Lampiran 1. Komposisi media RPMI-1640 Komponen Konsentrasi (mg/l) Garam anorganik Ca(NO 3 ) 2.4H 2 O 100 KCl 400 MgSO 4.7H 2 O 100 NaCl 6000 NaHCO 3

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1. Komposisi media RPMI-1640 Komponen Konsentrasi (mg/l) Garam anorganik Ca(NO 3 ) 2.4H 2 O 100 KCl 400 MgSO 4.7H 2 O 100 NaCl 6000 NaHCO 3"

Transkripsi

1 Lampiran 1. Komposisi media RPMI-1640 Komponen Konsentrasi (mg/l) Garam anorganik Ca(NO ).4H O 100 KCl 400 MgSO 4.7H O 100 NaCl 6000 NaHCO 000 Na HPO 4 anhydrous 800 Komponen lain D-Glukosa 000 fenol merah 5, glutathione (tereduksi) 1 HEPES (d) 5958 Asam Amino L-arginin HCl 00 L-asparagin 56,8 L-asam aspartat 0 L-sistin 50 L-asam glutamat 0 L-glutamin 00 Glisin 10 L-histidin 15 L-hidroksiprolin 0 L-isoleusin 50 L-leusin 50 L-lisin HCl 40 L-metionin 15 L-fenilalanin 15 L-prolin 0 L-serin 0 L-threonin 0 L-triptofan 5 L-tirosin 0 L-valin 0 Vitamin D-biotin 0, B-Ca pantotenat 0,5 kolin klorida asam folat 1 i-inositol 5 11

2 Lanjutan tabel 1 Komponen Konsentrasi (mg/l) nikotinamida 1 PABA 1 Piridoksal HCl 1 Riboflavin 0, Tiamin HCl 1 Vitamin B1 0,

3 Lampiran. Komposisi balanced salt solution PBS (Harrison and Rae, 1997) Komponen Konsentrasi (mg/l) CaCl.H O 1,5 KCl 00 KH PO 4 00 MgCl.6H O 100 NaCl 8000 Na HPO

4 Lampiran. Proses Produksi Pangan Iradiasi yang shelf-stable (IAEA, 1995) Langkah kunci dalam produksi pangan iradiasi adalah sebagai berikut: 1. Masaklah terlebih dahulu daging mentah, unggas, dan seafood sampai keadaan matang (medium done) dengan syarat suhu internalnya kira-kira 75 C, untuk menginaktivasi enzim pengurai jaringan, kecuali bahan yang dimasak telah diproses secara termal sebelumnya (misalnya diasapkan (hot-smoked), dikuring, atau dibuat pastrami). Secara hermetis kemaslah secara vakum dalam kemasan individu yang berupa kantong multilapis alumunium foil, seperti yang dikembangkan oleh program US Army dan disetujui oleh FDA atau yang setara.. Bekukan produk dalam kemasan secara kriogenik atau mekanis hingga mencapai -40 C dan iradiasi saat masih dalam keadaan beku untuk mempertahankan kualitas gizi. Menumpuk kemasan dengan dry ice merupakan cara yang efektif dan tidak mahal untuk mempertahankan keadaan beku selama proses iradiasi yang panjang. 4. Untuk iradiasi gamma atau sinar X, kemas kantong-kantong pengemas individual beku dalam karton pengemas dan simpan dalam keadaan beku atau dengan dry ice sebelum diiradiasi. Jika waktu iradiasi lebih dari satu jam, dry ice harus ditaruh di sekitar karton pengemas untuk mempertahankan keadaan beku (hard frozen) selama proses iradiasi. Bahkan pada energy maksimum 10 MeV iradiasi electron /electron beam (yang memiliki daya penetrasi rendah) harus diterapkan pada tiap kantong produk yang dibekukan, misalnya: kantong yang diletakkan dalam posisi tidur pada ban berjalan yang membawa produk-produk tersebut saat diiradiasi dengan electron beam. Kantong yang berukuran lebih tebal daripada beberapa sentimeter harus diiradiasi pada tiap sisi (two-pass, 50% dari total minimum dosis pada tiap kali) untuk mencapai keseragaman. Laju dosis iradiasi dengan electron beam normalnya merupakan dosis yang sangat tinggi sehingga tidak membutuhkan penanganan aktif untuk mempertahankan keadaan beku selama iradiasi (waktu paparan normalnya 116

5 terlalu sebentar untuk kemungkinan terjadinya kenaikan suhu yang signifikan). 5. Lakukan proses iradiasi dengan dosis minimum yang telah ditentukan (5-45 kgy tergantung produknya) untuk memberikan tingkat 10-1 jaminan sterilitas antibotulinum dengan menggunakan dosimetri yang sesuai. Dosis minimum yang dibutuhkan untuk berbagai produk telah ditentukan oleh studi produk yang diinokulasi dengan C. botulinum yang dilakukan oleh program US Army. Pada level dosis minimum ini, produk steril secara mikrobiologi dan dapat disimpan selama bertahun-tahun dalam kondisi suhu ruang karena enzim endogen yang akan mendegradasi produk, meskipun tidak ada mikroorganisme yang hidup, telah diinaktivasi dengan panas sebelum dikemas dan diiradiasi. 6. Segera setelah iradiasi, biarkan suhu produk naik secara perlahan hingga mencapai suhu ruang. Kemas secara individu kantong-kantong produk dalam karton pengemas seperti saat sebelum diiradiasi. 117

6 Lampiran 4. Tabel data hasil pembacaan absorbansi uji proliferasi limfosit 1x x 4x 11 Nov 06 DIPA 14 Jun 07 No label 14 Jun 07 Kontrol Rendang K+LPS K+PWM K-,170,8,46 1,59 1,099 1,69 1,666,05 1,55,85 1,44 1,08,8 1,41 1,58 1,99 1,745 1,788 1,88 0,78 1,4,777 1,478 1,0,161 1,61 1,887 1,478 1,41 1,45 1,68 1,9 1,56 1,6 1,196 1,8 1,155 1,504 1,77 1,99 1,68 0,741 1,094 1,1 1,48 118

7 Lampiran 5. Contoh cara perhitungan untuk mendapatkan Indeks Stimulasi (I.S.) proliferasi limfosit * 11 November 06, pengenceran 1x Diketahui : Absorbansi sampel =,170 maka Absorbansi kontrol negatif = 1,904 I.S. = I.S. =,170 1,094 I.S. = 1,984 Abs ekstrak sampel Abs kontrol negatif 119

8 Lampiran 6. Tabel data hasil pembacaan absorbansi uji hemolisis eritrosit pengenceran 1x 11 Nov 006 1x DIPA 14 Jun 007 1x No Label 14 Jun 007 1x Kontrol Rendang 1x K+ 1x K- 1x Waktu pengamatan (jam) ,10 0,1 0,18 0,18 0,1 0,17 0,117 0,119 0,119 0,118 0,14 0,11 0,11 0,10 0,15 0,14 0,10 0,1 0,16 0,17 0,1 0,1 0,19 0,11 0,119 0,16 0,1 0,1 0,10 0,1 0,114 0,118 0,1 0,116 0,14 0,1 0,17 0,17 0,18 0,14 0,17 0,141 0,14 0,159 0,164 0,17 0,171 0,179 0,16 0,16 0,18 0,180 0,117 0,19 0,166 0,164 0,168 0,170 0,18 0,17 0,14 0,11 0,11 0,18 0,1 0,1 0,106 0,10 0,117 0,114 0,116 0,1 0,105 0,104 0,11 0,108 0,108 0,115 0,108 0,119 0,14 0,14 0,147 0,160 0,095 0,101 0,107 0,106 0,111 0,115 0,105 0,1 0,1 0,18 0,151 0,16 0,107 0,105 0,11 0,110 0,117 0,11 10

9 Lampiran 7. Tabel data hasil pembacaan absorbansi uji hemolisis eritrosit pengenceran x 11 Nov 006 x DIPA 14 Jun 007 x No Label 14 Jun 007 x Kontrol Rendang x Waktu pengamatan (jam) ,17 0,19 0,145 0,151 0,150 0,155 0,110 0,11 0,11 0,11 0,115 0,116 0,108 0,108 0,108 0,109 0,11 0,11 0,114 0,11 0,15 0,11 0,114 0,114 0,16 0,11 0,109 0,10 0,1 0,17 0,114 0,10 0,1 0,1 0,1 0,1 0,140 0,17 0,17 0,1 0,14 0,140 0,10 0,115 0,118 0,11 0,117 0,10 0,119 0,11 0,116 0,108 0,11 0,11 0,1 0,11 0,141 0,10 0,158 0,144 0,119 0,108 0,117 0,111 0,11 0,114 0,14 0,14 0,146 0,146 0,149 0,15 11

10 Lampiran 8. Tabel data hasil pembacaan absorbansi uji hemolisis eritrosit pengenceran 4x 11 Nov 006 4x DIPA 14 Jun 007 4x No Label 14 Jun 007 4x Kontrol Rendang 4x Waktu pengamatan (jam) ,1 0,16 0,159 0,00 0,00 0,6 0,109 0,107 0,106 0,111 0,110 0,108 0,110 0,101 0,10 0,10 0,106 0,106 0,115 0,107 0,11 0,11 0,111 0,115 0,111 0,106 0,111 0,115 0,106 0,106 0,099 0,100 0,10 0,104 0,104 0,104 0,109 0,119 0,116 0,11 0,119 0,10 0,106 0,118 0,11 0,111 0,118 0,14 0,108 0,109 0,11 0,106 0,11 0,115 0,109 0,101 0,106 0,10 0,106 0,100 0,104 0,10 0,106 0,105 0,106 0,10 0,109 0,11 0,116 0,11 0,116 0,11 1

11 Lampiran 9. Contoh cara perhitungan % hemolisis *sampel 11 Nov 06, pengenceran 1x jam ke-5 Diketahui: Absorbansi sampel = 0,17 Absorbansi Kontrol (-) = 0,115 % Hemolisis = = = 119,10% 1

12 Lampiran 10. Tabel data hasil pembacaan absorbansi pengukuran kapasitas antioksidan (metode DPPH) 11 Nov 06 DIPA 14 Jun 07 No label 14 Jun 07 Kontrol Rendang Absorbansi 1x x 4x 1,190 1,05 1,00 1,19 1,00 1,04 1,050 1,00 1,00 1,051 1,0 1,0 1,060 1,055 1,045 1,060 1,057 1,040 0,995 1,05 1,045 0,996 1,05 1,044 14

13 Lampiran 11. Contoh perhitungan untuk mendapatkan % kapasitas antioksidan tersisa *sampel 11 Nov 06 pengenceran 1x ulangan 1 Diketahui: Abs sampel: 1,190 Abs kontrol (-): 1,50 maka % Kapasitas Antioksidan tersisa = = = 11,85% Kapasitas ini setara dengan kapasitas antioksidan vitamin C (x) sebesar: y = 1,7 0,0011x 1,190 = 1,7 0,0011x x = 10,64 ppm 15

14 Lampiran 1. Tabel data hasil pembacaan absorbansi pengukuran kadar Malonaldehida 11 Nov 06 DIPA 14 Jun 07 No label 14 Jun 07 Kontrol Rendang Absorbansi 1x x 4x 0,458 0,50 0,170 0,4 0,8 0,17 0,464 0,8 0,166 0,70 0,07 0,110 0,46 0,70 0,180 0,58 0,69 0,1 0,54 0,40 0,0 0,56 0,10 0,5 16

15 Lampiran 1. Contoh perhitungan untuk mendapatkan kadar malonaldehida *sampel 11 Nov 06 pengenceran 1x ulangan 1 Diketahui : Abs sampel : 0,458 (y) Dengan memasukkan nilai y = 0,458 ke persamaan y= 0,005x + 0,117 maka y = 0,005x + 0,117 0,458 = 0,005x + 0,117 0,408 = 0,005x x = 16, pmol/ml 17

16 Lampiran 14. Hasil analisis statistik uji proliferasi limfosit pada selang kepercayaan 95% Univariate Analysis of Variance Between-Subjects Factors N 11 Nov 06 DIPA14Jun Kontrol_R Ktrl Std LPS NL14Jun PWM Dependent Variable: Absorbansi Tests of Between-Subjects Effects Source Type III Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Model 44,445(a) 9 4,98 4,894,000,754 6,459 4,080,018,660,0,9,09 Error 1,50 1,11 Total 45,795 1 a R Squared =,971 (Adjusted R Squared =,948) Post Hoc Tests 18

17 Multiple Comparisons Dependent Variable: Absorbansi Tukey HSD (I) 11 Nov 06 DIPA14Jun Kontrol_R Ktrl Std LPS NL14Jun PWM (J) DIPA14Jun Kontrol_R Ktrl Std LPS NL14Jun PWM 11 Nov 06 Kontrol_R Ktrl Std LPS NL14Jun PWM 11 Nov 06 DIPA14Jun Ktrl Std LPS NL14Jun PWM 11 Nov 06 DIPA14Jun Kontrol_R LPS NL14Jun PWM 11 Nov 06 DIPA14Jun Kontrol_R Ktrl Std NL14Jun PWM 11 Nov 06 DIPA14Jun Kontrol_R Ktrl Std LPS PWM 11 Nov 06 DIPA14Jun Kontrol_R Ktrl Std LPS NL14Jun Based on observ ed means. *. The mean diff erence is signif icant at the,05 lev el. Mean Dif f erence 95% Confidence Interv al (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound -,8967,7871,99-1,4818,66885,196,7871,989 -,7618 1,15485,4500,7871,657 -,5065 1,4105,9900,7871,76 -,5595 1,575 -,6567,7871,4-1,58418,85,47,7871,965 -, ,0585,8967,7871,99 -, ,4818,48600,7871,586 -,475 1,4445,74167,7871,177 -,1685 1,70018,68867,7871,5 -,6985 1, ,600,7871,871-1,945,65,5700,7871,48 -,415 1,4955 -,196,7871,989-1,15485,7618 -,48600,7871,586-1,4445,475,5567,7871,959 -,7085 1,1418,067,7871,987 -, , ,800,7871,11-1,7805,165,05100,7871 1,000 -,9075 1,0095 -,4500,7871,657-1,4105,5065 -,74167,7871,177-1,70018,1685 -,5567,7871,959-1,1418,7085 -,0500,7871 1,000-1,0115,9055-1,07767*,7871,04 -,0618 -, ,0467,7871,986-1,1618,7585 -,9900,7871,76-1,575,5595 -,68867,7871,5-1,64718,6985 -,067,7871,987-1,16118,75585,0500,7871 1,000 -,9055 1,0115-1,0467*,7871,0-1,9818 -, ,15167,7871,997-1,11018,80685,6567,7871,4 -,85 1,58418,600,7871,871 -,65 1,945,800,7871,11 -,165 1,7805 1,07767*,7871,04,11915,0618 1,0467*,7871,0, ,9818,8700,7871,08 -,0855 1,815 -,47,7871,965-1,0585, ,5700,7871,48-1,4955,415 -,05100,7871 1,000-1,0095,9075,0467,7871,986 -,7585 1,1618,15167,7871,997 -, , ,8700,7871,08-1,815,

18 Homogeneous Subsets Tukey HSD Absorbansi Subset N 1 Ktrl Std 1,00000 LPS 1,0500 PWM 1,0467 1,0467 Kontrol_R 1,5567 1, Nov 06 1,4500 1,4500 DIPA14Jun 1, ,74167 NL14Jun,07767 Sig.,177,08 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on Type III Sum of Squares The error term is Mean Square(Error) =,11. a Uses Harmonic Mean Sample Size =,000. b Alpha =,05. 10

19 Lampiran 15. Hasil analisis statistik uji proliferasi limfosit semua sampel pada selang kepercayaan 99% Univariate Analysis of Variance Between-Subjects Factors 11 Nov 06 DIPA14Jun Kontrol_R Ktrl Std LPS NL14Jun PWM Dependent Variable: Absorbansi N Tests of Between-Subjects Effects Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Model 44,445(a) 9 4,98 4,894,000,754 6,459 4,080,018,660,0,9,09 Error 1,50 1,11 Total 45,795 1 a R Squared =,971 (Adjusted R Squared =,948) 11

20 Lampiran 16. Hasil analisis statistik uji proliferasi limfosit sampel 11 Nov 06 pada berbagai pengenceran pada selang kepercayaan 95% Univariate Analysis of Variance Between-Subjects Factors 11Nov06_1 11Nov06_ 11Nov06_4 1 N Dependent Variable: IndeksStimulasi Tests of Between-Subjects Effects Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Model 1,659(a) 5 4, 85,677,000,011,005,107,901 1,819,909 17,986,010 Error,0 4,051 Total 1,861 9 a R Squared =,991 (Adjusted R Squared =,979) 1

21 Lampiran 17. Hasil analisis statistik uji proliferasi limfosit sampel DIPA 14 Juni 07 pada berbagai pengenceran pada selang kepercayaan 95% Univariate Analysis of Variance Between-Subjects Factors N DIPA_1 DIPA_ DIPA_4 1 Dependent Variable: IndeksStimulasi Tests of Between-Subjects Effects Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Model 19,08(a) 5,84,477,00,447,4 1,890,64,08,019,159,858 Error,47 4,118 Total 19,681 9 a R Squared =,976 (Adjusted R Squared =,946) 1

22 Lampiran 18. Hasil analisis statistik uji proliferasi limfosit sampel No Label 14 Juni 07 pada berbagai pengenceran pada selang kepercayaan 95% Univariate Analysis of Variance Between-Subjects Factors N NL_1 NL_ NL_ 1 Dependent Variable: IndeksStimulasi Tests of Between-Subjects Effects Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Model 0,185(a) 5 4,07 47,989,001,041 1,00 1,11,00,18,09 1,089,419 Error,6 4,084 Total 0,51 9 a R Squared =,984 (Adjusted R Squared =,96) Post Hoc Tests Dependent Variable: IndeksStimulasi Tukey HSD Multiple Comparisons (I) NL_1 NL_ NL_ (J) NL_ NL_ NL_1 NL_ NL_1 NL_ Mean Diff erence 95% Confidence Interv al (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 1,08967*,6815,0,4566 1,967 Based on observ ed means. *. The mean diff erence is significant at the,05 level.,905*,6815,040,061 1,7494-1,08967*,6815,0-1,967 -,4566 -,184,6815,75-1,084, ,905*,6815,040-1,7494 -,061,184,6815,75 -, ,084 14

23 Homogeneous Subsets IndeksStimulasi Tukey HSD Subset N 1 NL_,98800 NL_ 1,17 NL_1,07767 Sig.,75 1,000 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on Type III Sum of Squares The error term is Mean Square(Error) =,084. a Uses Harmonic Mean Sample Size =,000. b Alpha =,05. 15

24 Lampiran 19. Hasil analisis statistik uji proliferasi limfosit sampel No Label 14 Juni 07 pada berbagai pengenceran pada selang kepercayaan 99% Univariate Analysis of Variance Between-Subjects Factors N NL_1 NL_ NL_ 1 Dependent Variable: IndeksStimulasi Tests of Between-Subjects Effects Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Model 0,185(a) 5 4,07 47,989,001,041 1,00 1,11,00,18,09 1,089,419 Error,6 4,084 Total 0,51 9 a R Squared =,984 (Adjusted R Squared =,96) 16

25 Lampiran 0. Hasil analisis statistik uji proliferasi limfosit sampel Kontrol Rendang pada berbagai pengenceran pada selang kepercayaan 95% Univariate Analysis of Variance Between-Subjects Factors N K_1 K_ K_ 1 Dependent Variable: IndeksStimulasi Tests of Between-Subjects Effects Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Model 11,697(a) 5,9 89,0,000,085,04 5,47,076,15,076 9,69,01 Error,0 4,008 Total 11,79 9 a R Squared =,997 (Adjusted R Squared =,994) 17

26 Lampiran 1. Hasil analisis statistik uji hemolisis eritrosit sampel 11 Nov 06 pada jam ke-5 pada selang kepercayaan 95% Univariate Analysis of Variance Between-Subjects Factors N 1,00,00,00 1,00,00,00 Dependent Variable: Absorbansi Source Model Error Total Tests of Between-Subjects Effects Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig.,171 a 5,04,179,00,001,000,04,754,006,00,048,157,004 4,001,175 9 a. R Squared =,976 (Adjusted R Squared =,945) 18

27 Lampiran. Hasil analisis statistik uji hemolisis eritrosit sampel DIPA 14 Juni 007 pada jam ke-5 pada selang kepercayaan 95% Univariate Analysis of Variance Between-Subjects Factors 1,00,00,00 1,00,00,00 N Dependent Variable: Absorbansi Source Model Error Total Tests of Between-Subjects Effects Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig.,14 a 5,07 90,417,000,001,000 4,6,100 5,00E-005,50E-005,71,776, ,E-005,14 9 a. R Squared =,997 (Adjusted R Squared =,994) 19

28 Lampiran. Hasil analisis statistik uji hemolisis eritrosit sampel No Label 14 Juni 007 pada jam ke-5 pada selang kepercayaan 95% Univariate Analysis of Variance Between-Subjects Factors 1,00,00,00 4,00 1,00,00,00 N Dependent Variable: Absorbansi Source Model Error Total Tests of Between-Subjects Effects Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig.,198 a 6,0 186,486,000,00,001,8,076,001,000 1,58,89,001 6,000,199 1 a. R Squared =,995 (Adjusted R Squared =,989) 140

29 Lampiran 4. Hasil analisis statistik uji hemolisis eritrosit sampel kontrol pada jam ke-5 pada selang kepercayaan 95% Univariate Analysis of Variance Between-Subjects Factors 1,00,00,00 1,00,00,00 N Dependent Variable: Absorbansi Source Model Error Total Tests of Between-Subjects Effects Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig.,16 a 5,0 14,475,000,00,00 6,895,051,000,000,769,5,001 4,000,16 9 a. R Squared =,994 (Adjusted R Squared =,987) 141

30 Lampiran 5. Hasil analisis statistik persen hemolisis eritrosit semua sampel pada jam ke-5 pada selang kepercayaan 95% Univariate Analysis of Variance Between-Subjects Factors 1,00,00,00 4,00 5,00 1,00,00,00 N Dependent Variable: PersenHemo Source Model Error Total Tests of Between-Subjects Effects Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig ,4 a 7 51,0 10,5,000 76, ,610,971,480 95, ,715 6,14,09 109, , , a. R Squared =,99 (Adjusted R Squared =,984) 14

31 Lampiran 6. Hasil analisis statistik uji kapasitas antioksidan DPPH semua sampel pada pengenceran 1x dan selang kepercayaan 95% Univariate Analysis of Variance Between-Subjects Factors N 4 4 Dependent Variable: KapAntiox Source Model Error Total Tests of Between-Subjects Effects Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. 561,977 a 5 71, ,9,000 7,74 75, ,719,000,017 1,017 4,00,18,01, ,990 8 a. R Squared = 1,000 (Adjusted R Squared = 1,000) Post Hoc Tests 14

32 Multiple Comparisons Dependent Variable: KapAntiox Tukey HSD (I) 1,00,00,00 4,00 (J),00,00 4,00 1,00,00 4,00 1,00,00 4,00 1,00,00,00 Mean Diff erence 95% Confidence Interv al (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 14,500*,06516,000 14,056 14,844 Based on observ ed means. *. The mean diff erence is significant at the,05 level. 4,0750*,06516,000,7606 4,894 4,7800*,06516,000 4,4656 5, ,500*,06516,000-14,844-14,056-10,4450*,06516,000-10, ,106-9,7400*,06516,000-10,0544-9,456-4,0750*,06516,000-4,894 -, ,4450*,06516,000 10,106 10,7594,7050*,06516,005,906 1,0194-4,7800*,06516,000-5,0944-4,4656 9,7400*,06516,000 9,456 10,0544 -,7050*,06516,005-1,0194 -,906 Homogeneous Subsets Tukey HSD a,b,00 4,00,00 1,00 Sig. KapAntiox N ,7400 1,4800 Subset,1850 6,600 1,000 1,000 1,000 1,000 Means for groups in homogeneous subsets are display ed. Based on Ty pe III Sum of Squares The error term is Mean Square(Error) =,004. a. Uses Harmonic Mean Sample Size =,000. b. Alpha =,

33 Lampiran 7. Hasil analisis statistik uji kapasitas antioksidan DPPH semua sampel pada pengenceran 1x dan selang kepercayaan 99% Univariate Analysis of Variance Between-Subjects Factors 1,00,00,00 4,00 1,00,00 N 4 4 Dependent Variable: KapAntiox Source Model Error Total Tests of Between-Subjects Effects Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. 561,977 a 5 71, ,9,000 7,74 75, ,719,000,017 1,017 4,00,18,01, ,990 8 a. R Squared = 1,000 (Adjusted R Squared = 1,000) Post Hoc Tests 145

34 Multiple Comparisons Dependent Variable: KapAntiox Tukey HSD (I) 1,00,00,00 4,00 (J),00,00 4,00 1,00,00 4,00 1,00,00 4,00 1,00,00,00 Mean Diff erence 99% Confidence Interv al (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 14,500*,06516,000 1,959 15,0807 Based on observ ed means. *. The mean diff erence is significant at the,01 level. 4,0750*,06516,000,514 4,657 4,7800*,06516,000 4,19 5,407-14,500*,06516,000-15,0807-1,959-10,4450*,06516,000-11,0057-9,884-9,7400*,06516,000-10,007-9,179-4,0750*,06516,000-4,657 -,514 10,4450*,06516,000 9,884 11,0057,7050*,06516,005,144 1,657-4,7800*,06516,000-5,407-4,19 9,7400*,06516,000 9,179 10,007 -,7050*,06516,005-1,657 -,144 Homogeneous Subsets Tukey HSD a,b,00 4,00,00 1,00 Sig. KapAntiox N ,7400 1,4800 Subset,1850 6,600 1,000 1,000 1,000 1,000 Means for groups in homogeneous subsets are display ed. Based on Ty pe III Sum of Squares The error term is Mean Square(Error) =,004. a. Uses Harmonic Mean Sample Size =,000. b. Alpha =,

35 Lampiran 8. Hasil analisis statistik pengukuran kadar MDA semua sampel pada pengenceran 1x dan selang kepercayaan 95% Univariate Analysis of Variance Between-Subjects Factors 1 11Nov 06 DIPA Kontrol NoLabel N 4 4 Dependent Variable: kadarmda Source Model Error Total Tests of Between-Subjects Effects Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig ,84 a ,169 8,89,00 11, ,50,08, , ,69,771,1 14,50 414, ,6 8 a. R Squared =,99 (Adjusted R Squared =,981) 147

36 Lampiran 9. Hasil analisis statistik pengukuran kadar MDA sampel 11 Nov 006 pada berbagai pengenceran dan selang kepercayaan 95% Univariate Analysis of Variance Between-Subjects Factors 1 11Nov_1 11Nov_ 11Nov_4 N Dependent Variable: kadarmda Source Model Error Total Tests of Between-Subjects Effects Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig ,76 a 4 101,68 645,579,00 4, ,560,04, ,97 644, ,905,00 1,60 15, ,086 6 a. R Squared =,999 (Adjusted R Squared =,998) Post Hoc Tests 148

37 Multiple Comparisons Dependent Variable: kadarmda Tukey HSD (I) 11Nov_1 11Nov_ 11Nov_4 (J) 11Nov_ 11Nov_4 11Nov_1 11Nov_4 11Nov_1 11Nov_ Mean Diff erence 95% Confidence Interv al (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 80,40000*,959798,004 57, ,760 Based on observ ed means. *. The mean diff erence is significant at the,05 level. 109,60000*,959798,00 86,780 1,960-80,40000*,959798,004-10,760-57,0780 9,0000*,959798,0 5,8780 5, ,60000*,959798,00-1,960-86,780-9,0000*,959798,0-5,560-5,8780 Homogeneous Subsets Tukey HSD a,b 11Nov_4 11Nov_ 11Nov_1 Sig. kadarmda Subset N 1 1, , ,1000 1,000 1,000 1,000 Means for groups in homogeneous subsets are display ed. Based on Ty pe III Sum of Squares The error term is Mean Square(Error) = 15,680. a. Uses Harmonic Mean Sample Size =,000. b. Alpha =,

38 Lampiran 0. Hasil analisis statistik pengukuran kadar MDA sampel 11 Nov 006 pada berbagai pengenceran dan selang kepercayaan 99% Univariate Analysis of Variance Between-Subjects Factors 11Nov_1 11Nov_ 11Nov_4 1 N Dependent Variable: kadarmda Source Model Error Total Tests of Between-Subjects Effects Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig ,76 a 4 101,68 645,579, ,97 644, ,905,00 4, ,560,04,76 1,60 15, ,086 6 a. R Squared =,999 (Adjusted R Squared =,998) Post Hoc Tests 150

39 Multiple Comparisons Dependent Variable: kadarmda Tukey HSD (I) 11Nov_1 11Nov_ 11Nov_4 (J) 11Nov_ 11Nov_4 11Nov_1 11Nov_4 11Nov_1 11Nov_ Mean Diff erence 99% Confidence Interv al (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 80,40000*,959798,004 7,1464 1,6558 Based on observ ed means. *. The mean diff erence is significant at the,01 level. 109,60000*,959798,00 56,464 16, ,40000*,959798,004-1,6558-7,1464 9,0000,959798,0-4,0558 8, ,60000*,959798,00-16, ,464-9,0000,959798,0-8,4558 4,0558 Homogeneous Subsets Tukey HSD a,b 11Nov_4 11Nov_ 11Nov_1 Sig. kadarmda N 1 1, ,7000 Subset 11,1000,0 1,000 Means for groups in homogeneous subsets are display ed. Based on Ty pe III Sum of Squares The error term is Mean Square(Error) = 15,680. a. Uses Harmonic Mean Sample Size =,000. b. Alpha =,

40 Lampiran 1. Hasil analisis statistik pengukuran kadar MDA sampel DIPA 14 Juni 007 pada berbagai pengenceran dan selang kepercayaan 95% Univariate Analysis of Variance Between-Subjects Factors DIPA_1 DIPA_ DIPA_4 1 N Dependent Variable: kadarmda Source Model Error Total Tests of Between-Subjects Effects Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. 5455,6 a 4 886,815 1,97, ,10 619, ,501, , ,65 0,818,01 8,850 41,45 558,11 6 a. R Squared =,998 (Adjusted R Squared =,99) Post Hoc Tests 15

41 Multiple Comparisons Dependent Variable: kadarmda Tukey HSD (I) DIPA_1 DIPA_ DIPA_4 (J) DIPA_ DIPA_4 DIPA_1 DIPA_4 DIPA_1 DIPA_ Mean Diff erence 95% Confidence Interv al (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 68,80000* 6,461,016 0, ,7146 Based on observ ed means. *. The mean diff erence is significant at the,05 level. 110,16000* 6,461,006 7, , ,80000* 6,461, ,7146-0, ,6000* 6,461,04, , ,16000* 6,461, ,0746-7, ,6000* 6,461,04-79,746 -,44574 Homogeneous Subsets Tukey HSD a,b DIPA_4 DIPA_ DIPA_1 Sig. kadarmda Subset N 1 9, , ,9000 1,000 1,000 1,000 Means for groups in homogeneous subsets are display ed. Based on Ty pe III Sum of Squares The error term is Mean Square(Error) = 41,45. a. Uses Harmonic Mean Sample Size =,000. b. Alpha =,05. 15

42 Lampiran. Hasil analisis statistik pengukuran kadar MDA sampel DIPA 14 Juni 007 pada berbagai pengenceran dan selang kepercayaan 99% Univariate Analysis of Variance Between-Subjects Factors 1 DIPA_1 DIPA_ DIPA_4 N Dependent Variable: kadarmda Source Model Error Total Tests of Between-Subjects Effects Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. 5455,6 a 4 886,815 1,97, , ,65 0,818,01 186,10 619, ,501,007 8,850 41,45 558,11 6 a. R Squared =,998 (Adjusted R Squared =,99) Post Hoc Tests Dependent Variable: kadarmda Tukey HSD Multiple Comparisons (I) DIPA_1 DIPA_ DIPA_4 (J) DIPA_ DIPA_4 DIPA_1 DIPA_4 DIPA_1 DIPA_ Mean Diff erence 99% Confidence Interv al (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 68, ,461,016-17, ,5804 Based on observ ed means. *. The mean diff erence is significant at the,01 level. 110,16000* 6,461,006, , , ,461, , , ,6000 6,461,04-45, , ,16000* 6,461, , , ,6000 6,461,04-17, ,

43 Homogeneous Subsets Tukey HSD a,b DIPA_4 DIPA_ DIPA_1 Sig. kadarmda Subset N 1 9, , , ,9000,04,016 Means for groups in homogeneous subsets are display ed. Based on Ty pe III Sum of Squares The error term is Mean Square(Error) = 41,45. a. Uses Harmonic Mean Sample Size =,000. b. Alpha =,

44 Lampiran. Hasil analisis statistik pengukuran kadar MDA sampel No Label 14 Juni 007 pada berbagai pengenceran dan selang kepercayaan 95% Univariate Analysis of Variance Between-Subjects Factors NLabel_1 NLabel_ NLabel_4 1 N Dependent Variable: kadarmda Source Model Error Total Tests of Between-Subjects Effects Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. 615,585 a ,96 175,84, ,9 7457,147 8,054,01 115, ,707 1,849, ,57 89,787 6,158 6 a. R Squared =,997 (Adjusted R Squared =,991) Post Hoc Tests 156

45 Multiple Comparisons Dependent Variable: kadarmda Tukey HSD (I) NLabel_1 NLabel_ NLabel_4 (J) NLabel_ NLabel_4 NLabel_1 NLabel_4 NLabel_1 NLabel_ Mean Diff erence 95% Confidence Interv al (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 7,0000* 9,47558,01 16, ,0184 Based on observ ed means. *. The mean diff erence is significant at the,05 level. 11,40000* 9,47558,011 65, ,184-7,0000* 9,47558,01-18, , ,0000 9,47558,06-6, , ,40000* 9,47558, ,184-65, ,0000 9,47558,06-105,0184 6,6184 Homogeneous Subsets Tukey HSD a,b NLabel_4 NLabel_ NLabel_1 Sig. kadarmda N 1 1, ,9000 Subset 15,1000,06 1,000 Means for groups in homogeneous subsets are display ed. Based on Ty pe III Sum of Squares The error term is Mean Square(Error) = 89,787. a. Uses Harmonic Mean Sample Size =,000. b. Alpha =,

46 Lampiran 4. Hasil analisis statistik pengukuran kadar MDA sampel No Label 14 Juni 007 pada berbagai pengenceran dan selang kepercayaan 99% Univariate Analysis of Variance Between-Subjects Factors 1 NL_1 NL_ NL_4 N Dependent Variable: kadarmda Source Model Error Total Tests of Between-Subjects Effects Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. 615,585 a ,96 175,84, , ,707 1,849, ,9 7457,147 8,054,01 179,57 89,787 6,158 6 a. R Squared =,997 (Adjusted R Squared =,991) Post Hoc Tests 158

47 Multiple Comparisons Dependent Variable: kadarmda Tukey HSD (I) NL_1 NL_ NL_4 (J) NL_ NL_4 NL_1 NL_4 NL_1 NL_ Based on observ ed means. Mean Diff erence 99% Confidence Interv al (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 7,0000 9,47558,01-55,95 199,695 11, ,47558,011-6,095 48,895-7,0000 9,47558,01-199,695 55,95 49,0000 9,47558,06-78,95 176,695-11, ,47558,011-48,895 6,095-49,0000 9,47558,06-176,695 78,95 Homogeneous Subsets Tukey HSD a,b NL_4 NL_ NL_1 Sig. kadarmda Subset N 1 1, , ,1000,011 Means for groups in homogeneous subsets are display ed. Based on Ty pe III Sum of Squares The error term is Mean Square(Error) = 89,787. a. Uses Harmonic Mean Sample Size =,000. b. Alpha =,

48 Lampiran 5. Inform concern INFORM CONCERN PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Ari Try Purbayanto Jenis kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) NRP : F40570 Alamat : Jalan Raya Darmaga Gang Nurul Asman RT 01 RW Darmaga Bogor Telepon : Menyatakan dalam keadaan sehat dan bersedia atau tidak berkeberatan untuk dilakukan pengambilan darah untuk keperluan penelitian yang berjudul Kapasitas Antioksidan, Proliferasi Limfosit dan Hemolisis Eritrosit Manusia Ekstrak Rendang Iradiasi Dosis Tinggi. Penelitian ini dilakukan dalam rangka penulisan skripsi oleh Kamalita Pertiwi/ NRP F Pengambilan darah dilakukan di Klinik Farfa Darmaga- Bogor pada bulan Februari April 009. Demikian keterangan ini dibuat untuk digunakan seperlunya. Petugas Pengambil Darah Bogor, Februari 008 Responden Neng Ari Try Purbayanto 160

49 161

Jenis Pupuk o B1 B2 B3 B4

Jenis Pupuk o B1 B2 B3 B4 TUTORIAL SPSS RANCANGAN ACAK KELOMPOK (RAK) oleh : Hendry http://teorionline.wordpress.com/ Rancangan acak kelompok (RAK) sering disebut dengan randomized complete block design (RCBD). Pada rancangan ini

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM 79 80 Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Peminjaman Alat di Laboratorium Biologi FK UKM 81 Lampiran 3 Perhitungan Statistik

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Hasil Pengamatan Biji Kenari. A. Data Hasil Pengamatan Presentase Jumlah Kecambah Yang Dihitung Pada Hari Ke- 14 Setelah Tanam (hst)

Lampiran 1. Data Hasil Pengamatan Biji Kenari. A. Data Hasil Pengamatan Presentase Jumlah Kecambah Yang Dihitung Pada Hari Ke- 14 Setelah Tanam (hst) Lampiran 1. Data Hasil Pengamatan Biji Kenari A. Data Hasil Pengamatan Presentase Jumlah Kecambah Yang Dihitung Pada Hari Ke- 14 Setelah Tanam (hst) Konsentrasi (%) Lama perendaman (jam) Ulangan Total

Lebih terperinci

Lampiran 1.a Data Kadar Air Kelopak Rosella Kadar air (%) = kehilangan berat (g) x 100 Sampel sebelum kering (g)

Lampiran 1.a Data Kadar Air Kelopak Rosella Kadar air (%) = kehilangan berat (g) x 100 Sampel sebelum kering (g) 62 Lampiran 1.a Data Kadar Air Kelopak Rosella Kadar air (%) = kehilangan berat (g) x 100 Sampel sebelum kering (g) Kehilangan berat = berat sampel mula-mula berat sampel setelah dikeringkan Kadar air

Lebih terperinci

ANALISIS DATA TERHADAP MUTU KIMIA ph KEFIR SUSU KACANG TANAH

ANALISIS DATA TERHADAP MUTU KIMIA ph KEFIR SUSU KACANG TANAH 74 LAMPIRAN 1 ANALISIS DATA TERHADAP MUTU KIMIA ph KEFIR SUSU KACANG TANAH Variasi Bahan Inokulum Ulangan Jumlah Rataan Baku (G) (F) 1 Perlakuan Perlakuan F1 4,4 4,5 8,900 4,450 G1 F 4,5 4,5 9,000 4,500

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN V. KESIMPULAN DAN SARAN C. KESIMPULAN Pengujian pengaruh ekstrak sampel rendang iradiasi terhadap proliferasi limfosit, dan hemolisis eritrosit, serta pengukuran kadar malonaldehida dan kapasitas antioksidan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Iklim Kabupaten Bima

Lampiran 1. Data Iklim Kabupaten Bima LAMPIRAN 75 Lampiran 1. Data Iklim Kabupaten Bima 76 Lanjutan Lampiran 1 77 Lanjutan Lampiran 1 78 Lanjutan Lampiran 1 79 80 Lanjutan Lampiran 1 Prakiraan Curah Hujan Bulan Agustus Oktober Tahun 2011 81

Lebih terperinci

Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih

Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih Lampiran 1 Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih Cara perhitungan dosis buah Bawang Putih Dosis buah bawang putih untuk manusia = 0,5g / kg BB Faktor konversi untuk manusia ke mencit 20g =

Lebih terperinci

Perlakuan Lama Waktu 2 minggu. 4 Minggu. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid. Ket: (I). Inti, (L).Lemak. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid

Perlakuan Lama Waktu 2 minggu. 4 Minggu. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid. Ket: (I). Inti, (L).Lemak. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid LAMPIRAN Lampiran 1. Gambar Histologi Preparat Jaringan Hati Tikus Putih (Rattus norvegicus) pada luasan sel 25 µm dengan menggunakan mikroskop cahaya perbesaran 10 x 10. Perlakuan Lama Waktu 2 Kontrol

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar lokasi pengambilan sampel daun singkong di desa Sumampir

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar lokasi pengambilan sampel daun singkong di desa Sumampir LAMPIRA Lampiran 1. Gambar lokasi pengambilan sampel daun singkong di desa Sumampir Lampiran 2. Gambar rearing area yang berisi tungau predator Phytoseius sp. dengan Tetranychus urticae (2, 4, dan 6) 17

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1: Dokumentasi Penelitian. 1 Bulan. Mulsa

LAMPIRAN 1: Dokumentasi Penelitian. 1 Bulan. Mulsa LAMPIRAN 1: Dokumentasi Penelitian Gambar 1. Membuat Media Tanam M0 Gambar 3. Umur 1 Minggu Tanpa Mulsa Gambar 2. Lahan Penelitian Setelah 1 Bulan M1 Gambar 5. Umur 1 Minggu Dengan Mulsa M0 Gambar 6. Bunga

Lebih terperinci

Lampiran Universitas Kristen Maranatha

Lampiran Universitas Kristen Maranatha Lampiran 1 Cara Pembuatan Ekstrak Etanol Biji Mahoni 1. Biji mahoni yang sudah dikupas kemudian dikeringkan dan digiling hingga halus. 2. Serbuk simplisia tersebut di bungkus dengan kain kasa dan dimasukkan

Lebih terperinci

t-test: Two-Sample Assuming Unequal Variances

t-test: Two-Sample Assuming Unequal Variances LAMPIRAN Lampiran 1. Komposisi multivitamin dan mineral Caviplex Komponen Jumlah Komponen Jumlah Vitamin A 4000 IU Acid Folic 1 mg Vitamin D 400 IU Fe Fumarat 135 mg Vitamin B1 3 mg Acid Glutamic 50 mg

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS 54 LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS 1. Perhitungan Dosis Asetosal Dosis Asetosal untuk menimbulkan tukak pada tikus = 800 mg/kg BB (Soewarni Mansjoer, 1994) Berat badan rata-rata tikus = ± 150 gram Dosis Asetosal

Lebih terperinci

Uji ANOVA Dua-Arah dengan SPSS

Uji ANOVA Dua-Arah dengan SPSS Uji ANOVA Dua-Arah dengan SPSS Rujukan: Disajikan oleh: Harrizul Rivai 1. David S. Jones, Statistika Farmasi, Penerjemah Harrizul Rivai, Penerbit EGC, Jakarta, 2008 2. Purbayu Budi Santosa dan Ashari,

Lebih terperinci

LAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS)

LAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS) LAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS) 95 LAMPIRAN B SERTIFIKASI TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR 96 LAMPIRAN C HASIL PERHITUNGAN KLT Hasil Perhitungan Harga Rf pada pemeriksaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA Biji pala diperoleh dari Bogor karena dari penelitian yang dilakukan oleh jurusan Farmasi FMIPA ITB dengan menggunakan destilasi uap diketahui bahwa biji pala

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Perhitungan Dosis

Lampiran 1 : Perhitungan Dosis Lampiran 1 : Perhitungan Dosis Perhitungan dosis infusa kulit jengkol (IKJ) Penelitian yang dilakukan menggunakan variabel dosis IKJ 10%, 20%, 40% dan 80%. Pembuatan dosis IKJ 10% dibuat dengan prosedur

Lebih terperinci

Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan. Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan. Setelah Perlakuan

Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan. Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan. Setelah Perlakuan Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Kelompok Perlakuan (n = 4) Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan Setelah Perlakuan Penurunan Persentase penurunan (%) I 211 51 160 75.83

Lebih terperinci

VI. SPSS RANCANGAN ACAK KELOMPOK (RAK)

VI. SPSS RANCANGAN ACAK KELOMPOK (RAK) VI. SPSS RANCANGAN ACAK KELOMPOK (RAK) Syarat : Ada satu peuabah bebas yang disebut perlakukan Ada satu peubah sampingan/pengganggu yang disebut kelompok Model Matematis : Yij = µ + Ki + Pj + єij i = 1,

Lebih terperinci

Sel dihitung menggunakan kamar hitung Improved Neaubauer dengan metode perhitungan leukosit (4 bidang sedang) dibawah mikroskop cahaya.

Sel dihitung menggunakan kamar hitung Improved Neaubauer dengan metode perhitungan leukosit (4 bidang sedang) dibawah mikroskop cahaya. 59 LAMPIRAN 1 Penghitungan Jumlah Sel Sebelum Perlakuan Sel dihitung menggunakan kamar hitung Improved Neaubauer dengan metode perhitungan leukosit (4 bidang sedang) dibawah mikroskop cahaya. Hasil penghitungan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Alat-alat pada proses ekstraksi pati

Lampiran 1. Alat-alat pada proses ekstraksi pati Lampiran 1. Alat-alat pada proses ekstraksi pati Lampiran 1a. Alat abrassive peeler Deskripsi Alat ini merupakan bagian dari starch line yang digunakan pada proses pencucian dan pengupasan. Prinsip kerja

Lebih terperinci

LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama lengkap : Tgl lahir : NRP : Alamat : Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan

Lebih terperinci

KURVA STANDART (BATCH 1) KURVA STANDART (BATCH 2)

KURVA STANDART (BATCH 1) KURVA STANDART (BATCH 2) Absorbansi 42 LAMPIRAN 2. Kurva Standar Beta karoten KURVA STANDART (BATCH 1) Konsentrasi (ppm) Absorbansi 0,1 0,0365 3,1 0,2491 6,1 0,3975 9,1 0,5261 12,1 0,6254 15,1 0,8196 1 0,8 0,6 0,4 0,2 y = 0,1478x

Lebih terperinci

Lampiran 1 Jaringan Kolon Mencit Kelompok Kontrol Negatif

Lampiran 1 Jaringan Kolon Mencit Kelompok Kontrol Negatif 56 Lampiran 1 Jaringan Kolon Mencit Kelompok Kontrol Negatif Mukosa normal (perbesaran objektif 4x) Dinding normal(perbesaran objektif 10x) Sel Goblet (+)(perbesaran objektif 40x) 57 Lampiran 2 Jaringan

Lebih terperinci

ppm Absorbansi 0,125 0, ,25 0,0738 0,5 0, , ,3335

ppm Absorbansi 0,125 0, ,25 0,0738 0,5 0, , ,3335 7. LAMPIRAN Lampiran 1. Kurva Standart Kadar Gula ppm absorbansi 2,5 0,0425 5 0,1021 10 0,1211 20 0,1925 40 0,2436 80 0,3122 0.35 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0 y = 0.052x - 0.015 R² = 0.983 2.5 5 10 20

Lebih terperinci

Hari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung. Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal

Hari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung. Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal Lampiran 1: Rencana Kerja Penelitian Hari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal Hari ke-8 Induksi aloksan untuk

Lebih terperinci

= 0,5 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 100 ml akuades.

= 0,5 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 100 ml akuades. 47 Lampiran : Perhitungan dosis : Dosis 5% Dosis 3% Dosis % Dosis % Dosis 0,5% = 5 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 00 ml akuades. = 3 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 00 ml akuades. = gr

Lebih terperinci

LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama lengkap : Tgl lahir : NRP : Alamat : Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan

Lebih terperinci

Keterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter

Keterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter 7. LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Nilai Intensitas Warna Rumus : Keterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter Tepung tempe

Lebih terperinci

Perhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu.

Perhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu. Lampiran 1 : Perhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu. 1. Dosis aloksan : Dosis aloksan pada tikus 120 mg/kgbb Pada tikus 200 g : = ( 200 g/1000 g ) x 120 mg/kgbb = 24

Lebih terperinci

Lampiran 1a. Rekapitulasi data uji rating hedonik

Lampiran 1a. Rekapitulasi data uji rating hedonik LAMPIRAN 45 Lampiran 1a. Rekapitulasi data uji rating hedonik Panelis Sampel* Skor Warna Aroma Rasa Tekstur Keseluruhan 1 1 7 4 6 5 6 1 2 6 4 4 4 7 1 3 6 4 4 6 5 2 1 6 5 4 6 6 2 2 6 6 4 3 5 2 3 7 6 6 6

Lebih terperinci

Jawaban Tes Praktikum Pengolahan Data Diklat Metode Penelitian Percobaan dan Pengolahan Data

Jawaban Tes Praktikum Pengolahan Data Diklat Metode Penelitian Percobaan dan Pengolahan Data Jawaban Tes Praktikum Pengolahan Data Diklat Metode Penelitian Percobaan dan Pengolahan Data Peneliti di sebuah pabrik pembuatan genteng bermaksud mencari bahan dan suhu pemanasan optimal dalam produksi

Lebih terperinci

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga. Lampiran : Uji ANAVA jumlah tubuh buah dalam satu rumpun jamur tiram. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga. Lampiran : Uji ANAVA jumlah tubuh buah dalam satu rumpun jamur tiram. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ADL Perpustakaan Universitas Airlangga Lampiran : Uji AAVA jumlah tubuh buah dalam satu rumpun jamur tiram. Par Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual 27 ormal Parameters a,b

Lebih terperinci

Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Produk bubur bayi yang dijadikan sampel. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Produk bubur bayi yang dijadikan sampel. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Gambar Sampel Gambar 1. Produk bubur bayi yang dijadikan sampel 35 Lampiran. Hasil Analisis Kualitatif Mineral Kalsium dan Besi Gambar. Gambar Kristal Kalsium Sulfat (Perbesaran 10x10) Gambar

Lebih terperinci

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Syarat Mutu Tempe Kedelai (SNI :2009)

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Syarat Mutu Tempe Kedelai (SNI :2009) 7. LAMPIRAN Lampiran 1. Syarat Mutu Tempe Kedelai (SNI 01-3144:2009) 49 50 Lampiran 2. Kurva Standar Asam Sianida KODE KCN ABSORBANSI I ABSORBANSI II ABSORBANSI III ABSORBANSI RATA- RATA 1,2 µm 0,027 0,0269

Lebih terperinci

Lampiran 1 Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi dan sesudah Perlakuan

Lampiran 1 Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi dan sesudah Perlakuan Lampiran 1 Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi dan sesudah Perlakuan 1 kelompok 2 3 4 5 Kadar Glukosa Darah Mencit (mg%) Persentase Penurunan Penurunan Sebelum Setelah Kadar Glukosa Darah

Lebih terperinci

LAMPIRAN Lampiran 1 PERSIAPAN PENELITIAN. A. Persiapan Hewan Coba

LAMPIRAN Lampiran 1 PERSIAPAN PENELITIAN. A. Persiapan Hewan Coba LAMPIRAN Lampiran 1 PERSIAPAN PENELITIAN A. Persiapan Hewan Coba Hewan coba yang digunakan adalah 25 ekor mencit jantan galur Swiss Webster berumur delapan minggu dengan berat badan 20 25 g, diperoleh

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama lengkap : Rina Napitupulu Tgl lahir : 8 Juni 1987 NRP : 0510111 Alamat : Jl. Surya

Lebih terperinci

LAMPIRAN II HASIL PERHITUNGAN KONVERSI DOSIS

LAMPIRAN II HASIL PERHITUNGAN KONVERSI DOSIS LAMPIRAN 1 61 LAMPIRAN II HASIL PERHITUNGAN KONVERSI DOSIS 1. Larutan Glibenklamid Dosis manusia untuk Glibenklamid sebesar 5 mg dan konversi dosis dari manusia ke mencit = 0,0026 (Sunthornsaj N,et al,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur uji

Lampiran 1. Prosedur uji LAMPIRAN 32 Lampiran 1. Prosedur uji 1) Kandungan nitrogen dengan Metode Kjedahl (APHA ed. 21 th 4500-Norg C, 2005) Sebanyak 0,25 gram sampel dimasukkan ke dalam labu kjedahl dan ditambahkan H 2 SO 4 pekat

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS. Perhitungan dosis pembanding (Andriol)

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS. Perhitungan dosis pembanding (Andriol) LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Perhitungan dosis pembanding (Andriol) Kandungan Andriol (1 kaplet/tablet)= 40 mg Faktor konversi dari dosis manusia (80 mg/70 kg BB) ke dosis mencit yang beratnya 20 g adalah

Lebih terperinci

Lampiran 1 Perhitungan konsentrasi Perhitungan temephos 1 ppm

Lampiran 1 Perhitungan konsentrasi Perhitungan temephos 1 ppm Lampiran 1 Perhitungan konsentrasi: Konsentrasi 1 ppm = 1000 mg didalam 1.000.000 ml akuades. = 1 mg didalam 1.000 ml akuades. Konsentrasi 1100 ppm = 1100 mg / 1000 ml akuades. Konsentrasi 1300 ppm = 1300

Lebih terperinci

Lampiran 1 dari Kulit Udang serta Transformasi Kitin menjadi Kitosan 1. Gambar Persiapan Bahan

Lampiran 1 dari Kulit Udang serta Transformasi Kitin menjadi Kitosan 1. Gambar Persiapan Bahan 55 Lampiran 1 Proses Isolasi Kitin dari Kulit Udang serta Transformasi Kitin menjadi Kitosan 1. Gambar Persiapan Bahan kulit udang setelah dikeringkan Penghalusan kulit udang Pengayakann dengan ukuran

Lebih terperinci

BAB 08 ANALISIS VARIAN 8.1 ANALISIS VARIAN SATU JALAN

BAB 08 ANALISIS VARIAN 8.1 ANALISIS VARIAN SATU JALAN BAB 08 ANALISIS VARIAN Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa salah satu statistik parametrik yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan yaitu Analisis Varian. Oleh karena itu pada bagian

Lebih terperinci

LATIHAN SPSS I. A. Entri Data

LATIHAN SPSS I. A. Entri Data A. Entri Data LATIHAN SPSS I Variabel Name Label Type Nama Nama Mahasiswa String NIM Nomor Induk Mahasiswa String JK Numeris 1. 2. TglLahir Tanggal Lahir Date da Daerah Asal Numeris 1. Perkotaan 2. Pinggiran

Lebih terperinci

k = 1 k = 2 j = 1 j = 2 j = 1 j = 2 i = 1 i = 2 i = 3 Output SPSS:

k = 1 k = 2 j = 1 j = 2 j = 1 j = 2 i = 1 i = 2 i = 3 Output SPSS: CONTO Ingin diuji efek dari fee schedule (faktor A), scope of work (faktor B), dan type of supervisory control (faktor C) terhadap kualitas kerja dengan level faktor sebagai berikut: Faktor A Fee Level

Lebih terperinci

Uji Komparasi Dengan SPSS. Oleh Zulkifli Matondang

Uji Komparasi Dengan SPSS. Oleh Zulkifli Matondang Uji Komparasi Dengan SPSS Oleh Zulkifli Matondang Pengantar Analisis komparasi bertujuan untuk melihat perbedaan rata-rata variabel terikat antara dua kelompok atau lebih. Uji komparasi (variabel terikat)

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean

LAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean LAMPIRAN Lampiran 1. Interpretasi hasil SPSS Case Processing Summary Cases Kelompok Perlakuan Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent VolumeUdem KontrolNegatif 13 100.0% 0.0% 13 100.0% Pembanding

Lebih terperinci

Perhitungan dosis ekstrak etanol buah mengkudu (EEBM) (Morinda citrifolia)

Perhitungan dosis ekstrak etanol buah mengkudu (EEBM) (Morinda citrifolia) 42 LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Perhitungan dosis asetosal Dosis asetosal 30 mg /100 g BB tikus (Wahjoedi, Yun Astuti N., B. Nuratmi, 1997) Faktor konversi dari tikus yang beratnya ± 200 g ke mencit yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Lokasi pengambilan sampel daun singkong daerah sekitar Purwokerto

LAMPIRAN. Lampiran 1. Lokasi pengambilan sampel daun singkong daerah sekitar Purwokerto LAMPIRA Lampiran 1. Lokasi pengambilan sampel daun singkong daerah sekitar Purwokerto Lampiran 2. Rearing yang berisi tungau predator Amblysieus sp. (1 individu) dengan Tetranychus urticae (2, 4, dan 6

Lebih terperinci

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND E-mail : statistikaista@yahoo.com Blog : Contoh Kasus One Way Anova dan Two Way Anova Menggunakan SPSS Lisensi Dokumen: Copyright 2010 ssista.wordpress.com Seluruh dokumen di ssista.wordpress.com dapat

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Pembuatan Infusa daun Sirih (IDS)

Lampiran 1 : Pembuatan Infusa daun Sirih (IDS) Lampiran 1 : Pembuatan Infusa daun Sirih (IDS) Penelitian ini menggunakan dosis dengan dasar penelitian Vivin K (2008) yang menggunakan ekstrak daun sirih dengan dosis 0,01% sampai 0,1%. Diketahui : 240

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22 gram. A. Dosis Asetosal Dosis asetosal = 30 mg/100 g tikus (Wahjoedi, 1989) Konversi dari tikus 200 g untuk mencit

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil TPC pada media selektif dari tiap mikroba

Lampiran 1. Hasil TPC pada media selektif dari tiap mikroba Lampiran 1. Hasil TPC pada media selektif dari tiap mikroba No. Media Selektif Jenis Mikroba Pengenceran Jumlah mikroba 1. Pikovskaya Pseudomonas sp. 10-5 3,3 x 10 6 10-5 7,1 x 10 6 2. MSA Rhizobium sp.

Lebih terperinci

Rancangan Percobaan dengan SPSS 13.0 (Untuk kalangan sendiri)

Rancangan Percobaan dengan SPSS 13.0 (Untuk kalangan sendiri) Rancangan Percobaan dengan SPSS 13.0 (Untuk kalangan sendiri) Statistical Product and Service Solution (SPSS) merupakan salah satu perangkat lunak/software statistik yang dapat digunakan sebagai alat pengambil

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA Biji pala yng digunakan pada penelitian diperoleh dari Bogor karena berdasarkan penelitian jurusan Farmasi FMIPA ITB dengan destilasi uap diketahui bahwa biji

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Berdasarkan jurnal A Dose-Response Study on the Effects of Purified Lycopene Supplementation on Biomarkers of Oxidative Stress, disebutkan bahwa dosis likopen 30 mg/hari pada

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI 85 LAMPIRAN B SERTIFIKAT ANALISIS ETANOL 96% 86 LAMPIRAN C HASIL PEMERIKSAAN STANDARISASI PARAMETER NON SPESIFIK SIMPLISIA DAUN MONDOKAKI A. Perhitungan randemen

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Perhitungan Dosis. x 60 gr = 0,6539 gr

LAMPIRAN 1. Perhitungan Dosis. x 60 gr = 0,6539 gr LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis 1. Penghitungan Dosis Bawang Merah Dosis bawang merah untuk manusia 70kg = 60 gr Bawang merah segar sebesar 4.730g dibuat menjadi 51,5501g ekstrak etanol bawang merah. x 60

Lebih terperinci

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik 59 Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik 59 60 Lampiran 2 Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Coklat Hitam, Fluoxetin 1. Dosis Ekstrak Etanol Coklat Hitam Dosis coklat hitam untuk manusia adalah 85 gram

Lebih terperinci

7. LAMPIRAN 7.1. Gambar Penelitian 7.2. Analisa Data

7. LAMPIRAN 7.1. Gambar Penelitian 7.2. Analisa Data 7. LAMPIRA 7.1. Gambar Penelitian 7.2. Analisa Data 53 54 Koro pedang yang telah direbus Koro pedang uang telah dikupas Perendaman koro Dehumi dengan suhu 60 Pengayaan tepung dengan proses penepungan derajad

Lebih terperinci

Pembuatan Ekstrak Menggunakan Pelarut Organik

Pembuatan Ekstrak Menggunakan Pelarut Organik 60 LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Pembuatan Simplisia Kering Akar Pasak Bumi Iris atau rajang bahan baku (akar Pasak Bumi) dengan ketebalan 1 2 cm kemudian masukkan ke dalam oven dengan suhu 500 selama 2

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke)

PROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke) 49 LAMPIRAN 1 PROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke) Pembuatan dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung

Lebih terperinci

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Dokumentasi Hasil Penyangraian Biji Kopi Biji Kopi Sangrai Level 7 (170 0 C; 12 menit)

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Dokumentasi Hasil Penyangraian Biji Kopi Biji Kopi Sangrai Level 7 (170 0 C; 12 menit) 7. LAMPIRAN Lampiran 1. Dokumentasi Hasil Penyangraian Biji Kopi Biji Kopi Sangrai Level 7 (170 0 C; 12 menit) Biji Kopi Sangrai Level 9 (170 0 C; 17 menit 30 detik) Biji Kopi Sangrai Level 11 (170 0 C;

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kode etik penelitian

Lampiran 1. Kode etik penelitian Lampiran 1. Kode etik penelitian 38 Lampiran 2. Skema Penelitian 1. Pembuatan Seduhan Teh Hijau dan Teh Hitam Ditimbang teh hijau dan teh hitam sebanyak 1750 /kg, 3500 /kg dan 7000 /kg Seduhan teh dosis1750

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bagan Alur Prosedur Interesterifikasi Kimia. 150 ml sampel. Hasil reaksi

Lampiran 1. Bagan Alur Prosedur Interesterifikasi Kimia. 150 ml sampel. Hasil reaksi Lampiran 1. Bagan Alur Prosedur Interesterifikasi Kimia 150 ml sampel Ditambah 15 ml NaOCH 3 0,1N Diaduk dengan kecepatan 4000 rpm pada suhu 60-70 o C selama variasi waktu (30,60,90,120 menit) Hasil reaksi

Lebih terperinci

BAHAN AJAR STATISTIKA AGUS TRI BASUKI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAHAN AJAR STATISTIKA AGUS TRI BASUKI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA BAHAN AJAR STATISTIKA AGUS TRI BASUKI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA ANALISIS of VARIANS Setiap perusahaan perlu melakukan pengujian terhadap kumpulan hasil pengamatan mengenai suatu hal, misalnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Umum Obyek Penelitian. 1. Profil Pasar Tradisional Prajurit Kulon Kota Mojokerto

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Umum Obyek Penelitian. 1. Profil Pasar Tradisional Prajurit Kulon Kota Mojokerto BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Umum Obyek Penelitian 1. Profil Pasar Tradisional Prajurit Kulon Kota Mojokerto Pasar Prajurit Kulon didirikan oleh Pemerintah Kota Mojokerto yang dibawah naungan UPTD

Lebih terperinci

KONVERSI DOSIS. Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22.5 gram. Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus ( Wahjoedi, 1989)

KONVERSI DOSIS. Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22.5 gram. Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus ( Wahjoedi, 1989) LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22.5 gram A. Dosis Asetosal Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus ( Wahjoedi, 1989) Konversi dari tikus 200 g untuk mencit

Lebih terperinci

BAB 09 ANALISIS VARIAN DISAIN FAKTORIAL

BAB 09 ANALISIS VARIAN DISAIN FAKTORIAL BAB 09 ANALISIS VARIAN DISAIN FAKTORIAL Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa salah satu statistik parametrik yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan yaitu Analisis Varian. Analisis

Lebih terperinci

Lampiran 1: Data Mentah Pengamatan Sebelum Dianalisis. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, diperoleh data sebagai berikut:

Lampiran 1: Data Mentah Pengamatan Sebelum Dianalisis. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, diperoleh data sebagai berikut: Lampiran-lampiran Lampiran 1: Data Mentah Pengamatan Sebelum Dianalisis 1) Tinggi Tanaman Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4: Rata-rata tinggi tanaman

Lebih terperinci

Mencit yang dipilih adalah mencit yang berumur 2-3 bulan dengan berat. rata-rata g dan dipelihara di Labaratorium Biokimia Fakultas

Mencit yang dipilih adalah mencit yang berumur 2-3 bulan dengan berat. rata-rata g dan dipelihara di Labaratorium Biokimia Fakultas a. Pemeliharaan hewan coba Mencit yang dipilih adalah mencit yang berumur 2-3 bulan dengan berat rata-rata 20-30 g dan dipelihara di Labaratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Kandang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskriptif Statistik Kandungan Amilosa Tepung Singkong

Lampiran 1. Deskriptif Statistik Kandungan Amilosa Tepung Singkong 7. LAMPIRAN Lampiran 1. Deskriptif Statistik Kandungan Amilosa Tepung Singkong Dependent Variable: AMILOSA1 PKRNGAN STD SD DH BLANCH Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N 24,9205,94957 6 27,1036,70099

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Ethical clearance

Lampiran 1. Surat Ethical clearance Lampiran 1. Surat Ethical clearance 41 Lampiran 2. Surat identifikasi tumbuhan 42 Lampiran 3. Karakteristik tumbuhan mahkota dewa Gambar : Tumbuhan mahkota dewa Gambar : Daun mahkota dewa 43 Lampiran 3

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat keterangan sampel

Lampiran 1. Surat keterangan sampel Lampiran 1. Surat keterangan sampel 70 Lampiran 2. Hasil identifikasi sampel penelitian 71 Lampiran 3. Gambar Karakteristik Tumbuhan Temu Giring Tumbuhan Temu Giring 72 Lampiran 3. (lanjutan) Rimpang Temu

Lebih terperinci

Lampiran 1 Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1 Identifikasi Tumbuhan Lampiran 1 Identifikasi Tumbuhan Lampiran 2 Karakteristik Tumbuhan Temu Giring Tumbuhan Temu giring Rimpang Temu Giring Simplisia Rimpang Temu Giring Lampiran 2 (sambungan) 1 2 3 4 5 6 Mikroskopik serbuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Sterilisasi. Pembuatan Media. Sterilisasi Media. Inisiasi Kalus HASIL

LAMPIRAN. Sterilisasi. Pembuatan Media. Sterilisasi Media. Inisiasi Kalus HASIL 1 LAMPIRAN Lampiran 1. Skema Kerja Penelitian Perisiapan alat-alat dan bahan-bahan Ruang Sterilisasi Alat-Alat Pembuatan Media Sterilisasi Media Inisiasi Kalus HASIL 2 Lampiran 2. Skema Kerja Tahapan Sterilisasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 FIKSASI JARINGAN

LAMPIRAN 1 FIKSASI JARINGAN LAMPIRAN 1 FIKSASI JARINGAN Cara Melakukan Fiksasi Jaringan : - Sebelum melakukan biopsi harus disiapkan botol yang mempunyai mulut lebar yang telah diisi oleh cairan fiksasi. - Cairan yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam suatu penelitian, setelah menetapkan metodologi penelitian maka akan dilakukan analisis validitas dan reliabilitas data, pengujian hipotesis dan analisa korelasi. Setelah

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Tabel cara kerja Pengukuran Aktivitas Protease Digesti Kasein 5% Buffer

LAMPIRAN. Lampiran 1. Tabel cara kerja Pengukuran Aktivitas Protease Digesti Kasein 5% Buffer LAMPIRA Lampiran 1. Tabel cara kerja Pengukuran Aktivitas Protease Digesti VOLUME (Ml) PEREAKSI Tirosin Standard Sampel Kontrol Balanko 0.50 - - - standard Kasein 5% - 0.50 - - Buffer 0.50 0.50 0.50 0.50

Lebih terperinci

Lampiran 1 PERHITUNGAN DOSIS. Dosis mencit: 1,4x0,14(konversi dari tikus ke mencit 20 g)= 0,196 mg BB rata-rata Mencit : 26 gram

Lampiran 1 PERHITUNGAN DOSIS. Dosis mencit: 1,4x0,14(konversi dari tikus ke mencit 20 g)= 0,196 mg BB rata-rata Mencit : 26 gram Lampiran 1 PERHITUNGAN DOSIS sisplatin Dosis untuk tikus= 7mg/kg Dosis absolute pada tikus : 7x0,2=1.4 mg Dosis mencit: 1,4x0,14(konversi dari tikus ke mencit 20 g)= 0,196 mg BB rata-rata Mencit : 26 gram

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian 51 Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tanaman 52 Lampiran 3. Karakteristik Tanaman Alpukat ( Persea americana Mill. ) Tanaman Alpukat Buah alpukat 53 Lampiran

Lebih terperinci

Kaki Ayam Broiler. Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit. Tulang dan daging dipisahkan untk mempermudah pengeringan. Dioven pada suhu 40 0 C

Kaki Ayam Broiler. Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit. Tulang dan daging dipisahkan untk mempermudah pengeringan. Dioven pada suhu 40 0 C 90 Lampiran 1. Diagram Pembuatan Tepung Kaki Ayam Broiler Kaki Ayam Broiler Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit Tulang dan daging dipisahkan untk mempermudah pengeringan Dioven pada suhu 0 0 C Penggilingan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1 Komisi Etik Penelitian

LAMPIRAN. Lampiran 1 Komisi Etik Penelitian LAMPIRAN Lampiran 1 Komisi Etik Penelitian 37 38 Lampiran 2 PERSIAPAN PENELITIAN A. Persiapan hewan coba Hewan coba yang digunakan adalah mencit galur Swiss Webster jantan dewasa berumur 6-8 minggu dengan

Lebih terperinci

Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Daun Papaya (EEDP)

Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Daun Papaya (EEDP) Lampiran 1 Perhitungan dosis dan Proses Ektraksi Daun pepaya Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Daun Papaya (EEDP) Dosis daun papaya sebagai antidiare untuk manusia dengan berat badan 70 kg adalah 1 lembar

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Persiapan Alat dan Bahan. Sterilisasi Alat. Pembuatan Media. Inisiasi Kalus. Pengamatan. Penimbangan Kalus dan Subkultur.

LAMPIRAN. Persiapan Alat dan Bahan. Sterilisasi Alat. Pembuatan Media. Inisiasi Kalus. Pengamatan. Penimbangan Kalus dan Subkultur. LAMPIRAN Lampiran 1: Skema Penelitian Persiapan Alat dan Bahan Sterilisasi Alat Pembuatan Media Inisiasi Kalus Pengamatan Penimbangan Kalus dan Subkultur Hasil 98 99 Lampiran 2: Skema Kerja Sterilisasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01.

LAMPIRAN A. HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01. LAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1. Hasil Perhitungan ph Replikasi ph 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01 2. Hasil Perhitungan Kadar Sari Larut Air Replikasi

Lebih terperinci

1. KURVA STANDAR ASAM ASKORBAT

1. KURVA STANDAR ASAM ASKORBAT LAMPIRAN Lampiran 1. KURVA STANDAR ASAM ASKORBAT Konsentrasi asam askorbat (ppm) 8 16 20 24 32 40 Absorbansi 1 0,5017 0,3582 0,2925 0,2158 0,0861 0,0133 Absorbansi 2 0,5514 0,3682 0,2993 0,2308 0,0798

Lebih terperinci

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Proses Pembuatan Torakur. a b c d

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Proses Pembuatan Torakur. a b c d 7. LAMPIRAN Lampiran 1. Proses Pembuatan Torakur a b c d h g Keterangan: a) tomat Tomdari segar, b) pemotongan menjadi 4 bagian, c) perendaman dengan, larutan garam, d) perendaman dengan CaCl, e) pemasakan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bahan-bahan yang digunakan untuk pengujian aktivitas enzim (Grossowicz et al., 1950) (a). Reagen A 1. 0,2 M bufer Tris-HCl ph 6,0 12,1 gr

Lampiran 1. Bahan-bahan yang digunakan untuk pengujian aktivitas enzim (Grossowicz et al., 1950) (a). Reagen A 1. 0,2 M bufer Tris-HCl ph 6,0 12,1 gr 46 47 Lampiran 1. Bahan-bahan yang digunakan untuk pengujian aktivitas enzim (Grossowicz et al., 1950) (a). Reagen A 1. 0,2 M bufer Tris-HCl ph 6,0 12,1 gr Tris base dilarutkan dalam 200 ml akuades, kemudian

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN PUTRI MALU

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN PUTRI MALU LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN PUTRI MALU 69 LAMPIRAN B SERTIFIKAT HEWAN COBA 70 LAMPIRAN C SERTIFIKAT KODE ETIK 71 LAMPIRAN D DASAR PENGGUNAAN DOSIS Dalam penelitian ini penggunaan dosis ditingkatkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS SAUS TOMAT

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS SAUS TOMAT LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS SAUS TOMAT Saus Tomat Berdasarkan jurnal A Dose-Response Study on the Effects of Purified Lycopene Supplementation on Biomarkers of Oxidative Stress, disebutkan bahwa dosis

Lebih terperinci

LEMBAR PEMERIKSAAN GIGI HUBUNGAN PERAN IBU DALAM MEMBERSIHKAN RONGGA MULUT DENGAN PENGALAMAN KARIES ANAK UMUR 1-3 TAHUN DI DESA PAYA GELI

LEMBAR PEMERIKSAAN GIGI HUBUNGAN PERAN IBU DALAM MEMBERSIHKAN RONGGA MULUT DENGAN PENGALAMAN KARIES ANAK UMUR 1-3 TAHUN DI DESA PAYA GELI LEMBAR PEMERIKSAAN GIGI HUBUNGAN PERAN IBU DALAM MEMBERSIHKAN RONGGA MULUT DENGAN PENGALAMAN KARIES ANAK UMUR 1-3 TAHUN DI DESA PAYA GELI Tanggal pemeriksaan : Nama ibu : Nama anak : Tanggal lahir : Alamat

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan 43 Lampiran 2. Komite Etik Penelitian Hewan 44 Lampiran 3. Gambar Tumbuhan Pecut Kuda 45 Lampiran 4. Bagan alur penelitian uji toksisitas subkronik EEPK Hewan uji

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian 49 Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tumbuhan 50 Lampiran 3. Karakteristik Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam. ) Tanaman kelor Daun kelor 51 Lampiran 3. (Lanjutan)

Lebih terperinci

Lampiran 1. Penghitungan Dosis Ekstrak dan Fraksi Teripang Phyllophorus sp.

Lampiran 1. Penghitungan Dosis Ekstrak dan Fraksi Teripang Phyllophorus sp. Lampiran 1. Penghitungan Dosis Ekstrak dan Fraksi Teripang Phyllophorus sp. Menurut Dick, et al., (2010) tiap 1 gr berat basah teripang setara dengan 0,025-0,04 mg glikosida triterpen dengan kadar air

Lebih terperinci

ANALISIS VARIANSI MANOVA (MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE)

ANALISIS VARIANSI MANOVA (MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE) ANALISIS VARIANSI MANOVA (MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE) Manova merupakan uji beda varian. Jika pada anava varian yang dibandingkan berasal dari satu variable terikat (Y), pada manova varian yang dibandingkan

Lebih terperinci

Interpretasi: Output Test of Homogenity of Variance Dari hasil output diatas dapat diketahui nilai probabilitas untuk hasil belajar dengan nilai

Interpretasi: Output Test of Homogenity of Variance Dari hasil output diatas dapat diketahui nilai probabilitas untuk hasil belajar dengan nilai 1. Seorang mahasiswa melakukan penelitian eksperimen pendidikan dengan judul Perbandingan Model Pembelajaran Picture And Picture Dan Reciprocal Teaching Dengan Media Power Point Terhadap Biologi Pokok

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Uji Normalitas dan Anova Penelitian Puding Gelatin Susu Kedelai

Lampiran 1. Hasil Uji Normalitas dan Anova Penelitian Puding Gelatin Susu Kedelai Lampiran 1. Hasil Uji ormalitas dan Anova Penelitian Puding Gelatin Susu Kedelai Explore Tests of ormality Kolmogorov-Smirnov a Statistic df HARDESS,092 60,200* WKT_GEL,175 60,000 AIR,103 60,184 PROTEI,093

Lebih terperinci