IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor Cabang Pelayanan Sebelas.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor Cabang Pelayanan Sebelas."

Transkripsi

1 22 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor Cabang Pelayanan Sebelas. PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor, Cibinong merupakan salah satu dari perusahaan air minum besar dengan jumlah pelanggan untuk satu cabang saja sekitar pelanggan. Perusahaan air minum ini memiliki sejarah yang cukup panjang dengan dimulai dari tahun 1977, dimana pada saat itu terjadi pembangunan sarana prasarana air bersih di Perum Perumnas Depok, berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya No. 28 / Kpts / CK / 1977 dengan organisasi pengelola, Badan Pengelola Air Minum (BPAM). Lalu pada tanggal 14 April 1983, didirikan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Bogor yang bertempat di Gunung Batu Ciomas Bogor di bawah Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, dimana antara BPAM Depok dan PDAM Kabupaten Bogor merupakan pengelolaan yang terpisah. Selanjutnya pada tanggal 27 September 1988 terjadi fusi (penggabungan) antara BPAM dan PDAM Kabupaten Bogor, sehingga pengelolaan air minum dilakukan oleh satu pihak saja yaitu PDAM Kabupaten Bogor yang berkantor di Depok dan resmi menjadi Kantor Pusat Perusahaan Air Minum (PDAM) Kabupaten Bogor. Pada tanggal 11 November 1994 telah diserah terimakan pengelolaan Sumber Mata Air Ciburial dan Gubernur DKI Jakarta kepada Gubernur Jawa Barat. Kemudian dari Gubernur Jawa Barat ke Pemerintah Kabupaten Bogor dan kemudian pengelolaan selanjutnya diserahkan ke PDAM Kabupaten Bogor dari Pemerintah Kabupaten Bogor. Sejak saat itulah perusahaan air minum tersebut memulai perkembangannya sebagai salah satu produsen air minum di daerah Kabupaten Bogor. PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor sendiri kini telah memiliki sebanyak sebelas cabang yang direncanakan untuk menambah menjadi 12 cabang pada tahun berikutnya, dan salah satu dari cabang tersebut adalah PDAM Tirta Kahuripan Cabang sebelas yang terletak cukup dekat dengan lokasi kantor pusat perusahaan air minum tersebut. Melalui penerapan tujuan kerja yang sama, PDAM Tirta Kahuripan Cabang sebelas memiliki visi, misi, hingga moto yang sejalan dengan kantor pusat. Visi dari PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor

2 23 adalah terwujudnya pelayanan yang mandiri, handal dan terpercaya. Sementara misi dari perusahaan ini adalah : 1. Memberikan pelayanan dengan kualitas air sesuai dengan persyaratan yang berlaku dan kuantitas yang memadai secara kontinu. 2. Membina dan menjalin hubungan baik dengan pelayanan dan stakeholder perusahaan. 3. Meningkatkan kualitas sumber daya perusahaan. 4. Meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. 5. Mengutamakan pengembangan pada segmen rumah tangga dengan tetap memperhatikan segmen non rumah tangga. Sementara moto dari PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor Cabang sebelas adalah unggul dalam pelayanan, yang berarti perusahaan air minum ini berusaha memberikan pelayanan yang sebaik mungkin untuk para pelanggannya. Aspek inilah yang mendorong perusahaan air minum ini untuk terus memperbaiki pelayanan mereka bagi masyarakat khususnya para pelanggan mereka Unit Administrasi dan Keuangan serta Unit Humas PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor Cabang Pelayanan Sebelas Unit administrasi dan keuangan merupakan unit yang secara umum bertugas untuk menangani proses masuk dan keluarnya uang, yaitu melayani pembayaran rekening air, rekening non air, hingga pembelian barang-barang inventoris kantor cabang pelayanan sebelas. Pembayaran rekening non air adalah pembayaran yang dilakukan pelanggan di luar pelunasan air yang telah terpakai, seperti pembayaran air melalui cicilan. Pembayaran cicilan hanya diperbolehkan jika tidak ada tunggakkan cicilan di bulan-bulan sebelumnya. Jika masih ada, maka pelanggan diminta melunasi cicilan sebelumnya dulu baru boleh meminta proses pembayaran serupa untuk bulan berikutnya. Secara umum tugas dari pegawai unit hubungan masyarakat atau Humas adalah melayani pengaduan dari pelanggan, serta menginformasikan jumlah rekening yang harus dibayar pelanggan dan tata cara melakukan pemasangan baru. Para staf Humas pun dapat menginformasikan mengenai tata cara melakukan pembayaran secara koletif bagi para pelanggan maupun calon

3 24 pelanggan. Gambar 2 berikut ini, merupakan Struktur Organisasi PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor cabang pelayanan sebelas. KEPALA CABANG SUTISNA KA.SIE HUMAS NURHELAWATI KA.SIE ADMINISTRASI DAN KEUANGAN MASWANDI KA.SIE TEKNIK M. ROJAK STAF HUMAS STAF ADMINISTRASI DAN KEUANGAN Staf Administrasi 1. M. Ridwansyah 2. Momi Maryami 3. Ambar 4. Budi 5. Galih Staf Lapang 1. Asep M. Yusuf 2. Armin 3. Andriman Aras 4. Syarif 5. Supriatna 6. Herry Staf Teller 1. Popi Sopiati 2. Lia S. 3. Ingeti Poetri Agha Staf Back Office Astuti Pujiwati Staf Gudang Syam Amir STAF TEKNIK 1. Jaka Suyatin 2. Harafik 3. Hendi Nugraha 4. Nasimin 5. Budi Dharma 6. Samsudin 7. Afrizal Cahyadi 8. Charolin BR. M. Keterangan : = Unit yang di analisis Gambar 2. Struktur organisasi PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor Cabang Pelayanan Sebelas. Guna melakukan identifikasi lebih lanjut untuk implikasi manajerial, diperlukan data mengenai karakteristik pegawai. Berikut ini adalah karaktaristik dari pegawai Administrasi dan Keuangan. Pada Table 2, diketahui bahwa pendidikan untuk ketiga karyawan adalah sarjana dengan jurusan Ekonomi- Manajemen, maupun Akutansi. Selain itu, ketiga pegawai ini pun merupakan pegawai tetap dengan jabatan yang sama yaitu front office atau teller, dengan masa kerja yang berbeda-beda yaitu, untuk pegawai I dan II telah bekerja lebih dari lima tahun sementara untuk pegawai III, baru satu tahun.

4 25 Berdasarkan karakteristik pegawai tersebut, kinerja dari masing-masing pegawai mengalami perbedaan yang cukup signifikan, dimana pegawai yang telah lebih dari lima tahun bekerja di sana, dari segi kecepatan pengerjaan tugas-tugas mereka memang lebih cepat dari pada pegawai lainnya. Namun meski demikian, para pelanggan lebih banyak memilih untuk dilayani oleh pegawai III yang lama bekerjanya baru satu tahun sehingga produktifitas pegawai III terbilang tinggi. Table 2. Karakteristik Pegawai Administrasi dan Keuangan. No. Karakteristik Pegawai Pegawai Administrasi dan Keuangan I II III 1 Pendidikan Sarjana Sarjana Sarjana 2 Status jabatan Pegawai tetap Pegawai tetap Pegawai tetap 3 Lama bekerja 10 tahun 10 tahun 1 tahun 4 Usia 35 tahun 36 tahun 26 tahun Berikut ini adalah karaktaristik dari pegawai Humas. Pada Table 3, diketahui bahwa pendidikan untuk kelima karyawan adalah dimulai dari Diploma hingga sarjana dengan jurusan yang beragam. Kelima pegawai ini merupakan pegawai tetap dengan jabatan yang sama yaitu front office untuk humas, dengan masa kerja yang berbeda-beda yaitu, untuk dari kurang dari satu tahun hingga lebih dari lima tahun. Berdasarkan karakteristik pegawai Humas tersebut, sepertihalnya pegawai bagian Adminisrasi dan Keuangan, bagian Humas pun kinerjanya mengalami perbedaan bagi setiap pegawai. Pegawai I, dengan pendidikan Sarjana dan masa kerja yang cukup lama yaitu 15 tahun, menjadikan proses penyelesaian tugas pegawai ini menjadi cukup cepat. Begitupun dengan pegawai Humas III dan pegawai Humas 1V. Namun disebabkan oleh beberapa faktor internal dari lingkungan kerja pegawai, dimana pelanggan lebih banyak di layani oleh pegawai II maka tingkat produktifitas pegawai II lebih tinggi jika di bandingkan dengan pegawai lainnya.

5 26 Table 3. Karakteristik Pegawai Humas. No Karakteristik Pegawai Pegawai Humas I II III IV V 1 Pendidikan Sarjana Sarjana Diploma Sarjana Diploma 2 Status jabatan Pegawai Pegawai Pegawai Pegawai Pegawai tetap tetap tetap tetap tetap 3 Lama bekerja 15 tahun 1 tahun 10 tahun 15 tahun 3 tahun 4 Usia 40 tahun 25 tahun 38 tahun 42 tahun 28 tahun 4.3. Job Description Pegawai Unit Administrasi dan Keuangan serta Pegawai Unit Humas PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor Cabang Pelayanan Sebelas. Job description untuk pegawai unit Administrasi dan Keuangan dapat dilihat pada Tabel 4 dimana pada tabel tersebut diuraikan mengenai tugas-tugas kerja dari pegawai unit Administrasi dan Keuangan. Tabel 4, secara umum tugas dari seorang pegawai bagian Administrasi dan Keuangan adalah melaksanakan pelayanan pembayaran rekening air dan non air. Mengenai cara transaksi pembayaran, pelanggan dapat memilih berbagai alternatif transaksi mulai dari pembayaran secara langsung dengan datang ke loket-loket pembayaran air/non air, melalui E-Banking, hingga melalui pembayaran kolektif.

6 27 Tabel 4. Job Description pegawai unit Administrasi dan Keuangan. NO URAIAN TUGAS 1. Melaksanakan pelayanan pembayaran rekening air di loket. 2. Menyiapkan dan membuat bukti setoran ke bank. 3. Melaksanakan pembuatan laporan daftar penerimaan harian dan bulanan, BS, dan LPP. 4. Memberikan informasi tentang tata cara pembayaran rekening air dan non air melalui E-payment bank dan sms banking. 5. Melaksanakan invoice tagihan kepada pelanggan. 6. Membuat surat untuk kepentingan jajaran administrasi dan keuangan. 7. Melaksanakan koordinasi secara vertical dan horizontal. Tabel 5 berikut ini adalah tabel yang menjabarkan uraian tugas pokok tiap pegawai pada bagian Humas yang menjadi objek penelitian, yang tugas-tugas mereka tersebut telah disesuaikan oleh perusahaan dengan latar belakang dan kapasitas kemampuan dari setiap karyawan. Berdasarkan Tabel 5, secara umum tugas dari pegawai Humas yang paling utama adalah melayani keluhan dari pelanggan-pelanggan mereka baik keluhan yang dilakukan secara langsung dengan datang ke kantor cabang maupun melalui jalur telepon yang telah tersedia.

7 28 Tabel 5. Job Description pegawai unit Humas NO URAIAN TUGAS 1. Melayani complain atau keluhan pelanggan 2. Mencatat berbagai pengaduan pelanggan ke form BPS 3. Melayani permintaan sambungan baru 4. Membuat SPK penyambungan. 5. Membuat SPK exs putus. 6. Memindahkan hasil pencatatan ke DSML bulan berikutnya. 7. Menata semua arsip untuk memudahkan pencarian data. 8. Melayani penginformasian tagihan pelanggan melalui telepon. 9. Mempersiapkan pemberitahuan pelanggan tentang tunggakan rekening tiga bulan. 10. Memberikan informasi pada pelanggan atau calon pelanggan. 11. Memasukkan data pelanggan baru ke data sistem billing. 12. Membuat laporan bulanan dan tahunan. 13. Mempersiapkan surat masuk dan keluar. 14. Mengirim surat tagihan kepelanggan industri atau perkantoran Hari dan Waktu Kerja Pegawai Unit Administrasi dan Keuangan serta Pegawai Unit Humas PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor Cabang Pelayanan Sebelas. PDAM Tirta Kahuripan yang merupakan salah satu badan usaha milik negara memiliki hari kerja yang disesuaikan dengan aturan perundangan yang ada. Sementara itu, karena penelitian ini dilakukan di pertengahan tahun 2011 maka data yang didapatkan hanya data sembilan bulan saja, yaitu dari Januari sampai September, sehingga jumlah hari kerja yang dihitung terhitung hanya persembilan bulan.

8 29 Jumlah hari kerja yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 273 hari persembilan bulan, lalu jumlah hari kerja tersebut dikurangi dengan jumlah hari libur nasional yaitu 10 hari persembilan bulan, hari cuti sebanyak 12 hari kerja, dan hari sabtu serta minggu sebanyak 91 hari persembilan bulan, yang kemudian diperoleh jumlah hari kerja efektif pegawai yakni sebesar 160 hari. Hari cuti yang digunakan hanya hari cuti yang wajib di berikan pada pegawai karena berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa kesembilan responden untuk tahun 2011 ini hanya menggunakan cuti wajib tersebut sementara untuk cuti hamil dan cuti haji tidak digunakan. Sementara itu, jam kerja pegawai dimulai dari pukul 7.30 pagi hingga sore, dengan jumlah hari kerja selama satu minggu adalah lima hari Waktu Kerja Pegawai Unit Administrasi dan Keuangan serta Pegawai Unit Humas PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor Cabang Pelayanan Sebelas. Pengamatan penggunaan waktu kerja dilakukan selama kurang lebih satu bulan sesuai dengan hari kerja dan waktu kerja perusahaan dengan menggunakan work sampling yang dilakukan untuk orang per orang. Barnes yang dikutip dari Novera (2010) menyatakan bahwa work sampling digunakan untuk mengukur aktifitas pegawai dengan menghitung waktu yang digunakan untuk mengukur aktifitas pegawai dengan menghitung waktu yang digunakan untuk bekerja dan waktu yang tidak digunakan untuk bekerja dalam jam kerja mereka, kemudian disajikan dalam bentuk persentase. Hal-hal yang dilakukan dalam penerapan work sampling selama penelitian adalah sebagai berikut : 1. Membuat formulir work sampling yang dapat dilihat pada Lampiran 1, dengan menentukan kisaran waktu per pengamatan yaitu setiap sepuluh menit. 2. Mengelempokkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan ke dalam kategori produktif, tidak produktif maupun pribadi. 3. Setelah pengelompokan dilakukan maka seluruh waktu dari ketiga kategori itu dijumlahkan, dicari rata-ratanya. 4. Jumlah pengamatan yang diperoleh di kalikan dengan sepuluh karena lamanya waktu pengamatan adalah sepuluh menit, sehingga akan diperoleh jumlah penggunaan waktu kerja dalam menit untuk setiap kategori kegiatan produktif, tidak produktif maupun pribadi.

9 30 Kegiatan yang termasuk ke dalam kategori produktif adalah berbagai kegiatan yang berhubungan dengan tugas-tugas pokok tiap orang. Sementara itu, yang termasuk ke dalam jenis kegiatan yang tidak produktif adalah mengobrol, menunggu pelanggan datang, membaca koran, bermain game, terlambat datang kerja dan pulang lebih awal, lalu untuk jenis kegiatan yang tergolong ke dalam kategori kegiatan pribadi adalah makan, minum, shalat, tidur, ke toilet, mendengarkan musik dan olahraga ringan. Pada Tabel 6 berikut ini dapat dilihat mengenai jumlah penggunaan waktu untuk masing-masing kategori kegiatan yang dilakukan pegawai Administrasi dan Keuangan. Berdasarkan Tabel 6, diketahui bahwa jumlah waktu untuk kategori kegiatan produktif bagian Administrasi dan Keuangan adalah berkisar dari 70,59 persen hingga 76,47 persen, sementara untuk kegiatan tidak produktif berkisar dari 1,96 persen hingga 9,80 persen, lalu untuk kegiatan pribadi berkisar dari 13,73 hingga 21,57 persen. Berdasarkan tabel yang sama diketahui pula bahwa penggunaan waktu produktif yang paling tinggi dilakukan oleh pegawai Administrasi dan Keuangan II dan III. Factor yang menyebabkan kedua pegawai ini memiliki jam produktif yang tinggi adalah pertama kerena faktor jumlah pelanggan yang di layani oleh kedua pegawai memang lebih tinggi dari pegawai I. Faktor kedua adalah karena selain harus melayani pelanggan kedua pegawai pun dibebankan tugas untuk melakukan kegiatan administrasi bersifat keuangan seperti melakukan pembukuan keuangan untuk rekening air dan lain sebagainya karena latarbelakang pendidikan mereka yang memadai. Sementara untuk pegawai I penyebab rendahnya produktifitas kerjanya jika di bandingkan dengan pegawai II dan III karena, jumlah pelanggan yang mengantri di loketnya memang lebih sedikit di bandingkan dengan pegawai II dan III. Selain itu, kegiatan administrasi di bidang keuangan yang dikerjakan pun memang tidak sebanyak pegawai II dan pegawai II, khususnya untuk laporan keuangan yang di bebankan pada pegawai nomor II.

10 31 Tabel 6. Jumlah penggunaan waktu kerja pegawai unit Administrasi dan Keuangan. Unit adm & keuangan Total waktu (menit) Persentase (%) Jumlah Total Persentas e Pegawai I ,59 9,80 19, Pegawai II ,47 1,96 21, Pegawai III ,47 9,80 13, Rata-rata ,67 93, ,51 7,19 18, Keterangan : 1 = Jenis kegiatan produktif 2 = Jenis kegiatan tidak produktif 3 = Jenis kegiatan pribadi Jumlah penggunaan waktu untuk unit Humas yang dapat dilihat pada Tabel 7, dimana untuk bagian Humas, tingkat produktifitas berkisar dari 50,98 persen hingga 62,75 persen. Jumlah penggunaan waktu oleh pegawai untuk kegiatan yang tidak produktif berkisar dari 19,61 persen hinggga 25,49 persen, sedangkan untuk kegiatan pribadi jumlah waktunya berkisar 17,65 persen hingga 25,49 persen. Produktifitas tertinggi terdapat pada pegawai Humas nomor dua yaitu sebesar 62,75 persen, sedangkan produktifitas terendah diperoleh oleh pegawai nomor satu yaitu sebesar 50,98 persen. Tingginya penggunaan waktu produktif bagi pegawai nomor dua dikarenakan, tugas pokok dari pegawai ini cukup banyak sehingga banyak hal yang harus dilakukan, terutama dalam mengurus laporanlaporan dan arsip-arsip dimana selain itu, selain itu beliau pun masih harus melayani pengaduan pegawai baik langsung maupun melalui telepon serta membackup rekan kerjanya yang lain saat mereka melakukan kegiatan tidak produktif maupun lainnya, sedangkan produktifitas terendah diperoleh oleh pegawai nomor satu karena seringnya pegawai ini melakukan aktifitas tidak produktif dan aktifitas pribadi.

11 32 Tabel 7. Jumlah penggunaan waktu kerja pegawai unit Humas. Total waktu Unit Persentase (%) Total (menit) Jumlah Humas Persentase Pegawai I ,98 19,61 29, Pegawai II ,75 19,61 17, Pegawai III ,94 21,57 25, Pegawai IV ,94 25,49 21, Pegawai V ,90 25,49 19, Rata-rata ,90 22,35 22, Keterangan : 1 = Jenis kegiatan produktif 2 = Jenis kegiatan tidak produktif 3 = Jenis kegiatan pribadi Menurut Ilyas (2004) yang dikutip dari Novera (2010), dikatakan bahwa waktu kerja produktif seseorang yang optimum mencapai 80 persen. Namun terlihat dari Gambar 3, yang menggambarkan mengenai penggunaan waktu kerja produktif bagi bagian Administrasi dan Keuangan, terlihat bahwa ketiganya masih memiliki nilai persentase dibawah 80 persen, yaitu pegawai I untuk Administrasi dan Keuangan adalah 70,59, kemudian pegawai II 76,47, dan pegawai III 76, Adm&Keu pegawai I pegawai II pegawai III Gambar 3. Diagram batang penggunaan waktu kerja produktif pegawai unit Administrasi dan Keuangan Begitupun dengan hasil penggunaan waktu kerja yang produktif untuk bagian Humas seperti yang digambarkan pada Gambar 4. Terlihat pada Gambar 4

12 33 bahwa persentase produktifitas kelima pegawai masih di bawah 80 persen juga, yaitu untuk pegawai I 50,98, pegawai II 62,75, pegawai III 52,94, pegawai IV 52,94, dan pegawai V 54,90. Berdasarkan kedua hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa, baik bagian Administrasi dan Keuangan maupun bagian Humas penggunaan waktu kerja mereka masih belum optimal Humas pegawai I pegawai II pegawai III pegawai IV pegawai V Gambar 4. Diagram batang penggunaan waktu kerja produktif pegawai unit Humas Proses Pengujian dan Analisis Data Analisis Kebutuhan Pegawai Unit Administrasi dan Keuangan serta Pegawai Unit Humas PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor Cabang Pelayanan Sebelas. Selain mendasari perhitungan analisis pada beban kerja yang ada, analisis jumlah kebutuhan tenaga kerja ini pun akan mendasari pada pendekatan tugas per tugas jabatan seperti yang tercantum pada Modul Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil (Kep. Men. PAN Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004), terdapat beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk melakukan perhitungan kebutuhan pegawai:

13 34 1. Menetapkan waktu kerja Penetapan waktu kerja efektif dihitung dengan menentukan jumlah hari dalam setahun, jumlah sabtu dan minggu dalam setahun, jumlah hari libur dalam setahun, dan jumlah cuti dalam setahun. Kemudian jumlah hari sabtu dan minggu ditambahkan dengan jumlah hari libur serta jumlah cuti yang menghasilkan total hari tidak bekerja atau libur, lalu jumlah hari dalam setahun itu dikurangi dengan total jumlah hari tidak bekerja. Namun dalam penelitian ini, dikarenakan data yang diperoleh hanya data dari bulan Januari 2011 hingga September 2011, maka jumlah hari dalam setahun dijadikan hanya persembilan bulan saja, sehingga berjumlah 273 hari. Setelah itu, jumlah hari libur nasional, dan jumlah hari minggu dibuat hanya persembilan bulan pula sehingga didapat jumlah hari libur nasional sebanyak sepuluh hari, sedangkan untuk total hari sabtu dan minggu sebanyak 91 hari. Jumlahkan total hari libur nasional yaitu sepuluh hari persembilan bulan, hari sabtu dan minggu sebesar 91 hari persembilan bulan, serta hari cuti yang wajib diberikan pada seorang pegawaiyakni 12 hari, sehingga diperoleh jumlah hari libur kerja adalah 113 hari persembilan bulan, kemudian 273 hari persembilan bulan dikurangi dengan jumlah hari libur kerja yaitu 113 hari persembilan bulan sehingga didapatlah jumlah hari kerja efektif yaitu sebanyak 160 hari persembilan bulan. Total jam kerja pegawaiadalah delapan jam 30 menit perhari atau 510 menit perhari, sehingga jumlah jam kerja efektif adalah jumlah jam kerja formal, yaitu 510 menit perhari dikurangi dengan waktu kerja yang hilang karena tidak bekerja atau allowance. Setelah itu hasilnya dijumlahkan dan dikalikan dengan 160 hari persembilan bulan hari kerja, maka didapatlah total jam kerja efektif untuk bagian Administrasi dan Keuangan adalah menit persembilan bulan sementara untuk bagian Humas sebesar menit persembilan bulan. 2. Menyusun waktu penyelesaian tugas Waktu penyelesaian tugas (WPT) diperoleh dengan mengalikan beban tugas persembilan bulan dengan standar kemampuan rata-rata, yang kedua data tersebut diperoleh melalui hasil wawancara terhadap pegawaimasing-

14 35 masing unit, sehingga semisal untuk WPT pegawai nomor dua bagian Humas, yaitu mencatat pengaduan di form bon permintaan service atau BPS 13 form per bulan per orang sehingga untuk sembilan bulan maka jumlah form yang dikerjakan adalah 113 form per orang persembilan bulan. Setelah itu, 113 dikalikan dengan jumlah waktu standar yang dibutuhkan dalam membuat satu form adalah satu menit, sehingga hasil WPT untuk mencatat berbagai pengaduan ke form BPS adalah 113 menit per 113 form persembilan bulan. Perhitungan secara rinci untuk bagian Humas beserta perhitungan WPT tugastugas pokok lainnya dapat dilihat pada Lampiran Menghitung kebutuhan pegawai Kebutuhan pegawai dapat dihitung dengan membagi total waktu penyelesaian tugas atau WPT masing-masing bagian dengan jam kerja efektif masing-masing bagian yang kemudian dikalikan dengan satu orang. Semisal, untuk bagian Humas, diketahui total WPT yang didapat dari hasil perhitungan sebelumnya, yaitu menit persembilan bulan. Sementara jam kerja efektif atau JKE bagian Humas adalah menit persembilan bulan. Maka cara menghitung kebutuhan pegawai untuk bagian Humas adalah total WPT menit persembilan bulan di bagi dengan JKE menit persembilan bulan, lalu dikalikan dengan satu orang, sehingga hasilnya adalah 2,03 atau dapat dibulatkan menjadi dua orang, yang berarti jumlah pegawai yang dimiliki bagian Humas masih terlalu banyak dibandingkan dengan kebutuhannya, yaitu lima orang berbanding dua orang. Bagian Administrasi dan Keuangan dengan total WPT sebesar menit persembilan bulan dan JKE sebesar menit persembilan bulan, maka pegawai yang dibutuhkan oleh bagian ini adalah 3,10 atau dapat dibulatkan menjadi tiga orang. Itu berarti jumlah pegawai untuk bagian administrasi dan keuangan khususnya bagian Teller sudah mencukupi atau sesuai.

15 Perbandingan Kebutuhan Pegawai Unit Administrasi dan Keuangan serta Pegawai Unit Humas PDAM Tirta Kahuripan Cabang Pelayanan Sebelas Terhadap Kondisi Aktual. Rendahnya angka jumlah kebutuhan pegawa pada bagian Humas dibandingkan dengan jumlah pegawai aktual, yaitu pegawai yang dibutukan hanya dua orang, namun pada kenyataannya jumlah pegawai Humas ada lima orang, disebabkan oleh bebarapa faktor baik internal maupun eksternal, seperti beban kerja yang tidak bervariasi serta terdapat waktu-waktu dimana tidak begitu banyaknya pelanggan yang datang untuk melakukan pengaduan yang disebabkan oleh penerapan system pelayanan online. Sementara itu untuk bagian Administrasi dan Keuangan, diketahui bahwa kebutuhan karyawannya adalah tiga orang, dan jumlah pegawai Administrasi dan Keuangan untuk posisi front office pun ada tiga orang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah pegawai posisi front office Administrasi dan Keuangan telah sesuai dengan jumlah pegawai yang dibutuhkan oleh bagian ini sesuai dengan beban kerja yang dibebankan pada pegawai untuk posisi ini. Perbandingan tersebut dapat dilihat pada Tabel 8 berikut. Tabel 8. Perbandingan jumlah pegawai aktual dan hasil perhitungan kebutuhan pegawai. BAGIAN Jumlah Pegawai Aktual (orang) Jumlah Pegawai yang Dianjurkan (orang) Selisi Jumlah Pegawai (orang) Administrasi dan Keuangan Humas Menurut hasil observasi dan wawancara, diketahui beberapa faktor penyebab perusahaan tetap mempekerjakan pekerja lebih dari beban kerja yang dibutuhkan, yaitu para pegawai yang berstatus pegawai tetap, sehingga perusahaan perlu berhati-hati dalam menindaklanjuti kelebihan pegawai yang ada.

16 Implikasi Manajerial Perhitungan kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja pegawai Humas, dan bagian Administrasi dan Keuangan dapat menjadi dasar untuk perencanaan sumberdaya manusia bagi PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor, Cibinong cabang pelayanan sebelas. Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan Modul Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil (Kep. Men. PAN Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004), diketahui bahwa untuk bagian Administrasi dan Keuangan jumlah pegawai aktualnya telah sesuai dengan jumlah pegawai yang dibutuhkan berdasarkan beban kerja yang ada, yaitu dengan jumlah pegawai aktual sebanyak 3 orang, dan jumlah pegawai yang dibutuhkan pun adalah tiga orang. Namun karena berdasarkan gambar diagram produktifitas untuk bagian Administrasi dan Keuangan masih di bawah 80 persen yaitu pegawai I 70,59, kemudian pegawai II 76,47, dan pegawai III 76,47, sehingga tetap disarankan untuk tetap melakukan evaluiasi untuk mendapatkan tingkat produktifitas yang optimal atau yang berada di atas 80 persen. Lalu untuk bagian Humas diketahui sesuai hasil perhitungan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan Modul Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil (Kep. Men. PAN Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004), diketahui bahwa jumlah pegawaiaktualnya masih lebih banyak dari jumlah pegawaiyang dibutuhkan mereka sesuai dengan beban kerja yang ada, yaitu dengan jumlah pegawai aktual sebanyak lima orang, sementara jumlah pegawai yang dibutuhkan hanya dua orang. Berdasarkan pendapat Ilyas dalam Novera (2010), dikatakan bahwa waktu kerja produktif seseorang yang optimum mencapai 80 persen. Namun terlihat dari Gambar 5 bahwa persentase produktifitas kelima pegawai Humas masih di bawah 80 persen juga, yaitu untuk pegawai I 50,98, pegawai II 62,75, pegawai III 52,94, pegawai IV 52,94, dan pegawai V 54,90, maka dari itu disarankan untuk melakukan evaluasi kembali, salah satunya untuk beban kerja pegawai unit

17 38 Humas, dan jumlah pegawai yang ada, sehingga efsiensi tanaga kerja yang diharapkan dapat terwujud. Perlu dipahami bahwa kesembilan pegawai yang ada adalah pegawai tetap di PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor Cabang Pelayanan Sebelas. Sehingga perusahaan tidak bisa langsung memberhentikan pegawai yang nilai produktifitas kerjanya rendah. Sehingga beberapa saran yang dapat dianjurkan untuk menyelesaikan masalah kelebihan pegawai ini adalah dengan melakukan pengkayaan pekerjaan dan rotasi pegawai ke cabang lain dengan keahlian yang di sesuaikan dengan posisi baru dari tiap pegawai.

Lampiran1. Formulir Work Sampling. Bagian : Tanggal : Tempat : Kegiatan yang dilakukan pegawai Tidak Produktif. Waktu. Produktif

Lampiran1. Formulir Work Sampling. Bagian : Tanggal : Tempat : Kegiatan yang dilakukan pegawai Tidak Produktif. Waktu. Produktif LAMPIRAN 44 45 Lampiran1. Formulir Work Sampling. Bagian : Tanggal : Tempat : Waktu 07:00 07:10 07:20 07:30 07:40 07:50 08:00 08:10 08:20 08:30 08:40 08:50 09:00 09:10 09:20 09:30 09:40 09:50 10:00 10:10

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 15 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian PDAM Tirta Karuhipan Kabupaten Bogor cabang pelayanan sebelas yang terletak di Cibinong merupakan salah satu anggota dari Persatuan

Lebih terperinci

ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI PADA PERUSAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KAHURIPAN KABUPATEN BOGOR CABANG SEBELAS

ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI PADA PERUSAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KAHURIPAN KABUPATEN BOGOR CABANG SEBELAS ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI PADA PERUSAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KAHURIPAN KABUPATEN BOGOR CABANG SEBELAS Oleh : NIKEN PROBORINI H24097081 PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Operasional Dalam menjalankan sistem produksinya, PT Mayora Indah perlu mengatur serta menganalisa beberapa kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 44 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah dan Perkembangan PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor PDAM Kabupaten Bogor merupakan Badan Usaha Milik Daerah dalam hal ini adalah Pemerintah Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Teoritis Beban Kerja

II. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Teoritis Beban Kerja 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Beban Kerja Menurut Simamora (1995) dikutip dari Kurnia (2010), analisis beban kerja adalah mengidentifikasi baik jumlah pegawai maupun kwalifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selama 3 bulan, mulai dari bulan Juli 2016 sampai dengan September 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. selama 3 bulan, mulai dari bulan Juli 2016 sampai dengan September 2016. 20 BAB III : METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di PT. Sinar Sosro BU NKA, yang berlamat di Jl. Raya Sultan Agung KM. 28, Medan Satria,

Lebih terperinci

ANALISIS BEBAN KERJA TERHADAP KEBUTUHAN PEGAWAI ADMINISTRASI DALAM MENJAMIN OPTIMALISASI OPERASIONAL AKADEMIK

ANALISIS BEBAN KERJA TERHADAP KEBUTUHAN PEGAWAI ADMINISTRASI DALAM MENJAMIN OPTIMALISASI OPERASIONAL AKADEMIK ANALISIS BEBAN KERJA TERHADAP KEBUTUHAN PEGAWAI ADMINISTRASI DALAM MENJAMIN OPTIMALISASI OPERASIONAL AKADEMIK Yusuf Anfas Raden Sudarwo Universitas Terbuka e-mail: yusuf_se@ut.ac.id ABSTRACT The number

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Toko Buku Gramedia Depok merupakan perusahaan yang bergerak di bidang bisnis ritel yang bertujuan untuk melayani publik dan berfokus pada omset

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Toko Buku Gramedia Depok

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Toko Buku Gramedia Depok 29 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Toko Buku Gramedia Depok Toko Buku Gramedia Depok merupakan salah satu gerai yang didirikan oleh PT Gramedia Asri Media. Toko Buku Gramedia Depok bergerak

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru

BAB IV PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru BAB IV PEMBAHASAN A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru Penerimaan kas dari PDAM Tirta Satria Cabang Purwokerto 2 terbagi menjadi 2 yaitu penerimaan kas air dan non air. Penerimaan kas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mulai dari bulan Maret 2016 sampai dengan bulan April pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. mulai dari bulan Maret 2016 sampai dengan bulan April pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian ini. 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kantor PT Pacific Biotekindo kantor Cabang Jakarta yang beralamat di Komplek Perkantoran Infinia Park Blok A52, Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. dalam angka-angka. Data kuantitatif disini berupa angka-angka mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. dalam angka-angka. Data kuantitatif disini berupa angka-angka mengenai BAB III METODE PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Lokasi dari penelitian ini terdapat di jln. Nongkojajar no 38 Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. 2. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini bersifat

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN LANDAK

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN LANDAK PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini, pihak penyedia jasa dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini, pihak penyedia jasa dituntut untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi sekarang ini, pihak penyedia jasa dituntut untuk menyediakan dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabahnya. Seperti pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pada setiap jenis usaha. Hal ini menuntut perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pada setiap jenis usaha. Hal ini menuntut perusahaan dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian ditunjukkan dengan semakin meningkatnya persaingan pada setiap jenis usaha. Hal ini menuntut perusahaan dapat mempertahankan diri

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis Kota Bekasi berada posisi 106º55 BT dan 6º7-6º15

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis Kota Bekasi berada posisi 106º55 BT dan 6º7-6º15 V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Kondisi Objektif Kota Bekasi 5.1.1 Keadaan Geografis Kota Bekasi Secara geografis Kota Bekasi berada posisi 106º55 BT dan 6º7-6º15 LS dengan ketinggian 19 meter diatas

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PENELITIAN

BAB VI HASIL PENELITIAN BAB VI HASIL PENELITIAN Hasil penelitian yang disajikan sesuai dengan tahapan yang ada dalam kerangka konsep, dari karakteristik tenaga, hari dan waktu kerja, dan penggunaan waktu untuk aktivitas produktif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keharusan dan menyangkut hajat hidup orang banyak, maka. diperlukan suatu badan atau organisasi yang professional yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. keharusan dan menyangkut hajat hidup orang banyak, maka. diperlukan suatu badan atau organisasi yang professional yang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari kebutuhan yang sangat penting bagi manusia adalah kebutuhan atas air bersih, baik untuk konsumsi atau untuk kebutuhan sehari-hari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1.Kerangka Pemikiran Penelitian 3.1.1Kerangka Pemikiran Konseptual Seiring dengan visi perusahaan yaitu menjadi perusahaan parkir termaju dan terkemuka dan mempunyai reputasi baik

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR TENTANG PELAYANAN AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR TENTANG PELAYANAN AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR TENTANG PELAYANAN AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR I. PENJELASAN UMUM Sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan Sosial di Indonesia berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten didirikan berdasar kan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkalis Nomor 4 Tahun 1994 Tanggal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Gambaran Umum Proses Yang Sedang Berjalan Pada dasarnya proses yang dibahas dalam tulisan ini, dibagi menjadi dua bagian besar yaitu proses persetujuan permohonan kredit

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 19 BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Cibubur.com Cibubur.com adalah salah satu produk dari perusahaan yang bernama PT. Jaytee Impressa dan memiliki NPWP : 02.271.703.7.407.000. Perusahaan ini

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Sejarah PT. Jaya Wahana Terpadu. yang berhubungan dengan perpajakan seperti konsultasi, identifikasi,

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Sejarah PT. Jaya Wahana Terpadu. yang berhubungan dengan perpajakan seperti konsultasi, identifikasi, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum PT. Jaya Wahana Terpadu 3.1.1 Sejarah PT. Jaya Wahana Terpadu PT. Jaya Wahana Terpadu adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultasi perpajakan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era perkembangan zaman sekarang ini, pertumbuhan ekonomi di dunia mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga menuntut pengelolaan perusahaan yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Kuesioner

Lampiran 1. Hasil Kuesioner Lampiran 1. Hasil Kuesioner No Pertanyaan Ada Tidak Ada 1. Lingkungan Pengendalian Apakah perusahaan memiliki prosedur atau kebijakan secara tertulis mengenai a. Prosedur Pengiriman? 33.30% 66.60% b. Pencatatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Evaluasi Pajak Pengambilan dan Pemanfataan Air Permukaan

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Evaluasi Pajak Pengambilan dan Pemanfataan Air Permukaan BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pembahasan Masalah 1. Evaluasi Pajak Pengambilan dan Pemanfataan Air Permukaan a. Langkah-langkah dalam perhitungan Pajak Air Permukaan di PDAM Kota Surakarta 1)

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 36 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 36 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BADUNG 1 BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 36 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka usaha

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Samsudin (2006), manajemen sumber daya manusia (human resources management) adalah suatu kegiatan pengelolaan yang meliputi pendayagunaan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN Daftar Wawancara

LAMPIRAN Daftar Wawancara LAMPIRAN Daftar Wawancara : Bagian misi : 1. Untuk mewujudkan entitas bisnisnya : Sudah menerapkan manajemen kualitas atau belum? Sudah. Sudah menerapkan/mencapai kualitas ISO atau belum? Sudah. 2. Nilai

Lebih terperinci

- 1 - Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di tempat.

- 1 - Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di tempat. - 1 - Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 56 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Cirebon pada awalnya bernama Badan Pengelola Air Minum (BPAM) yang merupakan badan usaha dengan berdasarkan Surat Keputusan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Gambar 4.1: Gedung Operasional PDAM Tirta Indragiri

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Gambar 4.1: Gedung Operasional PDAM Tirta Indragiri 51 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Tinjauan Umum Perusahaan Gambar 4.1: Gedung Operasional PDAM Tirta Indragiri Sumber: PDAM Tirta Indragiri Awalnya prasarana air bersih di Kabupaten Indragiri

Lebih terperinci

PROPOSAL KERJASAMA PENUTUPAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR PT ADI SARANA ARMADA Tbk.

PROPOSAL KERJASAMA PENUTUPAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR PT ADI SARANA ARMADA Tbk. PROPOSAL KERJASAMA PENUTUPAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR PT ADI SARANA ARMADA Tbk. MATRIX PEMENUHAN SERVICE LEVEL AGREEMENT Service Level Agreement sesuai RFP A. Proses Penutupan Unit Penutupan atas unit

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. 1. Sejarah Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kebumen. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kebumen merupakan

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. 1. Sejarah Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kebumen. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kebumen merupakan BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kebumen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kebumen merupakan Perusahaan Milik Pemerintah

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK ABSTRAK Dengan semakin berkembangnya suatu perusahaan, maka akan semakin bertambah pula tanggung jawab yang dipikul oleh seorang pemimpin perusahaan. Pimpinan sulit untuk mengawasi seluruh kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu perusahaan jasa seperti Bank, kualitas pelayanan itu merupakan kunci keberhasilan, karena dengan adanya pelayanan yang baik maka dapat menumbuhkan citra

Lebih terperinci

2011, No menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 60/PMK.05/2011 tentang Pelaksanaan Uji Co

2011, No menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 60/PMK.05/2011 tentang Pelaksanaan Uji Co No.814, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Pembayaran Pajak secara Elektronik. Penerapan. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 204/PMK.05/2011 TENTANG

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK ABSTRAK Perusahaan melakukan berbagai kegiatan didalam perusahaan, salah satunya merupakan kegiatan penjualan yang berperan sangat besar bagi kelangsungan hidup perusahaan. Beban-beban yang dikeluarkan

Lebih terperinci

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang 43. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.Triteguh

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan

Lebih terperinci

STANDARD OPERATION PROCEDURE KERJA LEMBUR KARYAWAN

STANDARD OPERATION PROCEDURE KERJA LEMBUR KARYAWAN 1. DASAR PEMIKIRAN 1.1. Bahwa pada prinsipnya setiap karyawan harus dapat mengatur waktu/jam kerja dengan jumlah pekerjaan yang ada setiap harinya sedemikian rupa, sehingga pekerjaan-pekerjaan tersebut

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM PT PLN RAYON SUKOHARJO. berinteraksi secara langsung dengan PT. PLN Interaksi yang dilakukan seperti

BAB III TINJAUAN UMUM PT PLN RAYON SUKOHARJO. berinteraksi secara langsung dengan PT. PLN Interaksi yang dilakukan seperti BAB III TINJAUAN UMUM PT PLN RAYON SUKOHARJO 3.1 Latar Belakang Perusahaan Salah satu tujuan berdirinya kantor PLN tingkat Rayon adalah agar dapat menjangkau dan menjadi suatu wadah bagi masyarakat di

Lebih terperinci

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1 Faktor Internal Faktor internal pelanggan dalam penelitian ini adalah faktor yang berhubungan dengan motivasi pelanggan dalam melakukan pembelian komoditas teh atau kelapa

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

BAB III PELAKSANAAN MAGANG BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Dalam praktek kerja yang dilakukan penulis pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng, sebelumnya penulis membuat sebuah proposal sebagai

Lebih terperinci

Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Kebon Jeruk. Yhana Kusuma Respati 3EB

Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Kebon Jeruk. Yhana Kusuma Respati 3EB Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep Balanced Scorecard Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Kebon Jeruk Yhana Kusuma Respati 3EB01 26209122 LATAR BELAKANG Penilaian atau

Lebih terperinci

PT. WIYO. Komp. Pergudangan Tiara Jabon E1/27 Sidoarjo STANDARD OPERATING PROCEDURE. PROSEDUR PENERIMAAN dan PENGIRIMAN PESANAN

PT. WIYO. Komp. Pergudangan Tiara Jabon E1/27 Sidoarjo STANDARD OPERATING PROCEDURE. PROSEDUR PENERIMAAN dan PENGIRIMAN PESANAN Lampiran 1 PT. WIYO Komp. Pergudangan Tiara Jabon E1/27 Sidoarjo STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR PENERIMAAN dan PENGIRIMAN PESANAN 1. TUJUAN Tujuan dari Standard Operating Procedure penerimaan pesanan

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAYANAN KEPESERTAAN

PEDOMAN PELAYANAN KEPESERTAAN PEDOMAN PELAYANAN KEPESERTAAN DANA PENSIUN PERHUTANI 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 1 III. RUANG LINGKUP... 1 3.1 Kebijakan Umum Pelayanan Kepesertaan... 1 3.2 Sistem dan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN VI. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Restoran Karimata Restoran Karimata didirikan pada tanggal 22 Desember 2008 oleh Bapak Agung Eko Widodo di wilayah Sentul Selatan. Restoran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. PLN atau Perusahaan Listrik Negara merupakan suatu perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. PT. PLN atau Perusahaan Listrik Negara merupakan suatu perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. PLN atau Perusahaan Listrik Negara merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan energi listrik di Indonesia. Pada awalnya PT. PLN ditetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang komunikasi maupun bidang instruksional telah memungkinkan tersedianya

BAB I PENDAHULUAN. bidang komunikasi maupun bidang instruksional telah memungkinkan tersedianya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Nugraheni (2009), Perkembangan teknologi yang pesat, baik di bidang komunikasi maupun bidang instruksional telah memungkinkan tersedianya cara baru dalam menawarkan

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS DANA BANTUAN SAHABAT

SYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS DANA BANTUAN SAHABAT SYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS DANA BANTUAN SAHABAT Syarat dan Ketentuan Fasilitas Dana Bantuan Sahabat ( Syarat dan Ketentuan Umum ) ini berlaku bagi Nasabah yang permohonan Fasilitas Dana Bantuan Sahabat

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 21 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 21 TAHUN 2006 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 21 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM "DELTA TIRTA" KABUPATEN SIDOARJO BUPATI SIDOARJO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN 3.1. Profil Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi

Lebih terperinci

SOP PELAYANAN PDAM Tirta Jam Gadang Kota Bukittinggi

SOP PELAYANAN PDAM Tirta Jam Gadang Kota Bukittinggi SOP PELAYANAN PDAM Tirta Jam Gadang Kota Bukittinggi A. SOP Pembacaaan Meter 1. Tujuan Prosedur ini ditetapkan untuk mengendalikan proses pelaksanaan pembacaan meter mulai dari persiapan data hingga rekening

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Banyaknya perusahaan jasa pengiriman, menyebabkan persaingan diantara perusahaan tersebut semakin meningkat. Hal ini didasari semakin dibutuhkan jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu memanfaatkan sumberdaya-sumberdaya lainnya yang dimiliki oleh organisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. mampu memanfaatkan sumberdaya-sumberdaya lainnya yang dimiliki oleh organisasi atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis sekarang dituntut menciptakan kinerja karyawan yang tinggi untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu membangun dan meningkatkan kinerja di

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Central Fluxindo merupakan sebuah badan usaha swasta yang bergerak dibidang produksi dan penjualan alumunium,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR

BERITA DAERAH KOTA BOGOR BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2013 NOMOR 15 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat PDAM Sejarah pendirian PDAM Kota Bandung dimulai sejak zaman penjajahan Belanda di Indonesia. Pembentukan PDAM Kota Bandung sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SISTEM. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai suatu proses penguraian dari

BAB IV ANALISIS SISTEM. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai suatu proses penguraian dari 54 BAB IV ANALISIS SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai suatu proses penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam bidang nutrisi anak yang telah dikukuhkan pada tanggal

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisis Permasalahan yang Dihadapi Pada Divisi Service

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisis Permasalahan yang Dihadapi Pada Divisi Service BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisis Permasalahan yang Dihadapi Pada Divisi Service Berdasarkan persepsi responden terhadap permasalahan di Divisi Service, tidak terdapat masalah yang dapat menghambat pelaksanaan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. PT. Securindo Packatama Indonesia 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Securindo Packatama Indonesia adalah pemegang lisensi dari dari perusahaan pengelolaan parkir terbesar

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.125, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA SANDI NEGARA. Analisis. Beban Kerja. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS BEBAN KERJA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Prosedur e-filing dalam pengadministrasian perpajakan Sesuai dengan peraturan PER-146/PJ/2006 tanggal 29 September 2006, tentang Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN dan Lampiran

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 38 BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Yoyo Toys Nusa Plasindo merupakan sebuah perusahaan distributor yang bergerak dibidang pembelian, persediaan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KUALITAS PELAYANAN JASA TELEPONI DASAR PADA JARINGAN BERGERAK SELULER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 118/PMK.03/2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 118/PMK.03/2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 118/PMK.03/2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Setelah melakukan penelitian dan pembahasan terhadap peranan controller dalam pengendalian penerimaan kas guna menunjang efektivitas operasional perusahaan pada PDAM

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG BAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG 3.1. Pengenalan Lingkungan Kerja Sebelum penulis melakukan kegiatan magang, terlebih dahulu penulis mengajukan surat permohonan magang yang ditujukan kepada PT. Technology

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 6 2010 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA INTAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB 3 Objek Penelitian

BAB 3 Objek Penelitian BAB 3 Objek Penelitian 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Harian Indonesia, pertama kali terbit pada tanggal 12 September 1966, dikelola oleh Yayasan Indonesia Pers (YIP). Pada tahun 2000, pengelolaan, Harian

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH PERUSAHAAN

BAB II SEJARAH PERUSAHAAN BAB II SEJARAH PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kampar adalah Badan Usaha Milik Pemerintah Daerah Kampar. Sesuai dengan Surat Keputusan bersama Menteri Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. salah satu peusahaan BUMD yang bergerak di bidang pelayanan air bersih.

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. salah satu peusahaan BUMD yang bergerak di bidang pelayanan air bersih. 55 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. PEMBAHASAN MASALAH Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kota Surakarta merupakan salah satu peusahaan BUMD yang bergerak di bidang pelayanan air bersih. Air bersih

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA A. Lokasi, Dasar Hukum Perusahaan dan Etika Kerja 1. Lokasi Distribusi listrik di kawasan Surakarta yang menjadi wilayah PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY, dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa energi listrik di

I. PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa energi listrik di I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan Listrik Negara atau PT. PLN (Persero) merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa energi listrik di Indonesia. Sebagai penyedia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model System Antrian di halte bus transjakarta koridor 1 Blok M - Kota

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model System Antrian di halte bus transjakarta koridor 1 Blok M - Kota 40 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Model System Antrian di halte bus transjakarta koridor 1 Blok M - Kota Kegiatan pelayanan di terminal bustransjakarta tujuan Blok M Kota di mulai sejak pukul

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah gambaran tentang PT. Phanovindo Suksestama meliputi sejarah perusahaan, struktur, pembagian tugas dan tanggung jawab di

Lebih terperinci

Pertanyaan yang Sering Diajukan - Bahasa Pembayaran Penerimaan Negara melalui Citibank Online V08 29 November 2016

Pertanyaan yang Sering Diajukan - Bahasa Pembayaran Penerimaan Negara melalui Citibank Online V08 29 November 2016 Pertanyaan yang Sering Diajukan - Bahasa Pembayaran Penerimaan Negara melalui Citibank Online V08 29 November 2016 1. Tanya: Apakah yang dimaksud dengan layanan pembayaran Penerimaan Negara? Jawab: Layanan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. SEJARAH SINGKAT BANK MANDIRI Bank Mandiri berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hal ini disebabkan karena teknologi tersebut dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hal ini disebabkan karena teknologi tersebut dapat meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring semakin pesatnya kemajuan teknologi informasi berbasis komputer saat ini maka kebutuhan manusia akan teknologi informasi ini semakin meningkat. Hal

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Purwakarta, Kabupaten Subang dan Kabupaten Sumedang.

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Purwakarta, Kabupaten Subang dan Kabupaten Sumedang. BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT.TASPEN(PERSERO) Kantor Cabang Utama(KCU) Bandung berkedudukan di Jl. PH.H Mustofa no 78 Bandung.Cakupan kerja KCU Bandung adalah wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini berkaitan dengan rendahnya tingkat kepuasan peserta BPJS Kesehatan. Sejak dikeluarkannya UU Badan Penyedia

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1079, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA. Analisis Jabatan. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Sejarah PT.Bank Bukopin tbk PT. Bank Bukopin, tbk yang sejak berdirinya tanggal 10 Juli 1970 menfokuskan diri pada segmen UMKMK, saat ini telah tumbuh dan berkembang menjadi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Kampar Bangkinang Kota

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Kampar Bangkinang Kota BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Kampar Bangkinang Kota adalah Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Kampar yang didirikan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN Prosedur Pernyataan Piutang

BAB III PEMBAHASAN Prosedur Pernyataan Piutang BAB III PEMBAHASAN 3.1 Landasan Teori 3.1.1 Pengertian Prosedur Penagihan Piutang Prosedur adalah suatu kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu department atau lebih, yang dibuat

Lebih terperinci

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

BPS PROVINSI DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 55/11/31/Th.XVI, 5 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2014 AGUSTUS 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,47 PERSEN Jumlah angkatan kerja di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, dan persaingan, tetapi juga perlu menganalisis faktor internal

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, dan persaingan, tetapi juga perlu menganalisis faktor internal BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Karyawan dipandang sebagai salah satu aset perusahaan yang penting dan perlu dikelola serta dikembangkan untuk mendukung kelangsungan hidup perusahaan.perusahaan juga

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. WAHYONO HADI, MSc. Ph.D.

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. WAHYONO HADI, MSc. Ph.D. Strategi Peningkatan Kinerja PDAM Tirta Lematang Kabupaten Lahat MARDIANSAH DEMPO ANOM 3309 202 713 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. WAHYONO HADI, MSc. Ph.D. PROGRAM MAGISTER TEKNIK PRASARANA LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan

Lebih terperinci

ANALISIS BEBAN KERJA. Pengertian analisis beban kerja :

ANALISIS BEBAN KERJA. Pengertian analisis beban kerja : ANALISIS BEBAN KERJA Berapa sih sebenarnya waktu kerja efektif Pegawai Negeri dalam sehari? Barangkali banyak orang yang belum mengetahuinya, orang hanya tahu masuk kantor pukul 07.30 WIB dan pulang pukul

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37 /POJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37 /POJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37 /POJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN

Lebih terperinci

I. PENGAWASAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU (APMK)

I. PENGAWASAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU (APMK) No.7/61/DASP Jakarta, 30 Desember 2005 SURAT EDARAN Perihal : Pengawasan Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu Sehubungan dengan telah diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia

Lebih terperinci

Hasil Wawancara. Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama.

Hasil Wawancara. Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama. Hasil Wawancara Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama. Hasil wawancara telah kami ringkas dan padatkan menjadi beberapa paragraf yang dapat dilihat dibawah ini

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 119 Tahun 2009 TENTANG

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 119 Tahun 2009 TENTANG Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 119 Tahun 2009 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN KINERJA DALAM PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

Lebih terperinci