BAB II. LANDASAN TEORI
|
|
- Ivan Widjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 4 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. e-learning dan Learning Management System Perkembangan zaman yang ditandai dengan bertambah pesatnya pemanfaatan teknologi informasi, semakin terus dirasakan; dan penyelenggaraan pendidikan mulai dilengkapi dengan suatu wujud pembelajaran masa kini, yakni sistem e-learning. Sistem ini merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar, yakni dengan menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. Melalui e-learning, guru dan murid tidak harus berada dalam satu dimensi ruang dan waktu. Proses pendidikan dilengkapi dengan sistem yang dapat berlangsung kapan saja dan di mana saja sehingga murid memiliki kesempatan untuk dapat lebih aktif dalam belajarnya sesuai konsep pendidikan modern student-centered. Dalam proses penyelenggaraan e-learning, dibutuhkan sebuah Learning Management System (LMS) yang berfungsi untuk mengatur penyelenggaraan pembelajaran pada model e-learning. Umumnya LMS dikembangkan berbasis web, yang akan berjalan pada sebuah web server dan dapat diakses oleh pesertanya melalui web browser (web client). Melalui LMS, guru dapat membuat suatu website pendidikan dan mengatur akses kontrol, sehingga hanya peserta yang terdaftar (murid-muridnya) yang dapat mengakses dan melihatnya. Selain itu, LMS juga menyediakan berbagai tools yang menjadikan pembelajaran lebih efektif dan efisien, seperti menyediakan layanan untuk mempermudah upload dan share materi pembelajaran, diskusi online, chat, kuis, survei, laporan, dan
2 5 sebagainya. Contoh suatu LMS antara lain: moodle, blackboard, dan edmodo. Secara umum, fungsi-fungsi yang terdapat pada LMS, antara lain: 1. Uploading dan sharing materi Melalui fasilitas ini, seorang guru dapat menempatkan materi ajar dalam berbagai bentuk (teks, video, slide presentasi, dsb.) sesuai silabus yang mereka buat, kapan pun dan di mana pun mereka berada. 2. Forum dan Chat Forum online dan chatting menyediakan layanan komunikasi dua arah antara guru dan murid baik dilakukan secara sinkron (chat) maupun asinkron (forum, ). Fasilitas ini memungkinkan seorang murid untuk menuliskan tanggapan dan mendiskusikannya dengan teman-temannya maupun gurunya. Namun di masa sekarang, fungsi ini di LMS yang ada belum optimal sehingga untuk kebutuhan berdiskusi online, murid-murid lebih nyaman menggunakan aplikasi chatting yang biasa mereka gunakan sehari-hari. 3. Kuis dan Survei Kuis dan survei secara online dapat digunakan untuk evaluasi dan hasilnya pun akan segera diperoleh. 4. Pengumpulan tugas Tugas yang dikumpulkan secara online ini sangat mudah dilacak informasi pengumpulannya (nama murid, kelas, tanggal menyerahkan, dsb.) 5. Catatan/rekaman grades Suatu LMS mampu melakukan perekaman data grade murid secara otomatis, sesuai konfigurasi dan pengaturan semula dari awal pembelajaran.
3 6 Keuntungan yang bisa didapatkan melalui LMS adalah dimungkinkan-nya membuat perlakuan yang berbeda-beda kepada setiap murid sehingga proses pembelajaran dapat menjadi lebih efektif. Tentunya dengan LMS menjadi lebih efisien juga dalam administrasi, pendaftaran, pelaporan, pengarsipan data murid, data guru, dan sumber materi pembelajaran Learning Style dan Myers-Briggs Type Indicator Learning style atau gaya belajar merupakan pola kebiasaan murid dalam belajar (menerima informasi) sesuai kepribadiannya masing-masing. Setiap murid akan mempunyai gaya belajar yang berbeda satu sama lain. Perbedaan gaya belajar yang dimiliki setiap murid dalam pembelajaran perlu diperhitungkan agar efektifitas proses pembelajaran menjadi lebih optimal. Beberapa penelitian mengenai gaya belajar menunjukkan bahwa seorang murid lebih efektif bila belajar dengan metode yang paling disukai, dan prestasi seorang murid berkaitan dengan bagaimana caranya belajar (Riding & Rayner, 2013). Para ahli psikologi telah mengembangkan beberapa model gaya belajar, antara lain: Myers-Briggs Type Indicator (MBTI), Kolb's Learning Style Model, Herrmann Brain Dominance Instrument (HBDI), dan Felder-Silverman Learning Style Model (FSLSM). Model-model ini sangat membantu untuk mengenal cara seseorang belajar dan mengetahui apa yang dapat membantunya belajar agar lebih efektif. MBTI merupakan sebuah model klasifikasi tipe tipe kepribadian seseorang dalam lingkungannya. Model klasifikasi ini dikembangkan oleh Katherine Cook Brigss dan putrinya, Isabel Brigss Myers. Mereka mengembangkan tes ini sejak
4 7 perang dunia II ( ). Mereka percaya bahwa pengetahuan akan kepribadian dapat membantu perempuan yang akan memasuki dunia kerja di bidang industri. Setelah mengalami pengembangan, akhirnya MBTI pertama kali dipublikasikan pada tahun MBTI didasari pada jenis dan preferensi kepribadian dari Carl Gustav Jung, yang menulis Psychological Types pada tahun Tujuan dari MBTI adalah membuat teori tipe psikologis yang dijelaskan oleh Carl Jung agar dapat dimengerti dan berguna dalam kehidupan manusia. MBTI bersandar pada 4 dimensi utama yang mengandung tipe saling berlawanan, yang menghasilkan 16 kemungkinan kombinasi atau tipe tipe kepribadian yang luas. Dimensi tersebut, yakni: 1. Extrovert (E) vs Introvert (I) 2. Sensing (S) vs Intuitive (N) 3. Thinking (T) vs Feeling (F) 4. Judging (J) vs Perceiving (P) Menurut Jones, S. (2010), tipe-tipe kepribadian yang merupakan kombinasi dari 4 dimensi tersebut memiliki sifat/perilaku yang khas untuk setiap tipenya, yaitu: 1. ISTJ (Bertanggungjawab) 2. ISFJ (Setia) 3. ISTP (Pragmatis) 4. ISFP (Artistik) 5. INFJ (Reflektif) 6. INTJ (Independen) 7. INFP (Idealis)
5 8 8. INTP (Konseptual) 9. ESTP (Spontan) 10. ESFP (Murah hati) 11. ENFP (Optimis) 12. ENTP (Inovatif) 13. ESTJ (Konservatif) 14. ESFJ (Harmonis) 15. ENFJ (Meyakinkan) 16. ENTJ (Pemimpin alami) Kepribadian seseorang membawa pengaruh terhadap gaya belajarnya, dan tiap pribadi mempunyai kecenderungan tentang lingkungan belajar yang lebih disukainya, seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.1 untuk e-learning. Tabel 2.1 Tipe dan Preferensi dari 4 Dimensi Kepribadian MBTI (Radwan, 2014) Tipe Kepribadian Extrovert (E) vs Introvert (I) Sensing (S) vs Intuitive (N) Thinking (T) vs Feeling (F) Judging (J) vs Perceiving (P) Preferensi e-learning yang mungkin dipilihnya Video conferening lebih disukai oleh pembelajar extrovert, sedangkan pembelajar introvert lebih menyukai komunikasi asinkron seperti Pembelajar sensing membutuhkan course dengan framework terstruktur yang dilengkapi arahan spesifik, sedangkan pembelajar intuitive lebih menyukai materi yang abstrak dan mempelajarinya dengan melihat hubungan-hubungan antar item-itemnya. Pembelajar thinking lebih suka mempelajari suatu yang akurat, kognitif, tujuan afektif dan logik, sedangkan pembelajar feeling memilih belajar bersama kelompoknya. e-learning perlu membantu pembelajar judging dengan menyediakan instruksi yang terstruktur, berurutan serta dengan kejelasan tujuan, sedangkan untuk pembelajar perceiving lebih disukai e-learning yang fleksibel. Terlampir kuisioner MBTI yang dipakai dalam penelitian ini pada Lampiran L1. Terdapat 104 pertanyaan YA-TIDAK pada kuisioner ini untuk
6 9 mendeteksi 4 dimensi kepribadian MBTI: E-I, S-N, T-F, J-P. Penentuan skor kepribadian MBTI untuk setiap dimensi tersebut adalah sebagai berikut: o Pada pertanyaan no. 1-13, untuk setiap jawaban YA diberi skor 1 dan dijumlahkan. Inilah skor Extrovert. o Pada pertanyaan no , untuk setiap jawaban YA diberi skor 1 dan dijumlahkan. Inilah skor Introvert. o Pada pertanyaan no , untuk setiap jawaban YA diberi skor 1 dan dijumlahkan. Inilah skor Sensing. o Pada pertanyaan no , untuk setiap jawaban YA diberi skor 1 dan dijumlahkan. Inilah skor Intuitive. o Pada pertanyaan no , untuk setiap jawaban YA diberi skor 1 dan dijumlahkan. Inilah skor Thinking. o Pada pertanyaan no , untuk setiap jawaban YA diberi skor 1 dan dijumlahkan. Inilah skor Feeling. o Pada pertanyaan no , untuk setiap jawaban YA diberi skor 1 dan dijumlahkan. Inilah skor Judging. o Pada pertanyaan no , untuk setiap jawaban YA diberi skor 1 dan dijumlahkan. Inilah skor Perceiving. Proses pen-skor-an ini ditunjukkan jelas pada form isian manual pada gambar 2.1 Gambar 2.1 Form Perhitungan Kuisioner MBTI 104 Pertanyaan (Divisi SDM PT. PP Tbk.)
7 10 Formula penentuan kepribadian MBTI adalah sebagai berikut: o Bila skor E > skor I, maka responden memiliki kecenderungan Extrovert o Bila skor I > skor E, maka responden memiliki kecenderungan Introvert o Bila skor S > skor N, maka responden memiliki kecenderungan Sensing o Bila skor N > skor S, maka responden memiliki kecenderungan Intuitive o Bila skor T > skor F, maka responden memiliki kecenderungan Thinking o Bila skor F > skor T, maka responden memiliki kecenderungan Feeling o Bila skor J > skor P, maka responden memiliki kecenderungan Judging o Bila skor P > skor J, maka responden memiliki kecenderungan Perceiving o Bila skor E = skor I, maka responden memiliki keseimbangan EI atau diperlukan penilaian lebih lanjut. o Bila skor S = skor N, maka responden memiliki keseimbangan SN atau diperlukan penilaian lebih lanjut. o Bila skor T = skor F, maka responden memiliki keseimbangan TF atau diperlukan penilaian lebih lanjut. o Bila skor J = skor P, maka responden memiliki keseimbangan JP atau diperlukan penilaian lebih lanjut.
8 Adaptive e-learning System Ide pengembangan sistem e-learning adaptif berawal dari adanya kebutuhan mengoptimalkan pembelajaran berbasis web. Sistem yang adaptif dapat menyesuaikan diri dengan berbagai tujuan ataupun preferensi pengguna. Menurut Stoyanov dan Kirschner (2004), definisi sistem e-learning adaptif adalah: An adaptive e-learning environtment is an interactive system that personalizes and adapts e-learning content, pedagogical models, and interactions between participants in the environment to meet the individual needs and preferences of users if and when they arise. Dengan demikian, sistem e-learning adaptif merupakan suatu sistem pembelajaran berbasis web yang mampu menyediakan materi ajar dan urutan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan preferensi belajar setiap individu pembelajar. Salah satu metode adaptif telah diterapkan oleh Radwan pada sistem elearning, tampak seperti bagan pada Gambar 2.2. (Radwan, 2014) Gambar 2.2 Bagan Sistem e-learning Adaptif versi Radwan (2014)
9 12 Radwan membagi proses belajar ke dalam 4 tahapan: introduction, contents, assignments, dan exercise dan mengimplementasikan sistem e-learning-nya seperti tampak pada bagan Gambar 2.3 Gambar 2.3 Bagan Tahapan e-learning Adaptif versi Radwan (2014) Mula-mula, sistem Radwan akan mendeteksi kepribadian si pengguna berdasarkan kuisioner. Kuisioner pertama mengidentifikasi introvert-extrovert, kuisioner kedua mengidentifikasi intuitive-sensitive, kuisioner ketiga mengidentifikasi feeling-thinker, kuisioner keempat mengidentifikasi perceivingjudger. Kemudian disajikan tahapan pembuka yang menampilkan outline dari suatu topik. Pada tahapan pembuka ini, pembelajar sensitive akan menerima outline yang berurutan dan mind map dari topik tadi. Pembelajar intuitive akan menerima outline yang bersifat holistic, kemudian disajikan multimedia sesuai preferensi, seperti tampak pada gambar 2.4.
10 13 Gambar 2.4 Tahapan Pembuka e-learning Adaptif versi Radwan (2014) Gambar 2.5 memperlihatkan tahapan berikutnya untuk menyajikan konten/materi pembelajaran. Pembelajar extrovert akan melalui tahapan yang berbeda dengan pembelajar introvert. Modul Chat untuk extrovert dan modul forum untuk introvert. Gambar 2.5 Tahapan Konten e-learning Adaptif versi Radwan (2014) Kemudian, Nouran Radwan merancang assignment yang berbeda untuk pembelajar judging dan perceiving menurut preferensi tipe masing-masing. Lalu pada tahapan akhir disajikan exercise yang khas untuk feeling dan thinking, yang masing-masing berbeda sesuai dengan preferensinya.
Tes Inventory. Pengertian, Kegunaan, dan Metode Tes MBTI. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi
Modul ke: Tes Inventory Pengertian, Kegunaan, dan Metode Tes MBTI Fakultas PSIKOLOGI Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Sejarah MBTI MBTI dibuat berdasarkan teori
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Masalah pada umumnya merupakan sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan). Masalah dalam matematika adalah masalah
Lebih terperinciTes Inventori. Tes MBTI MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh 04
MODUL PERKULIAHAN Tes Inventori Tes MBTI Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh Psikologi Psikologi 04 A61616BB Riblita Damayanti S.Psi., M.Psi Abstract Pembahasan pengantar mengenei pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepribadian adalah jati diri setiap manusia, tetapi banyak individu yang tidak memperhatikan atau menyadari tentang karakteristik kepribadian diri nya sendiri. Sehingga
Lebih terperinciMBTI (Myers Briggs Type Indicator) Mengenali : -Kekuatan, keunikan, motivasi, potensi -Menghargai/berkomunikasi dg mereka yg berbeda dg kita
MBTI (Myers Briggs Type Indicator) Mengenali : -Kekuatan, keunikan, motivasi, potensi -Menghargai/berkomunikasi dg mereka yg berbeda dg kita SIAPA ANDA SEBENARNYA? APA YANG MEMBEDAKAN ANDA DARI IBU, AYAH
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PAKAR PENGENALAN KEPRIBADIAN DIRI DENGAN PENDEKATAN TEORI MYERS-BRIGGS TYPE INDICATOR
PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR PENGENALAN KEPRIBADIAN DIRI DENGAN PENDEKATAN TEORI MYERS-BRIGGS TYPE INDICATOR Yan Watequlis Syaifudin Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang Jl. Sukarno Hatta
Lebih terperinciMyers-Briggs Type Indicator Laporan Interpretatif untuk Organisasi
Dikembangkan oleh Sandra Krebs Hirsh dan Jean M. Kummerow Laporan disusun untuk JANE CONTOH September 2, 2016 Ditafsirkan oleh ABC Alpha Beta Gamma CPP, Inc. 800-624-1765 www.cpp.com Laporan Interpretatif
Lebih terperinciBAB IV KAJIAN IDENTITAS DIRI PEMAIN DAN AVATAR PADA GAME RAGNAROK ONLINE
BAB IV KAJIAN IDENTITAS DIRI PEMAIN DAN AVATAR PADA GAME RAGNAROK ONLINE Pada bab sebelumnya telah dipaparkan gambaran umum tentang psikioanalisis dan game Ragnarok Online, maka pada bab ini akan dicoba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggunanya. Selain keamanan dan kecepatan dalam pengolahan data, dua faktor
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia dan teknologi saat ini semakin mempermudah para penggunanya. Selain keamanan dan kecepatan dalam pengolahan data, dua faktor tersebut menjadi
Lebih terperinciJURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
PENGARUH KARAKTERISTIK TIPE KEPRIBADIAN DAN IPK TERHADAP KECEMASAN BERKOMPUTER MAHASISWA AKUNTANSI DALAM MENGGUNAKAN SOFTWARE AKUNTANSI DENGAN LOCUS OF CONTROL SEBAGAI VARIABEL MODERASI Restu Winarni Alumni
Lebih terperinciAUDIT SDM (STUDI KASUS di PT A JAKARTA) Gede Umbaran Dipodjoyo Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia YAI Jakarta
AUDIT SDM (STUDI KASUS di PT A JAKARTA) Gede Umbaran Dipodjoyo Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia YAI Jakarta umbaran13@gmail.com Ruri Puji Santoso Fakultas Psikologi Universitas Persada
Lebih terperinciAplikasi Menentukan Karakter Peserta Didik Menggunakan Teori Myers Briggs Type Indicator
Aplikasi Menentukan Karakter Peserta Didik Menggunakan Teori Myers Briggs Type Indicator Muhammad Fatroni Jurusan Teknik Informatika, STMIK Amik Riau fatroni@stmik-amik-riau.ac.id Erlin Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Kata komputer berasal dari bahasa inggris yaitu computare yang artinya menghitung, karena pada awalnya komputer hanya berfungsi sebagai alat hitung atau sama
Lebih terperinciTERM OF REFERENCE MBTI
TERM OF REFERENCE MBTI Test MBTI atau Myers Briggs Type Indicator, merupakan sebuah metode pengukuran berbentuk kuesioner yang digunakan untuk membaca kepribadian seseorang, khususnya untuk memahami bagaimana
Lebih terperinciMengapa? Mengapa ada orang yang suka duduk/bermain sendiri berjam-jam sementara ada orang yang selalu ingin mencari teman?
Mengapa? Mengapa ada orang yang suka duduk/bermain sendiri berjam-jam sementara ada orang yang selalu ingin mencari teman? Mengapa ada orang yang bangga dengan kamar yang bersih dan rapi, sementara ada
Lebih terperinciTIPE KEPRIBADIAN DAN TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA (STUDI EMPIRIS PADA UNMAS DENPASAR)
TIPE KEPRIBADIAN DAN TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA I Nyoman Kusuma Adnyana Mahaputra 1 Luh Komang Merawati 2 (Universitas Mahasaraswati Denpasar) 1 Email: kusuma_mahaputra@yahoo.com 2 Email: mettamera@gmail.com
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kemampuan Berpikir Kritis Matematis. membedakan manusia dari hewan.
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Berpikir merupakan salah satu aktivitas mental yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia selain itu, berpikir
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Faktor Penentu Kesuksesan Agile software development
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan kepustakaan bertujuan untuk membentuk kerangka teori dalam menentukan metode penyelesaian sebagai anggapan dasar, teori-teori yang berhubungan dengan pokok permasalah,
Lebih terperinciGAYA BELAJAR DAN KEMAHIRAN PEMIKIRAN SEJARAH DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI PERINGKAT UNIVERSITAS
GAYA BELAJAR DAN KEMAHIRAN PEMIKIRAN SEJARAH DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI PERINGKAT UNIVERSITAS Rully Putri Nirmala Puji, Abdul Razaq Ahmad Pujirully.edu@gmail.com Universitas Kebangsaan Malaysia ABSTRAK
Lebih terperincit u j u a n berpengaruh potensi menghargai
MBTI 1 apakah M B T I itu? Myers-Briggs Type Indicator merupakan sebuah sarana bantu yang dapat menggambarkan p e r b e d a a n m e n d a s a r pada perilaku manusia yang sehat dan normal 2 t u j u a n
Lebih terperinciKECEMASAN BERKOMPUTER DALAM KONTEKS PENDIDIKAN AKUNTANSI: HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN, GENDER, IPK DAN PENGALAMAN BERKOMPUTER ABSTRAK
RIZKY DWIE SETYAWAN. 090462201300 KECEMASAN BERKOMPUTER DALAM KONTEKS PENDIDIKAN AKUNTANSI: HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN, GENDER, IPK DAN PENGALAMAN BERKOMPUTER Fakultas Ekonomi 2014 ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Kemampuan Berpikir Analitik Matematis. yang terpadu, memahami prosesnya, cara kerja dan sistematikanya.
6 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Berpikir Analitik Matematis Menurut Sudjana (2010), analitik adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur yang jelas susunannya.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
digilib.uns.ac.id 33 A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di MTs NW Suralaga tahun pelajaran 2013/2014. Alasan dipilihnya sekolah ini
Lebih terperinciTes Kepribadian. Paulus dachi Tes telah diselesaikan pada: Feb. 16, 2013
Paulus dachi Tes telah diselesaikan pada: Feb 16, 2013 Usia: 23 tahun Jenis Kelamin: Laki-laki Negara: Indonesia Status: Profesional Muda Spesialisasi: Akuntansi Daftar Isi 1 Tipe-tipe Kepribadian 2 11
Lebih terperinciINDIVIDU. Chapter 13
MEMAHAMI PERILAKU INDIVIDU Chapter 13 INTRODUCTION Salah satu faktor yang berpengaruhi besar terhadap keberhasilan persaingan dalam usaha adalah SDM. Untuk itu organisasi perlu mengelola SDM dengan optimal.
Lebih terperinciBAB III DASAR TEORI. Kepribadian merupakan sebuah indikator non-intellectual, karakterisik
T EOR I BAB III DASAR TEORI Chapter 3 DASAR 3.1 Kepribadian Kepribadian merupakan sebuah indikator non-intellectual, karakterisik psikologi yang paling memberikan informasi atas individu dan sangat membantu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan Dan Pelaksanaan Penelitian. lain yang harus dilakukan yaitu : yang akan dicapai.
65 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan Dan Pelaksanaan Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah awal yang perlu dilakukan adalah persiapan penelitian agar tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. signifikan hampir di semua bidang. Hal ini dikarenakan peran teknologi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem informasi berbasis komputer mengalami perubahan yang signifikan hampir di semua bidang. Hal ini dikarenakan peran teknologi komputer yang memberikan banyak kemudahan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Proses Backward Chaining 1.1.1. Perhitungan Tes MBTI Perhitungan tes MBTI ini untuk menentukan jumlah minimum ataupun maksimun dari hasil inputan dari pernyataan yang telah
Lebih terperinciMBTI. (Myer Briggs Type Indicator) Membaca Kepribadian Menggunakan Tes MBTI (Myer Briggs Type Indicator) e-book by : Nafis Mudrika, S.
P a g e 1 MBTI (Myer Briggs Type Indicator) e-book by : Nafis Mudrika, S.Psi Membaca Kepribadian Menggunakan Tes MBTI (Myer Briggs Type Indicator) Membaca kepribadian adalah ilmu yang sangat menarik. Sebab
Lebih terperinciE-Learning SMKN 2 Kediri PRAKTEK
E-Learning SMKN 2 Kediri PRAKTEK Login dan Logout Course Administration Turn Editing On: Menu ini dipilih jika kita akan mengedit kelas seperti menambahkan materi dan aktivitas. Jika tidak diaktifkan,
Lebih terperinciPETUNJUK CARA PENGGUNAAN E SEMKA, E-LEARNING SMKN 1 SATUI
PETUNJUK CARA PENGGUNAAN E SEMKA, E-LEARNING SMKN 1 SATUI A. Pendahuluan Banyak portal e-learning yang dikembangkan dengan LMS Moodle. Salah satu contoh adalah E semka (http://esemka1satui.net) yakni portal
Lebih terperinciTes Kepribadian. Paulus dachi Tes telah diselesaikan pada: Feb. 16, 2013
Paulus dachi Tes telah diselesaikan pada: Feb 16, 2013 Usia: 23 tahun Jenis Kelamin: Laki-laki Negara: Indonesia Status: Profesional Muda Spesialisasi: Akuntansi Daftar Isi 1 Tipe-tipe Kepribadian 2 11
Lebih terperinciRANCANG BANGUN APLIKASI UJI KEPRIBADIAN MBTI BERBASIS ANDROID
RANCANG BANGUN APLIKASI UJI KEPRIBADIAN MBTI BERBASIS ANDROID Yonna Kaburuan 1), Steven Sentinuwo 2), Pinrolinvic Manembu ) Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini, akan dijelaskan mengenai pendahuluan, rumusan masalah,tujuan, batasan yang dikerjakan, hipotesis, metodologi penyelesaian masalah, sistematika penulisan, dan jadwal pengerjaan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INVENTORI MBTI SEBAGAI ALTERNATIF INSTRUMEN PENGUKURAN TIPE KEPRIBADIAN Eko Susanto 1, Mudaim 2
INDONESIAN Pengembangan JOURNAL Inventori OF EDUCATIONAL MBTI Sebagai COUNSELING Alternatif Instrumen Pengukuran Volume 1, No. 1, Januari 2017: Page Tipe 41-52 Kepribadian ISSN 2541-2779 (print) ISSN 2541-2787
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peranan regulasi dari pemerintah atau departemen terkait dalam mendukung realisasinya e-learning dalam proses pendidikan di tanah air tersirat dalam Undang-undang
Lebih terperinciTIPE KEPRIBADIAN PADA MAHASISWA KELAS MANAJEMEN UNIVERSITAS BINA NUSANTARA DENGAN MENGGUNAKAN MYERS-BRIGGS TYPE INDICATOR (MBTI)
TIPE KEPRIBADIAN PADA MAHASISWA KELAS MANAJEMEN UNIVERSITAS BINA NUSANTARA DENGAN MENGGUNAKAN MYERS-BRIGGS TYPE INDICATOR (MBTI) Son Wandrial Management Department, School of Business Management, BINUS
Lebih terperinciKECEMASAN BERKOMPUTER (COMPUTER ANXIETY) DAN KARAKTERISTIK TIPE KEPRIBADIAN PADA MAHASISWA AKUNTANSI 1. Syaiful Ali. Fadila
KECEMASAN BERKOMPUTER (COMPUTER ANXIETY) DAN KARAKTERISTIK TIPE KEPRIBADIAN PADA MAHASISWA AKUNTANSI 1 Syaiful Ali Fadila Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada ABSTRACT
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Auditing 2.1.1.1 Pengertian Auditing Auditing didefinisikan sebagai pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
2.7 Pengujian T-Test Pada penelitian ini digunakan uji T untuk menentukan apakah hipotesis yang sudah ditentukan diterima atau ditolak. Untuk menguji hipotesis diperlukan panduan daftar tabel t hitung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modern, teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan begitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin canggih dan modern, teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan begitu pesat. Teknologi informasi dan komunikasi
Lebih terperinciUNDERSTANDING INDIVIDUALS PREFERENCES
UNDERSTANDING INDIVIDUALS PREFERENCES Leadership Development Program-LIPI (LDP-LIPI) 1 st Phase : BUILDING HIGHLY EFFECTIVE R&D TEAM : EXPLORING AND SYNERGIZING INDIVIDUAL COMPETENCE AND ORGANIZATIONAL
Lebih terperinciBUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE)
BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE) http://elearning.unukaltim.ac.id Disusun Oleh : Tribowo Suryanto Modul ini membahas bagaimana cara penggunaan perangkat
Lebih terperinciMengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1
Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1 A. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat mendorong berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem e-learning untuk
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK, GENERAL ACCOUNTANT, DAN NON-AKUNTAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK, GENERAL ACCOUNTANT, DAN NON-AKUNTAN Aprilia Gunawan dan Retnaningtyas Widuri Program Akuntansi Pajak Program Studi
Lebih terperinciBUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE)
BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE) http://elearning.unukaltim.ac.id Disusun Oleh : Tribowo Suryanto Modul ini membahas bagaimana cara penggunaan perangkat
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR-FAKTOR PERSONAL TERHADAP SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR
Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan ISSN 1411-0393 Akreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012 PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PERSONAL TERHADAP SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR Dessy Larimbi dessylarimbi.0510230055@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian adalah SMA Negeri 1 Lembang. Pemilihan SMA Negeri 1 Lembang karena sekolah tersebut merupakan sekolah yang telah menerapkan kurikulum
Lebih terperinciUSU e-learning PANDUAN BAGI DOSEN. Pusat Sistem Informasi USU UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
USU e-learning PANDUAN BAGI DOSEN Pusat Sistem Informasi USU - 2017 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENDAHULUAN A. Apa Itu E-Learning Sistem pembelajaran online (E-Learning) merupakan sarana yang memungkinkan
Lebih terperinciMengapa menggunakan ICT. Bagaimana level kompetensi ICT bagi seorang guru? Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran 5/24/12. Learning: dahulu vs sekarang
Learning: dahulu vs sekarang Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran Herman Dwi Surjono, Ph.D. Dosen FT dan PPs UNY Kepala Puskom UNY hermansurjono@uny.ac.id http://blog.uny.ac.id/hermansurjono http://herman.elearning-jogja.org
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengaruh Lingkungan Kerja dengan Performa
PU STA KA Chapter 2 TINJAUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengaruh Lingkungan Kerja dengan Performa Penelitian berhubungan dengan pengaruh lingkungan kerja dengan performa telah dilakukan oleh peneliti
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
PENGARUH KARAKTERISTIK TIPE KEPRIBADIAN DAN IPK TERHADAP KECEMASAN BERKOMPUTER MAHASISWA AKUNTANSI DALAM MENGGUNAKAN SOFTWARE AKUNTANSI DENGAN LOCUS OF CONTROL SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Kasus pada
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
23 3. METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini. Bagian pertama berisi permasalahan penelitian yang akan dijawab dalam penelitian ini. Selain itu,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Bimbingan Konseling Karier
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teoritik 1. Bimbingan Konseling Karier a. Pengertian Bimbingan Konseling Karier Dari segi pengertian bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berpikir adalah kegiatan yang tidak mungkin untuk dihindari. Karena halhal sederhana yang akan dilakukan nantinya merupakan hasil dari proses pemikiran. Begitu juga
Lebih terperinciS Pembelajaran berbasis komputer (CBL) S CD pembelajaran S Multimedia pembelajaran S Aplikasi tutorial S Games, dll. S Pembelajaran berbasis web (WBL)
Belajar: dahulu vs sekarang Perkembangan Teknologi E-Learning Herman Dwi Surjono, Ph.D. Dosen FT dan PPs UNY Kepala Puskom UNY http://blog.uny.ac.id/hermansurjono http://herman.elearning-jogja.org http://www.facebook.com/hermands
Lebih terperinciSistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS
Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS SISTEM BELAJAR MENGAJAR ON-LINE Pembelajaran on-line adalah pembelajaran yang menggunakan internet untuk menyampaikan bahan
Lebih terperinciSistem pembelajaran e- learning
Modul ke: Sistem pembelajaran e- learning Mahasiswa dapat menggunakan elearning. Fakultas FEB Nawindah,M.Kom Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Sistem pembelajaran Sistem kuliah dilakukan dengan
Lebih terperinciGambar II.1. Ilustrasi Id, Ego dan Superego menurut Freud
BAB II KAJIAN PSIKOANALISIS DAN GAME KOMPUTER 2.1 PSIKOANALISIS Pada awalnya teori psikoanalisis dikembangkan oleh Sigmund Freud yang kemudian dikembangkan oleh psikolog-psikolog lainnya seperti Carl Jung,
Lebih terperinciPerancangan Buku Ilustrasi Panduan 16 Tipe Kepribadian dan Bidang Pekerjaannya Untuk Murid SMA
Perancangan Buku Ilustrasi Panduan 16 Tipe Kepribadian dan Bidang Pekerjaannya Untuk Murid SMA Theopistus Kevin Krisna Yoga 1, Margana 2, Anang Tri Wahyudi 3 Desain Komunikasi Visual, Seni dan Desain,
Lebih terperinciPengembangan E-learning dengan Moodle
Pengembangan E-learning dengan Moodle Oleh: Herman Dwi Surjono, Ph.D. hermansurjono@uny.ac.id http://herman.elearning-jogja.org 1. Pendahuluan Moodle merupakan salah satu LMS (learning Management System)
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN KERJA ALAMI PADA TINGKAT STRESS SOFTWARE ENGINEER, STUDI KASUS BALI CAMP
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA ALAMI PADA TINGKAT STRESS SOFTWARE ENGINEER, STUDI KASUS BALI CAMP Hendryk Yayang Setiawan 1, Alb. Joko Santoso 2, Teguh Siswantoro 3 1 Program Studi Magister Teknik Informatika,
Lebih terperinciAPLIKASI PEMBACA KEPRIBADIAN DENGAN METODE TES MBTI (Myer Briggs Type Indicator)
APLIKASI PEMBACA KEPRIBADIAN DENGAN METODE TES MBTI (Myer Briggs Type Indicator) READER APPLICATION WITH PERSONALITY TEST METHODS MBTI (Myer Briggs Type Indicator) Oleh: Akhmad Rifai 12.1.03.02.0101 Dibimbig
Lebih terperinciBAB I BAB 1 PENDAHULUAN
BAB I BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan unsur yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia. Dalam pembelajaran terdapat berbagai macam strategi dan metode yang dapat digunakan
Lebih terperinciMengenal Fitur Kuliah Online
Mengenal Fitur Kuliah Online Panduan Kuliah Online untuk Dosen UPT elearning ITB Daftar Isi 1. Assignment... 2 2. Chat... 2 3. Choice... 3 4. Database... 3 5. Forum... 4 6. Glossary... 4 7. Lesson... 4
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI E-LEARNING VERSI MOBILE BERBASIS ANDROID
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI E-LEARNING VERSI MOBILE BERBASIS ANDROID Elda Belina P, Fakruddin Rizal Batubara Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan internet untuk keperluan pendidikan yang semakin meluas terutama di negara-negara maju, merupakan fakta yang menunjukan perkembangan teknologi sudah mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar berbasis TI menjadi tidak terelakan
Lebih terperinciPengenalan Kepribadian Seseorang Berdasarkan Pola Tulisan Tangan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan
365 Pengenalan Kepribadian Seseorang Berdasarkan Pola Tulisan Tangan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Mutia Fadhilla 1, Maksum Ro is Adin Saf 2, Dadang Syarif Sihabudin Sahid 3 Abstract Graphology is
Lebih terperinciKebijakan dan Praktek SDM. Struktur dan Desain organisasi. Kepemimpinan. Struktur kelompok. Kekuasaan dan politik. Persepsi.
PERTEMUAN KE TIGA Dimensi Individu a. Kakteristik individu b. Dasar-dasar perilaku individu c.kepribadian dan pembelajaran d. Persepsi dan pengambilan keputusan individual e.nilai, sikap dan kepuasan kerja
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam melakukan penelitian, metode penelitian sangat erat kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian yang
Lebih terperinciSoftware User Manual E-Learning Panduan Bagi Mahasiswa
Software User Manual E-Learning Panduan Bagi Mahasiswa [E-learning Mahasiswa] Page 0 KATA PENGANTAR Pendidikan merupakan salah satu pilar bangsa yang perlu diselenggarakan dan ditingkatkan pelaksanaannya.
Lebih terperinciSchool of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-3
Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-3 Topik : KEPRIBADIAN & EMOSI KEPRIBADIAN Kombinasi cara-cara
Lebih terperinciMYERSS BRIGGS TYPE INDICATOR
MYERSS BRIGGS TYPE INDICATOR Personality Questionaire PANDUAN PENGISIAN MBTI NO. A 1. Isilah dengan jujur & refleksikan setiap pernyataan yang ada ke dalam keseharian Anda 2. JANGAN terlalu banyak berpikir,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancang Bangun Aplikasi E-Learning Berbasis LMS ( Learning Management System
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses belajar yang cepat, efektif dan efisien merupakan tujuan pembelajaran yang menenkankan pada penguasaan materi secara cepat dan tuntas. Pembelajaran yang menekankan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA.
IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA munir@upi.edu PENGANTAR Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya media pembelajaran dapat menghantarkan
Lebih terperinciTAMPILAN E-LEARNING (biothink.web.id) BESERTA FITURNYA
TAMPILAN E-LEARNING (biothink.web.id) BESERTA FITURNYA 1. Tampilan awal e-learning (biothink.web.id) Log in untuk administrator dari e-learning pada bagian kiri, sedangkan untuk member baru (peserta didik),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Matematika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang telah banyak digunakan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Keberadaan matematika mempunyai peran yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempelajari fenomena alam, fisika juga memberikan pelajaran yang baik kepada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fisika merupakan salah satu cabang IPA yang mendasari perkembangan teknologi maju dan konsep hidup harmonis dengan alam, perkembangan pesat dibidang teknologi informasi
Lebih terperinciPurwanto. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Komputer Tunas Bangsa Banjarnegara
PERSONALITY TEST UNTUK REMAJA MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS PERSONALITY TEST UNTUK REMAJA MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS Purwanto Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Komputer Tunas Bangsa Banjarnegara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya era globalisasi, pelaksanaan pembelajaran saat ini perlu didukung dengan adanya media pembelajaran yang berbasis teknologi. Media berbasis
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang mengenai pengembangan aplikasi ini, rumusan masalah yang ditangani oleh aplikasi ini, tujuan, pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA.
IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA munir@upi.edu PENGANTAR e-learning suatu istilah yang digunakan terhadap proses belajar mengajar berbasis online tanpa dibatasi
Lebih terperinciPENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan/Trends ICT Tantangan Pendidik Bagaimana menghadapinya?
1 2 PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan TIK Mengapa perlu TIK untuk pembelajaran Pengertian E-learning Kelebihan dan kekurangan Framework E-learning Komponen E-learning Konten E-learning
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun ini sangat pesat, seiring dengan perkembangan ini tuntutan akan informasi juga semakin besar. Media teknologi informasi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Ringkasan Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akan meningkatkan
Lebih terperinci7 Universitas Indonesia
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Untuk mendapatkan jawaban atas rumusan masalah yang telah ditetapkan dalam bab1.2.3, diperlukan dasar pemikiran ilmiah yang dilandasi dengan teoriteori ilmiah yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Teknologi mengalami kemajuan yang pesat termasuk di bidang pendidikan. Pembelajaran online menjadi terobosan yang menggembirakan di bidang pendidikan. Namun,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya teknologi internet telah banyak dimanfaatkan dalam bidang. memberi dampak besar dalam dunia pendidikan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (ICT), khususnya teknologi internet telah banyak dimanfaatkan dalam bidang pendidikan yang akan merubah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu hal penting dalam mengembangkan bangsa. Saat ini muncul beberapa jenis proses pendidikan, salah satunya adalah e-learning. Berdasarkan
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN E-LEARNING PETUNJUK BAGI PENGAJAR. Muhamad Ali, MT Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY
MATERI PELATIHAN E-LEARNING PETUNJUK BAGI PENGAJAR Muhamad Ali, MT Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY http://muhal.wordpress.com A. Pendahuluan Pengajar (guru, instruktur maupun dosen) merupakan
Lebih terperinciLANGGAM BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA ANORGANIK 2 MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA UNY YOGYAKARTA
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 15 Mei 2 LANGGAM BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA ANORGANIK 2 MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciHARITSTYA AFRIANDHI NIM.
PERBANDINGAN TIPE PREFERENSI PERSONALITI ANTARA MAHASISWA AKUNTANSI DENGAN MAHASISWA MANAJEMEN, ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN, ILMU ADMINISTRASI BISNIS DAN TEKNIK INDUSTRI SKRIPSI Diajukan sebagai salah
Lebih terperinciTatyana Dumova Point Park University, USA. Kegunaan Kuis Online : Mengevaluasi Persepsi Mahasiswa
Tatyana Dumova Point Park University, USA Kegunaan Kuis Online : Mengevaluasi Persepsi Mahasiswa Abstrak Fokus studi ini adalah penilaian, komponen penting dari pengajaran dan pembelajaran. Mengkaji kegunaan
Lebih terperinciMENGENAL DAN MENEMUKAN DIRI MELALUI KEBERSAMAAN DENGAN ORANG LAIN
MENGENAL DAN MENEMUKAN DIRI MELALUI KEBERSAMAAN DENGAN ORANG LAIN Christofora Megawati Tirtawinata Character Building Development Center, BINUS University Jln. Kemanggisan Ilir III No. 45, Kemanggisan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjabarkan mengenai desain penelitian, partisipan, populasi dan sampel, instrument penelitian, prosedur penelitian, dan analisis data yang digunakan peneliti. A. Desain
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka
1. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi (TI) telah mendorong penggunaan teknologi hingga ke setiap bidang kehidupan. Seiring dengan perkembangannya, fungsi TI yang sebelumnya berada pada level
Lebih terperinciEvolusi Sistem Informasi Pendidikan: Pembuatan Template e- Learning untuk Pendidikan Tinggi
Evolusi Sistem Informasi Pendidikan: Pembuatan Template e- Learning untuk Pendidikan Tinggi Leo Willyanto Santoso Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto
Lebih terperinciSISTEM E-LEARNING DENGAN PENDEKATAN GAYA BELAJAR VARK
SISTEM E-LEARNING DENGAN PENDEKATAN GAYA BELAJAR VARK Tika Indah Apriyani 1), Muhammad Said Hasibuan 2) Teknik Informatika STMIK Darmajaya Bandar Lampung 1,2) saidmkom@gmail.com ABSTRACT This paper presents
Lebih terperinci