PEMILIHAN KRITERIA DALAM PEMBUATAN KARTU KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY AHP
|
|
- Devi Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 E-Jurnal Mateatika Vol. 3, No. Januari 204, ISSN: PEMILIHAN KRITERIA DALAM PEMBUATAN KARTU KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY AHP JOKO HADI APRIANTO, G. K. GANDHIADI 2, DESAK PUTU EKA NILAKUSMAWATI 3,2,3 Jurusan Mateatika FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jibaran-Bali e-ail: 2 3 Abstract The rise of credit card users, ake banks copete to provide a wide range of offers to attract custoers. This study ais to deterine the priority criteria selected custoers for establishent credit cards by using a fuzzy AHP ethod. Method fuzzy AHP is a cobination of the AHP ethod and fuzzy ethod. Fuzzy AHP approach particularly triangular fuzzy nuber approach to the AHP scale should be able to iniize uncertainty for the results obtained are ore accurate. The criteria used for this study is the interest rate, the proo/discount, liit, and annual dues. Based on the steps of calculation of data obtained fuzzy AHP respondents have value CR = 0.049, which eans consistent because it eets the standards set CR < 0.0 and that becae the order of priority are liit, proo/discount, interest rate, and continued with weights of priorities are 0408, 0.28, 0.6, and Keywords: AHP, Fuzzy Analytic Hierarchy Process (FAHP), Criteria of Credit Card, Consistensy Ratio, Weight Priority. Pendahuluan Mengikuti perkebangan zaan saat ini, aspek finansial yang berkebang pesat dala satu sisi kehidupan asyarakat adalah araknya penggunaan kartu kredit. Kartu kredit erupakan alat pebayaran pengganti uang tunai dan dapat digunakan di tepattepat yang bersedia eneria pebayaran enggunakan kartu kredit yang diiliki oleh orang tersebut (Suyatno, T., dkk. 997). Pada penelitian ini akan dipelajari prioritas kriteria nasabah dala pebuatan kartu kredit di suatu bank. Metode yang digunakan untuk enentukan prioritas tersebut adalah Fuzzy Analytic Hierarchy Process (FAHP). Fuzzy Analytic Hierarchy Process (FAHP) erupakan salah satu etode yang dipakai untuk endukung keputusan. Metode ini erupakan gabungan dari etode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan pendekatan fuzzy khususnya pendekatan triangular fuzzy nuber. Logika fuzzy erupakan sebuah logika yang eiliki nilai kekaburan atau kesaaran (Fuzzyness) antara dua nilai. Pendekatan fuzzy khususnya pendekatan triangular fuzzy nuber terhadap skala AHP diharapkan apu untuk einialisasi ketidakpastian sehingga diharapkan hasil yang diperoleh lebih akurat (Kusuadewi dan Purnoo, 200). Berdasarkan latar belakang asalah, aka yang enjadi ruusan perasalahan dala penelitian ini adalah bagaiana ebangun siste pengabilan keputusan peilihan kriteria dala pebuatan kartu kredit dengan enggunakan etode Fuzzy Analitical Hierarchy Process (FAHP) sebagai alat bantu dala engabil keputusan untuk enentukan prioritas kriteria yang akan dipilih. Mahasiswa Jurusan Mateatika FMIPA Universitas Udayana 2 Staf Pengajar Jurusan Mateatika FMIPA Universitas Udayana 25
2 Joko Hadi,A., G.K.Gandhiadi, D.P.E. Nilakusuawati Peilihan Kriteria dala Pebuatan Kartu kredit dengan Menggunakan Metode Fuzzy AHP Tujuan dari penelitian ini adalah untuk ebangun siste pengabilan keputusan sebagai alat bantu dala engabil keputusan untuk enentukan urutan prioritas kriteria yang akan dipilih nasabah dala pebuatan kartu kredit dan enerapakan etode FAHP dala siste pengabilan keputusan studi kasus peilihan kriteria dala pebuatan kartu kredit. Dala penelitian ini, untuk enghindari terlalu luasnya asalah, aka batasan kriteriakriteria yang dipakai dala pebuatan kartu kredit adalah suku bunga, proo/diskon, liit, dan iuran tahunan. Siste pendukung keputusan yang dirancang yaitu enggunakan etode fuzzy AHP. Penelitian ini diharapkan dapat eberikan anfaat sebagai bahan asukan atau inforasi bagi bank penerbit kartu kredit tentang kriteria prioritas nasabah dala pebuatan kartu kredit. Hasil penelitian ini juga beranfaat sebagai acuan pengabilan keputusan dala eningkatkan kuantitas nasabah pengguna kartu kredit. 2. Ulasan Pustaka 2. Analytical Hierarchy Process (AHP) AHP erupakan suatu etode pengabilan keputusan dan suatu teori pengukuran yang digunakan untuk engukur skala rasio, baik dari perbandingan-perbandingan berpasangan diskrit aupun kontinu (Saaty, 987 ). Tahapan-tahapan proses dala etode AHP (Apriyanto, 2008) adalah: a) Mendefinisikan asalah dan tujuan yang diinginkan. b) Mebuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan, kriteria-kriteria dan alternatif-alternatif pilihan. c) Mebentuk atriks perbandingan berpasangan terhadap asing-asing kriteria untuk analisis nuerik.nilai nuerik yang diberikan untuk seluruh perbandingan diperoleh dari skala sapai 9 yang telah ditetapkan, seperti tapak pada Tabel. Tabel. Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan Tingkat Definisi Kepentingan Saa penting 3 Sedikit lebih penting 5 Lebih penting 7 Sangat penting 9 Mutlak lebih penting Nilai diantara dua pilihan yang 2,4,6,8 berdekatan Resiprokal Kebalikan Suber: Saaty, T. L. and L. G. Vargas (202) d) Menguji konsistensi hirarki. Jika nilai konsistensi rasio yang dihasilkan tidak eenuhi standar yang ditetapkan yaitu Consistency Ratio (CR) < 0, aka penilaian harus diulang kebali. 2.2 Eigen value dan Eigen vector Jika atriksa berukuran n x n, dapat didiagonalkan dan λ, λ 2,..., λ n erupakan nilai eigen dari A yang eenuhi hubungan λ > λ 2 λ n > 0 Karena atriksa dapat didiagonalkan, vektor eigenv,, v n asing-asing berkaitan dengan eigen λ, λ 2,..., λ n dan ebentuk basis di R n. sehingga sebarang vektor x 0 di R n dapat dituliskan sebagai (Budhi, 995): x 0 = s v + s 2 v s n v n() Jika persaaan () dikalikan dengana, diperoleh Ax 0 = A(s v + s 2 v s n v n ) = s Av + s 2 Av s n Av n = s λ v + s 2 λ 2 v s n λ n v n Dari hasil Ax 0 untuk eperoleh A k x 0 aka dilakukan perkalian dari hasil terakhir 26
3 E-Jurnal Mateatika Vol. 3, No. Januari 204, ISSN: dengan A, hal ini dilakukan berulang-ulang sapai dengan k kali. A k x 0 = s λ k v + s 2 λ 2 k v s n λ n k v n = λ k (s v + s 2 ( λ 2 λ )k v s n ( λ n λ )k v n) (2) Jika k akin besar, nilai ( λ i λ )k akan akin kecil untuk i = 2,...,n, karena λ i λ <. Oleh karena itu, untuk k yang cukup besar pada persaaan (2) kurang lebih akan enjadi A k x 0 s λ k v (3) Persaaan (3) erupakan hapiran dari kelipatan vektor eigen v tersebut, yaitu vektor A k x 0. Vektor A k x 0 erupakan hapiran vektor eigen yang berkaitan dengan nilai eigen terbesar v. Makin besar nilai k akin baik pula hapiran A k x 0 terhadap sebuah vektor eigen dari A. Setelah diperoleh vektor eigenv atau kelipatannya, nilai eigen yang berkaitan dapat dihitung sebagai berikut. Karena Av = λ v, aka atau Av v = λ v v λ = Av v v v Ruus nilai eigen ini disebut ruus pebagian Rayleigh (Budhi, 995). 2.3 Uji Konsistensi dan Indeks Rasio dan FAHP Dengan etode AHP yang eakai persepsi pebuat keputusan sebagai inputnya aka ketidakkonsistenan ungkin terjadi karena anusia eiliki keterbatasan dala enyatakan persepsinya. Berdasarkan kondisi ini, untuk enunjukkan atriks berordo n konsisten dapat diperoleh elalui langkahlangkah berikut ini (Saaty, T, L, and L, G. Vargas, 202): 2. Menentukan nilai Consistency Index yang dapat diperoleh dengan persaaan: dengan, CI = (λ ax n) (n ) CI =Rasio penyipangan (deviasi) konsistensi (consistency index) λ ax = Nilai eigen terbesar dari atriks berordo n N = Ordo atriks Apabila CI bernilai nol, aka pair-wise coparison atrix tersebut konsisten. Batas ketidakkonsistenan (inconsistency) yang telah ditetapkan oleh Saaty (987) ditentukan dengan enggunakan Rasio Konsistensi (CR), yaitu perbandingan indeks konsistensi (CI) dengan nilai rando indeks (RI) yang diperlihatkan pada Tabel 2. Nilai ini bergantung pada ordo atriks n. Dengan deikian, Rasio Konsistensi dapat diruuskan sebagai berikut: CR = CI RI CR = Consistency Ratio RI = RandoIndex Tabel 2. Nilai Rando Indeks (RI) N R I Suber: Saaty, T. L. and L. G. Vargas (202). 49 Bila atriks pair wise coparison epunyai nilai CR <0,00 aka ketidakkonsistenan pendapat dari pengabil keputusan asih dapat diteria dan apabila tidak deikian aka penilaian harus diulang. Jika hasil eenuhi CR < 0,00 aka dilakukan pengubahan bobot penilaian perbandingan berpasangan pada skala AHP ke dala bilangan triangular fuzzy (Chang, D.Y., 992).. Menentukan nilai vektor eigen dan λ ax 27
4 Joko Hadi,A., G.K.Gandhiadi, D.P.E. Nilakusuawati Peilihan Kriteria dala Pebuatan Kartu kredit dengan Menggunakan Metode Fuzzy AHP Tabel 3. Fungsi Keanggotaan Bilangan Fuzzy Skala Fuzzy Invers Skala Fuzzy Definisi dengan nilai TF (,, ) (,, ) Saa penting 2 dengan nilai TF (/2,, 3/2) (2/3,, 2) Pertengahan 3 dengan nilai Sedikit lebih (/2, 2/3, ) TF (, 3/2, 2) penting 4 dengan nilai TF (3/2, 2, 5/2) (2/5, /2, 2/3) Pertengahan 5 dengan nilai TF (2, 5/2, 3) (/3, 2/5, /2) Lebih penting 6 dengan nilai TF (5/2, 3, 7/2) (2/7, /3, 2/5) Pertengahan 7 dengan nilai TF (3, 7/2, 4) (/4, 2/7, /3) Sangat penting 8 dengan nilai TF (7/2, 4, 9/2) (2/9, /4, 2/7) Pertengahan 9 dengan nilai Mutlak lebih (2/9 2/9, /4) TF (4, 9/2, 9/2) penting Suber: Chang, D.Y. (992) Selanjutnya diberikan aturan-aturan operasi aritatika triangular fuzzy nuber yang uu digunakan. Misalkan terdapat 2 TFN yaitu: M = (l,, u ) danm 2 = (l 2, 2, u 2 ), berlaku M M 2 =(l +l 2, + 2, u + u 2) M M 2 = (l -l 2, - 2, u - u 2) M M 2 =(l.l 2,. 2, u.u 2) λ M 2 =(λ.l 2, λ. 2, λ.u 2) M = (/ u, /, /l ) Dari atriks triangular fuzzy ditentukan nilai fuzzy synthetic extent untuk setiap kriteria (Chang, D. Y. 996). S i = M j gi j = n i = j = M j gi (4) Setelah itu ebandingkan nilai fuzzy synthetic extent (S i S k). Dari hasil perbandingan nilai fuzzy synthetic extent(s i S k) aka diabil nilai iniunya, yaitu: d l= in V(S i S k) Menghitung noralitas vektor bobot dan nilai iniu dilakukan untuk eperoleh nilai asing-asing kriteria sehingga diperoleh prioritas dari kriteria tersebut. W= (d, d 2,, d n) T Dengan peruusan noralisasinya adalah: d l = d l n i= d i untukl =, 2,..., n (5) 3. Metode Penelitian Pengolahan data pada penelitian ini enggunakan bantuan progra Excel, untuk encapai tujuan penelitian digunakan etode FAHP. Adapun langkah-langkah analisis data dala penelitian ini adalah:. Menyusun kriteria eliputi: suku bunga, proo/diskon, liit, dan iuran. 2. Menyebarkan kuisioner kepada responden dengan skala AHP yang telah ditetapkan enurut Saaty, T, L (987). 3. Menyusun bobot nilai kriteria dari hasil rataan kuisioner yang telah diisi pada atriks berpasangan. 4. Menguji konsistensi hirarki. Jika tidak eenuhi dengan CR < 0,00 aka penilaian diulang dengan perbaikan perbandingan berpasangan. 5. Jika hasil eenuhi CR < 0,00 aka dilakukan pengubahan bobot penilaian perbandingan berpasangan pada skala AHP ke dala bilangan triangular fuzzy. 6. Dari atriks triangular fuzzy ditentukan nilai fuzzy synthetic extent untuk tiap-tiap kriteria dan sub kriteria, dengan enggunakan persaaan (). 7. Mebandingkan nilai fuzzy synthetic extent (S i S k). 8. Dari hasil perbandingan nilai fuzzy synthetic extent aka diabil nilai iniunya, yaitu: d i = in V(S i S k) 9. Menghitung noralitas vektor bobot dan nilai iniu dilakukan untuk eperoleh nilai asing-asing kriteria sehingga diperoleh prioritas dari kriteria tersebut dengan enggunakan persaaan (5). 28
5 E-Jurnal Mateatika Vol. 3, No. Januari 204, ISSN: Hasil dan Pebahasan Berdasarkan identifikasi data yang telah dilakukan dari hasil wawancara keudian disusun enjadi sebuah struktur hirarki yang erupakan tujuan dari peecahan asalah pengabilan keputusan dala penelitian ini yaitu peilihan kriteria dala pebuatan kartu kredit. Kriteria yang telah dipilih adalah suku bunga, proo/diskon, liit, dan iuran tahunan. Selengkapnya dapat di lihat pada Gabar berikut ini Gabar. Struktur Hirarki Kriteria Pada langkah awal penelitian enyebar kuisioner kepada 50 responden yang epunyai kartu kredit. Dari hasil kuisioner dibentuk atriks perbandingan antar kriteria. Dari sini setiap kriteria dicari nilai rataratanya. Selanjutnya nilai rata-rata dibulatkan ke nilai yang endekati skala penilaian perbandingan berpasangan AHP yang terdapat pada Tabel. yaitu a endekati /3 yang erupakan kebalikan dari 3 yang artinya proo sedikit lebih penting dari pada suku bunga b endekati /3 yang erupakan kebalikan dari 3 yang artinya liit sedikit lebih penting dari pada suku bunga c endekati 2 yang artinya suku bunga diantara saa penting dan sedikit lebih penting dari pada iuran tahunan d endekati /3 yang erupakan kebalikan dari 3 yang artinya liit sedikit lebih penting dari pada proo e endekati 3 yang artinya proo sedikit lebih penting dari pada iuran tahunan f endekati 5 yang artinya liit lebih penting dari pada iuran tahunan. Dari perhitungan di atas diperoleh perbandingan berpasangan sebagai berikut: Tabel 4. Matriks Perbandingan Berpasangan A B C D A /3 /3 2 B 3 /3 3 C D /2 /3 /5 Selanjutnya untuk endapatkan λ aksiu, langkah pertaa adalah enghitung nilai vektor eigen yaitu: dengan cara engalikan vektor perbandingan berpasangan untuk seua kriteria sapai encapai nilai tertentu x = x = x = Setelah itu untuk endapatkan nilai vektor eigen dari hasil perkalian terakhir vektor perbandingan berpasangan untuk seua kriteria yaitu dengan enjulahkan setiap 29
6 Joko Hadi,A., G.K.Gandhiadi, D.P.E. Nilakusuawati Peilihan Kriteria dala Pebuatan Kartu kredit dengan Menggunakan Metode Fuzzy AHP nilai baris dan hasil penjulahan tersebut dijulahkan kebali keudian setiap eleen dibagi dengan julah tersebut sehingga diperoleh nilai vektor eigennya. Tabel 5. Vektor Eigen A B C D Untuk encari λ aksiu diperoleh dari engalikan hasil perkalian terakhir vektor perbandingan berpasangan untuk seua kriteria dengan vektor eigen dan ebagikan kebali terhadap vektor eigen A k v = λ k v. Maka diperoleh nilai λ aksiu sebagai berikut: x = / /0.265 = / / Jadi, λ aksiu = = 4.3 Karena atriks berordo 4 (yakni terdiri dari 4 kriteria), nilai indeks konsistensi yang diperoleh: CI = λ ax n n = = = Vektor Eigen A B C D Karena CR < 0,00 berarti preferensi responden adalah konsisten, aka perbandingan berpasangan AHP diubah ke dala perbandingan berpasangan fuzzy AHP yaitu sebagai berikut. a) Mebuat atriks perbandingan berpasangan fuzzy yaitu dengan cara enggantikan nilai skala AHP dengan nilai skala bilangan segitiga fuzzy yang terdapat pada Tabel 6 Tabel 6. Matriks Perbandingan Berpasangan Fuzzy AHP A B C D l u l u l u l u A /2 2/3 /2 2/3 /2 3/2 B 3/2 2 /2 2/3 3/2 2 C 3/ /2 3 D 2/3 2 /2 2/3 /3 2/5 /2 b) Menghitung nilai fuzzy synthetic extent. n S i = M j gi j M gi j = i = j = Untuk enghitung nilai fuzzy synthetic extent yang pertaa adalah dengan enghitung nilai M j gi = j = ( l j, j, u j ) dengan j = j = j = operasi penjulahan pada tiap-tiap bilangan triangular fuzzy dala setiap baris. Tabel 7. Nilai Fuzzy Synthetic Exten l A,B,C,D A,B,C,D u A,B,C,D 5/2 0/3 9/2 7/2 28/ /2 8 5/6 46/5 9/2 Berdasarkan Tabel 2 Untuk n = 4, aka RI = 0.89, aka: CR = CI RI = =
7 E-Jurnal Mateatika Vol. 3, No. Januari 204, ISSN: Keudian enghitung nilai n i = j = j M gidengan operasi penjulahan untuk keseluruhan bilangan triangular fuzzy dala atriks perbandingan berpasangan. Tabel 8. Julah Fuzzy Synthetic Extent l A,B,C,D A,B,C,D u A,B,C,D A B C D n Jadi untuk nilai j M gi adalah i = j = ( 23, 7.567, 3.5 ) selanjutnya dihitung nilai fuzzy syntethic extent untuk tiap kriteria utaa dengan. S = (2.5, 3.334, 4.5) ( 23, = (0.09, 0.89, 0.333) S 2 = (3.5, 4.667, 6) ( 23, = (0.52, 0.266, 0.444) S 3 = (5, 6.5, 8) ( 23, = (0.27, 0.369, 0.593), ) , ) , ) S 4 = (2.5, 3.067, 4.5) ( 23, = (0.09, 0.75, 0.333), ) Jadi nilai fuzzy syntethic extent untuk tiap kriteria dapat dilihat pada Tabel 9 Tabel 9. Nilai fuzzy syntethic extent untuk tiap kriteria utaa l u S S S S c) Menghitung perbandingan tingkat keungkinan antar fuzzy syntethic extent dengan nilai iniunya. = { Langkah pertaa adalah eperbandingkan nilai setiap fuzzy syntethic extent V(S 2 S ),yaitu: V(S S 2) = V(S S 3) = V(S S 4) = V(S 2 S ) = V(S 2 S 3) = V(S 2 S 4) = V(S 3 S ) = V(S 3 S 2) = V(S 3 S 4) = V(S 4 S ) = V(S 4 S 2) = V(S 4 S 3) =, jika 2 0, jikal u 2 l u 2 ( 2 u 2 ) ( l ) lainnya ( ) ( ) = ( ) ( ) = ( ) ( ) = ( ) ( ) = ( ) ( ) = ( ) ( ) = Setelah didapat nilai perbandingan dari setiap fuzzy syntethic extent lalu diabil nilai iniunya, yaitu: d i = in V(S i S k) untuk k =, 2,, n; k i. d = V(S S 2, S 3, S 4) = in(0.702, 0.392, ) = d 2 = V(S 2 S, S 3, S 4) = in(, 0.688, ) = d 3 = V(S 3 S, S 2, S 4) = in(,, ) = d 4 = V(S 4 S, S 2, S 3) = in(0.94, 0.665, 0.374) =
8 Joko Hadi,A., G.K.Gandhiadi, D.P.E. Nilakusuawati Peilihan Kriteria dala Pebuatan Kartu kredit dengan Menggunakan Metode Fuzzy AHP Keudian dilakukan perhitungan bobot dan noralisasi vektor bobot sehingga diketahui nilai bobot kriteria utaa. W = (d, d 2, d 3, d 4) T W = (0.392, 0.688,, 0.374) danw= (d, d 2, d 3, d 4) T dengan d l = d l n i= d i enghasilkan noralisasi vektor bobot antar kriteria utaanya yaitu: W= (0.6, 0.28, 0.408, 0.52) Dari uji konsistensi dapat dilihat bahwa bobot prioritas pada kriteria utaa yaitu liit (d 3), proo/diskon (d 2), suku bunga (d ), dan iuran (d 4), adalah 0.408, 0.28, 0.6, dan Gabar 2. Bobot Prioritas Peilihan Kriteria dala Pebuatan Kartu Kredit 5. Kesipulan Berdasarkan hasil yang telah diperoleh pada kasus Peilihan Kriteria dala Pebuatan Kartu Kredit, aka dapat ditarik kesipulan bahwa etode Fuzzy AHP dapat digunakan untuk enentukan bobot prioritas pada asing-asing kriteria. Dari hasil analisis bobot prioritas pada kriteria utaa dengan Fuzzy AHP, kriteria liit epunyai pengaruh paling besar bagi nasabah dala enggunakan kartu kredit sebesar 40.8%, sedangkan proo/diskon sebesar 28%, suku bunga sebesar 6% dan yang terakhir adalah iuran tahunan sebesar 5,2%. Dari elihat hasil total rangking di atas, disarankan kepada bank-bank agar dapat elihat peluang yang lebih baik untuk eberikan penawaranpenawaran dala enarik nasabah untuk ebuat kartu kredit Daftar Pustaka Apriyanto, Agus, 2008, Perbandingan Kelayakan Jalan Beton dan Aspal dengan Metode Analityc Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus Jalan Raya Deak- Godong), Thesis tidak diterbitkan, Searang, Progra Pascasarjana Universitas Diponegoro Budhi, Wono Setya, 995. Aljabar Linier. Jakarta:Graedia Pustaka Uta Chang, D.Y., 992, Extent Analysis and Synthetic Decision, Optiization Techniques and Applications, World Scientific, Singapore, : Applications of The Extent Analysis Method on Fuzzy AHP. European Jurnal of Operational Research, 95, Kusuadewi, Sri dan Hari Purnoo, 200, Aplikasi Logika Fuzzy Untuk Pendukung Keputusan, Edisi 2, Graha Ilu, Yogyakarta Saaty, T, L, 987, Uncertainty and Rank Order in The Analytic Hierarchy Process. European Journal of Operation Research 32:27-37 Saaty, T, L, and L, G. Vargas, 202. Models, Methods, Concepts & Applications of the Analytic Hierarchy Process, International Series in Operations Research & Manageent Science, Vol. 75, 2 nd edition. New York: Springer Suyatno, T., dkk Dasar-dasar Perkreditan. Jakarta : PT. Graedia Pustaka Utaa. 32
E - J u r n a l M a t e m a t i k a
E-Jurnal Matematika file:///f:/nila FILE/e-JURNAL MATEMATIKA/E-JURNAT MATEMA... of 2 7/9/204 2:5 PM M a t e m a t i k a E - J u r n a l OPEN JOURNAL SYSTEMS Journal Help USER Username Password Remember
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto. Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, terdiri atas kata oikos dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, terdiri atas kata oikos dan nomos. Oikos berarti rumah tangga, nomos berarti aturan. Sehingga
Lebih terperinciPENERAPAN METODE FUZZY AHP DALAM PENENTUAN SEKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEREKONOMIAN PROVINSI BALI
E-Jurnal Matematika Vol. 5 (2), Mei 2016, pp. 59-66 ISSN: 2303-1751 PENERAPAN METODE FUZZY AHP DALAM PENENTUAN SEKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEREKONOMIAN PROVINSI BALI Tjokorda Gde Agung Friska Adnyana
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Tirta Ala Seesta. Perusahaan tersebut berlokasi di Desa Ciburayut, Kecaatan Cigobong, Kabupaten Bogor. Peilihan objek
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian
39 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini terasuk tipe penelitian dengan pendekatan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis ini dipergunakan untuk enggabarkan tentang
Lebih terperinciPENENTUAN FAKTOR PRIORITAS MAHASISWA DALAM MEMILIH TELEPON SELULER MERK BLACKBERRY DENGAN FUZZY AHP ABSTRAK
JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 73-82 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENENTUAN FAKTOR PRIORITAS MAHASISWA DALAM MEMILIH TELEPON SELULER MERK BLACKBERRY
Lebih terperinciPENENTUAN FAKTOR PRIORITAS MAHASISWA DALAM MEMILIH TELEPON SELULER MERK BLACKBERRY DENGAN FUZZY AHP. Hanien Nia H Shega, Rita Rahmawati, Hasbi Yasin 3
PENENTUAN FAKTOR PRIORITAS MAHASISWA DALAM MEMILIH TELEPON SELULER MERK BLACKBERRY DENGAN FUZZY AHP Hanien Nia H Shega, Rita Rahmawati, Hasbi Yasin 3 Mahasiswa Jurusan Statistika FSM Universitas Diponegoro,3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
19 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analytic Hierarchy Process (AHP) Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dikembangkan oleh Thomas L. Saaty pada tahun 70 an ketika di Warston school. Metode AHP merupakan salah
Lebih terperinciSIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH
SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Mateatika Oleh : NURSUKAISIH 0854003938
Lebih terperinciPENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN NASABAH KARTU KREDIT BANK RAKYAT INDONESIA DENGAN METODE FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN NASABAH KARTU KREDIT BANK RAKYAT INDONESIA DENGAN METODE FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Fratika Aprilia Purisabara, Titin Sri Martini, dan Mania Roswitha Program
Lebih terperinciBAB III TEORI HIERARKI ANALITIK. Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP)
BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK 3.1 Pengertian Proses Hierarki Analitik Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP) pertama kali dikembangkan oleh Thomas Lorie Saaty dari Wharton
Lebih terperinciBAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 )
BAB IV BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelunya bahwa dala engonstruksi field GF(3 ) diperoleh dari perluasan field 3 dengan eilih polinoial priitif berderajat atas 3 yang dala hal
Lebih terperinciSistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant
Siste Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant A 11 M. Andy udhito Progra Studi Pendidikan Mateatika FKIP Universitas Sanata Dhara Paingan Maguwoharjo Yogyakarta eail: arudhito@yahoo.co.id Abstrak elah
Lebih terperinciPeningkatan Rasio Konsistensi pada Metode AHP Menggunakan Relasi Preferensi Fuzzy
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains (2016) 6:35 42; ISSN: 2087-0922 Tersedia online di : http://fsm.uksw.edu/ojs Peningkatan Rasio Konsistensi pada Metode AHP Menggunakan Relasi Preferensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
Lebih terperinciPenentuan Akar-Akar Sistem Persamaan Tak Linier dengan Kombinasi Differential Evolution dan Clustering
Jurnal Kubik, Volue No. ISSN : 338-0896 Penentuan Akar-Akar Siste Persaaan Tak Linier dengan Kobinasi Differential Evolution dan Clustering Jaaliatul Badriyah Jurusan Mateatika, Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analytical Hierarchy Process (AHP) Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah salah satu metode dari Multi Criteria Decision Making (MCDM) yang dikembangkan oleh Prof. Thomas Lorie
Lebih terperinciPEMILIHAN PERINGKAT TERBAIK FESTIVAL KOOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS
Seinar Nasional Teknologi Inforasi dan Kounikasi 01 (SENTIKA 01 ISSN: 089-981 Yogyakarta, 8 Maret 01 PEMILIHAN PERINGKAT TERBAIK FESTIAL KOOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS Sauel Manurung 1 1Progra Studi Teknik
Lebih terperinciKAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 160 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA
Lebih terperinciAPLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK
APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK Siti Komsiyah Mathematics Department, School of Computer Science, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,
Lebih terperinciKEBERADAAN SOLUSI PERSAMAAN DIOPHANTIN MATRIKS POLINOMIAL DAN PENYELESAIANNYA MENGGUNAKAN TITIK-TITIK INTERPOLASI
KEBERADAAN SOLUSI PERSAMAAN DIOPHANTIN MATRIKS POLINOMIAL DAN PENYELESAIANNYA MENGGUNAKAN TITIK-TITIK INTERPOLASI Laila Istiani R. Heri Soelistyo Utoo 2, 2 Progra Studi Mateatika Jurusan Mateatika FMIPA
Lebih terperinciFasilitas Penempatan Vektor Eigen (yang dinormalkan ) Gaji 0,648 0,571 0,727 0,471 0,604 Jenjang 0,108 0,095 0,061 0,118 0,096
PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERUSAHAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) SEBAGAI TEMPAT KERJA MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (USU) 1. Permasalahan Pemilihan Perusahaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional Pariwisata merupakan kegiatan perjalanan untuk rekreasi dengan mengunjungi tempat-tempat wisata seperti gunung, pantai, perkotaan, dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Variabel 2.1.1 Data Pengertian data enurut Webster New World Dictionary adalah things known or assued, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.
Lebih terperinciPENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT
PENJUMAHAN MOMENTUM SUDUT A. Penjulahan Moentu Sudut = + Gabar.9. Penjulahan oentu angular secara klasik. Dua vektor oentu angular dan dijulahkan enghasilkan Jika oentu angular elektron pertaa adalah dan
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL
PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL JAHARUDDIN Departeen Mateatika Fakultas Mateatika Ilu Pengetahuan Ala Institut Pertanian Bogor Jl Meranti, Kapus IPB Daraga, Bogor
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Penentuan Guru Berprestasi Menggunakan Fuzzy-Analytic Hierarchy Process (F-AHP) (Studi Kasus : SMA Brawijaya Smart School)
Jurnal Pengebangan Teknologi Inforasi dan Ilu Koputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 5, Mei 2018, hl. 2095-2101 http://j-ptiik.ub.ac.id Siste Pendukung Keputusan Penentuan Guru Berprestasi Menggunakan Fuzzy-Analytic
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI Analytial Hierarchy Process (AHP) Pengertian Analytical Hierarchy Process (AHP)
BAB 2 LANDASAN TEORI 2 1 Analytial Hierarchy Process (AHP) 2 1 1 Pengertian Analytical Hierarchy Process (AHP) Metode AHP merupakan salah satu metode pengambilan keputusan yang menggunakan faktor-faktor
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pendukung keputusan penentuan kenaikan kelas pada SMA Ar Rahman dengan sistem yang dibangun dapat
Lebih terperinciANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP)
Jurnal DINAMIKA TEKNIK, Vol 8 No 2 Juli 2014, h.1 10 ISSN: 1412-3339 ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) Antoni Yohanes Program Studi Teknik Industri Universitas Stikubank Semarang, Jawa Tengah, Indonesia antonijohanes@gmail.com
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelu sapai pada pendefinisian asalah network flow, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan engenai konsep-konsep dasar dari odel graph dan representasinya
Lebih terperinciPelabelan Total Super (a,d) - Sisi Antimagic Pada Graf Crown String (Super (a,d)-edge Antimagic Total Labeling of Crown String Graph )
1 Pelabelan Total Super (a,d) - Sisi Antiagic Pada Graf Crown String (Super (a,d)-edge Antiagic Total Labeling of Crown String Graph ) Enin Lutfi Sundari, Dafik, Slain Pendidikan Mateatika, Fakultas Keguruan
Lebih terperinciAPLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN
Indriyati APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN Indriyati Program Studi Teknik Informatika Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro Abstrak Dalam era globalisasi dunia pendidikan memegang peranan
Lebih terperinciKAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM
KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM (CUSUM) DAN EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE () DALAM MENDETEKSI PERGESERAN RATARATA PROSES Oleh: Nurul Hidayah 06 0 05 Desen pebibing:
Lebih terperinciPerbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb
Perbandingan Bilangan Doinasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Cob Reni Uilasari 1) 1) Jurusan Teknik Inforatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhaadiyah Jeber Eail : 1) reniuilasari@gailco ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG )
PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG ) Siti Munawaroh, S.Ko Abstrak: Koperasi Aanah Sejahtera erupakan
Lebih terperinci1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik
1 1. POLA RADIASI Pola radiasi (radiation pattern) suatu antena : pernyataan grafis yang enggabarkan sifat radiasi suatu antena pada edan jauh sebagai fungsi arah. pola edan (field pattern) apabila yang
Lebih terperinciISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016
ISSN 0853 4403 WAHANA Volue 67, Noer 2, Deseber 206 PERBANDINGAN LATIHAN BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DILAMBUNGKAN TERHADAP HASIL BELAJAR SEPAK MULA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA SISWA PUTRA KELAS X-IS
Lebih terperinciPENDEKATAN TRIANGULAR FUZZY NUMBER DALAM METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS
PENDEKATAN TRIANGULAR FUZZY NUMBER DALAM METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Yusuf Anshori Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako email : iyus.jr@gmail.com Abstract - The study
Lebih terperinciPERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU
PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU Warsito (warsito@ail.ut.ac.id) Universitas Terbuka ABSTRAT A function f ( x) ( is bounded and continuous in (, ), so the iproper integral of rational
Lebih terperinciANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX Daniar Dwi Pratiwi 1, Erwin Budi Setiawan 2, Fhira Nhita 3 1,2,3 Prodi Ilmu Komputasi
Lebih terperinciBAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON
BAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON 3. Metode Beda Hingga Crank-Nicolson (C-N) Metode Crank-Nicolson dikebangkan oleh Crank John dan Phyllips Nicholson pada pertengahan abad ke-, etode ini erupakan
Lebih terperinciPengaruh Gangguan pada Perubahan Prioritas dan Indeks Konsistensi Matriks Perbandingan Berpasangan dalam Analytical Hierarchy Process
Pengaruh Gangguan pada Perubahan Prioritas Indeks Konsistensi atriks Perbandingan Berpasangan dalam Analytical Hierarchy Process Hanni Garminia, oh Hafiyusholeh Pudji Astuti Fakultas atematika Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciPENERAPAN FUZZY ANALYTICAL NETWORK PROCESS DALAM MENENTUKAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN
PENERAPAN FUZZY ANALYTICAL NETWORK PROCESS DALAM MENENTUKAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN Oleh : Manis Oktavia 1209 100 024 Dosen Pembimbing : Drs. I Gusti Ngurah Rai Usadha, M.Si Sidang Tugas Akhir - 2013
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upah bagi para pekerja erupakan faktor penting karena erupakan suber untuk ebiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang berpendidikan upah erupakan hasil
Lebih terperinciMATRIKS DALAM LABORATORIUM oleh : Sugata Pikatan
Kristal no.12/april/1995 1 MATRIKS DALAM LABORATORIUM oleh : Sugata Pikatan Di dala ateatika anda pasti sudah pernah berhadapan dengan sebuah siste persaaan linier. Cacah persaaan yang berada di dala siste
Lebih terperinciSistem Pendukung Pengambilan Keputusan Penentuan Beasiswa Menggunakan Metode Fuzzy - AHP
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan 120 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Penentuan Beasiswa Menggunakan Metode Fuzzy - AHP Saifulloh 1 dan Kusrini 2 1,2 Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM
Lebih terperinciANALISIS LOKASI CABANG TERBAIK MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS
ANALISIS LOKASI CABANG TERBAIK MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Muhammad Yusuf Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Email : yusuf@akprind.ac.id ABSTRAK Pemilihan lokasi yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian dan Fokus penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Jawa Timur tepatnya Kota
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Fokus penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Jawa Timur tepatnya Kota Malang. Fokus penelitian ini meliputi Sub sektor apa saja yang dapat menjadi
Lebih terperinciPENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BERAT SEMEN PT. SEMEN PADANG DENGAN BAGAN KENDALI SHEWHART DAN ROBUST
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 5 No. 1 Hal. 74 81 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BERAT SEMEN PT. SEMEN PADANG DENGAN BAGAN KENDALI SHEWHART DAN ROBUST RELIGEA
Lebih terperinciBAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM
BAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM 4.1. Generator Bilangan Rando dan Fungsi Distribusi Pada siulasi seringkali dibutuhkan bilangan-bilangan yang ewakili keadaan siste yang disiulasikan. Biasanya, kegiatan
Lebih terperinciANALISIS KONSISTENSI MATRIKS KEPUTUSAN : SUATU PERBANDINGAN NUMERIK. Farikhin Departemen Matematika FSM UNDIP
JMP : Vol. 9 No. 1, Juni 2017, hal. 1-12 ANALISIS KONSISTENSI MATRIKS KEPUTUSAN : SUATU PERBANDINGAN NUMERIK Farikhin Departemen Matematika FSM UNDIP farikhin.math.undip@gmail.com ABSTRACT. In this paper,
Lebih terperinciBAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
BAB GLOMBANG LKTROMAGNTIK Contoh. Hubungan dan B dari gelobang bidang elektroagnetik Suatu gelobang bidang elektroagnetik sinusoidal dengan frekuensi 5 MHz berjalan di angkasa dala arah X, seperti ditunjukkan
Lebih terperinciALJABAR MAX-PLUS BILANGAN KABUR (Fuzzy Number Max-Plus Algebra) INTISARI ABSTRACT
M. And Rhudito, dkk., Aljabar Max-Plus Bilangan Kabur ALJABAR MAX-PLUS BILANGAN KABUR (Fuzz Nuber Max-Plus Algebra) M. And Rudhito, Sri Wahuni 2, Ari Suparwanto 2 dan F. Susilo 3 Jurusan Pendidikan Mateatika
Lebih terperinciANALISIS HOMOTOPI DALAM PENYELESAIAN SUATU MASALAH TAKLINEAR
ANALISIS HOMOTOPI DALAM PENYELESAIAN SUATU MASALAH TAKLINEAR JAHARUDDIN Departeen Mateatika, Fakultas Mateatika dan Iu Pengetahuan Ala, Institut Pertanian Bogor Jln. Meranti, Kapus IPB Draaga, Bogor 1668,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI. Beberapa Defenisi Pada analisa keputusan, si pebuat keputusan selalu doinan terhadap penjabaran seluruh alternatif yang terbuka, eperkirakan konsequensi yang perlu dihadapi pada setiap
Lebih terperinciVEKTOR PRIORITAS DALAM ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN METODE NILAI EIGEN
VEKTOR PRIORITAS DALAM ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN METODE NILAI EIGEN Moh. Hafiyusholeh 1, Ahmad Hanif Asyhar 2 Matematika UIN SunanAmpel Surabaya, hafiyusholeh@uinsby.ac.id 1 Matematika
Lebih terperinciPenyelesaian Algortima Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Problem (CSP) Satu Dimensi
Penyelesaian Algortia Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Proble (CSP) Satu Diensi Putra BJ Bangun, Sisca Octarina, Rika Apriani Jurusan Mateatika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya
Lebih terperinciBAB III METODE FUZZY ANP DAN TOPSIS
BAB III METODE FUZZY ANP DAN TOPSIS 3.1 Penggunaan Konsep Fuzzy Apabila skala penilaian menggunakan variabel linguistik maka harus dilakukan proses pengubahan variabel linguistik ke dalam bilangan fuzzy.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss,
I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Konsep teori graf diperkenalkan pertaa kali oleh seorang ateatikawan Swiss, Leonard Euler pada tahun 736, dala perasalahan jebatan Konigsberg. Teori graf erupakan salah satu
Lebih terperinciBAB II. KAJIAN PUSTAKA. perumahan yang terletak di jalan Kedungwringin Patikraja, Griya Satria Bukit
BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. PERUMAHAN Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan(basri,
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Pendahuluan Ngatawi 1 dan Ira Setyaningsih 2 Abstrak:
Lebih terperinciPEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Dahriani Hakim Tanjung Sistem Informasi, Teknik dan Ilmu Kompuer, Universitas Potensi Utama JL. KL. Yos Sudarso
Lebih terperinciPENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DENGAN METODE ANALY TICAL HIERARCHY P ROCESS (AHP) Jefri Leo, Ester Nababan, Parapat Gultom
Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 03 (2014), pp. 213-224. PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DENGAN METODE ANALY TICAL HIERARCHY P ROCESS (AHP) Jefri Leo, Ester Nababan, Parapat Gultom
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas
IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu
Lebih terperinciDISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK
0 DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK Dala hal ini akan dibahas aca-aca fungsi peluang atau fungsi densitas ang berkaitan dengan dua peubah acak, aitu distribusi gabungan, distribusi arginal, distribusi bersarat,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analytic Hierarchy Process (AHP) Sumber kerumitan masalah keputusan bukan hanya dikarenakan faktor ketidakpasatian atau ketidaksempurnaan informasi saja. Namun masih terdapat penyebab
Lebih terperinciPENERAPAN METODE FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN SEKTOR-SEKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEREKONOMIAN PROVINSI BALI
PENERAPAN METODE FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN SEKTOR-SEKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEREKONOMIAN PROVINSI BALI KOMPETENSI KOMPUTASI SKRIPSI TJOKORDA GDE AGUNG FRISKA ADNYANA 1108405003
Lebih terperinciDAFTAR ISI. PERSETUJUAN SKRIPSI... ii. PENGESAHANDEWAN PENGUJI... iii. PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iv
DAFTAR ISI PERSETUJUAN SKRIPSI... ii PENGESAHANDEWAN PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iv PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... v UCAPAN TERIMA KASIH...
Lebih terperinciBAB III MENENTUKAN PRIORITAS DALAM AHP. Wharton School of Business University of Pennsylvania pada sekitar tahun 1970-an
BAB III MENENTUKAN PRIORITAS DALAM AHP Pada bab ini dibahas mengenai AHP yang dikembangkan oleh Thomas L Saaty di Wharton School of Business University of Pennsylvania pada sekitar tahun 970-an dan baru
Lebih terperinciAPLIKASI FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS PELANGGAN BERKUNJUNG KE GALERI (Studi Kasus di Secondhand Semarang)
ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 239-248 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian APLIKASI FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA PEMASOK BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (F-AHP) (Studi Kasus : PTPN XIII)
EVALUASI KINERJA PEMASOK BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (F-AHP) (Studi Kasus : PTPN XIII) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN JENIS BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS: BEASISWA UKRIDA)
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN JENIS BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS: BEASISWA UKRIDA) ANALYSIS AND DESIGN APPLICATION
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. MCDM (Multiple Criteria Decision Making) Multi-Criteria Decision Making (MCDM) adalah suatu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif
Lebih terperinciPERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA HEURISTIK RAJENDRAN UNTUK PENJADUALAN PRODUKSI JENIS FLOW SHOP
PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA HEURISTIK RAJENDRAN UNTUK PERJADUALAN PRODUKSI JENIS FLOW SHOP (Didik Wahyudi) PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA HEURISTIK RAJENDRAN
Lebih terperinciImplementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (03) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) Ipleentasi Histogra Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segentasi Citra Berwarna Risky Agnesta Kusua Wati, Diana Purwitasari, Rully Soelaian
Lebih terperinciMODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK
Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 6, No. 3 Juli 2005 MODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Malikulsaleh
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT WISATA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE ELimination Et Choix Traduisant La RealitA (ELECTRE)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT WISATA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE ELiination Et Choix Traduisant La RealitA (ELECTRE) Linda Marlinda Jurusan Teknik Koputer, AMIK Bina Sarana Inforatika Jl.RS
Lebih terperinciBab III S, TORUS, Sebelum mempelajari perbedaan pada grup fundamental., dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup
GRUP FUNDAMENTAL PADA Bab III S, TORUS, P dan FIGURE EIGHT Sebelu epelajari perbedaan pada grup fundaental S, Torus, P, dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup fundaental asing-asing
Lebih terperinciFAMILI BARU DARI METODE ITERASI ORDE TIGA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR DENGAN AKAR GANDA ABSTRACT
FAMILI BARU DARI METODE ITERASI ORDE TIGA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR DENGAN AKAR GANDA Elvi Syahriah 1, Khozin Mu taar 2 1,2 Progra Studi S1 Mateatika Jurusan Mateatika Fakultas Mateatika
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Pemilihan Supplier dan Alokasi Order Pemilihan supplier berpotensi memiliki dampak signifikan terhadap kinerja berlangsungnya perusahaan (Herbon dkk, 2012).
Lebih terperinciBENTUK NORMAL SMITH DAN MATRIKS BAIK KIRI/KANAN
BENTUK NORMAL SMITH DAN MATRIKS BAIK KIRI/KANAN Yuiati (yui@ail.ut.ac.id) Universitas Terbuka ABSTRACT The Sith noral for and left good atrix have been known in atrix theore. Any atrix over the principal
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini enjelaskan engenai berbagai teori yang digunakan untuk elakukan penelitian ini. Bab ini terdiri dari penjelasan engenai penghitung pengunjung, lalu penjelasan engenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan daerah sebagai bagian yang integral dari pebangunan nasional dilaksanakan berdasakan prinsip otonoi daerah dan pengaturan suber daya nasional yang
Lebih terperinciPENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)
PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi) SKRIPSI JEFRI LEO SIHOMBING 090803056 DEPARTEMEN MATEMATIKA
Lebih terperinci2.3.1 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Penetapan Kriteria dan Sub Kriteria Pemilihan Pemasok Analytic Hierarchy Process
ABSTRAK UD Bandung Textile adalah merupakan unit dagang untuk penjualan kain yang menjual kain di kota Bandung. UD Bandung Textile didirikan pada tahun 1995 dengan menjual beberapa jenis kain yaitu bahan
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENENTUAN PEMBOBOTAN EVALUASI TEKNIS JASA KONSULTANSI MENGGUNAKAN METODE AHP DAN FUZZY
PERBANDINGAN PENENTUAN PEMBOBOTAN EVALUASI TEKNIS JASA KONSULTANSI MENGGUNAKAN METODE AHP DAN FUZZY M. Adhitya Verdian 1 Mahasiswa Magister Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Proyek Konstruksi Program
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT ABSTRAK
IMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT Yustina Meisella Kristania Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN RATING RISIKO PROYEK PT. XYZ METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROSES (AHP)
ANALISIS PENENTUAN RATING RISIKO PROYEK PT. XYZ METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROSES (AHP) Hadi Setiawan 1, Shanti Kirana Anggraeni 2, dan Fitri Purnamasari 3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciSistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP
Sistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP A Yani Ranius Universitas Bina Darama, Jl. A. Yani No 12 Palembang, ay_ranius@yahoo.com ABSTRAK Sistem
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART
Prosiding Seinar Nasional Ilu Koputer dan Teknologi Inforasi Vol., No., Septeber 07 e-issn 540-790 dan p-issn 54-66X SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE
Lebih terperinciPENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 5 No. 3 Hal. 85 91 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS FERDY NOVRI
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG)
PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG) Frans Ikorasaki 1 1,2 Sistem Informasi, Tehnik dan Ilmu Komputer, Universitas Potensi
Lebih terperinciPENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PEMASOK GALON DENGAN MENGGUNAKANMETODE FUZZY AHP (STUDI KASUS DI PT. BYN SAMARINDA)
Pengambilan Keputusan dalam Pemilihan Pemasok Galon... (Fachriah dkk.) PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PEMASOK GALON DENGAN MENGGUNAKANMETODE FUZZY AHP (STUDI KASUS DI PT. BYN SAMARINDA) Fachriah
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuannya untuk menyajikan
Lebih terperinciBENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL
BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL. PENDAHULUAN Pada bab sebelunya telah dibahas rangkaian resistif dengan tegangan dan arus dc. Bab ini akan eperkenalkan analisis rangkaian ac diana isyarat listriknya berubah
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Untuk Pengadaan Fasilitas Hotel Menggunakan Metode TOPSIS
Jurnal Siste Inforasi Bisnis 0(0) On-line : http://ejournal.undip.ac.id/inde.php/jsinbis Siste Pendukung Keputusan Untuk Pengadaan Fasilitas Hotel Menggunakan Metode TOPSIS Susi Hendartie a,*, Bau Surarso
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaan i iii I PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 11 Latar Belakang 1 12 Fungsi Pengawas dan Peeriksa 2 13 Pengawasan 2 14 Peeriksaan 3 II PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR VIMK14-L2
Lebih terperinci