BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kasus Bicara soal Online Learning saat ini hanya ada 2 institusi pendidikan di Indonesia yang menyelenggarakan perkuliahan secara Online Learning untuk jenjang strata 1 (sarjana) yaitu Universitas Terbuka dan Binus University melalui Binus Online Learning yang berdiri sejak Agustus Salah satu orang yang memainkan peranan penting dalam membentuk dan mengembangkan Binus Online Learning adalah Agus Putranto yang sekarang menjabat sebagai Ketua Program Binus Online Learning. Binus Online Learning dibentuk sesuai dengan strategi Binus University untuk mengembangkan pangsa pasar. Setelah Binus Online Learning dibentuk, Agus Putranto berpikir untuk menjadikan Binus Online Learning menjadi institusi pilihan dan dikenal oleh masyarakat luas. Agus Putranto melakukan strategi-strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu strategi yang dilakukan oleh Agus Putranto adalah melakukan kerjasama dengan institusi lain yaitu POLTEK Telkom melalui program studi Sistem Informasi dan Komputerisasi Akuntansi. Selain itu strategi yang dilakukan oleh Agus Putranto adalah strategi pemasaran dengan istilahnya Below The Line. 31

2 Skenario Kasus Pada saat itu Agus Putranto yang juga sebagai salah satu Top Management pada divisi Excellent Center In E-Learning (Excel) mengalami kondisi dilematis ketika petinggi Binus University menerapkan strategi untuk mengembangkan pangsa pasar melalui divisi Excel. Agus Putranto berpikir untuk mengembangkan pangsa pasar dengan cara mengembangkan produk baru tetapi masih dalam lingkup E-Learning dimana pasarnya berbeda dengan kelas reguler, akhirnya pada tahun 2006 dibentuklah e-management yaitu kursus Online, dimana peserta diberikan modul-modul sesuai jenis kursus yang dipilihnya, ketika diluncurkan pertama kali, peminat e-management ada 3-4 Orang. Agus Putranto berpikir bahwa kursus online saja memiliki peminat padahal yang ditawarkan adalah hanya sertifikat, apalagi kalau yang ditawarkan adalah degree, pasti peminatnya jauh lebih banyak. Dengan bermodalkan hasil analisa yang sederhana tersebut, akhirnya dilakukan survei untuk mengetahui seberapa banyak peminat jika dibuka program studi yang berbasis Online Learning. Ternyata peminat Online Learning cukup banyak terutama untuk program studi Ilmu Komputer dan Management. Berdasarkan hasil survei tersebut dibuatlah konsep untuk Online Learning, setelah konsep sudah jelas, kemudian Binus Online Learning diluncurkan yaitu pada bulan Agustus 2008 yang beralamatkan di dan dengan jurusan yang ditawarkan adalah Sistem Informasi dan Manajemen.

3 Profil Perusahaan Binus University pada awalnya adalah sebuah lembaga pendidikan komputer jangka pendek yang berdiri pada tanggal 21 Oktober 1974 dengan nama Modern Computer Course. Berkat landasan yang kuat, visi yang jelas, dan dedikasi tinggi yang berkesinambungan, lembaga ini terus berkembang. Pada tanggal 1 Juli 1981, karena banyaknya peminat dan pesatnya pertumbuhan, lembaga pendidikan komputer ini berkembang menjadi Akademi Teknik Komputer (ATK) dengan jurusan Manajemen Informatika dan Teknologi Informasi. Tiga tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 13 Juli 1984, ATK mendapat status Terdaftar dan berubah menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Jakarta. Kemudian pada tanggal 1 Juli 1985, dibuka jurusan Komputerisasi Akuntansi, dan pada tanggal 21 September 1985, AMIK Jakarta berganti nama menjadi AMIK BINA NUSANTARA. Dalam usia mudanya, sebuah prestasi emas ditoreh AMIK BINA NUSANTARA dengan terpilih sebagai Akademi Komputer Terbaik oleh Depdikbud melalui Kopertis Wilayah III Jakarta pada tanggal 17 Maret Berkat makin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan tenaga-tenaga andal dalam bidang teknologi informasi, pada tanggal 1 Juli 1986, Sekolah Tinggi Manajemen

4 34 Informatika dan Komputer (STMIK) BINA NUSANTARA didirikan dengan Program Strata-1 (S1) jurusan Manajemen Informatika dan Teknik Informatika. Bersamaan dengan itu juga dibuka jurusan Teknik Komputer (S1). Pada tanggal 9 November 1987, AMIK BINA NUSANTARA dilebur ke dalam STMIK BINA NUSANTARA sehingga terbentuk sebuah lembaga yang menyelenggarakan Program Diploma III (DIII) dan Strata-1 (S1). STMIK BINA NUSANTARA berhasil memperoleh status "Disamakan" untuk semua jurusan dan jenjang pada tanggal 18 Maret 1992, dan pada tanggal 10 Mei 1993 mendapat kepercayaan untuk membuka Program Magister Manajemen Sistem Informasi, salah satu Program Pascasarjana pertama di Indonesia di bidang tersebut. Pada tanggal 8 Agustus 1996, Binus University berdiri dan secara sah diakui oleh pemerintah. STMIK BINA NUSANTARA kemudian melebur ke dalam BINUS UNIVERSITY pada tanggal 20 Desember 1998, sehingga BINUS UNIVERSITY memiliki : Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Sastra, Fakultas MIPA, dan Program Pascasarjana. Binus University terus mencoba membangun inovasi-inovasi baru guna meningkatkan perkembangan dan kemajuan menuju arah yang lebih baik. Pada tahun 1997, Binus University membuat sebuah langkah maju dengan membangun hubungan kerja sama dengan Curtin University Australia. Hubungan tersebut semakin berkembang dan menjadi

5 35 pelopor dasar dalam mengembangkan kerja sama strategis dengan universitas-universitas terbaik luar negeri lainnya. Binus University sebagai suatu universitas swasta terdepan dalam bidang teknologi informasi menyediakan fasilitas modern dan terbaru yang diperuntukkan bagi para mahasiswa. Internet merupakan suatu keterampilan dasar di mana setiap mahasiswa harus menguasainya untuk masuk ke dalam dunia maya. Binus University menyediakan akses internet gratis, wi-fi, laboratorium modern dan terlengkap, dan lain sebagainya. Binus University terus berkembang melalui berbagai periode perubahan. Misi Binus University untuk menghasilkan lulusan siap terap dan berkualitas telah membawa Binus University meraih Sertifikasi ISO 9001 pada tahun Komitmen Binus University pada mutu telah mendorong Binus University untuk menerapkan suatu sistem manajemen mutu yang bertujuan untuk menjaga keseluruhan program pendidikan yang telah dibangun. BINA NUSANTARA terus mengembangkan dan menjaga jalinan kerja sama strategis dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri teknologi komunikasi dan informasi, seperti CISCO, Microsoft, SAP, ORACLE, IBM, Lotus Development Indonesia, Computer Associates, ASUS, ACER, DELL dan lain sebagainya. Mereka membantu Binus University dalam menciptakan dan mengembangkan suasana perkuliahan yang bernuansa teknologi dan ilmiah dengan didukung riset dan penelitian terapan.

6 36 Binus University memiliki misi untuk mempersiapkan para lulusannya dalam memasuki dunia kerja global atau pun menjadi seorang wiraswasta. Binus University menunjukkan kepedulian terhadap masa depan para lulusannya dengan membentuk BINUS CAREER pada tahun BINUS CAREER membantu para lulusan dengan menghubungkan mereka ke perusahaan-perusahaan yang sedang mencari calon-calon yang sesuai untuk posisi tertentu dalam skala nasional maupun internasional. BINUS CAREER menyediakan berbagai layanan dalam mencari pekerjaan guna menjembatani para lulusan dengan dunia industri. The Joseph Wibowo Center for Advanced Learning (JWC) merupakan salah satu kampus terbaru dan paling modern Binus University yang didirikan pada tahun JWC terletak di area yang strategis dan mudah dijangkau dari berbagai wilayah. Program yang disediakan oleh JWC terbagi sebagai berikut berikut. 1. BINUS BUSINESS SCHOOL (BBS) 2. BINUS INTERNATIONAL (BI) 3. EXECUTIVE DEVELOPMENT PROGRAM (EDP) Berbeda dari tiga kampus Binus University yang lain (Kampus Syahdan, Kampus Anggrek dan Kampus Kijang), yang menekankan pada pendidikan berbasis teknologi informasi, JWC lebih menfokuskan pada bidang Manajemen dan Bisnis. JWC telah menerapkan beberapa terobosan inovatif sejak Oktober 2001 dengan mengembangkan

7 37 EXECUTIVE DEVELOPMENT PROGRAM yang fokus kepada program pelatihan dan pengembangan Eksekutif, dan juga layanan konsultatif di bidang Manajemen dan Bisnis. BINUS BUSINESS SCHOOL (BBS) adalah perkembangan lebih lanjut dari Program Pascasarjana Binus University yang dimulai sejak tahun BBS menawarkan program di bidang Business Management, Applied Finance, dan Strategic Marketing. BBS memiliki fokus dalam menyiapkan para lulusan memasuki dunia bisnis yang sesungguhnya dengan dibekali keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk meraih kesuksesan. BBS memberikan pengetahuan dan keahlian bisnis yang sesungguhnya melalui pendekatan praktek dan simulasi hingga pembelajaran, kurikulum Bisnis terapan yang diseimbangkan antara teori dan metode best practice dalam bisnis, studi kasus, dan proses Collaborative Learning and Field Base Study. BINUS INTERNATIONAL, inovasi lain dari BINA NUSANTARA dan merupakan salah satu program Dual Degree pertama di Indonesia yang dirancang untuk membantu para lulusan dalam membangun karir global yang cemerlang diluncurkan pada tahun Program yang berupa Single and Double Degree ini terbentuk melalui jalinan kerja sama strategis dengan universitas-universitas terkenal di benua Asia, Australia dan Eropa. Pada saat ini, BINUS INTERNATIONAL menjalin kerja sama dengan Curtin University of Technology, Australia; Murdoch University, Australia; Macquarie University, Australia; The Royal Melbourne of Technology (RMIT), Australia; Limkokwing University of Creative Technology, Malaysia dan Cologne Business School, Jerman; Northumbria

8 38 University, United Kingdom; menawarkan program Computer Science, Information System, Marketing, Accounting, Art & Design serta Hospitality & Tourism Management. BINUS INTERNATIONAL menerapkan pola kurikulum student-centered praktis selama dalam proses belajar mengajar. Kurikulum berstandar internasional dirancang di bawah pengawasan akademis dan para praktisi industri yang ahli di bidangnya. Hubungan kerja sama yang baik antara BINUS UNIVERSITY dan universitas luar negeri terkenal membuka kesempatan lebar untuk memperkenalkan para mahasiswa pada pengalaman serta peluang global yang luas. Sebagai inovasi terbaru, BINUS UNIVERSITY membuka 2 fakultas baru pada tahun 2007: Fakultas Psikologi dan Fakultas Komunikasi & Multimedia. Pengembangan yang lebih jauh ini memberikan variasi dari studi program utama IT yang terus berkembang dalam sistem pendidikan yang berbasiskan teknologi informasi. Perkembangan pesat Binus University telah mendorong pembentukan suatu pusat pelatihan secara berkesinambungan, yakni BINUS CENTER pada tahun BINUS CENTER menawarkan berbagai topik pelatihan di bidang Teknologi dan Komunikasi Informasi, Animasi dan Desain, dan pelatihan Bahasa Asing. Selama perkembangan terakhirnya, BINUS CENTER telah memiliki lebih dari 15 cabang di seluruh Indonesia dan terus berkembang pesat.. Memahami bahwa pendidikan manusia seutuhnya dimulai jauh sebelum memasuki pendidikan tinggi/universitas, pada tahun 1997 BINA NUSANTARA memulai program

9 39 sekolah menengah yang berorientasi internasional. Secara khas, sekolah tersebut memadukan kurikulum nasional dengan kurikulum internasional Australia yang memberikan kesempatan bagi para siswa untuk menggali potensial dan minat mereka dalam rangka mengembangkan mereka secara intelektual, fisik, emosional, sosial dan spiritual. Pada tahun 2003, sekolah menengah tersebut dikembangkan menjadi BINUS INTERNATIONAL SCHOOL Simprug yang menyediakan seluruh program jenjang pendidikan mulai dari pre-school hingga high-school dengan fasilitas fasilitas internasional. Saat ini BINUS INTERNATIONAL SCHOOL Simprug telah menggunakan kurikulum International Baccalaureate (IB) dan sepenuhnya terakreditasi sebagai IB School. Dibuka pada bulan Juli 2007 dan dibangun di atas lahan seluas 4 hektar, BINUS INTERNATIONAL SCHOOL Serpong merupakan inovasi terbaru dari BINA NUSANTARA Group yang terus berkembang. Mengacu pada keberhasilan program BINUS INTERNATIONAL SCHOOL Simprug, BINUS INTERNATIONAL SCHOOL Serpong menggabungkan kecanggihan teknologi informasi dan keberanian sumber daya organisasi BINA NUSANTARA dengan filosofi dan strategi pendidikan terbaik yang terbentuk dari pengalaman selama lebih dari 25 tahun. Kami memberikan pendidikan serta nilai-nilai terbaik dari sebuah sekolah national-plus dari pre-school hingga high-school yang menyediakan berbagai gaya pembelajaran pelbagai kecerdasan, fokus pada penggunaan dua bahasa, bahkan hingga tiga bahasa asing, pendidikan karakter dan budaya inovatif. Setiap orang didorong untuk think out of the box dalam meningkatkan semua aspek kehidupan kampus, sehingga dengan demikian dapat menghasilkan inovator-inovator

10 40 yang peduli dan berguna untuk menjadi para pemimpin di masa depan serta dapat memberikan kontribusi dan berpikir ke depan dalam menghadapi tantangan global, regional maupun internasional. Dengan pengalaman dan bekal yang dimilikinya, pada bulan Agustus tahun 2008 Binus University menyiapkan dan menyelenggarakan Binus Online Learning, pembelajaran melalui website dan sebagai media belajar online bagi individu yang ingin belajar dan mengembangkan diri tanpa harus terikat dengan jadwal dan tempat tertentu. Metode ini sangat cocok untuk mahasiswa yang saat ini juga berstatus sebagai perkerja professional dan wiraswasta bahkan ibu rumah tangga yang ingin melanjutkan studi S1 tanpa terhambat dengan waktu dan tempat. Aktifitas belajar dirancang untuk fokus pada karakteristik mahasiswa dan untuk mendapatkan hasil yang berkualitas dengan bimbingan dosen akademisi maupun praktisi yang berpengalaman, menjadikan Binus Online Learning dapat mempercepat karir mahasiswa. (sumber : Deskripsi Strategi Binus University Menurut Alberto D. Hanani (2009), secara umum strategi pertumbuhan (growth strategy) perusahaan terbagi menjadi 3 (tiga) kategori. Pertama adalah strategi M&A (Mergers & Acquisitions). Kedua adalah strategi pertumbuhan organik melalui

11 41 pengembangan pangsa pasar (Market Share). Ketiga adalah strategi pertumbuhan organik melalui pengembangan portfolio (baik portfolio pasar mau pun portfolio produk). Berdasarkan hasil analisa profil perusahaan dalam hal ini Binus University, strategi pertumbuhan Binus University yaitu strategi pertumbuhan organik melalui pengembangan pangsa pasar (Market Share), ini bisa dilihat dari sejarah Binus yang selalu mengembangkan produk inline pengembangan pangsa pasar, mulai dari kursus pada tahun 1974 yang mempunyai pasar yang berbeda dengan produk produk lainnya, termasuk Binus Online Learning, dimana target pasar utamanya adalah Karyawan yang ingin melanjutkan kuliah tetapi terbentur dengan waktu dan lokasi GAMBARAN UMUM Binus Online Learning Struktur Organisasi Gambar 4.1 Struktur Organisasi (Sumber: Laporan Manajemen Binus Online Learning)

12 Visi dan Misi Dalam menjalankan fungsinya Binus Online Learning (BOL) tetap mengacu pada Visi dan Misi BINUS UNIVERSITY, yaitu : BINUS VISION 20/20 A World-class Knowledge Institution...in continuous pursuit of innovation and enterprise Tabel 4.1 Penjelasan Visi Binus University (Sumber: Key Words World Class University What do we mean by? Graduates of UBINUS will be accepted in the global market and environment through the highest level of education excellence encompassing teaching, learning and applied research Innovation The economically successful introduction and application of new and existing scientific knowledge and teaching-learning process for practical purposes in order to create superior stakeholder value Enterprise Innovative business practices relating to an individual or organization s capability to drive positive changes in the

13 43 global market and environment MISSION: BINA NUSANTARA commits to deliver excellence in education and research for the global community by : 1. Providing a learning experience that encourages and rewards innovation 2. Creating high impact applied knowledge 3. Pursuing a positive contribution to the quality of life 4. Contributing to outstanding leadership 5. Leading corporate entrepreneurship (Sumber : Nilai Nilai Perusahaan 1. Tenacious Focus Acting with a passionate, committed, and determined focus towards shared purposes. 2. Freedom to Innovate Combining integrity with a creative and result-oriented spirit 3. Farsighted Sharing the foresight to recognize and take action on future opportunities

14 44 4. Embrace Diversity Celebrating diversity in the pursuit of excellence (Sumber : Quality Objectives 1. One out of every three graduates becomes an entrepreneur or is working at a global organization within six months upon graduation innovative legally registered intellectual property per year 3. An average of one International paper per Faculty Member per year 4. 20% of active students gain international experience during their period of study 5. Academic Satisfaction index of 75% 6. Excellent stakeholder satisfaction (Sumber : Quality Policy BINUS University berkomitmen untuk menyediakan pendidikan kelas dunia dengan pengalaman belajar internasional yang memberikan kontribusi positif bagi masyarakat global. (Sumber :

15 Analisa dan Pembahasan Kasus Alur Analisa Alur penelitian yang dilakukan untuk menganalisa permasalahan studi kasus Binus Online Learning yaitu: Gambar 4.2 Alur Analisa

16 Analisa Product Development 1. Idea Generation Ide Binus Online Learning berasal dari salah satu divisi di Binus University yaitu Excellent Center In E-Learning (Excel) pada tahun 2006 dimana Binus University menerapkan strategi pertumbuhan organik melalui pengembangan pangsa pasar melalui divisi Excel dengan mengembangkan sebuah produk baru yang berhubungan dengan e-learning, pada saat itu namanya belum Binus Online Learning, tetapi e-management. Konsep pengembangan e-management adalah sebagai berikut: Menjadi program studi untuk dual degree dengan Perguruan Tinggi lain (misal : S.Kom dari PT lain dan SE dari e-management UBINUS) Menjadi fasilitas dalam penyelesaian masa belajar mahasiswa UBINUS yang bermasalah : Mata kuliah yang mengulang Kekurangan sks pada saat layak wisuda Menjadi fasilitas dalam peningkatan kompetensi mahasiswa UBINUS mahasiswa boleh mengambil mata kuliah yang di luar jurusannya bagaimana dengan pengakuan di transkrip nilai? Menjadi penyedia sertifikasi bagi karyawan di semua industri per modul (modular). Dan e-management Program adalah sebagai berikut :

17 47 Modular Program Certification (MPC) Profesional Program Certification (PPC) Development Level : Profesional Staff (6 terms, 18 Modules) Business Level : Profesional Supervisor (4 terms, 12 Modules) Strategic Level : Junior Manager (3 terms, 8 Modules) Degree Program Certification (DPC) Harus menyelesaikan semua 3 level pada PPC atau masuk dari awal sebagai e-management Harus lulus ujian sarjana S1 Total : 12 terms, 38 Modules 2. Idea Screening e-management pada saat itu memiliki 3-4 peserta, sehingga divisi Excel merasa peminat e-learning itu ada, setelah dilakukan survei ternyata customer lebih memilih degree daripada sertifikasi, sehingga mulai dibentuklah online learning.

18 48 3. Concept Development and Testing Binus Online Learning mulai dibentuk, dengan membuka usulan program studi berdasarkan survei divisi pemasaran pada tahun 2007 dan 2008, hasil surveinya adalah : Gambar 4.3 Hasil Survei Peminat Program Studi (Sumber : Laporan Manajemen Binus Online Learning) Setelah itu dibuat konsep proses pembelajarannya, adapun konsep pembelajarannya adalah sebagai berikut: Gambar 4.4 Model Perkuliahan (Sumber: Laporan Manajaemen Binus Online Learning)

19 49 Gambar 4.5 Proses Pembelajaran Per Matakuliah (Sumber : Laporan Manajemen Binus Online Learning) Gambar 4.6 Proses Pembelajaran Per Matakuliah (Sumber: Laporan Manajemen Binus Online Learning)

20 50 Gambar 4.7 Proses Pembelajaran Per Matakuliah (Sumber: Laporan Manajemen Binus Online Learning) Gambar 4.8 Proses Pembelajaran Per Matakuliah (Sumber: Laporan Manajemen Binus Online Learning) Gambar 4.9 Proses Pembelajaran Per Matakuliah (Sumber: Laporan Manajemen Binus Online Learning)

21 51 Pemasaran: Lingkup pasar : 2008 : Jabodetabek 2009 : Jabodetabek + perwakilan daerah BINUS 2011 : Nasional Target Pasar: Industry Employee - Demography : Minimum experience 1 year, Service / Manufacture Industry, Entry Level (salary 1.5 M) - Geography : Jabodetabek - Behavior : Marketing oriented & Internet friendly Small and Medium Enterprise (SME) - Entrepreneur - Demography : SME - Geography : Jabodetabek - Behavior : Marketing oriented & Internet friendly Others (Government, Housewives, Homeschooling, Organisasi Keagamaan)

22 52 4. Commercialization Binus Online Learning di-launching pada Agustus 2008 oleh Rektor Binus University pada saat itu adalah Prof. Dr. Drs. Gerardus Pola, M. App. Sc., dan penerimaan mahasiswa baru untuk Binus Online Learning pada tanggal 14 Februari 2009 dengan jumlah mahasiswa baru Binus Online Learning sebanyak 43 mahasiswa yang tergabung pada dua jurusan yaitu Sistem Informasi dan Manajemen. Berdasarkan hasil analisa Product Development dapat disimpulkan bahwa : Strategi yang dilakukan Binus University melalui divisi Excellent In E-Learning untuk mengembangkan pangsa pasar adalah dengan membentuk sebuah produk baru yaitu Binus Online Learning. Sebelum meluncurkan Binus Online Learning, divisi Excellent Center In E-Learning meluncurkan produk berbasis e-learning yaitu e-management dan mendapat tanggapan positif dari customer sehingga akhirnya dikembangkan menjadi Binus Online Learning. Binus Online Learning memperoleh growth dalam hal student intake yang cukup signifikan, ini dapat dilihat dari jumlah mahasiswa baru Binus Online Learning yang meningkat 50% % setiap periodenya (periode yang dimaksud adalah periode penerimaan mahasiswa baru Binus Online

23 53 Learning sebanyak dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Februari dan Agustus). Berikut data jumlah mahasiswa baru Binus Online Learning periode Februari 2009 Januari 2011: Gambar 4.10 Jumlah Mahasiswa Baru Binus Online Learning (Sumber : Laporan Manajemen Binus Online Learning)

24 Sistem Informasi Jumlah Mahasiswa Baru BINUS ONL INE L E ARNING per Februari 29 Manajemen 11 Akuntans i 20 Sistem Informasi 39 Manajemen 7 Akuntans i 30 Manajemen 16 Manajemen D3 59 Sistem Informasi 27 Sistem Informasi Poltek Jumlah Mahas is wa Baru F ebruary 2009 F ebruary 2010 F ebruary 2011 Gambar 4.11 Jumlah Mahasiswa Baru Binus Online Learning per Februari ( ) (sumber: Laporan Manajemen Binus Online Learning) Jumlah Mahas is wa Baru BINUS ONLINE LEARNING per Agustus Agust 09 Agust 10 0 Akuntansi S istem Informasi Manajemen Manajemen (D3) Sistem Inform... K omputer Ak... Gambar 4.12 Jumlah Mahasiswa Baru Binus Online Learning per Agustus ( ) (sumber: Laporan Manajemen Binus Online Learning

25 Analisa Bauran Pemasaran (4 P s) Bauran pemasaran mencakup segala hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan terhadap produknya. Banyak kemungkinan yang dapat dikumpulkan dikelompokkan ke dalam empat kelompok variabel yang dikenal sebagai four Ps : product, price, place, dan promotion. Pada Gambar 2.3 terdapat ilustrasi yang menggambarkan secara garis besar 4P. PROMOTION Sales promotion Advertising Sales Force Public Relations Drect Marketing TARGET MARKET PRODUCT Product variety Quality Design Features Brand Name Packaging Sizes Services Warranties Returns PRICE Low Price Discount Allowances Payment Period Credit terms PLACE Channels Coverage Assortments Locations Inventory Transport Gambar 4.13 Bauran 4P dalam Pemasaran menurut Philip Kotler dan Gerry Armstrong (2004) 1. Product Produk dapat berbentuk fisik (tangible) ataupun jasa (intangible) yang ditawarkan kepada target pasar. Produk yang ditawarkan oleh Binus University adalah Pendidikan / Edukasi yang bersifat Online Learning bergelar sarjana dan memiliki brand yaitu Binus Online Learning.

26 56 2. Price Biaya yang harus dibayar mahasiswa : 60% - 70% dari harga reguler (± Rp ,-) Komposisi biaya : a. Uang formulir 1 kali (Rp ,-) b. Uang sumbangan 2 kali dalam 1 tahun (Rp ,-) c. Uang peralatan 2 kali dalam 2 tahun (Rp ,-) d. Uang kuliah 8 kali dalam 4 tahun (Rp ,-) Dengan biaya yang lebih murah dari kelas reguler, maka diharapkan banyak peminat (mahasiswa baru) untuk mendaftar ke Binus Online Learning. 3. Place Binus Online Learning dapat diakses melalui : atau 4. Promotion Promosi adalah salah satu cara untuk mengkomunikasikan dan menjual suatu produk kepada konsumen potensial. Promosi yang dilakukan oleh Tim Marketing Binus Online Learning adalah sebagai berikut:

27 57 Gambar 4.14 Marketing Activities (Laporan Manajemen Binus Online Learning) Analisa Daya Tarik Industri (Porter s Five Forces) Analisa Porter s Five Forces digunakan untuk mengetahui dinamika dan perkembangan serta posisi kompetitif industri online learning. Analisa tersebut dibuat berdasarkan 5 kompetitif yaitu: Ancaman pendatang baru (Potential Entrants), Kekuatan tawar-menawar pembeli (Buyers), Ancaman produk pengganti (Substitutes), Kekuatan pemasok (Suppliers), Ancaman persaingan dari pesaing pada industry yang sama (Industry Rivalry)

28 58 Gambar 4.15 Five Forces Model menurut Michael E. Porter (1985) 1. Ancaman pendatang baru (Potential Entrants) Low Ancaman pendatang baru pada industri online learning tergolong rendah, karena membutuhkan modal yang besar untuk membangun infrastruktur terutama pada bidang teknologi yang mendukung bisnis ini. Selain itu belum jelasnya peraturan yang mengatur keberadaan online learning, membuat pendatang baru ragu untuk membangun bisnis ini. Selama ini hanya ada peraturan yang mengatur keberadaan kelas jarak jauh /

29 59 kelas jauh / kelas eksekutif (sabtu - minggu) yang tertuang dalam surat dari Direktur Kelembagaan Dirjen Dikti, nomor 140/D5.1/T/ Kekuatan tawar-menawar pembeli (Buyers) - High Konsumen memiliki pengaruh yang cukup signifikan di industri ini, karena konsumen memiliki banyak alternatif untuk memilih jenis perkuliahan yang akan ditempuhnya. Selain itu tingkat pendapatan juga mempengaruhi kekuatan tawar-menawar pembeli, pembeli cenderung menginginkan fasilitas dan layanan yang lebih, sehingga industri yang bergerak di bidang pendidikan berlomba-lomba untuk meningkatkan fasilitas maupun layananya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. 3. Ancaman produk pengganti (Substitutes) - High Ancaman produk substitusi dari industri lain tergolong tinggi karena banyaknya produk pengganti seperti kelas reguler dan kelas internasional. Ancaman ini disebabkan oleh gencarnya promosi promosi yang ditawarkan oleh setiap universitas, mulai dari fasilitas, biaya, akses ke dunia kerja, dan sebagainya.

30 60 4. Kekuatan pemasok (Suppliers) High Kekukaton pemasok dalam hal ini adalah dosen tergolong tinggi, karena dosen salah satu pemegang kunci sukses di dalam online learning. Bagi Binus Online Learning untuk mencari dosen yang mampu mengajar dengan sistem pengajaran di Binus Online Learning sangat sulit, ini disebabkan karena sistem yang ada di Binus Online Learning sangat berbeda dengan sistem e-learning. 5. Ancaman persaingan dari pesaing pada industri yang sama (Industry Rivalry) Low Ancaman persaingan dari industri pendidikan dalam bidang online learning termasuk rendah, karena hingga saat ini hanya ada 2 (dua) universitas yang menyelenggarakan online learning jenjang pendidikan strata 1 di Indonesia, yaitu Binus University dengan program Binus Online Learning dan Universitas Terbuka (Laporan Manajemen, 2010). Dari hasil analisa Porter s Five Forces dapat disimpulkan bahwa industri pendidikan dalam hal ini online learning ini memiliki posisi kompetitif yang sebagai berikut:

31 61 Tabel 4.2 Posisi Kompetitif Five Forces Forces Ancaman pendatang baru (Potential Entrants) Kekuatan tawar-menawar pembeli (Buyers) Ancaman produk pengganti (Substitutes) Kekuatan pemasok (Suppliers) Ancaman persaingan dari pesaing pada industry yang sama (Industry Rivalry) Posisi Kompetitif Favourable less favourable less favourable less favourable Favourable Analisa SWOT Analisa SWOT merupakan suatu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Tujuan dari penggunaan analisa SWOT adalah untuk mengetahui faktor-faktor kunci dari segi internal maupun eksternal yang penting dan memiliki pengaruh dalam pencapaian tujuan perusahaan.

32 62 Gambar 4.16 Mengembangkan Strategi Pemasaran dari Analysis SWOT menurut Kotler & Keller (2009) Dari hasil observasi wawancara dan dari data yang dikumpulkan, dan didapatkan suatu kesimpulan untuk perumusaan SWOT dari perusahaan ini, yaitu: 1. Analisis Lingkungan Internal Kekuatan (Strengths) NO 1. KEKUATAN Brand Tabel 4.3 Analisa Kekuatan Binus Online Learning KETERANGAN Binus Online Learning merupakan salah satu program dibawah Binus University, dimana Brand Binus sudah melekat di masyarakat, ini ter bukti dari survei Metro TV tahun 2010, dimana menurut survei

33 tersebut Binus University meraih peringkat pertama sebagai Perguruan Tinggi Swasta yang paling dipilih di lingkungan masyarakat. 2. ISO 9001:2000 Sertifikasi ISO 9001 adalah pengakuan dasar dari mutu internasional. BINUS merupakan unversitas pertama di Indonesia, yang meraih Sertifikasi ISO Hal ini membuktikan bahwa BINUS UNIVERSITY telah siap untuk menghadapi era globalisasi. Penghargaan tersebut telah menyadarkan BINUS bahwa kualitas adalah hal yang paling penting, meliputi: penerapan, pemeliharaan dan peningkatan yang berkesinambungan. 3. Fleksibel Dalam kegiatan belajar, mahasiswa dapat melakukan interaksi dengan dosen tanpa ada batasan waktu dan tempat. Kehadiran dalam tatap muka di ruang kelas tetap akan dilakukan, tetapi terbatas pada kegiatan yang bersifat pembahasan kasus, diskusi pemantapan pemahaman materi kuliah, dan pada saat mengikuti ujian. Interaksi dengan dosen dan praktisi sangat diutamakan untuk mendapatkan dan meningkatkan kemampuan dan wawasan mahasiswa dalam kegiatan praktis dan pengambilan keputusan yang real. Metode ini sangat cocok untuk pekerja professional dan entrepreneur bahkan ibu rumah tangga yang ingin melanjutkan studi S1 tanpa terkendala dengan waktu dan tempat. 4. Berkualitas Beban kegiatan belajar untuk mahasiswa sudah disiapkan dan diperhitungkan untuk mendapatkan hasil yang berkualitas. Mahasiswa dapat fokus belajar dengan 63

34 64 jumlah mata kuliah yang terbatas di tiap periode / semester, sehingga hasil yang didapatkan lebih maksimal. Online Learning menggunakan LMS (learning management system) yang terintegrasi untuk membangun jaringan interakasi antara mahasiswa dengan mahasiswa, mahasiswa dengan dosen dan mahasiswa dengan pembimbing akademis. Dengan demikian mahasiswa online learning dipastikan mempunyai kualitas yang sama dengan mahasiswa yang melakukan sistem perkuliahan pada umumnya. 5. Pembelajaran Global Dengan metode pembelajaran online maka pembelajaran dapat dilakukan tanpa ada batasan waktu dan tempat, sehingga mahasiswa online akan berasal dari berbagai daerah dan negara yang akan dipandu oleh dosen-dosen BINUS yang tidak hanya berada di Jakarta tetapi juga yang sedang berada di luar negeri. 6. Jumlah Mahasiswa Jumlah mahasiswa Binus Online Learning selalu meningkat setiap periodenya, peningkatan mencapai 50% - 300% 7. Jurusan Bervariasinya jurusan di Binus Online Learning memberikan banyak pilihan kepada calon mahasiswa untuk menentukan jurusan yang diinginkan, jurusan yang ada di Binus Online Learning merupakan jurusan pilihan yang paling diminati berdasarkan survei pihak manajemen Binus Online Learning 8. Infrastruktur Binus Online Learning didukung oleh infrastruktur teknologi yang sangat

35 65 memadai dari Binus University. Kelemahan (Weakness) NO KELEMAHAN Tabel 4.4 Analisa Kelemahan Binus Online Learning KETERANGAN 1. Dukungan Top Management Dukungan Top Management dalam hal ini jurusan sangat kurang, dukungan berupa suply dosen. Ini disebabkan sistem pembelajaran di Reguler berbeda dengan Online Learning 2. Kegiatan Ekstrakurikuler Dengan sistem Online Learning yang sekarang, kegiatan kemahasiswaan seperti organisasi, sangat tidak memungkinkan untuk dilakukan. 3. Prestasi akademik Tidak adanya prestasi akademik disebabkan sistem online learning saat ini, dimana 80% tidak tatap muka di dalam kelas 4. Sistem Penilaian Sistem penilaian yang dimaksud adalah penilaian tugas, pada sistem Binus Online Learning, penilaian dilakukan secara online (soft copy), dimana dosen harus memeriksa satu tugas beberapa kali karena sistem akan kirim ulang tugas jika tugas tersebut masih banyak kesalahan setelah diperiksa dosen, dan ini sangat memakan waktu 5. Fasilitas Pendukung Kurangnya fasilitas pendukung seperti perpustakan tidak dibuka di hari minggu, sedangkan perkuliahan onsite dilakukan pada hari sabtu atau minggu.

36 66 2. Analisis Lingkungan Eksternal Peluang (Opportunities) Tabel 4.5 Analisa Peluang Binus Online Learning NO PELUANG KETERANGAN 1. Kemacetan lalu lintas di Jakarta Kemacetan lalu lintas di Jakarta merupakan peluang, mahasiswa tidak perlu terkena kemacetan karena perkuliahan dilakukan secara online. 2. Jumlah Potensial Masyarakat Tahun 2011, Jumlah Potensial Masyarakat untuk melanjutkan ke jenjang sarjana sekitar 83,360 juta jiwa 3. Wireless-Fidelity (WiFi) Wifi sekarang ini bisa ditemukan di banyak teman, sehingga untuk mengakses internet dan melakukan perkuliahan online learning bisa dimana saja yang terhubung dengan Wifi 4. Karyawan merupakan salah satu peluang Karyawan bagi Binus Online Learning, banyak karyawan yang belum S1 ingin melanjutkan kuliah tetapi sulit karena harus bekerja, Online Learning merupakan salah satu pilihan karyawan untuk melanjutkan studi. Ancaman (Threats) Tabel 4.6 Analisa Ancaman Binus Online Learning NO ANCAMAN KETERANGAN

37 67 1. Kompetitor Kompetitor merupakan salah satu ancaman bagi Binus Online Learning, kompetitor yang menjadi market leader saat ini adalah Universitas Terbuka 2. Regulasi Saat ini regulasi untuk Online Learning belum jelas, sehingga kedepannya Online Learning dapat dikatakan ilegal atau tidak sah jika tidak adanya undang undang yang jelas. 3. Learning Management System yang mudah diduplikasi LMS yang mudah diduplikasi bisa dimanfaatkan oleh kompetitor maupun pendatang baru untuk membuat LMS yang serupa 4. Pendatang Baru Pendatang baru merupakan salah satu ancaman bagi Binus Online Learning. 5. Image e-learning Saat ini image e-learning di kalangan masyarakat sebagai sarana pembelajaran yang kurang berkualitas, sehingga ketika online learning dibentuk, banyak yang meragukan akan kualitas online learning itu sendiri. Dari hasil analisa SWOT dapat disimpulkan bahwa : 1) Binus Online Learning memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan, jika dilihat dari jumlah mahasiswa baru setiap periode naik sekitar 50% - 300%. 2) Binus Online Learning terus meningkatkan pelayanan dan sistem yang sedang berjalan agar menarik minat calon mahasiswa dan memperoleh growth yang lebih baik lagi.

38 Ansoff s Matrix Gambar 4.17 Ansoff s Product Market Expansion Grid Berdasarkan Ansoff s Matrix, strategi yang dilakukan Binus University untuk meningkatkan penjualan Online Learning yaitu menggunakan strategi Market Penetration, dimana Market Penetration merupakan strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan meningkatkan penjualan dari produk yang sekarang ada, untuk segmen pasar yang sekarang ada tanpa mengubah produknya. Strategi yang dilakukan Binus University untuk meningkatkan penjualan Online Learning melalui Binus Online Learning dengan 4 (Empat) Action Plan berikut ini :

39 69 1. Opening new programs and developing selected programs Gambar 4.18 Action Plan 1 (sumber : Laporan Manajemen Binus Online Learning) 2. Developing cooperation with other institutions Gambar 4.19 Action Plan 2 (sumber : Laporan Manajemen Binus Online Learning)

40 70 3. Strengthening Internationalization Gambar 4.20 Action Plan 3 (sumber : Laporan Manajemen Binus Online Learning) 4. Improving Service Quality and Technology Support Gambar 4.21 Action Plan 4 (sumber : Laporan Manajemen Binus Online Learning)

41 71 Dari hasil analisa Ansoff s Matrix, dapat disimpulkan bahwa strategi Binus University dalam membangun Binus Online Learning dengan meningkatkan penjualan Online Learning melalui Binus Online Learning, yaitu dengan cara berikut : 1. Strengthening academic capacity in online learning 2. Kerjasama dengan institusi lain. 3. Specialized market segment and product development 4. Building an excellent infrastructure to enhance competitive advantage. 4.3 Summary Binus Online Learning di-launching pada bulan Agustus 2008, dan memulai perkuliahan pada Februari 2009, Sejarah Binus Online Learning dimulai pada tahun 2006 dimana Binus University membuka kursus online yaitu e- Management. Dalam membentuk Binus Online Learning, Binus University dalam hal ini divisi Excellent Center In E-Learning (Excel) melakukan strategi-strategi untuk menciptakan sebuah produk baru (Binus Online Learning), strategi yang dilakukan adalah Product Development dan Bauran Pemasaran (4P), dalam

42 72 Product Development divisi Excel melakukan tahapan Idea Generation (Tahapan terbentuknya E-Management yang merupakan cikal bakal Binus Online Learning terbentuk), Idea Screening (Tahapan pengalihan dari E-Management ke Binus Online Learning, karena setelah dilakukan survei, masyarakat lebih memilih degree dari pada sertifikasi kursus dan pada tahapan ini juga mulai ditentukan lingkup pasar dan target pasar), selanjutnya Commercialization (Tahapan ini merupakan tahapan akhir yaitu peluncuran Binus Online Learning). Dalam Tahapan pengembangan produk baru ini (Binus Online Learning) menerapkan strategi bauran 4P (Product, Price, Place, Promotion), dimana produk yang dihasilkan adalah Pendidikan / Edukasi, dengan harga 60% - 70% dari harga reguler Binus University, yaitu sekitar Rp ,- yang harapannya adalah untuk mendapatkan peminat (mahasiswa baru) yang cukup signifikan. Binus Online learning dapat diakses melalui dan Promosi yang dilakukan dengan sistem Below The Line yaitu dengan cara: Direct Marketing, Open House, dan sebagainya. Setelah Binus Online Learning di-launching, Binus University menerapkan strategi strategi untuk membangun Binus Online Learning menjadi lebih besar lagi, Strategi yang diterapkan adalah Competitive Forces dalam pemasaran (Potential Entrants, Buyers, Substitutes, Suppliers, Industry Rivalry) mengetahui dinamika dan perkembangan serta posisi kompetitif industri online

43 73 learning, strategi yang lain adalah analisa SWOT (Strengths, weaknesses, oppurtunities, threats) yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor kunci dari segi internal maupun eksternal yang penting dan memiliki pengaruh dalam pencapaian tujuan perusahaan. Serta strategi Market Penetration yaitu pertumbuhan perusahaan dengan meningkatkan penjualan dari produk yang sekarang ada, untuk segmen pasar yang sekarang ada tanpa mengubah produknya, Penerapan strategi Market Penetration oleh Binus University dengan membuat konsep Action Plan, yaitu : Opening new programs and developing selected programs, Developing cooperation with other institutions, Strengthening Internationalization, Improving Service Quality and Technology Support. Kedepannya harapan Binus terhadap Binus Online Learning tetap dipertahankan dengan pasar yang berbeda dengan kelas reguler, yaitu karyawan / masyarakat yang ingin melanjutkan perkuliahan ke jenjang perguruan tinggi (dalam hal ini sarjana) yang terbentur dengan waktu dan lokasi.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Universitas Bina Nusantara pada awalnya adalah sebuah lembaga pendidikan komputer jangka pendek yang berdiri pada tanggal 21 Oktober 1974

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Sastra, Fakultas MIPA, dan Program Pascasarjana.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Sastra, Fakultas MIPA, dan Program Pascasarjana. BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan Pada tanggal 8 Agustus 1996, Binus University berdiri dan secara sah diakui oleh pemerintah. STMIK Bina Nusantara kemudian melebur ke dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan kegiatan pokok yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan kegiatan pokok yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. fondasi yang kokoh, visi yang jelas, serta dedikasi yang tinggi.

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. fondasi yang kokoh, visi yang jelas, serta dedikasi yang tinggi. BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Bina Nusantara Group BINA NUSANTARA dahulu saat didirikan merupakan pusat pelatihan komputer jangka pendek, pelatihan komputer moderen, pada 21 Oktober 1974. Itu adalah

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara awalnya didirikan sebagai institusi pelatihan komputer, kursus komputer modern, pada tanggal 21 Oktober 1974. Kini telah

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah dan Perkembangan Universitas Bina Nusantara

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah dan Perkembangan Universitas Bina Nusantara BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan Perkembangan Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara pada awalnya adalah sebuah lembaga pendidikan komputer jangka pendek yang berdiri pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah promosi, kegiatan promosi merupakan salah satu bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah promosi, kegiatan promosi merupakan salah satu bagian dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan banyak aktivitas yang dilakukan tidak hanya menghasilkan produk atau jasa, menetapkan harga, dan menjual produk atau jasa, tetapi banyak aktivitas

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM. terdapat di Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Sistem Informasi Universitas Bina

BAB 3 ANALISIS SISTEM. terdapat di Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Sistem Informasi Universitas Bina 44 BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Riwayat Organisasi Program studi Sistem Informasi merupakan salah satu program studi yang terdapat di Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Sistem Informasi Universitas Bina Nusantara.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini persaingan di dunia kerja semakin ketat dan pengangguran di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini persaingan di dunia kerja semakin ketat dan pengangguran di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini persaingan di dunia kerja semakin ketat dan pengangguran di Indonesia juga semakin banyak. Hal ini didukung dengan semakin banyaknya perusahaan besar dan kecil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG EMPLOYEE ENGAGEMENT. perusahaan yang sudah jelas, dan berbagai hal lainnya yang sudah dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG EMPLOYEE ENGAGEMENT. perusahaan yang sudah jelas, dan berbagai hal lainnya yang sudah dilakukan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 LATAR BELAKANG EMPLOYEE ENGAGEMENT Jumlah karyawan yang banyak, karyawan yang sudah bekerja 8 jam, tujuan perusahaan yang sudah jelas, dan berbagai hal lainnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbasis pada kemampuan riset dan untuk lebih mendekatkan antara teori dan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbasis pada kemampuan riset dan untuk lebih mendekatkan antara teori dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor penentu dalam usaha untuk mewujudkan universitas yang berbasis pada kemampuan riset dan untuk lebih mendekatkan antara teori dan praktek, maka diperlukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berikut ini beberapa kesimpulan dari hasil proyek di Binus Business School (BBS) berdasarkan hasil pengolahan data, antara lain: SWOT a. Kekuatan (Strength) BBS

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB 3 GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS BINA NUSANTARA BAB 3 GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 3.1 Perkembangan Universitas Bina Nusantara Pada awalnya Universitas Bina Nusantara (UBiNus) merupakan sebuah kursus jangka pendek, yang berdiri tanggal 21

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. tinggi yang berkesinambungan, lembaga ini terus berkembang.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. tinggi yang berkesinambungan, lembaga ini terus berkembang. 3.1 Latar Belakang Perusahaan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BINUS UNIVERSITY pada awalnya adalah sebuah lembaga pendidikan komputer jangka pendek yang berdiri pada tanggal 21 Oktober 1974 dengan nama Modern

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. antara Content, Accuracy, Format, Ease of Use, dan Timeliness dengan Satisfaction

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. antara Content, Accuracy, Format, Ease of Use, dan Timeliness dengan Satisfaction BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian ini diawali dengan mengetahui permasalahan objek penelitian yang akan diteliti, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan dan pengaruh antara

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM STUDENT DESK DAN PARENT DESK BINUS INTERNATIONAL SCHOOL SERPONG

BAB 3 DESKRIPSI UMUM STUDENT DESK DAN PARENT DESK BINUS INTERNATIONAL SCHOOL SERPONG 33 BAB 3 DESKRIPSI UMUM STUDENT DESK DAN PARENT DESK BINUS INTERNATIONAL SCHOOL SERPONG 3.1 Riwayat Organisasi 3.1.1 Sekilas Binus International School Serpong Dibuka pada bulan Juli 2007 dan dibangun

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Sejarah dan Perkembangan Perusahaan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Universitas Bina Nusantara mulanya merupakan sebuah institut pelatihan komputer jangka pendek, Kursus

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Profile Binus Center Balikpapan Di era globalisasi yang ketat dengan persaingan bisnis, keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada kualitas Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

KURIKULUM MAGISTER MANAJEMEN

KURIKULUM MAGISTER MANAJEMEN KURIKULUM MAGISTER MANAJEMEN Kurikulum berikut ini berlaku sejak perkuliahan tahun akademik 2012 dengan beban 47 kredit (pada masa sebelumnya, beban studi mahasiswa adalah 46 kredit). 1. Beban Studi Beban

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS KOPI SIDIKALANG

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS KOPI SIDIKALANG KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS KOPI SIDIKALANG OLEH DAUD ERWIN AYAMISEBA 10.11.4209 S1TI-2I STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 STRATEGI MARKETING ABSTRAK Persaingan industri bisnis kopi sudah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini berkembang pesat setiap tahunnya. Menurut data Internet World Stats, Indonesia termasuk

Lebih terperinci

PROGRAM AYO KULIAH BINUS. Aula Gereja Stella Maris Pluit 27 Februari 2016

PROGRAM AYO KULIAH BINUS. Aula Gereja Stella Maris Pluit 27 Februari 2016 PROGRAM AYO KULIAH BINUS Aula Gereja Stella Maris Pluit 27 Februari 2016 UNIVERSITAS BINTANG 5 DUNIA DALAM KATEGORI PERGURUAN TINGGI UNGGULAN MULAI DARI TAHUN 2012-2015 SATU-SATUNYA PERGURUAN TINGGI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strength, Weakness, Opportunity, and Threat (SWOT) Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasikan berbagai faktor untuk merumuskan strategi perusahaan. SWOT mengidentifikasikan

Lebih terperinci

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS Prentice Hall, 2002 8-1 PENTINGNYA MANAJEMEN STRATEGIS APA YANG DIMAKSUD MANAJEMEN STRATEGIS? Sekumpulnan keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan waktu yang tidak optimal atau tidak efisien akan merugikan kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan waktu yang tidak optimal atau tidak efisien akan merugikan kehidupan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, waktu merupakan sesuatu yang sangat signifikan. Penggunaan waktu yang tidak optimal atau tidak efisien akan merugikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran Selain perencanaan, suatu perusahaan memerlukan pemasaran yang efektif untuk mencapai sasaran dan tujuan. Pemasaran yang efektif meliputi kombinasi dari elemen-elemen

Lebih terperinci

MAGISTER SAINS FEB UGM

MAGISTER SAINS FEB UGM MAGISTER SAINS FEB UGM Pembangunan perekonomian Indonesia telah berhasil menumbuhkan perekonomian secara signifikan yang disertai dengan perubahan struktur perekonomian. Seperti diketahui bahwa perekonomian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan

BAB 3 METODOLOGI. 1. Identifikasi business model saat ini : dimana penulis akan malakukan BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Business Plan Kerangka pikir penulis untuk model bisnis ini terdiri dari delapan langkah yaitu diantaranya berupa : 1. Identifikasi business model saat ini : dimana

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Universitas Bina Nusantara 3.1.1 Sejarah Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara berdiri pada tanggal 21 Oktober 1974 sebagai lembaga pelatihan komputer

Lebih terperinci

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Analisis Situasional Perusahaan. Ardhariksa Z, M.Med.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Analisis Situasional Perusahaan. Ardhariksa Z, M.Med.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM Mata Kuliah Modul ke: - Markom Industry Analysis- Analisis Situasional Perusahaan Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising Analisis Situasional Apa yang

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM APLIKASI QUESTION ANSWER AND CORRECTIVE ACTION REQUEST. komputer jangka pendek dengan nama Modern Computer Course.

BAB 3 DESKRIPSI UMUM APLIKASI QUESTION ANSWER AND CORRECTIVE ACTION REQUEST. komputer jangka pendek dengan nama Modern Computer Course. BAB 3 DESKRIPSI UMUM APLIKASI QUESTION ANSWER AND CORRECTIVE ACTION REQUEST 3.1. Sekilas Perusahaan 3.1.1. Sejarah BINUS University BINUS University pada awalnya adalah sebuah lembaga pendidikan komputer

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RUMAH Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Rumah biasanya digunakan manusia sebagai tempat berlindung dari panas matahari dan hujan. Selain

Lebih terperinci

A world-class university. in continuous pursuit of innovation and enterprise

A world-class university. in continuous pursuit of innovation and enterprise A world-class university in continuous pursuit of innovation and enterprise The mission of BINUS University is to contribute to the global community through the provision of world-class education by :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat dewasa ini, maka diperlukan adanya suatu infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang didisain untuk dapat menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kotler dan Keller (2012) pada bukunya Marketing Management di bab 20

BAB I PENDAHULUAN. Kotler dan Keller (2012) pada bukunya Marketing Management di bab 20 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kotler dan Keller (2012) pada bukunya Marketing Management di bab 20 yang berjudul Introducing New Market Offerings membahas mengenai beberapa pertanyaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion 40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,

Lebih terperinci

STRATEGI DAN PELUANG YANG KOMPETITIF. Pertemuan 03 3 SKS

STRATEGI DAN PELUANG YANG KOMPETITIF. Pertemuan 03 3 SKS Materi 1. Era Informasi 2. Strategi dan Peluang Yang Kompetitif 3. Database dan Database Warehouse 4. Desain Database 5. Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas 6. E-Commerce STRATEGI DAN PELUANG

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pada awalnya BINUS University merupakan lembaga pendidikan computer jangka pendek yang diberi nama Modern Computer Course yang didirikan pada

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN PROGRAM MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012-2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Strategic Strategy dalam sebuah perusahaan terdiri dari beberapa pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk mengembangkan bisnis, menarik dan melayani

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Services Marketing Marketing (pemasaran) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Manajemen pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu memilih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing Definisi Marketing menurut Kotler & Keller (2006, p. 6), adalah sebuah fungsi dari organisasi dan merupakan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Wirausaha (entrepreneur) yaitu sumber daya manusia yang memiliki kemampuan yang kreatif, inovatif, dinamis, dan proaktif terhadap tantangan yang ada. Sosok

Lebih terperinci

1.1 Sejarah Perusahaan ITB School of Business and Management (SBM-ITB)

1.1 Sejarah Perusahaan ITB School of Business and Management (SBM-ITB) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan 1.1.1 ITB School of Business and Management (SBM-ITB) ITB mulai merencanakan membuka program bisnis dan manajemen sejak tahun 1970. Pada akhir tahun 1980, Departemen

Lebih terperinci

# $ !!" ! #$! $% # %!!!'(!! +!! % %+!'!! " #! # % #, #,-! #! )!! %" .'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!'" /!.!% % ) $ % & (!!!!.!% %!$

# $ !! ! #$! $% # %!!!'(!! +!! % %+!'!!  #! # % #, #,-! #! )!! % .'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!' /!.!% % ) $ % & (!!!!.!% %!$ !!"! #$! $%!&!'!!" # %!!!'(!!!$)!" #* $%!++ +!! % %+!'!! " "" #! # % #'!$ #, #,-! #'-!!! #! )!! %" # $.'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!'" /!.!% % ) $ % & (!!!!.!% %!$!!!%.!% % "!.!% % )!')!! %!+!.!% % & &

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini membuka peluang untuk berbagai alternatif dalam penyampaian pendidikan dan pelatihan. Secara khusus,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI

BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI 3.1. Kekuatan 1. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA saat ini telah meraih 6 penghargaan dalam bidang penelitian bertaraf internasional, yang dapat meningkatkan reputasi STMIK

Lebih terperinci

Membangun Strategi Bisnis dengan Memanfaatkan Dukungan Teknologi / Sistem Informasi Menggunakan Teknik Strategic Option Generator

Membangun Strategi Bisnis dengan Memanfaatkan Dukungan Teknologi / Sistem Informasi Menggunakan Teknik Strategic Option Generator Membangun Strategi Bisnis dengan Memanfaatkan Dukungan Teknologi / Sistem Informasi Menggunakan Teknik Strategic Option Generator Solikin, M.T STMIK AMIK Bandung Falahah Sekolah Bisnis dan Manajemen, ITBI

Lebih terperinci

BAB III ANALIS IS S IS TEM Sejarah dan Perkembangan BiNus University

BAB III ANALIS IS S IS TEM Sejarah dan Perkembangan BiNus University BAB III ANALIS IS S IS TEM 3.1 Gambaran Umum Studi Kasus 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan BiNus University BiNus University pada awalnya merupakan sebuah institusi pelatihan komputer jangka pendek yaitu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Produk obat merupakan produk industri yang mempunyai pasar yang sangat besar di Indonesia. Persaingan antar produsen obat di dalam industri farmasi tetap tumbuh meskipun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab V Simpulan dan Saran 112 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian serta analisis mengenai pengaruh brand image Toko Buku Karisma terhadap keputusan pembelian konsumen di

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan bimbingan-

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan bimbingan- KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan bimbingan- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan thesis yang berjudul STRATEGI DISTRIBUSI UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN

Lebih terperinci

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN 71 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden 4.1.1 Profil Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara merupakan lembaga penyedia jasa pendidikan yang berawal dari institut pelatihan komputer,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, iptek dan sosial, perguruan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, iptek dan sosial, perguruan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, iptek dan sosial, perguruan tinggi menempati posisi yang strategis dalam pembangunan masyarakat. Perkembangan masyarakat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi komunikasi saat ini tidak hanya menjadi kebutuhan masyarakat umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya perkembangan bisnis operator

Lebih terperinci

TELKOM EDUCATION PARK Jl. Telekomunikasi No 1 Bandung Technoplex Indonesia. The Most Comprehensive Education Park in Indonesia

TELKOM EDUCATION PARK Jl. Telekomunikasi No 1 Bandung Technoplex Indonesia. The Most Comprehensive Education Park in Indonesia TELKOM EDUCATION PARK Jl. Telekomunikasi No 1 Bandung Technoplex Indonesia The Most Comprehensive Education Park in Indonesia Dean of Telkom Creative Industry School Nama : Agus Achmad Suhendra Education

Lebih terperinci

# $ !!" ! # $! $ % !!" # %!!! '(!! # * $ %!+ + +!! % %+!'!! " " " #! # % # '!$ #, #,-! # '-!!! #! )!! %" .'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!

# $ !! ! # $! $ % !! # %!!! '(!! # * $ %!+ + +!! % %+!'!!    #! # % # '!$ #, #,-! # '-!!! #! )!! % .'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!! !!"! # $! $ %!&!'!!" # %!!! '(!!!$)!" # * $ %!+ + +!! % %+!'!! " " " #! # % # '!$ #, #,-! # '-!!! #! )!! %" # $.'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!'" /!.!% % ) $ % & (!!!!.!% %!$!!!%.!% % "!.!% % )!')!! %!+!.!%

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya, maka dari itu dunia pendidikan sekarang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya, maka dari itu dunia pendidikan sekarang mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan adanya perkembangan teknologi yang sangat pesat, terutama di bidang teknologi dan informasi, maka berbagai macam perubahan terjadi dalam kehidupan kita, tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri IT di Indonesia mulai tumbuh cukup pesat dan berkembang. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Industri IT di Indonesia mulai tumbuh cukup pesat dan berkembang. Banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri IT di Indonesia mulai tumbuh cukup pesat dan berkembang. Banyak perusahaan-perusahaan baik dari pemerintahan maupun swasta beramai-ramai mengadopsi Teknologi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM

BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM 4.1 Analisa Studi Kasus Penerapan sistem informasi dalam fungsi bisnis pada setiap organisasi dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan bahwa untuk menerapkan sistem

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi sebagai infrastruktur yang mampu menangani pengelolaan data dan

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi sebagai infrastruktur yang mampu menangani pengelolaan data dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat menyebabkan meningkatnya kebutuhan yang semakin kompleks di berbagai aspek kehidupan. Sistem informasi sebagai infrastruktur

Lebih terperinci

Visi, Misi, Tujuan dan Roadmap Jangka Panjang. Dr. Ir. Agus Achmad S., MT Ketua Komisi Pengembangan Senat Telkom University

Visi, Misi, Tujuan dan Roadmap Jangka Panjang. Dr. Ir. Agus Achmad S., MT Ketua Komisi Pengembangan Senat Telkom University Visi, Misi, Tujuan dan Roadmap Jangka Panjang Dr. Ir. Agus Achmad S., MT Ketua Komisi Pengembangan Senat Telkom University Pendekatan Perumusan Visi Jangka Panjang Tel U : References on Strategic Issue

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

Tujuan. Perencanaan strategis perusahaan dan divisi Perencanaan unit bisnis Proses pemasaran Perencanaan produk Rencana pemasaran Prentice Hall

Tujuan. Perencanaan strategis perusahaan dan divisi Perencanaan unit bisnis Proses pemasaran Perencanaan produk Rencana pemasaran Prentice Hall Tujuan strategis perusahaan dan divisi unit bisnis Proses pemasaran produk Rencana pemasaran 1 Strategis Berorientasi Pasar Tujuan Sumberdaya Ketrampilan Peluang Market-Oriented Strategic Planning Tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Business Model Menurut Alan Afuah business model adalah kumpulan aktivitas yang telah dilakukan sebuah perusahaan, bagaimana hal tersebut dilakukan, dan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS ANJING RAS

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS ANJING RAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS ANJING RAS OLEH ROBINSONLIN SIMBOLON 10.11.4600 S1TI-2N STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 STRATEGI MARKETING ABSTRAK Persaingan didalam bisnis Pasar Anjing Ras

Lebih terperinci

Leadership Coaching for Students of Universitas Indonesia

Leadership Coaching for Students of Universitas Indonesia Preliminary Guide Leadership Coaching for Students of Universitas Indonesia Program coaching selama 6 bulan yang diberikan kepada 25 orang perwakilan eksekutif Unit Kegiatan Mahasiswa di Universitas Indonesia.

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata Kunci : Brand Image, Brand Equity, Brand Awareness, Komunikasi Pemasaran, Pepsodent Whitening

ABSTRAK Kata Kunci : Brand Image, Brand Equity, Brand Awareness, Komunikasi Pemasaran, Pepsodent Whitening KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT karena berkat karunia-nya pada kami sehingga dapat menyelesikan tesis kami yang berjudul Strategi Marketing Communication Pada Varian Pepsodent Whitening Di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia saat ini sedang menghadapi tekanantekanan baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan produk dan servisnya.

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bantuan dan rahmat-nya sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan.

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bantuan dan rahmat-nya sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan. KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bantuan dan rahmat-nya sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan. Setelah memperoleh bekal pendidikan selama masa perkuliahan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. TelkomRisTI merupakan unit pendukung PT Telekomunikasi Indonesia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. TelkomRisTI merupakan unit pendukung PT Telekomunikasi Indonesia yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Profil Perusahaan TelkomRisTI merupakan unit pendukung PT Telekomunikasi Indonesia yang berfungsi sebagai divisi riset dan pengembangan untuk membangun kapabilitas perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat jumlah penduduk yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara berpenduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai faktor pendukung yang memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai faktor pendukung yang memegang peranan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan sebagai faktor pendukung yang memegang peranan penting di segala sektor terutama dalam pekerjaan. Pendidikan sebagai usaha yang dapat mengembangkan potensi

Lebih terperinci

Tujuan. Perencanaan strategik disisi dan korporat Perencanaan Bisnis Unit Proses Pemasaran Prencanaan Tingkat Produk Perencanaan Pemasaran

Tujuan. Perencanaan strategik disisi dan korporat Perencanaan Bisnis Unit Proses Pemasaran Prencanaan Tingkat Produk Perencanaan Pemasaran Tujuan Perencanaan strategik disisi dan korporat Perencanaan Bisnis Unit Proses Pemasaran Prencanaan Tingkat Produk Perencanaan Pemasaran Perencanaan Strategk Berorientasi Pasar Objectives Resources Skills

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Strategic Company Strategy merupakan kombinasi dari pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk melayani pelanggan, dapat memenangkan

Lebih terperinci

biaya koneksi internet yang murah, dan berkembangnya smartphone. Pertumbuhan pengguna internet ini, tidak hanya terbatas pada kalangan muda dari golon

biaya koneksi internet yang murah, dan berkembangnya smartphone. Pertumbuhan pengguna internet ini, tidak hanya terbatas pada kalangan muda dari golon BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Menurut Internet World Stats (2012), pengguna internet di dunia pada bulan Maret 2012 telah mencapai 2.280.000.000 dan mengalami peningkatan sebanyak 13.000.000

Lebih terperinci

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing diharuskan mampu dalam memahami perubahan struktur pasar dan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM

BAB 3 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM BAB 3 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara awalnya didirikan sebagai lembaga kursus bernama Modern Computer Course

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, semua arus informasi mengalir secara tidak terbatas. Aliran informasi ini disertai dengan perubahan yang signifikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia merupakan fenomena yang menarik untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia merupakan fenomena yang menarik untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis di Indonesia merupakan fenomena yang menarik untuk diteliti terlebih dengan adanya globalisasi ekonomi yang semakin membuka kesempatan bagi pengusaha

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN LANJUT PERENCANAAN PEMASARAN. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. UNIVERSITAS MERCU BUANA. Modul ke:

KEWIRAUSAHAAN LANJUT PERENCANAAN PEMASARAN. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. UNIVERSITAS MERCU BUANA. Modul ke: KEWIRAUSAHAAN LANJUT Modul ke: PERENCANAAN PEMASARAN Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. UNIVERSITAS MERCU BUANA TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Instruksional Umum : Setelah mempelajari materi kuliah Kewirausahaan

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA SKRIPSI Oleh Vina Anggrainy 1100055890 Widi Pratama 1100056571

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. pendidikan komputer jangka pendek yang berdiri pada tanggal 21 Oktober

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. pendidikan komputer jangka pendek yang berdiri pada tanggal 21 Oktober BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Seputar Bina Nusantara University Bina Nusantara University pada awalnya adalah sebuah lembaga pendidikan komputer jangka pendek yang berdiri pada tanggal 21 Oktober

Lebih terperinci

Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Direktorat HCM Telkom Indonesia

Gambar 1. 2 Struktur Organisasi Direktorat HCM Telkom Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (selanjutnya disebut Telkom Indonesia). Telkom Indonesia

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN AKUNTAN PROFESIONAL. Prof. Dr. Hj. Nunuy Nur Afiah, SE, M.Si, Ak, CA Ketua IAI KAPD

PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN AKUNTAN PROFESIONAL. Prof. Dr. Hj. Nunuy Nur Afiah, SE, M.Si, Ak, CA Ketua IAI KAPD PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN AKUNTAN PROFESIONAL Prof. Dr. Hj. Nunuy Nur Afiah, SE, M.Si, Ak, CA Ketua IAI KAPD AGENDA GLOBALISASI DAN PENDIDIKAN AKUNTANSI PERMASALAHAN PENDIDIKAN AKUNTANSI GLOBAL MEMBENTUK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan terus meningkatnya pertumbuhan dalam dunia bisnis, tentu wajar saja semakin banyak perusahaan yang juga meningkatkan persyaratan kerjanya demi menjamin kualitas

Lebih terperinci

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta BAB 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta 4.1.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan 4.1.1.1

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT QOLSA SMARTSYST

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT QOLSA SMARTSYST PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT QOLSA SMARTSYST PENELITIAN PROYEK AKHIR Oleh: HARPEDI PUSETO NIM : 29105015 Program Studi Magister Administrasi Bisnis Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Universitas Telkom berdiri pada tanggal 14 Agustus 2013 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nomor 309/E/0/2013.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis rokok di segmen kretek dan mild dengan brand-nya yang sudah popular yaitu

BAB I PENDAHULUAN. bisnis rokok di segmen kretek dan mild dengan brand-nya yang sudah popular yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PT. HM. Sampoerna,Tbk. di masa yang akan datang akan tetap fokus pada bisnis rokok di segmen kretek dan mild dengan brand-nya yang sudah popular yaitu Dji Sam Soe dan

Lebih terperinci

E-Marketing dalam E-Business

E-Marketing dalam E-Business 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang e-marketing di dalam Dalam e-business terdapat E-Marketing dimana e-marketing juga berperan dalam penyusunan sistem e- business.berikut ini adalah beberapa definisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan

Lebih terperinci