STUDI TENTANG SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA DALAM PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN CILACAP UTARA KABUPATEN CILACAP TAHUN 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI TENTANG SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA DALAM PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN CILACAP UTARA KABUPATEN CILACAP TAHUN 2012"

Transkripsi

1 STUDI TENTANG SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA DALAM PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN CILACAP UTARA KABUPATEN CILACAP TAHUN 2012 SKRIPSI Oleh: IDA FITRIA K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit Agustus to 2012 user

2 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama NIM Jurusan/Program Studi : Ida Fitria : K : POK/Pekepor menyatakan skripsi saya berjudul STUDI TENTANG SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA DALAM PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN CILACAP UTARA KABUPATEN CILACAP TAHUN 2012 ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka. Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya Surakarta, 02 Agustus 2012 Yang membuat pernyataan Ida Fitria ii

3 STUDI TENTANG SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA DALAM PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN CILACAP UTARA KABUPATEN CILACAP TAHUN 2012 Oleh: IDA FITRIA K Skripsi Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Agustus 2012 iii

4 PERSETUJUAN Skripsi ini telah diajukan untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta, 2 Agustus 2012 Pembimbing I Pembimbing II Drs. Agustiyanto, M.Pd NIP. 1P Drs. Tri Aprilijanto Utomo, M.Kes NIP iv

5 PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Pada hari : Kamis Tanggal : 16 Agustus 2012 Tim Penguji Skripsi ( Nama Terang ) ( Tanda Tangan ) Ketua : Fadilah Umar S.Pd, M.Or... Sekretaris : Drs. Sugiyoto, M.Pd... Anggota I : Drs. Agustiyanto, M.Pd... Anggota II : Drs. Aprilijanto Utomo, M.Kes... Disahkan oleh: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta a.n. Dekan Pembantu Dekan 1, Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si NIP v

6 ABSTRAK Ida Fitria. STUDI TENTANG SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA DALAM PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE- KECAMATAN CILACAP UTARA KABUPATEN CILACAP TAHUN 2012, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Agustus Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Kelengkapan sarana dan prasarana olahraga di sekolah dasar negeri di Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap, (2) Kelayakan sarana dan prasarana olahraga di sekolah dasar negeri di Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap, (3) Ketersediaan alat modifikasi dalam pendidikan jasmani di sekolah dasar negeri di Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Subyek penelitian adalah seluruh sekolah dasar negeri di Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap yang berjumlah 28 sekolah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan observasi dan instrumen angket. Teknik analisis data menggunakan penghitungan prosentase terhadap jumlah ideal. Berdasarkan data penelitian dan analisis data dalam uji persyaratan analisis, dapat diambil hasil yaitu: (1) Jumlah siswa sekolah dasar negeri di Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap tahun 2012 adalah anak dengan jumlah kelas sejumlah 257 kelas dengan rata-rata jumlah siswa di sekolah dasar negeri di Kecamatan Cilacap Utara adalah 28 siswa, (2) Prosentase rata-rata sarana dan prasarana olahraga untuk aktivitas olahraga dan permainan dalam pendidikan jasmani di sekolah dasar negeri se-kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap tahun 2012 adalah 36,16% dengan kategori kurang, (3) Prosentase rata-rata sarana dan prasarana olahraga untuk aktivitas senam dalam pendidikan jasmani di sekolah dasar negeri se-kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap tahun 2012 adalah 7,65% dengan kategori kurang sekali, (4) Prosentase rata-rata sarana dan prasarana olahraga untuk aktivitas ritmik dalam pendidikan jasmani di sekolah dasar negeri se-kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap tahun 2012 adalah 97,61% dengan kategori baik, (5) Prosentase rata-rata sarana dan prasarana olahraga untuk aktivitas air dalam pendidikan jasmani di sekolah dasar negeri se-kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap tahun 2012 adalah 3,12% dengan kategori kurang sekali, (6) Prosentase rata-rata kelayakan sarana olahraga untuk aktivitas senam dalam pendidikan jasmani di sekolah dasar negeri se-kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap tahun 2012 adalah 98,20% untuk sarana yang layak digunakan dan 1,80% untuk sarana yang tidak layak digunakan. Sedangkan untuk prasarana olahraga tingkat kelayakan mencapai 100%, (7) Jumlah rata-rata untuk alat modifikasi dalam pendidikan jasmani di sekolah dasar negeri se-kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap adalah 7,6 buah. Simpulan penelitian ini adalah sarana dan prasarana olahraga dalam pendidikan jasmani di sekolah commit dasar to negeri user se-kecamatan Cilacap Utara vi

7 Kabupaten Cilacap kurang memenuhi standar sarana dan prasarana sekolah dasar negeri. Kata kunci: diskusi kelompok, talking stick, aktivitas moral, kemandirian belajar vii

8 MOTTO Allahu Akbar Belajarlah dari kesalahan dan perbaikilah kesalahan itu. (Penulis) Optimis, kritis, dan dinamis. (Penulis) Semoga jalan keluar terbuka, semoga kita bisa mengobati jiwa kita dengan doa. Dan janganlah engkau berputus asa manakala kecamasan yang menggenggam jiwa menimpa saat paling dekat dengan jalan keluar adalah ketika telah terbentur putus asa. (Ali Bin Abi Thalib) Bertanyalah kepada seseorang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui. (Q.S. Annahl : 43). Tiada harta simpanan yang lebih bermanfaat dari pada ilmu dan tiada kemuliaan yang lebih mulia dari pada kemurahan hati. (Al-Hadist viii

9 PERSEMBAHAN Teriring syukurku kepada-mu, kupersembahkan karya ini untuk : Bapak dan Ibu Doamu yang tiada terputus, kerja keras tiada henti, pengorbanan yang tak terbatas dan kasih saying tidak terbatas pula. Semuanya membuatku bangga memiliki kalian. Tiada kasih saying yang seindah dan seabadi kasih sayangmu. Nur Salim Terima kasih karena senantiasa mendorong langkahku dengan perhatian dan semangat dan selalu ada disampingku baik di saat kutegar berdiri maupun saat kujatuh dan terluka. Mb Atun, Dek Murnitatun Terima kasih atas semangat, perjuangan dan kerjasamanya. ix

10 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul STUDI TENTANG SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA DALAM PENDIDIKAN JASMANI DISEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN CILACAP UTARA KABUPATEN CILACAP TAHUN Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Jasmani, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berpihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Bapak Drs. H. Mulyono, MM., Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Bapak Drs. Agustiyanto, M.Pd., Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Drs. Agustiyanto, M.Pd sebagai pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan kemudahan yang sangat membantu dalam penulisan skripsi ini. 5. Drs. Tri Aprilijanto, M.Kes., sebagai pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan kemudahan yang sangat membantu dalam penulisan skripsi ini. 6. Kepala Unit Pendidikan Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap. x

11 7. Kepala Sekolah SD Negeri Se-Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap, yang telah memberi kesempatan dan tempat guna mengambil data dalam penelitian. 8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Surakarta, 16 Agustus 2012 xi

12 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN... ii HALAMAN PENGAJUAN... iii HALAMAN PERSETUJUAN... iv HALAMAN PENGESAHAN... v HALAMAN ABSTRAK... vi HALAMAN MOTTO... viii HALAMAN PERSEMBAHAN... vix KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI... xii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Identifikasi Masalah... 3 C. Pembatasan Masalah... 4 D. Perumusan Masalah... 4 E. Tujuan Penelitian... 4 F. Manfaat Penelitian... 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Pendidikan Jasmani... 6 a. Pengertian Pendidikan Jasmani... 6 b. Tujuan Pendidikan Jasmani... 8 c. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar 9 2. Kurikulum xii

13 a. Pengertian Kurikulum b. Kurikulum dalam Pendidikan c. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sarana dan Prasarana a. Sarana Pendidikan Jasmani b. Prasarana Pendidikan Jasmani c. Standar Sarana dan Prasarana Olahraga Dalam Pendidikan Jasmani Karakteristik Anak Sekolah Dasar Modifikasi Sarana dan Prasarana Olahraga Dalam Pendidikan Jasmani B. Kerangka Berpikir BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian B. Metode Penelitian C. Populasi dan Sampel D. Teknik Pengumpulan Data E. Validitas dan Realibilitas F. Rancangan Penelitian G. Teknik Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data B. Pengujian Persyaratan Analisis Sarana dan Prasarana Olahraga dan Permainan Sarana dan Prasarana Aktivitas Senam Sarana dan Prasarana Aktivitas Ritmik Sarana dan Prasarana Aktivitas Air Kelayakan Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani Alat Modifikasi Pendidikan Jasmani C. Pembahasan Hasil Analisis xiii

14 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan B. Implikasi C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiv

15 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Prosentase Rata-rata Sarana dan Prasarana Olahraga dan Permainan di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap tahun Prosentase Rata-rata Sarana dan Prasarana Aktivitas Senam di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap tahun Prosentase Rata-rata Sarana dan Prasarana Aktivitas Ritmik di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap tahun Prosentase Rata-rata Sarana dan Prasarana Aktivitas Air di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap tahun Rata-rata Alat Modifikasi Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap tahun xv

16 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Jumlah Siswa, Jumlah Kelas, dan Rata-Rata Siswa Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap tahun Sarana Olahraga Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar Negeri di Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap tahun Prasarana Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar Negeri di Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap tahun Alat Modifikasi Olahraga di Sekolah Dasar Negeri di Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap tahun Prosentase Rata-rata Sarana dan Prasarana Olahraga dan Permainan di Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap tahun Prosentase Rata-rata Sarana dan Prasarana Aktivitas Senam di Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap tahun Prosentase Rata-rata Sarana dan Prasarana Aktivitas Ritmik di Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap tahun Prosentase Rata-rata Sarana dan Prasarana Aktivitas Air di Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap tahun Jumlah Sarana Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap tahun xvi

17 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Spesifikasi Data Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani Tingkat Sekolah Dasar Pedoman Observasi dan Dokumentasi Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani Kisi-kisi Angket Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar Angket Materi Pembelajaran dan Modifikasi Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani Data Sarana dan Prasarana Olahraga untuk Aktivitas Permainan dan Olahraga di Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap Tahun Data Sarana dan Prasarana Olahraga untuk Aktivitas Senam di Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap Tahun Data Sarana dan Prasarana Olahraga untuk Aktivitas Ritmik di Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap Tahun Data Sarana dan Prasarana Olahraga untuk Aktivitas Air di Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap Tahun Data Prasarana Olahraga di Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap Tahun Data Alat Modifikasi Olahraga di Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap Tahun Analisis Sarana dan Prasarana Atletik di Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap Tahun xvii

18 12. Analisis Sarana dan Prasarana Permainan di Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap Tahun Analisis Sarana dan Prasarana Aktivitas Senam di Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap Tahun Analisis Sarana dan Prasarana Aktivitas Ritmik di Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap Tahun Analisis Sarana dan Prasarana Aktivitas Air di Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap Tahun Analisis Jumlah Sarana Olahraga di Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap Tahun Analisis Alat Modifikasi Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap Tahun xviii

19 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan olahraga. Dalam pendidikan di Indonesia saat ini ditingkat sekolah dikenal dengan nama mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (penjasorkes). Sebagai mata pelajaran yang banyak melibatkan aktivitas fisik dan olahraga dalam proses pembelajaranya, pendidikan jasmani di sekolah sangat identik dengan sarana dan prasarana olahraga dalam pembelajaranya. Sarana dan prasarana pendidikan jasmani merupakan salah satu unsur penting dalam keberhasilan pendidikan jasmani di sekolah. Ketidaklengkapan dan kelayakan sarana dan prasarana olahraga di sekolah dapat berpotensi menyebabkan kurang bervariasinya materi dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga menimbulkan kesan pendidikan jasmani yang membosankan dan kurang memberikan pengalaman gerak maupun belajar pada siswa. Sarana dan prasarana olahraga dalam pelaksanaan pendidikan jasmani harus disesuaikan dengan karakteristik dan jumlah siswa terutama tingkat sekolah dasar dimana aktifitas pembelajaran yang melibatkan siswa dalam pengalaman langsung sangat efektif dibandingkan penjelasan guru dalam bentuk verbal (katakata). Berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah dasar, alat modifikasi juga sangat diperlukan agar tercipta suatu pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efisien, dan menyenangkan sehingga tujuan pendidikan jasmani dapat tercapai pada tingkat sekolah dasar. 1

20 2 Pentingnya sarana dan prasarana olahraga dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah membawa implikasi terhadap pemenuhan sarana dan prasarana serta alat modifikasi dalam pendidikan jasmani di setiap sekolah. Sesuai dengan kurikulum yang sekarang digunakan yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pihak sekolah memiliki otonomi dalam upaya pemenuhan sarana dan prasarana olahraga dalam pendidikan jasmani tersebut. Akan tetapi juga tidak menutup kemungkinan adanya peran serta dan bantuan dari pihak luar sekolah maupun instansi pendidikan setempat dalam upaya pemenuhan sarana dan prasarana tersebut. Unit Pendidikan Kecamatan (UPK) Cilacap Utara Kabupaten Cilacap sebagai instansi pendidikan tingkat kecamatan yang membawahi sekolah-sekolah dan kelompok belajar masyarakat di Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap-Jawa Tengah juga tidak lepas dari permasalahan sarana dan prasarana olahraga dalam pendidikan jasmani terutama setelah tidak adanya lagi penilik olahraga di kecamatan tersebut. Meskipun sekarang pemenuhan perlengkapan sekolah lebih banyak dilaksanakan secara mandiri oleh pihak sekolah, akan tetapi UPK Cilacap Utara memiliki tugas dalam pemberian bimbingan dan pengawasan terhadap sarana dan prasarana olahraga dalam pendidikan jasmani di sekolahsekolah di Kecamatan Cilacap Utara. Sebagai instansi pendidikan tingkat kecamatan, UPK Cilacap Utara Kabupaten Cilacap memiliki tanggung jawab untuk memberikan perhatian serius dalam pemenuhan sarana dan prasarana olahraga dalam pendidikan jasmani terutama untuk sekolah dasar negeri yang merupakan sekolah yang tanpa campur tangan pihak lain baik yayasan maupun instansi lain berbeda dengan sekolah dasar swasta maupun Madrasah Ibtidaiyah. Adanya indikasi kurang lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan jasmani di sekolah-sekolah dasar negeri di Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap memerlukan perhatian serius baik dari pihak sekolah maupun instansi pendidikan setempat yaitu UPK Cilacap Utara itu sendiri. Wujud perhatian tersebut dapat dilakukan salah satunya dengan pengajuan bantuan maupun penerimaan bantuan dari pihak commit luar. Akan to user tetapi pihak UPK Cilacap Utara

21 3 Kabupaten Cilacap masih terkendala dalam mengidentifikasi sarana dan prasarana pendidikan jasmani untuk sekolah dasar negeri di wilayah tersebut. Hal ini sangat diperlukan untuk mengetahui kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan jasmani di setiap sekolah maupun dalam pendistribusiannya agar nantinya dapat sesuai dengan kebutuhan masing-masing sekolah. Berdasarkan permasalahan yang dijabarkan di atas, penulis akan melakukan penelitian mengenai kelengkapan dan kelayakan sarana dan prasarana olahraga dalam pendidikan jasmani di sekolah dasar negeri se-kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap Tahun B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, dapat diidentifikasikan berbagai masalah yaitu: 1. Adanya indikasi tidak lengkapnya sarana dan prasarana olahraga sesuai dengan materi pendidikan jasmani di sekolah dasar. 2. Adanya indikasi tidak layaknya sarana dan prasarana olahraga dalam pendidikan jasmani di sekolah dasar. 3. Adanya indikasi tidak sesuainya karakteristik sarana dan prasarana olahraga dalam pendidikan jasmani di sekolah dasar dengan karakteristik siswa di sekolah dasar. 4. Adanya indikasi tidak sesuainya jumlah sarana dan prasarana olahraga dalam pendidikan jasmani di sekolah dasar dengan rasio jumlah siswa di sekolah dasar. 5. Adanya indikasi tidak berjalanya pembelajaran yang sesuai dengan pelaksanaan pendidikan jasmani sekolah dasar yang mengacu pada pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efisien, dan menyenangkan karena tidak adanya alat modifikasi dalam pendidikan jasmani di sekolah dasar. 6. Adanya indikasi belum maksimalnya pemenuhan sarana dan prasarana olahraga dan alat modifikasi di sekolah dasar negeri di Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap.

22 4 C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identfikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka agar dapat lebih mendalam di dalam pengkajian permasalahan yang timbul perlu dibatasi, yaitu tentang kelengkapan dan kelayakan sarana dan prasarana olahraga dan alat modifikasi dalam pendidikan jasmani di sekolah dasar negeri se-kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap. D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana kelengkapan sarana dan prasarana olahraga dalam pendidikan jasmani di sekolah dasar negeri di Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap? 2. Bagaimana kelayakan sarana dan prasarana olahraga dalam pendidikan jasmani di sekolah dasar negeri di Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap? 3. Bagaimana ketersediaan alat modifikasi dalam pendidikan jasmani di sekolah dasar negeri di Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap? E. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Kelengkapan sarana dan prasarana olahraga di sekolah dasar negeri di Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap. 2. Kelayakan sarana dan prasarana olahraga di sekolah dasar negeri di Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap. 3. Ketersediaan alat modifikasi dalam pendidikan jasmani di sekolah dasar negeri di Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap.

23 5 F. Manfaat Penelitian Dengan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk barbagai pihak terutama untuk kemajuan pendidikan jasmani di sekolah dasar negeri se- Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap diantaranya : 1. Sebagai bahan pertimbangan dalam pemenuhan sarana dan prasarana olahraga maupun alat modifikasinya dalam pendidikan jasmani di sekolah dasar negeri di Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap. 2. Sebagai bahan pertimbangan dalam pendistribusian sarana dan prasrana olahraga di sekolah dasar negeri di Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap. 3. Sebagai data sarana dan prasarana olahraga dalam pelaksanaan kegiatan olahraga di wilayah Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap.

24 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pendidikan Jasmani a. Pengertian Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani adalah pendidikan melalui aktifitas jasmani untuk mencapai tujuan pendidikan secara utuh.husdarta (2009:18) mengemukakan bahwa Penjas adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan, atau olahragayang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam kaitannya dengan pendidikan, Toho Cholik dan Ruslan Lutan (2001:2) menyatakan bahwa Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara umum.ia merupakan salah satu dari subsistem-subsistem pendidikan. Sedangkan menurut Sukintaka (2004: 36) bahwa, Pendidikan Jasmani adalah pendidikan melalui gerak manusia. Dalam arti yang luas dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan keseluruhan, yang dalam proses pembelajarannya mengutamakan aktivitas jasmani guna mendorong hidup sehat menuju pada pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang serasi selaras dan seimbang. Pendidikan Jasmani dan kesehatan (Penjaskes) adalah salah satu mata pelajaran yang mempunyai kedudukan sama seperti mata pelajaran lainnya dan dilaksanakan di semua jenis sekolah. Penjaskes adalah mata pelajaran yang pelaksanaannya menekankan pada aspek fisik. Dalam Pola Dasar Pembangunan Olahraga pada Lokakarya Nasional tahun 1981 Cholik Mutohir (2001:27) menyebutkan bahwa, Pendidikan Jasmani adalah suatu proses yang dilakukan sacara sadar dan sistematik melalui commit berbagai to user kegiatan jasmani untuk memperoleh 6

25 pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kecerdasan dan perkembangan watak kepribadian yang harmonis dalam rangka membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila. Berdasarkan pernyataan tersebut terlihat betapa luasnya cakupan Penjaskes dan tugas guru Penjaskes dalam melaksanakan pengabdiannya. Hal ini disebabkan Penjaskes lebih memusatkan kepada peserta didik dan menekankan pada aspek pendidikan kegiatan jasmani dalam Penjaskes hanya merupakan sarana untuk membantu tercapainya tujuan pendidikan Tujuan utama pengajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar adalah membantu peserta didik agar meningkatkan keterampilan gerak mereka, selain agar mereka merasa senang dan mau berpartisipasi dalam berbagai aktivitas. Diharapkan apabila mereka memiliki fundasi yang positif terhadap aktivitas jasmani kelak akan menjadi manusia dewasa yang sehat dan segar jasmani dan rohani serta kepribadian yang mantap(toho & Rusli, 2001:54). Yusuf Adisasmita dan Aip Syarifuddin (1996: 3-4) juga menyatakan bahwa pendidikan jasmani adalah: 1) Bagian yang tidak terpisahkan dari usaha-usaha pendidikan secara keseluruhan. 2) Program yang memperhatikan terhadap perkembangan individu. 3) Berpusat kepada siswa bukan kepada bahan pelajaran. 4) Sasaran pelajaran pendidikan jasmani diarahkan pada perkembangan siswa secara keseluruhan. Baik yang berkaitan dengan perkembangan organik, neuromuscular, intelektual, maupun yang berkaitan dengan segi emosionalnya. Pendapat tersebut menunjukan bahwa, tujuan pendidikan jasmani pada hakikatnya untuk membentuk dan mengembangkan kepribadian serta meningkatkan kemampuan siswa ke araah yang lebih tinggi bagi kepentingan hidupnya agar anak dapat mengembangkan kemampuannya di kemudian hari. Sedangkan H.J. Gino, Suwarni, Suripto, Maryanto dan Sutijan (1998: 15) bahwa ada tiga ciri utama aktivitas manusia sehingga aktivitas disebut belajar yaitu: 1) Aktivitas yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada diri pelajar baik aktual maupun potensial. 2) Perubahan itu pada pokoknya didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu relatif lama. 3) Perubahan itu karena usaha. 7

26 8 Berdasarkan dua pendapatbtersebut dapat disimpulkan bahwa, dengan belajar akan terjadi perubahan-perubahan pada diri siswa ke arah yang lebih baik. Namun demikian belajar dalam pendidikan jasmani berbeda dengan belajar seperti mata pelajaran yang lain. b. Tujuan pendidikan Jasmani Tujuan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan memberikan kesempatan kepada siswa untuk (Husdarta 2011:9) : secara sederhana 1) Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas fisik jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial. 2) Mengembanhkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani. 3) Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali. 4) Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun perorangan. 5) Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk permainan olahraga. 6) Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang mungkin siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang. Husdarta (2011:9-11), meringkaskan dalam terminologi yang populer, maka tujuan pembelajaran pendidikan jasmani itu harus mencakup tujuan dalam domain psikomotorik, domain kognitif, dan tak kalah pentingnya dalam domain afektif. Husdarta ( 2011:9-11) juga meringkaskan bahwa pengembangan domain psikomotorik secara umum dapat diarahkan pada dua tujuan utama: Pertama mencapai perkembangan aspek kebugaran jasmani, dan kedua, mencapai perkembangan aspek perseptual motorik. Ini menegaskan bahwa pembelajaran pendidikan jasmani harus melibatkan aktivitas fisik yang mampu merangsang kemampuan kebugaran jasmani serta sekaligus bersifat pembentukan penguasaan commit to gerak user keterampilan itu sendiri.

27 9 Berdasarkan pernyataan tersebut, konsep diri menyangkut persepsi diri atau penilaian seseorang tentang kelebihannya. Konsep diri merupakan pondasi kepribadian anak dan sangat diyakini ada kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan mereka setelah dewasa kelak.intelegensia emosional mencakup beberapa sifat penting, yakni pengendalian diri, kemampuan memotivasi diri, ketekunan, dan kemampuan untuk berempati. Pengendalian diri merupakan kualitas pribadi yang mampu menyelaraskan pertimbangan akal dan emosi yang menjadi sifat penting dalam kehidupan sosial dan pencapaiannya untuk sukses hidup di masyarakat. c. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar Husdarta(2011:180) berpendapat bahwa komponen-komponen yang dapat dimodifikasi sebagai pendekatan dalam pembelajaran jasmani di sekolah dasar yaitu : 1) Ukuran berat atau bentuk peralatan yang dipergunakan. 2) Ukuran lapangan permainan. 3) Lamanya waktu bermain atau lamanya permainan. 4) Peraturan permainan yang digunakan. 5) Jumlah pemain atau jumlah siswa yang dilibatkan dalam suatu permainan. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 42) bahwa, Prinsip-prinsip pembelajaran meliputi perhatian dan motivasi, keaktifan siswa, keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan serta perbedaan individual. Pendapat tesebut menunjukan bahwa, prinsip-prinsip pembelajaran meliputi tujuh aspek yaitu perhatian dan motivasi, keterlibatan langsung atau berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan serta perbedaan individual untuk mencapai hasil belajar yang optimal.

28 10 2. Kurikulum a. Pengertian Kurikulum Istilah kurikulum awal mulanya digunakan dalam dunia olahraga pada zaman Yunani kuno.curriculum dalam bahasa Yunani berasal kata kata Curir artinya pelari dan Curere artinya tempat berpacu.curriculum diartikan jarak yang harus ditempuh oleh pelari.mengambil makna yang terkandung dari rumusan di atas, kurikulum dalam pendidikan diartikan sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan oleh anak didik untuk memperoleh ijazah (Nana Sudjana, 1988:4). Kurikulum adalah niat dan harapan yang dituangkan dalam bentuk rencana atau program pendidikan untuk dilaksanakan dan digunakan oleh guruguru di sekolah (Sudjana, 1988:3). Isi kurikulum adalah pengetahuan ilmiah, termasuk kegiatan dan pengalaman belajar, yang disusun sesuai taraf perkembangan siswa. Kurikulum akan mempunyai arti dan fungsi untuk mengubah siswa apabila dilaksanakan dan ditranformasikan oleh guru kepada siswa dalam suatu kegiatan yang disebut proses belajar mengajar. Menurut Soedarminto (1993: 8) bahwa, Tujuan Kurikulum ada 2 yaitu: tujuan yang ingin dicapai sekolah secara keseluruhan dan tujuan yang ingin dicapai setiap bidang studi. Berdasarkan pendapat tersebut, kurikulum merupakan suatu program untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan tertentu. Oleh karena itu dalam kurikulum suatu sekolah setelah terkandung dalam tujuan-tujuan pendidikan yang ingin dicapai melalui sekolah yang bersangkutan. Dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah segala bentuk pengalaman belajar yang dituangkan dalam rencana atau program pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. b. Kurikulum dalam Pendidikan Sudjana (1989:1) berpendapat bahwapendidikan adalah upaya manusia untuk memanusiakan manusia. Manusia commit pada to user hakekatnya adalah makhluk Tuhan

29 11 yang paling tinggi dibandingkan dengan makhluk lain ciptaan-nya, sebab memiliki kemampuan berbahasa dan akal pikiran, sehingga manusia mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia yang berbudaya.kemampuan mengembangkan diri dilakukan melalui interaksi dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial (Sudjana, 1989:1).Pendidikan sebagai upaya memanusiakan manusia pada dasarnya adalah upaya mengembangkan kemampuan atau potensi individu sehingga dapat hidup secara optimal baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral dan sebagai pedoman hidupnya. Berdasarkan pernyataan tersebut, pendidikan adalah proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia, melalui proses yang panjang dan berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan terjadi melalui interaksi insani, tanpa batasan ruang dan waktu. c. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun, dikembangkan, dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan dengan memperhatikan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan Badan Standar Nasional Pendidikan ( BSNP ). Secara lebih sederhana, E. Mulyasa (2009: 19) menyatakan bahwa KTSP merupakan kurikulum operasional yang pengembangannya diserahkan kepada daerah dan satuan pendidikan. Dalam Standar Nasonal Pendidikan (SNP Pasal 1, ayat 15) dikemukakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).KTSP disusun dan dikembangkan berdasarkan Undang-undang no. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 ayat 1), dan 2) sebagai berikut.

30 1. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. 2. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan daerah, dan peserta didik. 3. KTSP merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi. KTSP merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum, yang otonomi luas pada setiap satuan pendidikan, dan pelibatan pendidikan masyarakat dalam rangka mengefektifkan proses belajar-mengajar di sekolah. Menurut E. Mulyasa (2009: 21), KTSP adalah suatu ide tentang pengembangan kurikulum yang diletakkan pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran, yakni sekolah dan satuan pendidikan. Berdasarkan definisi ersebut, pemberdayaan sekolah dan satuan pendidikan dengan memberikan otonomi yang lebih besar, di samping menunjukkan sikap tanggap pemerintah terhadap tuntunan masyarakat juga merupakan sarana peningkatan kualitas, efisisen, dan pemerataan pendidikan.ktsp merupakan salah satu wujud reformasi pendidikan yang memberikan otonomi kepada sekolah dan satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi, tuntunan, dan kebutuhan masing-masing. E. Mulyasa (2009: 21) juga berpendapat pada sistem KTSP, sekolah memiliki full authority and responsibility dalam menetapkan kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan visi, misi, dan tujuan tersebut, sekolah dituntut untuk mengembangkan strategi, menentukan prioritas, mengendalikan pemberdayaan berbagai potensi sekolah dan lingkungan sekitar, serta mempertanggunngjawabkannya kepada masyarakat dan pemerintah. 12

31 13 3. Sarana dan Prasarana a. Sarana Pendidikan Jasmani Menurut Mulyadi dkk (1992: 31) bahwa, Sarana berati alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 999) dijelaskan, Sarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Menurut Ratal Wirjosantoso (1984: 113) bahwa: Sarana pendidikan jasmani dapat berbentuk perlengkapan-perlengkapan atau equipment dan alat-alat atau supplies. Perlengkapan adalah perkakas yang kurang permanen dibandingkan dengan prasarana atau fasilitas. Berbagai perlengkapan dapat dikemukakan disini antara lain: bangku Swedia, jenjang, peti lompat, kuda-kuda, palang sejajar, palang titian,trampolin, matras, palang tunggal dan lain-lain. Sedangkan alat-alat atau supplies adalah sarana olahraga yang dipakai relatif dalam waktu pendek misalnya bola, baik bola besar maupun bola kecil, raket, net atau jaring, jaring bola basket, pemukul kasti, softball dan baseball. Berdasarkan pengertian sarana yang dikemukakan tiga ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa, sarana pendidikan jasmani merupakan perlengkapanperlengkapan yang mendukung kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani yang sifatnya dinamis dapat berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, misalnya bola, raket, net, jaring dan lain-lain. Hal senada dikemukakan Srijono Brotosuroyo dkk (1994: 297) bahwa, Dengan menggunakan alat bantu belajar mengajar atau media, pengajaran dapat menjadi lebih konkrit dan menarik sehingga mudah untuk dimengerti dan dipahami anak didik. b. Prasarana Pendidikan Jasmani Menurut pendapat Mulyadi dkk (1992: 31 bahwa, Jenis peralatan dan perlengkapan yang disediakan sekolah dan cara-cara pengadministrasiannya mempunyai pengaruh besar terhadap program mengajar. Persediaan yang kurang dan tidak memadai akan menghambat proses mengajar dan belajar.

32 14 Berdasarkan definisitersebut dapat disebutkan beberapa contoh prasaranaolahraga adalah ; lapangan tenis, lapangan bola basket, gedung olahraga, lapangansepakbola, stadion atletik, dan lain-lain. Gedung olahraga merupakan prasaranaberfungsi serba guna yang secara berganti-ganti dapat digunakan untukpertandingan beberapa cabang olahraga.gedung olahraga dapat digunakansebagai prasarana pertandingan bola voli, prasarana olahraga bulutangkis dan lain-lain.sedang stadion atletik di dalamnya termasuk lapangan lompat jauh, lapanganlempar cakram, lintasan lari dan lain-lain.seringkali stadion atletik digunakan sebagai prasarana pertandingansepakbola yang memenuhi syarat pula, contohnya stadion utama di senayan.semua yang disebutkan di atas adalah contoh-contoh prasarana olahraga yangstandar. Tetapi pendidikan jasmani seringkali hanya dilakukan di halamansekolah atau di sekitar taman. Hal ini bukan karena tidak adanya laranganpendidikan jasmani dilakukan di halaman yang memenuhi standard, tetapimemang kondisi sekolah-sekolah saat sekarang hanya sedikit yang memilikiprasarana olahraga yang standar. c. Standar Sarana dan Prasarana Olahraga dalam Pendidikan Jasmani Standar sarana dan prasarana olahraga dalam pendidikan jasmani merupakan acuan minimum kelengkapan dan kelayakan sarana dan prasarana olahraga dalam pendidikan jasmani di sekolah. Berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan jasmani, standar sarana dan prasarana harus mengacu pada materi yang diberikan pada pendidikan jasmani di sekolah dasar yang meliputi: 1) Permainan dan olahraga, 2) Aktivitas pengembangan, 3) Aktivitas senam, 4) Aktivitas ritmik, 5) Aktivitas air, 6) Pendidikan luar kelas, dan 7) Kesehatan. Standar Sarana dan Prasarana Olahraga menurut Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) adalah : 1) Tempat bermain/berolahraga berfungsi sebagai area bermain, berolahraga, pendidikan commit jasmani, to upacara, user dan kegiatan ekstrakurikuler.

33 2) Rasio minimum luas tempat bermain/berolahraga 3 m 2 /peserta didik. Untuk satuan pendidikan dengan banyak peserta didik kurang dari 167, luas minimum tempat bermain/berolahraga 500 m 2. Di dalam luasan tersebut terdapat ruang bebas untuk tempat berolahraga berukuran 20 m x 15 m. 3) Tempat bermain/berolahraga yang berupa ruang terbuka sebagian ditanami pohon penghijauan. 4) Tempat bermain/berolahraga diletakkan di tempat yang tidak mengganggu proses pembelajaran di kelas. 5) Tempat bermain/berolahraga tidak digunakan untuk tempat parkir. 6) Ruang bebas yang dimaksud di atas memiliki permukaan datar, drainase baik, dan tidak terdapat pohon, saluran air, serta benda-benda lain yang mengganggu kegiatan olahraga. 7) Tempat bermain/berolahraga dilengkapi sarana : a) Peralatan bola voli 1 set/sekolah, minimum 6 bola. b) Peralatan sepak bola 1 set/sekolah, minimum 6 bola. c) Peralatan senam 1 set/sekolah, minimum matras, peti loncat, tali loncat, simpai, bola plastik, tongkat. d) Peralatan atletik 1 set/sekolah, minimum lembing, cakram, peluru, tongkat estafet, dan bak loncat. Menurut Soekatamsi dan Srihati Waryati (1996: 5-60) bahwa standar pemakaian sarana dan prasarana pendidikan jasmani adalah sebagai berikut : 1) Prasarana dan sarana pada cabang olahraga atletik : a) 8 start block, 1 start block untuk 4 siswa. b) 8 tongkat estafet, 1 tongkat untuk 4 siswa. c) 16 peluru, 1 peluru untuk 2 siswa. d) 2 buah lapanhan lompat jauh. e) 2 buah lapangan lompat tinggi. 2) Prasarana dan sarana pada cabang olahraga permainan : a) 11 bola kaki, 1 bola kaki untuk 3 siswa. b) 11 bola voli, 1 bola voli untuk 3 siswa. c) 11 bola basket, 1 bola basket untuk 3 siswa. d) 11 bola tangan, 1 bola tangan untuk 3 siswa. e) 2 buah lapangan bol voli. f) 1 buah lapangan bola basket. g) 1 buah lapangan sepakbola. h) 1 buh lapangan bola tangan. 3) Prasaran dan sarana pada cabang olahraga senam : a) 16 buah hop rotan, 1 hop untuk 2 siswa. b) 6 buah matras, 1 matras untuk 4 siswa. c) 2 buah peti lompat, 1 peti lompat untuk 16 siswa. d) 16 tali lompat, 1 tali untuk 2 siswa. e) 1 buah balok titian. f) 1 buah palang tunggal. g) 2 buah tape recorder. 15

34 h) 2 buah kaset senam. 4) Prasaran dan sarana pada cabang oalaraga beladiri : a) 2 pakaian beladiri, 1 untuk putra dan 1 untuk putri. b) 2 buah body protector. Berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan jasmani, standar sarana dan prasarana harus mengacu pada materi yang diberikan pada pendidikan jasmani di sekolah dasar. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan untuk standar sarana dan prasarana olahraga dalam pendidikan jasmani untuk sekolah dasar adalah sebagai berikut: 1) Permainan dan Olahraga a) Atletik Sarana dan prasarana pendidikan jasmani untuk cabang olahraga atletik yaitu; (1) start block (1 start block untuk 4 siswa); (2) tongkat estafet (1 tongkat untuk 4 siswa); (3) peluru (1 peluru untuk 2 siswa); (4) sektor tolak peluru;; (5) bak lompat jauh dan lompat tinggi. b) Kasti Sarana dan prasarana pendidikan jasmani untuk permainan kasti yaitu; (1) pemukul (1 pemukul untuk 4 siswa); (2) lapangan permainan kasti; (3) Bola (1 bola untuk 1 permainan). c) Sepak bola Sarana dan prasarana pendidikan jasmani untuk permainan sepakbola yaitu; (1) bola sepak (1 bola untuk 3 siswa); (2) lapangan sepakbola. d) Bola basket Sarana dan prasarana pendidikan jasmani untuk permainan bola basket yaitu; (1) bola basket (1 bola untuk 3 siswa); (2) lapangan bola basket. e) Bola voli Sarana dan prasarana pendidikan jasmani untuk permainan bola voli yaitu; (1) bola voli (1 bola untuk 3 siswa); (2) lapangan bola voli. f) Bola Tangan 16

35 17 Sarana dan prasarana pendidikan jasmani untuk permainan bola tangan yaitu; (1) bola tangan (1 bola untuk 3 siswa); (2) lapangan bola tangan. g) Sepak Takraw Sarana dan prasarana pendidikan jasmani untuk permainan sepak takraw yaitu; (1) bola takraw (1 bola untuk 3 siswa); (2) lapangan takraw. h) Tenis meja Sarana dan prasarana pendidikan jasmani untuk permainan tenis meja yaitu; (1) bet/raket (1 bet untuk 4 siswa); (2) meja tenis meja. i) Bulu tangkis Sarana dan prasarana pendidikan jasmani untuk permainan bulu tangkis yaitu; (1) raket (1 raket untuk 4 siswa); (2) lapangan bulu tangkis. j) Beladiri Sarana dan prasarana pendidikan jasmani untuk permainan beladiri yaitu Body protector. 1) Aktivitas senam. Sarana dan prasarana pendidikan jasmani untuk aktivitas senam yaitu; (1) matras (1 matras untuk 4 siswa); (2) hop rotan (1 hop untuk 2 siswa); (3) peti lompat (1 peti lompat untuk 16 siswa); (4) balok titian; (5) palang tunggal; (6) aula/bangsal. 2) Aktivitas ritmik. Sarana dan prasarana pendidikan jasmani untuk aktivitas ritmik yaitu; (1) tape recorder/pemutar musik lainya; (2) kaset/cd senam; (3) aula/bangsal. 3) Aktivitas air. Sarana dan prasarana pendidikan jasmani untuk aktivitas air yaitu; (1) kolam renang; (2) pelampung (1 pelampung untuk 2 siswa). 4. Karakteristik Anak Sekolah Dasar Toho & Rusli, (2001:58) menyatakan bahwa Anak akan belajar lebih banyak dengan mudah jika mereka commit menikmati to user apa yang sedang mereka lakukan.

36 18 Toho & Rusli (2001:58) juga berpendapat, jika guru mengajar permainan kasti, bukan berarti guru harus mencetak siswa menjadi pemain kasti yang tangguh. Kalau guru mengajarkan lompat jauh, bukan berarti guru harus mencetak siswa menjadi pelompat jauh yang tangguh. Kalau guru mengajarkan permainan kasti, karena guru tau bahwa kerja sama dapat dikembangkan melalui permainan kasti. Kalau guru mengajarkan lompat jauh, karena ingin mengembangkan otot kaki dan kecepatan, juga ingin mengembangkan rasa percaya diri siswa (siswa yang sebelumnya hanya mampu melompat sejauh 50 cm, kemudian akhirnya dapat melompat sejauh 100 cm dan dipuji oleh gurunya, akan menumbuhkan rasa percaya diri). Kalau guru menerapkan aturan secara benar saat bermain kasti, artinya guru ingin menanamkan kedisiplinan kepada siswa. Berdasarkan definisi-definisi tersebut, untuk menilai siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, bukan semata-mata dilihat bagusnya dalam bermain kasti atau jauhnya lompatan dalam lompat jauh, tetapi yang lebih penting adalah prosesnya yang berkaitan dengan tujuan psikologis dan sosialnya. 5. Modifikasi Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani Pendekatan pembelajaran dengan melakukan modifikasi ini dimaksudkan agar materi dalam kurikulum dapat disajikan secara maksimal dan dapat memberikan pengalaman gerak dan pengalaman belajar pada siswa. Dengan melakukan modifikasi fasilitas pembelajaran maupun media pembelajaran Penjaskes tidak akan mengurangi aktifitas siswa dalam melakukan Penjas. Malahan sebaliknya, karena siswa akan difasilitasi untuk lebih banyak bergerak serta riang gembira dalam bentuk-bentuk kegiatan berupa pendekatan bermain. Konsep ini memaparkan kondisi dan lingkungan sekolah yang dapat dimnfaatkan sebagai sarana, prasarana dan Media pengajaran pendidikan jasmani dan kesehatan (Penjaskes) di SD (.J.S. Husdarta, 2009: 178) Dengan melakukan modifikasi, guru penjas akan menyajikan materi pelajaran yang sulit menjadi lebih mudah dan disederhanakan tanpa harus takut kehilangan makna dan apa yang akan diberikan. Anak akan lebih leluasa bergerak dalam berbagai situasi dan kondisi yang dimodifikasi.h.j.s. Husdarta ( 2009: ) menyimpulkan bahwa:

37 ...komponen-komponen yang dapat dimodifikasi sebagai sebagai pendekatan dalam pembelajaran pendidikan jasmani di SD adalah : (1) ukuran, berat atau bentuk peralatan yang digunakan, (2) ukuran lapangan permainan, (3) lamanya waktu bermain atau lamanya permainan, (4) peraturan permainan yang digunakan, (5) jumlah pemain atau jumlah siswa yang dilibatkan dalam suatu permainan. Semakin mudah, semakin sering dan semakin banyak melakukan, maka akan semakin banyak peluang bagi siswa untuk lebih cepat meningkatkan kesegaran jasmaninya, kemampuan fisiknya, pengalaman geraknya, pengayaan geraknya dan efisiensi dan efektivitas geraknya serta otomatisasi gerak siswa. Lutan (Husdarta 2011:179) juga menyatakan, modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan jasmani diperlukan, dengan tujuan agar : (1) siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran, (2) meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi, dan (3) siswa dapat melakukan pola gerak secara benar. 19 B. Kerangka Berpikir Sarana dan prasarana dalam pendidikan jasmani merupakan salah satu unsur dalam tercapainya tujuan pembelajaran. Prasarana pada dasarnya merupakan fasilitas yang bersifat permanen tidak bergerak atau tidak dapat dipindah-pindah. Sedangkan sarana merupakan perlengkapan atau alat yang sifatnya dinamis dapat dipindah-pindahkan menurut kebutuhannya. Kelancaran dan keberhasilan tujuan pendidikan jasmani dan olahraga salah satunya dipengaruhi oleh faktor sarana dan prasarana olahraga tersebut.tujuan diadakannya sarana dan prasarana olahraga dalam pendidikan jasmani adalah untuk memberikankemudahan dalam mencapai tujuan pendidikan jasmani dan memungkinkan pelaksanaan program kegiatan belajar mengajar pendidikan jasmani. Dalam usaha pemenuhan sarana dan prasarana olahraga di sekolah memerlukan suatu pertimbangan yang mendalam terutama bagi tingkat sekolah dasar dimana sarana dan prasarana olahraga harus disesuaikan dengan

38 20 karakteristik anak sekolah dasar, keadaan sekolah, jumlah siswa, serta kebutuhan siswa. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar, sarana dan prasarana olahraga dapat juga dimodifikasi sesuai dengan karakteristik siswa. Dengan melakukan modifikasi sarana dan prasarana olahraga diharapkan mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan berkesan bagi siswa. Tetapi siswa juga perlu mengetahui dan mendapatkan pengalaman menggunakan sarana olahraga yang sebenarnya agar pengalaman gerak dan pengalaman belajarnya juga tercapai. Dengan teridentifikasi dan terpenuhinya sarana dan prasarana pendidikan jasmani sekolah dasar yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan karakteristik siswa sekolah dasar itu sendiri diharapkan akan tercapainya tujuan pendidikan jasmani secara baik.

39 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Try Out dilaksanakan di 22 Sekolah Dasar Negeri Unit Pendidikan Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap. Penelitian dilaksanakan di 28 Sekolah Dasar Negeri Unit Pendidikan Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap. 2. Waktu Penelitian Try Out dilaksanakan pada tanggal bulan Juni 2012 disesuakan dengan waktu masing-masing sekolah. Penelitian dilaksanakan pada tanggal bulan Juni 2012 disesuaikan dengan waktu masing-masing sekolah. B. Metode Penelitian Berdasarkan maksud dan tujuan penelitian, metode penelitian yang digunakan adalah deskritif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan metode survei. Sugiyanto (1995:52) menyatakan, Metode survei adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang relatif terbatas dari sejumlah kasus yang jumlahnya relatif banyak. Pada dasarnya survei berguna untuk mengetahui apa yang ada tanpa mempertanyakan mengapa hal itu ada C. Populasi dan Sampel Penelitian tentang sarana dan prasaran olahraga akan dilaksanakan di seluruh sekolah dasar negeri di wilayah Unit Pendidikan Kecamatan Cilacap Utara dan merupakan penelitian populasi. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitianya merupakan penelitian populasi (Suharsimi Arikunto, 2006: 130). Sekolah Dasar Negeri Unit Pendidikan Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap yaitu : 21

STUDI TENTANG PRASARANA DAN SARANA PENDIDIKAN JASMANI DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2013

STUDI TENTANG PRASARANA DAN SARANA PENDIDIKAN JASMANI DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2013 STUDI TENTANG PRASARANA DAN SARANA PENDIDIKAN JASMANI DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2013 SKRIPSI Oleh: TIAS UTAMI DESTIANA PUTRI K4609081 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

SURVEI SARANA PRASARANA OLAHRAGA DENGAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PENJASORKES SMP NEGERI KECAMATAN DAMPAL SELATAN KABUPATEN TOLITOLI ARMAN ABSTRAK

SURVEI SARANA PRASARANA OLAHRAGA DENGAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PENJASORKES SMP NEGERI KECAMATAN DAMPAL SELATAN KABUPATEN TOLITOLI ARMAN ABSTRAK SURVEI SARANA PRASARANA OLAHRAGA DENGAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PENJASORKES SMP NEGERI KECAMATAN DAMPAL SELATAN KABUPATEN TOLITOLI 1 ARMAN Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Tadulako

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR PASSING

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR PASSING UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR PASSING ATAS BOLAVOLI MINI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN ALAT BANTU MEDIA VIDEO DAN LCD PROYEKTOR PADA SISWA KELAS V SDN MOJOSONGO II

Lebih terperinci

SKRIPSI Oleh PUSPA RIZKY KURNIAWATI K

SKRIPSI Oleh PUSPA RIZKY KURNIAWATI K UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI 40 METER DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 KARANGLO KECAMATAN POLANHARJO KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh PUSPA RIZKY

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BEDUG 03 KECAMATAN PANGKAH KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 SKRIPSI Oleh: TRIO SASONGKO

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM PERMAINAN

UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM PERMAINAN UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM PERMAINAN BOLA BAKAR MELALUI MODIFIKASI ALAT PEMUKUL PADA KELAS VI SD NEGERI 02 GERDU KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TEKNIK DAN BERMAIN

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TEKNIK DAN BERMAIN PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TEKNIK DAN BERMAIN TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BOLA MENYUSUR TANAH SEPAKBOLA PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggabungkan antara penelitian kuantitaf dan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. menggabungkan antara penelitian kuantitaf dan kualitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian gabungan yang menggabungkan antara penelitian kuantitaf dan kualitatif. Menurut Sugiyono (201 1: 38) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH SEPAKBOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI IPA 1 DI SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH SEPAKBOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI IPA 1 DI SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014/2015 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH SEPAKBOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI IPA 1 DI SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh DENNI OKTAVIANDI K 5610026 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

AGIPTA ADHI WIRASTRATMAJA K

AGIPTA ADHI WIRASTRATMAJA K UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR BOLABASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DAN MODIFIKASI ALAT BANTU PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 2 NGADIREJO KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fakhry Brillian Hidayat, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fakhry Brillian Hidayat, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan tertentu. Ini berarti bahwa pendidikan merupakan usaha menuju kepada tujuan yang dicita-citakan.

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Agus Tri Haryanto K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SKRIPSI. Oleh : Agus Tri Haryanto K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI DENGAN PENDEKATAN MODIFIKASI BOLA PADA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : Agus Tri Haryanto K5610005

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI MELALUI PERMAINAN 4 ON 4 PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : ARIF SYAIFUDIN K5611017 FAKULTAS

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PASSING

UPAYA PENINGKATAN PASSING UPAYA PENINGKATAN PASSING ATAS BOLAVOLI MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 27 KAUMAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : RIDO MURNI RIAWAN K 4607051 FAKULTAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang berkembang di Indonesia dilaksanakan oleh dua lembaga pendidikan yang berbeda, namun memiliki tujuan yang sama. Lembaga pendidikan tersebut adalah

Lebih terperinci

STUDY MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DI SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

STUDY MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DI SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 STUDY MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DI SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Di susun oleh : IGNATIUS HENDRO SRI PAMUDIYANTO K5607042 JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN TINGKAT KETERAMPILAN TEKNIK DASAR

STUDI PERBANDINGAN TINGKAT KETERAMPILAN TEKNIK DASAR STUDI PERBANDINGAN TINGKAT KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA USIA 13-15 TAHUN ANTARA SSB PERKOTAAN DAN SSB PEDESAAN SE KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2015 SKRIPSI Oleh: ARDHIAN SATMOKO K.5608005

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan di setiap lembaga formal maupun non formal.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan di setiap lembaga formal maupun non formal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan setiap orang. Setiap orang berhak dan wajib dalam mengikuti dan memperoleh pendidikan di setiap

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI DENGAN MENGGUNAKAN BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KRAWITAN KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016

PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016 Oleh : M. JUNIANSYAH.E.P K5611051 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SURVEI SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN PENJAS SD SE-KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG

SURVEI SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN PENJAS SD SE-KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG SURVEI SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN PENJAS SD SE-KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG SKRIPSI Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata 1 Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Oleh Mudjihardjo Suwito

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK MENENDANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK MENENDANG MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK MENENDANG DAN MENGONTROL BOLA MELALUI ALAT BANTU BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KUNDISARI KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENGARUH LATIHAN VISUALISASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER BOLA VOLI SMP NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Skripsi Oleh: PUPUT FAUZIAH SEPTIA WULANDARI

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 4 NGALIAN KECAMATAN WADASLINTANG KABUPATEN WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: SUDIRO NIM:

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MENGGIRING DENGAN

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MENGGIRING DENGAN PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MENGGIRING DENGAN MENGGUNAKAN BOLA STANDAR DAN KOMBINASI BOLA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA KELOMPOK UMUR 10-12 TAHUN PUSAT PELATIHAN

Lebih terperinci

PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA PRESTASI

PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA PRESTASI PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA PRESTASI Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : SUMINAH NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user

SKRIPSI. Oleh : SUMINAH NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH MELALUI PENDEKATAN BERMAIN LOMPAT BOX DAN BAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh : SUMINAH NIM: X4711197

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN KOORDINASI

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN KOORDINASI PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOERHAND TENIS MEJA PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER TENIS MEJA SD NEGERI 1 KEMBANG JATIPURNO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN LOMBA MEMINDAHKAN BENDA

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN LOMBA MEMINDAHKAN BENDA PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN LOMBA MEMINDAHKAN BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT 60 METER PADA S ISWA KELAS V S D NE GERI 01 PESUCE N KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

PENGARUH SARANA PRASARANA ALAT OLAHRAGA DALAM PERKULIAHAN CABANG OLAHRAGA PRAKTEK MAHASISWA STKIP PGRI JOMBANG

PENGARUH SARANA PRASARANA ALAT OLAHRAGA DALAM PERKULIAHAN CABANG OLAHRAGA PRAKTEK MAHASISWA STKIP PGRI JOMBANG Bravo s Jurnal ISSN: 2337-7674 PENGARUH SARANA PRASARANA ALAT OLAHRAGA DALAM PERKULIAHAN CABANG OLAHRAGA PRAKTEK MAHASISWA STKIP PGRI JOMBANG Mohammad Zaim Zen Dosen Penelitian ini berawal dari pengamatan

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN SKRIPSI PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DISTRIBUTEDPRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP HASIL BELAJAR SMASH BULUTANGKIS PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP NEGERI 2 REMBANG TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PRASARANA DAN SARANA PENDIDIKAN JASMANI PADA SD SE-KECAMATAN KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN TAHUN 2008

STUDI TENTANG PRASARANA DAN SARANA PENDIDIKAN JASMANI PADA SD SE-KECAMATAN KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN TAHUN 2008 STUDI TENTANG PRASARANA DAN SARANA PENDIDIKAN JASMANI PADA SD SE-KECAMATAN KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN TAHUN 2008 ` A. SKRIPSI Oleh : EDI NAWAKA K 5604042 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : UMARYANI NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user

SKRIPSI. Oleh : UMARYANI NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG MELALUI PENDEKATAN LATIHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 SIRANGKANG KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh : UMARYANI NIM: X4711255 FAKULTAS

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : BAGUS ADI TRIYANTYA K

SKRIPSI. Oleh : BAGUS ADI TRIYANTYA K PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN SERVIS DENGAN SASARAN DITENTUKAN DAN SASARAN BEBAS TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS TENIS LAPANGAN PADA MAHASISWA PEMBINAAN PRESTASI TENIS LAPANGAN JPOK FKIP UNS 2012 SKRIPSI

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS XI MM 2 SMK NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh TRI AGUNG BAGUS KURNIADI K 5610079

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pedidikan jasmani pada dasarnya bagian integral dari pendidikan secara

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pedidikan jasmani pada dasarnya bagian integral dari pendidikan secara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pedidikan jasmani pada dasarnya bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasamani, keterampilan

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN JARAK DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH PADA SISWA PUTRI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SMA NEGERI 3 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LATIHAN

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LATIHAN PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LATIHAN KONTINYU DAN INTERVAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SMASH NORMAL BOLAVOLI PADA SISWA PUTRI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BUDIYONO X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

BUDIYONO X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS PERMAINAN BOLAVOLI MELALUI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BENDOSARI KABUPATEN KENDAL SKRIPSI Oleh: CIPTO BUDIYONO X4711319 FAKULTAS

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI MEDIA YANG DIMODIFIKASI PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI PLUMBON KECAMATAN SELOPAMPANG KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MELAKUKAN TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING DENGAN PERMAINAN MODIFIKASI SISWA KELAS VIII A MTs NEGERI JOMBANG KAUMAN TAHUN 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MELAKUKAN TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING DENGAN PERMAINAN MODIFIKASI SISWA KELAS VIII A MTs NEGERI JOMBANG KAUMAN TAHUN 2015 MENINGKATKAN KETERAMPILAN MELAKUKAN TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING DENGAN PERMAINAN MODIFIKASI SISWA KELAS VIII A MTs NEGERI JOMBANG KAUMAN TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: SULTON X

SKRIPSI. Oleh: SULTON X UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN ROLL DEPAN DENGAN MODIFIKASI PERMAINAN GULING TRENGGILING PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II SDN 1 GEMPOLSEWU KECAMATAN ROWOSARI KABUPATEN KENDAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BULUTANGKIS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BULUTANGKIS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BULUTANGKIS MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI V BERO KECAMATAN MANYARAN KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

PENGARUHPENDEKATAN KETEPATAN DAN PENDEKATAN KECEPATAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BULUTANGKISPADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER IV

PENGARUHPENDEKATAN KETEPATAN DAN PENDEKATAN KECEPATAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BULUTANGKISPADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER IV PENGARUHPENDEKATAN KETEPATAN DAN PENDEKATAN KECEPATAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BULUTANGKISPADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER IV PROGRAM STUDI PENKEPOR JPOK FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 2013

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN ISTIRAHAT DAN TERUS MENERUS TERHADAP HASIL BELAJAR CHEST PASS BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 4 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

PENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

PENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PENERAPAN PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI GULING DEPAN PADA SISWA KELAS V A SD PANGUDI LUHUR ST. TIMOTIUS SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI JARAK PENDEK MELALUI MODEL BERMAIN PADA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI JARAK PENDEK MELALUI MODEL BERMAIN PADA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI JARAK PENDEK MELALUI MODEL BERMAIN PADA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : RAHMAD ARIF MUSTAFA K5610068 FAKULTAS

Lebih terperinci

Oleh : WISNU SEPTYADI NIM : X

Oleh : WISNU SEPTYADI NIM : X UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MINI MELALUI BOLA DENGAN UKURANNYA SISWA KELAS IV SD NEGERI PECARIKAN KECAMATAN PREMBUN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Oleh : WISNU

Lebih terperinci

STUDI PERKEMBANGAN PERGURUAN PENCAK SILAT ANAK NAGA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA KABUPATEN WONOGIRI TAHUN

STUDI PERKEMBANGAN PERGURUAN PENCAK SILAT ANAK NAGA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA KABUPATEN WONOGIRI TAHUN STUDI PERKEMBANGAN PERGURUAN PENCAK SILAT ANAK NAGA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2007 2011 Skripsi Oleh : AAN WAHYU PARWANTO K 4608083 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Oleh: Muh Yusuf. KATA KUNCI : Sarana prasarana, pendidikan jasmani. I.Pendahuluan.

Oleh: Muh Yusuf. KATA KUNCI : Sarana prasarana, pendidikan jasmani. I.Pendahuluan. STUDY SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR (SD) SE-KECAMATAN SLOGOHIMO KABUPATEN WONOGIRI DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) TAHUN 01. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIM Jurusan/Program Studi : Sutrisno : X : FKIP/Penjaskesrek Menyataka

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIM Jurusan/Program Studi : Sutrisno : X : FKIP/Penjaskesrek Menyataka UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GULING DEPAN MELALUI PENERAPAN BIDANG MIRING SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 GEMURUH PADAMARA PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SUTRISNO X 4710150 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMBELAJARAN AKTIVITAS KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DUKUH 2 TAHUN AJARAN 2011/2012

PENINGKATAN PEMBELAJARAN AKTIVITAS KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DUKUH 2 TAHUN AJARAN 2011/2012 PENINGKATAN PEMBELAJARAN AKTIVITAS KEBUGARAN JASMANI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DUKUH 2 TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI OLEH : S U W A N D I X4711224 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KARANGPULE PADAMARA PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SUYITO X 4710157

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM KEBUGARAN JASMANI (SKJ)

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM KEBUGARAN JASMANI (SKJ) PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM KEBUGARAN JASMANI (SKJ) 2012 DAN SENAM JANTUNG SEHAT (SJS) SERI V TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI SISWI KELAS V SD NEGERI MANCASAN 01 SUKOHARJO TAHUN 2014 Oleh :

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PEMBEBANAN LINIER

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PEMBEBANAN LINIER PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PEMBEBANAN LINIER DAN NON LINIER TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN SMASH TENIS MEJA PADA MAHASISWA PUTRA PEMBINAAN PRESTASI TENIS MEJA JPOK FKIP UNS SURAKARTA TAHUN 2014 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : HENDRI YUSTIA KURNIAWAN K

SKRIPSI. Oleh : HENDRI YUSTIA KURNIAWAN K UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI Oleh : HENDRI YUSTIA

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN REPETITION SPRINT

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN REPETITION SPRINT PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN REPETITION SPRINT DAN HOLLOW SPRINT TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP MTA GEMOLONG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : WAHYU

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pengertian penjasorkes telah didefinisikan secara bervariasi oleh beberapa

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pengertian penjasorkes telah didefinisikan secara bervariasi oleh beberapa BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Penjasorkes Pengertian penjasorkes telah didefinisikan secara bervariasi oleh beberapa pakar. Para pakar penjasorkes cenderung

Lebih terperinci

PENYUSUNAN NORMA TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA USIA TAHUN SEKOLAH SEPAKBOLA SE KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2013 SKRIPSI.

PENYUSUNAN NORMA TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA USIA TAHUN SEKOLAH SEPAKBOLA SE KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2013 SKRIPSI. PENYUSUNAN NORMA TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA USIA 10-12 TAHUN SEKOLAH SEPAKBOLA SE KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2013 SKRIPSI Oleh : WAHYU HARY PRATOMO K.5608024 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Imanuel Agus Santoso K

SKRIPSI. Oleh : Imanuel Agus Santoso K PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DRILL DAN BERMAIN TERHADAP KEMAMPUAN LARI CEPAT 100 METER PADA SISWA KELAS VII PUTRA SMP NEGERI 3 COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : Imanuel Agus

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga SUMBANGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI, TINGGI BADAN DAN PANJANG LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLAVOLI PADA MAHASISWA UKM BOLAVOLI PUTRA UNS TAHUN 2017

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUANN PASING ATAS BOLA VOLI

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUANN PASING ATAS BOLA VOLI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUANN PASING ATAS BOLA VOLI MINI MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU BOLA BERWARNA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 AMBALRESMI KECAMATAN AMBAL KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA Aba Sandi Prayoga, M.Or. Penjaskesrek STKIP MODERN Ngawi aba_sandy@yahoo.com Abstrak Penelitian ini mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan investasi besar jangka panjang yang harus ditata dan disiapkan sebaik mungkin, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah yang berlangsung seumur hidup.tujuan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat kualitatif dan kuantitatif juga merupakan hasil dari proses

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat kualitatif dan kuantitatif juga merupakan hasil dari proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya pada masa yang akan datang. Disadari

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI, POWER OTOT LENGAN, PANJANG LENGAN TERHADAP PRESTASI LEMPAR LEMBING GAYA JINGKAT

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI, POWER OTOT LENGAN, PANJANG LENGAN TERHADAP PRESTASI LEMPAR LEMBING GAYA JINGKAT HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI, POWER OTOT LENGAN, PANJANG LENGAN TERHADAP PRESTASI LEMPAR LEMBING GAYA JINGKAT SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARANGANOM KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia adalah dengan cara perbaikan proses belajar mengajar. Kebijakan pemerintah meningkatkan mutu

Lebih terperinci

ERIK SUPRIANTO K

ERIK SUPRIANTO K MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X JURUSAN KEPERAWATAN 2 SMK NEGERI 1 BANYUDONO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES SD NEGERI SE-KECAMATAN BATANG KABUPATEN BATANG

PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES SD NEGERI SE-KECAMATAN BATANG KABUPATEN BATANG PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES SD NEGERI SE-KECAMATAN BATANG KABUPATEN BATANG SKRIPSI Oleh: IVA KAFITA SARI K4609053 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Secara disadari atau tidak sejak lahir hingga dewasa manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang Masalah a. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam Kurikulum SMA, pengertian pendidikan jasmani dan kesehatan adalah mata pelajaran yang merupakan bagian pendidikan keseluruhan yang proses pembelajarannya

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MINI MELALUI MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SDN KEBAPANGAN KEC

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MINI MELALUI MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SDN KEBAPANGAN KEC MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MINI MELALUI MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SDN KEBAPANGAN KEC. PONCOWARNO KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014. SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN UKURAN PANJANG LENGAN, UKURAN TINGGI BADAN,

HUBUNGAN UKURAN PANJANG LENGAN, UKURAN TINGGI BADAN, HUBUNGAN UKURAN PANJANG LENGAN, UKURAN TINGGI BADAN, KEKUATAN TARIKAN DAN PERSEPSI KINESTETIK TERHADAP KEMAMPUAN MEMANAH ATLET PPLD PANAHAN MANDIRI BOJONEGORO TAHUN 2011 SKRIPSI Oleh : ARI ARDIANTO K5607002

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional,

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan satu kesatuan dari sistem pendidikan secara keseluruhan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Menurut Kurikulum Tingkat Satuan

Lebih terperinci

SKRIPSI Oleh : Wahyu Agus Mahardika NIM: K

SKRIPSI Oleh : Wahyu Agus Mahardika NIM: K STUDI KEADAAN SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG AKTIFITAS PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN TAHUN 2009 SKRIPSI Oleh : Wahyu Agus Mahardika

Lebih terperinci

SENSUS SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI TAHUN AJARAN 2012/2013 DI SEKOLAH DASAR SE-GUGUS IV KECAMATAN SENTOLO KABUPATEN KULON PROGO

SENSUS SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI TAHUN AJARAN 2012/2013 DI SEKOLAH DASAR SE-GUGUS IV KECAMATAN SENTOLO KABUPATEN KULON PROGO SENSUS SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI TAHUN AJARAN 2012/2013 DI SEKOLAH DASAR SE-GUGUS IV KECAMATAN SENTOLO KABUPATEN KULON PROGO Oleh Eko Agus Prastyo NIM 10604227084 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah RIYAN FATHUL CHOER, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah RIYAN FATHUL CHOER, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam melaksanakan rutinitas kehidupannya tidak akan pernah lepas dari pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN FARTLEK

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN FARTLEK PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN FARTLEK DAN REPETITION TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN RENANG 200 METER GAYA CRAWL PADA ATLET PERKUMPULAN RENANG TIRTA DHARMA SURAKARTA TAHUN 2014 SKRIPSI Oleh : BHIMA

Lebih terperinci

: MOCH. SEPTIAN IMAN ARIFFIN K

: MOCH. SEPTIAN IMAN ARIFFIN K HUBUNGAN KOORDINASI MATA-TANGAN, KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DAN POWER LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS TINGGI PADA ATLET PEMULA PERSATUAN BULUTANGKIS PURNAMA SOLO TAHUN 2016 SKRIPSI Oleh : MOCH. SEPTIAN

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN DENGAN VARIASI GERAK DAN KOORDINASI

PENGARUH LATIHAN DENGAN VARIASI GERAK DAN KOORDINASI PENGARUH LATIHAN DENGAN VARIASI GERAK DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN GROUNDSTROKE BACKHAND PADA MAHASISWA PEMBINAAN PRESTASI TENIS LAPANGAN JPOK FKIP UNS TAHUN 2014 Oleh : AMINUDIN K5610007

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Melalui pendidikan jasmani dikembangkan beberapa aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Melalui pendidikan jasmani dikembangkan beberapa aspek yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang mengutamakan gerak fisik yang mempunyai peran penting untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

Skripsi Oleh : Mahlich Ibrahim NIM. K

Skripsi Oleh : Mahlich Ibrahim NIM. K PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH DENGAN JARAK BERTAHAP DAN JARAK TETAP TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BAWAH PADA LPSB HARIMAU BEKONANG SUKOHARJO USIA 14-16 TAHUN 2009 Skripsi Oleh : Mahlich Ibrahim

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : AMMRULLOH ZAINUL FUAD K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

SKRIPSI. Oleh : AMMRULLOH ZAINUL FUAD K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH SEPAKBOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI AP 2 SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : AMMRULLOH ZAINUL FUAD K5611008

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di sekolah. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. di sekolah. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan merupakan salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan tidak terlepas dari berbagai macam mata pelajaran yang ada di sekolah. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata pelajaran

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING BOLA BAWAH

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING BOLA BAWAH PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING BOLA BAWAH SEPAKBOLA MENGGUNAKAN BANTUAN BIDANG DATAR DAN BERPASANGAN DENGAN TEMAN PADA SISWA KELOMPOK UMUR 11-13 TAHUN P4S ZETTLE MEYER KARANGANYAR TAHUN 2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Soepartono (2000:6) sarana olahraga adalah terjemahan dari facilities, yaitu

I. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Soepartono (2000:6) sarana olahraga adalah terjemahan dari facilities, yaitu I. TINJAUAN PUSTAKA 1. Sarana Prasarana a. Pengertian Sarana Menurut Soepartono (2000:6) sarana olahraga adalah terjemahan dari facilities, yaitu sesuatu yang dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK ANTARA DOUBLE LEG BOUND DAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK ANTARA DOUBLE LEG BOUND DAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK ANTARA DOUBLE LEG BOUND DAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SKRIPSI Oleh: YUYUN DWI ARI WIBOWO X.5606045 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

2015 KESULITAN-KESULITAN MENGAJAR YANG DIALAMI GURU PENJAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF DI SEKOLAH LUAR BIASA SE-KABUPATEN CIREBON

2015 KESULITAN-KESULITAN MENGAJAR YANG DIALAMI GURU PENJAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF DI SEKOLAH LUAR BIASA SE-KABUPATEN CIREBON BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani di dalam sekolah memiliki peranan penting terhadap perkembangan perilaku siswa, yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Hakikat Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani. sesuatu yang diperlukan dalam pendidikan jasmani, mudah dipindahkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Hakikat Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani. sesuatu yang diperlukan dalam pendidikan jasmani, mudah dipindahkan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani a. Hakikat Sarana Pendidikan Jasmani Menurut Agus S Suryobroto (2004 : 4) Sarana adalah segala sesuatu yang diperlukan

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INDIVIDU

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INDIVIDU PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INDIVIDU DAN BERPASANGAN TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BOLA BAWAH SEPAKBOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAKBOLA PUTRA JAMBANGAN SRAGEN USIA 12-14 TAHUN Oleh: HUSEIN APRIYANTO K5609044

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations ACTIVE 4 (4) (2015) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr SURVEI SARANA DAN PRASARANA PENJASORKES DI SMP NEGERI SE- KECAMATAN PURWAREJA

Lebih terperinci

PENELUSURAN BAKAT OLAHRAGA SE- KECAMATAN BANJARSARI SISWA-SISWI SD NEGERI KELAS V KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

PENELUSURAN BAKAT OLAHRAGA SE- KECAMATAN BANJARSARI SISWA-SISWI SD NEGERI KELAS V KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI PENELUSURAN BAKAT OLAHRAGA SE- KECAMATAN BANJARSARI SISWA-SISWI SD NEGERI KELAS V KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: BIMA DHARMA SAPUTRA K5612015 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola Lusye SD Negeri Tanamodindi, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Herdi, H.M. Kusaini, Said Abdillah. PJKR JPOK FKIP Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru herdianjau02_gmail.com ABSTRACT

Herdi, H.M. Kusaini, Said Abdillah. PJKR JPOK FKIP Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru herdianjau02_gmail.com ABSTRACT KESESUAIAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN BAKUMPAI KABUPATEN BARITO KUALA PADA TAHUN AJARAN 2016/2017 Herdi, H.M. Kusaini, Said Abdillah

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH DENGAN

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH DENGAN PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH DENGAN ALAT BANTU DAN TANPA ALAT BANTU TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN LOMPAT JAUH GAYA MELENTING PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 9 SURAKARTA TAHUN

Lebih terperinci