BAB IV PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru"

Transkripsi

1 BAB IV PEMBAHASAN A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru Penerimaan kas dari PDAM Tirta Satria Cabang Purwokerto 2 terbagi menjadi 2 yaitu penerimaan kas air dan non air. Penerimaan kas non air didapat dari pemasangan sambungan baru, pembukaan kembali, balik nama/ ganti golongan, penutupan sambungan. Sedangkan penerimaan kas air didapat melalui tagihan rekening air pelanggan perbulannya. Penulis akan memfokuskan pada sistem informasi akuntansi penerimaan kas non air yang berasal dari pemasangan sambungan baru. Dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari pemasangan sambungan baru ini terdiri dari beberapa unsur yaitu sebagai berikut : 1. Fungsi terkait Fungsi terkait dalam sistem penerimaan kas dari pemasangan sambungan baru adalah : a. Bagian Hubungan Langganan Bagian ini berfungsi untuk melayani, meneliti persyaratan administrasi dari calon pelanggan yang telah mengajukan permohonan pemasangan sambungan baru pada PDAM Tirta Satria Cabang Purwokerto 2 dan memproses penyelesaiannya. b. Bagian Perencanaan Teknik Bagian ini berfungsi melakukan survey lapangan dan mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk keperluan pemasangan sambungan baru dari calon pelanggan. c. Bagian Pembukuan Bagian ini berfungsi untuk mencatat transaksi penerimaan kas dari pemasangan sambungan baru dalam jurnal rekening. Menyusun dokumen dan mengadakan penyimpanan atau pengarsipan bukti pembayaran perusahaan. d. Bagian Transmisi dan Distribusi Bagian ini berfungsi untuk melaksanakan pemasangan sambungan baru di lapangan.

2 e. Bagian Gudang Bagian ini berfungsi untuk mengeluarkan semua barang yang diperlukan dalam pemasangan sambungan baru. 2. Dokumen yang digunakan Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari pemasangan sambungan baru pada PDAM Tirta Satria Cabang Purwokerto 2 adalah : a. Buku Pemohon Baru Catatan ini digunakan sub bagian hubungan langganan untuk mencatat data pelanggan yang akan mendaftar menjadi pelanggan PDAM Banyumas. b. Kwitansi Pembayaran Dokumen ini digunakan unuk membayar biaya pendaftaran atau biaya sambungan baru ke bagian kas dan penagihan. c. Formulir Permohonan Menjadi Pelanggan (PMP) Dokumen ini berisi nama, alamat dan keterangan tentang calon pelanggan yang mendaftar untuk memasang sambungan baru. d. Gambar denah Lokasi Formulir yang berisi gambar letak rumah dan alamt calon pelanggan serta gambar rencana pemasangan pipa air minum. e. Surat Pernyataan Pemohon (PP) Dokumen ini berisikan peraturan-peraturan yang harus disetujui oleh calon pelanggan. f. Surat Kuasa Dokumen ini digunakan oleh pemohon yang menyewa rumah yang isinya pemilik rumah mengijinkan PDAM memasang sambungan air pada rumah tersebut. g. Buku Permohonan Pemasangan air minum Dokumen ini digunakan untuk mencatat calon pelanggan yang akan mendaftarkan SR baru.

3 h. SPK Pemasangan Dokumen ini dibuat oleh bagian hubungan langganan yang di otorisasi oleh Bagian Teknik untuk memberi perintah pemeriksaan lokasi pemasangan sambungan baru. i. Berita Acara Pemasangan Dokumen ini sifatnya sebagai laporan yang berisi tentang pernyataan yang dibuat bagian hubungan langganan yang telah menyelesaikan pemasangan sambungan baru. j. Formulir Permintaan Bahan / Alat Dokumen ini berisi tentang seluruh barang yang diperlukan dalam pemasangan sambungan baru untuk bagian transmisi dan distribusi dari bagian gudang. k. Daftar Induk Catatan Mutu Dokumen ini digunakan untuk penentuan masa simpan sebuah dokumen. l. Berita Acara pemusnahan dokumen dan catatan mutu Dokumen ini berisi persetujuan pengendali dokumen yang digunakan bila masa simpan sebuah dokumen sudah habis. m. Usulan Revisi Dokumen Dokumen ini berupa formulir yang digunakan oleh Kabag atau staff yang ditunjuk untuk mengajukan permohonan revisi. 3. Catatan akuntansi yang digunakan Catatan akuntansi dalam sistem akuntansi penerimaankasdari pemasangan sambungan baru pada PDAM Tirta Satria Cabang Purwokerto 2 adalah: a. Buku register calon pelanggan sub bagian hubungan langganan Catatan ini digunakan sub bagian hubungan langganan untuk mencatat data pelanggan yang telah mendaftar menjadi pelanggan PDAM Tirta Satria Cabang Purwokerto 2. b. Jurnal Penerimaan Kas

4 Jurnal penerimaan kas digunakan oleh bagian pembukuan untuk mencatat penerimaan uang kas dari pendapatan air, pendapaan non air maupun pendapatan lainnya.pencatatannya: Kas xxx Pendapatan Non Air xxx 4. Prosedur Pemasangan Sambungan Baru a. Calon pelanggan yang mengajukan permohonan pemasangan Sambungan Rumah, yang datang langsung ataupun lewat telepon harus dilayani dengan baik oleh petugas customer service / Bagian Hubungan Langganan terutama seksi pelayanan pelanggan. b. Berdasarkan permohonan pemasangan SR tersebut petugas pelayanan pelanggan/ customer service mencatat nama dan alamat pemohon dalam Buku Daftar Pelanggan Baru. Jika alamat pemohon berbeda dengan alamat sambungan air yang di minta, petugas akan mencatat kedua alamat dengan menandai secara jelas alamat sambungan air. c. Jika alamat pemohon ternyata pelanggan lama, petugas pelayanan pelanggan memeriksa dengan melihat database pelanggan apakah pemohon atau sambungan air yang diminta mempunyai tunggakan rekening dengan PDAM, jika terdapat tunggakan, petugas akan meminta agar pemohon menyelesaikan tunggakan terlebih dahulu melalui kasir, setelah menyelesaikan tunggakannya, pemohon diminta menyerahkan Kwitansi lembar ke-1 kepada petugas.

5 d. Selanjutnya pemohon diminta mengisi Formulir Permohonan Menjadi Pelanggan (PMP), Gambar Denah Lokasi dan Surat Pernyataan Permohonan (PP) dan Proses Pelaksanaan Menjadi Pelanggan dapat dilaksanakan, kemudian pemohon diminta untuk membayar biaya pendaftaran sesuai klasifikasinya di loket. Petugas mengembalikan Formulir Lembar ke-1 kepada pemohon. e. Jika pemohon adalah Penyewa rumah, petugas meminta kepada pemohon Surat Kuasa dari pemilik rumah yang isinya mengijinkan PDAM memasang sambungan air pada rumah tersebut dan juga perjanjian untuk membayar sisa tunggakan air jika pemohon kemudian memenuhi kewajibannya. f. Staf Customer Service mencatat secara kronologis proses permohonan menjadi pelanggan di dalam Buku Permohonan Pemasangan air minum, mengarsipkan Surat Kuasa yang diterima dari pemohon (Jika Ada) dan selanjutnya meneruskan lembar Formulir PermohonanMenjadi Pelanggan (PMP), Gambar Denah Lokasi dan Surat Pernyataan Pemohon (PP) dan Proses Pelaksanaan Menjadi Pelanggan kepada Kepala seksi Pelayanan Pelanggan untuk diperiksa kelengkapan dan kebenarannya, selanjutnya disampaikan kepada Kabag. Hubungan Langganan.

6 g. Berkas permohonan SR baru kemudian disampaikan kepada Bagian Teknik untuk diteliti dan ditetapkan apakah terdapat pipa pada daerah permohonan sambungan dengan cara disurvey lokasi oleh Tim, apakah cukup air untuk diberikan tambahan, jika dapat disambung dan layak maka dibuatkan Bagan Rencana Teknik Dan Spesifikasi Material (RAB) yang harus ditanggung Pemohon. Setelah dipastikan dapat dipasang dan ditentukan biayanya, berkas dikembalikan kepada Bagian Hubungan Langganan untuk diinformasikan kepada calon pelanggan dan kemudian dibuatkan Surat Perintah Kerja Pemasangan dan Berita Acara Pemasangan yang kemudian disampaikan kepada Kabag Transmisi dan Distribusi. h. Jika distribusi air dan pipa ternyata tidak tersedia atau keadaaan pipa tidak cukup untuk melayani permohonan sambungan, Bagian teknik (perencanaan teknik / Trandist ) menginformasikan ke bagian hubungan langganan agar memberitahu pemohon permohonan yang belum dapat dipenuhi, di Arsipkan untuk tujuan perencanaan. i. Setelah Pemohon diinformasikan Biaya dan jadwal rencana pemasangan, pemohon diminta untuk melakukan pembayaran biaya pemasangan ke bagian keuangan / Loket pembayaran, jika pembayaran akan dilakukan dengan angsuran maka pemohon diwajibkan membuat Surat Pernyataan Pelanggan

7 (Pelaksanaannya diatur dengan SK Direksi) dalam rangkap 2 (dua) yang distujui lebih dahulu oleh Direksi. j. Kasir kemudian mencatat uraian (nomer kuitansi dan tanggal pembayaran / pelunasan) dari pembayaran ke dalam Permohonan Menjadi Pelanggan dan mengembalikan kepada pemohon. k. Arsip Permohonan yang biayanya sudah terbayar dilaporkan kepada Direktur administrasi dan keuangan, lembar ke-1 sampai ke-3 PMP berikut dokumen-dokumen pendukungnya serta bagan rencana teknik, spesifikasi material dan sebagainya. Setelah diperiksa dan disyahkan disampaikan ke bagian terkait untuk ditindak lanjuti. (Kabag Hublang membuat SPK pemasangan). l. Bagian Hubungan Langganan mendisribusikan dokumendokumen sebagai berikut : a. Bon Kebutuhan Bahan lembar ke-1 dan ke-2 b. Gambar lembar ke-2 c. Rencana biaya penggunaan Alat lembar ke-1 Sebagai arsip sementara menunggu pemasangan selesai. m. Kabag Transmisi distribusi setelah menerima Berkas dokumen kecuali Gambar Dan Rencana Biaya Penggunaan Alat lembar -1, SPK Pemasangan dan BA Pemasangan dari Bagian Hubungan Langganan, Kepala Bagian Transmisi dan Distribusi menyampaikan Surat Perintah Kerja dan Berita Acara

8 Pemasangan yang sudah disyahkan dalam rangkap 2 (dua) kepada Petugas pemasangan / Instalatir sesuai jadwal dan mengarsipkan sementara surat perintah kerja lembar ke-2. n. Kepala Bagian transmisi dan distribusi selanjutnya memerintahkan pada pelaksana untuk melaksanakan bukaan sambungan baru dan menyerahkan kepada instalatur dokumendokumen Surat Perintah Kerja, BA Pemasangan lembar ke-1 Bon Kebutuhan Bahan lembar ke-1, Gambar lebar ke-3, dan Rencana Biaya Penggunaan Alat lembar ke-3. o. Setelah menerima perintah pelaksanaan dari Kepala Bagian Transmisi dan distribusi untuk bukaan sambungan baru berikut dokumen-dokumen sebagai berikut : 1) Surat perintah kerja lembar ke-1, BA Pemasangan 2) Bon Kebutuhan Bahan lembar ke-1 3) Gambar lembar ke-1 4) Rencana biaya penggunaan alat lembar ke-3 p. Petugas pelaksana / instalatir mengajukan permintaan alat dan water meter ke gudang dengan mengisi Formulir Permintaan Bahan/ Alat, setelah menerima bahan dari gudang memeriksa apakah permintaan bahan sesuai dengan Bon Kebutuhan Bahan lembar ke-1 dan mencatat di dalamnya tanggal bukaan. q. Setelah selesai melaksanakan pemasangan sambungan baru, pelaksana wajib membuat Berita Acara Pemasangan SR Baru

9 dan menyerahkan kembali dokumen-dokumen yang diterima sebelumnya kepada Saksi Perpipaan (Transmisi dan Distribusi). r. Setelah pemasangan sambungan baru selesai dilaksanakan, kepala Bagian transmisi dan distribusi menerima kembali dari instalatur dokumen-dokumen tersebut kemudian menandatangani Bon Kebutuhan Bahan lembar ke-1 dan mengarsipkannya.. Kepala Bagian transmisi dan distribusi menerima kembali surat perintah kerja lembar ke-1 dan selanjutnya disampaikan kepada Bagian Hubungan Langganan, berkas dokumen-dokumen dan Bon Kebutuhan Bahan lembar ke-1, gambar lembar ke-3 dan rencana biaya penggunaan alat lembar ke-3. s. Kepala Seksi Pelayanan Pelanggan setelah menerima berkas bukti pelaksanaan penyambungan SR, dari Bagian Transmisi dan distribusi berupa Bundel Bukti Pemasangan (Bon Kebutuhan Bahan lembar ke-1, gambar lembar ke-3 dan rencana biaya penggunaan alat lembar ke-3, BA Pemasangan) mengambil kembali dari arsip sementara berkas dokumen sebagai berikut ; Ke Bagian Keuangan : a. PMP lembar ke-1 b. PP lembar ke-1 c. Rencana penggunaan alat-alat lembar ke-1 d. Gambar lembar ke-1

10 e. Rekapitulasi rencana biaya ke-1 f. Perincian rencana biaya lembar ke-1 g. Surat panggilan lembar ke-2 h. Pernyataan pelanggan lembar ke-1 Ke Bagian Perencanaan teknik : a. PMP lembar ke-2 b. PP lembar ke-2 c. Rencana penggunaan alat-alat lembar ke-2 d. Gambar lembar ke-2 e. Rekapitulasi rencana biaya ke-2 f. Perincian rencana biaya lembar ke-2 ARSIP : a. PMP lembar ke-3 b. PP lembar ke-3 c. Rencana penggunaan alat-alat lembar ke-3 d. Perincian rencana biaya lembar ke-3 e. Gambar lembar ke-3 f. Rekapitulasi rencana biaya lembar ke-3 g. Perincian rencana biaya lembar ke-3 t. Berdasar dokumen dalam arsip tersebut Kepala Seksi Pelayanan Pelanggan memasukkan data tersebut dalam Data Base Pelanggan serta membuat Kartu Pelanggan dan Kartu Baca Meter dan mencatat tanggal penyambungan pelanggan ke dalam Daftar Induk (data base) Pelanggan, selanjutnya Kartu

11 Pelanggan disampaikan kepada Seksi Pembacaan Meter untuk ditindak lanjuti. B. Syarat-syarat Untuk Permintaan Pemasangan Sambungan Baru 1. Setiap orang atau Badan yang akan menjadi pelanggan air minum harus : a. Mengisi Formulir pendaftaran b. Menyerahkan foto copy KTP yang masih berlaku bagi pemohon perorangan atau foto copy akta pendirian bagi Badan c. Membayar biaya untuk menjadi pelanggan, sebagai berikut : 1) Biaya pendaftaran sebesar Rp ,00 (Lima puluh ribu rupiah) sudah termasuk materai 2) Biaya pendaftaran tidak dapat diminta kembali apabila calon pelanggan membatalkan permintaannya setelah pemberitahuan 3) Biaya penyambungan yang besarnya ditetapkan dengan Keputusan Direksi, terdiri atas : a) Biaya peralatan b) Biaya pemeliharaan jaringan c) Biaya tanggungan air d) Biaya administrasi e) Biaya perencanaan f) Biaya sambungan, terdiri dari : (1) Pekerjaan tanah dan perbaikan tembok/plesteran/paving/aspal/dll

12 (2) Upah pemasangan (3) Biaya transport 2. Pemasangan sambungan baru dilaksanakan setelah calon pelanggan membayar biaya penyambungan 3. Waktu penyelesaian pemasangan sambungan baru paling lambat 6 hari kerja setelah calon pelanggan melunasi biaya penyambungan 4. Dengan mempertimbangkan lokasi pemohon, debit air yang tersedia, dan atau alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan

13

14

15

16

17 C. Blok Konsumsi dan Kelompok Pelanggan 1. Blok Konsumsi a. Blok konsumsi pelanggan air minum PDAM melipui : 1) Blok I; dan 2) Blok II; b. Blok I merupakan blok konsumsi air minum untuk memenuhi standar kebutuhan pokok. c. Blok II merupakan blok konsumsi air minum untuk pemakaian diatas standar kebutuhan pokok, terdiri dari : 1) Blok II a yaitu blok konsumsi air minum untuk pemakaian sampai dengan dua kali standar kebutuhan pokok. 2) Blok II b yaitu blok konsumsi air minum untuk pemakaian lebih dari dua kali standar kebutuhan pokok. 2. Blok Kelompok Pelanggan a. Pelanggan dikelompokkan menjadi 4 (empat) kelompok yaitu : 1) Kelompok I (klasifikasi pelanggan sosial Umum dan Sosial Khusus); 2) Kelompok II (klasifikasi pelanggan Rumah tangga A1 dan A2); 3) Kelompok III (klasifikasi pelanggan Rumah tangga B1, B2, Instansi Pemerintah, Niaga, Industri); 4) Kelompok khusus.

18 b. Pelanggan Kelompok I menampung jenis-jenis pelanggan yang membayar tarif rendah untuk memenuhi standar kebutuhan pokok air minum yang terdiri dari pelanggan dengan klasifikasi sebagai berikut : 1) Klasifikasi Sosial Umum : a) Hidran Umum 2) Klasifikasi Sosial Khusus : a) Tempat Ibadah; b) Panti Asuhan; c) Yayasan sosial; d) Sekolah negeri; e) Sekolah swasta; 3) Pelanggan Kelompok II menampung jenis-jenis pelanggan yang membayar tarif dasar untuk memenuhi standar kebutuhan pokok air minum yang terdiri dari pelanggan dengan klasifikasi sebagai berikut : a) Rumah tangga A1 b) Rumah tangga A2 Adapun klasifikasi pelanggan rumah tangga A1 dan A2 ditetapkan dengan Keputusan Direksi. 4) Pelanggan Kelompok III sebagaimana menampung jenis-jenis pelanggan yang membayar tarif penuh untuk memenuhi standar kebutuhan pokok air minum yang terdiri dari pelanggan dengan klasifikasi sebagai berikut :

19 a) Klasifikasi Rumah tangga B1; b) Klasifikasi Rumah tangga B2; c) Klasifikasi Instansi Pemerintah Kabupaten; d) Klasifikasi Instansi Pemerintah Pusat/ Provinsi; e) Klasifikasi Niaga Kecil; f) Klasifikasi Niaga Besar; g) Klasifikasi Industri Kecil; h) Klasifikasi Industri Besar; Adapun kriteria klasifikasi pelanggan rumah tangga B1, B2, Intansi Pemerinah, Niaga dan Industri ditetapkan dengan Keputusan Direksi. 5) Pelanggan Kelompok khusus menampung jenis-jenis pelanggan yang membayar tarif air minum berdasarkan kesepakatan. D. Pengendalian Catatan Mutu 1. Catatan Mutu harus dipelihara, dibendel dengan baik, disimpan agar terlindung dari kerusakan atau kehilangan, mudah diakses apabila dibutuhkan, serta sesuai dengan masa simpan. 2. Catatan mutu didistribusikan berdasarkan daftar distribusi pada formulir tersebut. 3. Apabila memungkinkan catatan mutu dapat disimpan dan didistribusikan dalam bentuk data elektronik. 4. Penentuan masa simpan disesuaikan dengan ketentuan dalam Daftar Induk Catatan Mutu Pemusnahan Catatan Mutu harus mendapat

20 persetujuan pengendali dokumen dengan membuat berita acara pemusnahan dokumen dan catatan mutu. E. Pengendalian Dokumen 1. Dokumen harus disimpan ditempat yang aman dan mudah untuk diakses 2. Dokumen tidak boleh digandakan atau didistribusikan tanpa ijin dari MR 3. Revisi Dokumen dapat dilakukan oleh minimal Kabag atau Staff yang ditunjuk untuk mengajukan permohonan revisi, menggunakan formulir Usulan Revisi Dokumen ke Bagian Umum F. Evaluasi Hasil Kerja Praktek Suatu perusahaan memerlukan sistem yang baik untuk menjalankan sebuah prosedur. Sebagai perusahaan daerah, sistem informasi akuntansi yang diterapkan tidak terlalu rumit dan sangat mudah untuk operasional perusahaan tersebut. Pada PDAM Tirta Satria telah menggunakan sistem akuntansi berbasis komputerisasi yang terhubung secara online dengan kantor PDAM Cabang Banyumas.Program aplikasi yang digunakan adalah SIKOMPAK (Sistem Komputer Akuntansi). Karena sistem terhubung dengan internet maka baik buruknya jaringan internet akan sangat mempengaruhi sistem 1. Evaluasi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Pelayanan Pasang Baru Evaluasi sistem akuntansi penerimaan kas dari pelayanan pasang baru pada PDAM Tirta Satria Cabang Purwokerto 2 sebagai berikut: a. Fungsi yang terkait Dalam buku yang ditulis Mulyadi (2001: 464) menyebutkan bahwa ada beberapa unsur yang membentuk sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah Fungsi Penjualan, Fungsi Kas, Fungsi Gudang, Fungsi Pengiriman, Fungsi Akuntansi. Bagian yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas pada PDAM Tirta Satria Cabang Purwokerto 2 adalah Bagian Hubungan Langganan, Bagian Perencanaan Teknik, Bagian Pembukuan, Bagian

21 Transmisi dan Distribusi, dan Bagian Gudang. Dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari pelayanan pasang baru di PDAM Tirta Satria terdapat pemisahan bagian yang kurang memadai pada Bagian Hubungan Langganan, karena yang bertugas membuat RAB dan yang bertugas mensurvey lokasi yang akan di pasang SR barudilakukan oleh 1 orang saja. Kurangnya pemisahan bagian seperti itu, dikhawatirkan tidak dapat dilakukan tugas yang maksimal. b. Dokumen yang digunakan Menurut Mulyadi (2001: 464) terdapat dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah Faktur penjualan tunai, Pita register, Credit card sales slip, Bill of lading, Fakur penjualan COD, Bukti setor bank, Rekapitulasi, Harga Pokok Penjualan. Dokumen yang digunakan dalam sisem akuntansi penerimaan kas dari pelayanan sambungan baru pada PDAM Tirta Satria Cabang Purwokerto 2 adalah Buku Pemohon Baru, Kwitansi Pembayaran, PMP, Gambar denah lokasi, PP, Surat Kuasa, Buku Pemohon Pemasangan air minum, SPK Pemasangan, BA Pemasangan, Formulir Permintaan Bahan/ Alat. Dalam sistem ini dokumen yang digunakan sudah memadai hanya saja terjadi perbedaan nama dokumen, tetapi memiliki fungsi yang sama. c. Catatan akuntansi yang digunakan Menurut Mulyadi (2001: 464) catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas adalah Jurnal Penerimaan Kas, Jurnal Penjualan, Jurnal Umum. Pada PDAM Tirta Satria Cabang Purwokerto 2 catatan akuntansi yang digunakan dalam penerimaan kas dari pelayanan sambungan baru adalah Buku register dan Jurnal Penerimaan Kas. Pada PDAM Tirta Satria ini tidak adanya jurnal penjualan karena perusahaan milik daerah ini bergerak dalam bidang penyediaan air bersih untuk kebutuhan masyarakat didaerah Banyumas. d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Menurut Mulyadi (2001: 469) jaringan prosedur penerimaan kas dari penjualan tunai adalah prosedur permintaan pembelian, prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok, prosedur order

22 pembelian, prosedur penerimaan barang, prosedur pencatatan utang, dan prosedur distribusi pembelian. Jaringan prosedur pada sistem akuntansi penerimaan kas dari pelayanan pasang baru adalah Prosedur Penerimaan Kas, Prosedur Penyerahan Barang, Prosedur Penyerahan Kas ke Bank, Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas. Pada PDAM Tirta Satria Cabang Purwokerto 2 prosedur pemasangan sambungan baru tidak dilakukan pemisahan prosedur, karena menurut SOP Pelayanan Pasang Baru prosedur yang dilakukan saling behubungan satu sama lain. 2. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern dari Pelayanan Pasang Baru Menurut Mulyadi (2001: 165) untuk dapat mencapai tujuan pengendalian intern, perusahaan harus menerapkan unsur pokok pengendalian intern yaitu: a) Organisasi antara bagian pembaca rekening sebagai fungsi operasi terpisah dengan bagian pengelola kas sebagai fungsi penyimpanan. b) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan Pada PDAM Tirta Satria Cabang Purwokerto 2 terdapat 2 dokumen yang fungsinya sama, yaitu Buku Pemohon Baru dan Buku Permohonan Pemasangan air minum. Serta adanya dokumen yang sudah tidak digunakan lagi yaitu Surat Kuasa. c) Praktik yang sehat Dalam sistem pengendalian intern pada Kantor PDAM Tirta Satria Cabang Purwokerto 2 ini dilakukan pengecekan jumlah kas yang diterima dari penerimaan kas air dan non air dan setelah itu disetorkan ke bank pada hari yang sama. Selain itu di Kantor PDAM Banyumas ini dilakukan perputaran jabatan dalam struktur organisasi. Dilaksanakannya perputaran jabatan ini diharapkan dapat diketahui kinerja dari para pegawai. d) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Dari semua karyawan yang bekerja di PDAM Tirta Satria Cabang Purwokerto 2 semua telah cukup lama bekerja di perusahaan tersebut, sehingga para karyawan disana sudah kompetan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya masing-masuing.

23 G. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Pelayanan Pasang Baru Berdasarkan analisis data dan pembahasan mengenai sistem akuntansi penerimaan kas dari pelayanan pasnag baru pada PDAM Tirta Satria Cabang Purwokerto 2, maka dapat ditemukan kelebihan dan kelemahan antara lain: 1. Kelebihan a) PDAM Tirta Satria Cabang Purwokerto 2 memiliki pemisahan fungsi yang cukup bagus. b) Dokumen-dokumen yang digunakan di PDAM Tirta Satria Cabang Purwokerto 2 ini sudah bernomor urut tercetak. Hal ini merupakan kebijakan yang sangat baik karena dapat mencegah penyelewengan ataupun kekeliruan dalam penulisan ataupun pencatatan transaksi. c) Dokumen-dokumen yang ada juga telah diotorisasi oleh Kepala Sub Bagian dari masing-masing fungsi. d) Adanya pengarsipan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan sistem penerimaan kas dari pelayanan pasang abru secara berurutan. 2. Kelemahan a) Pada PDAM Tirta Satria Cabang Purwokerto 2 kadang terjadi keterlambatan dalam mensurvey ke lokasi calon pelanggan ini terjadi karena karyawan yang melaksanakan tugas itu hanya 1 orang.

24 b) Berdasarkan SOP yang dilaksanakan PDAM Tirta Satria Cabang Purwokerto 2 terdapat kurangnya pemisahan bagian pada prosedur pemasangan sambungan baru, dikhawatirtkan tugas yang dikerjakan kurang maksimal. c) Pada PDAM Tirta Satria Cabang Purwokerto 2 prosedur pemasangan sambungan baru tidak dilakukan pemisahan prosedur.sebaiknya dilakukan pemisahan prosedur agar prosedur yang dijalankan jelas.

PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA SATRIA KABUPATEN BANYUMAS. NOMOR : 3 Tahun 2016 TENTANG

PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA SATRIA KABUPATEN BANYUMAS. NOMOR : 3 Tahun 2016 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA SATRIA KABUPATEN BANYUMAS Jl. Prof. Dr. Suharso No. 52 PURWOKERTO 53114 Telp. 0281-632324 Fax. 0281-641654 Website : www.pdambanyumas.com E-Mail : pdam_banyumas@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. salah satu peusahaan BUMD yang bergerak di bidang pelayanan air bersih.

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. salah satu peusahaan BUMD yang bergerak di bidang pelayanan air bersih. 55 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. PEMBAHASAN MASALAH Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kota Surakarta merupakan salah satu peusahaan BUMD yang bergerak di bidang pelayanan air bersih. Air bersih

Lebih terperinci

Bab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi 2.2 Pengertian Penjualan Kredit 2.3 Pengertian Sistem Penjualan Kredit

Bab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi 2.2 Pengertian Penjualan Kredit 2.3 Pengertian Sistem Penjualan Kredit Bab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keharusan dan menyangkut hajat hidup orang banyak, maka. diperlukan suatu badan atau organisasi yang professional yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. keharusan dan menyangkut hajat hidup orang banyak, maka. diperlukan suatu badan atau organisasi yang professional yang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari kebutuhan yang sangat penting bagi manusia adalah kebutuhan atas air bersih, baik untuk konsumsi atau untuk kebutuhan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang pendistribusian consumer goods kepada para konsumen. Transaksi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang pendistribusian consumer goods kepada para konsumen. Transaksi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi dari penelitian ini adalah PT. Tigaraksa Satria Malang yang beralamat di Jl. Tenaga Baru Kav. 4 No. 12 Malang. Perusahaan ini bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SISTEM. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai suatu proses penguraian dari

BAB IV ANALISIS SISTEM. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai suatu proses penguraian dari 54 BAB IV ANALISIS SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai suatu proses penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang 43. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.Triteguh

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak BAB II DASAR TEORI A. Deskripsi Teori 1. Sistem Akuntansi Kebutuhan terhadap informasi keuangan dari suatu perusahaan sangat diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak di luar

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN Tinjauan Teori Pengertian Sistem dan Prosedur

BAB III PEMBAHASAN Tinjauan Teori Pengertian Sistem dan Prosedur BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Teori 3.1.1. Pengertian Sistem dan Prosedur Menurut Mulyadi (2001:5), sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. Alur Pengajuan Tambah Daya Listrik

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. Alur Pengajuan Tambah Daya Listrik digilib.uns.ac.id 44 BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama melaksanakan magang pada tanggal 05 Januari sampai dengan 06 Februari 2015 di

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN KUDUS

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN KUDUS 1 BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pembelian 2.1.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah transaksi pembelian terjadi antara perusahaan dengan pemasok atau pihak penjual. Barang-barang yang dibeli dapat berupa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas. Pengertian Penendalian Intern

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas. Pengertian Penendalian Intern BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas 2.1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem pengendalian inter adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berkaitan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Menurut Mulyadi (2001: 2) sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI. Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK

ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI. Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan menganalisis

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN TARIF PELAYANAN AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA BANGKA

PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN TARIF PELAYANAN AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA BANGKA PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN TARIF PELAYANAN AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA BANGKA BUPATI BANGKA, Menimbang : a. bahwa guna menjamin kelancaran operasional

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengelolaan data akuntansi untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II. Dasar Teori. 2.1 Konsep dan Dasar Definisi Konsep

BAB II. Dasar Teori. 2.1 Konsep dan Dasar Definisi Konsep BAB II Dasar Teori 2.1 Konsep dan Dasar Definisi Konsep 1. Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. (Mulyadi, 2001:5) 2.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Akuntansi Mulyadi (2008: 2) sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami deskripsi kegiatan pembelian. 2. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Profil PT. Indo Tekhnoplus PT.Indo Tekhnoplus adalah sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang distribusi dan perdagangan alat-alat kesehatan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari PT Kurnia Mulia Citra Lestari adalah perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan akta notaris no.67 dihadapan Emmy Halim.SH,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.Modern Putra Indonesia. Berikut ini sistem penjualan perusahaan yang akan dibahas oleh penulis adalah mengenai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan menurut Kasmir (2012:7), laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengertian Sistem menurut Hall (2009:6), Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan dan berfungsi dengan tujuan

Lebih terperinci

SOP PELAYANAN PDAM Tirta Jam Gadang Kota Bukittinggi

SOP PELAYANAN PDAM Tirta Jam Gadang Kota Bukittinggi SOP PELAYANAN PDAM Tirta Jam Gadang Kota Bukittinggi A. SOP Pembacaaan Meter 1. Tujuan Prosedur ini ditetapkan untuk mengendalikan proses pelaksanaan pembacaan meter mulai dari persiapan data hingga rekening

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber pendapatan adalah berasal dari kegiatan penjualan yang

Lebih terperinci

PEMBAYARAN ANGSURAN KREDIT DALAM MENCAPAI PENGENDALIAN INTERN (Studi pada PT. Bank Perkrditan Rakyat Terusan Jaya Mojokerto)

PEMBAYARAN ANGSURAN KREDIT DALAM MENCAPAI PENGENDALIAN INTERN (Studi pada PT. Bank Perkrditan Rakyat Terusan Jaya Mojokerto) PEMBAYARAN ANGSURAN KREDIT DALAM MENCAPAI PENGENDALIAN INTERN (Studi pada PT. Bank Perkrditan Rakyat Terusan Jaya Mojokerto) Oktavia Rahajeng Lestari, Siti Ragil, Fransisca Yaningwati Fakultas Ilmu Administrasi,

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PENERIMAAN KAS PADA PDAM DELTA TIRTA KABUPATEN SIDOARJO RANGKUMAN TUGAS AKHIR

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PENERIMAAN KAS PADA PDAM DELTA TIRTA KABUPATEN SIDOARJO RANGKUMAN TUGAS AKHIR EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PENERIMAAN KAS PADA PDAM DELTA TIRTA KABUPATEN SIDOARJO RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh: FIRDA YUNIARTIWI NIM: 2012410923 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA

Lebih terperinci

Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Penerimaan Kas dari Piutang pada PT XXX

Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Penerimaan Kas dari Piutang pada PT XXX KARYA ILMIAH MAHASISWA [AKUNTANSI] 1 Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Penerimaan Kas dari Piutang pada PT XXX Tika Damayanti 1)*, Nurmala 2), Evi Yuniarti 3) 1)* Mahasiswa, 2).3) Dosen pengajar PS

Lebih terperinci

SISTEM PENJUALAN KREDIT

SISTEM PENJUALAN KREDIT SISTEM PENJUALAN KREDIT Sistematika Deskripsi kegiatan pokok Fungsi yang terkait Informasi yang diperlukan oleh manajemen Dokumen yang digunakan Catatan akuntansi yang digunakan Jaringan prosedur yang

Lebih terperinci

Analisis Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Pada PT. Daya Anugrah Mandiri. Nama : Panji Sakum Nugroho NPM : Kelas : 4EB22

Analisis Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Pada PT. Daya Anugrah Mandiri. Nama : Panji Sakum Nugroho NPM : Kelas : 4EB22 Analisis Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Pada PT. Daya Anugrah Mandiri Nama : Panji Sakum Nugroho NPM : 27211868 Kelas : 4EB22 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan pesatnya perkembangan dunia usaha baik

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : L1 LAMPIRAN Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : 1. Ya, artinya sistem dan prosedur telah diterapkan serta dilaksanakan dengan baik sebagaimana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu Informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu Informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Suatu Informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dan informasi akuntansi diperlukan oleh berbagai pihak intern maupun

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Sistem Dari beberapa pengertian sistem, berikut adalah pengertian sistem menurut Mulyadi (2001:2) ; Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Akuntansi 1. Pengertian Sistem Akuntansi Pendekatan sistem memberikan banyak manfaat dalam memahami lingkungan kita. Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu dipandang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Suatu perusahaan, dalam sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Akuntansi Pengertian Sistem Akuntansi

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Akuntansi Pengertian Sistem Akuntansi BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Akuntansi Definisi akuntansi menurut Warren (2005:10), yaitu: Secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional BAB 4 PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT. Valindo Global. Pembahasan tersebut dibatasi pada penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam melaksanakan audit

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma Andalas

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma Andalas VOLUME 19 NO 2, JULI 2017 JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO Indrayeni 1, Cynthia Dely 1 1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 24 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah perkembangan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surakarta Pengelolaan air minum di Surakarta, dibangun pada tahun 1929 oleh Pakubuwono

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 2 TAHUN 2011 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 2 TAHUN 2011 LAMPIRAN : 2 (dua) lembar TENTANG TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan,

BAB II LANDASAN TEORI. berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan, 5 BAB II LANDASAN TEORI Informasi dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan, di butuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak di luar perusahaan, seperti kreditur, calon

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang

BAB II LANDASAN TEORI. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur merupakan suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nurita (2009), dengan judul Evaluasi Prosedur Dan Sistem Pembelian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nurita (2009), dengan judul Evaluasi Prosedur Dan Sistem Pembelian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Nurita (2009), dengan judul Evaluasi Prosedur Dan Sistem Pembelian Bahan Baku Studi Kasus Di Percetakan Surya Offset Jebres Surakarta yang memiliki kesimpulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.2 Sejarah Singkat Perusahaan Clowor Distro Semarang adalah usaha usaha bersama 4 orang yang bergerak dibidang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Menurut Mulyadi (2001 : 5), Prosedur adalah suatu urutan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Menurut Mulyadi (2001 : 5), Prosedur adalah suatu urutan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Prosedur adalah suatu tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Menurut Mulyadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur 1. Pengertian Sistem Di bawah ini pengertian umum mengenai sistem dapat dirinci sebagai berikut : Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur Unsur-unsur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Audit Operasional Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan perencanaan pemeriksaan. Perencanaan pemeriksaan merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Sistem informasi yang dibahas ditekankan pada pengorganisasian informasi antar bagian-bagian yang terlibat dalam pengendalian persediaan di gudang perkantoran kantor.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mencapai tujuan tertentu (Wing Wahyu Winarno; 1994: 8).

BAB II LANDASAN TEORI. mencapai tujuan tertentu (Wing Wahyu Winarno; 1994: 8). BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem dan Prosedur Sistem adalah kumpulan elemen yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu (Wing Wahyu Winarno; 1994: 8). Sistem dapat didefinisikan

Lebih terperinci

Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku. pada perusahaan j rot galery. di Klaten. Oleh : Riasti F BAB I PENDAHULUAN

Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku. pada perusahaan j rot galery. di Klaten. Oleh : Riasti F BAB I PENDAHULUAN Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku pada perusahaan j rot galery di Klaten Oleh : Riasti F.3302181 BAB I PENDAHULUAN A. Sejarah Berdirinya Perusahaan Perusahaan J ROT GALERY adalah perusahaan

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PEMASANGAN KEMBALI SALURAN AIR DI PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

SISTEM DAN PROSEDUR PEMASANGAN KEMBALI SALURAN AIR DI PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR SISTEM DAN PROSEDUR PEMASANGAN KEMBALI SALURAN AIR DI PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : TRY ANDIKA MEGARANI NIM : 2013411022 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2016

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur. pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul:

BAB IV HASIL PENELITIAN. Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur. pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pengeluaran Kas Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul: 1. Bagian yang terkait dan diskripsi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penerimaan kas adalah kas yang diterima oleh perusahaan baik berupa uang tunai maupun

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penerimaan kas adalah kas yang diterima oleh perusahaan baik berupa uang tunai maupun BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Penerimaan Kas Penerimaan kas adalah kas yang diterima oleh perusahaan baik berupa uang tunai maupun surat surat berharga yang mempunyai sifat

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON TAHUN 2014 SERI BUPATI CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON TAHUN 2014 SERI BUPATI CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR TAHUN 214 SERI BUPATI CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 72 TAHUN 214 TENTANG PENYESUAIAN TARIF AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan dan penerimaan kas PT Kurnia Mulia Citra Lestari, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem

Lebih terperinci

PDF created with pdffactory Pro trial version

PDF created with pdffactory Pro trial version Daftar Lampiran : (terlampir) Lampiran 1 : Struktur organisasi dan Job-Description Lampiran 2 : Siklus Penjualan Lampiran 3 : Siklus Pembelian Lampiran 4 : Siklus Sumber Daya Manusia Lampiran 5 : Siklus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang 2.1.1 Definisi Piutang Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) adalah: Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN CV. SUMBER HASIL. Daerah Istimewa Jogjakarta. CV. Sumber Hasil bergerak dalam bidang hasil bumi.

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN CV. SUMBER HASIL. Daerah Istimewa Jogjakarta. CV. Sumber Hasil bergerak dalam bidang hasil bumi. BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN CV. SUMBER HASIL 3. Sejarah Singkat Perusahaan CV. Sumber Hasil terletak di Jalan Godean km 5 no 03 Godean, Sleman 55292, Daerah Istimewa Jogjakarta. CV. Sumber Hasil bergerak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penggalian dari wacana penelitian terdahulu dilakukan sebagai upaya untuk memperjelas penelitian yang telah dilakukan serta membedakan penelitian

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN PUBLIK DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MALANG

STANDAR PELAYANAN PUBLIK DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MALANG Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Malang Nomor : 188.451/15/35.73.313/2011 Tanggal : 23 Maret 2011 A. PENDAHULUAN STANDAR PELAYANAN PUBLIK DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MALANG 1.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas pada pada UD. Sumber

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas pada pada UD. Sumber BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Review Penelitian Terdahulu Octaviandy dkk. (2016) telah melakukan penelitian Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas pada pada UD. Sumber Mutiara Rantauprapat.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Koperasi 3.1.1 Sejarah Singkat Koperasi Koperasi Buana Indonesia adalah Koperasi yang berikrar pada tanggal 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima

Lebih terperinci

Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Pada DAYA MOTOR DEALER HONDA. Nama : Rian Wijayanto NPM : Kelas : 4EB22

Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Pada DAYA MOTOR DEALER HONDA. Nama : Rian Wijayanto NPM : Kelas : 4EB22 Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Pada DAYA MOTOR DEALER HONDA Nama : Rian Wijayanto NPM : 26211099 Kelas : 4EB22 Latar Belakang Masalah Dengan semakin berkembangnya teknologi komputer

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Dalam memimpin usahanya seorang pemimpin tentu ingin mengetahui keadaan perusahaannya. Untuk perusahaan yang bidang usahanya sangat luas dan berkembang,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab V Simpulan dan Saran BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Penerapan sistem informasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Sistem akuntansi terdiri dari dokumen bunti transaksi, alat-alat pencatatan,

BAB II KAJIAN TEORI. Sistem akuntansi terdiri dari dokumen bunti transaksi, alat-alat pencatatan, BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sistem Akuntansi Sistem akuntansi terdiri dari dokumen bunti transaksi, alat-alat pencatatan, laporan-laporan, dan prosedur-prosedur yang digunakan perusahaan untuk mencatat transaksi-transaksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS (Studi Pada Perusahaan Daerah, BPR Bank Daerah Kota Madiun)

SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS (Studi Pada Perusahaan Daerah, BPR Bank Daerah Kota Madiun) SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS (Studi Pada Perusahaan Daerah, BPR Bank Daerah Kota Madiun) Irmalia Ayu Ningsih Topowijono, M.Si Nengah Sudjana, M.Si Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian, prinsip dan fungsi Sistem Informasi Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian, prinsip dan fungsi Sistem Informasi Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, prinsip dan fungsi Sistem Informasi Akuntansi Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pengertian sistem informasi akuntansi perlu diketahui defenisi sistem

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Kegiatan Audit Operasional Sebelum memulai pemeriksaan operasional terhadap salah satu fungsi dalam perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

Lebih terperinci

SISTEM PENJUALAN KREDIT

SISTEM PENJUALAN KREDIT SISTEM PENJUALAN KREDIT Penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirim barang sesuai dengan order yang diterima oleh pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat. umumnya. Yang dimaksud dengan hukum ekonomi disini bahwa

BAB II LANDASAN TEORI. masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat. umumnya. Yang dimaksud dengan hukum ekonomi disini bahwa 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber - sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN Evaluasi atas sistem akuntansi dimulai pada saat perusahaan mengalami kekurangan bahan baku untuk produksi saat produksi berlangsung. Selain itu evaluasi juga dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih

Lebih terperinci

Proses. Lampiran 1: Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar. Tahap Awal Dokumentasi Monitoring dan Pembinaan Permohonan

Proses. Lampiran 1: Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar. Tahap Awal Dokumentasi Monitoring dan Pembinaan Permohonan Lampiran 1: Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar Proses Tahap Awal Dokumentasi Monitoring dan Pembinaan Permohonan Penilaian Sebelum Penendatanganan Monitoring Atas Pembiayaan Persetujuan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Suatu sistem informasi akuntansi sering disebut juga sebagai sistem informasi adalah suatu kombinasi dari personalia, catatan-catatan, dan prosedur yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Kuesioner

Lampiran 1. Hasil Kuesioner Lampiran 1. Hasil Kuesioner No Pertanyaan Ada Tidak Ada 1. Lingkungan Pengendalian Apakah perusahaan memiliki prosedur atau kebijakan secara tertulis mengenai a. Prosedur Pengiriman? 33.30% 66.60% b. Pencatatan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab V Simpulan dan Saran 116 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Manoppo (2013) dalam analisis sistem pengendalian internal atas pengeluaran kas pada PT. Sinar Galesong Prima cabang Manado masih belum efektif,

Lebih terperinci

LAMPIRAN Daftar Wawancara

LAMPIRAN Daftar Wawancara LAMPIRAN Daftar Wawancara : Bagian misi : 1. Untuk mewujudkan entitas bisnisnya : Sudah menerapkan manajemen kualitas atau belum? Sudah. Sudah menerapkan/mencapai kualitas ISO atau belum? Sudah. 2. Nilai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN RANCANGAN PROSEDUR PENGELOLAAN OBAT/ALAT KESEHATAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MYRIA PALEMBANG

BAB IV ANALISIS DATA DAN RANCANGAN PROSEDUR PENGELOLAAN OBAT/ALAT KESEHATAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MYRIA PALEMBANG BAB IV ANALISIS DATA DAN RANCANGAN PROSEDUR PENGELOLAAN OBAT/ALAT KESEHATAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MYRIA PALEMBANG Instalasi Farmasi Rumah Sakit Myria Palembang merupakan Bagian Pelayanan Instalasi

Lebih terperinci

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L1 BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L2 BUKTI TIMBANG SURAT JALAN L3 SURAT JALAN BATAL NOTA DEBIT NOTA KREDIT L4 FAKTUR PENJUALAN L5 L6 PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA INTERNAL CONTROL QUESTIONNARIES

Lebih terperinci

SIKLUS PENDAPATAN. By: Mr. Haloho

SIKLUS PENDAPATAN. By: Mr. Haloho SIKLUS PENDAPATAN By: Mr. Haloho Sifat Siklus Pendapatan Siklus pendapatan terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pertukaran barang dan jasa dengan pelanggan dan penagihan pendapatan dalam

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era perkembangan zaman sekarang ini, pertumbuhan ekonomi di dunia mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga menuntut pengelolaan perusahaan yang

Lebih terperinci

EVALUASI PROSEDUR PEMBELIAN BARANG DAGANG PADA PT CLTM BANDAR LAMPUNG

EVALUASI PROSEDUR PEMBELIAN BARANG DAGANG PADA PT CLTM BANDAR LAMPUNG EVALUASI PROSEDUR PEMBELIAN BARANG DAGANG PADA PT CLTM BANDAR LAMPUNG Evaluation the procedure of purchasing merchandise at PT CLTM Bandar Lampung Khairun 1), Maryani 2), Nurmala 3) 1) Mahasiswa, 2-3)

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi 36 BAB IV ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN A. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi a. Kartu jam hadir Catatan jam hadir karyawan yang diisi oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYEDIAAN AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM SURYA SEMBADA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PELAYANAN AIR MINUM

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PELAYANAN AIR MINUM PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PELAYANAN AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH BUMBU, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan, baik kegiatan dalam usaha maupun dalam pendidikan. Setiap

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan, baik kegiatan dalam usaha maupun dalam pendidikan. Setiap BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Evaluasi Evaluasi merupakan salah satu sarana yang penting dalam melakukan kegiatan, baik kegiatan dalam usaha maupun dalam pendidikan. Setiap berjalannya kegiatan biasanya

Lebih terperinci