E-Business dan E-Commerce website Berrybenca.com

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "E-Business dan E-Commerce website Berrybenca.com"

Transkripsi

1 E-Business dan E-Commerce website Berrybenca.com Mata Kuliah : E-Business Dosen : Prof. Dr. Rudy C. Tarumingkeng Disusun oleh : Sylvia Monica ( ) PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA KAMPUS III - JAKARTA

2 Sejarah Singkat dan Profil Berrybenka Berrybenka merupakan salah satu portal belanja produk fashion yang sudah cukup dikenal publik, terutama mereka yang menyukai online shopping produk-produk fashion. Berrybenka mulai beroperasi pada Agustus Berrybenka berawal dari menjual barangnya melalui Facebook, lalu setelelah semakin banyak orang mengenal Berrybenka, Berrybenka mengembangkan bisnisnya dengan membuat laman web-nya sendiri. Saat ini, tidak hanya laman web, tetapi Berrybenka juga mengembangkan laman web versi mobile dan terdapat majalah fashion digitalnya. Pada awalnya Berrybenka merupakan website online shop yang menyediakan produk fashion wanita. Dalam perjalannya, saat ini Berrybenka juga menyediakan produk fashion pria dan anak-anak. Tidak hanya itu, mulai tahun 2014, Berrybenka juga mulai mengembangkan bisnis yang masih di dalam naungan Berrybenka yaitu Hijabenka. Hijabenka juga merupakan laman web Berrybenka yang menyediakan produk fashion, tetapi lebih berfokus pada busana muslim yaitu hijab. Porter s Competitive Forces Model pada Berrybenka 1. Ancaman Masuknya Kompetitor Baru Saat ini bisnis online shop semakin menjamur, orang-orang mulai tertarik dan mengandalkan online shop sebagai media berbelanja, terutama produk-produk fashion. Hal itulah yang membuat para pengusaha juga ikut tertarik untuk membuat bisnis di bidang ini. Online shop yang ada saat ini, tidak hanya berupa website seperti Berrybenka, tetapi juga menggunakan beberapa media sosial yang ada. Jadi, orangorang yang akan memulai bisnis online shop jauh lebih mudah. Walaupun berbeda tipe dengan Berrybenka yang merupakan salah website fashion teerkemuka, tetapi 2

3 jika ada yang mempunyai cukup modal, tidak menutup kemungkinan, online shop yang semula hanya pada media sosial akan berkembang menjadi e-commerce website. 2. Ancaman Produk atau Jasa Penggganti Produk fashion yang terdapat pada Berrybenka memang memiliki kemiripan dengan produk di beberapa online shop sejenis. Seperti diketahui bahwa fashion biasanya mengikuti tren yang cenderung berubah dari waktu ke waktu, sehingga Berrybenka menyediakan produk fashion dengan model yang juga mengikuti tren sesuai dengan keinginan konsumen. Namun, menurut Head of Marketing Berrybenka, Lily Suriani (Kompas.com) barang-barang yang dapat lewat situs tersebut cenderung unik dan tidak mudah diperoleh di pasaran. Dapat disimpulkan bahwa produk substitusi untuk produk Berrybenka akan lebih susah ditemukan. 3. Persaingan di Antara Pemain yang Sudah Ada Banyak website e-commerce semacam Berrybenka.com, bahkan sebelum terdapat Berrybenka.com sudah berdiri website e-commerce yang menjual produk serupa atau tingkat diferensialnya rendah, sehingga terdapat persaingan yang cukup ketat di antara website-website tersebut. Dengan adanya banyak kompetitor maka terciptalah pasar persaingan sempurna. Dengan ini juga perusahaan-perusahaan kompetitor juga akan bersaing dalam hal harga sehingga menghasilkan produk yang lebih murah. 4. Daya Tawar dari Konsumen Saat ini konsumen memiliki cukup banyak pilihan dalam memilih di mana mereka akan membeli barang-barang yang diinginkan, termasuk melalui online shop. Website e-commerce semacam Berrybenka.com sudah cukup banyak, masing-masing website mempunyai barang fashion yang hampir sama. Walaupun mempunyai barang yang hampir sama dengan website e-commerce lain karena mengikuti mode yang 3

4 sedang tren. tetapi Berrybenka.com mempunyai keunikan produknya. Sehingga, Berrybenka mempunyai target pasar tersendiri, yang menyukai produk-produk yang dipasarkan oleh Berrybenka. Namun, walaupun mempunyai keunikannya sendiri, konsumen masih dapat memilih di mana mereka akan membeli produk fashion yang mereka inginkan, sehingga konsumen mempunyai kekuatan tawar-menawar yang cukup kuat. 5. Daya tawar dari supplier Pada awal berdiri, Berrybenka harus mencari, menemui, dan melakukan negosiasi langsung dengan pemilik produk. Namun, setelah Berrybenka menjadi terkenal dan cuku banyak visitor, saat ini supplier-lah yang banyak datang untuk menawarkan diri, sehingga produk dari supplier harus diseleksi oleh tim dari online store Berrybenka. Produk-produk yang ditawarkan oleh Berrybenka merupakan produk pilihan, jadi produk yang dijual merupakan produk berkualitas dengan harga yang masih terjangkau untuk target pasar Berrybenka. Oleh karena itu, Berrybenka dapat dengn mudah memilih supplier mana yang akan mereka gunakan dan supplier mana yang tidak digunakan lagi atau yang akan diputus hubungannya oleh Berrybenka. Hal itu memyebabkan kekuatan tawar menawar dari supplier Berrybenka cukup rendah, karena Berrybenka-lah yang akan meencari supplier mana yang digunkannya. Millar s Value Chain Model pada Berrybenka 1. Aktivitas Utama - Inbound Logistics Berrybenka tidak melakukan proses produksi bahan baku menjadi produk jadi, tetapi Berrybenka berfokus dalam mencari barang yang akan dipasarkannya 4

5 dari supplier. Ada dua acara yang dilakukan oleh Berrybenka, yaitu sistem putus hubungan dan sistem hubungan yang berlanjut. Saat sistem putus hanya sekali, maka hubungan yang terjadi kepada supplier akan berhenti begitu saja, ketika sudah ada yang membeli produk dari supplier tersebut dengan Berrybenka mengambil komisi penjualan. Namun, saat Berrybenka menggunakan sistem hubungan berlanjut, Berrybenka kembali mengambil barang dari supplier. Supplier menggunkan sistem akan titip barang kepada Berrybenka, kemudian total penjualan akan dibayar ke supplier pada bulan depannya sesuai dengan tanggal perjanjian, atau disebut dengan sistem konsinyasi. Pada aktifitas ini Berrybenka fokus untuk bersaing dalam mencari kepuasan pelanggan dengan kekuatan tawar-menawar dengan supplier. Dengan adanya kekuatan tawar-menawar supplier, maka biaya perusahaan dapat ditekan dalam pemilihan barang-barang yang akan dipasarkan. yang berdampak kepada harga produk pelanggan, sehingga akan didapatkan harga yang kompetitif terhadap pesaing dalam bisnis online. - Operasional Berrybenka tidak melakukan kegiatan operasional, Berrybenka berfokus untuk melakukan pengujian kualitas produk daari supplier untuk mendapatkam mutu yang sesuai dengan yang diinginkan pelanggan, karena kualitas produk menjadi patokan untuk pelanggan mempercayai produk-produk yang dijual Berrybenka. Berrybenka juga melakukan pengendalian pelaksanaan atas barang yang dijual agar tidak ada penyimpangan dan produk mencapai hasil yang maksimal atau sesuai dengan perencanaan dengan begitu biaya yang dikeluarkan juga optimal. 5

6 - Outbound Logistics Dalam perlakuannya terhadap barang yang dipasarkan, Berrybenka tidak selamanya menyimpan stock barang di gudang, tetapi mengambil barang yang dipesan ke supplier terlebih dahulu. Ketika hal ini terjadi, pengiriman barang memang akan lebih memakan waktu lebih lama sehari dan Berrybenka sudah menyiasati hal ini. Namun, Berrybenka juga melakukan penyimpanan stock barang di gudang. Karena tidak mungkin semua barang yang dijual Berrybenka akan langsung dipesan dan didistribusikan ke pelanggan, Berrybenka mengatur posisi peletakan barang serta pengelompokannya sehingga pengeluaran kembali barang dapat dilakukan dengan mudah. sehingga jika barang yang dipesan sudah ada di gudang dapat langsung ambil dan langsung kirim. Jadi, dapat meningkatkan kepuasaan pelanggan. - Pemasaran dan Penjualan Berrybenka melakukan pemasaran dan penjualan melalui e-commerce dengan website Berrybenka juga melakukan perluasan kategori fashionnya untuk menarik pembeli dan memperoleh pendapatan yang lebih besar. Pencarian produk di website Berrybenka dapat dilakukan berdasarkan produk, harga, launch date, warna, ukuran serta terdapat rekomendasi seperti Top Seller, Hot Items, dan Must Have. Selain itu, dalam websitenya juga dicantumkan How to Order, sehingga konsumen yang melakukan pemesanan akan dengan mudah untuk mengetahui dan mengikuti tahapan-tahapan untuk memesan barang. Dalam memasarkan produknya, Berrybenka juga sering mengadakan program diskon atau adanya kupon potongan harga. Potongan harga biasanya diberikan pada konsumen jika mendaftarkan di Berrybenka.com untuk mendapatkan newsletter dari Berrybenka. 6

7 - Pelayanan Berrybenka berupaya menyesuaikan produk yang mereka jual dengan harapan dari target pasarnya. Karena bila produk memenuhi ekspektasi dan harapan konsumen maka konsumen akan selalu tertarik untuk mengunjungi situs Berrybenka.com dan selanjutnya akan menjadi konsumen tetap mereka. Jika ada pesanan-pesanan dari konsumennya, Berrybenka berusaha mengupayakan kelancaran pengiriman barang dan ketepatan waktu pengiriman untuk kepuasan konsumennya. Pada layanan pengiriman barang Berrybenka hanya menyediakan satu jasa layanan pengiriman barang, yaitu JNE. Pada kenyataannya tidak semua konsumen menghendaki pengiriman dengan jasa layanan pengiriman barang yang digunakan oleh Berrybenka. E-commerce semacam Berrybenka menyediakan lebih dari satu jasa layanan pengiriman barang, yang dapat menyesuaikan dengan konsumennya. Berrybenka juga belum menyediakan layanan pengiriman barang express, beberapa konsumen menginginkan pengiriman barang secara cepat. Jadi, Berrybenka diharapkan dapat bekerja sama dengan jasa pengiriman barang yang lain. dan menyediakan layanan pengiriman barang express. Supaya konsumen menikmati pelayanan yang lebih baik dari Berrybenka Berrybenka menyediakan layanan customer service yang bersedia menerima tanggapan, kritik, saran maupun komplain dari konsumen. Konsumen dapat memilih beberapa alternatif yang disediakan oleh Berrybenka.com seperti telepon, , dan live chat. Setelah barang yang dipesan sudah diterima konsumen, Berrybenka juga masih meyediakan layanan retur barang, jika barang yang diterima konsumen 7

8 tidak sesuai dengan keinginannya, misalnya salah ukuran, warna atau sematamata konsumen hanya kurang suka dengan barang yang dibeli. Retur barang bisa dilakukan dengan cara mengirimkan kembali barangnya ke warehouse Berrybenka, dengan menyertakan tiket retur yang sudah disiapkan oleh Berrybenka dan diisi oleh konsumen. Namun, memang saat pengiriman barang, ongkos kirim ditanggung oleh konsumen. Walaupun demikian, hal ini meningkatkan pelayanan yang disediakan oleh Berrybenka sebagai website online shop. 2. Aktivitas Pendukung Secara umum, aktivitas pendukung dalam rantai nilai terbagi dalam 4 kategori kegiatan: - Procurement Pada awal berdirinya, untuk pembelian persedian barang, Berrybenka mencari beberapa supplier dalam usahanya. Namun, seiring dengan berkembangnya Berrybenka, banyak supplier yang menawarkan diri untuk bekerja sama sehingga Berrybenka harus memilih beberapa diantara supplier tersebut untuk berkerja sama. - Technology Development Berrybenka mulai mengenalkan usahanya untuk pertama kali melalui facebook. Dari situ banyak pelanggan mulai melihat dan tertarik dengan Berrybenka. Akhirnya, Berrybenka melakukan pengembangan permasaran untuk meningkatkan produk selain melalui facebook yaitu dengan membuat website e- commerce. Berrybenka juga sudah mulai mengembangkan situs mobile web-nya. 8

9 - Human Resource Management Berrybenka melakukan seleksi penerimaan karyawan dengan standar tertentu agar strategi yang ditetapkan Berrybenka dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Karena skill karyawan sangat berperan besar, selain itu berrybenka juga memposisikan karyawan sesuai dengan bagian yang sesuai dengan kemampuannya. - Firm Infrastructure Berrybenka memiliki susunan menejemen yang terstruktur. Setiap karyawan Berrybenka melakukan tugas masing-masing yang pembagiannya sudah jelas. Aktivitas utama dari Berrybenka adalah menjual produk fashion dari supplier-supplier yang bekerja sama dengan Berrybenka. Oleh karena itu, Berrybenka memiliki tanggung jawab menjaga relasi antara supplier dengan Berrybenka, maupun konsumen dengan Berrybenka. Dengan adanya relasi yang baik antara Berrybenka dengan supplier, maka supplier tidak berkeberatan untuk terus men-supply barangnya pada Berrybenka. Hal ini menjadi nilai positif karena memungkinkan barang yang dipesan oleh konsumen akan selalu ready stock. 9

10 Lampiran Lampiran 1 Tampilan awal website Berrybenka Lampiran 2 Tampilan awal mobile website Berrybenka 10

11 Sejarah Singkat dan Profil Berrybenka Berrybenka merupakan salah satu portal belanja produk fashion yang sudah cukup dikenal publik, terutama mereka yang menyukai online shopping produk-produk fashion. Berrybenka mulai beroperasi pada Agustus Berrybenka berawal dari menjual barangnya melalui Facebook, lalu setelelah semakin banyak orang mengenal Berrybenka, Berrybenka mengembangkan bisnisnya dengan membuat laman web-nya sendiri. Saat ini, tidak hanya laman web, tetapi Berrybenka juga mengembangkan laman web versi mobile dan terdapat majalah fashion digitalnya. Pada awalnya Berrybenka merupakan website online shop yang menyediakan produk fashion wanita. Dalam perjalannya, saat ini Berrybenka juga menyediakan produk fashion pria dan anak-anak. Tidak hanya itu, mulai tahun 2014, Berrybenka juga mulai mengembangkan bisnis yang masih di dalam naungan Berrybenka yaitu Hijabenka. Hijabenka juga merupakan laman web Berrybenka yang menyediakan produk fashion, tetapi lebih berfokus pada busana muslim yaitu hijab. Porter s Competitive Forces Model pada Berrybenka 6. Ancaman Masuknya Kompetitor Baru Saat ini bisnis online shop semakin menjamur, orang-orang mulai tertarik dan mengandalkan online shop sebagai media berbelanja, terutama produk-produk fashion. Hal itulah yang membuat para pengusaha juga ikut tertarik untuk membuat bisnis di bidang ini. Online shop yang ada saat ini, tidak hanya berupa website seperti Berrybenka, tetapi juga menggunakan beberapa media sosial yang ada. Jadi, orangorang yang akan memulai bisnis online shop jauh lebih mudah. Walaupun berbeda tipe dengan Berrybenka yang merupakan salah website fashion teerkemuka, tetapi 11

12 jika ada yang mempunyai cukup modal, tidak menutup kemungkinan, online shop yang semula hanya pada media sosial akan berkembang menjadi e-commerce website. 7. Ancaman Produk atau Jasa Penggganti Produk fashion yang terdapat pada Berrybenka memang memiliki kemiripan dengan produk di beberapa online shop sejenis. Seperti diketahui bahwa fashion biasanya mengikuti tren yang cenderung berubah dari waktu ke waktu, sehingga Berrybenka menyediakan produk fashion dengan model yang juga mengikuti tren sesuai dengan keinginan konsumen. Namun, menurut Head of Marketing Berrybenka, Lily Suriani (Kompas.com) barang-barang yang dapat lewat situs tersebut cenderung unik dan tidak mudah diperoleh di pasaran. Dapat disimpulkan bahwa produk substitusi untuk produk Berrybenka akan lebih susah ditemukan. 8. Persaingan di Antara Pemain yang Sudah Ada Banyak website e-commerce semacam Berrybenka.com, bahkan sebelum terdapat Berrybenka.com sudah berdiri website e-commerce yang menjual produk serupa atau tingkat diferensialnya rendah, sehingga terdapat persaingan yang cukup ketat di antara website-website tersebut. Dengan adanya banyak kompetitor maka terciptalah pasar persaingan sempurna. Dengan ini juga perusahaan-perusahaan kompetitor juga akan bersaing dalam hal harga sehingga menghasilkan produk yang lebih murah. 9. Daya Tawar dari Konsumen Saat ini konsumen memiliki cukup banyak pilihan dalam memilih di mana mereka akan membeli barang-barang yang diinginkan, termasuk melalui online shop. Website e-commerce semacam Berrybenka.com sudah cukup banyak, masing-masing website mempunyai barang fashion yang hampir sama. Walaupun mempunyai barang yang hampir sama dengan website e-commerce lain karena mengikuti mode yang 12

13 sedang tren. tetapi Berrybenka.com mempunyai keunikan produknya. Sehingga, Berrybenka mempunyai target pasar tersendiri, yang menyukai produk-produk yang dipasarkan oleh Berrybenka. Namun, walaupun mempunyai keunikannya sendiri, konsumen masih dapat memilih di mana mereka akan membeli produk fashion yang mereka inginkan, sehingga konsumen mempunyai kekuatan tawar-menawar yang cukup kuat. 10. Daya tawar dari supplier Pada awal berdiri, Berrybenka harus mencari, menemui, dan melakukan negosiasi langsung dengan pemilik produk. Namun, setelah Berrybenka menjadi terkenal dan cuku banyak visitor, saat ini supplier-lah yang banyak datang untuk menawarkan diri, sehingga produk dari supplier harus diseleksi oleh tim dari online store Berrybenka. Produk-produk yang ditawarkan oleh Berrybenka merupakan produk pilihan, jadi produk yang dijual merupakan produk berkualitas dengan harga yang masih terjangkau untuk target pasar Berrybenka. Oleh karena itu, Berrybenka dapat dengn mudah memilih supplier mana yang akan mereka gunakan dan supplier mana yang tidak digunakan lagi atau yang akan diputus hubungannya oleh Berrybenka. Hal itu memyebabkan kekuatan tawar menawar dari supplier Berrybenka cukup rendah, karena Berrybenka-lah yang akan meencari supplier mana yang digunkannya. Millar s Value Chain Model pada Berrybenka 3. Aktivitas Utama - Inbound Logistics Berrybenka tidak melakukan proses produksi bahan baku menjadi produk jadi, tetapi Berrybenka berfokus dalam mencari barang yang akan dipasarkannya 13

14 dari supplier. Ada dua acara yang dilakukan oleh Berrybenka, yaitu sistem putus hubungan dan sistem hubungan yang berlanjut. Saat sistem putus hanya sekali, maka hubungan yang terjadi kepada supplier akan berhenti begitu saja, ketika sudah ada yang membeli produk dari supplier tersebut dengan Berrybenka mengambil komisi penjualan. Namun, saat Berrybenka menggunakan sistem hubungan berlanjut, Berrybenka kembali mengambil barang dari supplier. Supplier menggunkan sistem akan titip barang kepada Berrybenka, kemudian total penjualan akan dibayar ke supplier pada bulan depannya sesuai dengan tanggal perjanjian, atau disebut dengan sistem konsinyasi. Pada aktifitas ini Berrybenka fokus untuk bersaing dalam mencari kepuasan pelanggan dengan kekuatan tawar-menawar dengan supplier. Dengan adanya kekuatan tawar-menawar supplier, maka biaya perusahaan dapat ditekan dalam pemilihan barang-barang yang akan dipasarkan. yang berdampak kepada harga produk pelanggan, sehingga akan didapatkan harga yang kompetitif terhadap pesaing dalam bisnis online. - Operasional Berrybenka tidak melakukan kegiatan operasional, Berrybenka berfokus untuk melakukan pengujian kualitas produk daari supplier untuk mendapatkam mutu yang sesuai dengan yang diinginkan pelanggan, karena kualitas produk menjadi patokan untuk pelanggan mempercayai produk-produk yang dijual Berrybenka. Berrybenka juga melakukan pengendalian pelaksanaan atas barang yang dijual agar tidak ada penyimpangan dan produk mencapai hasil yang maksimal atau sesuai dengan perencanaan dengan begitu biaya yang dikeluarkan juga optimal. 14

15 - Outbound Logistics Dalam perlakuannya terhadap barang yang dipasarkan, Berrybenka tidak selamanya menyimpan stock barang di gudang, tetapi mengambil barang yang dipesan ke supplier terlebih dahulu. Ketika hal ini terjadi, pengiriman barang memang akan lebih memakan waktu lebih lama sehari dan Berrybenka sudah menyiasati hal ini. Namun, Berrybenka juga melakukan penyimpanan stock barang di gudang. Karena tidak mungkin semua barang yang dijual Berrybenka akan langsung dipesan dan didistribusikan ke pelanggan, Berrybenka mengatur posisi peletakan barang serta pengelompokannya sehingga pengeluaran kembali barang dapat dilakukan dengan mudah. sehingga jika barang yang dipesan sudah ada di gudang dapat langsung ambil dan langsung kirim. Jadi, dapat meningkatkan kepuasaan pelanggan. - Pemasaran dan Penjualan Berrybenka melakukan pemasaran dan penjualan melalui e-commerce dengan website Berrybenka juga melakukan perluasan kategori fashionnya untuk menarik pembeli dan memperoleh pendapatan yang lebih besar. Pencarian produk di website Berrybenka dapat dilakukan berdasarkan produk, harga, launch date, warna, ukuran serta terdapat rekomendasi seperti Top Seller, Hot Items, dan Must Have. Selain itu, dalam websitenya juga dicantumkan How to Order, sehingga konsumen yang melakukan pemesanan akan dengan mudah untuk mengetahui dan mengikuti tahapan-tahapan untuk memesan barang. Dalam memasarkan produknya, Berrybenka juga sering mengadakan program diskon atau adanya kupon potongan harga. Potongan harga biasanya 15

16 diberikan pada konsumen jika mendaftarkan di Berrybenka.com untuk mendapatkan newsletter dari Berrybenka. - Pelayanan Berrybenka berupaya menyesuaikan produk yang mereka jual dengan harapan dari target pasarnya. Karena bila produk memenuhi ekspektasi dan harapan konsumen maka konsumen akan selalu tertarik untuk mengunjungi situs Berrybenka.com dan selanjutnya akan menjadi konsumen tetap mereka. Jika ada pesanan-pesanan dari konsumennya, Berrybenka berusaha mengupayakan kelancaran pengiriman barang dan ketepatan waktu pengiriman untuk kepuasan konsumennya. Pada layanan pengiriman barang Berrybenka hanya menyediakan satu jasa layanan pengiriman barang, yaitu JNE. Pada kenyataannya tidak semua konsumen menghendaki pengiriman dengan jasa layanan pengiriman barang yang digunakan oleh Berrybenka. E-commerce semacam Berrybenka menyediakan lebih dari satu jasa layanan pengiriman barang, yang dapat menyesuaikan dengan konsumennya. Berrybenka juga belum menyediakan layanan pengiriman barang express, beberapa konsumen menginginkan pengiriman barang secara cepat. Jadi, Berrybenka diharapkan dapat bekerja sama dengan jasa pengiriman barang yang lain. dan menyediakan layanan pengiriman barang express. Supaya konsumen menikmati pelayanan yang lebih baik dari Berrybenka Berrybenka menyediakan layanan customer service yang bersedia menerima tanggapan, kritik, saran maupun komplain dari konsumen. Konsumen dapat memilih beberapa alternatif yang disediakan oleh Berrybenka.com seperti telepon, , dan live chat. 16

17 Setelah barang yang dipesan sudah diterima konsumen, Berrybenka juga masih meyediakan layanan retur barang, jika barang yang diterima konsumen tidak sesuai dengan keinginannya, misalnya salah ukuran, warna atau sematamata konsumen hanya kurang suka dengan barang yang dibeli. Retur barang bisa dilakukan dengan cara mengirimkan kembali barangnya ke warehouse Berrybenka, dengan menyertakan tiket retur yang sudah disiapkan oleh Berrybenka dan diisi oleh konsumen. Namun, memang saat pengiriman barang, ongkos kirim ditanggung oleh konsumen. Walaupun demikian, hal ini meningkatkan pelayanan yang disediakan oleh Berrybenka sebagai website online shop. 4. Aktivitas Pendukung Secara umum, aktivitas pendukung dalam rantai nilai terbagi dalam 4 kategori kegiatan: - Procurement Pada awal berdirinya, untuk pembelian persedian barang, Berrybenka mencari beberapa supplier dalam usahanya. Namun, seiring dengan berkembangnya Berrybenka, banyak supplier yang menawarkan diri untuk bekerja sama sehingga Berrybenka harus memilih beberapa diantara supplier tersebut untuk berkerja sama. - Technology Development Berrybenka mulai mengenalkan usahanya untuk pertama kali melalui facebook. Dari situ banyak pelanggan mulai melihat dan tertarik dengan Berrybenka. Akhirnya, Berrybenka melakukan pengembangan permasaran untuk meningkatkan produk selain melalui facebook yaitu dengan membuat website e- commerce. Berrybenka juga sudah mulai mengembangkan situs mobile web-nya. 17

18 - Human Resource Management Berrybenka melakukan seleksi penerimaan karyawan dengan standar tertentu agar strategi yang ditetapkan Berrybenka dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Karena skill karyawan sangat berperan besar, selain itu berrybenka juga memposisikan karyawan sesuai dengan bagian yang sesuai dengan kemampuannya. - Firm Infrastructure Berrybenka memiliki susunan menejemen yang terstruktur. Setiap karyawan Berrybenka melakukan tugas masing-masing yang pembagiannya sudah jelas. Aktivitas utama dari Berrybenka adalah menjual produk fashion dari supplier-supplier yang bekerja sama dengan Berrybenka. Oleh karena itu, Berrybenka memiliki tanggung jawab menjaga relasi antara supplier dengan Berrybenka, maupun konsumen dengan Berrybenka. Dengan adanya relasi yang baik antara Berrybenka dengan supplier, maka supplier tidak berkeberatan untuk terus men-supply barangnya pada Berrybenka. Hal ini menjadi nilai positif karena memungkinkan barang yang dipesan oleh konsumen akan selalu ready stock. 18

19 Lampiran Lampiran 1 Tampilan awal website Berrybenka Lampiran 2 Tampilan awal mobile website Berrybenka Sejarah Singkat dan Profil Berrybenka 19

20 Berrybenka merupakan salah satu portal belanja produk fashion yang sudah cukup dikenal publik, terutama mereka yang menyukai online shopping produk-produk fashion. Berrybenka mulai beroperasi pada Agustus Berrybenka berawal dari menjual barangnya melalui Facebook, lalu setelelah semakin banyak orang mengenal Berrybenka, Berrybenka mengembangkan bisnisnya dengan membuat laman web-nya sendiri. Saat ini, tidak hanya laman web, tetapi Berrybenka juga mengembangkan laman web versi mobile dan terdapat majalah fashion digitalnya. Pada awalnya Berrybenka merupakan website online shop yang menyediakan produk fashion wanita. Dalam perjalannya, saat ini Berrybenka juga menyediakan produk fashion pria dan anak-anak. Tidak hanya itu, mulai tahun 2014, Berrybenka juga mulai mengembangkan bisnis yang masih di dalam naungan Berrybenka yaitu Hijabenka. Hijabenka juga merupakan laman web Berrybenka yang menyediakan produk fashion, tetapi lebih berfokus pada busana muslim yaitu hijab. Porter s Competitive Forces Model pada Berrybenka 11. Ancaman Masuknya Kompetitor Baru Saat ini bisnis online shop semakin menjamur, orang-orang mulai tertarik dan mengandalkan online shop sebagai media berbelanja, terutama produk-produk fashion. Hal itulah yang membuat para pengusaha juga ikut tertarik untuk membuat bisnis di bidang ini. Online shop yang ada saat ini, tidak hanya berupa website seperti Berrybenka, tetapi juga menggunakan beberapa media sosial yang ada. Jadi, orangorang yang akan memulai bisnis online shop jauh lebih mudah. Walaupun berbeda tipe dengan Berrybenka yang merupakan salah website fashion teerkemuka, tetapi jika ada yang mempunyai cukup modal, tidak menutup kemungkinan, online shop yang semula hanya pada media sosial akan berkembang menjadi e-commerce website. 20

21 12. Ancaman Produk atau Jasa Penggganti Produk fashion yang terdapat pada Berrybenka memang memiliki kemiripan dengan produk di beberapa online shop sejenis. Seperti diketahui bahwa fashion biasanya mengikuti tren yang cenderung berubah dari waktu ke waktu, sehingga Berrybenka menyediakan produk fashion dengan model yang juga mengikuti tren sesuai dengan keinginan konsumen. Namun, menurut Head of Marketing Berrybenka, Lily Suriani (Kompas.com) barang-barang yang dapat lewat situs tersebut cenderung unik dan tidak mudah diperoleh di pasaran. Dapat disimpulkan bahwa produk substitusi untuk produk Berrybenka akan lebih susah ditemukan. 13. Persaingan di Antara Pemain yang Sudah Ada Banyak website e-commerce semacam Berrybenka.com, bahkan sebelum terdapat Berrybenka.com sudah berdiri website e-commerce yang menjual produk serupa atau tingkat diferensialnya rendah, sehingga terdapat persaingan yang cukup ketat di antara website-website tersebut. Dengan adanya banyak kompetitor maka terciptalah pasar persaingan sempurna. Dengan ini juga perusahaan-perusahaan kompetitor juga akan bersaing dalam hal harga sehingga menghasilkan produk yang lebih murah. 14. Daya Tawar dari Konsumen Saat ini konsumen memiliki cukup banyak pilihan dalam memilih di mana mereka akan membeli barang-barang yang diinginkan, termasuk melalui online shop. Website e-commerce semacam Berrybenka.com sudah cukup banyak, masing-masing website mempunyai barang fashion yang hampir sama. Walaupun mempunyai barang yang hampir sama dengan website e-commerce lain karena mengikuti mode yang sedang tren. tetapi Berrybenka.com mempunyai keunikan produknya. Sehingga, Berrybenka mempunyai target pasar tersendiri, yang menyukai produk-produk yang 21

22 dipasarkan oleh Berrybenka. Namun, walaupun mempunyai keunikannya sendiri, konsumen masih dapat memilih di mana mereka akan membeli produk fashion yang mereka inginkan, sehingga konsumen mempunyai kekuatan tawar-menawar yang cukup kuat. 15. Daya tawar dari supplier Pada awal berdiri, Berrybenka harus mencari, menemui, dan melakukan negosiasi langsung dengan pemilik produk. Namun, setelah Berrybenka menjadi terkenal dan cuku banyak visitor, saat ini supplier-lah yang banyak datang untuk menawarkan diri, sehingga produk dari supplier harus diseleksi oleh tim dari online store Berrybenka. Produk-produk yang ditawarkan oleh Berrybenka merupakan produk pilihan, jadi produk yang dijual merupakan produk berkualitas dengan harga yang masih terjangkau untuk target pasar Berrybenka. Oleh karena itu, Berrybenka dapat dengn mudah memilih supplier mana yang akan mereka gunakan dan supplier mana yang tidak digunakan lagi atau yang akan diputus hubungannya oleh Berrybenka. Hal itu memyebabkan kekuatan tawar menawar dari supplier Berrybenka cukup rendah, karena Berrybenka-lah yang akan meencari supplier mana yang digunkannya. Millar s Value Chain Model pada Berrybenka 5. Aktivitas Utama - Inbound Logistics Berrybenka tidak melakukan proses produksi bahan baku menjadi produk jadi, tetapi Berrybenka berfokus dalam mencari barang yang akan dipasarkannya dari supplier. Ada dua acara yang dilakukan oleh Berrybenka, yaitu sistem putus hubungan dan sistem hubungan yang berlanjut. Saat sistem putus hanya sekali, 22

23 maka hubungan yang terjadi kepada supplier akan berhenti begitu saja, ketika sudah ada yang membeli produk dari supplier tersebut dengan Berrybenka mengambil komisi penjualan. Namun, saat Berrybenka menggunakan sistem hubungan berlanjut, Berrybenka kembali mengambil barang dari supplier. Supplier menggunkan sistem akan titip barang kepada Berrybenka, kemudian total penjualan akan dibayar ke supplier pada bulan depannya sesuai dengan tanggal perjanjian, atau disebut dengan sistem konsinyasi. Pada aktifitas ini Berrybenka fokus untuk bersaing dalam mencari kepuasan pelanggan dengan kekuatan tawar-menawar dengan supplier. Dengan adanya kekuatan tawar-menawar supplier, maka biaya perusahaan dapat ditekan dalam pemilihan barang-barang yang akan dipasarkan. yang berdampak kepada harga produk pelanggan, sehingga akan didapatkan harga yang kompetitif terhadap pesaing dalam bisnis online. - Operasional Berrybenka tidak melakukan kegiatan operasional, Berrybenka berfokus untuk melakukan pengujian kualitas produk daari supplier untuk mendapatkam mutu yang sesuai dengan yang diinginkan pelanggan, karena kualitas produk menjadi patokan untuk pelanggan mempercayai produk-produk yang dijual Berrybenka. Berrybenka juga melakukan pengendalian pelaksanaan atas barang yang dijual agar tidak ada penyimpangan dan produk mencapai hasil yang maksimal atau sesuai dengan perencanaan dengan begitu biaya yang dikeluarkan juga optimal. - Outbound Logistics 23

24 Dalam perlakuannya terhadap barang yang dipasarkan, Berrybenka tidak selamanya menyimpan stock barang di gudang, tetapi mengambil barang yang dipesan ke supplier terlebih dahulu. Ketika hal ini terjadi, pengiriman barang memang akan lebih memakan waktu lebih lama sehari dan Berrybenka sudah menyiasati hal ini. Namun, Berrybenka juga melakukan penyimpanan stock barang di gudang. Karena tidak mungkin semua barang yang dijual Berrybenka akan langsung dipesan dan didistribusikan ke pelanggan, Berrybenka mengatur posisi peletakan barang serta pengelompokannya sehingga pengeluaran kembali barang dapat dilakukan dengan mudah. sehingga jika barang yang dipesan sudah ada di gudang dapat langsung ambil dan langsung kirim. Jadi, dapat meningkatkan kepuasaan pelanggan. - Pemasaran dan Penjualan Berrybenka melakukan pemasaran dan penjualan melalui e-commerce dengan website Berrybenka juga melakukan perluasan kategori fashionnya untuk menarik pembeli dan memperoleh pendapatan yang lebih besar. Pencarian produk di website Berrybenka dapat dilakukan berdasarkan produk, harga, launch date, warna, ukuran serta terdapat rekomendasi seperti Top Seller, Hot Items, dan Must Have. Selain itu, dalam websitenya juga dicantumkan How to Order, sehingga konsumen yang melakukan pemesanan akan dengan mudah untuk mengetahui dan mengikuti tahapan-tahapan untuk memesan barang. Dalam memasarkan produknya, Berrybenka juga sering mengadakan program diskon atau adanya kupon potongan harga. Potongan harga biasanya diberikan pada konsumen jika mendaftarkan di Berrybenka.com untuk mendapatkan newsletter dari Berrybenka. 24

25 - Pelayanan Berrybenka berupaya menyesuaikan produk yang mereka jual dengan harapan dari target pasarnya. Karena bila produk memenuhi ekspektasi dan harapan konsumen maka konsumen akan selalu tertarik untuk mengunjungi situs Berrybenka.com dan selanjutnya akan menjadi konsumen tetap mereka. Jika ada pesanan-pesanan dari konsumennya, Berrybenka berusaha mengupayakan kelancaran pengiriman barang dan ketepatan waktu pengiriman untuk kepuasan konsumennya. Pada layanan pengiriman barang Berrybenka hanya menyediakan satu jasa layanan pengiriman barang, yaitu JNE. Pada kenyataannya tidak semua konsumen menghendaki pengiriman dengan jasa layanan pengiriman barang yang digunakan oleh Berrybenka. E-commerce semacam Berrybenka menyediakan lebih dari satu jasa layanan pengiriman barang, yang dapat menyesuaikan dengan konsumennya. Berrybenka juga belum menyediakan layanan pengiriman barang express, beberapa konsumen menginginkan pengiriman barang secara cepat. Jadi, Berrybenka diharapkan dapat bekerja sama dengan jasa pengiriman barang yang lain. dan menyediakan layanan pengiriman barang express. Supaya konsumen menikmati pelayanan yang lebih baik dari Berrybenka Berrybenka menyediakan layanan customer service yang bersedia menerima tanggapan, kritik, saran maupun komplain dari konsumen. Konsumen dapat memilih beberapa alternatif yang disediakan oleh Berrybenka.com seperti telepon, , dan live chat. Setelah barang yang dipesan sudah diterima konsumen, Berrybenka juga masih meyediakan layanan retur barang, jika barang yang diterima konsumen tidak sesuai dengan keinginannya, misalnya salah ukuran, warna atau semata- 25

26 mata konsumen hanya kurang suka dengan barang yang dibeli. Retur barang bisa dilakukan dengan cara mengirimkan kembali barangnya ke warehouse Berrybenka, dengan menyertakan tiket retur yang sudah disiapkan oleh Berrybenka dan diisi oleh konsumen. Namun, memang saat pengiriman barang, ongkos kirim ditanggung oleh konsumen. Walaupun demikian, hal ini meningkatkan pelayanan yang disediakan oleh Berrybenka sebagai website online shop. 6. Aktivitas Pendukung Secara umum, aktivitas pendukung dalam rantai nilai terbagi dalam 4 kategori kegiatan: - Procurement Pada awal berdirinya, untuk pembelian persedian barang, Berrybenka mencari beberapa supplier dalam usahanya. Namun, seiring dengan berkembangnya Berrybenka, banyak supplier yang menawarkan diri untuk bekerja sama sehingga Berrybenka harus memilih beberapa diantara supplier tersebut untuk berkerja sama. - Technology Development Berrybenka mulai mengenalkan usahanya untuk pertama kali melalui facebook. Dari situ banyak pelanggan mulai melihat dan tertarik dengan Berrybenka. Akhirnya, Berrybenka melakukan pengembangan permasaran untuk meningkatkan produk selain melalui facebook yaitu dengan membuat website e- commerce. Berrybenka juga sudah mulai mengembangkan situs mobile web-nya. 26

27 - Human Resource Management Berrybenka melakukan seleksi penerimaan karyawan dengan standar tertentu agar strategi yang ditetapkan Berrybenka dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Karena skill karyawan sangat berperan besar, selain itu berrybenka juga memposisikan karyawan sesuai dengan bagian yang sesuai dengan kemampuannya. - Firm Infrastructure Berrybenka memiliki susunan menejemen yang terstruktur. Setiap karyawan Berrybenka melakukan tugas masing-masing yang pembagiannya sudah jelas. Aktivitas utama dari Berrybenka adalah menjual produk fashion dari supplier-supplier yang bekerja sama dengan Berrybenka. Oleh karena itu, Berrybenka memiliki tanggung jawab menjaga relasi antara supplier dengan Berrybenka, maupun konsumen dengan Berrybenka. Dengan adanya relasi yang baik antara Berrybenka dengan supplier, maka supplier tidak berkeberatan untuk terus men-supply barangnya pada Berrybenka. Hal ini menjadi nilai positif karena memungkinkan barang yang dipesan oleh konsumen akan selalu ready stock. 27

28 Lampiran Lampiran 1 Tampilan awal website Berrybenka Lampiran 2 Tampilan awal mobile website Berrybenka 28

29 Lampiran 3 Tahapan cara pembelian di Berrybenka Lampiran 4 Tampilan pilihan customer service Berrybenka 29

30 DAFTAR PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harsono Suwardi (Prisgunanto, 2014) menyatakan bahwa dasar dari pemasaran adalah komunikasi. Pemasaran bisa menjadi begitu kuat jika dipadukan dengan komunikasi

Lebih terperinci

Lampiran 1 DAFTAR WAWANCARA

Lampiran 1 DAFTAR WAWANCARA L.1 Lampiran 1 DAFTAR WAWANCARA Daftar pertanyaan wawancara Direktur PD. Bintang Cemerlang (Bapak Johan) mengenai keadaan di perusahaan 1. Perusahaan bapak bergerak di bidang apa? Jawab: Perusahaan kami

Lebih terperinci

Analisis Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom

Analisis Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom Analisis Proses Bisnis Mia Fitriawati M.Kom Pendahuluan Paradigma bisnis dari comparative advantage menjadi competitive advantage, yang memaksa kegiatan bisnis/perusahaan memilih strategi yang tepat. Konsep

Lebih terperinci

Pemodelan Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom

Pemodelan Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom Pemodelan Proses Bisnis Mia Fitriawati M.Kom Pemodelan Proses Bisnis Pemodelan Proses Bisnis Pemodelan Proses (process modelling) merupakan pusat dari berbagai macam bentuk pemodelan, karena pemodelan

Lebih terperinci

Internal Value Chain Starbucks

Internal Value Chain Starbucks Internal Value Chain Starbucks 1. Primary Activities Starbucks Coffee Indonesia Logistik Masuk (Inbound logistics) Pada tahapan ini meliputi kegiatan untuk memperoleh bahan baku dari pemasok. Bahan baku

Lebih terperinci

Meka k n a is i me Ke K rj r a E-Commerc r e

Meka k n a is i me Ke K rj r a E-Commerc r e MekanismeKerja E-Commerce E-Commerce Mekanisme E-commerce Transaksi elektronik antara e-merchant (pihak yang menawarkan barang atau jasa melalui internet) dengan e-customer (pihak yang membeli barang atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam bisnis sekarang ini semakin lama semakin ketat. Apalagi, ditambah dengan adanya Teknologi Informasi yang semakin lama semakin berkembang dan maju.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. biasa cepat. Menurut data dari jumlah pengguna internet di

BAB 1 PENDAHULUAN. biasa cepat. Menurut data dari  jumlah pengguna internet di 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan internet di Indonesia telah mengalami perkembangan yang luar biasa cepat. Menurut data dari www.internetworldstats.com, jumlah pengguna internet di Indonesia

Lebih terperinci

Analisis Competitive Forces and Competitive Strategy pada Sistem Informasi Zalora.co.id

Analisis Competitive Forces and Competitive Strategy pada Sistem Informasi Zalora.co.id Analisis Competitive Forces and Competitive Strategy pada Sistem Informasi Zalora.co.id Fitria Ekarini Pendidikan Teknik Elektronika dan Informatikation Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketika akan memutuskan untuk memiliki suatu produk. Keputusan itu akan

BAB I PENDAHULUAN. ketika akan memutuskan untuk memiliki suatu produk. Keputusan itu akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi seorang konsumen niat beli terhadap suatu produk muncul dari sebuah keinginan yang disebabkan oleh dampak dari suatu proses pengamatan dan pembelajaran, apabila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaringan komputer yang disebut internet. Internet dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. jaringan komputer yang disebut internet. Internet dapat digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern saat ini, aspek kehidupan tak bisa dilepaskan dari keberadaan dan kebergantungan pada teknologi informasi dan komunikasi, salah satunya jaringan komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fashion bukan hanya tentang pakaian namun mencakup peran dan makna pakaian

BAB I PENDAHULUAN. Fashion bukan hanya tentang pakaian namun mencakup peran dan makna pakaian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fashion telah membawa pengaruh besar terhadap globalisasi dan gaya hidup. Fashion bukan hanya tentang pakaian namun mencakup peran dan makna pakaian dalam

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Penulis melaksanakan kerja praktek Toko Butik Amethyst Ungu pada

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Penulis melaksanakan kerja praktek Toko Butik Amethyst Ungu pada BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Penulis melaksanakan kerja praktek Toko Butik Amethyst Ungu pada bagian Pemasaran (marketing) dan terfokus pada prosedur pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat di seluruh dunia membuka peluang bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan kegiatan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju membawa beberapa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang menjadi serba

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada perkembangan dari sistem informasi. E-commerce adalah salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. pada perkembangan dari sistem informasi. E-commerce adalah salah satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kebutuhan akan sistem informasi mulai dirasakan oleh berbagai kalangan masyarakat. Perkembangan teknologi juga berpengaruh besar pada perkembangan dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan dan hambatan-hambatan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN E-COMMERCE DALAM DUNIA BISNIS

PEMANFAATAN E-COMMERCE DALAM DUNIA BISNIS PEMANFAATAN E-COMMERCE DALAM DUNIA BISNIS Disusun oleh : Nuri Budi Hangesti (13111027) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA 2016 DAFTAR ISI A.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teori Kegiatan pemasaran merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dan berpengaruh dalam naik turunnya perusahaan, khususnya penyampaian informasi dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM

BAB 3 ANALISIS SISTEM BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT Bina Karakter Bangsa merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan. Perusahaan ini didirikan oleh Rudy Susilo, Swanky

Lebih terperinci

E-COMMERCE. Oleh: Nama : Ana Udayana NIM : Kelas : E-COMMERCE5(SI054)

E-COMMERCE. Oleh: Nama : Ana Udayana NIM : Kelas : E-COMMERCE5(SI054) E-COMMERCE Oleh: Nama : Ana Udayana NIM : 09.12.4207 Kelas : E-COMMERCE5(SI054) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012/2013 ABSTRAK Karya ilmiah E-commerce ini berisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan berhati-hati dalam memilih produk pakaian yang akan mereka gunakan.

BAB 1 PENDAHULUAN. dan berhati-hati dalam memilih produk pakaian yang akan mereka gunakan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia fashion yang kini semakin berkembang dengan pesat seiring makin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap produk pakaian. Pada masa sekarang masyarakat tentunya

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1.1 Sejarah Perusahaan Pada awal mulanya, PT. Victory Retailindo didirikan dengan dilatarbelakangi tujuan untuk melayani transaksi penjualan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Berrybenka.com adalah pusat belanja fashion online yang berbasis teknologi di Jakarta, Indonesia. Berrybenka menawarkan berbagai kebutuhan fashion terkini

Lebih terperinci

BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN

BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN Dalam Bab ini akan dibahas teori-teori yang berhubungan dengan strategi rantai pasok yang diterapkan di perusahaan distribusi dan akan digunakan dalam menganalisis permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha kecil hingga perusahaan yang besar memanfaatkan kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha kecil hingga perusahaan yang besar memanfaatkan kemajuan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan dan pemanfaatan internet sebagai suatu sarana informasi dan komunikasi dapat digunakan sebagai salah satu media bisnis untuk saat ini. Mulai dari pengusaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kinerjanya agar lebih efisien dan efektif dengan menerapkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kinerjanya agar lebih efisien dan efektif dengan menerapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini setiap perusahaan di seluruh dunia terus berupaya untuk meningkatkan kinerjanya agar lebih efisien dan efektif dengan menerapkan teknologi

Lebih terperinci

Mekanisme E-Commerce E dalam dunia bisnis

Mekanisme E-Commerce E dalam dunia bisnis Mekanisme E-Commerce E dalam dunia bisnis Memahami E-Commerce sebenarnya tidak jauh berbeda dengan memahami bagaimana perdagangan atau bisnis selama ini dijalankan.. Yang membedakannya adalah dilibatkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaan, serta modal awal usaha. Pasar yang sangat besar ini

BAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaan, serta modal awal usaha. Pasar yang sangat besar ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. E-Commerce Berbagai macam bisnis model telah banyak diterapkan di Indonesia, dalam proses perkembangan teknologi informasi saat ini, salahs atu bisnis model

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan perekonomian dan perkembangan zaman khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan perekonomian dan perkembangan zaman khususnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan perekonomian dan perkembangan zaman khususnya Indonesia telah semakin modern, berdampak pada pergeseran budaya berbelanja masyarakat di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat sebagai target market. Konektivitas yang terbangun dengan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat sebagai target market. Konektivitas yang terbangun dengan adanya 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Pertumbuhan positif ekonomi digital menuntut perubahan bagi langkahlangkah strategi suatu instansi atau perusahaan dalam berkomunikasi kepada masyarakat sebagai

Lebih terperinci

Faktor Sukses E-Market

Faktor Sukses E-Market Pengertian E-Marketplace Suatu lokasi diinternet, di mana suatu perusahaan dapat memperoleh atau memberikan informasi,mulai transaksi pekerjaan, atau bekerja sama dalam pekerjaan apapun. Pertimbangan bergabung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan manajemen untuk memberikan terobosan yang strategis untuk tetap dapat mengembangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sehari-hari, baik itu kebutuhan yang bersifat primer

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sehari-hari, baik itu kebutuhan yang bersifat primer BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belanja merupakan aktivitas keseharian masyarakat, setiap orang perlu memenuhi kebutuhannya sehari-hari, baik itu kebutuhan yang bersifat primer (kebutuhan pokok atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, maka dibutuhkan kepraktisan dalam segala hal termasuk penerapan pada sistem penjualan. Salah satu penerapannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang canggih untuk mengakses internet, begitu pula dengan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang canggih untuk mengakses internet, begitu pula dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan internet semakin pesat terlebih dengan adanya teknologi yang canggih untuk mengakses internet, begitu pula dengan fungsinya. Selain untuk koneksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sistem informasi yang berbasiskan website sudah mulai

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sistem informasi yang berbasiskan website sudah mulai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini sistem informasi yang berbasiskan website sudah mulai berkembang dan banyak dipergunakan oleh berbagai kalangan. Hal ini disebabkan antara lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di era digital ini perkembangan internet di Indonesia semakin melaju pesat ditandai dengan meningkatkan jumlah penggunaan internet pertahunnya. Hanya penyedia layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia fashion merupakan lahan besar untuk berbisnis, masih banyak peluang yang dapat digali dari bisnis yang berkaitan dengan busana ini. Distro, butik, dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan perusahaan dalam meningkatkan fungsionalitas kinerja. Seiring dengan perkembangan zaman yang disertai pengglobalisasian

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan perusahaan dalam meningkatkan fungsionalitas kinerja. Seiring dengan perkembangan zaman yang disertai pengglobalisasian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendistribusian informasi saat ini, telah menjadi tolak ukur bagi perusahaan perusahaan dalam meningkatkan fungsionalitas kinerja perusahaan. Tidak dapat dipungkiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen (Mursyid, 2006:26). Marketing

BAB 1 PENDAHULUAN. barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen (Mursyid, 2006:26). Marketing BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran (marketing) adalah suatu proses perpindahan barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. Atau dapat dikatakan pula bahwa pemasaran adalah

Lebih terperinci

Teknologi Web Service untuk Mendukung Efisiensi Transaksi Mira Ahmad

Teknologi Web Service untuk Mendukung Efisiensi Transaksi Mira Ahmad PEMANFAATAN TEKNOLOGI WEB SERVICE UNTUK MENDUKUNG EFISIENSI TRANSAKSI PEMESANAN DAN PENJUALAN PADA DYRA COLLECTION 1) Mira Orisa, 2) Ahmad Faisol 1,2) Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Logistik Perusahaan Garment Pada umumnya proses bisnis manufakturing garment dikelola sendiri oleh perusahaan, dari proses perencanaan produksi, operasi di pabrik,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia perindustrian di era globalisasi saat ini semakin ketat dengan kemajuan teknologi informasi. Kemajuan dalam teknologi informasi menjadikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM E-MARKETING PADA PT.INDO PERDANA JAYA SAKTI

PENGEMBANGAN SISTEM E-MARKETING PADA PT.INDO PERDANA JAYA SAKTI PENGEMBANGAN SISTEM E-MARKETING PADA PT.INDO PERDANA JAYA SAKTI Harry Djaya Laksana 1301068486 Ricky Hansen 1301047525 Kelas / Kelompok : 07 PCM / Kelompok 01 1. Latar Belakang Pendistribusian informasi

Lebih terperinci

P nge g rt r ia i n E-Com o m m e m rc r e

P nge g rt r ia i n E-Com o m m e m rc r e PengertianE-Commerce E-Commerce Mengenal E-Commerce Perdagangan sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan manusia sejak awal peradabannya. Sejalan dengan perkembangan manusia, cara dan sarana yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat yang diindikasikan perkembangan teknologi telekomunikasi dan komputer.

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat yang diindikasikan perkembangan teknologi telekomunikasi dan komputer. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Perkembangan dunia e-commerce di Indonesia berkembang sedemikian pesat yang diindikasikan perkembangan teknologi telekomunikasi dan komputer. Perkembangan tersebut

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI E-BISNIS

SISTEM INFORMASI E-BISNIS SISTEM INFORMASI E-BISNIS SISTEM INFORMASI E-BUSINESS Tanpa dukungan Sistem Informasi yang tangguh, model E-Business sulit diwujudkan. Sistem Informasi akan membantu mengintegrasikan data, mempercepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penghematan waktu berbelanja, tenaga, dan transaksi, karena dapat dilakukan. pemeliharaan, tenaga kerja dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. penghematan waktu berbelanja, tenaga, dan transaksi, karena dapat dilakukan. pemeliharaan, tenaga kerja dan lain sebagainya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi informasi dari hari ke hari berkembang semakin pesat. Perkembangan teknologi memberikan banyak dampak terhadap kehidupan manusia, baik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi saat ini, banyak perusahaan semakin memanfaatkan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi saat ini, banyak perusahaan semakin memanfaatkan teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar perusahaan pada saat ini semakin ketat. Dimana semakin berkembangnya teknologi saat ini, banyak perusahaan semakin memanfaatkan teknologi yang ada

Lebih terperinci

STMIK MDP ANALISIS DAN PERANCANGAN CUSTOMER RELATIOSHIP MANAGEMENT BERBASIS WEB PADA CV. 171 PALEMBANG

STMIK MDP ANALISIS DAN PERANCANGAN CUSTOMER RELATIOSHIP MANAGEMENT BERBASIS WEB PADA CV. 171 PALEMBANG STMIK MDP Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer S1. Semester Genap Tahun 2010/2011 Abstrak ANALISIS DAN PERANCANGAN CUSTOMER RELATIOSHIP MANAGEMENT

Lebih terperinci

Pemodelan Proses Bisnis

Pemodelan Proses Bisnis Pemodelan Proses Bisnis [Melengkapi Proses Bisnis yg di presentasikan] Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. Pokok Bahasan Value Chain Diagram Aliran Data Flowchart 2 1 Value Chain (Porter) Value Chain:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. M-DAG / PER / 3 /2016 tentang ketentuan Umum Pasal 1, perdagangan adalah

BAB I PENDAHULUAN. M-DAG / PER / 3 /2016 tentang ketentuan Umum Pasal 1, perdagangan adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 22 / M-DAG / PER / 3 /2016 tentang ketentuan Umum Pasal 1, perdagangan adalah tatanan kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tuntutan akan kebutuhan informasi dan penggunaan komputer semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Tuntutan akan kebutuhan informasi dan penggunaan komputer semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan akan kebutuhan informasi dan penggunaan komputer semakin mendorong terbentuknya sebuah jaringan komputer yang mampu digunakan untuk melayani berbagai kebutuhan

Lebih terperinci

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Supply Chain Management pada hakekatnya adalah jaringan organisasi yang menyangkut hubungan ke hulu (upstream) dan ke

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jurang kesenjangan digital (digital divide), yaitu keterisolasian dari perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. jurang kesenjangan digital (digital divide), yaitu keterisolasian dari perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi yang demikian pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan kemajuan teknologi, dunia usaha dituntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. model sepatu wanita. Toko sepatu ini memiliki bermacam-macam model

BAB I PENDAHULUAN. model sepatu wanita. Toko sepatu ini memiliki bermacam-macam model BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Shoes-House Shop merupakan sebuah toko sepatu yang menjual bermacammacam model sepatu wanita. Toko sepatu ini memiliki bermacam-macam model sepatu yang trendy

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pendidikan

Sistem Informasi Pendidikan Sistem Informasi Pendidikan.:: Analisis dan Penyusunan Portofolio ::. Asep Wahyudin, S.Kom, M.T. Ilmu Komputer FPMIFA - Universitas Pendidikan Indonesia Inbound Logistics Operations Outbound Logistics

Lebih terperinci

Lampiran 1. Wawancara perancangan sistem penjualan PT. Master Centranusa Cemerlang

Lampiran 1. Wawancara perancangan sistem penjualan PT. Master Centranusa Cemerlang L 1 Lampiran 1 Wawancara perancangan sistem penjualan PT. Master Centranusa Cemerlang Tabel wawancara perancangan sistem penjualan terhadap manajer pemasaran Rusdi Manajer Pemasaran Tanggal Wawancara 19

Lebih terperinci

E-market Place Sebagai Sarana Transaksi Lelang Online

E-market Place Sebagai Sarana Transaksi Lelang Online E-market Place Sebagai Sarana Transaksi Lelang Online Rudy Adipranata 1, Theresia Lestiowati, Santi Wiryono Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131,

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan

BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian mengenai Pengaruh Brand Image Berrybenka.com oleh Public Relations PT Berrybenka, maka terdapat kesimpulan dalam penelitian ini diantaranya: 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Kegiatan pemasaran tidak bisa terlepas dari aktifitas bisnis yang bertujuan pada pencapaian profit. Fokus utama kegiatan pemasaran adalah mengidentifikasikan peluang

Lebih terperinci

BAB II. Dalam bisnis servis makanan, dapat dilihat poin yang terpenting dengan. menggunakan rantai nilai yang dikembangkan oleh Michael Porter.

BAB II. Dalam bisnis servis makanan, dapat dilihat poin yang terpenting dengan. menggunakan rantai nilai yang dikembangkan oleh Michael Porter. BAB II PROSES BISNIS 2.1 Proses Bisnis Utama Dalam bisnis servis makanan, dapat dilihat poin yang terpenting dengan menggunakan rantai nilai yang dikembangkan oleh Michael Porter. Model rantai nilai adalah

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB. 4.1 Tahap keempat : Membuat interface konsumen

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB. 4.1 Tahap keempat : Membuat interface konsumen BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN BERBASIS WEB 4.1 Tahap keempat : Membuat interface konsumen Customer interface yang ada akan dijelaskan dalam kerangka 7C sebagai berikut : 1. Context Website yang dimiliki

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM E-BUSINESS E-Business (Electronic Business) adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan mamanfaatkan teknologi elektronik seperti komputer dan internet.

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan PT. Muncul Anugerah Sakti merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2004 yang merupakan anak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi dan teknologi di Indonesia, menjadi peluang bisnis tersendiri untuk pemasaran pembuatan mesin-mesin pabrik. Sejalan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam BAB I PENDAHULUAN 1.5 Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam perubahan sistem, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti sistem perdagangan, cara bertransaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat memberikan berbagai pengaruh bagi para penggunanya. Dalam pengembangannya teknologi memberikan kelebihan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI SITUS WEB PENJUALAN SHEE MOSLEM SHOP MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL. Nama : Yusika Rona Qoriyana NPM :

PERANCANGAN APLIKASI SITUS WEB PENJUALAN SHEE MOSLEM SHOP MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL. Nama : Yusika Rona Qoriyana NPM : PERANCANGAN APLIKASI SITUS WEB PENJUALAN SHEE MOSLEM SHOP MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL Nama : Yusika Rona Qoriyana NPM : 12108126 Pendahuluan LATAR BELAKANG MASALAH Seiring perkembangan hijab yang sangat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang UD. Kurnia merupakan salah satu badan usaha wirausaha yang menjual berbagai alat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang UD. Kurnia merupakan salah satu badan usaha wirausaha yang menjual berbagai alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UD. Kurnia merupakan salah satu badan usaha wirausaha yang menjual berbagai alat kebutuhan rumah, kebutuhan alat sekolah dan alat kecantikan di kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan Online Shop atau toko online melalui media internet

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan Online Shop atau toko online melalui media internet BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Online Shop atau toko online melalui media internet sudah menjamur di Indonesia, bahkan sudah sangat dikenal baik oleh khalayak ramai, banyaknya beragam

Lebih terperinci

6.1. Strategi yang telah dilakukan AXIS

6.1. Strategi yang telah dilakukan AXIS BAB VI ANALISA STRATEGI BERSAING AXIS Telekom Indonesia 6.1. Strategi yang telah dilakukan AXIS AXIS saat ini merupakan perusahaan telekomunikasi selular no 4 di Indonesia, di atasnya adalah Telkomsel,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Online Shop atau toko online melalui media internet sudah menjamur di Indonesia, bahkan sudah sangat dikenal baik oleh khalayak ramai. Banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Zalora

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Zalora BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Zalora adalah salah satu onlineshop yang ada di Indonesia. Zalora menawarkan berbagai produk fashion mulai dari pakaian hingga aksesoris. Produk yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Wawancara terhadap owner Sate Tomang: Bapak Adrio Wirjadi. Bagaimana restoran ini berdiri? restoran ini dinamakan Sate Tomang.

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Wawancara terhadap owner Sate Tomang: Bapak Adrio Wirjadi. Bagaimana restoran ini berdiri? restoran ini dinamakan Sate Tomang. LMPIRN-LMPIRN Wawancara terhadap owner Sate Tomang Bapak drio Wirjadi (uestion) (nswer) Bisa diceritakan secara singkat mengenai bisnis Sate Tomang? Sate Tomang merupakan bisnis yang bergerak dibidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia tidak akan lepas dari transaksi jual beli sehingga pasar-pasar semakin lama menjadi lebih besar. Jual beli adalah persetujuan saling mengikat antara penjual

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Daya tarik estetika berpengaruh positif dan signifikan terhadap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Daya tarik estetika berpengaruh positif dan signifikan terhadap BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan tentang pengaruh e- servicescape terhadap kepercayaan dan dampaknya pada niat pembelian konsumen di Zalora.co.id, maka dapat

Lebih terperinci

offline yang didirikan pada tahun 2005, yang beralamat di jalan Pahlawan

offline yang didirikan pada tahun 2005, yang beralamat di jalan Pahlawan BAB III PRAKTIK JUAL BELI PRE ORDER ONLINE YANG DITERAPKAN DI TOKO ONLINE COMFORTABLE CLOTHING SIDOARJO A. Profil toko online Comfortable Clothing Sidoarjo. 1. Sejarah Berdirinya 1 Comfortable Clothing

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. VGA SCALE INDONESIA adalah distributor / supplier timbangan digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. direktur PT. Surya Terang Pratama dan Bapak Ali selaku manajer keuangan.

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. direktur PT. Surya Terang Pratama dan Bapak Ali selaku manajer keuangan. LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA Berikut ini adalah daftar pertanyaan wawancara dengan Bapak Soetopo selaku direktur PT. Surya Terang Pratama dan Bapak Ali selaku manajer keuangan. 1. PT. Surya Terang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat dunia menjadi tanpa batas (borderless). Terutama kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. membuat dunia menjadi tanpa batas (borderless). Terutama kemajuan teknologi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan perubahan sosial, ekonomi, dan budaya secara signifikan berlangsung demikian cepat, membuat dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih menuntut manusia untuk terus belajar, berkarya, dan berinovasi. Salah satunya adalah internet, hampir

Lebih terperinci

Dalam Kebijakan Privasi ini kami menguraikan data pribadi apa saja yang kami proses dan untuk tujuan apa.

Dalam Kebijakan Privasi ini kami menguraikan data pribadi apa saja yang kami proses dan untuk tujuan apa. Kebijakan Privasi Shell Kebijakan Privasi ini adalah Kebijakan Privasi untuk aplikasi Mobile Motorist. Kebijakan Privasi ini memberikan informasi tentang pemrosesan data pribadi Anda apabila Anda menjadi

Lebih terperinci

E-Marketing. dalam Strategi Pemasaran MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

E-Marketing. dalam Strategi Pemasaran MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN E-Marketing dalam Strategi Pemasaran Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Management 15, S.Sos, MM Abstract Membahas mengenai strategi pemasaran dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan pada bab IV, dengan jumlah responden sebanyak 50 orang maka penulis dapat menarik beberapa

Lebih terperinci

Kiat Jitu Bisnis Online Shop Untuk Pemula

Kiat Jitu Bisnis Online Shop Untuk Pemula Kiat Jitu Bisnis Online Shop Untuk Pemula Cara Sukses Bisnis Online Shop Dari Awal Hingga Akhir Kiat Jitu Bisnis Online Shop Untuk Pemula Cara Sukses Bisnis Online Shop Dari Awal Hingga Akhir Materi E-Book

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Media Informatika Vol.13 No.2 (2014) PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. analisis data Structural Equation Modelling maka dapat disimpulkan sebagai

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. analisis data Structural Equation Modelling maka dapat disimpulkan sebagai BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Setelah dilakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian dengan teknik analisis data Structural Equation Modelling maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.

Lebih terperinci

BAB III Landasan Teori

BAB III Landasan Teori BAB III Landasan Teori 3.1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA PERMASALAHAN

BAB 3 ANALISA PERMASALAHAN BAB 3 ANALISA PERMASALAHAN 3.1 Gambaran Umum Sistem Berjalan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Essensilindo Perdana merupakan perusahaan yang menjadi distributor dari biskuit khong guan ( PT Khong Guan Biscuit

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM :

TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM : TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM : 10.11.3578 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011 ABSTRAK Di era globalisasi ini perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia bisnis dihadapkan pada suatu era globalisasi yang didukung oleh tingkat kemajuan teknologi, baik teknologi informasi maupun transportasi, sehingga

Lebih terperinci

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Disusun Oleh: Puput Resno Aji Nugroho (09.11.2819) 09-S1TI-04 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) AMIKOM YOGYAKARTA Jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat bergantung pada kemampuan perusahaan untuk mengembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. sangat bergantung pada kemampuan perusahaan untuk mengembangkan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi seperti saat ini, sukses jangka panjang perusahaan sangat bergantung pada kemampuan perusahaan untuk mengembangkan dan memelihara hubungan yang

Lebih terperinci

TREND JUAL BELI ONLINE (E-COMMERCE) Nuril Hilaliyah. Abstrak. Pendahuluan.

TREND JUAL BELI ONLINE (E-COMMERCE) Nuril Hilaliyah. Abstrak. Pendahuluan. TREND JUAL BELI ONLINE (E-COMMERCE) Nuril Hilaliyah nurilhilaliyah07@gmail.com Abstrak Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, membawa pengaruh dalam dunia transaksi. Jika beberapa tahun

Lebih terperinci

Muhammad Yusuf Teknik Informatika Universitas Trunojoyo

Muhammad Yusuf Teknik Informatika Universitas Trunojoyo Muhammad Yusuf Teknik Informatika Universitas Trunojoyo Http://yusufxyz.wordpress.com Email : yusufxyz@gmail.com E-Commerce (Electronic Commerce) Mencakup segala kegiatan jual beli dan pertukaran informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Layanan yang berdasar pada konsumen menjadi inti dari pemasaran. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Layanan yang berdasar pada konsumen menjadi inti dari pemasaran. Perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Layanan yang berdasar pada konsumen menjadi inti dari pemasaran. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam persaingan pasar harus mampu menghadirkan layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pembelian (Lee et al., 2011). Zeithaml et al. (2013) berpendapat bahwa

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pembelian (Lee et al., 2011). Zeithaml et al. (2013) berpendapat bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Munculnya internet telah mengubah sudut pandang seluruh kalangan bisnis dari produsen hingga konsumen. Internet telah menciptakan peluang bagi perusahaan untuk lebih

Lebih terperinci