Sekilas Kondisi Geografis (1)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sekilas Kondisi Geografis (1)"

Transkripsi

1 T A B A

2 T A B A

3 A Sekilas Kondisi eografis () A Sumatera tara mempunyai luas daratan sebesar 7.98 km² yang terbagi atas: Pesisir Timur, Pegunungan Bukit Barisan, Pesisir Barat, dan Kepulauan ias. Pesisir timur merupakan wilayah di dalam provinsi yang paling pesat perkembangannya karena persyaratan infrastruktur yang relatif lebih lengkap daripada wilayah lainnya. Wilayah pesisir timur juga merupakan wilayah yang relatif padat konsentrasi penduduknya dibandingkan wilayah lainnya. Pada masa kolonial indiabelanda, wilayah ini termasuk residentie Sumatra's Oostkust bersama provinsi iau. B i wilayah tengah provinsi berjajar Pegunungan Bukit Barisan. i pegunungan ini terdapat beberapa wilayah yang menjadi kantongkantong konsentrasi penduduk. aerah di sekitar anau Toba dan Pulau Samosir, merupakan daerah padat penduduk yang menggantungkan hidupnya kepada danau ini. Pesisir barat merupakan wilayah yang cukup sempit, dengan komposisi penduduk yang terdiri dari masyarakat Batak, Minangkabau, dan Aceh. amun secara kultur dan etnolinguistik, wilayah ini masuk ke dalam budaya dan Bahasa Minangkabau. Terdapat 49 pulau di propisi Sumatera tara. Pulaupulau terluar adalah pulau Simuk (kepulauan ias), dan pulau Berhala di selat Sumatera (Malaka). Kepulauan ias terdiri dari pulau ias sebagai pulau utama dan pulaupulau kecil lain di sekitarnya. Kepulauan ias terletak di lepas pantai pesisir barat di Samudera india. Pusat pemerintahan terletak di unung Sitoli. Kepulauan Batu terdiri dari 5 pulau dengan 4 pulau besar: Sibuasi, Pini, Tanahbala, Tanahmasa. Pusat pemerintahan di Pulautelo di pulau Sibuasi. Kepulauan Batu terletak di tenggara kepulauan ias. Pulaupulau lain di Sumatera tara: Imanna, Pasu, Bawa, amutaia, Batumakalele, Lego, Masa, Bau, Simaleh, Makole, Jake, dan Sigata, Wunga. i Sumatera tara juga saat ini terdapat dua taman nasional, yakni Taman asional unung Leuser dan Taman asional Batang adis. Menurut Keputusan Menteri Kehutanan, omor 44 Tahun 5, luas hutan di Sumatera tara saat ini hektare (ha). Yang terdiri dari Kawasan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam seluas ha, utan Lindung ha, utan Produksi Terbatas ha, utan Produksi Tetap ha dan utan Produksi yang dapat dikonversi seluas 5.76 ha. T amun angka ini sifatnya secara de jure saja. Sebab secara de facto, hutan yang ada tidak seluas itu lagi. Terjadi banyak kerusakan akibat perambahan dan pembalakan liar. Sejauh ini, sudah 6. ha lebih hutan di Sumut telah mengalami perubahan fungsi. Telah berubah menjadi lahan perkebunan, transmigrasi. ari luas tersebut, sebanyak 63. ha untuk areal perkebunan dan 4.9 ha untuk areal transmigrasi. Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

4 A Kondisi Wilayah : 4 Lintang tara : 98 Bujur Timur aris Bujur Batas Wilayah A aris Lintang eografis : Aceh dan Samudera Indonesia Batas Timur : Selat Malaka Batas tara : Aceh dan Selat Malaka Batas Selatan : iau & Sumatera Barat B Batas Barat emografi : Jiwa Jumlah Penduduk Tahun :.985. Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 9 : Jiwa Jumlah Penduduk Tahun : JIwa Jumlah Penduduk Tahun 3 : Jiwa T Jumlah Penduduk Tahun Sumber : itjen PM Kementerian alam egeri, 4 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

5 A Kondisi Sosio Ekonomi Sosio Ekonomi A Pertumbuhan Sosio Ekonomi Sumatera tara periode tahun sampai dengan tahun yang diukur berdasarkan kenaikan angka Produk omestik egional Bruto (PB) atas dasar harga konstan mencapai angka,83% dan angka Produk omestik egional Bruto (PB) tanpa migas atas dasar harga konstan mencapai 6,34%. o. B ilai PB ilai PB Atas asar arga Berlaku Atas asar arga Konstan 3 Tanpa Migas Atas asar arga Berlaku 4 (dalam Milyar upiah) * ** 34.37,4 35.8, 8.78, , , ,4 3.8, ,9 Tanpa Migas Atas asar arga Konstan , ,3 5 Per Kapita Atas asar arga Berlaku.8,5 3.99, ,9 6 Per Kapita Atas asar arga Konstan 9.,8 9.66,5.74,8 7 Per Kapita Tanpa Migas Atas asar arga Berlaku.94,5 3.8, Per Kapita Tanpa Migas Atas asar arga Konstan ,8.7, ,5 T Sumber : Badan Pusat Statistik, 4. * : Angka Sementara ** : Angka Sangat Sementara Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

6 T A B A Peta Kondisi eografis Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

7 A ata Kewilayahan Kabupaten Kota()() KabupatenKota Kecamatan Kelurahan Kabupaten / Kota Luas Wilayah esa (KM) A o. Jumlah ama Jumlah Penduduk Kab. Tapanuli Tengah , 353,533 Kab. Tapanuli tara ,64 33,593 3 Kab. Tapanuli Selatan ,47 99,9 4 Kab. ias 7.84,5 48,966 5 Kab. Langkat ,,3,348 6 Kab. Karo , 39,8 7 Kab. eli Serdang ,68,767,798 8 Kab. Simalungun ,,, 9 Kab. Asahan , 767,48 Kab. Labuhan Batu , 5,3 Kab. airi ,8 38,59 Kab. Toba Samosir ,89 4,75 3 Kab. Mandailing atal , 469,498 4 Kab. ias Selatan , 353,75 B T Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

8 A ata Kewilayahan Kabupaten Kota()() KabupatenKota 5 Kecamatan Kelurahan Kabupaten / Kota Luas Wilayah esa (KM) A o. Jumlah ama Jumlah Penduduk 5.8, , ,5 4,485 8 Kab. Serdang Bedagai , 634,949 9 Kab. Batubara , 345,46 Kab. Padang Lawas tara ,5 6,4 Kab. Padang Lawas ,74 53,74 Kab. Labuhan Batu Selatan , 33,63 3 Kab. Labuhan Batu tara ,98 38,968 4 Kab. ias tara.,78 43,9 5 Kab. ias Barat ,73 89,94 6 Kota Medan 5 65,,464,67 7 Kota. Pematang Siantar ,66 76,39 B T Kab. Pakpak Bharat Kab. umbang asundutan Kab. Samosir Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4 46,998 9,535

9 A ata Kewilayahan Kabupaten Kota(3)(3) KabupatenKota Jumlah ama Kabupaten / Kota Kecamatan Luas Wilayah Kelurahan Jumlah Penduduk o. (KM) esa Kota Sibolga 4 7 4,3 94,896 9 Kota. Tanjung Balai 6 3 7,83 65,88 3 Kota Binjai ,9 68,83 3 Kota. Tebing Tinggi , 69,447 3 Kota Padang Sidempuan ,66 4,9 33 Kota unung Sitoli ,78 36, , B 664 T Sumber : itjen PM Kementerian alam egeri, Jumlah A 8 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

10 T A B A

11 A Sekilas Transportasi Jalan A Jaringan Jalan di Provinsi Sumatera tara dari tahun sampai dengan tahun 3 mengalami peningkatan sekitar,3% pada Jalan Kabupaten/kota, yaitu dari kilometer di tahun, 3.47 kilometer pada tahun, kilometer pada tahun, dan 3.77 di tahun 3. B ntuk prasarana transportasi jalan, Jumlah terminal di Provinsi Sumatera tara Tahun 4 adalah sebanyak 43 lokasi dengan rincian untuk terminal Tipe A sebanyak 6 lokasi, terminal Tipe B sebanyak 3 lokasi, terminal Tipe C sebanyak lokasi. nit penimbangan (PPKB) di Provinsi Sumatera tara terletak di 3 lokasi yang semuanya masih beroperasi. Sedangkan nit Pengujian Kendaraan Bermotor terletak di 33 lokasi dengan total penguji 75 orang dan jumlah peralatan pengujian jenis Mekanik sebanyak buah, jumlah peralatan on Mekanik sebanyak buah dan Keliling hanya buah. ntuk sarana transportasi jalan Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor di Provinsi Sumatera tara pada tahun sampai tahun 3 mengalami peningkatan ratarata sebesar 4,57% dimana jumlah terbesar pada moda mobil penumpang dengan presentase peningkatan sekitar 6,99% pada tahun 3. Sedangkan perkembangan jumlah sarana angkutan umum Bus AKAP dan PO yaitu.35 unit untuk Bus AKAP yang dinaungi 45 perusahaan otobus. an untuk Angkutan AKP terdapat 3.36 unit dan Pariwisata sebanyak 6 unit yang dinaungi 8 perusahaan otobus. T Keselamatan transportasi jalan, untuk angka kecelakaan di Provinsi Sumatera tara saat ini masih cukup tinggi, sebagaimana dilaporkan dalam data kepolisian epublik Indonesia jumlah kecelakaan mencapai 6.39 kejadian pada tahun 3. Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

12 A T B A Peta Jaringan Jalan Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

13 Status Jalan A Tahun (dalam KM) 3* Jalan asional Jalan Propinsi.75 o. A Jaringan Jalan Jalan Kabupaten / Kota Total Panjang Jalan B.75 Peningkatan panjang jalan dari tahun sampai dengan tahun 3 hanya terjadi pada Jalan Kabupaten/Kota dengan angka peningkatan sekitar,3%. T Sumber : Badan Pusat Statistik, 4 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

14 T A B A Peta Prasarana Transportasi Jalan Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

15 A Terminal Angkutan Penumpang () o. ama Terminal Kabupaten/Kota Penyambungan Kab. Tapanuli tara Tarutung 3 Kota Sibolga Sibolga 4 Kota Pematang Siantar Sukadame 5 Kota Pematang Siantar oras 6 Kota Medan Pinang Baris 7 Kota Medan Amplas 9 Kab. Langkat Luas (M) A 3.75 A 5. A 6. A 5. A A 5.4 A 6.5 Tanjung Beringin A Kab. Tapanuli Selatan Padang Sidempuan B 8.95 Kab. Tapanuli Tengah Pandan B Kab. Tapanuli tara Siborongborong B Kota unung Sitoli Faekhu B 5 Kota unung Sitoli amo B 6 Kab. Binjai Ikan Paus B 5. B T Kab. Tapanuli Selatan A Tipe Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

16 A Terminal Angkutan Penumpang () o. Tipe ama Terminal Kabupaten/Kota Kab. Simalungun Sukadane (Simalungun) 8 Kab. Labuhan Batu tara Aek Kanopan 9 Kab. Asahan Bakti Kisaran Kab. airi Sidikalang/SItinjo Kota Padang Sidempuan.M. Tohar Pal IV Pijar Koling Kota Padang Sidempuan Batunadua 3 Kab. eli Serdang Lubuk Pakam 4 Kab. Langkat B.8 B 6.4 B.6 B B B 8.9 Jl. Tanjung Pura/Tanjung Beringin B 8.4 Kota Pematang Siantar Perdagangan B Kota Tanjung Balai Terminal Terpadu Sijambi B 7 Kota Medan Sei Wampu B.5 8 Kota Medan Sambu B Kota Medan Teladan B Kab. Labuhan Batu Padang Bulan B A B T B 7 Luas (M) Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

17 A Terminal Angkutan Penumpang (3) Tipe Kab. Simalungun Sosor Saba Parapat 3 Kab. Karo Kabanjahe 33 Kab. ias unung Sitoli 34 Kab. eli Serdang Mandala 35 Kab. eli Serdang Pancur Batu 37 Kab. eli Serdang Perumnas Simalingkir 38 Kab. Mandailing atal Kotanopan 39 Kota Medan Veteran 4 Kota Medan 4 B 3 ama Terminal Kabupaten/Kota A o. Luas (M) B B 5 B 5.5 C C C C.6 Williem Iskandar C 3.5 Kab. Toba Samosir Porsea C 4 Kab. Langkat Terminal Jalan Sutomo C 43 Kab. Langkat Pangkalan Brandan C Kota Binjai Tavip C 8.8 T C Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

18 A (3) Terminal Angkutan Penumpang (4) Tipe 45 Kota Medan Belawan 46 Kab. Karo Berastagi ama Terminal Kabupaten/Kota A o. Terminal Tipe A Jumlah Terminal B Terminal Tipe C Terminal Tipe B C.8 C T Sumber : irektorat LLAJ itjen ubdat, 4 Luas (M) Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

19 A Platform (ton) Status Arah 5 Beroperasi Arah 6 Beroperasi Arah 4 Beroperasi Arah 4 Beroperasi Arah 6 Beroperasi Arah 6 Beroperasi Arah 4 Beroperasi Arah 8 Beroperasi Arah 4 Beroperasi Pelayanan B Jl Medan P. Brandas Km Langkat 68,8 ebang Jl Medan Tanjung Murawa JT Tj. Morawa I eli Serdang Km 5,5 Jl Medan Lubuk Pakam Km JT Tj. Morawa II eli Serdang Tanjung Morawa Jl Lintas Medan Padang Km JT Jembatan Merah Mandailing 57 Jl Lintas Sumatera Km 386 Labuhan JT Aek Batu Pinang Awan Batu Jl Medan P.Siantar Km 9 JT olok Merangir Simalungun Sp olok M JT Simpang JL Medan Sidakalang airi unding JT Simpang II JL Pematang Siantar Prapat Pemantang P.Siantar Km3 P. Siantar Siantar Tapanuli JT Pal XI P.Sidimpuan Tapanuli Selatan Selatan JT ebang T Kota / Kab. Alamat ama Jembatan o. A nit Penimbangan (PPKB) () Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

20 JT Mambang Muda 3 JT Sabungan A Beroperasi Arah 6 Beroperasi Asahan Arah 6 Beroperasi Labuhan Batu Selatan Arah 6 Beroperasi Jl Medan Kisaran Km 5 Asahan Jl Lintas Sumatera Km 4 Kanopan Jl Kota Pinang Langga Payung Km 367 T Sumber : irektorat LLAJ itjen ubdat, 4 Pelayanan JT olok Estate Lima Puluh 8 Karo Arah Jl Medan Kabaujahe Km 46,8 Sibolangit B JT Sibolangit Status Platform (ton) Kota / Kab. Alamat ama Jembatan o. A nit Penimbangan (PPKB) () Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

21 A nit Pengujian Kendaraan Bermotor () IS AL A O MEKAIS YELIA B 3 4 KOMTESI JI LAKSAA LAKSAA LAJTA MLA Kabupaten Asahan Kabupaten Batubara Kabupaten airi Kabupaten eli Serdang Kabupaten umbang asundutan Kabupaten Karo Kabupaten Labuhanbatu Kabupaten Labuhanbatu Selatan Kabupaten Labuhanbatu tara Kabupaten Langkat Kabupaten Mandailing atal Kabupaten ias Kabupaten ias Barat Kabupaten ias Selatan Kabupaten ias tara Kabupaten Padang Lawas Kabupaten Padang Lawas tara Kabupaten Pakpak Bharat Kabupaten Samosir Kabupaten Serdang Bedagai Kabupaten Simalungun Kabupaten Tapanuli Selatan Kabupaten Tapanuli Tengah Kabupaten Tapanuli tara Kabupaten Toba Samosir Kota Binjai T KAB/KOTA O MEKAIS KELILI Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

22 A nit Pengujian Kendaraan Bermotor () YELIA O MEKAIS Kota unungsitoli Kota Medan Kota Padangsidempuan Kota Pematangsiantar Kota Sibolga Kota Tanjungbalai Kota Tebing Tinggi JMLA IS AL A MLA KOMTESI JI LAKSAA LAKSAA LAJTA KAB/KOTA MEKAIS KELILI O T B Sumber : irektorat LLAJ itjen ubdat, 4 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

23 A Perkembangan Kedaraan KendaraanBermotor Bermotor (dalam nit) Tahun 3* A Jenis Kendaraan o. Mobil Penumpang Bus Truk Sepeda Motor Total B T Sumber : Badan Pusat Statistik Kepolisian epublik Indonesia, 4 * : Angka Sementara Peningkatan jumlah kendaraan bermotor dari tahun sampai dengan tahun 3 terjadi pada tiap moda kendaraan dengan ratarata prosentase peningkatan sebesar 4,57% dimana jumlah terbesar pada moda mobil penumpang dengan presentase peningkatan sekitar 6,99% pada tahun 3. Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

24 .45 A PO Bus * PO Bus Sumber : irektorat LLAJ itjen ubdat, PO Bus PO Bus B AKAP 39 AKP Pariwisata 5 Angkot Angdes 64 Total PO Bus 9 PO Bus A Tahun Jenis Kendaraan Sarana Angkutan Penumpang mum T * : Angka Sementara Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

25 A Kecelakaan Lalu Lintas Angkutan Jalan Jumlah Kecelakaan Kendaraan Yang Terlibat A A A A A A T Sumber : Kepolisian egara epublik Indonesia aerah, 4 B A Tahun Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

26 A Trayek Angkutan Perintis Jalan 4 3 Trayek Yang ilayani o. Pematang Jaya Kampung Simpang Besitang Tani Jaya 3 Besitang Pangkalan Siata 4 Simanindo Pangunguran Onan ungu ainggolan Tomok Simanindo B A Jarak (Km) T Sumber : irektorat LLAJ itjen ubdat, 4 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

27 T A B A

28 A Sekilas Transportasi SP A Bidang Angkutan Sungai anau dan Penyeberangan, untuk Lintas Penyeberangan Provinsi Sumatera tara terdapat 5 lintasan. Yang terdiri dari lintas perintis dalam provinsi yaitu lintas Teluk alam P. Telo, Singkil unung Sitoli dan 3 lintas komersil dalam provinsi yaitu lintas Ajibata Tomok, Sibolga unung Sitoli dan Teluk alam Sibolga. B ntuk prasarana transportasi ASP, Jumlahpelabuhan penyeberangan di Provinsi Sumatera tara terdapat 6 Pelabuhan dengan status masih beroperasi. Penyelenggaraannya dilakukan oleh inas Perhubungan Provinsi. Alur pelayaran sungai dan danau di Propinsi Sumatera tara terdapat 8 alur Sungai dan anau yang penyelenggaraannya dilakukan oleh inas Perhubungan Kabupaten/Kota setempat. T ntuk sarana transportasi ASP, Jumlah Kapal Penyeberangan yang beroperasi pada tahun 4 sebanyak 6 kapal yang tersebar di 4 lintasan penyeberangan. ntuk data produksi angkutan penyeberangan tahun 4 masih angka sementara, posisi sampai bulan Juni 4. Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

29 T A B A Peta Lintas Penyeberangan Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

30 A Lintas Penyeberangan 3 Sibolga unung Sitoli Sibolga (Sumut) 4 Teluk alam Sibolga Sibolga (Sumut) ng. Sitoli (P. KM 64 Thn ias, Sumut) 989 Teluk alam (P. ias, Sumut) Singkil unung Singkit ng. Sitoli (P. Sitoli (Aceh singkil) ias, Sumut) 5 Tomok (. KM 64 Thn Toba, Sumut) 989 Jam Thn Operasi Kec. Fungsi Klarifikasi Lintas Perintis alam Propinsi Ajibata Tomok 49 B Ajibata (Parapat, Sumut) Pulau Telo (Sumut) SK. 4574/AP. 4/J/, Teluk alam P. Teluk alam (P. Telo ias, Sumut) Pelabuhan Jarak (Mile) SK ama Lintas Penyeberangan Pelabuhan o. Waktu Tempuh A Lokasi Pelabuhan Komersil alam Propinsi Komersil alam Propinsi Komersil alam Provinsi Perintis antar Propinsi T Sumber : irektorat LLASP itjen ubdat, 4 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

31 Sibolga 3 unung Sitoli 4 P.Telo 5 6 Kab. Tomok Sumatera Samosir Kab. Tapanuli Sibolga Sumatera Tengah Kota unung unung Sitoli ias Sitoli Kab. ias Teluk alam Selatan Telo Teluk alam Kab. ias Selatan ias Ajibata Kab. Toba Samosir Balige Sumatera A Bongkar Konst. Lintas yg Ilayani ermaga Beton 5 Plengsengan Beton Teluk alam P.Telo Operasi Teluk alam P.Telo Operasi AjibataTomok Operas uatan ishub ishub 4 Muat Ajibata Tomok Operasi Sibolga. Sitoli Sibolga. Sitoli T Sumber : irektorat LLASP itjen ubdat, 4 Ket. A Pulau (T) Fas. Tomok Ibu Kota Mooring Kota nggara Pemb Pelabuhan Kab./ Tahun ama o Penyele B Lokasi Pelabuhan Penyeberangan Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4 Operasi Operasi

32 A Keterangan A Pengelola encana Pembangunan TA. encana Pembangunan TA. ISB KAB. TAPALI TAA Pembangunan TA. 4 ISB KAB. SAMOSI Pembangunan TA. 5 Pembangunan TA. 6 IAS PAIWISA, I Pembangunan TA. 6 ISB KAB. TOBA SAMOSI Pembangunan TA. 6 IAS PAIWISA, I Pembangunan TA. 6 IAS PAIWISA, I Pembangunan TA. 6 ISB KAB. SIMAL ISB POV. SMT Pembangunan TA. 6 Pembangunan TA. 7 ISB KAB.MBA Pembangunan TA. 7 ISB KAB.MBA ISB POP. SMT Pembangunan TA. 7 ISB POP. SMT Pembangunan TA. 7 ISB POP. SMT Pembangunan TA. 7 Pembangunan TA. 8 ISB KAB. TOBA SAMOSI ISB POP. SMT Pembangunan TA. 8 Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi B Sumatera Kab. Toba Balige Sumatera Kab. Labuhan Batu antau Prapat Sumatera Kab. Labuhan Batu antau Prapat Sumatera Kab. Tapanuli tara Parutung Sumatera Kab. Samosir Penguguran Sumatera Sumatera Kab. Toba Samosir Balige Sumatera Sumatera Kab. Samosir Penguguran Sumatera Kab. Simalungan Pematang aya Sumatera Sumatera Kab. umbang asundutanolok Sanggul Sumatera Kab. umbang asundutanolok Sanggul Sumatera Sumatera Kab. eli Serdang Sumatera Sumatera Kab. Toba Samosir Balige Sumatera Status Operasi Ibu Kota anau Porsea Tanjung Sarang Elang Labuhan Bilik anau Bakara anau Toba anau Ambarita anau Ajibata anau Onan unggu anau ainggolan anau aranggaol Sungai Batang Serai anau i Simangulampe anau i Tipang Sungai i Paluh Makna Sungai i Karang ading Sungai i Sei ua anau di Balige Teluk Buluh Kabupaten/Kota Pulau ermaga o Pelabuhan Sungai dan anau Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi T Sumber : irektorat LLASP itjen ubdat, 4 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

33 A Armada Sibolga n. Sitoli 3 Teluk alam Pulau Telo 4 Sibolga Teluk alam Tao Toba II oo Tanjung Burang oo Belanak oo ,5 47,5 4 54,5 47,5 4 n/a 9 54,5 47,5 4 P.Telo oo oo 6 75 oo n/a P.Telo Simulue Tao Toba I oo B A Tahu T T Kec LOA LBP n B Jenis Ajibata Tomok KMP ama Lintas Penyeberangan o Sarana Angkutan Penyeberangan T Pemilik Kapasitas Mate rial PP 4 Lamb ung unung ijau Megah unung ijau Megah ASP PT. (Persero) ASP PT. 3,4,45 3 (Persero) ASP PT.,75,45 6 (Persero) ASP PT.,75,45 6 (Persero) ASP PT. (Persero) Baja n/a n/a T Sumber : irektorat LLASP itjen ubdat, 4 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

34 A Produksi Angkutan Penyeberangan () 9 3 4* 5,866 69,647 78, A o Jenis Angkut Lintas : Sibolga unung Sitoli Penumpang 4 6,83 8,695,5 6, ,548 7,78 9, Barang.7 Penumpang 3,38 4, Barang 4,54 B * T 9 o Jenis Angkut Lintas : Sibolga Teluk alam Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

35 A Lintas : Teluk dalampulau Tello 3 Penumpang , Barang 35 B T Sumber : irektorat LLASP itjen ubdat, 4. Keterangan : * : Angka Sementara posisi sd. Juni 4 Penumpang (Orang) ; 4 & (nit) ; Barang (Ton) 4* A 9 Jenis Angkut o Produksi Angkutan Penyeberangan () Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

36 T A B A

37 A Matriks Asal Tujuan Penumpang & Barang A ,3 % Pertumbuhan* , ,49 Asal Tujuan Pnp Asal 39,734,53 3,7,755 3,64 95.%.99%.% Moda Share Barang Moda Share Pnp Moda Transportasi Angk. Jalan Angk. Penyeberangan Angk. Sungai B Barang % Pertumbuhan* Asal Tujuan 6 Penumpang O MIKS Tujuan 95,47,47 3,76,786 3,79 9,5,99, Barang Asal Tujuan T Sumber : Badan Litbang Perhubungan, * : Laju Pertumbuhan Perpindahan Penumpang dan Barang Pertahunnya dari Tahun 6 sd.. ** : Angka Prediksi Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

38 T A B A

39 A Alokasi dan ealisasi APB Alokasi Anggaran (p) ealisasi Keuangan (p) % Keuangan , , ,75 Alokasi Anggaran (p) ealisasi Keuangan (p) % Keuangan , ,3 Alokasi Anggaran (p) ealisasi Keuangan (p) % Keuangan , , , , , , , , , ,44 A B T * : Angka Sementara Posisi Oktober 4 Sumber : Setditjen Perhubungan arat, 4 Total 3 4* Program LLASP 3 Program LLAJ TA POAM/KEIA O * Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

40 A Program Pembangunan LLAJ TA. KEIA EMBAA LLAJ TA AAA LOKASI : POVISI SMT SMBE AA : APB/APBP ILAI : p. 5,557,575, IS BELAJA : Belanja Mengikat : Belanja Pegawai sebesar p. Belanja Barang Sebesar p. Belanja Tidak Mengikat : Belanja Barang sebesar p. 48,5,, Belanja Modal Sebesar p. 5,9,75,, engan incian Kegiatan Meliputi : Pembangunan Fasilitas Kes. LLAJ meliputi; Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan sebanyak 4. M sebesar p.,,,, Pengadaan dan Pemasangan uard ail sebanyak.9 M sebesar p.,995,,, Pengadaan dan Pemasangan ambu Lalu Lintas sebanyak 5 B sebesar p. 59,75,, Pengadaan dan Pemasangan Paku Jalan sebanyak B sebesar p. 5,,, Pengadaan dan Pemasangan elineator sebanyak B sebesar p. 45,,, Pengadaan dan Pemasangan Warning Light Tenaga Surya sebanyak sebesar p.,,, Pengadaan Paket Penghargaan Kota Pemenang WT sebanyak PKT sebesar p.,,, Manajemen & ekayasa Lalu Lintas sebanyak PKT sebesar p. 5,, Belanja Modal peralatan dan Mesin sebesar p. 4,,, B A T Sumber : Setditjen Perhubungan arat, 4 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

41 A Program Pembangunan LLASP TA. KEIA EMBAA LLASP TA AAA LOKASI : POVISI SMEA TAA SMBE AA : APB/APBP ILAI : p ,IS BELAJA : Belanja Mengikat : Belanja Pegawai sebesar p., Belanja Barang Sebesar p., Belanja Tidak Mengikat : Belanja Barang sebesar p. 34.., engan incian Kegiatan Meliputi : Program Penyelenggaraan Pimpinan Kenegaraan dan Kepemerintahan sebesar p. 34.., Belanja Modal Sebesar p , engan incian Kegiatan Meliputi : Pembangunan ermaga anau, meliputi: Pembangunan ermaga oo Sipinggan di ainggolan Thp III di Kabupaten Samosir dengan volume paket sebesar p , B A T Sumber : Setditjen Perhubungan arat, 4 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

42 A Program Pembangunan LLAJ TA. KEIA EMBAA LLAJ TA AAA LOKASI : POVISI SMT SMBE AA : APB/APBP ILAI : p. 5,64,935,,IS BELAJA : Belanja Mengikat : Belanja Pegawai sebesar p. Belanja Barang Sebesar p. Belanja Tidak Mengikat : Belanja Barang sebesar p.,8,685,, Belanja Modal Sebesar p. 4,434,5,, engan incian Kegiatan Meliputi : Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan sepanjang, M sebesar p. 6,,, Pengadaan dan Pemasangan uard ail sepanjang,68 M sebesar p.,764,,, Pengadaan dan Pemasangan ambu Lalu Lintas (75 x 75) sebanyak 5 B sebesar p. 37,75,, Pemasangan Paku Marka sebanyak 5 B sebesar p. 3,,, Pengadaan dan Pemasangan elineator sebanyak, B sebesar p. 89,5,, Pengadaan dan Pemasangan Warning Light Tenaga Surya sebanyak 5 nit sebesar p. 85,,, MLL pada lokasi rawan kecelakaan (termasuk supervisi) sebanyak Paket sebesar p. 375,,, Program rehabilitasi & pemeliharaan prasarana dan fasilitas serta keselamatan LLAJ sebanyak paket sebesar p. 5,,, T B A Sumber : Setditjen Perhubungan arat, 4 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

43 A Program Pembangunan LLASP TA. KEIA EMBAA LLASP TA AAA LOKASI : POVISI SMEA BA SMBE AA : APB/APBP ILAI : p ,IS BELAJA : Belanja Mengikat : Belanja Pegawai sebesar p. Belanja Barang Sebesar p. Belanja Tidak Mengikat : Belanja Barang sebesar p. 34.., Belanja Modal Sebesar p , engan incian Kegiatan Meliputi : Pembangunan ermaga Penyeberangan sebanyak PKT sebesar p , Pengadaan Kapal Perintis dan Bus Air sebanyak sebesar p. 5..., B A T Sumber : Setditjen Perhubungan arat, 4 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

44 A Program Pembangunan LLAJ TA. KEIA EMBAA LLAJ TA AAA LOKASI : POVISI SMEA TAA SMBE AA : APB/APBP ILAI : p. 4,59,877,,IS BELAJA : Belanja Mengikat : Belanja Pegawai sebesar p. Belanja Barang Sebesar p. Belanja Tidak Mengikat : Belanja Barang sebesar p.,68,34,, engan incian Kegiatan Meliputi : Pengadaan an Pemasangan Fasilitas Keselamatan LLAJ (Pemberian Penghargaan Pemenang WT di (satu) Kota) p.,,, Sosialisasi an Promosi Bidang LLAJ p. 73,6,, Subsidi Operasional Angkutan Jalan p.,37,8,, Pengembangan Sistem Informasi an Komunikasi Bidang LLAJ p. 5,,, Layanan Perkantoran Bidang LLAJ p. 376,94,, Belanja Modal Sebesar p.,5,537,, engan incian Kegiatan Meliputi : Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan Jalan p. 6,5,537,, Pembangunan Area Traffic Controll System (CS) Kota Medan p. 3.,,, ehabilitasi Fasilitas Keselamatan Jalan p.,,, Peningkatan/ehabilitasi Terminal Kab. Simalungun p.,5,,, Layanan Perkantoran Bidang LLAJ p. 3,,, T B A Sumber : Setditjen Perhubungan arat, 4 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

45 A KEIA EMBAA LLASP TA AAA LOKASI : POVISI SMEA TAA SMBE AA : APB/APBP ILAI : p ,is BELAJA : Belanja Mengikat : Belanja Pegawai sebesar p. Belanja Barang Sebesar p. Belanja Tidak Mengikat : Belanja Barang sebesar p , engan incian Kegiatan Meliputi: Layanan Perkantoran Bidang LLASP sebesar p. 34.., Pembangunan Pelabuhan Sungai dengan volume 4 paket sebesar p , Belanja Modal Sebesar p..., engan incian Kegiatan Meliputi : Belanja Modal Peralatan & Mesin dengan volume T sebesar p..., B A Program Pembangunan LLASP TA. T Sumber : Setditjen Perhubungan arat, 4 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

46 A KEIA EMBAA LLAJ TA AAA 3 LOKASI : POVISI SMEA TAA SMBE AA : APB/APBP ILAI : p ,IS BELAJA : Belanja Mengikat : Belanja Pegawai sebesar p. Belanja Barang Sebesar p. Belanja Tidak Mengikat : Belanja Barang sebesar p...85., engan incian Kegiatan Meliputi : Pembangunan Area Traffic Control System (CS) p. 5..., ehabilitasi Fasilitas Keselamtan LLAJ p..., Pembangunan Terminal Kab Simalungun Tahap I (termasuk supervisi) p..5.., Sosialisasi dan Promosi Bidang LLAJ p , Subsidi Operasional Angkutan Jalan p..54.., Pengembangan Sistem Informasi dan Komunikasi Bidang LLAJ p. 5.., Layanan Perkantoran Bidang LLAJ p , Belanja Modal Sebesar p. 7..., engan incian Kegiatan Meliputi : Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan Jalan p. 7..., B A Program Pembangunan LLAJ TA. 3 T Sumber : Setditjen Perhubungan arat, 4 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

47 A A KEIA EMBAA LLASP TA AAA 4 LOKASI : POVISI SMEA TAA SMBE AA : APB/APBP ILAI : p ,AIA : Layanan Perkantoran Bidang LLASP sebesar p , Pengadaan otebook dengan Volume nit sebesar p..., Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan dengan Volume Paket sebesar p...., Pembangunan Pelabuhan Sungai dengan Volume Paket sebesar p , ehabilitasi Pelabuhan anau dengan Volume Paket sebesar p , ehabilitasi Pelabuhan Sungai dengan Volume Paket sebesar p , ehabilitasi Pelabuhan Penyeberangan dengan Volume 4 Paket sebesar p , B Program Pembangunan LLASP TA. 4 3 T Sumber : Setditjen Perhubungan arat, 4 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

48 A Program Pembangunan LLAJ TA. 4 3 A KEIA EMBAA LLAJ TA AAA 4 LOKASI : POVISI SMEA TAA SMBE AA : APB/APBP ILAI : p ,AIA : Pengadaan dan Pemasangan CS dengan Volume Paket sebesar p , Layanan Perkantoran Bidang LLAJ sebesar p , Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Keselamatan LLAJ dengan Volume 7 Paket sebesar p , Subsidi Operasional Angkutan Jalan dengan Volume Paket sebesar p , Pengembangan Sistem Informasi dan Komunikasi dengan Volume Paket sebesar p. 5.., B T Sumber : Setditjen Perhubungan arat, 4 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

49 B 9,49 43,87 3, 3,5,47 38, 8,44 98,58 3,43 8,43 9,9 558,76 8, 565,5 333,8 33, 589, ,99 386,3 39, 363,7 349,8 35,3 374,49 344,36 37,54 36,44 355,97 66,6 9,33 74,35 464,66 483,96 8,4 A (alam Juta upiah) 5.94,97 46,38 48,74 393,65 398,95 4,7 45,53 38,89 357, 373,96 363,4 399,86 655, 837,44 68,95 485,97 499,3 73,85 T Provinsi Sumatera tara Kab. Asahan Kab. airi Kab. Tanah Karo Kab. Labuhan Batu Kab. Mandailing atal Kab. ias Kab. Simalungun Kab. Tapanuli Selatan Kab. Tapanuli Tengah Kab. Tapanuli tara Kab. Toba Samosir Kota Binjai Kota Medan Kota Pematang Siantar Kota Sibolga Kota Tanjung Balai Kota Tebing Tinggi TA EIMA O. A AK Bidang Transportasi arat () Alokasi AK Keselamatan Bidang Keselamatan Transportas arat Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4 43,7 557,63 4,4 44,99 6, 63, 46,58 44,7 437,68 55,8 444,73 5,78 486,7 475,73 46,84 533,

50 3 9.63,98 53, 35,9 399,48 365,38 49, 36,8 4,88 335, 337,97 346,4 338,3 354,36 395,88 37,39 5,46 356,63 54,4 385,46 395,65 4,5 453,9 443,88 4,66 335, 367,53 35,43 345,59 438,7 43,5 4,7 5,65 479,43 4, 434,65 436,5 49,56 67,77 436,47 394,74 45,4 433,6 43,9 444,44 63,4 67,37 4.4,4 5.44, ,33 A B 363,5 4, 5,46, 7,58 6,97 63,74 9,99 89,68 9, 4,8 5,6 3,59 37, 337,4 6,39 4 (alam Juta upiah) 5 T Sumber : Setditjen Perhubungan arat, 4 9 Kota Padang Sidimpuan Kab. Pakpak Bharat Kab. ias Selatan Kab. umbang asundutan 3 Kab. Serdang Bedagai 4 Kab. Samosir 5 Kab. Batu Bara 6 Kab. Padang Lawas 7 Kab. Padang Lawas tara 8 Kab. Labuhan Batu Selatan 9 Kab. Labuhan Batu tara 3 Kab. ias tara 3 Kab. ias Barat 3 Kota unung Sitoli 33 Kab. eli Serdang 34 Kab. Langkat Sumber : Setditjen Perhubungan arat, TOTAL TA EIMA O. A Alokasi AK Keselamatan Bidang Keselamatan Transportas arat AK Bidang Transportasi arat () Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

51 A A B T Profil dan Kinerja Perhubungan arat 4

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A A T A A A Sekilas Kondisi eografis A Provinsi Sulawesi Barat yang beribukota di Mamuju terletak antara o2' sampai 3o38' Lintang Selatan dan 8o43'5'' sampai 9o54'3'' Bujur Timur, yang berbatasan dengan

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis (1)

Sekilas Kondisi Geografis (1) A A A A Sekilas Kondisi eografis () A Sumatera tara mempunyai luas daratan sebesar 7.68 km² yang terbagi atas: Pesisir Timur, Pegunungan Bukit Barisan, Pesisir Barat, dan Kepulauan ias. Pesisir timur merupakan

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A B T A B Sekilas Kondisi eografis Propinsi yang dibentuk berdasarkan no. 9 tahun 967 Tentang Pembentukan Propinsi Bengkulu (Lembaran egara Tahun 967 omor 9, Tambahan Lembaran egara omor 2828). A itinjau

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT B A BA B A BA BA Sekilas Kondisi eografis Sulawesi Barat adalah provinsi hasil pemekaran dari provinsi Sulawesi Selatan. Provinsi yang dibentuk pada 5 Oktober 24 ini berdasarkan o. 26 Tahun 24. Ibukotanya

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A B T A B Sekilas Kondisi eografis Jambi berasal dari kata Jambe yang dalam bahasa berarti Pinang. Menurut sejarah, nama Jambi kemungkinan besar saat Tanah Pilih dijadikan tapak pembangunan Kerajaan

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A B T A B Sekilas Kondisi eografis A Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta pulaupulau kecil

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A B A T A B A A Sekilas Kondisi eografis A Kepulauan iau merupakan salah satu provinsi di Indonesia. Provinsi Kepulauan iau berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja di sebelah utara; Malaysia dan provinsi

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A B A T A B A A Sekilas Kondisi eografis A orontalo adalah provinsi yang ke32 di Indonesia. Sebelumnya orontalo merupakan wilayah Kabupaten orontalo dan Kota Madya orontalo di Sulawesi tara. Seiring

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A B T A B Sekilas Kondisi eografis A Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Sumatera dengan Padang sebagai ibu kotanya. Sesuai dengan namanya, wilayah provinsi

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A B A T A B A A Sekilas Kondisi eografis A Aceh adalah provinsi paling barat di Indonesia. Aceh memiliki otonomi yang diatur tersendiri, berbeda dengan kebanyakan provinsi lain di Indonesia, karena alasan

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A B A T A B A A Sekilas Kondisi eografis A Maluku tara adalah salah satu provinsi di Indonesia. Provinsi yang biasa disingkat sebagai "Malut" ini terdiri dari beberapa pulau di Kepulauan Maluku. Batas

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis A A A A Sekilas Kondisi eografis A Propinsi yang dibentuk berdasarkan no. 9 tahun 967 Tentang Pembentukan Propinsi Bengkulu (Lembaran egara Tahun 967 omor 9, Tambahan Lembaran egara omor 2828). A itinjau

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis A A A A Sekilas Kondisi eografis A Jambi berasal dari kata Jambe yang dalam bahasa berarti Pinang. Menurut sejarah, nama Jambi kemungkinan besar saat Tanah Pilih dijadikan tapak pembangunan Kerajaan Jambi,

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T B A T B A Sekilas Kondisi eografis A KI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan Kerajaan Sunda yang bernama Sunda Kalapa, berlokasi di muara Sungai Ciliwung. Ibu kota Kerajaan Sunda

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis A A A A Sekilas Kondisi eografis A A Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta pulaupulau kecil

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT A A A A A Sekilas Kondisi eografis A KI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan Kerajaan Sunda yang bernama Sunda Kalapa, berlokasi di muara Sungai Ciliwung. Ibu kota Kerajaan Sunda yang

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A A T A A A Sekilas Kondisi eografis A Sulawesi Tengah adalah sebuah provinsi di Indonesia yang beribukotakan Palu. Kota ini terletak di Teluk Palu dan terbagi dua oleh Sungai Palu yang membujur dari

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT B A BA B A BA BA Sekilas Kondisi eografis orontalo adalah provinsi yang ke32 di Indonesia. Sebelumnya orontalo merupakan wilayah Kabupaten orontalo dan Kota Madya orontalo di Sulawesi tara. Seiring dengan

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis A B A A B A Sekilas Kondisi eografis A A Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Sumatera dengan Padang sebagai ibu kotanya. Sesuai dengan namanya, wilayah provinsi

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis A A A A Sekilas Kondisi eografis A A Kepulauan iau merupakan salah satu provinsi di Indonesia. Provinsi Kepulauan iau berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja di sebelah utara; Malaysia dan provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT B A BA B A BA BA Sekilas Kondisi eografis A Kalimantan Tengah adalah nama salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah adalah Palangkaraya. Kalimantan

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT B A BA B A BA BA Sekilas Kondisi eografis Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Ibu kotanya adalah Banjarmasin. Provinsi ini mempunyai kabupaten

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT A A A A A Sekilas Kondisi eografis A Maluku tara adalah salah satu provinsi di Indonesia. Provinsi yang biasa disingkat sebagai "Malut" ini terdiri dari beberapa pulau di Kepulauan Maluku. Batas Wilayah

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T T Sekilas Kondisi eografis Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Ibu kotanya adalah Banjarmasin. Provinsi ini mempunyai kabupaten dan kota. P Kalimantan

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis A A A A Sekilas Kondisi eografis A A iau adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian tengah pulau Sumatera. Pada awal kemerdekaan Indonesa, wilayah Kesultanan Siak Sri Inderapura dan esidentie

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT A A A A A Sekilas Kondisi eografis A Papua Barat adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian barat Pulau Papua. Ibukotanya adalah Manokwari. ama provinsi ini sebelumnya adalah Irian Jaya Barat

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A B T A B Sekilas Kondisi eografis A Sulawesi Tenggara awalnya merupakan nama salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara dengan Kendari sebagai ibukota kabupaten. Sulawesi Tenggara ditetapkan

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis A A A A Sekilas Kondisi eografis A Aceh adalah provinsi paling barat di Indonesia. Aceh memiliki otonomi yang diatur tersendiri, berbeda dengan kebanyakan provinsi lain di Indonesia, karena alasan sejarah.

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A B A T A B A A Sekilas Kondisi eografis Lampung adalah sebuah provinsi paling selatan di Pulau Sumatera, Indonesia. i sebelah utara berbatasan dengan Bengkulu dan Sumatera Selatan. A Provinsi Lampung

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A T A Sekilas Kondisi eografis A Maluku adalah salah satu provinsi tertua di Indonesia. Maluku atau yang lebih dikenal secara internasional dengan sebutan Moluccas berbatasan dengan Laut Seram di sebelah

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT A A A A A Sekilas Kondisi eografis () A aerah Istimewa Yogyakarta adalah aerah Istimewa setingkat provinsi di Indonesia yang merupakan peleburan bekas (egara) Kesultanan Yogyakarta dan [egara] Kadipaten

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis A A A A Sekilas Kondisi eografis A A Sumatera Selatan adalah salah satu provinsi Indonesia yang terletak di bagian selatan Pulau Sumatera. Provinsi ini beribukota di Palembang. Secara geografis provinsi

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A B A T A B A A Sekilas Kondisi eografis A Sumatera Selatan adalah salah satu provinsi Indonesia yang terletak di bagian selatan Pulau Sumatera. Provinsi ini beribukota di Palembang. Secara geografis

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis B A BA BA B A BA BA BA BA Sekilas Kondisi eografis usa Tenggara Barat adalah nama salah satu provinsi di Indonesia Sesuai dengan namanya, provinsi ini meliputi bagian barat Kepulauan usa Tenggara. ua pulau

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A B A T A B A A Sekilas Kondisi eografis B A iau adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian tengah pulau Sumatera. Pada awal kemerdekaan Indonesa, wilayah Kesultanan Siak Sri Inderapura

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT A A A A A Sekilas Kondisi eografis A Banten mempunyai luas wilayah sebesar 9.60,70 km² berdasarkan ndangndang epublik Indonesia omor 2 tahun 2000. Provinsi Banten terdiri dari 4 kota, 4 kabupaten, 55 kecamatan,

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT A A A A A Sekilas Kondisi eografis Maluku adalah salah satu provinsi tertua di Indonesia. Maluku atau yang lebih dikenal secara internasional dengan sebutan Moluccas berbatasan dengan Laut Seram di sebelah

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis (1)

Sekilas Kondisi Geografis (1) T B A T B A Sekilas Kondisi eografis () A aerah Istimewa Yogyakarta adalah aerah Istimewa setingkat provinsi di Indonesia yang merupakan peleburan bekas (egara) Kesultanan Yogyakarta dan [egara] Kadipaten

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT A A A A A Sekilas Kondisi eografis A Sulawesi Tengah adalah sebuah provinsi di Indonesia yang beribukotakan Palu. Kota ini terletak di Teluk Palu dan terbagi dua oleh Sungai Palu yang membujur dari Lembah

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T B A T B A Sekilas Kondisi eografis B A Banten mempunyai luas wilayah sebesar 9.662,92 km² berdasarkan ndangndang epublik Indonesia omor 2 tahun 2. Provinsi Banten terdiri dari 4 kota, 4 kabupaten, 56

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT A A A A A Sekilas Kondisi eografis Sulawesi Tenggara awalnya merupakan nama salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara dengan Kendari sebagai ibukota kabupaten. Sulawesi Tenggara ditetapkan

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT A A A A A Sekilas Kondisi eografis A Kalimantan Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Kalimantan dan beribukotakan Pontianak. Luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat adalah 46.87

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis A B A B Sekilas Kondisi eografis Lampung adalah sebuah provinsi paling selatan di Pulau Sumatera, Indonesia. i sebelah utara berbatasan dengan Bengkulu dan Sumatera Selatan. A Provinsi Lampung dengan ibukota

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT B A BA B A BA BA Sekilas Kondisi eografis Kalimantan Timur atau biasa disingkat Kaltim adalah sebuah provinsi Indonesia di Pulau Kalimantan bagian ujung timur yang berbatasan dengan Malaysia. Kalimantan

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A B A T A B A A Sekilas Kondisi eografis Sulawesi Selatan adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan Sulawesi. Ibu kotanya adalah Makassar, dahulu disebut jungpandang. B A Provinsi

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T B A T B A A Sekilas Kondisi eografis B Jawa Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kotanya berada di Kota Bandung. Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T B A T B A Sekilas Kondisi eografis A Kalimantan Timur atau biasa disingkat Kaltim adalah sebuah provinsi Indonesia di Pulau Kalimantan bagian ujung timur yang berbatasan dengan Malaysia, Kalimantan Tengah,

Lebih terperinci

Provinsi Sumatera Utara: Demografi

Provinsi Sumatera Utara: Demografi Fact Sheet 02/2015 (28 Februari 2015) Agrarian Resource Center ARC Provinsi Sumatera Utara: Demografi Provinsi Sumatera Utara adalah provinsi peringkat ke-4 di Indonesia dari sisi jumlah penduduk. Pada

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A B A T A B A A Sekilas Kondisi eografis A Provinsi Sulawesi tara adalah wilayah provinsi di ujung utara Pulau Sulawesi, berbatasan langsung dengan egara Filipina. Provinsi ini memiliki latar belakang

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T B T B Sekilas Kondisi eografis Kalimantan Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Kalimantan dan beribukotakan Pontianak. Luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat adalah 47.7 km²

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T T Sekilas Kondisi eografis Kalimantan Tengah adalah nama salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah adalah Palangkaraya. Kalimantan Tengah

Lebih terperinci

Lampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah)

Lampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah) LAMPIRAN Lampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut / Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah) / 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 Nias 3.887.995 4.111.318 13.292.683.44 14. 046.053.44

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT A A A A A Sekilas Kondisi eografis A Jawa arat adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kotanya berada di Kota andung. Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa arat merupakan Provinsi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha pertanian (0,74 juta rumah tangga) di Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. usaha pertanian (0,74 juta rumah tangga) di Sumatera Utara. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian merupakan basis utama perekonomian nasional. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih menggantungkan hidupnya pada

Lebih terperinci

Sejak tahun 2008, tingkat kemiskinan terus menurun. Pada 2 tahun terakhir, laju penurunan tingkat kemiskinan cukup signifikan.

Sejak tahun 2008, tingkat kemiskinan terus menurun. Pada 2 tahun terakhir, laju penurunan tingkat kemiskinan cukup signifikan. Jiwa (Ribu) Persentase (%) 13 12.5 12 11.5 11 10.5 10 9.5 9 8.5 8 12.55 11.51 11.31 11.33 10.41 10.39 9.85 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Tingkat Kemiskinan Sejak tahun 2008, tingkat kemiskinan terus

Lebih terperinci

SETDITJEN PERHUBUNGAN DARAT

SETDITJEN PERHUBUNGAN DARAT Sekilas Kondisi Geografis Papua Barat adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian barat Pulau Papua. Ibukotanya adalah Manokwari. Nama provinsi ini sebelumnya adalah Irian Jaya Barat yang

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT A A A A A Sekilas Kondisi eografis Provinsi Sulawesi tara adalah wilayah provinsi di ujung utara Pulau Sulawesi, berbatasan langsung dengan egara Filipina. Provinsi ini memiliki latar belakang sejarah

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A A T A A A Sekilas Kondisi eografis Papua adalah sebuah provinsi terluas Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Papua atau bagian paling timur West ew uinea (Irian Jaya). Belahan timurnya merupakan

Lebih terperinci

SETDIJEN PERHUBUNGAN DARAT

SETDIJEN PERHUBUNGAN DARAT Sekilas Kondisi Geografis Provinsi Kalimantan Utara merupakan Provinsi ke-34 di Indonesia dan merupakan provinsi termuda dari seluruh Provinsi yang ada di Indonesia. Letak Geografis Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014

TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 21/03/12/Th. XVIII, 2 Maret 2015 TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan

Lebih terperinci

SUATU TINJAUAN KEBIJAKAN ALOKASI BELANJA 3 (TIGA) BIDANG UTAMA (SOSIAL BUDAYA, INFRASTRUKTUR, EKONOMI) UNTUK 25 KABUPATEN DAN KOTA PADA RAPBD TA

SUATU TINJAUAN KEBIJAKAN ALOKASI BELANJA 3 (TIGA) BIDANG UTAMA (SOSIAL BUDAYA, INFRASTRUKTUR, EKONOMI) UNTUK 25 KABUPATEN DAN KOTA PADA RAPBD TA Karya Tulis SUATU TINJAUAN KEBIJAKAN ALOKASI BELANJA 3 (TIGA) BIDANG UTAMA (SOSIAL BUDAYA, INFRASTRUKTUR, EKONOMI) UNTUK 25 KABUPATEN DAN KOTA PADA RAPBD TA. 2006 PROVINSI SUMATERA UTARA Murbanto Sinaga

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN MELALUI PENYEDIA DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN PROVINSI SUMATERA UTARA

RENCANA UMUM PENGADAAN MELALUI PENYEDIA DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN PROVINSI SUMATERA UTARA RENCANA UMUM PENGADAAN MELALUI PENYEDIA DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN PROVINSI SUMATERA UTARA NO. 1 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Perbaikan Kamar mandi Kantor Dinas Tarukim Sumut Jasa

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PRAKTIK LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat UPT Medan Utara/ Dinas Pendapatan Sumatera Utara

BAB II DESKRIPSI LOKASI PRAKTIK LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat UPT Medan Utara/ Dinas Pendapatan Sumatera Utara BAB II DESKRIPSI LOKASI PRAKTIK LAPANGAN MANDIRI A. Sejarah Singkat UPT Medan Utara/ Dinas Pendapatan Sumatera Utara Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara pada awalnya mengurusi pengelolaan pajak dan

Lebih terperinci

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PERSEBARAN PENDUDUK PROVINSI SUMATERA UTARA BERDASARKAN HASIL SENSUS PENDUDUK TAHUN 2010 Oleh Mbina Pinem *

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PERSEBARAN PENDUDUK PROVINSI SUMATERA UTARA BERDASARKAN HASIL SENSUS PENDUDUK TAHUN 2010 Oleh Mbina Pinem * ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PERSEBARAN PENDUDUK PROVINSI SUMATERA UTARA BERDASARKAN HASIL SENSUS PENDUDUK TAHUN 2010 Oleh Mbina Pinem * Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan persebaran

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%.

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%. BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor perikanan memberikan kontribusi terhadap PDRB sektor pertanian di Provinsi Sumatera Utara tahun 2010 s/d 2014 mengalami peningkatan yang signifikan, dimana

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT A A A A A Sekilas Kondisi eografis Papua adalah sebuah provinsi terluas Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Papua atau bagian paling timur West ew uinea (Irian Jaya). Belahan timurnya merupakan

Lebih terperinci

dan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sumatera Utara

dan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sumatera Utara Sebelum Dinas berdiri sendiri sebagai instansi tersendiri, Pengelolaan Pajak dan Pendapatan Daerah adalah merupakan salah satu bagian yang berada di bawah Biro Keuangan yang bernaung pada Sekretariat Kantor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena pupuk kimia lebih mudah diperoleh dan aplikasinya bagi tanaman

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena pupuk kimia lebih mudah diperoleh dan aplikasinya bagi tanaman BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penggunaan pupuk pada tanah pertanian terutama pupuk kandang telah di mulai berabad abad yang silam sesuai dengan sejarah pertanian. Penggunaan senyawa kimia sebagai pupuk

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 31/05/12/Thn. XX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi

Lebih terperinci

SETDIJEN PERHUBUNGAN DARAT

SETDIJEN PERHUBUNGAN DARAT Sekilas Kondisi Geografis Nusa Tenggara Barat adalah nama salah satu provinsi di Indonesia Sesuai dengan namanya, provinsi ini meliputi bagian barat Kepulauan Nusa Tenggara. Dua pulau terbesar di provinsi

Lebih terperinci

Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Doc. No 1 Revised Date Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Pengembangan Data Perhubungan Darat Propinsi Sumatera Utara 1 KONDISI WILAYAH DAFTAR ISI 2 3 KONDISI TRANSPORTASI JALAN

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT A A A A A Sekilas Kondisi eografis A TT merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari.9 pulau, pulau diantaranya sudah mempunyai nama dan sisanya sampai saat ini belum mempunyai nama. pulau dihuni dan.5

Lebih terperinci

KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 1 LU - 4 LU Garis Bujur : BT

KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 1 LU - 4 LU Garis Bujur : BT KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 1 LU - 4 LU Garis Bujur : 98-100 BT B. Batas Wilayah Batas Barat : Propinsi Nangroe Aceh Darussalam Batas Timur : Selat Malaka, Propinsi Sumatera Barat Batas

Lebih terperinci

INVESTASI : Rp 4,1 triliun

INVESTASI : Rp 4,1 triliun LOKASI : KAB. DELI SERDANG DAN KAB. SERDANG BEDAGAI PANJANG TRASE = 61,80 KM a. SEGMEN MEDAN KUALA NAMU = 17,80 KM b. SEGMEN PARBARAKAN TEBING TINGGI = 44,00 KM PROGRES LAHAN = 86,32 % (448,55 Ha) Status

Lebih terperinci

Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Doc. No 1 Revised Date Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Pengembangan Data Perhubungan Darat Propinsi Sulawesi Barat 1 KONDISI WILAYAH DAFTAR ISI 2 3 KONDISI TRANSPORTASI JALAN

Lebih terperinci

Sumatera Utara. Rumah Balai Batak Toba

Sumatera Utara. Rumah Balai Batak Toba , Laporan Provinsi 105 Sumatera Rumah Balai Batak Toba Rumah Balai Batak Toba adalah rumah adat dari daerah Sumatera. Rumah ini terbagi atas dua bagian, yaitu jabu parsakitan dan jabu bolon. Jabu parsakitan

Lebih terperinci

LANGKAH DAN STRATEGI. Paparan Bupati Batu Bara. Pada Tanggal 08 Januari 2015 di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian R.

LANGKAH DAN STRATEGI. Paparan Bupati Batu Bara. Pada Tanggal 08 Januari 2015 di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian R. LANGKAH DAN STRATEGI Percepatan Ketersediaan Lahan dan Infrastruktur Pendukung dalam Kerangka SISLOGNAS Pembangunan Pelabuhan Internasional di Kuala Tanjung Kabupaten Batu Bara Paparan Bupati Batu Bara

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Luas Panen dan Produksi Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun

Lampiran 1. Data Luas Panen dan Produksi Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun Lampiran 1 Data Luas Panen dan Produksi Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2012 Kabupaten/Kota Luas Panen (ha) Produksi (ton) Rata-rata Produksi (kw/ha) Nias 9449 30645 32.43 Mandailing Natal 37590

Lebih terperinci

Disampaikan Oleh: SAUT SITUMORANG Staf Ahli Mendagri Bidang Pemerintahan

Disampaikan Oleh: SAUT SITUMORANG Staf Ahli Mendagri Bidang Pemerintahan KEMENTERIAN DALAM NEGERI Disampaikan Oleh: SAUT SITUMORANG Staf Ahli Mendagri Bidang Pemerintahan Medan, 3 April 2013 Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 150 ayat (1) dan

Lebih terperinci

KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PAPARAN USULAN REVISI KA WASAN H UTAN P ROVINSI SUMATERA UTARA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA JA NUARI 2010 KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA No Fungsi Hutan TGHK (1982) RTRWP (2003) 1 2 3 4 5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan

PENDAHULUAN. diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan 12 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan Lautan Hindia, mempunyai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tanaman dagang yang sangat menguntungkan, dengan masukan (input) yang

I. PENDAHULUAN. tanaman dagang yang sangat menguntungkan, dengan masukan (input) yang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kacang tanah merupakan tanaman palawija yang secara ekonomis berperan penting bagi kehidupan manusia. Selain itu, juga dapat dijadikan bahan baku industri. Sebagai sumber

Lebih terperinci

KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : LU LS Garis Bujur : 106º º58 18

KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : LU LS Garis Bujur : 106º º58 18 KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 5 19 12 LU - 6 23 54 LS Garis Bujur : 106º22 42-106º58 18 B. Batas Wilayah Batas Barat : Propinsi Banten Batas Timur : Propinsi Jawa Barat Batas Utara : Laut

Lebih terperinci

P E N G U M U M A N Nomor : /DBM-PE/ /2012

P E N G U M U M A N Nomor : /DBM-PE/ /2012 P E N G U M U M A N Nomor : /DBM-PE/ /2012 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara merencanakan akan menyelenggarakan Pengadaan Barang dan Jasa dengan Sumber Dana

Lebih terperinci

1.1. Lokasi dan Keadaan Geografis

1.1. Lokasi dan Keadaan Geografis Provinsi Sumatera Utara berada di bagian barat Indonesia, terletak pada 1º - 4º LU dan 98º - 100º BT. Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Aceh, sebelah timur dengan Malaysia di Selat Malaka, Sebelah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tabel Daftar Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

Lampiran 1. Tabel Daftar Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Lampiran 1 Tabel Daftar Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara No. Kabupaten No. Kota 1. Kabuapaten Asahan 1. Kota Binjai 2. Kabuapaten Batubara 2. Kota Gunung Sitoli 3. Kabuapaten Dairi

Lebih terperinci

REKAPITULASI LAPORAN REALISASI PENYERAPAN ANGGARAN DIPA (Format Excel) BULAN APRIL TAHUN 2012

REKAPITULASI LAPORAN REALISASI PENYERAPAN ANGGARAN DIPA (Format Excel) BULAN APRIL TAHUN 2012 REKAPITULASI LAPORAN REALISASI PENYERAPAN ANGGARAN DIPA (Format Excel) BULAN APRIL TAHUN 2012 TOTAL TOTAL 1. Pengadilan Tinggi Agama Medan 10,685,722,000 1,775,558,955 0.16616 850,586,250 8% 2,626,145,205

Lebih terperinci

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 No. 29/05/12/Thn. XX, 5 Mei 2017 IPM PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 MEMASUKI KATEGORI TINGGI Pembangunan manusia di Sumatera

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tantangan, menyesuaikan diri dalam pola dan struktur produksi terhadap

I. PENDAHULUAN. tantangan, menyesuaikan diri dalam pola dan struktur produksi terhadap I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Suhardiyono (1992), dalam rangka membangun pertanian tangguh para pelaku pembangunan pertanian perlu memiliki kemampuan dalam memanfaatkan segala sumberdaya secara

Lebih terperinci

KEMISKINAN ASAHAN TAHUN 2015

KEMISKINAN ASAHAN TAHUN 2015 BPS KABUPATEN ASAHAN No. 02/10/1208/Th. XIX, 24 Oktober 2016 KEMISKINAN ASAHAN TAHUN 2015 Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Asahan tahun 2015 sebanyak 85.160 jiwa (12,09%), angka ini bertambah sebanyak

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial

Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Available online http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jupiis Analisis Pertumbuhan Dan Persebaran Penduduk Provinsi Sumatera Utara Berdasarkan Hasil Sensus Penduduk

Lebih terperinci

Tabel 1.1. Daftar Surplus/Defisit Laporan Realisasi APBD Kabupaten/Kota T.A (dalam jutaan rupiah)

Tabel 1.1. Daftar Surplus/Defisit Laporan Realisasi APBD Kabupaten/Kota T.A (dalam jutaan rupiah) LAMPIRAN 1 Tabel 1.1. Daftar Surplus/Defisit Laporan Realisasi APBD Kabupaten/Kota T.A 2011-2014 (dalam jutaan rupiah) Surplus/Defisit APBD DAERAH 2011 2012 2013 2014 Kab. Nias -58.553-56.354-78.479-45.813

Lebih terperinci

2.1 KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA UTARA

2.1 KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA UTARA Bangun Purba KE L. PAKAM Kotarih Galang Pantai Cermin Perbaungan Dolok Masihul Sipis-pis Teluk Mengkudu KEC. SEI RAMPAH Dolok Merawan KE P. SIANTAR KOTA TEBING TINGGI Tebing Tinggi Tanjung Beringin Bandar

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 50/08/12/Th. XVIII, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 147.810 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 33.896 TON,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1 Jadwal dan Waktu Penelitian

LAMPIRAN. Lampiran 1 Jadwal dan Waktu Penelitian LAMPIRAN Lampiran 1 Jadwal dan Waktu Penelitian 2015 Tahapan Penelitian Januari Jan-Mei Jun-Sep Oktober Pengajuan proposal skripsi Penyetujuan proposal skripsi Penyelesaian proposal skripsi Bimbingan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penganggaran pada dasarnya mempunyai manfaat yang sama

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penganggaran pada dasarnya mempunyai manfaat yang sama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan penganggaran pada dasarnya mempunyai manfaat yang sama dengan kegiatan perencanaan, koordinasi, dan pengawasan. Penganggaran juga merupakan komitmen resmi

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sistem Administrasi. Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sistem Administrasi. Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara pada awalnya mengurusi

Lebih terperinci

Profil Balai Wilayah Sungai Sumatera II DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

Profil Balai Wilayah Sungai Sumatera II DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Profil Balai Wilayah Sungai Sumatera II DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DaftarIsi A. Informasi Umum 1 B. Potensi dan Prasarana Sumber Daya Air 1. Sungai 2 2. Danau 4 3. Bendungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pariwisata dan kebudayaan merupakan salah satu sektor yang sangat potensial dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pariwisata dan kebudayaan merupakan salah satu sektor yang sangat potensial dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata dan kebudayaan merupakan salah satu sektor yang sangat potensial dan perlu mendapat perhatian yang baik bagi pemerintah daerah untuk keberlangsungan

Lebih terperinci