LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS
|
|
- Erlin Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22 gram. A. Dosis Asetosal Dosis asetosal = 30 mg/100 g tikus (Wahjoedi, 1989) Konversi dari tikus 200 g untuk mencit 20 g = 0.14 Dosis tikus 200 g = 200 gr/100 gr x 30 mg = 60 mg Dosis mencit 20 g = 60 mg x 0.14 = 8.4 mg Dosis mencit 22 g = 22 gr/20 g x 8.4 mg = 9.24 mg / 22 grbb = 9.24 mg x 1000 g / 22g = 420 mg/kgbb = 0.42 g/kgbb B. Dosis Ektrak Etanol Herba Jombang Dosis infusa Jombang untuk manusia = 3 g/70 kgbb (Bisset, 1994) Konversi dari manusia 70 kg untuk mencit 20 g = Dosis infusa Jombang untuk mencit 20 g = 3 g/70 kg x = g. Dosis infusa Jombang untuk mencit 22 g = 22/20 x g = g 1 Kg herba kering menghasilkan Ekstrak Etanol Herba Jombang (EEHJ) 60g Dosis EEHJ untuk mencit 22 g = 60 gr/1000g x g = 0, g/22 g = 0,516 mg/22 g = 0,516 mg x 1000g/22 g = 23.4 mg/kgbb Dosis = 23.4 mg/kgbb Dosis = 2 x = 2 x 23.4 mg/kgbb = 46.8 mg/kgbb Dosis = 3 x = 3 x 23.4 mg/kgbb = 93.6 mg/kgbb 50
2 LAMPIRAN 2 Prosedur Ekstraksi Jombang Pelarut Etanol Ekstrak Etanol Herba Jombang (EEHJ) diperoleh dari Usaha Jasa dan Industri Ekstrak Tanaman Obat Departemen Farmasi ITB, dengan prosedur pembuatan sebagai berikut : 1. Simplisia yang sudah kering dan halus (sudah digiling) di timbang untuk mendapatkan berat bersih. (Berat bersih Jombang 1050 gram). 2. Serbuk simplisia tersebut di masukkan ke dalam wadah simplisia pada alat ekstraksi sejenis ekstraktor dengan perbandingan 1 : 5. Prosesnya dilakukan secara kontinyu hingga senyawa dalam simplisia telah terekstraksi secara merata/sempurna selama 4 jam dengan setting suhu maksimal 50 C. 3. Ekstrak cair tersebut dipekatkan menggunakan alat evaporator. 4. Ekstrak pekat dikeringkan hingga diperoleh ekstrak kering dengan menggunakan oven/lemari pengering selama 20 jam dengan suhu 60 C. 5. Ekstrak kering dikemas dalam wadah yang kering (dalam botol segel). Satu Kg herba kering menghasilkan 60 gram Ekstrak Etanol Herba Jombang (EEHJ). 51
3 LAMPIRAN 3 TABEL HASIL PENGAMATAN Waktu Reaksi 10 menit Sebelum Perlakuan I II III IV V 1 5,18 3,82 5,34 5,02 4,32 2 3,98 3,7 3,99 3,02 3,25 3 3,43 4,03 5,65 4,63 4,03 4 3,53 5,2 5,23 5,16 3,79 5 3,14 5,49 3,12 5,16 3,1 Rerata 3,85 4,45 4,67 4,60 3,70 Waktu Reaksi 5 menit Sebelum Perlakuan I II III IV V 1 4,28 4,21 5,18 4,37 4,07 2 3,48 5,94 3,02 4,28 5,38 3 3,73 5,93 3,67 4,66 4,8 4 3,09 4,75 3,53 3,99 5,85 5 4,22 5,24 4,3 6 3,21 Rerata 3,76 5,21 3,94 4,66 4,66 Waktu Reaksi Rerata Sebelum Perlakuan I II III IV V 1 4,73 4,02 5,26 4,70 4,20 2 3,73 4,82 3,51 3,65 4,32 3 3,58 4,98 4,66 4,65 4,42 4 3,31 4,98 4,38 4,58 4,82 5 3,68 5,37 3,71 5,58 3,16 Rerata 3,81 4,83 4,30 4,63 4,18 52
4 Waktu Reaksi 10 menit Setelah Perlakuan 1 3,54 5,61 7,24 6,15 8,85 2 3,98 4,4 3,7 6,17 7,13 3 3,49 5,59 3,56 5,68 5,85 4 3,65 3,39 3,68 4,09 9,91 5 4,43 4,41 4,83 3,58 6,63 Rerata 3,82 4,68 4,60 5,13 7,67 Waktu Reaksi 20 menit Setelah Perlakuan 1 3,78 5,08 7,9 4,1 4,2 2 2,98 4,09 4,93 4,55 9,53 3 4,34 4,79 7,19 4,77 7,19 4 3,66 4,96 4,87 4,63 6,47 5 6,08 5,74 3,93 4,14 10,13 Rerata 4,17 4,93 5,76 4,44 7,50 Waktu Reaksi 30 menit Setelah Perlakuan 1 6,79 6,24 4,55 4,81 6,27 2 5,1 4,8 11,57 3,26 7,27 3 2,54 6 7,14 4, ,07 5,36 6,33 5,29 7,9 5 4,68 6,69 4,67 4,64 5,72 Rerata 4,44 5,82 6,85 4,59 7,23 53
5 Waktu Reaksi 45 menit Setelah Perlakuan 1 5,52 4,02 13,02 3,00 8,38 2 4,20 3,83 5,83 4,37 6,59 3 4,03 4,80 4,42 4,37 5,4 4 4,71 3,98 5,76 3,00 5,62 5 5,67 5,43 9,91 4,49 5,28 Rerata 4,83 4,41 7,79 3,85 6,25 Waktu Reaksi 60 menit Setelah Perlakuan 1 4,91 4,43 8,56 4,31 8,94 2 3,89 3,54 5,03 3,49 6,24 3 4,34 4,8 4,34 4,15 6,53 4 3,36 3,95 3,75 4,33 5,36 5 4,54 4,01 5,19 4,62 5,55 Rerata 4,21 4,15 5,37 4,18 6,52 Waktu Reaksi 75 menit Setelah Perlakuan 1 3,00 3,14 6,05 3,83 4,88 2 5,46 4,5 4,46 2,08 5,14 3 3,11 6,88 4,06 3,68 5,47 4 3,62 5,08 4,62 4,12 4,94 5 3,08 4,14 4,75 3,44 5,36 Rerata 3,65 4,75 4,79 3,43 5,16 54
6 Waktu Reaksi 90 menit Setelah Perlakuan 1 5,11 5,07 7,83 3,54 7,04 2 7,30 4,02 3,39 4,15 6,62 3 6,47 4,83 3,45 3,69 11,42 4 4,04 4,36 3,99 3,97 5,29 5 6,20 5,72 3,61 4,31 7,98 Rerata 5,82 4,80 4,45 3,93 7,67 Waktu Pengamatan (menit) Waktu Reaksi Rerata Total Setelah Perlakuan 46,8 mg/kgbb 93,6 mg/kgbb CMC 1% 23,4 mg/kgbb Asetosal 0,42 g/kgbb 10 3,82 4,68 4,60 5,13 7, ,17 4,93 5,76 4,44 7, ,44 5,73 6,85 4,59 7, ,83 4,41 7,79 3,72 6, ,21 4,15 5,37 4,18 6, ,65 4,75 4,79 3,43 5, ,82 4,80 4,45 3,93 7,67 Rerata 4,42 4,79 5,66 4,22 6,86 55
7 LAMPIRAN 4 TABEL STATISTIK Hasil ANAVA Rerata Waktu Reaksi Sebelum Perlakuan Rerata waktu reaksi sebelum perlakuan Descriptives Total 95% Confidence Interval for Mean N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum 5 3,8060,54141, ,1337 4,4783 3,31 4,73 5 4,8310,49852, ,2120 5,4500 4,01 5,37 5 4,3030,71374, ,4168 5,1892 3,51 5,26 5 4,6290,68381, ,7799 5,4781 3,65 5,58 5 4,1800,61925, ,4111 4,9489 3,16 4, ,3498,67050, ,0730 4,6266 3,16 5,58 Test of Homogeneity of Variances Rerata waktu reaksi sebelum perlakuan Levene Statistic df1 df2 Sig., ,917 Rerata waktu reaksi sebelum perlakuan ANOVA Between Groups Within Groups Total Sum of Squares df Mean Square F Sig. 3,181 4,795 2,091,120 7,609 20,380 10,
8 Multiple Comparisons Dependent Variable: rerata waktu reaksi sebelum perlakuan Tukey HSD (I) kelompok perlakuan (J) kelompok perlakuan Mean Difference Std. 95% Confidence Interval Lower Upper (I-J) Error Sig. Bound Bound -1,0250,39009,103-2,1923,1423 -,4970,39009,709-1,6643,6703 -,8230,39009,255-1,9903,3443 -,3740,39009,870-1,5413,7933 1,0250,39009,103 -,1423 2,1923,5280,39009,663 -,6393 1,6953,2020,39009,985 -,9653 1,3693,6510,39009,474 -,5163 1,8183,4970,39009,709 -,6703 1,6643 -,5280,39009,663-1,6953,6393 -,3260,39009,916-1,4933,8413,1230,39009,998-1,0443 1,2903,8230,39009,255 -,3443 1,9903 -,2020,39009,985-1,3693,9653,3260,39009,916 -,8413 1,4933,4490,39009,778 -,7183 1,6163,3740,39009,870 -,7933 1,5413 -,6510,39009,474-1,8183,5163 -,1230,39009,998-1,2903 1,0443 -,4490,39009,778-1,6163,7183 Rerata waktu reaksi sebelum perlakuan Tukey HSD a kelompok perlakuan Sig. Subset for alpha =.05 N 1 5 3, , , , ,8310,103 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,
9 Hasil ANAVA Rerata Waktu Reaksi Total Setelah Perlakuan Rerata waktu reaksi total setelah perlakuan Descriptives 95% Confidence Interval for Mean Std. Std. Lower Upper N Mean Deviation Error Bound Bound Minimum Maximum Total Test of Homogeneity of Variances Rerata waktu reaksi total setelah perlakuan Levene Statistic df1 df2 Sig Rerata waktu reaksi total setelah perlakuan ANOVA Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups Within Groups Total
10 Multiple Comparisons Dependent Variable: rerata waktu reaksi total setelah perlakuan Tukey HSD (I) kelompok perlakuan (J) kelompok perlakuan Mean Difference (I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound (*) (*) (*) (*) (*) (*) * The mean difference is significant at the.05 level (*) (*) Rerata waktu reaksi total setelah perlakuan Tukey HSD Subset for alpha =.05 kelompok perlakuan N Sig
11 RIWAYAT HIDUP Nama : Raden Suci Indra Purnama NRP : Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 19 Mei 1985 Alamat : Komp. Setiabudi Regensi G 123 A Bandung Riwayat pendidikan : , lulus TK DELIMA Bandung , lulus SD NILEM Bandung , lulus SLTP Negeri 5 Bandung , lulus SMU Negeri 3 Bandung , Mahasiswa Fakultas Kedokteran Bandung 60
KONVERSI DOSIS. Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22.5 gram. Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus ( Wahjoedi, 1989)
LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22.5 gram A. Dosis Asetosal Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus ( Wahjoedi, 1989) Konversi dari tikus 200 g untuk mencit
Lebih terperinciPerhitungan dosis ekstrak etanol buah mengkudu (EEBM) (Morinda citrifolia)
42 LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Perhitungan dosis asetosal Dosis asetosal 30 mg /100 g BB tikus (Wahjoedi, Yun Astuti N., B. Nuratmi, 1997) Faktor konversi dari tikus yang beratnya ± 200 g ke mencit yang
Lebih terperinciPerhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu.
Lampiran 1 : Perhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu. 1. Dosis aloksan : Dosis aloksan pada tikus 120 mg/kgbb Pada tikus 200 g : = ( 200 g/1000 g ) x 120 mg/kgbb = 24
Lebih terperinciLampiran Universitas Kristen Maranatha
Lampiran 1 Cara Pembuatan Ekstrak Etanol Biji Mahoni 1. Biji mahoni yang sudah dikupas kemudian dikeringkan dan digiling hingga halus. 2. Serbuk simplisia tersebut di bungkus dengan kain kasa dan dimasukkan
Lebih terperinciLampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan. Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan. Setelah Perlakuan
Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Kelompok Perlakuan (n = 4) Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan Setelah Perlakuan Penurunan Persentase penurunan (%) I 211 51 160 75.83
Lebih terperinciCara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih
Lampiran 1 Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih Cara perhitungan dosis buah Bawang Putih Dosis buah bawang putih untuk manusia = 0,5g / kg BB Faktor konversi untuk manusia ke mencit 20g =
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA
LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA Biji pala diperoleh dari Bogor karena dari penelitian yang dilakukan oleh jurusan Farmasi FMIPA ITB dengan menggunakan destilasi uap diketahui bahwa biji pala
Lebih terperinciPROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke)
49 LAMPIRAN 1 PROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke) Pembuatan dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung
Lebih terperinciHari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung. Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal
Lampiran 1: Rencana Kerja Penelitian Hari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal Hari ke-8 Induksi aloksan untuk
Lebih terperinciLampiran 1. Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010).
Lampiran 1 Perhitungan Dosis Perhitungan Dosis Kunyit Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010). Berat serbuk rimpang kunyit
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA
LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA Biji pala yng digunakan pada penelitian diperoleh dari Bogor karena berdasarkan penelitian jurusan Farmasi FMIPA ITB dengan destilasi uap diketahui bahwa biji
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Perhitungan Dosis. x 60 gr = 0,6539 gr
LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis 1. Penghitungan Dosis Bawang Merah Dosis bawang merah untuk manusia 70kg = 60 gr Bawang merah segar sebesar 4.730g dibuat menjadi 51,5501g ekstrak etanol bawang merah. x 60
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS
54 LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS 1. Perhitungan Dosis Asetosal Dosis Asetosal untuk menimbulkan tukak pada tikus = 800 mg/kg BB (Soewarni Mansjoer, 1994) Berat badan rata-rata tikus = ± 150 gram Dosis Asetosal
Lebih terperinciLampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik
59 Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik 59 60 Lampiran 2 Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Coklat Hitam, Fluoxetin 1. Dosis Ekstrak Etanol Coklat Hitam Dosis coklat hitam untuk manusia adalah 85 gram
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Ekstrak Air Daun Stroberi (EADS)
LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Ekstrak Air Daun Stroberi (EADS) Prosedur pembuatan ekstrak air daun stroberi dilakukan di Sekolah Ilmu & Teknologi Hayati ITB: 1. 500 gram daun stroberi kering ditumbuk menggunakan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS. Perhitungan dosis pembanding (Andriol)
LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Perhitungan dosis pembanding (Andriol) Kandungan Andriol (1 kaplet/tablet)= 40 mg Faktor konversi dari dosis manusia (80 mg/70 kg BB) ke dosis mencit yang beratnya 20 g adalah
Lebih terperinciPembuatan Ekstrak Menggunakan Pelarut Organik
60 LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Pembuatan Simplisia Kering Akar Pasak Bumi Iris atau rajang bahan baku (akar Pasak Bumi) dengan ketebalan 1 2 cm kemudian masukkan ke dalam oven dengan suhu 500 selama 2
Lebih terperinciLAMPIRAN II HASIL PERHITUNGAN KONVERSI DOSIS
LAMPIRAN 1 61 LAMPIRAN II HASIL PERHITUNGAN KONVERSI DOSIS 1. Larutan Glibenklamid Dosis manusia untuk Glibenklamid sebesar 5 mg dan konversi dosis dari manusia ke mencit = 0,0026 (Sunthornsaj N,et al,
Lebih terperinciPerhitungan Dosis Ekstrak Etanol Daun Papaya (EEDP)
Lampiran 1 Perhitungan dosis dan Proses Ektraksi Daun pepaya Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Daun Papaya (EEDP) Dosis daun papaya sebagai antidiare untuk manusia dengan berat badan 70 kg adalah 1 lembar
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding. x = g/kgbb/hr
LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding Dosis buah belimbing wuluh sebagai penurun kolesterol total untuk manusia 2 buah belimbing wuluh segar dijus dan diminum 3 kali sehari (BPOM, 2006).
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1 Komisi Etik Penelitian
LAMPIRAN Lampiran 1 Komisi Etik Penelitian 37 38 Lampiran 2 PERSIAPAN PENELITIAN A. Persiapan hewan coba Hewan coba yang digunakan adalah mencit galur Swiss Webster jantan dewasa berumur 6-8 minggu dengan
Lebih terperinciLampiran 1 Jaringan Kolon Mencit Kelompok Kontrol Negatif
56 Lampiran 1 Jaringan Kolon Mencit Kelompok Kontrol Negatif Mukosa normal (perbesaran objektif 4x) Dinding normal(perbesaran objektif 10x) Sel Goblet (+)(perbesaran objektif 40x) 57 Lampiran 2 Jaringan
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Dosis Phenylephrine. Phenylephrine dosis mencit 25 gr. = 0,5 x 0,14. = 0,07 mg / 25 gram mencit
Lampiran 1. Perhitungan Dosis Phenylephrine Phenylephrine dosis tikus Phenylephrine dosis tikus 250 gr Phenylephrine dosis mencit 25 gr = 2 mg / kg = 0,5 mg = dosis 250 gram tikus x faktor konversi = 0,5
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji dan Pembanding
LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji dan Pembanding Dosis buah belimbing wuluh sebagai penurun berat badan untuk manusia 2 buah belimbing wuluh segar dijus dan diminum 3 kali sehari (BPOM, 2006). 2 buah
Lebih terperinciLAMPIRAN Lampiran 1 PERSIAPAN PENELITIAN. A. Persiapan Hewan Coba
LAMPIRAN Lampiran 1 PERSIAPAN PENELITIAN A. Persiapan Hewan Coba Hewan coba yang digunakan adalah 25 ekor mencit jantan galur Swiss Webster berumur delapan minggu dengan berat badan 20 25 g, diperoleh
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Pembuatan Infusa Kulit Batang Angsana : Dosis Loperamid
LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Kadar infus yang digunakan pada percobaan yaitu 10%, 20%, 30% Tikus 200 g 2 ml x 10% = 10 g/100 ml = 0,1 g/ml x 2 = 0,2 mg/ml Konversi tikus ke mencit = 0,14 Dosis 1 mencit
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Prosedur Kerja
LAMPIRAN 1 Prosedur Kerja Hewan coba yang digunakan adalah mencit Swiss Webster jantan dewasa berusia 6-8 minggu dengan berat badan 25-30 gram sebanyak 25 ekor. Hewan coba diperoleh dari Laboratorium Biologi
Lebih terperinciLampiran 1. Ethical Clearanc
Lampiran 1. Ethical Clearanc 4 Lampiran. Hasil Identifikasi Tumbuhan 4 Lampiran. Tanaman anting-anting Lampiran 4. Bagian tanaman anting-anting yang digunakan 44 Lampiran. Simplisia tanaman anting-anting
Lebih terperinciLampiran 1. Surat keterangan sampel
Lampiran 1. Surat keterangan sampel 70 Lampiran 2. Hasil identifikasi sampel penelitian 71 Lampiran 3. Gambar Karakteristik Tumbuhan Temu Giring Tumbuhan Temu Giring 72 Lampiran 3. (lanjutan) Rimpang Temu
Lebih terperinciLAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)
LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama lengkap : Tgl lahir : NRP : Alamat : Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan
Lebih terperinciLampiran 1 Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi dan sesudah Perlakuan
Lampiran 1 Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi dan sesudah Perlakuan 1 kelompok 2 3 4 5 Kadar Glukosa Darah Mencit (mg%) Persentase Penurunan Penurunan Sebelum Setelah Kadar Glukosa Darah
Lebih terperinciSampel darah sebelum disentrifuge Sampel darah setelah disentrifuge
36 Lampiran 1. Sampel Darah Hewan Uji Sampel darah sebelum disentrifuge Sampel darah setelah disentrifuge 37 Lampiran 2. Hewan Uji Kelinci jantan albino 38 Lampiran 3. Tanaman Jaka Tuwa Tanaman Jaka Tuwa
Lebih terperinciPerhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding
LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding Dosis buah belimbing wuluh sebagai penurun trigliserida untuk manusia 2 buah belimbing wuluh segar dijus dan diminum 3 kali sehari (BPOM, 2006). 2
Lebih terperinciLampiran 1 : Pembuatan Infusa daun Sirih (IDS)
Lampiran 1 : Pembuatan Infusa daun Sirih (IDS) Penelitian ini menggunakan dosis dengan dasar penelitian Vivin K (2008) yang menggunakan ekstrak daun sirih dengan dosis 0,01% sampai 0,1%. Diketahui : 240
Lebih terperinciLampiran 1 Perhitungan konsentrasi Perhitungan temephos 1 ppm
Lampiran 1 Perhitungan konsentrasi: Konsentrasi 1 ppm = 1000 mg didalam 1.000.000 ml akuades. = 1 mg didalam 1.000 ml akuades. Konsentrasi 1100 ppm = 1100 mg / 1000 ml akuades. Konsentrasi 1300 ppm = 1300
Lebih terperinciSel dihitung menggunakan kamar hitung Improved Neaubauer dengan metode perhitungan leukosit (4 bidang sedang) dibawah mikroskop cahaya.
59 LAMPIRAN 1 Penghitungan Jumlah Sel Sebelum Perlakuan Sel dihitung menggunakan kamar hitung Improved Neaubauer dengan metode perhitungan leukosit (4 bidang sedang) dibawah mikroskop cahaya. Hasil penghitungan
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Ethical clearance
Lampiran 1. Surat Ethical clearance 41 Lampiran 2. Surat identifikasi tumbuhan 42 Lampiran 3. Karakteristik tumbuhan mahkota dewa Gambar : Tumbuhan mahkota dewa Gambar : Daun mahkota dewa 43 Lampiran 3
Lebih terperinciLampiran 1 dari Kulit Udang serta Transformasi Kitin menjadi Kitosan 1. Gambar Persiapan Bahan
55 Lampiran 1 Proses Isolasi Kitin dari Kulit Udang serta Transformasi Kitin menjadi Kitosan 1. Gambar Persiapan Bahan kulit udang setelah dikeringkan Penghalusan kulit udang Pengayakann dengan ukuran
Lebih terperinciLAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)
LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama lengkap : Tgl lahir : NRP : Alamat : Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan
Lebih terperinciLAMPIRAN A. HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01.
LAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1. Hasil Perhitungan ph Replikasi ph 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01 2. Hasil Perhitungan Kadar Sari Larut Air Replikasi
Lebih terperinciLampiran 1 Identifikasi Tumbuhan
Lampiran 1 Identifikasi Tumbuhan Lampiran 2 Karakteristik Tumbuhan Temu Giring Tumbuhan Temu giring Rimpang Temu Giring Simplisia Rimpang Temu Giring Lampiran 2 (sambungan) 1 2 3 4 5 6 Mikroskopik serbuk
Lebih terperinciLampiran 1. Penghitungan Dosis Ekstrak dan Fraksi Teripang Phyllophorus sp.
Lampiran 1. Penghitungan Dosis Ekstrak dan Fraksi Teripang Phyllophorus sp. Menurut Dick, et al., (2010) tiap 1 gr berat basah teripang setara dengan 0,025-0,04 mg glikosida triterpen dengan kadar air
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur prosedur kerja
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Alur prosedur kerja Hewan coba yang digunakan adalah mencit putih jantan berumur 8-10 minggu galur Swiss Webster sebanyak 25 ekor dengan berat badan 20-25 mg. Hewan coba diperoleh
Lebih terperinciLAMPIRAN LAMPIRAN 1 GAMBAR PENELITIAN
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 GAMBAR PENELITIAN Tikus Jantan Galur Wistar Tikus diberi makan pelet standar Pakan Tinggi Kolesterol Mortir + stamfer 38 39 Buah Belimbing Wuluh Juicer Tikus dipanaskan Pengambilan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 FIKSASI JARINGAN
LAMPIRAN 1 FIKSASI JARINGAN Cara Melakukan Fiksasi Jaringan : - Sebelum melakukan biopsi harus disiapkan botol yang mempunyai mulut lebar yang telah diisi oleh cairan fiksasi. - Cairan yang diperlukan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN. JUMLAH HEPATOSIT YANG MENGALAMI NEKROSIS Dilihat dengan mikroskop cahaya perbesaran 1000x
LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN JUMLAH HEPATOSIT YANG MENGALAMI NEKROSIS Dilihat dengan mikroskop cahaya perbesaran 1000x Tabel 1. Jumlah hepatosit yang mengalami nekrosis pada kelompok dosis I No Lapang
Lebih terperinciLAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean
LAMPIRAN Lampiran 1. Interpretasi hasil SPSS Case Processing Summary Cases Kelompok Perlakuan Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent VolumeUdem KontrolNegatif 13 100.0% 0.0% 13 100.0% Pembanding
Lebih terperinciLAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI
LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI 85 LAMPIRAN B SERTIFIKAT ANALISIS ETANOL 96% 86 LAMPIRAN C HASIL PEMERIKSAAN STANDARISASI PARAMETER NON SPESIFIK SIMPLISIA DAUN MONDOKAKI A. Perhitungan randemen
Lebih terperinciLampiran 1 : Perhitungan Dosis
Lampiran 1 : Perhitungan Dosis Perhitungan dosis infusa kulit jengkol (IKJ) Penelitian yang dilakukan menggunakan variabel dosis IKJ 10%, 20%, 40% dan 80%. Pembuatan dosis IKJ 10% dibuat dengan prosedur
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan
Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan 43 Lampiran 2. Komite Etik Penelitian Hewan 44 Lampiran 3. Gambar Tumbuhan Pecut Kuda 45 Lampiran 4. Bagan alur penelitian uji toksisitas subkronik EEPK Hewan uji
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian
Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian 49 Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tumbuhan 50 Lampiran 3. Karakteristik Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam. ) Tanaman kelor Daun kelor 51 Lampiran 3. (Lanjutan)
Lebih terperinciLAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS)
LAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS) 95 LAMPIRAN B SERTIFIKASI TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR 96 LAMPIRAN C HASIL PERHITUNGAN KLT Hasil Perhitungan Harga Rf pada pemeriksaan
Lebih terperinci= 0,5 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 100 ml akuades.
47 Lampiran : Perhitungan dosis : Dosis 5% Dosis 3% Dosis % Dosis % Dosis 0,5% = 5 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 00 ml akuades. = 3 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 00 ml akuades. = gr
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Skrining Fitokimia Kecombrang (Etlingera elatior Jack R. M. Sm) tanin dan triterpenoid/steroid, dapat dilihat pada Tabel 1.
Lampiran 1. Hasil Skrining Fitokimia Kecombrang (Etlingera elatior Jack R. M. Sm) Hasil skrining fitokimia serbuk simplisia dan ekstrak etanol bunga kecombrang dijumpai adanya alkaloida, glikosida, antrakinon,
Lebih terperinciLAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN PUTRI MALU
LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN PUTRI MALU 69 LAMPIRAN B SERTIFIKAT HEWAN COBA 70 LAMPIRAN C SERTIFIKAT KODE ETIK 71 LAMPIRAN D DASAR PENGGUNAAN DOSIS Dalam penelitian ini penggunaan dosis ditingkatkan
Lebih terperinciLAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK
LAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK 1. Hasil Perhitungan Kadar sari larut air Replikasi Berat ekstrak (g) Berat cawan kosong (g) Berat cawan + ekstrak setelah pemanasan % kadar sari larut air
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS
LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Berdasarkan jurnal A Dose-Response Study on the Effects of Purified Lycopene Supplementation on Biomarkers of Oxidative Stress, disebutkan bahwa dosis likopen 30 mg/hari pada
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian
Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian 51 Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tanaman 52 Lampiran 3. Karakteristik Tanaman Alpukat ( Persea americana Mill. ) Tanaman Alpukat Buah alpukat 53 Lampiran
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan
Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan 71 Lampiran 2.Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan 72 Lampiran 3. Gambar tumbuhan dan daun pugun tanoh Tumbuhan pugun tanoh Daun pugun tanoh 73 Lampiran
Lebih terperinciLampiran 1. Kode etik penelitian
Lampiran 1. Kode etik penelitian 38 Lampiran 2. Skema Penelitian 1. Pembuatan Seduhan Teh Hijau dan Teh Hitam Ditimbang teh hijau dan teh hitam sebanyak 1750 /kg, 3500 /kg dan 7000 /kg Seduhan teh dosis1750
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Ethical Clearance
Lampiran 1. Surat Ethical Clearance 117 Lampiran 2. Surat Identifikasi Tumbuhan 118 Lampiran 3. Karakteristik Tumbuhan Temu Mangga Gambar : Tumbuhan Temu Mangga Gambar : Rimpang Temu Mangga 119 Lampiran
Lebih terperinciProsedur Ekstraksi Meniran Pelarut Etanol
Lampiran 1 Prosedur Ekstraksi Meniran Pelarut Etanol 1. Simplisia yang sudah kering dan halus (sudah digiling) ditimbang untuk mendapatkan berat bersih (berat bersih Meniran 1050g ). 2. Serbuk simplisia
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS
LAMPIRAN KONVERSI DOSIS Perhitungan dosis jamu ekstrak daun salam produksi pabrik jamu B dalam bentuk kapsul Berat J kapsul = 550 mg Konversi dosis dari manusia 70 kg ke mencit 0 gram = 0,006 Maka, dosis
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Prosedur Kerja
LAMPIRAN 1 Prosedur Kerja Hewan coba yang digunakan adalah mencit Swiss Webster jantan dewasa berusia 6 8 minggu dengan berat badan 25 30 gram sebanyak 25 ekor. Hewan coba diperoleh dari Sekolah Ilmu dan
Lebih terperinciMencit yang dipilih adalah mencit yang berumur 2-3 bulan dengan berat. rata-rata g dan dipelihara di Labaratorium Biokimia Fakultas
a. Pemeliharaan hewan coba Mencit yang dipilih adalah mencit yang berumur 2-3 bulan dengan berat rata-rata 20-30 g dan dipelihara di Labaratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Kandang
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.)
Lampiran 1. Hasil identifikasi daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.) 114 Lampiran 2 Simplisia daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.) A a b Keterangan: a. Gambar daun poguntano b. Gambar simplisia
Lebih terperinciLampiran 1 PERHITUNGAN DOSIS. Dosis mencit: 1,4x0,14(konversi dari tikus ke mencit 20 g)= 0,196 mg BB rata-rata Mencit : 26 gram
Lampiran 1 PERHITUNGAN DOSIS sisplatin Dosis untuk tikus= 7mg/kg Dosis absolute pada tikus : 7x0,2=1.4 mg Dosis mencit: 1,4x0,14(konversi dari tikus ke mencit 20 g)= 0,196 mg BB rata-rata Mencit : 26 gram
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN
LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN Hasil pengamatan zona inhibisi cakram ekstrak etanol batang Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) pada Mueller Hinton Agar yang telah diinokulasi oleh mikroorganisme uji Staphylococcus
Lebih terperinciHasil Penelitian dengan Microsoft Excel
Hasil Penelitian dengan Microsoft Excel Lampiran 1 Pengembalian Saham Individual dan Pengembalian Pasar Subsektor NO KODE Ri Rm Energi Jalan Tol, Bandara, Pelabuhan dan Telekomunikasi Transportasi 1 PGAS
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan
Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan Lampiran 2. Tumbuhan rumput laut merah Kappaphycus alvarezii Lampiran 3. Gambar Simplisia dan Serbuk Kasar Simplisia Rumput Laut Merah Kappaphycus alvarezii
Lebih terperinciLAMPIRAN. Test of Homogeneity of Variances. Menit ke Levene Statistic df1 df2 Sig
LAMPIRAN Lampiran 1 Uji Oneway ANOVA post hoc Duncan Perbandingan antar perlakuan (tanpa anestesi dan anetesi) pada sudut pandang laterolateral (LL) Oneway [DataSet3] G:\data\ajeng\input_LL (perbedaan
Lebih terperinciLATIHAN SPSS I. A. Entri Data
A. Entri Data LATIHAN SPSS I Variabel Name Label Type Nama Nama Mahasiswa String NIM Nomor Induk Mahasiswa String JK Numeris 1. 2. TglLahir Tanggal Lahir Date da Daerah Asal Numeris 1. Perkotaan 2. Pinggiran
Lebih terperinciDosis 1 : 0,02g/0,25cc aquadestper ekor mencit 1 dosis manusia Dosis 2 : 0,02 g x 5 = 0,1 g/0,25 cc aquadest per ekor mencit 5 dosis
LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Daun Salam Berat 50 lembar daun salam segar = 60 g Berat 50 lembar daun salam kering = 20,75 g Penggunaan empiris daun salam pada manusia sebagai antidiare: ~ 20 lembar= 8,3g
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PERBANDINGAN LUAS PERMUKAAN TUBUH BERBAGAI HEWAN PERCOBAAN DAN MANUSIA
LAMPIRAN 1 PERBANDINGAN LUAS PERMUKAAN TUBUH BERBAGAI HEWAN PERCOBAAN DAN MANUSIA Hewan dengan dosis diketahui Mencit 20 g Tikus 200 g Marmot 400 g Kelinci 1,5 kg Kucing 2 kg Kera 4 kg Anjing 12 kg Manusia
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM
Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM 79 80 Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Peminjaman Alat di Laboratorium Biologi FK UKM 81 Lampiran 3 Perhitungan Statistik
Lebih terperinciSURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama lengkap : Rina Napitupulu Tgl lahir : 8 Juni 1987 NRP : 0510111 Alamat : Jl. Surya
Lebih terperinciLampiran 2. Metode Analisa Kimiawi. 2.1 Uji Kadar Air 35
Lampiran 2. Metode Analisa Kimiawi 2.1 Uji Kadar Air Sampel yang telah dihaluskan ditimbang sebanyak 35 3 gram dalam cawan porselin yang telah diketahui berat konstannya. Lalu sampel dikeringkan dalam
Lebih terperinciLampiran 1. Surat rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan
Lampiran 1. Surat rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan Lampiran 2. Surat hasil identifikasi daun bangun-bangun Lampiran 3. Bagan pembuatan ekstrak etanol daun bangun-bangun Serbuk simplisia
Lebih terperinciLampiran 1: Konversi perhitungan dosis antar jenis hewan. Marmot. Kelinci. 400 g. 1,5 kg 1,0 7,0 12,25 27,8 64,1 124,3 387,9
Lampiran 1: Konversi perhitungan dosis antar jenis hewan Mencit Tikus Marmot Kelinci Kera Anjing Manusia 20 g 200 g 400 g 1,5 kg 4 kg 12 kg 70 kg Mencit 1,0 7,0 12,25 27,8 64,1 124,3 387,9 20 g Tikus 0,14
Lebih terperinciPENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu. Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu No X Y X 2 Y 2 XY 1 0,05 0,0009 0,0025 0,00000081
Lebih terperinciPerlakuan Lama Waktu 2 minggu. 4 Minggu. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid. Ket: (I). Inti, (L).Lemak. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid
LAMPIRAN Lampiran 1. Gambar Histologi Preparat Jaringan Hati Tikus Putih (Rattus norvegicus) pada luasan sel 25 µm dengan menggunakan mikroskop cahaya perbesaran 10 x 10. Perlakuan Lama Waktu 2 Kontrol
Lebih terperinciLAMPIRAN C. Skrining Kandungan Kimia
LAMPIRAN A 75 LAMPIRAN B 76 LAMPIRAN C Skrining Kandungan Kimia Alkaloid : Ekstrak dibasahi dengan sedikit alkohol, lalu digerus, kemudian tambahkan sedikit pasir, gerus. Tambahkan 10 ml kloform amoniak
Lebih terperinciMencit dikelompokan secara acak sebanyak 5 kelompok dan diberikan perlakuan. Kelompok III: EDJB dosis 3 572mg/KgBB diberikan sebanyak 0,5 cc
51 LAMPIRAN 1 51 52 LAMPIRAN 2 Prosedur Kerja Penelitian Mencit diadaptasikan selama 7 hari, dalam kandang yang diberi sekam padi, pellet dan air minum. Lalu kertas saring digunting sesuai besar beker
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Tanaman Ceplukan (Physalis angulata L).
Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Tanaman Ceplukan (Physalis angulata L). 1 Lampiran 1. Lanjutan 2 3 Lampiran 2. Hasil Pemeriksaan Organoleptis, Daya Lekat, Kekentalan, Susut Pengeringan Ekstrak
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS SAUS TOMAT
LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS SAUS TOMAT Saus Tomat Berdasarkan jurnal A Dose-Response Study on the Effects of Purified Lycopene Supplementation on Biomarkers of Oxidative Stress, disebutkan bahwa dosis
Lebih terperinciTabel. Pengamatan Jumlah Mortalitas Larva Instar III Plutella xylostella Hama yang diinfeksikan. Persentase Mortalitas (%)Pengamatan ke-
LAMPIRAN 1. Data Pengaruh Pemberian Larutan Pestisida Nabati Perasan Daun Kayu Kuning (Arcangelisia flava L.) terhadap Mortalitas Hama Plutella xylostella pada Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Tabel.
Lebih terperinciJenis Pupuk o B1 B2 B3 B4
TUTORIAL SPSS RANCANGAN ACAK KELOMPOK (RAK) oleh : Hendry http://teorionline.wordpress.com/ Rancangan acak kelompok (RAK) sering disebut dengan randomized complete block design (RCBD). Pada rancangan ini
Lebih terperinciLampiran 1 Data Hasil Penelitian Tabel Persen Degranulasi Mastosit Mencit Jantan
Lampiran 1 Data Hasil Penelitian Tabel Persen Degranulasi Mastosit Mencit Jantan Perlakuan Rata-rata jumlah sel Mencit 1 Mencit 2 Mencit 3 Mencit 4 Mencit 5 % Deg Rata-rata jumlah sel % Deg Rata-rata jumlah
Lebih terperinciSTATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND
E-mail : statistikaista@yahoo.com Blog : Contoh Kasus One Way Anova dan Two Way Anova Menggunakan SPSS Lisensi Dokumen: Copyright 2010 ssista.wordpress.com Seluruh dokumen di ssista.wordpress.com dapat
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA
50 LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA Descriptives Konsentrasi Xylitol Statistic Std. Error Komposisi Kalsium konsentrasi 20% Mean 42,8020 1,95318 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 37,3791 Upper Bound
Lebih terperinciLEMBAR PEMERIKSAAN GIGI HUBUNGAN PERAN IBU DALAM MEMBERSIHKAN RONGGA MULUT DENGAN PENGALAMAN KARIES ANAK UMUR 1-3 TAHUN DI DESA PAYA GELI
LEMBAR PEMERIKSAAN GIGI HUBUNGAN PERAN IBU DALAM MEMBERSIHKAN RONGGA MULUT DENGAN PENGALAMAN KARIES ANAK UMUR 1-3 TAHUN DI DESA PAYA GELI Tanggal pemeriksaan : Nama ibu : Nama anak : Tanggal lahir : Alamat
Lebih terperinciLampiran I Pembuatan Infusa Daun Lidah Buaya Cara kerja : 1. Sediakan bahan baku berupa daun lidah buaya dengan berat 80 gram yang telah
Lampiran I Pembuatan Infusa Daun Lidah Buaya Cara kerja : 1. Sediakan bahan baku berupa daun lidah buaya dengan berat 80 gram yang telah dipotong-potong halus. 2. Buat infusa daun lidah buaya konsentrasi
Lebih terperinciLampiran 1. Data Penentuan ph. Jenis Formula I II III IV Rata-Rata 4,8 4,8 4,9 4,83
Lampiran 1 Data Penentuan ph Tabel 7. Data Hasil Penentuan ph Sediaan PH Jenis Formula I II III IV 1 2 3 Rata-Rata 5,2 5,5 5,4 5,37 4,8 4,8 4,9 4,83 4,4 4,5 4,4 4,43 4,1 4,0 4,0 4,03 Lampiran 2 Data Penentuan
Lebih terperinciKeterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter
7. LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Nilai Intensitas Warna Rumus : Keterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter Tepung tempe
Lebih terperinciLampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun
Lampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun 79 Lampiran 2. Surat Rekomendasi Persetujuan Etik Penelitian Kesehatan 80 Lampiran 3. Gambar Makroskopik DaunBangun-bangun Gambar Tumbuhan Daun Bangun-bangun
Lebih terperinciLAMPIRAN LAMPIRAN 1 TABEL STATISTIK
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 TABEL STATISTIK Tabel yang dapat dilihat pada lampiran ini terdiri dari: Tabel L1.1, yaitu zona inhibisi bawang putih dan cabai merah pada konsentrasi tertentu. Tabel L1.2, yaitu Zona
Lebih terperinciLampiran 1. Analisis presentase karkas ayam pedaging. Perlakuan
Lampiran 1. Analisis presentase karkas ayam pedaging Perlakuan 1 2 3 4 5 total Rata-rata P0 61.50 61.23 61.51 62.00 61.02 307.26 61.45 P1 61.19 62.30 62.06 62.46 62.00 310.01 62.002 P2 62.30 63.20 63.20
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis natrium diklofenak (PT. Dexa Medica) Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Sertifikat analisis natrium diklofenak (PT. Dexa Medica) 47 Lampiran 2. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan 48 Lampiran 3. Bunga, simplisia bunga pepaya jantan dan Serbuk simplisia bunga
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan 44 Lampiran 2. Bunga, simplisia bunga pepaya jantan dan Serbuk simplisia bunga pepaya jantan a. Bunga Pepaya Jantan b. Simplisia bunga pepaya jantan
Lebih terperinciLampiran 1 : Prosedur Pembuatan Ekstraksi. Prosedur pembuatan ekstrak etanol cabai rawit :
Lampiran 1 : Prosedur Pembuatan Ekstraksi Prosedur pembuatan ekstrak etanol cabai rawit : Simplisia yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cabai rawit yang diperoleh dari Ciwidey. Cabai rawit yang
Lebih terperinci