Judul : Peran Brand Equity Memediasi Strategi Private Brand dan Brand Personality dengan Brand Preference
|
|
- Utami Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Judul : Peran Brand Equity Memediasi Strategi Private Brand dan Brand Personality dengan Brand Preference Nevada di Bali Nama : Ni Kadek Dwi Suputri Duryana NIM : Abstrak Produk private brand yang biasa ditemukan pada produk kebutuhan seharihari kini telah berkembang ke arah sektor fashion. Berbagai ragam brand fashion telah memunculkan kompetisi di antara private brand maupun national brand dalam memperebutkan ruang dan kontrol yang lebih. Konsumen bebas memilih brand manapun yang ingin mereka gunakan, sehingga menimbulkan brand preference konsumen terhadap suatu brand. Konsumen dapat menunjukkan brand preference terhadap suatu brand ketika brand tersebut identik dengan brand lainnya karena adanya brand equity. Suatu brand dapat memiliki brand equity dengan menerapkan strategi private brand. Brand equity juga dapat ditingkatkan dengan brand personality yang kuat dari sebuah brand. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antar variabel strategi private brand, brand personality, brand equity, dan brand preference, serta mengetahui peran brand equity dalam memediasi hubungan antara strategi private brand dan brand personality dengan brand preference. Penelitian ini dilakukan di kota Denpasar dan Badung dengan 100 sampel konsumen pengguna produk private brand Nevada. Sampel ditentukan dengan teknik non-probability sampling khususnya purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan instrumen kuesioner dengan skala Likert 1-5. Data kemudian diolah dengan teknik analisis Structural Equation Modeling dari program AMOS Hasil penelitian membuktikan bahwa strategi private brand secara positif dan signifikan memengaruhi brand preference sebesar 26.1% dan brand equity sebesar 29%. Brand personality secara positif dan signifikan memengaruhi brand preference sebesar 33.1% dan brand equity sebesar 63%. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa brand equity memberikan pengaruh sebesar 9.7% terhadap hubungan tidak langsung antara strategi private brand dengan brand preference serta 21.1% terhadap hubungan brand personality dengan brand preference. Strategi private brand yang dilakukan Nevada mampu meningkatkan brand equity sehingga meningkatkan preferensi konsumen terhadap private brand Nevada. Brand personality Nevada yang sesuai dengan kepribadian konsumen dapat menciptakan hubungan brand-konsumen yang kuat dan meningkatkan brand equity, sehingga juga meningkatkan preferensi konsumen terhadap private brand Nevada. Kata Kunci : Private brand, strategi private brand, brand personality, brand equity, brand preference, produk fashion
2 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Penelitian Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Sistematika Penulisan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep Brand Brand Preferece Brand Equity Strategi Private Brand Brand Personality Rumusan Hipotesis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Lokasi atau Ruang Lingkup Penelitian Subjek dan Objek Penelitian Identifikasi Variabel Definisi Operasional Variabel... 36
3 BAB IV 3.6 Jenis dan Sumber Data Jenis Data Sumber Data Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel Populasi Sampel dan Metode Penentuan Sampel Metode Pengumpulan Data Pengujian Instrumen Teknik Analisis Data Analisis Statistik Deskriptif Analisis Structural Equation Modeling (SEM) DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Nevada Karakteristik Responden Hasil Pengujian Instrumen Penelitian Uji Validitas Uji Reliabilitas Deskripsi Variabel Penelitian Strategi Private Brand Brand Personality Brand Equity Brand Preference Analisis Data dengan Structural Equation Modeling (SEM) Asumsi-Asumsi SEM Uji Measurement Model Uji Structural Model Pengujian Hipotesis Pembahasan Pengaruh Strategi Private Brand terhadap Brand Preference... 81
4 4.6.2 Pengaruh Strategi Private Brand terhadap Brand Equity Pengaruh Brand Personality terhadap Brand Preference Pengaruh Brand Personality terhadap Brand Equity Pengaruh Brand Equity terhadap Brand Preference Peran Brand Equity Memediasi Strategi Private Brand dengan Brand Preference Peran Brand Equity Memediasi Brand Personality dengan Brand Preference Implikasi Hasil Penelitian Keterbatasan Penelitian BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Saran DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN-LAMPIRAN
5 DAFTAR TABEL No Tabel Halaman 1.1 Top Brand Index Kategori Department Store Top Brand Index Kategori Kaos/T-Shirt Alternatif Jawaban Responden Karakteristik Responden Hasil Uji Validitas Hasil Uji Reliabilitas Deskripsi Jawaban Responden Variabel Strategi Private Brand Deskripsi Jawaban Responden Variabel Brand Personality Deskripsi Jawaban Responden Variabel Brand Equity Deskripsi Jawaban Responden Variabel Brand Preference Evaluasi Normalitas Data Indeks Goodness of Fit Univariat Analisis Faktor Konfirmatori Uji Validitas Konvergen Nilai Construct Reliability dan Variance Extracted Indeks Goodness of Fit Multivariat Estimasi Parameter Direct Effect, Indirect Effect, dan Total Effect... 80
6 DAFTAR GAMBAR No Gambar Halaman 1.1 Grafik Top Brand Index Nevada Model Penelitian Validasi Diagram Alur Akhir... 77
7 DAFTAR LAMPIRAN No Lampiran Halaman 1 Kuesioner Tabulasi Data Uji Validitas Uji Reliabilitas Statistik Deskriptif Uji Validitas Konvergen Uji Reliabilitas dan Variance Extracted Output AMOS
8 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis ritel merupakan bagian dari alur distribusi barang dagangan yang dimulai dari produsen, pedagang besar, ritel, dan berakhir di konsumen. Bisnis ritel merupakan rantai distribusi yang langsung berinteraksi dengan konsumen (Utami, 2014:24). Jumlah gerai ritel yang sangat tinggi di Indonesia menimbulkan persaingan, terutama karena setiap ritel menjual barang yang hampir sama, sehingga setiap bisnis ritel membutuhkan strategi keunggulan kompetitif. Menurut Utami (2014: 94), salah satu cara memperoleh keuntungan bersaing bisnis ritel adalah melalui pengembangan private brand. Menurut Tjandrasa (2006), bisnis ritel dapat memperoleh keunggulan bersaing dengan konsep toko yang memiliki suasana nyaman serta menyediakan produk-produk bermutu dengan harga yang dianggap pantas, maka munculah gagasan menjual produk dengan private brand. Private brand, yang juga dikenal sebagai store brand atau private label brand, merupakan produk yang diproduksi, dikelola, dan dipasarkan oleh suatu rantai bisnis ritel yang spesifik (Beneke dan Zimmerman, 2014). Private brand memberikan keuntungan kepada toko ritel berupa profit margin yang lebih tinggi, sehingga peritel mulai melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas private brand mereka (Beldona dan Wysong, 2007). Private brand mengalami perkembangan yang pesat di Eropa dengan marketshare 42 % di Inggris dan 32 % di Jerman (Perrey dan Spillecke, 2011:63). Perkembangan private brand di negara-negara Asia menjadi lebih lambat
9 dibanding negara-negara Eropa karena konsumen Asia, termasuk Indonesia, merupakan tipe brand loyalis yang percaya bahwa national brand memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan private brand sehingga national brand sebanding dengan harga yang lebih mahal (AC Nielsen, 2014: 25). Gerai ritel yang menjual private brand juga tidak melakukan upaya pemasaran dan strategi khusus untuk mempersuasi konsumen agar memercayai private brand. Produk private brand dapat ditemukan pada kategori produk makanan dan kebutuhan sehari-hari, mulai dari produk generik hingga berkembang menjadi berbagai kategori produk (Hemantha dan Arun, 2015). Private brand mengalami pertumbuhan yang substansial berkat meningkatnya perhatian peritel dan rasa ingin tahu konsumen, sehingga private brand semakin berkembang ke arah produk pakaian dan aksesoris (Hemantha dan Arun, 2015). Private brand telah berkembang kepada sektor fashion. Meskipun private brand mulai berkembang menyentuh sektor fashion, masih sangat sedikit penelitian yang meneliti mengenai private brand dalam sektor fashion (Herstein et al., 2013). Salah satu gerai ritel terbesar di Indonesia yang bergerak pada bidang produk fashion related adalah Matahari Departement Store. Survei yang dilakukan oleh Frontier Consulting Group pada tahun 2016 menetapkan bahwa Matahari Departement Store menempati posisi teratas untuk kategori department store yang digemari oleh konsumen, dengan hasil seperti pada Tabel 1.1.
10 Tabel 1.1. Top Brand Index Kategori Department Store Merek (Brand) Top Brand Index Matahari 53.6 % Ramayana 21.4 % Toserba Yogya 6.7 % Sogo.4.% Sumber: topbrand-award.com, 2016 Tabel 1.1 menunjukkan hasil survei yang dilakukan oleh Frontier Consulting Group terhadap responden konsumen pria dan wanita yang berusia tahun yang menunjukkan bahwa 53,6 % responden memilih Matahari Department Store sebagai tempat berbelanja busana dibandingkan department store lainnya (topbrand-award.com). Matahari Department Store mampu menciptakan diferensiasi dengan toko ritel lain melalui private brand yang secara eksklusif hanya di jual di tokonya Matahari Department Store memiliki beberapa private brand yang populer di pasar yang menyasar kalangan dengan penghasilan menengah. Private brand tersebut diantaranya adalah Nevada, Cole, St Yves, Connexion, dan Little M. Setiap private brand tersebut memiliki desain dan style yang berbeda-beda sesuai dengan segmen konsumennya masing-masing. Namun, private brand yang menarik perhatian adalah Nevada yang menempati posisi teratas dalam popularitas dibandingkan private brand lainnya, sehingga Matahari Department Store lebih memfokuskan upaya pemasaran dan ruang tokonya bagi private brand tersebut (Credit Suisse, 2015). Nevada menjual busana bagi pria maupun wanita dengan berbagai macam jenis seperti T-Shirt, kemeja, jeans, jaket, rok, dan sebagainya untuk berbagai
11 kategori usia, seperti anak-anak, remaja, dan orang dcwasa (matahari.co.id). Nevada kerap mendapatkan penghargaan setiap tahunnya, seperti penghargaan Top Brand Award 2016 for Kids dan Top Brand Award 2016 for Teens dengan top brand index seperti yang ditampilkan oleh Tabel 1.2. Tabel 1.2. Top Brand Index Kategori Kaos/T-Shirt Merek (Brand) Top Brand Index Nevada 23.1 % Polo 10.5 % Adidas 8.5 % Nike.6.9.% Hammer 3.5 % Osella 3.4 % Sumber: topbrand-award.com, 2016 Tabel 1.2 menunjukkan bahwa Nevada menempati posisi teratas dengan top brand index sebesar 23,1% sebagai brand yang digemari oleh konsumen untuk kategori produk kaos/t-shirt, melebihi brand lainnya yang merupakan national brand. Nevada juga menempati posisi keempat sebagai brand celana jeans yang digemari konsumen, sekaligus sebagai satu-satunya private brand untuk produk celana jeans yang mendapatkan penghargaan (topbrand-award.com). Top brand index Nevada tidak selalu dalam kondisi stabil, tetapi sempat menurun, sebelum akhirnya kembali meningkat, seperti yang ditampilkan pada Gambar 1.1.
12 19.30% 5.40% 18.10% 17.00% 21.30% 6.90% 4.60% 4.40% 23.10% 6.50% Celana jeans T-shirt Sumber: topbrand-award.com, Gambar 1.1. Grafik Top Brand Index Nevada Grafik pada Gambar 1.1 menunjukkan bahwa terdapat penurunan top brand index produk fashion Nevada terendah untuk kategori produk T-Shirt pada tahun 2014 dengan top brand index sebesar 17.00%. Penurunan terendah juga terjadi pada kategori celana jeans pada tahun 2015 dengan top brand index sebesar 4.60%. Hal tersebut mengindikasikan bahwa konsumen tidak selalu menempatkan Nevada sebagai brand pilihan mereka, sehingga dapat dipastikan terdapat faktor-faktor yang memengaruhi pilihan atau preferensi tersebut. Nevada melakukan berbagai strategi dan upaya untuk mempertahankan eksistensi produknya di tengah banyaknya produk fashion baik national brand maupun private brand yang dijual di Matahari Department Store. Beberapa strategi yang dilakukan Nevada antara lain dengan selalu memberikan diskon secara berkala pada produk-produk busananya sehingga produk busana Nevada selalu memiliki harga yang lebih rendah dibandingkan busana lainnya. Nevada juga selalu menyajikan produk busananya dengan posisi rak-rak dengan logo Nevada dan mannequin untuk menarik perhatian konsumen sehingga konsumen dapat dengan mudah menemukan produk busana Nevada saat berbelanja. Produk
13 busana yang ditawarkan Nevada juga merupakan produk dengan kualitas yang terjamin dan variasi busana yang lengkap sehingga konsumen memiliki pilihan yang cukup saat berbelanja. Hal tersebut sesuai dengan survei pendahuluan yang dilakukan sebelumnya, yang menyatakan bahwa sembilan responden yang pernah menggunakan brand Nevada memilih brand tersebut karena harganya yang lebih murah dibandingkan dengan brand lain dan kualitasnya yang tinggi. Kompetisi yang terjadi di antara national brand dan private brand dalam memperebutkan keuntungan dan ruang di dalam rak toko ritel telah mengarah pada pertarungan brand, dimana national, private, maupun generic brand saling bersaing untuk mendapatkan ruang dan kontrol yang lebih (Berman dan Evans, 2013:396). Konsumen bebas untuk lebih memilih atau menyukai suatu brand tertentu karena banyaknya pilihan brand dalam kondisi pasar dengan persaingan yang sangat tinggi saat ini (Walker dan Mullins, 2014:164). National brand dan private brand dapat memiliki tingkat kualitas yang sama apabila ditinjau secara objektif melalui pengujian oleh para ahli, tetapi apabila ditinjau secara subjektif melalui persepsi konsumen, private brand dapat memiliki kualitas yang berbeda dibandingkan dengan national brand (Beldona dan Wysong, 2007). Konsumen lebih memilih national brand dibandingkan dengan private brand dalam hal kualitas dan kepercayaan. Konsumen yang lebih memilih membeli private brand memiliki loyalitas terhadap private brand dan toko ritel yang menjual private brand tersebut (Hemantha dan Arun, 2015). Namun, faktor-faktor tersebut tidak dapat secara langsung menciptakan penjualan, melainkan menciptakan brand preference pada konsumen (Alamro dan Rowley, 2011).
14 Brand preference merupakan sikap konsumen ketika dihadapkan pada situasi untuk memilih satu atau lebih brand dalam kategori produk yang sama (Purwanto dkk., 2013). Sebuah brand harus mengerti preferensi konsumen agar setiap bentuk kebijakan yang ditetapkan sesuai dengan tuntutan dan keinginan konsumen sehingga akhirnya mendorong konsumen untuk lebih memilih atau menyukai brand tersebut dibandingkan brand lainnya. Konsumen dapat menunjukkan brand preference terhadap suatu brand dibandingkan brand lainnya ketika kedua produk tersebut sangat identik karena disebabkan oleh brand equity (Kotler, 2003:422). Brand equity didefinisikan sebagai efek positif yang ditimbulkan oleh pengetahuan konsumen atas suatu nama merek terhadap respon konsumen pada produk barang atau jasa tersebut (Kotler, 2003:422). Brand equity yang terdiri atas brand loyalty, name awareness, brand association, dan persepsi kualitas digunakan untuk menemukan dan merancang metode untuk menentukan strategi bersaing bagi sebuah toko ritel (Chen, 2009). Walgren et al. (1995) dalam Dib dan Alhaddad (2014) menyatakan bahwa brand yang kuat dengan brand equity yang positif akan mendapatkan berbagai keuntungan, seperti meningkatkan preferensi konsumen dan niat pembelian. Namun, beberapa peneliti seperti Keller (2003), Purwanto dkk. (2013), serta Alamro dan Rowley (2011) berpendapat bahwa brand preference dapat berhubungan secara berkebalikan, yaitu sebagai antecedent atau variabel yang memengaruhi brand loyalty yang merupakan bagian dari brand equity. Suatu produk private brand dapat memiliki brand equity yang terdiri atas kesetiaan merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan kesadaran merek dengan
15 melakukan strategi private brand (Andreani, 2013). Strategi private brand merupakan salah satu strategi toko ritel untuk meningkatkan citra toko dengan menciptakan sebuah brand di bawah naungan toko ritel tersebut (Hemantha dan Arun, 2015). Strategi private brand diterapkan oleh manajer private brand yang mengetahui bahwa konsumen memiliki persepsi, kepercayaan, sikap, dan perilaku yang berbeda terhadap citra brand mereka, yang dapat memengaruhi preferensi konsumen dalam berbelanja (Chen, 2009), sehingga manajer ritel menerapkan strategi yang dapat memengaruhi persepsi konsumen terhadap private brand. Su dan Tong (2015) menyatakan bahwa nilai brand equity juga dapat ditingkatkan melalui brand image yang unik dan menguntungkan yang dipengaruhi oleh brand personality yang kuat dari sebuah brand. Brand personality merupakan seperangkat karakter manusia yang diasosiasikan dengan sebuah nama brand (Kerin et al., 2003:306). Brand personality menunjukkan persepsi konsumen mengenai sifat kepribadian suatu konsumen dan lebih jauh membantu membangun hubungan yang baik antara konsumen dan brand (Su dan Tong, 2015). Dimensi tertentu dari brand personality memiliki pengaruh langsung terhadap brand equity, dan hal ini sejalan dengan penelitian-penelitian terdahulu yang membuktikan bahwa brand personality memengaruhi sikap konsumen terhadap suatu brand, brand preference, dan brand loyalty pada konsumen, dan pengembangan brand personality yang kuat dapat meningkatkan persepsi nilai dan persepsi brand yang positif pada konsumen (Su dan Tong, 2015). Piacentini dan Mailer (2004) dalam Mulyanegara dan Tsarenko (2009) mendukung hal
16 tersebut dengan konsep kesesuaian antara kepribadian konsumen dan brand yang dapat memengaruhi keputusan pembelian dan preferensi konsumen berusia muda terhadap brand fashion tertentu sehingga konsep ini penting untuk pemasaran di bidang fashion. Namun, penelitian yang dilakukan oleh Mulyanegara dan Tsarenko (2009) memberikan hasil yang berbeda bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara brand personality dan brand preference. Chen (2009) menemukan bahwa brand equity dapat memengaruhi hubungan tidak langsung antara strategi private brand dan brand preference, sehingga brand equity memainkan peran sebagai mediator bagi strategi private brand dalam menghasilkan brand preference. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Chen (2009) berlokasi di negara-negara benua Eropa yang merupakan pusat perkembangan private brand di dunia, sehingga hasil yang berbeda mungkin akan didapatkan apabila penelitian dilakukan di Indonesia yang merupakan negara di benua Asia. Berdasarkan permasalahan yang terdapat pada brand Nevada serta perbedaan hasil-hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan hubungan antara variabelvariabel yang mungkin memengaruhi preferensi konsumen terhadap brand Nevada, maka penelitian ini menarik untuk dilakukan. Penelitian ini dilakukan terutama untuk mengetahui pengaruh brand equity Nevada dalam memediasi hubungan antara strategi private brand dan brand personality dengan brand preference produk fashion Nevada di Bali.
17 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, disusun rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pengaruh strategi private brand terhadap brand preference produk fashion Nevada di Bali? 2. Bagaimanakah pengaruh strategi private brand terhadap brand equity produk fashion Nevada di Bali? 3. Bagaimanakah pengaruh brand personality terhadap brand preference produk fashion Nevada di Bali? 4. Bagaimanakah pengaruh brand personality terhadap brand equity produk fashion Nevada di Bali? 5. Bagaimanakah pengaruh brand equity terhadap brand preference produk fashion Nevada di Bali? 6. Bagaimanakah peran brand equity memediasi strategi private brand dengan brand preference produk fashion Nevada di Bali? 7. Bagaimanakah peran brand equity memediasi brand personality dengan brand preference produk fashion Nevada di Bali? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Untuk menjelaskan pengaruh strategi private brand terhadap brand preference produk fashion Nevada di Bali
18 2. Untuk menjelaskan pengaruh strategi private brand terhadap brand equity produk fashion Nevada di Bali 3. Untuk menjelaskan pengaruh brand personality terhadap brand preference produk fashion Nevada di Bali 4. Untuk menjelaskan pengaruh brand personality terhadap brand equity produk fashion Nevada di Bali 5. Untuk menjelaskan pengaruh brand equity terhadap brand preference produk fashion Nevada di Bali 6. Untuk menjelaskan peran brand equity memediasi strategi private brand dengan brand preference produk fashion Nevada di Bali 7. Untuk menjelaskan peran brand equity memediasi brand personality dengan brand preference produk fashion Nevada di Bali. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini tidak hanya memberikan manfaat bagi penulis, tetapi juga bagi pihak-pihak lain yang terkait dengan penelitian ini. Kegunaan penelitian ini terbagi atas kegunaan teoretis dan praktis, sebagai berikut: 1. Kegunaan Teoretis Penelitian ini diharapkan akan menambah bukti empiris mengenai studi atau penelitian yang membahas mengenai peran brand equity memediasi hubungan antara strategi private brand dan brand personality dengan brand preference. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi penelitianpenelitian selanjutnya dimasa yang akan datang.
19 2. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi private brand Nevada untuk mengambil keputusan terkait brand preference dari produknya dengan mempertimbangkan brand equity, strategi private brand, dan brand personality, sehingga dapat meningkatkan pilihan konsumen terhadap produk private brand Nevada dibandingkan dengan produk dari brand lainnya. 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri atas lima bab yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya untuk memberikan gambaran yang jelas dan rinci mengenai subjek dan objek dari permasalahan yang diteliti. Penjelasan dari masing-masing bab tersebut adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab ini memberikan penjelasan secara umum mengenai permasalan yang akan diteliti dan dibahas, dengan meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, serta manfaat penelitian. Bab II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian Bab ini menguraikan landasan teori yang mendukung penelitian serta menampilkan hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai acuan untuk merumuskan hipotesis penelitian. Bab III Metode Penelitian Bab ini menjelaskan metode yang digunakan dalam penelitian, meliputi desain penelitian, lokasi dan ruang lingkup wilayah penelitian, subjek
20 dan objek penelitian, identifikasi dan definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data yang digunakan. Bab IV Data dan Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menguraikan data-data yang didapatkan di lapangan disertai dengan interpretasi dan pembahasannya, meliputi gambaran umum produk yang diteliti, karakteristik responden, deskripsi variabel penelitian, serta hasil analisis data untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Bab V Simpulan dan Saran Bab ini memberikan kesimpulan dari pembahasan setiap permasalahan yang diteliti disertai dengan saran-saran terkait dengan kesimpulan tersebut serta keterbatasan dari penelitian yang telah dilakukan.
PENGARUH PRICE DISCOUNT DAN STORE ATMOSPHERE TERHADAP EMOTIONAL SHOPPING DAN IMPULSE BUYING DI MATAHARI DEPARTMENT STORE CABANG DENPASAR SKRIPSI
PENGARUH PRICE DISCOUNT DAN STORE ATMOSPHERE TERHADAP EMOTIONAL SHOPPING DAN IMPULSE BUYING DI MATAHARI DEPARTMENT STORE CABANG DENPASAR SKRIPSI Oleh: WAYAN ARIS GUMILANG NIM: 1206205009 Skripsi ini ditulis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan toko ritel berkembang sangat pesat. Hal ini terbukti dengan banyaknya peritel asing yang ingin mencoba memasuki pasar Indonesia, ditambah dengan
Lebih terperinciPRIVATE BRAND: BRAND EQUITY MEMEDIASI STRATEGI PRIVATE BRAND DAN BRAND PERSONALITY DENGAN BRAND PREFERENCE
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 1, 2017: 431-462 ISSN : 2302-8912 PRIVATE BRAND: BRAND EQUITY MEMEDIASI STRATEGI PRIVATE BRAND DAN BRAND PERSONALITY DENGAN BRAND PREFERENCE Ni Kadek Dwi Suputri Duryana
Lebih terperinciKata Kunci: Orientasi Pasar, Inovasi Produk, Keunggulan Bersaing, Kinerja Pemasaran
Judul : Peran Inovasi Produk dan Keunggulan Bersaing Memediasi Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Pemasaran (Studi pada IKM Mebel di Kota Denpasar) Nama : A.A. Rai Narastika NIM : 1306205182 ABSTRAK
Lebih terperinciJudul : Pengaruh Retail Marketing Mix
Judul : Pengaruh Retail Marketing Mix Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan (Studi pada Indomaret Denpasar Barat) Nama : Made Arly Dwi Cahyana Nim : 1215251165 ABSTRAK Loyalitas pelanggan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjang eksistensi penampilan masyarakat tertentu. namun juga sebagai shopping goods dan speciality goods.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Troxell dan Stone (1981) fashion didefiniskan sebagai gaya yang diterima dan digunakan oleh mayoritas anggota sebuah kelompok dalam satu waktu tertentu. Sedangkan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: customer relationship management (CRM), kepuasan, loyalitas pelanggan.
Judul : Peran Kepuasan Pelanggan Dalam Memediasi Pengaruh Customer Relationship Management Terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi pada Ramayana Department Store di Denpasar) Nama : Dewa Ayu Wina Ariyunita
Lebih terperinciJudul : Analisis Pengaruh Store Atmosphere dan Sales Promotion Terhadap Emotional Shopping dan Impulse Buying Behavior (Studi pada
Judul : Analisis Pengaruh Store Atmosphere dan Sales Promotion Terhadap Emotional Shopping dan Impulse Buying Behavior (Studi pada Konsumen Indomaret di Kota Denpasar) Nama : Ni Made Intan Agustina Ariani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada Era Globalisasi ini, pertumbuhan ekonomi dan industri di Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya.
Lebih terperinciDAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAKSI... ABSTRACT...
viii DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAKSI... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis
BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma sebuah penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permasalahan
Lebih terperinciKata kunci : word of mouth, brand equity, niat beli
Judul : Peran Brand Equity dalam Memediasi Pengaruh Word of Mouth terhadap Niat Beli (Studi Kasus pada Pembelian Chitato Rasa Indomie di Kota Denpasar Nama : Kadek Yoga Aditya NIM : 1306205156 Abstrak
Lebih terperinciBAB I. dari unsur-unsur tersebut (Kotler dan Keller, 2009). Tujuannya untuk. mengidentifikasi produk dan layanan dari kelompok penjual serta untuk
BAB I 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, merek sudah menjadi salah satu fokus pemasaran. Upaya membangun suatu merek yang kuat pun perlu dilakukan. Merek dapat juga didefinisikan sebagai sebuah nama,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasa sampai - sampai ada istilah Pelanggan adalah raja. Inilah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsumen adalah bagian terpenting dalam proses jual beli barang maupun jasa sampai - sampai ada istilah Pelanggan adalah raja. Inilah yang menyebabkan hampir seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. inovasi desainer muda yang semakin potensial, tingkat perekonomian yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia fashion di Indonesia bisa dikatakan berkembang sangat pesat dalam beberapa dekade terakhir. Hal ini didukung berbagai segi baik kreativitas dan inovasi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Judul : Peran Brand Awareness Memediasi Daya Tarik Iklan terhadap Brand Attitude (Studi pada Konsumen Indomie di Kota Denpasar) Nama : Wayan Arisna Pratiwi NIM : 1306205039 Abstrak Persaingan dunia bisnis
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN DISERTASI... KATA PENGANTAR... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN DISERTASI... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN... DAFTAR LAMPIRAN... i
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vi vii x
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang pesat saat ini mulai dirasakan oleh Indonesia. Pertumbuhan tersebut meliputi berbagai macam sektor, tidak terkecuali dari sektor ritel yang
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pemain ritel yang cukup banyak di Indonesia membuat persaingan di industri ini menjadi sangat ketat. Potensi pasar yang sangat besar dan sifat konsumtif masyarakat Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar potensial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar potensial bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan produknya terutama consumer goods. Consumer goods adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya produk yang ditawarkan oleh pihak pemasar kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia pemasaran dewasa ini sangat pesat, yang ditunjukkan dengan banyaknya produk yang ditawarkan oleh pihak pemasar kepada konsumen. Kemudahan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat sekarang ini sudah menjadikan belanja atau shopping bukan hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan fashion saat ini sudah semakin pesat. Banyaknya model - model pakaian yang kian beragam dan juga berbagai merek yang bermunculan menjadi ciri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha retail banyak bermunculan sebagai akibat tuntutan gaya hidup (perilaku) masyarakat yang mulai berubah. Perubahan yang dimaksud yakni konsumen yang semula
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permaslahan peneitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Zaman yang semakin modern, membuat gaya hidup masyarakat berubah mengikuti perkembangan zaman yang ada. Gaya hidup masyarakat yang konsumtif membuat banyak peritel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi ini turut memicu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan informasi saat ini membuat persaingan dalam dunia bisnis menjadi semakin sengit. Para pelaku bisnis dituntut untuk melakukan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menginginkan lokasi belanja yang lebih bersih tertata dan rapi. Utami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini tidak dapat dipungkiri jika masyarakat Indonesia terutama yang tinggal di daerah perkotaan semakin dimanjakan dengan menjamurnya pertumbuhan ritel. Keberadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu kondisi yang harus dihadapi oleh perusahaan-perusahaan baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu tujuan pemasaran oleh perusahaan adalah mempengaruhi konsumen agar membeli produk yang ditawarkannya. Persaingan dalam dunia usaha merupakan suatu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya dengan tercukupi kebutuhannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Tingkat pertumbuhan penduduk yang terus naik berdampak terhadap tingkat
Lebih terperinciPENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KECAP ABC DI SURABAYA (Studi Pada Giant Margerejo Surabaya)
PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KECAP ABC DI SURABAYA (Studi Pada Giant Margerejo Surabaya) SKRIPSI Diajukan Oleh Dwi Satrio Widodo 0812010065/FE/EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam era yang serba modern seperti saat ini, tingkat persaingan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era yang serba modern seperti saat ini, tingkat persaingan bisnis yang tinggi membuat perusahaan berlomba-lomba untuk mempertahankan dan memenangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan antar perusahaan semakin begitu ketat.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini persaingan antar perusahaan semakin begitu ketat. Seperti halnya terjadi pada perkembangan industri bisnis sepatu yang saat ini tingkat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lebih cerdas dalam memilih suatu produk, terutama untuk produk fashion seperti
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini perkembangan fashion di dunia sudah sangat pesat dan dengan banyaknya kemudahan mendapatkan informasi, masyarakat lebih cerdas dalam memilih
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Didasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada. bab IV, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :
BAB V PENUTUP 5.1.Kesimpulan Didasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Variabel Fashion Involvement (keterlibatan mode)
Lebih terperinciKata kunci: green brand image, green perceived value, green trust, green brand equity
Judul : Pengaruh Green Brand Image dan Green Perceived Value terhadap Green Trust dan Green Brand Equity pada Produk Jamu Sido Muncul Di Kota Denpasar Nama : AA Sg Mas Christiana Naftalia NIM : 1306205146
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP MINAT BELI ULANG DI GIANT SUN CITY SIDOARJO SKRIPSI
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP MINAT BELI ULANG DI GIANT SUN CITY SIDOARJO SKRIPSI Diajukan Oleh : Arika Martania 0712015002/FE/EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia (BPS, 2015). Dengan jumlah penduduk yang sangat banyak, maka variasi dari kebutuhannya pun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitian-penelitian terdahulu yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Didalam melakukan penelitian diperlukan suatu landasan teori yang akan digunakan untuk mendukung teori yang diajukan. Pembahasan yang dilakukan pada penelitian
Lebih terperinciDAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... Halaman i ii iii iv vi vii ix
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah banyak merubah dan meninggalkan paradigma lama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi telah banyak merubah dan meninggalkan paradigma lama dalam segala bidang salah satunya dalam bidang pemasaran. Suatu perusahaan harus berhadapan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis ritel yang begitu pesat, berdampak semakin tingginya persaingan memperebutkan pangsa pasar pada dunia usaha saat ini. Menurut Berman dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Dewasa ini gagasan mengenai profitabilitas jangka pendek tampaknya mendasari banyak pemikiran yang ada tentang keputusan pengecer mengenai kategori dan pernyortiran
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciPENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN KARTU KREDIT VISA BNI 46 SURABAYA
PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN KARTU KREDIT VISA BNI 46 SURABAYA (Studi Kasus Pada Konsumen Pengguna Kartu Kredit Visa BNI 46 Di Graha Pangeran Surabaya) S K
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibukanya berbagai macam gerai-gerai baru yang dilakukan oleh investor asing
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesatnya perkembangan industri ritel di Indonesia menjadi hal yang menarik untuk diteliti. Ramainya industri ritel Indonesia ditandai dengan dibukanya berbagai macam
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: green marketing, kualitas produk, perceived value, loyalitas pelanggan
Judul : Implementasi Pemasaran Hijau Melalui Penawaran Tas Belanja Eco-bag Untuk Meningkatkan Loyalitas Pelanggan Pasar Swalayan di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung Nama : Andika Djunaidi Putra NIM :
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian merupakan suatu atribut atau penilaian orang, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Orientasi Pasar, Inovasi Produk, Kinerja Pemasaran
Judul : Peran Inovasi Produk Dalam Memediasi Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Pemasaran (Studi pada UKM Kerajinan Ukiran Kayu di Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar) Nama : Tesa Asashi NIM : 1306205056
Lebih terperinciPENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG
PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG Dessy Amelia Fristiana Abstract Beragam faktor dapat mempengaruhi konsumen dalam mempercayakan tempat
Lebih terperinciBAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Niat pembelian untuk produk sehari-hari jadi di toko ritel telah mendapat perhatian dalam dekade terakhir sejak
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Niat pembelian untuk produk sehari-hari jadi di toko ritel telah mendapat perhatian dalam dekade terakhir sejak sektor ini berkembang cepat. Niat beli penting bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dari kelompok usaha yang telah memiliki merek yang terkenal di seluruh dunia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Produk pakaian olahraga dan sepatu olahraga merupakan grup terbesar dalam pasar pakaian jadi. Hampir 80% produk pakaian olahraga dan sepatu olahraga berasal
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP EKUITAS MEREK DAN DAMPAKNYA PADA RESPON PERILAKU KONSUMEN KARTU PRABAYAR XL DI SURABAYA SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP EKUITAS MEREK DAN DAMPAKNYA PADA RESPON PERILAKU KONSUMEN KARTU PRABAYAR XL DI SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bisnis ritel di Indonesia terus berkembang dari tahun ke tahun. Berdasarkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis ritel di Indonesia terus berkembang dari tahun ke tahun. Berdasarkan informasi dari www.sentananews.com (2015) Abdullah Mansuri selaku ketua umum Ikatan Pedagang
Lebih terperinciPENGARUH PUBLIC FIGURE SEBAGAI SELEBRITY ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE VITAZONE DI SURABAYA
37 PENGARUH PUBLIC FIGURE SEBAGAI SELEBRITY ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE VITAZONE DI SURABAYA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Untuk Menyusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fashion yang sangat dibutuhkan sama seperti pakaian. Fashion merupakan salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era modern ini, kemajuan teknologi membuat kebutuhan konsumen menjadi lebih berkembang dan mengalami perubahan yang sangat pesat. Konsumen secara tidak
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
DAFTAR ISI Halaman Judul... Halaman Nota Persetujuan Pembimbing... Halaman Pengesahan... Halaman Pernyataan... Halaman Motto... Halaman Persembahan... Halaman Kata Pengantar... Abstrak... Halaman Daftar
Lebih terperinciPENGARUH CITRA TOKO DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA CARREFOUR ACHMAD YANI SURABAYA
PENGARUH CITRA TOKO DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA CARREFOUR ACHMAD YANI SURABAYA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Asosiasi Perusahaan Retail Indonesia (APRINDO), mengungkapkan bahwa pertumbuhan bisnis retail di indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Asosiasi Perusahaan Retail Indonesia (APRINDO), mengungkapkan bahwa pertumbuhan bisnis retail di indonesia meningkat. Dalam periode 6 tahun terahkir ini dari tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat memberikan dampak yang besar dalam persaingan usaha. Setiap perusahaan akan bersaing untuk memperebutkan
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PEMASARAN (MARKETING MIX) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI HYPERMARKET CARREFOUR BG JUNCTION BUBUTAN SURABAYA SKRIPSI
PENGARUH STRATEGI PEMASARAN (MARKETING MIX) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI HYPERMARKET CARREFOUR BG JUNCTION BUBUTAN SURABAYA SKRIPSI Diajukan Oleh : Andry Torent 0212010159/ FE/ EM Kepada FAKULTAS EKONOMI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. toiletries adalah industri yang memproduksi produk produk konsumen yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri toiletries pada saat ini mengalami persaingan yang ketat, mulai dari ragam produk seperti sabun mandi, pasta gigi, sikat gigi dan sampo. Industri
Lebih terperinciPENGARUH KETIDAKPUASAN KONSUMEN DAN VARIASI PRODUK TERHADAP MINAT BERPINDAH MEREK MINYAK KAYU PUTIH KONICARE
7 PENGARUH KETIDAKPUASAN KONSUMEN DAN VARIASI PRODUK TERHADAP MINAT BERPINDAH MEREK MINYAK KAYU PUTIH KONICARE USULAN PENELITIAN Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUANAN. banyaknya perusahaan perusahaan yang menawarkan produk yang sejenis
BAB 1 PENDAHULUANAN 1.1.Latar Belakang Masalah Perusahaan saat ini dihadapkan pada persaingan yang ketat, karena banyaknya perusahaan perusahaan yang menawarkan produk yang sejenis sehingga menuntut perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pada tahun 1908 sebuah perusahaan kecil di Malden, Massachusetts bernama Marquis Mills menginvestasikan dananya sebesar $ 250.000 kepada perusahaan
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk
Lebih terperinciDAFTAR ISI... Halaman HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRACT...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... 1
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
4 PENGARUH KEPUASAN PELANGGAN, PREFERENSI MEREK TERHADAP MINAT BELI ULANG PADA MINYAK GORENG FILMA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Untuk Menyusun
Lebih terperinciANALISIS PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP SIKAP KONSUMEN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS MEREK THE BODY SHOP
ANALISIS PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP SIKAP KONSUMEN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS MEREK THE BODY SHOP Lorencia Meriska 0800765642 ABSTRAK Loyalitas merek merupakan inti dari ekuitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbedaannya yang mendukung penelitian ini. yang berjudul Measuring customer-based brand equity : empirical evidence
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada pembahasan yang dilakukan dalam penelitian ini, merujuk pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang memiliki keterkaitan dalam membahas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mengakibatkan persaingan yang ketat dalam dunia usaha. Sejak dibukanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi sekarang ini menyebabkan terjadinya perdagangan bebas yang mengakibatkan persaingan yang ketat dalam dunia usaha. Sejak dibukanya era pasar
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK...iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH...v DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL...xii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN...
ABSTRAK Persaingan di pasar ponsel yang semakin ketat membuat setiap produsen ponsel untuk memiliki strategi dalam mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya. Demikian pula dengan Samsung yang harus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Banyak produsen memilih menggunakan selebriti sebagai endorser untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern mempengaruhi gaya hidup masyarakat, terlebih pada trend dan mode yang bermunculan dengan seiring waktu. Produsen dituntut
Lebih terperinciPENGARUH CUSTOMER SATISFACTION TERHADAP BRAND TRUST SERTA DAMPAKNYA PADA BRAND LOYALTY PRODUK SUSU CAIR FRISIAN FLAG DI GIANT MARGOREJO SURABAYA
PENGARUH CUSTOMER SATISFACTION TERHADAP BRAND TRUST SERTA DAMPAKNYA PADA BRAND LOYALTY PRODUK SUSU CAIR FRISIAN FLAG DI GIANT MARGOREJO SURABAYA SKRIPSI Diajukan Oleh : Valencia Dwiamanta 0612010121/FE/EM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnisnya menunjukan perkembangan yang cukup pesat, namun tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bisnis Ritel di Indonesia makin hari dirasakan semakin berkembang dan persaingan bisnisnya menunjukan perkembangan yang cukup pesat, namun tidak menjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri kosmetik Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga keadaan ini menimbulkan persaingan bisnis yang kompetitif dan ketat. Jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia saat ini mengalami perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang menjanjikan. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 yang mencapai 237.641.326 jiwa menjadikan
Lebih terperinciABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklan televisi dan brand equity terhadap loyalitas pelanggan produk air mineral Aqua.
ABSTRAK Iklan televisi merupakan sebuah media yang efektif dalam suatu pemberian informasi kepada konsumen. Televisi adalah sebuah media yang mampu menjangkau wilayah luas, dapat dimanfaatkan oleh semua
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP CUSTOMER LOYALTY MELALUI CUSTOMER SATISFACTION PADA BENGKEL NEW ARIESTA MOTOR DI SIDOARJO TESIS
ANALISIS PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP CUSTOMER LOYALTY MELALUI CUSTOMER SATISFACTION PADA BENGKEL NEW ARIESTA MOTOR DI SIDOARJO TESIS OLEH: SANDI LENANDI SOETRISNO LASMONO, S.T. PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatnya perkembangan dalam dunia bisnis secara otomatis telah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pesatnya peningkatan pertumbuhan penduduk yang diikuti dengan meningkatnya perkembangan dalam dunia bisnis secara otomatis telah meningkatkan persaingan-persaingan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk melihat secara nyata barang atau jasa yang mereka inginkan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Pengelola bisnis dewasa ini sebaiknya senantiasa memfokuskan perancangan strateginya pada bagaimana melayani dan mempertahankan pelanggan. Persaingan bisnis saat ini
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I PENDAHULUAN... 1
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 7 1.3 Tujuan Penelitian... 8 1.4 Manfaat Penelitian... 9 1.5 Ruang Lingkup
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis ritel yang pesat disebabkan oleh terbukanya peluang pasar, perkembangan usaha manufaktur, dan upaya pemerintah untuk mengembangkan bisnis ritel.
Lebih terperinciJudul : Pengaruh Brand Equity, Brand Trust, Brand Preference,
Judul : Pengaruh Brand Equity, Brand Trust, Brand Preference, dan Kepuasan Konsumen Terhadap Niat Membeli Kembali (Studi Kasus pada Produk Luwak White Koffie di Kota Denpasar) Nama : I Made Arya Dharmayana
Lebih terperinciPENGARUH LOYALITAS MEREK, SIKAP MEREK, DAN CITRA MEREK TERHADAP PREFERENSI MEREK MELALUI EKUITAS MEREK SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
PENGARUH LOYALITAS MEREK, SIKAP MEREK, DAN CITRA MEREK TERHADAP PREFERENSI MEREK MELALUI EKUITAS MEREK SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PENGGUNA SMARTPHONE SAMSUNG DI SURABAYA TESIS OLEH: GISELA MEILYA
Lebih terperincikategori Department store, Service Quality Award Excellence 2009 dan Indonesia's Most Admired Companies 2009, semakin memperkokoh PT. X Dept.
I. PENDAHULUAN Saat ini banyak strategi yang digunakan oleh perusahaan di tengah-tengah persaingan yang begitu ketat, salah satunya adalah promosi. Strategi promosi sangat dibutuhkan karena konsumen sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Strategi pemasaran merupakan sebagian dari strategi bisnis yang diupayakan setiap perusahaan untuk meningkatkan laba demi menaikkan nilai perusahaan. Strategi pemasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam meningkatkan kehidupan manusia di berbagai bidang. Bidang-bidang
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Era globalisasi memberi berbagai bentuk perubahan dan kemajuan dalam meningkatkan kehidupan manusia di berbagai bidang. Bidang-bidang tersebut saling
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Merek dalam marketing didefinisikan sebagai pencitraan yang dibangun oleh perusahaan dalam rangka menyampaikan pesan dan membentuk persepsi di benak pelanggan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini permintaan dan kebutuhan konsumen mengalami perubahan dari waktu
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini permintaan dan kebutuhan konsumen mengalami perubahan dari waktu ke waktu dan memiliki variasi yang semakin beragam, pasaran dibanjiri oleh berbagai produk
Lebih terperinciPENGARUH STORE ATTRIBUTES DAN CONSUMER CONFIDENCE TERHADAP STORE SATISFACTION DAN SHARE OF WALLET DI SOGO DEPARTMENT STORE GALAXY MALL SURABAYA
PENGARUH STORE ATTRIBUTES DAN CONSUMER CONFIDENCE TERHADAP STORE SATISFACTION DAN SHARE OF WALLET DI SOGO DEPARTMENT STORE GALAXY MALL SURABAYA OLEH: IGNATIUS FERRY SANTOSO 3103012127 JURUSAN MANAJEMEN
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul... Lembar Pengesahan... Surat Pernyataan... Prakarta... Abstract... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar...
DAFTAR ISI Halaman Judul... Lembar Pengesahan... Surat Pernyataan... Prakarta... Abstrak... Abstract... Daftar Isi........ Daftar Tabel...... Daftar Gambar...... Halaman i ii iii iv vi vii viii xi xiii
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian 1. Sejarah sepatu olahraga Nike Salah satu perusahaan yang menjadi market leader dalam penjualan sepatu olahraga adalah
Lebih terperinciPENGARUH PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP STORE IMAGE RAMAYANA DEPARTEMEN STORE SURABAYA
PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP STORE IMAGE RAMAYANA DEPARTEMEN STORE SURABAYA SKRIPSI Diajukan oleh : Eko Atmojo Wibowo 0612010110/ FE / EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut survei perusahaan global AT Kearney, Indonesia menduduki peringkat ke-12 dunia dalam Indeks
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut survei perusahaan global AT Kearney, Indonesia menduduki peringkat ke-12 dunia dalam Indeks Pembangunan Ritel Global (GRDI) pada tahun 2015. Ini merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi ini dapat memicu bisnis di Indonesia maupun global.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan globalisasi di negara Indonesia bertumbuh sangat pesat. Salah satu pendorong perkembangan globalisasi yang terjadi di Indonesia adalah adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan merek dalam dunia bisnis yang semakin ketat membuat para pengusaha tidak pernah berhenti mencari strategi yang tepat dalam memasarkan produknya, mengingat
Lebih terperinci