Kombinasi Fitur Bentuk, Warna dan Tekstur untuk Identifikasi Kesuburan Telur Ayam Kampung Sebelum Inkubasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kombinasi Fitur Bentuk, Warna dan Tekstur untuk Identifikasi Kesuburan Telur Ayam Kampung Sebelum Inkubasi"

Transkripsi

1 Dijaya, Kobinasi Fitur Bentuk, Warna dan Tekstur untuk Identifikasi Kesuburan Aya Kapung Sebelu Inkubasi 05 Kobinasi Fitur Bentuk, Warna dan Tekstur untuk Identifikasi Kesuburan Telur Aya Kapung Sebelu Inkubasi Rohan Dijaya 1, Nanik Suciati, Darlis Heruurti 3 Jurusan Teknik Inforatika, Institut Teknologi Sepuluh Nopeber Jalan Teknik Kiia ITS, Surabaya E-ail: 1 rohan.dijhe@gail.co, nanik@if.its.ac.id, 3 darlis@its-sby.edu Masuk: 19 Januari 016; Direvisi: Februari 016; Diteria: 3 Februari 016 Abstract. In the chicken nursery industry (doc) hatching efficiency is obtained by observing the eggs through candling before the incubation process. To sort out infertile eggs the use of fertility iage identification thought egg candling is needed before incubation. The focus of this study is to cobine the features of shape, texture and color to the area and egg yolk to deterine the ost doinant features in the iage representing firtile egg candling. Features used in this study are the feature of fors: roundness, elongation, Index, Ellips Varriance and Circularity Ratio, oent invariant texture features of the area and the egg yolk, and features HSI color in egg yolks area. The test results show that the highest accuracy is on the features of the new fors of egg yolk with an accuracy of 76.67%. The second highest is shown by the cobination of for features (Circularity Ratio, Ellips Varriance) and texture features in the area oent yolk color features HSI with 81.67% accuracy using SVM classification ethod. Keywords: Egg candling iagery, fertile, infertile, incubation Abstrak. Pada industri pebibitan aya (doc) efisiensi penetasan telur aya didapatkan dengan elakukan candling (peneropongan telur) sebelu proses inkubasi enggunakan esin tetas. Untuk engklasifikasikan telur fertile dan infertile dibutuhkan identifikasi kesuburan telur enggunakan citra candling sebelu inkubasi. Fokus dari penelitian ini adalah engkobinasikan fitur bentuk, tekstur dan warna pada area kuning telur dan telur untuk engetahui fitur yang paling doinan dala erepresentasikan citra candling telur aya kapung. Fitur yang digunakan dala penelitian ini adalah fitur bentuk (Roundness, Elongation, Index, Ellips Varriance dan Circularity Ratio), fitur tektur oent invarian dari area telur dan kuning telur dan fitur warna HSI pada area kuning telur. Hasil pengujian enunjukkan akurasi tertinggi pada fitur bentuk kuning telur baru dengan akurasi 76,67% dan kobinasi fitur bentuk (Circularity Ratio, Ellips Varriance), fitur tekstur oent pada area kuning telur dengan fitur warna HSI dengan akurasi 81,67 % enggunakan etode klasifikasi SVM. Kata Kunci: Citra candling telur, fertile, infertile, inkubasi. 1. Pendahuluan Pada industri peternakan aya peilihan bibit berkualitas didukung oleh proses inkubasi telur aya yang baik. Pada proses inkubasi telur dan pebibitan aya (doc aya) hapir 8-9% dari keseluruhan telur tidak dapat enetas pada inkubasi enggunakan esin tetas (Das &Evans, 199a) dan (Das &Evans, 199b). Dala proses inkubasi telur aya hanya telur subur yang berkualitas saja yang dapat enetas dengan baik (Patel, dkk., 1998). Untuk engetahui kualitas dan kesuburan dari telur untuk proses inkubasi dilakukan proses peilihan telur (Arivazhagan, dkk., 013). Proses ini berupa analisa visual dala peneropongan pada telur yang diberikan cahaya pada salah satu sisi didala ruang gelap atau sering disebut candling. Waktu pelaksanaan proses candling dilakukan dala beberapa tahap untuk engetahui kesuburan telur dan perkebangan ebrio aya (Baelis, dkk., 00). Waktu yang dilakukan untuk elakukan candling dengan tujuan engetahui kesuburan telur dilakukan pada hari ke-3

2 06 Jurnal Buana Inforatika, Volue 7, Noor 3, Juli 016: sapai ke-6 proses inkubasi (inkubasi dengan esin tetas) dengan elihat nokta erah pada telur, sedangkan waktu candling pada hari ke-1 sapai ke-18 proses inkubasi dilakukan untuk elihat pertubuhan ataupun keatian dari ebrio (Lawrence, dkk., 006) dan (Shan, 010). Penelitian enggunakan citra candling telur dengan tujuan untuk konsusi dan doc aya dilakukan oleh Zhu & Ma (011). Pada penelitian tersebut efisiensi inkubasi didapatkan dengan elakukan candling ketika sebelu inkubasi diulai, hal ini bertujuan untuk endapatkan anak aya yang baik dari inkubasi dan engalihkan fungsi konsusi dari telur yang tidak dapat enetas (infertile). Untuk endukung tujuan tersebut dikebangkan identifikasi kesuburan telur sebelu inkubasi elalui citra candling yang didasarkan pada bentuk telur, bentuk kuning telur dan intensitas warna kuning telur. Berdasarkan penelitian Taniguchi (007) bentuk telur fertile cenderung lonjong dan tipis dan bentuk telur infertile cenderung bulat. Keudian area kuning telur dan warna telur enjadi bagian penting dari proses identifikasi kesuburan telur sebelu inkubasi. Peilihan fitur yang erepresentasikan objek dengan tepat dapat epengaruhi hasil akurasi dari klasifikasi. Tujuan dari penelitian ini untuk engetahui fitur yang paling doinan dala identifikasi kesuburan telur aya kapung sebelu inkubasi. Penelitian ini diawali dengan praperosesan citra candling telur aya kapung untuk eisahkan area telur dengan background dan eisahkan area kuning telur dengan area telur. Hasil dari area telur dan kuning telur tersebut nantinya akan digunakan dala proses ekstraksi fitur bentuk dengan enggunakan descriptor bentuk (Yang, dkk., 008), Ellips Variance (Eva), Circularity Ratio, Index, Roundness, Elongation dan oent invariant, sedangkan fitur warna dari kuning telur digunakan ean dari odel warna Hue, Saturation dan Intensity (HSI). Untuk classifier yang digunakan adalah support vector achine (SVM), neural network backpropagation (Shah Riza, dkk., 009), (Youxian, 006) dan K-nearest neighbord (KNN). Dengan proses identifikasi kesuburan sebelu inkubasi dapat engetahui lebih dini kesuburan telur sehingga eaksialkan keberhasilan dari proses inkubasi serta engalihkan telur infertile enjadi telur konsusi.. Penelitian terkait Terdapat dua penelitian utaa yang dilakukan oleh Wang, dkk. (009) dan Zhu & Ma (011) engenai identifikasi kesuburan telur sebelu proses inkubasi. Tahapan dari kedua penelitian ini hapir saa naun tujuannya yang berbeda. Adapun tahapan yang saa dari kedua penelitian ini antara lain, peisahan area telur, peisahan area kuning telur, ekstraksi fitur kuning telur dan klasifikasi. Penelitian pertaa bertujuan engukur kesegaran pada telur untuk konsusi dengan engukur rasio pada indeks kuning telur dan ruang udara pada telur. Tahapan peisahan telur dan peisahan area telur penelitian pertaa erupakan acuan dari penelitian kedua. Pada penelitian Zhu & Ma (011) eiliki tujuan engidentifikasi kesuburan telur putih untuk konsusi dan doc aya. Dataset citra candling telur putih diabil sebelu proses inkubasi. Pada penelitian ini terdapat tiga tahap utaa yaitu eisahkan area telur dengan background, eisahkan area kuning telur dengan telur dan endapatkan warna kuning telur. Fitur yang digunakan dala penelitian fitur bentuk berupa index, roundness, elongation, geoetric oent dari telur dan kuning telur, serta fitur warna berupa color ean seperti hue (H), intensity (I), saturation (S) dari kuning telur. Klasifikasi dari penelitian tersebut enggunakan etode least square support vector achine (LS-SVM). 3. Dasar teori 3.1. Citra Candling Telur Aya Kapung Citra candling telur erupakan citra yang didapatkan elalui proses candling pada telur. Ilustrasi dan spesifikasi dari candler telur untuk pengabilan citra candling telur aya dapat dilihat pada Gabar 1a. Pada penelitian ini objek citra yang digunakan adalah telur aya kapung seperti pada Gabar 1b. Pada penelitian Wang, dkk. (009) dan Zhu & Ma (011) fokus dari area yang akan diabil adalah area telur dan kuning telur.

3 Dijaya, Kobinasi Fitur Bentuk, Warna dan Tekstur untuk Identifikasi Kesuburan Aya Kapung Sebelu Inkubasi 07 Gabar 1. (a) Ilustrasi dan spesifikasi dari candler telur untuk pengabilan citra candling telur aya, (b) Proses pengabilan dataset citra candling telur aya kapung. 3.. Deskriptor Bentuk Untuk endapatkan deskriptor bentuk dari area telur dan kuning telur dari citra candling digunakan deksriptor bentuk Circularity Ratio dan Elliptic Varriance, (Park, 011) selain itu digunakan juga descriptor bentuk area, perieter, ajor axis dan inor axis dihitung dari area kuning dan area telur untuk edapatkan Index, Elongation dan Roundness (Zhu & Ma, 011), (Wang, dkk., 009). Circularity Ratio erupakan tingkat keiripan objek terhadap lingkaran. Untuk endapatkan nilai dari Circularity Rasio digunakan pebagian dari rata-rata jarak radial dari centroid objek ke boundary dengan standar deviasi radial dari objek ke boundary. Persaaan (1) digunakan untuk encari nilai rata-rata jarak radial dari centroid objek ke boundary, persaaan () digunakan untuk encari standar deviasi radial dari objek ke boundary, dan jarak radial centroid ke tepi objek lingkaran di (Park, 011) dihitung dengan persaaan (3), diana di adalah jarak radial dari centroid dengan tepi objek, n adalah julah point tepi dari objek, x adalah point x dari tepi objek, g adalah centroid dari objek, dan y adalah point x dari tepi objek. 1 1 N N i1 R ( di R) (1) 1 1 N N i1 R di () di ( xi g x ) ( yi g y ) (3) Elliptic Varriance atau Eva erupakan apping error dari bentuk objek terhadap ellips yang eiliki covariance atrix dengan bentuk untuk ellips dengan atriks kovarians yang saa dengan bentuk objek. Persaaan (4) dan (5) digunakan untuk enghitung ean dan standar deviasi radial distance, radial centroid ke tepi objek ellips d i dihitung dengan persaaan (6), diana d i adalah jarak radial dari centroid dengan tepi objek, V i adalah jarak antara tepi objek ke centroid, x adalah point x dari tepi objek, g adalah centroid dari objek, y adalah point x dari tepi objek dan C adalah atriks kovarian dari bentuk objek. 1 ' R ( d' i ' R), (4) N N 1 i1 N 1 i1 1 ' R d' i, (5) N

4 08 Jurnal Buana Inforatika, Volue 7, Noor 3, Juli 016: T 1 d ' i V i C ellipse. xi g x Vi dan V i (6) yi g y Index (SI) bentuk perbadingan pixel ajor axis dan pixel inor axis dari objek yang dihitung dengan persaaan (7), diana a adalah pixel ajor axis and b is pixel inor axis. Roundness (D) erupakan tingkat kebulatan dari sebuah objek digunakan untuk engkarakterisasi kopleksitas batas objek. Apabila bentuk telur lebih bulat aka seakin besar tingkat roundnessnya. Untuk endapatkan nilai roundnessnya digunakan persaaan (8), diana a adalah pixel area, dan P adalah pixel perieter. Elongation (E) erupakan sifat raping dari sebuah objek, digunakan untuk engukur kerapingan dari area telur dan kuning telur. Untuk endapatkan nilai Elongation didefinisikan elalui persaaan (9), diana a adalah pixel ajor axis dan b adalah pixel inor axis. SI= b a (7) 4a D R p (8) b E a (9) 3.3. Deskriptor Warna HSI HSI erupakan odel yang eisahkan koponen intensitas dari inforasi warna yang dibawa (hue dan saturation) dala warna citra. Berikut adalah cara endapatkan odel warna HSI dari odel warna RGB (Gonzalez, 004). Kopenen hue ditentukan dengan persaaan (10), dengan nilai yang didapatkan dengan persaaan (11). Koponen saturasi ditentukan oleh persaaan (1). Koponen intensitas ditentukan oleh persaaan (13), diana R adalah koponen warna erah, G adalah koponen warna hijau, dan B adalah koponen warna biru. H 360 (10) JikaBG JikaBG 1 [( R G) ( R B)] 1 cos 1 [(( R G) ( R B)( G B))] (11) 3 S 1 [in( R, G, B)] ( R G B) (1) 1 I ( R G B) 3 (13) 3.3. Deskriptor Tekstur Moent Invariant Moen dapat enggabarkan suatu objek dala hal area, posisi, orientasi dan paraeter terdefinisi lainnya. Pada penelitian ini oen digunakan untuk engekstraksi fitur tekstur dari area telur dan kuning telur. Persaaan dasar dari oen suatu objek didefinisikan dengan persaaan (14) (Rateke, 010), dengan order dari oen adalah (i + j). x dan y enyatakan koordinat titik, sedangkan a xy enyatakan intensitas titik. Moen tingkat ke-0 dan ke-1 (zero- and first-order oents) didefinisikan dengan persaaan (15) sapai persaaan (17). Pada citra biner yang ana a xy akan bernilai 0 atau 1, oen tingkat ke-0 ( 00) adalah saa dengan area dari objek.

5 Dijaya, Kobinasi Fitur Bentuk, Warna dan Tekstur untuk Identifikasi Kesuburan Aya Kapung Sebelu Inkubasi 09 i j ij x y a (14) xy x y 00 a xy (15) x y 10 x. a xy (16) x y 01 y. a xy (17) x y Pusat dari area atau assa (centroid) adalah paraeter yang baik untuk enyatakan lokasi dari objek. Pusat area dari objek didefinisikan dengan persaaan (18), dengan (x,y ) erupakan pusat koordinat dari objek. Moen pusat (central oent) adalah oen yang bersesuaian dengan pusat area, didefinisikan dengan persaaan (19), dan oen pusat yang ternoralisasi dinyatakan dengan persaaan (0), dengan persaaan (1) dan (). x ' 10 ' 01 dan y (18) ij ' i ' j x x y y axy (19) x y ij ij (0) 00 i j 1, (1) (i+j) () Moen tingkat ke-1 adalah selalu invarian. Dari oen ternoralisasi di atas, sekupulan oen-oen invarian (invariant oents) dapat didefinisikan. Moen-oen ini sangat berguna dala ebuat vektor ciri untuk pengenalan objek. Persaaan (3) sapai (9) adalah persaaan oen-oen invarian. (3) (4) (5) 3 3 (6) 4 5 (8) Dataset dan Metode 4.1. Dataset Pada penelitian ini, dataset yang digunakan adalah citra candling telur yang didapatkan elalui peotretan telur aya kapung oleh penulis. Telur aya kapung dipotret enggunakan kaera Nikon 0MP sensor CCD pada alat bantu kotak iluinasi (candler) 03 (7) (9)

6 10 Jurnal Buana Inforatika, Volue 7, Noor 3, Juli 016: dengan penerangan lapu super LED putih 3 volt seperti yang diilustrasikan pada Gabar 1a dan ekanise pengabilan citra candling disajikan pada Gabar 1b. Sebelu telur dipotret dilakukan penoeran dan pencatatan telur, peotretan telur dilakukan sebelu telur asuk pada esin inkubator. Citra candling yang telah didapat keudian dilakukan perubahan ukuran enjadi 0x5 piksel. Telur yang telah dicatat dan dipotret keudian diasukkan pada esin tetas selaa kurang lebih 1 hari. Setelah 1 hari proses inkubasi sebanyak 10 telur dicatat kondisi terakhir untuk proses pelabelan kelas pada dataset citra candling. Terdapat dua kelas dari pada citra candling, jika ebrio dala telur tubuh atau telur enetas aka citra candling erupakan kelas fertile dan jika tidak aka erupakan kelas infertile. 4.. Metode Penelitian Identifikasi kesuburan telur aya kapung elalui klasifikasi citra candling telur aya kapung terdiri dari beberapa tahapan (Zhu & Ma, 011), (Wang, dkk., 009). Secara uu proses keseluruhaan dari penelitian ini disajikan pada Gabar, diantaranya adalah peisahan telur dengan background, peisalahan area kuning telur dengan telur, ekstraksi fitur bentuk dan warna dan klasifikasi. Mulai Peisahan Area Telur Citra Candling Input RGB Peisahan Area Kuning Telur Konversi Grayscale Peilihan Kanal G Autotreshold Konversi ke HSI Binerisasi Median Filtering Citra area telur tersegentasi Histrogra Equalization Median Filtering 3x3 + Gaussian Filtering Color Reverse Erosi 3x3 untuk enghapus batas bentuk telur Area kuning telur yg tersegentasi Penggabungan area kuning telur dengan citra HSI Penggabungan area telur dengan citra grayscale Penggabungan Citra Reverse dan Telur tersegentasi Penggabungan area kuning telur dengan citra grayscale Ekstraksi Fitur Index, Roundness, Elongation Rata-rata warna HSI Moent Invariant Elliptical, Variance, Circularity Ratio Training Fitur Testing Fitur Klasifikasi Kategori telur: telur fertil dan telur infertil Selesai Gabar. Desain Siste Praperosesan Penelitian ini enggunakan praperosesan pada citra candling untuk endapatkan area telur yang terpisahkan dari background yang diadopsi dari penelitian (Wang, dkk., 009) agar eperudah proses ekstraksi fitur bentuk dari area telur. Untuk proses peisahan area kuning telur dengan area telur citra candling RGB sebagai inputan dilakukan konversi enjadi citra grayscale, keudian dilakukan binerisasi enggunakan etode otsu dan citra biner tersebut diperbaiki tepinya enggunakan edian filtering 3x3. Selanjutnya proses kedua adalah endapatkan area kuning telur dengan engadopsi praperosesan citra candling pada penelitian (Zhu & Ma, 011) untuk identifikasi kesuburan telur aya kapung sebelu

7 Dijaya, Kobinasi Fitur Bentuk, Warna dan Tekstur untuk Identifikasi Kesuburan Aya Kapung Sebelu Inkubasi 11 inkubasi. Proses ini diawali dengan eilih koponen warna hijau dari citra candling RGB, pada koponen warna tersebut dilakukan penyesuan histogra dengan histogra equalization. Karena asih terdapat titik noise dan piksel yang tidak stabil setelah proses histogra equalization, aka dilakukan proses edian filtering 3x3 dan gaussian soothing untuk denoising dan enjaga kestabilan piksel. Keudian dilanjutkan dengan elakukan reverse warna dan enggabungkan citra tersebut dengan citra area telur yang didapat pada proses sebelunya. Hasil dari proses tersebut berupa area kuning telur yang lebih terlihat dengan garis pada tepi area telur karena proses penggabungan. Untuk enghapus garis tersebut dilakukan operasi orfologi erosi 3x3. Pada proses terakhir dari praperosesan tersebut dilakukan autothresholding citra untuk endapatkan citra biner area kuning telur Ekstraksi Fitur Pada penelitian ini digunakan etode ekstraksi fitur untuk erepresentasikan citra candling telur aya kapung sebelu inkubasi. Digunakan deksriptor bentuk (Roundness, Elongation, Index, Ellips Varriance dan Circularity Ratio) untuk erepresentasikan fitur bentuk dari area telur dan kuning telur. Sedangkan untuk warna dari kuning telur pada citra candling digunakan fitur warna dari rata-rata tiap koponen warna hue (H), saturation (S), dan intensity (I). Selain itu digunakan oent invariant digunakan pula untuk ekstraksi fitur dari area kuning telur dan area telur. Pada penelitian ini digunakan beberapa skenario pengujian untuk engetahui fitur ana yang paling doinan dan fitur kobinasi ana yang paling doinan untuk klasifikasi citra candling telur aya kapung, oleh karenanya seua fitur tersebut akan dibagi enjadi tiga kelopok fitur. Kelopok fitur pertaa yang digunakan diantaranya kelopok fitur dari penelitian sebelunya (Zhu & Ma, 011) yaitu fitur bentuk (Index, Elongation, Roundness), oent tekstur dari area telur serta warna HSI dari kuning telur. Pada kelopok fitur kedua digunakan fitur bentuk (Index, Elongation, Roundness) dan oent dari area kuning telur serta fitur dari kelopok pertaa yang dikobinasikan dengan fitur bentuk baru dari area kuning telur. Kelopok fitur ketiga diajukan deskriptor bentuk kuning telur dan telur baru (Elliptical Varriance, Circularity Ratio). Pada kelopok fitur ini fitur baru tersebut digunakan dan dikobinasikan dengan fitur tekstur oent dari area telur dan kuning telur serta fitur warna kuning telur Klasifikasi Pada akhir proses dari identifikasi kesuburan telur aya kapung sebelu inkubasi elalui klasifikasi. Dala penelitian ini digunakan beberapa etode klasifikasi diantaranya K- Nearest Neighbord (KNN), Backpropragation Neural Network (BP-NN) dengan koposisi data 50:50 untuk kelas latih dan kelas diuji, dan Support Vector Machine (SVM) proses klasifikasi dilakukan dengan cross validation dengan pebagian 10 k-fold dan 11 kali pengujian untuk engabil rata-rata akurasi. 5. Hasil Pengujian dan Pebahasan Pengujian dilakukan pada PC dengan spesifikasi Intel Core i3 4005U CPU,40 GHz dan eori GB. Progra ini dikebangkan dengan Matlab dan dijalankan pada siste operasi Windows 7. Dataset yang digunakan dala percobaan adalah 10 citra candling yang terdiri dari 60 citra candling telur aya kapung fertile dan 60 citra candling telur aya kapung infertile. Fokus utaa dala klasifikasi ini adalah untuk enentukan fitur terbaik dan kobinasi fitur terbaik atau doinan untuk identifikasi kesuburan telur aya kapung. Persentase akurasi klasifikasi diruuskan dala persaaan (5). julah data yang terklasifikasi dengan benar Akurasi *100 (5) julah data uji

8 1 Jurnal Buana Inforatika, Volue 7, Noor 3, Juli 016: Berdasarkan hasil pengujian yang disajikan pada Tabel 1 dapat pada kelopok fitur pertaa fitur tunggal warna eiliki akurasi tertinggi yaitu 75% dengan classifer KNN dan kobinasi fitur bentuk (index,roundness, elongation) area telur, fitur tekstur oent telur dan fitur warna HSI eiliki akurasi tertinggi dengan nilai akurasi 76,67%. Pada kelopok fitur kedua dilakukan penabahan area kuning telur untuk fitur bentuk dan tekstur. Nilai akurasi fitur tunggal tertinggi pada kelopok ini pada fitur tekstur kuning telur sebesar 71,67% dan fitur kobinasi tertinggi pada fitur tekstur oent telur dan kuning telur dengan nilai akurasi 75%, keduanya enggunakan classifier SVM. Tabel 1. Hasil Pengujian Setiap Fitur dan Kobinasi Fitur Fitur Kelopok 1 Fitur Penelitian Sebelunya (Zhu & Ma, 011) KNN BP-NN SVM Skenario 1 warna (ean H, ean S, ean I) Skenario oent area telur Skenario 3 bentuk 1 area telur (IDX, DR, E) Skenario 4 bentuk 1 area telur + warna + oent area telur Kelopok Modifikasi Fitur Penelitian Sebelunya Skenario 1 oent area kuning telur Skenario oent area telur dan kuning telur Skenario 3 bentuk 1 area kuning telur (IDX, DR, E) Skenario 4 bentuk 1 area telur dan kuning telur(idx, DR, E,IDX, DR, E) Skenario 5 bentuk 1 area telur + warna Skenario 6 bentuk 1 area kuning telur + warna + oent area telur dan kuning telur Kelopok 3 Fitur Baru Yang Diusulkan Skenario 1 bentuk area telur (Eva dan C ratio) Skenario bentuk area kuning telur (Eva dan C ratio) Skenario 3 bentuk area telur dan kuning telur (Eva, C ratio,eva, C ratio) Skenario 4 bentuk area telur + warna Skenario 5 bentuk area telur + warna + oent area telur Skenario 6 bentuk area kuning telur + warna + oent area kuning telur ,67 Skenario 7 seua fitur Kelopok fitur ke-3 erupakan kelopok fitur dengan penabahan fitur bentuk baru untuk klasifikasi citra candling, pada kelopok fitur ini ditabahakn descriptor bentuk baru (Elliptical Varriance dan Circularity Ratio) pada area telur dan kuning telur. Pada kelopok fitur ini nilai akurasi tertinggi untuk single fitur didapatkan pada fitur bentuk baru kuning telur yaitu sebesar 76,67%, nilai ini tertinggi diantara seua single fitur lainnya, sedangkan kobinasi fitur pada kelopok fitur ini nilai akurasi tertinggi didapat pada kobinasi fitur bentuk baru kuning telur, tekstur kuning telur dan warna dengan akurasi encapai 81,67% keduanya enggunakan classifier SVM. Dari hasil pengujian didapatkan hasil akurasi dengan enggunakan fitur bentuk baru eningkatkan akurasi 1-8% dari fitur bentuk penelitian sebelunya ketika enggunakan dataset citra candling telur aya kapung, sedangkan pengunaan kobinasi fitur bentuk, tektur, warna pada area kuning telur eningkatkan akurasi sebanyak 5% dari penggunaan etode sebelunya. Nilai kesalahan akurasi dari klasifikasi ini dikarenakan adanya variasi data yang eiliki noise yang cukup banyak dan kondisi kontras dari area kuning telur dan area telur yang rendah seperti yang terlihat pada Gabar 3. Gabar 3a erupakan citra candling yang eiliki banyak noise dan kontras rendah sehingga enghasilkan area kuning telur yang tidak tersegentasi dengan baik seperti pada Gabar 3b. Dengan kata lain akibat dari kondisi citra candling yang eiliki noise yang banyak dapat enyebabkan rendahnya nilai akurasi dari klasifikasi citra candling terutara pada penggunaan area kuning telur. 6. Kesipulan Fokus utaa dari penelitian ini adalah engkobinasika fitur bentuk, warna dan tektur untuk engidentifikasi kesuburan telur aya kapung sebelu inkubasi dengan dataset citra candling telur aya kapung yang diabil sendiri oleh penulis. Pada hasil percobaan ini dikobinasikan fitur kobinasi dari fitur bentuk baru (Circularity Ratio, Elliptical Varriance) pada area kuning telur dengan fitur warna HSI dan Moent Invariant untuk fitur tekstur area

9 Dijaya, Kobinasi Fitur Bentuk, Warna dan Tekstur untuk Identifikasi Kesuburan Aya Kapung Sebelu Inkubasi 13 telur. Hasil klasifikasi enggunakan kontribusi fitur tersebut enghasilkan nilai akurasi tertinggi yaitu sebanyak 81,67% dengan etode klasifikasi SVM dan lebih baik dibanding dengan fitur kobinasi dari penelitian sebelunya sebesar 76,67%. Berdasarkan hasil evaluasi citra candling telur aya kapung eiliki noise yang cukup banyak, kontras yang rendah serta batas antara area kuning telur dan telur yang saa seperti pada Gabar 3. Untuk kedepannya difokuskan pada peningkatan akurasi dari identifikasi kesuburan telur aya kapung elalui perbaikan citra terhadap noise dan penangangan terhadap batas yang saar antara kuning telur dan area telur. Gabar 3. (a) Citra Candling Telur Aya Kapung, (b) Hasil Peisahan Area Kuning Telur Citra Candling Telur Aya Kapung Dengan Praperosesan Penelitian (Zhu & Ma, 011) Referensi Arivazhagan, S., Shebiah, R. N., Sudharsan, H., Kannan, R. R., & Raesh, R External and Internal Defect Detection of Egg using Machine Vision. Journal of Eerging Trends in Coputing and Inforation Sciences, 4(3), Baelis, F. R., Tona, K., De Baerdeaeker, J. G., & Decuypere, E. M. 00. Detection of early ebryonic developent in chicken eggs using visible light transission. British poultry science, 43(), Das, K., & Evans, M. D. 199a. Detecting fertility of hatching eggs using achine vision I. Histogra characterization ethod. Transactions of the ASAE, 35(4), Das, K., & Evans, M. D. 199b. Detecting fertility of hatching eggs using achine vision II: Neural network classifiers. Transactions of the ASAE, 35(6), Gonzalez, R. C., Woods, R. E., & Eddins, S. L Digital iage processing using MATLAB. Pearson Prentice Hall. Lawrence, K. C., Sith, D. P., Windha, W. R., Heitschidt, G. W., & Park, B Egg ebryo developent detection with hyperspectral iaging. In Optics East 006 (pp T-63810T). International Society for Optics and Photonics. Park, F Shape Descriptor/Feature Extraction Techniques. (Online), ( uci.edu/icap/suer/research_11/park/shape_descriptors_survey.pdf) Patel, V. C., McClendon, R. W., & Goodru, J. W Developent and evaluation of an expert syste for egg sorting. Coputers and Electronics in Agriculture, 0(), Rateke, R. J Invariant oents based feature extraction for handwritten devanagari vowels recognition. International Journal of Coputer Applications, 1(18), 1-5. Shah Riza, M. S. B., Farah Yasin, A. R., Ahad Ihsan, M. Y., & Shazana, K Nondestructive waterelon ripeness deterination using iage processing and artificial neural network (ANN). International Journal of Electrical and Coputer Engineering, 4(6). Shan, B Fertility Detection of Middle-stage Hatching Egg in Vaccine Production Using Machine Vision. In Education Technology and Coputer Science (ETCS), 010 Second International Workshop on (Vol. 3, pp ). IEEE. Taniguchi, R U.S. Patent No. 7,167,579. Washington, DC: U.S. Patent and Tradeark Office. Wang, Q., Deng, X., Ren, Y., Ding, Y., Xiong, L., Ping, Z., & Wang, S Egg freshness detection based on digital iage technology. Scientific Research and Essay, 4(10),

10 14 Jurnal Buana Inforatika, Volue 7, Noor 3, Juli 016: Yang, M., Kpala, K., & Ronsin, J A survey of shape feature extraction techniques. Pattern recognition, Youxian, W. Q. R. Y. W Study on Non-destructive Detection Method for Fresh Degree of Eggs Based on BP Neural Network [J]. Transactions of the Chinese Society for Agricultural Machinery, 1, 09. Zhu, Z., & Ma, M The identification of white fertile eggs prior to incubation based on achine vision and least square support vector achine. African Journal of Agricultural Research, 6(1),

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (03) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) Ipleentasi Histogra Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segentasi Citra Berwarna Risky Agnesta Kusua Wati, Diana Purwitasari, Rully Soelaian

Lebih terperinci

FITUR LENGTH OF EDGE DAN MOMENT INVARIAN UNTUK GESTURE RECOGNITION DENGAN MENGGUNAKAN KINECT UNTUK KONTROL LAMPU

FITUR LENGTH OF EDGE DAN MOMENT INVARIAN UNTUK GESTURE RECOGNITION DENGAN MENGGUNAKAN KINECT UNTUK KONTROL LAMPU Jurnal Teknologi Inforasi dan Ilu Koputer (JTIIK) Vol., No. 1, April 015, hl. 73-78 FITUR LENGTH OF EDGE DAN MOMENT INVARIAN UNTUK GESTURE RECOGNITION DENGAN MENGGUNAKAN KINECT UNTUK KONTROL LAMPU Rekyan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI JENIS POHON MANGGA GADUNG DAN CURUT BERDASARKAN TESKTUR DAUN

KLASIFIKASI JENIS POHON MANGGA GADUNG DAN CURUT BERDASARKAN TESKTUR DAUN SESINDO 011-Jurusan Siste Inforasi ITS KLASIFIKASI JENIS POHON MANGGA GADUNG DAN CURUT BERDASARKAN TESKTUR DAUN Soffiana Agustin 1), Eko Prasetyo ) 1,) Progra Studi Teknik Inforatika, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

Kriptografi Visual Menggunakan Algoritma Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gambar Sampul

Kriptografi Visual Menggunakan Algoritma Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gambar Sampul Kriptografi Visual Menggunakan Algorita Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gabar Sapul Yusuf Rahatullah Progra Studi Teknik Inforatika Institut Teknologi Bandung Bandung, Indonesia 13512040@std.stei.itb.a.id

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini enjelaskan engenai berbagai teori yang digunakan untuk elakukan penelitian ini. Bab ini terdiri dari penjelasan engenai penghitung pengunjung, lalu penjelasan engenai

Lebih terperinci

SISTEM PENGENAL JENIS POHON MANGGA BERDASARKAN TEKSTUR DAUN MENGGUNAKAN SVM DAN FK-NNC

SISTEM PENGENAL JENIS POHON MANGGA BERDASARKAN TEKSTUR DAUN MENGGUNAKAN SVM DAN FK-NNC EKSPLORA INFORMATIKA 11 SISTEM PENGENAL JENIS POHON MANGGA BERDASARKAN TEKSTUR DAUN MENGGUNAKAN SVM DAN FK-NNC Eko Prasetyo Progra Studi Teknik Inforatika, Fakultas Teknik Universitas Bhayangkara Surabaya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Telur Infertil Gambar 2.1 Bagian bagian telur (Faridah, 2008) Telur mempunyai bagian-bagian yang ditampilkan pada gambar 2.1. Ada 4 bagian utama telur yang akan mendukung proses

Lebih terperinci

Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil

Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil Vol. 2, 2017 Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil Widiarti 1*, Rifa Raha Pertiwi 2, & Agus Sutrisno 3 Jurusan Mateatika, Fakultas Mateatika

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Tirta Ala Seesta. Perusahaan tersebut berlokasi di Desa Ciburayut, Kecaatan Cigobong, Kabupaten Bogor. Peilihan objek

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PANORAMIC IMAGE MOSAIC DENGAN METODE 8 PARAMETER PERSPECTIVE TRANSFORMATION

IMPLEMENTASI PANORAMIC IMAGE MOSAIC DENGAN METODE 8 PARAMETER PERSPECTIVE TRANSFORMATION IMPLEMENTSI PNORMIC IMGE MOSIC DENGN METODE 8 PRMETER PERSPECTIVE TRNSFORMTION Rud dipranata, Hendra Litoo, Cherr G. Ballangan Teknik Inforatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra

Lebih terperinci

CLASSIFIER BERDASAR TEORI BAYES. Pertemuan 4 KLASIFIKASI & PENGENALAN POLA

CLASSIFIER BERDASAR TEORI BAYES. Pertemuan 4 KLASIFIKASI & PENGENALAN POLA CLASSIFIER BERDASAR TEORI BAYES Perteuan 4 KLASIFIKASI & PENGENALAN POLA Miniu distance classifiers elakukan klasifikasi berdasarkan jarak terpendek. Ada dua jenis yang dibahas:. The Euclidean Distance

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Variabel 2.1.1 Data Pengertian data enurut Webster New World Dictionary adalah things known or assued, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.

Lebih terperinci

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL Waris Wibowo Staf Pengajar Akadei Mariti Yogyakarta (AMY) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk endapatkan

Lebih terperinci

PEMILIHAN PERINGKAT TERBAIK FESTIVAL KOOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS

PEMILIHAN PERINGKAT TERBAIK FESTIVAL KOOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS Seinar Nasional Teknologi Inforasi dan Kounikasi 01 (SENTIKA 01 ISSN: 089-981 Yogyakarta, 8 Maret 01 PEMILIHAN PERINGKAT TERBAIK FESTIAL KOOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS Sauel Manurung 1 1Progra Studi Teknik

Lebih terperinci

PENANGANAN MASALAH COLD START DAN DIVERSITY REKOMENDASI MENGGUNAKAN ITEM-BASED CLUSTERING HYBRID METHOD

PENANGANAN MASALAH COLD START DAN DIVERSITY REKOMENDASI MENGGUNAKAN ITEM-BASED CLUSTERING HYBRID METHOD ISSN : 355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol., No.3 Deseber 015 Page 8035 PENANGANAN MASALAH COLD START DAN DIVERSITY REKOMENDASI MENGGUNAKAN ITEM-BASED CLUSTERING HYBRID METHOD The Handling of Cold

Lebih terperinci

DETEKSI TELUR INFERTIL MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MULTILAYER PERCEPTRON SKRIPSI MUHAMMAD ZAEN NAWAWI

DETEKSI TELUR INFERTIL MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MULTILAYER PERCEPTRON SKRIPSI MUHAMMAD ZAEN NAWAWI DETEKSI TELUR INFERTIL MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MULTILAYER PERCEPTRON SKRIPSI MUHAMMAD ZAEN NAWAWI 081402022 DEPARTEMEN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik 1 1. POLA RADIASI Pola radiasi (radiation pattern) suatu antena : pernyataan grafis yang enggabarkan sifat radiasi suatu antena pada edan jauh sebagai fungsi arah. pola edan (field pattern) apabila yang

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN 6 BAB II METODOLOGI PENELITIAN.1 Waktu dan Tepat Penelitian Gabar Peta kawasan hutan KPH Madiun Peru perhutani Unit II Jati. Pengabilan data penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sapai dengan bulan

Lebih terperinci

Gambar 15 Contoh pembagian citra di dalam sistem segmentasi.

Gambar 15 Contoh pembagian citra di dalam sistem segmentasi. dalam contoh ini variance bernilai 2000 I p I t 2 = (200-150) 2 + (150-180) 2 + (250-120) I p I t 2 = 28400. D p (t) = exp(-28400/2*2000) D p (t) = 8.251 x 10-4. Untuk bobot t-link {p, t} dengan p merupakan

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian 39 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini terasuk tipe penelitian dengan pendekatan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis ini dipergunakan untuk enggabarkan tentang

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISIS TEKSTUR MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI PAKET WAVELET Rosanita Listyaningrum*, Imam Santoso**, R.

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISIS TEKSTUR MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI PAKET WAVELET Rosanita Listyaningrum*, Imam Santoso**, R. 1 MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISIS TEKSTUR MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI PAKET WAVELET Rosanita Listyaningru*, Ia Santoso**, R.Rizal Isnanto** Abstrak - Tekstur adalah karakteristik yang penting

Lebih terperinci

BAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON

BAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON BAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON 3. Metode Beda Hingga Crank-Nicolson (C-N) Metode Crank-Nicolson dikebangkan oleh Crank John dan Phyllips Nicholson pada pertengahan abad ke-, etode ini erupakan

Lebih terperinci

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA Jurnal Mateatika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 160 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA

Lebih terperinci

Jurnal Einstein 4 (1) (2016): 1-6. Jurnal Einstein. Available online

Jurnal Einstein 4 (1) (2016): 1-6. Jurnal Einstein. Available online Jurnal Einstein Available online http://jurnal.unied.ac.id/2012/index.php/einstein Aplikasi Citra Landsat 8 Oli Untuk Menganalisa Kerapatan Vegetasi Bill Cklinton Sianjuntak dan Rita Juliani* Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA TEORETIK

BAB III ANALISA TEORETIK BAB III ANALISA TEORETIK Pada bab ini, akan dibahas apakah ide awal layak untuk direalisasikan dengan enggunakan perhitungan dan analisa teoretik. Analisa ini diperlukan agar percobaan yang dilakukan keudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

Sistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant

Sistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant Siste Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant A 11 M. Andy udhito Progra Studi Pendidikan Mateatika FKIP Universitas Sanata Dhara Paingan Maguwoharjo Yogyakarta eail: arudhito@yahoo.co.id Abstrak elah

Lebih terperinci

KUANTIFIKASI JENIS KAYU BERDASARKAN SIFAT ELEKTRIK QUANTIFICATION THE TYPES OF WOOD BASED ELECTRICAL PROPERTIES

KUANTIFIKASI JENIS KAYU BERDASARKAN SIFAT ELEKTRIK QUANTIFICATION THE TYPES OF WOOD BASED ELECTRICAL PROPERTIES ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Deseber 2017 Page 3906 KUANTIFIKASI JENIS KAYU BERDASARKAN SIFAT ELEKTRIK QUANTIFICATION THE TYPES OF WOOD BASED ELECTRICAL PROPERTIES Zeny Firdha

Lebih terperinci

KLASIFIKASI TELUR AYAM DAN TELUR BURUNG PUYUH MENGGUNAKAN METODE CONNECTED COMPONENT ANALYSIS

KLASIFIKASI TELUR AYAM DAN TELUR BURUNG PUYUH MENGGUNAKAN METODE CONNECTED COMPONENT ANALYSIS Ikhwan Ruslianto KLASIFIKASI TELUR AYAM DAN TELUR BURUNG PUYUH MENGGUNAKAN METODE CONNECTED COMPONENT ANALYSIS IKHWAN RUSLIANTO Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan

Lebih terperinci

BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 )

BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 ) BAB IV BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelunya bahwa dala engonstruksi field GF(3 ) diperoleh dari perluasan field 3 dengan eilih polinoial priitif berderajat atas 3 yang dala hal

Lebih terperinci

PENGENALAN GENDER MEMANFAATKAN WAJAH MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KLASIFIKASI NEAREST NEIGHBOR

PENGENALAN GENDER MEMANFAATKAN WAJAH MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KLASIFIKASI NEAREST NEIGHBOR PENGENALAN GENDER MEMANFAATKAN WAJAH MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KLASIFIKASI NEAREST NEIGHBOR Ardilla Ayu Dewanti Ridwan, Ivanna K. Timotius, Iwan Setyawan PENGENALAN GENDER MEMANFAATKAN WAJAH MANUSIA

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017 Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi untuk Mengebangkan Budaya Iliah dan Inovasi terbarukan dala endukung Sustainable Developent Goals (SDGs) 2030 ANALISIS INTENSITAS MEDAN MAGNET EXTREMELY LOW FREQUENCY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.

Lebih terperinci

Estimasi Sinyal Quantitative Ultrasound QUS dengan Algoritma Space Alternate Generalized Expectation (SAGE)

Estimasi Sinyal Quantitative Ultrasound QUS dengan Algoritma Space Alternate Generalized Expectation (SAGE) JUISI, Vol. 03, No. 02, Agustus 2017 1 Estiasi Sinyal Quantitative Ultrasound QUS dengan Algorita Space Alternate Generalized Expectation (SAGE) Musayyanah 1, Yosefine Triwidyastuti 2, Heri Pratikno 3

Lebih terperinci

PEMILIHAN KRITERIA DALAM PEMBUATAN KARTU KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY AHP

PEMILIHAN KRITERIA DALAM PEMBUATAN KARTU KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY AHP E-Jurnal Mateatika Vol. 3, No. Januari 204, 25-32 ISSN: 2303-75 PEMILIHAN KRITERIA DALAM PEMBUATAN KARTU KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY AHP JOKO HADI APRIANTO, G. K. GANDHIADI 2, DESAK PUTU EKA

Lebih terperinci

ANALISA PENGGUNAAN GENEATOR INDUKSI TIGA FASA PENGUATAN SENDIRI UNTUK SUPLAI SISTEM SATU FASA

ANALISA PENGGUNAAN GENEATOR INDUKSI TIGA FASA PENGUATAN SENDIRI UNTUK SUPLAI SISTEM SATU FASA ANALISA PENGGUNAAN GENEATOR INDUKSI TIGA ASA PENGUATAN SENDIRI UNTUK SUPLAI SISTEM SATU ASA Maulana Ardiansyah, Teguh Yuwono, Dedet Candra Riawan Jurusan Teknik Elektro TI - ITS Abstrak Generator induksi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI AWAL PENYAKIT KEWANITAAN DAN KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI AWAL PENYAKIT KEWANITAAN DAN KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI AWAL PENYAKIT KEWANITAAN DAN KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER Myrda Septi Rahantika 1, Dwi Puspitasari 2, Rudy Ariyanto 3 1,2 Teknik Inforatika, Teknologi Inforasi,

Lebih terperinci

ANALISIS EMPIRICAL ORTHOGONAL FUNCTION (EOF) BERBASIS EIGEN VALUE PROBLEM (EVP) PADA DATASET SUHU PERMUKAAN LAUT INDONESIA

ANALISIS EMPIRICAL ORTHOGONAL FUNCTION (EOF) BERBASIS EIGEN VALUE PROBLEM (EVP) PADA DATASET SUHU PERMUKAAN LAUT INDONESIA ANALISIS EMPIRICAL ORTHOGONAL FUNCTION (EOF) BERBASIS EIGEN VALUE PROBLEM (EVP) PADA DATASET SUHU PERMUKAAN LAUT INDONESIA S. M. ROBIAL 1, S. NURDIATI 2, A. SOPAHELUWAKAN 3 Abstrak Data global Suhu Perukaan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART Prosiding Seinar Nasional Ilu Koputer dan Teknologi Inforasi Vol., No., Septeber 07 e-issn 540-790 dan p-issn 54-66X SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE

Lebih terperinci

Deteksi Citra Objek Lingkaran Dengan Menggunkan Metode Ekstraksi Bentuk Circularity

Deteksi Citra Objek Lingkaran Dengan Menggunkan Metode Ekstraksi Bentuk Circularity 54 Integer Journal, Vol 1, No 1, Maret 2016: 54-59 Deteksi Citra Objek Lingkaran Dengan Menggunkan Metode Ekstraksi Bentuk Circularity Hendro Nugroho Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut

Lebih terperinci

Dampak Pembangunan SMPN 3 Blitar Terhadap Kinerja Lalu Lintas Sekitarnya

Dampak Pembangunan SMPN 3 Blitar Terhadap Kinerja Lalu Lintas Sekitarnya Dapak Pebangunan SMPN 3 Blitar Terhadap Kinerja Lalu Lintas Sekitarnya Miftachul Huda 1), Dwi Muryanto 2) 1) Teknik Sipil, Teknik, Universitas Muhaadiyah Surabaya Jl. Sutorejo No. 59 Surabaya, 60113 Eail:

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY

BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY 3.1 Analisis Dinaika Model Hodgkin Huxley Persaaan Hodgkin-Huxley berisi epat persaaan ODE terkopel dengan derajat nonlinear yang tinggi dan sangat sulit

Lebih terperinci

RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1)

RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1) RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM Oleh : Aprizal (1) 1) Dosen Progra Studi Teknik Mesin. Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian Eail. ijalupp@gail.co

Lebih terperinci

KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER

KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER ACHMAD FAHRUROZI 1 1 Universitas Gunadarma, achmad.fahrurozi12@gmail.com Abstrak Masalah yang akan diangkat dalam makalah ini adalah bagaimana

Lebih terperinci

BAB 4 KAJI PARAMETRIK

BAB 4 KAJI PARAMETRIK Bab 4 Kaji Paraetrik BAB 4 Kaji paraetrik ini dilakukan untuk endapatkan suatu grafik yang dapat digunakan dala enentukan ukuran geoetri tabung bujursangkar yang dibutuhkan, sehingga didapatkan harga P

Lebih terperinci

ANALISA HASIL PERBANDINGAN IDENTIFIKASI CORE POINT PADA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE DIRECTION OF CURVATURE DAN POINCARE INDEX

ANALISA HASIL PERBANDINGAN IDENTIFIKASI CORE POINT PADA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE DIRECTION OF CURVATURE DAN POINCARE INDEX ANALISA HASIL PERBANDINGAN IDENTIFIKASI CORE POINT PADA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE DIRECTION OF CURVATURE DAN POINCARE INDEX Mohammad imron (1), Yuliana Melita (2), Megister Teknologi Informasi Institusi

Lebih terperinci

Segmentasi Citra menggunakan Support Vector Machine (SVM) dan Ellipsoid Region Search Strategy (ERSS) Arimoto Entropy berdasarkan Ciri Warna dan Tekstur Lukman Hakim 1, Siti Mutrofin 2, Evy Kamilah Ratnasari

Lebih terperinci

Klasifikasi Daun Dengan Perbaikan Fitur Citra Menggunakan Metode K-Nearest Neighbor

Klasifikasi Daun Dengan Perbaikan Fitur Citra Menggunakan Metode K-Nearest Neighbor Klasifikasi Daun Dengan Perbaikan Fitur Citra Menggunakan Metode K-Nearest Neighbor Febri Liantoni Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, Indonesia

Lebih terperinci

Klasifikasi Daun Dengan Perbaikan Fitur Citra Menggunakan Metode K-Nearest Neighbor

Klasifikasi Daun Dengan Perbaikan Fitur Citra Menggunakan Metode K-Nearest Neighbor Klasifikasi Daun Dengan Perbaikan Fitur Citra Menggunakan Metode K-Nearest Neighbor Febri Liantoni Jurusan Teknik Informatika, Institut Teknologi Adhi Tama, Surabaya, Indonesia febri.liantoni@gmail.com

Lebih terperinci

TERMODINAMIKA TEKNIK II

TERMODINAMIKA TEKNIK II DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DARMA PERSADA 2005 i DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II Disusun : ASYARI DARAMI YUNUS Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

User-Based Collaborative Filtering Dengan Memanfaatkan Pearson- Correlation Untuk Mencari Neighbors Terdekat Dalam Sistem Rekomendasi

User-Based Collaborative Filtering Dengan Memanfaatkan Pearson- Correlation Untuk Mencari Neighbors Terdekat Dalam Sistem Rekomendasi User-Based Collaborative Filtering Dengan Meanfaatkan Pearson- Correlation Untuk Mencari Neighbors Terdekat Dala Siste Rekoendasi Arvid Theodorus 1, Djoko Budiyanto Setyohadi 2, Ernawati 3 Magister Teknologi

Lebih terperinci

Penentuan Akar-Akar Sistem Persamaan Tak Linier dengan Kombinasi Differential Evolution dan Clustering

Penentuan Akar-Akar Sistem Persamaan Tak Linier dengan Kombinasi Differential Evolution dan Clustering Jurnal Kubik, Volue No. ISSN : 338-0896 Penentuan Akar-Akar Siste Persaaan Tak Linier dengan Kobinasi Differential Evolution dan Clustering Jaaliatul Badriyah Jurusan Mateatika, Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

Model Sistem Informasi Pencatatan Pengembangan Bangunan Gedung

Model Sistem Informasi Pencatatan Pengembangan Bangunan Gedung ISSN: 026-3284 077 Model Siste Inforasi Pencatatan Pengebangan Bangunan Gedung Rakhat Fajri, Rintana Arnie STMIK Banjarbaru Jalan Ahad Yani K. 33,5 Banjarbaru riefaz@gail.co, rintana.bj@gail.co Abstrak

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM)

PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM) PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM) Rima Tri Wahyuningrum *) Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tangan dengan menggunakan metode Support Vector Machine (SVM).

BAB III METODE PENELITIAN. tangan dengan menggunakan metode Support Vector Machine (SVM). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Di dalam desain penelitian ini akan menggambarkan proses pengenalan tulisan tangan dengan menggunakan metode Support Vector Machine (SVM). Praproses Input

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan studi (state of the art) Berikut penelitian yang telah dilakukan sebelumnya : 1. Penelitian dilakukan oleh Sigit Sugiyanto Feri Wibowo (2015), menjelaskan tentang klasifikasi

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Proses Produksi Teh Hitam di PT. Perkebunan Nusantara XII Unit Sirah Kencong

Pengendalian Kualitas Proses Produksi Teh Hitam di PT. Perkebunan Nusantara XII Unit Sirah Kencong JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (016) 337-350 (301-98X Print) D-37 Pengendalian Kualitas Proses Produksi Teh Hita di PT. Perkebunan Nusantara XII Unit Sirah Kencong Qulsu Dwi Anggraini, Haryono, Diaz

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelu sapai pada pendefinisian asalah network flow, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan engenai konsep-konsep dasar dari odel graph dan representasinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan daerah sebagai bagian yang integral dari pebangunan nasional dilaksanakan berdasakan prinsip otonoi daerah dan pengaturan suber daya nasional yang

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA HEURISTIK RAJENDRAN UNTUK PENJADUALAN PRODUKSI JENIS FLOW SHOP

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA HEURISTIK RAJENDRAN UNTUK PENJADUALAN PRODUKSI JENIS FLOW SHOP PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA HEURISTIK RAJENDRAN UNTUK PERJADUALAN PRODUKSI JENIS FLOW SHOP (Didik Wahyudi) PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA HEURISTIK RAJENDRAN

Lebih terperinci

Implementasi Sistem Keamanan Data dengan Menggunakan Teknik Steganografi End of File (EOF) dan Rabin Public Key Cryptosystem

Implementasi Sistem Keamanan Data dengan Menggunakan Teknik Steganografi End of File (EOF) dan Rabin Public Key Cryptosystem Ipleentasi Siste Keaanan Data dengan Menggunakan Teknik Steganografi End of File (EOF) dan Rabin Public Key Cryptosyste Henny Wandani 1, Muhaad Andri Budian, S.T, M.Cop.Sc, MEM 2, Aer Sharif. S.Si, M.Ko

Lebih terperinci

Perbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb

Perbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb Perbandingan Bilangan Doinasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Cob Reni Uilasari 1) 1) Jurusan Teknik Inforatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhaadiyah Jeber Eail : 1) reniuilasari@gailco ABSTRAK

Lebih terperinci

KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM

KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM (CUSUM) DAN EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE () DALAM MENDETEKSI PERGESERAN RATARATA PROSES Oleh: Nurul Hidayah 06 0 05 Desen pebibing:

Lebih terperinci

Laporan akhir fenomena dasar mesin BAB I PENDAHULUAN

Laporan akhir fenomena dasar mesin BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dala bidang konstruksi sifat aterial yang dapat terdefleksi erupakan suatu hal yantg sangat enakutkan karena bila saja hal tersebut terjadi aka struktur yang dibangun

Lebih terperinci

MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI

MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI Muhaad Aldo Aditiya Nugroho (13213108) Asisten: Dede Irawan (23214031) Tanggal Percobaan: 29/03/16 EL3215 Praktiku Siste Kendali Laboratoriu Siste Kendali dan Koputer - Sekolah

Lebih terperinci

Aplikasi Information Retrieval (IR) CATA Dengan Metode Generalized Vector Space Model

Aplikasi Information Retrieval (IR) CATA Dengan Metode Generalized Vector Space Model Aplikasi Inforation Retrieval (IR) CATA Dengan Metode Generalized Vetor Spae Model Hendra Bunyain, Chathalea Puspa Negara Jurusan Teknik Inforatika Fakultas Teknologi Inforasi, Universitas Kristen Maranatha.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem penglihatan manusia memiliki akurasi yang besar dalam mengenali

BAB I PENDAHULUAN. Sistem penglihatan manusia memiliki akurasi yang besar dalam mengenali BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem penglihatan manusia memiliki akurasi yang besar dalam mengenali objek 3 dimensi. Sistem penglihatan manusia dapat membedakan berbagai macam objek 3 dimensi

Lebih terperinci

APLIKASI CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL DENGAN FITUR WARNA DAN BENTUK

APLIKASI CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL DENGAN FITUR WARNA DAN BENTUK APLIKASI CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL DENGAN FITUR WARNA DAN BENTUK Arwin Halim 1, Hardy 2, Alvin Yufandi 3, Fiana 4 Program Studi Teknik Informatika, STMIK Mikroskil Jl. Thamrin No. 122, 124, 140 Medan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG )

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG ) PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG ) Siti Munawaroh, S.Ko Abstrak: Koperasi Aanah Sejahtera erupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. History Analysis), metode respon spektrum (Response Spectrum Method), dangaya

BAB I PENDAHULUAN. History Analysis), metode respon spektrum (Response Spectrum Method), dangaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gepa dapat terjadi sewaktu waktu akibat gelobang yang terjadi pada sekitar kita dan erabat ke segala arah.gepa bui dala hubungannya dengan suatu wilayah berkaitan

Lebih terperinci

BENTUK NORMAL SMITH DAN MATRIKS BAIK KIRI/KANAN

BENTUK NORMAL SMITH DAN MATRIKS BAIK KIRI/KANAN BENTUK NORMAL SMITH DAN MATRIKS BAIK KIRI/KANAN Yuiati (yui@ail.ut.ac.id) Universitas Terbuka ABSTRACT The Sith noral for and left good atrix have been known in atrix theore. Any atrix over the principal

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Sistem Fuzzy

Perancangan Sistem Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Sistem Fuzzy JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-58 Perancangan Siste Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Siste Fuzzy Mochaad Raa Raadhan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori pendukung dan penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan metode ekstraksi fitur, serta metode klasifikasi Support Vector Machine dalam

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA

PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA Babang Purwanggono, Andre Sugiyono Progra Studi Teknik

Lebih terperinci

ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG

ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG Jurnal Iliah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 2, Juli 2013 ISSN 2087-9334 (94-98) ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG Octaviani Litwina Ada Aluni

Lebih terperinci

Prediksi Umur Kelelahan Struktur Keel Buoy Tsunami dengan Metode Spectral Fatigue Analysis

Prediksi Umur Kelelahan Struktur Keel Buoy Tsunami dengan Metode Spectral Fatigue Analysis JURNAL TEKNIK ITS Vol., (Sept, ) ISSN: 3-97 G-59 Prediksi Uur Kelelahan Struktur Keel Buoy Tsunai dengan Metode Spectral Fatigue Analysis Angga Yustiawan dan Ketut Suastika Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Guru Berprestasi Menggunakan Fuzzy-Analytic Hierarchy Process (F-AHP) (Studi Kasus : SMA Brawijaya Smart School)

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Guru Berprestasi Menggunakan Fuzzy-Analytic Hierarchy Process (F-AHP) (Studi Kasus : SMA Brawijaya Smart School) Jurnal Pengebangan Teknologi Inforasi dan Ilu Koputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 5, Mei 2018, hl. 2095-2101 http://j-ptiik.ub.ac.id Siste Pendukung Keputusan Penentuan Guru Berprestasi Menggunakan Fuzzy-Analytic

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMETAAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KOTA PONTIANAK BERBASIS WEB

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMETAAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KOTA PONTIANAK BERBASIS WEB PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMETAAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KOTA PONTIANAK BERBASIS WEB Aey Indah Pratiwi Progra Studi Teknik Inforatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Lebih terperinci

DETEKSI WAJAH BERBASIS SEGMENTASI WARNA KULIT MENGGUNAKAN RUANG WARNA YCbCr & TEMPLATE MATCHING

DETEKSI WAJAH BERBASIS SEGMENTASI WARNA KULIT MENGGUNAKAN RUANG WARNA YCbCr & TEMPLATE MATCHING DETEKSI WAJAH BERBASIS SEGMENTASI WARNA KULIT MENGGUNAKAN RUANG WARNA YCbCr & TEMPLATE MATCHING Rony Wijanarko *, Nugroho Eko Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang Jl. Menoreh Tengah X/22 Semarang

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA LOCALLY OPTIMAL HARD HANDOFF TERHADAP KECEPATAN DAN KORELASI JARAK

ANALISIS ALGORITMA LOCALLY OPTIMAL HARD HANDOFF TERHADAP KECEPATAN DAN KORELASI JARAK ANALISIS ALGORITMA LOCALLY OPTIMAL HARD HANDOFF TERHADAP KECEPATAN DAN KORELASI JARAK Lucky T Sianjuntak, Maksu Pine Departeen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Suatera Utara, Medan e-ail : LuckyTrasya@gail.co

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH EXPOSURE TERHADAP PERFORMA ALGORITMA SIFT UNTUK IMAGE MATCHING PADA UNDERWATER IMAGE

ANALISIS PENGARUH EXPOSURE TERHADAP PERFORMA ALGORITMA SIFT UNTUK IMAGE MATCHING PADA UNDERWATER IMAGE ANALISIS PENGARUH EXPOSURE TERHADAP PERFORMA ALGORITMA SIFT UNTUK IMAGE MATCHING PADA UNDERWATER IMAGE HANANTO DHEWANGKORO A11.2009.04783 Universitas Dian Nuswantoro. Semarang, Indonesia Email: hanantodhewangkoro@gmail.com

Lebih terperinci

MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN

MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN 43 MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : MATERI KULIAH: Mekanika klasik, Huku Newton I, Gaya, Siste Satuan Mekanika, Berat dan assa, Cara statik engukur gaya.. POKOK BAHASAN: DINAMIKA PARTIKEL 6.1 MEKANIKA

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan 2 III. KERANGKA PEMIKIRAN Proses produksi di bidang pertanian secara uu erupakan kegiatan dala enciptakan dan enabah utilitas barang atau jasa dengan eanfaatkan lahan, tenaga kerja, sarana produksi (bibit,

Lebih terperinci

Pengenalan Telur Berdasarkan Karakteristik Warna Citra Yustina Retno Wahyu Utami 2)

Pengenalan Telur Berdasarkan Karakteristik Warna Citra Yustina Retno Wahyu Utami 2) Pengenalan Telur Berdasarkan Karakteristik Warna Citra Yustina Retno Wahyu Utami 2) ISSN : 1693 1173 Abstrak Pengenalan obyek pada citra merupakan penelitian yang banyak dikembangkan. Salah satunya pengenalan

Lebih terperinci

Oleh: Angger Gusti Zamzany( ) Dosen Pembimbing: Dr. Dwi Ratna Sulistyaningrum, S.Si, M.T.

Oleh: Angger Gusti Zamzany( ) Dosen Pembimbing: Dr. Dwi Ratna Sulistyaningrum, S.Si, M.T. Oleh: Angger Gusti Zamzany(1210100 073) Dosen Pembimbing: Dr. Dwi Ratna Sulistyaningrum, S.Si, M.T. DAFTAR ISI I II III IV V VI PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PENGUJIAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, VOLUME DAN KEPADATAN LALU LINTAS RUAS JALAN SILIWANGI SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, VOLUME DAN KEPADATAN LALU LINTAS RUAS JALAN SILIWANGI SEMARANG HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, OLUME DAN KEPADATAN LALU LINTAS RUAS JALAN SILIWANGI SEMARANG Eko Nugroho Julianto Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Searang (UNNES) Gedung E4, Kapus

Lebih terperinci

PENGENALAN POLA HURUF ALPHABET ABSTRAK

PENGENALAN POLA HURUF ALPHABET ABSTRAK PENGENALAN POLA HURUF ALPHABET Tugas Akhir N. A. Pamungkas 1, Firdaus 2, E. S. Wahyuni 3 1. Penulis, Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas Islam Indonesia 2. Dosen Pembimbing, Staf Pengajar di Jurusan

Lebih terperinci

Penyelesaian Algortima Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Problem (CSP) Satu Dimensi

Penyelesaian Algortima Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Problem (CSP) Satu Dimensi Penyelesaian Algortia Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Proble (CSP) Satu Diensi Putra BJ Bangun, Sisca Octarina, Rika Apriani Jurusan Mateatika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya

Lebih terperinci

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah Konferensi Nasional Siste & Inforatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Penerapan Metode Sipleks Untuk Optialisasi Produksi Pada UKM Gerabah Ni Luh Gede Pivin Suwirayanti STMIK STIKOM Bali Jl. Raya

Lebih terperinci

(R.4) PENGUJIAN DAN PEMODELAN ASOSIASI DUA VARIABEL KATEGORIK MULTI-RESPON DENGAN METODE BOOTSTRAP DAN ALGORITMA GANGE

(R.4) PENGUJIAN DAN PEMODELAN ASOSIASI DUA VARIABEL KATEGORIK MULTI-RESPON DENGAN METODE BOOTSTRAP DAN ALGORITMA GANGE (R.4) PENGUJIAN DAN PEMODELAN ASOSIASI DUA VARIABEL KATEGORIK MULTI-RESPON DENGAN METODE BOOTSTRAP DAN ALGORITMA GANGE Giat Sudrajat Saruda, 2 Septiadi Padadisastra, 3 I Gede Nyoan Mindra Jaya Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN 35 BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN Skripsi ini bertujuan untuk elihat perbedaan hasil pengukuran yang didapat dengan enjulahkan hasil pengukuran enggunakan kwh-eter satu fasa pada jalur fasa-fasa dengan

Lebih terperinci

TRANSFORMASI MODEL WARNA YUV DAN FUZZY SUPPORT VECTOR MACHINE UNTUK KLASIFIKASI CITRA SATELIT

TRANSFORMASI MODEL WARNA YUV DAN FUZZY SUPPORT VECTOR MACHINE UNTUK KLASIFIKASI CITRA SATELIT TRANSFORMASI MODEL WARNA YUV DAN FUZZY SUPPORT VECTOR MACHINE UNTUK KLASIFIKASI CITRA SATELIT Ahmad Afif Supianto 1, Sutrisno 2 Informatika/Ilmu Komputer, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENTERJEMAH KODE ISYARAT TANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DETEKSI TEPI PADA ARM 11 OK6410B

IMPLEMENTASI PENTERJEMAH KODE ISYARAT TANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DETEKSI TEPI PADA ARM 11 OK6410B IMPLEMENTASI PENTERJEMAH KODE ISYARAT TANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DETEKSI TEPI PADA ARM 11 OK6410B Heri Setiawan, Iwan Setyawan, Saptadi Nugroho IMPLEMENTASI PENTERJEMAH KODE ISYARAT TANGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET TI PADA KEMENTERIAN AGAMA KOTA PROBOLINGGO Zulfikar Rahan 1) Arifin Puji Widodo 2) Anjik Sukaaji 3) S1 / Jurusan Siste Inforasi Institut Bisnis dan Inforatika STIKOM Surabaya

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI

PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI Bayu Surya Dara T, Ir. Hera Widyastuti, MT. PhD., Istiar, ST. MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 26 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengukuran Parameter Mutu Jeruk Pontianak Secara Langsung Dari Hasil Pemutuan Manual Pemutuan jeruk pontianak secara manual dilakukan oleh pedagang besar dengan melihat diameter

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Energi atahari sebagai suber energi pengganti tidak bersifat polutif, tak dapat habis, serta gratis dan epunyai prospek yang cukup baik untuk dikebangkan. Apalagi letak geografis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada proses pengenalan huruf tulisan tangan Katakana menggunakan metode Fuzzy Feature Extraction

Lebih terperinci

PENCARIAN ISI CITRA MENGGUNAKAN METODE MINKOWSKI DISTANCE

PENCARIAN ISI CITRA MENGGUNAKAN METODE MINKOWSKI DISTANCE PENCARIAN ISI CITRA MENGGUNAKAN METODE MINKOWSKI DISTANCE Budi Hartono 1, Veronica Lusiana 2 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang Jl Tri Lomba

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Line Suction Terhadap Performansi Mesin Pendingin 1)

Analisis Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Line Suction Terhadap Performansi Mesin Pendingin 1) JURNAL TEKNIK MESIN Vol 4, No 2, Oktober 2002: 94 98 Analisis Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Line Suction Terhadap Perforansi Mesin Pendingin ) Ekadewi Anggraini Handoyo Dosen Fakultas Teknologi

Lebih terperinci