BAB 4 IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK LAYANAN JASA PERBANKAN DI KOTA BANDUNG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK LAYANAN JASA PERBANKAN DI KOTA BANDUNG"

Transkripsi

1 BAB 4 IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK LAYANAN JASA PERBANKAN DI KOTA BANDUNG Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi diduga akan mengakibatkan perubahan bagi layanan jasa, perubahan layanan ini diduga akan memberikan dampak terhadap ruang. Bagaimana karakteristik pemilihan lokasi layanan jasa perbankan yang ada sekarang, dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi. Sebelum mengidentifikasi karakteristik pemilihan lokasi, akan diidentifikasi bagaimana nasabah memanfaatkan layanan yang dikembangkan oleh bank dan implikasinya terhadap pilihan bertransaksi dan pola pergerakannya. Pada bab ini akan diuraikan perkembangan layanan bank, preferensi pengguna dalam memanfaatkan layanan dan pola pergerakannya serta perkembangan pemilihan lokasi bank. 4.1 Perkembangan Layanan dan Produk Bank Teknologi informasi dan komunikasi telah mempengaruhi kecepatan dan ketepatan bank dalam memberikan layanan pada nasabahnya. Dalam kegiatan operasionalnya, teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan oleh perbankan untuk segala macam urusan administrasi, mulai dari front office yang melayani nasabah sampai dengan pengolahan data setelah transaksi dilakukan. Jasa perbankan ialah jasa yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk segala macam layanan sehingga teknologi informasi dan komunikasi merupakan faktor yang sangat penting bagi perbankan. Selain itu teknologi informasi dan komunikasi juga mempengaruhi jenis fasilitas atau delivery chanels yang ditawarkan kepada nasabah. Di era globalisasi saat ini, ketika perkembangan teknologi terjadi dengan sangat cepat. Mobilitas, teknologi jaringan mutakhir, dan integrasi aplikasi teknologi informasi (TI) di seluruh unit kerja, telah menjadi kebutuhan utama industri 53

2 54 perbankan. Dalam hal teknologi jaringan, pemilik bank menerapkan sistem jaringan nirkabel. Penerapan ini merupakan salah satu tindakan untuk meningkatkan efisiensi kerja internal dan pelayanan kepada nasabah. Pemanfaatan teknologi informasi dalam menambah jumlah fasilitas ialah salah satu bentuk usaha bank untuk meningkatkan persaingan dengan bank lain. Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi memunculkan persaingan pada bagaimana perbankan memanfaatkannya, untuk menarik nasabah sebanyak mungkin. Jika dulu bank bersaing dalam memperebutkan dana nasabah sebanyak-banyaknya, bank saat ini bersaing untuk menjadi pilihan utama bagi nasabah dalam melakukan transaksi. Pada awal pengembangan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, ATM menjadi salah satu cara untuk memperluas jaringan dan mengurangi antrian di kantor bank, maka seiring perkembangan teknologi, teknologi yang ada dimanfaatkan untuk memperluas jaringan dan mempermudah layanan. Bank mulai mengenalkan layanan internet banking, sms banking dan phone banking. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan nasabah dalam hal pelayanan perbankan yang mudah, cepat dan akurat serta keamanan yang terjamin, tentunya diperlukan suatu inovasi dan pengembangan layanan e-banking secara terus menerus. Alasan mengapa bank mengembangkan e-banking ialah untuk meningkatkan efiesiensi biaya melalui pemindahan transaksi dari kantor cabang ke layanan e- banking yang lebih murah, meningkatkan pendapatan melalui penambahan layanan di fitur payment dan purchase dengan bekerja sama dengan berbagai provider utama. Selain itu pengembangan layanan elektronis oleh bank ialah salah satu cara untuk meningkatkan citra. Dengan memanfaatkan teknologi semakin banyak, maka citranya akan semakin baik dan semakin besar potensinya untuk menarik nasabah. Jadi, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menimbulkan tuntutan bagi bank untuk bisa menyediakan layanan yang paling praktis. Adanya teknologi informasi dan komunikasi membuat adanya persaingan antar bank dalam memanfaatkan teknologi yang ada untuk memperebutkan nasabah. Bank yang paling

3 55 pintar dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi akan bisa mendapatkan nasabah sebanyak-banyaknya. Dalam hal pengembangan layanan elektronis, tidak ada peraturan pemerintah yang mengharuskan bank harus memiliki layanan tersebut. Keputusan untuk mengadakan layanan elektronis ada atau tidak ada merupakan keputusan pribadi dari pihak bank. Bagaimana bank tersebut memanfaatkan layanan untuk efiensi biaya, menarik nasabah dan meningkatkan kompetensi. Yang dilakukan pemerintah dalam mendukung layanan elektronis ini ialah adanya undang-undang yang mengatur transaksi elektronis sehingga pengguna layanan bisa lebih yakin bahwa layanan elektronis yang mereka gunakan aman. Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi kemampuan bank dalam memberikan layanan pun semakin bertambah. Kemampuan ini digunakan bank untuk mengembangkan produk-produk baru, sehingga produk yang dikembangkan oleh bank pun semakin beragam. Jasa perbankan merupakan kegiatan jasa yang mampu menciptakan daya beli baru dari kegiatannya. Dengan dikembangkannya produk baru, kebutuhan nasabah dalam melakukan transaksi pun semakin bertambah. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya antrian di kantor bank, sehingga untuk layanan tertentu, dicoba dialihkan pada saluran pelayanan yang lain. 4.2 Identifikasi Perilaku Nasabah dalam Memanfaatkan Layanan E-Banking Pada subbab ini akan diuraikan perilaku nasabah dalam memanfaatkan fitur layanan yang ditawarkan oleh penyedia jasa perbankan. Sebelum masuk ke bahasan utama mengenai identifikasi perilaku nasabah dalam memanfaatkan layanan yang disediakan, akan diuraikan hasil survey tentang karakteristik responden, akses responden terhadap teknologi dan pilihan penggunaan layanan oleh responden. Karakteristik-karakteristik dan pilihan penggunaan ini merupakan bahan dasar untuk mengidentifikasi perilaku responden dalam memanfaatkan layanan. Dalam penelitian ini, peneliti menjaring responden di dua tempat yang berbeda, yaitu di kantor cabang

4 56 bank dan di ATM. Hal ini dilakukan karena peneliti berusaha mencari tahu apakah nasabah yang mendatangi kantor bank dan ATM, mempunyai karakteristik dan perilaku yang berbeda dalam memanfaatkan layanan yang ada. Sehingga pengolahan data hasil survey pun dibedakan antara responden dari bank dan responden ATM Karakteristik Responden Karakteristik responden diuraikan dalam beberapa variabel, yaitu umur, jenis kelamin, nasabah Bank Mandiri di kota apa, lama menjadi nasabah bank, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan per bulan. Karakteristik objektif ini akan menjadi salah salah satu variabel penjelasan dalam menguraikan pilihan penggunaan layanan oleh nasabah. Dari hasil penyebaran kuesioner, diketahui bahwa umur responden di lokasi kantor bank, bervariasi dari 21 tahun sampai 54 tahun. Dengan persentase responden berumur 20 tahunan adalah 46.7 %, responden usia 30 tahunan adalah 26.7 %, responden usia 40 tahunan adalah 20% sedangkan sisanya berusia 50 tahunan. Untuk responden di lokasi kantor bank, persentase jumlah nasabah yang berumur diatas 20 tahunan lebih besar dibandingkan jumlah responden yang berusia 20 tahunan. Dalam menentukan responden, peneliti berusaha menyeimbangkan jumlah antara responden laki-laki dan perempuan.untuk responden di lokasi kantor bank, 53.3% laki-laki sedangkan 46.7% adalah perempuan. Berdasarkan nasabah terebut terdaftar pada Bank Mandiri cabang kota apa, untuk responden di lokasi kantor bank, 96.7% merupakan nasabah Bank Mandiri yang berlokasi di Kota Bandung, sisanya berasal dari luar Kota Bandung. Nasabah yang menjadi responden di lokasi kantor bank, 40% responden baru menjadi nasabah selama kurang dari 1 tahun, 36.7% sudah menjadi nasabah lebih dari 4 tahun sedangkan sisanya menjadi nasabah selama 2, 3, dan 4 tahun. Responden di kantor bank, 76.7% tingkat pendidikannya adalah D3/S1 dan sederajat, 20% tingkat pendidikan lainnya dan 3.3% SMU dan sederajat. Dari responden di kantor bank, peringkat pertama ditempati oleh kelompok responden lainnya (36.7%) yaitu meliputi pekerja paruh waktu, profesional (dokter, konsultan,

5 57 pengacara, dsb), dan sebagainya yang tidak dapat didefinisikan sebagai PNS/swasta. Jumlah responden yang merupakan karyawan swasta sebanyak 33.3%, 23.3 % merupakan pelajar/mahasiswa dan ibu rumah tangga, sedangkan kelompok responden yang bekerja sebagai PNS sebanyak 6.7%. TABEL IV.1 KARAKTERISTIK RESPONDEN DI LOKASI KANTOR BANK No Variabel Persentase Frekuensi 1 Umur (%) < 20 Tahun Tahun Tahun > 40 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Pendidikan SD dan Sederajat 0 0 SMP dan Sederajat 0 0 SMU dan Sederajat D3/S1 dan Sederajat Lainnya Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Pelajar/Mahasiswa Pegawai Negeri Sipil Karyawan Swasta Lainnya Pendapatan Per Bulan < Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp > Rp Sumber : Lampiran B-1 Besar penghasilan responden di lokasi kantor bank, adalah 26.7% dibawah 1 juta, 20% dengan tingkat penghasilan 1-2 juta, 10% penghasilannya 2-3 juta, 23.3%

6 58 berpenghasilan 3-4 juta sedangkan 20% lainnya adalah dengan tingkat penghasilan 4-5 juta. TABEL IV.2 KARAKTERISTIK RESPONDEN DI LOKASI ATM No Variabel Persentase Frekuensi 1 Umur (%) < 20 Tahun Tahun Tahun > 40 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Pendidikan SD dan Sederajat SMP dan Sederajat SMU dan Sederajat D3/S1 dan Sederajat Lainnya Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Pelajar/Mahasiswa Pegawai Negeri Sipil Karyawan Swasta Lainnya Pendapatan Per Bulan < Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp > Rp Sumber : Lampiran B-1 Umur responden yang mendatangi ATM, variasinya adalah dari 17 tahun sampai 44 tahun, rata-rata responden yang mendatangi ATM berumur 20 tahunan. Dengan persentase responden di bawah usia 20 adalah 23.3 %, responden usia 20

7 59 tahunan adalah 56.7%, usia 30 tahunan sebanyak 13.3 % sedangkan sisanya adalah responden berumur 40 tahunan. Hasil survey menunjukkan bahwa nasabah yang menggunakan ATM adalah yang usianya cenderung muda yaitu usia 20 tahunan. Untuk responden yang diambil di lokasi ATM, jumlah responden laki-lakinya adalah 43.3 % sedangkan jumlah responden perempuannya adalah 56.7 %. Pembagian responden berdasarkan jenis kelamin ini semata-mata didasarkan pada harapan agar pengambilan sampel merata dan tidak terfokus pada jenis kelamin tertentu. Dalam hal nasabah tersebut terdaftar di Bank Mandiri cabang kota apa, 56.7 % dari responden di lokasi ATM merupakan nasabah Bank Mandiri cabang Bandung, 43.3 % lainnya merupakan nasabah Bank Mandiri luar Bandung, nasabah yang berasal dari luar Bandung tersebut berasal dari Jakarta, Surabaya, Medan dan Padang. Nasabah yang menjadi responden di ATM, sebagian besar baru menjadi nasabah Bank Mandiri selama kurang dari 1 tahun. Jika diurutkan maka lama menjadi nasabah bank untuk responden ATM, dari persentase yang terbesar sampai terkecil adalah kurang dari 1 tahun, lebih dari 4 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Untuk tingkat pendidikan, 70% dari responden ATM tingkat pendidikannya adalah D3/S1 dan sederajat, 23.3% SMU dan sederajat, dan 6.7% responden dengan tingkat pendidikan lainnya. Untuk jenis pekerjaan, lebih dari setengah responden di ATM merupakan pelajar/mahasiswa, sedangkan sisanya bervariasi dari ibu rumah tangga, pegawai negeri sipil, karyawan swasta dan lainnya. Responden di lokasi ATM sebagian besar penghasilannya di bawah 1 juta. Dengan membandingkan karakteristik responden di lokasi kantor bank dan lokasi ATM. Bisa diambil beberapa kesimpulan. Dari persentase jumlah umur, bisa dianalisis bahwa responden bank memiliki tingkat umur yang lebih tua dibandingkan responden ATM yang rata-rata berusia muda. Dalam penelitian Mindali (2007) diungkapkan bahwa tingkat umur mempengaruhi pilihan penggunaan teknologi. Pengaruh tingkat umur ini bisa dilihat dari proporsi umur nasabah yang memilih untuk melakukan transaksi di ATM dan bank. Ternyata lebih banyak nasabah berusia

8 60 muda yang memilih melakukan transaksi di ATM, sedangkan orang dengan usia lebih tua cenderung melakukan transaksi di Kantor Bank. Hal ini berhubungan dengan keakraban mereka dalam menggunakan teknologi dan kemampuan untuk beradaptasi dengan teknologi baru. Orang dengan usia yang lebih tua, umumnya lebih nyaman bertransaksi dengan manusia sedangkan bagi kalangan muda, berinteraksi dengan mesin kadang lebih nyaman dibanding berinteraksi dengan manusia. Kecenderungan untuk memilih lokasi melakukan transaksi ini juga ditentukan oleh karakteristik objektif lainnya. Dari data keterdaftaran responden tersebut di Bank Mandiri cabang apa, menunjukkan variasi nasabah yang melakukan transaksi di ATM lebih beragam asalnya, dibandingkan yang melakukan transaksi di kantor bank. Umumnya nasabah yang melakukan transaksi di kantor bank adalah nasabah kantor cabang tersebut. Atau nasabah kantor cabang yang lokasinya berdekatan dengan kantor cabang tersebut. Sedangkan untuk nasabah yang melakukan transaksi di ATM, bisa berasal dari daerah sekitar ATM tersebut atau berasal dari lokasi yang jauh dari lokasi ATM tersebut. Sedangkan untuk lama menjadi nasabah bank dari responden ATM dan responden bank agak sedikit berbeda, jika dilihat secara keseluruhan bisa dikatakan bahwa responden bank umumnya sudah lebih lama menjadi nasabah bank dibandingkan responden di ATM. Lama menjadi nasabah ini bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan responden mempunyai kebutuhan lebih tinggi untuk mengunjungi kantor bank, lama waktu mereka menjadi nasabah, memungkinkan mereka menerima banyak tawaran untuk menggunakan salah satu produk bank yang dikembangkan. Dari segi pekerjaan, bisa dilihat bahwa karakteristik ini menunjukkan bahwa kalangan yang menggunakan ATM umumnya merupakan pelajar/mahasiswa. Kalangan ini umumnya lebih akrab dengan teknologi. Hal lain yang bisa menyebabkan terjadinya proporsi yang berbeda ini adalah karena dengan jenis

9 61 pekerjaan yang berbeda, maka kebutuhan akan jenis transaksi pun berbeda. Untuk responden ATM, sebagian besar penghasilannya di bawah 1 juta, persentase kedua terbanyak adalah penghasilan antara 1-2 juta. Sedangkan Tingkat penghasilan responden di kantor bank, lebih tinggi dibandingkan dengan responden di ATM. Jenis pekerjaan dan tingkat penghasilan bisa dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi mengapa responden memilih melakukan transaksi di ATM atau di kantor cabang, sebagian besar pekerjaan responden di ATM adalah sebagai pelajar/mahasiswa dan tingkat penghasilannya dibawah 1 juta sampai dengan 2 juta. Jenis pekerjaan dan tingkat penghasilan ini membuat transaksi yang dilakukan umumnya terbatas, hanya pada pengecekan saldo dan pengambilan uang. Sedangkan untuk responden di kantor bank, sebagian besar adalah pekerja dan tingkat penghasilannya lebih besar, kebutuhan mereka akan jenis transaksi akan lebih bervariasi, dan kadang transaksi yang mereka butuhkan tidak tersedia di ATM Akses Teknologi Responden Dalam mencari tahu kemampuan responden mengakses teknologi, akses terhadap teknologi digambarkan ke dalam beberapa bagian, yaitu perangkat teknologi informasi dan komunikasi apa saja yang mereka miliki atau bisa diakses, apakah responden membutuhkan internet dalam melakukan pekerjaannya sehingga tingkat kedekatan responden dengan teknologi internet tinggi, darimana biasanya responden mengakses internet dan seberapa sering responden menggunakan internet dalam waktu 1 bulan. Untuk responden di lokasi kantor bank, 63.3% mempunyai akses ke telepon rumah, 100% akses terhadap telepon seluler dan juga 100% akses terhadap internet. 53.3% responden bank menggunakan internet dalam pekerjaannya sedangkan 46.7% lainnya tidak menggunakan internet dalam bekerja. 60% responden bank, biasanya mengakses internet dari kantor/kampus sedangkan 40% lainnya mengakses internet dari rumah. Dalam hal frekuensi penggunaan internet, 70% dari responden menggunakan internet setiap hari, 20% menggunakan internet 1-3 kali per bulan dan 10% responden tidak pernah menggunakan internet.

10 62 No 1 TABEL IV.3 AKSES TERHADAP TEKNOLOGI RESPONDEN DI LOKASI KANTOR BANK Variabel Perangkat teknologi yang bisa diakses Frekuensi Persentase (%) Telepon Rumah Telepon Seluler Internet Menggunakan internet dalam bekerja Ya Tidak Tempat Mengakses Internet Kantor/Kampus Warnet Rumah Handphone Lainnya Frekuensi penggunaan internet per 4 bulan Tidak Pernah < 1 Kali per Bulan Kali per Bulan Kali per Bulan Hampir Setiap Hari Sumber : Lampiran B-3 Untuk responden di lokasi ATM, akses ke telepon rumah hanya sebesar 43.3%, akses terhadap telepon seluler sebesar 100% dan akses terhadap internet adalah 50%. Dalam hal penggunaan internet dalam pekerjaan, persentase antara yang menggunakan internet untuk pekerjaan dan yang tidak menggunakan internet dalam pekerjaan adalah sama, yaitu sebesar 50%. Secara berurutan dari yang terbesar sampai yang terkecil, responden ATM biasanya mengakses internet dari kantor/kampus, warnet, rumah dan handphone. Dengan persentase sebagai berikut, 46.7%, 26.7%, 13.3% dan 10%. Dalam hal frekuensi penggunaan internet, 46.7%

11 63 responden menggunakan internet hampir tiap hari, responden yang tidak pernah menggunakan internet dan frekuensi penggunaan internet kurang dari 1 kali per bulan persentasenya masing-masing 6.7%. Responden yang menggunakan internet 4-8 kali per bulan sebanyak 23.3% dan sisanya sebesar 16.7% menggunakan internet 1-3 kali per bulan. No 1 TABEL IV.4 AKSES TERHADAP TEKNOLOGI RESPONDEN DI LOKASI ATM Variabel Perangkat teknologi yang bisa diakses Frekuensi Persentase (%) Telepon Rumah Telepon Seluler Internet Menggunakan internet dalam bekerja Ya Tidak Tempat Mengakses Internet Kantor/Kampus Warnet Rumah Handphone Lainnya Frekuensi penggunaan internet per 4 bulan Tidak Pernah < 1 Kali per Bulan Kali per Bulan Kali per Bulan Hampir Setiap Hari Sumber : Lampiran B-3 Jika kita bandingkan, akses teknologi responden di bank lebih tinggi dibanding dengan akses teknologi responden di ATM dalam hal akses terhadap telepon rumah dan juga akses internet. Perbedaan kemampuan untuk mengakses

12 64 telepon rumah dan internet ini bisa terjadi karena umumnya sebagian besar responden bank, domisili tetapnya adalah di Bandung sehingga mereka memiliki telepon rumah. Seluruh responden mempunyai akses terhadap telepon seluler. Hal ini membuktikan bahwa telepon seluler merupakan perangkat teknologi informasi dan komunikasi yang sudah umum dimiliki oleh warga Kota Bandung. Secara keseluruhan, akses dan tingkat penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari sangat besar. Sebagian besar dari responden menggunakan internet setiap hari. Namun apakah akses teknologi dan tingkat penggunaan teknologi ini dimanfaatkan untuk kebutuhan praktis atau hanya sebagai sarana hiburan Preferensi Penggunaan Layanan Pilihan responden dalam memanfaatkan layanan diuraikan dalam beberapa bagian. Yaitu apakah ketika nasabah memilih bank mempertimbangkan ketersediaan e-banking di bank tersebut, pada layanan e-banking mana saja mereka terdaftar, layanan yang paling sering digunakan dan alasan menggunakan layanan tersebut, apakah adanya ATM mempengaruhi frekuensi ke kantor bank dan apakah adanya e- banking selain ATM mengurangi frekuensi ke kantor bank dan ATM. Selain itu juga dicari tahu pilihan penggunaan layanan untuk setiap transaksi tertentu Pilihan Penggunaan Layanan Responden di Lokasi Kantor Bank Untuk responden di lokasi kantor bank, dalam hal pemilihan bank, 73.3% menyatakan bahwa ketersediaan e-banking mempengaruhi mereka dalam memilih bank. 90% responden memiliki ATM, 30% responden terdaftar sms banking, 43.3% terdaftar sebagai pengguna internet banking, namun tidak ada responden yang terdaftar pada layanan call mandiri. Untuk layanan yang paling sering digunakan, 80% memilih ATM sedangkan sisanya memilih menggunakan layanan internet banking dan sms banking dengan proporsi yang sama, yaitu masing-masing 10%. Alasan mengapa memilih layanan tersebut adalah karena perintah transaksi yang

13 65 mudah (13.3%), mudah diakses (70%), menghemat waktu (70%), ada dimana-mana (53.3%), mengurangi perjalanan ke tempat layanan (36.7%), hemat biaya (10%) dan pertimbangan lainnya sebesar 10%. Sedangkan untuk layanan yang paling jarang digunakan 10% responden menjawab ATM, 20% menjawab sms banking, 23.3% call mandiri dan internet banking sebesar 46.7%. TABEL IV.5 KARAKTERISTIK PENGGUNAAN LAYANAN RESPONDEN DI LOKASI KANTOR BANK No Variabel Frekuensi 1 Ketersediaan layanan elektronis mempengaruhi pemilihan bank Persentase (%) Ya Tidak Keterdaftaran responden pada layanan elektronis ATM SMS Banking Mandiri Call Mandiri Internet Banking Mandiri Layanan elektronis yang paling sering digunakan ATM SMS Banking Mandiri Call Mandiri Internet Banking Mandiri Layanan elektronis yang paling jarang digunakan ATM SMS Banking Mandiri Call Mandiri Internet Banking Mandiri Berkurangnya frekuensi ke kantor bank akibat adanya ATM Ya Tidak Berkurangnya frekuensi ke ATM akibat adanya layanan 6 elektronis lain Ya Tidak Sumber : Lampiran B-4

14 66 Alasan tidak menggunakan fasilitas layanan tersebut adalah karena layanan tersebut tidak terpercaya (16.7%), perintah transaksi rumit (36.7%), harus meluangkan waktu (20%), biaya mahal (10%) dan alasan lainnya sebesar 30%. Sebagian besar responden (73.3%) menyatakan bahwa tersedianya ATM mengurangi frekuensi mereka mendatangi kantor bank. Sedangkan untuk pertanyaan apakah layanan e-banking lain selain ATM mengurangi frekuensi mereka mendatangi ATM atau kantor bank, yang menjawab ya adalah sebesar 53.3% dan sisanya sebesar 46.7% menjawab tidak. Dalam menggunakan layanan elektronis, ATM menjadi pilihan utama dalam melakukan berbagai transaksi. Untuk transaksi pengecekan saldo, urutan layanan yang selalu, sering, kadang-kadang dan tidak pernah digunakan adalah ATM, ATM, sms banking dan call mandiri. Ketika melakukan transaksi lainnya, ATM tetap menjadi pilihan utama bagi responden di lokasi bank. Responden di lokasi bank menjadikan internet banking sebagai pilihan kedua dalam melakukan transaksi pembayaran tagihan dan transfer antar rekening bank mandiri. Sms banking juga menjadi pilihan kedua dalam melakukan transaksi transfer antar rekening bank mandiri, transfer antar rekening bank via RTGS dan juga kliring. Layanan yang kadang-kadang digunakan untuk melakukan hampir keseluruhan transaksi adalah sms banking dan juga call mandiri khusus untuk transaksi transfer antar rekening bank mandiri. Layanan yang hampir tidak pernah digunakan dalam keseluruhan transaksi adalah layanan call mandiri. Untuk lebih jelasnya, pilihan pengguna dalam memanfaatkan layanan bisa dilihat pada tabel IV.6 Responden di lokasi kantor bank memiliki kecenderungan mengurangi kunjungannya ke kantor bank, karena beberapa transaksi bisa dialihkan pada layanan elektronis. Namun mereka tetap melakukan kunjungan ke kantor bank karena ada transaksi yang tidak bisa dilakukan di ATM, jika keseluruhan transaksi bisa dilakukan di ATM, maka kemungkinan mereka akan lebih memilih melakukan transaksi di ATM.

15 67 TABEL IV.6 PREFERENSI PENGGUNAAN LAYANAN ELEKTRONIS RESPONDEN DI LOKASI KANTOR BANK Persentase Penggunaan Layanan (%) Fasilitas Layanan Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah Internet Banking Cek Saldo Pembayaran Tagihan Transfer Antar rekening bank mandiri Transfer Antar Bank Via Kliring Transfer Antar Bank Via RTGS Pembayaran Kartu Kredit bank lain Pembayaran PBB Sms Banking Cek Saldo Pembayaran Tagihan Transfer Antar rekening bank mandiri Transfer Antar Bank Via Kliring Transfer Antar Bank Via RTGS Pembayaran Kartu Kredit bank lain Pembayaran PBB Call Mandiri Cek Saldo Pembayaran Tagihan Transfer Antar rekening bank mandiri Transfer Antar Bank Via Kliring Transfer Antar Bank Via RTGS Pembayaran Kartu Kredit bank lain Pembayaran PBB ATM Cek Saldo Pembayaran Tagihan Transfer Antar rekening bank mandiri Transfer Antar Bank Via Kliring Transfer Antar Bank Via RTGS Pembayaran Kartu Kredit bank lain Pembayaran PBB Sumber : Lampiran B-4

16 68 Dalam penggunaan layanan elektronis selain ATM, penggunaannya bervariasi untuk berbagai macam jenis transaksi karena mereka memang melakukan transaksitransaksi tersebut. Tetapi ATM tetap menjadi pilihan utama dalam melakukan transaksi-transaksi tersebut Pilihan Penggunaan Layanan Responden di Lokasi ATM Hasil survey dari responden di lokasi ATM, dalam hal pemilihan bank, 53.3% menyatakan bahwa ketersediaan e-banking tidak mempengaruhi mereka dalam memilih bank. Dalam hal keterdaftaran pada layanan elektronis, 100% responden memiliki ATM, 63.3% responden terdaftar sms banking, 36.67% terdaftar sebagai pengguna internet banking, dan hanya 13.3% responden yang terdaftar pada layanan call mandiri.untuk layanan yang paling sering digunakan, 83.3% memilih ATM sedangkan sisanya memilih menggunakan layanan sms banking (13.3%) dan layanan internet banking (3.3%). Alasan mengapa memilih layanan tersebut adalah karena layanan yang dipilih lebih terpercaya (23.3%), perintah transaksi yang mudah (46.7%), mudah diakses (73.3%), ada dimana-mana (53.3%), menghemat waktu (33.3%), mengurangi perjalanan ke tempat layanan (6.7%), dan hemat biaya (20%). Sedangkan untuk layanan yang paling jarang digunakan 16.7% responden menjawab ATM, 16.7% menjawab sms banking, 66.7% menjawab internet banking. Alasan tidak menggunakan fasilitas layanan tersebut adalah karena layanan tersebut tidak terpercaya (3.3%), perintah transaksi rumit (13.3%), harus meluangkan waktu (53.3%), harus melakukan perjalanan (13.3%), biaya mahal (13.3%) dan alasan lainnya sebesar 10%. Sebanyak 83.3% responden menyatakan bahwa tersedianya ATM mengurangi frekuensi mereka mendatangi kantor bank. Sedangkan untuk pertanyaan apakah layanan e-banking lain selain ATM mengurangi frekuensi mereka mendatangi ATM atau kantor bank, yang menjawab ya hanya sebesar 40% dan sebesar 60% responden menjawab tidak. Secara lebih lengkap, karakteristik penggunaan layanan responden di lokasi ATM bisa dilihat pada tabel IV.7

17 69 No Variabel TABEL IV.7 KARAKTERISTIK PENGGUNAAN LAYANAN RESPONDEN DI LOKASI ATM 1 Ketersediaan layanan elektronis mempengaruhi pemilihan bank Frekuensi Persentase (%) Ya Tidak Keterdaftaran responden pada layanan elektronis ATM SMS Banking Mandiri Call Mandiri Internet Banking Mandiri Layanan elektronis yang paling sering digunakan ATM SMS Banking Mandiri Call Mandiri Internet Banking Mandiri Layanan elektronis yang paling jarang digunakan ATM SMS Banking Mandiri Call Mandiri Internet Banking Mandiri Berkurangnya frekuensi ke kantor bank akibat adanya ATM Ya Tidak Berkurangnya frekuensi ke ATM akibat adanya layanan 6 elektronis lain Ya Tidak Sumber : Lampiran B-4 Bagi responden di lokasi ATM, dalam menggunakan layanan elektronis, ATM menjadi pilihan utama dalam melakukan berbagai transaksi. Untuk transaksi pengecekan saldo, urutan layanan yang selalu, sering, kadang-kadang dan tidak pernah digunakan adalah ATM, ATM, sms banking dan call mandiri. Ketika melakukan transaksi lainnya, ATM tetap menjadi pilihan utama bagi responden di lokasi ATM.

18 70 TABEL IV.8 PREFERENSI PENGGUNAAN LAYANAN ELEKTRONIS RESPONDEN DI LOKASI ATM Persentase Penggunaan Layanan (%) Fasilitas Layanan Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah Internet Banking Cek Saldo Pembayaran Tagihan Transfer Antar rekening bank mandiri Transfer Antar Bank Via Kliring Transfer Antar Bank Via RTGS Pembayaran Kartu Kredit bank lain Pembayaran PBB Sms Banking Cek Saldo Pembayaran Tagihan Transfer Antar rekening bank mandiri Transfer Antar Bank Via Kliring Transfer Antar Bank Via RTGS Pembayaran Kartu Kredit bank lain Pembayaran PBB Call Mandiri Cek Saldo Pembayaran Tagihan Transfer Antar rekening bank mandiri Transfer Antar Bank Via Kliring Transfer Antar Bank Via RTGS Pembayaran Kartu Kredit bank lain Pembayaran PBB ATM Cek Saldo Pembayaran Tagihan Transfer Antar rekening bank mandiri Transfer Antar Bank Via Kliring Transfer Antar Bank Via RTGS Pembayaran Kartu Kredit bank lain Pembayaran PBB Sumber : Lampiran B-4

19 71 Responden di lokasi ATM menjadikan internet banking sebagai pilihan kedua dalam melakukan transaksi pembayaran tagihan kartu kredit ke bank lain. Sms banking juga menjadi pilihan kedua dalam melakukan hampis seluruh kegiatan transaksi. Layanan yang kadang-kadang digunakan untuk melakukan hampir keseluruhan transaksi adalah sms banking dan juga call mandiri khusus untuk transaksi transfer antar rekening bank mandiri. Layanan yang hampir tidak pernah digunakan dalam keseluruhan transaksi adalah layanan call mandiri. Untuk lebih jelasnya, pilihan pengguna dalam memanfaatkan layanan bisa dilihat pada tabel IV.8 Responden di lokasi ATM memiliki kecenderungan mengurangi kunjungannya ke kantor bank, karena beberapa transaksi bisa dialihkan pada layanan elektronis. Dalam penggunaan layanan elektronis selain ATM, penggunaannya bervariasi untuk berbagai macam jenis transaksi, tetapi tingkat penggunaanya sangat rendah karena mereka memang tidak melakukan transaksi-transaksi tersebut. 4.3 Identifikasi Pola Pergerakan Responden Untuk mengetahui karakteristik pergerakan dari responden, variabel yang digunakan adalah daerah asal sebelum datang ke ATM maupun kantor bank, alat transportasi yang digunakan untuk mencapai lokasi, waktu tempuh perjalanan, apakah ketika responden mendatangi kantor bank atau ATM merupakan tujuan utama perjalanan. Selain itu juga ditanyakan frekuensi ke kantor bank dan ke ATM, apakah dengan adanya e-banking terjadi pertambahan frekuensi dan jenis transaksi yang dilakukan, dan tujuan mereka mendatangi ATM atau kantor bank Pola Pergerakan Responden di Lokasi Kantor Bank Hasil survey dari responden di lokasi kantor bank menunjukkan bahwa ketika mereka mendatangi kantor bank, 80% dari responden berasal dari rumah sedangkan 20% lainnya daerah asalnya adalah dari kantor/kampus. Responden yang menggunakan kendaraan pribadi untuk mencapai lokasi sebesar 73.3% dan yang

20 72 menggunakan kendaraan umum adalah 26.7% dari responden. Waktu tempuh responden menuju kantor bank bervariasi dari 5-40 menit. Sebagian responden menempuh perjalanan ke kantor bank dalam waktu 5 menit. Ketika responden melakukan perjalanan ke kantor bank, 50% responden menyatakan bahwa hal tersebut merupakan tujuan utama, 50% lainnya menyatakan bahwa hal itu bukan merupakan tujuan utama. Untuk frekuensi ke kantor bank dalam setahun terakhir, 20% responden melakukan perjalanan ke kantor bank sebanyak 1 kali, 13.3% responden bank mengunjungi kantor bank sebanyak 2-5 kali, 36.7% responden sebanyak 6-12 kali, dan 30% responden mengunjungi kantor bank lebih dari 12 kali. Dalam hal frekuensi ke ATM dalam sebulan terakhir, 6.7% mengunjungi 1 kali, 66.7% ke ATM sebanyak 2-5 kali, 13.3% mengunjungi ATM 6-12 kali, dan sisanya sebanyak 13.3% mengunjungi ATM lebih dari 12 kali. 83.3% dari responden di lokasi bank menyatakan bahwa dengan tersedianya layanan ATM, membuat mereka menambah frekuensi transaksi, sisanya menyatakan adanya ATM tidak mengakibatkan pertambahan frekuensi transaksi. Pertambahan frekuensi transaksi untuk responden bank berkisar antara 2-3 kali. Adanya ATM mengakibatkan 72% responden bank bertambah frekuensi transaksinya menjadi 2 kali lipat, sisa 28% lainnya bertambah frekuensinya menjadi 3 kali lipat. Untuk jenis transaksi yang dilakukan, 60% responden bank jenis transaksinya bertambah. Untuk persentase tujuan mendatangi kantor bank, 30% mengunjungi kantor bank untuk penarikan uang tunai, 26.7% transfer antar rekening Bank Mandiri, dan 43.3% untuk tujuan lainnya. Dari hasil survey ini diketahui bahwa perjalanan ke kantor bank seimbang antara tujuan utama dan bukan tujuan utama. Kunjungan ke kantor bank bisa dianggap sebagai suatu kebutuhan yang cukup penting bagi nasabah. Umumnya daerah asal sebelum ke kantor bank adalah dari rumah, berarti kegiatan menuju lokasi kantor bank ini merupakan kegiatan yang terencana.

21 73 No 1 TABEL IV.9 KARAKTERISTIK PERGERAKAN RESPONDEN DI LOKASI KANTOR BANK Variabel Daerah asal sebelum ke lokasi ATM Frekuensi Persentase (%) Rumah Kantor/Kampus Belanja Lainnya Alat transportasi yang digunakan Kendaraan Pribadi Kendaraan Umum Jalan Kaki Lainnya Apakah perjalanan ke lokasi ATM merupakan tujuan 3 utama Ya Tidak Frekuensi ke kantor bank dalam 1 tahun terakhir 1 Kali Kali Kali Lebih dari 12 Kali Frekuensi ke ATM dalam 1 bulan terakhir 1 Kali Kali Kali Lebih dari 12 Kali Pertambahan frekuensi transaksi akibat adanya ATM Ya Tidak Pertambahan jenis transaksi akibat adanya ATM Ya Tidak Sumber : Lampiran B-2

22 74 Jumlah frekuensi ke kantor bank lebih sedikit dibanding dengan jumlah frekuensi ke ATM. Adanya ATM membuat responden mengurangi frekuensi ke kantor bank, tetapi menambah pergerakan ke ATM. Selain itu adanya ATM mengakibatkan responden menambah jenis dan frekuensi transaksinya Pola Pergerakan Responden di Lokasi ATM Hasil survey dari responden di lokasi ATM menunjukkan bahwa ketika mereka mendatangi kantor bank, 53.3% dari responden berasal dari rumah sedangkan 23.3% daerah asalnya adalah dari kantor/kampus, 10% responden daerah asalnya adalah belanja dan sisa 13.3% responden berasal dari tempat lainnya. Responden yang menggunakan kendaraan pribadi untuk mencapai lokasi sebesar 56.7 % dan yang menggunakan kendaraan umum adalah 43.3% dari responden. Variasi waktu tempuh responden ATM adalah menit. Persentase waktu tempuh yang paling banyak adalah 5-20 menit (50%). Ketika responden melakukan perjalanan ke ATM, 20% responden menyatakan bahwa hal tersebut merupakan tujuan utama, 80% lainnya menyatakan bahwa hal itu bukan merupakan tujuan utama. Untuk frekuensi ke kantor bank dalam setahun terakhir, 23.3% responden melakukan perjalanan ke kantor bank sebanyak 1 kali, 36.7% responden ATM mengunjungi kantor bank sebanyak 2-5 kali, 26.7% responden sebanyak 6-12 kali, dan 13.3% responden mengunjungi kantor bank lebih dari 12 kali. Dalam hal frekuensi ke ATM dalam sebulan terakhir, 13.3% mengunjungi 1 kali, 70% ke ATM sebanyak 2-5 kali, 13.3% mengunjungi ATM 6-12 kali, dan sisanya sebanyak 3.3% mengunjungi ATM lebih dari 12 kali. 90% dari responden di lokasi ATM menyatakan bahwa dengan tersedianya layanan ATM, membuat mereka menambah frekuensi transaksi, sisanya menyatakan adanya ATM tidak mengakibatkan pertambahan frekuensi transaksi. Pertambahan frekuensi transaksi untuk responden ATM berkisar antara 2-10 kali.

23 75 No 1 TABEL IV.10 KARAKTERISTIK PERGERAKAN RESPONDEN DI LOKASI ATM Variabel Daerah asal sebelum ke lokasi ATM Frekuensi Persentase (%) Rumah Kantor/Kampus Belanja Lainnya Alat transportasi yang digunakan Kendaraan Pribadi Kendaraan Umum Jalan Kaki Lainnya Apakah perjalanan ke lokasi ATM merupakan tujuan 3 utama Ya Tidak Frekuensi ke kantor bank dalam 1 tahun terakhir 1 Kali Kali Kali Lebih dari 12 Kali Frekuensi ke ATM dalam 1 bulan terakhir 1 Kali Kali Kali Lebih dari 12 Kali Pertambahan frekuensi transaksi akibat adanya ATM Ya Tidak Pertambahan jenis transaksi akibat adanya ATM Ya Tidak Sumber : Lampiran B-2

24 76 Adanya ATM mengakibatkan 44.4% responden ATM bertambah frekuensi transaksinya menjadi 2 kali lipat, 22.2% responden ATM bertambah frekuensinya menjadi 3 kali lipat. 14.8% bertambah menjadi 4 kali, 11.1% bertambah menjadi 5 kali lipat, dan sisa 7.4% bertambah menjadi 10 kali lipat. Untuk jenis transaksi yang dilakukan, 86.7% responden bank jenis transaksinya bertambah. Untuk persentase tujuan mendatangi kantor bank, 80% mengunjungi kantor bank untuk penarikan uang tunai sedangkan 20% lainnya untuk transfer antar rekening Bank Mandiri. Dari hasil survey ini diketahui bahwa perjalanan ke ATM umumnya bukan merupakan tujuan utama perjalanan. Daerah asal sebelum ke ATM sangat bervariasi, kunjungan ke ATM bisa dianggap sebagai kegiatan sampingan dan tidak terencana. Jumlah frekuensi ke kantor bank lebih sedikit dibanding dengan jumlah frekuensi ke ATM. Adanya ATM membuat responden mengurangi frekuensi ke kantor bank, tetapi menambah pergerakan ke ATM. Selain itu adanya ATM mengakibatkan responden menambah jenis dan frekuensi transaksinya. 4.4 Karakteristik Responden, Preferensi Penggunaan Layanan, dan Pola Pergerakan Responden Dari uraian karakteristik responden, karakteristik pergerakan, akses teknologi dan pilihan penggunaan layanan. Bisa ditarik suatu kesimpulan bahwa penyebaran dan pengembangan perangkat teknologi informasi dan komunikasi di Kota Bandung sudah cukup tinggi. Setelah mulai dikembangkan sejak belasan tahun yang lalu, masyarakat kini mulai akrab dengan telepon seluler dan internet. Hampir seluruh responden memiliki akses terhadap telepon seluler, telepon rumah dan juga akses internet. Namun penyebaran teknologi tersebut tidak berdampak langsung pada kota, penyebaran teknologi tidak langsung mengakibatkan masyarakat mengubah segala bentuk aktivitas kehidupan. Dampak yang ditimbulkan oleh teknologi pada kota merupakan sebuah proses bertahap dan ditentukan oleh bagaimana pemakaian teknologi informasi tersebut.

25 77 Saat ini masyarakat sampai pada tahapan mengakses dan memiliki perangkat teknologi informasi dan komunikasi yang ada, namun belum sampai pada tahapan pemanfaatan yang maksimal. Walaupun akses teknologi di kalangan responden sudah sangat tinggi, namun teknologi tersebut belum sepenuhnya digunakan untuk mempermudah transaksi. Beberapa transaksi yang bisa dialihkan pada jenis layanan lain yang tidak memerlukan adanya pergerakan tetap dilakukan di kantor bank ataupun ATM. Bahkan ketersediaan ATM yang ada dimana-mana dan bisa diakses dalam waktu 24 jam justru membuat nasabah menambah frekuensi dan jenis transaksi yang dilakukan. Dari hasil uji keterkaitan, beberapa variabel dalam karakteristik responden, karakteristik pergerakan,dan preferensi penggunaan layanan didapatkan hasil bahwa variabel yang mempunyai keterkaitan dengan variabel lainnya adalah, pendapatan, umur dan pekerjaan. Ketiga variabel tersebut terkait dengan frekuensi ke kantor bank. Keterkaitan ketiga variabel tersebut bisa dianalisis seperti di bawah ini. Pendapatan TABEL IV.11 KETERKAITAN ANTARA PENDAPATAN DAN FREKUENSI KE KANTOR BANK Frekuensi ke kantor bank dalam 1 tahun 6-12 kali lebih dari 12 kali Total 1 kali 2-5 kali < Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Total Ket: Signifikan pada dua arah (chi-square=0.000) Koefisien Kontigensi Sumber: Lampiran B-5

26 78 Dari tabel IV.11 bisa dilihat bahwa semakin besar pendapatan, maka frekuensi ke kantor bank juga semakin besar. Besarnya pendapatan berpengaruh pada frekuensi ke kantor bank, karena semakin besar pendapatan, kebutuhan akan transaksi pun semakin besar. Sedangkan transaksi yang dibutuhkan tidak semuanya tersedia dalam bentuk layanan elektronis. Maka untuk mengakses transaksi tersebut, harus mendatangi kantor bank. Selain itu dengan jumlah pendapatan yang besar, kemungkinan ada pendapatan yang disisihkan dan ditabung. Untuk transaksi penyetoran tersebut, harus dilakukan di kantor bank. Hasil crosstabulasi kedua yang menunjukkan adanya keterkaitan ialah crosstabulasi antara pekerjaan dan frekuensi ke kantor bank. Pekerjaan yang berbeda membuat kebutuhan akan jenis transaksi berbeda satu sama lain. Ada beberapa pekerjaan yang mengharuskan melakukan transaksi keuangan yang tidak bisa dilakukan melalui layanan elektronis, seperti transfer valas, pengambilan uang dalam jumlah besar, dan lain sebagainya. Pekerjaan TABEL IV.12 KETERKAITAN ANTARA PEKERJAAN DAN FREKUENSI KE KANTOR BANK Frekuensi ke kantor bank dalam 1 tahun 6-12 kali lebih dari 12 kali Total 1 kali 2-5 kali ibu rumah tangga pelajar/mahasiswa pegawai negeri sipil karyawan swasta lainnya Total Ket: Signifikan pada dua arah (chi-square=0.044) Koefisien Kontigensi Sumber: Lampiran B-5

27 79 Variabel terakhir yang mempunyai keterkaitan setelah dilakukan uji independen ialah keterkaitan antara umur dan frekuensi ke kantor bank. Selain perbedaan umur menyebabkan tingkat kemampuan dalam menggunakan perangkat teknologi informasi dan komunikasi berbeda. Tingkat umur juga mempengaruhi banyaknya transaksi yang dilakukan. Orang yang sudah berumur biasanya sudah berkeluarga sehingga mereka melakukan transaksi yang bervariasi sehubungan dengan kebutuhan keluarganya. Umur TABEL IV.13 KETERKAITAN ANTARA UMUR DAN FREKUENSI KE KANTOR BANK Frekuensi ke kantor bank dalam 1 tahun 6-12 kali lebih dari 12 kali 1 kali 2-5 kali Total < > Total Ket: Signifikan pada dua arah (chi-square=0.018) Koefisien Kontigensi Sumber: Lampiran B-5 Kebutuhan seseorang akan pelayanan jasa, tergantung pada kondisi sosioekonominya. Tingkat umur, penghasilan dan jenis pekerjaan yang berbeda membutuhkan layanan jasa yang berbeda baik dari segi jenis maupun jumlah layanan. Sehingga dalam menentukan kebutuhan akan layanan, perkembangan populasi tidak bisa hanya dilihat dari perkembangan jumlah, tapi struktur dari jumlah tersebut harus diperhatikan. Dalam memanfaatkan layanan yang ada, pengguna membutuhkan waktu untuk beradaptasi, layanan e-banking selain ATM telah dikembangkan sejak 10 tahun yang lalu, namun tingkat pemanfaatannya masih rendah. Walaupun nasabah sudah terdaftar pada layanan tersebut, namun mereka masih belum sadar bahwa layanan

28 80 tersebut bisa memudahkan mereka melakukan transaksi dan mengurangi pergerakan. Layanan-layanan tersebut dianggap rumit, susah diakses serta harus meluangkan waktu untuk menggunakannya. ATM sendiri dikembangkan sejak 20 tahun yang lalu, sehingga masyarakat sudah sangat akrab dengan layanan ini. Selain itu bentuk ATM yang berupa fisik dan bisa dirasakan juga bisa menjadi salah satu alasan mengapa layanan ini lebih mudah diterima. Layanan e-banking lainnya tidak mempunyai bentuk fisik sehingga nasabah ragu dalam memanfaatkan layanan tersebut. Antara ATM dan bank, nasabah lebih memilih menggunakan ATM, keberadaan bank mulai tergantikan dengan adanya ATM. Namun tidak semua fasilitas tersedia di ATM, seperti penarikan uang dalam jumlah banyak, transaksi valas, penyetoran tabungan dan transfer pada bank yang belum online. Ketidaktersediaan layanan tertentu ini juga yang membuat layanan e-banking selain ATM belum bisa dimanfaatkan secara maksimal. Saat ini dalam melakukan transaksi dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa menggunakan uang tunai, sehingga kebutuhan untuk melakukan penarikan uang tunai masih sangat besar dan transaksi tersebut hanya bisa dilakukan di ATM dan kantor bank. Secara keseluruhan, pengembangan layanan elektronis masih merupakan komplementer dari kegiatan transaksi perbankan yang ada, layanan tersebut hanya mengganti sebagian dari kebutuhan layanan nasabah serta menambah pilihan bagi pengguna dalam melakukan transaksi, tetapi tidak bisa menggantikan seluruh kebutuhan nasabah dalam melakukan transaksi. Perjalanan ke kantor bank dan ke ATM bukanlah tujuan utama sehingga nasabah lebih memilih bertransaksi di lokasi yang mudah diakses dan waktu tempuh yang lebih singkat. Hal ini membuat nasabah nyaman melakukan transaksi di kantor bank dan ATM karena lokasi yang strategis dari kedua layanan tersebut, sambil melakukan kegiatan lain nasabah bisa mampir ke kantor bank ataupun ATM. Selain itu perintah transaksinya mudah, nasabah yang awam dengan teknologi tidak perlu bingung.

29 81 Dengan menggunakan layanan e-banking selain ATM, nasabah sebenarnya bisa melakukan transaksi dimana saja dan kapan saja. Namun karena dalam mengakses teknologi juga harus melakukan perjalanan dan pengguna masih belum mampu menggunakan teknologi tersebut untuk kebutuhan praktis, maka layananlayanan tersebut belum dimanfaatkan dengan maksimal. Selain itu pengguna juga menganggap bahwa perintah transaksinya rumit. Sebenarnya jika dibandingkan, perintah transaksi internet banking dan sms banking juga mudah dilakukan, pada layanan sms banking, beberapa provider sudah menyediakan menu layanannya sehingga nasabah tidak perlu bingung mengetik perintah transaksi. Tetapi karena layanan tersebut belum akrab, nasabah takut untuk menggunakannya. Sampai saat ini nasabah lebih memilih menggunakan layanan yang bisa diakses secara fisik, aksesibilitas dalam bentuk teknologi belum begitu dimanfaatkan. Kehadiran layanan elektronis mengganti sebagian dari kebutuhan pergerakan responden, hal ini dibuktikan dengan berkurangnya jumlah kunjungan ke kantor bank akibat adanya ATM. Pengurangan jumlah frekuensi ini terjadi karena sebagian transaksi yang disediakan di ATM bisa menggantikan transaksi di kantor bank. Namun kehadiran ATM juga menambah frekuensi dan jenis transaksi yang dilakukan, dan menimbulkan kebutuhan pergerakan baru. Lokasi ATM yang jumlahnya lebih banyak, membuat nasabah nyaman mengunjungi ATM. Selain itu kedekatan ATM dengan kegiatan lain, membuat responden mau melakukan perjalanan dengan waktu tempuh yang lebih lama, karena mereka menempuh perjalanan ke ATM sambil menuju tempat kegiatan lain. Perbandingan waktu tempuh antara kunjungan ke lokasi kantor bank dan lokasi ATM bisa dilihat pada gambar 4.1.

30 82 Gambar 4.1 Perbandingan Waktu Tempuh Responden Menuju Lokasi ATM dan Kantor Bank Perkembangan layanan baru, tidak mensubstitusi seluruh kegiatan transaksi yang dibutuhkan oleh responden, pengembangan layanan tersebut hanya mensubstitusi sebagian transaksi dan menimbulkan kebutuhan transaksi baru. Pergerakan yang terjadi juga bukan merupakan subsitusi dari pergerakan yang dibutuhkan, namun hanya berupa komplementer dari kebutuhan pergerakan. Bisa ditarik kesimpulan bahwa adanya layanan elektronis mempengaruhi pergerakan responden. Ada peralihan pergerakan dari kantor bank menuju ATM. Namun pergerakan yang terjadi tidak digantikan sepenuhnya. Peralihan pergerakan dari kantor bank ke ATM ini juga diikuti dengan pertambahan jumlah pergerakan. Kunjungan ke ATM frekuensinya lebih banyak dibanding frekuensi ke kantor bank. Adanya ATM mengakibatkan terjadinya pertambahan frekuensi dan juga jenis transaksi yang dilakukan. Perubahan pergerakan ini memberikan dampak positif dan juga negatif, dampak positifnya adalah pergerakan yang tadinya menuju ke kantor bank, sebagian dialihkan ke ATM yang letaknya umumnya berada di dalam lokasi

31 83 kegiatan lain, jadi pergerakan yang terjadi merupakan pergerakan di dalam lokasi tersebut. Sambil melakukan kegiatan lain, responden bisa melakukan kebutuhan transaksinya. Sedangkan dampak negatifnya adalah perubahan layanan yang terjadi mengakibatkan meningkatnya kebutuhan pergerakan dan pergerakan yang dilakukan mempunyai waktu tempuh yang lebih lama. Selain itu pergerakan yang terjadi hanya merupakan pengganti beberapa kebutuhan transaksi jadi tidak sepenuhnya mengurangi pergerakan, justru menambah jumlah pergerakan. 4.5 Pemilihan Lokasi Layanan Jasa Perbankan Untuk melihat bagaimana pemilihan lokasi layanan jasa perbankan saat ini, akan dilihat perkembangan lokasi layanan jasa perbankan di wilayah studi dan pertimbangan pemilihan lokasi bank Perkembangan Lokasi Layanan Jasa Perbankan Pada awal perkembangan bank di Kota Bandung, pusat kota menjadi pilihan utama bagi bank dalam memilih lokasi kantor. Yang menjadi alasan mengapa bank berlokasi pada pusat kota adalah kedekatan dengan perdagangan, keuntungan aglomerasi, kemudahan akses dan kemudahan melakukan komunikasi dengan pihak lain. Pada periode tahun 1990 terdapat perubahan pola distribusi kantor bank. Distribusi lokasi kantor bank yang tadinya memusat di kawasan pusat kota mengalami penyebaran dan mulai terkonsentrasi di kawasan pinggiran. Kantor-kantor bank di Kota Bandung pada tahun 1980, lokasinya sebagian besar terkonsentrasi pada kawasan pusat kota. Pada tahun 1990, mulai bermunculan kantor bank yang berlokasi di luar kawasan pusat kota (pinggiran), terutama pada bagian utara kota. Tiga alasan utama yang menyebabkan perubahan ini ialah terjadinya penyebaran perdagangan pada kawasan pinggiran, berkembangnya kawasan-kawasan permukiman baru di kawasan pinggiran dan penyebaran fasilitas telekomunikasi.

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bagian ini, akan dibahas temuan dan kesimpulan studi yang didapat berdasarkan hasil analisis yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Temuan studi ini merupakan dasar

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan hasil pengolahan data beserta analisis terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut: 5.1 Pengujian Kuesioner Pretest Pretest

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengadopsi Teknologi Informasi terutama Internet. Internet telah

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengadopsi Teknologi Informasi terutama Internet. Internet telah 1.1 Latar belakang penelitian BAB I PENDAHULUAN Teknologi informasi mempunyai pengaruh yang signifikan dalam kehidupan banyak orang di seluruh dunia. Berbagai aktivitas dapat dikerjakan dengan mengadopsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi merupakan hal yang wajib. Peranan teknologi dalam. transaksi perbankan, sehingga meningkatkan retensi penggunaan jasa

BAB I PENDAHULUAN. teknologi merupakan hal yang wajib. Peranan teknologi dalam. transaksi perbankan, sehingga meningkatkan retensi penggunaan jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perbankan saat ini sangatlah pesat. Banyaknya pesaing menyebabkan perusahaan sulit untuk mempertahankan nasabah agar tetap loyal. Banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Perkembangan teknologi telah memberi dampak yang signifikan terhadap perkembangan layanan jasa perbankan. Jika dahulu nasabah harus berkunjung ke bank setiap kali akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Automatic Teller Machine (ATM) dan electronic banking (e-banking)

BAB 1 PENDAHULUAN. Automatic Teller Machine (ATM) dan electronic banking (e-banking) BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan layanan perbankan tidak lagi hanya dengan slogan layanan yang aman dan terpercaya, namun juga mampu memberikan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disalurkan dan diinvestasikan ke sektor-sektor ekonomi yang produktif.

BAB I PENDAHULUAN. disalurkan dan diinvestasikan ke sektor-sektor ekonomi yang produktif. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi membantu kelancaran sistem pembayaran dan juga sebagai lembaga atau sarana dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan hal yang tidak terlepaskan dari kehidupan manusia sehari-hari, baik dalam pekerjaan, sekolah maupun untuk sekedar hiburan. Teknologi berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang

BAB I PENDAHULUAN. kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kemampuan sumber daya manusia yang sangat inovatif dan kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang tinggi. Perkembangan

Lebih terperinci

KUESIONER. Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas partisipasi

KUESIONER. Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas partisipasi KUESIONER Pengantar KepadaYTH Nasabah Bank BRI Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas partisipasi Anda sebagai responden dalam survei ini. Kuesioner berikut dirancang untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian survei yang telah dilakukan menghasilkan data sebagai berikut : Statistik Deskriptif untuk persepsi responden terhadap variabel Dependen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Maraknya bisnis di Indonesia akhir-akhir ini via Internet diyakini memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Maraknya bisnis di Indonesia akhir-akhir ini via Internet diyakini memiliki BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Maraknya bisnis di Indonesia akhir-akhir ini via Internet diyakini memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Tingginya jumlah pengguna Internet yang melakukan

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN K-13 A. Pengertian Sistem Pembayaran Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN K-13 A. Pengertian Sistem Pembayaran Tujuan Pembelajaran K-13 Kelas X ekonomi SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan sistem pembayaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler saat ini telah menjadi alat komunikasi serta informasi

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler saat ini telah menjadi alat komunikasi serta informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Telepon seluler saat ini telah menjadi alat komunikasi serta informasi yang memiliki peran sangat penting dalam kehidupan masyarakat dan telah berkembang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan bagi penggunannya serta membuat lebih efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan bagi penggunannya serta membuat lebih efektif dan efisien 1 BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Teknologi sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Tidak dapat dipungkiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kita telah menghadapi suatu era dimana keberhasilan strategi pemasaran suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Kita telah menghadapi suatu era dimana keberhasilan strategi pemasaran suatu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kita telah menghadapi suatu era dimana keberhasilan strategi pemasaran suatu perusahaan tergantung keberhasilan mereka dalam menarik minat konsumen apakah melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi muncul banyak nya usaha jasa baru.

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi muncul banyak nya usaha jasa baru. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan usaha pada sektor jasa saat ini telah memperlihatkan kemajuan yang sangat pesat. Hal ini terjadi seiring dengan perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sejalan dengan perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi, jasa pelayanan transaksi perbankan juga berkembang pesat. Guna meningkatkan pelayanan terhadap

Lebih terperinci

BTPN Taseto Bisnis. Informasi Biaya. Gratis. Rp. 500,- / lembar Rp. 500,- / lembar Rp. 500,- / lembar

BTPN Taseto Bisnis. Informasi Biaya. Gratis. Rp. 500,- / lembar Rp. 500,- / lembar Rp. 500,- / lembar Tabungan dan Giro Taseto Premium Taseto Bisnis Tabungan Pasti (sebelumnya Tabungan Citra) Giro Setoran awal minimum Rp. 1.000.000,- Rp. 10.000.000,- Rp. 50.000,- Rp. 500.000,- (perorangan) Rp. 1.000.000,-

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa variabel kualitas produk mobile

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Layanan online yang diberikan oleh BRI pada dasarnya terdiri dari penyediaan layanan ATM, mobile banking, phone banking, dan internet banking. Semua fasilitas

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. sependapat dalam buku Bunga Rampai Hukum Ekonomi Dan Hukum

BAB I PENGANTAR. sependapat dalam buku Bunga Rampai Hukum Ekonomi Dan Hukum 1 BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peran sangat besar dalam perekonomian, dimana peranan Bank adalah sebagai penyimpan dana dan penyalur dana. Peran

Lebih terperinci

Solusi Cerdas Bisnis Anda

Solusi Cerdas Bisnis Anda PermataSME Cash Management Solusi Cerdas Bisnis Anda GRATIS biaya transaksi LLG, RTGS, Transfer online melalui Permatae-Business sampai dengan 31 Desember 2015 Jutaan Keluarga. Satu Bank. SME Cash Management

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang bertujuan menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan lainnya. Menurut undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih di era modern saat ini, membuat sebagian orang dituntut untuk mampu dan paham mengenai perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan dapat dilakukan oleh pelaku dengan wilayah yang berdekatan

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan dapat dilakukan oleh pelaku dengan wilayah yang berdekatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan kondisi perekonomian saat ini dimana terjadi persaingan yang cukup keras, memaksa pelakunya untuk efisien dalam segala hal, termasuk dalam melakukan

Lebih terperinci

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) Rekening Ponsel

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) Rekening Ponsel FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) Rekening Ponsel 1. Q: Apa itu Rekening Ponsel? A: Rekening Ponsel adalah layanan terbaru dari mobile banking CIMB Niaga (Go Mobile) yang memungkinkan penggunanya untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bahwa semua tujuan yang telah ditetapkan penulis dapat dicapai dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bahwa semua tujuan yang telah ditetapkan penulis dapat dicapai dengan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Didalam bab ini penulis menjelaskan kesimpulan yang diperoleh dari bab bab yang sebelumnya telah dibahas. Didalam bab ini juga penulis menjelaskan bahwa semua

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Internet Banking dan Mobile Banking. baik dari produk yang sifatnya konvensional maupun yang baru.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Internet Banking dan Mobile Banking. baik dari produk yang sifatnya konvensional maupun yang baru. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Internet Banking dan Mobile Banking Internet banking merupakan suatu bentuk pemanfaatan media internet oleh bank untuk mempromosikan dan sekaligus

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Garuda Indonesia sebagai pioneer dalam industri penerbangan di Indonesia selalu dihadapkan dengan tantangan baru. Hal ini terjadi karena kini pelanggan Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi/ perusahaan penyusunan strategi sangat diperlukan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. organisasi/ perusahaan penyusunan strategi sangat diperlukan untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Strategi merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan. Di dalam suatu organisasi/ perusahaan penyusunan strategi sangat diperlukan untuk mencapai tujuan dari organisasi/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat oleh banyaknya produsen yang terlibat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat oleh banyaknya produsen yang terlibat dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan yang semakin ketat oleh banyaknya produsen yang terlibat dalam pemenuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara No : L / P KUESIONER Kuesioner ini disebarkan dengan tujuan untuk pengumpulan data dalam rangka penulisan skripsi yang berjudul ANALISIS POTENSI MENABUNG DAN PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP PERBANKAN SYARIAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang semakin maju membuat setiap perusahaan harus mampu untuk melakukan penyesuaian terhadap perkembangan

Lebih terperinci

Petunjuk Penggunaan ATM Mandiri

Petunjuk Penggunaan ATM Mandiri Petunjuk Penggunaan ATM Mandiri DAFTAR ISI Menu...3 Masukan Kartu...4 Pilih Bahasa...4 Masukan PIN...4 Menu...5 Pembayaran / Pembelian...6 Menu Pembayaran / Pembelian...7 Pembayaran Listrik / PLN...7 Open

Lebih terperinci

PROSEDUR PELAKSANAAN REKENING TABUNGAN SIMPEDES DI BANK BRI CABANG PEMBANTU UNAIR SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PROSEDUR PELAKSANAAN REKENING TABUNGAN SIMPEDES DI BANK BRI CABANG PEMBANTU UNAIR SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PELAKSANAAN REKENING TABUNGAN SIMPEDES DI BANK BRI CABANG PEMBANTU UNAIR SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Salah Satu Penyelesaian Program Pendidikan Diploma III Jurusan

Lebih terperinci

V. SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan diuraikan pada bab-bab

V. SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan diuraikan pada bab-bab V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memudahkan nasabah dalam bertransaksi yaitu internet banking. Inovasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk memudahkan nasabah dalam bertransaksi yaitu internet banking. Inovasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dunia perbankan sedang melakukan inovasi layanan berbasis internet untuk memudahkan nasabah dalam bertransaksi yaitu internet banking. Inovasi layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya, tujuan pelayanan perbankan salah satunya mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi. Pihak bank berusaha meningkatkan jasa pelayanan guna mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I BAB I PENDAHULUAN

BAB I BAB I PENDAHULUAN BAB I BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini perkembangan pemanfaatan teknologi internet untuk melakukan transaksi bisnis di Indonesia telah maju dengan pesat, dimana trend ini terlihat dengan

Lebih terperinci

UNISKA TABUNGAN

UNISKA TABUNGAN UNISKA - 2016 TABUNGAN A. Pengertian Tabungan adalah simpanan dana masyarakat atau pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat syarat tertentu yang telah di sepakati antara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang mengapa studi ini dilakukan serta rumusan dan pertanyaan penelitian yang penting untuk dijawab. Bab ini juga menguraikan tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN NOBUPAY

SYARAT DAN KETENTUAN NOBUPAY SYARAT DAN KETENTUAN NOBUPAY DEFINISI 1. Bank adalah PT Bank Nationalnobu Tbk. 2. Aplikasi NobuPay adalah aplikasi yang dapat diakses melalui smartphone atau sarana lainnya yang akan ditentukan Bank kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbankan harus memiliki keunggulan kompetitif antara lain adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. perbankan harus memiliki keunggulan kompetitif antara lain adalah dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis industri perbankan di Indonesia dewasa ini telah berkembang dengan pesat. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor seperti masifnya pemasaran jasa perbankan

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. Pentingnya teknologi informasi dalam bisnis tidak diragukan lagi. Banyak

BAB. I PENDAHULUAN. Pentingnya teknologi informasi dalam bisnis tidak diragukan lagi. Banyak BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pentingnya teknologi informasi dalam bisnis tidak diragukan lagi. Banyak perusahaan di dunia berkeinginan untuk mengubah dirinya menjadi pembangkit daya (power house)

Lebih terperinci

ANALISIS ADOPSI TEKNOLOGI ANJUNGAN TUNAI MANDIRI (ATM) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PENERIMAAN TEKNOLOGI (STUDI KASUS : BANK MANDIRI CABANG KELAPA DUA)

ANALISIS ADOPSI TEKNOLOGI ANJUNGAN TUNAI MANDIRI (ATM) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PENERIMAAN TEKNOLOGI (STUDI KASUS : BANK MANDIRI CABANG KELAPA DUA) ANALISIS ADOPSI TEKNOLOGI ANJUNGAN TUNAI MANDIRI (ATM) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PENERIMAAN TEKNOLOGI (STUDI KASUS : BANK MANDIRI CABANG KELAPA DUA) http://www.gunadarma.ac.id/ OLEH : AHMAD SOLEHUDIN (30402072)

Lebih terperinci

BAB XI TEKNOLOGI PERBANKAN

BAB XI TEKNOLOGI PERBANKAN BAB XI TEKNOLOGI PERBANKAN A. Indikator Teknologi Sistem Informasi Perbankan Indikator teknologi sistem informasi perbankan yaitu: 1. Platform perangkat computer (main frame, minicomputer, PC LAN) 2. Media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Pada situasi persaingan perbankan, bank-bank membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Pada situasi persaingan perbankan, bank-bank membutuhkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan jasa produk perbankan semakin meningkat, seiring meningkatnya pengetahuan atau kemajuan. Pada situasi persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Bank memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan uang, penyaluran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Bank memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan uang, penyaluran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan uang, penyaluran kredit dan juga perantara dalam lalu lintas pembayaran. Era sekarang ini perbankan memegang peranan

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK TABUNGAN D-SAVE

RINGKASAN INFORMASI PRODUK TABUNGAN D-SAVE RINGKASAN INFORMASI PRODUK TABUNGAN D-SAVE Penjelasan Produk Jenis Produk Penerbit DATA RINGKAS Tabungan D-Save adalah salah satu produk tabungan dalam mata uang Rupiah (Rp) yang dikeluarkan oleh PT Bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Pos Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Pos Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Pos Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam kegiatan pelayanan lalu lintas informasi, uang dan barang. Salah satu diferensiansi

Lebih terperinci

Table of Contents FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ)

Table of Contents FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) Table of Contents Rekening Ponsel... 2 PENDAFTARAN... 5 PENGGUNAAN... 6 Pengisian dana ke dalam Rekening Ponsel... 6 Pengisian pulsa (reload) prabayar dengan menggunakan Rekening Ponsel... 7 Pengiriman/penerimaan

Lebih terperinci

BOKS 3 Survei Optimalisasi Penggunaan Alat Pembayaran Non Tunai Di Sulawesi Tenggara

BOKS 3 Survei Optimalisasi Penggunaan Alat Pembayaran Non Tunai Di Sulawesi Tenggara BOKS 3 Survei Optimalisasi Penggunaan Alat Pembayaran Non Tunai Di Sulawesi Tenggara Salah satu tugas Bank Indonesia sesuai dengan UU No.23/1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No.3/2004 adalah mengatur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan konsumen lama. Perusahaan harus mampu membaca peluang

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan konsumen lama. Perusahaan harus mampu membaca peluang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi sekarang, perkembangan teknologi begitu pesat. Perkembangan teknologi membuat kebutuhan manusia terhadap informasi semakin komplek. Hal ini terlihat

Lebih terperinci

mandiri virtual account

mandiri virtual account PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN mandiri virtual account HIMPSI (Himpunan Psikologi Indonesia) Call mandiri 14000 atau (021) 5299-7777 Terdepan, Terpercaya, Tumbuh bersama Anda. MANDIRI VIRTUAL ACCOUNT (MVA)

Lebih terperinci

PETUNJUK LAYANAN MELALUI ATM

PETUNJUK LAYANAN MELALUI ATM Layanan melalui ATM BNI : 1. Pilih menu TRANSFER kemudian pilih REKENING yang akan didebit PILIH TRANSAKSI YANG ANDA INGINKAN GANTI PIN PENARIKAN TUNAI PILIH PEMINDAHBUKUAN YANG ANDA INGINKAN DARI REKENING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi, para pelaku bisnis di dunia dihadapkan pada perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi membutuhkan teknologi informasi agar

Lebih terperinci

FAQ MEGA MOBILE Apa itu layanan Mega Mobile? Apa saja syarat untuk memperoleh atau menggunakan layanan Mega Mobile?

FAQ MEGA MOBILE Apa itu layanan Mega Mobile? Apa saja syarat untuk memperoleh atau menggunakan layanan Mega Mobile? FAQ MEGA MOBILE 1. Apa itu layanan Mega Mobile? Mega Mobile adalah layanan perbankan yang disediakan bagi nasabah untuk mengakses rekeningnya dan melakukan transaksi perbankan non tunai dengan mengirimkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat telah mempengaruhi industri perbankan, seperti hal nya Mobile Banking

BAB I PENDAHULUAN. pesat telah mempengaruhi industri perbankan, seperti hal nya Mobile Banking BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangMasalah Pada era globalisasi dengan kemajuan informasi dan teknologi yang pesat telah mempengaruhi industri perbankan, seperti hal nya Mobile Banking merupakan salah

Lebih terperinci

PENINGKATAN PENGGUNAAN Mobile BankingSEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG SIDOARJO

PENINGKATAN PENGGUNAAN Mobile BankingSEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG SIDOARJO PENINGKATAN PENGGUNAAN Mobile BankingSEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG SIDOARJO RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : MOCHAMMAD IMANNUDIN NIM : 2013111033 SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat kita terutama yang hidup di perkotaan atau kota-kota besar

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat kita terutama yang hidup di perkotaan atau kota-kota besar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat kita terutama yang hidup di perkotaan atau kota-kota besar sudah tidak asing lagi jika mendengar kata bank. Bahkan sekarang ini sebagian besar masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, hlm. 185

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, hlm. 185 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan syariah adalah salah satu lembaga keuangan yang memiliki pengaruh besar dalam roda perekonomian masyarakat. Bank adalah sebuah lembaga bagi masyarakat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pelanggan pada kondisi pasar yang kompetitif merupakan faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu utama dari bisnis pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pihak yang kekurangan dana adalah pihak yang mengambil kredit pada

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pihak yang kekurangan dana adalah pihak yang mengambil kredit pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini kemajuan teknologi dan perkembangan perekonomian begitu pesat. Dimana lembaga keuangan dan perbankan memiliki peranan penting dalam perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perkembangan sistem berbasis teknologi khususnya yang berkaitan dengan internet berpengaruh terhadap perusahaan termasuk perbankan untuk berinteraksi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari pendahuluan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari pendahuluan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari pendahuluan sampai dengan pembahasan mengenai Pengaruh Atribut Produk Tabungan Tandamata Terhadap Keputusan Menabung Nasabah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan Transaksi Non-Tunai di Indonesia dalam beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan Transaksi Non-Tunai di Indonesia dalam beberapa tahun BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penggunaan Transaksi Non-Tunai di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang cukup pesat. Disatu sisi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. portal internet yang memungkinkan nasabah untuk menggunakan berbagai

BAB II LANDASAN TEORI. portal internet yang memungkinkan nasabah untuk menggunakan berbagai BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Online Banking Pikkarainen et. al., (2004) mendefinisikan online banking sebagai sebuah portal internet yang memungkinkan nasabah untuk menggunakan berbagai layanan perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat memudahkan dalam pekerjaan atau kegiatan sehari hari. Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. sangat memudahkan dalam pekerjaan atau kegiatan sehari hari. Teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini teknologi semakin maju dan berkembang dengan pesat, teknologi sangat memudahkan dalam pekerjaan atau kegiatan sehari hari. Teknologi membuat kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, bank merupakan salah satu media transaksi keuangan. Bank memberikan berbagai fasilitas dalam memudahkan proses transaksi keuangan.

Lebih terperinci

Pengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Pengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1.1. Globalisasi dan Kemajuan Teknologi Pada era globalisasi saat ini transaksi barang dan jasa bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Mobilitas masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain. Media yang digunakan untuk pemindahan nilai uang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan di dunia ingin mengubah dirinya menjadi pembangit daya (power

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan di dunia ingin mengubah dirinya menjadi pembangit daya (power BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pentingnya teknologi informasi dalam bisnis tidak diragukan lagi. Banyak perusahaan di dunia ingin mengubah dirinya menjadi pembangit daya (power house) bisnis global

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian Persepsi dan Tingkat Pemahaman Masyarakat Kota Medan Terhadap Produk-Produk Perbankan (Financial Inclusion)

Kuesioner Penelitian Persepsi dan Tingkat Pemahaman Masyarakat Kota Medan Terhadap Produk-Produk Perbankan (Financial Inclusion) Kuesioner Penelitian Persepsi dan Tingkat Pemahaman Masyarakat Kota Medan Terhadap Produk-Produk Perbankan (Financial Inclusion) Assamualaikum Wr Wb. Salam sejahtera Dalam rangka menunjang kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi yang sudah di modernisasi dan juga dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi yang sudah di modernisasi dan juga dapat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan dan perkembangan teknologi yang diiringi dengan perkembangan sistem informasi berbasis teknologi terjadi begitu pesat di era globalisasi ini. Dengan adanya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan-pembahasan yang telah dikemukakan dari hasil penelitian dibankbri Cabang Surabaya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Tabungan Junior adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibuka tetapi dapat dilihat dari munculnya produk-produk baru dengan segala

BAB I PENDAHULUAN. dibuka tetapi dapat dilihat dari munculnya produk-produk baru dengan segala 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar bank saat ini semakin ketat. Saat ini, tumbuh dan berkembangnya bank tidak hanya ditandai dengan banyaknya kantor cabang yang dibuka tetapi dapat

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF WAHYU BINUKO UJANG SUMARWAN KIRBRANDOKO

RINGKASAN EKSEKUTIF WAHYU BINUKO UJANG SUMARWAN KIRBRANDOKO RINGKASAN EKSEKUTIF WAHYU BINUKO, 2005. Preferensi Nasabah Terhadap Layanan ATM Implikasinya Bagi Rekomendasi Pemasaran. Dibawah bimbingan UJANG SUMARWAN dan KIRBRANDOKO. Bisnis consumer banking merupakan

Lebih terperinci

FAQ LAYANAN MEGA MOBILE

FAQ LAYANAN MEGA MOBILE FAQ LAYANAN MEGA MOBILE 1. Apa itu layanan Mega Mobile? Mega Mobile adalah layanan perbankan yang disediakan bagi nasabah untuk mengakses rekeningnya dan melakukan transaksi perbankan non tunai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hlm Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002,

BAB I PENDAHULUAN. hlm Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Persaingan dalam dunia perbankan semakin lama semakin ketat dan pasar perbankan berkembang sangat dinamis, sedangkan keuntungan yang didapat dari produk-produk yang ditawarkan

Lebih terperinci

Virtual Account Petunjuk Layanan Pembayaran

Virtual Account Petunjuk Layanan Pembayaran Virtual Account Petunjuk Layanan Pembayaran P T B A N K N E G A R A I N D O N E S I A (P E R S E R O) T B K Layanan melalui ATM BNI : 1. Pilih menu TRANSFER kemudian pilih REKENING yang akan didebit PILIH

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Secara keseluruhan ditemukan bahwa karakteristik perilaku pergerakan belanja penduduk wilayah studi adalah sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN. Secara keseluruhan ditemukan bahwa karakteristik perilaku pergerakan belanja penduduk wilayah studi adalah sebagai berikut : BAB V KESIMPULAN Bab ini merupakan hasil kesimpulan tentang kajian pola pergerakan belanja penduduk Bandung Timur. Hasil studi ini diharapkan menjadi masukan informasi bagi berbagai pihak yang berkepentingan.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anonim Mobile Banking BCA Keamanannya Berlapis. Sinar Harapan.

DAFTAR PUSTAKA. Anonim Mobile Banking BCA Keamanannya Berlapis. Sinar Harapan. 65 DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2003. Mobile Banking BCA Keamanannya Berlapis. Sinar Harapan. Arikunto. 2002. Statistik. Jakarta: LP3ES Bayu. 2005. ebanking. www.google.com Engel, Blackwell dan Miniard. 1994.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. khawatir jika memiliki banyak uang karena mereka memiliki sarana yang aman

BAB I PENDAHULUAN UKDW. khawatir jika memiliki banyak uang karena mereka memiliki sarana yang aman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan adalah sarana masyarakat untuk menyimpan uang yang diperoleh mereka, mereka berkerja dan memperoleh uang lalu menyimpan uang mereka ke bank dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur gas baru dan akuisisi blok migas diberbagai wilayah di Indonesia. Di

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur gas baru dan akuisisi blok migas diberbagai wilayah di Indonesia. Di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Perusahaan Gas Negara (PGN) semakin memantapkan posisinya sebagai BUMN yang memiliki komitmen dan konsistensi dalam pengembangan insfrakstruktur dan pemanfaatan

Lebih terperinci

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) Layanan Branchless Banking

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) Layanan Branchless Banking FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) Layanan Branchless Banking Layanan Branchless Banking Q : Apakah yang dimaksud dengan layanan Branchless Banking? A : layanan sistem perbankan terbatas yang dilakukan tidak

Lebih terperinci

@UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, penggunaan teknologi

@UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, penggunaan teknologi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, penggunaan teknologi memegang peran yang sangat penting. Hal ini dapat terlihat dari penggunaan komputer di berbagai bidang

Lebih terperinci

PETUNJUK LAYANAN MELALUI ATM

PETUNJUK LAYANAN MELALUI ATM PETUNJU Layanan melalui ATM BNI : 1. Pilih menu TRANSFER kemudian pilih REKENING yang akan didebit PILIH TRANSAKSI YANG ANDA INGINKAN GANTI PIN TRANSFER PEMBAYARAN MENU SEBELUMNYA PENARIKAN TUNAI INFORMASI

Lebih terperinci

2-5 tahun lebih dari 10 tahun tahun tahun lebih dr 50 tahun. Pegawai Negri Karyawan Ibu rumah tangga

2-5 tahun lebih dari 10 tahun tahun tahun lebih dr 50 tahun. Pegawai Negri Karyawan Ibu rumah tangga Untuk pertanyaan-pertanyaan berikut ini, mohon beri tanda ( ) pada kotak yang tersedia sesuai dengan pilihan Anda A. ANDA sebagai nasabah 1. Sudah berapa lama Anda menjadi nasabah Bank ini? Kurang dari

Lebih terperinci

PRODUK-PRODUK BANK. Disusun Oleh : Tyas Krisnawati Anita Satriana Dewi Dina Martiningsih

PRODUK-PRODUK BANK. Disusun Oleh : Tyas Krisnawati Anita Satriana Dewi Dina Martiningsih PRODUK-PRODUK BANK Disusun Oleh : Tyas Krisnawati 05412144020 Anita Satriana Dewi 05412144021 Dina Martiningsih 05412144022 Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan syarat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pandai-pandai menganalisis pasar dengan menggunakan handphone sebagai salah

BAB 1 PENDAHULUAN. pandai-pandai menganalisis pasar dengan menggunakan handphone sebagai salah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, teknologi sangat berkembang pesat, terutama handphone. Dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, kebutuhan akan handphone sangat

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM TATA CARA PEMBAYARAN BIAYA KULIAH

KETENTUAN UMUM TATA CARA PEMBAYARAN BIAYA KULIAH KETENTUAN UMUM 1. Pembayaran biaya kuliah/angsuran biaya kuliah hanya bisa di lakukan secara online (melalui bank) 2. Pembayaran tunai hanya di lakukan pada saat pendaftaran dan selanjutnya mahasiswa akan

Lebih terperinci

PETUNJUK PEMBAYARAN MAHASISWA MELALUI BNI VIRTUAL ACCOUNT. Melayani Negeri Kebanggaan Bangsa

PETUNJUK PEMBAYARAN MAHASISWA MELALUI BNI VIRTUAL ACCOUNT. Melayani Negeri Kebanggaan Bangsa PETUNJUK PEMBAYARAN MAHASISWA MELALUI BNI VIRTUAL ACCOUNT Melayani Negeri Kebanggaan Bangsa CARA PEMBAYARAN CHANNEL PROSEDUR TRANSAKSI BIAYA Setoran Tunai di BNI Mencantumkan : Nama pelanggan sebagai nama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pelanggan, Bandung: ALFABETA, 2014, h.5. 1 Rismi Somad, Donni Juni Priansa, Manajemen Komunikasi mengembangkan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pelanggan, Bandung: ALFABETA, 2014, h.5. 1 Rismi Somad, Donni Juni Priansa, Manajemen Komunikasi mengembangkan bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Isu globalisasi perekonomian merupakan salah satu isu yang paling penting, bahkan menjadi ruh dalam globalisasi itu sendiri. Globalisasi perekonomian merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Karakteristik Rumah Tangga Responden

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Karakteristik Rumah Tangga Responden BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Analisisis Deskriptif 4.1.1. Data Karakteristik Rumah Tangga Responden Dari hasil penyebaran kuisioner didapat data

Lebih terperinci

BNI SYARIAH CASH MANAGEMENT SOLUTION

BNI SYARIAH CASH MANAGEMENT SOLUTION BNI SYARIAH CASH MANAGEMENT SOLUTION PT. Bank BNI Syariah Jl. HR. Rasuna Said Kav. 11, Jakarta Selatan (021) 29701779 Petunjuk Layanan Melalui ATM Layanan melalui ATM BNI : 1. Pilih menu TRANSFER kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. house) dalam berbagai kegiatan e-business, e-commerce dan usaha teknologi

BAB I PENDAHULUAN. house) dalam berbagai kegiatan e-business, e-commerce dan usaha teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dalam dunia bisnis saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan operasional suatu perusahaan terlebih

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diambil kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukanpada Bank

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diambil kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukanpada Bank BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pada beberapa yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya dan hasil penelitian yang dilakukan pada dapat diberikan kesimpulan dan saran sebagai berikut : 5.1 Kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan produk produk lainnya dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan produk produk lainnya dalam rangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam memajukan perekonomian negara, perbankan mempunyai peranan yang sangat penting. Hal ini karena bank mempunyai fungsi utama untuk menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci