IMPLEMENTASI SECI MODEL PADA PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI SECI MODEL PADA PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM"

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI SECI MODEL PADA PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM Bramantara Yudha 1), Han Sulaiman 2) dan Ari Irawan 3) 1), 2),3) Teknik Informatika Universitas Indraprasta PGRI Jl Nangka No. 58 Tanjung Barat, Jakarta Selatan bram.proklamatorz@gmail.com 1), mr.dehans@gmail.com 2), ari.irawan69@gmail.com 3) Abstrak Pentingya sharing pengetahuan dalam perkuliahan diperlukan sebuah alternatif dalam penanganan belajar untuk mahasiswa dan dosen yang baru mengajar mata kuliah java. Knowledge Management bisa menjawab semua itu. Dengan adanya teknologi berbasis e-mobile peran knowledge management system semakin bisa dirasakan. Dalam penelitian ini akan dibangun sebuah Knowledge Management System dengan pendekatan SECI Model yang akan diterapkan pada pembelajaran berbasis e-mobile. Untuk menguji kesiapan SECI Model dilakukan dengan Knowledge Management Diagnostic.Pengujian System Quality Assurance (SQA) pada aplikasi Knowledge Management System yang telah dibuat dengan tujuan mengukur kualitas dari aplikasi tersebut. Penulis berharap materi dalam artikel ini dapat sebagai pengetahuan bagi pembaca dan tidak terlepas dari kesalahan penulis. Kata Kunci : perkuliahan, java, SECI Model, SQA. 1. Pendahuluan Data, informasi, dan knowledge pada dasarnya merupakan konsep yang saling berhubungan. Data, informasi, dan knowledge dibedakan sebagai berikut. Data adalah angka atau atribut yang bersifat kuantitas yang berhasil dari hasil observasi, eksperimen atau kalkulasi. Informasi adalah data di dalam satu kontektual tertentu merupakan kumpulan data dan terkait dengan penjelasan interpretasi, dan berhubungan dengan materi lainnya mengenai objek, peristiwa, atau proses tertentu. Knowledge adalah informasi yang telah diorganisasi, disintesiskan, untuk diringkaskan untuk meningkatkan pengertian, kesadaran, atau pemahaman[1]. Pembangunan pendidikan di Indonesia saat ini lebih diarahkan pada peningkatan mutu agar mampu bersaing secara global. Persaingan global telah menimbulkan kompetisi global. Bila dalam bidang ekonomi, kompetisi global ditandai dengan pasar bebas yang akan memberikan kesempatan pada negara manapun untuk memasarkan produknya baik berupa barang dan jasa di negara manapun tanpa adanya batasan, maka dunia pendidikan menyikapinya dengan kolaborasi. Hal ini sudah mulai dirasakan akhir-akhir ini dengan semakin aktifnya para agen lembaga pendidikan luar negeri menawarkan kolaborasi program-programnya secara profesional dan proporsional. Masyarakat dapat lebih memilih lembaga pendidikan yang bermutu. Demikian pula lembaga pendidikan dapat lebih membidik calon peserta didik dengan segmen tertentu. Penjaringan calon peserta didik menjadi lebih terfokus. Dari uraian diatas, maka dapat dibuat perumusan pokok masalah agar materi yang akan dibahas tidak menyimpang dari pokok pembahasan dan sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah pokok yang dibahas dalam tesis ini adalah : a. Bagaimana rancangan KMS yang tepat yang harus dilakukan untuk meningkatkan tehnik pengajaran dan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan organisasi dan referensi dari kajian teori? b. Apakah rancangan tersebut dapat dijadikan gambaran tolak ukur adanya peningkatan tehnik pengajaran dan pembelajaran? Adapun penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menyelesaikan permasalahan mengenai tehnik pengajaran dan pembelajaran bahasa pemrograman java pada prodi Teknik Informatika Universitas Indraprasta PGRI melalui aplikasi yang dibangun. Berikut ini merupakan tinjauan studi yang relevan yang digunakan pada jurnal ini: a. Olusegun Folorunso, Adio T. Akinwale, Rebecca O. Vincent dan Babatunde Olabenjo (2010) University of Agriculture, Nigeria dengan penelitian yang berjudul A Mobile-based Knowledge Management System for Ifa : An African Traditional Oracle. Ifa adalah kepercayaan tradisional Afrika dan ada di bagian barat Nigeria. Ifa berdasar pada konsultasi terhadap masalah tertentu. Masih dipercaya bahwa Ifa mengarahkan konsultan ke arah yang benar. Juga disebutkan bahwa Ifa adalah suatu ramalan, merupakan proses hidup bagaimana peserta mengalami kehadiran ramalan. Dalam penelitian ini, dibuatlah konsep dan rancangan sebuah sistem KM berbasis mobile untuk ramalan "Ifa". Dalam sistem ini, penerapan Knowledge Management berbasis mobile terhadap konsultasi ramalan "Ifa" memainkan peran inti. b. Karma(2012), PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS SECI MODEL Studi Kasus: Puslitbang Sumber Daya Air. Penelitian bidang sumber daya air merupakan layanan utama organisasi (core business) Puslitbang SDA yang dilaksanakan berdasarkan tahapan penentuan tujuan, penjabaran proses,

2 komunikasi, kreasi pengetahuan, penerapan dan evaluasi yang telah dilakukan pada setiap penelitian. Proses penelitian yang sudah dilakukan tersebut merupakan sebuah knowledge management (KM). Pada prak teknya, tahapan penelitian tersebut belum dilaksanakan secara efektif, sehingga proses pembentukan pengetahuan masih dilakukan secara intuitif dan belum ada sarana penyebaran pengetahuan yang optimal. Sehingga dibutuhkan sistem informasi dan organisasi yang dapat mengontrol tahapan penelitian tersebut dan memastikan bahwa setiap tahapan dikerjakan dengan tepat guna/efisien. c. Yuliazmi (2005) penerapan Knowledge Management pada perusahaan reasuransi: Studi Kasus PT Reasuransi Nasional Indonesia. Penelitian tesis ini menganalisis kondisi knowledge dalam organisasi, dengan memperhatikan dukungan infrastruktur teknologi informasi yang ada. Metode focus group discussion (FGD) digunakan sebagai metodologi untuk melakukan analisis. Focus group discussion sendiri merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kecenderungan yang ada pada individu mengenai persepsi tentang suatu hal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menyajikan rangkuman hasil observasi dari hasil analisis untuk menangani sulitnya mahasiswa dalam belajar bahasa programming java, tehnik pengajaran java untuk dosen dan wawancara yang berupa kuesioner. Hasil yang di dapat akan menggambarkan keadaan yang ada di lapangan mengenai sulitnya mahasiswa dalam belajar bahasa programming java dan tehnik pengajaran java untuk dosen pada saat ini 2. Pembahasan 2.1 Hasil dan Pembahasan Implementasi Sistem Mengelola knowledge sebenarnya merupakan bagaimana organisasi mengelola staf mereka dari pada berapa lama mereka menghabiskan waktu untuk teknologi informasi[2]. Pada umumnya suatu proyek Knowledge Management memiliki salah satu dari tiga tujuan berikut[3]: a. Menunjukkan terdapat suatu pengetahuan serta peran pengetahuan tersebut terhadap organisasi, sebagian besar melalui suatu bentuk pemetaan (maps), yellowpages, dan hypertext tools. b. Mengembangkan suatu budaya berbasis pengetahuan dengan mendorong dan menyokong perilaku untuk saling berbagi pengetahuan (Knowledge Sharing) dan proaktif dalam mencari ataupun memberikan pengetahuan, c. Membangun suatu infrastruktur pengetahuan tidak hanya pada suatu sistem yang bersifat teknis, tetapi juga suatu bentuk jaringan yang menghubungkan manusia dengan tersedianya ruang, waktu, alat, dan suatu semangat untuk melakukan interaksi dan kolaborasi. Setelah aplikasi Knowledge management System berhasil dibuat, maka langkah selanjutnya adalah penerapan aplikasi tersebut terhadap objek penelitian, yaitu melakukan pengujian aplikasi yang dilakukan oleh Dosen dan Programmer sebagai responden survei. Pada gambar 1merupakan struktur menu yang tersedia di dalamnya. Gambar 1. Struktur Menu Aplikasi Pengetahuan baru timbul karena adanya interaksi secara terus menerus antara pengetahuan explicit (teraktualisasi) dan tacit (terpendam). Pengetahuan teraktualisasi adalah bentuk pengetahuan yang sudah terdokumentasi/ terformalisasi, mudah disimpan, diperbanyak, disebarluaskan dan dipelajari. seperti manual, buku, laporan, dokumen, surat dan sebagainya. Sedangkan pengetahuan terpendam adalah bentuk pengetahuan yang masih tersimpan dalam pikiran manusia, seperti gagasan, persepsi, cara berpikir, wawasan, keahlian/ kemahiran, dan sebagainya. Interaksi terus menerus tersebut meliputi empat tahapan yaitu socialization (terpendam- ke- terpendam), externalization (terpendam -ke- teraktualisasi), combination (teraktualisasi -ke-teraktualisasi), dan internalization (teraktualisasi- ke-terpendam). Interaksi tersebut dijadikan model yang disebut SECI Model[4]. Sesuai pada gambar 1 di atas terlihat bahwa aplikasi dimulai dengan Login terlebih dahulu, selanjutnya beberapa menu dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan. Dalam struktur menu yang terlihat, hal-hal terkait dengan proses SECI Model telah disediakan. Prosesproses tersebut dapat diakses dengan cara sebagai berikut[5]: a. Sosialisasi telah tersedia dalam menu yang bernama Tambah Materi, menu ini dapat diakses dengan urutan: Login => Daftar Materi => Tambah Materi. b. Eksternalisasi telah tersedia dalam menu yang bernama Verifikasi Materi, menu ini dapat diakses dengan cara: Login => Daftar Materi => Kelola Materi => Verifikasi Materi

3 c. Kombinasi yang merupakan proses untuk menyimpan data Materi telah tersedia dalam aplikasi tidak dalam bentuk menu tetapi merupakan aksi yang menjadi bagian dari menu Tambah Materi. d. Internalisasi telah tersedia dalam menu yang bernama Pencarian Materi, menu ini dapat diakses dengan cara: Login => Daftar Lesson => Pencarian Materi. Kemudian dengan metode broadcasting yang merupakan fitur untuk menyebarluaskan Materi telah tersedia dalam aplikasi tidak dalam bentuk menu tetapi merupakan aksi yang terjadi saat telah diverifikasi. Keberhasilan dalam perancangan sistem informasi tidak terlepas dari dukungan tampilan antarmuka aplikasi yang baik. Semakin baik tampilan antarmuka yang tersedia, maka semakin baik pula kemudahan dan kenyamanan yang dirasakan oleh pengguna aplikasi. Berikut ini tampilan antarmuka yang tersedia dalam aplikasi Knowledge management System yang telah dibuat: a. Login Sebelum masuk kedalam aplikasi KMS user diwajibkan untuk login terlebih dahulu untuk konfirmasi user seperti pada gambar 2. Gambar 3. Menu Daftar c. Form Menu Fungsi ini untuk menambahkan menu didalam aplikasi KMS dimana yang berhak menentukan menu adalah admin dan editor saja seperti pada gambar 4. Gambar 4. Form Menu d. Menu Tambah Materi Fungsi dari menu ini adalah untuk menambahkan materi kedalam masing- masing kategori seperti pada gambar 5. Gambar 2. Menu Login b. Form Pendaftaran User Menu untuk user yang belum mendaftar kedalam aplikasi, setelah daftar kemudian tunggu admin mengkonfirmasi id yang user daftar, baru setelah itu user dapat login seperti pada gambar 3. Gambar 5. Menu Tambah Materi e. Tampilan Utama Fungsi dari tampilan ini untuk melihat materi- materi yang ada dalam aplikasi kms tampak seperti gambar dibawah ini seperti pada gambar

4 Skor Metrik User Skor # # # # # # # # Rata-Rata Gambar 6. Tampilan Utama f. Tampilan Materi Fungsi tampilan ini untuk melihat bahan materi yang terdapat pada aplikasi KMS seperti pada gambar 7. Gambar 7. Tampilan Materi Hasil Uji Sistem Untuk memastikan bahwa aplikasi KMS yang dibuat memiliki standar minimal kualitan, maka salah satu metoda untuk pengukuran kualitas perangkat lunak secara kuantitatif adalah metoda SQA (Software Quality Assurance). Ada 8 buah kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas sebuah perangkat lunak secara kuantitatif. Seperti terlihat pada tabel 4.3 dimana ukuran metric dibagi menjadi 8 : Auditability, Accuracy, Completeness, Error Tolerance, Execution Efficiency, Operability, Simplicity, Training. Pada table 1 merupakan hasil perhitungan berdasarkan nilai dari 8 responden ahli : Tabel 1. Hasil Evaluasi SQA Setelah dilakukan survey terhadap 8 responden ahli dapatlah skor rata-rata yang dihasilkan adalah 81,19, sedangkan nilai optimal untuk sebuah perangkat lunak yang memenuhi standar kualitas berdasarkan uji SQA adalah Hasil Responden Tiap aktivitas Knowledge Management memiliki 10 pertanyaan yang harus dijawab semua kecuali untuk CONTRIBUTE hanya 5 pertanyaannya. Caranya adalah dengan memilih apakah pertanyaan yang tertulis didalam organisasi pelaksanaannya memilki kondisi yang Sangat Baik (SB), Baik (B), Kurang (K) atau Sangat Kurang (SK), jadi bila SB, B, K dan SK dijumlah untuk tiap aktifitas Knowledge Management harus memiliki jumlah 10, dan bila kurang dari jumlah itu mungkin ada pertanyaan yang belum dijawab. Jumlah Responden (X) terpilih yang menjadi sampling yang disurvey dianggap mewakili bagian dan mempunyai kepentingan dalam pelaksanaan Knowledge Management System dilingkungan dosen dan mahasiswa teknik informatika, berjumlah 8 orang, X1 sampai dengan X8 yang terdiri dari : 4 responden Dosen UNINDRA dan 4 responden Programmer. Kemudian dihitung juga nilai semua aktivitas Knowledge Management secara total dengan hasil yang didapatkan seperti tabel 2 berikut ini : Tabel 2. Hasil Nilai Total No Aktivitas Taktis % 1 GET USE LEARN CONTRIBUTE Rata - Rata Perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan Knowledge Management, rata-rata nilai diperoleh berdasarkan pengalaman penelitiannya berkisar 30% sampai dengan 70%, hasil penelitian secara total terhadap aktivitas-aktivitas Knowledge Management Diagnostic rata-rata sebesar 55%. Dapat dilihat bahwa pada hasil kesiapan prototype aplikasi memperoleh ratarata 71.18% berarti sudah diatas rata- [2]. Aktivitas Knowledge Management (KM) Get berkaitan dengan upaya yang dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan. Aktivitas ini didukung pula

5 tersedianya teknologi yang memungkinkan akses terhadap sumber-sumber informasi dan pengetahuan. Dalam survey proses get mendapat nilai 70,94% seperti pada tabel 2. yang artinya sudah diatas standar rata-rata kondisi suatu organisasi dalam menerapkan Knowledge Management (KM). Ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam proses get dalam menunjang pelaksanaan KM: a. Individu dalam organisasi memiliki alat bantu yang diperlukan untuk mendapatkan dan memanfaatkan informasi yang diperlukan, b. Perlu adanya peran baru dalam organisasi untuk mendukung para pengguna informasi yaitu Knowledge Manager dan Knowledge Analyst. Knowledge Manager menjembatani untuk berkomunikasi dengan pihak yang mengatur aplikasi, khususnya untuk mendapatkan dukungan dalam pelaksanaan penerapan Knowledge Management (KM). Seorang Knowledge Manager mempunyai dua jenis tanggung jawab, yang pertama urusan yang bersifat administratif dan kedua urusan yang bersifat spesifik content. Untuk urusan yang bersifat administratif atau biasa dikatakan sebagai knowledge coordinator memberikan acuan tugas-tugasnya sebagai berikut[5] : a. Mempersiapkan katalog dari isi knowledge repository yang dimiliki perusahaan dan dibutuhkan oleh komunitas penggunanya, b. Memelihara waktu aktif dari suatu informasi yang terbatas masa berlakunya, c. Mengawasi akurasi dari profil anggota-anggota tiap komunitas, d. Menyediakan akses bagi permintaan permintaan khusus yang spesifik, e. Membimbing para pengguna baru dalam memanfaatkan teknologi yang ada, f. Memberi tanggapan terhadap pertanyaan dari anggota komunitas terhadap isi knowledge repository. Sedangkan untuk yang bersifat pengorganisasian isi dari knowledge repository, Bukowitz memberikan acuan tugas-tugasnya sebagai berikut : a. Memfasilitasi diskusi-diskusi online, b. Mengumpulkan materi-materi informasi yang bermanfaat dari sumber internal maupun eksternal, c. Mengarahkan anggota komunitas untuk mendapatkan informasi dari sumber-sumber berkualitas, d. Membina hubungan yang baik dengan sumber informasi seperti para ahli atau spesialis dan juga dengan komunitas penggunanya. Dalam dunia pengelolaan KM keberadaan seorang Knowledge analyst yang memiliki keahlian dalam suatu bidang merupakan hal yang penting. Karena secara de facto kredibilitas informasi menjadi berharga bila bersumber dari seorang yang ahli dibidangnya, dan secara tidak langsung mempersempit pilihan informasi kearah pilihan terbaik. Dalam kasus uji kesiapan system ini, administrator dan editor aplikasi dapat menjadi alternatif yang baik untuk berperan sebagai knowledge analyst, karena mereka yang dapat menyetujui materi- materi yang dimasukkan kedalam aplikasi KMS. Aktifitas Knowledge Management (KM) Use berkaitan dengan upaya bagaimana organisasi menggunakan pengetahuan yang dimilikinya untuk memberikan manfaat yang diperlukan. Yang mana dalam survey proses Use mendapat nilai 72,50 % seperti pada tabel 2, yang artinya sudah diatas standard rata-rata kondisi suatu organisasi dalam menerapkan Knowledge Management (KM). Beberapa prinsip dalam menunjang pemanfaatan knowledge repository, khususnya dalam menunjang tujuan dari organisasi[2] : a. Diawali dari lingkup pekerjaan. Arah utama dari penerapan Knowledge Management (KM) adalah integrasi dengan cara orang berpikir mengenai informasi yang mereka butuhkan untuk menunjang pekerjaan dan bagaimana pekerjaan tersebut dilakukan. Dari tujuan penerapan Knowledge Management (KM) di prodi teknik informatika, meningkatkan Kepuasan pelayanan kepada dosen dan mahasiswa, yang perlu mendapat perhatian adalah mencegah penyampaian materi yang tidak sama dan mahasiswa tidak bingung mengenai materi. b. Lebih mengutamakan kualitas isi daripada kuantitas Dengan mengutamakan kualitas akan menghemat waktu para pengguna dalam mencari pengetahuan yang dibutuhkannya. Disinilah peran dari knowledge manager untuk memastikan bahwa hanya yang berkualitas yang baik yang masuk kedalam knowledge repository. c. Selalu di-update Hal ini untuk memastikan bahwa isi knowlewdge repository selalu paling aktual dengan kebutuhan dan kondisi saat ini, sehingga pengetahuan akan dapat benarbenar bermanfaat. d. Pelatihan Tujuan dari pelatihan adalah untuk membuat orang mengerti bagaimana sistem Knowledge Management (KM) dapat membantu mereka dalam mengerjakan pekerjaan mereka dengan upaya ini diharapkan para pemakai dapat merasa mudah dan nyaman dalam menggunakannya sebagai alat bantu yang menunjang pekerjaan mereka Aktivitas Learn dalam Knowledge Management (KM). Aktivitas KM learn berkaitan dengan upaya untuk membuat pengetahuan melekat pada tiap individu menjadi pengetahuan organisasi yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bersama. Aktivitas learn juga menunjang kemampuan untuk memperbaiki kinerja dari Layanan Teknologi Informasi dimasa yang akan datang. Yaitu dengan jelas mengalokasikan kesempatan untuk memahami bagaimana tindakan atau cara kerja yang mempengaruhi hasil dari pekerjaan yang

6 dilakukan saat ini. Wujud dari pengetahuan yang dihasilkan dapat berupa lessson learned. Aplikasi KMS dalam survey proses Learn mendapat nilai 70,63% dari hasil survey seperti pada tabel 2, yang artinya sudah diatas rata-rata kondisi suatu organisasi dalam menerapkan Knowledge Management (KM). Hal ini merupakan hal yang harus diperhatikan agar organisasi dapat membantu menyediakan lingkungan yang menerima berbagai macam gaya belajar dan juga memfasilitasi pengalaman dari proses belajar tersebut. Langkah yang perlu mendapatkan perhatian dalam proses Learn dalam menunjang pelaksanaan Knowledge Management (KM) adalah merefleksikan mekanisme kerja Knowledge Management (KM) menjadi suatu kebiasaan kerja, mengembangkan budaya learning by doing dan mendapatkan manfaat dari kesalahan, kegagalan dan perbedaan pendapat dalam menangani masalah. Dengan dukungan organisasi tersebut diharapkan dapat membantu untuk memfasilitasi individu-individu untuk mendapatkan pengetahuan yang kemudian akan diangkat menjadi pengetahuan organisasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki kinerja kegiatan-kegiatan yang akan datang. Aktifitas contribute erat kaitannya dengan teknologi, dimana teknologi memungkinkan pertukaran informasi dan pengetahuan secara lebih luas, dan juga memberikan kesempatan kepada organisasi untuk fokus pada hal-hal seperti knowledge leveraging dan knowledge reuse. Aplikasi KMS dalam survey proses Contribute mendapat nilai 70,63% dari hasil survey seperti pada tabel 2, yang artinya sudah diatas rata-rata kondisi suatu organisasi dalam menerapkan Knowledge Management (KM). Permasalahan yang dihadapi adalah proses contribute membutuhkan waktu dan nilai terhadap individu dan kelompoknya belum jelas, sehingga membuat proses contribute memiliki prioritas rendah dikalangan anggota kelompok. Dari kondisi ini menimbulkan keinginan untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi pada pengerjaan kegiatan yang akan datang yang didasarkan pada kemauan untuk bekerjasama dan berbagi ide. Sistem ini dimaksudkan untuk menarik setiap orang untuk berkontribusi dalam aktifitas berbagi pengetahuan. Berkaitan dengan sistem ini perlu diwaspadai agar kualitas tetap diutamakan daripada kuantitas, karena hal ini memungkinkan orang berlomba untuk membagi pengetahuan tetapi kurang berkualitas. 3. Kesimpulan Secara umum penelitian ini telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu menerapkan KMS ( Knowledge Management System) berbasis SECI model dalam format e- mobile di prodi teknik informatika UNINDRA. Berdasarkan batasan masalah dan tujuan yang dipaparkan pada penelitian ini, kemudian dikaitkan dengan hasil temuan penelitian dan pembahasannya, maka secara garis besar dapat dibuat beberapa kesimpulan sebagai berikut : a. Berdasarkan uji kesiapan system menggunakan KMD (Knowledge Management Diagnostic) menggunakan model Bukowitch dimana prototipe KMS diukur dengan GET, USE, LEARN dan CONTRIBUTE, kemudian didapat hasil pengukuran pada hasil kesiapan prototype aplikasi memperoleh rata-rata 71.18% berarti sudah diatas rata-rata. b. Berdasarkan uji system menggunakan SQA (Software Quality Assurance), dimana system diukur menggunakan 8 buah kriteria dan didapat hasil setelah dilakukan survey terhadap 8 responden ahli dapatlah skor rata-rata yang dihasilkan adalah 81,19, sedangkan nilai optimal untuk sebuah perangkat lunak yang memenuhi standar kualitas berdasarkan uji SQA adalah 80, dengan demikian aplikasi KMS berbasis model SECI telah memenuhi kualitas standar dari SQA. Daftar Pustaka [1]Bergeron, Bryan. Essentials of Knowledge Management, New Jersey,2003. [2]Davidson, Carl dan Philip Voss : Knowledge management and introduction to creating competitive advantage from intellectual capital, Vision Book, New Delhi, [3]Davenport T., Prusak L. Working Knowledge, Harvard Business School Press, Boston, [4]Ikujiro Nonaka, Noboru Konno, and Ryoko Toyama. "Emergence of "Ba"," in Knowledge Emergence: Social, Technical, and Evalutionary Dimensions of Knowledge Creation. New York: Oxford University Press, Inc., [5] Bukowitz, Wendi R, and Wiliams, Ruth L. The Knowledge Management Fieldbook, Finacial Times, Prentice Hall, London, Biodata Penulis Bramantara Yudha, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika Universitas Indraprasta PGRI Jakarta, lulus tahun Memperoleh gelar Magister Komputer (M.Kom) Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri Jakarta, lulus tahun Saat ini menjadi Dosen di Universitas Indraprasta PGRI Jakarta. Han Sulaiman, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika Universitas Indraprasta PGRI Jakarta, lulus tahun Memperoleh gelar Magister Komputer (M.Kom) Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri Jakarta, lulus tahun Saat ini menjadi Dosen di Universitas Indraprasta PGRI Jakarta. Ari Irawan, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika Universitas Indraprasta PGRI Jakarta, lulus tahun Saat ini sedang menempuh gelar Magister Komputer (M.Kom) di Universitas Budi Luhur. Saat ini menjadi Dosen di Universitas Indraprasta PGRI Jakarta

KAJIAN PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS SECI MODEL DALAM FORMAT E-MOBILE: STUDI KASUS UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

KAJIAN PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS SECI MODEL DALAM FORMAT E-MOBILE: STUDI KASUS UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI KAJIAN PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS SECI MODEL DALAM FORMAT E-MOBILE: STUDI KASUS UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI BRAMANTARA YUDHA 081314714560 bram.proklamatorz@gmail.com Program Studi

Lebih terperinci

Sistem E-Learning Berbasis Knowledge Management Pada SMK Generasi Madani Cibinong

Sistem E-Learning Berbasis Knowledge Management Pada SMK Generasi Madani Cibinong Sistem E-Learning Berbasis Knowledge Management Pada SMK Generasi Madani Cibinong Salman Alfarisi Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Matematika dan IPA Universitas Indraprasta PGRI Email

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PROTOTIPE KNOWLEGDE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK MENDUKUNG KNOWLEDGE SHARING

RANCANG BANGUN PROTOTIPE KNOWLEGDE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK MENDUKUNG KNOWLEDGE SHARING Jurnal PILAR Nusa Mandiri Vol. 14, No. 1 Maret 2018 75 RANCANG BANGUN PROTOTIPE KNOWLEGDE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK MENDUKUNG KNOWLEDGE SHARING DENGAN MODEL SECI: STUDI KASUS PT REPUBLIKA MEDIA MANDIRI JAKARTA

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM TROUBLESHOOTING KOMPUTER MENGGUNAKAN SECI MODEL: STUDI KASUS DIVISI IT DEZA COMPUTER

KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM TROUBLESHOOTING KOMPUTER MENGGUNAKAN SECI MODEL: STUDI KASUS DIVISI IT DEZA COMPUTER KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM TROUBLESHOOTING KOMPUTER MENGGUNAKAN SECI MODEL: STUDI KASUS DIVISI IT DEZA COMPUTER ARI IRAWAN ari.irawan69@gmail.com Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik, Matematika

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI. Oleh :

KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI. Oleh : KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI Disusun sebagai tugas paper MK. Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan (TOMP) pada Kelas E35-Bogor. 22-Januari 2011 Oleh : Hary Purnama

Lebih terperinci

MODEL PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENYUSUNAN TUGAS AKHIR BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE MENGGUNAKAN J2ME (STUDI KASUS STMIK SUBANG)

MODEL PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENYUSUNAN TUGAS AKHIR BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE MENGGUNAKAN J2ME (STUDI KASUS STMIK SUBANG) MODEL PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENYUSUNAN TUGAS AKHIR BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE MENGGUNAKAN J2ME (STUDI KASUS STMIK SUBANG) Andreas Eko Wijaya Program Studi Teknik Informatika, STMIK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Data, Informasi Dan Knowledge Management Organisasi harus memiliki sistem pengelolaan pengetahuan yang baik untuk menghasilkan knowledge yang berkualitas dan berguna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu memenuhi kebutuhan informasi seluruh karyawan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. membantu memenuhi kebutuhan informasi seluruh karyawan perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini perkembangan teknologi informasi (IT) telah berkembang dengan pesat, dengan banyak membawa perubahan-perubahan besar yang berpengaruh pada dunia bisnis.

Lebih terperinci

EKSTERNALISASI KNOWLEDGE DI LABORATORIUM FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

EKSTERNALISASI KNOWLEDGE DI LABORATORIUM FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM Hal IIB - 355 EKSTERNALISASI KNOWLEDGE DI LABORATORIUM FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM Amelia Kurniawati 1, Luciana Andrawina 2, Firmansyah Wahyudiarto 3, Andy Surya Setiawan 4 Fakultas

Lebih terperinci

Penerapan Knowledge Management System Berbasis Website CMS pada Divisi Produksi CV. Indotai Pratama Jaya

Penerapan Knowledge Management System Berbasis Website CMS pada Divisi Produksi CV. Indotai Pratama Jaya Penerapan Knowledge Management System Berbasis Website CMS pada Divisi Produksi CV. Indotai Pratama Jaya Tanti Kristanti, Niko Pamela Jurusan S1 Sistem Informasi Falkutas Teknologi Informasi Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS KNOWLEDGE MANAGEMENT IDENTIFIKASI KERUSAKAN NOTEBOOK PADA LESTARI COMPUTER MENGGUNAKAN MODEL SECI

ANALISIS KNOWLEDGE MANAGEMENT IDENTIFIKASI KERUSAKAN NOTEBOOK PADA LESTARI COMPUTER MENGGUNAKAN MODEL SECI Jurnal Techno Nusa Mandiri Vol. 14, No. 2 September 2017 117 ANALISIS KNOWLEDGE MANAGEMENT IDENTIFIKASI KERUSAKAN NOTEBOOK PADA LESTARI COMPUTER MENGGUNAKAN MODEL SECI Suminten Program Studi Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT 32 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT 3.1 Riwayat Laboratorium Sistem Informasi Laboratorium Sistem Informasi (Lab Sisfo) merupakan unit penunjang perkuliahan yang mempunyai tugas memberikan

Lebih terperinci

01/10/2010. Pertemuan 1. Process. People. Technology

01/10/2010. Pertemuan 1. Process. People. Technology Pertemuan 1 Manajemen pengetahuan organisasi (bukan individu) untuk menciptakan nilai bisnis (business value) dan menghasilkan keunggulan daya saing (competitive advantage) People Process Technology 1

Lebih terperinci

Taryana Suryana. M.Kom

Taryana Suryana. M.Kom Knowledge Management Taryana Suryana. M.Kom taryanarx@yahoo.com http://kuliahonline.unikom.ac.id 1 Pendahuluan Knowledege dapat didefinisikan sebagai pemahaman terhadap sesuatu melalui proses atau pengalaman

Lebih terperinci

21/09/2011. Pertemuan 1

21/09/2011. Pertemuan 1 Pertemuan 1 Manajemen pengetahuan organisasi j p g g (bukan individu) untuk menciptakan nilai bisnis (business value) dan menghasilkan keunggulan daya saing (competitive advantage) 1 People Process Technology

Lebih terperinci

USABILITY KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB PADA PT. MEGA KONSTRUKSI NEW PONTIANAK

USABILITY KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB PADA PT. MEGA KONSTRUKSI NEW PONTIANAK Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 437~445 437 USABILITY KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB PADA PT. MEGA KONSTRUKSI NEW PONTIANAK Windi Irmayani Komputerisasi Akuntansi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas merupakan intuisi akademis yang memiliki karakteristik yang sama dengan organisasi pembelajaran. Dimana dalam organisasi ini banyak subsub kegiatan yang

Lebih terperinci

Knowledge Management Tools

Knowledge Management Tools Knowledge Management Tools Ada beberapa faktor yang dapat memotivasi sebuah organisasi untuk membentuk manajemen formal dan pengetahuan sistematis, termasuk keinginan atau kebutuhan untuk : i. mendapatkan

Lebih terperinci

Knowledge Management Solution untuk Divisi Operasional: Studi Kasus PT. XYZ

Knowledge Management Solution untuk Divisi Operasional: Studi Kasus PT. XYZ Knowledge Management Solution untuk Divisi Operasional: Studi Kasus PT. XYZ Dimas Setiawan 1, Dana Indra Sensuse 2 1,2 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Kampus UI Depok Indonesia 1 dimas_setiawan.mailbox@yahoo.com

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat serta ditunjang inovasi di berbagai bidang kehidupan. Setelah era efisiensi

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS (STUDI KASUS : RADIOLOGI DIAGNOSTIK PADA PASIEN KANKER) SKRIPSI. Oleh

KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS (STUDI KASUS : RADIOLOGI DIAGNOSTIK PADA PASIEN KANKER) SKRIPSI. Oleh KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS (STUDI KASUS : RADIOLOGI DIAGNOSTIK PADA PASIEN KANKER) SKRIPSI Oleh Agnes Stella Kurniawan 1301032473 Noviany 1301064235 Regi Arizal 1301068965 Universitas

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR Janero Kennedy 1) 1) Magister Teknik Informatika, STMIK AMIKOM, Kota Yogyakarta. Jl Ring road Utara, Condongcatur,

Lebih terperinci

PROTOTIPE SISTEM E-LEARNING BERBASIS KNOWLEDGE MANAGEMENT: STUDI KASUS SMK GENERASI MADANI

PROTOTIPE SISTEM E-LEARNING BERBASIS KNOWLEDGE MANAGEMENT: STUDI KASUS SMK GENERASI MADANI PROTOTIPE SISTEM E-LEARNING BERBASIS KNOWLEDGE MANAGEMENT: STUDI KASUS SMK GENERASI MADANI SALMAN ALFARISI salman.hotaru@gmail.com DANA INDRA SENSUSE sensuse@gmail.com Teknologi Sistem Informasi, Magister

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengetahuan disimpan di dalam otak individu atau di-encode (diubah dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Pengetahuan disimpan di dalam otak individu atau di-encode (diubah dalam 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Knowledge Pengetahuan dalam Kusumadmo (2013), adalah penggunaan informasi dan data secara penuh yang dilengkapi dengan potensi ketrampilan, kompetensi, ide, intuisi, komitmen,

Lebih terperinci

PROTOTIPE KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KOPERASI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN: Studi Kasus Koperasi Karyawan Permata Bank

PROTOTIPE KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KOPERASI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN: Studi Kasus Koperasi Karyawan Permata Bank PROTOTIPE KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KOPERASI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN: Studi Kasus Koperasi Karyawan Permata Bank Tuti Handayani Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik, Matematika, dan IPA

Lebih terperinci

SNIPTEK 2015 ISBN: PENERAPAN KNOWLEDGE SHARING UNTUK MEMBENTUK SHARING CULTURE PADA PT. JANE INDAH PERKASA JAKARTA

SNIPTEK 2015 ISBN: PENERAPAN KNOWLEDGE SHARING UNTUK MEMBENTUK SHARING CULTURE PADA PT. JANE INDAH PERKASA JAKARTA SNIPTEK 215 ISBN: 978-62-7285-6-4 PENERAPAN KNOWLEDGE SHARING UNTUK MEMBENTUK SHARING CULTURE PADA PT. JANE INDAH PERKASA JAKARTA Mia Rosmiati AMIK BSI Pontianak mia.mir@bsi.ac.id Abstract Knowledge as

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keamanan dan kebersihan merupakan bagian yang sangat penting disebuah institusi tidak terkecuali di sekolah Ar-rafi. Keamanan disekolah Ar-rafi dilakukan oleh satpam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Pengertian Knowledge Secara umum, terdapat dua jenis pengetahuan yaitu pengetahuan tacit dan pengetahuan eksplisit. Pengetahuan tacit adalah pengetahuan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Knowledge merupakan campuran dari pengalaman, nilai, serta pandangan pakar yang memberikan kerangka untuk mengevaluasi, menyatukan pengalaman baru dan informasi. Menurut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini industri dalam bidang musik mengalami perkembangan yang cukup baik, hal ini dapat kita lihat dari banyaknya para pelaku usaha di Indonesia yang memiliki usaha

Lebih terperinci

Makhluk Apakah itu? Aini&Saleh. Open Resource? Apa itu? Maksudnya apa sih? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi

Makhluk Apakah itu? Aini&Saleh. Open Resource? Apa itu? Maksudnya apa sih? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi OPEN RESOURCE Makhluk Apakah itu? Aini&Saleh LISENSI DOKUMEN Copyleft: Digital Journal Al-Manar. Lisensi Publik. Diperkenankan untuk melakukan modifikasi, penggandaan maupun penyebarluasan artikel ini

Lebih terperinci

Pemodelan Knowledge Management Berbasis Web Studi Kasus Budidaya Lele ARRA FARM

Pemodelan Knowledge Management Berbasis Web Studi Kasus Budidaya Lele ARRA FARM INFORMATION SYSTEM FOR EDUCATORS AND PROFESSIONALS Vol.1, No. 1, Desember 2016, 9-20 E-ISSN: 2548-3587 9 Pemodelan Knowledge Management Berbasis Web Studi Kasus Budidaya Lele ARRA FARM Arfan Sansprayada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Mulia Group didirikan pada tahun 1965 oleh keluarga Joko S. Tjandra. Pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Mulia Group didirikan pada tahun 1965 oleh keluarga Joko S. Tjandra. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mulia Group didirikan pada tahun 1965 oleh keluarga Joko S. Tjandra. Pada awalnya perusahaan ini bergerak dalam bidang perdagangan dan industri. Seiring dengan berjalannya

Lebih terperinci

Implementasi Knowledge Management System Menggunakan ASP.NET ( Divisi IT PT. MNC Finance )

Implementasi Knowledge Management System Menggunakan ASP.NET ( Divisi IT PT. MNC Finance ) Implementasi Knowledge Management System Menggunakan ASP.NET ( Divisi IT PT. MNC Finance ) Sudirman 1,2, Sharyanto 1 Department of Information Science, Faculty of Computer Science and Information Technology,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan penelitian ini, dapat diambil beberapa simpulan sesuai dengan permasalahan yang diteliti, sebagai berikut: Dukungan kebijakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Berbagi pengetahuan merupakan hal penting bagi organisasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Berbagi pengetahuan merupakan hal penting bagi organisasi yang BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Berbagi pengetahuan merupakan hal penting bagi organisasi yang menggunakan pengetahuan mereka sebagai aset untuk meraih keunggulan bersaing (competitive advantage).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di beberapa tahun terakhir ini Knowledge Management (KM) menjadi salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Di beberapa tahun terakhir ini Knowledge Management (KM) menjadi salah satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di beberapa tahun terakhir ini Knowledge Management (KM) menjadi salah satu teknik yang banyak diminati perusahaan untuk mengelola asset pengetahuannya. Hal ini terjadi

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN UNTUK TAMAN KANAK-KANAK BERBASIS WEB

MODEL PEMBELAJARAN UNTUK TAMAN KANAK-KANAK BERBASIS WEB ORBITH VOL. 11 NO. 3 NOVEMBER 2015 : 161 166 MODEL PEMBELAJARAN UNTUK TAMAN KANAK-KANAK BERBASIS WEB Oleh : Dewi Driyani dan Dewi Mustari Staf Pengajar Teknik Informatika Universitas Indraprasta PGRI Jl.

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN STUDIO INTERAKTIF X BERBASIS WEB

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN STUDIO INTERAKTIF X BERBASIS WEB Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 22 September 2014 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN STUDIO INTERAKTIF X BERBASIS WEB Andri Pradipta 1), Meliana Christianti J. 2) 1,2 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Implementasi Knowledge Sharing Berbasis Android Dalam Pembudidayaan Hewan Hias (Leopard Gecko)

Implementasi Knowledge Sharing Berbasis Android Dalam Pembudidayaan Hewan Hias (Leopard Gecko) INFORMATION SYSTEM FOR EDUCATORS AND PROFESSIONALS Vol.1, No. 2, Juni 2017, 139-150 E-ISSN: 2548-3587 139 Implementasi Knowledge Sharing Berbasis Android Dalam Pembudidayaan Hewan Hias (Leopard Gecko)

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Penerapan Pengetahuan (Application of Knowledge) Rani Puspita D, M.Kom

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Penerapan Pengetahuan (Application of Knowledge) Rani Puspita D, M.Kom KNOWLEDGE MANAGEMENT Penerapan Pengetahuan (Application of Knowledge) Rani Puspita D, M.Kom Tujuan Pembelajaran Penggunaan kembali (reuse) pengetahuan untuk efisiensi perusahaan. Membuat suatu inovasi

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Siklus Knowledge Management. Pertemuan 2

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Siklus Knowledge Management. Pertemuan 2 KNOWLEDGE MANAGEMENT Pertemuan 2 : Siklus Knowledge Management Pertemuan 2 Rani Puspita D, M.Kom KM yang efektif mensyaratkan organisasi untuk mengidentifikasi, menghasilkan, memperoleh, menyebar dan menangkap

Lebih terperinci

Bab II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya

Bab II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Bab II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Penelitian ini merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Mahwish Waheed, dkk dari International Islamic University Pakistan tahun 2011. Dalam tulisan

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK KARYAWAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PADA KOPERASI KARYAWAN BULOG JAKARTA SELATAN BERBASIS SECI MODEL

KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK KARYAWAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PADA KOPERASI KARYAWAN BULOG JAKARTA SELATAN BERBASIS SECI MODEL Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 421~430 KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK KARYAWAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PADA KOPERASI KARYAWAN BULOG JAKARTA SELATAN BERBASIS SECI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pengetahuan. Dalam membicarakan pengetahuan sangatlah abstrak, karena pengetahuan mempunyai arti yang sangat dalam dan lebih luas dari data atau informasi. Menurut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Data Menurut Parker (1993) data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item, kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN APLIKASI PENJUALAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC PADA PT. DENPOO MANDIRI INDONESIA, BANDUNG

PEMBANGUNAN APLIKASI PENJUALAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC PADA PT. DENPOO MANDIRI INDONESIA, BANDUNG PEMBANGUNAN APLIKASI PENJUALAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC PADA PT. DENPOO MANDIRI INDONESIA, BANDUNG Heri Purwanto, M.M.,M.T.,MTA 1, Arvy Sarastiara Putri 2 1,2 Sistem Informasi, Sistem Informasi, Sekolah

Lebih terperinci

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan pencarian lowongan pekerjaan telah banyak diterapkan dalam portal-portal bursa kerja online yang menawarkan informasi pekerjaan kepada pencari kerja (Montuschi

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1 Pendahuluan Perkembangan ilmu pengetahuan dalam era globalisasi terjadi dengan sangat cepat. Kemampuan manusia dalam mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan(knowledge) semakin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia teknologi informasi bergerak sedemikian cepat. Dalam konteks global, teknologi informasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari berbagai

Lebih terperinci

MODEL PENENTUAN GURU BERPRESTASI BERBASIS ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)

MODEL PENENTUAN GURU BERPRESTASI BERBASIS ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) MODEL PENENTUAN GURU BERPRESTASI BERBASIS ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) Wanti Rahayu 1 1 Mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI Email : 1 wanti.reiku@gmail.com Abstrak- Guru merupakan aspek

Lebih terperinci

MEMBANGUN ORGANISASI BERKINERJA TINGGI DIKLATPIM TK II 2017

MEMBANGUN ORGANISASI BERKINERJA TINGGI DIKLATPIM TK II 2017 MEMBANGUN ORGANISASI BERKINERJA TINGGI DIKLATPIM TK II 2017 1. Integritas dan wawasan kebangsaan 2. Pembekalan isu strategis 3.Organisasi Berkinerja Tinggi 4. Diagnostic Reading 5. Penjelasan Proyek Perubahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini memaksa perusahaan untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TOOLS KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PADA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF VIRTUAL DRIVE NETWORK STUDI KASUS : SMA MUHAMMADIYAH 13 JAKARTA

PEMANFAATAN TOOLS KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PADA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF VIRTUAL DRIVE NETWORK STUDI KASUS : SMA MUHAMMADIYAH 13 JAKARTA Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol.XII, No.1 Maret 2016 21 PEMANFAATAN TOOLS KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PADA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF VIRTUAL DRIVE NETWORK STUDI KASUS : SMA MUHAMMADIYAH 13 JAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pemrograman web merupakan sebuah mata kuliah yang ada di IT Telkom, matakuliah pemrograman web ini merupakan matakuliah wajib yang memang di ambil setiap tahun kedua

Lebih terperinci

Knowledge Conversion Pada Kegiatan Registrasi Praktikum Di Laboratorium Fakultas Rekayasa Industri IT Telkom Dengan Menggunakan Metode Seci

Knowledge Conversion Pada Kegiatan Registrasi Praktikum Di Laboratorium Fakultas Rekayasa Industri IT Telkom Dengan Menggunakan Metode Seci Knowledge Conversion Pada Kegiatan Registrasi Praktikum Di Laboratorium Fakultas Rekayasa Industri IT Telkom Dengan Menggunakan Metode Seci Fachmi Fachrudin 1) Amelia Kurniawati ST., MT. 2) Murahartawaty

Lebih terperinci

APLIKASI EVALUASI KINERJA DOSEN BERBASIS WEB PADA SEKOLAH TINGGI TEKNIK MUSI

APLIKASI EVALUASI KINERJA DOSEN BERBASIS WEB PADA SEKOLAH TINGGI TEKNIK MUSI APLIKASI EVALUASI KINERJA DOSEN BERBASIS WEB PADA SEKOLAH TINGGI TEKNIK MUSI Andri Wijaya 1, Jacqueline Henny P 2 1 Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Teknik Musi, Palembang 30133 E-mail : andri_wijaya0907@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pengetahuan (knowledge management) merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pengetahuan (knowledge management) merupakan proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Manajemen pengetahuan (knowledge management) merupakan proses untuk mengoptimalisasi kekayaan intelektual yang dapat dilihat dari kinerja karyawan di suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Knowledge Management System Pada point ini membahas mengenai landasan teori knowledge management system yang akan digunakan sebagai acuan dalam pembuatan penulisan ini. 2.1.1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Universitas Telkom (disingkat Tel-U) merupakan penggabungan dari empat institusi yang berada di bawah badan penyelenggara Telkom Foundation (TF), yaitu Telkom Engineering

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN FAKTOR USABILITY SISTEM INFORMASI KONFERENSI NASIONAL SISTEM DAN INFORMATIKA STIKOM BALI

ANALISIS PENGUKURAN FAKTOR USABILITY SISTEM INFORMASI KONFERENSI NASIONAL SISTEM DAN INFORMATIKA STIKOM BALI ANALISIS PENGUKURAN FAKTOR USABILITY SISTEM INFORMASI KONFERENSI NASIONAL SISTEM DAN INFORMATIKA STIKOM BALI Ni Luh Ayu Kartika Yuniastari Sarja STMIK STIKOM Bali Jl Raya Puputan No. 86 Renon, Denpasar

Lebih terperinci

PENERAPAN PROTOTYPE KNOWLEDGE SHARING KEGIATAN MARKETING BERBASIS SMARTPHONE ANDROID PADA PT. MAHA GLOBAL

PENERAPAN PROTOTYPE KNOWLEDGE SHARING KEGIATAN MARKETING BERBASIS SMARTPHONE ANDROID PADA PT. MAHA GLOBAL SNIPTEK 2016 ISBN: 978-602-72850-3-3 PENERAPAN PROTOTYPE KNOWLEDGE SHARING KEGIATAN MARKETING BERBASIS SMARTPHONE ANDROID PADA PT. MAHA GLOBAL Maruloh Program Studi Sistem Informasi, STMIK NUSA MANDIRI

Lebih terperinci

Jurusan Sistem Informasi, Universitas Bina Nusantara; 2) Fakultas Ekonomi, Universitas Bina Nusantara; 3)

Jurusan Sistem Informasi, Universitas Bina Nusantara; 2) Fakultas Ekonomi, Universitas Bina Nusantara; 3) ANALISIS INVESTASI SISTEM APLIKASI YANG BERJALAN DAN PROYEK SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS PADA ADANDU (PT NUANSA ASPIRASI BENING, JAKARTA) Hudiarto 1) ; E.A. Kuncoro 2)

Lebih terperinci

ANALISIS PERANCANGAN APLIKASI PENASEHAT AKADEMIK: Studi Kasus Universitas OPQR.

ANALISIS PERANCANGAN APLIKASI PENASEHAT AKADEMIK: Studi Kasus Universitas OPQR. ANALISIS PERANCANGAN APLIKASI PENASEHAT AKADEMIK: Studi Kasus Universitas OPQR. Thomas Afrizal thomztaurus.it@gmail.com Teknik Informatika Universitas Indraprasta PGRI Jakarta Jl. Nangka No.58 C Tanjung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASURANSI Asuransi adalah perjanjian antara penanggung dan tertanggung yang mewajibkan tertanggung membayar sejumlah premi untuk memberikan penggantian atas risiko kerugian,

Lebih terperinci

PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS AMIK BSI PURWOKERTO)

PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS AMIK BSI PURWOKERTO) Penerapan Management pada Perguruan Tinggi PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS AMIK BSI PURWOKERTO) Endang Retnoningsih, Diyah Putri Utami AMIK BSI Tegal Jl. Sipelem No.22

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI SISTEM E.D.I DI PELABUHAN LAUT TANJUNG PRIOK

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI SISTEM E.D.I DI PELABUHAN LAUT TANJUNG PRIOK KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI SISTEM E.D.I DI PELABUHAN LAUT TANJUNG PRIOK Kuesioner ini merupakan bagian dari penelitian tesis dalam rangka untuk memenuhi persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada untuk dapat berkompetisi dan bertahan.(yuliazmi ; 2005 : 1)

BAB I PENDAHULUAN. ada untuk dapat berkompetisi dan bertahan.(yuliazmi ; 2005 : 1) BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi ini terjadi dengan sangat cepat. Kemampuan sebuah perusahaan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi

Lebih terperinci

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi IV.1 Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi dengan Val IT Perencanaan investasi TI yang dilakukan oleh Politeknik Caltex Riau yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aktifitas keilmuan sosial (Ishak, 2008). Perpustakaan merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aktifitas keilmuan sosial (Ishak, 2008). Perpustakaan merupakan bagian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perpustakaan pada era masyarakat informasi dewasa ini telah dimanfaatkan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, pelestarian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagian besar perusahaan termasuk perusahaan konsultan kontruksi bertujuan untuk tumbuh dan sukses dalam bisnis mereka. Pertumbuhan adalah aspek penting

Lebih terperinci

ANALISA DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEUANGAN PADA PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI

ANALISA DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEUANGAN PADA PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI ANALISA DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEUANGAN PADA PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI Veronika Dewi Puspitayani dan Aris Tjahyanto Program Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODEL SISTEM KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA LEMBAGA PERGURUAN TINGGI

PERANCANGAN MODEL SISTEM KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA LEMBAGA PERGURUAN TINGGI PERANCANGAN MODEL SISTEM KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA LEMBAGA PERGURUAN TINGGI Fahrul Nurzaman Teknik Informatika Universitas Persada Indonesia Y.A.I Jl. Salemba Raya 7/9A Jakarta Pusat email : fnurzaman@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi gerografis Bank BRI di kota medan berbasis mobile.

Lebih terperinci

Aplikasi Pengetahuan

Aplikasi Pengetahuan Aplikasi Pengetahuan Pertemuan 6 Tujuan yang ingin dicapai KM: 1. Penggunaan kembali (reuse) pengetahuan untuk efisiensi 2. Inovasi untuk melakukan hal-hal secara lebih efektif 1 Esensi Pengetahuan Inti

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB

PERANCANGAN MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB PERANCANGAN MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB Ika Yuniva Program Studi Manajemen Informatika AMIK BSI Tangerang Jl. Letnan Sutopo, BSD Sektor XIV Blok C1/1 Tangerang Selatan ika.iya@bsi.ac.id

Lebih terperinci

PEMBUATAN PROTOTYPE IMPLEMENTASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT UNTUK PEMESANAN BARANG PADA CV.X BERBASIS WEB DAN SMS GATEWAY SKRIPSI

PEMBUATAN PROTOTYPE IMPLEMENTASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT UNTUK PEMESANAN BARANG PADA CV.X BERBASIS WEB DAN SMS GATEWAY SKRIPSI PEMBUATAN PROTOTYPE IMPLEMENTASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT UNTUK PEMESANAN BARANG PADA CV.X BERBASIS WEB DAN SMS GATEWAY SKRIPSI Oleh : AJENG SETYA HARIANI NPM : 0554010105 K e p a d a JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berada di Universitas Bina Nusantara yang memiliki tanggung jawab untuk

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berada di Universitas Bina Nusantara yang memiliki tanggung jawab untuk BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Organisasi Quality Management Center (QMC) merupakan salah satu organisasi internal yang berada di Universitas Bina Nusantara yang memiliki tanggung jawab

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK SEBAGAI MODEL ANALISA SWOT UNTUK MENENTUKAN STRATEGI PEMBANGUNAN PADA LABORATORIUM KOMPUTER

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK SEBAGAI MODEL ANALISA SWOT UNTUK MENENTUKAN STRATEGI PEMBANGUNAN PADA LABORATORIUM KOMPUTER RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK SEBAGAI MODEL ANALISA SWOT UNTUK MENENTUKAN STRATEGI PEMBANGUNAN PADA LABORATORIUM KOMPUTER SKRIPSI Oleh : M. IQBAL MIGHFAR 0434010397 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat bersaing

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat bersaing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ditengah dinamisme lingkungan bisnis pada era globalisasi sekarang ini membuat persaingan bisnis antar perusahaan dalam mendapatkan pangsa pasar semakin ketat. Banyak

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI SOCIAL COMMERCE BERDASARKAN METODE UJI KUALITAS WEBQUAL 4.0

PERANCANGAN APLIKASI SOCIAL COMMERCE BERDASARKAN METODE UJI KUALITAS WEBQUAL 4.0 PERANCANGAN APLIKASI SOCIAL COMMERCE BERDASARKAN METODE UJI KUALITAS WEBQUAL 4.0 R. Nindyasari 1*, Endang Supriyati 1 1 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus Gondangmanis,

Lebih terperinci

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 1 TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM Pendahuluan Ruang Lingkup Testing dan Implementasi Sistem. Sasaran Pembelajaran Testing dan Implementasi

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Pemrograman Berorientasi Objek Dalam Sistem Informasi Akademik Pada SMP Negeri 1 Pengadegan

Penggunaan Metode Pemrograman Berorientasi Objek Dalam Sistem Informasi Akademik Pada SMP Negeri 1 Pengadegan Penggunaan Metode Pemrograman Berorientasi Objek Dalam Sistem Informasi Akademik Pada SMP Negeri 1 Pengadegan Jeffri Prayitno 1, Bangkit Saputra 2, Irfan Santiko 3 1,2 Program Studi Sistem Informasi 3

Lebih terperinci

Adrian Nugraha Putra

Adrian Nugraha Putra SIDANG TUGAS AKHIR Adrian Nugraha Putra 5209100057 Judul tugas akhir : Penyusunan Perangkat Kontrol Kualitas Perangkat Lunak Pada Aplikasi School Social Network (SSN) Berdasarkan ISO 25030 Studi Kasus

Lebih terperinci

Knowledge Management System Untuk SDM Menggunakan Seci Model (Studi Kasus: Koperasi Karyawan)

Knowledge Management System Untuk SDM Menggunakan Seci Model (Studi Kasus: Koperasi Karyawan) JURNAL INFORMATIKA, Vol.5 No.1 April 2018, pp. 157~168 ISSN: 2355-6579 E-ISSN: 2528-2247 157 Knowledge Management System Untuk SDM Menggunakan Seci Model (Studi Kasus: Koperasi Karyawan) Eva Zuraidah STMIK

Lebih terperinci

Dunamis Program Overview The Importance of Knowledge Transfer

Dunamis Program Overview The Importance of Knowledge Transfer Dunamis Program Overview The Importance of Knowledge Transfer Dunamis Organization Services Berdiri sejak tahun 1991, Dunamis merupakan mitra berlisensi dari FranklinCovey - sebuah organisasi global yang

Lebih terperinci

Best Practice Kegiatan Corrective Maintenance untuk Kerusakan Bearing pada Mesin Millac 5H 6P Berdasarkan Knowledge Conversion

Best Practice Kegiatan Corrective Maintenance untuk Kerusakan Bearing pada Mesin Millac 5H 6P Berdasarkan Knowledge Conversion Petunjuk Sitasi: Atma, S., Soesanto, R. P., Kurniawati, A., & Hediyanto, U. Y. (2017). Best Practice Kegiatan Corrective Maintenance untuk Kerusakan Bearing pada Mesin Millac 5H 6P Berdasarkan Knowledge

Lebih terperinci

1.2 Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui adanya knowledge management pada perusahaan dalam meningkatkan daya saing.

1.2 Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui adanya knowledge management pada perusahaan dalam meningkatkan daya saing. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini terjadi dengan sangat cepat. Kemampuan perusahaan dalam kedua hal tersebut menjadi salah satu faktor daya saing yang

Lebih terperinci

LAVIRIA RATNASARI NPM

LAVIRIA RATNASARI NPM Aplikasi Pengembangan Sistem Informasi Perpustakaan Booking Online Menggunakan Extended Java Script dan PHP Berbasis Web dan SMS Gateway Di SMA Negeri 20 Surabaya TUGAS AKHIR Disusun oleh: LAVIRIA RATNASARI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah Prodi Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Adapun penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai unit yang berhubungan langsung dengan nasabah, Contact Center Halo BCA memegang peranan penting dalam memberikan kenyamanan nasabah. Kenyamanan tersebut

Lebih terperinci

SOSIALISASI BIDANG PEMINATAN KURIKULUM 2014

SOSIALISASI BIDANG PEMINATAN KURIKULUM 2014 SOSIALISASI BIDANG PEMINATAN KURIKULUM 2014 UNIVERSITAS POTENSI UTAMA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI TA 2015-2016 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI Program studi Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan Knowledge Management (KM) di perusahaan sudah menjadi suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan Knowledge Management (KM) di perusahaan sudah menjadi suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan Knowledge Management (KM) di perusahaan sudah menjadi suatu kebutuhan mendasar pada saat ini. Kemampuan perusahaan mengelola knowledge yang ada merupakan

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 ANALISIS SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA JENIS GANGGUAN PENCERNAAN BERBASIS MOBILE DEVICE Abstrak Yody

Lebih terperinci

Analisis Meningkatkan Kinerja Dosen Menggunakan Knowledge Management System

Analisis Meningkatkan Kinerja Dosen Menggunakan Knowledge Management System Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Analisis Meningkatkan Kinerja Dosen Menggunakan Knowledge Management System I Gusti Ayu Desi Saryanti 1, Ni Luh Gede Pivin

Lebih terperinci

Penerapan Knowledge Management System (KMS) Berbasis Web Studi Kasus Bagian Teknisi dan Jaringan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya

Penerapan Knowledge Management System (KMS) Berbasis Web Studi Kasus Bagian Teknisi dan Jaringan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya Penerapan Knowledge Management System (KMS) Berbasis Web Studi Kasus Bagian Teknisi dan Jaringan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya Winda Kurnia Sari 1, Ken Ditha Tania 2 1,2 Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems)

RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems) RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems) A. SISTEM SEBAGAI PERUBAHAN YANG DIRENCANAKAN DALAM PERUSAHAAN PENGEMBANGAN SISTEM DAN PERUBAHAN DALAM PERUSAHAAN 4 Bentuk

Lebih terperinci

KUESIONER ANALISA KEBUTUHAN PENGGUNA PADA SISTEM KNOWLEDGE MANAGEMENT (KM)

KUESIONER ANALISA KEBUTUHAN PENGGUNA PADA SISTEM KNOWLEDGE MANAGEMENT (KM) KUESIONER ANALISA KEBUTUHAN PENGGUNA PADA SISTEM KNOWLEDGE MANAGEMENT (KM) No.Form:... Kepada Yth. Para Responden Bersama ini kami mohon bantuan Bapak/Ibu untuk berpartisipasi dalam penelitian yang sedang

Lebih terperinci

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mencapai hasil kerja yang baik dalam sebuah kelompok kerja, tentu dibutuhkan komunikasi yang baik pula diantara anggotanya. Komunikasi berkaitan erat dengan

Lebih terperinci

PROSES PENCIPTAAN PENGETAHUAN DI PT. ASURANSI JASA INDONESIA LATAR BELAKANG

PROSES PENCIPTAAN PENGETAHUAN DI PT. ASURANSI JASA INDONESIA LATAR BELAKANG PROSES PENCIPTAAN PENGETAHUAN DI PT. ASURANSI JASA INDONESIA LATAR BELAKANG Saat ini kita hidup di jaman inovasi (Janszen,2000) dimana inovasi ini muncul karena situasi bisnis saat ini dipengaruhi oleh

Lebih terperinci