BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH"

Transkripsi

1 BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Di dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi perusahaan, maka sebelumnya harus dilakukan pengamatan dan penelitian terhadap obyek yang ada. Untuk itu dibawah ini akan dijelaskan metodologi pemecahan masalah yang digunakan seperti yang terlihat pada Diagram 4.1 : 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian Pendahuluan merupakan tahap awal yang paling penting dalam suatu penelitian yang bertujuan untuk : melihat situasi dan kondisi perusahaan secara keseluruhan mengetahui kegiatan produksi yang berlangsung pada divisi frame khususnya. mengindentifikasikan masalah yang sedang dihadapi oleh perusahaan. Penelitian pendahuluan merupakan acuan untuk mendukung tahapan penelitian selanjutnya. Selain melakukan pengamatan secara langsung pada perusahaan, juga digunakan teknik wawancara untuk memperoleh informasi dari pihak- pihak yang terkait dengan topik yang akan dibahas. 2. Identifikasi dan Perumusan Masalah Setelah dilakukan penelitian pendahuluan, maka tahap berikutnya adalah menganalisa dan mengidentifikasi masalah yang terjadi di PT. REJEKI GEMAWIRA yang berkaitan erat dengan lini produksi. Dari hasil pengamatan secara langsung dan wawancara dengan pihak perusahaan dapat dilihat bahwa

2 76 permasalahan yang terjadi adalah lini produksi pada perusahaan yang bersangkutan belum seimbang. Hal ini dapat menyebabkan waktu menganggur yang cukup lama dari operator untuk menunggu datangnya barang dari operasi yang lain sehingga banyak terdapat penumpukan material/produk setengah jadi antara beberapa operasi ke operasi lainnya. Akibatnya efisiensi dan produktivitas perusahaan belum optimal. Oleh sebab itu, dirasakan perlu adanya kebutuhan bagi perusahaan khususnya perusahaan make to order dengan jumlah permintaan yang fluktuatif untuk membangun suatu sistem informasi yang dapat membantu perancangan lini produksi dengan keseimbangan lini yang paling efisien. 3. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk : - PT. REJEKI GEMAWIRA dapat menerapkan sistem informasi yang menghasilkan beberapa alternatif lini produksi dengan keseimbangan lini yang baik. - PT. REJEKI GEMAWIRA dapat menerapkan lini produksi dengan keseimbangan lini yang paling efisien. - PT. REJEKI GEMAWIRA dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

3 77 4. Pengumpulan data Pengumpulan data bertujuan untuk mendukung proses pengolahan data dan analisa lebih lanjut. Data yang dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas dalam penelitian. Beberapa data yang perlu dikumpulkan untuk mendukung tahapan penelitian selanjutnya antara lain : a. Data Umum Perusahaan Pengumpulan data umum perusahaan dilakukan dengan mengadakan wawancara dengan bagian-bagian yang berwenang dan pihak terkait di perusahaan. Data yang dikumpulkan meliputi profile dan manajemen sumber daya perusahaan. b. Data Proses Produksi Pengumpulan data proses produksi dilakukan dengan mengamati secara langsung proses pembuatan wooden photo frame tipe RG yang berlangsung di lantai produksi PT. REJEKI GEMAWIRA divisi frame. Selama melakukan pengamatan didampingi oleh manajer produksi yang memberikan penjelasan secara langsung. Pengumpulan data ini meliputi urutan operasi yang dilakukan pada proses pembuatan wooden photo frame tipe RG serta sistem yang sedang berjalan di perusahaan. c. Data Waktu Observasi Data waktu observasi didapatkan dari hasil pengukuran secara langsung terhadap setiap operasi/elemen kerja yang ada dalam proses pembuatan wooden photo frame tipe RG Pengukuran data tersebut dilakukan dengan menggunakan stopwatch dan pencatatan dilakukan secara manual

4 78 dimana jumlah pengambilan sampel data untuk tiap-tiap operasi sebanyak 30 data. 5. Pengolahan Data Setalah melakukan proses pengumpulan data yang diperlukan, maka selanjutnya adalah mengolah data tersebut. Langkah-langkah dalam pengolahan data adalah sebagai berikut : a. Uji Kenormalan data. Dari hasil data waktu observasi yang telah dikumpulkan pada tahap sebelumnya akan diuji apakah data tersebut sudah terdistribusi normal atau belum. Untuk mengetahui bahwa data telah terdistribusi normal adalah dengan membandingkan hasil perhitungan λ 2 dengan λ 2 tabel. Apabila λ 2 perhitungan lebih kecil dari λ 2 tabel berarti data sudah terdistribusi normal. Sedangkan jika data belum terdistribusi normal, maka harus dilakukan pengukuran ulang terhadap data waktu observasi sampai data tersebut terdistribusi normal. b. Uji Keseragaman Data Pengujian tingkat keseragaman data bertujuan untuk mendapatkan data yang seragam, dalam arti data waktu observasi tersebut masih berada dalam batasbatas kontrol. Sedangkan data yang tidak seragam atau yang berada di luar batas-batas kontrol harus dibuang dan tidak dimasukkan dalam perhitungan selanjutnya.

5 79 c. Uji Kecukupan Data Setelah pengujian tingkat keseragaman data, maka langkah selanjutnya adalah pengujian tingkat kecukupan data yang bertujuan untuk mengetahui apakah jumlah sampel data yang diambil sudah cukup mewakili populasi data. Untuk melakukan pengujian tersebut, digunakan tingkat keyakinan sebesar 95% dan tingkat ketelitian sebesar 5% yang berarti bahwa rata-rata hasil pengukuran hanya boleh menyimpang sejauh 5% dari rata-rata sebenarnya dan kemungkinan berhasil mendapatkan hal ini adalah 95%. Jika jumlah pengukuran data yang diperlukan masih lebih besar dari jumlah pengukuran data yang telah dilakukan maka harus dilakukan pengukuran ulang terhadap data waktu siklus dan dilakukan lagi uji kenormalan, uji keseragaman dan uji kecukupan data sampai jumlah pengukuran yang diperlukan sudah dilampaui oleh jumlah pengukuran yang telah dilakukan. d. Perhitungan Waktu Normal Untuk mendapatkan waktu normal dari tiap-tiap operasi, maka harus diperhitungkan faktor-faktor penyesuaian. Dalam hal ini, metode yang digunakan untuk menentukan faktor penyesuaian adalah metode Westinghouse yang dianggap lebih lengkap dibandingkan metode lainnya. Metode ini mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan kewajaran atau ketidakwajaran dalam bekerja antara lain ketrampilan, usaha, kondisi kerja, dan konsistensi. Penentuan besar nilai masing-masing faktor tersebut dilakukan dengan pengamatan secara langsung dan berpedoman pada tabel Westinghouse.

6 80 e. Perhitungan Waktu Baku Di dalam perhitungan waktu baku perlu menambahkan faktor kelonggaran atas waktu normal yang telah didapatkan. Besarnya nilai kelonggaran didapatkan dari hasil penjumlahan persentase faktor-faktor yang berpengaruh yang terdapat pada tabel kelonggaran. Perhitungan waktu baku ini dilakukan untuk masing-masing operasi dalam pembuatan produk wooden photo frame ini. f. Perhitungan Performansi Lini Produksi Saat Ini Untuk mengetahui bagaimana kondisi perusahaan saat ini, maka dilakukan perhitungan performansi pada lini produksi saat ini dengan menghitung Line Efficiency, Station Efficiency, Balance Delay, Delay Time, Smoothness Index serta Production Output. g. Perhitungan Waktu Siklus (Cycle Time) Setelah itu, maka tahap selanjutnya adalah menetapkan waktu siklus berdasarkan target produksi yang diharapkan dapat memenuhi jumlah permintaan tertentu. Waktu siklus ini akan digunakan sebagai batas waktu maksimum untuk pengelompokkan operasi ke dalam workstation. 6. Perancangan Keseimbangan Lini Pada tahap ini akan dilakukan perancangan keseimbangan lini secara manual berdasarkan metode-metode Ranked Position Weight (Metode Bobot Posisi), J. Wagon, Largest Candidate Rule serta metode Region Approach. Berdasarkan data waktu baku yang telah diperoleh pada tahap sebelumnya maka dilakukan perhitungan dan perancangan terhadap lini produksi. Perancangan ini dilakukan

7 81 dengan mengelompokkan operasi-operasi ke dalam workstation sesuai dengan jumlah permintaan tertentu sehingga diperoleh beberapa alternatif lini produksi dengan keseimbangan lini yang baik. Selanjutnya akan dilakukan perhitungan terhadap performansi keseimbangan lini untuk tiap metode seperti Line Efficiency, Station Efficiency, Balance Delay, Delay Time, Smoothness Index serta Production Output. Perhitungan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan efisiensi dan produktivitas pada perusahaan setelah dilakukan perhitungan keseimbangan lini. Berdasarkan alternatif-alternatif tersebut, maka diharapkan dapat mempermudah manajer produksi dalam menentukan penerapan lini produksi yang paling efisien untuk memenuhi jumlah permintaan tertentu. 7. Analisa Hasil Analisa hasil yang dilakukan meliputi analisa performansi terhadap lini produksi saat ini, analisa performansi terhadap lini produksi yang sudah menerapkan metode-metode keseimbangan lini serta analisa perbandingan performansi antara lini produksi saat ini dengan lini produksi yang memiliki keseimbangan paling efisien untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan efisiensi dan produktivitas pada perusahaan. 8. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Perancangan sistem informasi diharapkan dapat membantu bagian PPIC untuk mensimulasikan hasil perhitungan dari masing masing metode keseimbangan lini yaitu metode Ranked Position Weight (Metode Bobot Posisi), J. Wagon, Largest Candidate Rule serta metode Region Approach secara cepat dan akurat.

8 82 Sistem ini memerlukan input variabel variabel seperti nama dari semua operasi yang ada, data waktu baku tiap-tiap operasi, operasi pengikut, jumlah permintaan tertentu, dan lain lain. Kemudian akan menghasilkan output berupa alternatif pengelompokkan workstation menurut metode yang dipilih, serta perhitungan performansi untuk tiap metode seperti : Line Efficiency, Station Efficiency, Balance Delay, Delay Time, Smoothness Index serta Production Output. Selanjutnya dari masing-masing metode tersebut, manajer produksi tinggal membandingkan metode mana yang dapat menghasilkan lini produksi dengan keseimbangan lini yang paling efisien sebagai usaha untuk peningkatan efisiensi dan produktivitas perusahaan. Untuk tahapan dan langkah-langkah menganalisis sistem digunakan metode Mathiassen (Object Oriented Analysis And Design) dan menggunakan UML (Unified Model Language) diagram sebagai alat untuk memodelkan keseluruhan sistem informasi yang ada. Langkah-langkah dalam analisa dan perancangan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a. Pembahasan System Definition dari sistem yang berjalan untuk menganalisa sistem yang sedang berjalan, dan mengetahui spesifikasi dari kebutuhan pengguna sistem untuk memperbaiki sistem yang ada. Dalam kasus ini, perusahaan menerapkan sistem yang sedang berjalan secara manual, dan metode yang digunakan masih secara intuisi. Kemudian, dilanjutkan dengan pembuatan system definition dari sistem usulan. Untuk sistem yang akan dibuat, diusulkan menggunakan komputer sehingga proses kalkulasi untuk menghasilkan perancangan keseimbangan lini dapat dilakukan secara otomatis, dan data dapat tersimpan dengan baik sebagai data historis

9 83 perusahaan. Berdasarkan usulan ini, sistem akan dirancang dan dikembangkan. b. Analisa Problem Domain Tahapan-tahapan dalam menganalisa Problem Domain ini adalah : Setelah diketahui sistem yang akan dirancang seperti apa, maka ditentukan class candidate serta event candidate yang ditunjukkan dalam event table untuk melihat hubungan antara class dan event. Pembuatan Class Diagram dan hubungan - hubungan antar class di dalam sistem. Pembuatan State Chart Diagram untuk setiap kelas. c. Analisa Application Domain. Tahapan-tahapan dalam menganalisa Application Domain ini adalah : Pembuatan Use Case Diagram yang digunakan untuk menggambarkan pola interaksi atau hubungan antara sistem dengan pengguna. Pembuatan Use Case description dari setiap use case yang ada pada Use Case Diagram untuk memberikan penjelasan rinci tentang kegiatan yang terjadi dalam sistem dan fungsi-fungsi yang ada dalam sistem. Pembuatan Sequence diagram diagram untuk menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) dengan message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram dibuat berdasarkan setiap use case yang ada dalam Use Case diagram.

10 84 Pembuatan Function List untuk mendaftarkan fungsi-fungsi yang dapat dijalankan oleh sistem informasi ini berdasarkan Use Case description. Pembuatan Navigation diagram yang menggambarkan user interface yang diperlukan dalam sistem dan hubungan antar user interface tersebut. User interface yang dimaksud adalah berupa form yang perlu dalam program atau sistem yang akan dibuat. d. Component Design Pada tahap ini akan dirancang Component Diagram yang menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen sistem serta ketergantungan di antaranya. e. Architectural Design Pada tahap ini juga akan dirancang Deployment Diagram yang menggambarkan bagaimana komponen-komponen dideploy dalam infrastruktur sistem. 9. Pembuatan Program Pada tahap ini akan dilakukan pembuatan program berdasarkan perancangan sistem informasi yang telah ada. Pembuatan program ini menggunakan Visual Basic 6.0 yang dihubungkan dengan Microsoft Access. 10. Pengetesan dan Uji Coba Program Pada saat pembuatan program dilakukan pengetesan apakah terjadi error, begitu pula setelah program yang selesai dibuat, diuji kembali untuk mengetahui apakah program tersebut dapat berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan ataukah

11 85 masih terjadi error. Jika ada maka akan dicek kembali program yang telah dibuat. Setelah itu baru diimplementasikan pada sistem yang sebenarnya. 11. Kesimpulan dan Saran. Pada tahap ini dibuat kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian, serta saran yang dapat diberikan kepada perusahaan yang berkaitan dengan penelitian atau permasalahan yang ada.

12 86 Start Penelitian Pendahuluan 1. Pengamatan Langsung 2. Teknik Wawancara Studi Kepustakaan Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah Belum adanya penerapan keseimbangan lini pada sistem produksi sehingga efisiensi dan produktivitas perusahaan belum optimal Tujuan Penelitian 1. Menghasilkan sistem informasi yang memberikan alternatif-alternatif sistem produksi dengan keseimbangan lini yang baik. 2. Menghasilkan sistem produksi dengan keseimbangan lini yang paling efisien. 3. Meningkatkan efisiensi serta produktivitas perusahaan Pengumpulan Data Data Waktu Observasi Data Proses Produksi (Urutan Proses Produksi dan Sistem Berjalan) Data Umum Perusahaan (Profile dan Manajemen Sumber Daya Perusahaan) TEKNIK INDUSTRI Tingkat Ketelitian Uji Kenormalan Data tidak Normal Ya Tingkat Keyakiinan Uji Keseragaman Data tidak Data dibuang tidak Data berada dalam batas kontrol? Ya Tingkat Keyakiinan Tingkat Ketelitian Uji Kecukupan Data N'<=N? Ya A Diagram 4.1 Diagram Alir Metodologi Pemecahan Masalah

13 87 A Menentukan Faktor Penyesuaian Perhitungan Waktu Normal Menentukan Faktor Kelonggaran Perhitungan Waktu Baku Perhitungan Performansi Lini Produksi Saat Ini Perhitungan Cycle Time Perancangan Keseimbangan Lini Metode Ranked Postional Weight Metode J. Wagon Metode Largest Candidate Rule Metode Region Approach Analisa Hasil B Diagram 4.2 Diagram Alir Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan)

14 88 SIST Diagram 4.3 Diagram Alir Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan)

15 89 Start Buat Precedence Diagram Tentukan bobot posisi untuk setiap elemen kerja Urutkan elemen kerja berdasarkan bobot posisi dari yang terbesar sampai terkecil Pilih elemen kerja yang memiliki bobot posisi terbesar Apakah memenuhi precedence diagram? No Pilih elemen kerja dengan bobot terbesar berikutnya Kelompokkan elemen kerja tersebut pada stasiun kerja Jumlah waktu stasiun kerja > waktu siklus? No Pindahkan elemen kerja terpilih terakhir ke stasiun kerja berikutnya Operasi terakhir? No Finish Diagram 4.4 Diagram Alir Metode Ranked Positional Weight

16 90 Start Buat Precedence Diagram Tentukan bobot untuk setiap elemen kerja Urutkan elemen kerja berdasarkan bobot terbesar (bila sama urutkan berdasarkan waktu operasi yang terbesar) Pilih elemen kerja dengan bobot terbesar Apakah memenuhi Precedence Diagram? No Pilih elemen kerja dengan bobot terbesar berikutnya Kelompokkan elemen kerja tersebut ke dalam stasiun kerja Jumlah waktu stasiun kerja > waktu siklus? No Pindahkan elemen kerja terpilih terakhir ke dalam stasiun kerja berikutnya Operasi terakhir? No Finish Diagram 4.5 Diagram Alir Metode J. Wagon

17 91 Start Buat Precedence Diagram Urutkan elemen kerja berdasarkan waktu operasi terbesar hingga yang terkecil dan yang mempunyai precedence operation paling sedikit Pilih elemen kerja dengan waktu operasi yang terbesar dan yang mempunyai pecedence operation paling sedikit Apakah memenuhi Precedence Diagram? No Pilih elemen kerja dengan waktu operasi terbesar dan yang mempunyai precedence operation paling sedikit berikutnya Kelompokkan elemen kerja tersebut ke dalam stasiun kerja Jumlah waktu stasiun kerja > waktu siklus? No Pindahkan elemen kerja terpilih terakhir ke dalam stasiun kerja berikutnya Operasi terakhir? No Finish Diagram 4.6 Diagram Alir Metode Largest Candidate Rule

18 92 Start Buat Precedence Diagram Bagi Precedence Diagram ke dalam beberapa wilayah berdasarkan syarat yang berlaku Urutkan elemen kerja dimulai dari wilayah yang paling kiri Urutkan elemen kerja dalam tiap wilayah berdasarkan waktu operasi terbesar Pilih elemen kerja dalam tiap wilayah dengan waktu operasi terbesar Apakah memenuhi Precedence Diagram? No Pilih elemen kerja dengan waktu operasi terbesar berikutnya Kelompokkan elemen kerja tersebut ke dalam stasiun kerja Jumlah waktu stasiun kerja > waktu siklus? Pindahkan elemen kerja terpilih terakhir ke dalam stasiun kerja berikutnya Operasi terakhir? NO Finish Diagram 4.7 Diagram Alir Metode Region Approach

19 Teknik Pengumpulan Data dan Penentuan Parameter Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data serta informasi yang berkaitan dengan penelitian ini adalah : 1. Observasi Lapangan (Field Research) Observasi lapangan dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang kegiatan produksi yang berlangsung di perusahaan, memperjelas informasi, serta mendapatkan pemahaman yang lebih baik akan apa yang diteliti. Pengamatan dilakukan secara langsung dengan mengamati operasi-operasi yang dilakukan dalam pembuatan wooden photo frame dan melakukan pengukuran waktu terhadap masing-masing operasi dengan menggunakan alat bantu stopwatch. 2. Wawancara (Interview) Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara atau komunikasi langsung terhadap bagian berwenang dan pihak-pihak terkait dari perusahaan bersangkutan. Wawancara dilakukan dengan manajer produksi untuk mendapatkan informasi yang jelas tentang sistem produksi yang sedang berjalan saat ini. Selain itu, juga dilakukan wawancara dengan bagian-bagian yang berwenang untuk memperoleh informasi yang diperlukan. 3. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan bertujuan untuk memperoleh teori-teori yang mendukung dalam memecahkan masalah yang sedang diteliti. Penulis melakukan studi kepustakaan dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan topik penelitian, modul praktikum serta pencarian informasi melalui akses internet. Studi kepustakaan dapat membantu penulis dalam mengumpulkan data apa saja yang diperlukan serta langkah- langkah yang perlu dilakukan untuk mengolah data yang telah terkumpul.

20 94 Beberapa parameter yang digunakan dalam pengolahan data yaitu tingkat keyakinan sebesar 95% dan tingkat ketelitian sebesar 5% untuk pengujian kenormalan data, pengujian tingkat keseragaman dan kecukupan data.

Universitas Bina Nusantara

Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara Program Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Keseimbangan Lini untuk Peningkatan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Keseimbangan Lini

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Keseimbangan Lini BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Keseimbangan Lini engolahan data Gambar 4.1 Skema Metodologi Penelitian 79 A Perancangan Keseimbangan Lini Metode

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 95 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Penelitian ilmiah adalah suatu proses pemecahan masalah dengan menggunakan prosedur yang sistematis, logis, dan empiris

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Untuk melakukan pemecahan masalah yang berkaitan dengan pengiriman bahan baku dari gudang ke lantai produksi di PT. Hyundai Indonesia Motor, maka dibawah ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Observasi Lapangan Identifikasi Masalah Studi Kepustakaan Pengambilan Data Waktu Siklus Pengujian Waktu Siklus : 1. Uji Keseragaman Data 2. Uji Kenormalan

Lebih terperinci

penelitian, maka berikut ini disertakan penjelasan secara terperinci dan menyeluruh mengenai sistematika model metodologi pemecahan masalah.

penelitian, maka berikut ini disertakan penjelasan secara terperinci dan menyeluruh mengenai sistematika model metodologi pemecahan masalah. Untuk lebih memahami langkah-langkah yang diambil dalam melakukan penelitian, maka berikut ini disertakan penjelasan secara terperinci dan menyeluruh mengenai sistematika model metodologi pemecahan masalah.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Studi Gerak dan Waktu ( Barnes h.257 ) Studi Gerak dan Waktu merupakan suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Perumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Model perumusan masalah dan pengambilan keputusan yang digunakan dalam skripsi ini dimulai dengan melakukan observasi lapangan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah yang dilakukan terdiri dari beberapa tahapan. Diagram alir dibawah ini menunjukkan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Untuk melakukan pemecahan masalah yang berkaitan dengan perencanaan bahan baku di PT. Mitra Manis Sentosa, maka dibawah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Observasi lapangan Identifikasi masalah Pengumpulan data : 1. Data komponen. 2. Data operasi perakitan secara urut. 3. Data waktu untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian adalah langkah-langkah yang dibuat untuk memudahkan Pemecahkan suatu masalah dalam sebuah Penelitian. Berikut ini adalah Flow Chart Pemecahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data dan Informasi Data yang diperoleh dan dikumpulkan dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder, yaitu:tabel 3.1 Jenis Data dan Informasi

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Optimasi adalah persoalan yang sangat penting untuk diterapkan dalam segala sistem maupun organisasi. Dengan optimalisasi pada sebuah sistem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 20 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Teknik Pengukuran Data Waktu Jam Henti Di dalam penelitian ini, pengukuran waktu setiap proses operasi sangat dibutuhkan dalam penentuan waktu baku setiap

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Dalam menentukan model rumusan masalah perlu serangkaian hipotesis yang membantu alir pemikiran untuk mengambil keputusan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Dibawah ini merupakan diagram alir yang menggambarkan langkahlangkah dalam melakukan penelitian di PT. Dankos Laboratorioes

Lebih terperinci

pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem

pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem 24 pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik. Pengertian dari waktu baku yang normal,wajar, dan terbaik dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa waktu baku

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 88 A B Analisis Sistem Berjalan Membuat Rich Picture dari sistem yang sedang berjalan Perancangan database

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Perumusan Masalah Metodologi penelitian penting dilakukan untuk menentukan pola pikir dalam mengindentifikasi masalah dan melakukan pemecahannya. Untuk melakukan pemecahan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran yang menjadi landasan dalam penyusunan dan penyelesaian masalah dalam pembuatan laporan skripsi ini adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Line Balancing Keseimbangan lini produksi bermula dari lini produksi massal, dimana dalam proses produksinya harus dibagikan pada seluruh operator sehingga beban kerja

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2005/2006 SKRIPSI PROGRAM GANDA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Febriano Yonatan Yohanes

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu kegiatan operasionalnya dan membantu perusahaan dalam mengambil sebuah keputusan atas

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 82 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Model Perumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Model dalam perumusan masalah dan pengambilan keputusan yang digunakan oleh penulis dalam menyusun skripsi ini adalah

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah memberikan garis-garis besar tahapan penelitian secara keseluruhan yang disusun secara sistematis sehingga pada pelaksanaannya, penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung proses penelitian yang akan dibuat agar penelitian dapat berjalan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Metodologi Penelitian Dibawah ini merupakan diagram alir yang menggambarkan langkah-langkah dalam melakukan penelitian di PT. Mulia Knitting Factory Ltd. Mulai Penelitian

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Teknik Industri Semester Genap tahun 2006/2007

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Teknik Industri Semester Genap tahun 2006/2007 Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Teknik Industri Semester Genap tahun 2006/2007 Optimalisasi Proses Produksi Dengan Usulan Lini Keseimbangan Pada CV. Teluk Harapan Alexander

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian sangat berperan penting untuk menyelesaikan masalah secara sistematis dan memberikan solusi yang baik dan sesuai. Studi Pendahuluan Studi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Berikut merupakan diagram alir yang menggambarkan langkah-langkah dalam melakukan penelitian di PT. Putra Jaya Gemilang.

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah adalah model yang menggambarkan sistem dan terdapat langkah-langkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Diharapkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Diagram alir untuk memecahkan permasalahan di PT. Krakatau Steel yang digunakan adalah sebagai berikut : Mulai Studi Literatur

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk membantu menyelesaikan masalah dengan mudah. Oleh karena itu

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk membantu menyelesaikan masalah dengan mudah. Oleh karena itu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Variabel Berikut variabel yang digunakan dalam pemecahan masalah pada penelitian ini yaitu: - Data historis penjualan yang kemudian digunakan untuk menentukan target

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan penelitian diperlukan adanya tahapan-tahapan yang jelas agar penelitian yang dilakukan terarah, tahapan ini disusun ringkas dalam sebuah metodologi penelitian.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Cara Kerja Pada laporan skripsi ini penelitian cara kerja menggunakan metode penelitian yang dilakukan melalui operation process chart. Dan dalam perhitungan untuk

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL

BAB V ANALISIS HASIL BAB V ANALISIS HASIL Berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data yang ada pada bab sebelumnya, maka akan dilakukan analisis guna mengetahui hasil yang lebih optimal. Pembahasan ini dilakukan untuk memberikan

Lebih terperinci

5.4. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. dinamakan dengan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan bahasa

5.4. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. dinamakan dengan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan bahasa 162 5.4. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Analisis dan perancangan sistem informasi berikut menggunakan alat bantu yang dinamakan dengan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan bahasa permodelan

Lebih terperinci

BAB VI LINE BALANCING

BAB VI LINE BALANCING BAB VI LINE BALANCING 6.1 Landasan Teori Keseimbangan lini perakitan (line balancing) merupakan suatu metode penugasan pekerjaan ke dalam stasiun kerja-stasiun kerja yang saling berkaitan dalam satu lini

Lebih terperinci

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Multi Garmenjaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri garment. Penulis melakukan pengamatan pada lini produksi produk celana jeans yang diproduksi secara mass production. Masalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Menurut Baroto (2002, p192), aliran proses produksi suatu departemen ke departemen yang lainnya membutuhkan waktu proses produk tersebut. Apabila terjadi hambatan atau

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Berikut merupakan variabel yang digunakan dalam pemecahan masalah pada penelitian ini yaitu sebagai berikut : Data historis penjualan yang akan digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teknik Pengukuran Kerja Pengukuran kerja adalah metoda penetapan keseimbangan antara kegiatan manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan. Teknik pengukuran

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 52 BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah adalah langkah-langkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Dengan berdasarkan pada metodologi ini, penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berikut merupakan diagram alir tahapan penelitian untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Super Shop and Drive: Gambar 3.1 Metodologi Penelitian 83 1 Aktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Deskripsi lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di UD. Rati Ayu yang bertempat di Jl.Pasar IV Mabar Hilir, Medan No 43, penelitian dilakukan dari siang sampai

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Definisi Line Balancing Line Balancing merupakan metode penugasan sejumlah pekerjaan ke dalam stasiun-stasiun kerja yang saling berkaitan/berhubungan dalam suatu lintasan atau

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi penelitian adalah suatu proses berpikir, mulai dari menentukan permasalahan, melakukan pengumpulan data baik melalui buku-buku maupun studi lapangan, melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan juga hasil sampingannya, seperti limbah, informasi, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. dan juga hasil sampingannya, seperti limbah, informasi, dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, sistem produksi terdiri dari elemen input, proses dan elemen output. Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENULISAN

BAB 3 METODE PENULISAN 74 BAB 3 METODE PENULISAN 3.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Di bawah ini merupakan diagram alir yang menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan penulis pada penulisan di PT. Baria Trandinco:

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PENGUKURAN EFISIENSI PROSES PEMBUATAN HANGER TIPE TAC 6212 PADA PT. BIGGY CEMERLANG DENGAN ANALISIS LINE BALANCING

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PENGUKURAN EFISIENSI PROSES PEMBUATAN HANGER TIPE TAC 6212 PADA PT. BIGGY CEMERLANG DENGAN ANALISIS LINE BALANCING UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Ganjil 2005/2006 PENGUKURAN EFISIENSI PROSES PEMBUATAN HANGER TIPE TAC 6212 PADA PT. BIGGY CEMERLANG DENGAN ANALISIS LINE BALANCING

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Penelitian adalah pekerjaan ilmiah yang bermaksud mengungkapkan rahasia ilmu secara objektif dengan disertai bukti-bukti

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. metodologi penelitian yang merupakan urutan atau langkah-langkah yang sistematis

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. metodologi penelitian yang merupakan urutan atau langkah-langkah yang sistematis BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dengan baik dibutuhkan suatu metodologi penelitian yang merupakan urutan atau langkah-langkah yang sistematis yang harus dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Pada metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk dapat membantu menyelesaikan masalah dengan mudah, sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting di dalam suatu perusahaan karena Karyawan inilah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting di dalam suatu perusahaan karena Karyawan inilah yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia atau Karyawan merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting di dalam suatu perusahaan karena Karyawan inilah yang menggunakan dan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN 125 BAB V ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN 5.1 Hasil Analisis Dari Ketiga Metode Tabel 5.1 Hasil Perbandingan dari ketiga Metode METODE OBJEK PERCOBAAN 1 PERCOBAAN 2 Line Efficiency 91.37% 94.41% RPW Balance

Lebih terperinci

ANALISIS METODE MOODIE YOUNG DALAM MENENTUKAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI

ANALISIS METODE MOODIE YOUNG DALAM MENENTUKAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 5, No. 03(2016), hal 229-238 ANALISIS METODE MOODIE YOUNG DALAM MENENTUKAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI Dwi Yuli Handayani, Bayu Prihandono,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Line Balancing Line balancing merupakan penyeimbangan penugasan elemen-elemen tugas dari suatu assembly line ke work stations untuk meminimumkan banyaknya work station

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan industri manufaktur yang begitu pesat menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan industri manufaktur yang begitu pesat menuntut perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri manufaktur yang begitu pesat menuntut perusahaan untuk terus bertahan dan berkembang. Perusahaan yang mampu bertahan dan berkembang dengan baik

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Tenda Trijaya Indonesia merupakan salah satu perusahaan tenda yang terpercaya kualitasnya. Perusahaan ini menjadi pemasok ke departemen sosial, perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, bahkan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada dasarnya pengumpulan data yang dilakukan pada lantai produksi trolly

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada dasarnya pengumpulan data yang dilakukan pada lantai produksi trolly BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Ekstrasi Hasil Pengumpulan Data Pada dasarnya pengumpulan data yang dilakukan pada lantai produksi trolly adalah digunakan untuk pengukuran waktu dimana pengukuran waktu

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI PADA PT PAI

KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI PADA PT PAI KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI PADA PT PAI Citra Palada Staf Produksi Industri Manufaktur, PT ASTRA DAIHATSU MOTOR HEAD OFFICE Jln. Gaya Motor III No. 5, Sunter II, Jakarta 14350 citra.palada@yahoo.com ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1. Skema Metodologi Penelitian 119 Gambar 3.2. Skema Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data 120 Gambar 3.3. Skema Metode Analisa Sistem Informasi (lanjutan 1) 121

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 53 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flow Chart Metode Penelitian Gambar 3.1 Flow chart metode penelitian (A) Gambar 3.2 Flow chart metode penelitian (B) 54 Gambar 3.3 Flow chart metode penelitian (C) 55 Gambar

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai

BAB 3 METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flowchart Metode Penelitian Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai Studi Pendahuluan: Pengamatan flow process produksi Assembly

Lebih terperinci

PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN METODE HEURISTIK (STUDI KASUS PT XYZ MAKASSAR)

PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN METODE HEURISTIK (STUDI KASUS PT XYZ MAKASSAR) PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN METODE HEURISTIK (STUDI KASUS PT XYZ MAKASSAR) Saiful, Mulyadi, DAN Tri Muhadi Rahman Program Studi Teknik Industri, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Peneltian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kondisi pabrik sebenarnya dan melakukan pengamatan langsung untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL Kondisi Keseimbangan Lintasan Produksi Aktual

BAB V ANALISA HASIL Kondisi Keseimbangan Lintasan Produksi Aktual BAB V ANALISA HASIL 5.1. Kondisi Keseimbangan Lintasan Produksi Aktual Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, kondisi aktual saat ini tidak seimbang penyebab utama terjadinya ketidak seimbangan lintasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan berkembangnya dunia usaha yang semakin pesat, maka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan berkembangnya dunia usaha yang semakin pesat, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan berkembangnya dunia usaha yang semakin pesat, maka sudah semestinya setiap organisasi perusahaan mempersiapkan sebuah sistem yang baik agar

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT INKABA adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi produk berbahan dasar karet. Perusahaan menerapkan sistem produksi mass production dan job order. Engine mounting adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di hampir seluruh bidang kehidupan. Perkembangannya saat ini amat pesat, terutama

BAB I PENDAHULUAN. di hampir seluruh bidang kehidupan. Perkembangannya saat ini amat pesat, terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi merupakan salah satu bentuk teknologi yang dapat ditemui di hampir seluruh bidang kehidupan. Perkembangannya saat ini amat pesat, terutama pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1. Metodologi Pemecahan Masalah Metodologi pemecahan masalah adalah serangkaian urutan langkah-langkah yang disusun secara sistematis untuk digunakan sebagai pedoman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang cukup besar dalam arus informasi yang beredar dalam dunia ini. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. yang cukup besar dalam arus informasi yang beredar dalam dunia ini. Hal ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, kemajuan teknologi memegang peranan yang cukup besar dalam arus informasi yang beredar dalam dunia ini. Hal ini disebabkan karena

Lebih terperinci

USULAN KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI PADA PEMBUATAN SEPATU TIPE SAMBA PADA PT.POONG WON INDONESIA. Muhammad Kastalani

USULAN KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI PADA PEMBUATAN SEPATU TIPE SAMBA PADA PT.POONG WON INDONESIA. Muhammad Kastalani Abstrak Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester [Genap] tahun 2005/2006 USULAN KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI PADA PEMBUATAN SEPATU TIPE SAMBA PADA PT.POONG WON INDONESIA Muhammad Kastalani 0600673223

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pembebanan Pembebanan (loading) dapat diartikan pekerjaan yang diberikan kepada mesin atau operator. Pembebanan menyangkut jadwal waktu kerja operator dalam kurun waktu satu hari

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Mulai Studi Pendahuluan Studi Pustaka Identifikasi dan Perumusan Masalah Pengolahan Data valid Analisa dan Pembahasan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Pada model Linear Programming untuk optimalisasi produksi terdiri dari beberapa variabel. Berikut adalah variabel yang digunakan dalam model Linear Programming:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan bersaing perusahaan tersebut. Salah satu contohnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan bersaing perusahaan tersebut. Salah satu contohnya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi informasi dewasa ini sangat pesat sehingga berbagai macam informasi dapat diperoleh dan diproses dengan mudah dan cepat. Banyak perusahaan memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Makna penelitian secara sederhana ialah bagaimana mengetahui sesuatu yang dilakukan melalui cara tertentu dengan prosedur yang sistematis. Proses sistematis ini tidak lain adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi informasi untuk mempertahankan dan mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi informasi untuk mempertahankan dan mengembangkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan waktu hampir seluruh perusahaan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi untuk mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Selain

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Keseimbangan Lini Keseimbangan lini merupakan suatu metode penugasan sejumlah pekerjaan ke dalam stasiun kerja yang saling berkaitan dalam satu lini produksi sehingga

Lebih terperinci

Penerapan Metode Line Balancing Produk Tall Boy Cleopatra dan Aplikasinya pada Tata Letak Mesin PT. Funisia Perkasa

Penerapan Metode Line Balancing Produk Tall Boy Cleopatra dan Aplikasinya pada Tata Letak Mesin PT. Funisia Perkasa Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester genap tahun 2006/2007 Penerapan Metode Line Balancing Produk Tall Boy Cleopatra dan Aplikasinya pada Tata Letak Mesin PT.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan 3.1.1 Studi Pendahuluan Hal pertama yang dilakukan pada setiap penelitian adalah melakukan studi pendahuluan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu kegiatannya sehari-hari seperti melakukan transaksi penjualan, pembelian, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian start Studi Pendahuluan - Survey ke Perusahaan Konsultasi Identifikasi Masalah Tinjauan Pustaka - Literatur - Jurnal - Buku - Website - dll Tujuan

Lebih terperinci

Analisis Kebutuhan Man Power dan Line Balancing Jalur Supply Body 3 D01N PT. Astra Daihatsu Motor Karawang Assembly Plant (KAP)

Analisis Kebutuhan Man Power dan Line Balancing Jalur Supply Body 3 D01N PT. Astra Daihatsu Motor Karawang Assembly Plant (KAP) Analisis Kebutuhan Man Power dan Line Balancing Jalur Supply Body 3 D01N PT. Astra Daihatsu Motor Karawang Assembly Plant (KAP) Umi marfuah 1), Cholis Nur Alfiat 2) Teknik Industri Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI Keseimbangan lini produksi bermula dari lini produksi masal, dimana tugas-tugas yang dikerjakan dalam proses harus dibagi kepada seluruh operator agar beban kerja dari para operator

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 USULAN KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI PROSES PRODUKSI LEMARI PAKAIAN DIPABRIK AXIMA PADA PT. HADINATA BROTHERS

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Agar penelitian berjalan dengan lebih terarah dan sistematis, maka digunakan flowchart sebagai pedoman dalam setiap

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 SKRIPSI PROGRAM GANDA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Wilianto 0600654621

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya (resources) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya (resources) yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat seiring dengan perkembangan zaman. Sehubungan dengan hal ini, semua perusahaan yang bersaing berlomba-lomba untuk

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah adalah langkah-langkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Dengan berdasarkan pada metodologi ini, penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian dibuat untuk mengetahui urutan langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan untuk pemecahan masalah yang berkaitan dengan penjadwalan asesoris pada PT.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap informasi yang dihasilkan berkaitan dengan sumber daya manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap informasi yang dihasilkan berkaitan dengan sumber daya manusia. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu perusahaan memerlukan sumber daya manusia sebagai pelaksana kegiatan operasionalnya yang merupakan penggerak dari perusahaan itu sendiri. Seringkali semakin

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Line Balancing Line Balancing adalah serangkaian stasiun kerja (mesin dan peralatan) yang dipergunakan untuk pembuatan produk. Line Balancing (Lintasan Perakitan) biasanya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Perumusan masalah dan Pengambilan Keputusan Model perumusan masalah dan pengambilan keputusan yanag digunakan dalam skripsi ini dimulai dengan melakukan observasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNTUK PENYUSUNAN RENCANA

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan berikut : Metodologi pemecahan masalah yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 4.1 Mulai Studi Pendahuluan Studi

Lebih terperinci