BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisis Permasalahan yang Dihadapi Pada Divisi Service

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisis Permasalahan yang Dihadapi Pada Divisi Service"

Transkripsi

1 BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisis Permasalahan yang Dihadapi Pada Divisi Service Berdasarkan persepsi responden terhadap permasalahan di Divisi Service, tidak terdapat masalah yang dapat menghambat pelaksanaan pekerjaan. Kegiatan atau tugas yang harus dilakukan dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan pedoman kerja. Hanya saja karyawan, khususnya pada departemen planning masih belum jelas tugas dan tanggung jawabnya walaupun pedoman kerja yang diberikan telah memuat kerja, fungsi dan tanggung jawab masing-masing karyawan. Sehingga pada kenyataannya, masih ada karyawan yang melaksanakan tugas di luar dari tanggung jawabnya Pengukuran Beban Kerja Departemen Planning Service Rincian pengamatan terhadap beban kerja pada departemen ini bisa dilihat pada lampiran 1. Di mana dalam penelitian ini menunjukan belum adanya tugas dan tanggung jawab yang jelas dan tetap sebagai admin. Sehingga bisa menyebabkan banyak waktu kerja yang terbuang Pengukuran Beban Kerja Departemen After Sales Service Berdasarkan data terlampir mengenai time sheet, bisa terlihat bahwa total pekerjaan selama bulan Juli 2014 sebesar 2167 jam. Dengan jumlah teknisi 11 orang, rata-rata tiap teknisi bekerja selama 197 jam / orang. Sedangkan waktu normal jam kerja itu sebesar 160 jam / bulan. Hal ini belum termasuk waktu 48

2 49 tempuh perjalanan dan istirahat. Dari pengamatan ini bisa dilihat bahwa departemen ini mengalami beban kerja yang berlebih Pengukuran Beban Kerja Departemen Sales Maintenance Service Rincian pengamatan terhadap beban kerja pada departemen ini bisa dilihat pada lampiran 1. Pada pengamatan ini menunjukan, beban itu tersendiri terletak dari kekurangan tenaga vendor atau subkon yang melaksanakan pekerjaan maintenance. Dari data yang didapatkan, untuk vendor yang terdaftar saja berjumlah 5, sedangkan rata-rata pekerjaan maintenance per harinya bisa 6 sampai dengan 8 belum termasuk load pekerjaan itu sendiri (banyaknya unit yang dikerjakan) Pengukuran Beban Kerja Departemen Training Rincian pengamatan terhadap beban kerja pada departemen ini bisa dilihat pada lampiran 1. Pada pengamatan ini menunjukan, bahwa beban kerja yang didapat itu tidak bersifat harian. Namun secara periodic dimana, jadwal tersebut telah diatur sebelumnya sesuai dengan perjanjian dengan customer. Sehingga beban internal dalam departemen ini tidak begitu terlihat Pengukuran Beban Kerja Departemen Call Center Rincian pengamatan terhadap beban kerja pada departemen ini bisa dilihat pada lampiran 1. Pada pengamatan ini menunjukan, bahwa beban kerja yang didapat itu hanya terjadi pada pagi hari dan sore hari. Di mana customer membutuhkan konfirmasi mengenai keluhannya Pengukuran Beban Kerja Departemen Spare Parts Rincian pengamatan terhadap beban kerja pada departemen ini bisa dilihat pada lampiran 1. Pada pengamatan ini menunjukan, bahwa beban kerja yang didapat itu

3 50 hanya terjadi pada pagi hari, di mana spare part yang dibutuhkan akan dibawa oleh teknisi ke customer atau proyek. Untuk siang harinya, biasanya distribusi spare part relatif kecil dan pada sore harinya tidak terjadi transaksi. 5.2 Implikasi Manajerial Pembahasan mengenai persepsi responden untuk mengetahui berbagai permasalahan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, kondisi kerja, dan kinerja masing-masing departemen Divis Service PT DID. Selain itu untuk mengetahui permasalahan pada tiap departemen Divisi Service, juga memberikan solusi sebagai bahan pertimbangan bagi PT DID untuk meningkatkan produktivitas karyawannya Permasalahan pada Departemen Planning Service Berdasarkan hasil pembahasan permasalahan pada Departemen Planning Service dapat diperoleh solusi sebagai berikut: a. Analisis pekerjaan. Dari penelitian diketahui, bahwa tugas dan tanggung jawab yang diberikan masih belum jelas. Berdasarkan hasil wawancara dengan admin, bahwa tugas yang diberikan berasal dari manager, dan hal tersebut bukan suatu rutinitas pekerjaan. Adapun solusi untuk permasalahan tersebut adalah mengevaluasi ulang pelaksanaan kerja, lalu menetapkan tugas dan tanggung jawab terhadap admin. b. Kondisi kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi kerja pada departemen ini dinilai baik. Berbagai kelengkapan sarana kerja, lingkungan kerja dan hubungan sesama rekan kerja maupun atasan telah dinilai baik. Kondisi kerja yang telah berlangsung lama merupakan kebiasaan yang dinilai tidak ada permasalahan.

4 51 c. Kinerja kerja. Persepsi responden menunjukkan bahwa pada departemen ini permasalahan kinerja hampir tidak ada karena berdasarkan persepsi responden kinerja pada departemen ini telah dinilai baik. Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawannya dengan mengadakan pelatihan yang dilaksanakan secara rutin baik yang diselenggarakan oleh perusahaan sendiri ataupun pihak luar. Misalnya seperti mendorong motivasi kerja Beban Kerja pada Departemen Planning Service diketahui bahwa admin pada departemen ini belum memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas. Di mana tugas yang diberikan hanya berdasarkan permintaan dari manager itu sendiri. Bila tidak ada permintaan, maka tidak ada pekerjaan. Hal ini dinilai tidak efektif, karena dapat mempengaruhi produktivitas karyawan, baik pada departemen itu sendiri, ataupun departemen lainnya Jumlah Karyawan yang Efisien pada Departemen Planning Service Optimalisasi kerja dapat dilakukan bila jumlah karwayan sesuai dengan jumlah beban kerja. Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa tugas dan tanggung jawab para admin masih belum jelas. Dengan jumlah admin sebanyak dua orang, hal ini memicu adanya admin yang bekerja dengan tidak efisien. Untuk itu perlu ketegasan dari pihak atasan untuk mengoptimalkan beban kerja sesuai dengan jumlah admin yang ada Permasalahan pada Departemen After Sales Service Berdasarkan hasil pembahasan permasalahan pada Departemen After Sales Service dapat diperoleh solusi sebagai berikut:

5 52 a. Analisis pekerjaan. Dari penelitian diketahui, bahwa frekuensi pekerjaan admin cukup tinggi (sering). Berdasarkan hasil pengamatan, rata-rata panggilan klaim dari customer sebanyak dua puluh lima. Dari sebelas orang teknisi, dibagi menjadi lima grup, sehingga tiap grup mendapatkan lima buah SPK (Surat Perintah Kerja). Dengan rata-rata waktu penyelesaian pekerjaan sekitar dua hingga tiga jam, total waktu pekerjaan tiap grup sebesar lima belas jam per hari. Padahal total jam kerja normal sebesar delapan jam. Hal ini mengakibatkan banyaknya teknisi yang lembur. Adapun solusi untuk permasalahan tersebut adalah menjalankan sistem cut-off bilamana total klaim pelanggan sebanyak lima belas, sehingga kerja pun jauh lebih efisien. b. Kondisi kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi kerja pada departemen ini dinilai baik. Berbagai kelengkapan sarana kerja, lingkungan kerja dan hubungan sesama rekan kerja maupun atasan telah dinilai baik. Kondisi kerja yang telah berlangsung lama merupakan kebiasaan yang dinilai tidak ada permasalahan. c. Kinerja kerja. Persepsi responden menunjukkan bahwa pada departemen ini permasalahan kinerja hampir tidak ada karena berdasarkan persepsi responden kinerja pada departemen ini telah dinilai baik. Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawannya dengan mengadakan pelatihan yang dilaksanakan secara rutin baik yang diselenggarakan oleh perusahaan sendiri ataupun pihak luar. Misalnya dengan mengadakan pelatihan dan pengenalan mengenai unit AC itu sendiri.

6 Beban Kerja pada Departemen After Sales Service diketahui bahwa Berdasarkan hasil pengamatan, rata-rata panggilan klaim dari customer sebanyak dua puluh lima. Dari sebelas orang teknisi, dibagi menjadi lima grup, sehingga tiap grup mendapatkan lima buah SPK (Surat Perintah Kerja). Dengan rata-rata waktu penyelesaian pekerjaan sekitar dua hingga tiga jam, total waktu pekerjaan tiap grup sebesar lima belas jam per hari. Padahal total jam kerja normal sebesar delapan jam. Perlu diadakan perekrutan teknisi baru atau subkon/vendor untuk membantu pekerjaan teknisi Jumlah Karyawan yang Efisien pada Departemen After Sales Service Seperti yang dijelaskan sebelumnya, rata-rata total waktu pekerjaan teknisi per hari sebanyak lima belas jam per hari. Sedangkan total jam kerja normal sebesar delapan jam. Dengan selisih sekitar tujuh jam, perlu ditambahkan teknisi ataupun perekrtuan subkon sekitar empat orang untuk membantu mengatasi beban kerja yang ada. Sedangkan untuk admin, diketahui bahwa jumlah karyawan yang efisien sekitar lima orang dari delapan orang admin yang sudah ada. Berdasarkan pengamatan, total pekerjaan rata-rata per hari sebanyak delapan. Bilamana hal ini dibagi ke delapan orang, maka cenderung satu admin akan melakukan satu jenis pekerjaan. Solusi dari hal ini, perlu dilakukan mutasi karyawan ke departemen lain yang kelebihan beban kerja Permasalahan pada Departemen Sales Maintenance Service Berdasarkan hasil pembahasan permasalahan pada Departemen Sales Maintenance Service dapat diperoleh solusi sebagai berikut:

7 54 a. Analisis pekerjaan. Dari penelitian diketahui, bahwa frekuensi pekerjaan tidak begitu tinggi. Mengingat dari jumlah total kontrak maintenance yang ada masih jauh dari target yang harus diperoleh. Solusi dari permasalahan ini, perlu dilakukan review kembali mengenai harga jasa maintenance dan mengadakan seminar dengan mengundang customer yang ada. b. Kondisi kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi kerja pada departemen ini dinilai baik. Berbagai kelengkapan sarana kerja, lingkungan kerja dan hubungan sesama rekan kerja maupun atasan telah dinilai baik. Kondisi kerja yang telah berlangsung lama merupakan kebiasaan yang dinilai tidak ada permasalahan. c. Kinerja kerja. Persepsi responden menunjukkan bahwa pada departemen ini permasalahan kinerja hampir tidak ada karena berdasarkan persepsi responden kinerja pada departemen ini telah dinilai baik. Namun perlu dilakukan pengembangan stretegi marketing dan motivasi kerja agar dapat meningkatkan nilai total kontrak maintenance AC. Misalnya dengan mengadakan pelatihan atau seminar mengenai strategi marketing Beban Kerja pada Departemen Sales Maintenance Service diketahui bahwa rata-rata order kontrak maintenance dari customer sebanyak enam. Dari dua orang sales, hal ini dinilai cukup karena persentase dari enam order, empat dari enam order itu akan menjadi PO.

8 Jumlah Karyawan yang Efisien pada Departemen Sales Maintenance Service Seperti dijelaskan sebelumnya, dari hasil pengamatan untuk beban kerja pada departemen ini tidak terlalu tinggi. Hal ini dikarenakan, jumlah total kontrak maintenance yang ada masih jauh dari target yang harus dicapai. Tidak perlu dilakukan pengurangan ataupun penambahan karyawan pada departemen ini Permasalahan pada Departemen Training Berdasarkan hasil pembahasan permasalahan pada Departemen Training dapat diperoleh solusi sebagai berikut: a. Analisis pekerjaan. Dari penelitian diketahui, bahwa frekuensi pekerjaan tidak begitu tinggi. Mengingat training ini diperlukan bilamana ada permintaan dari customer. Jadi semakin tinggi minat customer akan materi training yang diberikan, maka frekuensi pekerjaan pun semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya. Solusi dari permasalahan ini, seharusnya bila jadwal training tidak padat, maka sebaiknya dilakukan training untuk internal karyawannya saja, agar dapat mendukung kinerja karyawannya sendiri. b. Kondisi kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi kerja pada departemen ini dinilai baik. Berbagai kelengkapan sarana kerja, lingkungan kerja dan hubungan sesama rekan kerja maupun atasan telah dinilai baik. Kondisi kerja yang telah berlangsung lama merupakan kebiasaan yang dinilai tidak ada permasalahan. c. Kinerja kerja. Persepsi responden menunjukkan bahwa pada departemen ini permasalahan kinerja hampir tidak ada karena berdasarkan persepsi responden kinerja pada departemen ini telah dinilai baik. Namun perlu dilakukan

9 56 pengembangan dari pihak trainernya agar lebih up to date dengan teknologi yang ada. Karena berdasarkan pengamatan, untuk materi yang diberikan dari tahun ke tahun tidak ada perubahan Beban Kerja pada Departemen Training diketahui bahwa jadwal training tidak dilakukan setiap hari. Dalam seminggu, terhitung dua hingga tiga kali training. Namun pada saat tidak ada jadwal training, trainer menyiapkan materi untuk training selanjutnya Jumlah Karyawan yang Efisien pada Departemen Training diketahui bahwa rata-rata order jadwal training dalam waktu seminggu sebanyak dua hingga tiga kali. Dengan total trainer sebanyak dua orang dinilai cukup untuk menghandle pekerjaan sehingga menurut analisa tidak diperlukan adanya pengurangan atau penambahan karyawan pada departemen ini Permasalahan pada Departemen Call Center Berdasarkan hasil pembahasan permasalahan pada Departemen Call Center dapat diperoleh solusi sebagai berikut: a. Analisis pekerjaan. Dari penelitian diketahui, bahwa pekerjaan dinilai ringan, namun intensitas pekerjaannya dinilai cukup tinggi. Mengingat dari rata-rata customer cenderung menelepon di pagi hari dan di sore hari. Pada siang hari terbilang cukup jarang. b. Kondisi kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi kerja pada departemen ini dinilai baik. Berbagai kelengkapan sarana kerja, lingkungan kerja dan hubungan sesama rekan kerja maupun atasan telah dinilai baik.

10 57 Kondisi kerja yang telah berlangsung lama merupakan kebiasaan yang dinilai tidak ada permasalahan. c. Kinerja kerja. Persepsi responden menunjukkan bahwa pada departemen ini permasalahan kinerja hampir tidak ada karena berdasarkan persepsi responden kinerja pada departemen ini telah dinilai baik. Namun perlu dilakukan pelatihan terhadap karyawannya agar kinerjanya lebih efisien Beban Kerja pada Departemen Call Center diketahui bahwa rata-rata telepon yang masuk berjumlah empat puluh. Dengan total admin sebanyak lima orang dinilai tidak efisien. Dari empat puluh panggilan, berarti tiap admin akan mendapatkan delapan panggilan dalam satu hari. Dengan waktu kerja normal delapan jam, saya rasa ini kurang efektif. Berdasarkan pengamatan, tiga dari lima orang yang bekerja secara efisien Jumlah Karyawan yang Efisien pada Departemen Call Center Berdasarkan jumlah telepon yang masuk, perlu direview kembali untuk jumlah admin yang ada di departemen ini. Dari data pengamatan saja, tiga dari lima orang admin yang bekerja secara efisien. Solusi yang dapat dilakukan ialah mutasi ke departemen lain yang membutuhkan tenaga kerja tambahan Permasalahan pada Departemen Spare part Berdasarkan hasil pembahasan permasalahan pada Departemen Spare Part dapat diperoleh solusi sebagai berikut: a. Analisis pekerjaan. Dari penelitian diketahui, bahwa pekerjaan dinilai berat, dikarenakan setiap karyawan pada departemen ini dituntut untuk paham dan mengerti mengenai spare part yang diperjualbelikan. Dari varians yang ada,

11 58 spare part untuk unit AC itu sendiri banyak ragamnya, tergantung model dan kapasitas dari unit AC itu sendiri. b. Kondisi kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi kerja pada departemen ini dinilai baik. Namun ada kendala yang dirasakan yakni, kurangnya alat bantu seperti forklift, alat bantu angkat dan peralatan lainnya pada proses distribusi part. Kurangnya persediaan part juga bisa menganggu, dikarenakan pembelian part ke suplier tidak bisa dilakukan by order melainkan periodik yakni sebanyak satu bulan sekali. c. Kinerja kerja. Persepsi responden menunjukkan bahwa pada departemen ini permasalahan ditekankan pada sarana dan prasaran pembantu kerja. Di mana volume spare part itu beraneka ragam, ada yang ringan, sedang dan sangat berat seperti contohnya kompressor. Solusi dari permasalahan ini, selain menyediakan sarana dan prasarana, perlu dilakukan pelatihan atau seminar mengenai supply chain management untuk dapat mengontrol persediaan part yang ada Beban Kerja pada Departemen Spare part diketahui bahwa order spare part dalam sehari rata-rata berjumlah sekitar tiga puluh. Dengan total admin sebanyak tiga orang dinilai kekurangan. Dari tiga puluh order, berarti tiap admin akan mendapatkan sepuluh panggilan dalam satu hari. Dengan waktu kerja normal delapan jam, saya rasa ini masih efektif dilakukan oleh para karyawannya.

12 Jumlah Karyawan yang Efisien pada Departemen Spare Part Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa total order spare part yang diterima sebanyak tiga puluh. Dengan total admin berjumlah tiga orang, berarti tiap orang dikenai orderan sebanyak delapan, dengan waktu kerja 8 jam per hari. Hal ini menunjukkan bahwa departemen ini tidak memiliki beban berlebih sehingga tidak perlu dilakukan penambahan ataupun pengurangan pekerja.

TUGAS AKHIR. Analisis Beban Kerja Karyawan di PT DID. Berdasarkan Pada Job Description

TUGAS AKHIR. Analisis Beban Kerja Karyawan di PT DID. Berdasarkan Pada Job Description TUGAS AKHIR Analisis Beban Kerja Karyawan di PT DID Berdasarkan Pada Job Description Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dibuat Oleh : Nama : Richad Jhohannes

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan PT Trans Makmur Abadi berdiri pada tanggal 28 Agustus 2002, Kantornya terletak di TRANS MOBIL Jl.Bandengan Utara dalam no.38d Jakarta

Lebih terperinci

Customer Relationship Management. Pertemuan 9

Customer Relationship Management. Pertemuan 9 Customer Relationship Management Pertemuan 9 Definisi CRM (1) Customer Relationship Management. Manajemen Hubungan Pelanggan. Merupakan strategi pemasaran yang menginginkan pelanggan tetap membeli produk

Lebih terperinci

ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI F. Simhanandi 1, W. Budiharjo 2, Andi 3 ABSTRAK : Dalam setiap proyek konstruksi selalu

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI

KONSEP SISTEM INFORMASI CROSS FUNCTIONAL MANAGEMENTS Materi Bahasan Pertemuan 6 Konsep Dasar CRM Contoh Aliran Informasi CRM Konsep Dasar SCM Contoh Aliran Informasi SCM 1 CRM Customer Relationship Management Konsep Dasar CRM

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. TRIJAYA BAN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. TRIJAYA BAN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. TRIJAYA BAN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perbengkelan, khususnya bengkel ban. PT. TRIJAYA BAN ini adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di PT Bimasakti Usindo Persada, melalui penyebaran kuesioner maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 5.1.1 PT.

Lebih terperinci

STANDARD OPERATION PROCEDURE KERJA LEMBUR KARYAWAN

STANDARD OPERATION PROCEDURE KERJA LEMBUR KARYAWAN 1. DASAR PEMIKIRAN 1.1. Bahwa pada prinsipnya setiap karyawan harus dapat mengatur waktu/jam kerja dengan jumlah pekerjaan yang ada setiap harinya sedemikian rupa, sehingga pekerjaan-pekerjaan tersebut

Lebih terperinci

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. SIMPULAN Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan analisis yang telah dilakukan mengenai manajemen komplain yang dilakukan oleh Bagian Customer Service PT Telkom

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis, maka didapatkan kesimpulan yaitu : 1. Faktor yang dianggap penting oleh konsumen pada saat menggunakan jasa PT. Altrak1978

Lebih terperinci

Tabel 5 Jumlah dan persentase responden berdasarkan usia

Tabel 5 Jumlah dan persentase responden berdasarkan usia BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN 5.1 Jenis Kelamin Hasil penelitian menunjukkan responden pelanggan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 59 persen dan perempuan sebanyak 41 persen. Menurut TG (26 Tahun)

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Kerja praktek dilaksanakan mulai tanggal 06 juli 2009 sampai dengan 31 agustus 2009. Selama melaksanakan kerja praktek, penulis ditempatkan

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN. 2. Strategi apa yang digunakan saat ini? o Promosi o Kerja sama dengan pihak lain o Kelengkapan fasilitas

DAFTAR PERTANYAAN. 2. Strategi apa yang digunakan saat ini? o Promosi o Kerja sama dengan pihak lain o Kelengkapan fasilitas LAMPIRAN DAFTAR PERTANYAAN 1. Menurut anda apa yang membuat banyak pelanggan yang memilih produk dari PT. Elegant Andi Pratama Paint? o Karena Produk dari perusahaan ini sudah dikenal orang sejak lama

Lebih terperinci

Pentingnya CRM & Pengguna CRM

Pentingnya CRM & Pengguna CRM CRM l CRM kependekan dari Customer Relationship Management. l Dalam bahasa indonesia dapat kita artikan sebagai Manajemen Hubungan Pelanggan. l Merupakan strategi pemasaran yang saat ini marak dilakukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang telah penulis lakukan terhadap personal selling pada PT. Surya Lestari Gemilang cabang Tangerang, maka penulis

Lebih terperinci

Pentingnya CRM & Pengguna CRM

Pentingnya CRM & Pengguna CRM CRM CRM kependekan dari Customer Relationship Management. Dalam bahasa indonesia dapat kita artikan sebagai Manajemen Hubungan Pelanggan. Merupakan strategi pemasaran yang saat ini marak dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

BAB III PELAKSANAAN MAGANG BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Magang Penulis memulai praktek pelaksanaan kerja atau magang pada PT. Selogiri Sampurna, selama satu bulan yang dimulai dari tanggal 1 November 2011

Lebih terperinci

Berikut Hasil Wawancara yang dilakukan Penulis dengan para Responden. yaitu Perwakilan Pelanggan PT. Ciptalift Sejahtera dan juga Perwakilan Non-

Berikut Hasil Wawancara yang dilakukan Penulis dengan para Responden. yaitu Perwakilan Pelanggan PT. Ciptalift Sejahtera dan juga Perwakilan Non- Berikut Hasil Wawancara yang dilakukan Penulis dengan para Responden yaitu Perwakilan Pelanggan PT. Ciptalift Sejahtera dan juga Perwakilan Non- Pelanggan PT. Ciptalift Sejahtera Bapak Saptana selaku purchasing

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas Sebagai perusahaan distributor umum yang sedang berkembang, PT Altama Surya Arsa melakukan upaya untuk peningkatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tukang Sayur adalah salah satu pekerjaan yang barang dagangannya sering dicari oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan bahan pangannya seharisehari. Namun, Proses

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Gambaran Umum Perusahaan.. Sejarah Singkat Perusahaan Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian ini, penulis mengadakan penelitian di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Data Perusahaan Pada sub bab ini meliputi penjelasan secara rinci pada lokasi kerja praktek berupa identitas perusahaan, sejarah, visi dan misi, kebijakan yang diberlakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak penting bagi dunia bisnis. bergantung pada dukungan dan kemampuan sistem TI.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak penting bagi dunia bisnis. bergantung pada dukungan dan kemampuan sistem TI. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak penting bagi dunia bisnis dan industri. Keberhasilan, kemajuan, dan tingkat produktivitas industri disadari sangat

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. DS. Penulis melakukan observasi dan wawancara langsung ke perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek dan lokasi penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah sebuah perusahaan bernama PT. Eka Karya Priba yang beralamat di Jl. MT. Haruono 970 Semarang. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan alat berat di Indonesia semakin pesat seiring makin berkembangnya industri pertambangan di tanah air dimana alat berat sebagai sarana dan alat utama dalam

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya 54 BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI 4.1 Analisa Biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan pada saat menginvestasikan suatu strategi termasuk saat pengimplementasian sistem SAP PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dokumen baik berbasis kertas maupun digital. Selain itu SSI juga menawarkan jasa

BAB I PENDAHULUAN. dokumen baik berbasis kertas maupun digital. Selain itu SSI juga menawarkan jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV. Smart Solusi Indonesia (SSI) adalah perusahaan yang fokus pada penyediaan sarana atau prasarana kearsipan dan layanan lengkap pengelolaan arsip. Perusahaan memberikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PELATIHAN SERVICE EXCELLENT DI BAGIAN CALL CENTER 147 PADA PT INFOMEDIA NUSANTARA

BAB IV ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PELATIHAN SERVICE EXCELLENT DI BAGIAN CALL CENTER 147 PADA PT INFOMEDIA NUSANTARA BAB IV ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PELATIHAN SERVICE EXCELLENT DI BAGIAN CALL CENTER 147 PADA PT INFOMEDIA NUSANTARA Pada bab ini akan dipaparkan dan dijelaskan hasil analisis data penelitian

Lebih terperinci

AKTIFITAS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KEGIATAN PERAWATAN

AKTIFITAS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KEGIATAN PERAWATAN AKTIFITAS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KEGIATAN PERAWATAN Menekan Input 1.03-Planning & Budgeting-R0 1/18 MAINTENANCE PLANNING Maintenance Plan diperlukan untuk melakukan penyesuaian dengan Production

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis sebagaimana yang telah disajikan pada bab 4 dan dibandingkan dengan latar belakang di bab 1, maka dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia teknologi dan informasi berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan yang semakin global ini juga menyebabkan dunia usaha mencoba mengikuti setiap

Lebih terperinci

Tampilan Window Login

Tampilan Window Login 1. Form Login Tampilan Window Login Ketika sistem pertama kali dijalankan, form Login merupakan user interface pertama yang muncul. Pada user interface ini, user harus mengisi username dan password setelah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Rencana Strategis Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. Adapun arahan strategi yang diperoleh

Lebih terperinci

Lampiran 1. Rangkuman Wawancara. 1. Produk PT. Prima Rezeki Pertiwi apa saja? hanya satu, tetapi ukurannya bermacam-macam.

Lampiran 1. Rangkuman Wawancara. 1. Produk PT. Prima Rezeki Pertiwi apa saja? hanya satu, tetapi ukurannya bermacam-macam. L1 Lampiran 1 Rangkuman Wawancara 1. Produk PT. Prima Rezeki Pertiwi apa saja? Produk kita hanya Batu bata ringan, yang merupakan persenyawaan kimia dari beberapa bahan, seperti pasir, kapur semen, serta

Lebih terperinci

KUESIONER. Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas partisipasi

KUESIONER. Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas partisipasi KUESIONER Pengantar KepadaYTH Nasabah Bank BRI Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas partisipasi Anda sebagai responden dalam survei ini. Kuesioner berikut dirancang untuk

Lebih terperinci

Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soedijapranata Semarang. KUESIONER Judul Audit Operasional pada PT Sriwijaya Air Distrik Semarang

Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soedijapranata Semarang. KUESIONER Judul Audit Operasional pada PT Sriwijaya Air Distrik Semarang Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soedijapranata Semarang KUESIONER Judul Audit Operasional pada PT Sriwijaya Air Distrik Semarang Responden Yth, Dalam rangka menyelesaikan studi pada program Sarjana

Lebih terperinci

Helda Wahyu Wijayanti

Helda Wahyu Wijayanti Helda Wahyu Wijayanti Jl. Kemanggisan Ilir IV RT.02/RW.02 No.17C Kemanggisan, Jakbar 11480 Phone: 081 296 921 129 E-mail: helda.wahyu@gmail.com Education S1 Pendidikan Bahasa Inggris (2012) GPA : 3,29

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, teknologi informasi mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, teknologi informasi mengalami BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, teknologi informasi mengalami perkembangan yang begitu pesat. Era Globalisasi yaitu waktu atau jaman yang memiliki hubungan dengan peningkatan

Lebih terperinci

Fungsi Jabatan Tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing jabatan adalah sebagai berikut: 1. Jajaran Direksi Perusahaan a.

Fungsi Jabatan Tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing jabatan adalah sebagai berikut: 1. Jajaran Direksi Perusahaan a. BAB XI STRUKTUR ORGANISASI A. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN Pabrik benzaldehyde ini direncanakan berbentuk perseroan terbatas sehingga untuk memperlancar jalannya manajemen di perusahaan, perlu dibuat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI 5.1 Kesimpulan PT Nasmoco Pemuda Semarang beranggapan bahwa melakukan perubahan merupakan keharusan karena lingkungan bisnis yang bersifat dinamis sehingga mau tidak mau

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Koperasi Karyawan Telekomunikasi seluler (kisel) adalah koperasi yang beranggotakan sekitar 2.500 anggota yang seluruhnya adalah pegawai PT Telkomsel.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi bentuk masalah serta kekhawatiran selalu dihadapi para karyawan. Karyawan banyak mengalami permasalahan pekerjaan dari waktu ke waktu dan cenderung mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa, kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa, kualitas pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa, kualitas pelayanan merupakan faktor yang sangat penting. Karena dalam memasarkan produk jasa, interaksi antara

Lebih terperinci

Draft Wawancara. dan efektivitas perusahaan)

Draft Wawancara. dan efektivitas perusahaan) Draft Wawancara Nama : Jabatan : Tanggal Wawancara : Jam Wawancara : Tempat : Daftar Pertanyaan : 1. Dengan cara / sistem pemesanan melalui telepon dan secara langsung, apa saja kendala kendala yang dihadapi?

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya waktu, persaingan dalam dunia perdagangan semakin kompetitif. Maka dari itu perusahaanperusahaan yang ada harus menjaga serta meningkatkan

Lebih terperinci

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1 Faktor Internal Faktor internal pelanggan dalam penelitian ini adalah faktor yang berhubungan dengan motivasi pelanggan dalam melakukan pembelian komoditas teh atau kelapa

Lebih terperinci

C R M. Customer Relationship Management

C R M. Customer Relationship Management C R M Customer Relationship Management CRM CRM Singkatan dari Customer Relationship Management / Manajemen Hubungan Pelanggan. Merupakan strategi pemasaran yang saat ini marak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM HONDA SALATIGA JAYA

BAB IV GAMBARAN UMUM HONDA SALATIGA JAYA BAB IV GAMBARAN UMUM HONDA SALATIGA JAYA 4.1 Logo PT. Honda Prospect Motor Gambar 4.1 Logo Honda Prospect Motor Sumber : Honda Salatiga Jaya 4.2 Semboyan PT. Honda Prospect Motor PT. Honda Prospect motor

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning MODUL PERKULIAHAN Enterprise Resource Planning Supply Chain Management and Customer Relationship Management Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Sistem Informasi Sistem Informasi 04 MK18046

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengelolaan supplier dan pemilihan supplier :

BAB V PENUTUP. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengelolaan supplier dan pemilihan supplier : BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pada hasil analisis dan pembahasan pada bagian sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengelolaan supplier dan pemilihan supplier : Dari

Lebih terperinci

Gambar Menu Login User. Gambar Menu Login jika user belum mengisi User Name. Gambar Menu Login jika User Name salah menginput password

Gambar Menu Login User. Gambar Menu Login jika user belum mengisi User Name. Gambar Menu Login jika User Name salah menginput password L1 Gambar Menu Login User Gambar Menu Login jika user belum mengisi User Name Gambar Menu Login jika User Name salah menginput password L2 Gambar Menu Utama Transaksi Gambar Menu Utama Persediaan Barang

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT Citra Vita Buana adalah supplier alat-alat medis di Indonesia yang

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT Citra Vita Buana adalah supplier alat-alat medis di Indonesia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Citra Vita Buana adalah supplier alat-alat medis di Indonesia yang sampai saat ini telah mempunyai lima cabang di seluruh Indonesia, yaitu : Surabaya, Yogyakarta,

Lebih terperinci

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA. 1. PT. Mega Daya bergerak dalam bidang apa?

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA. 1. PT. Mega Daya bergerak dalam bidang apa? LAMPIRAN HASIL WAWANCARA 1. PT. Mega Daya bergerak dalam bidang apa? PT. Mega Daya bergerak dalam bidang electrical rotating services untuk semua tipe generator. 2. Kapan PT. Mega Daya berdiri? PT. Mega

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi pada masa kini, telah menjadi suatu kebutuhan yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka proses-proses yang ada

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap perusahaan untuk menghasilkan data dan informasi dalam jumlah banyak setiap harinya, oleh karena itu

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan dan perancangan terhadap sistem informasi

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan dan perancangan terhadap sistem informasi BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan dan perancangan terhadap sistem informasi penjualan dan perhitungan biaya produksi yang telah dilakukan pada PT. NUTECH PUNDI ARTA, maka

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. pengambilan sampel dari seluruh populasi. Namun, jumlah karyawan yang

BAB V PEMBAHASAN. pengambilan sampel dari seluruh populasi. Namun, jumlah karyawan yang BAB V PEMBAHASAN Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah sampel jenuh, yaitu pengambilan sampel dari seluruh populasi. Namun, jumlah karyawan yang memenuhi kriteria responden penelitian di unit

Lebih terperinci

Persentase waktu yang didedikasikan untuk tiap tugas atau kewajiban. Kondisi kerja dan kemungkinan bahaya yang dihadapi

Persentase waktu yang didedikasikan untuk tiap tugas atau kewajiban. Kondisi kerja dan kemungkinan bahaya yang dihadapi TUGAS DESKRIPSI JABATAN NAMA : RIYANTI NIM : 3110911019 A. Pengertian Deskripsi Jabatan Deskripsi jabatan berisi tentang informasi mengenai tugas, kewajiban, dan tanggung jawab suatu jabatan yang spesifik.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan (inventory) adalah sumber daya ekonomi fisik yang perlu diadakan dan dipelihara untuk menunjang kelancaran produksi, meliputi bahan baku (raw

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Starting Activity. Ending Activity. Transition Arrow. Activity. Decision. Syncrhronization bar (split) Syncrhronization bar (join) Swimlane

LAMPIRAN. Starting Activity. Ending Activity. Transition Arrow. Activity. Decision. Syncrhronization bar (split) Syncrhronization bar (join) Swimlane L1 LAMPIRAN Lampiran A Simbol pada Activity Diagram Simbol Keterangan Starting Activity Digunakan untuk memulai suatu aktivitas Ending Activity Digunakan untuk mengakhiri suatu aktivitas Transition Arrow

Lebih terperinci

Dibawah ini ialah wawancara yang penulis lakukan pada salah satu staff PT. Panca Prima

Dibawah ini ialah wawancara yang penulis lakukan pada salah satu staff PT. Panca Prima WAWANCARA Dibawah ini ialah wawancara yang penulis lakukan pada salah satu staff PT. Panca Prima Engineering: 1. 12 September 2006 Q : PT. Panca Prima Engineering ini bergerak di bidang apa? Bisa tolong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan perusahaan lainnya. Kondisi perekonomian yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan perusahaan lainnya. Kondisi perekonomian yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi dan sistem informasi pada tiap perusahaan menjadi hal yang penting dan menjadi keunggulan bersaing suatu perusahaan dengan perusahaan

Lebih terperinci

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis BAB III METODE PENELITIAN III.1 Pemilihan Objek Penelitian Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis dan objektif untuk menemukan solusi atas suatu masalah yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. retail food dan non-food dengan konsep convenience store yang berasal dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. retail food dan non-food dengan konsep convenience store yang berasal dari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Franchise Circkle K adalah waralaba yang bergerak di bidang industri retail food dan non-food dengan konsep convenience store yang

Lebih terperinci

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING) Nomor : 35/POKJA-9/BAAAN/12/2012 Hari/Tgl : Senin / 17 Desember 2012 Waktu :

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING) Nomor : 35/POKJA-9/BAAAN/12/2012 Hari/Tgl : Senin / 17 Desember 2012 Waktu : Kegiatan: Maintenance Sistem Pelayanan Penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA) Mandiri Secara Elektronik Di Seluruh Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal (IPSKA) Tahun Anggaran 2013 (Lelang Ulang) BERITA

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

BAB III KERANGKA PEMECAHAN MASALAH BAB III KERANGKA PEMECAHAN MASALAH 3.1 Pengembangan Kerangka Kerja Secara garis besar terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan dalam menyelesaikan penelitian ini. Langkah-langkah tersebut yaitu studi

Lebih terperinci

LAMPIRAN WAWANCARA. Produk yang diproduksi dan dijual kepada pelanggan PT. Lucky Print Abadi. adalah kain bercorak. Kain dijual dalam ukuran yard.

LAMPIRAN WAWANCARA. Produk yang diproduksi dan dijual kepada pelanggan PT. Lucky Print Abadi. adalah kain bercorak. Kain dijual dalam ukuran yard. L 1 LAMPIRAN WAWANCARA 1. Bisa menceritakan sejarah PT. Lucky Print Abadi? Sejarah perusahaan dapat dilihat pada Company Profile yang telah kami berikan kepada kalian 2. Produk apa yang diproduksi PT.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil pengolahan dan analisis data, pengujian hipotesis, analisis dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: Peneliti mengelompokkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Objek penelitian adalah unit call center pada PT Express Transindo Utama, yaitu nama perusahaan dari Taksi Express. Disain penelitian dapat dilihat dengan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. EP beroperasi secara komersial pada 8 Oktober 1996, dengan NPWP

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. EP beroperasi secara komersial pada 8 Oktober 1996, dengan NPWP BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. EP beroperasi secara komersial pada 8 Oktober 1996, dengan NPWP 01.345.276.8-091.000 dan PKP 23/02/1996. Perusahaan ini bergerak dibidang

Lebih terperinci

Pemerintah Harus Berhenti Mengabaikan atau Menyangkal Adanya Eksploitasi

Pemerintah Harus Berhenti Mengabaikan atau Menyangkal Adanya Eksploitasi Pemerintah Harus Berhenti Mengabaikan atau Menyangkal Adanya Eksploitasi (Jakarta, 11 Februari 2009) Pemerintah Indonesia gagal memberikan perlindungan anak-anak yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Sejak kapan PT. DSB Solusi didirikan? ini sudah berdiri selama 3 tahun. 2. Bergerak dalam bidang apa PT. DSB Solusi?

LAMPIRAN. 1. Sejak kapan PT. DSB Solusi didirikan? ini sudah berdiri selama 3 tahun. 2. Bergerak dalam bidang apa PT. DSB Solusi? L1 LAMPIRAN 1. Wawancara 1. Sejak kapan PT. DSB Solusi didirikan? PT. DSB Solusi berdiri sejak tanggal 17 Juli 2009. Jadi, perusahaan ini sudah berdiri selama 3 tahun. 2. Bergerak dalam bidang apa PT.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan Kantin SLU Madani adalah kantin milik Badan Layanan (BLU) UIN Suska Riau. Kantin ini didirikan pada tahun 20. Kantin SLU Madani ini adalah salah

Lebih terperinci

LAMPIRAN PENELITIAN. Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN

LAMPIRAN PENELITIAN. Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN LAMPIRAN PENELITIAN Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN BATIK MUKTI RAHAYU DIKABUPATEN MAGETAN LAMPIRAN 1 FORMULA WAWANCARA

Lebih terperinci

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE Manajemen & SIM 2 Bisnis Elektronik Hal. 1 SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Definisi Bisnis Elektronik Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH E-BISNIS Enterprise Resources Planning (ERP) Sebagai Proses Otomatisasi Pengolaaan Informasi Pada Perusahaan Oleh : DASRI (09.11.3367) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 Enterprise Resources Planning

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. bidang produksi genteng metal dan batu bata. Dengan pabrik yang terletak di Jl.

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. bidang produksi genteng metal dan batu bata. Dengan pabrik yang terletak di Jl. BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Prima Rezeki Pertiwi adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang produksi genteng metal dan batu bata. Dengan pabrik yang terletak

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Hasil Wawancara

LAMPIRAN. Hasil Wawancara L1 LAMPIRAN Hasil Wawancara Dengan: Esther Melinda Jabatan: Human Resource Manager Tanggal: 20 Maret 2013 1. PT BINTANG SEMPURNA perusahaan yang bergerak di bidang apa dan sejak kapan berdiri nya? PT BINTANG

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. tahun 1997 oleh Bapak Doddy Alimin yang berposisi sebagai Direktur. Adapun

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. tahun 1997 oleh Bapak Doddy Alimin yang berposisi sebagai Direktur. Adapun BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1.Sejarah Perusahaan PT. Deltasindo Raya Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan dan perbaikan mesin UPS. PT. Deltasindo Raya Sejahtera

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Mayoritas pelanggan Hero Supermarket di mal Taman Anggrek adalah: Berjenis kelamin wanita Berusia 25-34 tahun Tingkat pendidikan terakhir sarjana Berprofesi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi pada era globalisasi saat ini berkembang dengan sangat pesat. Dengan adanya teknologi informasi, maka dapat membantu berbagai kegiatan di semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baku, barang setengah jadi atau barang jadi untuk dijadikan barang yang lebih tinggi

BAB I PENDAHULUAN. baku, barang setengah jadi atau barang jadi untuk dijadikan barang yang lebih tinggi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri merupakan suatu kegiatan ekonomi yang mengolah barang mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi untuk dijadikan barang yang lebih

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Pemanfaatan teknologi informasi pada saat ini sudah banyak digunakan oleh perusahaan - perusahaan baik besar maupun kecil. Namun, yang lebih terasa manfaatnya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Analisa Sistem Berjalan 3.1.1 Riwayat Perusahaan PT. Xsis Mitra Utama didirikan di Jakarta pada awal tahun 2005, sebagai sebuah tambahan / cabang usaha dari PT.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT GRACIA INTI COMPUTER

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT GRACIA INTI COMPUTER BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT GRACIA INTI COMPUTER PT Gracia Inti Computer Surabaya didirikan di Surabaya pada tahun 1990 berdasarkan akte notaris nomer 143/78/1990 dan Surat Izin

Lebih terperinci

Customer Relationship Management /CRM

Customer Relationship Management /CRM Customer Relationship Management /CRM Aloysius HeruDanardatu, PengenalanCustomer Relationship Management, www.ilmukomputer.com,diakses tanggal27 Januari2007 Customer Relationship Management, www.wikipedia.com,

Lebih terperinci

LAMPIRAN WAWANCARA I

LAMPIRAN WAWANCARA I LAMPIRAN WAWANCARA I PT. TOGOLAIS Jakarta ( kantor pusat) Alamat: Jl. KS Tubun Raya No.53A Jakarta Pusat. Tanggal : 18 Februari 2012 Dengan Bpk. Denny Marketing 1. Bagaimana proses pemasaran saat ini yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Wawancara perancangan sistem penjualan PT. Master Centranusa Cemerlang

Lampiran 1. Wawancara perancangan sistem penjualan PT. Master Centranusa Cemerlang L 1 Lampiran 1 Wawancara perancangan sistem penjualan PT. Master Centranusa Cemerlang Tabel wawancara perancangan sistem penjualan terhadap manajer pemasaran Rusdi Manajer Pemasaran Tanggal Wawancara 19

Lebih terperinci

delivery channel untuk personal customer dan cluster 4. Serta peran pengelolaan

delivery channel untuk personal customer dan cluster 4. Serta peran pengelolaan URAIAN TUGAS Deputy General Manager (DGM): Menjamin terlaksananya operasional peran delivery channel untuk personal customer dan cluster Serta peran pengelolaan jaringan akses di KANDATEL serta KANCATEL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah mempengaruhi lingkungan bisnis menjadikan lebih kompleks. menyajikan informasi yang cepat, akurat dan terpercaya pun sangat

BAB I PENDAHULUAN. telah mempengaruhi lingkungan bisnis menjadikan lebih kompleks. menyajikan informasi yang cepat, akurat dan terpercaya pun sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan informasi dan teknologi komunikasi yang pesat telah mempengaruhi lingkungan bisnis menjadikan lebih kompleks. Informasi yang dibutuhkan pun lebih banyak

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Sejarah PT. Jaya Wahana Terpadu. yang berhubungan dengan perpajakan seperti konsultasi, identifikasi,

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Sejarah PT. Jaya Wahana Terpadu. yang berhubungan dengan perpajakan seperti konsultasi, identifikasi, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum PT. Jaya Wahana Terpadu 3.1.1 Sejarah PT. Jaya Wahana Terpadu PT. Jaya Wahana Terpadu adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultasi perpajakan,

Lebih terperinci

5.1. Analisa Pengukuran Kinerja Supply Chain Pada Proyek Studi Kasus

5.1. Analisa Pengukuran Kinerja Supply Chain Pada Proyek Studi Kasus BAB V PENERAPAN INDIKATOR KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK STUDI KASUS Pada bab 4 telah coba dikembangkan 10 (sepuluh) indikator penilaian kinerja supply chain yang didasarkan atas telaah terhadap studi

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) L1 LAMPIRAN A KUESIONER Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) 1 Setiap penggunaan sistem informasi harus melaksanakan aturan yang ditetapkan perusahaan 2 Pimpinan masing-masing unit organisasi

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Tinjauan Umum Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Hasil yang diharapkan yaitu berupa kualitas konstruksi

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/25/PBI/2011 TENTANG PRINSIP KEHATI-HATIAN BAGI BANK UMUM YANG MELAKUKAN PENYERAHAN SEBAGIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KEPADA PIHAK LAIN UMUM Semakin berkembangnya

Lebih terperinci