IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. PT. Securindo Packatama Indonesia Gambaran Umum Perusahaan PT. Securindo Packatama Indonesia adalah pemegang lisensi dari dari perusahaan pengelolaan parkir terbesar di dunia yaitu Secure Parking. Di Indonesia, PT. Securindo Packatama Indonesia telah melayani negeri ini sejak tahun 1992 dan telah memiliki lokasi parkir dalam operasional sebanyak 400 lokasi yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia, yakni Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Medan, Batam, Pekanbaru, Palembang, Manado dan Jambi dengan total pengelolaan lebih dari petak parkir dan didukung oleh lebih dari putra putri Indonesia terpilih & terlatih. Salah satu kunci sukses PT. Securindo Packatama Indonesia hari ini adalah bahwa PT. Securindo Packatama Indonesia menggabungkan teknologi-teknologi terbaru terhadap semua aspek manajemen perparkiran untuk menjadikan setiap pemilik properti dan para pengguna jasa parkir menjadi satu tanpa adanya batasan. PT. Securindo Packatama Indonesia merupakan satu-satunya perusahaan pengelola jasa perparkiran yang meraih sertifikat ISO 9001:2000 (Systems and Services Certification) untuk Carpark Management Systems Visi dan Misi Perusahaan PT. Securindo Packatama Indonesia memiliki visi yaitu menjadi perusahaan parkir termaju dan terkemuka dan mempunyai reputasi baik di Asia melalui sumberdaya manusia yang mempunyai kompetensi tinggi. Misinya yaitu menjalankan bisnis parkir berdasarkan inovasi dan menyelenggarakan prinsip-prinsip operasional yang terbaik, sumberdaya manusia yang kompeten, memiliki hubungan keluar yang baik dengan semua pihak yang terkait dan konsep-konsep manajemen yang sesuai

2 24 dengan acuan internasional. Serta memiliki kebijakan mutu yaitu bertekad untuk tetap menjadi perusahaan yang terkemuka dibidang jasa perparkiran yang senantiasa mengedepankan kualitas dan nilai pelayanan melalui kejujuran, sikap proaktif, keramahan dan pengembangan diri serta terus menerus mengupayakan tindakan perbaikan di segala bidang Struktur Organisasi dan Unsur Tugas Pokok Pengawas Pelayanan Parkir PPP dibawahi dan bertanggung jawab secara langsung kepada seorang Carpark Managerdan membawahi secara langsung SPL dan SPP. Berikut adalah tujuan jabatan PPP: 1. Memberikan pengawasan pelayanan operasional perparkiran dengan tujuan profesional, aman, tertib, lancar dan ramah. 2. Memastikan pelayanan pelaanggan terbaik sesuai dengan standar perusahaan. 3. Merangkul seluruh SPP dan SPL untuk bekerja sebaik-baiknya. 4. Mengembangkan dan menjaga nama baik perusahaan. 5. Melakukan kontrol terhadap pendapatan untuk mencegah kebocoran pendapatan dengan menjaga integritas pribadi dan team. Selain itu seorang PPP juga memiliki beberapa unsur tugas pokok yaitu: 1. Memastikan seluruh SPL dan staf pelayan pos berada di area tugasnya dan bekerja sesuai dengan standard pelayanan perusahaan. 2. Memberikan briefing secara rutin kepada seluruh staf. 3. Menginput hasil pendapatan per shift. 4. Membuat laporan harian harian 5. Membuat laporan bulanan sebagai bahan evaluasi Carpark Manager.

3 25 6. Menyediakan barang yang dibutuhkan oleh SPL dan SPP (kertas struk, kertas cecklist dll). 7. Menindaklanjuti complaint pelanggan. 8. Menginput data perpanjangan langganan parkir. Standar keberhasilan dari unsur tugas pokok tersebut adalah : 1. Peningkatan kinerja bawahan. 2. Tidak adanya kebocoran pendapatan. 3. Bawahan melakukan tugas sesuai dengan standar perusahaan Staf Pelayanan Lapangan SPL merupakan jabatan terbawah yang sejajar dengan SPP dan merupakan ujung tombak perusahaan dalam melayani konsumennya.staf pelayanan lapangan dibawahi dan bertanggung jawab secara langsung oleh PPP serta bertanggung jawab secara tidak langsung kepada Carpark Manager. Berikut adalah tujuan jabatan SPL: 1. Memberikan pelayanan yang ramah dan sopan kepada konsumen. 2. Mengembangkan nama baik perusahaan. Selain itu seorang SPL juga memiliki beberapa unsur tugas pokok yaitu: 1. Menjaga kebersihan dan kerapihan marka parkir. 2. Melaksanakan patroli keamanan kendaraan yang parkir. 3. Melaksanakan checklist kendaraan yang terparkir. 4. Membuat laporan harian. 5. Mengarahkan kendaraan yang akan terparkir. 6. Memeriksa kelengkapan kendaraan yang akan keluar (STNK dan tiket parkir). 7. Melakukan pengecekan berkala kondisi barang-barang inventaris dilapangan. Standar keberhasilan dari unsur tugas pokok tersebut adalah :

4 26 1. Tingkat kepuasan pelanggan. 2. Keamanan kendaraan yang terparkir Staf Pelayanan Pos SPP sama seperti SPL yang merupakan ujung tombak perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada konsumen. SPP dibawahi dan bertanggung jawab secara langsung kepada PPP.SPP dibawahi dan bertanggung jawab secara tidak langsung kepada Carpark Manager. Berikut adalah tujuan jabatan SPP: 1. Memberikan pelayanan yang ramah dan sopan kepada konsumen 2. Mengembangkan nama baik perusahaan. Selain itu seorang SPP juga memiliki beberapa unsur tugas pokok yaitu: 1. Menjaga kebersihan dan kerapihan pos pelayanan. 2. Memberikan tiket dan memproses kendaraan yang masuk dan keluar. 3. Membuat laporan harian. 4. Melakukan pengecekan berkala kondisi barang-barang inventaris didalam pos. Standar keberhasilan dari unsur tugas pokok tersebut adalah: 1. Kecepatan dalam pemprosesan kendaraan yang masuk dan keluar. 2. Tingkat kepuasan pelanggan Gambaran Waktu Kerja dan Areal Tugas PT. Securindo Packatama Indonesia beroperasi setiap hari dengan pembagian 4 shift yaitu pagi, middle, siang dan malam. Untuk shift pagi dimulai dari pukul hingga pukul 15.00, untuk middle pada hari sabtu dan minggu dimulai pada pukul hingga pukul yang diperuntukkan untuk staf yang meggantikan karyawan shift 1 dan 2 ketika istirahat sedangkan pada hari kerja (senin sampai jumat) shift middle dibagi menjadi 2 bagian yaitu penambahan pada pukul hingga pukul untuk pengaturan lalu lintas,

5 27 untuk shift 2 dimulai dari pukul hingga pukul dan untuk shift malam dimulai pada pukul hingga pukul Adapun penempatan areal tugas untuk tiap shift dan harinya yaitu pada Tabel 3 hingga Tabel 6. Tabel 3. Penempatan areal tugas SPP Areal Hari kerja biasa (orang) Akhir Pekan (orang) tugas I II III I II III PM PM PK PK PMM PKM PKM Total Tabel 4. Penempatan areal tugas SPL Areal Hari Kerja biasa (orang) Akhir Pekan (orang) Tugas I MD II III I II III Utara Selatan Lobi Zona Zona Zona Motor Total

6 28 Tabel 5. Jumlah karyawan shift Middle ( ) karyawan Hari Kerja biasa (orang) Akhir Pekan (orang) Jumlah Karyawan 4 orang 6 orang Tabel 6. Jumlah PPP per shift Karyawan Pengawas pelayanan Parkir Hari Kerja biasa Akhir Pekan (orang) I II III I II III Sumber: PT. Securindo Packatama Indonesia cabang Margo City Depok 4.4. Karakteristik Karyawan PT. Securindo Packatama Indonesia Responden dari penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Securindo Packatama Indonesia cabang Margo City Depok yang secara keseluruhan berjumlah 57 orang. Karakteriktik tersebut antara lain berdasarkan jenis kelamin dan lama bekerja Karakteristik Karyawan berdasarkan jenis kelamin Berdasarkan jenis kelamin, total karyawan yang berjenis kelamin wanita yaitu sebanyak 14 atau sebesar 24% orang dan laki-laki sebanyak 43 orang atau sebesar 76%. Penyebaran karyawan berjenis kelamin wanita yaitu hanya pada jabatan SPP, hal ini dikarenakan kondisi fisik dan lingkungan jabatan pekerjaan yang lain yang tidak memungkinkan seperti asap pembuangan kendaraan. Menurut pihak PT. Securindo Packatama Indonesia karyawan yang berjenis kelamin perempuan ditempatkan dalam jabatan SPP agar dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, karena SPP adalah karyawan yang pertama kali berhadapan dengan pelanggan. Sedangkan untuk karyawan yang berjenis kelamin laki-laki menempati semua jabatan yang ada seperti PPP, SPL dan SPP. Karakteristik karyawan berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar 3.

7 29 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin laki-laki wanita Gambar 3. Karakteristik karyawan berdasarkan jenis kelamin Karakteristik Karyawan Berdasarkan Lama Bekerja Salah satu faktor yang mempengaruhi beban kerja karyawan adalah lamanya bekerja karyawan pada perusahaan tersebut, karena karyawan yang lebih lama bekerja dalam perusahaan akan lebih mengetahui lingkungan kerja dan tugas-tugas yang diuraikan dalam deskripsi pekerjaan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap karyawan diperoleh informasi mengenai lama bekerja yang berbeda-beda. Informasi yang diperoleh yaitu 7 orang atau sebesar 13% karyawan yang memiliki masa kerja kurang dari 1 tahun, 34 orang atau sebesar 58% karyawan yang memiliki masa kerja antara 1 tahun hingga 3 tahun dan sebanyak 16 orang atau sebesar 28% karyawan yang memiliki masa kerja lebih dari 3 tahun. Karakteristik karyawan berdasarkan lama bekerja dapat dilihat pada Gambar 4. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Lama Bekerja < 1 tahun 1 tahun- 3 tahun > 3 tahun Gambar 4. Karakteristik karyawan berdasarkan lama bekerja

8 Jumlah Kebutuhan Karyawan Pada Shift I Pengawas Pelayanan Parkir Perhitungan jumlah karyawan PPP shift 1 dihitung berdasarkan kebutuhannya pada setiap shift karena jam kerja PPP yang berdasarkan shift kerjanya. Sebelum menghitung jumlah kebutuhan PPP tiap shift, pertama- tama dilakukan perhitungan jumlah waktu kerja efektifnya yaitu sesuai dengan pedoman yang berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004 yaitu dengan pendekatan tugas pertugas. Perhitungannya yaitu sebagai berikut: Jumlah hari dalam kalender: 365 Jumlah hari libur : 52 Jumlah hari cuti: Hari Kerja Efektif Dalam 1 tahun: 301 hari Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh bahwa hari kerja efektif untuk Jabatan PPP pada shift 1, shift 2 dan shift 3 adalah 301 hari. Setelah mengetahui jumlah hari efektifnya, selanjutnya dilakukan perhitungan jam kerja efektif selama satu tahun dengan menggunakan kelonggaran waktu atau allowance sebesar 20% dari jam kerjanya.allowance yang dimaksud adalah waktu istirahat makan, pergi ke kamar mandi dan lainnya. Perhitungan jam kerja efektif dalam 1 tahun yaitu: Jam kerja efektif: 80% x 301 hari x 8 jam = 1926,4 jam Dari perhitungan tersebut diperoleh bahwa jam kerja PPP yaitu 1926,4 jam yang setara dengan menit. Setelah diperoleh waktu efektif pertahunnya, maka dapat dihitung jumlah beban kerja dan kebutuhan karyawannya.

9 31 Beban kerja untuk PPP pada Shift I diakumulasikan dalam periode setahun dengan satuan menit. Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan, beban kerja PPP pada shift I memiliki beban kerja total selama satu tahun yaitu sebesar menit. Berdasarkan total beban kerja yang telah diketahui maka dapat dihitung jumlah PPP yang dibutuhkan pada shift I adalah: Jumlah PPP yang dibutuhkan : / = 1,226 2 orang Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh bahwa jumlah PPP yang dibutuhkan pada Shift I adalah 2 orang Staf Pelayanan Lapangan Perhitungan jumlah karyawan SPL shift 1 dihitung berdasarkan kebutuhannya pada setiap shift dan harinya karena jam kerja SPL yang berdasarkan shift kerjanya dan jumlah serta beban kerja karyawan pada hari kerja biasa dan hari akhir pekan juga berbeda. Sebelum menghitung jumlah kebutuhan Staf Pelayanan Parkir tiap shift dan plotnya pada hari kerja biasa, pertama-tama dilakukan perhitungan jumlah waktu kerja efektifnya yaitu sesuai dengan pedoman yang berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP/75/M.PAN/7/2004 dengan menggunakan pendekatan tugas pertugas. Perhitungannya yaitu sebagai berikut: Jumlah hari dalam kalender: 365 Jumlah hari sabtu minggu dalam 1 tahun : 105 Jumlah hari libur : 52 Jumlah hari cuti pada hari kerja biasa: Hari Kerja Efektif Dalam 1 tahun: 200 hari

10 32 Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh bahwa hari kerja efektif pada hari kerja biasa untuk Jabatan Staf Pelayananan Lapangan pada shift 1, shift 2 dan shift 3 adalah 200 hari. Setelah mengetahui jumlah hari efektifnya, selanjutnya dilakukan perhitungan jam kerja efektif selama satu tahun dengan menggunakan kelonggaran waktu atau allowance sebesar 20% dari jam kerjanya.allowance yang dimaksud adalah waktu istirahat makan, pergi ke kamar mandi dan lainnya. Perhitungan jam kerja efektif pada hari kerja biasa dalam 1 tahun yaitu: Jam kerja efektif: 80% x200 hari x 8 jam = 1280 jam Dari perhitungan tersebut diperoleh bahwa jam kerja SPL yaitu jam yang setara dengan menit. Setelah diperoleh waktu efektif pertahunnya, maka dapat dihitung jumlah kebutuhan karyawannya. Beban kerja SPL pada akhir pekan dihitung terpisah dari perhitungan beban kerja pada hari biasa dikarenakan jumlah pengunjung yang lebih banyak dibandingkan pada hari kerja biasa sehingga mengakibatkan beban kerja pada akhir pekan lebih banyak daripada hari kerja biasa. Sebelum menghitung jumlah kebutuhan Staf Pelayanan Parkir tiap shift dan plotnya pada akhir pekan, pertama- tama dilakukan perhitungan jumlah waktu kerja efektifnya yaitu sesuai dengan pedoman yang berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP/75/M.PAN/7/2004. Perhitungannya yaitu sebagai berikut: Jumlah hari sabtu minggu dalam 1 tahun : `105 Jumlah hari cuti pada akhir pekan : 4 Hari Kerja Efektif Dalam 1 tahun : 101 hari Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh bahwa hari kerja efektif pada akhir pekan untuk Jabatan Staf Pelayananan Lapangan pada shift 1, shift 2 dan shift 3 adalah 101 hari. Setelah mengetahui jumlah hari efektifnya, selanjutnya dilakukan perhitungan jam kerja efektif selama satu

11 33 tahun dengan menggunakan kelonggaran waktu atau allowance sebesar 20% dari jam kerjanya.allowance yang dimaksud adalah waktu istirahat makan, pergi ke kamar mandi dan lainnya. Perhitungan jam kerja efektif pada hari kerja biasa dalam 1 tahun yaitu: Jam kerja efektif: 80% x101 hari x 8 jam = 646,4 jam Dari perhitungan tersebut diperoleh bahwa jam kerja SPL yaitu 646,4 jam yang setara dengan menit. Setelah diperoleh waktu efektif pertahunnya, maka dapat dihitung jumlah kebutuhan karyawannya. Berdasarkan pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan dengan pendekatan tugas pertugas diperoleh informasi mengenai beban kerja SPL shift I pada hari kerja biasa dan akhir pekan pada Tabel 7. Tabel 7. Beban kerja SPL Shift 1 Beban Kerja (menit/tahun) Plot Kerja Hari Biasa (Menit/tahun) Akhir Pekan (Menit/tahun) Selatan Utara Lobi Motor Total Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa beban kerja tiap plot kerja berbeda, hal tersebut dikarenakan luas lahan parkir yang berbeda yang mengakibatkan adanya waktu penyelesaian tugasnya berbeda. Terlihat bahwa jumlah beban kerja yang terbesar adalah pada plot kerja utara karena memiliki luas wilayah kerja yang lebih luas daripada yang lainnya. Pada plot kerja motor terlihat jauh lebih kecil pada shift 1 daripada plot kerja lainnya dikarenakan adanya tugas yang tidak dikerjakan pada plot kerja lainnya seperti melakukan checklist kendaraan yang terparkir. Tabel 7

12 34 memperlihatkan juga bahwa beban kerja hari biasa yaitu sebesar lebih besar daripada akhir pekan yang memiliki beban kerja sebesar karena jumlah waktu kerja efektif yang berbeda pada hari biasa lebih besar daripada pada akhir pekan, pada hari biasa jumlah waktu kerja efektifnya yaitu menit sedangkan pada akhir pekan yaitu Hal ini sebenarnya akan terlihat pada perhitungan jumlah kebutuhan SPL pada setiap plot kerjanya Perbandingan Jumlah Beban Kerja beban kerja (menit/tahun) Hari Biasa Akhir Pekan 0 Utara Selatan Lobi Motor Plot Kerja Gambar 5. Perbandingan beban kerja SPL shift 1 hari biasa dan akhir pekan Berdasarkan diagram batang tersebut dapat terlihat jelas perbedaan beban kerja tiap plot kerja pada hari biasa dan akhir pekan, jumlah beban kerja pada hari biasa lebih besar daripada akhir pekan. Perbedaan ini dikarenakan jumlah waktu kerja yang berbeda antara hari biasa dan akhir pekan, dapat dilihat juga bahwa beban plot kerja utara menempati urutan pertama terbanyak dibandingkan plot kerja selatan yang menempati urutan 2, plot kerja lobi pada urutan 3 dan plot kerja motor pada urutan 4. Setelah mengetahui jumlah beban kerja tiap plot kerja, maka dapat dihitung kebutuhan jumlah SPL. Perhitungan jumlah SPL yang dibutuhkan

13 35 dilakukan dengan cara membagi jumlah beban kerja aktual pertahun tiap plot kerja dengan jumlah beban kerja tiap satu orang pertahun. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada hari biasa dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada shift 1 hari biasa Plot Kerja Beban Kerja (Menit/tahun) FTE Jumlah karyawan (orang) Selatan ,22 2 Utara ,246 2 Lobi ,749 1 Motor ,642 1 Total 6 orang Berdasarkan Tabel 8, dapat diketahui bahwa Full Time Equivalent (FTE) terbesar yaitu pada plot kerja Utara dikarenakan luas wilayah kerja yang lebih luas daripada plot kerja lain sehingga memiliki beban kerja yang besar yaitu menit dan FTE yang paling besar yaitu sebesar 1,246 sehingga membutuhkan 2 SPL untuk melakukan tugasnya di plot kerja utara. Sedangkan yang memiliki FTE terkecil yaitu pada plot kerja motor yaitu sebesar 0,642 sehingga hanya membutuhkan 1 SPL untuk melakukan tugas di plot kerja motor. Hal tersebut dikarenakan adanya tugas yang tidak dikerjakan di plot kerja motor daripada plot kerja lain sehingga mengakibatkan beban kerja yang paling kecil dan FTE yang kecil, dari perhitungan tersebut juga dapat diketahui bahwa jumlah SPL yang dibutuhkan pada hari biasa shift 1 adalah sebanyak 6 orang. Dengan perhitungan yang sama maka dapat dihitung jumlah SPL pada akhir pekan. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada akhir pekan dapat dilihat pada Tabel 9.

14 36 Tabel 9. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada shift 1 akhir pekan Plot Kerja Beban Kerja (Menit/tahun) FTE Jumlah karyawan (orang) Selatan ,933 2 Utara ,021 3 Lobi ,807 1 Motor ,685 1 Total 7 orang Berdasarkan Tabel 9, diketahui bahwa plot kerja utara masih memiliki nilai FTE paling besar dibandingkan dengan plot kerja lainnya. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa beban kerja akhir pekan lebih kecil dibandingkan hari biasa yang dikarenakan jumlah waktu efektif akhir pekan yang lebih sedikit dibandingkan hari biasa, tetapi dapat dilihat dari Tabel 9 jumlah FTE akhir pekan lebih besar daripada hari biasa yang menjelaskan bahwa sebenarnya secara presentase jumlah beban kerja pada akhir pekan lebih besar dibandingkan hari biasa Staf Pelayanan Pos Perhitungan kebutuhan karyawan pada bagian SPP dihitung dengan metode pendekatan objek kerja sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004. Objek kerja yang dimaksud disini adalah objek kerja yang dilayani dalam pelaksanaan pekerjaannya.metoda ini dipergunakan dalam menghitung kebutuhan karyawan SPP dikarenakan beban kerja SPP bergantung dari jumlah objek yang harus dilayani, dan dalam penelitian ini objek kerjanya adalah kendaraan yang masuk dan keluar.pada penelitian ini kebutuhan jumlah karyawan SPP dihitung pada setiap shiftnya. Pertama-tama dilakukan pengamatan dan penghitungan kemampuan rata-rata kemampuan karyawan dalam melayani objek kerjanya.setelah dilakukan pengamatan dan perhitungan diperoleh bahwa kemampuan rata-

15 37 rata SPP untuk pos masuk mobil yaitu 1 mobil/15 detik atau mobil/shift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan dan pemeriksaan oleh satpam, sedangkan kemampuan rata-rata untuk SPP masuk motor yaitu 1 motor/10 detik atau motor/shift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan dan pemberian tiket parkir. Kemampuan rata-rata SPP pada shift 1, shift 2 dan shift 3 untuk pos keluar mobil yaitu 1 mobil/15 detik atau mobil/shift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan dan pengembalian uang kepada konsumen, sedangkan untuk kemampuan rata-rata pos keluar motor yaitu 1 motor/15 detik atau motor/shift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan, pengecekan STNK dan pengembalian uang kepada konsumen. Tabel 10 menunjukkan jumlah kendaraan yang masuk dan keluar pada shift 1 dan sesuai dengan jenis harinya berdasarkan pengamatan. Tabel 10. Jumlah kendaraan yang masuk dan keluar Margo City Depok perhari shift 1 Kendaraan Hari Biasa (jumlah kendaraan/hari) Akhir Pekan (jumlah kendaraan/hari) Masuk Keluar Masuk Keluar Mobil Motor Total Berdasarkan Tabel 10 dapat terlihat bahwa konsumen Margo City Depok yang berkendara motor lebih banyak dibandingkan konsumen yang berkendara mobil pada hari biasa namun pada akhir pekan konsumen yang berkendara mobilah yang lebih banyak dibandingkan konsumen yang berkendara motor dan terjadi peningkatan jumlah kendaran yang signifikan dari hari biasa ke akhir pekan, pada hari biasa jumlah kendaraan yang masuk adalah sebesar kendaraan dan jumlah kendaraan yang keluar

16 38 adalah sebesar sedangkan pada akhir pekan jumlah kendaraan yang masuk adalah sebesar dan jumlah kendaraan yang keluar adalah sebesar Perbandingan Jumlah Kendaraan 3000 Jumlah Kendaraan/hari Mobil (masuk) Motor (masuk) Mobil (keluar) Motor (keluar) Hari Biasa Akhir Pekan Jenis Kendaraan Gambar 6. Perbandingan jumlah kendaraan yang masuk dan keluar pada shift 1 Margo City Berdasarkan diagram batang tersebut dapat dilihat peningkatan jumlah kendaraan yang keluar dan masuk Margo City Depok. Hal ini mengakibatkan jumlah beban kerja SPP pada akhir pekan lebih besar dibandingkan dengan hari biasa karena yang menjadi beban kerja SPP adalah jumlah kendaraan yang masuk dan keluar Margo City Depok. Berdasarkan diagram batang tersebut juga terlihat bahwa shift 1 pada hari biasa yang menempati urutan pertama adalah jumlah kendaraan motor masuk sedangkan pada akhir pekan yang menempati urutan pertama adalah kendaraan mobil masuk. Setelah diperoleh jumlah objek kerja yang menjadi beban kerja SPP maka dapat dihitung jumlah SPP yang dibututhkan pada shift 1 pada hari biasa. Jumlah kebutuhan SPP shift 1 pada hari biasa dapat dilihat pada Tabel 11.

17 39 Tabel 11. Jumlah SPP yang dibutuhkan pada hari biasa shift 1 Pos Beban Kerja (Jumlah FTE Jumlah karyawan kendaraan/hari) (orang) Pos Masuk Mobil ,708 1 Pos Keluar Mobil ,583 1 Pos Masuk Mobil 980 0,510 1 Pos Keluar Motor 620 0,322 1 Total 4 orang Berdasarkan Tabel 11 yang memiliki nilai FTE terbesar yaitu Pos Masuk Mobil dengan nilai FTE sebesar 0,708. Jumlah setiap pos yang dinilai efektif yaitu hanya mengoperasikan satu pos untuk pos masuk mobil, pos keluar mobil, pos masuk motor dan pos keluar motor. Hal ini terlihat dari nilai FTE untuk setiap pos yang bernilai dibawah 1 sehingga untuk shift 1 pada hari biasa hanya dibutuhkan 4 orang atau pos saja.sedangkan untuk jumlah SPP yang dibutuhkan pada akhir pekan shift 1 dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Jumlah SPP yang dibutuhkan pada akhir pekan shift 1 Beban Kerja Jumlah Pos (Jumlah FTE karyawan kendaraan/hari) (orang) Pos Masuk Mobil ,30 2 Pos Keluar Mobil ,816 1 Pos Masuk Motor ,789 1 Pos Keluar Motor 820 0,427 1 Total 5orang

18 40 Berdasarkan Tabel 12, yang memiliki nilai FTE terbesar adalah pos masuk mobil dengan nilai FTE sebesar 1,30. Berdasarkan Tabel12 juga dapat dilihat bahwa jumlah SPP untuk akhir pekan shift 1 adalah sebanyak 5 orang atau 5 pos. Jumlah tersebut lebih banyak 1 orang atau 1 pos dibandingkan hari biasa, hal ini dikarenakan jumlah mobil yang masuk lebih banyak dibandingkan hari biasa sehingga dibutuhkan 2 orang atau 2 pos pada pos masuk mobil Jumlah Kebutuhan Karyawan Pada Shift Pengawas Pelayanan Parkir Perhitungan jumlah karyawan PPP pada shift 2 dihitung berdasarkan kebutuhannya, perhitungan jumlah waktu kerja efektifnya yaitu sesuai dengan pedoman yang berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004 yaitu dengan pendekatan tugas pertugas. pada setiap shift karena jam kerja PPP yang berdasarkan shift kerjanya. Seperti yang sudah dijabarkan pada perhitungan kebutuhan PPP pada shift 1 diperoleh bahwa jumlah hari kerja efektif pertahunnya untuk PPP adalah 301 hari. Setelah diperoleh jumlah hari kerja efektif tersebut, sama seperti yang dijabarkan pada pada perhitungan kebutuhan PPP shift 1 bahwa kelonggaran waktu atau allowance yang diterima adalah 80% yaitu waktu untuk makan, pergi ke toilet, beribadah dan lain-lain. Menurut perhitungan yang telah dilakukan diperoleh bahwa waktu kerja efektif pertahunnya bagi PPP adalah 1926,4 jam yang setara dengan menit. Setelah diperoleh waktu efektif pertahunnya, maka dapat dihitung jumlah beban kerja dan kebutuhan karyawannya. Beban kerja untuk PPP pada Shift 2 diakumulasikan dalam periode setahun dengan satuan menit.berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan, beban kerja PPP pada shift 2 memiliki beban kerja total selama satu tahun yaitu sebesar menit. Berdasarkan total beban

19 41 kerja yang telah diketahui maka dapat dihitung jumlah PPP yang dibutuhkan pada shift I adalah: Jumlah PPP yang dibutuhkan : / = 1,169 2 orang Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh bahwa jumlah PPP yang dibutuhkan pada Shift 2 adalah 2 orang sama seperti jumlah PPP yang dibutuhkan pada shift 1. Pembulatan ke atas dari perhitungan untuk menghindari overload beban kerja yang dilakukan oleh karyawan sehingga pekerjaannya dapat dilaksanakan dengan efektif Staf Pelayanan Lapangan Perhitungan jumlah karyawan SPL shift 2 dihitung berdasarkan kebutuhannya pada setiap shift dan harinya karena jam kerja SPL yang berdasarkan shift kerjanya dan jumlah serta beban kerja karyawan pada hari kerja biasa dan hari akhir pekan juga berbeda. Pertama-tama sama seperti pada shift 1, dilakukan perhitungan jumlah hari kerja efektif pertahunnya untuk hari biasa dan akhir pekan sesuai dengan pedoman yang berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004. Dari perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh informasi yaitu jumlah hari kerja efektif pertahunnya untuk hari biasa adalah 200 hari dan untuk akhir pekan hari kerja efektifnya yaitu 101 hari. Setelah itu sama seperti pada shift 1, dilakukan perhitungan waktu kerja efektifnya pertahunnya sesuai dengan pedoman yang berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004. Dari perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh informasi yaitu jumlah waktu kerja efektif pertahun untuk hari biasa adalah jam yang setara dengan menit sedangkan untuk waktu kerja efektif pertahun untuk akhir pekan adalah 646,4 jam yang setara dengan menit. Setelah diperoleh waktu efektif pertahunnya, maka dapat dihitung jumlah kebutuhan karyawannya. Berdasarkan pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan dengan pendekatan tugas pertugas

20 42 diperoleh informasi mengenai beban kerja SPL shift 2 pada hari kerja biasa dan akhir pekan pada Tabel 13. Tabel 13. Beban kerja SPL pada shift 2 Beban Kerja (menit) Plot Kerja Hari Biasa (menit/tahun) Akhir Pekan (menit/tahun) Selatan Utara Lobi Motor Total Berdasarkan Tabel 13 sama seperti shift 1 dapat dilihat bahwa beban kerja tiap plot kerja berbeda, hal tersebut dikarenakan luas lahan parkir yang mengakibatkan adanya waktu penyelesaian tugasnya berbeda. Terlihat bahwa jumlah beban kerja yang terbesar adalah pada plot kerja utara karena memiliki luas wilayah kerja yang lebih luas daripada yang lainnya. Pada shift 2,plotkerja lobi terlihat jauh lebih kecil daripada plot kerja lainnya dikarenakan wilayah kerja yang sempit dan daya tampung kendaraan yang lebih sedikit dibandingkan plot kerja lainnya. Tabel 13 dapat memperlihatkan juga bahwa beban kerja hari biasa yaitu sebesar lebih besar daripada akhir pekan yang memiliki beban kerja sebesar karena jumlah waktu kerja efektif yang berbeda pada hari biasa lebih besar daripada pada akhir pekan, pada hari biasa jumlah waktu kerja efektifnya yaitu menit sedangkan pada akhir pekan yaitu Hal ini sebenarnya akan terlihat pada perhitungan jumlah kebutuhan SPL pada setiap plot kerjanya.

21 43 Perbandingan Jumlah Beban Kerja Beban Kerja (menit/tahun) Hari Biasa Akhir Pekan 0 Utara Selatan Lobi Motor Plot Kerja Gambar 7. Perbandingan beban kerja SPL shift 2 hari biasa dan akhir pekan Berdasarkan diagram batang tersebut dapat terlihat jelas perbedaan beban kerja tiap plot kerja pada hari biasa dan akhir pekan shift 2, sama seperti dengan shift 1 jumlah beban kerja pada hari biasa lebih besar daripada akhir pekan. Perbedaan ini dikarenakan jumlah waktu kerja yang berbeda antara hari biasa dan akhir pekan, dan dapat dilihat juga bahwa beban plot kerja utara menempati urutan pertama terbanyak dibandingkan plot kerja selatan yang menempati urutan 2, plot kerja motor pada urutan 3 dan plot kerja lobi pada urutan 4. Setelah mengetahui jumlah beban kerja tiap plot kerja, maka dapat dihitung kebutuhan jumlah SPL. Perhitungan jumlah SPL yang dibutuhkan dilakukan dengan cara membagi jumlah beban kerja aktual pertahun tiap plot kerja dengan jumlah beban kerja tiap satu orang pertahun. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada hari biasa dapat dilihat pada Tabel 14.

22 44 Tabel 14. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada shift 2 hari biasa Plot Kerja Beban Kerja (Menit/tahun) FTE Jumlah karyawan (orang) Selatan ,645 2 Utara ,775 2 Lobi ,759 1 Motor ,223 2 Total 7 orang Berdasarkan Tabel 14, sama seperti shift 1 dapat diketahui bahwa FTE terbesar yaitu pada plot kerja Utara yaitu 1,775 dikarenakan luas wilayah kerja yang lebih luas daripada plot kerja lain sehingga memiliki beban kerja yang besar dan FTE yang paling besar. Sedangkan yang memiliki FTE terkecil yaitu pada plot kerja lobi dengan nilai FTE sebesar 0,759, hal tersebut dikarenakan wilayah kerja yang sempit dan daya tampung kendaraan yang sedikit sehingga waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugasnya tidak berbeda jauh dengan shift 1 sehingga mengakibatkan beban kerja yang paling kecil dan FTE yang kecil. Pada perhitungan tersebut diketahui jumlah SPL yang dibutuhkan pada hari kerja shift 2 adalah 7 orang.dengan perhitungan yang sama maka dapat dihitung jumlah SPL pada akhir pekan. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada akhir pekan dapat dilihat pada Tabel 15.

23 45 Tabel 15. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada shift 2 akhir pekan Plot Kerja Beban Kerja (Menit/tahun) FTE Jumlah karyawan (orang) Selatan ,406 3 Utara ,554 3 Lobi ,916 1 Motor ,456 2 Total 9 orang Berdasarkan Tabel 15, diketahui bahwa pada akhir pekan plot kerja utara masih memiliki nilai FTE paling besar dibandingkan dengan plot kerja lainnya seperti pada shift 1 yaitu sebesar 2,554. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa beban kerja akhir pekan lebih kecil dibandingkan hari biasa yang dikarenakan jumlah waktu efektif akhir pekan yang lebih sedikit dibandingkan hari biasa, tetapi dapat dilihat dari Tabel 15. jumlah FTE akhir pekan lebih besar daripada hari biasa yang menjelaskan bahwa sebenarnya secara presentase jumlah beban kerja pada akhir pekan lebih besar dibandingkan hari biasa dan dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa jumlah SPL yang dibutuhkan pada akhir pekan shift 2 adalah 9 orang, lebih banyak 2 orang dibandingkan shift 2 ada hari biasa Staf Pelayanan Pos Perhitungan kebutuhan karyawan pada bagian SPP pada shift 2 sama seperti padashift 1 dihitung dengan metode pendekatan objek kerja sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004. Objek kerja yang dimaksud disini adalah objek kerja yang dilayani dalam pelaksanaan pekerjaannya.metoda ini dipergunakan dalam menghitung kebutuhan karyawan SPP dikarenakan beban kerja SPP bergantung dari jumlah objek yang harus dilayani, dan

24 46 dalam penelitian ini objek kerjanya adalah kendaraan yang masuk dan keluar.pada penelitian ini kebutuhan jumlah karyawan SPP dihitung pada setiap shiftnya. Sebelum dilakukan penghitungan kebutuhan karyawan, pertama-tama dilakukan pengamatan dan penghitungan kemampuan rata-rata kemampuan karyawan dalam melayani objek kerjanya.setelah dilakukan pengamatan dan perhitungan diperoleh bahwa kemampuan rata-rata SPP untuk pos masuk mobil yaitu 1 mobil/15 detik atau mobil/shift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan dan pemeriksaan oleh satpam, sedangkan kemampuan rata-rata untuk SPP masuk motor yaitu 1 motor/10 detik atau motor/shift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan dan pemberian tiket parkir. Kemampuan rata-rata SPP untuk pos keluar mobil yaitu 1 mobil/15 detik atau mobil/shift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan dan pengembalian uang kepada konsumen, sedangkan untuk kemampuan rata-rata pos keluar motor yaitu 1 motor/15 detik atau motor/shift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan, pengecekan STNK dan pengembalian uang kepada konsumen. Tabel 16 menunjukkan jumlah kendaraan yang masuk dan keluar pada shift 2 dan sesuai dengan jenis harinya berdasarkan pengamatan. Tabel 16. Jumlah kendaraan yang masuk dan keluar Margo City Depok perhari pada shift 2 Kendaraan Hari Biasa (kendaraan/hari) Akhir Pekan(kendaraan/hari) Masuk Keluar Masuk Keluar Mobil Motor Total

25 47 Berdasarkan Tabel 16 dapat terlihat bahwa konsumen Margo City Depok yang berkendara mobil lebih banyak dibandingkan konsumen yang berkendara motor pada hari biasa maupun akhir. Dan terjadi peningkatan jumlah kendaran yang signifikan dari hari biasa ke akhir pekan, pada hari biasa jumlah kendaraan yang masuk adalah sebesar kendaraan dan jumlah kendaraan yang keluar adalah sebesar sedangkan pada akhir pekan jumlah kendaraan yang masuk adalah sebesar dan jumlah kendaraan yang keluar adalah sebesar Perbandingan Jumlah Kendaraan 4500 Jumlah Kendaraan/hari Hari Biasa Akhir Pekan 0 Mobil (masuk) Motor (masuk) Mobil (keluar) Motor (keluar) Jenis Kendaraan Gambar 8. Perbandingan jumlah kendaraan yang masuk dan keluar pada shift 2 Margo City Berdasarkan diagram batang tersebut dapat dilihat peningkatan jumlah kendaraan yang keluar dan masuk Margo City Depok. Hal ini mengakibatkan jumlah beban kerja SPP pada akhir pekan lebih besar dibandingkan dengan hari biasa karena yang menjadi beban kerja SPP adalah jumlah kendaraan yang masuk dan keluar Margo City Depok.Jumlah kendaraan mobil terlihat lebih banyak daripada kendaraan

26 48 motor baik pada hari biasa maupun pada akhir pekan, berbeda dengan shift 1 yang pada hari biasa lebih didominasi oleh kendaraan motor sedangkan pada akhir pekan lebih didominasi oleh kendaraan mobil. Setelah diperoleh jumlah objek kerja yang menjadi beban kerja SPP maka dapat dihitung jumlah SPP yang dibutuhkan pada shift 2 pada hari biasa. Jumlah kebutuhan SPP shift 2 pada hari biasa dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Jumlah SPP yang dibutuhkan pada hari biasa shift 2 Beban Kerja Jumlah Pos (Jumlah FTE karyawan kendaraan/hari) (orang) Pos Masuk Mobil ,836 1 Pos Keluar Mobil ,013 2 Pos Masuk Motor ,464 1 Pos Keluar Motor ,216 2 Total 6 orang Berdasarkan Tabel1 7 nilai FTE terbesar yaitu pada pos keluar mobil yaitu sebesar 1,216 dan yang memiliki nilai FTE terkecil adalah pos masuk motor yaitu sebesar 0,464. Dari Tabel 17 juga dapat dlihat jumlah pos masuk mobil dan pos masuk motor yang dinilai efektif yaitu dengan mengoperasikan satu pos, sedangkan untuk pos pos keluar mobil dan pos keluar motor dinilai efektif yaitu dengan mengoperasikan dua pos. Hal ini terlihat dari nilai FTE untuk pos masuk mobil dan pos masuk motor yang bernilai dibawah 1 dan nilai FTE untuk pos keluar mobil dan pos keluar motor bernilai lebih dari 2 sehingga untuk shift 2 pada hari biasa dibutuhkan 6 orang atau pos saja.sedangkan untuk jumlah SPP yang dibutuhkan pada akhir pekan shift 2 dapat dilihat pada Tabel 18.

27 49 Tabel 18. Jumlah SPP yang dibutuhkan pada akhir pekan shift 2 Beban Kerja Jumlah Pos (Jumlah FTE karyawan kendaraan/hari) (orang) Pos Masuk Mobil ,523 2 Pos Keluar Mobil ,986 2 Pos Masuk Motor ,850 1 Pos Keluar Motor ,776 2 Total 7orang Berdasarkan Tabel 18, dapat dilihat bahwa pos keluar motor memiliki nilai FTE terbesar yaitu 1,776 dan yang memiliki nilai FTE terkecil yaitu pos masuk motor dengan nilai FTE sebesar 0,850. Dari Tabel 18 juga dapat dilihat bahwa jumlah SPP untuk akhir pekan shift 2 adalah sebanyak 7 orang atau 7 pos. Jumlah tersebut lebih banyak 1 orang atau 1 pos dibandingkan hari biasa, hal ini dikarenakan jumlah motor yang keluar dan mobil yang masuk dan keluar lebih banyak dibandingkan hari biasa yang mengakibatkan nilai FTE lebih dari 1 sehingga dibutuhkan 2 orang atau 2 pos pada pos masuk mobil, pos keluar mobil dan pos keluar motor Jumlah Kebutuhan Karyawan Pada Shift Pengawas Pelayanan Parkir Perhitungan jumlah karyawan PPP pada shift 3 dihitung berdasarkan kebutuhannya, perhitungan jumlah waktu kerja efektifnya yaitu sesuai dengan pedoman yang berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004 yaitu dengan pendekatan tugas pertugas. pada setiap shift karena jam kerja PPP yang berdasarkan shift kerjanya. Seperti yang sudah dijabarkan pada perhitungan kebutuhan PPP pada shift 1 dan shift 2 diperoleh bahwa jumlah hari kerja

28 50 efektif pertahunnya untuk PPP adalah 301 hari. Setelah diperoleh jumlah hari kerja efektif tersebut, sama seperti yang dijabarkan pada pada perhitungan kebutuhan PPP shift 1 dan shift 2 bahwa kelonggaran waktu atau allowance yang diterima adalah 80% yaitu waktu untuk makan, pergi ke toilet, beribadah dan lain-lain. Menurut perhitungan yang telah dilakukan diperoleh bahwa waktu kerja efektif pertahunnya bagi PPP adalah 1.926,4 jam yang setara dengan menit. Setelah diperoleh waktu efektif pertahunnya, maka dapat dihitung jumlah beban kerja dan kebutuhan karyawannya. Beban kerja untuk PPP pada Shift 3 diakumulasikan dalam periode setahun dengan satuan menit.berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan, beban kerja PPP pada shift 3memiliki beban kerja total selama satu tahun yaitu sebesar menit. Berdasarkan total beban kerja yang telah diketahui maka dapat dihitung jumlah PPP yang dibutuhkan pada shift 3 adalah: Jumlah PPP yang dibutuhkan : 55620/ = 0,481 1 orang Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh jumlah PPP yang dibutuhkan pada Shift 3 adalah 1 orang. Walaupun dari perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa dibutuhkan 1 orang PPP pada shift 3 namun menurut Carpark Managerbahwa pada hari biasa tidak dapat menugaskan 1 PPP pada hari biasa dikarenakan beban kerja yang ada masih dapat dikerjakan oleh SPL Staf Pelayanan Lapangan Perhitungan jumlah karyawan SPL shift 3 dihitung berdasarkan kebutuhannya pada setiap shift dan harinya karena jam kerja SPL yang berdasarkan shift kerjanya dan jumlah serta beban kerja karyawan pada hari kerja biasa dan hari akhir pekan juga berbeda. Pertama-tama sama seperti pada shift 1 dan shift 2, dilakukan perhitungan jumlah hari kerja efektif pertahunnya untuk hari biasa dan akhir pekan sesuai dengan

29 51 pedoman yang berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004. Dari perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh informasi yaitu jumlah hari kerja efektif pertahunnya untuk hari biasa adalah 200 hari dan untuk akhir pekan hari kerja efektifnya yaitu 101 hari. Setelah itu sama seperti pada shift 1 dan shift 2, dilakukan perhitungan waktu kerja efektifnya pertahunnya sesuai dengan pedoman yang berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004. Dari perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh informasi yaitu jumlah waktu kerja efektif pertahun untuk hari biasa adalah jam yang setara dengan menit sedangkan untuk waktu kerja efektif pertahun untuk akhir pekan adalah 646,4 jam yang setara dengan menit. Setelah diperoleh waktu efektif pertahunnya, maka dapat dihitung jumlah kebutuhan karyawannya.berdasarkan pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan dengan pendekatan tugas pertugas diperoleh informasi mengenai beban kerja SPL shift 3 pada hari kerja biasa dan akhir pekan pada Tabel 19. Tabel 19. Beban kerja SPL pada shift 3 Plot Kerja Hari Biasa (menit/tahun) Beban Kerja (menit) Akhir Pekan (menit/tahun) Selatan Utara Lobi Motor Total Berdasarkan Tabel 19 sama seperti shift 1 dan shift 2 dapat dilihat bahwa beban kerja tiap plot kerja berbeda, hal tersebut dikarenakan luas lahan parkir yang mengakibatkan adanya waktu penyelesaian tugasnya

30 52 berbeda. Terlihat bahwa jumlah beban kerja yang terbesar adalah pada plot kerja utara yaitu sebanyak menit pada hari biasa dan menit untuk akhir pekan karena memiliki luas wilayah kerja yang lebih luas daripada yang lainnya. Sama seperti shift 2, beban kerja pada plot kerja lobi terlihat jauh lebih kecil daripada plot kerja lainnya yaitu sebanyak pada hari biasa dan pada akhir pekan dikarenakan wilayah kerja yang sempit dan daya tampung kendaraan yang lebih sedikit dibandingkan plot kerja lainnya. Dan dari Tabel 19 dapat dilihat juga beban kerja hari biasa yaitu sebesar lebih besar daripada akhir pekan yang memiliki beban kerja sebesar karena jumlah waktu kerja efektif yang berbeda pada hari biasa lebih besar daripada pada akhir pekan, pada hari biasa jumlah waktu kerja efektifnya yaitu menit sedangkan pada akhir pekan yaitu Hal ini sebenarnya akan terlihat pada perhitungan jumlah kebutuhan SPL pada setiap plot kerjanya. Perbandingan Jumlah Beban Kerja Beban Kerja (menit/tahun) Utara Selatan Lobi Motor Plot Kerja Hari Biasa Akhir Pekan Gambar 9. Perbandingan beban kerja SPL Shift 1 hari biasa dan akhir pekan Berdasarkan diagram batang tersebut dapat terlihat perbedaan beban kerja tiap plot kerja pada hari biasa dan akhir pekan shift 3, sama seperti dengan shift 1 dan shift 2 jumlah beban kerja pada hari biasa lebih besar

31 53 daripada akhir pekan. Perbedaan ini dikarenakan jumlah waktu kerja yang berbeda antara hari biasa dan akhir pekan. Dan dari diagram batang tersebut terlihat beban kerja terbesar yaitu pada plot kerja utara. Setelah mengetahui jumlah beban kerja tiap plot kerja, maka dapat dihitung kebutuhan jumlah karyawan. Sama seperti shift 1 dan shift 2 perhitungan jumlah SPL yang dibutuhkan dilakukan dengan cara membagi jumlah beban kerja aktual pertahun tiap plot kerja dengan jumlah beban kerja tiap satu orang pertahun. Jumlah karyawan yang dibutuhkan pada hari biasa dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada shift 3 hari biasa Plot Kerja Beban Kerja (Menit/tahun) FTE Jumlah karyawan (orang) Selatan ,416 1 Utara ,421 1 Lobi ,308 1 Motor ,347 1 Total 4 orang Berdasarkan Tabel 20, sama seperti shift 1 dan shift 2 dapat diketahui bahwa FTE terbesar yaitu pada plot kerja Utara sebesar 0,421 dikarenakan luas wilayah kerja yang lebih luas daripada plot kerja lain sehingga memiliki beban kerja yang besar dan FTE yang paling besar. Sedangkan yang memiliki FTE terkecil yaitu pada plot kerja lobi yaitu sebesar 0,308, hal tersebut dikarenakan wilayah kerja yang sempit sehingga waktu yang dibutuhkan tidak berbeda jauh dengan shift 1 dan shift 2 sehingga mengakibatkan beban kerjanya yang paling kecil dan FTE yang kecil. Pada

32 54 perhitungan tersebut diketahui jumlah SPL yang dibutuhkan pada hari kerja shift 3 adalah 4 orang dimana dibutuhkan 1 orang tiap plot kerja. Dengan perhitungan yang sama maka dapat dihitung jumlah SPL pada akhir pekan. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada akhir pekan dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Jumlah SPL yang dibutuhkan pada shift 3 akhir pekan Plot Kerja Beban Kerja (Menit/tahun) FTE Jumlah karyawan (orang) Selatan ,535 1 Utara ,538 1 Lobi ,312 1 Motor ,393 1 Total 4 orang Berdasarkan Tabel 21, diketahui bahwa plot kerja utara masih memiliki nilai FTE paling besar yaitu sebesar 0,538 dibandingkan dengan plot kerja lainnya seperti pada shift 1 dan shift 2, sedangkan nilai FTE terkecil yaitu pada plot kerja lobi yaitu sebesar 0,312. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa beban kerja akhir pekan lebih kecil dibandingkan hari biasa yang dikarenakan jumlah waktu efektif akhir pekan yang lebih sedikit dibandingkan hari biasa, tetapi dapat dilihat dari Tabel 21 jumlah FTE akhir pekan lebih besar daripada hari biasa yang menjelaskan bahwa sebenarnya secara presentase jumlah beban kerja pada akhir pekan lebih besar dibandingkan hari biasa dan dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa jumlah SPL yang dibutuhkan pada akhir pekan shift 3 pada akhir pekan adalah sama seperti dengan hari biasa yaitu 4 orang.

33 Staf Pelayanan Pos Perhitungan kebutuhan karyawan pada bagian SPP pada shift 2 sama seperti padashift 1 dan shift 2 dihitung dengan metode pendekatan objek kerja sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004. Objek kerja yang dimaksud disini adalah objek kerja yang dilayani dalam pelaksanaan pekerjaannya.metoda ini dipergunakan dalam menghitung kebutuhan karyawan SPP dikarenakan beban kerja SPP bergantung dari jumlah objek yang harus dilayani, dan dalam penelitian ini objek kerjanya adalah kendaraan yang masuk dan keluar.pada penelitian ini kebutuhan jumlah karyawan SPP dihitung pada setiap shiftnya. Sebelum dilakukan penghitungan kebutuhan karyawan, pertama-tama dilakukan pengamatan dan penghitungan kemampuan rata-rata kemampuan karyawan dalam melayani objek kerjanya. Setelah dilakukan pengamatan dan perhitungan diperoleh bahwa kemampuan rata-rata SPP pada shift 1, shift 2 dan shift 3 untuk pos masuk mobil yaitu 1 mobil/15 detik atau mobil/shift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan dan pemeriksaan oleh satpam, sedangkan kemampuan rata-rata untuk SPP masuk motor yaitu 1 motor/10 detik atau motor/shift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan dan pemberian tiket parkir. Kemampuan rata-rata SPP untuk pos keluar mobil yaitu 1 mobil/15 detik atau mobil/shift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan dan pengembalian uang kepada konsumen, sedangkan untuk kemampuan rata-rata pos keluar motor yaitu 1 motor/15 detik atau motor/shift yaitu meliputi pengetikan nomor polisi kendaraan, pengecekan STNK dan pengembalian uang kepada konsumen. Tabel 22 menunjukkan jumlah kendaraan yang masuk dan keluar pada shift 3 dan sesuai dengan jenis harinya berdasarkan pengamatan.

34 56 Tabel 22. Jumlah kendaraan yang masuk dan keluar Margo City Depok Kendaraan Hari Biasa (jumlah Kendaraan/hari) Akhir Pekan (jumlah Kendaraan/hari) Masuk Keluar Masuk Keluar Mobil Motor Total Berdasarkan Tabel 22 dapat terlihat bahwa konsumen Margo City Depok pada shift 3 yang berkendara motor lebih banyak dibandingkan konsumen yang berkendara mobil pada hari biasa maupun pada akhir pekan. Sebenarnya jam operasional dari Margo City sendiri yaitu hingga pukul 02.00, sehingga kendaraan yang masuk di atas pukul adalah para pekerja dan kendaraan pemasok barang untuk toko yang ada di dalam pusat perbelanjaan Margo City. Untuk kendaraan yang masuk pada hari biasa tidaklah jauh berbeda dengan kendaraan masuk pada akhir pekan yaitu masing-masing sebanyak 185 dan 180 kendaraan, namun pada jumlah kendaraan yang keluar telihat jelas bahwa kendaraan keluar pada akhir pekan jauh lebih besar dibandingkan hari biasa yaitu masing-masing sebesar 655 dan 280 kendaraan.

35 57 Perbandingan Jumlah Kendaraan Jumlah Kendaraan/hari Hari Biasa Akhir Pekan 50 0 Mobil (masuk) Motor (masuk) Mobil (keluar) Motor (keluar) Jenis Kendaraan Gambar 10. Perbandingan jumlah kendaraan yang masuk dan keluar pada shift 3 Margo City Berdasarkan diagram batang tersebut dapat dilihat bahwa jumlah kendaraan yang ada jauh lebih sedikit dibandingkan dengan pada shift 1 dan shift 2, hal ini dikarenakan jam operasional pusat perbelanjaan Margo City Depok hanyalah hingga pukul dan dapat dilihat juga bahwa kendaraan motor lebih banyak daripada kendaraan mobil. Dapat terlihat bahwa jumlah kendaraan motor yang keluar jauh lebih besar dibandingkan jumlah kendaraan mobil keluar, motor masuk dan mobil keluar baik pada hari biasa maupun akhir pekan. Setelah diperoleh jumlah objek kerja yang menjadi beban kerja SPP maka dapat dihitung jumlah SPP yang dibutuhkan pada shift 3 pada hari biasa. Jumlah kebutuhan SPP shift 3 pada hari biasa dapat dilihat pada Tabel 23.

36 58 Tabel 23. Jumlah SPP yang dibutuhkan pada hari biasa shift 3 Beban Kerja Jumlah Pos (Jumlah FTE karyawan kendaraan/hari) (orang) Pos Masuk Mobil 20 0,011 1 Pos Keluar Mobil 60 0,031 1 Pos Masuk Motor 165 0,057 1 Pos Keluar Motor 220 0,114 1 Total 4 orang Berdasarkan Tabel 23 dapat dilihat pada hari biasa shift 3 yang memiliki nilai FTE terbesar yaitu pos keluar motor dengan nilai FTE sebesar 0,114 dan yang memiliki nilai FTE terkecil adalah pos masuk mobil dengan nilai FTE sebesar 0,011. Dan dari Tabel23 dapat dilihat jumlah setiap pos yang dinilai efektif yaitu hanya mengoperasikan satu pos untuk pos masuk mobil, pos keluar mobil, pos masuk motor dan pos keluar motor. Hal ini terlihat dari nilai FTE untuk setiap pos yang bernilai dibawah 1 sehingga untuk shift 3 pada hari biasa hanya dibutuhkan 4 orang atau pos saja. Hal ini serupa dengan jumlah SPP hari biasa pada shift 1.Sedangkan untuk jumlah SPP yang dibutuhkan pada akhir pekan shift 3 dapat dilihat pada Tabel 24.

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1.Kerangka Pemikiran Penelitian 3.1.1Kerangka Pemikiran Konseptual Seiring dengan visi perusahaan yaitu menjadi perusahaan parkir termaju dan terkemuka dan mempunyai reputasi baik

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Ringkas PT. Securindo Packatama Indonesia. bersaudara Garth Mathews & Brett Mathews. Secure Parking kini telah

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Ringkas PT. Securindo Packatama Indonesia. bersaudara Garth Mathews & Brett Mathews. Secure Parking kini telah 16 BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas PT. Securindo Packatama Indonesia Secure Parking didirikan sejak tahun 1979 di Sydney Australia oleh 2 (dua) bersaudara Garth Mathews & Brett Mathews. Secure

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Terdapat lebih dari 150 lokasi parkir di Jakarta yang telah dikelola oleh

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Terdapat lebih dari 150 lokasi parkir di Jakarta yang telah dikelola oleh BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Terdapat lebih dari 150 lokasi parkir di Jakarta yang telah dikelola oleh secure parking namun penulis mengambil lokasi POINS SQUARE sebagai tempat penelitian.

Lebih terperinci

ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN SUMBERDAYA MANUSIA PADA PT SECURINDO PACKATAMA INDONESIA CABANG MARGO CITY DEPOK JAWA BARAT

ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN SUMBERDAYA MANUSIA PADA PT SECURINDO PACKATAMA INDONESIA CABANG MARGO CITY DEPOK JAWA BARAT ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN SUMBERDAYA MANUSIA PADA PT SECURINDO PACKATAMA INDONESIA CABANG MARGO CITY DEPOK JAWA BARAT Oleh DEA RIZKY ANUGRAH H24080067 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Toko Buku Gramedia Depok

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Toko Buku Gramedia Depok 29 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Toko Buku Gramedia Depok Toko Buku Gramedia Depok merupakan salah satu gerai yang didirikan oleh PT Gramedia Asri Media. Toko Buku Gramedia Depok bergerak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Toko Buku Gramedia Depok merupakan perusahaan yang bergerak di bidang bisnis ritel yang bertujuan untuk melayani publik dan berfokus pada omset

Lebih terperinci

ANALISIS KAPASITAS PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH METRO

ANALISIS KAPASITAS PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH METRO ANALISIS KAPASITAS PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH METRO Agus Surandono 1, Ardinal Putra Ariya 2 Jurusan Teknik Sipil Universitas Jl. Ki Hajar Dewantara 15 A Metro, Lampung. Email:

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 5.1.1 Karakteristik Parkir Karakteristik

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Operasional Dalam menjalankan sistem produksinya, PT Mayora Indah perlu mengatur serta menganalisa beberapa kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner Tanggapan dan harapan Wisatawan Terhadap Pelayanan, Prasarana, dan Sarana Wisata di Taman Pintar Yogyakarta

Lampiran 1 Kuesioner Tanggapan dan harapan Wisatawan Terhadap Pelayanan, Prasarana, dan Sarana Wisata di Taman Pintar Yogyakarta LAMPIRAN 104 105 Lampiran 1 Kuesioner Tanggapan dan harapan Wisatawan Terhadap Pelayanan, Prasarana, dan Sarana Wisata di Taman Pintar Yogyakarta No. Responden:... Hari/Tanggal :... Petunjuk: 1. Jawablah

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUISIONER

LAMPIRAN A KUISIONER 0 LAMPIRAN A KUISIONER A-1 LAMPIRAN A KUISIONER Metode penentuan sampling yang digunakan dalam kajian ini adalah menggunakan non probability sampling, dimana metode ini lebih tepat digunakan dalam kajian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 15 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian PDAM Tirta Karuhipan Kabupaten Bogor cabang pelayanan sebelas yang terletak di Cibinong merupakan salah satu anggota dari Persatuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dibebankan (Alex S. Nitisemito, 1991:184). Lingkungan kerja terdiri dari dua

BAB 1 PENDAHULUAN. dibebankan (Alex S. Nitisemito, 1991:184). Lingkungan kerja terdiri dari dua BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah mengelola

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Harga Tiket PO IMI...6. Harga Tiket Pesaing II...6. Kemampuan Daya Angkut PO IMI...9. Operasional Variabel Data Responden...

DAFTAR TABEL. Harga Tiket PO IMI...6. Harga Tiket Pesaing II...6. Kemampuan Daya Angkut PO IMI...9. Operasional Variabel Data Responden... DAFTAR TABEL Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Harga Tiket PO IMI...6 Harga Tiket Pesaing I...6 Harga Tiket Pesaing II...6 Kemampuan Daya Angkut PO IMI...9 Operasional

Lebih terperinci

VI. ATRIBUT-ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KE CV ALAM SIBAYAK

VI. ATRIBUT-ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KE CV ALAM SIBAYAK VI. ATRIBUT-ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KE CV ALAM SIBAYAK Penelitian ini menggunakan analisis Regresi Logistik atau yang disebut model LOGIT untuk mengidentifikasi atribut-atribut

Lebih terperinci

BAB III METODE EVALUASI. Metode evaluasi adalah tahapan-tahapan yang penjabarannya secara rinci

BAB III METODE EVALUASI. Metode evaluasi adalah tahapan-tahapan yang penjabarannya secara rinci BAB III METODE EVALUASI Metode evaluasi adalah tahapan-tahapan yang penjabarannya secara rinci dan harus ditetapkan sebelum melakukan pemecahan masalah yang ada. Tujuannya agar penelitian yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERMASALAHAN PERUMUSAN MASALAH STUDI LITERATURE PENGUMPULAN DATA PENGOLAHAN DATA - VOLUME PARKIR - DURASI PARKIR

BAB III METODOLOGI PERMASALAHAN PERUMUSAN MASALAH STUDI LITERATURE PENGUMPULAN DATA PENGOLAHAN DATA - VOLUME PARKIR - DURASI PARKIR BAB III METODOLOGI 3.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data untuk setiap penelitian sangat diperlukan. Hal ini ditujukan untuk mempermudah dalam pengambilan data maupun pengolahan data. Selain

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 KESIMPULAN Dari hasil studi yang telah dilakukan dapat disimpulkan: 1. Permasalahan parkir yang ada di Bandung Trade Center antara lain: a. Kurangnya jumlah petak parkir

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan Gambar 1. Logo Perusahaan PT. Aditya Mandiri Sejahtera, merupakan perusahan retail fashion yang telah berdiri sejak tahun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Sekolah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 060796 merupakan salah satu sekolah negeri yang beralamat di Jalan Medan Area Selatan, Kecamatan Medan Area, Kota Medan. Sekolah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Parkir Parkir adalah keadaan tidak bergeraknya suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara, termasuk dalam pengertian parkir adalah setiap kendaraan yang berhenti pada tempat-tempat

Lebih terperinci

EVALUASI PARKIR DI MAL PONDOK INDAH TUGAS AKHIR. oleh PEMBIMBING IR. TITI LILIANI SOEDIRDJO, M.SC. IR. ADE SJAFRUDDIN, M.SC. PH.D.

EVALUASI PARKIR DI MAL PONDOK INDAH TUGAS AKHIR. oleh PEMBIMBING IR. TITI LILIANI SOEDIRDJO, M.SC. IR. ADE SJAFRUDDIN, M.SC. PH.D. EVALUASI PARKIR DI MAL PONDOK INDAH TUGAS AKHIR SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN SARJANA TEKNIK DI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL oleh AJI NUGRAHA PRATAMA REIZA ARI SATRIA 15000004

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian. Pengaruh Bauran Eceran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Butik Batik Tasik di Bandung

Kuesioner Penelitian. Pengaruh Bauran Eceran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Butik Batik Tasik di Bandung Kuesioner Penelitian Pengaruh Bauran Eceran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Butik Batik Tasik di Bandung A. Kata Pengantar No. Angket : Tanggal Interview : Kepada Yth: Sdr/i Di tempat. Dengan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Parkir merupakan tempat menempatkan dengan memberhentikan kendaraan

TINJAUAN PUSTAKA. Parkir merupakan tempat menempatkan dengan memberhentikan kendaraan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Parkir Parkir merupakan tempat menempatkan dengan memberhentikan kendaraan angkutan / barang (bermotor maupun tidak bermotor) pada suatu tempat dalam jangka waktu tertentu (Taju,1996).

Lebih terperinci

7.1. Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja

7.1. Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja 2.000.000 sampai Rp 3.000.000, yaitu sebesar 11,11 persen, sementara pada tingkat pendapatan antara Rp 3.000.000 sampai Rp 4.000.000 memiliki persentase sebesar 15 persen. Kemudian responden yang memilki

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Akumulasi Parkir Akumulasi parkir dibutuhkan untuk mengetahui jumlah kendaraan yang parkir pada lahan yang tersedia dengan selang waktu tertentu.data ini diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PP RI No. 50 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PP RI No. 50 Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan selera konsumen. Pada era

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan selera konsumen. Pada era 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya pendirian suatu perusahaan bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan selera konsumen. Pada era globalisasi ini, persaingan antar

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Data

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Data BAB IV METODE PENELITIAN A. Tahap Penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan mengacu pada Gambar 4.1 Mulai Studi Pustaka Data Data Primer (Survei lokasi) 1) Jumlah mobil yang masuk dan keluar area parkir

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA JALAN TOL JAGORAWI PADA PT. JASA MARGA (PERSERO) Oleh I MADE ARDHIKA H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA JALAN TOL JAGORAWI PADA PT. JASA MARGA (PERSERO) Oleh I MADE ARDHIKA H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA JALAN TOL JAGORAWI PADA PT. JASA MARGA (PERSERO) Oleh I MADE ARDHIKA H24103100 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil survey dan analisis parkir yang telah dilakukan pada pusat

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil survey dan analisis parkir yang telah dilakukan pada pusat BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil survey dan analisis parkir yang telah dilakukan pada pusat perbelanjaan Mega Bekasi Hypermarket, maka diperoleh hasil sebagai berikut: A. Analisis kondisi

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN Gambaran Umum Pengunjung (Wisatawan) ada pengunjung yang berasal dari luar negeri (wisatawan mancanegara)

GAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN Gambaran Umum Pengunjung (Wisatawan) ada pengunjung yang berasal dari luar negeri (wisatawan mancanegara) GAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN 6.1. Gambaran Umum Pengunjung (Wisatawan) Pengunjung yang datang ke Hutan Wisata Punti Kayu Palembang, berasal dari daerah dalam dan luar Kota Palembang (wisatawan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI

KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI VI KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI 6.1. Karekteristik Umum Responden Konsumen yang berkunjung ke Restoran Mira Sari memiliki latar belakang yang berbeda-beda, baik dari segi sosial maupun ekonomi.

Lebih terperinci

BAB IV INTEPRETASI DATA

BAB IV INTEPRETASI DATA 41 BAB IV INTEPRETASI DATA 4.1 Pengumpulan Data Data responden pada penyusunan skripsi ini terdiri atas dua bagian yaitu data profil responden dan data stated preference. Untuk data profil responden terdiri

Lebih terperinci

Perencanaan Kebutuhan Luas Lahan pada Tata Letak Fasilitas Area Pelayanan Proses di Alya Jaya Motor

Perencanaan Kebutuhan Luas Lahan pada Tata Letak Fasilitas Area Pelayanan Proses di Alya Jaya Motor Perencanaan Kebutuhan Luas Lahan pada Tata Letak Fasilitas Area Pelayanan Proses di Alya Jaya Motor Risthia Eriana Putri 1, Hery Irwan 2,Zaenal Arifin 3 1 Program Studi Teknik Industri, Universitas Riau

Lebih terperinci

STUDI TARIKAN PERJALANAN SERTA ANALISA PERPARKIRAN PADA PUSAT PERBELANJAAN DI KOTA MEDAN ( STUDI KASUS : MEDAN MALL) TUGAS AKHIR

STUDI TARIKAN PERJALANAN SERTA ANALISA PERPARKIRAN PADA PUSAT PERBELANJAAN DI KOTA MEDAN ( STUDI KASUS : MEDAN MALL) TUGAS AKHIR STUDI TARIKAN PERJALANAN SERTA ANALISA PERPARKIRAN PADA PUSAT PERBELANJAAN DI KOTA MEDAN ( STUDI KASUS : MEDAN MALL) TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi syarat dan melengkapi tugas untuk menempuh Ujian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Menurut Direktur Jendral Darat (1998), keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara, sedang berhenti adalah keadaan tidak bergerak suatu

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 6.1 Karakteristik Responden Penentuan karakteristik pengunjung TWA Gunung Pancar diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dari 100

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PENELITIAN

BAB VI HASIL PENELITIAN BAB VI HASIL PENELITIAN Hasil penelitian yang disajikan sesuai dengan tahapan yang ada dalam kerangka konsep, dari karakteristik tenaga, hari dan waktu kerja, dan penggunaan waktu untuk aktivitas produktif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk Usaha PT. Karya Sarana Cipta Mandiri

BAB I PENDAHULUAN Bentuk Usaha PT. Karya Sarana Cipta Mandiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Karya Sarana Cipta Mandiri PT. Karya Sarana Cipta Mandiri atau lebih dikenal dengan sebutan KSCM, berdiri sejak 14 Juni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Yogyakarta terletak di Propinsi D. I. Yogyakrta mempunyai lokasi yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Yogyakarta terletak di Propinsi D. I. Yogyakrta mempunyai lokasi yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Yogyakarta terletak di Propinsi D. I. Yogyakrta mempunyai lokasi yang sangat strategis terhadap lalu-lintas nasional, terutama yang melewati jalur selatan. Seiring

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. yang ada dapat terpakai secara optimal dalam melayani kendaraan yang

BAB IV ANALISA DATA. yang ada dapat terpakai secara optimal dalam melayani kendaraan yang BAB IV ANALISA DATA 4. 1 Analisis Kondisi Geometri 4.1.1 Denah dan Dimensi Parkir Denah parkir merupakan salah satu faktor perencanaan suatu fasilitas parkir. Dalam denah inilah dapat diatur sedemikian

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. (wholesale ) dengan status permodalan asing ( PMA ) dari Korea Selatan. PT. Lotte

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. (wholesale ) dengan status permodalan asing ( PMA ) dari Korea Selatan. PT. Lotte BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Lotte Shopping Indonesia yang diakusisi dari PT. Mart Indonesia pada oktober 2008 merupakan perusahaan yang bergerak dibidang perkulakan/

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS Sintya Dwi Rosady 1, Fitria Virgantari, Ani Andriyati Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Parkir Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya. Setiap pengendara kendaraan bermotor memiliki

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 5.5.1 Karakteristik kebutuhan yang dinilai penting bagi para pengguna jasa cuci kendaraan bermotor Berdasarkan nilai prioritas hal yang harus diutamakan untuk dilakukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 267 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dan hasil analisis yang telah dikemukakan, maka hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : Hasil analisis : 1. Masih

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI PEMBERLAKUAN TARIF PARKIR PROGRESSIF DI GRAMEDIA EXPO SURABAYA MENURUT PERDA SURABAYA NO. 5 TAHUN 2000 TENTANG RETRIBUSI PARKIR

BAB III DESKRIPSI PEMBERLAKUAN TARIF PARKIR PROGRESSIF DI GRAMEDIA EXPO SURABAYA MENURUT PERDA SURABAYA NO. 5 TAHUN 2000 TENTANG RETRIBUSI PARKIR BAB III DESKRIPSI PEMBERLAKUAN TARIF PARKIR PROGRESSIF DI GRAMEDIA EXPO SURABAYA MENURUT PERDA SURABAYA NO. 5 TAHUN 2000 TENTANG RETRIBUSI PARKIR A. Pelaksanaan jasa perparkiran dengan sistem tarif progressif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENULISAN 19 BAB III METODE PENULISAN 3.1 Tempat dan Waktu Praktek Kerja Lapangan 3.1.1 Tempat Kerja Praktek Tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dilakukan dibagian Finance PT Cahaya Mitra Sarana (Simpur Center)

Lebih terperinci

STANDAR USAHA LAPANGAN GOLF NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR. I. PRODUK A. Tempat 1. Luas lahan paling sedikit 10 ha dengan batas-batas yang jelas.

STANDAR USAHA LAPANGAN GOLF NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR. I. PRODUK A. Tempat 1. Luas lahan paling sedikit 10 ha dengan batas-batas yang jelas. LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA LAPANGAN GOLF STANDAR USAHA LAPANGAN GOLF I. PRODUK A. Tempat 1. Luas lahan paling sedikit 10 ha dengan

Lebih terperinci

Laporan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas LIPI Tahun 2016

Laporan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas LIPI Tahun 2016 Laporan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas LIPI Tahun 2016 A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas (KRC) - LIPI, merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selama 3 bulan, mulai dari bulan Juli 2016 sampai dengan September 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. selama 3 bulan, mulai dari bulan Juli 2016 sampai dengan September 2016. 20 BAB III : METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di PT. Sinar Sosro BU NKA, yang berlamat di Jl. Raya Sultan Agung KM. 28, Medan Satria,

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Faktor faktor yang dipentingkan oleh konsumen yaitu terdiri dari : Porsi minuman yang disajikan sesuai dengan harga dan kualitas Porsi makanan yang disajikan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah bagaimana cara peneliti bekerja guna

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah bagaimana cara peneliti bekerja guna III. METODOLOGI PENELITIAN A. Umum Metodologi penelitian adalah bagaimana cara peneliti bekerja guna memperoleh data yang dibutuhkan yang akan digunakan selanjutnya untuk dianalisa sehingga memperoleh

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Atribut yang dianggap penting oleh pelanggan BSW Mart Skala peringkat untuk tingkat kepentingan suatu atribut menggunakan skala 4 titik (1,2,3,4). Rata-rata

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir 1-1. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam upaya meningkatkan keamanan parkir di Universitas Kristen Maranatha (UKM), maka setiap kendaraan yang akan masuk dan keluar dari kampus harus melewati

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Garda Bangun Nusa berdiri berdasarkan akte notaris nomor 16,tanggal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Garda Bangun Nusa berdiri berdasarkan akte notaris nomor 16,tanggal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil PITSTOP Autowash & SPA PT Garda Bangun Nusa berdiri berdasarkan akte notaris nomor 16,tanggal 14 Juli 2010 dengan notaris R.Suryawan Budi Prasetiyanto, SH, MKn. /

Lebih terperinci

EVALUASI PENGOPERASIAN PARKIR DI STASIUN KERETA API KEBON KAWUNG BANDUNG

EVALUASI PENGOPERASIAN PARKIR DI STASIUN KERETA API KEBON KAWUNG BANDUNG EVALUASI PENGOPERASIAN PARKIR DI STASIUN KERETA API KEBON KAWUNG BANDUNG Anna Kusrini Tinambunan Nrp : 0021065 Pembimbing : Budi Hartanto,Ir.,MSc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-1 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis maka dapat disimpulkan: 1. Terdapat kesenjangan antara persepsi peserta didik dengan harapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung

BAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu kota besar yang memiliki banyak potensi untuk dikembangkan adalah kota Yogyakarta. Dengan jumlah penduduk yang cukup padat dan banyaknya aset wisata yang

Lebih terperinci

B. TUJUAN PENELITIAN 1. Mengetahui indeks kepuasaan masyarakat (IKM) terhadap Taman Pintar.

B. TUJUAN PENELITIAN 1. Mengetahui indeks kepuasaan masyarakat (IKM) terhadap Taman Pintar. A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Taman Pintar adalah sebuah institusi yang memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat. Institusi ini fokus pada penyediaan sarana pembelajaran sains bagi siswa yang mendukung

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Faktor-faktor yang Menjadi Pertimbangan Konsumen Dalam Memilih Salon Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa faktor-faktor yang dipentingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat saat ini memberikan manfaat yang positif bagi kehidupan orang banyak. Meningkatnya sarana dan prasarana yang di butuhkan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perekonomian dan jumlah penduduk di suatu daerah. fasilitas transportasi yang cukup memadai untuk membantu kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perekonomian dan jumlah penduduk di suatu daerah. fasilitas transportasi yang cukup memadai untuk membantu kelancaran BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pertumbuhan perekonomian dan jumlah penduduk di suatu daerah menyebabkan mobilitas orang dan barang ikut meningkat, sehingga dibutuhkan fasilitas transportasi yang

Lebih terperinci

Pada tahap ini disebut sebagai studi awal mengenai permasalahan yang diangkat dalam studi ini. Tahap ini meliputi :

Pada tahap ini disebut sebagai studi awal mengenai permasalahan yang diangkat dalam studi ini. Tahap ini meliputi : 3.2 TAHAPAN PELAKSANAAN Pelaksanaan studi ini dilaksanakan dalam beberapa tahap dalam penyusunannya. Ini dilakukan agar data yang dibutuhkan dapat tersusun dengan benar sehingga dapat memudahkan dalam

Lebih terperinci

Formulir pertanyaan untuk menilai kualitas jasa berdasar persepsi manajemen.

Formulir pertanyaan untuk menilai kualitas jasa berdasar persepsi manajemen. Formulir pertanyaan untuk menilai kualitas jasa berdasar persepsi manajemen. Nama : Jenis Kelamin : Usia : Alamat Tinggal Anda : Apa Posisi/ Pekerjaan : Anda di Bina Karya Motor Berikut ini adalah beberapa

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Dalam bab ini terdiri dari 2 bagian, yaitu profil Perpustakaan Keliling Pemerintahan Kota Depok dan sikap responden terhadap layanan Perpustakaan Keliling Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I- BAB I PENDAHULUAN.. LATAR BELAKANG Seiring dengan adanya peningkatan pola kehidupan dan aktivitas manusia, kebutuhan akan sarana dan prasarana yang lebih baik semakin besar pula. Tuntutan-tuntutan akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Batam adalah kota terbesar di provinsi Kepulauan Riau dan merupakan kota terbesar ke tiga populasinya di Sumatera setelah Medan dan Palembang, dengan jumlah penduduk

Lebih terperinci

PERHITUNGAN DAYA TAMPUNG KAWASAN PARKIR BANK SUMSEL BABEL JAKABARING DI KOTA PALEMBANG

PERHITUNGAN DAYA TAMPUNG KAWASAN PARKIR BANK SUMSEL BABEL JAKABARING DI KOTA PALEMBANG PERHITUNGAN DAYA TAMPUNG KAWASAN PARKIR BANK SUMSEL BABEL JAKABARING DI KOTA PALEMBANG Noto Royan Staf Pengajar Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas MuhammadiyahPalembang INTISARI Parkir

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BRAWIJAYA Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia Telp. : Faks

UNIVERSITAS BRAWIJAYA Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia Telp. : Faks SURAT EDARAN Nomor : 7479/UN.10/TU/2015 Tentang Tata tertib Lalu Lintas, Perparkiran, dan Keamanan Di Lingkungan Universitas Brawijaya Yth : 1. Dekan/Ketua Program/ Direktur 2. Kepala Biro 3. Kepala Bagian,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Parkir Menurut Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (1996) yang menyatakan bahwa parkir adalah suatu keadaan tidak

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN ANALISIS DATA PROFIL MAGISTER AKUNTANSI UKSW

IV. HASIL DAN ANALISIS DATA PROFIL MAGISTER AKUNTANSI UKSW IV. HASIL DAN ANALISIS DATA PROFIL MAGISTER AKUNTANSI UKSW Prodi Magister Akuntansi UKSW berdiri berdasarkan ijin operasional yang dikeluarkan oleh Ditjen Dikti Nomor 1865/D/T/2009 tertanggal 15 Oktober

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISA DATA

BAB IV DATA DAN ANALISA DATA 87 BAB IV DATA DAN ANALISA DATA 4.1 METODE PENGUMPULAN DATA Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 38 BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Yoyo Toys Nusa Plasindo merupakan sebuah perusahaan distributor yang bergerak dibidang pembelian, persediaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Pemerintah Kota Bandung dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan sosial

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Pemerintah Kota Bandung dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan sosial 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taman merupakan fasilitas publik yang disediakan oleh Pemerintah Kota, yaitu Pemerintah Kota Bandung dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan sosial dan memperindah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Lalu lintas berjalan menuju suatu tempat tujuan dan setelah mencapai tempat tersebut kendaraan harus diparkir, sementara pengendaranya melakukan berbagai urusan,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 18 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Umum Metodologi penelitian adalah bagaimana cara peneliti bekeja guna memperoleh data yang dibutuhkan yang akan digunakan selanjutnya untuk dianalisa sehingga memperoleh

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Setelah dilakukan pengolahan dan analisis data pada penelitian ini maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh pelanggan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Data dari Badan pusat statistik tahun 2010, populasi penduduk Jakarta 9,607,787

BAB 1 PENDAHULUAN. Data dari Badan pusat statistik tahun 2010, populasi penduduk Jakarta 9,607,787 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data dari Badan pusat statistik tahun 2010, populasi penduduk Jakarta 9,607,787 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk mencapai 1.41%. Maka dengan wilayah Jakarta seluas

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULA DA SARA 6.1 Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis maka didapatkan beberapa hal yang dapat disimpulkan berkaitan dengan hasil penelitian yang dilakukan mengenai identifikasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari hasil studi, rekomendasi, kelemahan studi dan saran studi lanjutan.

BAB V KESIMPULAN. Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari hasil studi, rekomendasi, kelemahan studi dan saran studi lanjutan. BAB V KESIMPULAN Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari hasil studi, rekomendasi, kelemahan studi dan saran studi lanjutan. 5.1 Kesimpulan Berikut ini adalah kesimpulan dari hasil studi yang telah

Lebih terperinci

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street Parking Menjadi Offstreet. (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street Parking Menjadi Offstreet. (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street Parking Menjadi Offstreet Parking (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN A. Analisa Data Sekunder B. Analisis Data Primer dan Pembahasan

BAB V PEMBAHASAN A. Analisa Data Sekunder B. Analisis Data Primer dan Pembahasan BAB V PEMBAHASAN A. Analisa Data Sekunder Dari interview yang dilakukan pada beberapa hari sebelum survei pada tanggal 14-17 April 2016 di Empire XXI Yogyakarta yang dilakukan oleh peneliti pihak Empire

Lebih terperinci

EVALUASI FASILITAS PARKIR DI STASIUN KOTA BARU MALANG

EVALUASI FASILITAS PARKIR DI STASIUN KOTA BARU MALANG EVALUASI FASILITAS PARKIR DI STASIUN KOTA BARU MALANG Ahmam Birka 1, Ilham Adam Admaja 1, Lutfi Djakfar 2, Agus Suharyanto 2 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan Mayjen Haryono

Lebih terperinci

Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Kebon Jeruk. Yhana Kusuma Respati 3EB

Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Kebon Jeruk. Yhana Kusuma Respati 3EB Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep Balanced Scorecard Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Kebon Jeruk Yhana Kusuma Respati 3EB01 26209122 LATAR BELAKANG Penilaian atau

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Bagan Alir Penelitian

Gambar 4.1 Bagan Alir Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN A. Tahap Penelitian Tahapan penelitian pada Tugas Akhir ini menjelaskan mengenai tahapan pelaksanaan studi dan analisa yang digunakan. Adapun tahapan yang dilakukan meliputi studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) merupakan salah satu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) merupakan salah satu perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) merupakan salah satu perusahaan dibawah lisensi The Coca-Cola Company yang memproduksi minuman ringan berkarbonasi maupun minuman

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang dinilai penting oleh konsumen ketika melakukan pemilihan restoran adalah : Rasa makanan Kualitas bahan makanan yang baik Kebersihan makanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merasa resah dan takut berada di tempat-tempat umum.salah satu tempat umum

BAB I PENDAHULUAN. merasa resah dan takut berada di tempat-tempat umum.salah satu tempat umum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya angka kriminal pada saat sekarang ini membuat masyarakat merasa resah dan takut berada di tempat-tempat umum.salah satu tempat umum yang sangat banyak dikunjungi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini jasa pendidikan memegang peranan penting dalam mengembangkan

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini jasa pendidikan memegang peranan penting dalam mengembangkan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini jasa pendidikan memegang peranan penting dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Banyaknya lembaga pendidikan yang didirikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Kota Dili sebagai Ibukota Negara Timor Leste yang terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Kota Dili sebagai Ibukota Negara Timor Leste yang terus mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kota Dili sebagai Ibukota Negara Timor Leste yang terus mengalami perkembangan pada sektor ekonomi yang berdampak pada peningkatan jumlah dan jenis kendaraan yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Parkir merupakan salah satu unsur sarana yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. Parkir merupakan salah satu unsur sarana yang tidak dapat dipisahkan dari BAB I PENDAHULUAN I. 1. Umum Parkir merupakan salah satu unsur sarana yang tidak dapat dipisahkan dari sistem transportasi jalan raya secara keseluruhan. Dengan meningkatnya jumlah penduduk suatu kota

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akan membawa dampak positif bagi perusahaan begitu juga sebaliknya apabila

BAB 1 PENDAHULUAN. akan membawa dampak positif bagi perusahaan begitu juga sebaliknya apabila BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan merupakan faktor penting bagi setiap perusahaan. Pelayanan yang baik akan membawa dampak positif bagi perusahaan begitu juga sebaliknya apabila perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. dalam angka-angka. Data kuantitatif disini berupa angka-angka mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. dalam angka-angka. Data kuantitatif disini berupa angka-angka mengenai BAB III METODE PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Lokasi dari penelitian ini terdapat di jln. Nongkojajar no 38 Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. 2. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini bersifat

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap Terminal Leuwi Panjang Bandung seperti yang telah diuraikan Time headway dan waktu tunggu rerata (Wtr).

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap Terminal Leuwi Panjang Bandung seperti yang telah diuraikan Time headway dan waktu tunggu rerata (Wtr). BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil pencacahan, identitas, analisis dan pembahasan hasil penelitian terhadap Terminal Leuwi Panjang Bandung seperti yang telah diuraikan sebelumnya, maka

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sekilas Tentang PT. Solid Utama Nusantara PT. Solid Utama Nusantara adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan barang retail yang meliputi barang

Lebih terperinci

ANALISA RUANG PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JENDERAL AHMAD YANI KOTA METRO

ANALISA RUANG PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JENDERAL AHMAD YANI KOTA METRO ANALISA RUANG PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JENDERAL AHMAD YANI KOTA METRO Leni Sriharyani 1,a*, Wahyu Pambudi 2,b Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hajar Dewantara

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Rumah Makan Waroeng Steak & Shake

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Rumah Makan Waroeng Steak & Shake 31 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Rumah Makan Waroeng Steak & Shake 4.1.1 Sejarah Rumah Makan Waroeng Steak and Shake Rumah Makan Waroeng Steak & Shake didirikan oleh pasangan suami-istri

Lebih terperinci