BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis da Pedekata Peelitia Melihat latar belakag masalah da pokok masalah yag dipaparka pada bab sebelumya, maka dapat disimpulka bahwa jeis peelitia ii adalah merupaka peelitia lapaga ( field reserach). Peelitia lapaga merupaka suatu peyelidika atau peelitia dimaa peeliti lagsug terju ke lapaga utuk mecari baha-baha yag medekati realitas kodisi yag diteliti. Dalam peelitia ii, peeliti melakuka peelitia lagsug di MTs Sabilul Ulum Mayog lor Mayog Jepara, yag difokuska pada kelas VII utuk memperoleh data yag kokrtit tetag pegaruh pegguaa modular istructio da cocept attaimet terhadap peigkata pegalama belajar peserta didik pada mata pelajara Fiqih. Obyek studi ii ditelaah dega megguaka pedekata kuatitatif dega jeis peelitia survey. Peelitia survey dilakuka utuk membuat suatu geeralisasi dari suatu pegamata terbatas atau sampel mejadi kesimpula yag berlaku umum bagi populasi. Peelitia ii mampu mejagkau respode yag bayak jumlahya dega megguaka quesioer. 1 Dega survey yag dilakuka, peeliti aka mecari tahu seberapa besar pegaruh pegguaa model pembelajara modular istructio da cocept attaimet terhadap peigkata pegalama belajar peserta didik pada mata pelajara Fiqih. B. Populasi da Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah geeralisasi yag terdiri atas objek atau subjek, yag mempuyai kualitas da karakteristik tertetu yag diterapka oleh peeliti utuk dipelajari da kemudia ditarik 2010, hal Masrukhi, Metode Peelitia Pedidika da Kebijaka, Media Ilmu Press, Kudus, 48

2 49 kesimpulaya. 2 Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh peserta didik kelas VII MTs Sabilul Ulum Mayog lor Mayog Jepara yag berjumlah 70 peserta didik Sampel Sampel adalah bagia dari jumlah da karateristik yag dimiliki oleh populasi tersebut. 4 Adapu tekik pegambila samplig peeliti megguaka probability samplig, dalam tekik ii pegambila sampel memberika peluag yag sama bagi setiap aggota populasi utuk dipilih mejadi aggota sampel. Dalam peelitia ii tekik yag dipilih adalah simple radom samplig, dikataka simple (sederhaa) karea pegambila aggota sampel dari populasi dilakuka secara acak tapa memperhatika strata yag ada dalam populasi. 5 Karea keterbatasa waktu, uag da teaga peeliti, maka peeliti haya megambil sampel kelas VII yag berjumlah 70 peserta didik secara acak. Meetuka besarya sampel megguaka rumus Krecjie. Dega megguaka tabel Krecjie, bila diketahui populasi 70, taraf kesalaha 5% maka sampelya adalah 58 peserta didik. Jadi sampel dalam peelitia di kelas VII di MTs Sabilul Ulum Mayog lor Mayog Jepara berjumlah 58 peserta didik. C. Variabel Peelitia Variabel berasal dari bahasa Iggris variable yag berarti ubaha faktor tidak tetap, gejala yag dapat diubah-ubah. 6 Variabel adalah obyek peelitia 2 Sugiyoo, Metode Peelitia Pedidika (Pedekata Kuatitatif, Kualitatif, da R&D), Alfabeta, Badug, 2015, hal Hasil wawacara dega Umi Kustiyah, selaku guru mata pelajara Fiqih kelas VII di Kator Guru 4 Sugiyoo, Metode Peelitia Pedidika (Pedekata Kuatitatif, Kualitatif, da R&D), megataka bahwa bila populasi besar da peeliti tidak mugki mempelajari semua yag ada pada populasi, maka dapat megguaka sampel yag diambil dari populasi itu, Op. Cit, hal Sugiyoo, Metode Peelitia Pedidika (Pedekata Kuatitatif, Kualitatif, da R&D), tulisaya megataka bahwa cara ii dilakuka bila aggota populasi diaggap homoge, Ibid, hal Aas Sudjioo, Pegatar Statistik Peelitia, Raja Grafido Persada, Jakarta, 1997, hal. 33

3 50 yag mejadi titik perhatia suatu peelitia. 7 Jadi dapat disimpulka bahwa variabel merupaka segala sesuatu yag berbetuk apa saja yag ditetapka oleh peeliti utuk dipelajari sehigga diperoleh iformasi, kemudia ditarik kesimpulaya Adapu dalam peelitia ii terdapat tiga variabel yaitu dua variabel idepede da satu variabel depede. 1. Variabel Idepede (Variabel Bebas) Variabel bebas ( idepede variabel) yaitu suatu variabel yag variasiya mempegaruhi variabel lai. Pada variabel bebas ii dibagi mejadi dua, yaitu model pembelajara modular istructio sebagai variabel (X 1 ) da model pembelajara cocept attaimet sebagai variabel (X 2 ) 2. Variabel Depede (Variabel Terikat) Dalam peelitia ii ada satu variabel depede yaitu : peigkata pegalama belajar peserta didik. D. Defiisi Operasioal Defiisi Operasioal adalah suatu defiisi megeai variabel yag dirumuska berdasarka karakteristik-karakteristik variabel tersebut yag dapat diamati. Defiisi-defiisi operasioal tetu didasarka pada suatu teori yag secara umum diakui kevaliditasya. Dalam peelitia ii terdiri dari tiga variabel yaitu model pembelajara modular istructio, model pembelajara cocept attaimet da pegalama belajar. 1. Model pembelajara modular istructio, sebagai variabel bebas (idepedet) pertama atau X 1 Modular istructio merupaka proses pembelajara madiri megeai suatu bahasa tertetu dega megguaka baha ajar yag disusu secara sistematis, operasioal da terarah utuk diguaka oleh peserta didik disertai dega pedoma pegguaaya utuk para guru. Adapu idikator dari variabel sebagai berikut : 7 Suharsimi Arikuto, Prosedur Peelitia Suatu Pedekata Praktek, Rieka Cipta, Jakarta, 1993, hal. 102

4 51 a. Guru memberika iformasi kepada peserta didik melalui modul tetag apa yag harus dilakuka peserta didik. b. Peserta didik belajar meurut cara belajar masig-masig 8 c. Guru meyajika materi pelajara secara logis da sistematis d. Guru dapat memberika umpa balik kepada peserta didik e. Peserta didik dapat mecapai ketutasa belajar Model pembelajara cocept attaimet, sebagai variabel bebas (idepedet) kedua atau X 2 Cocept attaimet merupaka model pembelajara yag meekaka kepada peserta didik utuk memproses iformasi sehigga peserta didik yag berhasil dalam belajar adalah yag memiliki kemampua dalam memproses iformasi. Adapu idikator dari variabel sebagai berikut : a. Guru meyajika da megidetifikasi kosep b. Peserta didik megidetifikasi cotoh-cotoh kosep c. Peserta didik medeskripsika pemikira 10 d. Guru meyuruh peserta didik utuk megevaluasi Pegalama belajar peserta didik pada mata pelajara Fiqih sebagai variabel terikat (depedet) atau Y Pegalama belajar ( learig experiece) adalah sejumlah aktivitas peserta didik yag dilakuka utuk memperoleh iformasi da kompetesi baru sesuai dega tujua yag hedak dicapai. Ketika kita berpikir iformasi da kemampua seperti apa yag harus dimiliki oleh peserta didik, maka pada saat itu juga kita semestiya berpikir pegalama belajar yag bagaimaa yag harus didesai agar tujua da kompetesi itu dapat diperoleh setiap peserta didik Adapu idikator dari variabel Y sebagai berikut : 8 Ridwa Abdullah Sai, Iovasi Pembelajara, Bumi Aksara, Jakarta, 2013, hal Ridwa Abdullah Sai, Guru meyajika materi secara logis da sistematis, Ibid, hal Hamzah B. Uo, Model Pembelajara Meciptaka Proses Belajar Megajar yag Kreatif da Efektif, Bumi Aksara, Jakarta, 2011, hal Hamzah B. Uo, Peserta didik megevaluasi, Ibid, hal. 12

5 52 a. Aktif dalam pembelajara 12 b. Mampu memecahka masalah 13 c. Berpikir ispiratif 14 E. Tekik Pegumpula Data Utuk memperoleh data atau baha, metode yag diguaka adalah sebagai berikut: 1. Iterview (wawacara) Wawacara adalah proses taya jawab dalam peelitia yag berlagsug secara lisa dalam pertemua tatap muka secara idividu da kadagkala dilakuka secara kelompok. 15 Dapat disimpulka bahwa metode wawacara merupaka suatu metode dalam megumpulka data dega melakuka iteraksi secara lagsug dega dua orag atau lebih utuk medapat iformasi yag dibutuhka dalam peelitia. Adapu subyek dalam wawacara ii di ataraya Kepala Madrasah. Hal ii dilakuka utuk meggali data atau iformasi tetag keadaa guru da peserta didik kelas VII di MTs Sabilul Ulum Mayog lor Mayog Jepara. Selai itu, wawacara juga dilakuka kepada guru mata pelajara Fiqih kelas VII terkait variabel yag diteliti, serta wawacara dega perwakila peserta didik kelas VII utuk megetahui tigkat partisipasiya saat model pembelajara tersebut diterapka dalam pembelajara Fiqih. Hal ii dimaksudka utuk meggali data atau iformasi tetag bagaimaa pelaksaaa model pembelajara modular istructio da cocept attaimet serta peigkata pegalama belajar peserta didik pada mata pelajara Fiqih kelas VII. 12 Nova Ardy Wiyai, Desai Pembelajara Pedidika, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta, 2013, hal Wia Sajaya, Perecaaa da Desai Sistem Pembelajara, Kecaa Preada Media Group, 2013, hal Wia Sajaya, Berpikir Ispiratif, Ibid, hal Naa Syaodih Sukmadiata, Metodologi Peelitia Pedidika, Remaja Rosdakarya, Badug, 2012, hlm. 216.

6 53 2. Kuesioer (agket) Kuesioer merupaka tekik pegumpula data yag dilakuka dega cara memberi seperagkat pertayaa atau peryataa tertulis kepada respode utuk dijawabya. 16 Agket dalam peelitia ii diguaka utuk megumpulka data berkaita dega peerapa model pembelajara modular istructio, cocept attaimet serta pegalama belajar peserta didik pada mata pelajara Fiqih. Adapu kuesioer ii diberika kepada peserta didik kelas VII MTs Sabilul Ulum Mayog lor Mayog Jepara yag diambil peeliti secara acak. Betuk agket yag diguaka peeliti adalah agket berstruktur dega betuk jawaba tertutup, artiya agket tersebut meyediaka beberapa kemugkia jawaba/pada tiap pertayaa sudah disediaka alteratif jawaba. 3. Observasi Observasi merupaka pegamata da pecatata dega sistematik feomea-feomea yag diselidiki. 17 Metode ii diguaka utuk meggali data-data yag dega mudah diamati secara lagsug, seperti: letak geografis, saraa prasaraa di MTs Sabilul Ulum Mayog lor Mayog Jepara. Observasi yag peeliti lakuka ii adalah observasi pasif, dega melakuka pegamata atau pecatata hal-hal petig, diataraya kegiata pembelajara mata pelajara Fiqih kelas VII, keterlibata peserta didik saat pembelajara, kemadiria belajar peserta didik, peigkata pegalama belajar peserta didik ketika model pembelajara modular istructio da model pembelajara cocept attaimet diterapka di kelas VII MTs Sabilul Ulum Mayog lor Mayog Jepara. 16 Sugiyoo, Metode Peelitia Pedidika (Pedekata Kuatitatif, Kualitatif, da R&D), megataka bahwa kuesioer merupaka tekik pegumpula data dega memberika pertayaa atau peryataa kepada respode, Op.Cit, hal Sutriso Hadi, Metodologi Recearch, Jilid II, Adi Offset, Yogyakarta, 1991, hal. 136

7 54 4. Dokumetasi Dokumetasi adalah tekik pegumpula data yag tidak lagsug ditujuka pada subjek peelitia, tetapi melalui dokume. 18 Dokumetasi diguaka utuk mecatat data da dokume yag ada, seperti : sejarah sigkat berdiriya madrasah, visi misi da tujua, saraa da prasaraa, tata tertib, keadaa peserta didik di MTs Sabilul Ulum Mayog lor Mayog Jepara. Selai itu, dokumetasi ii aka diguaka utuk memperoleh data tetag RPP yag diguaka guru dalam pembelajara Fiqih. 5. Tes Tes merupaka himpua pertayaa yag harus dijawab, harus ditaggapi atau tugas yag harus dilaksaaka oleh orag yag tes. 19 Tes ii diguaka dalam megetahui pegalama belajar peserta didik pada mata pelajara Fiqih. Ruag ligkup mata pelajara fiqih MTs kelas VII atara lai Taharah. Tes yag diguaka dalam peelitia ii adalah tes essay. Tes essay meutut kemampua subyek kemampua peserta didik utuk megorgaisir da merumuska jawaba yag diguaka dalam kata-kataya sediri. 20 Jadi peserta didik ditutut meyampaika ide da pegetahua sesuai dega pemahamaya agar dapat megetahui pegalama belajarya. F. Istrume Peelitia Istrume peelitia adalah alat batu yag dipilih da diguaka oleh peeliti dalam kegiataya megumpulka data agar mejadi sistematis. Istrume peelitia yag diguaka dalam peelitia ii adalah agket, pedoma wawacara, pedoma observasi da pedoma dokumetasi. Agket diguaka utuk memperoleh data kuatitatif dari variabel bebas (idepede) atau X da variabel terikat (depede) atau Y. Skala pegukura 18 Mahmud, Metode Peelitia Pedidika, Pustaka Setia, Badug, 2011, hal Asep Jihad da Abdul Haris, Evaluasi Pembelajara, Multi Presido, Yogyakarta, 2012, hal Asep Jihad da Abdul Haris, Tes essay meutut kemampua subyektif peserta didik utuk megorgaisir jawaba dega megguaka kata-kata sediri, Ibid, hal.67

8 55 yag diguaka dalam agket ii adalah skala likert, yag maa tiap-tiap pertayaa dega masig-masig 4 opsi jawaba sebagai berikut : 21 a. Selalu c. Kadag-Kadag b. Serig d. Tidak Perah Adapu kisi-kisi agket tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Kisi-kisi Istrume Peelitia variabel bebas (Idepede) atau X Variabel Butir Soal Idikator Peelitia Favorable Ufavorable (Idepede Variable) model pembelajara modular istructio a) Guru memberika iformasi kepada peserta didik melalui modul tetag apa yag harus dilakuka peserta didik. b) Peserta didik belajar meurut cara belajar masig-masig 1, 2, 5,6 3, 4 7,8 pada mata c) Guru meyajika materi pelajara 9,10 11, 12 pelajara Fiqih (X 1 ) secara logis da sistematis d) Guru dapat memberika umpa balik kepada peserta didik 13, 14 15, 16 e) Peserta didik dapat mecapai 17, 18 19, 20 ketutasa belajar (cocept a) Guru meyajika da 1, 2, 3 4, 5, 6 attaimet) megidetifikasi kosep pada mata b) Peserta didik megidetifikasi 7, 8 9, 10 pelajara cotoh-cotoh kosep Fiqih (X 2 ) c) Peserta didik medeskripsika 11, 12, 13 14, 15, 16 pemikira 21 Sugiyoo, Metode Peelitia Pedidika, jawaba setiap item istrume yag megguaka skala Likert mempuyai gradasi dari sagat positif sampai sagat egatif, Op.Cit, hal. 135

9 56 d) Guru meyuruh peserta didik utuk megevaluasi 17, 18 19, 20 Tabel 3.2 Idikator variabel Y (Pegalama belajar Peserta Didik) Variabel Idikator No Item Pegalama Belajar Peserta Didik (Y) a) Aktif dalam Pembelajara 1, 2, 3, 4, 5 b) Mampu memcahka 6,7, 8, 9, 10 masalahya c) Berpikir ispiratif 11,12, 13,14,15 G. Uji Validitas da Reliabilitas Istrume 1. Uji Validitas Isi Uji validitas adalah pegujia utuk membuktika bahwa alat ukur yag diguaka utuk medapatka data atau megukur data itu valid. Valid berarti istrume tersebut dapat diguaka utuk megukur apa yag hedak diteliti. 22 Jadi, uji validitas merupaka suatu alat ukur dalam meetuka valid atau tidakya suatu istrume peelitia. Uji validitas yag peeliti guaka yaitu validitas isi. Validitas isi merupaka tigkat dimaa suatu tes megukur ligkup isi yag dimaksudka yamg bertitik tolak dari item-item yag ada. Secara tekis pegujia validitas isi dapat dibatu dega megguaka kisi-kisi istrume. Dalam kisi-kisi istrume dapat terdapat variabel yag diteliti, idikator sebagai tolak ukur da omor butir (item) pertayaa atau peryataa yag telah dijabarka dari idikator. 23 Tekis pegujia validitas kostrak da validitas isi dapat dibatu dega megguaka kisi-kisi istrume, atau matrik pegembaga istrume. Dalam kisi-kisi itu terdapat variabel yag diteliti, idikator sebagai tolak ukur da omor butir pertayaa atau peryataa yag telah 22 Masrukhi, Statistik Iferesial, Media Ilmu Press, Kudus, 2014, hal Sugiyoo, Statistika utuk Peelitia, Alfabeta, Badug, 2014, hal. 353

10 57 dijabarka dari idikator. Dega kisi-kisi istrume itu maka pegujia validitas dapat dilakuka dega mudah da sistematis. 24 Selajutya diuji cobaka da diaalisis item. Aalisis item dilakuka dega meghitug korelasi atara skor butir istrume dega skor total, atau dega mecari daya beda skor tiap item. Selajutya utuk meghitug validitas isi, diguaka persamaa V dari Aike, yaitu : 25 V = Σ s / [ (c-1) ] Keteraga: V = ideks validitas dari Aike S = r lo Σ s = s1 + s2 + dst Lo = agka peilaia validitas yag teredah (misalya 1) = Jumlah seluruh peilai c = agka peilaia validitas tertiggi (misalya 5) r = agka yag diberika oleh peilai Kriteria yag diguaka utuk megiterpretasi ilai validitas isi yag diperoleh dari perhituga di atas, maka diguaka pegklarifikasia validitas yag ditujukka berikut ii : 0,80 V 1,00 : Sagat Tiggi 0,60 V 0,80 : Tiggi 0,40 V 0,60 : Cukup 0,20 V 0,40 : Redah 0,00 V 0,20 : Sagat Redah 24 Sugiyoo, Metode Pelitia Pedidika Pedekata Kuatitatif, Kualitatif, da R&D, Op.Cit, hal Saifuddi Azwar, Validitas da reliabilitas, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, Dalam Badru Kartowagira, Optimalisasi Uji Tigkat Kompetesi di SMK utuk Meigkatka Soft Skill Lulusa, Lapora Peelitia, Uiversitas Negeri Yogyakarta, 2014, hal. 9. Tersedia: Diuduh pada taggal 29 Agustus 2016.

11 58 Berdasarka hasil validasi yag telah peeliti ajuka kepada dose ahli, selajutya peeliti membuat tabel rekapitulasi validitas isi berdasarka hasil koefisie Aike s V, hasilya sebagai berikut : Tabel 3.3 Rekapitulasi Validitas Isi model pembelajara modular istructio (X 1 ) Kriteria Nomor Soal Jumlah Soal Sagat Tiggi 1, 2, 5, 6, 9, 13, 14 7 Tiggi 3, 7, 10, 15, 17, 18, 19 7 Cukup 4, 11, 12, 16, 20 5 Redah 8 1 Sagat Redah 0 0 Berdasarka peilaia utuk variabel X 1 yaitu model pembelajara modular istructio oleh ketiga rater, diperoleh hasil yaitu dari 20 soal, terdapat 7 soal yag tergolog kategori sagat tiggi, 7 soal dalam kategori tiggi, 5 soal dalam kategori cukup. Dalam kategori cukup peulis tetap mempertahaka soal yag itu utuk diambil dataya dega megolah kata-kataya sesuai sara dari para rater. Kemudia soal omor 8 termasuk dalam kategori redah, maka peulis membuag 1 soal itu da tidak diambil dataya dari respode. Peulis melakuka pembeaha kata pada soal omor 16 yaitu pada kata diam saja digati dega kata merasa belum meguasai, kemudia soal omor 20 kata saya digati dega kata serig. Dega demikia dalam variabel X 1 yag terdapat 20 soal haya diambil 19 soal utuk diambil dataya dari 58 respode. Tabel 3.4 Rekapitulasi Validitas Isi model pembelajara cocept attaimet (X 2 ) Kriteria Nomor Soal Jumlah

12 59 Soal Sagat Tiggi 1, 2, 3, 4, 8, 11, 12, 17 7 Tiggi 4, 5, 6, 7, 9, 13, 18 7 Cukup 10, 14, 15, 16, 19, 20 6 Redah 0 0 Sagat Redah 0 0 Berdasarka hasil validitas X 2 yaitu model pembelajara cocept attaimet oleh ketiga rater, dari 20 soal terdapat 7 soal termasuk dalam kriteria validitas sagat tiggi, 7 soal dalam kriteria tiggi da 6 soal dalam kriteria cukup sehigga peulis mempertahaka soal itu utuk diambil dataya dari respode dega megolah kata-kataya sesuai sara dari para rater. Dega demikia dalam variabel X 2 yag terdapat 20 soal tersebut dikataka valid da utuk diambil dataya dari 58 respode. Tabel 3.5 Rekapitulasi Validitas Isi Pegalama Belajar (Y) Kriteria Nomor Soal Jumlah Soal Sagat Tiggi 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 13, 14,15 11 Tiggi 1, 11, 12 3 Cukup 8 1 Redah 0 0 Sagat Redah 0 0 Berdasarka peilaia utuk variabel Y yaitu Pegalama Belajar, oleh ketiga rater, 15 soal dikataka sudah valid karea termasuk dalam kriteria validitas sagat tiggi, tiggi da cukup. Yag termasuk dalam kriteria validitas sagat tiggi yaki omor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 13, 14,15 yag termasuk dalam kriteria validitas tiggi yaki butir omor 1, 11, 12 da yag termasuk dalam kriteria validitas cukup

13 60 yaki butir omor 8. Sehigga peulis meggati soal itu utuk diambil dataya dari respode. Peulis melakuka pembeaha kata pada butir omor 12 yaitu pada kata ada digati dega kamu. Dega demikia dalam variabel Y yag terdapat 15 soal tersebut dikataka valid da utuk diambil dataya dari 58 respode. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah alat utuk megukur suatu kuesioer yag merupaka idikator dari variable. Suatu kuesioer dikataka reliable atau hadal, jika jawaba seseorag terhadap keyataa kosiste atau stabil dari waktu ke waktu. Pegukura reliabilitas dapat dilakuka dega dua cara : a. Repeated Measure atau pegukura ulag. 26 b. Oe Shot atau pegukura sekali saja. 27 Melakuka uji reliabilitas dapat diguaka program SPSS dega megguaka uji statistic crobach alpha. Adapu kriteria bahwa istrume itu dikataka reliable, apabila ilai yag di dapat dalam proses pegujia dega uji statistic Crobach Alpha > 0,60. Da sebalikya jika crobach alpha diketemuka agka koefisie lebih kecil ( 0,60 ), maka dikataka tidak reliabel. Dalam peelitia ii, utuk pegukura reliabilitas peeliti megguaka oe shot atau pegukura sekali saja. Berdasarka hasil agket yag diperoleh setelah dilakuka uji reliabilitas dega megguaka rumus crobach alpha, diperoleh hasil utuk model pembelajara modular istructio (X 1 ) sebesar 0,819 > 0,60, da model pembelajara cocept attaimet (X 2 ) sebesar 0,800 > 0,60,sedagka variabel pegalama belajar (Y) sebesar 0,887 > 0,60. Sehigga dapat disimpulka bahwa istrume dari ketiga variabel tersebut 26 Masrukhi, Metode Peelitia Pedidika da Kebijaka, seseorag aka diberika pertayaa yag sama pada waktu yag berbeda, da dilihat apakah ia tetap kosiste dega jawabaya, Op.Cit, hal Masrukhi, Metode Peelitia Pedidika da Kebijaka, pegukura dilakuka sekali saja da kemudia hasilya dibadigka dega pertayaa lai atau megukur korelasi atar jawaba, Ibid, hal. 183

14 61 adalah reliabel. Adapu hasil uji reliabilitas istrume megguaka SPSS 16.0 lihat selegkapya pada lampira. H. Uji Asumsi Klasik Tekik pegujia yag dipakai dalam peelitia ii adalah uji multikoliieritas, uji autokorelasi, uji ormalitas da uji liieritas. Adapu uji asumsi tersebut dijelaska sebagai berikut : 1. Uji Multikoliieritas Uji multikoliieritas bertujua utuk meguji apakah regresi diketemuka adaya korelasi atar variabel bebas ( idepede). Jika variabel bebas salig berkorelasi, maka variabel tersebut tidak membetuk variabel ortogoal. Variabel ortogoal adalah variabel bebas yag ilai korelasi atar sesama variabel bebas sama dega ol. Utuk medeteksi ada atau tidakya multikoliieritas di dalam model regresi adalah dapat dilihat dari ilai R 2, matriks korelasi variabel-variabel bebas, da ilai tolerace da lawaya, da variace iflatio factor (VIF). 28 Utuk medeteksi ada atau tidakya multikoliieritas adalah dega megaalisis matriks korelasi-korelasi bebas. Jika atar variabel bebas ada korelasi yag cukup tiggi (umumya diatas 0,90), maka hal ii merupaka idikasi adaya multikoliearitas. Multikoliearitas dapat dilihat dari ilai tolerace dega kriteria sebagai berikut : a. Jika ilai tolerace > 0,10 maka tidak terjadi multikoliearitas, atau b. Jika ilai tolerace < 0,10 maka terjadi multikoliearitas. Selai itu multikoliearitas dapat juga dilihat dari ilai variace iflatio factor (VIF) yag kriteriaya sebagai berikut : a. Jika ilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikoliearitas, atau b. Jika ilai VIF > 10 maka telah terjadi multikoliearitas 2. Uji Autokorelasi 28 Masrukhi, Metode Peelitia Pedidika da Kebijaka, megataka bahwa model regresi yag baik tetu tidak terjadi korelasi diatara variabel bebas, Ibid, hal. 184

15 62 Uji autokorelasi bertujua meguji apakah dalam suatu model regresi liier ada korelasi atara kesalaha peggaggu pada periode t dega kesalaha pada periode t-1 (sebelumya). Jika terjadi korelasi maka diamaka ada probelm autokorelasi. Autokorelasi mucul karea observasi yag beruruta sepajag waktu berkaita satu sama lai. Metode pegujia megguaka uji Durbi-Watso (uji DW), dega ketetua sebagai berikut : a. Jika d lebih kecil dari dl atau lebih besar dari (4 -dl) maka hipotesis ol ditolak, yag berarti terdapat autokorelasi. b. Jika d terletak atara du da (4 -du), maka hipotesis ol diterima, yag berarti tidak ada autokorelasi. c. Jika d terletak atara dl da du atau diatara (4 -du) da (4 -dl), maka tidak meghasilka kesimpula yag pasti Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah keadaa dimaa terjadi ketidaksamaa varia dari residual utuk semua pegamata pada model regresi. Uji heteroskedastisitas diguaka utuk megetahui ada atau tidakya ketidaksamaa varia dari residual pada model regresi. 30 Uji heteroskedastisitas dilakuka dega melihat grafik plot atara ilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dega r esidual (SRESID). Deteksi dapat dilakuka dega melihat ada tidakya pola tertetu pada grafik scatterplot atara SRESID dega ZPRED dega kriteria sebagai berikut : a. Jika terdapat pola tertetu seperti titik-titik yag ada membetuk pola tertetu yag teratur (bergelombag, melebar, kemudia meyempit), maka megidikasika telah terjadi heteroskedastisitas, atau b. Jika tidak terdapat pola yag jelas, serta titik-titik meyebar di atas da di bawah agka ol pada sumbu Y, berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Uji Normalitas 29 Duwi Priyato, Paham Aalisa Statistik Data dega SPSS, Media Kom, Yogyakarta, 2010, hal Duwi Priyato, Paham Aalisa Statistik Data dega SPSS, prasarat yag harus terpeuhi adalah tidak adaya masalah heteroskedastisitas, Ibid, hal. 183

16 63 Uji ormalitas bertujua utuk meguji apakah dalam model regresi, variabel terikat da variabel bebas keduaya mempuyai distribusi ormal atau tidak. Model distribusi yag baik adalah memiliki distribusi data ormal atau medekati ormal. 31 Tekik yag diguaka adalah aalisis statistic berdasarka test of ormality (Shapirop -Wilk da Kolmogorov Smirov test). Kriteria pegujia : 1) Jika agka sigifikasi (SIG) > 0,05 maka data berdistribusi ormal, atau 2) Jika agka sigifikasi (SIG) < 0,05 maka data berdistribusi tidak ormal Uji Liieritas Liieritas adalah keadaa dimaa hubuga atara variabel depede dega variabel idepede bersifat liier (garis lurus) dalam rage variabel idepede tertetu. Uji liieritas bisa diuji dega megguaka scatter plot (diagram pecar) seperti yag diguaka utuk deteksi data outler, dega memberi tambaha garis regresi. Oleh karea scatter plot haya meampilka hubuga dua variabel saja, jika lebih dari dua data, maka pegujia data dilakuka dega berpasaga tiap dua data. 33 Kriteriaya adalah : a. Jika pada grafik megarah kekaa atas, maka data termasuk dalam kategori liear, atau b. Jika pada grafik tidak megarah ke kaa atas, maka data termasuk dalam katergori tidak liear. I. Aalisis Data 1. Aalisis Pedahulua 31 Masrukhi, Metode Peelitia Pedidika da Kebijaka, megataka bahwa distribusi data yag baik adalah data yag mempuyai pola seperti distribusi ormal, yaki tidak mempuyai julig ke kiri atau ke kaa da keruciga kekiri atau kekaa, Op. Cit, hal Masrukhi, Metode Peelitia Pedidika da Kebijaka, Kriteria pegujia berdasarka test of ormality, Ibid, hal Masrukhi, Metode Peelitia Pedidika da Kebijaka, Kriteria pegujia uji liearitas data dega Scatter Plot, Ibid, hal. 190

17 64 Pada tahapa ii, data yag terkumpul dikelompokka kemudia dimasukka dalam tabel distribusi frekuesi secara sederhaa utuk setiap variabel yag ada dalam peelitia. Sedagka pada setiap item piliha dalam agket aka diberi peskroa dega stadar sebagai berikut : a. Utuk alteratif jawaba A diberi skor 4 utuk soal favorable, skor 1 utuk soal ufavorable b. Utuk alteratif jawaba B diberi skor 3 utuk soal favorable, skor 2 utuk soal ufavorable c. Utuk alteratif jawaba C diberi skor 2 utuk soal favorable, skor 3 utuk soal ufavorable d. Utuk alteratif jawaba D diberi skor 1 utuk soal favorable, skor 4 utuk soal ufavorable Sedagka pada setiap item tes esay aka diberi peskora dega stadar sebagai berikut : a. Jika jawaba sagat baik diberi skor 4 b. Jika jawaba baik diberi skor 3 c. Jika jawaba cukup baik diberi skor 2 d. Jika jawaba cukup baik diberi skor 1 2. Aalisis Uji Hipotesis Aalisis uji hipotesis adalah tahap pembuktia kebeara hipotesis yag peeliti ajuka. Dalam aalisis ii, peeliti megguaka dua jeis hipotesis yag aka diaalisis lebih lajut, meliputi : a. Uji Hipotesis Deskriptif Uji hipotesis deskriptif yaitu dugaa terhadap ilai satu variabel secara madiri atara data sampel da data populasi maka megguaka t-test satu sampel. Aalisis uji hipotesis deskriptif meliputi aalisis uji hipotesis model pembelajara modular istructio da model pembelajara cocept attaimet. Berikut rumus yag diguaka utuk meguji hipotesis deskriptif : =

18 65 Keteraga: t : Nilai t yag dihitug, selajutya disebut t hitug. x μ s : Rata-rata. : Nilai yag dihipotesiska. : Simpaga baku. : Jumlah aggota sampel b. Uji Hipotesis Asosiatif Hipotesis asosiatif Aalisa uji hipotesis adalah tahap pembuktia kebeara hipotesis yag peulis ajuka. Pegujia hipotesis asosiatif ii megguaka rumus aalisis regresi bergada. Aalisis regresi bergada dilakuka apabila hubuga dua variabel berupa hubuga kausal atau fugsioal. Adapu lagkah-lagkah membuat persamaa regresi adalah sebagai berikut : 1) Aalisis Regresi Liier Sederhaa a) Membuat tabel peolog b) Meghitug ilai a da b membuat persamaa 34 (Σ Y)(Σ X ) (ΣX)(ΣXY) a = ΣX² (ΣX)² XY (ΣX) ( Y) b = ΣX² (ΣX)² Keteraga : a : harga Y bila X = 0 (harga costat) b : agka arah atau koefisie regresi, yag meujukka agka peigkata atau peurua variabel depede yag didasarka pada variabel idepede, bila b (+) maka aik da bila (-) maka terjadi peurua tertetu. c) Membuat persamaa regresi Ŷ = a + bx d) Meghitug uji kostata a da b e) Meghitug ilai koefisie korelasi 34 Budiyoo, Statistika utuk Peelitia, UNS Press, Surakarta, 2009, hal. 254

19 66 rxy = N XY ( X)( Y) (N X² ( X) )(N Y (Y) ) Keteraga : rxy : koefisie korelasi product momet X Y : variabel bebas : variabel terikat XY : perkalia atara X da Y N : jumlah subyek yag diteliti : sigma (jumlah) f) Mecri koefisie determiasi R² = (r) 2 X 100 % 2) Regresi Gada a) Membuat tabel peolog b) Mecari masig-masig stadar deviasi x₁² = X₁² ( X₁)² x₂² = X₂² ( X₂)² x₁x₂ = X₁X₂ ( X₁)( X₂) x₁y = X₁Y ( X₁)( Y) x₂y = X₂Y ( X₂)( Y) y = Y ( Y)² c) Meghitug ilai a da b membuat persamaa 35 b₁ = b₂ = ( x₁y) X ( x₂²) ( x₂y) X ( x₁ x₂) ( x₁²) X ( x₂²) ( x₁x₂) X ( x₁ x₂) ( x₁²) X ( x₂y) ( x₁x₂) X ( x₁ y) ( x₁²) X ( x₂²) ( x₁x₂) X ( x₁ x₂) 35 Masrukhi, Meghitug ilai a da b, Op.Cit, hal

20 67 a = Y b₁( X₁) b₂ ( X₂) d) Membuat persamaa regresi 36 Ŷ = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 e) Meghitug uji kostata a da b f) Mecari koefisie determiasi 37 R² = 3) Korelasi Sederhaa (Product Momet) a) Membuat tabel peolog b₁( x₁y) + b₂ ( x₂ y) y² b) Mecari r korelasi dega rumus sebagai berikut : rxy = Keteraga : rxy x y xy xᵢyᵢ ( xᵢ)( yᵢ) { xᵢ² (xᵢ²)}{ yᵢ² (yᵢ) } : koefisie korelasi product momet variabel X da Y : variabel bebas : variabel terikat : perkalia atara X da Y : jumlah subyek yag diteliti : jumlah 38 4) Korelasi Gada 39 Rumus korelasi gada Ry. x₁. x₂ = ryx₁ + ryx₂ 2ryx₁ryx₂rx₁x₂ 1 r²x₁x₂ 5) Korelasi Parsial 36 Sugiyoo, Statistika utuk Peelitia, membuat persamaa regresi, Op.Cit, hal Masrukhi, mecari determiasi, Op.Cit, hal Sugiyoo, Statistika utuk Peelitia, Rumus r korelasi, Op.Cit, hal Sugiyoo, Statistika utuk Peelitia, Rumus korelasi gada, Ibid, hal. 233

21 68 Diguaka utuk megaalisis bila peeliti bermaksud megetahui pegaruh atau megetahui hubuga atara variabel idepede da depede, dimaa salah satu variabel idepedeya dibuat tetap atau dikedalika. 40 Rumus Korelasi Parsial: 41 ry. = ry. = rx y rx y. rx x {1 (rx x )²}{1 (rx y)²} rx y rx y. rx x {1 (rx x )²}{1 (rx y)²} 3. Aalisis Lajut Aalisis lajut merupaka pegelolaa lebih lajut dari uji hipotesis. Dalam hal ii dibuat iterpretasi lebih lajut terhadap hasil yag diperoleh dega cara megkosultasika ilai hitug yag diperoleh dega harga tabel dega taraf sigifika 5%, dega kemugkia : a. Uji sigifikasi uji hipotesis deskriptif meliputi uji sigifikasi hipotesis model pembelajara modular istructio (X 1 ), model pembelajara cocept attaimet (X 2 ), da peigkata pegalama belajar pada mata pelajara Fiqih (Y), dega cara membadigka ilai uji hipotesis deskriptif t hitug dega t tabel. Dega kriteria sebagai berikut : Jika t hitug > t tabel, maka H 0 ditolak da H a diterima Jika t hitug < t tabel, maka H 0 diterima da H a ditolak b. Uji sigifikasi uji hipotesis asosiatif model pembelajara modular istructio (X 1 ) terhadap peigkata pegalama belajar pada mata pelajara Fiqih (Y), megguaka regresi sederhaa. Dega mecari ilai F hitug dega F tabel. Rumus F hitug utu Sugiyoo, Statistika utuk Peelitia, korelasi parsial diguaka utuk megaalisis pegaruh atau hubuga atara variabel idepede da depede, Ibid, hal Sugiyoo, Statistika utuk Peelitia, Rumus korelasi parsial, Ibid, hal Masrukhi, rumus regresi sederhaa, Op. Cit, hal. 104

22 69 mecari tigkat sigifikasi regresi sederhaa adalah sebagai berikut : keteraga : F R R ( m 1) F = m(1 R²) = harga F garis regresi = koefisie korelasi x da y = jumlah aggota sampel. Kriteria pegujiaya adalah : Jika F hitug > F tabel maka Ho ditolak atau Ha diterima, atau Jika F hitug < F tabel maka Ho diterima atau Ha ditolak. Adapu cara utuk megguaka rumus : 43 t = a A₀ Sa a Keteraga : = a A₀ = 0 Sa² = 1 ( y 2 b xy)( x ) x² meghitug parameter a, dega Sa = Sa² rumus: 44 t = a B₀ Cara meghitug parameter b, dega megguaka S²y/x xi² Keteraga : 43 Ato Daja, Pegatar Metode Statistik Jilid II, PT Pustaka LP3ES, Jakarta, 1996, hal Ato Daja, Pegatar Metode Statistik Jilid II, Rumus meghitug parameter b, Ibid., hal. 308.

23 70 b = b B₀ = 0 S 2 y/x = ( y² - b xy ) Selajutya uji sigifikasi uji hipotesis asosiatif megguaka korelasi sederhaa. Uji sigifikasi hipotesis asosiatif ii dega cara membadigka ilai t hitug dega t tabel. 45 t = r₁y 2 1 r₁y² Kriteria pegujiaya adalah: Jika t hitug > t tabel maka Ho ditolak atau Ha diterima, atau Jika t hitug < t tabel maka Ho diterima atau Ha ditolak. c. Uji sigifikasi uji hipotesis asosiatif model pembelajara cocept attaimet (X 2 ) terhadap peigkata pegalama belajar pada mata pelajara Fiqih (Y) megguaka regresi sederhaa. Dega mecari ilai F hitug dega F tabel. Rumus F hitug utuk mecari tigkat sigifikasi regresi sederhaa adalah sebagai berikut: R ( m 1) F = m(1 R²) keteraga : F R = harga F garis regresi = koefisie korelasi x da y = jumlah aggota sampel. Kriteria pegujiaya adalah: Jika F hitug > F tabel maka Ho ditolak atau Ha diterima, atau Jika F hitug < F tabel maka Ho diterima atau Ha ditolak. Selajutya uji sigifikasi uji hipotesis asosiatif megguaka korelasi sederhaa. Uji sigifikasi hipotesis asosiatif ii dega cara membadigka ilai t hitug dega t tabel Sugiyoo, Metode Peelitia Pedidika, Rumus korelasi sederhaa, Op. Cit., hal Sugiyoo, Metode Peelitia Pedidika, Rumus korelasi sederhaa, Ibid.

24 71 t = r₂y 2 1 r₂y² Kriteria pegujiaya adalah: Jika t hitug > t tabel maka Ho ditolak atau Ha diterima, atau Jika t hitug < t tabel maka Ho diterima atau Ha ditolak. d. Uji sigifikasi uji hipotesis asosiatif model pembelajara modular istructio da model pembelajara cocept attaimet secara simulta berpegaruh terhadap peigkata pegalama belajar pada mata pelajara Fiqih megguaka regresi gada yaitu dega mecari ilai F hitug dega F tabel. Rumus F hitug dega rumus sebagai berikut 47 : R ( m 1) F = m(1 R²) keteraga : F R = harga F garis regresi = koefisie korelasi X da Y = jumlah aggota sampel. Dega rumus: Kriteria pegujiaya adalah: Jika F hitug > F tabel maka Ho ditolak atau Ha diterima, atau Jika F hitug < F tabel maka Ho diterima atau Ha ditolak. Cara lai yag diguaka adalah mecari t hitug parameter a, dega megguaka rumus : 48 t = a A₀ Sa a Keteraga : = a A₀ = 0 hal Masrukhi, Rumus F hitug regresi gada, Op. Cit., hal Ato Daja, Pegatar Metode Statistik Jilid II, Rumus t hitug parameter a, Op. Cit.,

25 72 Sa² = 1 ( y 2 b xy)( x ) x² Sa = Sa² : 49 t = a B₀ S y x xi Cara meghitug parameter b, dega megguaka rumus Keteraga : b = b B₀ = 0 S 2 y/x = ( y² - b xy ) Cara lai yag diguaka adalah mecari t hitug parameter b1 da b2: (1 (R ) = N 3 ₁ = Sy x (1 R ) t₁ = b₁ sb₁ ₂ = Sy x₂ (1 R ) t₂ = b₂ sb₂ Selajutya, uji sigifika koefisie korelasi gada dega uji F~F tabel dega rumus: Ato Daja, Pegatar Metode Statistik Jilid II, Rumus meghitug parameter b dalam, Ibid., hal. 308.

26 73 F = R²/k (1 R )/( k 1) Keteraga : R k = koefisie korelasi gada = jumlah variabel idepede = jumlah aggota sampel Adapu kriteria pegujiaya sebagai berikut: Jika F hitug > F tabel, maka H o ditolak atau H a diterima, atau Jika F hitug < F tabel, maka H o diterima atau H a ditolak. e. Uji sigifikasi uji hipotesis asosiatif korelasi parsial. Uji sigifikasi hipotesis asosiatif ii dega cara membadigka ilai uji hipotesis asosiatif dega t tabel. Adapu rumus t hitug utuk mecari tigkat sigifikasi korelasi parsial adalah sebagai berikut 51 t = rp 3 1 rp keteraga: r p t = Korelasi parsial yag ditemuka = Jumlah sampel = t hitug yag selajutya dikosultasika dega t tabel. Kriteria pegujiaya adalah: Jika t hitug > t tabel maka Ho ditolak atau Ha diterima, atau Jika t hitug < t tabel maka Ho diterima atau Ha ditolak 50 Budiyoo, Statistika utuk peelitia, Uji sigifika koefisie korelasi gada dega uji F~F tabel, Op. Cit., hal Sugiyoo, Statistika utuk Peelitia, Rumus t hitug, Op. Cit., hal. 237.