63

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "63"

Transkripsi

1 62

2 63

3 64

4 65

5 66

6 Berdasarkan gambar IV.8 bila dikaji berdasarkan batasan administrasi asal kelurahan menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk kelurahan dari Kecamatan Cicadas dominan melakukan kunjungan belanja ke wilayah Bandung Barat (23.63%) dengan tujuan Kings Shopping Center (20.37%). Sedangkan penduduk kelurahan sekejati (6.31%) dari Kecamatan Margacinta dominan melakukan pergerakan ke wilayah Bandung Timur dengan tujuan Borma Rancabolang (3.87%). Dilihat dari ritel yang dikunjungi oleh penduduk kelurahan sekejati maka diketahui bahwa penduduk wilayah sekejati menggunakan ritel yang berada di kecamatan Margacinta seperti Borma Ranca Bolang, MTC Soekarno Hatta dan Makro Jl. Soekarno Hatta. Gambar IV.9 Frekuensi Kunjungan berdasarkan Wilayah Tempat Tinggal Menurut Tujuan Pergerakan Eksternal Internal Sumber : Hasil analisis, 2007 Secara keseluruhan disimpulkan bahwa penduduk wilayah studi masih dominan melakukan pergerakan berbelanja ke pusatpusat ritel modern yang sudah lama berdiri pada wilayah Bandung Barat. IV.3.2 Intensitas Kunjungan Berdasarkan pengolahan data hasil survei ditemukan bahwa sebagian besar intensitas kunjungan belanja penduduk wilayah studi ke pusatpusat ritel modern 67

7 merupakan frekuensi kunjungan bulanan (39.31%). Bila dikaji menurut tujuan pergerakan maka sebagian besar penduduk wilayah studi melakukan kunjungan belanja dengan intensitas bulanan baik ke wilayah Bandung Barat maupun ke wilayah Bandung Timur namun dengan porsentasenya yang berbeda (26.68% dan 12.63%). Selain kunjungan bulanan untuk 10.59% penduduk melakukan belanja dengan intensitas seminggu sekali di wilayah Bandung Timur. Hal ini karena didukung oleh lokasi yang dekat dengan tempat tinggal penduduk. Adapun lokasi yang dituju dengan frekuensi bulanan oleh sebagian besar penduduk adalah king shopping center (12.65%) pada wilayah Bandung Barat dan Griya Ujungberung (8.35%) pada wilayah Bandung Timur. Dikaji dari jenis barang yang dibeli pada sebuah pusat perbelanjaan maka ditemukan bahwa sebagian besar penduduk wilayah studi mengunjungi pusat ritel modern untuk memenuhi kebutuhan seharihari (34.01%). Menurut tujuan pergerakan maka penduduk wilayah Bandung Timur berbelanja ke pusat ritel modern untuk memenuhi kebutuhan seharihari (28.92%) disamping kebutuhan lainnya namun dalam skala yang sangat kecil (15.48%). Kebutuhan sehari hari tersebut dominan dipenuhi oleh penduduk wilayah studi dari Griya Ujungberung (11.20%). Adapun alasan penduduk wilayah studi belanja di wilayah Bandung Timur adalah lebih dikarenakan pusat ritel modern yang dituju merupakan pusat ritel modern terdekat dengan tempat tinggal penduduk (31.77%). Berbeda dengan jenis barang yang dibeli di wilayah Bandung Timur, sebagian besar penduduk wilayah studi belanja kebutuhan fashion dan/atau perlengkapan rumah tangga (17.52%) pada wilayah Bandung Barat dengan lokasi dominan kings shopping center (10.79%). Dilihat dari porsi tersebut, kebutuhan fashion dan atau barang perlengkapan rumah tangga bukanlah satusatunya kebutuhan utama, barang jenis lainnya pun dibeli (spt barang kebutuhan seharihari, barang khusus) namun dalam proporsi yang lebih kecil dari barang fashion namun tersebar merata (ratarata 5%6%). Kualitas dan kuantitas barang yang tersedia kurang memadai(17.31%), suasana ritel yang kurang nyaman (11%) dan selera pribadi (10.39%) merupakan alasan terbesar yang mendorong penduduk berbelanja ke Bandung Barat. Bila dilihat dari jumlah jenis ritel modern yang tersedia sebagian besar merupakan jenis mini market dan supermarket yang terbatas dalam 68

8 kapasitas ruang usaha dan parkir serta variasi jenis baranga maka tidaklah mengherankan jika ada sebagian penduduk yang melakukan pergerakan ke wilayah Bandung Barat untuk memenuhi kebutuhannya. Gambar IV.10 Frekuensi Kunjungan berdasarkan Tujuan Pergerakan menurut Intensitas Kunjungan Frekuensi (%) Internal Ekternal Total Setiap hari Beberapa hari sekali Seminggu sekali Beberapa minggu sekali Sebulan sekali Beberapa bulan sekali Beberapa tahun sekali Sumber : Hasil analisis 2007 Gambar IV.11 Frekuensi Kunjungan berdasarkan Alasan Berbelanja menurut Tujuan Pergerakan lokasi sama Dekat dgn akt lain Selisih Harga selera pribadi Krg kepercayaan Kual & kuan tdk memadai Suasana krg mendkg Total Eksternal Internal Kual. pel. kurang baik Sumber : Hasil analisis

9 Gambar IV.12 Frekuensi Kunjungan berdasarkan Jenis Barang menurut Tujuan Pergerakan Lainnya C, S & Sp S & Sp C & Sp C & S Specialty goods (Sp) Shopping goods (S) Convenience goods (C) Internal Eksternal Total Sumber : Hasil analisis Frekuensi (%) IV.3.3 Pilihan Moda yang digunakan Berdasarkan analisa data, sebagian besar penduduk wilayah studi berbelanja menggunakan angkutan umum (43.58%) sedangkan 56,42% penduduk lainnya menggunakan alternatif lain seperti sepeda motor, mobil, jalan kaki dan moda lainnya (bejak, delman, dsb). Pergerakan berbelanja ke wilayah Bandung Barat ditempuh oleh sebagian besar penduduk dengan menggunakan angkutan umum (28.72%) dan mobil pribadi (17.31%). Penduduk wilayah studi yang menggunakan angkutan umum dominan mengunjungi kings shopping center (19.76%) sedangkan yang menggunakan mobil pribadi dominan mengunjungi BSM (5.91%). Disisi lain penduduk yang menuju ke pusat ritel di wilayah Bandung Timur dominan menggunakan kendaraan sepeda motor dan angkutan umum secara seimbang (14.85%) dan berjalanan kaki(10.59%). Penduduk yang menggunakan angkutan umum, sepada motor maupun jalan kaki dominan mengunjungi Griya Ujungberung (18.33%). 70

10 Gambar IV.13 Frekuensi Kunjungan Berdasarkan Tujuan Pergerakan menurut Moda yang digunakan Internal Eksternal Total Sepeda motor Mobil pribadi Angkutan Jalan kaki lainnya Sumber: Hasil Analisis 2007 IV.3.4 Jarak Tempuh Jarak tempuh dikategorikan menjadi 4 kelompok yaitu jarak dekat (<0.5 2 km), jarak sedang ( km), jarak jauh ( km) dan jarak sangat jauh (> km). Berdasarkan pengolahan data hasil survei diketahui bahwa sebagian besar penduduk wilayah studi berbelanja dengan menempuh jarak jauh (42.97%). Dimana pergerakan belanja ke wilayah Bandung Barat dominan dilakukan penduduk dengan menempuh jarak jauh (39.51%). Adapun pusat belanja dominan yang dikunjungi pada wilayah Bandung Barat adalah kings shopping center (20.57%) sedangkan ritel modern lainnya dalam jumlah yang sangat kecil. Untuk tujuan pergerakan belanja ke Bandung Timur dominan ditempuh dengan jarak dekat (31.77%). Ritel modern yang dominan dikunjungi dengan menempuh jarak dekat adalah Griya Ujungberung (12.42%) 71

11 Gambar IV.14 Frekuensi Kunjungan berdasarkan Tujuan Pergerakan Menurut Jarak Tempuh Frekuensi (%) Dekat Sedang Jauh Sangat Jauh Internal Ekternal Total Sumber : Hasil Analisis 2007 IV.3.5 Waktu tempuh berbelanja Selain jarak tempuh, waktu tempuh berbelanja mempunyai keterkaitan dengan tujuan pergerakan berbelanja dan moda yang digunakan. Berdasarkan hasil survei sebagian besar penduduk menghabiskan waktu 2030 menit untuk mencapai sebuah pusat ritel modern (31.77%). Berdasarkan tujuan pergerakan ditemukan bahwa sebagian besar penduduk wilayah studi ke wilayah Bandung Barat menempuh perjalanan selama 2030 menit (24.85%) dengan lokasi tujuan kings shopping center (12.42%) dan BSM (4.48%). Untuk pergerakan berbelanja ke wilayah Bandung Timur, mayoritas penduduk mencapainya dalam waktu tempuh 510 menit (16.50%) dan kurang dari 5 menit (11.61%) dengan tempat tujuan Griya Ujungberung (11.81%). Gambar IV.15 Frekuensi Kunjungan berdasarkan Tujuan Pergerakan Menurut Waktu Tempuh Frekuensi (%) < 5 menit 5 10 menit menit menit menit menit menit Internal Ekternal Total Sumber : Hasil Analisis

12 Hal ini menunjukan bahwa pengunjung dengan dengan orientasi pergerakan berbelanja ke pusatpusat ritel pada wilayah studi memilih waktu terpendek (kurang dari 10 menit) untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa lebih dari waktu 10 menit pengunjung akan lebih memilih melakukan pergerakan dengan orientasi pada pusatpusat ritel modern di wilayah Bandung Barat untuk memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa dari fasilitas ritel yang jauh namun dengan waktu yang lebih pendek (2030 menit). IV.3 Hubungan antara Karakteristik Individu dan Perilaku Pergerakan Belanja Penduduk IV.4.1 Hubungan Tingkat Pendapatan dengan Tujuan Pergerakan Tingkat pendapatan mempengaruhi daya beli dan mobilitas individu. Berdasarkan analisa data tujuan pergerakan berdasarakan tingkat pendapatan ditemukan bahwa sebagian besar penduduk berpendapatan rendah (kurang dari ,) dominan mengunjungi pusat ritel terdekat (wilayah Bandung Timur) dengan prosentase 28.10%. sebaliknya dengan prosentase yang sama (28.10%) penduduk dengan tingkat pendapatan menengah ( s/d ) dominan mengunjungi pusat ritel pada lokasi yang jauh (Bandung Timur). Gambar IV.16 Frekuensi Kunjungan berdasarkan Tujuan Pergerakan Menurut Tingkat Pendapatan Total Eksternal Internal < Rp , Rp , s/d Rp , Rp , s/d Rp , Rp , s/d Rp , Rp , s/d Rp , > Rp , Sumber : Hasil Analisis

13 Bila dianalisa berdasarkan berdasarkan tujuan pergerakan belanja ke wilayah Bandung Timur maka ditemukan bahwa penduduk tingkat pendapatan rendah dominan melakukan pergerakan berbelanja jarak dekat (20%) semakin jauh pergerakan berbelanja maka frekuensi kunjungan penduduk semakin kecil (1.9%). Hal ini juga berlaku bagi penduduk dengan pendapatan menengah ke atas. Ini menunjukan bahwa untuk pergerakan berbelanja pada wilayah Bandung Timur, jarak berbanding terbalik dengan frekuensi penduduk per masingmasing tingkat pendapatan. Pada analisis pergerakan berbelanja ke wilayah Bandung Barat, ditemukan bahwa penduduk dengan pendapatan menengah dominan melakukan pergerakan berbelanja ke pusat ritel modern dengan menempuh jarak jauh (21.90%) dan frekuensinya semakin berkurang dengan jarak dekat (0.48%) dan lebih jauh (1.43%). Hal ini juga berlaku bagi penduduk dengan tingkat pendapatan rendah dan tinggi. Pada jarak dekat cenderung lebih sedikit frekuensinya disebabkan karena waktu tempuhnya yang lama (2030 menit) sehingga penduduk lebih memilih untuk melakukan pergerakan dengan jarak jauh untuk waktu temouh yang sama. Jarak maksimal yang ditempuh penduduk baik yang berpendapatan rendah, menengah maupun tinggi adalah 15 km. sedangkan jarak maksimal yang dapat ditempuh penduduk menuju kepusat ritel modern dalam wilayah Bandung Timur adalah 2 km. Gambar IV.17 Frekuensi Kunjungan berdasarkan Jarak Tempuh Menurut Tingkat Pendapatan Pergerakan Internal Pergerakan Eksternal Dekat Sedang Jauh Sangat Jauh Dekat Sedang Jauh Sangat Jauh < Rp , Rp , s/d Rp , Rp , s/d Rp , Rp , s/d Rp , Rp , s/d Rp , > Rp , Sumber : Hasil Analisis 2007 < Rp , Rp , s/d Rp , Rp , s/d Rp , Rp , s/d Rp , > Rp , 74

14 IV.4.2 Hubungan Jenis Pekerjaan, pendidikan dengan Tujuan Pergerakan Berdasarkan analisa data ditemukan bahwa sebagian besar penduduk wilayah studi dengan peran sebagai ibu rumah tangga disebutkan sebagai penduduk yang dominan berbelanja ke pusat ritel modern (29.12%) disusul pelajar/mahasiswa (17.92%). Namun dengan dikaji berdasarkan tujuan pergerakan ditemukan bahwa penduduk dengan peran sebagai pelajar/mahasiswa merupakan pelaku pergerakan dominan ke pusatpusat ritel modern di wilayah Bandung Barat (14.66%) khususnya ke kings shopping center (5.5%), BIP (3.46%), disusul ibu rumah tangga (11.41%) yang juga mengunjungi kings shopping center (4.28%). Di lain pihak penduduk yang mengunjungi pusat ritel modern di wilayah Bandung Timur dominan dilakukan oleh ibu rumah tangga (17.72%) dengan lokasi tujuan Griya Ujungberung (7.33%). Gambar IV.18 Frekuensi Kunjungan berdasarkan Tujuan Pergerakan Menurut Jenis pekerjaan Internal Ekternal Total PNS Ibu rumah tangga Pelajar/Mahasiswa TNI/Polri Wiraswasta Karyawan Swasta Pensiunan Buruh Dagang Tidak/belum kerja Lainnya Sumber : Hasil Analisis 2007 Bila dianalisa lebih jauh hubungannya dengan tingkat pendidikan penduduk wilayah studi terhadap tujuan pergerakan maka ditemukan bahwa penduduk wilayah studi yang berbelanja ke pusat ritel modern baik pada wilayah Bandung Timur maupun wilayah Bandung Barat didominasi oleh penduduk dengan tingkat pendidikan SMU masingmasing 22.40% dan 22%. Ini menunjukan bahwa satusatunya alasan penduduk belanja ke pusat ritel yang jauh 75

15 adalah karena pada wilayah terdekat barang yang dibutuhkan tidak tersedia dalam kualitas dan kuantitas yang memadai. Sedangkan yang berbelanja pada wilayah internal Bandung Timur) lebih disebabkan karena tingkat pendapatan yang rendah sehingga menjadi hambatan dalam melakukan pergerakan belanja pada pusat ritel yang lebih jauh. Gambar IV.19 Frekuensi Kunjungan berdasarkan Tujuan Pergerakan Menurut Tingkat Pendidikan SD SLTP SLTA Diploma I,II,III Sarjana S1/S2/S3 Lainnya Internal Eksternal Total Sumber : Hasil Analisis

16 TABELIV.1 RINGKASAN HASIL PENELITIAN Isu Utama Tujuan Penelitian Sasaran Penelitian Analisis Temuan Tidak teridentifikasi pola pergerakan belanja penduduk Bandung Timur 1. Mengidentifikasi Karakteristik Sosial Ekonomi Penduduk Mengamati Bandung Timur sebagai tujuan belanja ritel modern dengan mengidentifikasi pola pergerakan belanja penduduk Bandung Timur 2. Mengidentifikasi Karakteristik Perilaku Pergerakan Deskripsi : 1. Jenis Kelamin 2. Umur 3. Pendidikan 4. Pekerjaan 5. Pendapatan 6. Pemilikan Kendaraan Deskripsi : 1. Tujuan Pergerakan 2. Intensitas Pergerakan 3. Jarak 4. Waktu 5. Moda 6. Jenis barang 7. Alasan Karakteristik Penduduk berdasarakan responden yang ditemui di wilayah studi berada pada usia produktif dengan tingkat pendidikan yang relatif baik yaitu setingkat SMU, umumnya berperan sebagai ibu rumah tangga. Tingkat pendapatan keluarganya adalah Rp s/d Rp , Perilaku belanja yan ditemui pada penduduk wilayah Bandung Timur : 1. Berdasarkan tujuan pergerakan ditemukan bahwa sebagian besar perilaku pergerakan berbelanja penduduk wilayah studi dominan ke pusat ritel pada wilayah Bandung Barat dibandingkan dengan pergerakan belanja ke wilayah Bandung Timur. 2. Berdasarkan Jarak tempuh ditemukan bahwa sebagian besar penduduk berbelanja dengan menempuh jarak dekat di wilayah Bandung Timur khususnya pada Griya Ujungberung. Pada wilayah Bandung Barat dominan ke Kings Shopping Center dengan menempuh jarak jauh 3. Berdasarkan Alasan berbelanja ditemukan bahwa penduduk berbelanja di wilayah Bandung Timur karena fasilitas ritel yang dikunjunginya adalah yang terdekat sedangkan alasan penduduk berbelanja ke Bandung Barat lebih karena kualitas dan kuantitas barang yang kurang memadai.. 4. Berdasarkan waktu tempuh ditemukan bahwa penduduk yang berbelanja di Bandung Timur menempuh perjalanan 510 menit sedangkan penduduk yang ke wilayah Bandung barat menempuh menit 5. Jenis Barang yang dikonsumsi pada ritel modern di wilayah Bandung Barat adalah jenis barang fashion dan perlengkapan rumah tangga namun sebagian kecil juga memanfaatkannya untuk berbelanja kebutuhan seharihari. Pada wilayah Bandung Timur dominan penduduk berbelanja kebutuhan seharihari 6. Ritel modern di wilayah Bandung Timur dominan dikunjungi oleh ibu rumah tangga sedangkan pada wilayah Bandung Barat dominan dikunjungi pelajar/mahasiswa 77

BAB IV ANALISA POLA PERGERAKAN BELANJA PENDUDUK WILAYAH BANDUNG TIMUR

BAB IV ANALISA POLA PERGERAKAN BELANJA PENDUDUK WILAYAH BANDUNG TIMUR BAB IV ANALISA POLA PERGERAKAN BELANJA PENDUDUK WILAYAH BANDUNG TIMUR Pada bab ini akan dianalisis pola pergerakan belanja wilayah Bandung Timur. Pola pergerakan belanja meliputi dua aspek yaitu karakteristik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Secara keseluruhan ditemukan bahwa karakteristik perilaku pergerakan belanja penduduk wilayah studi adalah sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN. Secara keseluruhan ditemukan bahwa karakteristik perilaku pergerakan belanja penduduk wilayah studi adalah sebagai berikut : BAB V KESIMPULAN Bab ini merupakan hasil kesimpulan tentang kajian pola pergerakan belanja penduduk Bandung Timur. Hasil studi ini diharapkan menjadi masukan informasi bagi berbagai pihak yang berkepentingan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Karakteristik Rumah Tangga Responden

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Karakteristik Rumah Tangga Responden BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Analisisis Deskriptif 4.1.1. Data Karakteristik Rumah Tangga Responden Dari hasil penyebaran kuisioner didapat data

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISA DATA

BAB IV DATA DAN ANALISA DATA 87 BAB IV DATA DAN ANALISA DATA 4.1 METODE PENGUMPULAN DATA Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB 4 PENGARUH PEMBANGUNAN PASUPATI TERHADAP KARAKTERISTIK PERGERAKAN CIMAHI-BANDUNG

BAB 4 PENGARUH PEMBANGUNAN PASUPATI TERHADAP KARAKTERISTIK PERGERAKAN CIMAHI-BANDUNG BAB 4 PENGARUH PEMBANGUNAN PASUPATI TERHADAP KARAKTERISTIK PERGERAKAN CIMAHI-BANDUNG Pada bab ini akan dipaparkan mengenai responden pelaku pergerakan Cimahi-Bandung yang berpotensial untuk menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Maraknya pertumbuhan pusat-pusat ritel modern di Kota Bandung tidak terlepas dari pertumbuhan pendpuduk yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Menurut Duncan dan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN PENGARUH PEMBANGUNAN PASUPATI TERHADAP KARAKTERISTIK PERGERAKAN CIMAHI-BANDUNG

BAB 5 KESIMPULAN PENGARUH PEMBANGUNAN PASUPATI TERHADAP KARAKTERISTIK PERGERAKAN CIMAHI-BANDUNG BAB 5 KESIMPULAN PENGARUH PEMBANGUNAN PASUPATI TERHADAP KARAKTERISTIK PERGERAKAN CIMAHI-BANDUNG Pada bab ini akan dipaparkan kesimpulan dari hasil studi mengenai indentifkasi pengaruh pembangunan PASUPATI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. 1 Jenis Pekerjaan dan Pendapatan Responden

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. 1 Jenis Pekerjaan dan Pendapatan Responden BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis Deskriptif 4.1.1. Data Karakteristik Rumah Tangga 1). Jenis Pekerjaan dan Pendapatan Responden Tabel 4. 1 Jenis Pekerjaan dan Pendapatan Responden Pekerjaan

Lebih terperinci

VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN

VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN Karakteristik umum responden beras organik SAE diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok yaitu berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, jumlah anggota keluarga

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai. V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Konsumen Responden dalam penelitian ini adalah pembeli sayuran segar di Pasar Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai. Pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB IV PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGGUNA TERHADAP PENATAAN PASAR TRADISIONAL

BAB IV PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGGUNA TERHADAP PENATAAN PASAR TRADISIONAL BAB IV PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGGUNA TERHADAP PENATAAN PASAR TRADISIONAL Pada bab sebelumnya telah dibahas mengenai kriteria dan indikator kinerja yang diperlukan untuk dapat mendeskripsikan kondisi

Lebih terperinci

BAB 4 KARAKTERISTIK DAN PREFERENSI PENGGUNA POTENSIAL KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB 4 KARAKTERISTIK DAN PREFERENSI PENGGUNA POTENSIAL KA BANDARA SOEKARNO-HATTA BAB 4 KARAKTERISTIK DAN PREFERENSI PENGGUNA POTENSIAL KA BANDARA SOEKARNO-HATTA Bab ini berisi analisis mengenai karakteristik dan preferensi pengguna mobil pribadi, taksi, maupun bus DAMRI yang menuju

Lebih terperinci

Kuesioner Karakteristik Pejalan Kaki Di Koridor Jalan Pasar Ruteng

Kuesioner Karakteristik Pejalan Kaki Di Koridor Jalan Pasar Ruteng Kuesioner Karakteristik Pejalan Kaki Di Koridor Jalan Pasar Ruteng Mohon untuk menjelaskan: 1. Berapa usia Anda? a. < 20 th b. 21-34 th c. 35-54 th d. > 55 th 2. [JANGAN DITANYAKAN] Pewawancara, menandai

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Daniel, PW, et.al, 1980, Movement in Cities, Methuens, London.

DAFTAR PUSTAKA. Daniel, PW, et.al, 1980, Movement in Cities, Methuens, London. DAFTAR PUSTAKA A. Kelompok Buku Referensi Bromley Rosemary D.F. Bromley and Thomas Colin J, 1993, Retail Change : Contemporary Issues, Biddles Ltd, King s Lynn and Guildford, England Daniel, PW, et.al,

Lebih terperinci

FORMULIR ISIAN SURVEI Pengguna Mobil (diisi oleh responden dengan didampingi oleh pewawancara) (Beri tanda X pada jawaban yang dipilih)

FORMULIR ISIAN SURVEI Pengguna Mobil (diisi oleh responden dengan didampingi oleh pewawancara) (Beri tanda X pada jawaban yang dipilih) PROFIL RESPONDEN FORMULIR ISIAN SURVEI Pengguna (diisi oleh responden dengan didampingi oleh pewawancara) (Beri tanda X pada jawaban yang dipilih) Umur (tahun) :... Jenis kelamin : Pria Wanita Tempat tinggal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Volume Lalu Lintas Hasil penelitian yang dilaksanakan selama seminggu di ruas Jalan Mutiara Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Kepulauan khususnya sepanjang 18 m pada

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada skripsi mengenai

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada skripsi mengenai BAB V KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada skripsi mengenai Profil Pengguna Jasa Transportasi Kereta Api Stasiun Rancaekek Kabupaten Bandung sebagai bab akhir dari penulisan skripsi

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengolahan data dan hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dari hasil survei didapatkan gambaran umum mengenai karakteristik

Lebih terperinci

KUESIONER (UNTUK BURUH/PEKERJA)

KUESIONER (UNTUK BURUH/PEKERJA) 120 Lampiran -1 KUESIONER (UNTUK BURUH/PEKERJA) Pekerja merupakan salah satu komponen penting yang mendukung proses industrialisasi. Tanpa pekerja industri tidak akan berjalan. Penyediaan perumahan atau

Lebih terperinci

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perilaku yang berbeda. Informasi yang disajikan memberi peluang bagi produsen

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perilaku yang berbeda. Informasi yang disajikan memberi peluang bagi produsen V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Keripik Buah Segmentasi pasar adalah pembagian suatu pasar menjadi kelompokkelompok pembeli yang berbeda sesuai dengan kebutuhan karakteristik

Lebih terperinci

STATISTIK KOMUTER KOTA BEKASI 2014 HASIL SURVEI KOMUTER JABODETABEK 2014

STATISTIK KOMUTER KOTA BEKASI 2014 HASIL SURVEI KOMUTER JABODETABEK 2014 No. 1/0/32/Th. XVII, 15 Januari 2015 STATISTIK KOMUTER KOTA BEKASI 2014 HASIL SURVEI KOMUTER JABODETABEK 2014 A. Penjelasan Umum Salah satu bentuk mobilitas nonpermanen yang mengalami perkembangan pesat

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari berbagai macam uraian pada bab kelima dan keenam, dapat diambil beberapa kesimpulan mengenai penelitian ini. Kesimpulan tersebut diantaranya adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK LAYANAN JASA PERBANKAN DI KOTA BANDUNG

BAB 4 IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK LAYANAN JASA PERBANKAN DI KOTA BANDUNG BAB 4 IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK LAYANAN JASA PERBANKAN DI KOTA BANDUNG Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi diduga akan mengakibatkan perubahan bagi layanan jasa, perubahan layanan ini diduga

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng. yang menjual ternak besar yang berlokasi di Jalan Kopi, Desa Ciwareng,

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng. yang menjual ternak besar yang berlokasi di Jalan Kopi, Desa Ciwareng, 35 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng merupakan salah satu pasar hewan yang menjual ternak besar yang berlokasi di Jalan Kopi, Desa

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan 7.1.1. Profil Responden, Tingkat Penggunaan Dan Sarana Pendukung Angkutan Pemadu Moda Dari 225 responden yang merupakan pengguna jasa angkutan pemadu moda trayek

Lebih terperinci

LAMPIRAN A QUISIONER

LAMPIRAN A QUISIONER A-1 LAMPIRAN A QUISIONER A-2 LAMPIRAN A Questioner ANALISIS KEBUTUHAN PARK AND RIDE DI STASIUN CICALENGKA A. DATA RESPONDEN 1. Identitas Responden Nama : Usia : Alamat : Pekerjaan : Jenis Kelamin anda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Transportasi Transportasi atau perangkutan merupakan suatu kegiatan perpindahan orang dan atau barang dari satu tempat (asal) ke tempat lain (tujuan) dengan menggunakan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI. Cicurug memiliki luas sebesar hektar. Kecamatan Cicurug terletak pada

V. GAMBARAN UMUM LOKASI. Cicurug memiliki luas sebesar hektar. Kecamatan Cicurug terletak pada V. GAMBARAN UMUM LOKASI 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1. Keadaan Umum Kecamatan Cicurug Kecamatan Cicurug berada di bagian Sukabumi Utara. Kecamatan Cicurug memiliki luas sebesar 4.637 hektar.

Lebih terperinci

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi 23 PROFIL DESA Pada bab ini akan diuraikan mengenai profil lokasi penelitian, yang pertama mengenai profil Kelurahan Loji dan yang kedua mengenai profil Kelurahan Situ Gede. Penjelasan profil masingmasing

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis mengenai karakteristik

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis mengenai karakteristik BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis mengenai karakteristik penumpang taksi dan bus AKDP jurusan Ngabang-Pontianak, maka dapat disimpulkan sebagai berikut

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI

KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI VI KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI 6.1. Karekteristik Umum Responden Konsumen yang berkunjung ke Restoran Mira Sari memiliki latar belakang yang berbeda-beda, baik dari segi sosial maupun ekonomi.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Untuk Pengguna Sepeda Sentul City EVALUASI LANSKAP JALUR KHUSUS SEPEDA DI SENTUL CITY, BOGOR

Lampiran 1. Kuisioner Untuk Pengguna Sepeda Sentul City EVALUASI LANSKAP JALUR KHUSUS SEPEDA DI SENTUL CITY, BOGOR LAMPIRAN 81 Lampiran 1. Kuisioner Untuk Pengguna Sepeda Sentul City No Responden : EVALUASI LANSKAP JALUR KHUSUS SEPEDA DI SENTUL CITY, BOGOR Tanggal: Saya Rida Agniya Arifiani (A44080059), mahasiswa tingkat

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUISIONER

LAMPIRAN A KUISIONER 0 LAMPIRAN A KUISIONER A-1 LAMPIRAN A KUISIONER Metode penentuan sampling yang digunakan dalam kajian ini adalah menggunakan non probability sampling, dimana metode ini lebih tepat digunakan dalam kajian

Lebih terperinci

BAB 4 TOLERANSI PENGUNJUNG DAN WISATAWAN TERHADAP KEMACETAN LALU LINTAS DI KOTA BANDUNG

BAB 4 TOLERANSI PENGUNJUNG DAN WISATAWAN TERHADAP KEMACETAN LALU LINTAS DI KOTA BANDUNG BAB 4 TOLERANSI PENGUNJUNG DAN WISATAWAN TERHADAP KEMACETAN LALU LINTAS DI KOTA BANDUNG Pada bab ini akan dijelaskan mengenai temuan yang telah dilakukan pada seluruh sampel yang telah disebarkan kepada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KARAKTERISTIK PELAJU DENGAN TUJUAN SEKOLAH DI KOTA BANDUNG

BAB IV ANALISIS KARAKTERISTIK PELAJU DENGAN TUJUAN SEKOLAH DI KOTA BANDUNG BAB IV ANALISIS KARAKTERISTIK PELAJU DENGAN TUJUAN SEKOLAH DI KOTA BANDUNG Dalam bab ini menjelaskan hasil pengolahan data kuesioner yang selanjutnya dianalisis untuk mengetahui permasalahannya. Dimana

Lebih terperinci

Analisis Permintaan Pelayanan Taksi Argometer di Bandar Udara Juanda Surabaya HASIL SURVEI. Gambar 4.1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Analisis Permintaan Pelayanan Taksi Argometer di Bandar Udara Juanda Surabaya HASIL SURVEI. Gambar 4.1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin HASIL SURVEI 4.1. KEADAAN UMUM RESPONDEN Hasil survei menunjukkan jenis kelamin responden sebagian besar adalah laki-laki yaitu 788 responden (78.8%). Sisanya sebanyak 212 responden (21.2%) adalah responden

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 33 BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 4.1 Lokasi dan Keadaan Wilayah Kelurahan Beji adalah sebuah kelurahan diantara enam kelurahan yang terdapat di Kecamatan Beji Kota Depok. Kelurahan Beji terbentuk

Lebih terperinci

ABSTRAK Kajian Pola Pergerakan Belanja Penduduk Bandung Timur Oleh: Elvira Victoria

ABSTRAK Kajian Pola Pergerakan Belanja Penduduk Bandung Timur Oleh: Elvira Victoria ABSTRAK Kajian Pola Pergerakan Belanja Penduduk Bandung Timur Oleh: Elvira Victoria - 25406013 Kesenjangan perkembangan wilayah Bandung Timur tidak terlepas dari distribusi penduduk dan kegiatan yang tidak

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 6.1 Karakteristik Responden Penentuan karakteristik pengunjung TWA Gunung Pancar diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dari 100

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR DIPLOMA IV TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

PRESENTASI TUGAS AKHIR DIPLOMA IV TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan PRESENTASI TUGAS AKHIR DIPLOMA IV TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan STUDI KARAKTERISTIK PENUMPANG KERETA API KOMUTER SURABAYA - SIDOARJO DISUSUN OLEH : ANI ROSITA 3109.040.501 DOSEN PEMBIMBING:

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian.

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian. LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian. No. Responden : Tgl :. Kueisoner ini digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Terhadap Moci Kaswari Lampion Kota Sukabumi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Lampiran Kuisioner Penelitian UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Jurusan Teknik Arsitektur Jl. Dr. Mansyur No. 09 Padang Bulan, Medan. PENE LITI Bapak/Ibu yang kami hormati Saya mahasiswa jurusan Teknik Arsitektur.

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM Bujur Timur dan antara Lintang Selatan. Batas wilayah. 19 sampai dengan 162 meter.

V. GAMBARAN UMUM Bujur Timur dan antara Lintang Selatan. Batas wilayah. 19 sampai dengan 162 meter. V. GAMBARAN UMUM 5.1 Lokasi dan Kondisi Geografis Objek Wisata dan merupakan salah satu objek wisata yang berada di Kabupaten Pesawaran. Kabupaten Pesawaran sendiri merupakan kabupaten yang baru terbentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti pertumbuhan jumlah penduduk. Kelangsungan usaha eceran sangat

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti pertumbuhan jumlah penduduk. Kelangsungan usaha eceran sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Usaha retail (eceran) tumbuh pesat, jumlah dan lokasi usahanya cenderung mengikuti pertumbuhan jumlah penduduk. Kelangsungan usaha eceran sangat dipengaruhi

Lebih terperinci

ANALISIS KAPASITAS DAN KARAKTERISTIK PARKIR KENDARAAN DI PUSAT PERBELANJAAN (Studi Kasus Solo Grand mall Surakarta)

ANALISIS KAPASITAS DAN KARAKTERISTIK PARKIR KENDARAAN DI PUSAT PERBELANJAAN (Studi Kasus Solo Grand mall Surakarta) ANALISIS KAPASITAS DAN KARAKTERISTIK PARKIR KENDARAAN DI PUSAT PERBELANJAAN (Studi Kasus Solo Grand mall Surakarta) Anton Maulana Alumni Program Studi Teknik Sipil Universitas Surakarta Jl. Raya Palur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka dituntut untuk memberikan dan menawarkan produk yang terbaik bagi

BAB I PENDAHULUAN. mereka dituntut untuk memberikan dan menawarkan produk yang terbaik bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini baik perusahaan domestic maupun perusahaan asing mereka saling bersaing untuk memperluas daerah pemasaran mereka. Sehingga mereka dituntut

Lebih terperinci

Perilaku Pergerakan Masyarakat Perkotaan Dalam Proses Urbanisasi Wilayah di Kabupaten Tegal TUGAS AKHIR. Oleh: TITI RATA L2D

Perilaku Pergerakan Masyarakat Perkotaan Dalam Proses Urbanisasi Wilayah di Kabupaten Tegal TUGAS AKHIR. Oleh: TITI RATA L2D Perilaku Pergerakan Masyarakat Perkotaan Dalam Proses Urbanisasi Wilayah di Kabupaten Tegal TUGAS AKHIR Oleh: TITI RATA L2D 004 357 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Secara administratif Kota Yogyakarta berada di bawah pemerintahan Propinsi DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) yang merupakan propinsi terkecil setelah Propinsi

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah sejumlah warga di Kelurahan Ujung Menteng

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah sejumlah warga di Kelurahan Ujung Menteng V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Responden Responden penelitian ini adalah sejumlah warga di Kelurahan Ujung Menteng Kecamatan Cakung Kotamadya Jakarta Timur Propinsi DKI Jakarta yang berusia 15 tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang UGM merupakan salah satu universitas terbaik, terbesar, dan tertua di Indonesia yang memiliki 55317 mahasiswa, 5103 karyawan, dan 2410 dosen pada tahun 2016. Pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu komponen yang sangat penting bagi kebutuhan manusia untuk menunjang kehidupan perekonomian di masyarakat. Meningkatnya kebutuhan dan

Lebih terperinci

KAJIAN KEBUTUHAN ANGKUTAN SEKOLAH BAGI SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA BEKASI

KAJIAN KEBUTUHAN ANGKUTAN SEKOLAH BAGI SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA BEKASI 46 KAJIAN KEBUTUHAN ANGKUTAN SEKOLAH BAGI SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA BEKASI Dwi Aris Hardani 1), Sabirin Chaniago, M.Eng 2), Sri Nuryati, ST., MT. 3) 1,2,3) Teknik Sipil Universitas Islam 45 Jl. Cut Meutia

Lebih terperinci

2014 S TUDI DES KRIPTIF MENGENAI PERILAKU KONS UMS I MAS YARAKAT DI KELURAHAN S EKEJATI KOTA BANDUNG

2014 S TUDI DES KRIPTIF MENGENAI PERILAKU KONS UMS I MAS YARAKAT DI KELURAHAN S EKEJATI KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumsi merupakan kegiatan individu dalam menghabiskan nilai guna suatu barang dan jasa. Konsumsi adalah suatu kegiatan yang sudah pasti dilakukan oleh semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasan konsumen. perlu dilakukan pemantauan kebutuhan dan keinginan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasan konsumen. perlu dilakukan pemantauan kebutuhan dan keinginan konsumen. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mengahadapi persaingan yang semakin ketat perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasan konsumen perlu dilakukan pemantauan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. moda transportasi (jarak pendek antara 1 2 km) maupun dengan moda

BAB I PENDAHULUAN. moda transportasi (jarak pendek antara 1 2 km) maupun dengan moda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pemilihan moda dapat dikatakan sebagai tahapan terpenting dalam berbagai perencanaan dan kebijakan transportasi. Sebab hal ini menyangkut efisiensi pergerakan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA Pada bab sebelumnya telah dilakukan analisis-analisis mengenai karakteristik responden, karakteristik pergerakan responden,

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km, V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Desa Megamendung Desa Megamendung merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Secara geografis, Desa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KINERJA TRANSPORTASI DI KOTA SOREANG BERDASARKAN INDIKATOR EKONOMI DALAM TRANSPORTASI BERKELANJUTAN

BAB IV ANALISIS KINERJA TRANSPORTASI DI KOTA SOREANG BERDASARKAN INDIKATOR EKONOMI DALAM TRANSPORTASI BERKELANJUTAN BAB IV ANALISIS KINERJA TRANSPORTASI DI KOTA SOREANG BERDASARKAN INDIKATOR EKONOMI DALAM TRANSPORTASI BERKELANJUTAN Indikator-indikator keberlanjutan transportasi perkotaan dalam aspek ekonomi yang telah

Lebih terperinci

Studi Demand Kereta Api Komuter Lawang-Kepanjen

Studi Demand Kereta Api Komuter Lawang-Kepanjen JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-47 Studi Demand Kereta Api Komuter Lawang-Kepanjen Rendy Prasetya Rachman dan Wahju Herijanto Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR 6.1 Karakteristik Pengunjung Karakteristik pengunjung dalam penelitian ini dilihat dari jenis kelamin, lokasi dan tempat tinggal, status

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR.. xi DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

BAB III KARAKTERISTIK WILAYAH TIMUR KOTA BANDUNG

BAB III KARAKTERISTIK WILAYAH TIMUR KOTA BANDUNG BAB III KARAKTERISTIK WILAYAH TIMUR KOTA BANDUNG Sebelum menganalisis lebih jauh, terlebih dahulu akan dibahas karakteristik Kota Bandung dan secara khusus wilayah Bandung Timur meliputi kondisi karakteristik

Lebih terperinci

VI KARAKTERISTIK RESPONDEN

VI KARAKTERISTIK RESPONDEN VI KARAKTERISTIK RESPONDEN Jumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini berjumlah 88 orang. Karakteristik responden diperlukan dalam penelitian ini karena karakteristik yang berbeda-beda dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktivitas konsumen terdiri dari tiga kegiatan, yaitu: berbelanja, melakukan pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, konsumen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KEBUTUHAN PERMINTAAN PARKIR PEMADU MODA DI STASIUN CICALENGKA

BAB IV ANALISIS KEBUTUHAN PERMINTAAN PARKIR PEMADU MODA DI STASIUN CICALENGKA 111 BAB IV ANALISIS KEBUTUHAN PERMINTAAN PARKIR PEMADU MODA DI STASIUN CICALENGKA Pembahasan materi pada bab ini adalah mengenai analisis kebutuhan permitaan Parkir pemadu moda di Stasiun Cicalengka, dimana

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN PROGRAM STUDI KEHUTANAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

KUISIONER PENELITIAN PROGRAM STUDI KEHUTANAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN PROGRAM STUDI KEHUTANAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Nomor Kode : Hari/Tanggal wawancara : Nama Responden : Jenis Kelamin : Tempat tinggal (Kabupaten/Kota)

Lebih terperinci

BAB VI. Berdasarkan analisis data pada bab IV melalui pendekatan Analytical Hierarchy

BAB VI. Berdasarkan analisis data pada bab IV melalui pendekatan Analytical Hierarchy 124 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis data pada bab IV melalui pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan bantuan software expert choice.v.11, maka dapat ditarik

Lebih terperinci

Pemilihan Moda Transportasi ke Kampus oleh Mahasiswa Universitas Brawijaya

Pemilihan Moda Transportasi ke Kampus oleh Mahasiswa Universitas Brawijaya Indonesian Green echnology Journal ransportasi ke Kampus oleh Mahasiswa Universitas Brawijaya Dyaning Wahyu Primasari*, Jenny Ernawati, Agus Dwi W. Jurusan eknik Sipil, Fakultas eknik, Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian diperoleh dari survei primer dan sekunder terhadap ketersediaan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian diperoleh dari survei primer dan sekunder terhadap ketersediaan 66 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Hasil penelitian diperoleh dari survei primer dan sekunder terhadap ketersediaan dan kebutuhan prasarana dan sarana transportasi perkotaan di empat kelurahan di wilayah

Lebih terperinci

ANALISIS PEMILIHAN MODA ANTARA BUS DAN KERETA API (STUDI KASUS : MEDAN TANJUNGBALAI) A. Diisi oleh surveyor

ANALISIS PEMILIHAN MODA ANTARA BUS DAN KERETA API (STUDI KASUS : MEDAN TANJUNGBALAI) A. Diisi oleh surveyor FORMAT KUISIONER PENELITIAN ANALISIS PEMILIHAN MODA ANTARA BUS DAN KERETA API (STUDI KASUS : MEDAN TANJUNGBALAI) A. Diisi oleh surveyor 1. Lokasi Survey : Kereta Api Stasiun Bus KUPJ Tour 2. Tanggal :...

Lebih terperinci

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 62 BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Berdasarkan hasil full enumeration survey, diketahui sebanyak 113 (49,6 persen)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perekonomian dan jumlah penduduk di suatu daerah. fasilitas transportasi yang cukup memadai untuk membantu kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perekonomian dan jumlah penduduk di suatu daerah. fasilitas transportasi yang cukup memadai untuk membantu kelancaran BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pertumbuhan perekonomian dan jumlah penduduk di suatu daerah menyebabkan mobilitas orang dan barang ikut meningkat, sehingga dibutuhkan fasilitas transportasi yang

Lebih terperinci

PENGARUH ANGKUTAN ONLINE TERHADAP PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI PUBLIK DI KOTA MANADO (STUDI KASUS: TRAYEK MALALAYANG - PUSAT KOTA)

PENGARUH ANGKUTAN ONLINE TERHADAP PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI PUBLIK DI KOTA MANADO (STUDI KASUS: TRAYEK MALALAYANG - PUSAT KOTA) PENGARUH ANGKUTAN ONLINE TERHADAP PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI PUBLIK DI KOTA MANADO (STUDI KASUS: TRAYEK MALALAYANG - PUSAT KOTA) Adinda Laloma Semuel Y. R. Rompis, Longdong Jefferson Fakultas Teknik Jurusan

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN 5.1 Faktor Internal Responden Penelitian Faktor internal dalam penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan, status

Lebih terperinci

VI ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRIMA FRESH MART

VI ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRIMA FRESH MART VI ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRIMA FRESH MART 6.1. Karakteristik Umum Responden Konsumen yang berbelanja di Prima Fresh Mart (PFM) memiliki latar belakang yang berbeda-beda, baik dari segi sosial maupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor yang memiliki prospektif peluang besar dimasa sekarang maupun

BAB I PENDAHULUAN. sektor yang memiliki prospektif peluang besar dimasa sekarang maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dunia bisnis yang terjadi seperti saat ini, para pelaku bisnis dituntut untuk memiliki strategi agar tetap dapat bertahan dalam menghadapi

Lebih terperinci

KUESIONER ANALISIS PENGARUH KUALITAS JASA DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS (Studi kasus pada Makro Cash & Carry Wholesale di Semarang)

KUESIONER ANALISIS PENGARUH KUALITAS JASA DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS (Studi kasus pada Makro Cash & Carry Wholesale di Semarang) UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA PROGRAM PASCASARJANA (S2) MAGISTER SAINS MANAJEMEN Jl. Pawiyatan Luhur IV/1 Semarang, 50234 Telp. 8316142 8441555 (Hunting) pesawat 201-202 Fax. 8415429-8445265 Http://

Lebih terperinci

KERUGIAN SOSIAL DAN EKONOMI PENGGUNA KENDARAAN BERMOTOR AKIBAT ADANYA KEMACETAN

KERUGIAN SOSIAL DAN EKONOMI PENGGUNA KENDARAAN BERMOTOR AKIBAT ADANYA KEMACETAN VI. KERUGIAN SOSIAL DAN EKONOMI PENGGUNA KENDARAAN BERMOTOR AKIBAT ADANYA KEMACETAN Kemacetan di sepanjang jalan Cicurug-Parungkuda sudah menjadi suatu kebiasaan umum bagi pengguna kendaraan bermotor.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 UMUM 3.2 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI 3.1 UMUM 3.2 METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI 3.1 UMUM Metodologi penelitian ini menguraikan tahapan penelitian yang dilakukan dalam studi ini. Penggunaan metode yang tepat, terutama dalam tahapan pengumpulan dan pengolahan data,

Lebih terperinci

STUDI KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM KEGEOLOGIAN DALAM MENDUKUNG ASPEK PELAYANAN PUBLIK BADAN GEOLOGI

STUDI KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM KEGEOLOGIAN DALAM MENDUKUNG ASPEK PELAYANAN PUBLIK BADAN GEOLOGI STUDI KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM KEGEOLOGIAN DALAM MENDUKUNG ASPEK PELAYANAN PUBLIK BADAN GEOLOGI Pelayanan Publik Bentuk jasa pelayanan yang menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnisnya menunjukan perkembangan yang cukup pesat, namun tidak

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnisnya menunjukan perkembangan yang cukup pesat, namun tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bisnis Ritel di Indonesia makin hari dirasakan semakin berkembang dan persaingan bisnisnya menunjukan perkembangan yang cukup pesat, namun tidak menjadi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 219 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab satu sampai dengan bab empat, maka dapat diperoleh simpulan sebagai berikut : 1. Pekerja ulang-alik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 127 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bagian ini merupakan akhir dari seluruh tahapan studi yang telah dilakukan. Bab ini berisi temuan dan kesimpulan studi yang menjelaskan secara umum mengenai ketersediaan

Lebih terperinci

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Gambaran Umum Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi Gambaran umum Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi dalam penelitian ini dihat

Lebih terperinci

Pola Perubahan Berbelanja Masyarakat Akibat Perubahan Pusat Perbelanjaan di Kecamatan Wonokromo

Pola Perubahan Berbelanja Masyarakat Akibat Perubahan Pusat Perbelanjaan di Kecamatan Wonokromo JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 C-43 Pola Perubahan Berbelanja Masyarakat Akibat Perubahan Pusat Perbelanjaan di Kecamatan Wonokromo Justin Putri Pitasari dan Putu Gde Ariastita,

Lebih terperinci

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT 2.1. Gambaran Umum 2.1.1. Letak Geografis Kabupaten Sumba Barat merupakan salah satu Kabupaten di Pulau Sumba, salah satu

Lebih terperinci

PERPINDAHAN DAN PERALIHAN KEPEMILIKAN SATUAN RUMAH SUSUN (Studi Kasus : Rumah Susun Kemayoran, Jakarta Pusat)

PERPINDAHAN DAN PERALIHAN KEPEMILIKAN SATUAN RUMAH SUSUN (Studi Kasus : Rumah Susun Kemayoran, Jakarta Pusat) PERPINDAHAN DAN PERALIHAN KEPEMILIKAN SATUAN RUMAH SUSUN (Studi Kasus : Rumah Susun Kemayoran, Jakarta Pusat) Jenis : Tugas Akhir Mahasiswa Tahun : 2005 Penulis : Yovi Pembimbing : Dr.Ir. Haryo Winarso,

Lebih terperinci

LEMBAR KUISIONER PENELITIAN

LEMBAR KUISIONER PENELITIAN LEMBAR KUISIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KELURAHAN KEDOYA SELATAN JAKARTA Petunjuk Pengisian : 1. Bacalah dengan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP VI.1. Temuan Studi

BAB VI PENUTUP VI.1. Temuan Studi BAB VI PENUTUP Pada bab terakhir ini dipaparkan beberapa hal sebagai bagian penutup, yakni mengenai temuan studi, kesimpulan, rekomendasi, kelemahan studi serta saran studi lanjutan. VI.1. Temuan Studi

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR KHUSUS TERHADAP INTENSITAS PARKIR DI KAWASAN SIMPANG LIMA TUGAS AKHIR

ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR KHUSUS TERHADAP INTENSITAS PARKIR DI KAWASAN SIMPANG LIMA TUGAS AKHIR ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR KHUSUS TERHADAP INTENSITAS PARKIR DI KAWASAN SIMPANG LIMA TUGAS AKHIR Oleh: YUNI SRI HANDAYANI L2D 097 490 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Keywords : Analisis Karakteristik Konsumen, Konsumen, Beras.

Keywords : Analisis Karakteristik Konsumen, Konsumen, Beras. Analisis Karakteristik yang Berbelanja Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di Pasar Tradisional dan di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru ANALISIS KARAKTERISTIK KONSUMEN YANG BERBELANJA SEMBILAN BAHAN

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat Keadaan Ketenagakerjaan No. 69/11/76/Th. XI, 6 November BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI BARAT Keadaan Ketenagakerjaan Di Provinsi Sulawesi Barat : Tingkat Pengangguran Terbuka di Sulawesi Barat

Lebih terperinci

2015 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

2015 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, setiap individu maupun masyarakat luas selalu berusaha dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Baik individu maupun masyarakat

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI SEMARAPURA

PENGADILAN NEGERI SEMARAPURA PENGADILAN NEGERI SEMARAPURA JL. Gajah Mada Nomor 59 Semarapura Telp. (0366) 21424 Web: www.pn-semarapura.go.id Email : pnsrp@pn-semarapura.go.id SURVEY KEPUASAAN PENGGUNA PENGADILAN Disusun Oleh: TIM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari konsumen dihadapkan dengan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari konsumen dihadapkan dengan berbagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari konsumen dihadapkan dengan berbagai kebutuhan yang tiada henti, karena memang pada dasarnya manusia tidak lepas dari kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA 38 BAB III PENYAJIAN DATA A. Identitas Responden Karakteristik responden merupakan identitas dari pada responden yang diambil datanya yang sesuai dan berhubungan dengan keadaan responden yang akan diteliti.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini kegiatan bisnis telah memasuki era globalisasi, dimana situasi ekonomi dan iklim dunia bisnis yang semakin diwarnai dengan intensitas persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. inovasi desainer muda yang semakin potensial, tingkat perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. inovasi desainer muda yang semakin potensial, tingkat perekonomian yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia fashion di Indonesia bisa dikatakan berkembang sangat pesat dalam beberapa dekade terakhir. Hal ini didukung berbagai segi baik kreativitas dan inovasi

Lebih terperinci

BAB II KONDISI DESA GEMEKSEKTI

BAB II KONDISI DESA GEMEKSEKTI 55 BAB II KONDISI DESA GEMEKSEKTI A. Kondisi Geografis Desa Gemeksekti Kondisi geografis, sosial dan ekonomi, sedikit banyak memberikan terhadap daya kreatif dan imajinasi pada suatu komunitas masyarakat.

Lebih terperinci