Lampiran 1. Bagan Alur Prosedur Interesterifikasi Kimia. 150 ml sampel. Hasil reaksi
|
|
- Susanti Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lampiran 1. Bagan Alur Prosedur Interesterifikasi Kimia 150 ml sampel Ditambah 15 ml NaOCH 3 0,1N Diaduk dengan kecepatan 4000 rpm pada suhu o C selama variasi waktu (30,60,90,120 menit) Hasil reaksi Ditambah asam Sitrat 20% (b/v) Dimasukkan dalam corong pisah Ditambah 150 ml n-heksan Dicuci dengan akuades 3 (tiga) kali Lapisan atas Lapisan bawah Ditambah Na 2 SO 4 anhidrat Disaring dirotarievaporasi Ditentukan titik leburnya Larutan siap diuji pada marmut lxxiii
2 Lampiran 2. Bagan Alur Penentuan Titik Lebur Sampel cair Dimasukkan dalam pipa kapiler Ø 1 mm Dibekukan selama 24 jam dalam freezer Dimasukkan dalam alat Melting Point Aparatus Dinaikkan suhu pada alat secara bertahap & perlahan hingga meleleh Dicatat titik leburnya Titik lebur sampel lxxiv
3 Lampiran 3. Bagan Alur Pengujian Efek terhadap Profil Lipida Serum Darah Marmut Marmut Dikondisikan selama 2 minggu Kadar Profil Lipida Awal Diukur serum d h Diberi perlakuan selama 21 hari Diukur kadar profil lipida pada hari ke-1,7 dan 14 Kadar Profil Lipida lxxv
4 Lampiran 4. Bagan Alur Pengambilan Serum Darah Marmut Marmut Kuku yang bersih Dipuasakan selama jam Dipangkas bulu kakinya Disikat kuku kakinya dengan sikat gigi basah Dibilas dengan alkohol Dipotong dengan pemotong kuku sampai berdarah Darah marmut Didiamkan selama 10 menit Disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit Diambil cairan bening Serum siap diukur lxxvi
5 Lampiran 5. Bagan Alur Pengukuran Kadar Kolesterol Serum Dipipet sebanyak 10 µl Dimasukkan dalam tabung reaksi yang berisi larutan reagensia kolesterol sebanyak 1 ml Dihomogenkan Diinkubasi pada suhu kamar selama 20 menit Diukur pada mikrolab 300 dengan panjang gelombang 546 nm Dicatat hasilnya Kadar kolesterol total lxxvii
6 Lampiran 6. Bagan Alur Pengukuran Kadar Trigliserida Serum Dipipet sebanyak 10 µl Dimasukkan dalam tabung reaksi yang berisi larutan reagensia trigliserida sebanyak 1 ml Dihomogenkan Diinkubasi pada suhu kamar selama 20 menit Diukur pada mikrolab 300 dengan panjang gelombang 546 nm Dicatat hasilnya Kadar trigliserida lxxviii
7 Lampiran 7. Bagan Alur Pengukuran Kadar HDL Serum Dipipet sebanyak 100 µl Dimasukkan dalam tabung reaksi yang berisi larutan reagensia kolesterol HDL sebanyak 1 ml Dihomogenkan Diinkubasi pada suhu kamar selama 20 menit Diukur pada mikrolab 300 dengan panjang gelombang 546 nm Dicatat hasilnya Kadar HDL lxxix
8 Lampiran 8. Data Kadar Kolesterol Total Serum Darah Marmut (mg/dl) Perlakuan Berat Badan (gram) Kadar Kolesterol (mg/dl) Awal 1 hari 7 hari 14 hari 21 hari A B C D E F G H I J lxxx
9 Lampiran 9. Data Kadar Trigliserida Serum Darah Marmut (mg/dl) Perlakuan Berat Badan (gram) Kadar Trigliserida (mg/dl) Awal 1 hari 7 hari 14 hari 21 hari A B C D E F G H I J lxxxi
10 Lampiran 10. Data Kadar HDL Serum Darah Marmut (mg/dl) Perlakuan Berat Badan (gram) Kadar HDL (mg/dl) Awal 1 hari 7 hari 14 hari 21 hari A B C D E F G H I J lxxxii
11 Lampiran 11. Data Kadar LDL Serum Darah Marmut Perlakuan Berat Badan (gram) Kadar LDL (mg/dl) Awal 1 hari 7 hari 14 hari 21 hari A B C D E F G H I J lxxxiii
12 Lampiran 12. Analisis Statistik Kolesterol Total Pemberian Lemak Sapi Univariate Analysis of Variance Dependent Variable:Hasil Pengamatan (menit) Percoba an Mean Std. Deviation N Total Total Total Total Total Total Total lxxxiv
13 Lanjutan Lampiran 12. Dependent Variable:Hasil Pengamatan Tests of Between-Subjects Effects Source Corrected Model Type III Sum of Squares Intercept df Mean Square F Sig a E 4 Partial Eta Squared Noncent. Parameter Observed Power b Menit_Ke Hari_Ke Menit_Ke * Hari_Ke Error Total Corrected Total a. R Squared =.981 (Adjusted R Squared =.972) Post Hoc Tests (menit) Hasil Pengamatan Tukey HSD (I) (menit) (J) (menit) Multiple Comparisons Mean Difference (I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound * * * * * * * * lxxxv
14 Lanjutan Lampiran * * * * Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = *. The mean difference is significant at the.05 level. Homogeneous Subsets Hasil Pengamatan Tukey HSD Subset (menit) N Sig Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = lxxxvi
15 Lampiran 13. Analisis Statistik Trigliserida Pemberian Lemak Sapi Univariate Analysis of Variance Dependent Variable:Hasil Pengamatan (menit) Percobaan Mean Std. Deviation N Total Total Total Total Total Total Total lxxxvii
16 Lanjutan Lampiran 13. Dependent Variable:Hasil Pengamatan Tests of Between-Subjects Effects Source Corrected Model Intercept Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Partial Eta Squared Noncent. Parameter Observed Power b a E Menit_Ke Hari_Ke Menit_Ke * Hari_Ke Error Total Corrected Total Post Hoc Tests (menit) Hasil Pengamatan Tukey HSD Multiple Comparisons (I) (menit) (J) (menit) Mean Difference (I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound * * * * * * * * lxxxviii
17 Lanjutan Lampiran * * * * Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = *. The mean difference is significant at the.05 level. Homogeneous Subsets Hasil Pengamatan Tukey HSD Subset (menit) N Sig Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = lxxxix
18 Lampiran 14. Analisis Statistik HDL Pemberian Lemak Sapi Univariate Analysis of Variance Descriptive Statistics Dependent Variable:Hasil (Menit) Hari_K e Mean Std. Deviation N Total Total Total Total Total Total Total xc
19 Lanjutan Lampiran 14. Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:Hasil Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Partial Eta Squared Corrected Model a Intercept E Menit_Ke Hari_Ke Menit_Ke * Hari_Ke Error Total Corrected Total a. R Squared =.330 (Adjusted R Squared =.009) Post Hoc Tests (Menit) Hasil Tukey HSD (I) (Menit) (J) (Menit) Multiple Comparisons Mean Difference (I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound * * * xci
20 Lanjutan Lampiran * Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = *. The mean difference is significant at the.05 level. Homogeneous Subsets Hasil Tukey HSD Subset (Menit) N Sig Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = xcii
21 Lampiran 15. Analisis Statistik LDL Pemberian Lemak Sapi Univariate Analysis of Variance Descriptive Statistics Dependent Variable:Hasil (Menit) Hari_K e Mean Std. Deviation N Total Total Total Total Total Total Total xciii
22 Lanjutan Lampiran 15. Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:Hasil Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Partial Eta Squared Corrected Model a Intercept E Menit_Ke Hari_Ke Menit_Ke * Hari_Ke Error Total Corrected Total a. R Squared =.970 (Adjusted R Squared =.955) Post Hoc Tests (Menit) Hasil Tukey HSD Multiple Comparisons (I) (Menit) (J) (Menit) Mean Difference (I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound * * * * * * xciv
23 Lanjutan Lampiran * * Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = *. The mean difference is significant at the.05 level. Homogeneous Subsets Hasil Tukey HSD Subset (Menit) N Sig Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = xcv
24 Lampiran 16. Analisis Statistik Kolesterol Pemberian Minyak Kelapa Sawit Univariate Analysis of Variance Descriptive Statistics Dependent Variable:Hasil Pengamatan (menit) Percoba an Mean Std. Deviation N Total Total Total Total Total Total Total xcvi
25 Lanjutan Lampiran 16. Dependent Variable:Hasil Pengamatan Source Corrected Model Type III Sum of Squares Intercept df Tests of Between-Subjects Effects Mean Square F Sig. Partial Eta Squared Noncent. Parameter Observed Power b a E Menit_Ke Hari_Ke Menit_Ke * Hari_Ke Error Total Corrected Total a. R Squared =.946 (Adjusted R Squared =.921) Post Hoc Tests (menit) Hasil Pengamatan Tukey HSD (I) (menit) (J) (menit) Multiple Comparisons Mean Difference (I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound * * * * * * * xcvii
26 Lanjutan Lampiran * * * Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = *. The mean difference is significant at the.05 level. Homogeneous Subsets Hasil Pengamatan Tukey HSD Subset (menit) N Sig Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = xcviii
27 Lampiran 17. Analisis Statistik Trigliserida Pemberian Minyak Kelapa Sawit Univariate Analysis of Variance Descriptive Statistics Dependent Variable:Hasil Pengamatan (menit) Percoba an Mean Std. Deviation N Total Total Total Total Total Total Total xcix
28 Lanjutan Lampiran 17. Dependent Variable:Hasil Pengamatan Tests of Between-Subjects Effects Type III Sum Mean Partial Eta Noncent. Observed Source of Squares df Square F Sig. Squared Parameter Power b Corrected Model a Intercept E Menit_Ke Hari_Ke Menit_Ke * Hari_Ke Error Total Corrected Total a. R Squared =.960 (Adjusted R Squared =.941) b. Computed using alpha =.05 Post Hoc Tests (menit) Hasil Pengamatan Tukey HSD (I) (menit) (J) (menit) Multiple Comparisons Mean Difference (I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound * * * * * * c
29 Lanjutan Lampiran * * * * Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = *. The mean difference is significant at the.05 level. Homogeneous Subsets Hasil Pengamatan Tukey HSD Subset (menit) N Sig Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = ci
30 Lampiran 18. Analisis Statistik HDL Pemberian Minyak Kelapa Sawit Univariate Analysis of Variance Dependent Variable:Hasil (Menit) Hari_K e Mean Std. Deviation N Total Total Total Total Total Total Total cii
31 Lanjutan Lampiran 18. Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:Hasil Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Partial Eta Squared Corrected Model a Intercept E Menit_Ke Hari_Ke Menit_Ke * Hari_Ke Error Total Corrected Total a. R Squared =.865 (Adjusted R Squared =.800) Post Hoc Tests (Menit) Hasil Tukey HSD (I) (Menit) (J) (Menit) Multiple Comparisons Mean Difference (I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound * * * * * * * * * ciii
32 Lanjutan Lampiran * Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = *. The mean difference is significant at the.05 level. Homogeneous Subsets Hasil Tukey HSD (Menit) N Subset Sig Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = civ
33 Lampiran 19. Analisis Statistik LDL Pemberian Minyak Kelapa Sawit Univariate Analysis of Variance Descriptive Statistics Dependent Variable:Hasil (Menit) Hari_K e Mean Std. Deviation N Total Total Total Total Total Total Total cv
34 Lanjutan Lampiran 19. Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:Hasil Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Partial Eta Squared Corrected Model a Intercept E Menit_Ke Hari_Ke Menit_Ke * Hari_Ke Error Total Corrected Total a. R Squared =.944 (Adjusted R Squared =.917) Post Hoc Tests (Menit) Hasil Tukey HSD Multiple Comparisons (I) (Menit) (J) (Menit) Mean Difference (I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound * * * * * * * * * * cvi
35 Lanjutan Lampiran * * * * Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = *. The mean difference is significant at the.05 level. Homogeneous Subsets Hasil Tukey HSD Subset (Menit) N Sig Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = cvii
36 Lampiran 20. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Kolesterol Total Setelah Pemberian Lemak Sapi dan Minyak Kelapa Sawit Hasil Interesterifikasi Hari ke- Rata-rata Kadar (n=3) Kolesterol total (mg/dl) Lemak Sapi Minyak Kelapa Sawit Total Mean X a = Xb = St. Deviasi STD a = STDb = Kedua sampel adalah independen, maka dilakukan uji t beda antara dua mean dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui apakah rata-rata kedua sampel sama (σ 1 = σ 2 ) atau berbeda (σ 1 σ 2 ) 1. Ho : σ 1 = σ H1 : σ 1 σ Nilai kritis t yang diperoleh dari tabel (t Daerah kritis penerimaan : -2,3060 t. o 0,05/2 2,3060 (8))adalah = 2,3060 Daerah kritis penolakan : to < -2,3060 dan t o > 2, T hitung antara dua mean cviii
37 Lanjutan Lampiran Karena t o = 2.81 > , maka hipotesa H o ditolak. Berarti terdapat perbedaan signifikan rata-rata kadar kolesterol total lemak sapi dan minyak kelapa sawit hasil interesterifikasi. cix
38 Lampiran 21. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Trigliserida Setelah Pemberian Lemak Sapi dan Minyak Kelapa Sawit Hasil Interesterifikasi Hari ke- Rata-rata Kadar (n=3) Trigliserida (mg/dl) Lemak Sapi Minyak Kelapa Sawit Total Mean X a = Xb = St. Deviasi STD a = STDb = Kedua sampel adalah independen, maka dilakukan uji t beda antara dua mean dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui apakah rata-rata kedua sampel sama (σ 1 = σ 2 ) atau berbeda (σ 1 σ 2 ) 1. Ho : σ 1 = σ H1 : σ 1 σ Nilai kritis t yang diperoleh dari tabel (t Daerah kritis penerimaan : -2,3060 t. o 0,05/2 2,3060 (8))adalah = 2,3060 Daerah kritis penolakan : to < -2,3060 dan t o > 2, T hitung antara dua mean cx
39 Lanjutan Lampiran Karena t o = 2.55 > , maka hipotesa H o ditolak. Berarti terdapat perbedaan signifikan rata-rata kadar trigliserida lemak sapi dan minyak kelapa sawit hasil interesterifikasi. cxi
40 Lampiran 22. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar HDL Setelah Pemberian Lemak Sapi dan Minyak Kelapa Sawit Hasil Interesterifikasi Hari ke- Rata-rata Kadar (n=3) HDL (mg/dl) Lemak Sapi Minyak Kelapa Sawit Total Mean X a = Xb = St. Deviasi STD a = 0.34 STDb = 4.11 Kedua sampel adalah independen, maka dilakukan uji t beda antara dua mean dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui apakah rata-rata kedua sampel sama (σ 1 = σ 2 ) atau berbeda (σ 1 σ 2 ) 1. Ho : σ 1 = σ H1 : σ 1 σ Nilai kritis t yang diperoleh dari tabel (t Daerah kritis penerimaan : -2,3060 t. o 0,05/2 2,3060 (8))adalah = 2,3060 Daerah kritis penolakan : to < -2,3060 dan t o > 2, T hitung antara dua mean cxii
41 Lanjutan Lampiran Karena t o = 3.05 > , maka hipotesa H o ditolak. Berarti terdapat perbedaan signifikan rata-rata kadar HDL lemak sapi dan minyak kelapa sawit hasil interesterifikasi. cxiii
42 Lampiran 23. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar LDL Setelah Pemberian Lemak Sapi dan Minyak Kelapa Sawit Hasil Interesterifikasi Hari ke- Rata-rata Kadar (n=3) LDL (mg/dl) Lemak Sapi Minyak Kelapa Sawit Total Mean X a = Xb = St. Deviasi STDa =16.10 STD b = Kedua sampel adalah independen, maka dilakukan uji t beda antara dua mean dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui apakah rata-rata kedua sampel sama (σ 1 = σ 2 ) atau berbeda (σ 1 σ 2 ) 1. Ho : σ 1 = σ H1 : σ 1 σ Nilai kritis t yang diperoleh dari tabel (t Daerah kritis penerimaan : -2,3060 t. o 0,05/2 2,3060 (8))adalah = 2,3060 Daerah kritis penolakan : to < -2,3060 dan t o > 2, T hitung antara dua mean cxiv
43 Lanjutan Lampiran Karena t o = 3.07 > , maka hipotesa H o ditolak. Berarti terdapat perbedaan signifikan rata-rata kadar LDL lemak sapi dan minyak kelapa sawit hasil interesterifikasi. cxv
44 Lampiran 24. Tabel Nilai Kritik Distribusi t cxvi
45 Lampiran 25. Gambar Alat Microlab 300 (Vital Scientific) Melting Point Aparatus (Stuart) cxvii
46 Lampiran 26. Surat Keterangan Pemakaian Laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara cxviii
47 Lampiran 27. Surat Keterangan Pemakaian Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU cxix
48 Lampiran 28. Etichal Clearance Komite Etik Penelitian Hewan cxx
Jenis Pupuk o B1 B2 B3 B4
TUTORIAL SPSS RANCANGAN ACAK KELOMPOK (RAK) oleh : Hendry http://teorionline.wordpress.com/ Rancangan acak kelompok (RAK) sering disebut dengan randomized complete block design (RCBD). Pada rancangan ini
Lebih terperinciLampiran 1.a Data Kadar Air Kelopak Rosella Kadar air (%) = kehilangan berat (g) x 100 Sampel sebelum kering (g)
62 Lampiran 1.a Data Kadar Air Kelopak Rosella Kadar air (%) = kehilangan berat (g) x 100 Sampel sebelum kering (g) Kehilangan berat = berat sampel mula-mula berat sampel setelah dikeringkan Kadar air
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM
Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM 79 80 Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Peminjaman Alat di Laboratorium Biologi FK UKM 81 Lampiran 3 Perhitungan Statistik
Lebih terperinciANALISIS DATA TERHADAP MUTU KIMIA ph KEFIR SUSU KACANG TANAH
74 LAMPIRAN 1 ANALISIS DATA TERHADAP MUTU KIMIA ph KEFIR SUSU KACANG TANAH Variasi Bahan Inokulum Ulangan Jumlah Rataan Baku (G) (F) 1 Perlakuan Perlakuan F1 4,4 4,5 8,900 4,450 G1 F 4,5 4,5 9,000 4,500
Lebih terperinciLampiran 1. Data Hasil Pengamatan Biji Kenari. A. Data Hasil Pengamatan Presentase Jumlah Kecambah Yang Dihitung Pada Hari Ke- 14 Setelah Tanam (hst)
Lampiran 1. Data Hasil Pengamatan Biji Kenari A. Data Hasil Pengamatan Presentase Jumlah Kecambah Yang Dihitung Pada Hari Ke- 14 Setelah Tanam (hst) Konsentrasi (%) Lama perendaman (jam) Ulangan Total
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar lokasi pengambilan sampel daun singkong di desa Sumampir
LAMPIRA Lampiran 1. Gambar lokasi pengambilan sampel daun singkong di desa Sumampir Lampiran 2. Gambar rearing area yang berisi tungau predator Phytoseius sp. dengan Tetranychus urticae (2, 4, dan 6) 17
Lebih terperinciPerlakuan Lama Waktu 2 minggu. 4 Minggu. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid. Ket: (I). Inti, (L).Lemak. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid
LAMPIRAN Lampiran 1. Gambar Histologi Preparat Jaringan Hati Tikus Putih (Rattus norvegicus) pada luasan sel 25 µm dengan menggunakan mikroskop cahaya perbesaran 10 x 10. Perlakuan Lama Waktu 2 Kontrol
Lebih terperinciLampiran 1. Data Iklim Kabupaten Bima
LAMPIRAN 75 Lampiran 1. Data Iklim Kabupaten Bima 76 Lanjutan Lampiran 1 77 Lanjutan Lampiran 1 78 Lanjutan Lampiran 1 79 80 Lanjutan Lampiran 1 Prakiraan Curah Hujan Bulan Agustus Oktober Tahun 2011 81
Lebih terperinciLAMPIRAN 1: Dokumentasi Penelitian. 1 Bulan. Mulsa
LAMPIRAN 1: Dokumentasi Penelitian Gambar 1. Membuat Media Tanam M0 Gambar 3. Umur 1 Minggu Tanpa Mulsa Gambar 2. Lahan Penelitian Setelah 1 Bulan M1 Gambar 5. Umur 1 Minggu Dengan Mulsa M0 Gambar 6. Bunga
Lebih terperinciLampiran 1. Bagan Alur Posedur Pembuatan Pakan Diet Tinggi Lemak. Dicampur rata sampai setengah padat
Lampiran 1. Bagan Alur Posedur Pembuatan Pakan Diet Tinggi Lemak 81% Pakan Standar pellet 551 10% Lemak Kambing 1% Kuning Telur Dicampur rata sampai setengah padat Dibentuk berupa silinder dengan ukuran
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Tabel cara kerja Pengukuran Aktivitas Protease Digesti Kasein 5% Buffer
LAMPIRA Lampiran 1. Tabel cara kerja Pengukuran Aktivitas Protease Digesti VOLUME (Ml) PEREAKSI Tirosin Standard Sampel Kontrol Balanko 0.50 - - - standard Kasein 5% - 0.50 - - Buffer 0.50 0.50 0.50 0.50
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur uji
LAMPIRAN 32 Lampiran 1. Prosedur uji 1) Kandungan nitrogen dengan Metode Kjedahl (APHA ed. 21 th 4500-Norg C, 2005) Sebanyak 0,25 gram sampel dimasukkan ke dalam labu kjedahl dan ditambahkan H 2 SO 4 pekat
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS
54 LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS 1. Perhitungan Dosis Asetosal Dosis Asetosal untuk menimbulkan tukak pada tikus = 800 mg/kg BB (Soewarni Mansjoer, 1994) Berat badan rata-rata tikus = ± 150 gram Dosis Asetosal
Lebih terperinciVI. SPSS RANCANGAN ACAK KELOMPOK (RAK)
VI. SPSS RANCANGAN ACAK KELOMPOK (RAK) Syarat : Ada satu peuabah bebas yang disebut perlakukan Ada satu peubah sampingan/pengganggu yang disebut kelompok Model Matematis : Yij = µ + Ki + Pj + єij i = 1,
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA
LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA Biji pala diperoleh dari Bogor karena dari penelitian yang dilakukan oleh jurusan Farmasi FMIPA ITB dengan menggunakan destilasi uap diketahui bahwa biji pala
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Lokasi pengambilan sampel daun singkong daerah sekitar Purwokerto
LAMPIRA Lampiran 1. Lokasi pengambilan sampel daun singkong daerah sekitar Purwokerto Lampiran 2. Rearing yang berisi tungau predator Amblysieus sp. (1 individu) dengan Tetranychus urticae (2, 4, dan 6
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian
Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian 49 Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tumbuhan 50 Lampiran 3. Karakteristik Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam. ) Tanaman kelor Daun kelor 51 Lampiran 3. (Lanjutan)
Lebih terperinciLAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS)
LAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS) 95 LAMPIRAN B SERTIFIKASI TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR 96 LAMPIRAN C HASIL PERHITUNGAN KLT Hasil Perhitungan Harga Rf pada pemeriksaan
Lebih terperinciLampiran 1 Identifikasi Tumbuhan
Lampiran 1 Identifikasi Tumbuhan Lampiran 2 Karakteristik Tumbuhan Temu Giring Tumbuhan Temu giring Rimpang Temu Giring Simplisia Rimpang Temu Giring Lampiran 2 (sambungan) 1 2 3 4 5 6 Mikroskopik serbuk
Lebih terperinciLampiran Universitas Kristen Maranatha
Lampiran 1 Cara Pembuatan Ekstrak Etanol Biji Mahoni 1. Biji mahoni yang sudah dikupas kemudian dikeringkan dan digiling hingga halus. 2. Serbuk simplisia tersebut di bungkus dengan kain kasa dan dimasukkan
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan
Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan 43 Lampiran 2. Komite Etik Penelitian Hewan 44 Lampiran 3. Gambar Tumbuhan Pecut Kuda 45 Lampiran 4. Bagan alur penelitian uji toksisitas subkronik EEPK Hewan uji
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Ethical clearance
Lampiran 1. Surat Ethical clearance 41 Lampiran 2. Surat identifikasi tumbuhan 42 Lampiran 3. Karakteristik tumbuhan mahkota dewa Gambar : Tumbuhan mahkota dewa Gambar : Daun mahkota dewa 43 Lampiran 3
Lebih terperinciLampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik
59 Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik 59 60 Lampiran 2 Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Coklat Hitam, Fluoxetin 1. Dosis Ekstrak Etanol Coklat Hitam Dosis coklat hitam untuk manusia adalah 85 gram
Lebih terperinciPerhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu.
Lampiran 1 : Perhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu. 1. Dosis aloksan : Dosis aloksan pada tikus 120 mg/kgbb Pada tikus 200 g : = ( 200 g/1000 g ) x 120 mg/kgbb = 24
Lebih terperinciLampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan. Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan. Setelah Perlakuan
Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Kelompok Perlakuan (n = 4) Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan Setelah Perlakuan Penurunan Persentase penurunan (%) I 211 51 160 75.83
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil TPC pada media selektif dari tiap mikroba
Lampiran 1. Hasil TPC pada media selektif dari tiap mikroba No. Media Selektif Jenis Mikroba Pengenceran Jumlah mikroba 1. Pikovskaya Pseudomonas sp. 10-5 3,3 x 10 6 10-5 7,1 x 10 6 2. MSA Rhizobium sp.
Lebih terperinciLAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)
LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama lengkap : Tgl lahir : NRP : Alamat : Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan
Lebih terperinciCara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih
Lampiran 1 Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih Cara perhitungan dosis buah Bawang Putih Dosis buah bawang putih untuk manusia = 0,5g / kg BB Faktor konversi untuk manusia ke mencit 20g =
Lebih terperinciLampiran 1. Surat keterangan sampel
Lampiran 1. Surat keterangan sampel 70 Lampiran 2. Hasil identifikasi sampel penelitian 71 Lampiran 3. Gambar Karakteristik Tumbuhan Temu Giring Tumbuhan Temu Giring 72 Lampiran 3. (lanjutan) Rimpang Temu
Lebih terperinci7. LAMPIRAN Lampiran 1. Syarat Mutu Tempe Kedelai (SNI :2009)
7. LAMPIRAN Lampiran 1. Syarat Mutu Tempe Kedelai (SNI 01-3144:2009) 49 50 Lampiran 2. Kurva Standar Asam Sianida KODE KCN ABSORBANSI I ABSORBANSI II ABSORBANSI III ABSORBANSI RATA- RATA 1,2 µm 0,027 0,0269
Lebih terperinciLampiran 1 PERHITUNGAN DOSIS. Dosis mencit: 1,4x0,14(konversi dari tikus ke mencit 20 g)= 0,196 mg BB rata-rata Mencit : 26 gram
Lampiran 1 PERHITUNGAN DOSIS sisplatin Dosis untuk tikus= 7mg/kg Dosis absolute pada tikus : 7x0,2=1.4 mg Dosis mencit: 1,4x0,14(konversi dari tikus ke mencit 20 g)= 0,196 mg BB rata-rata Mencit : 26 gram
Lebih terperinciLAMPIRAN Lampiran 1 PERSIAPAN PENELITIAN. A. Persiapan Hewan Coba
LAMPIRAN Lampiran 1 PERSIAPAN PENELITIAN A. Persiapan Hewan Coba Hewan coba yang digunakan adalah 25 ekor mencit jantan galur Swiss Webster berumur delapan minggu dengan berat badan 20 25 g, diperoleh
Lebih terperinciANALISIS VARIANSI MANOVA (MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE)
ANALISIS VARIANSI MANOVA (MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE) Manova merupakan uji beda varian. Jika pada anava varian yang dibandingkan berasal dari satu variable terikat (Y), pada manova varian yang dibandingkan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding. x = g/kgbb/hr
LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding Dosis buah belimbing wuluh sebagai penurun kolesterol total untuk manusia 2 buah belimbing wuluh segar dijus dan diminum 3 kali sehari (BPOM, 2006).
Lebih terperinciBAB 09 ANALISIS VARIAN DISAIN FAKTORIAL
BAB 09 ANALISIS VARIAN DISAIN FAKTORIAL Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa salah satu statistik parametrik yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan yaitu Analisis Varian. Analisis
Lebih terperinciPROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke)
49 LAMPIRAN 1 PROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke) Pembuatan dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung
Lebih terperincit-test: Two-Sample Assuming Unequal Variances
LAMPIRAN Lampiran 1. Komposisi multivitamin dan mineral Caviplex Komponen Jumlah Komponen Jumlah Vitamin A 4000 IU Acid Folic 1 mg Vitamin D 400 IU Fe Fumarat 135 mg Vitamin B1 3 mg Acid Glutamic 50 mg
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS. Perhitungan dosis pembanding (Andriol)
LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Perhitungan dosis pembanding (Andriol) Kandungan Andriol (1 kaplet/tablet)= 40 mg Faktor konversi dari dosis manusia (80 mg/70 kg BB) ke dosis mencit yang beratnya 20 g adalah
Lebih terperinciLAMPIRAN II HASIL PERHITUNGAN KONVERSI DOSIS
LAMPIRAN 1 61 LAMPIRAN II HASIL PERHITUNGAN KONVERSI DOSIS 1. Larutan Glibenklamid Dosis manusia untuk Glibenklamid sebesar 5 mg dan konversi dosis dari manusia ke mencit = 0,0026 (Sunthornsaj N,et al,
Lebih terperinciUji ANOVA Dua-Arah dengan SPSS
Uji ANOVA Dua-Arah dengan SPSS Rujukan: Disajikan oleh: Harrizul Rivai 1. David S. Jones, Statistika Farmasi, Penerjemah Harrizul Rivai, Penerbit EGC, Jakarta, 2008 2. Purbayu Budi Santosa dan Ashari,
Lebih terperinciBAB 08 ANALISIS VARIAN 8.1 ANALISIS VARIAN SATU JALAN
BAB 08 ANALISIS VARIAN Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa salah satu statistik parametrik yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan yaitu Analisis Varian. Oleh karena itu pada bagian
Lebih terperinci= 0,5 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 100 ml akuades.
47 Lampiran : Perhitungan dosis : Dosis 5% Dosis 3% Dosis % Dosis % Dosis 0,5% = 5 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 00 ml akuades. = 3 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 00 ml akuades. = gr
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam suatu penelitian, setelah menetapkan metodologi penelitian maka akan dilakukan analisis validitas dan reliabilitas data, pengujian hipotesis dan analisa korelasi. Setelah
Lebih terperinciLampiran 1 dari Kulit Udang serta Transformasi Kitin menjadi Kitosan 1. Gambar Persiapan Bahan
55 Lampiran 1 Proses Isolasi Kitin dari Kulit Udang serta Transformasi Kitin menjadi Kitosan 1. Gambar Persiapan Bahan kulit udang setelah dikeringkan Penghalusan kulit udang Pengayakann dengan ukuran
Lebih terperinciLAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)
LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama lengkap : Tgl lahir : NRP : Alamat : Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan
Lebih terperinciLAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI
LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI 85 LAMPIRAN B SERTIFIKAT ANALISIS ETANOL 96% 86 LAMPIRAN C HASIL PEMERIKSAAN STANDARISASI PARAMETER NON SPESIFIK SIMPLISIA DAUN MONDOKAKI A. Perhitungan randemen
Lebih terperinciLAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean
LAMPIRAN Lampiran 1. Interpretasi hasil SPSS Case Processing Summary Cases Kelompok Perlakuan Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent VolumeUdem KontrolNegatif 13 100.0% 0.0% 13 100.0% Pembanding
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Ethical Clearance
Lampiran 1. Surat Ethical Clearance 117 Lampiran 2. Surat Identifikasi Tumbuhan 118 Lampiran 3. Karakteristik Tumbuhan Temu Mangga Gambar : Tumbuhan Temu Mangga Gambar : Rimpang Temu Mangga 119 Lampiran
Lebih terperinciHari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung. Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal
Lampiran 1: Rencana Kerja Penelitian Hari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal Hari ke-8 Induksi aloksan untuk
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian
Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian 51 Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tanaman 52 Lampiran 3. Karakteristik Tanaman Alpukat ( Persea americana Mill. ) Tanaman Alpukat Buah alpukat 53 Lampiran
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji dan Pembanding
LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji dan Pembanding Dosis buah belimbing wuluh sebagai penurun berat badan untuk manusia 2 buah belimbing wuluh segar dijus dan diminum 3 kali sehari (BPOM, 2006). 2 buah
Lebih terperinciLampiran 1 : Perhitungan Dosis
Lampiran 1 : Perhitungan Dosis Perhitungan dosis infusa kulit jengkol (IKJ) Penelitian yang dilakukan menggunakan variabel dosis IKJ 10%, 20%, 40% dan 80%. Pembuatan dosis IKJ 10% dibuat dengan prosedur
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA
LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA Biji pala yng digunakan pada penelitian diperoleh dari Bogor karena berdasarkan penelitian jurusan Farmasi FMIPA ITB dengan destilasi uap diketahui bahwa biji
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Prosedur Kerja
LAMPIRAN 1 Prosedur Kerja Hewan coba yang digunakan adalah mencit Swiss Webster jantan dewasa berusia 6-8 minggu dengan berat badan 25-30 gram sebanyak 25 ekor. Hewan coba diperoleh dari Laboratorium Biologi
Lebih terperinciLAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK
LAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK 1. Hasil Perhitungan Kadar sari larut air Replikasi Berat ekstrak (g) Berat cawan kosong (g) Berat cawan + ekstrak setelah pemanasan % kadar sari larut air
Lebih terperinciSTATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND
E-mail : statistikaista@yahoo.com Blog : Contoh Kasus One Way Anova dan Two Way Anova Menggunakan SPSS Lisensi Dokumen: Copyright 2010 ssista.wordpress.com Seluruh dokumen di ssista.wordpress.com dapat
Lebih terperinciLampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun
Lampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun 79 Lampiran 2. Surat Rekomendasi Persetujuan Etik Penelitian Kesehatan 80 Lampiran 3. Gambar Makroskopik DaunBangun-bangun Gambar Tumbuhan Daun Bangun-bangun
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi bawang putih
Lampiran 1. Hasil identifikasi bawang putih Lampiran 2. Bahan uji VCO dan bawang putih A B Keterangan: A. Minyak Kelapa Murni (VCO); B. Bawang putih Lampiran 3. Tris (hidroksil) amninometana dan Lipozyme
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga. No. formula waktu inkubasi hasil SPC. 1 K 0 7 x K 0 1,1 x K 0 5,5 x 10 6.
LAMPIRAN 1. Data hasil penelitian A. Data Standart Plate Count (SPC) No. formula waktu inkubasi hasil SPC 1 K 0 7 x 10 6 2 K 0 1,1 x 10 5 3 K 0 5,5 x 10 6 4 K 7 1,2 x 10 21 5 K 7 3,1 x 10 16 6 K 7 7,1
Lebih terperinciSURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama lengkap : Rina Napitupulu Tgl lahir : 8 Juni 1987 NRP : 0510111 Alamat : Jl. Surya
Lebih terperincik = 1 k = 2 j = 1 j = 2 j = 1 j = 2 i = 1 i = 2 i = 3 Output SPSS:
CONTO Ingin diuji efek dari fee schedule (faktor A), scope of work (faktor B), dan type of supervisory control (faktor C) terhadap kualitas kerja dengan level faktor sebagai berikut: Faktor A Fee Level
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar minyak kemangi. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Gambar minyak kemangi Lampiran 2. Gambar sediaan pasta gigi A Keterangan : A : Saat selesai dibuat B : Setelah penyimpanan 12 minggu F1 : Sediaan mengandung minyak kemangi 0,1% F2
Lebih terperinciLAMPIRAN A. HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01.
LAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1. Hasil Perhitungan ph Replikasi ph 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01 2. Hasil Perhitungan Kadar Sari Larut Air Replikasi
Lebih terperinciLampiran 1. Ethical Clearanc
Lampiran 1. Ethical Clearanc 4 Lampiran. Hasil Identifikasi Tumbuhan 4 Lampiran. Tanaman anting-anting Lampiran 4. Bagian tanaman anting-anting yang digunakan 44 Lampiran. Simplisia tanaman anting-anting
Lebih terperinciAnalisis Varians Multivariats
Analisis Varians Multivariats Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM wahyupsy@gmail.com A. Apa Bedanya Anava Univariats dan Multivariats Bedanya adalah anava univariats dipakai ketika variabel yang dibandingkan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS
LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22 gram. A. Dosis Asetosal Dosis asetosal = 30 mg/100 g tikus (Wahjoedi, 1989) Konversi dari tikus 200 g untuk mencit
Lebih terperinciLATIHAN SPSS I. A. Entri Data
A. Entri Data LATIHAN SPSS I Variabel Name Label Type Nama Nama Mahasiswa String NIM Nomor Induk Mahasiswa String JK Numeris 1. 2. TglLahir Tanggal Lahir Date da Daerah Asal Numeris 1. Perkotaan 2. Pinggiran
Lebih terperinciLampiran 1 : Pembuatan Infusa daun Sirih (IDS)
Lampiran 1 : Pembuatan Infusa daun Sirih (IDS) Penelitian ini menggunakan dosis dengan dasar penelitian Vivin K (2008) yang menggunakan ekstrak daun sirih dengan dosis 0,01% sampai 0,1%. Diketahui : 240
Lebih terperinciLAMPIRAN. Sterilisasi. Pembuatan Media. Sterilisasi Media. Inisiasi Kalus HASIL
1 LAMPIRAN Lampiran 1. Skema Kerja Penelitian Perisiapan alat-alat dan bahan-bahan Ruang Sterilisasi Alat-Alat Pembuatan Media Sterilisasi Media Inisiasi Kalus HASIL 2 Lampiran 2. Skema Kerja Tahapan Sterilisasi
Lebih terperinciHasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen
Lampiran 1. Analisis Data Kadar atau Estradiol Tabel 1. Data Kadar pada berbagai perlakuan penelitian (pg/ml) Perlakuan Ulangan 1 16,17 19,23 57,52 47,20 36,77 40,78 2 16,32 18,20 62,00 47,23 13,74 31,14
Lebih terperinciJawaban Tes Praktikum Pengolahan Data Diklat Metode Penelitian Percobaan dan Pengolahan Data
Jawaban Tes Praktikum Pengolahan Data Diklat Metode Penelitian Percobaan dan Pengolahan Data Peneliti di sebuah pabrik pembuatan genteng bermaksud mencari bahan dan suhu pemanasan optimal dalam produksi
Lebih terperinciPerhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding
LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding Dosis buah belimbing wuluh sebagai penurun trigliserida untuk manusia 2 buah belimbing wuluh segar dijus dan diminum 3 kali sehari (BPOM, 2006). 2
Lebih terperinciLampiran 1 Jaringan Kolon Mencit Kelompok Kontrol Negatif
56 Lampiran 1 Jaringan Kolon Mencit Kelompok Kontrol Negatif Mukosa normal (perbesaran objektif 4x) Dinding normal(perbesaran objektif 10x) Sel Goblet (+)(perbesaran objektif 40x) 57 Lampiran 2 Jaringan
Lebih terperinciLampiran I. Diagram Pembuatan Tepung Kaki Ayam Broiler. Kaki Ayam Broiler. Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit. Dioven pada suhu 40 0 C
70 Lampiran I. Diagram Pembuatan Tepung Kaki Ayam Broiler Kaki Ayam Broiler Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit Tulang dan daging dipisahkan untk mempermudah pengeringan Dioven pada suhu 40 0 C Penggilingan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1 Komisi Etik Penelitian
LAMPIRAN Lampiran 1 Komisi Etik Penelitian 37 38 Lampiran 2 PERSIAPAN PENELITIAN A. Persiapan hewan coba Hewan coba yang digunakan adalah mencit galur Swiss Webster jantan dewasa berumur 6-8 minggu dengan
Lebih terperinciLampiran 1. Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010).
Lampiran 1 Perhitungan Dosis Perhitungan Dosis Kunyit Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010). Berat serbuk rimpang kunyit
Lebih terperinciRancangan Percobaan dengan SPSS 13.0 (Untuk kalangan sendiri)
Rancangan Percobaan dengan SPSS 13.0 (Untuk kalangan sendiri) Statistical Product and Service Solution (SPSS) merupakan salah satu perangkat lunak/software statistik yang dapat digunakan sebagai alat pengambil
Lebih terperinci1. Perhitungan dosis ekstrak etanol rimpang jahe merah (Zingiberis rhizoma)
LAMRAN 1 erhitungan dosis 1. erhitungan dosis ekstrak etanol rimpang jahe merah (Zingiberis rhizoma) keringkan ekstrak etanol 0% liter merah basah 1,6 kg ---------->0 gram--------------------------->18,98
Lebih terperinciLampiran 1. Kode etik penelitian
Lampiran 1. Kode etik penelitian 38 Lampiran 2. Skema Penelitian 1. Pembuatan Seduhan Teh Hijau dan Teh Hitam Ditimbang teh hijau dan teh hitam sebanyak 1750 /kg, 3500 /kg dan 7000 /kg Seduhan teh dosis1750
Lebih terperinciLAMPIRAN LAMPIRAN 1 GAMBAR PENELITIAN
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 GAMBAR PENELITIAN Tikus Jantan Galur Wistar Tikus diberi makan pelet standar Pakan Tinggi Kolesterol Mortir + stamfer 38 39 Buah Belimbing Wuluh Juicer Tikus dipanaskan Pengambilan
Lebih terperinciPembuatan Ekstrak Menggunakan Pelarut Organik
60 LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Pembuatan Simplisia Kering Akar Pasak Bumi Iris atau rajang bahan baku (akar Pasak Bumi) dengan ketebalan 1 2 cm kemudian masukkan ke dalam oven dengan suhu 500 selama 2
Lebih terperinciLampiran 1 Perhitungan konsentrasi Perhitungan temephos 1 ppm
Lampiran 1 Perhitungan konsentrasi: Konsentrasi 1 ppm = 1000 mg didalam 1.000.000 ml akuades. = 1 mg didalam 1.000 ml akuades. Konsentrasi 1100 ppm = 1100 mg / 1000 ml akuades. Konsentrasi 1300 ppm = 1300
Lebih terperinciPerhitungan dosis ekstrak etanol buah mengkudu (EEBM) (Morinda citrifolia)
42 LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Perhitungan dosis asetosal Dosis asetosal 30 mg /100 g BB tikus (Wahjoedi, Yun Astuti N., B. Nuratmi, 1997) Faktor konversi dari tikus yang beratnya ± 200 g ke mencit yang
Lebih terperinciKONVERSI DOSIS. Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22.5 gram. Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus ( Wahjoedi, 1989)
LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22.5 gram A. Dosis Asetosal Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus ( Wahjoedi, 1989) Konversi dari tikus 200 g untuk mencit
Lebih terperinciLAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN PUTRI MALU
LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN PUTRI MALU 69 LAMPIRAN B SERTIFIKAT HEWAN COBA 70 LAMPIRAN C SERTIFIKAT KODE ETIK 71 LAMPIRAN D DASAR PENGGUNAAN DOSIS Dalam penelitian ini penggunaan dosis ditingkatkan
Lebih terperinciSel dihitung menggunakan kamar hitung Improved Neaubauer dengan metode perhitungan leukosit (4 bidang sedang) dibawah mikroskop cahaya.
59 LAMPIRAN 1 Penghitungan Jumlah Sel Sebelum Perlakuan Sel dihitung menggunakan kamar hitung Improved Neaubauer dengan metode perhitungan leukosit (4 bidang sedang) dibawah mikroskop cahaya. Hasil penghitungan
Lebih terperinciDimasukkan ke dalam ultrasonic bath selama ± 1 jam
Lampiran 1 Alur Penelitian Pembuatan gel kitosan nanopartikel 1 gram kitosan Dilarutkan dengan larutan asam asetat 1% Diaduk dengan stirer Larutan kitosan Ditetesi dengan ±20 tetes TPP Gel kitosan Dimasukkan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Pembuatan Infusa Kulit Batang Angsana : Dosis Loperamid
LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Kadar infus yang digunakan pada percobaan yaitu 10%, 20%, 30% Tikus 200 g 2 ml x 10% = 10 g/100 ml = 0,1 g/ml x 2 = 0,2 mg/ml Konversi tikus ke mencit = 0,14 Dosis 1 mencit
Lebih terperinciMencit yang dipilih adalah mencit yang berumur 2-3 bulan dengan berat. rata-rata g dan dipelihara di Labaratorium Biokimia Fakultas
a. Pemeliharaan hewan coba Mencit yang dipilih adalah mencit yang berumur 2-3 bulan dengan berat rata-rata 20-30 g dan dipelihara di Labaratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Kandang
Lebih terperinciLampiran 1 Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi dan sesudah Perlakuan
Lampiran 1 Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi dan sesudah Perlakuan 1 kelompok 2 3 4 5 Kadar Glukosa Darah Mencit (mg%) Persentase Penurunan Penurunan Sebelum Setelah Kadar Glukosa Darah
Lebih terperinciLAMPIRAN. repository.unisba.ac.id
40 LAMPIRAN 41 Lampiran 1 HASIL DETERMINASI TUMBUHAN 42 Lampiran 2 SKEMA PROSEDUR PROSES EKSTRAKSI Proses ekstraksi Biji bunga matahari dibersihkan, dicuci,dikeringkan, dan dihaluskan Serbuk Ekstraksi
Lebih terperinciLampiran 1: Konversi perhitungan dosis antar jenis hewan. Marmot. Kelinci. 400 g. 1,5 kg 1,0 7,0 12,25 27,8 64,1 124,3 387,9
Lampiran 1: Konversi perhitungan dosis antar jenis hewan Mencit Tikus Marmot Kelinci Kera Anjing Manusia 20 g 200 g 400 g 1,5 kg 4 kg 12 kg 70 kg Mencit 1,0 7,0 12,25 27,8 64,1 124,3 387,9 20 g Tikus 0,14
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS
LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Berdasarkan jurnal A Dose-Response Study on the Effects of Purified Lycopene Supplementation on Biomarkers of Oxidative Stress, disebutkan bahwa dosis likopen 30 mg/hari pada
Lebih terperinciLampiran 1. Surat rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan
Lampiran 1. Surat rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan Lampiran 2. Surat hasil identifikasi daun bangun-bangun Lampiran 3. Bagan pembuatan ekstrak etanol daun bangun-bangun Serbuk simplisia
Lebih terperinciLAMPIRAN A PERHITUNGAN PROSENTASE HASIL. Piroksikam + O-benzoil O-(benzoil)piroksikam M : 0,010 mol 0,017 mol - B : 0,010 mol 0,010 mol 0,010 mol
LAMPIRAN A PERHITUNGAN PROSENTASE HASIL Reaksi: Piroksikam + Obenzoil O(benzoil)piroksikam M : 0,010 mol 0,01 mol B : 0,010 mol 0,010 mol 0,010 mol S : 0,00 mol 0,010 mol BM O(benzoil)piroksikam = 42.0
Lebih terperinciLampiran 1. Identifikasi tumbuhan
Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan Lampiran 2. Gambar Talus Rumput Laut Sargassum ilicifolim (Turner) C. Agardh 1 2 3 Makroskopik Tumbuhan Segar Rumput Laut Sargassum ilicifolium (Turner) C. Agardh Keterangan:
Lebih terperinciKaki Ayam Broiler. Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit. Tulang dan daging dipisahkan untk mempermudah pengeringan. Dioven pada suhu 40 0 C
90 Lampiran 1. Diagram Pembuatan Tepung Kaki Ayam Broiler Kaki Ayam Broiler Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit Tulang dan daging dipisahkan untk mempermudah pengeringan Dioven pada suhu 0 0 C Penggilingan
Lebih terperinciNama, Spesifikasi dan Kegunaan Bahan Penelitian No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan 1. Larva ikan nilem hasil kejut panas
Lampiran 1. Spesifikasi Bahan Nama, Spesifikasi dan Kegunaan Bahan Penelitian No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan 1. Larva ikan nilem hasil kejut panas Berumur 30, 60, 90, dan 120 hari Hewan uji 2. Pakan
Lebih terperinciPerhitungan Dosis Ekstrak Etanol Daun Papaya (EEDP)
Lampiran 1 Perhitungan dosis dan Proses Ektraksi Daun pepaya Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Daun Papaya (EEDP) Dosis daun papaya sebagai antidiare untuk manusia dengan berat badan 70 kg adalah 1 lembar
Lebih terperinciKeterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter
7. LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Nilai Intensitas Warna Rumus : Keterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter Tepung tempe
Lebih terperinci