Gambar II.1. Ilustrasi Id, Ego dan Superego menurut Freud

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Gambar II.1. Ilustrasi Id, Ego dan Superego menurut Freud"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PSIKOANALISIS DAN GAME KOMPUTER 2.1 PSIKOANALISIS Pada awalnya teori psikoanalisis dikembangkan oleh Sigmund Freud yang kemudian dikembangkan oleh psikolog-psikolog lainnya seperti Carl Jung, Alfred Adler, Karen Horney dan Erich Fromm. Freud memang bukan yang pertama mengemukakan ide tentang alam sadar versus alam bawah sadar namun Freud-lah yang membuat ide itu menjadi terkenal. Teori-teori psikologi yang dikemukakan oleh Freud bertitik tolak dari dunia nyata, dunia yang penuh dengan benda-benda, dimana dari sanalah teori tentang Id, Ego dan Superego yang dikemukanan oleh Freud berasal. Teori yang dikemukakan oleh Freud tadi kemudian dikembangkan oleh banyak psikolog lainnya satu diantaranya adalah Carl Jung. Gambar II.1. Ilustrasi Id, Ego dan Superego menurut Freud Carl Jung mengemukakan teori yang berasal dari teori Freud hanya saja Jung membagi jiwa menjadi 3 bagian, yang pertama adalah ego atau alam sadar, yang kedua adalah alam bawah sadar personal sedangkan yang ketiga adalah alam bawah sadar kolektif. Isi alam bawah sadar kolektif disebut arketipe, atau jung menyebutnya juga sebagai dominan, imago, bayangan-bayangan mitologis atau primordial. Arketipe atau pola dasar adalah kecenderungan yang tidak dapat dipelajari untuk mengalami hal-hal tertentu melalui jalan-jalan tertentu. Arketipe tidak memiliki wujud pada dirinya sendiri, tapi dia beraksi

2 sebagai prinsip penentu pada apa yang terlihat atau dilakukan, cara kerjanya sama dengan cara kerja insting yang dikemukakan oleh Freud, namun arketipe yang dikemukakan oleh Jung tidak bersifat biologi seperti yang dikemukan insting dalam teori Freud. Dimana arketipe yang dikemukakan oleh Jung lebih bersifat spiritual. Menurut Jung, diri adalah arketipe yang mempresentasikan segala bentuk oposisi dan dengan begitu segala aspek di dalam kepribadian diekspresikan secara seimbang. Dari arketipe atau pola dasar yang dikemukakan tadi kemudian dikembangkan menjadi beberapa arketipe lain seperti : 1. Arketipe ibu, adalah kemampuan untuk mengingat hubungan-hubungan tertentu, yaitu segenap hal yang berhubungan dengan ke-ibu-an. Meskipun masih digambarkan secara abstrak, bahkan ketika tidak ditemukan sosok yang jelas untuk mengkongkritkan arketipe ibu, orang cenderung berusaha mempersonifikasikannya pada tokoh-tokoh mitologis. 2. Mana, atau kekuatan spiritual 3. Bayangan, adalah sisi gelap ego tempat bercokolnya sisi jahat manusia 4. Persona atau mempresentasikan citra publik, persona berasal dari kata latin person atau personality yang berarti topeng, jadi bisa dikatakan bahwa persona adalah topeng yang dipakai ketika menampilkan diri ke dunia luar. 5. Anima atau animus, anima adalah sisi kewanitaan yang hadir dalam alam bawah sadar kolektif pria sementara animus adalah sisi kepriaan yang hadir dalam alam bawah sadar wanita. 6. Arketipe ayah, sering disimbolkan sebagai sosok pelindung dan penguasa. 7. Arketipe keluarga, mempresentasikan ide tentang hubungan darah dan ikatan yang lebih dalam dibanding hubungan yang dikenali pikiran sadar. 8. Arketipe anak, dipresentasikan dalam mitologi tentang anak-anak, khususnya bayi dan makhluk-makhluk kecil lainnya. 9. Arktipe binatang, mempresentasikan hubungan manusia dengan binatang atau yang dipersonifikasikan sebagai binatang. 10. Arketipe Penyihir, yang dilambangkan dengan penipu, badut dan pesulap hal ini berhubungan dengan mitos yang berkembang pada bangsa Nordik, yang sebagian besar petualangan para dewa terjadi karena adanya kutukan para penyihir.

3 11. Arketipe hermaprodit, atau jantan sekaligus betina, yang melambangkan persatuan dua hal yang berlawanan. 12. Arketipe diri, kesatuan dari seluruh kepribadian. Jung kemudian mengembangkan sebuah tipologi kepribadian yang kemudian menjadi populer, tipologi ini dimulai dengan pembagian antara introversi dan ekstroversi. Introversi lebih mementingkan dunia internal pikiran, perasaan, fantasi dan mimpi sedangkan ekstroversi lebih mementingkan dunia eksternal yang terdiri dari segala benda, orang lain dan aktifitas-aktifitas luar. Selain itu Jung juga membagi kepribadian berdasarkan fungsi-fungsi yang terlepas apakah kepribadian tersebut Introverted atau Ekstroverted, untuk itu Jung menawarkan empat cara atau fungsi yaitu : - Fungsi pertama adalah mengindra (Sensing) - Fungsi kedua adalah berfikit (Thinking) - Fungsi ketiga adalah mengintuisi (Intuiting) - Fungsi keempat adalah merasa (Feeling) Menurut Jung setiap manusia memiliki keempat fungsi tersebut, yang membedakannya hanya pada proporsi, hanya saja setiap manusia mempunyai satu fungsi yang sangat superior, yang diandalkan dan berkembang baik di dalam diri manusiannya, selain itu juga setiap manusia mempunyai fungsi sekunder yang kehadirannya sangat disadari untuk menopang fungsi superior tersebut. Ada pula dalam diri manusia itu fungsi tersier yang kurang berkembang dan tidak begitu disadari kehadirannya oleh setiap manusia dan fungsi yang lainnya adalah fungsi inferior yang berkembang lambat dan tidak disadari selain itu kehadirannya juga sering diingkari oleh setiap manusia. Pada dasarnya setiap orang mempuyai dua wajah, yang satu diarahkan untuk diperlihatkan kepada dunia luar dirinya dan satu lagi di arahkan pada dirinya sendiri. Kedua perbedaan tersebut hanya terapat pada sisi komplementer pada setiap manusia, kebanyakan orang mempunyai pilihan bawaan lebih dominan apakah itu ke arah dunia luar (Ekstroverted) atau dirinya sendiri (Introverted ).

4 Karakteristik orang yang Ekstroverted biasanya adalah : - Bertindak terlebih dahulu di banding berpikir. - Merasa ada sesuatu yang kurang jika tidak berinteraksi dengan dunia luar - Pada umumnya orang yang bersifat terbuka sehingga termotivasi oleh orang-orang disekitarnya - Sangat mudah bergaul sehingga pergaulannya menjadi sangat luas Karakteristik orang yang Introverted biasanya adalah : - Berpikir sebelum bertindak - Lebih senang menghabiskan waktu untuk menyendiri - Lebih banyak termotivasi dari dalam dirinya sendiri, sehingga pikirannya seakan tertutup untuk dunia luar - Sangat menyukai hubungan yang terbatas Selain itu dalam setiap manusia mempunyai dua hal yang berlawan dalam otak, dimana di satu sisi ada yang lebih mengutamakan Sensing atau indra perasa secara keseluruhan seperti penglihatan, suara, bau dan indra perasa lainnya, ada pula yang lebih mengutamakan intuisi dimana otak mengintrepretasikan semua informasi yang didapat dengan memori yang diingat sebelumnya. Karakteristik orang yang lebih mengutamakan pengindraan adalah : - Secara mental dia bersiap untuk menciptakan peluang - Menggunakan akal sehat dan solusi praktis dalam menyelesaikan masalah - Daya ingat sangat kuat pada detail dari fakta sebelumnya - Mampu menunjukan kemampuan terbaik dari pengalaman masa lampau - Sangat menyukai fakta dan informasi yang jelas Karakteristik orang yang lebihmengutamakan intuisi adalah : - Secara mental dia mengantisipasi masa yang akan datang - Menggunakan imajinasinya untuk menghadapi kemungkinan baru - Mempunyai daya ingat yang baik pada pola keteladanan, konteks dan keterkaitannya - Mampu menunjukan kemampuan terbaik dari pendalaman teoritis - Nyaman dengan data yang ambigu Pemikiran adalah sisi lain dari otak kita yang bertugas meneliti informasi sehingga sebelum diambil keputusan akan disimpulkan secara sistematis dan logis. Hal tersebut berlawanan dengan sisi perasaan yang membentuk kesimpulan berdasarkan akan perasaan suka atau tidak suka.

5 Karakteristik orang yang lebih mengutamakan pemikiran adalah : - Secara alamiah akan mencari fakta-fakta dan logika sebelum mengambil keputusan - Secara alamiah selalu menyelesaikan segala pekerjaan hingga tuntas - Mampu menganalisa secara kritis - Menerima konflik sebagai bagian alami dari hubungan dengan orang lain Karakteristik orang yang lebih mengutamakan perasaan adalah : - Melibatkan perasaan pribadi dalam pengambilan keputusan - Sangat sensitif akan keinginan dan reaksi orang lain - Pengambilan keputusan beradasarkan konsensus atau pendapat populer - Tidak menerima konflik sebagai bagian dari hubungan dengan orang lain Penaksiran adalah keputusan yang di ambil menggunakan pemikiran dalam mengambil keputusan, dimana sebelum keputusan tersebut diambil akan melalui proses pemikiran, pengorganisasian informasi dan barulah sebuah keputusan diambil. Hal itu berlawanan dengan persepsi dimana keputusan yang diambil tidak melalui proses pemikiran dan pengorganisasian informasi sehingga keputusan yang diambil bisa berubah-ubah. Karakteristik orang yang lebih mengutamakan penaksiran adalah : - Merencanakan semua tindakan - Fokus pada suatu masalah sebelum bertindak - Bekerja dengan baik dan menghindari batas waktu yang sempit - Menggunakan target dan rutinitas dalam menjalani hidup Karakteristik orang yang lebih mengutamakan persepsi adalah : - Tidak merencanakan tindakannya sehingga dapat berubah-ubah - Menyukai variasi dalam hidup dan terkadang mencampurkan antara pekerjaan dan kesenangan - Bersikap toleran dengan batas waktu dan terkadang mapu bekerja dengan batas waktu yang sempit - Menghindari komitmen dalam menjalani kehidupan - Sangat suka dengan fleskibilitas dan kebebasan Untuk pengukuran tipe dan fungsi-fungsi kepribadian yang dikemukakan oleh Jung, Katherine Briggs dan saudaranya Isabel Briggs-Meyer mengembangkan sebuah tes yang kemudian lebih dikenal sebagai Myers-Briggs Type Indicator, sebuah tes kepribadian yang paling populer dan banyak dikaji. Berdasarkan tes tersebut responden akan

6 ditempatkan ke dalam 16 tipe, dimana orang biasanya akan menyadari dirinya berada pada 2 atau 3 tipe diantara 16 tipe tersebut. Diantara tes-tes kepribadian yang ada tes ini sangat sedikit sekali muatan penilaiannya, dan hampir tidak ada tipe yang bersifat negatif dan yang terlalu positif karena dengan tes ini dibuka kesempatan seluas-luasnya untuk menggali kepribadian responden yang melakukan tes tersebut. Tes Myers-Briggs ini mempunyai 4 skala yaitu : - Ekstroverted - Introverted (E-I) - Sensing - Intuiting (S-I). - Thinking - Feeling (T-F) - Judging - Perceiving (J-P) Ke 16 tipe tersebut diidentifikasikan dengan 4 huruf yang mewakili tipe responden berdasarkan hasil dari tes yang dilakukan, ke 16 tipe tersebut adalah : 1. ENFJ (Extroverted Feeling with Intuiting), perasaan Ekstroverted lewat intuisi. Tipe orang ini adalah suka bicara, mereka cenderung melebih-lebihkan kawannya, namun mereka akan menjadi orang tua yang baik tapi cenderung membiarkan diri mereka dimanfaatkan oleh orang lain. Mereka cocok sebagai ahli terapi, guru, eksekutif perusahaan dan sales 2. ENFP (Extroverted Intuiting with Feeling), pengintuisian Ekstroverted lewat perasaan. Tipe orang ini suka hal-hal yang baru dan kejutan. Mereka sangat dikuasai perasaan dan ekspresi. Mereka sangat peka dengan perubahan tubuh dan punya kesadaran diri yang baik. Mereka sangat cocok menjadi sales, politisi dan aktor. 3. ENTJ (Extroverted Thinking with Intuiting), berpikir Ekstroverted dengan intuisi. Tipe ini adalah orang yang suka dirumah dan berkumpul bersama keluarga. Mereka menyenangi organisasi dan struktur yang tertata. Tipe ini sangat cocok untuk eksekutif dan administrator. 4. ENTP (Extroverted Intuiting with Thinking), pengituisian Ekstroverted dengan berpikir. Tipe ini adalah orang yang bersemangat, tidak bebas dan tidak pula rapi.

7 Mereka cocok menjadi analis dan entertainer juga cenderung untuk mengedepankan diri. 5. ESFJ (Extroverted Feeling with Sensing), perasaan Ekstroverted dengan mengindra. Tipe ini adalah orang yang menyukai harmoni. Mereka bisa tegas untuk menyatakan ya atau tidak. Mereka cenderung tergantung, terutama pada orang tua kemudian pada keluarga. Mereka mengabdikan hati dan hidupnya untuk orang lain. 6. ESFP (Extroverted Sensing with Feeling), mengindra Ekstroverted dengan perasaan. Orang ini bersifat impulsif, mereka tidak tahan dengan kecemasan. Mereka cocok sebagai sosok yang tampil ke depan karena sangat menyenangi public relations dan sangat senang dengan telepon. Mereka tidak akan pernah menyenangi hal-hal akademis, terutama sains. 7. ESTJ (Extroverted Thinking with Sensing), berpikir Ekstroverted dengan mengindra. Mereka adalah pasangan yang bertanggung jawab, orang tua yang baik dan pekerja yang loyal. Mereka bersifat realistis, membumi, rapi dan menyenangi tradisi yang berlaku. 8. ESTP (Extroverted Sensing with Thinking), Mengindra Ekstroverted dengan berpikir. Tipe ini adalah orang yang berorientasi pada tindakan, kadang canggih, kadang sembrono. Sebagai pasangan, orang ini sangat menyenangkan dan hangat, tapi mereka lemah pada soal komitmen. Mereka dapat menjadi pengusaha atau artis yang baik. 9. INFJ (Introverteded Intuiting with Feeling), pengintuisian Introverted dengan perasaan. Tipe ini adalah pelajar dan pekerja serius yang benar-benar ingin punya andil. Mereka bisa menjadi pasangan yang baik dan secara fisik sangat menyenangkan. Mereka dianggap mampu memahami aspek kejiwaan orang lain. Mereka dapat menjadi terapis, pengabdi masyarakat, dan menteri yang baik. 10. INFP (Introverteded Feeling with Intuiting), Perasaan Introverted dengan intuisi. Mereka ini adalah orang-orang idealis, mau mengorbankan dirinya, sangat dingin, dan mampu menahan diri. Mereka lebih mementingkan keluarga, tapi denga cara yang santai. Anda akan menemukan mereka berkiprah di bidang psikologi, arsitektur, agama, tapi tidak dalam bisnis. Jung sangat mengagumi karakter seperti ini, mungkin karena Jung adalah orang-orang dengan tipe ini.

8 11. INTJ (Introverteded Intuiting with Thinking), pengintuisian Introverted dengan berpikir. Ini adalah tipe yang paling independen dibanding tipe-tipe yang lain. Mereka menyenangi logika dan gagasan baru serta mau terjun kedalam penelitian ilmiah. Tapi tidak jarang pula diantara mereka cenderung menjadi orang yang picik. 12. INTP (Introverteded Thinking with Intuiting), berpikir Introverted dengan intuisi. Orang ini dapat dipercaya, selalu berpikir masak-masak, dan pemaaf serta sangat mencintai buku. Mereka cenderung hemat pada bahasa yang dipakai, menyenagi logika dan matematika. Mereka cocok jadi filosof atau ilmuwan teoretis, tapi tidak tepat jadi penulis atau sales. 13. ISFJ (Introverteded Sensing with Feeling), pengindraan Introverted dengan perasaan. Orang ini senang melayani dan pekerja keras. Mereka tidak menyenangi waktu luang dan akan berusaha mencari-cari masalah kalau tidak ada yang akan dikerjakan. Mereka cocok jadi perawat, guru, sekretaris, pustakawan, manajer menengah dan ibu rumah tangga. 14. ISFP (Introverteded Feeling with Sensing), perasaan Introverted dengan mengindra. Mereka ini orang yang pemalu dan cepat lelah, tidak suka bicara tapi senang pekerjaan fisik. Mereka cocok jadi penulis, pematung, komposer dan penari dan mereka mencintai alam, namun mereka tidak terlalu peduli dengan komitmen. 15. ISTJ (Introverteded Sensing with Thinking), perasaan Introverted dengan berpikir. Mereka ini adalah tulang punggung kekuatan. Mereka cocok jadi praktisi bank, Auditor, akuntan, analis pajak, pengawas perpustakaan dan rumah sakit, pebisnis, dan sebagainya. 16. ISTP (Introverteded Thinking with Sensing), berpikir Introverted dengan mengindra. Orang ini menyenangi tindakan, tidak memiliki rasa takut dan selalu ingin gembira. Mereka menyenangi perkakas, alat-alat dan senjata, dan biasanya cocok menjadi ahli teknik. Mereka tidak senang berkomunikasi dan kerap didiagnosis sebagai Orang yang hiperaktif. Biasanya orang ini tidak terlalu pintar. 2.2 GAME KOMPUTER Sejarah Game Komputer Perkembangan game komputer tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan teknologi karena game komputer memerlukan teknologi yang mampu menangani data

9 yang sangat besar. Pada awalnya perkembangan komputer diperuntukan bagi kepentingan militer dan akademis namun sekarang dengan adanya game komputer setidaknya mempengaruhi perkembangan komputer itu sendiri seperti perkembangan beberapa hardware yang dipengaruhi dengan hadirnya game komputer seperti 3d graphic accelerator, atau yang lebih kita kenal sebagai VGA card. Game komputer yang pertama kali diciptakan adalah Spacewar pada tahun 1962, oleh Stephen Russel, game tersebut dijalankan pada komputer PDP-1 yang terdapat di laboratorium MIT. Jika dilihat dengan standar sekarang game tersebut mempunyai tampilan yang sangat sederhana, namun game tersebut tidak terlalu buruk, dimana game tersebut dapat dimainkan oleh dua orang, setiap orangnya mengontrol satu pesawat. Para pemain dapat saling menembak satu sama lain, melakukan manuver dan menambah kecepatan. Permainan akan berhenti jika salah satu pesawat ditembak oleh lawan mainnya. Gambar II.2. Tampilan Game Spacewar!, Sumber : Jesper Jull (1999) Perkembangan selanjutnya dari game komputer bukan lagi ke arah teknologi tetapi lebih ke arah konsep, jika pada tahun 1977 sampai tahun 1993 game komputer didominasi tipe permainan untuk satu orang maka era setelah itu mulai diperkenalkan permainan untuk beberapa orang sekaligus dalam satu jaringan komputer. Game yang mengawalinya adalah Doom yang dirilis oleh ID software pada tahun 1993.

10 Meskipun dikritik karena mengandung kekerasan namun game tersebut sangat populer bahkan mempengaruhi jenis game shooting yang keluar berikutnya baik itu jenis First Person Shooter maupun Third Person Shooter. Gambar II.3. Tampilan Game Doom Sumber : Jenis Game Komputer Sejak pertama kali diciptakan perkembangan game komputer telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, namun untuk memudahkan dalam membedakan jenis permainannya maka game komputer dapat dibedakan menurut jenisnya baik itu yang termasuk dalam tipe game offline, Local Area Network ataupun Online. 1. Adventure Game ini mengutamakan jalan cerita pada tipe permainannya, dimana biasanya dimasukan juga unsur teka-teki, petualangan dengan mengeksplorasi seluruh bidang permainan untuk mendapatkan kunci agar dapat melanjutkan ke tingkat berikutnya dan interaksi dengan tokoh-tokoh kunci pada game tersebut. 2. Role Playing Game (RPG) Dalam RPG pemain akan diberi peran dalam kehidupan karakter game tersebut dengan meningkatkan kemampuan-kemampuannya serta mengambil keputusan bagi karakter tersebut. 3. Action

11 Yang diutamakan dari game jenis ini adalah aksi dari karakter yang dimainkan untuk mencapai tujuan atau tingkat berikutnya. 4. Shooting Jenis game shooting tipe permainannya hampir sama dengan action game namun karakter yang dimainkan menggunakan senjata api. Jenis game ini dibagi lagi menjadi dua kategori berdasarkan sudut pandang pemainnya yaitu First Person Shooter (FPS) dan Third Person Shooter (TPS). Sudut pandang FPS merupakan sudut pandang orang yang memainkanya (orang pertama) dengan fokus pandangan pada sasaran sedangkan pada TPS karakter yang dimainkan terlihat secara utuh sehingga pemain seakan-akan menjadi orang ketiga yang dapat melihat karakter maupun sasaranya. 5. Strategy Game ini lebih mengutamakan kemampuan strategi dalam mengalahkan musuh, dengan cara mengontrol permainan baik itu dengan cara mengatur pasukan atau karakter pada game tersebut. Jenis game ini dibagi lagi menjadi dua bagian berdasarkan cara bermain yaitu Turn Based Strategy ataupun Real Time Strategy. 6. Simulation Pemain dalam game strategi dapat bersimulasi menjadi sesuatu berdasarkan game yang sedang dimainkannya misalnya menjadi pilot, manager dan lainnya dimana elemen yang menjadi kemampuan utama pada game ini adalah pengambilan keputusan dan manajemen. 7. Racing Sesuai dengan namanya, pada game jenis ini pemain mengendalikan kendaraan dengan tujuan menjadi yang tercepat. 8. Sport Jenis game ini melingkupi semua game yang berbasis pada olah raga diluar olah raga balap yang menggunakan kendaraan.

12 Dengan berkembangnya game komputer tidak menutup kemungkinan jenis game akan terus bertambah selain itu tipe permainan game komputerpun berkembang seiring dengan perkembangan teknologi komputer itu sendiri. Jika pada awalnya game komputer hanya bisa dimainkan sendiri namun dengan adanya teknologi koneksi dan jaringan maka game komputer ikut berkembang dengan munculnya game yang dapat dimainkan dalam jaringan secara bersamaan, baik itu jaringan lokal (Local Area Network) maupun global (internet), sehingga sekarang ini banyak jenis game komputer yang mempunyai tipe tambahan sesuai dengan koneksi pada jaringan. MMORPG merupakan pengembangan game komputer berjenis Role Playing Game, dimana dengan tambahan Massively-Multiplayer Online maka game yang jenis RPG ini dapat dimainkan secara masal dengan koneksi pada jaringan global dalam hal ini menggunakan internet sebagai media koneksinya. Game tipe ini mulai muncul pada tahun 1990 seiring dengan berkembangnya internet, dimana pada awalnya hanya mode teks, tapi sekarang ini mode visual menjadi daya tarik dari game jenis ini.

Tes Inventori. Tes MBTI MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh 04

Tes Inventori. Tes MBTI MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh 04 MODUL PERKULIAHAN Tes Inventori Tes MBTI Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh Psikologi Psikologi 04 A61616BB Riblita Damayanti S.Psi., M.Psi Abstract Pembahasan pengantar mengenei pengertian

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN IDENTITAS DIRI PEMAIN DAN AVATAR PADA GAME RAGNAROK ONLINE

BAB IV KAJIAN IDENTITAS DIRI PEMAIN DAN AVATAR PADA GAME RAGNAROK ONLINE BAB IV KAJIAN IDENTITAS DIRI PEMAIN DAN AVATAR PADA GAME RAGNAROK ONLINE Pada bab sebelumnya telah dipaparkan gambaran umum tentang psikioanalisis dan game Ragnarok Online, maka pada bab ini akan dicoba

Lebih terperinci

Aplikasi Menentukan Karakter Peserta Didik Menggunakan Teori Myers Briggs Type Indicator

Aplikasi Menentukan Karakter Peserta Didik Menggunakan Teori Myers Briggs Type Indicator Aplikasi Menentukan Karakter Peserta Didik Menggunakan Teori Myers Briggs Type Indicator Muhammad Fatroni Jurusan Teknik Informatika, STMIK Amik Riau fatroni@stmik-amik-riau.ac.id Erlin Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Kata komputer berasal dari bahasa inggris yaitu computare yang artinya menghitung, karena pada awalnya komputer hanya berfungsi sebagai alat hitung atau sama

Lebih terperinci

MBTI (Myers Briggs Type Indicator) Mengenali : -Kekuatan, keunikan, motivasi, potensi -Menghargai/berkomunikasi dg mereka yg berbeda dg kita

MBTI (Myers Briggs Type Indicator) Mengenali : -Kekuatan, keunikan, motivasi, potensi -Menghargai/berkomunikasi dg mereka yg berbeda dg kita MBTI (Myers Briggs Type Indicator) Mengenali : -Kekuatan, keunikan, motivasi, potensi -Menghargai/berkomunikasi dg mereka yg berbeda dg kita SIAPA ANDA SEBENARNYA? APA YANG MEMBEDAKAN ANDA DARI IBU, AYAH

Lebih terperinci

Tes Inventory. Pengertian, Kegunaan, dan Metode Tes MBTI. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

Tes Inventory. Pengertian, Kegunaan, dan Metode Tes MBTI. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi Modul ke: Tes Inventory Pengertian, Kegunaan, dan Metode Tes MBTI Fakultas PSIKOLOGI Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Sejarah MBTI MBTI dibuat berdasarkan teori

Lebih terperinci

Tes Kepribadian. Paulus dachi Tes telah diselesaikan pada: Feb. 16, 2013

Tes Kepribadian. Paulus dachi Tes telah diselesaikan pada: Feb. 16, 2013 Paulus dachi Tes telah diselesaikan pada: Feb 16, 2013 Usia: 23 tahun Jenis Kelamin: Laki-laki Negara: Indonesia Status: Profesional Muda Spesialisasi: Akuntansi Daftar Isi 1 Tipe-tipe Kepribadian 2 11

Lebih terperinci

Tes Kepribadian. Paulus dachi Tes telah diselesaikan pada: Feb. 16, 2013

Tes Kepribadian. Paulus dachi Tes telah diselesaikan pada: Feb. 16, 2013 Paulus dachi Tes telah diselesaikan pada: Feb 16, 2013 Usia: 23 tahun Jenis Kelamin: Laki-laki Negara: Indonesia Status: Profesional Muda Spesialisasi: Akuntansi Daftar Isi 1 Tipe-tipe Kepribadian 2 11

Lebih terperinci

MYERSS BRIGGS TYPE INDICATOR

MYERSS BRIGGS TYPE INDICATOR MYERSS BRIGGS TYPE INDICATOR Personality Questionaire PANDUAN PENGISIAN MBTI NO. A 1. Isilah dengan jujur & refleksikan setiap pernyataan yang ada ke dalam keseharian Anda 2. JANGAN terlalu banyak berpikir,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Masalah pada umumnya merupakan sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan). Masalah dalam matematika adalah masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepribadian adalah jati diri setiap manusia, tetapi banyak individu yang tidak memperhatikan atau menyadari tentang karakteristik kepribadian diri nya sendiri. Sehingga

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kemampuan Berpikir Kritis Matematis. membedakan manusia dari hewan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kemampuan Berpikir Kritis Matematis. membedakan manusia dari hewan. 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Berpikir merupakan salah satu aktivitas mental yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia selain itu, berpikir

Lebih terperinci

Carl Jung. Analytical Psychology. Asumsi

Carl Jung. Analytical Psychology. Asumsi Carl Jung Analytical Psychology Asumsi Fenomena yang berhubungan dengan kekuatan gaib atau magis (Occult) yang diturunkan oleh leluhur bisa dan memang berpengaruh pada kehidupan manusia Manusai bukan hanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Faktor Penentu Kesuksesan Agile software development

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Faktor Penentu Kesuksesan Agile software development BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan kepustakaan bertujuan untuk membentuk kerangka teori dalam menentukan metode penyelesaian sebagai anggapan dasar, teori-teori yang berhubungan dengan pokok permasalah,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR PENGENALAN KEPRIBADIAN DIRI DENGAN PENDEKATAN TEORI MYERS-BRIGGS TYPE INDICATOR

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR PENGENALAN KEPRIBADIAN DIRI DENGAN PENDEKATAN TEORI MYERS-BRIGGS TYPE INDICATOR PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR PENGENALAN KEPRIBADIAN DIRI DENGAN PENDEKATAN TEORI MYERS-BRIGGS TYPE INDICATOR Yan Watequlis Syaifudin Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang Jl. Sukarno Hatta

Lebih terperinci

Myers-Briggs Type Indicator Laporan Interpretatif untuk Organisasi

Myers-Briggs Type Indicator Laporan Interpretatif untuk Organisasi Dikembangkan oleh Sandra Krebs Hirsh dan Jean M. Kummerow Laporan disusun untuk JANE CONTOH September 2, 2016 Ditafsirkan oleh ABC Alpha Beta Gamma CPP, Inc. 800-624-1765 www.cpp.com Laporan Interpretatif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Bimbingan Konseling Karier

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Bimbingan Konseling Karier BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teoritik 1. Bimbingan Konseling Karier a. Pengertian Bimbingan Konseling Karier Dari segi pengertian bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pengertian Game Menurut Ma'ruf Harsono (2014: 3) di dalam bukunya yang berjudul "Pengaruh Bermain Game Terhadap Perkembangan Remaja" dijelaskan bahwa: 1. Game adalah lingkungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Tugas Akhir ini. Berikut merupakan landasan teori yang dapat diuraikan.

BAB II LANDASAN TEORI. Tugas Akhir ini. Berikut merupakan landasan teori yang dapat diuraikan. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini menjelaskan tentang konsep dan teori yang menunjang karya Tugas Akhir ini. Berikut merupakan landasan teori yang dapat diuraikan. 2.1 Game Ma'ruf Harsono (2014: 3) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 4 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. e-learning dan Learning Management System Perkembangan zaman yang ditandai dengan bertambah pesatnya pemanfaatan teknologi informasi, semakin terus dirasakan; dan penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia per 31 Desember 2010 (KPK, 2010). Sumber lain menyebutkan jika

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia per 31 Desember 2010 (KPK, 2010). Sumber lain menyebutkan jika BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Krisis moral yang saat ini dialami bangsa Indonesi menjadi isu yang tengah hangat diperbincangkan. KPK dalam laporan tahunan tahun 2010 mencatat adanya 6.265 laporan

Lebih terperinci

Mengapa? Mengapa ada orang yang suka duduk/bermain sendiri berjam-jam sementara ada orang yang selalu ingin mencari teman?

Mengapa? Mengapa ada orang yang suka duduk/bermain sendiri berjam-jam sementara ada orang yang selalu ingin mencari teman? Mengapa? Mengapa ada orang yang suka duduk/bermain sendiri berjam-jam sementara ada orang yang selalu ingin mencari teman? Mengapa ada orang yang bangga dengan kamar yang bersih dan rapi, sementara ada

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE MBTI

TERM OF REFERENCE MBTI TERM OF REFERENCE MBTI Test MBTI atau Myers Briggs Type Indicator, merupakan sebuah metode pengukuran berbentuk kuesioner yang digunakan untuk membaca kepribadian seseorang, khususnya untuk memahami bagaimana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Tinjauan pustaka yang digunakan antara lain pengertian game, pembuatan game,

BAB II LANDASAN TEORI. Tinjauan pustaka yang digunakan antara lain pengertian game, pembuatan game, BAB II LANDASAN TEORI Untuk mendukung pembuatan game tower defense tentang perjuangan arekarek Suroboyo, maka karya game akan menggunakan beberapa tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka yang digunakan antara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dampak perkembangan teknologi di antaranya adalah perkembangan jaringan

I. PENDAHULUAN. Dampak perkembangan teknologi di antaranya adalah perkembangan jaringan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dampak perkembangan teknologi di antaranya adalah perkembangan jaringan internet, dengan adanya perkembangan internet berkembanglah teknologi salah satunya adalah

Lebih terperinci

Psikologi Kepribadian I Analytical Psychology Carl Gustav Jung

Psikologi Kepribadian I Analytical Psychology Carl Gustav Jung Modul ke: Fakultas Psikologi Psikologi Kepribadian I Analytical Psychology Carl Gustav Jung Agustini, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Manusia dalam Pandangan Carl G. Jung

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Game Game bisa diartikan sebagai aktivitas terstruktur atau semi struktur, yang biasanya dilakukan untuk bersenang-senang dan kadang digunakan sebagai alat pembelajaran (Wibisono

Lebih terperinci

Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi

Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi Modul ke: Pendekatan Psikoanalisa Fakultas Psikologi Dra. Anna Amanah, Psi., MSi. Program Studi Psikologi http://www.mercubuana.ac.id Alur Isi Frans Anton Mesmer 1734

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdapat paling sedikit dua orang gamer dan memiliki satu perangkat pribadi

BAB I PENDAHULUAN. terdapat paling sedikit dua orang gamer dan memiliki satu perangkat pribadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bermain video game merupakan kegiatan rekreasi yang paling populer di seluruh dunia. Video game dapat dimainkan oleh siapa saja baik anak-anak maupun orang dewasa.

Lebih terperinci

BAB III TINJUAN PUSTAKA

BAB III TINJUAN PUSTAKA BAB III TINJUAN PUSTAKA 3.1 Pengertian Game Pengertian game menurut Fajar zikri (2013) : 1. Game merupakan permainan komputer yang dibuat dengan teknik dan metode animasi. Jika ingin mendalami pengunaan

Lebih terperinci

JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015

JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015 PENGARUH KARAKTERISTIK TIPE KEPRIBADIAN DAN IPK TERHADAP KECEMASAN BERKOMPUTER MAHASISWA AKUNTANSI DALAM MENGGUNAKAN SOFTWARE AKUNTANSI DENGAN LOCUS OF CONTROL SEBAGAI VARIABEL MODERASI Restu Winarni Alumni

Lebih terperinci

Most Conceptual. Personal Dewasa

Most Conceptual. Personal Dewasa Most Conceptual Personal Dewasa Instrumen TPPT (True Parenting Personality Test) ini membantu mengidentifikasi tipe kepribadian Anda. TPPT ini diadopsi dari Myers-Briggs Type Indicator (MBTI), yang membagi

Lebih terperinci

3. Emosi subyek ketika menjawab pertanyaan interview. 4. Bagaimana kebudayaan etnis Cina dalam keluarga subyek?

3. Emosi subyek ketika menjawab pertanyaan interview. 4. Bagaimana kebudayaan etnis Cina dalam keluarga subyek? Pedoman Observasi 1. Kesan umum subyek secara fisik dan penampilan 2. Relasi sosial subyek dengan teman-temannya 3. Emosi subyek ketika menjawab pertanyaan interview Pedoman Wawancara 1. Bagaimana hubungan

Lebih terperinci

CARL GUSTAV JUNG (PSIKOANALITIK)

CARL GUSTAV JUNG (PSIKOANALITIK) CARL GUSTAV JUNG (PSIKOANALITIK) Carl Gustav Jung dilahirkan pada tanggal 26 Juli 1875 di Kesswyl (Switzerland) dan wafat pada tanggal 6 Juni 1961 di Kusnacht (Switzerland). Dimasa kanak-kanak Jung sudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian adalah SMA Negeri 1 Lembang. Pemilihan SMA Negeri 1 Lembang karena sekolah tersebut merupakan sekolah yang telah menerapkan kurikulum

Lebih terperinci

t u j u a n berpengaruh potensi menghargai

t u j u a n berpengaruh potensi menghargai MBTI 1 apakah M B T I itu? Myers-Briggs Type Indicator merupakan sebuah sarana bantu yang dapat menggambarkan p e r b e d a a n m e n d a s a r pada perilaku manusia yang sehat dan normal 2 t u j u a n

Lebih terperinci

Pengambilan Keputusan Manajerial

Pengambilan Keputusan Manajerial MODUL PERKULIAHAN Pengambilan Keputusan Manajerial Modul Final Semester Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Tatap Muka 10 Kode MK MK Disusun Oleh, ST, MBA Abstract Kompetensi Mampu mengidentifikasi

Lebih terperinci

Alfred Adler. Individual Psychology

Alfred Adler. Individual Psychology Alfred Adler Individual Psychology Manusia lahir dengan tubuh yang lemah dan inferior, suatu kondisi yang mengarah pada perasaan inferior sehingga mengakibatkan ketergantungan kepada orang lain. Manusia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ditemukan tujuh novel yang menghadirkan citra guru dan memiliki tokoh guru, baik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ditemukan tujuh novel yang menghadirkan citra guru dan memiliki tokoh guru, baik 347 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dalam karya sastra Indonesia modern pascaproklamasi kemerdekaan ditemukan tujuh novel yang menghadirkan citra guru dan memiliki tokoh guru, baik sebagai tokoh

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Mahasiswa perokok FSRD UK Maranatha memaknai persuasi visual iklan rokok secara berbeda-beda. Perbedaan ini bersumber pada perbedaan tipe dasar pribadi masing-masing:

Lebih terperinci

AUDIT SDM (STUDI KASUS di PT A JAKARTA) Gede Umbaran Dipodjoyo Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia YAI Jakarta

AUDIT SDM (STUDI KASUS di PT A JAKARTA) Gede Umbaran Dipodjoyo Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia YAI Jakarta AUDIT SDM (STUDI KASUS di PT A JAKARTA) Gede Umbaran Dipodjoyo Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia YAI Jakarta umbaran13@gmail.com Ruri Puji Santoso Fakultas Psikologi Universitas Persada

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, suatu metode analisis dengan penguraian secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat

Lebih terperinci

INDIVIDU. Chapter 13

INDIVIDU. Chapter 13 MEMAHAMI PERILAKU INDIVIDU Chapter 13 INTRODUCTION Salah satu faktor yang berpengaruhi besar terhadap keberhasilan persaingan dalam usaha adalah SDM. Untuk itu organisasi perlu mengelola SDM dengan optimal.

Lebih terperinci

(26 Juli Juni 1961) Teori Kepribadian 1/Novia Sinta R. 1

(26 Juli Juni 1961) Teori Kepribadian 1/Novia Sinta R. 1 (26 Juli 1875 6 Juni 1961) 1 Latar belakang C.G. Jung Lahir 6 Juli 1875 di Swiss ( Ayahnya seorang pendeta). Seorang psikiater (kedokteran) Teori : psikoanalitik (psikologi analitik) Mula2 menjadi pengikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konflik terjadi acap kali dimulai dari persoalan kejiwaan. Persoalan

BAB I PENDAHULUAN. Konflik terjadi acap kali dimulai dari persoalan kejiwaan. Persoalan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konflik terjadi acap kali dimulai dari persoalan kejiwaan. Persoalan kejiwaan itu terjadi karena tidak terkendalinya emosi dan perasaan dalam diri. Tidak

Lebih terperinci

BAB III DASAR TEORI. Kepribadian merupakan sebuah indikator non-intellectual, karakterisik

BAB III DASAR TEORI. Kepribadian merupakan sebuah indikator non-intellectual, karakterisik T EOR I BAB III DASAR TEORI Chapter 3 DASAR 3.1 Kepribadian Kepribadian merupakan sebuah indikator non-intellectual, karakterisik psikologi yang paling memberikan informasi atas individu dan sangat membantu

Lebih terperinci

APLIKASI PERMAINAN PETUALANGAN RENAL DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE RPG MAKER MV BERBASIS ANDROID : RENALDI AGUNG NUGROHO NPM :

APLIKASI PERMAINAN PETUALANGAN RENAL DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE RPG MAKER MV BERBASIS ANDROID : RENALDI AGUNG NUGROHO NPM : APLIKASI PERMAINAN PETUALANGAN RENAL DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE RPG MAKER MV BERBASIS ANDROID NAMA : RENALDI AGUNG NUGROHO NPM : 16112102 PEMBIMBING : Dr. Novrina Latar Belakang Masalah Dewasa ini video

Lebih terperinci

Most Expanding. Personal Dewasa

Most Expanding. Personal Dewasa Most Expanding Personal Dewasa Instrumen TPPT (True Parenting Personality Test) ini membantu mengidentifikasi tipe kepribadian Anda. TPPT ini diadopsi dari Myers-Briggs Type Indicator (MBTI), yang membagi

Lebih terperinci

Genre dalam Game PC. Faisal aditya. Abstrak. Pendahuluan.

Genre dalam Game PC. Faisal aditya. Abstrak. Pendahuluan. Genre dalam Game PC Faisal aditya ichaladitya93@gmail.com Abstrak Nah sekarang saya akan menjelaskan bagi pecinta / yang suka bermain game khususnya, tentang genre apa aja yang ada di dalam sebuah game

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Android Android adalah sebuah sistem operasi dari google yang banyak digunakan di perangkat bergerak layar sentuh khususnya handphone atau telpon pintar (smartphone). Sistem operasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembuatan Game Petualangan Menggunakan Construct Identifikasi Masalah 1.3 Tujuan Tugas Akhir

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembuatan Game Petualangan Menggunakan Construct Identifikasi Masalah 1.3 Tujuan Tugas Akhir BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini menjelaskan mengenai latar belakang tugas akhir, identifikasi masalah, tujuan tugas akhir, lingkup tugas akhir, metodologi serta sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mensimulasikan bentuk atau model tampak secara visual (modeling), bahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mensimulasikan bentuk atau model tampak secara visual (modeling), bahkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Derasnya arus Perkembangan dunia IT dewasa ini tidak hanya dimanfaatkan dalam dunia bisnis, industri dan perfilman namun telah menyeluruh ke semua bidang. Hal yang

Lebih terperinci

Kepribadian, Emosi & Persepsi

Kepribadian, Emosi & Persepsi Kepribadian (Personality) Kepribadian, Emosi & Persepsi Jumlah total cara individu bereaksi dan berinteraksi dengan lainnya. Oleh : Rino A Nugroho rinoan@gmail.com A stable set of characteristics and tendencies

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dunia anak anak dapat dikatakan merupakan dunia bermain, dengan siapa pun anak anak ini berkumpul pasti akan tercipta permainan.melalui bermain mereka akan saling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini game telah menjadi hal yang biasa di keseharian kita. Awalnya,

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini game telah menjadi hal yang biasa di keseharian kita. Awalnya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini game telah menjadi hal yang biasa di keseharian kita. Awalnya, game hanya dijadikan sebagai sarana hiburan dan mengisi waktu luang, tapi sekarang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. signifikan hampir di semua bidang. Hal ini dikarenakan peran teknologi

BAB I PENDAHULUAN. signifikan hampir di semua bidang. Hal ini dikarenakan peran teknologi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem informasi berbasis komputer mengalami perubahan yang signifikan hampir di semua bidang. Hal ini dikarenakan peran teknologi komputer yang memberikan banyak kemudahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang ingin memenangkan persaingan di dunia usaha yang sedemikian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang ingin memenangkan persaingan di dunia usaha yang sedemikian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem informasi berbasis komputer di era globalisasi mengalami perkembangan yang sangat pesat hampir di semua bidang. Hal ini dikarenakan peran teknologi komputer yang

Lebih terperinci

MBTI. (Myer Briggs Type Indicator) Membaca Kepribadian Menggunakan Tes MBTI (Myer Briggs Type Indicator) e-book by : Nafis Mudrika, S.

MBTI. (Myer Briggs Type Indicator) Membaca Kepribadian Menggunakan Tes MBTI (Myer Briggs Type Indicator) e-book by : Nafis Mudrika, S. P a g e 1 MBTI (Myer Briggs Type Indicator) e-book by : Nafis Mudrika, S.Psi Membaca Kepribadian Menggunakan Tes MBTI (Myer Briggs Type Indicator) Membaca kepribadian adalah ilmu yang sangat menarik. Sebab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan sosial dan keterampilan berbicara merupakan hal yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan sosial dan keterampilan berbicara merupakan hal yang paling 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan sosial dan keterampilan berbicara merupakan hal yang paling kodrati dilakukan oleh semua orang. Begitu pula dengan seorang anak, sejak dalam kandungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Proses Backward Chaining 1.1.1. Perhitungan Tes MBTI Perhitungan tes MBTI ini untuk menentukan jumlah minimum ataupun maksimun dari hasil inputan dari pernyataan yang telah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Kemampuan Berpikir Analitik Matematis. yang terpadu, memahami prosesnya, cara kerja dan sistematikanya.

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Kemampuan Berpikir Analitik Matematis. yang terpadu, memahami prosesnya, cara kerja dan sistematikanya. 6 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Berpikir Analitik Matematis Menurut Sudjana (2010), analitik adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur yang jelas susunannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra atau kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai perwujudan kehidupan manusia dan masyarakat melalui bahasa, sebagai

Lebih terperinci

Latar belakang C.G. Jung

Latar belakang C.G. Jung Carl Gustav Jung (Psikoanalitik) (26 Juli 1875 6 Juni 1961) Latar belakang C.G. Jung Lahir 6 Juli 1875 di Swiss ( Ayahnya seorang pendeta). Seorang psikiater (kedokteran) Teori : psikoanalitik (psikologi

Lebih terperinci

ETIK UMB MENGENAL POTENSI DIRI FEB. Manajemen. Modul ke: Fakultas SYAHLAN A.SUME,SE,MM. Program Studi

ETIK UMB MENGENAL POTENSI DIRI FEB. Manajemen. Modul ke: Fakultas SYAHLAN A.SUME,SE,MM. Program Studi ETIK UMB Modul ke: MENGENAL POTENSI DIRI FEB Fakultas SYAHLAN A.SUME,SE,MM Program Studi Manajemen Passion adalah : Bisa disebut juga panggilan jiwa, atau bisa diartikan hasrat diri dan gairah, orientasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Otak BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. 1 Otak kiri Otak bagian kiri adalah pikiran yang sadar, edukasi, emosi positif dan negatif. Digunakan untuk berpikir logis, seperti halnya ketika melihat awan yang

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Berdasarkan makalah Andhika yang berjudul Tujuh Keajaiban Dunia meberikan informasi dan sejarah tentang keajaiban dunia yang ada di dunia ini Andhika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kurangnya waktu belajar yang digunakan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. kurangnya waktu belajar yang digunakan peserta didik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan yang dilaksanakan pada saat ini banyak sekali menghadapi problematika dan rintangan, di antaranya pengaruh teknologi yang semakin pesat dan maju, siswa yang

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (KBBI,edisi

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (KBBI,edisi BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Tokoh-tokoh tersebut tidak saja berfungsi untuk memainkan cerita, tetapi juga berperan

Bab 2. Landasan Teori. Tokoh-tokoh tersebut tidak saja berfungsi untuk memainkan cerita, tetapi juga berperan Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Penokohan Penokohan merupakan satu bagian penting dalam membangun sebuah cerita. Tokoh-tokoh tersebut tidak saja berfungsi untuk memainkan cerita, tetapi juga berperan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, berkembang pula tingkat kehidupan manusia, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, berkembang pula tingkat kehidupan manusia, perkembangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, berkembang pula tingkat kehidupan manusia, perkembangan IPTEK tersebut harus diikuti dengan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI UJI KEPRIBADIAN MBTI BERBASIS ANDROID

RANCANG BANGUN APLIKASI UJI KEPRIBADIAN MBTI BERBASIS ANDROID RANCANG BANGUN APLIKASI UJI KEPRIBADIAN MBTI BERBASIS ANDROID Yonna Kaburuan 1), Steven Sentinuwo 2), Pinrolinvic Manembu ) Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Sam Ratulangi

Lebih terperinci

PERSONALITY AND EMOTIONAL. By Syafrizal Chan

PERSONALITY AND EMOTIONAL. By Syafrizal Chan PERSONALITY AND EMOTIONAL By Syafrizal Chan Personality (Kepribadian) Bagaimana cara individu bereaksi dan berinteraksi dengan yang lainnya Personality determinat (Penentu kepribadian) : 1. Heredity (Keturunan)

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan ungkapan atau hasil kreatifitas pengarang yangmempergunakan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan ungkapan atau hasil kreatifitas pengarang yangmempergunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan ungkapan atau hasil kreatifitas pengarang yangmempergunakan media bahasa dan diabadikan untuk kepentingan estetis (keindahan). Didalam karya

Lebih terperinci

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini, saya akan mengemukakan simpulan dari analisis saya yang terdapat

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini, saya akan mengemukakan simpulan dari analisis saya yang terdapat Bab 4 Simpulan dan Saran Pada bab ini, saya akan mengemukakan simpulan dari analisis saya yang terdapat pada bab tiga dan dilandasi dari teori yang dikemukakan pada bab dua yaitu teori kompleks atau kepribadian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan Dan Pelaksanaan Penelitian. lain yang harus dilakukan yaitu : yang akan dicapai.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan Dan Pelaksanaan Penelitian. lain yang harus dilakukan yaitu : yang akan dicapai. 65 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan Dan Pelaksanaan Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah awal yang perlu dilakukan adalah persiapan penelitian agar tidak

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PERSONAL TERHADAP SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PERSONAL TERHADAP SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan ISSN 1411-0393 Akreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012 PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PERSONAL TERHADAP SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR Dessy Larimbi dessylarimbi.0510230055@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif manusia dalam kehidupannya, dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Sastra seni kreatif menggunakan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Perkembangan dunia informasi khususnya dalam bidang komputer dirasakan oleh banyak orang sebagai perkembangan yang sangat c

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Perkembangan dunia informasi khususnya dalam bidang komputer dirasakan oleh banyak orang sebagai perkembangan yang sangat c PEMBUATAN GAME 3D AFTER LIFE DENGAN MENGGUNAKAN DXSTUDIO: INVENTORY DAN ENVIRONMENT Jonas Nahason Purba Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Industri, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100,

Lebih terperinci

Most Reliable. Personal Dewasa

Most Reliable. Personal Dewasa Most Reliable Personal Dewasa Instrumen TPPT (True Parenting Personality Test) ini membantu mengidentifikasi tipe kepribadian Anda. TPPT ini diadopsi dari Myers-Briggs Type Indicator (MBTI), yang membagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berpikir adalah kegiatan yang tidak mungkin untuk dihindari. Karena halhal sederhana yang akan dilakukan nantinya merupakan hasil dari proses pemikiran. Begitu juga

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, KERANGKA TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, KERANGKA TEORI 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan, terdapat beberapa hasil penelitian yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian ini. Adapun

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. sebuah permainan (games) yang dimainkan di dalam suatu jaringan. (baik LAN maupun Internet), permaianan ini biasanya di mainkan

BAB II KAJIAN TEORI. sebuah permainan (games) yang dimainkan di dalam suatu jaringan. (baik LAN maupun Internet), permaianan ini biasanya di mainkan BAB II KAJIAN TEORI A. Analisis Teoritis 1. Game Online a. Pengertian Game Online Game Online atau sering disebut dengan Online Games adalah sebuah permainan (games) yang dimainkan di dalam suatu jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi atau pesan dalam ruang lingkup individu, antar individu, maupun kelompok. Pada dasarnya komunikasi adalah sarana

Lebih terperinci

TIPS DAN TRIK BERMAIN PUBG UNTUK PEMULA

TIPS DAN TRIK BERMAIN PUBG UNTUK PEMULA TIPS DAN TRIK BERMAIN PUBG UNTUK PEMULA Ivan Ariadi Penulis ivan@raharja.info Abstrak Di artikel saya yang sebelumnya yang membahas game dengan genre Battle Royale dan dimainkan secara gratis, kali ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sejak lama peranan permainan dirasakan cukup efektif dalam membantu menghilangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. sejak lama peranan permainan dirasakan cukup efektif dalam membantu menghilangkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan merupakan sesuatu yang banyak digemari oleh semua kalangan. Sudah sejak lama peranan permainan dirasakan cukup efektif dalam membantu menghilangkan kepenatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang memiliki karakteristik yang unik dan memiliki kedudukan yang sangat penting, hal itu disebabkan karena matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi menjadi fenomena yang sangat penting dalam dunia kerja.

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi menjadi fenomena yang sangat penting dalam dunia kerja. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Modernisasi menjadi fenomena yang sangat penting dalam dunia kerja. Selain dampaknya terhadap penggunaan alat-alat produksi dan strategi pemasaran. Modernisasi juga

Lebih terperinci

KECEMASAN BERKOMPUTER DALAM KONTEKS PENDIDIKAN AKUNTANSI: HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN, GENDER, IPK DAN PENGALAMAN BERKOMPUTER ABSTRAK

KECEMASAN BERKOMPUTER DALAM KONTEKS PENDIDIKAN AKUNTANSI: HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN, GENDER, IPK DAN PENGALAMAN BERKOMPUTER ABSTRAK RIZKY DWIE SETYAWAN. 090462201300 KECEMASAN BERKOMPUTER DALAM KONTEKS PENDIDIKAN AKUNTANSI: HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN, GENDER, IPK DAN PENGALAMAN BERKOMPUTER Fakultas Ekonomi 2014 ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

Most Energizing. Personal Dewasa

Most Energizing. Personal Dewasa Most Energizing Personal Dewasa Instrumen TPPT (True Parenting Personality Test) ini membantu mengidentifikasi tipe kepribadian Anda. TPPT ini diadopsi dari Myers-Briggs Type Indicator (MBTI), yang membagi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. industri game dan semakin banyaknya game yang dihasilkan untuk berbagai macam

BAB 1 PENDAHULUAN. industri game dan semakin banyaknya game yang dihasilkan untuk berbagai macam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan game dibuktikan dengan semakin menjamurnya industri game dan semakin banyaknya game yang dihasilkan untuk berbagai macam platform. Game saat ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Game tidak hanya dapat dijadikan sebagai sarana hiburan pada era sekarang, tetapi juga dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran, mencari teman baru, melatih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergaul, bersosialisasi seperti masyarakat pada umumnya. Tidak ada salahnya

BAB I PENDAHULUAN. bergaul, bersosialisasi seperti masyarakat pada umumnya. Tidak ada salahnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena gay dan lesbi nampaknya sudah tidak asing lagi di masyarakat luas. Hal yang pada awalnya tabu untuk dibicarakan, kini menjadi seolah-olah bagian dari

Lebih terperinci

The Self-improved Partner. Partner

The Self-improved Partner. Partner The Self-improved Partner Partner Instrumen TPPT (True Parenting Personality Test) ini membantu mengidentifikasi tipe kepribadian Anda. TPPT ini diadopsi dari Myers-Briggs Type Indicator (MBTI), yang membagi

Lebih terperinci

TIPE KEPRIBADIAN DAN TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA (STUDI EMPIRIS PADA UNMAS DENPASAR)

TIPE KEPRIBADIAN DAN TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA (STUDI EMPIRIS PADA UNMAS DENPASAR) TIPE KEPRIBADIAN DAN TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA I Nyoman Kusuma Adnyana Mahaputra 1 Luh Komang Merawati 2 (Universitas Mahasaraswati Denpasar) 1 Email: kusuma_mahaputra@yahoo.com 2 Email: mettamera@gmail.com

Lebih terperinci

Most Positive. Learner Anak

Most Positive. Learner Anak Most Positive Learner Anak Instrumen TPPT (True Parenting Personality Test) ini membantu mengidentifikasi tipe kepribadian Anda, yang diadopsi dari Myers-Briggs Type Indicator (MBTI). Dimana, TPPT ini

Lebih terperinci

EMOTIONAL INTELLIGENCE MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN Hogan Assessment Systems Inc.

EMOTIONAL INTELLIGENCE MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN Hogan Assessment Systems Inc. EQ KEMAMPUAN EMOTIONAL INTELLIGENCE UNTUK MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN. Laporan untuk Sam Poole ID HC560419 Tanggal 23 Februari 2017 2013 Hogan Assessment Systems Inc. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi dengan manusia lainnya. Selain menggunakan media

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi dengan manusia lainnya. Selain menggunakan media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komunikasi dan media berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Kini media baru atau internet menawarkan cara baru untuk melakukan komunikasi dengan manusia

Lebih terperinci

Muhammad Jusuf Kalla: Investor Yang Progresif

Muhammad Jusuf Kalla: Investor Yang Progresif Muhammad Jusuf Kalla: Investor Yang Progresif Oleh: Bagus Takwin, Niniek L. Karim, Dicky C.P, dan Nurlyta Hafiyah Sekiranya ada keputusan wapres (kepwapres), tentu semua kebijakan sudah saya ambil sehingga

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar-dasar teori yang berkaitan dengan pengembangan dan pembangunan sistem yang akan dibangun. 3.1. Game Video game atau yang biasa disebut game saja merupakan

Lebih terperinci