BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi"

Transkripsi

1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntasi Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Jones & Rama(2006, p13), Accounting information system is a subsystem of a Management Information System (MIS) that provides accounting and financial information as well as other information obtained in the routine processing of accounting transactions yang terjemahannya adalah Sistem Informasi Akuntasi (SIA) adalah merupakan subsistem dari Sistem Informasi Manajemen (SIM), yang menyediakan informasi tentang akuntansi dan keuangan sebaik informasi lain yang diperoleh dari proses rutin dalam transaksi akuntansi. Menurut Puspitawati & Anggadini (2011, p57) sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mengorganisasikan formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi untuk menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan manajemen dan pimpinan perusahaan dan dapat memudahkan pengelolahan perusahaan. Jadi dari definisi di atas dapat diketahui bahwa sistem informasi akuntansi adalah subsistem dari sistem informasi manajemen, yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan serta mengorganisasikan formulir, catatan, dan laporan yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan bagi manajemen. 1

2 Aktivitas Utama Sistem Informasi Akuntansi Menurut Puspitawati & Anggadini (2011, p58), secara garis besar aktivitas utama dari sistem informasi akuntansi adalah mengolah/memproses data transaksi keuangan menjadi laporan keuangan dengan menggunakan sistem komputerisasi yang terhubung dengan jaringan komunikasi antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Jadi dari definisi di atas dapat diketahui aktivitas utama sistem informasi akuntansi adalah pengolahan data akuntansi secara keseluruhan dengan menggunakan sistem terkomputerisasi yang terintegrasi antara satu bagian dengan bagian yang lainnya Komponen Sistem Informasi Akuntansi Menurut Puspitawati & Anggadini (2011, p59), sistem informasi akuntansi terdiri dari 3 komponen, ketiga komponen sistem fungsi / subsistem adalah input, proses, output. Fungsi ini juga menunjukkan bahwa sistem sebagai proses tidak bisa berdiri sendiri, harus ada input, proses dan output. Input merupakan segala sesuatu yang masuk ke dalam suatu sistem, input bervariasi bisa berupa energi, manusia, data, modal, dan lain-lain. Input merupakan pemicu bagi sistem untuk melakukan proses. Proses merupakan perubahan dari input menjadi output. Proses mungkin berupa perakitan yang menghasilkan satu macam output dari berbagai macam input yang disusun berdasarkan aturan tertentu. Output adalah hasil dari suatu proses yang merupakan tujuan dari keberadaan sistem.

3 3 Output dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam : 1. Output yang langsung diberikan ke konsumen untuk dikonsumsi. 2. Output suatu sistem yang dikonsumsi oleh subsistem yang lain dalam sistem yang sama dalam suatu siklus produksi. 3. Output yang merupakan bagian dari output secara keseluruhan yang dapat dikonsumsi oleh sistem yang lain atau oleh sistem yang bersangkutan, tapi menjadi tidak berguna kalau dibuang ke lingkungan. Jadi dari definisi di atas dapat diketahui bahwa komponen sistem informasi akuntansi terdiri dari input, proses, dan output Kegunaan Sistem Infromasi Akuntansi Menurut Puspitawati & Anggadini (2011, p63) kegunaan sistem informasi akuntansi secara umum adalah untuk mengelolah data transaksi keuangan perusahaan adapun kegunaan yang lebih khusus dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Pembuatan laporan rutin untuk pihak internal dan eksternal, perusahaan menggunakan sistem informasi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi dari para investor, kreditor, dinas pajak, badan-badan pemerintah, dan lain-lain. 2. Pendukung utama aktivitas rutin suatu organisasi/entitas, para pimpinan dan manajer, membutuhkan sistem informasi untuk membantu aktivitas rutin suatu organisasi perusahaan.

4 4 3. Pendukung dalam proses pengambilan keputusan. Dengan adanya sistem informasi akuntansi proses pengambilan keputusan pada setiap lini organisasi dapat tercapai dengan segera. Menurut Jones & Rama (2006, p6), An AIS does gives five uses of accounting information: 1. Production External Reports 2. Supporting Routine Activities 3. Decision Support 4. Planning and Control 5. Implementing Internal Control, Yang terjemahannya adalah sistem informasi menyediakan lima kegunaan informasi akuntansi: 1. Menghasilkan laporan eksternal 2. Mendukung aktivitas rutin 3. Mendukung pengambilan keputusan 4. Perencanaan dan pengendalian 5. Mengimplementasikan pengendalian internal. Jadi dari definisi di atas dapat diketahui bahwa kegunaan dari sistem informasi akuntansi adalah untuk mendukung aktivitas rutin perusahaan serta menyediakan informasi yang memadai guna untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian dalam perusahaan.

5 5 2.2 Manufacturing Information System Pengertian Manufacturing Information System Menurut Groover (2007, p4), Manufacturing is the transformation of materials into items of greater value by means of one or more processing and/or assembly operations yang terjemahannya adalah manufaktur adalah tranformasi material menjadi barang dengan nilai yang lebih baik dengan melalui satu atau lebih pemrosesan dan atau operasi perakitan. Menurut Gelinas & Dull (2008, p12), Information System (IS) is a manmade system that generally consists of an integrated set of computer-based components and manual components established to collect, store, and manage data and to provide output information to users yang terjemahannya adalah Sistem Informasi (SI) adalah sistem yang dibuat manusia yang terdiri dari sekumpulan komponen berbasis komputer dan komponen-komponen manual yang disediakan untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data dan untuk menyediakan informasi keluaran untuk pengguna. Menurut Achmadi (2008, Volume 2, Nomor 2, p118), manufacturing menurut APICS Dictionary (edisi ke-9, 1998) a series of interrelated activities and operations involving the design, material selection, planning, production, quality assurance, management and marketing of discrete consumer and durable goods yang terjemahannya adalah manufacturing merupakan seluruh aktivitas dan operasi yang meliputi perancangan, pemilihan material, produksi, pengawasan kualitas, manajemen, dan marketing. Jadi, untuk menghasilkan produk akhir, maka diperlukan adanya rangkaian proses yang saling berkaitan

6 6 satu dengan yang lainnya sehingga satu produk jadi selesai dan diterima oleh pembeli. Jadi dari definisi diatas dapat diketahui bahwa Manufacturing Information System adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari sekumpulan komponen berbasis komputer dan komponen-komponen manual guna untuk memudahkan atau menunjang proses transformasi material dengan nilai yang lebih baik melalui satu atau lebih pemrosesan dan atau proses perakitan serta mengumpulkan, menyimpan dan mengelolah data agar menjadi informasi yang berguna bagi pengguna Otomasi Dalam Sistem Manufaktur Menurut Groover (2005, p11) yang diterjemahkan oleh Dr. Ir Bagus Arthaya & Ir. I Ketut Gunarta, otomasi dapat didefinisikan sebagai suatu teknologi yang terkait dengan masalah penerapan sistem mekanik, elektronika dan sistem berbasis komputer dengan tujuan pengoperasian dan pengendalian suatu sistem produksi. Elemen yang terotomasi dalam sistem produksi dapat dibagi menjadi dua kategori : 1. Sistem manufaktur terotomasi pada lantai produksi. 2. Sistem penunjang manufaktur berbasis komputer Sistem Manufaktur Terotomasi Menurut Groover (2005, p12) yang diterjemahkan oleh Arthaya & Gunarta, sistem manufaktur berlangsung di lantai pabrik pada suatu produk fisik.

7 7 Sistem ini menunjukkan operasi seperti pemrosesan, perakitan, inspeksi atau pemindahan bahan dimana dalam beberapa kasus dua atau lebih kegiatan tersebut dilaksanakan dalam satu sistem. Sistem manufaktur terotomasi dapat dikelompokan menjadi tiga model dasar, yaitu : 1. Otomasi tetap Otomasi ini adalah suatu sistem yang melaksanakan untuk proses pengerjaan secara tetap yang disebabkan oleh konfigurasi fisik peralatannya. 2. Otomasi terprogram Di dalam otomasi terprogram, perangkat produksi dirancang agar memiliki kemampuan mengubah urutan operasi untuk menangani konfigurasi produk yang berbeda. 3. Otomasi fleksibel Otomasi fleksibel sebenarnya merupakan kelanjutan dari otomasi terprogram. Suatu sistem otomasi yang fleksibel memiliki kemampuan untuk membuat segala macam bagian atau produk yang secara maya tidak terdapat kekurangan waktu untuk perubahan dari satu model produk ke model yang selanjutnya Sistem Penunjang Manufaktur Terkomputerisasi Menurut Groover (2005, p14) yang diterjemahkan oleh Arthaya & Gunarta, otomasi dari sistem penunjang manufaktur bertujuan untuk mengurangi usaha yang harus dilakukan secara manual atau pekerjaan dasar dalam bidang

8 8 perancangan produk, perencanaan dan pengendalian manufaktur serta fungsifungsi usaha dalam satu perusahaan Alasan-alasan Penerapan Otomasi Menurut Groover (2005, p16) yang diterjemahkan oleh Arthaya & Gunarta, beberapa alasan yang dapat dipakai untuk menilai peranan otomasi adalah : 4. Untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Mengotomasikan operasi manufaktur biasanya dapat meningkatkan laju produksi dan produktivitas tenaga kerja. Hal ini berarti lebih besar keluaran per jam untuk jumlah tenaga kerja tertentu. 5. Untuk mengurangi biaya tenaga kerja Biaya tenaga kerja terus meningkat dan cenderung terus berlangsung pada industrial di dunia. Konsekuensinya adalah memiliki investasi lebih tinggi untuk otomasi sehingga dapat dipertimbangkan secara ekonomi untuk pekerjaan manual.

9 9 6. Untuk meringankan pengaruh kelangkahan tenaga kerja Umumnya selalu terjadi kekurangan tenaga kerja pada bangsa-bangsa yang telah maju, dan hal ini mendorong perkembangan operasi yang terotomasi sebagai pengganti tenaga kerja. 7. Untuk mengurangi tugas-tugas manual dan kasar Suatu argumen bahwa ada nilai sosial yang wajar untuk mengotomasikan operasi-operasi yang bersifat rutin, membosankan, meletihkan dan menjenuhkan. Pengotomasian pekerjaan tersebut memenuhi tujuan untuk memperbaiki tingkat kondisi kerja secara umum. 8. Untuk memperbaiki keselamatan pekerja Dengan mengotomasikan operasi tertentu dan menggeser pekerja dengan secara aktif berpartisipasi dalam proses menjadi peran dalam mengawasi, pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih aman. 9. Untuk memperbaiki kualitas produk Penerapan otomasi tidak hanya menghasilkan laju produksi lebih tinggi daripada operasi manual, tapi otomasi juga dapat mengerjakan proses manufaktur dengan keseragaman dan kesamaan lebih besar mengacu pada spesifikasi kualitas yang ada. 10. Untuk mengurangi lead time manufaktur Otomasi bertujuan untuk menurunkan lead time antara masuknya pesanan pelanggan dan penyerahan produk.

10 Untuk melaksanakan proses-proses yang tidak dapat dilakukan secara manual Pekerjaan tertentu ada yang memang tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan mesin. 12. Untuk menghindari biaya tinggi karena tidak terotomasi. Terdapat keunggulan kompetitif yang signifikan dalam mengotomasikan pabrik manufaktur. Keunggulan ini tidak mudah ditunjukkan dalam bentuk format proyek. Keuntungan otomasi terlihat tidak sengaja dan dengan cara yang tidak nyata seperti adanya perbaikan kualitas produk, kenaikan tingkat penjualan, hubungan antara tenaga kerja semakin baik dan citra perusahaan membaik. 2.3 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Berbasis Object Oriented Menurut Winata dan Abbas (2008, volume 11, nomor 2, p182), Menurut Mathiassen et al (2000, p13), metode object oriented dimulai dari OOP (Object Oriented Programming) yang berkembang menjadi OOD (Object-Oriented Design) dan akhirnya menjadi OOA (Object-Oriented Analysis). Dijelaskan juga dalam Mathiassen et al (2000, p4), bahwa metode OOA dan OOD menggunakan objek dan class sebagai konsep kuncinya dan terdiri atas empat prinsip umum untuk analisis dan desain: memodelkan system s context, menekankan pertimbangan arsitektur, penggunaan kembali pola yang menggambarkan gagasan desain yang tersusun dengan baik, dan menyatukan metode dari tiap perkembangan situasi.

11 Pengertian Rich Picture Menurut Mathiassen et al (2002, p26), A rich picture is an informal drawing that presents the illustrator s understanding of a situation, yang terjemahannya adalah rich picture merupakan sumber gambar informasi yang melukiskan pemahaman penggambaran suatu situasi. Jadi dari definisi di atas dapat diketahui bahwa rich picture adalah proses bisnis perusahaan yang digambarkan untuk memudahkan pengguna dalam memahami proses bisnis perusahaan Pengertian UML Menurut Jones & Rama (2006, p87), UML is a modeling language for specifying, visualizing, constructing, and documenting an information system yang terjemahannya adalah UML merupakan bahasa pemodelan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan sebuah sistem informasi. Menurut Silberschatz et al (2006, p251), Unified Modeling Language (UML), is a standard developed under the auspices of the Object Management Group (OMG) for creating specifications of various components of a software system yang terjemahannya adalah UML merupakan standar yang dikembangkan dibawah naungan Object Management Group (OMG) untuk menciptakan spesifikasi dari berbagai komponen sebuah sistem perangkat lunak. Jadi dari definisi di atas dapat diketahui bahwa UML adalah bahasa pemodelan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan sebuah sistem informasi yang dikembangkan dibawah

12 12 naungan Object Management Group (OMG) untuk menciptakan spesifikasi dari berbagai komponen sebuah sistem perangkat lunak Pengertian Activity Diagram Menurut Silberschatz et al (2006, p252), Activity diagrams depict the flow of tasks between various components of a system yang terjemahannya adalah activity diagrams menggambarkan aliran tugas-tugas antara berbagai komponen dalam sebuah sistem. Menurut Bennett, et al (2006, p648), Activity diagrams is a diagrams that shows activities and action to describe workflows yang terjemahannya adalah activity diagrams merupakan diagram yang menunjukkan kegiatan dan tindakan untuk menggambarkan alur kerja. Jadi dari definisi di atas dapat diketahui bahwa activity diagram adalah diagram yang menggambarkan aktivitas atau kegiatan-kegiatan perusahaan untuk menggambarkan alur kerja Activity Diagram terdiri dari : Overview Activity Diagram Menurut Jones & Rama (2006, p61) Overview Activity Diagram presents a high- level view of the business process by documenting the key events, the sequence of these event, and the information flows among the events, yang terjemahannya adalah overview activity diagram adalah sebuah diagram aktivitas yang mewakili tampilan level-tinggi dari proses bisnis dengan

13 13 mendokumentasikan event-event tersebut dan arus informasi antara event-event tersebut. Jadi dari definisi di atas dapat diketahui bahwa overview activity diagram adalah diagram yang menggambarkan proses bisnis perusahaan dengan mendokumentasikan event-event kemudian memaparkan alur informasi dan data dari event-event tersebut Detail Activity Diagram Menurut Jones & Rama (2006, p61) Detailed Activity Diagram is an activity diagram that provides a detailed representation of the activities associated with one or two of the events shown on an overview diagram yang terjemahannya adalah Detailed Activity Diagram adalah diagram aktivitas yang menyediakan perincian gambaran dari aktivitas yang berhubungan dengan satu atau dua kejadian yang ditunjukkan di dalam overview diagram. Jadi dari definisi di atas dapat diketahui bahwa detailed activity diagram adalah diagram yang menggambarkan rincian kegiatan dari overview activity diagram Simbol-Simbol Activity Diagram Menurut Jones & Rama (2006, p88), simbol yang digunakan di dalam activity diagram adalah:

14 Solid Circle Awal dari proses dalam activity diagram. 14. Rounded Rectangle Event, aktivitas atau trigger. 15. Continuos Line Urutan dari satu event atau aktivitas ke event atau aktivitas selanjutnya. 16. Dotted Line Alur informasi antar event atau aktivitas. 17. Document Representasi sebuah sumber dokumen atau laporan. 18. Diamond Sebuh cabang. 19. Table File komputer dimana data dapat dibaca atau dicatat selama event bisnis terjadi. 20. Note Menunjukkan kepada pembaca adanya dokumen yang dihasilkan. 21. Bull s-eye Akhir dari proses Identifikasi Event Menurut Jones & Rama (2006, p13), Event is things that happen at a particular point in time yang terjemahannya adalah event merupakan segala sesuatu yang terjadi di suatu waktu.

15 15 Menurut Bennett, et al (2006, p651), Event an occurence that is of significance to the information system and may be included in a state machine yang terjemahannya adalah event merupakan kejadian penting untuk sistem informasi dan dapat dimasukkan dalam mesin. Jadi dari definisi di atas dapat diketahui bahwa event adalah kejadian penting yang terjadi dalam sewaktu-waktu yang melibatkan aktor didalamnya. Menurut Jones & Rama (2006,p21) ada beberapa cara dalam mengidentifikasi event, yaitu: 1. Recognize the first event in a process when a process a person or department within an organization becomes for an activity, yang terjemahannya: kenali event pertama di dalam suatu proses yang terjadi ketika seseorang atau departemen bertanggung jawab dalam suatu proses bisnis. 2. Ignore activities that do not require participation by an internal agent, yang terjemahannya: abaikan suatu kegiatan yang tidak memerlukan partisipasi dari internal agen. 3. Recognize a new event when responsibility is transferred from one internal agent to another, yang terjemahannya: kenali sebuah event baru pada saat tanggung jawab berpindah dari satu internal agen ke yang lainnya. 4. Recognize a new event when a process has been interrupted and resumed later by the same internal agent yang terjemahannya: kenali sebuah event baru ketika suatu proses terganggu dan dilanjutkan kembali oleh internal agen yang sama.

16 16 5. Use an event name and description that reflects the broad nature of the event, yang terjemahannya: gunakan nama dan gambaran event yang merefleksikan secara menyeluruh event tersebut Pengertian Workflow Table Menurut Jones & Rama (2006, p87), Workflow table is a two-column table that identifies the actors and actions in a process yang terjemahannya adalah workflow table merupakan tabel dua kolom yang mengidentifikasikan aktor-aktor dan aksi-aksi dalam sebuah proses. Jadi dari definisi di atas dapat diketahui bahwa workflow table adalah tabel yang mengidentifikasikan aktor dan aksi-aksinya didalam proses untuk memudahkan dalam memahami pembagian tugas dalam proses bisnis yang terjadi UML Class Diagram Class Menurut Post (2005, p398), Class is a descriptor for a set of objects with similar structure, behavior and relationship yang terjemahannya adalah class merupakan deskripsi untuk sekumpulan objek dengan struktur, perilaku dan hubungan yang sama. Menurut Mathiassen et al (2000, p53), Class is a description of a collection of objects sharing structure, behavior pattern and attributes, yang terjemahannya adalah Class merupakan deskripsi dari kumpulan berbagai struktur objek, pola perilaku dan atribut.

17 17 Jadi dari definisi di atas dapat diketahui bahwa class adalah kumpulan objek dengan berbagai struktur, pola perilaku, dan atribut Atribute Menurut Bentley (2007, p372), Atribute is the data that represent as characteristic as of interest about an object yang terjemahannya adalah atribut merupakan data yang merepresentasikan karakteristik objek yang menarik. Menurut Mathiassen et al (2000, p89), Attribute is a descriptive property of a class or event, yang terjemahannya adalah atribut merupakan deskripsi sifat dari sebuah class atau peristiwa. Menurut Jones & Rama (2006, p155), Attributes is the smallest units of data that can have meaning to user, yang terjemahannya adalah atribut merupakan data unit terkecil yang dapat memiliki arti bagi pengguna. Jadi dari definisi di atas dapat diketahui bahwa atribute adalah data yang merepresentasikan objek dari sebuah class atau event Behavior Menurut Bentley (2007, p372), Behavior is the set of things that an object can do and that correspond to functions that act on the object s data(or atribute) yang terjemahannya adalah behavior merupakan hal-hal yang diatur sebuah objek dapat dilakukan dan sesuai dengan fungsi yang bertindak pada objek tersebut.

18 18 Menurut Mathiassen et al (2000, p90), Behavior simply as the unordered set of events that involve an object, yang terjemahannya adalah Behavior hanya sebagai sekumpulan event yang berurutan yang melibatkan objek. Jadi dari definisi di atas dapat diketahui bahwa behavior adalah event yang mungkin dapat dilakukan oleh objek dalam suatu class Class Diagram Menurut Jones & Rama (2006, p181), UML class diagram is a diagram that can be used to document tables in an AIS, relationships between tables, and attributes of tables yang terjemahannya adalah UML class diagram adalah diagram yang dapat digunakan untuk mendokumentasikan tabel-tabel dalam Sistem Informasi Akuntasi (SIA), hubungan antar tabel, dan atribut-atribut pada tabel. Menurut Bennett, et al (2006, p649), Class diagram a UML structure diagram that shows classes with their attributes and operation,together with the associations between classes yang terjemahannya adalah class diagram merupakan UML diagram yang menunjukkan kelas dengan atribut dan operasinya, bersama-sama dengan asosiasi antar kelas. Menurut Mathiassen et al (2000, p336), A class diagram describes a collection of classes and their structural relationships yang terjemahannya adalah class diagram menggambarkan kumpulan dari class dan hubungan yang terstruktur.

19 19 Jadi dari definisi di atas dapat diketahui bahwa class diagram adalah diagram yang menunjukkan hubungan antara satu class dengan class yang lainnya Pengertian Use Case Diagram Pengertian Use Case Menurut Mathiassen et al (2000, p120), use case is a pattern for interaction between the system and actor in the application domain yang terjemahannya adalah use case merupakan sebuah pola untuk interaksi antara sistem dan aktor dalam aplikasi domain. Menurut Jones & Rama (2006, p267), A use case is a sequence of steps that accour when an actor is intreracting with the system for a particular purpose, yang terjemahannya adalah use case merupakan urutan dari langkahlangkah yang terjadi ketika aktor berinteraksi dengan sistem untuk tujuan tertentu. Jadi dari definisi di atas dapat diketahui bahwa use case adalah diagram yang menggambarkan langkah-langkah aktor berinteraksi dengan sistem pengertian Actor Menurut Mathiassen et al (2000, p119), actor is an abstraction of user or other systems that interact with the target system yang terjemahannya adalah aktor merupakan sebuah abstraksi dari pengguna atau sistem lain yang berinteraksi dengan target sistem.

20 20 Menurut Jones & Rama (2006, p267), An actor can be a person, computer, or event another system, yang terjemahannya adalah actor dapat berupa orang, komputer, bahkan sistem. Jadi dari definisi di atas dapat diketahui bahwa actor adalah orang yang terlibat secara langung dengan sistem Pengertian Use Case Diagram Menurut Jones & Rama (2006, p267), A use case diagram is a graphical presentation that can provide a list of use case that occur in an application yang terjemahannya adalah use case diagram adalah sebuah tampilan grafis yang dapat menyediakan daftar use case yang terjadi dalam sebuah aplikasi. Menurut Silberschatz et al (2006, p251), Use case diagram show the interaction between users and the system, in particular the steps of tasks that users perform (such as withdrawing money or registering for a course) yang terjemahannya adalah use case diagram menampilkan interaksi antara pengguna dan sistem dalam langkah-langkah yang pengguna lakukan (seperti menarik uang atau mendaftar untuk kursus). Menurut Mathiassen et al (2000, p343), use case diagram shows the relationship among actors and use cases yang terjemahannya adalah use case diagram yang menunjukkan hubungan antara aktor dengan use case. Jadi dari definisi di atas dapat diketahui bahwa use case diagram merupakan diagram yang menunjukkan hubungan antara aktor atau pengguna sistem dalam tampilan grafis dengan langkah-langkah yang pengguna lakukan.

21 Rancangan Database Pengertian Rancangan Database Menurut Jones & Rama (2006, p181), Database is a comprehensive collection of related data yang terjemahannya adalah database merupakan kumpulan data yang saling berhubungan secara komprehensif. Menurut Bentley (2007, p518), Database is a collection of interrelated files yang terjemahannya adalah database merupakan sekumpulan file-file yang saling berhubungan. Menurut Silberschatz et al (2006, p37), A relational database consists of a collection of tables, each of which is assigned a unique name yang terjemahannya adalah relational database terdiri dari sekumpulan tabel, masingmasing diberikan nama yang unik. Jadi dari definisi di atas dapat diketahui bahwa database adalah kumpulan tabel yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Menurut Bentley (2007, p520) database terdiri dari : 1. Field field is the smallest unit of meaningful data to be stored in a file or database yang terjemahannya adalah field merupakan unit terkecil dari data yang memiliki arti yang akan disimpan dalam file atau database. Field terdiri dari 4 tipe yaitu : a. Primary key adalah sebuah field atau sekelompok field yang unik dari record.

22 22 b. Secondary key adalah field yang mengidentifikasikan record tunggal atau bagian dari record yang berhubungan. c. Foreign key adalah sebuah field yang menunjukkan perbedaan dalam sebuah database. d. Descriptive field adalah field lain yang disimpan dalam bisnis data.

23 23 2. Record Record is a collection of fields arranged in a predeterminate format yang terjemahannya adalah record merupakan kumpulan field yang disusun dalam format yang telah ditentukan. 3. File and Tables file is the set of all occurrences of a given record structure yang terjemahannya adalah kumpulan semua kejadian dari struktur record. File terdiri dari : a. Master file adalah table yang berisi record yang relatif permanen. b. Transaction file adalah tabel yang berisi record yang mendeskripsikan peristiwa bisnis. c. Document file adalah tabel yang berisi data historis. d. Archival file adalah tabel yang berisi record file master dan file transaksi yang telah dihapus dari penyimpanan secara online. e. Table look-up file adalah tabel yang berisi data yang relatif tetap dan bisa dibagi. f. Audit file adalah tabel yang berisi record dari pembaruan ke file yang lain. Table is the relational database equivalent of a file yang terjemahannya adalah tabel merupakan hubungan database yang setara dengan file.

24 Tahapan Rancang Database Menurut Connolly (2002, p273), Tahapan daur hidup aplikasi database, yaitu: 1. Database planning Merencanakan bagaimana langkah dari siklus dapat direalisasikan dengan lebih efisien dan efektif. 2. System definition Menspesifikasikan ruang lingkup dan batasan dari aplikasi database tersebut, penggunanya, dan area penggunaan aplikasinya. 3. Requirements collection and analysis Mengumpulkan dan menganalisis kebutuhan dari pengguna dan aplikasinya. 4. Database design Mendesain database secara konseptual, logikal, dan secara fisik. 5. DBMS Selection Memilih Database Management System (DBMS) yang paling cocok dengan aplikasi database. 6. Application design Mendesain user interface dan program aplikasi. 7. Prototyping Membuat model dari aplikasi database yang memudahkan desainer dan pengguna untuk bagaimana menvisualisasikan dan mengevaluasi sistem akhir dapat berfungsi. 8. Implementation

25 25 Membuat definisi eksternal, konseptual, dan internal database serta program aplikasinya. 9. Data conversion and loading Peralihan dari sistem yang lama ke sistem yang baru. 10. Testing Aplikasi database diuji untuk mencari kesalahan dan yang tidak tervalidasi dalam menspesifikasikan kebutuhan oleh pengguna. 11. Operational maintenance Aplikasi database sepenuhnya diimplementasikan, sistem secara berkelanjutan di maintenance Rancangan Formulir Pengertian Rancangan Formulir Menurut Jones and Rama (2006, p261), Form is formated document containing blank fields that users can fill it with data. When the form displayed on computer screen, the data entered in the blank fields are saved to one or more data tables yang terjemahannya adalah Form merupakan dokumen yang terformat yang berisi field yang kosong yang dapat diisi oleh pengguna. Menurut Puspitawati & Anggadini (2011, p69) Formulir dapat didefinisikan sebagai secarik kertas/media yang memiliki ruang untuk diisi dengan berbagai informasi sebagai dasar pencatatan transaksi/aktivitas ekonomi suatu unit organisasi. Formulir juga dapat didefinisikan sebagai dokumen utama yang dapat digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan. Formulir juga dapat dikatan sebagai bukti terjadinya suatu transaksi.

26 26 Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa formulir adalah suatu dokumen utama yang berbentuk kertas ataupun media sebagai dasar pencatatan transaksi keuangan/aktivitas ekonomi suatu organisasi perusahaan serta digunakan sebagai bukti terjadinya suatu transaksi. Menurut Puspitawati & Anggadini (2011, p70) Formulir bermanfaat untuk : 1. Menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis perusahaan. Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi apabila adanya otorisasi dari pejabat yang berwenang untuk melakukan transaksi tersebut. Pelaksanaan wewenang tersebut harus dipertanggungjawabkan dalam bentuk tertulis diantaranya menggunakan formulir. 2. Merekam data transaksi bisnis perusahaan. Formulir berfungsi sebagai alat untuk merekam data transaksi. Semua data yang diperlukan direkam pertama kali dalam formulir. 3. Mengurangi kemungkinan kesalahan dengan menyatakan semua kejadian dalam bentuk tulisan. Semua perintah pelaksanaan suatu transaksi perlu ditulis dalam suatu formulir untuk mengurangi kemungkinan kesalahan 4. Untuk menyampaikan informasi dari orang yang satu ke orang yang lain atau dari organisasi yang satu ke organisasi yang lain. Formulir berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan informasi secara intern organisasi atau antar organisasi.

27 Jenis-jenis formulir Menurut Jones and Rama (2006, p262), jenis-jenis input formulir adalah sebagai berikut : a. Single record form Formulir yang menunjukkan hanya satu record. Formulir ini digunakan untuk menambah, menghapus, atau memodifikasi data di dalam record tunggal pada tabel tertentu. Formulir ini sering digunakan untuk pemeliharaan data master file. b. Tabular entry form Formulir yang menyediakan suatu spreadsheet seperti desain untuk memasuki berbagai record di dalam tabel tunggal. Formulir jenis ini sering digunakan untuk menyimpan suatu batch peristiwa. c. Multi table entry form Formulir yang digunakan untuk menambah data lebih dari satu tabel Rancangan Layar Pengertian Rancangan layar Menurut Jones & Rama (2006, p271), Form interface elements are objects on form used for entering information of performing actions. All aspects of the form are control by the interface. Some of these objects provide or opportunity to improve internal control over data elements, yang terjemahannya adalah Interface merupakan object-object pada form yang digunakan untuk

28 28 menginput informasi atau menjalankan perintah dari seluruh aspek form yang di kontrol dengan elemen interface. Menurut Mathiassen et al (2000, p151), Interface is facilities that make a system s model and function available to actors, yang terjemahannya adalah interface merupakan fasilitas untuk membuat model sistem dan fungsi yang ada untuk aktor. Jadi dari definisi di atas dapat diketahui bahwa rancangan layar adalah tampilan layar pada komputer untuk menginput informasi untuk menjalankan perintah Rancangan Laporan Menurut Connolly (2002, p235), Reports are a special type of continuous form designed specially for printing, yang terjemahannya adalah laporan merupakan formulir yang dirancang secara khusus untuk dicetak. Menurut Jones & Rama (2006, p201), Report is a formatted and organized presentation of data, yang terjemahannya adalah laporan merupakan presentasi data yang tersusun dan terorganisasi dengan baik. Jadi dari definisi di atas dapat diketahui bahwa laporan adalah penyajian data yang telah tersusun dan terorganisir dengan baik untuk dicetak Navigation Diagram Menurut Mathiassen et al (2000, p344), Navigation diagram is a special kind of statechart diagram that focuser on the overall dynamics of the user interface yang terjemahannya adalah navigation diagram merupakan sebuah

29 29 bagian yang khusus dari statechart diagram yang fokus pada keseluruhan perubahan dari user interface. Jadi dari definisi di atas dapat diketahui bahwa navigation diagram adalah diagram yang fokus pada keseluruhan perubahan pada user interface. 2.4 Aplikasi Pengertian Visual Basic.NET Menurut Nugroho (2010, p vii), Visual Basic.NET adalah bahasa pemrograman yang relatif mudah, terutama dalam hal pembuatan antarmuka pengguna (graphical user interfacenya). Jadi dari definisi di atas dapat diketahui bahwa Visual Basic.NET adalah bahasa pemograman yang berorientasi objek untuk membuat aplikasi grapical user interface Pengertian SQL Menurut Deliana et al (2009, p6), SQL (StructuredQuery Language) adalah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional, bahasa ini secara de facto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional. Jadi dari definisi di atas dapat diketahui bahwa SQL adalah bahasa yang digunakan untuk mengakses, memperbaharui, dan menyimpan data ke dalam database.

30 Teori Khusus Produksi Pengertian Produksi Menurut Groover (2005, p1) yang diterjemahkan oleh Arthaya & Gunarta, Produksi merupakan suatu kumpulan orang, peralatan dan aturanaturan yang dikelola sedemikian rupa untuk melaksanakan operasi-operasi manufaktur dalam sebuah pabrik (atau organisasi lainnya) Menurut Mardi (2011, p97), Produksi merupakan aktivitas yang menghasilkan output dalam bentuk barang maupun jasa. Jadi dari definisi di atas dapat diketahui bahwa produksi adalah pengaturan sedemikian rupa dari serangkaian peralatan, orang, dan perlengkapan lain yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu output baik berupa barang maupun jasa Proses Produksi Menurut Nasution (2003, p3), proses produksi merupakan cara, metode, dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu produk dengan mengoptimalkan sumber daya produksi (tenaga kerja, mesin, bahan baku, dana) yang ada. Menurut Yamit (1999, p116), proses produksi adalah suatu kegiatan yang melibatkan tenaga manusia, bahan serta peralatan untuk menghasilkan produk yang berguna.

31 31 Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa proses produksi adalah suatu cara atau metode yang digunakan untuk menciptakan atau menambahkan suatu produk dengan melibatkan tenaga kerja, dana, peralatan mesin, dan bahan yang ada Kategori Produksi Menurut Groover (2005, p1) yang diterjemahkan oleh Arthaya & Gunarta, produksi dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu: 1. Fasilitas Produksi Fasilitas dalam produksi terdiri dari pabrik, peralatan produksi di dalamnya dan cara pengorganisasian peralatan tersebut. 2. Sistem Penunjang Manufaktur Ini merupakan suatu rangkaian aturan atau prosedur yang digunakan oleh perusahaan untuk mengelola produksi dan untuk menyelesaikan masalah teknis dan logistik yang terkait dengan pemesanan dan pemindahan bahan di dalam pabrik serta untuk menjamin agar produk memenuhi berbagai standar kualitas. Perancangan produk dan fungsi-fungsi usaha tertentu juga dimasukkan ke dalam penunjang manufaktur ini Siklus Produksi Menurut Mardi (2011, p97), Siklus produksi merupakan serangkaian kegiatan usaha untuk menghasilkan produk atau barang secara terus-menerus.

32 32 Jadi dari definisi di atas dapat diketahui bahwa siklus produksi adalah serangkaian tahapan yang harus dilalui dalam proses produksi untuk menghasilkan barang atau jasa Analisa Fungsi Pembatas Kapasitas Proses Produksi Menurut Abbas & Indriani (2010, volume 11, nomor 1, p53), Kemampuan perusahaan dalam melakukan produksi tentunya sangat dibatasi oleh tersedianya mesin dan tenaga kerja yang digunakan serta jam kerja yang diberlakukan. Oleh sebab itu, maka kemampuan perusahaan dalam hal mesin, tenaga kerja dan jam kerja yang tersedia dijadikan sebagai fungsi pembatas dalam masalah optimasi ini. Semua proses produksi, baik yang dijalankan dengan mesin maupun manual oleh operator diformulasikan dalam bentuk matematis, yaitu dengan cara menggunakan waktu proses tiap mesin untuk satu box masing-masing tipe produk sebagai koefisien setiap variabel produk, dan sebagai pembatas pada ruas kanannya adalah kapasitas maksimum waktu proses produksi yang tersedia sesuai dengan jumlah mesin dan tenaga kerja yang tersedia, serta jam kerja Klasifikasi Biaya dalam Hubungannya dengan Produk Menurut Carter & Usry (2006), Proses klasifikasi biaya dan beban dapat dimulai dengan menghubungkan biaya ke tahap yang berbeda dalam operasi suatu bisnis. Dalam lingkungan manufaktur, total biaya operasi terdiri atas dua elemen : biaya manufaktur dan biaya komersial.

33 Tabel 2.1 Klasifikasi Biaya 33

34 Metode Full Costing Menurut Bustami & Nurlela (2009, p135), Harga pokok penuh (Full Costing) sering disebut dengan metode dalam perhitungan harga pokok yang dibebankan kepada produk dengan memperhitungkan seluruh biaya produksi baik yang bersifat variabel maupun yang bersifat tetap. Harga pokok penuh mengklasifikasikan biaya berdasarkan fungsi pokok yang terdapat dalam perusahaan seperti fungsi pemasaran dan fungsi administrasi dan umum Harga Pokok Produksi Menurut Hansen & Mowen (2006, p49), harga pokok produksi mencerminkan total biaya barang yang diselesaikan selama periode berjalan. Menurut Horngren et al (2005, p46), harga pokok produksi menunjukkan biaya barang yang sampai diselesaikan, apakah dimulai sebelum atau selama periode akuntansi berjalan. Dari definisi diatas dapat dikatakan bahwa harga pokok produksi adalah total biaya barang selama periode akuntansi atau sebelum periode akuntansi berjalan Akuntansi Biaya Menurut Horngren et al (2008, p3) Akuntansi biaya menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan. Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan nonkeuangan yang terkait dengan biaya perolehan atau pemanfaatan sumber daya dalam suatu organisasi. Akuntansi biaya memasukkan bagian-bagian akuntansi

35 35 manajemen dan akuntansi keuangan tentang bagaimana informasi biaya dikumpulkan dan dianalisis Hierarki Biaya Menurut Horngren et al (2008, p173) Hierarki biaya mengelompokkan biaya menjadi kelompok-kelompok biaya yang berbeda berdasarkan jenis pemicu biaya, atau dasar alokasi biaya yang berbeda, atau perbedaan tingkat kesulitan, dalam menentukan hubungan sebab akibat (atau manfaat yang diterima). Sistem ABC biasanya menggunakan hierarki biaya dengan empat tingkatan untuk mengidentifikasi dasar alokasi biaya yang sedapat mungkin merupakan pemicu biaya pada kelompok biaya berdasarkan aktivitas. Keempat tingkatan pada hierarki biaya tersebut adalah : 1. Biaya pada tingkat unit produksi adalah biaya aktivitas yang dikerjakan untuk setiap unit produksi barang dan jasa. Biaya operasi manufaktur (seperti biaya listrik, depresiasi mesin, dan biaya reparasi) yang terkait dengan aktivitas pengoperasian mesin cetak merupakan biaya pada tingkat unit produksi. Biaya-biaya tersebut berada pada tingkatan ini karena biasanya biaya aktivitas ini meningkat seiring dengan penambahan unit yang diproduksi. 2. Biaya pada tingkat kelompok produksi adalah biaya aktivitas yang lebih berkaitan dengan kelompok unit yang diproduksi, bukan dengan setiap unit individual.

36 36 3. Biaya pendukung yang berkaitan dengan barang dan jasa merupakan biaya aktivitas yang dilakukan untuk mendukung setiap barang dan jasa yang diproduksi, berapapun jumlah unit atau kelompok produksinya. 4. Biaya pendukung fasilitas adalah biaya fasilitas yang tidak dapat ditelusuri ke barang dan jasa namun mendukung operasi perusahaan secara keseluruhan Peranan Akuntansi Biaya Menurut Bustami dan Nurlela (2008, p4), peranan akuntansi biaya adalah membantu manajemen dalam: 1. Penyusunan anggaran dan pelaksanaan anggaran operasi perusahaan. 2. Penetapan metode dan prosedur perhitungan biaya, pengendalian biaya, pembebanan biaya yang akurat, dan perbaikan mutu yang berkesinambungan. 3. Penentuan nilai persediaan yang digunakan untuk kalkulasi biaya dan penetapan harga, evaluasi terhadap produk, evaluasi kinerja departemen atau divisi, dan pemeriksaan persediaan secara fisik. 4. Menghitung biaya dan laba perusahaan untuk satu periode akuntasi, tahunan, atau periode yang lebih singkat. 5. Memilih sistem dan prosedur dari alternatif yang terbaik, guna dapat menaikan pendapatan maupun menurunkan biaya.

37 Biaya Produksi Menurut Mulyadi (2001, p14), Biaya Produksi adalah biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Jadi dari definisi di atas dapat diketahui bahwa biaya produksi adalah biaya yang timbul dan dikeluarkan dalam proses produksi untuk mengolah bahan baku hingga barang jadi. 2.6 Analisis Varians Menurut Witjaksono (2008, p137), varians adalah perbedaan antara suatu rencana atau target dan suatu hasil. Menurut Witjaksono (2008, p139), analisis varian adalah melakukan dekomposisi atas perbedaan-perbedaan antara biaya aktual dan rencana menjadi jumlah-jumlah yang terkait pada suatu realitas dan rencana. Menurut Horngren et al (2008, p264) Varians adalah perbedaan antara jumlah berdasarkan hasil aktual dan jumlah yang dianggarkan yakni jumlah aktual dan jumlah yang diperkirakan berdasarkan anggaran. Jumlah yang dianggarkan merupakan acuan perbandingan yang dilakukan. Kegunaan varians membantu para manajer dalam perencanaan dan pembuatan kebijakan pengendalian serta digunakan dalam evaluasi kinerja, ada 2 hal yang biasanya dinilai :

38 38 1. Efektivitas : tingkat pencapaian tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. 2. Efisiensi : jumlah relatif masukan yang digunakan untuk mencapai tingkat keluaram tertentu atau makin banyak keluaran untuk tingkat masukkan tertentu, makin tinggi efisiensi. Jadi dari definisi di atas dapat diketahui bahwa varians adalah perbedaan antara biaya yang dianggarkan dengan biaya nyata yang terjadi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi

Lebih terperinci

Solid circle. dalam activity diagram. Rounded rectangle. diagram. Continuous line. Dotted line. Document. laporan. Diamond

Solid circle. dalam activity diagram. Rounded rectangle. diagram. Continuous line. Dotted line. Document. laporan. Diamond L1 Simbol Activity Diagram Simbol Activity Diagram Keterangan Solid circle Gambar 2.1 Solid circle Start of a process in an activity diagram., menggambarkan proses dimulai pertama kali di dalam activity

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. utilizes it. Yang berarti Informasi merupakan data olahan yang terorganisir,

BAB 2 LANDASAN TEORI. utilizes it. Yang berarti Informasi merupakan data olahan yang terorganisir, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Informasi Menurut Vaassen Eddy (2003, p187), Information can be defined as processed data that is organized, meaningful, and of value to the person

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. komponen komponen yang saling berkaitan ( Inter realated ) atau subsistemsubsistem

BAB 2 LANDASAN TEORI. komponen komponen yang saling berkaitan ( Inter realated ) atau subsistemsubsistem BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori umum tentang Sistem informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall ( 2001, p5 ) sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen komponen yang saling berkaitan ( Inter realated

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PROSES PRODUKSI PADA PT. KARYA SUKSES PLASINDOMAS

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PROSES PRODUKSI PADA PT. KARYA SUKSES PLASINDOMAS ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PROSES PRODUKSI PADA PT. KARYA SUKSES PLASINDOMAS Andrea Pratama School of Information System, Jakarta Sudomo School of Information System, Jakarta Rayzky Putra

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1.1 Definisi Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) definisi sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Bodnar dan Hopwood (2001, p1), accounting information system is a collection of resources, such as

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PELAYANAN SISWA PADA SMK SURYA DHARMA

SISTEM INFORMASI PELAYANAN SISWA PADA SMK SURYA DHARMA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA School of Information System Jurusan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2012/2013 SISTEM INFORMASI PELAYANAN SISWA PADA SMK SURYA DHARMA July

Lebih terperinci

DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK

DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN ANALISIS KEBUTUHAN Institut Teknologi Sumatera DEFINISI MODEL ANALISIS Menurut Ian Sommerville(2011) Model Analisis adalah suatu teknik untuk merepresentasikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KERANGKA DOKUMEN ANALISIS

LAMPIRAN A KERANGKA DOKUMEN ANALISIS 195 LAMPIRAN A KERANGKA DOKUMEN ANALISIS 1. The Task. Penjelasan ringkas dari latar belakang dan hubungan dokumen. 1.1 Purpose. Maksud keseluruhan dari proyek pengembangan sistem. 1.2 System Definition.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era zaman modernisasi ini, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa persaingan antar perusahaan baik itu perusahaan sejenis atau perusahaan lain menjadi semakin kompetitif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. optimal, terutama dalam bidang produksi. Production system are becoming more and

BAB I PENDAHULUAN. optimal, terutama dalam bidang produksi. Production system are becoming more and BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan banyak faktor yang perlu mendapat perhatian dan dukungan yang cepat dari pengelola dalam upaya mencapai tujuan operasional yang optimal,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan banyaknya perusahaan yang meningkatkan pengembangan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan banyaknya perusahaan yang meningkatkan pengembangan informasi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi informasi semakin pesat. Teknologi dan informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menrima input dan menghasilkan output dalam suatu organisasi. untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB 2 LANDASAN TEORI. menrima input dan menghasilkan output dalam suatu organisasi. untuk mencapai tujuan tertentu. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Secara umum, sistem mempunyai definisi yang sama. Pendapat dari O Brien (2005, p8), sistem adalah sekumpulan dari komponen yang saling berhubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Sistem merupakan salah satu yang terpenting dalam sebuah perusahaan yang dapat membentuk kegiatan usaha untuk mencapai kemajuan dan target yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p2), data ialah fakta yang belum diolah atau gambaran dari transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan dan diklasifikasikan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Teori sistem secara umum yang pertama kali diuraikan adalah istilah sistem yang sekarang ini banyak dipakai. Banyak orang berbicara mengenai karakteristik

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN BAHAN BAKU UNTUK PROYEK

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN BAHAN BAKU UNTUK PROYEK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN BAHAN BAKU UNTUK PROYEK Lianawati Cristian; D. Meutia Computerized Accounting Department, School of Information Systems, Binus University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan sistem informasi di zaman teknologi terjadi begitu pesat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan sistem informasi di zaman teknologi terjadi begitu pesat dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi di zaman teknologi terjadi begitu pesat dan memiliki dampak yang sangat luas di berbagai bidang bisnis. Menurut penelitian dari Louis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dibidang teknologi, perusahaanperusahaan semakin dipacu dengan menggunakan teknologi yang maju sebagai media untuk tetap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Gelinas (2008, p12) Sistem Informasi adalah a manmade system that generally consists of an integrated set of computer-based components and

Lebih terperinci

: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI FUTSAL PADA VINI VIDI VICI. : Nouvy Wulansari, Titi Dwijayanti dan Nia Prima Mulia

: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI FUTSAL PADA VINI VIDI VICI. : Nouvy Wulansari, Titi Dwijayanti dan Nia Prima Mulia Pendekatan Kuantitatif Judul Skripsi : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REGISTRASI KEANGGOTAAN DAN PEMESANAN LAPANGAN FUTSAL PADA VINI VIDI VICI Nama Peneliti : Nouvy Wulansari, Titi Dwijayanti

Lebih terperinci

RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG

RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG Sujono 1), Melati Suci Mayasari 2) 1) Teknik Informatika STMIK Atma Luhur Pangkalpinang 2) Manajemen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini seiring kemajuan perkembangan ilmu teknologi dan informasi (IT) yang sangat pesat, terutama dalam hal pertukaran informasi. Informasi saat ini

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Teori Umum 2.1.1.1 Sistem A system is a group of two or more interrelated components or subsystems that serve a common purpose. (Hall, 2011 : 5) Menurut

Lebih terperinci

5.4. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. dinamakan dengan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan bahasa

5.4. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. dinamakan dengan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan bahasa 162 5.4. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Analisis dan perancangan sistem informasi berikut menggunakan alat bantu yang dinamakan dengan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan bahasa permodelan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori umum 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem menurut McLeod, Jr (2001, p11) adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jasa Jasa (service) merupakan suatu atau serangkaian aktivitas yang tidak berwujud dan yang biasanya, tidak selalu, berhubungan dengan interaksi antara customer (pelanggan) dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Jones dan Rama (2006, p13), The accounting information system is a subsystem of

Lebih terperinci

L-1 LAMPIRAN. Lampiran 1 Systems Design. Bentuk Simbol Nama Keterangan. Start of process in an activity diagram. Event, activity or trigger.

L-1 LAMPIRAN. Lampiran 1 Systems Design. Bentuk Simbol Nama Keterangan. Start of process in an activity diagram. Event, activity or trigger. L-1 LAMPIRAN User Interface Design Data Design Process Design Screen, Form, Report and Dialog Design Data Element Structure Design Lampiran 1 Systems Design Program and Procedure Design Bentuk Simbol Nama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerapan teknologi informasi yang sangat pesat membawa dampak secara global dimana hampir semua perusahaan baik yang bergerak di bidang perdagangan ataupun di bidang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu kegiatan operasionalnya dan membantu perusahaan dalam mengambil sebuah keputusan atas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang kian pesat membuat peran teknologi menjadi hal yang penting bagi proses bisnis di suatu perusahaan. Teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling memengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung proses penelitian yang akan dibuat agar penelitian dapat berjalan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: transaksi, sistem informasi, desktop, aplikasi, penentuan supplier. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: transaksi, sistem informasi, desktop, aplikasi, penentuan supplier. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Semakin berkembangnya teknologi di abad ini menuntut perusahaan untuk memiliki sebuah program pencatatan data. Apotik Mahkota saat ini belum menggunakan sistem yang terintegrasi dalam penyimpanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 88 A B Analisis Sistem Berjalan Membuat Rich Picture dari sistem yang sedang berjalan Perancangan database

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Informasi ini kemudian

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Informasi ini kemudian BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Gelinas et al. (2005, p.15), Sistem Informasi Akuntansi adalah subsistem dari sistem informasi yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BILLING PADA HOTEL RINJANI SEMARANG BERBASIS JAVA PROGRAMING ABSTRACT

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BILLING PADA HOTEL RINJANI SEMARANG BERBASIS JAVA PROGRAMING ABSTRACT PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BILLING PADA HOTEL RINJANI SEMARANG BERBASIS JAVA PROGRAMING Steven Jodhi Nugroho Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang Email : stevenjodhi@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjualan Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara langsung dapat merugikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ini. Heather A. Smith, James D. McKeen, Satyendra Singh (Developing Information

BAB 1 PENDAHULUAN. ini. Heather A. Smith, James D. McKeen, Satyendra Singh (Developing Information 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang kian pesat membawa imbas pada seluruh lapisan bidang bisnis baik pada perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur, sehingga komputerisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak dari perusahaan yang menggantungkan proses bisnis dan melakukan managemen data dengan menggunakan Teknologi Informasi, yang tentunya saat ini semakin berkembang

Lebih terperinci

BAB 4. PT. Siaga Ratindotama

BAB 4. PT. Siaga Ratindotama BAB 4 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian bahan baku PT. Siaga Ratindotama 4.1 Analysis Document 4.1.1 The Task 4.1.1.1 Purpose Pengembangan sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk membantu menyelesaikan masalah dengan mudah. Oleh karena itu

Lebih terperinci

Gambar Window Transaksi Pengeluaran Barang Gudang

Gambar Window Transaksi Pengeluaran Barang Gudang Gambar Window Transaksi Pengeluaran Barang Gudang L8 Gambar Window Laporan Fisik Persediaan L9 Gambar Window Laporan Status Persediaan L10 Gambar Window Laporan Management by Exception L11 L12 Descriptions

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Di dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi perusahaan, maka sebelumnya harus dilakukan pengamatan dan penelitian

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Perpustakaan Berikut ini merupakan pengertian perpustakaan menurut ahli perpustakaan dan sumber lain, diantaranya : (BSNI, 2009) Perpustakaan merupakan kumpulan bahan tercetak

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Rekayasa Perangkat Lunak Lanjut Pengenalan OOA (UML) Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 Evolution of OO

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam membangun sebuah system informasi diperlukan suatu pemahaman mengenai system itu sendiri sehingga tujuan dari pembangunan system informasi dapat tercapai.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut (Connolly & Begg, 2005: 312), Sistem informasi adalah sumber daya yang memungkinkan pengumpulan, manajemen, kontrol,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN. Persediaan yang baru ditampilkan pada gambar 4.1.

BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN. Persediaan yang baru ditampilkan pada gambar 4.1. 74 BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN 4.1. Analysis 4.1.1. Rich Picture Rich Picture yang menggambarkan proses Sistem Informasi Manejemen Persediaan yang baru ditampilkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran Risiko Proyek pada Perusahaan Teknologi Informasi di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran Risiko Proyek pada Perusahaan Teknologi Informasi di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran Teknologi informasi di era globalisasi ini dinilai sangat penting bagi proses bisnis pada suatu perusahaan dan sebagai alat pendukung operasional perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Menurut Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc; 2011:1. Sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Object Oriented Analysis and Design Requirement and Use Case Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com REKAYASA PERANGKAT LUNAK 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com Referensi Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, Roger S. Pressman, Ph.D, Andi Jogyakarta, 2012 Buku 1 Rekayasa

Lebih terperinci

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mavic Lestarindo Persada adalah perusahaan yang memproduksi dan menjual produk oli otomotif dan industrial. Perusahaan ini memiliki divisi marketing yang bertugas melakukan penjualan produk.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang berlokasi di jalan Moh.Toha No.127 Bandung, Visi dan Misi dari apotek,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini, persaingan antar perusahaan semakin sengit. Konsumen juga semakin cerdas dalam memilih produk atau jasa yang mereka inginkan. Oleh karena itu, setiap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi informasi semakin pesat. Teknologi dan informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Romney dan Steinbart (2006, P6), AIS is a system that collect, records, store and prosesses data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut O Brien (2005, p5) Sistem Informasi merupakan kombinasi teratur apa pun dari orang - orang, hardware, software,

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Object Oriented Analysis and Design Introduction to UML Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS MATA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis retail memiliki berbagai macam jenis, seperti jenis store retail, nonstore retail atau biasanya yang kita kenal dengan penjualan melalui online, organization

Lebih terperinci

BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM

BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM Informasi adalah sebuah sumber organisasi dimana harus diatur secara baik seperti sumber daya lainnya. Biaya dihubungkan dengan proses informasi. Proses Informasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berikut merupakan diagram alir tahapan penelitian untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Super Shop and Drive: Gambar 3.1 Metodologi Penelitian 83 1 Aktivitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh teknologi informasi. Dengan fenomena ini, perusahaan mulai menyadari bahwa teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman era globalisasi ini teknologi informasi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini berdampak sangat besar pada proses bisnis dalam perusahaan,

Lebih terperinci

MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP)

MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP) MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP) Daftar Isi 4.1 Pengantar USDP... 2 4.2 Fase USDP... 2 4.2.1 Fase, Workflow dan Iterasi... 3 4.2.2 Perbedaan USDP dan Siklus Hidup Waterfall... 3 4.2.3

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. komponen komponen yang saling berkaitan (Interrelated) atau subsistemsubsistem

BAB 2 LANDASAN TEORI. komponen komponen yang saling berkaitan (Interrelated) atau subsistemsubsistem 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001, p5), sistem adalah sekelompok atau lebih komponen komponen yang saling berkaitan (Interrelated) atau subsistemsubsistem

Lebih terperinci

Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005 / 2006

Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005 / 2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005 / 2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Jones & Rama (2008, buku 1, p6) Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu subsistem dari Sistem Informasi

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA PROSES PERANCANGAN BASIS DATA Seperti telah disebutkan sebelumnya, sebuah sistem basis data merupakan komponen dasar sistem informasi organisasi yang besar. Oleh karena itu siklus hidup aplikasi basis

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Perumusan Masalah Metodologi penelitian penting dilakukan untuk menentukan pola pikir dalam mengindentifikasi masalah dan melakukan pemecahannya. Untuk melakukan pemecahan

Lebih terperinci

Adam Hendra Brata Teknik Informatika FILKOM UB Semester Genap 2015/2016

Adam Hendra Brata Teknik Informatika FILKOM UB Semester Genap 2015/2016 Adam Hendra Brata Teknik Informatika FILKOM UB Semester Genap 2015/2016 TUJUAN PERKULIAHAN Memahami pemodelan perancangan dengan pendekatan berorientasi objek AGENDA PERKULIAHAN Pemodelan perancangan berorientasi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN

SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN Level Sistem Informasi pada Perusahaan Sistem dalam suatu perusahaan terbagi menjadi empat level, yaitu: Operasional ( Operational-level Systems ) Pengetahuan ( Knowledge-level

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN Pekbis Jurnal, Vol.1, No.3, November 2009: 140-149 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN Henny Hendari, I Gusti Made Karmawan & Ferdinandus Dosen Fakultas Ilmu Komputer Bina Nusantara,

Lebih terperinci

Selama tahap analisis, Perancang Sistem memusatkan perhatian pada pemahaman kepada Requirements Document untuk menghasilkan sebuah spesifikasi

Selama tahap analisis, Perancang Sistem memusatkan perhatian pada pemahaman kepada Requirements Document untuk menghasilkan sebuah spesifikasi Selama tahap analisis, Perancang Sistem memusatkan perhatian pada pemahaman kepada Requirements Document untuk menghasilkan sebuah spesifikasi tingkat tinggi yang menggambarkan tentang apa yang harus dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Jenis program ini mempunyai sifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Jenis program ini mempunyai sifat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Aplikasi Menurut Supriyanto (2005: 117) aplikasi adalah software program yang memiliki aktifitas pemrosesan perintah yang diperlukan untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam cara. Perusahaan harus mampu menghadapi persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam cara. Perusahaan harus mampu menghadapi persaingan bisnis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini persaingan yang terjadi didunia bisnis antara perusahaan-perusahaan yang ada semakin ketat dan kompetitif. Sehingga perusahaan-perusahaan produksi yang ada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1. Pengertian Sistem Informasi Menurut Whitten, et al. (2007, p6), Information System (IS) : an arrangement of people, data, processes,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kecepatan dan ketepatan memegang peranan penting di dalam pengambilan keputusan perusahaan, hal ini membuat banyak perusahaan mulai memanfaatkan teknologi

Lebih terperinci

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh Review Rekayasa Perangkat Lunak Nisa ul Hafidhoh nisa@dsn.dinus.ac.id Software Process Sekumpulan aktivitas, aksi dan tugas yang dilakukan untuk mengembangkan PL Aktivitas untuk mencapai tujuan umum (komunikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu

Lebih terperinci

Information Systems Analysis and Design

Information Systems Analysis and Design Information Systems Analysis and Design Interaction Diagram Aryo Pinandito, ST, M.MT Objectives Describe dynamic behavior and show how to capture it in a model. Demonstrate how to read and interpret: a

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Referensi : 1. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective, James A. O'Brien 2. Management Information Systems, Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin meningkatnya pembangunan gedung, pabrik, dan sebagainya merupakan bentuk nyata eksistensi perusahaan manufaktur di Indonesia. Peningkatan ini tentu memberikan

Lebih terperinci

Kuliah#3 TSK-612 Sistem Embedded Terdistribusi - TA 2011/2012. Eko Didik Widianto

Kuliah#3 TSK-612 Sistem Embedded Terdistribusi - TA 2011/2012. Eko Didik Widianto Kuliah#3 TSK-612 Sistem Embedded Terdistribusi - TA 2011/2012 Eko Didik Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Review Kuliah Pokok bahasan di kuliah #2 Metodologi desain sistem: waterflow, v-model,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mcleod, yang diterjemahkan oleh Hendra Teguh (2004, p9), Sistem adalah elemen-elemen yang terintegrasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi O brien, James A. (2005, p28) mendefiniskan sistem informasi sebagai An organized means of collecting, entering, and processing

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGELOLAAN DATA DI LINGKUNGAN OBJEK WISATA SITU BAGENDIT

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGELOLAAN DATA DI LINGKUNGAN OBJEK WISATA SITU BAGENDIT PENGEMBANGAN APLIKASI PENGELOLAAN DATA DI LINGKUNGAN OBJEK WISATA SITU BAGENDIT Asep Deddy 1, Bintan Setiawan 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 44151

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini peranan sistem informasi sangatlah penting bagi perusahaan untuk dapat menunjang setiap kegiatan operasionalnya dan membantu dalam proses pengambilan keputusan.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Sejarah Perusahaan dan Bidang Usaha

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Sejarah Perusahaan dan Bidang Usaha BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan dan Bidang Usaha CV. Anugrah berdiri pada tanggal 29 Desember 2004 dengan nomer 045/1.824.221/0105 yang terletak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut McLeod dan Schell yang diterjemahkan oleh Hendera Teguh (2001, p11), sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi

Lebih terperinci

ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI LOGISTIK PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM BARATA

ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI LOGISTIK PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM BARATA ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI LOGISTIK PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM BARATA Windarto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Universitas Budi

Lebih terperinci

MATERI PEMODELAN PERANGKAT LUNAK KELAS XI RPL

MATERI PEMODELAN PERANGKAT LUNAK KELAS XI RPL MATERI PEMODELAN PERANGKAT LUNAK KELAS XI RPL Oleh : Samsul Arifin, S.Kom Email : samsul.skom@gmail.com Konsep Pemodelan Perangkat Lunak (PL) Konsep rekayasa PL. Suatu disiplin ilmu yang membahas semua

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci