan luas 3,3 ha. Bogasari memiliki dua pabrik yang berlokasi di Jakarta dan Surabaya dengan total kapasitas produksi tepung sebesar 3,2 juta ton per tahun. Bogasari memproduksi berbagai tepung terigu yang berkualitas untuk berbagai kebutuhan dan dipasarkan dengan berbagai merek utama antara lain Cakra Kembar, Segitiga Biru, dan Kunci Biru. Merek-merek utama tersebut merupakan merek yang telah mapan, dikenal luas, dan dekat di hati konsumen. Guna menjawab kebutuhan konsumen akan berbagai jenis terigu untuk berbagai makanan, Bogasari melakukan berbagai terobosan dan mengembangkan berbagai merek lainnya seperti Cakra Kembar Emas, Lencana Merah, Taj Mahal dan lainnya. Tepung terigu Bogasari tersedia di berbagai pelosok Indonesia melalui lebih dari 40 depo yang menyebar luas di berbagai daerah. Selain itu, Bogasari juga menghasilkan produk sampingan. Produk sampingan ini berupa sisa olahan dari penggilingan gandum. Hasil produk sampingan terdiri dari bran, pollard, pellet dan tepung industry. Pada tahun 1991, usaha Bogasari telah diperluas dengan mendirikan pabrik pasta dalam kawasan pabrik Bogasari di Jakarta yang memproduksi jenis makanan asal Italia seperti spaghetti, macaroni, fettucini, dan lainnya yang dipasarkan dengan merek La Fonte. Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat dalam negeri, berbagai produk pasta tersebut juga diekspor ke mancanegara.

3 Visi dan Misi Visi Visi Bogasari adalah menjadi perusahaan terkemuka dari penyedia produk tepung-tepungan berkualitas premium dan bernilai tinggi termasuk jasa terkait, yang terintegrasi Misi Bogasari mewujudkan visi dengan : 1. Menghasilkan produk berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. 2. Mendistribusikan produk secara intensif untuk menjangkau seluruh area potensial, baik di wilayah Indonesia mauoun wilayah regional. 3. Mengembangkan kompetensi sumber daya manusia. 4. Memperkuat daya saing dengan menerapkan teknologi yang tepat dan proses yang efektif. 5. Berupaya secara terus menerus menambah nilai perusahaan bagi para pemangku kepentingan.

4 Struktur Organisasi Susunan struktur organisasi Bogasari adalah : Sumber : Dokumentasi PT ISM Tbk, Bogasari Flour Mills Division Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT ISM Tbk, Bogasari Flour Mills Division

5 Tanggung Jawab dan Wewenang Adapun tanggung jawab dan wewenang dari masing- masing bagian sebagai berikut : A. Dewan Pimpinan (ISM Board of Directors) - Board of Directors / Dewan Pimpinan merupakan pemegang kekuasaan tertinggi setelah RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). - Memberikan persetujuan bagi rancangan kebijakan perusahaan yang diajukan oleh direksi. - Memberik Mengawasi, memelihara dan mengembangkan usaha perusahaan. - Memberi saran dan petunjuk bagi dewan direksi. B. Direktur (Director) - Mengatur dan memimpin jalannya kegiatan perusahaan agar tercapainya tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Meningkatkan keuntungan dari perkembangan dan pertumbuhan perusahaan di masa depan. - Mengendalikan dan menerapkan kebijakan perusahaan dan mengawasi perkembangan perusahaan secara menyeluruh. - Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap urusan perusahaan dalam arti menjaga kelangsungan hidup perusahaan. C. Manajemen Komite (Management Committee) - Bertanggung jawab dalam menyelesaikan kembali kebijakan perusahaan yang tidak terwakili oleh Dewan Direksi. - Berfungsi sebagai konsultan tetap dari suatu tugas yang dibuat wakil manajer, termasuk CEO sebagai ketua dan 2 orang asisten.

6 85 D. Pembantu Kepala Pelaksana (Chief Executive Assistant) - Mengevaluasi kemajuan program-program sebagai perbandingan dengan kenaikan tugas utama. - Mewakili CEO dalam menggali kesempatan bisnis baru, mengevaluasi kembali kemungkinan kesempatan baru, mengembangkan strategi implementasi untuk suatu kesempatan ke dalam aktivitas bisnis. - Mengkoordinasi seluruh aktivitas semua unit yang termasuk dalam pengembangan suatu kesempatan bisnis, dan perencanaan dan pengembangan dalam proyek-proyek khusus. Chief Executive Assistaint membawahi : Badan Hukum Perencanaan (Corporate Planning) 1. Mengatur dan mengontrol kemajuan dari rencana kerja sama 2. Mengeluarkan kebijakan, prosedur, dan perencanaan. 3. Bertanggung jawab memimpin perusahaan dalam menjalankan tujuan serta perencanaan strategi kegiatan perusahaan. Riset dan Pengembangan (Research and Development) 1. Memimpin penelitian untuk meningkatkan jumlah produk. 2. Mengembangkan produk yang dibutuhkan oleh konsumen. 3. Memimpin penelitian dan mengembangkan teknik untuk meningkatkan kualitas dan daya jual. 4. Mengembangkan dan memproduksi produk baru.

7 86 Manajemen Perwakilan (Management Representative) 1. Bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas sistem manajemen agar dapat melengkapi dan mengatur permintaan ISO Bertanggung jawab dalam meningkatkan kemajuan program perlindungan kebakaran, keselamatan, kesehatan dan lingkungan. 3. Mengindetifikasi kemajuan dan perawatan semua prosedur serta intstruksi kerja. E. Sekretaris (Corporate Secretary) - Mengawasi dan mengkoordinasi kegiatan perusahaan. - Mengarahkan bawahan agar kegiatan perusahaan dilakukan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. - Bertanggung jawab dalam mengatur sistem pengamanan untuk melindungi rahasia perusahaan. F. Kepala Urusan Perusahaan (Chief of Corporate Affairs) - Bertanggung jawab dalam pengkoordinasian aktivitas semua unit. - Bertanggung jawab dalam mengembangkan kebijakan, dan prosedur yang berhubungan dengan masyarakat serta mengkomunikasikannya. G. Pengecekan Keuangan Perusahaan (Internal Audit) - Melakukan pemeriksaan atas pelaksanaan kegiatan operasi perusahaan dalam menemukan permasalahan yang dapat menimbulkan kerugian dan mengantisipasi adanya kecurangan dalam sistem yang dijalankan. - Mendorong adanya efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan.

8 87 H. Ketua Wakil Presiden Perdagangan (Senior Vice President Commercial) - Bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan semua aktivitas yang berhubungan dengan penjualan dan pendistribusian. - Membuat perencanaan strategi yang berhubungan dengan penjualan. I. Ketua Wakil Presiden Manufaktur (Senior Vice President Manufakturing) - Memastikan kebijakan perusahaan terpadu dan memiliki sistem yang terkoordinasi dengan baik di semua aktivitas unit. - Bertanggung jawab dalam pelaporan operasional berkala dan laporan statistik. J. Ketua Wakil Presiden Sumber Daya Manusia (Senior Vice President Human Resources) - Bertanggung jawab dalam perekrutan karyawan. - Bertanggung jawab dalam penempatan karyawan. - Bertanggung jawab dalam membina hubungan dengan semua karyawan. K. Ketua Wakil Presiden Keuangan (Senior Vice President Finance) - Bertanggung jawab dalam mengkoordinir semua perumusan strategi jangka panjang yang berkaitan dengan keuangan perusahaan. - Memastikan ketersediaan dana operasional yang dibutuhkan untuk kegiatan operasional sehari-hari. - Memastikan konsolidasi keuangan yang akurat dan tepat waktu untuk pelaporan kepada direksi dan komisaris perusahaan. - Bertanggung jawab dalam membina hubungan dengan semua karyawan.

9 Gambaran Umum Proses Bisnis Perusahaan Berikut ini adalah gambaran umum proses bisnis perusahaan PT ISM Bogasari Flour Mills Division : 1. Pelanggan yang ingin memesan produk dapat melakukan order melalui atau telepon ke bagian sales admin. 2. Bagian sales admin akan mengecek keabsahan pesanan. 3. Bagian sales admin akan memberikan konfirmasi apabila pesanan ditolak, sedangkan apabila pesanan diterima maka bagian sales admin akan meneruskan proses selanjutnya ke bagian delivery order admin. 4. Bagian delivery order admin akan membuat sales quotation. Kemudian bagian delivery order admin akan melakukan cek kredit atau utang dari pelanggan. 5. Apabila dalam cek kredit, status kredit pelanggan diterima maka sales quotation disetujui dan bagian delivery order admin akan menerbitkan delivery order. 6. Kemudian apabila dalam cek kredit, status kredit pelanggan ditolak maka bagian delivery order admin akan melakukan proses cek OCLA. Apabila proses cek OCLA status pelanggan ditolak maka bagian delivery order admin akan menghapus pesanan dan melakukan konfirmasi ke pelanggan, sedangkan apabila cek OCLA status pelanggan diterima maka sales quotation disetujui dan bagian delivery order admin akan menerbitkan delivery order. 7. Selama pengecekan status kredit pelanggan, bagian delivery order admin akan melakukan konfirmasi ketersediaan barang di finish good store.

10 89 Apabila barang tidak tersedia maka akan dikonfirmasi ke pelanggan untuk kesediaannya menunggu. 8. Bagian finish good store akan menginformasikan ke bagian produksi untuk mengisi kembali stok yang kosong ataupun berkurang setelah transaksi jual beli. 9. Bagian PPIC akan mengecek stok produk yang berkurang atau kosong. Kemudian bagian PPIC akan melakukan perencanaan produksi sebelum melakukan proses produksi untuk menentukan jumlah bahan baku yang dibutuhkan dan bagian PPIC akan membuat surat perencanaan produksi. Kemudian bagian PPIC akan memberikan surat perencanaan produksi ke bagian produksi. 10. Bagian produksi akan membuat surat perintah kerja berdasarkan surat perencanaan produksi yang diterima. Kemudian bagian produksi akan membuat surat permintaan bahan baku untuk meminta bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi kepada bagian raw material. 11. Bagian raw material akan mengeluarkan bahan baku sesuai dengan surat permintaan bahan baku dan membuat surat pengeluaran bahan baku jika bahan baku yang dibutuhkan tersedia. Apabila bahan baku yang dibutuhkan tidak tersedia atau berkurang maka bagian raw material akan membuat surat permintaan pengadaan bahan baku dan diserahkan kepada bagian purchasing. 12. Bagian purchasing akan membuat surat permintaan pembelian bahan baku berdasarkan surat permintaan pengadaan bahan baku dari bagian raw

11 90 material. Kemudian bagian purchasing akan menghubungi agen melalui telepon dan fax. 13. Agen yang menerima pesanan dari bagian purchasing akan mencari dan menyeleksi pemasok. Apabila agen tidak dapat menemukan pemasok yang dapat memenuhi pesanan dari bagian purchasing maka agen akan mengkonfirmasikan kepada bagian purchasing. Sedangkan apabila agen menemukan pemasok yang dapat memenuhi pesanan dari bagian purchasing maka agen akan memberikan surat penawaran pembelian bahan baku kepada purchasing. 14. Bagian purcashing akan melakukan pengecekan setelah menerima surat penawaran pembelian bahan baku dari agen. Apabila bagian purchasing menolak tawaran dari agen maka bagian purchasing akan memberikan konfirmasi kepada agen. Sedangkan apabila bagian purchasing menerima tawaran dari agen maka bagian purchasing akan membuat PO dan melakukan konfirmasi kepada agen. 15. Agen akan membuat tagihan dan bukti pengambilan barang setelah menerima PO dari bagian purchasing. 16. Bagian purchasing akan memberikan rangkap PO dan bukti pengambilan barang setelah menerima tagihan dan bukti pengambilan barang dari agen. 17. Bagian delivery akan melakukan konfirmasi untuk waktu pengambilan barang. Setelah mendapatkan konfirmasi waktu pengambilan barang maka bagian delivery akan membuat surat jalan dan menjemput pesanan ke pemasok dengan membawa bukti pengambilan barang.

12 Bagian delivery akan memberikan konfirmasi kepada bagian raw material apabila kapal yang membawa bahan baku gandum sudah mendekati darmaga. 19. Bagian raw material akan menerima konfirmasi dan membuat surat penerimaan bahan baku sebagai syarat untuk menjalankan aplikasi timbangan. Kemudian bahan baku gandum akan ditransfer dari kapal ke silo.

13 Gambar 3.2. Proses Bisnis PT ISM Bogasari Flour Mills Division,Tbk 92

14 Penggerak Supply Chain Perusahaan Ada empat faktor utama yang menjadi penggerak untuk menentukan kinerja dari supply chain dalam sebuah perusahaan, yaitu : 1. Fasilitas Bogasari memiliki dua buah pabrik tepung terigu yaitu di Jakarta dan Surabaya yang masing-masing dibangun di areal seluas 33 ha dan 3,3ha dengan fasilitas penggilingan (Milling), penyimpanan (Storage), dan dermaga/terminal (jetty) yang modern dan terpadu. Bogasari Jakarta dan Surabaya memiliki kapasitas giling 10,000 mt /hari dan 5,900 mt/hari. Sedangkan kapasitas pelletizing adalah 110 mt / jam untuk Jakarta dan 38 mt / jam untuk Surabaya. 2. Persediaan Manajemen Bogasari memiliki kebijakan untuk menyimpan persediaan bahan baku dan barang jadi. Kebijakan ini diambil oleh Bogasari dikarenakan tingginya tingkat permintaan tepung. Jadi, dengan memiliki persediaan bahan baku dan barang jadi diharapkan pesanan dari setiap pelanggan dapat dipenuhi dengan cepat oleh Bogasari. Namun dalam prakteknya, kebijakan yang diambil oleh Manajemen Bogasari mengalami kendala dan hambatan yaitu adanya ketidak pastian tingkat permintaan dari konsumen dan keterbatasan bahan baku dari pemasok. Bogasari Jakarta memiliki 140 buah Silo Gandum dengan total kapasitas mt, Silo Pellet dengan kapasitas mt, dan gudang untuk penyimpanan persediaan barang jadi sebesar mt. Sedangkan Bogasari

15 94 Surabaya memiliki 84 buah silo gandum dengan total kapasitas mt, Silo pellet sejumlah mt, dan gudang untuk penyimpanan persediaan barang jadi sebesar mt. 3. Transportasi Seluruh pemasok Bogasari berasal dari luar negeri, dan Bogasari memiliki pelanggan yang berskala nasional dan internasional. Bogasari memiliki Divisi Maritim untuk mengoperasikan 3 buah kapal angkut gandum dengan kapasitas mt dan 3 kapal tongkang 8000 mt. 4. Informasi Semua kegiatan komunikasi antara bagian internal perusahaan ataupun antara perusahaan dengan pelanggan dan pemasok masih menggunakan komunikasi langsung, telepon,fax dan internet Preliminary Steps Dalam mengembangkan e-supply Chain Management memerlukan beberapa tahapan dalam mempersiapkan dan menentukan strategi yang harus dilakukan, yaitu : Energize The Organization Energize the organization merupakan tahapan awal dalam perencanaan dan pengembangan e-scm pada Bogasari. E-SCM yang akan dibangun pada Bogasari melibatkan perusahaan, pelanggan dan agen. Bogasari sudah memiliki susunan struktur organisasi yang masing-masing divisi telah memiliki peran dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan termasuk dalam mendukung dan melaksanakan perancangan dan implementasi e-scm. Selain dukungan dari masing-masing divisi yang

16 95 terlibat, diperlukan juga dukungan dari manajemen puncak agar perancangan dan implementasi e-scm dapat berjalan lancar. Adapun bagian-bagian yang akan memiliki peranan penting dalam sistem e-scm adalah 1. Marketing Bagian ini bertugas menerima pesanan dari pelanggan, mengkonfirm status transaksi pelanggan, dan memastikan proses pesanan yang dilakukan oleh pelanggan selesai sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku. 2. Purchasing Bagian ini bertugas dalam pembelian dan pengadaan bahan baku untuk keperluan produksi, agar aktifitas produksi dapat berjalan dengan baik. 3. PPIC Bagian ini bertugas dalam melakukan perencanaan produksi dan menentukan bahan baku serta jumlah tingkat produksi yang dihasilkan. 4. Produksi Bagian ini bertugas dalam melakukan produksi sesuai dengan perencanaan kebutuhan dari perusahaan dalam memenuhi permintaan pelanggan. 5. Delivery Bagian ini bertugas dalam menjemput bahan baku yang telah dibeli oleh bagian purchasing.

17 96 6. Finished Good Store Bagian ini bertugas untuk mengelola dan memastikan ketersediaan barang jadi yang dihasilkan dari proses produksi untuk memenuhi permintaan konsumen. 7. Raw Material Bagian ini bertugas untuk mengelola dan memastikan ketersediaan bahan baku untuk produksi Enterprise Vision Visi dari Bogasari adalah menjadi perusahaan terkemuka dari penyedia produk tepung-tepungan berkualitas premium dan bernilai tinggi termasuk jasa terkait, yang terintegrasi. Berdasarkan visinya, perusahaan bertujuan untuk menjadi produsen yang dapat diandalkan dan memberikan pelayanan yang terbaik untuk pelanggan sehingga dapat memuaskan semua pelanggannya. Untuk mencapai visi yang telah ditentukan, maka diperlukan suatu analisis lingkungan bisnis yang dimiliki perusahaan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perusahaan dalam pencapaian visi. Analisis lingkungan bisnis perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan analisis five forces porter yang terdiri dari persaingan antar perusahaan sejenis, ancaman pesaing baru, ancaman produk subtitusi, kekuatan tawar menawar pemasok, kekuatan tawar menawar konsumen.

18 97 Berikut adalah analisis five force porter pada PT ISM Bogasari Flour Mills Division : 1. Persaingan antar perusahaan sejenis Dalam setiap bisnis yang dijalankan pasti terdapat persaingan, setiap perusahaan pasti akan berusaha untuk menjadi yang terbaik dan terdepan diantara para pesaing-pesaingnya agar dapat mempertahankan dan memperluas pangsa pasar mereka. Bogasari merupakan perusahaan manufaktur yang memiliki pabrik penghasil tepung pertama dan terbesar di Indonesia. Produk yang dihasilkan oleh Bogasari terbagi menjadi dua kategori yaitu produk utama dan produk sampingan. Produk utama Bogasari adalah tepung terigu dan pasta, sedangkan untuk produk sampingannya adalah pakan ternak dan tepung industri. Dalam persaingan antar perusahaan sejenis, Bogasari masih menjadi pemimpin pangsa pasar tepung terigu nasional dengan menguasai 57,3% meskipun pangsa pasar yang dimilliki Bogasari mengalami penurunan karena ketatnya persaingan dalam industri ini. Beberapa perusahaan pesaing Bogasari dalam industri sejenis adalah : a. PT Eastern Pearl Flour Mills dengan brand Gunung dan Kompas, produk dihasilkan adalah tepung terigu. b. PT Budi Acid Jaya TBK dengan brand Gunung Agung, produk yang dihasilkan adalah tepung tapioca.

19 98 c. PT Budi Makmur Perkasa dengan brand Rose Brand, produk yang dihasilkan adalah tepung tepung beras. d. UD Puri Pangan Sejahtera dengan brand Alini, produk yang dihasilkan adalah sagu tani. e. PT Wira Aksara dengan brand Wayang produk yang dihasilkan adalah sagu aren. 2. Ancaman pesaing baru Tingkat konsumsi tepung nasional yang semakin meningkat menjadi potensi bagi perusahaan perusahaan baru untuk masuk dalam persaingan indutri ini. Ancaman dari pesaing baru cenderung lemah karena Bogasari merupakan salah satu produsen yang memiliki pabrik tepung terbesar, sudah memiliki modal dan nama besar di industri sehingga Bogasari mempunyai kekuatan besar untuk menghadapi para pesaing baru. Pesaing baru yang akan masuk ke industri ini tentu akan mengalami kesulitan. Maka dari itu, para pesaing baru harus memiliki modal yang besar dan keunggulan kompetitif untuk mendukung mereka agar dapat bersaing dan bertahan dalam pasar. Ancaman pesaing baru bagi Bogasari bisa berasal dari home industry kecil, produsen tepung baru, para importir dan produsen tepung yang berasal dari luar negeri.

20 99 3. Ancaman produk subtitusi Bogasari memproduksi tepung sebagai produk utama di Indonesia. Tepung merupakan salah satu kebutuhan makanan pokok yang memiliki banyak barang subtitusi yang sejenis, namun pangsa pasar untuk kategori tepung telah dipegang oleh Bogasari. Ada beberapa produk subtitusi yang dapat mengancam produk Bogasari seperti tepung beras, tepung jagung atau maizena, tepung kue dan tepung singkong. Untuk mengatasi hal tersebut, Bogasari mempunyai kebijakan untuk memproduksi berbagai jenis tepung dengan kategori yang berbeda mulai dari kategori yang rendah hingga kategori yang tinggi sesuai dengan kebutuhan dan kegunaan konsumen. 4. Kekuatan tawar menawar pemasok Bogasari merupakan perusahaan yang selalu mengutamakan kualitas dan mutu produknya dengan tujuan untuk mempertahankan para pelanggannya agar tidak berpindah ke perusahaan lain yang dapat mempengaruhi tingkat penjualan perusahaan. Dari segi daya tawar menawar pemasok, Bogasari memiliki beberapa pemasok bahan baku gandum yang semuanya berasal dari luar negeri antara lain: Australia Gandum yang diimpor dari Australia ada dua jenis yaitu 1. hard wheat : Australian Hard, Australian Durum, dan Australian Prime Hard.

21 soft wheat : Australian Premium White, Australian Soft. Canada Gandum yang diimpor dari Canada ada dua jenis yaitu 1. hard wheat : Canadian Western Red Spring, Canadian Western Amber Durum, Canadian Western Extra Strong, Canadian Western Red Winter. 2. soft wheat : Canadian Praire Spring, Canadian Western Soft White Spring. USA Gandum yang diimpor dari USA ada dua jenis yaitu 1. hard wheat : Hard White Winter, Hard Spring, Hard White Spring. 2. soft wheat : Soft Red Winter, Soft Red Spring, Soft White Winter, Soft White Spring, Dark North Spring. Kekuatan daya tawar pemasok terhadap perusahaan cenderung kuat. Hal ini dikarenakan bahan baku gandum merupakan barang komoditas sehingga pergerakan harga sangat bergantung pada harga gandum dunia dan kualitas gandum yang ada di Indonesia juga tidak sebagus dengan kualitas gandum yang diimpor dari luar negeri. Jadi, Bogasari masih sangat bergantung pada gandum luar negeri.

22 Kekuatan tawar menawar konsumen Bogasari melayani transaksi bisnis to bisnis dimana konsumen Bogasari terdiri dari perusahaan dan pabrik yang bergerak di bidang industri makanan dengan bahan dasar utamanya adalah tepung. Selain melayani pasar nasional, Bogasari juga mengekspor produk mereka ke luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Brunei, Jepang, Australia, dan Hongkong. Kekuatan daya tawar konsumen terhadap perusahaan cenderung lemah. Hal ini dikarenakan Bogasari memiliki kapasitas dalam menerima atau menolak permintaan pembeli apabila dirasa kurang mengguntungkan atau dikarenakan sebab lainnya. Berdasarkan hasil analisis five force porter menunjukan bahwa daya tawar pemasok dan persaingan antar perusahaan sejenis memiliki kecenderungan yang kuat di lingkungan eksternal. Bahan baku gandum yang dibutuhkan Bogasari untuk melakukan produksi tepung semuanya berasal dari pemasok luar negeri yang mengakibatkan Bogasari sangat bergantung pada pemasok pemasok tersebut sehingga pemasok mempunyai daya tawar yang kuat. Ketersediaan bahan baku gandum sangat penting bagi Bogasari. Apabila bahan baku gandum yang dibutuhkan tidak tersedia dapat menganggu proses produksi Bogasari. Hal ini mengakibatkan Bogasari tidak dapat memenuhi permintaan tepung dari pelanggan dan pelanggan dapat mencari perusahaan lain sebagai alternative sehingga persaingan antar

23 102 perusahaan sejenis semakin kompetitif dan kuat. Ketersediaan bahan baku sangat bergantung pada pembeliaan bahan baku, sedangkan pembelian bahan baku dipengaruhi oleh pesanan dari pelanggan. Maka, Bogasari harus bisa meramalkan pemesanan yang dilakukan oleh pelanggan sehingga dapat memperkirakan bahan baku yang diperlukan. Sumber : Hasil wawancara dengan pihak perusahaan Gambar 3.3. Analisis Five Force Porter PT ISM Bogasari Flour Mills Division,Tbk

24 Suppy Chain Value Assesment Bogasari adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi produk dari bahan baku dasar gandum. Produk yang dihasilkan Bogasari terdiri dari produk utama dan produk sampingan. Produk utama yang dihasilkan adalah tepung terigu dan pasta, sedangkan produk sampingan yang dihasilkan adalah pakan ternak dan tepung industri. Dalam pertimbangan pengembangan aplikasi supply chain management harus dilakukan penentuan strategi yang tepat bagi perusahaan. Maka dari itu diperlukan analisis nilai dari setiap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Analisis ini akan membantu perusahaan untuk mengindetifikasi proses bisnis yang menghasilkan nilai bagi perusahaan. Metode analisis yang dapat digunakan untuk mengindetifikasi proses bisnis pada perusahaan manufaktur seperti Bogasari adalah metode value chain analysis. Analisis value chain terhadap aktivitas - aktivitas perusahaan dibagi menjadi dua pengelompokan, yaitu aktivitas utama (primary activities) dan aktivitas pendukung (support activities). 1. Aktivitas Utama (primary activities) a. Inbound Logistics Proses Pemesanan dan Pembelian Bahan Baku Tujuan dari proses ini adalah untuk memastikan bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan selalu terpenuhi. Proses ini sangat penting bagi perusahaan apabila ketersediaan bahan

25 104 baku tidak ada, maka proses produksi perusahaan tidak dapat dilakukan. Berikut ini adalah proses pemesanan dan pembelian bahan baku pada Bogasari : 1. Bagian raw material akan melakukan permintaan pengadaan bahan baku kepada bagian purchasing dengan membuat surat permintaan pengadaan bahan baku dan menyerahkan kepada bagian purchasing apabila bahan baku yang tersedia tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan produksi. 2. Bagian purchasing akan membuat surat permintaan pembelian bahan baku berdasarkan surat permintaan pengadaan bahan baku setelah itu bagian purchasing akan menghubungi agen melalui telepon untuk mengajukan permintaan pembelian bahan baku sesuai dengan kebutuhan bahan baku yang diperlukan oleh bagian raw material. 3. Agen akan mencari dan menyeleksi pemasok penyedia bahan baku yang sesuai dengan kriteria pesanan bagian purchasing. Agen akan memberikan konfirmasi kepada bagian purchasing apabila sudah mendapatkan pemasok yang sanggup memenuhi pesanan ataupun tidak mendapatkan pemasok yang dapat memenuhi pesanan. Agen akan memberikan konfirmasi dan membuat surat

26 105 penawaran pembelian bahan baku apabila sudah menemukan pemasok yang dapat memenuhi pesanan sesuai dengan kriteria pesanan bagian purchasing. Agen tetap akan memberikan konfirmasi apabila agen tidak dapat menemukan pemasok yang dapat memenuhi pesanan bagian purchasing. 4. Apabila bagian purchasing sudah menerima konfirmasi dan surat penawaran pembelian bahan baku dari agen, bagian purchasing akan memeriksa apakah informasi yang diberikan agen sesuai dengan kriteria pesanan. Apabila bagian purchasing menerima tawaran dari agen maka bagian purchasing akan mengkonfimasi kembali dan membuat purchase order sesuai dengan kesepakatan dan dikirim ke agen melalui fax atau . Sedangkan apabila tawaran dari agen ditolak maka bagian purchasing tetap memberikan konfirmasi kepada agen tanpa purchase order. 5. Agen akan membuat tagihan, bukti pengambilan barang dan menginformasikan waktu pengambilan barang yang dipesan oleh bagian purchasing.

27 106 Gambar 3.4. Proses Pemesanan dan Pembelian Bahan Baku Nilai yang dihasilkan dari proses ini adalah : 1. Proses pemesanan dan pembelian bahan baku akan memastikan terpenuhinya kebutuhan bahan baku perusahaan maka perusahaan dapat melakukan produksi secara tepat waktu dan dapat memenuhi permintaan dari pelanggan.

28 Proses pemesanan dan pembelian bahan baku akan memastikan bahan baku yang dipesan sesuai dengan kebutuhan, baik dari jenis gandum, kualitas gandum, harga gandum dan tepat waktu untuk kedatangan bahan baku. Proses Penerimaan Bahan Baku Tujuan dari proses ini adalah memastikan bahan baku yang sudah dibeli, diterima sesuai dengan kondisi yang diinginkan baik secara kuantitas dan kualitas. Berikut ini adalah proses penerimaan bahan baku pada Bogasari : 1. Bagian delivery akan menerima purchase order, bukti pengambilan barang dari bagian purchasing. 2. Bagian delivery akan melakukan konfirmasi ulang untuk waktu pengambilan barang yang telah disepakati antara bagian purchasing dan agen. 3. Setelah bagian delivery mendapatkan konfirmasi ulang dari agen maka bagian delivery akan membuat surat jalan. 4. Kemudian bagian delivery akan menjemput barang yang dipesan dengan membawa surat jalan dan bukti pengambilan barang ke pemasok yang bersangkutan. 5. Ketika kapal dari bagian delivery yang menjemput dan membawa bahan baku sudah mendekati dermaga maka bagian delivery akan menginformasikan ke bagian raw material.

29 Bagian raw material akan membuat surat penerimaan bahan baku dan mempersiapkan aplikasi timbangan sebelum pembongkaran bahan baku. Aplikasi timbangan dapat dijalankan apabila surat penerimaan bahan baku telah dibuat. 7. Pembongkaran bahan baku selesai apabila semua gandum telah masuk dalam silo sesuai dengan prosedur yang ada.

30 Gambar 3.5. Proses Penerimaan Bahan Baku 109

31 110 Nilai yang dihasilkan dari proses ini adalah : 1. Proses penerimaan bahan baku akan memastikan kuantitas dan kualitas bahan baku yang diterima sesuai dengan kesepakatan. 2. Proses penerimaan bahan baku akan memastikan jumlah stok bahan baku yang tersedia. b. Operation Proses Perencanaan Produksi Tujuan dari proses ini adalah untuk memastikan perusahaan dapat memenuhi pesanan dari pelanggan dan dapat mengisi kembali persediaan yang berkurang. Berikut ini adalah proses perencanaan produksi pada Bogasari : 1. Bagian perencanaan produksi (PPIC) akan mengecek untuk melakukan pengisian ulang persediaan barang jadi digudang ketika stok barang jadi berkurang karena adanya permintaan pengeluaran barang dari bagian sales untuk memenuhi pesanan pelanggan. 2. Bagian produksi (PPIC) akan membuat surat perencanaan produksi untuk jumlah barang yang akan diproduksi dan menentukan jumlah bahan baku yang dibutuhkan setelah melakukan pengecekan stok barang jadi di gudang yang ada.

32 Gambar 3.6. Proses Perencanaan Produksi 111

33 112 Nilai yang dihasilkan dari proses ini adalah : 1. Proses perencanaan produksi akan memastikan persediaan barang jadi tersedia sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. 2. Proses perencanaan produksi akan membantu dalam kelancaran proses perencanaan dan pembelian bahan baku. Proses produksi Tujuan dari proses ini adalah mengolah bahan baku menjadi barang jadi untuk didistribusikan kepada pelanggan sesuai dengan yang kebutuhan pelanggan. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, Bogasari sangat memastikan proses produksi harus berjalan sesuai dengan prosedur dan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Berikut ini adalah proses produksi pada Bogasari : 1. Bagian produksi akan membuat surat perintah kerja untuk melakukan produksi berdasarkan surat perencanaan produksi yang telah dibuat oleh bagian produksi (PPIC). 2. Bagian produksi akan membuat surat permintaan bahan baku untuk meminta bahan baku yang diperlukan ke bagian raw material sesuai dengan jumlah bahan baku yang dibutuhkan berdasarkan surat perencanaan produksi yang ada. 3. Bagian produksi akan memulai proses produksi apabila bahan baku sudah diterima.

34 Setelah selesai melakukan proses produksi maka bagian produksi akan membuat surat penyelesaian produksi dan barang jadi akan dikirim ke gudang penyimpanan. 5. Bagian gudang akan memeriksa barang jadi yang masuk apakah sesuai dengan surat penyelesaian produksi. Kemudian bagian gudang akan membuat surat penerimaan barang jadi.

35 Gambar 3.7. Proses Produksi 114

36 115 Nilai yang dihasilkan dari proses ini adalah : 1. Proses produksi mengubah bahan baku menjadi barang jadi. 2. Proses produksi menghasilkan barang jadi agar perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan. 3. Proses produksi memastikan kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan standar perusahaan. c. Outbound Logistics Proses Pengambilan Barang Tujuan dari proses ini adalah untuk mendistribusikan produk yang dihasilkan oleh perusahaan untuk memenuhi pesanan dari pelanggan. Berikut ini adalah proses pengambilan barang pada Bogasari: 1. Pelanggan akan menerima surat delivery order dan nomor antrian 2. Pelanggan harus mencetak dan membawa surat delivery order dan nomor antrian untuk pengambilan barang di gudang (finish good store) Bogasari. 3. Bagian gudang (finish good store) akan menyiapkan barang yang akan diambil oleh pelanggan sesuai dengan sales order dan surat delivery order. 4. Bagian gudang (finish good store) akan mengeluarkan barang dari gudang (finish good store) apabila pelanggan

37 116 mempunyai surat delivery order dan nomor antrian yang sah. 5. Setelah itu bagian gudang (finish good store) akan membuat surat pengeluaran barang dari gudang.

38 Gambar 3.8. Proses Pengambilan Barang 117

39 118 Nilai yang dihasilkan dari proses ini adalah : 1. Proses pengambilan barang memastikan pemenuhan pesanan pelanggan. 2. Proses pengambilan barang memastikan pendistribusian produk yang dipesan pelanggan dapat sampai ke tangan pelanggan secara tepat waktu. 3. Proses pengambilan barang memastikan produk sampai ke tangan pelanggan dalam keadaan baik sesuai dengan standar perusahaan. d. Marketing and Sales Proses Penerimaan Pesanan Tujuan dari proses penerimaan pesanan ini adalah untuk merespon pesanan pelanggan melalui proses negosiasi, kemudian melakukan pencatatan atas pesanan yang dilakukan oleh konsumen. Berikut ini adalah proses penerimaan pesanan pelanggan: 1. Bagian sales yang akan menerima pesanan dari pelanggan, pemesanan dapat dilakukan melalui telepon, fax atau datang langsung ke perusahaan. 2. Bagian sales akan mengecek keabsahan pesanan pelanggan. Apabila diterima akan dibuat sales quotation sedangkan apabila pesanan ditolak maka akan dikonfirmasi ke pelanggan.

40 Kemudian bagian DO admin akan mengecek sales quotation memeriksa ketersediaan barang yang dipesan dan memeriksa credit yang dimiliki oleh pelanggan dengan melakukan konfirmasi ke bagian gudang. 4. Setelah sales quotation disetujui maka bagian DO admin akan menerbitkan DO dan mengirimkan kepada pelanggan. Gambar 3.9. Proses Penerimaan Pesanan

41 120 Nilai yang dihasilkan dari proses ini adalah : 1. Proses penerimaan pesanan memastikan pesanan pelanggan tercatat. 2. Proses penerimaan pesanan untuk menetapkan ketentuan transaksi antara pelanggan dan perusahaan mengenai transaksi yang dilakukan seperti produk, kualitas, harga dan waktu pengiriman. 3. Proses penerimaan pesanan memastikan pesanan konsumen ditangani dengan baik. e. Services Proses Penerimaan Retur Produk Tujuan dari proses penerimaan retur produk adalah melayani keluhan pelanggan apabila terdapat kesalahan pengiriman produk yang dilakukan oleh perusahaan. Berikut ini adalah proses penerimaan retur produk : 1. Pelanggan menghubungi bagian sales untuk melakukan retur barang apabila terdapat barang rusak yang diterima oleh pelanggan. 2. Bagian sales akan membuat surat penerimaan barang rusak. 3. Bagian sales akan melakukan konfirmasi ke bagian finish good store untuk mengecek kapan barang keluar dari gudang karena jaminan atas penggantian barang

42 121 rusak adalah 2x24 jam terhitung sejak barang keluar dari gudang Bogasari. 4. Setelah menerima konfirmasi dari bagian finish good store maka bagian sales akan memeriksa kerusakan barang apakah akibat kesalahan Bogasari atau bukan. Penggantian barang akan dilakukan apabila kerusakan akibat kesalahan Bogasari. 5. Bagian sales akan membuat surat retur dan menyerahkan kebagian delivery order. Kemudian bagian delivery order akan membuat surat delivery order dan nomor antrian. 6. Bagian finish good store akan mengeluarkan barang sesuai dengan surat delivery order dan nomor antrian. Setelah mengeluarkan barang dari gudang maka bagian finish good store akan membuat surat pengeluaran barang dari gudang.

43 Gambar Proses Penerimaan Retur Produk 122

44 123 Nilai yang dihasilkan dari proses ini adalah : 1. Proses penerimaan retur produk memastikan pelayanan yang baik kepada pelanggan melalui pengembalian dan penggantian terhadap produk yang rusak/cacat. 2. Proses penerimaan retur produk memastikan kondisi produk yang rusak/cacat. 2. Aktivitas Pendukung (support activities) a. Firm Infrastructure Infrastruktur yang mendukung kegiatan/aktifitas bisnis perusahaan antara lain : 1. Top Level Management dapat mengawasi dan mengevaluasi kegiatan bisnis yang telah dilakukan oleh setiap divisi sesuai dengan tanggung jawabnya masing - masing. 2. Pengaturan keuangan yang baik dalam perusahaan. 3. Pengelolaan teknologi informasi dan sistem informasi yang baik dalam perusahaan. Nilai yang didapatkan dari aktifitas aktifitas ini adalah : 1. Semua unit dan divisi berkerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing masing. 2. Proses bisnis perusahaan dapat berjalan dengan lancar dalam pengawasan. 3. Memungkinkan melakukan evaluasi untuk meningkatkan proses bisnis. 4. Mencegah penyalahgunaan informasi yang tersedia.

45 124 b. Human Resource Management Human Resources Management yang mendukung kegiatan/aktifitas bisnis perusahaan antara lain : 1. Memastikan perencanaan perekrutan dan penyeleksian karyawan sehingga perusahaan memiliki sumber daya manusia yang berkompeten di bidangnya. 2. Memastikan penempatan tenaga kerja sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. 3. Melakukan pembayaran gaji sesuai dengan hak dan kewajiban karyawan. 4. Melakukan pengawasan kinerja para karyawan di setiap divisi Nilai yang didapatkan dari aktifitas aktifitas ini adalah : 1. Perusahaan mempunyai sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 2. Meningkatkan kinerja dari setiap karyawan. 3. Pengelolaan sumber daya manusia yang lebih baik. c. Technological Development Teknologi yang digunakan Bogasari untuk mendukung proses bisnisnya : 1. Menyediakan perangkat keras seperti komputer (personal computer) untuk mempermudah pekerjaan. 2. Menyediakan teknologi internet untuk mempermudah penyebaran informasi dan komunikasi baik dalam internal perusahaan, pemasok dan pelanggan.

46 Menyediakan fasilitas telepon, fax dan sebagai alat untuk berkomunikasi dalam mendukung aktifitas/kegiatan perusahaan. Nilai yang didapatkan dari aktifitas aktifitas ini adalah : 1. Mempercepat komunikasi dan penyebaran informasi yang dibutuhkan. 2. Peningkatan kinerja karyawan dengan menggunakan teknologi informasi. 3. Mengurangi biaya komunikasi yang berbasis kertas / paperless. 4. Mempermudah pemasok dan pelanggan mendapatkan informasi. 5. Meningkatkan kelancaran aktifitas dan kegiatan operasional. d. Procurement Aktifitas/kegiatan procurement yang dilakukan oleh Bogasari untuk mendukung proses bisnis perusahaan mencakup : 1. Pengadaan dan perawatan peralatan dan perlengkapan kantor. 2. Pengadaan dan perawatan peralatan dan perlengkapan gudang 3. Pengadaan dan perawatan peralatan dan perlengkapan alat produksi 4. Pengadaan dan perawatan peralatan dan perlengkapan transportasi. 5. Melakukan pemesanan kepada pemasok. 6. Mengontrol ketersediaan bahan baku yang dimiliki.

47 126 Nilai yang didapatkan dari aktifitas aktifitas ini adalah : 1. Memastikan kelancaran proses produksi yang dilakukan 2. Memastikan ketersediaan bahan baku. 3. Memastikan semua peralatan pendukung kegiatan operasional tersedia dan siap digunakan. Berdasarkan hasil analisis dengan value chain untuk kondisi internal perusahaan menunjukan aliran informasi dalam proses bisnis di perusahaan kurang lancar terutama aliran informasi yang berada di bagian upstream dimana aliran informasi dengan agen sangat terbatas ketika proses pemesanan bahan baku dan pengambilan bahan baku ke pemasok yang mengakibatkan informasi yang diterima oleh Bogasari menjadi tidak real time dan update. Aliran informasi yang terbatas di bagian upstream dapat mengakibatkan proses produksi menjadi terganggu sehingga proses pemenuhan pesanan menjadi tertunda, hal ini dapat mengurangi nilai perusahaan dimata pelanggan.

48 Gambar Value Chain Analysis PT ISM Tbk, Bogasari Flour Mills Division 127

49 Opportunity Identification Berdasarkan analisis Five Force Porter dan analisis Value Chain, maka dapat dilakukan identifikasi peluang untuk menentukan strategi supply chain management yang tepat bagi Bogasari. Beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai berikut : 1. Menentukan bagaimana perusahaan merespon permintaan pelanggan berdasarkan decoupling point. Perusahaan harus menentukan strategi yang tepat dalam merespon permintaan pelanggan. Untuk menentukan strategi yang tepat dalam merespon permintaan pelanggan, maka perlu dilakukan perhitungan MTS dan MTO terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Hasil perhitungan MTS dan MTO dapat menghasilkan strategi yang tepat bagi Bogasari dalam merespon permintaan pelanggan yang akhirnya dapat mempengaruhi bagaimana cara perusahaan dalam mengelola aktivitas supply chain mereka. Dalam perhitungan MTS dan MTO ada beberapa langkah langkah yang harus dilakukan untuk menghasilkan dan memutuskan apakah termasuk MTS atau MTO sebagai berikut :

50 129 Gambar Arsitektur Alat Bantu Keputusan MTO-MTS Perhitungan MTS / MTO akan dilakukan pada beberapa produk Bogasari secara sampel. Produk yang dijadikan sampel dalam perhitungan MTS/MTO adalah data produk Bogasari tahun 2010 kemasan 25 Kg. Tabel 3.1. Produk Bogasari (kemasan 25 kg) Tahun 2010 Nama Produk Nama Bahan Baku Cakra Australian Kembar Hard Segitiga Australian Biru Soft Kunci Australian Biru Soft Lencana Australian Merah Soft Negara Asal Jenis Bahan Baku Penjualan (ton) Jumlah Pesanan Lead Time Australia Hard 279, hari Australia Soft 398, hari Australia Soft 14, hari Australia Soft 278, hari Berikut ini langkah langkah yang harus dilakukan untuk menghasilkan dan memutuskan apakah termasuk MTS atau MTO sebagai berikut :

51 Service Considerations Pada tahap pertama, perhitungan MTS dan MTO akan dilakukan berdasarkan pada pertimbangan pelayanan. Dalam perhitungan MTS dan MTO berdasarkan pertimbangan pelayanan apabila waktu / deadline dari pelanggan lebih kecil dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk memproduksi dan memenuhi pesanan pelanggan, sebaiknya perusahaan memilih MTS sebagai strategi yang tepat dalam merespon pesanan pelanggan. Dan sebaliknya apabila waktu / deadline dari pelanggan lebih besar dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk memproduksi dan memenuhi pesanan pelanggan, perusahaan dapat memilih antara MTS/MTO sebagai strategi yang tepat dalam merespon pesanan pelanggan. Untuk melakukan perhitungan pertimbangan pelayanan ada beberapa parameter yang harus dipenuhi : a. Lead time pemasok Lead time pemasok merupakan waktu tunggu yang dibutuhkan perusahaan dalam melakukan pengadaan bahan baku. b. Setup time production Setup time production merupakan waktu rata rata yang diperlukan oleh bagian produksi untuk mermpersiapkan semua kebutuhan produksi.

52 131 c. Tingkat produksi Tingkat produksi merupakan kapasitas yang mampu diproduksi oleh perusahaan. d. Jumlah produksi rata rata Jumlah produksi rata rata merupakan nilai rata rata yang dihasilkan dari hasil penjualan dengan pesanan dari pelanggan. e. Deadline pelanggan Deadline pelanggan merupakan waktu maksimal yang telah disepakatin antara perusahaan dan pelanggan dalam pemenuhan pesanan. Nilai parameter yang diketahui untuk produk merk Cakra Kembar (kemasan 25 kg) tahun 2010 : Tabel 3.2. Nilai Parameter Service Consideration Cakra Kembar 2010 Parameter Nilai Lead time pemasok 61 hari Setup time production 30 menit Tingkat produksi 21,500 / 24jam = Jumlah produksi rata-rata 279, / 900pesanan = Deadline pelanggan 14 hari Berdasarkan nilai parameter yang diketahui, perhitungan MTS atau MTO berdasarkan pertimbangan pelayanan sebagai berikut :

53 132 Waktu yang dibutuhkan = lead time pemasok + setup time production + waktu produksi = lead time pemasok + setup time production + ( jumlah produksi rata rata / tingkat produksi ) = 61 hari + 30 menit + ( ton / ton per jam) = 1,464 jam jam jam = 1, jam = hari = 62 hari Jadi, waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi pesanan pelanggan untuk produk cakra kembar kemasan 25 kg yang bahan bakunya berasal dari negara Australia adalah sebesar 62 hari sedangkan deadline yang diberikan pelanggan adalah 14 hari. Waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi pesanan lebih besar dari deadline yang diberikan pelanggan, kesimpulannya perusahaan harus memilih MTS sebagai strategi dalam merespon pesanan dari pelanggan.

54 133 Nilai parameter yang diketahui untuk produk merk Kunci Biru (kemasan 25 kg) tahun 2010 : Tabel 3.3. Nilai Parameter Service Consideration Kunci Biru 2010 Parameter Nilai Lead time pemasok 61 hari Setup time production 30 menit Tingkat produksi 21,500 / 24jam = Jumlah produksi rata-rata 14,,596.9 / 101 = Deadline pelanggan 14 hari Berdasarkan nilai parameter yang diketahui, perhitungan MTS atau MTO berdasarkan pertimbangan pelayanan adalah sebagai berikut : Waktu yang dibutuhkan = lead time pemasok + setup time production + waktu produksi = lead time pemasok + setup time production + ( jumlah produksi rata rata / tingkat produksi ) = 61 hari + 30 menit + ( ton / ton per jam) = 1,464 jam jam jam

55 134 = 1, jam = hari = 62 hari Jadi waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi pesanan pelanggan untuk produk Kunci Biru kemasan 25 kg yang bahan bakunya berasal dari negara Australia adalah sebesar 62 hari sedangkan deadline yang diberikan pelanggan adalah 14 hari. Waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi pesanan lebih besar dari deadline yang diberikan pelanggan, kesimpulannya perusahaan harus memilih MTS sebagai strategi dalam merespon pesanan dari pelanggan. Nilai parameter yang diketahui untuk produk merk Segitiga Biru (kemasan 25 kg) tahun 2010 : Tabel 3.4. Nilai Parameter Service Consideration Segitiga Biru 2010 Parameter Nilai Lead time pemasok 61 hari Setup time production 30 menit Tingkat produksi 21,500 / 24jam = Jumlah produksi rata-rata 398, / 1450 = Deadline pelanggan 14 hari Berdasarkan nilai parameter yang diketahui, perhitungan MTS atau MTO berdasarkan pertimbangan pelayanan adalah sebagai berikut :

56 135 Waktu yang dibutuhkan = lead time pemasok + setup time production + waktu produksi = lead time pemasok + setup time production + ( jumlah produksi rata rata / tingkat produksi ) = 61 hari + 30 menit + ( ton / ton per jam) = 1464 jam jam jam = jam = hari = 62 hari Jadi waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi pesanan pelanggan untuk produk Segitiga Biru kemasan 25 kg yang bahan bakunya berasal dari negara Australia adalah sebesar 62 hari sedangkan deadline yang diberikan pelanggan adalah 14 hari. Waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi pesanan lebih besar dari deadline yang diberikan pelanggan, kesimpulannya perusahaan harus memilih MTS sebagai strategi dalam merespon pesanan dari pelanggan.

57 136 Nilai parameter yang diketahui untuk produk merk Lencana Merah (kemasan 25 kg) tahun 2010 : Tabel 3.5. Nilai Parameter Service Consideration Lencana Merah 2010 Parameter Nilai Lead time pemasok 61 hari Setup time production 30 menit Tingkat produksi 21,500 / 24jam = B Jumlah produksi rata-rata 278, / 875 = Deadline pelanggan 14 hari Berdasarkan nilai parameter yang diketahui, perhitungan MTS atau MTO berdasarkan pertimbangan pelayanan adalah sebagai berikut : Waktu yang dibutuhkan = lead time pemasok + setup time production + waktu produksi = lead time pemasok + setup time production + ( jumlah produksi rata rata / tingkat produksi ) = 61 hari + 30 menit + ( ton / ton per jam ) = 1,464 jam jam jam = 1, jam = hari = 62 hari

58 137 Jadi waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi pesanan pelanggan untuk produk lencana merah kemasan 25 kg yang bahan bakunya berasal dari negara Australia adalah sebesar 62 hari sedangkan deadline yang diberikan pelanggan adalah 14 hari. Waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi pesanan lebih besar dari deadline yang diberikan pelanggan, kesimpulannya perusahaan harus memilih MTS sebagai strategi dalam merespon pesanan dari pelanggan. Tabel 3.6. Hasil perhitungan MTS dan MTO berdasarkan pertimbangan pelayanan Nama Waktu yang Tanda Deadline Keputusan Produk dibutuhkan untuk memenuhi pesanan Pelanggan Cakra 62 hari > 14 hari MTS Kembar Segitiga 62 hari > 14 hari MTS Biru Kunci Biru 62 hari > 14 hari MTS Lencana Merah 62 hari > 14 hari MTS Berdasarkan hasil perhitungan MTS / MTO berdasarkan pertimbangan pelayanan terhadap keempat produk sampel harus diproses secara MTS. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 3.6 dimana waktu yang diperlukan perusahaan untuk memenuhi pesanan pelanggan lebih lama dibandingkan dengan waktu deadline yang ada. 2. Demand Analysis

59 138 Pada tahap yang kedua, perhitungan MTS dan MTO akan dilakukan berdasarkan pada analisis permintaan. Analisis permintaan dinyatakan dalam koefisien variasi penjualan yang akan dipasangkan dengan lead time pengiriman. Untuk melakukan perhitungan MTS / MTO berdasarkan analisis permintaan, ada beberapa parameter yang harus dipenuhi : a. Lead Time pengiriman Lead Time pengiriman merupakan waktu yang diperlukan dalam pemenuhan pesanan yang dimulai dari penerimaan pesanan sampai pesanan pelanggan siap dikirimkan ke pelanggan. b. Rata-rata penjualan Rata-rata penjualan merupakan nilai yang diperoleh dari data penjualan Bogasari yang didapat dari total penjualan dibagi dengan jumlah pesanan. c. Standar deviasi penjualan Standar deviasi penjualan merupakan nilai yang diperoleh dari data penjualan Bogasari untuk menghasilkan nilai standar deviasi penjualan.

60 139 Nilai parameter yang diketahui untuk produk merk Cakra Kembar (kemasan 25 kg) tahun 2010 : Tabel 3.7. Nilai Parameter Demand Analysis Cakra Kembar 2010 Parameter Nilai Lead time B pengiriman 62 hari Rata-rata penjualan 279, / 900 pesanan = ton Standar deviasi penjualan ton Berdasarkan nilai parameter yang diketahui, perhitungan MTS atau MTO berdasarkan analisis permintaan adalah sebagai berikut : Koefisien Variasi Penjualan = Standar Deviasi Penjualan Rata - rata Penjualan = ton / ton = 1.17 ton Nilai parameter yang diketahui untuk produk merk Kunci Biru (kemasan 25 kg) tahun 2010 : Tabel 3.8. Nilai Parameter Demand Analysis Kunci Biru 2010 Parameter Lead time pengiriman Rata-rata penjualan Standar deviasi penjualan Nilai 62 hari 14,596.9 / 101 pesanan = ton 33.9 ton

61 140 Berdasarkan nilai parameter yang diketahui, perhitungan MTS atau MTO berdasarkan analisis permintaan adalah sebagai berikut : Koefisien Variasi Penjualan = Standar Deviasi Penjualan Rata rata Penjualan = 33.9 ton / ton = 0.23 ton Nilai parameter yang diketahui untuk produk merk Segitiga Biru (kemasan 25 kg) tahun 2010 : Tabel 3.9. Nilai Parameter Demand Analysis Segitiga Biru 2010 e Parameter Lead time pengiriman Rata-rata penjualan B Standar deviasi penjualan Nilai 62 hari 398, / 1,450 pesanan = ton ton Berdasarkan nilai parameter yang diketahui, perhitungan MTS atau MTO berdasarkan analisis permintaan adalah sebagai berikut : Koefisien Variasi Penjualan = Standar Deviasi Penjualan Rata rata Penjualan = ton / ton = 1 ton Nilai parameter yang diketahui untuk produk merk Lencana Merah (kemasan 25 kg) tahun 2010 :

62 141 Tabel Nilai Parameter Demand Analysis Lencana Merah 2010 Parameter Lead time pengiriman Rata-rata penjualan B Standar deviasi penjualan e Nilai 62 hari 278, / 875 pesanan = ton ton Berdasarkan nilai parameter yang diketahui, perhitungan MTS atau MTO berdasarkan analisis permintaan adalah sebagai berikut : Koefisien Variasi Penjualan = Standar Deviasi Penjualan Rata rata Penjualan = ton / ton = 1.17 ton Berikut ini grafik variasi penjualan dan permintaan rata-rata sebagai berikut : Gambar Grafik koefisien variasi Penjualan dan Permintaan Rata Rata

63 142 Grafik diatas dibagi menjadi empat daerah yang terdiri dari : 1. Daerah A dimana produk dengan volume penjualan yang tinggi dan variasi yang besar sehingga kandidat ini cocok untuk MTS. 2. Daerah B dimana produk dengan volume penjualan yang tinggi dan variasi yang kecil sehingga kandidat ini cocok untuk MTS. 3. Daerah C dimana produk dengan volume penjualan yang rendah dan variasi yang besar sehingga kandidat ini cocok untuk MTO. 4. Daerah D dimana produk dengan volume penjualan yang rendah dan variasi yang kecil sehingga kandidat ini cocok untuk MTO. Hasil perhitungan MTS / MTO berdasarkan demand analysis terhadap keempat produk sampel menghasilkan alternatif MTS dimana keempat produk sampel berada pada daerah B dimana produk yang dihasilkan dalam volume penjualan yang tinggi dan koefisien variasi penjualan yang kecil seperti yang tersaji pada grafik Cost Analysis Pada tahap ketiga, akan dilakukan perhitungan biaya untuk perbandingan biaya antara alternative MTS/MTO

64 143 sehingga dapat diketahui alternatif mana yang menghasilkan biaya yang minimal. Untuk melakukan perhitungan MTS / MTO berdasarkan analisis biaya, ada beberapa parameter yang harus dipenuhi : a. Jumlah pesanan ke pemasok Jumlah pesanan ke pemasok merupakan jumlah bahan baku yang dipesan ke pemasok b. Biaya pemesanan Biaya pemesanan merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam melakukan setiap pesanan. c. Biaya penyimpanan persediaan Biaya penyimpanan persediaan merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam melakukan pemeliharaan bahan baku. Nilai parameter yang diketahui untuk bahan baku hard wheat tahun 2010 : Tabel Nilai Parameter Cost Analysis Hard Wheat 2010 Parameter Nilai Jumlah total pesanan ke pemasok 70 kali dalam 1 tahun Biaya pemesanan Rp per pesanan Biaya penyimpanan Rp / ton per hari Biaya persiapan N produksi Rp / ton Permintaan N bahan baku per tahun 1,302, ton Jumlah hari kerja 300 hari N Service level 90% (1.28) i Standar deviasi 3,328.26

65 144 Nilai parameter yang diketahui untuk bahan baku soft wheat tahun 2010 : Tabel Parameter Cost Analysis Soft Wheat 2010 Parameter Nilai Jumlah total pesanan ke 60 kali dalam 1 tahun pemasok Biaya pemesanan Rp per pesanan Biaya penyimpanan Rp / ton per hari Permintaan bahan baku per 563, ton tahun Jumlah hari kerja 300 hari Service level 90% (1.28) Standar deviasi Perhitungan biaya MTO Perhitungan total biaya MTO terdiri dari biaya pemesanan bahan baku dan biaya persiapan produksi. Dalam alternatif MTO diasumsikan tidak terdapat persediaan bahan baku untuk itu perhitungan biaya persediaan tidak diperhitungkan. a. Perhitungan biaya MTO untuk bahan baku Hard Wheat 2010 Biaya pemesanan = jumlah pesanan ke pemasok x biaya pemesanan = 70 kali pesanan X Rp. 5,000,000 = Rp 350,000,000

66 145 Biaya penyimpanan = (jumlah per pesanan/ 2) x biaya penyimpanan = ((1,302, /70)/2) X Rp 30,000 = (18, /2) x Rp 30,000 = 9, x Rp 30,000 = Rp 279,129,927 Total Biaya = biaya pemesanan + biaya penyimpanan = Rp 350,000,000 + Rp 279,129,927 = Rp 629,129,927 b. Perhitungan biaya MTO untuk bahan baku Soft Wheat 2010 Biaya pemesanan = jumlah pesanan ke pemasok X biaya pemesanan = 60 kali pesanan X Rp. 5,000,000 = Rp 300,000,000 Biaya penyimpanan = (jumlah per pesanan/ 2) x biaya penyimpanan = ((563, /60)/2) X Rp 30,000 = (9,398.59/2) x Rp 30,000 = 4, x Rp 30,000 = Rp 140,978,850 Total Biaya = biaya pemesanan + biaya penyimpanan = Rp 300,000,000 + Rp 140,978,850 = Rp 440,978,850

67 146 Perhitungan biaya MTS Alternative MTS memiliki persediaan untuk itu sebelum melakukan perhitungan MTS, perhitungan persediaan akan dilakukan terlebih dahulu. Metode yang digunakan dalam mengelola persediaan agar dapat menghasilkan biaya yang minimum adalah metode EOQ. 1. Perhitungan EOQ a. Safety Stock Safety Stock merupakan stok pengaman atau cadangan yang dimiliki oleh perusahaan untuk mengantisipasi ketidak pastian dalam permintaan. Safety Stock = Z x σ d x Dimana Z = nilai standar deviasi yang terkait dengan probabilitas tingkat pelayanan. σ d = nilai standar deviasi dari permintaan harian. = lead time dari pemasok. Perhitungan safety stock untuk bahan baku hard wheat 2010 : Safety Stock = Z x σ d x = 1.28 x 3, x = 1.28 x 3, x 7.81 = 33, = 33,272 ton (pembulatan)

68 147 Perhitungan safety stock untuk bahan baku soft wheat 2010 : Safety Stock = Z x σ d x = 1.28 x 2, x = 1.28 x 2, x 7.81 = 29,670.9 = 29,671 ton (pembulatan) b. EOQ / Q* EOQ / Q* merupakan kuantitas order yang paling optimal / ekonomis. Q* = Dimana D = permintaan per tahun. S = biaya pemesanan. H = biaya penyimpanan. Perhitungan EOQ untuk bahan baku hard wheat 2010 : Q* = = = = = 20,

69 148 = 20,838 ton (pembulatan) Perhitungan EOQ untuk bahan baku soft wheat 2010 : Q* = = = = = 13, =13, ton (pembulatan) c. ROP (Reorder Point) ROP merupakan titik dimana harus melakukan pemesanan kembali untuk mengisi persediaan. ROP = (d x L) + safety stock Dimana d = permintaan kebutuhan harian. L = lead time dari pemasok. Safety stock = stok pengaman dari persediaan. Perhitungan ROP untuk bahan baku hard wheat 2010 : ROP = (d x L) + safety stock = ((1,302, /300) x 61) + 33,272 = (4, x 61) + 33,272 = 264, ,272 = 298, ton

70 149 Perhitungan ROP untuk bahan baku soft wheat 2010 : ROP = (d x L) + safety stock = ((563, /300) x 61) + 33,272 = (1, x 61) + 33,272 = 114, ,671 = 144, ton Setelah melakukan perhitungan EOQ maka perhitungan biaya MTS dapat dilakukan. Berikut ini perhitungan MTS : 2. Perhitungan biaya a. Perhitungan biaya MTS untuk bahan baku Hard Wheat 2010 Biaya pemesanan = jumlah pesanan ke pemasok x Biaya pemesanan = (jumlah permintaan bahan baku / Q*) x biaya pemesanan = (1,302, / 20,838) X Rp. 5,000,000 = x Rp. 5,000,000 = Rp 312,555,000 Biaya penyimpanan = (Q*/ 2 + safety stock) x biaya penyimpanan = (20,838/2 + 33,272) x Rp 30,000 = 43,691 x Rp 30,000

71 150 = Rp 312,570,000 Total Biaya = Biaya pemesanan + biaya penyimpanan = Rp 312,555,000 + Rp 312,570,000 = Rp 625,125,000 b. Perhitungan biaya MTS untuk bahan baku Soft Wheat 2010 Biaya pemesanan = jumlah pesanan ke pemasok x biaya pemesanan = (jumlah permintaan bahan baku / Q*) x biaya pemesanan = (563, / 13,710.28) X Rp. 5,000,000 = x Rp. 5,000,000 = Rp 205,650,000 Biaya penyimpanan = (Q*/ 2) x biaya penyimpanan = (13, /2) x Rp 30,000 = 6, x Rp 30,000 = Rp 205,654,200 Total Biaya = Biaya pemesanan + biaya penyimpanan = Rp 205,650,000+ Rp 205,654,200 = Rp 411,304,200

72 151 Tabel Hasil perhitungan berdasarkan Cost Analysis Jenis Bahan Baku Total Biaya Tanda Total Biaya MTS Keputusan MTO Hard Wheat Rp > Rp MTS Soft Wheat Rp > Rp MTS Tabel Hasil keputusan sementara MTS dan MTO Nama Produk Cakra Kembar Kunci Biru Segitiga Biru Lencana Merah Jenis Bahan Baku Hard Wheat Soft Wheat Soft Wheat Soft Wheat Service Considerations Demand Analysis Cost Analysis Keputusan Sementara MTS MTS MTS MTS MTS MTS MTS MTS MTS MTS MTS MTS MTS MTS MTS MTS 4. Capacity Considerations Pada tahap terakhir ini, akan dilakukan perhitungan MTS/MTO berdasarkan pertimbangan kapasitas untuk menentukan hasil keputusan sementara dapat diterapkan atau tidak. Apabila perhitungan berdasarkan pertimbangan kapasitas menghasilkan bahwa perusahaan mampu melaksanakan keputusan sementara yang ada maka keputusan sementara tersebut akan menjadi keputusan final.

73 152 Untuk melakukan perhitungan pertimbangan kapasitas ada beberapa parameter yang harus dipenuhi : a. Waktu persiapan produksi b. Waktu produksi 1. Perhitungan untuk Waktu MTO a. Bahan baku hard wheat tahun 2010 Waktu MTO = waktu persiapan produksi + (ratarata pesanan / tingkat produksi) = 20 menit + [(1,302, ton / 70 kali) / (21,500 ton/24 jam)] = 20 menit + (18, ton / ton per jam) = 20 menit jam = 20 menit + 21 jam (pembulatan, konversi ke menit) = 20 menit menit = 1280 menit b. Bahan baku soft wheat tahun 2010 Waktu MTO = waktu persiapan produksi + (rata-rata pesanan / tingkat produksi) = 20 menit + [(563, ton / 60kali) /(21,500 ton/24 jam)]

74 153 = 20 menit + (9, ton / ton per jam) = 20 menit jam (konversi ke menit) = 20 menit menit = menit 2. Perhitungan untuk Waktu MTS a. Bahan baku hard wheat tahun 2010 Waktu MTS = waktu persiapan produksi + (EOQ / tingkat produksi) = 20 menit + [20,838/(21,500 ton/ 24jam)] = 20 menit + (20,838 ton / ton per jam) = 20 menit jam (konversi ke menit) = 20 menit + 1,395.6 menit = 1,415.6 menit b. Bahan baku soft wheat tahun 2010 Waktu MTS = waktu persiapan produksi + (EOQ / tingkat produksi) = 20 menit + [13,710.38/(21,500 ton/24 jam)] = 20 menit + (13, ton / ton per jam)

75 154 = 20 menit jam (konversi ke menit) = 20 menit menit = menit Tabel Hasil keputusan sementara MTS dan MTO Nama Produk Cakra Kembar Kunci Biru Segitiga Biru Lencana Merah Jenis Bahan Baku Hard Wheat Soft Wheat Soft Wheat Soft Wheat Jumlah Pesanan EOQ Jumlah Batch Waktu MTS Kapasitas MTO Kapasitas MTS 279, , , , , ,158 14, , , , , ,710.6 Tabel Hasil keputusan sementara MTS dan MTO Nama Produk Jenis Bahan Baku Keputusan Sementara Kapasitas MTS (menit) Cakra Kembar Hard Wheat MTS 19,818.4 Kunci Biru Soft Wheat MTS 28,158 Segitiga Biru Soft Wheat MTS 1, Lencana Merah Soft Wheat MTS 19,710.6 Total 68, (1146 jam) Kapasitas yang tersedia pada Bogasari adalah 7,200 jam operasioanl mesin (24 jam, 300 hari kerja). Sedangkan kapasitas yang dihasilkan untuk keputusan sementara adalah sebesar 1,146 jam. Dari hasil perhitungan

76 155 menunjukan bahwa kapasitas dapat dipenuhi dan keputusan sementara yang telah ada dapat diterapkan di Bogasari. Tabel Hasil keputusan MTS/MTO sampel produk(kemasan 25 kg) Bogasari Nama Produk Jenis Bahan Baku Keputusan akhir Cakra Kembar Hard Wheat MTS Kunci Biru Soft Wheat MTS Segitiga Biru Soft Wheat MTS Lencana Merah Soft Wheat MTS Berdasarkan dari empat tahapan perhitungan MTS dan MTO menghasilkan MTS lebih tepat untuk Bogasari dalam merespon permintaan konsumen. Hal ini dikarenakan beberapa faktor seperti ; a. Bahan baku gandum yang digunakan dalam proses produksi, semuanya berasal dari luar negeri sehingga memerlukan waktu lead time pemasok yang lama. b. Produk yang dihasilkan Bogasari mempunyai standar item dan diproduksi dalam high volume. c. Pelanggan dari Bogasari tidak mau menunggu untuk waktu yang lama. d. Memerlukan safety stock untuk mengatasi ketidak pastian dalam permintaan. e.

77 Menentukan model persediaan untuk perusahaan. Strategi MTS yang dihasilkan dari perhitungan MTS/MTO diatas tentu akan berpengaruh pada persediaan yang dimiliki perusahaan. Masalah yang terdapat dalam persediaan yang dihadapi adalah kekurangan dan kelebihan persediaan. Berdasarkan permasalahan yang ada maka perusahaan membutuhkan model pengendalian persediaan yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola persediaan menjadi lebih baik dan teratur. Model persediaan yang diusulkan untuk kepada Bogasari adalah model persediaan EOQ. Model persediaan EOQ dapat membantu perusahaan dalam menghadapi permasalahan dalam persediaan seperti kekurangan dan kelebihan persediaan. Dengan model persediaan EOQ, perusahaan dapat menentukan jumlah optimum dan ekonomis dalam setiap melakukan pesanan dan kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan. Selain itu model EOQ juga memungkinkan perusahaan untuk memiliki safety stock agar dapat mengantisipasi ketidak pastian permintaan dari pelanggan dan ketidak pastian ketersediaan bahan baku dari pemasok. a. Model EOQ Berikut akan dilakukan perhitungan EOQ untuk bahan baku hard wheat dan soft wheat tahun 2010 dengan menggunakan software QM for Windows dengan economic order quantity (EOQ) model.

78 157 Tabel Data Bahan Baku 2010 Variabel Hard Wheat Soft Wheat Negara asal Australia Australia Permintaan per tahun 1,302,607 ton 563,915.4 ton Tingkat Pemesanan 70 kali 60 kali Biaya pemesanan Rp 5,000,000 per pesanan Rp 5,000,000 per pesanan Biaya penyimpanan Rp 30,000 per ton per hari Rp 30,000 per ton per hari Hari kerja 300 hari 300 hari Lead Time 61 hari 61 hari Safety Stock 33,272 ton 29,671 Hasil Output perhitungan dengan menggunakan software QM for Windows dengan economic order quantity (EOQ) model adalah sebagai berikut ; Gambar Hasil Output Perhitungan EOQ untuk bahan baku hard wheat

79 158 Gambar Hasil Output Perhitungan EOQ untuk bahan baku soft wheat Dari hasil perhitungan diatas didapatkan : Tabel Hasil Perhitungan dengan Model EOQ Variabel Hard Wheat Soft Wheat Negara asal Australia Australia Pemesanan Optimal 20, ton 13, ton Tingkat Pemesanan kali kali Total Biaya pemesanan Rp 312,562,800 Rp 205,654,200 Total Biaya penyimpanan Rp 312,562,800 Rp 205,654,200 Total Biaya Persediaan Rp 625,125,600 Rp 411,308,400 ROP 298,135.4 ton 144,333.8 ton b. Tanpa Model EOQ Berikut akan dilakukan perhitungan tanpa model EOQ untuk bahan baku hard wheat dan soft wheat tahun Tabel Bahan Baku 2010 Variabel Hard Wheat Soft Wheat Negara asal Australia Australia Permintaan per tahun 1,302,607 ton 563,915.4 ton

BAB I PENDAHULUAN. merupakan produsen tepung terigu pertama dan terbesar di dunia, pabrik ini berada

BAB I PENDAHULUAN. merupakan produsen tepung terigu pertama dan terbesar di dunia, pabrik ini berada BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills Surabaya merupakan produsen tepung terigu pertama dan terbesar di dunia, pabrik ini berada dalam satu lokasi yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA. 1. PT ISM Bogasari Flour Mills Division,Tbk merupakan perusahaan manufaktur

LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA. 1. PT ISM Bogasari Flour Mills Division,Tbk merupakan perusahaan manufaktur L1 LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA 1. PT ISM Bogasari Flour Mills Division,Tbk merupakan perusahaan manufaktur dalam hal apa? Perusahaan kami merupakan perusahaan manufaktur yang menghasilkan produk dari hasil

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Panganjaya Intikusuma didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 228, tanggal 14 Agustus 1990, yang diubah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat seiring dengan berkembanganya teknologi. Dengan adanya internet,

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat seiring dengan berkembanganya teknologi. Dengan adanya internet, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan peranan internet dalam dunia bisnis meningkat dengan pesat seiring dengan berkembanganya teknologi. Dengan adanya internet, kita dapat berkomunikasi dan

Lebih terperinci

MEMPELAJARI KUALITAS TEPUNG TERIGU PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI BOGASARI FLOUR MILLS

MEMPELAJARI KUALITAS TEPUNG TERIGU PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI BOGASARI FLOUR MILLS MEMPELAJARI KUALITAS TEPUNG TERIGU PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI BOGASARI FLOUR MILLS Nama : Herydho Octa Ardyansyah NPM : 33411368 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ina Siti Hasanah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Indofood Sukses Makmur. Tbk Bogasari Flour Mills adalah produsen

BAB I PENDAHULUAN. PT. Indofood Sukses Makmur. Tbk Bogasari Flour Mills adalah produsen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT. Indofood Sukses Makmur. Tbk Bogasari Flour Mills adalah produsen tepung terigu di Indonesia dengan kapasitas produksi sebesar 3,6 juta ton per tahun yang merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi 3.1.1 Perkembangan Organisasi Perusahaan PT. Indah Sakti terbentuk pada Januari tahun 2004 atas prakarsa dan tujuan serta gagasan, misi yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Putra Mas Prima PT. Putra Mas Prima merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jual beli bijih plastik yang berdiri

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG Kerja praktek ini dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa untuk dapat terjun langsung ke lapangan sesuai dengan program study yang sudah ditempuh.

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 40 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan. PT. Millenium Plastik adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pengolahan biji plastik yang berdiri pada tanggal 29 Juni 1980 di daerah

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan PT. Muncul Anugerah Sakti merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2004 yang merupakan anak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti sebagai penyusunan skripsi. Untuk mendapatkan informasi dan data

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti sebagai penyusunan skripsi. Untuk mendapatkan informasi dan data BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan satu permasalahan yang dijadikan topik peneliti sebagai penyusunan skripsi. Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MULTI MEGAH MANDIRI. perkembangan dan menjadi pemimpin pasar dalam fashion socks dan sport socks

BAB 3 ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MULTI MEGAH MANDIRI. perkembangan dan menjadi pemimpin pasar dalam fashion socks dan sport socks BAB 3 ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MULTI MEGAH MANDIRI 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Multi Megah Mandiri yang terletak di Jl. Kamal Muara IX No. 26 Jakarta-Utara, merupakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PT MULTIFARMA SATWA MAJU. III.1. Sejarah dan Perkembangan PT.Multifarma Satwa Maju

BAB III GAMBARAN UMUM PT MULTIFARMA SATWA MAJU. III.1. Sejarah dan Perkembangan PT.Multifarma Satwa Maju BAB III GAMBARAN UMUM PT MULTIFARMA SATWA MAJU III.1. Sejarah dan Perkembangan PT.Multifarma Satwa Maju III.1.1. Sejarah Singkat PT.Multifarma Satwa Maju PT.Multifarma Satwa Maju adalah sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada peristiwa-peristiwa yang terjadi belakangan ini, banyak perusahaan berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik dalam segala aspek internal operasionalnya. Terutama

Lebih terperinci

MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DAN PERANCANGAN APLIKASI E-SCM PADA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK BOGASARI FLOUR MILLS DIVISION

MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DAN PERANCANGAN APLIKASI E-SCM PADA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK BOGASARI FLOUR MILLS DIVISION MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DAN PERANCANGAN APLIKASI E-SCM PADA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK BOGASARI FLOUR MILLS DIVISION Hendry Ang PT Trinity Era Aplikasindo Jln. Raya Perjuangan No. 88, Kebun Jeruk,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bogasari Flour Mills terbentuk pada tanggal 07 Agustus 1970, dan memulai operasi sebagai pabrik tepung terigu pertama di Indonesia yang terletak

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Organisasi PT PANCAYASA PRIMATANGGUH berdiri pada awal tahun 1990 oleh Budi Arifandi, Yohanes Kaliman dan Soegiarto Simon. PT PANCAYASA

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. Indonesia, maka pihak swasta Singapura yang dalam hal ini dari pihak The

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. Indonesia, maka pihak swasta Singapura yang dalam hal ini dari pihak The BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Melihat prospek yang cerah bagi perkembangan industri kimia di Indonesia, maka pihak swasta Singapura yang dalam hal ini dari pihak The Chemical

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1.1 Sejarah Perusahaan Pada awal mulanya, PT. Victory Retailindo didirikan dengan dilatarbelakangi tujuan untuk melayani transaksi penjualan

Lebih terperinci

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya. BAB 3 Analisis Sistem Pembelian Bahan Baku yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Siaga Ratindotama, yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1992 di Jakarta

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. A XI No. 5 Jakarta PT. Tanavit Organik Murni telah memulai

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. A XI No. 5 Jakarta PT. Tanavit Organik Murni telah memulai BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi PT. Tanavit Organik Murni merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang penjualan hasil bumi yang diproduksi secara organik. PT. Tanavit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan performa mereka. Salah satu dari banyak manfaat yang bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan performa mereka. Salah satu dari banyak manfaat yang bisa 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju dan berkembang saat ini memberikan banyak pilihan dan kemudahan bagi dunia bisnis dalam meningkatkan performa

Lebih terperinci

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan CV. Kurnia Agung adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan alat alat tulis untuk digunakan oleh konsumen akhir. CV. Kurnia Agung

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 49 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. XYZ didirikan pada tahun 1986, merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang polyester dan berlokasi di Tangerang. Sejak tahun

Lebih terperinci

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan? Nama Perusahaan Dilengkapi oleh Jabatan : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK : PROCUREMENT & HUMAN RESOURCES : MANAGER & STAFF FUNGSI PEMBELIAN A. Umum Ya Tidak Ket. 1 Apakah struktur organisasi telah

Lebih terperinci

Lampiran 1 DAFTAR WAWANCARA

Lampiran 1 DAFTAR WAWANCARA L.1 Lampiran 1 DAFTAR WAWANCARA Daftar pertanyaan wawancara Direktur PD. Bintang Cemerlang (Bapak Johan) mengenai keadaan di perusahaan 1. Perusahaan bapak bergerak di bidang apa? Jawab: Perusahaan kami

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja. 35 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Perumusan Objek Penelitian 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Delta Suplindo Internusa adalah sebuah perusahaan distributor yang bergerak di bidang perdagangan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari PT Kurnia Mulia Citra Lestari adalah perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan akta notaris no.67 dihadapan Emmy Halim.SH,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara hukum pada tanggal 23 April 1993 dengan nama PT. Citra Flour Mills.

BAB I PENDAHULUAN. secara hukum pada tanggal 23 April 1993 dengan nama PT. Citra Flour Mills. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Profil Perusahaan PT. Panganmas Inti Persada didirikan oleh Siti Herdiyati Rukmana dan sah secara hukum pada tanggal 23 April 1993 dengan nama PT. Citra Flour Mills. Tujuan didirikan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. bidang produksi genteng metal dan batu bata. Dengan pabrik yang terletak di Jl.

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. bidang produksi genteng metal dan batu bata. Dengan pabrik yang terletak di Jl. BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Prima Rezeki Pertiwi adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang produksi genteng metal dan batu bata. Dengan pabrik yang terletak

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi, 49 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Tentang Perusahaan Pada bab tiga, akan diuraikan lebih banyak mengenai perusahaan yaitu gambaran sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain.

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain. BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Dalam sub bab ini membahas mengenai situasi perusahaan dan sistem yang sedang berjalan, deskripsi masalah yang dihadapi perusahaan serta akibat yang ditimbulkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut ini adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan di dalamnya : 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. XYZ adalah sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT ELEMATEC INDONESIA

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT ELEMATEC INDONESIA BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT ELEMATEC INDONESIA 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Elematec Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan material elektronik.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Menurut Saragih (2001), pengembangan sektor agribisnis pada. masa yang akan datang menghadapi sejumlah tantangan besar yang

I. PENDAHULUAN. Menurut Saragih (2001), pengembangan sektor agribisnis pada. masa yang akan datang menghadapi sejumlah tantangan besar yang I. PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut Saragih (2001), pengembangan sektor agribisnis pada masa yang akan datang menghadapi sejumlah tantangan besar yang bersumber dari tuntutan pembangunan ekonomi domestik

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Pada PT Arwana Citramulia, Tbk Untuk mengetahui tentang prosedur pembelian pada PT Arwana Citramulia, Tbk, maka penerapan prosedur

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan CV.Yakin adalah perusahaan yang berorientasi pada produksi es batangan (balok) dengan kapasitas produksi kurang lebih 800

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, dunia usaha mengalami persaingan yang semakin ketat disertai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tumbuh dengan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan Berawal dari hobi Bapak Arifin berolahraga, lalu muncul ide untuk mendirikan sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM Sejarah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan

GAMBARAN UMUM Sejarah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan GAMBARAN UMUM Sejarah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Hero Mandiri Indonesia didirikan sejak tahun 2004 dengan nama Hero Plasindo. Pada tahun 2005, perusahaan ini berganti nama

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2 outline Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur Rantai Pasok, SCM dan ERP Kebutuhan dan Manfaat Sistem Terintegrasi Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur Sub Bab

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. III.1. Sejarah Singkat PT. Swasti Makmur Sejahtera

BAB III OBYEK PENELITIAN. III.1. Sejarah Singkat PT. Swasti Makmur Sejahtera BAB III OBYEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat PT. Swasti Makmur Sejahtera PT. Swasti Makmur Sejahtera adalah sebuah perusahaan berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT). PT. Swasti Makmur Sejahtera didirikan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo

BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN 3.1 Analisa Sistem Berjalan 3.1.1 Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo P.T Berkat Jaya Komputindo pertama kali didirikan pada tanggal 5 Januari 1999,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini menjelaskan hasil analisis terhadap jawaban teknik dari obseravasi, wawancara dan teknik pengumpulan data arsipakan di uraikan mengenai pembahasannya. Responden dalam

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan

BAB IV PEMBAHASAN. Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan BAB IV PEMBAHASAN Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan yang dilakukan dari sudut pandang manajemen dengan tujuan untuk menilai efisiensi dan efektivitas dari setiap operasional

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 69 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan UD. Sri Rejeki adalah usaha dagang yang bergerak dalam bidang ceramics houseware. Berawal dari keinginan

Lebih terperinci

Hasil Wawancara. Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama.

Hasil Wawancara. Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama. Hasil Wawancara Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama. Hasil wawancara telah kami ringkas dan padatkan menjadi beberapa paragraf yang dapat dilihat dibawah ini

Lebih terperinci

guna memenuhi kebutuhan furniture di Indonesia.

guna memenuhi kebutuhan furniture di Indonesia. BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Amerindo Sentosa adalah sebuah perusahaan berkembang yang bergerak di bidang industri springbed, dimana keberadaanya

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. produksi dan penjualan perlengkapan bayi seperti pakaian, peralatan makan, botol susu,

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. produksi dan penjualan perlengkapan bayi seperti pakaian, peralatan makan, botol susu, BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah PT Daya Mulia Sejahtera PT. Daya Mulia Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak dibidang usaha produksi dan penjualan perlengkapan bayi seperti pakaian,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat. 36 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prima Plastik Internusa (PPI) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging atau produksi kemasan. PT PPI didirikan tahun

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap BAB IV PEMBAHASAN Proses audit operasional dilakukan untuk menilai apakah kinerja dari manajemen pada fungsi pembelian dan pengelolaan persediaan sudah dilaksanakan dengan kebijakan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

BAB 3. Analisa Kebutuhan Basisdata

BAB 3. Analisa Kebutuhan Basisdata 68 BAB 3 Analisa Kebutuhan Basisdata 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan CV. Mitratama Uniplast merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang mendaur ulang biji plastik, lalu menjualnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan tentunya tidak lepas dari kegiatan transaksi untuk pemenuhan tujuan perusahaan dalam rangka menghasilkan barang atau jasa untuk dijual

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. VGA SCALE INDONESIA adalah distributor / supplier timbangan digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam kebutuhan hidup manusia. Hal ini juga membawa suatu kompetisi khususnya di dunia manufaktur.

Lebih terperinci

BAB 3. Gambaran Umum Perusahaan. flexo photopolymer. Dengan misi awal yang sangat sederhana, yaitu memproduksi plate

BAB 3. Gambaran Umum Perusahaan. flexo photopolymer. Dengan misi awal yang sangat sederhana, yaitu memproduksi plate BAB 3 Gambaran Umum Perusahaan 3.1 Sejarah perusahaan PT.FLS adalah perusahaan perseorangan yang bergerak dibidang pembuatan plate flexo photopolymer. Dengan misi awal yang sangat sederhana, yaitu memproduksi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari 59 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT. Dharma Niaga, PT. Pantja Niaga dan PT.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sangat cepat di segala bidang. Persaingan yang semakin ketat mengharuskan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sangat cepat di segala bidang. Persaingan yang semakin ketat mengharuskan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan lingkungan dunia usaha industri di Indonesia saat ini berlangsung dengan sangat cepat di segala bidang. Persaingan yang semakin ketat mengharuskan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Profile Perusahaan PT. Tatalogam Lestari, yang berproduksi pertama kali pada tahun 1994, adalah produsen genteng metal terbesar di Indonesia dan sudah mampu berbicara

Lebih terperinci

LAMPIRAN WAWANCARA. Produk yang diproduksi dan dijual kepada pelanggan PT. Lucky Print Abadi. adalah kain bercorak. Kain dijual dalam ukuran yard.

LAMPIRAN WAWANCARA. Produk yang diproduksi dan dijual kepada pelanggan PT. Lucky Print Abadi. adalah kain bercorak. Kain dijual dalam ukuran yard. L 1 LAMPIRAN WAWANCARA 1. Bisa menceritakan sejarah PT. Lucky Print Abadi? Sejarah perusahaan dapat dilihat pada Company Profile yang telah kami berikan kepada kalian 2. Produk apa yang diproduksi PT.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM. CV. ProPoster Indonesia merupakan sebuah perusahaan production

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM. CV. ProPoster Indonesia merupakan sebuah perusahaan production BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah CV. PROPOSTER INDONESIA CV. ProPoster Indonesia merupakan sebuah perusahaan production house yang bergerak dibidang digital printing

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM

BAB 3 ANALISIS SISTEM BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT Bina Karakter Bangsa merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan. Perusahaan ini didirikan oleh Rudy Susilo, Swanky

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT TARGET MAKMUR SENTOSA merupakan sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas yang bergerak di bidang produksi dan distribusi

Lebih terperinci

PERANCANGAN BASIS DATA PEMBELIAN, PRODUKSI, DAN PENJUALAN PADA PT MAHA JAYA PLASTINDO INDONESIA Hariyanto Susilo; Steven Pratama; Gian Triangga; Hendro Nindito School of Information System, Binus University

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Informasi Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan PT Mulia Dharma Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang ekspedisi. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2009

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Latar belakang perusahaan PT. Mitra Eka Persada, merupakan perusahaan dagang yang bergerak di bidang penjualan kertas. Awal mulanya PT. Mitra Eka Persada hanyalah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Dengan tujuan pasti sebagai usaha untuk mencerdaskan bangsa di negeri ke-4 terpadat di dunia, PT Toko Gunung Agung

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT Intan Pertiwi Industri PT Intan Pertiwi Industri merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri kawat las kobe atau welding

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah gambaran tentang PT. Phanovindo Suksestama meliputi sejarah perusahaan, struktur, pembagian tugas dan tanggung jawab di

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Dunia kita membutuhkan konsumsi energi yang semakin meningkat untuk sumber daya ekonomi kita. Sumber dominan energi dunia berasal dari pasokan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei Perusahaan didirikan oleh Endang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei Perusahaan didirikan oleh Endang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat PT. BERLIAN TECHPRINT INDONESIA merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei 2007. Perusahaan didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dimulai dari Juli 2013 sampai dengan Desember 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. dimulai dari Juli 2013 sampai dengan Desember 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Dalam penelitian ini, penulis mengadakan penelitian dan bekerja di PT Tiga Pilar Sejahtera sebuah perusahaan Manufaktur di bidang consumer food

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Denyut persaingan meningkat, seiring lonjakan nilai perdagangan dan arus

BAB 1 PENDAHULUAN. Denyut persaingan meningkat, seiring lonjakan nilai perdagangan dan arus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sekarang ini, iklim bisnis secara global memanas demikian cepat. Denyut persaingan meningkat, seiring lonjakan nilai perdagangan dan arus perpindahan modal

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Cakra Medika Utama didirikan pada tahun 2007, perusahaan ini memulai aktivitas pertamanya dibawah nama Thermalindo

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH SINGKAT DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN PT. X merupakan produsen tepung terigu pertama dan terbesar di Indonesia yang berdiri secara notarial pada tanggal 7 Agustus

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Perorangan Felindo Jaya didirikan pada tahun 1997, dengan

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani

Lebih terperinci

Prosedur Penanganan Delivery Order PT. Panasonic. Rizkiyah 3DA

Prosedur Penanganan Delivery Order PT. Panasonic. Rizkiyah 3DA Prosedur Penanganan Delivery Order PT. Panasonic Rizkiyah 3DA04 43209313 Latar belakang Delivery Order adalah dokumen yang berfungsi sebagai surat perintah penyerahan barang kepada pembawa surat tersebut,

Lebih terperinci

E-Business dan E-Commerce website Berrybenca.com

E-Business dan E-Commerce website Berrybenca.com E-Business dan E-Commerce website Berrybenca.com Mata Kuliah : E-Business Dosen : Prof. Dr. Rudy C. Tarumingkeng Disusun oleh : Sylvia Monica (01-2014-096) PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum

BAB IV PEMBAHASAN. audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan yang akan dijabarkan pada bab ke empat ini mengenai pelaksanaan audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum dilakukannya kegiatan audit

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT Stars Internasional didirikan pada tanggal 28 Mei 2001 oleh delapan orang yang telah berpengalaman. Kedelapan orang tersebut pernah bekerja dan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Gambaran Umum mengenai PT. Bumi Maestroayu

BAB III OBJEK PENELITIAN. Gambaran Umum mengenai PT. Bumi Maestroayu BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Gambaran Umum mengenai PT. Bumi Maestroayu III.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bumi Maestroayu merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang importir penyedia

Lebih terperinci

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Supply Chain Management pada hakekatnya adalah jaringan organisasi yang menyangkut hubungan ke hulu (upstream) dan ke

Lebih terperinci

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Persediaan merupakan aset terbesar yang dimiliki supply chain. Banyak perusahaan yang memiliki nilai persediaanya melebihi 25% dari nilai keseluruhan aset. Manajemen persediaan

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN. PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City,

BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN. PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Alamat : Jl. Rungkut Asri Utara VI/2 Surabaya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Alamat : Jl. Rungkut Asri Utara VI/2 Surabaya BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Identitas Perusahaan Profil Perusahaan Nama : PT. Stars Internasional Alamat : Jl. Rungkut Asri Utara VI/2 Surabaya - 60293 No Telp/Fax : 031-8792478 / 031-8714786 E-mail

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. dengan akta bernomor 26 oleh notaris Silvia, SH yang bertempat di Jalan Suryopranoto

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. dengan akta bernomor 26 oleh notaris Silvia, SH yang bertempat di Jalan Suryopranoto BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Cakra Supra Aditia didirikan pada tanggal 11 Juni 1998 oleh Ibu Lily Liu sebagai salah satu pemegang saham utama dan beberapa pemegang saham

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan CV. Srikandi Jaya Makmur adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang general supplier yang men-supply sayur-mayur. Perusahaan ini berdiri pada

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. SUPER. Bisnis awal yang disertai dengan slogan Certainly Better, Better Be

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. SUPER. Bisnis awal yang disertai dengan slogan Certainly Better, Better Be BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Super Graha Makmur didirikan pada tahun 1979. PT. Super Graha Makmur bergerak di bidang furniture yang pada awalnya memproduksi kasur lipat,

Lebih terperinci