Sekilas Kondisi Geografis

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sekilas Kondisi Geografis"

Transkripsi

1 T A B A

2 T A B A

3 A Sekilas Kondisi eografis A orontalo adalah provinsi yang ke32 di Indonesia. Sebelumnya orontalo merupakan wilayah Kabupaten orontalo dan Kota Madya orontalo di Sulawesi tara. Seiring dengan munculnya pemekaran wilayah berkenaan dengan otonomi daerah, provinsi ini kemudian dibentuk berdasarkan ndangndang omor 38 Tahun 2, tertanggal 22 esember 2. B Provinsi orontalo terletak di Pulau Sulawesi bagian utara atau di bagian barat Sulawesi tara. Luas wilayah provinsi ini.257,7 km² dengan jumlah penduduk sebanyak.32.5 jiwa (23). Penjabat ubernur orontalo yang pertama adalah rs. Tursandi Alwi yang dilantik pada peresmian Provinsi orontalo pada tanggal 6 Februari 2. Tanggal ini selanjutnya, sekalipun masih kontroversial, diperingati sebagai ari lang Tahun Provinsi orontalo hingga sekarang (23). Sampai dengan September 23, wilayah adminitrasi Provinsi orontalo mencakup 5 kabupaten (Kabupaten Boalemo, Bone Bolango, orontalo, orontalo tara, dan Pohuwato), kota (Kota orontalo), 77 kecamatan, 657 desa, dan 72 kelurahan. ata ini terus mengalami perubahan seiring dengan adanya proses pemekaran kabupaten/ kota, kecamatan, desa, atau kelurahan yang ada di Provinsi orontalo hingga sekarang. T Provinsi orontalo terletak pada bagian utara Pulau Sulawesi. tepatnya pada.9.5 L dan BT. Letaknya sangatlah strategis. karena diapit oleh dua perairan (Teluk Tomini di selatan dan Laut Sulawesi di utara). Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

4 A Kondisi Wilayah :.9'.5' L aris Bujur : 2.23' 23.43' BT A aris Lintang eografis Batas Wilayah : Propinsi Sulawesi Tengah Batas Timur : Propinsi Sulawesi tara Batas tara : Laut Sulawesi Batas Selatan : Teluk Tomini emografi B Batas Barat : 984. Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 2 :.38.6 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 29 :.52.7 Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 22 : Jiwa Jumlah Penduduk Tahun 23 :.32.5 Jiwa T Jumlah Penduduk Tahun 2 Sumber : itjen PM Kementerian alam egeri. 24 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

5 A Kondisi Sosio Ekonomi Sosio Ekonomi A Kondisi Sosio ekonomi di Provinsi orontalo. berdasarkan angka PB disetiap tahunnya mengalami peningkatan. Perkembangan nilai PB pada tahun 2 sampai dengan 22 sebagian besar menunjukkan peningkatan atau ratarata meningkat setiap tahunnya. untuk nilai PB atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan 3.4% tahun pertahunnya. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 23 jumlah penduduk orontalo sebesar.32.5 jiwa. ntuk sektor transportasi, infrastruktur jalan nasional akan perbaikan dan penataan kembali beberapa ruas jalan yang rusak. o. B ilai PB ilai PB 2 Atas asar arga Berlaku 2 Atas asar arga Konstan 2 3 Tanpa Migas Atas asar arga Berlaku 4 2* 22** 8.56,5 9.53,7.368, 2.97,5 3.4, ,6 8.56,5 9.53,7.368, Tanpa Migas Atas asar arga Konstan ,5 3.4, ,6 5 Per Kapita Atas asar arga Berlaku 7.79,4 8.62, Per Kapita Atas asar arga Konstan , ,6 3.2,9 7 Per Kapita Tanpa Migas Atas asar arga Berlaku 7.79,4 8.62, Per Kapita Tanpa Migas Atas asar arga Konstan , ,6 3.2,9 (dalam Milyar upiah) T Sumber : Badan Pusat Statistik. 24. * : Angka Sementara ** : Angka Sangat Sementara Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

6 T A B A Peta Kondisi eografis Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

7 A Kabupaten Kota ata Kewilayahan KabupatenKota Kecamatan Kelurahan Kabupaten / Kota Luas Wilayah esa (KM2) A o. Jumlah ama Jumlah Penduduk Kab. orontalo ,83 386,674 2 Kab. Boalemo ,88 4,796 3 Kab. Bone Bolango ,3 56,94 4 Kab. Pohuwato ,3 35,348 5 Kab. orontalo tara ,5 2,26 6 Kota orontalo 5 79,59 9, , T B Sumber : itjen PM Kementerian alam egeri Jumlah Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

8 T A B A

9 A Sekilas Transportasi Jalan A Jaringan Jalan di Provinsi orontalo dari tahun 2 sampai dengan tahun 23 mengalami peningkatan sekitar 3,35%. Panjang Jalan yang mengalami peningkatan hanya terjadi pada Jalan Kabupaten/kota. Total panjang jalan untuk tahun 23 adalah kilometer lebih besar dibandingkan dengan tahun 22 yang mencapai 4.63 kilometer. B ntuk prasarana transportasi jalan, Jumlah terminal di Provinsi orontalo Tahun 24 adalah sebanyak 4 terminal yaitu 2 terminal Tipe A, 6 terminal Tipe B dan 6 terminal Tipe B. nit penimbangan (PPKB) di Provinsi orontalo terletak di 3 lokasi dengan status beroperasi yaitu JT Molotabu, JT Marisa dan JT Isimu, Sedangkan nit Pengujian Kendaraan Bermotor terletak di 7 lokasi dengan penguji 8 orang dan jumlah peralatan pengujian jenis Mekanik sebanyak 2 buah serta jumlah peralatan on Mekanik sebanyak 4 buah dan keliling sebanyak buah. ntuk sarana transportasi jalan Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor pada tahun 22 sampai dengan tahun 23 di Provinsi orontalo mengalami peningkatan pada masing masing moda transportasi dengan ratarata prosentase peningkatan 7,53% dan peningkatan terbesar terjadi pada moda sepeda motor dengan peningkatan prosentase sebesar 9,8%. Sedangkan perkembangan jumlah sarana angkutan umum Bus AKAP dan PO pada tahun 24 yaitu 42 unit untuk Bus AKAP yang dinaungi 9 perusahaan otobus dan angkutan AKP terdapat 673 unit bus. T Keselamatan transportasi jalan, untuk angka kecelakaan di Provinsi orontalo saat ini masih cukup tinggi, sebagaimana dilaporkan dalam data kepolisian epublik Indonesia jumlah kecelakaan mencapai 69 kejadian yang terjadi pada tahun 23. Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

10 A T B A Peta Jaringan Jalan Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

11 Status Jalan 2 2 A Tahun (dalam KM) 22 23* Jalan asional Jalan Propinsi Jalan Kabupaten / Kota Total Panjang Jalan B Peningkatan panjang jalan dari tahun 2 sampai dengan tahun 23 hanya terjadi pada Jalan Kabupaten/Kota dengan angka peningkatan sekitar 3,35% pertahunnya, dan untuk tahun 23 hanya mengalami peningkatan 3,3%. T Sumber : Badan Pusat Statistik. 24 o. A Jaringan Jalan Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

12 T A B A Trasportasi Jalan Peta Prasarana Transportasi Jalan Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

13 A Terminal Angkutan Penumpang ama Terminal Kabupaten/Kota Kab. orontalo Isimu 2 Kota orontalo 942 Andalas 3 Kab. Pohuwato Marisa 4 Kab. Boalemo Tilamuta 5 Kab. Boalemo Mananggu 6 Kab. orontalo Limboto 7 Kab. Bone Bolango Suwawa 8 Kab. Bone Bolango Taludaa 9 Kab. Pohuwato Kab. Pohuwato Kab. Pohuwato 2 Kab. Pohuwato 3 Kab. Boalemo Luas (M2) 6.. A B B B B B B Molosipat C Popayato C Lemito C 3. andangan C 5. Paguyaman C A B T Tipe A o. Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

14 A Terminal Angkutan Penumpang 4 ama Terminal Kabupaten/Kota Kab. orontalo Tipe Telaga Luas (M2) C o. A Terminal Tipe A Terminal Tipe B Terminal Tipe C B Jumlah Terminal T Sumber : irektorat LLAJ itjen ubdat. 24 Profil dan Kinerja Perhubungan arat

15 A nit Penimbangan (PPKB) 2 JT Marisa 3 JT Isimu Jl. Teratai Kab. Pahuwato Jl. Izimu Kec. Tibawa Kab. orontalo 2 Arah Beroperasi orontalo Pahuwato A Kab. Bone Bolango 4 2 Arah 4 Beroperasi orontalo 2 Arah 6 Beroperasi JT Molotabu Status B Platform (ton) Pelayanan Kota / Kab. Alamat ama Jembatan o. T Sumber : irektorat LLAJ itjen ubdat. 24 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

16 A nit Pengujian Kendaraan Bermotor 2 5 O MEKAIS MEKAIS KELILI 4 2 YELIA A Kabupaten Boalemo Kabupaten Bone Bolango Kabupaten orontalo Kabupaten orontalo tara Kabupaten Pohuwato Kota orontalo Provinsi orontalo JMLA IS AL MLA KOMTESI JI LAKSAA LAKSAA LAJTA KABPE/KOTA B O T Sumber : irektorat LLAJ itjen ubdat. 24 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

17 A Kedaraan Bermotor Perkembangan Kendaraan Bermotor (dalam nit) Tahun Jenis Kendaraan * A o. Mobil Penumpang Bus Truk Sepeda Motor Total B T Sumber : Badan Pusat Statistik Kepolisian epublik Indonesia. 24 * : Angka Sementara Peningkatan jumlah kendaraan bermotor dari tahun 22 sampai dengan tahun 23 terjadi pada tiap moda kendaraan. atarata prosentase peningkatan sebesar 7,53%. terbesar yaitu pada moda sepeda motor dengan prosentase peningkatan sebesar 9,8% dari tahun sebelumnya. Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

18 A Sarana Angkutan Penumpang mum PO Bus * PO Bus T Sumber : irektorat LLAJ itjen ubdat. 24 * : Angka Sementara PO Bus B 6 2 PO Bus AKAP AKP Pariwisata Total 2 PO Bus PO Bus A Tahun Jenis Kendaraan Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

19 T Koridor 3 A Koridor Koridor 2 B A Bus apid TransitPenumpang (Trans ulonthalangi) Sarana Angkutan mum Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

20 A B A Bus apid TransitPenumpang ( Trans ulonthalangi) Sarana Angkutan mum Trans ulonthalangi ute Panjang (Km) Koridor Taruna Biawu Terminal Kota Panjaitan Ahmad Yani 2 Taruna Kanopi Terminal Kota Cokroaminoto Merdeka 7,5 3 Terminal 42 Bundaran I Terminal Kota Kompi Markas 2 9 T Sumber : ishub orontalo, 24 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

21 A Kecelakaan Lalu Lintas Angkutan Jalan Jumlah Kecelakaan Kendaraan Yang Terlibat A A A A A A T Sumber : Kepolisian egara epublik Indonesia aerah. 24 B A Tahun Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

22 A 24 Trayek Angkutan Perintis Jalan 22 2 orontalo Marisa Malango 3 orontalo Biluhu Tengah Ilomata 4 orontalo Malibagu 5 orontalo Parungi Lakeya Mohiyolo 6 orontalo Monano Omu 7 orontalo Bubba A orontalo Tolinggula lu Papualangi Trayek Yang ilayani Jarak (Km) B o. T Sumber : irektorat LLAJ itjen ubdat. 24 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

23 T A B A

24 A Sekilas Transportasi SP A Bidang Angkutan Sungai anau dan Penyeberangan. untuk Lintas Penyeberangan Provinsi orontalo terdapat 2 lintasan yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri 25 Tahun 99 dan Keputusan Menteri 38 tahun 25. yaitu lintas penyeberangan orontalo Pagimana dan orontalo Wakai dengan status lintasan yaitu lintas Komersil dan Perintis Antar Propinsi. ntuk prasarana transportasi ASP, Jumlah pelabuhan penyeberangan di Provinsi Bali terdapat 2 Pelabuhan yaitu orontalo dan marissa. Penyelenggaraannya dilakukan oleh PT Pelabuhan Penyeberangan orontalo. T B ntuk sarana transportasi ASP, Jumlah Kapal Penyeberangan yang beroperasi pada tahun 24 sebanyak 3 kapal untuk di 2 lintasan penyeberangan. ntuk data produksi angkutan penyeberangan tahun 24 yang terdata yaitu lintas orontalo Pagimana dan orontalo Wakai masih berupa angka sementara, posisi sampai bulan Juni 24. Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

25 T A B A Peta Lintas Penyeberangan Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

26 orontalo Pagimana orontalo (orontalo) Pagimana (Sulteng) 2 orontalo Wakai orontalo (orontalo) Wakai (Sulteng) KM 25 Tahun 99 KM 38 Tahun 25 Jam 9 95 Kec. A Thn Operasi Fungsi Klarifikasi Lintas Komersil Antar Propinsi Perintis Antar Propinsi T Sumber : irektorat LLASP itjen ubdat. 24 Jarak (Mile) Pelabuhan 2 SK ama Lintas Penyeberangan Pelabuhan B o. Waktu Tempuh A Lokasi Pelabuhan Lintas Penyeberangan Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

27 2 orontalo Marisa orontalo Pahuwato A ggara uatan (T) Fas. Bongkar Muat Konst. Lintas yg ermaga Ilayani Pulau orontalo Marisa Sulawesi PT ubdat Sulawesi Plensengan Beton Wakai orontalo Operasi Pagimana ParigiMarisa T Ket. orontalo Sumber : irektorat LLASP itjen ubdat. 24 Kota Ibu Kota Mooring B Pelabuhan Kab./ Pemb ama Tahun o Penyelen A Lokasi Pelabuhan Penyeberangan Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

28 A Armada orontalo Wakai ASP PT (Persero) 4 2 Baja PT. Jembatan usantara ASP PT (Persero) 25 9 Baja ASP PT (Persero) 25 9 Baja Kec LOA LBP Baronang oo Tuna Tomini oo /A Tuna Tomini oo /A 3 T T Sumber : irektorat LLASP itjen ubdat A T B 2 Jenis Tahun T B 2 4 KMP Adhi Swadarma III oo orontalo Pagimana PP Material Lambung Pemilik ama Lintas Penyeberangan Kapasitas o Sarana Angkutan Penyeberangan Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

29 A Lintas : orontalo Pagimana Penumpang * A Jenis Angkut Barang Barang B 22 Penumpang * Lintas : orontalo Wakai o Jenis Angkut 7.68 o Produksi Angkutan Penyeberangan T Sumber : irektorat LLASP itjen ubdat. 24. Keterangan : * : Angka Perkiraan posisi sd. Juni 24 Penumpang (Orang) ; 4 & 2 (nit) ; Barang (Ton) Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

30 T A B A

31 A Matriks Asal Tujuan Penumpang & Barang % % 2 % Pertumbuhan* % % Asal Tujuan % Pertumbuhan* A B Barang 2 Asal Tujuan 26 Penumpang O MIKS 95%.99%.% Asal T Pnp Moda Share Pnp Moda Transportasi Angk. Jalan Angk. Penyeberangan Angk. Sungai Sumber : Badan Litbang Perhubungan. 22 * : Laju Pertumbuhan Perpindahan Penumpang dan Barang Pertahunnya dari Tahun 26 sd Tujuan Moda Share Barang %.99%.% Barang Asal Tujuan Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

32 T A B A

33 A Alokasi dan ealisasi APB 2 Program LLAJ Alokasi Anggaran (p) ealisasi Keuangan (p) % Keuangan Alokasi Anggaran (p) ,95 9, ealisasi Keuangan (p) % Keuangan ,6 4, , , , Program LLASP B , ealisasi Keuangan (p) % Keuangan T Ket: * Posisi sampai dengan Oktober 24 Sumber : Setditjen Perhubungan arat Alokasi Anggaran (p) Total 2 24* TA 2 POAM/KEIA A O Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

34 A KEIA EMBAA LLAJ TA AAA 2 LOKASI : POVISI OOTALO SMBE AA : APB/APBP ILAI : p IS BELAJA : Belanja Mengikat : Belanja Pegawai sebesar p. Belanja Barang Sebesar p. Belanja Tidak Mengikat : Belanja Barang sebesar p Belanja Modal Sebesar p engan incian Kegiatan Meliputi : Pembangunan Fasilitas Kes. LLAJ meliputi; Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan sebanyak 4. M sebesar p Pengadaan dan Pemasangan uard ail sebanyak.8 M sebesar p Pengadaan dan Pemasangan LPJ sebanyak 25 sebesar p Pengadaan dan Pemasangan PPJ sebanyak 6 B sebesar p Pengadaan dan Pemasangan ambu Lalu Lintas sebanyak 3 B sebesar p Pengadaan dan Pemasangan Cermin Tikungan sebanyak 6 B sebesar p Pengadaan dan Pemasangan Warning Light sebanyak 3 sebesar p Manajemen dan ekayasa Lalu Lintas sebanyak PKT sebesar p Belanja Modal Peralatan dan Mesin sebanyak sebesar p T B A Program Pembangunan LLAJ TA. 2 Sumber : Setditjen Perhubungan arat. 24 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

35 A Program Pembangunan LLASP TA. 2 KEIA EMBAA LLASP TA AAA 2 LOKASI : POVISI OOTALO SMBE AA : APB/APBP ILAI : p IS BELAJA : Belanja Mengikat : Belanja Pegawai sebesar p.. Belanja Barang Sebesar p engan incian Kegiatan Meliputi: Program Penyelenggaraan Pimpinan Kenegaraan dan Kepemerintahan sebesar p Belanja Tidak Mengikat : Belanja Barang sebesar p engan incian Kegiatan Meliputi: Program Penyelenggaraan Pimpinan Kenegaraan dan Kepemerintahan sebesar p B A T Belanja Modal Sebesar p engan incian Kegiatan Meliputi : Pembangunan ermaga Penyeberangan. meliputi: Pemb. er. Penyeb di Marisa Thp IV (Termasuk Supervisi) dengan volume paket sebesar p Program ehabilitasi ermaga SP. meliputi: ehab. erm. Penyeb. orontalo: ehab Breasthing olphindengan volume 3 unit sebesar p Penggantian Mesin Pembangkit Listrik 5 KVAdengan volume unit sebesar p Perluasan Lapangan Parkirdengan volume paket sebesar p Program Penyelenggaraan Pimpinan Kenegaraan dan Kepemerintahan sebesar p Sumber : Setditjen Perhubungan arat. 24 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

36 A Program Pembangunan LLAJ TA. 2 KEIA EMBAA LLAJ TA AAA 2 LOKASI : POVISI OOTALO SMBE AA : APB/APBP ILAI : p IS BELAJA : Belanja Mengikat : Belanja Pegawai sebesar p. Belanja Barang Sebesar p. Belanja Tidak Mengikat : Belanja Barang sebesar p Belanja Modal Sebesar p engan incian Kegiatan Meliputi : Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan dengan volume 2. M sebesar p Pengadaan dan Pemasangan uard ail dengan volume M sebesar p Pengadaan PPJ Tiang F dengan volume 4 buah sebesar p Pengadaan dan Pemasangan ambu Lalu Lintas (75 x 75) dengan volume 4 buah sebesar p Pengadaan dan Pemasangan elineator dengan volume 54 buah sebesar p Pengadaaan dan Pemasangan Cermin Tikungan dengan volume 6 buah sebesar p Pengadaaan dan Pemasangan APILL Tenaga Surya dengan volume 2 unit sebesar p Pengadaan dan Pemasangan Warning Light dengan volume 2 unit sebesar p.... Manajemen dan ekayasa Lalu Lintas dengan volume paket sebesar p Pembangunan Shelter dengan volume paket sebesar p.... ehabilitasi Fasilitas Keselamatan LLAJ dengan volume paket sebesar p T B A Sumber : Setditjen Perhubungan arat. 24 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

37 A KEIA EMBAA LLASP TA AAA 2 LOKASI : PT LABA YEBEAA OOTALO SMBE AA : APB/APBP ILAI : p IS BELAJA : Belanja Mengikat : Belanja Pegawai sebesar p. Belanja Barang Sebesar p Belanja Tidak Mengikat : Belanja Barang sebesar p Belanja Modal Sebesar p engan incian Kegiatan Meliputi : Pembangunan ermaga Penyeberangan sebanyak 2 PKT sebesar p Program ehabilitasi ermaga SP sebanyak 2 PKT sebesar p Belanja Modal Peralatan dan Mesin sebanyak 3 sebesar p B A Program Pembangunan LLASP TA. 2 T Sumber : Setditjen Perhubungan arat. 24 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

38 A Program Pembangunan LLAJ TA. 22 B Belanja Mengikat : Belanja Pegawai sebesar p. Belanja Barang Sebesar p. Belanja Tidak Mengikat : Belanja Barang sebesar p engan incian Kegiatan Meliputi : Sosialisasi dan Promosi Bidang LLAJ p Subsidi Operasional Angkutan Jalan p Pengembangan Sistem Informasi an Komunikasi Bidang LLAJ p Layanan Perkantoran Bidang LLAJ p Belanja Modal Sebesar p engan incian Kegiatan Meliputi : Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan Jalan p ehabilitasi Fasilitas Keselamatan Jalan p A KEIA EMBAA LLAJ TA AAA 22 LOKASI : POVISI OOTALO SMBE AA : APB/APBP ILAI : p IS BELAJA : T Sumber : Setditjen Perhubungan arat. 24 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

39 KEIA EMBAA LLASP TA AAA 22 LOKASI : POVISI OOTALO SMBE AA : APB/APBP ILAI : p IS BELAJA : Belanja Mengikat : Belanja Pegawai sebesar p. Belanja Barang Sebesar p engan incian Kegiatan Meliputi : Layanan Perkantoran Bidang LLASP sebesar p. p Belanja Tidak Mengikat : Belanja Barang sebesar p engan incian Kegiatan Meliputi : Layanan Perkantoran Bidang LLASP sebesar p. p Belanja Modal Sebesar p engan incian Kegiatan Meliputi : Program Pembangunan Prasarana dan Sarana ASP volume unit sebesar p Program ehabilitasi ermaga Penyeberangan orontalo sebesar p Program estrukturisasi & Kelembagaan ASP dengan volume laporan sebesar p Layanan Perkantoran Bidang LLASP sebesar p B A A Program Pembangunan LLASP TA. 22 T Sumber : Setditjen Perhubungan arat. 24 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

40 A Program Pembangunan LLAJ TA. 23 B Belanja Mengikat : Belanja Pegawai sebesar p. Belanja Barang Sebesar p. Belanja Tidak Mengikat : Belanja Barang sebesar p engan incian Kegiatan Meliputi : ehabilitasi Fasilitas Keselamatan LLAJ p Sosialisasi dan Promosi Bidang LLAJ p Subsidi Operasional Angkutan Jalan p Pengembangan Sistem Informasi dan Komunikasi Bidang LLAJ p Layanan Perkantoran Bidang LLAJ p Belanja Modal Sebesar p engan incian Kegiatan Meliputi : Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan Jalan p A KEIA EMBAA LLAJ TA AAA 23 LOKASI : POVISI OOTALO SMBE AA : APB/APBP ILAI : p IS BELAJA : T Sumber : Setditjen Perhubungan arat. 24 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

41 A KEIA PT LABA YEBEAA OOTALO LOKASI : POVISI OOTALO SMBE AA : APB/APBP ILAI : p IS BELAJA : Belanja Mengikat : Belanja Pegawai sebesar p engan incian Kegiatan Meliputi : Layanan Perkantoran Bidang LLASP p Belanja Barang Sebesar p engan incian Kegiatan Meliputi : Penyelenggaraan Operasional Perkantoran dan Pemeliharaan Perkantoran p Layanan Publik atau Birokrasi p Belanja Tidak Mengikat : Belanja Barang sebesar p engan incian Kegiatan Meliputi : Pembangunan/Pengadaan/Peningkatan Sarana dan Prasaran p Layanan Perkantoran Bidang LLASP p Belanja Perjalanan Biasa () p Belanja Modal Sebesar p engan incian Kegiatan Meliputi : Program Pembangunan Sarana dan Prasarana ASP p Program ehabilitasi ermaga SP p Layanan Perkantoran Bidang LLASP p T B A Program Pembangunan LLASP TA. 23 Sumber : Setditjen Perhubungan arat. 24 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

42 A 24 Program Pembangunan LLAJ TA. 23 KEIA EMBAA LLAJ TA AAA 24 LOKASI : POVISI OOTALO SMBE AA : APB/APBP ILAI : p aia : A B Layanan Perkantoran Bidang LLAJ sebesar p , Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Keselamatan LLAJ dengan Volume 8 Paket sebesar p , Subsidi Operasional Angkutan Jalan dengan Volume Paket sebesar p , T Sumber : Setditjen Perhubungan arat. 24 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

43 A A KEIA PT LABA YEBEAA OOTALO LOKASI : POVISI OOTALO SMBE AA : APB/APBP ILAI : p IS BELAJA : Layanan Perkantoran Bidang LLASP sebesar p , Pengadaan AC Split dengan Volume 3 nit sebesar p. 2.4., Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan dengan Volume Paket sebesar p , ehabilitasi Pelabuhan Penyeberangan dengan Volume Lokasi sebesar p , Peralatan dan Fasilitas Perkantoran dengan Volume nit sebesar p. 8.., ukungan Manajemen dan ukungan Teknis Lainnya sebesar P , B 24 Program Pembangunan LLASP TA. 23 T Sumber : Setditjen Perhubungan arat. 24 Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

44 Provinsi orontalo Kab. Boalemo Kab. orontalo Kota orontalo Kab. Pohuwato Kab. Bone Bolango Kab. orontalo tara 23 TOTAL B.55, , ,98 438,2 444,2 58,8 42,9 394,94 422, ,84 T Sumber : Setditjen Perhubungan arat ,2 375,44 4,3 58,5 342,99 345,96 357,59 A 247,75 277,89 4,4 26,9 26,99 22, (alam Juta upiah) TA EIMA O. A Alokasi AK Bidang Keselamatan Transportas arat AK Bidang Keselamatan Transportasi arat Profil dan Kinerja Perhubungan arat ,28 458, 436,39 462,96 449,63 548,38 456, ,7

45 A A B T Profil dan Kinerja Perhubungan arat 24

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT B A BA B A BA BA Sekilas Kondisi eografis orontalo adalah provinsi yang ke32 di Indonesia. Sebelumnya orontalo merupakan wilayah Kabupaten orontalo dan Kota Madya orontalo di Sulawesi tara. Seiring dengan

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A A T A A A Sekilas Kondisi eografis A Provinsi Sulawesi Barat yang beribukota di Mamuju terletak antara o2' sampai 3o38' Lintang Selatan dan 8o43'5'' sampai 9o54'3'' Bujur Timur, yang berbatasan dengan

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT B A BA B A BA BA Sekilas Kondisi eografis Sulawesi Barat adalah provinsi hasil pemekaran dari provinsi Sulawesi Selatan. Provinsi yang dibentuk pada 5 Oktober 24 ini berdasarkan o. 26 Tahun 24. Ibukotanya

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A B A T A B A A Sekilas Kondisi eografis A Kepulauan iau merupakan salah satu provinsi di Indonesia. Provinsi Kepulauan iau berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja di sebelah utara; Malaysia dan provinsi

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A B T A B Sekilas Kondisi eografis Propinsi yang dibentuk berdasarkan no. 9 tahun 967 Tentang Pembentukan Propinsi Bengkulu (Lembaran egara Tahun 967 omor 9, Tambahan Lembaran egara omor 2828). A itinjau

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A B T A B Sekilas Kondisi eografis Jambi berasal dari kata Jambe yang dalam bahasa berarti Pinang. Menurut sejarah, nama Jambi kemungkinan besar saat Tanah Pilih dijadikan tapak pembangunan Kerajaan

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A B T A B Sekilas Kondisi eografis A Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta pulaupulau kecil

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A A T A A A Sekilas Kondisi eografis A Sulawesi Tengah adalah sebuah provinsi di Indonesia yang beribukotakan Palu. Kota ini terletak di Teluk Palu dan terbagi dua oleh Sungai Palu yang membujur dari

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis A A A A Sekilas Kondisi eografis A Jambi berasal dari kata Jambe yang dalam bahasa berarti Pinang. Menurut sejarah, nama Jambi kemungkinan besar saat Tanah Pilih dijadikan tapak pembangunan Kerajaan Jambi,

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A B A T A B A A Sekilas Kondisi eografis A Maluku tara adalah salah satu provinsi di Indonesia. Provinsi yang biasa disingkat sebagai "Malut" ini terdiri dari beberapa pulau di Kepulauan Maluku. Batas

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T B A T B A Sekilas Kondisi eografis A KI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan Kerajaan Sunda yang bernama Sunda Kalapa, berlokasi di muara Sungai Ciliwung. Ibu kota Kerajaan Sunda

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A B T A B Sekilas Kondisi eografis A Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Sumatera dengan Padang sebagai ibu kotanya. Sesuai dengan namanya, wilayah provinsi

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis A A A A Sekilas Kondisi eografis A Propinsi yang dibentuk berdasarkan no. 9 tahun 967 Tentang Pembentukan Propinsi Bengkulu (Lembaran egara Tahun 967 omor 9, Tambahan Lembaran egara omor 2828). A itinjau

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A B A T A B A A Sekilas Kondisi eografis A Aceh adalah provinsi paling barat di Indonesia. Aceh memiliki otonomi yang diatur tersendiri, berbeda dengan kebanyakan provinsi lain di Indonesia, karena alasan

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis A A A A Sekilas Kondisi eografis A A Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta pulaupulau kecil

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis A A A A Sekilas Kondisi eografis A A Kepulauan iau merupakan salah satu provinsi di Indonesia. Provinsi Kepulauan iau berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja di sebelah utara; Malaysia dan provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT A A A A A Sekilas Kondisi eografis A KI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan Kerajaan Sunda yang bernama Sunda Kalapa, berlokasi di muara Sungai Ciliwung. Ibu kota Kerajaan Sunda yang

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT A A A A A Sekilas Kondisi eografis A Papua Barat adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian barat Pulau Papua. Ibukotanya adalah Manokwari. ama provinsi ini sebelumnya adalah Irian Jaya Barat

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT B A BA B A BA BA Sekilas Kondisi eografis A Kalimantan Tengah adalah nama salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah adalah Palangkaraya. Kalimantan

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A B A T A B A A Sekilas Kondisi eografis Lampung adalah sebuah provinsi paling selatan di Pulau Sumatera, Indonesia. i sebelah utara berbatasan dengan Bengkulu dan Sumatera Selatan. A Provinsi Lampung

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT A A A A A Sekilas Kondisi eografis A Sulawesi Tengah adalah sebuah provinsi di Indonesia yang beribukotakan Palu. Kota ini terletak di Teluk Palu dan terbagi dua oleh Sungai Palu yang membujur dari Lembah

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT A A A A A Sekilas Kondisi eografis A Maluku tara adalah salah satu provinsi di Indonesia. Provinsi yang biasa disingkat sebagai "Malut" ini terdiri dari beberapa pulau di Kepulauan Maluku. Batas Wilayah

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T T Sekilas Kondisi eografis Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Ibu kotanya adalah Banjarmasin. Provinsi ini mempunyai kabupaten dan kota. P Kalimantan

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis A A A A Sekilas Kondisi eografis A A iau adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian tengah pulau Sumatera. Pada awal kemerdekaan Indonesa, wilayah Kesultanan Siak Sri Inderapura dan esidentie

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT B A BA B A BA BA Sekilas Kondisi eografis Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Ibu kotanya adalah Banjarmasin. Provinsi ini mempunyai kabupaten

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A B T A B Sekilas Kondisi eografis A Sulawesi Tenggara awalnya merupakan nama salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara dengan Kendari sebagai ibukota kabupaten. Sulawesi Tenggara ditetapkan

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A T A Sekilas Kondisi eografis A Maluku adalah salah satu provinsi tertua di Indonesia. Maluku atau yang lebih dikenal secara internasional dengan sebutan Moluccas berbatasan dengan Laut Seram di sebelah

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis A B A A B A Sekilas Kondisi eografis A A Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Sumatera dengan Padang sebagai ibu kotanya. Sesuai dengan namanya, wilayah provinsi

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis B A BA BA B A BA BA BA BA Sekilas Kondisi eografis usa Tenggara Barat adalah nama salah satu provinsi di Indonesia Sesuai dengan namanya, provinsi ini meliputi bagian barat Kepulauan usa Tenggara. ua pulau

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A B A T A B A A Sekilas Kondisi eografis A Sumatera Selatan adalah salah satu provinsi Indonesia yang terletak di bagian selatan Pulau Sumatera. Provinsi ini beribukota di Palembang. Secara geografis

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A B A T A B A A Sekilas Kondisi eografis B A iau adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian tengah pulau Sumatera. Pada awal kemerdekaan Indonesa, wilayah Kesultanan Siak Sri Inderapura

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT A A A A A Sekilas Kondisi eografis Maluku adalah salah satu provinsi tertua di Indonesia. Maluku atau yang lebih dikenal secara internasional dengan sebutan Moluccas berbatasan dengan Laut Seram di sebelah

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis A A A A Sekilas Kondisi eografis A Aceh adalah provinsi paling barat di Indonesia. Aceh memiliki otonomi yang diatur tersendiri, berbeda dengan kebanyakan provinsi lain di Indonesia, karena alasan sejarah.

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis A A A A Sekilas Kondisi eografis A A Sumatera Selatan adalah salah satu provinsi Indonesia yang terletak di bagian selatan Pulau Sumatera. Provinsi ini beribukota di Palembang. Secara geografis provinsi

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT A A A A A Sekilas Kondisi eografis () A aerah Istimewa Yogyakarta adalah aerah Istimewa setingkat provinsi di Indonesia yang merupakan peleburan bekas (egara) Kesultanan Yogyakarta dan [egara] Kadipaten

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T B A T B A Sekilas Kondisi eografis B A Banten mempunyai luas wilayah sebesar 9.662,92 km² berdasarkan ndangndang epublik Indonesia omor 2 tahun 2. Provinsi Banten terdiri dari 4 kota, 4 kabupaten, 56

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A B A T A B A A Sekilas Kondisi eografis Sulawesi Selatan adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan Sulawesi. Ibu kotanya adalah Makassar, dahulu disebut jungpandang. B A Provinsi

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis (1)

Sekilas Kondisi Geografis (1) T B A T B A Sekilas Kondisi eografis () A aerah Istimewa Yogyakarta adalah aerah Istimewa setingkat provinsi di Indonesia yang merupakan peleburan bekas (egara) Kesultanan Yogyakarta dan [egara] Kadipaten

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT A A A A A Sekilas Kondisi eografis Sulawesi Tenggara awalnya merupakan nama salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara dengan Kendari sebagai ibukota kabupaten. Sulawesi Tenggara ditetapkan

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A B A T A B A A Sekilas Kondisi eografis A Provinsi Sulawesi tara adalah wilayah provinsi di ujung utara Pulau Sulawesi, berbatasan langsung dengan egara Filipina. Provinsi ini memiliki latar belakang

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis A B A B Sekilas Kondisi eografis Lampung adalah sebuah provinsi paling selatan di Pulau Sumatera, Indonesia. i sebelah utara berbatasan dengan Bengkulu dan Sumatera Selatan. A Provinsi Lampung dengan ibukota

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT A A A A A Sekilas Kondisi eografis A Banten mempunyai luas wilayah sebesar 9.60,70 km² berdasarkan ndangndang epublik Indonesia omor 2 tahun 2000. Provinsi Banten terdiri dari 4 kota, 4 kabupaten, 55 kecamatan,

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T B A T B A A Sekilas Kondisi eografis B Jawa Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kotanya berada di Kota Bandung. Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT A A A A A Sekilas Kondisi eografis A Kalimantan Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Kalimantan dan beribukotakan Pontianak. Luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat adalah 46.87

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT B A BA B A BA BA Sekilas Kondisi eografis Kalimantan Timur atau biasa disingkat Kaltim adalah sebuah provinsi Indonesia di Pulau Kalimantan bagian ujung timur yang berbatasan dengan Malaysia. Kalimantan

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T B A T B A Sekilas Kondisi eografis A Kalimantan Timur atau biasa disingkat Kaltim adalah sebuah provinsi Indonesia di Pulau Kalimantan bagian ujung timur yang berbatasan dengan Malaysia, Kalimantan Tengah,

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT A A A A A Sekilas Kondisi eografis Provinsi Sulawesi tara adalah wilayah provinsi di ujung utara Pulau Sulawesi, berbatasan langsung dengan egara Filipina. Provinsi ini memiliki latar belakang sejarah

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T B T B Sekilas Kondisi eografis Kalimantan Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Kalimantan dan beribukotakan Pontianak. Luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat adalah 47.7 km²

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis (1)

Sekilas Kondisi Geografis (1) T A B A T A B A A Sekilas Kondisi eografis () A Sumatera tara mempunyai luas daratan sebesar 7.98 km² yang terbagi atas: Pesisir Timur, Pegunungan Bukit Barisan, Pesisir Barat, dan Kepulauan ias. Pesisir

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T T Sekilas Kondisi eografis Kalimantan Tengah adalah nama salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah adalah Palangkaraya. Kalimantan Tengah

Lebih terperinci

SETDITJEN PERHUBUNGAN DARAT

SETDITJEN PERHUBUNGAN DARAT Sekilas Kondisi Geografis Papua Barat adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian barat Pulau Papua. Ibukotanya adalah Manokwari. Nama provinsi ini sebelumnya adalah Irian Jaya Barat yang

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT A A A A A Sekilas Kondisi eografis A Jawa arat adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kotanya berada di Kota andung. Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa arat merupakan Provinsi yang

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T A A T A A A Sekilas Kondisi eografis Papua adalah sebuah provinsi terluas Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Papua atau bagian paling timur West ew uinea (Irian Jaya). Belahan timurnya merupakan

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT A A A A A Sekilas Kondisi eografis A TT merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari.9 pulau, pulau diantaranya sudah mempunyai nama dan sisanya sampai saat ini belum mempunyai nama. pulau dihuni dan.5

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT A A A A A Sekilas Kondisi eografis Papua adalah sebuah provinsi terluas Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Papua atau bagian paling timur West ew uinea (Irian Jaya). Belahan timurnya merupakan

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis (1)

Sekilas Kondisi Geografis (1) A A A A Sekilas Kondisi eografis () A Sumatera tara mempunyai luas daratan sebesar 7.68 km² yang terbagi atas: Pesisir Timur, Pegunungan Bukit Barisan, Pesisir Barat, dan Kepulauan ias. Pesisir timur merupakan

Lebih terperinci

Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Doc. No 1 Revised Date Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Pengembangan Data Perhubungan Darat Propinsi Gorontalo 1 KONDISI WILAYAH DAFTAR ISI 2 3 KONDISI TRANSPORTASI JALAN KONDISI

Lebih terperinci

Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Doc. No 1 Revised Date Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Pengembangan Data Perhubungan Darat Propinsi Sulawesi Barat 1 KONDISI WILAYAH DAFTAR ISI 2 3 KONDISI TRANSPORTASI JALAN

Lebih terperinci

SETDIJEN PERHUBUNGAN DARAT

SETDIJEN PERHUBUNGAN DARAT Sekilas Kondisi Geografis Provinsi Kalimantan Utara merupakan Provinsi ke-34 di Indonesia dan merupakan provinsi termuda dari seluruh Provinsi yang ada di Indonesia. Letak Geografis Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

SETDIJEN PERHUBUNGAN DARAT

SETDIJEN PERHUBUNGAN DARAT Sekilas Kondisi Geografis Nusa Tenggara Barat adalah nama salah satu provinsi di Indonesia Sesuai dengan namanya, provinsi ini meliputi bagian barat Kepulauan Nusa Tenggara. Dua pulau terbesar di provinsi

Lebih terperinci

DINAS PERHUBUNGAN, PARIWISATA, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI GORONTALO

DINAS PERHUBUNGAN, PARIWISATA, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI GORONTALO DINAS PERHUBUNGAN, PARIWISATA, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI GORONTALO 1.TUGAS 2.FUNGSI : SEBAGAI PERANGKAT DAERAH YANG MEMBANTU GUBERNUR DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI BIDANG PERHUBUNGAN,

Lebih terperinci

KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : LU LS Garis Bujur : 106º º58 18

KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : LU LS Garis Bujur : 106º º58 18 KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 5 19 12 LU - 6 23 54 LS Garis Bujur : 106º22 42-106º58 18 B. Batas Wilayah Batas Barat : Propinsi Banten Batas Timur : Propinsi Jawa Barat Batas Utara : Laut

Lebih terperinci

KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 12' LS Garis Bujur : ' '3 BT

KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 12' LS Garis Bujur : ' '3 BT KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 12' 30 38 LS Garis Bujur : 118 43'15-119 54'3 BT B. Batas Wilayah Batas Barat : Selat Makasar Batas Timur : Propinsi Sulawesi Selatan Batas Utara : Propinsi

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T T Sekilas Kondisi eografis Jawa Timur adalah sebuah provinsi di bagian timur Pulau Jawa, Indonesia. Ibukotanya adalah Surabaya. Luas wilayahnya 47.799 km², dan jumlah penduduknya 8.999.87 jiwa (). Jawa

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT A A A A A Sekilas Kondisi eografis Jawa Tengah adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Jawa. Provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jawa arat di sebelah barat. Samudra india

Lebih terperinci

Sekilas Kondisi Geografis

Sekilas Kondisi Geografis T T Sekilas Kondisi eografis Jawa Tengah adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Jawa. Provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jawa arat di sebelah barat. Samudra india dan

Lebih terperinci

Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Doc. No 1 Revised Date Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Pengembangan Data Perhubungan Darat Propinsi Bengkulu 1 KONDISI WILAYAH DAFTAR ISI 2 3 KONDISI TRANSPORTASI JALAN KONDISI

Lebih terperinci

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT

DITJEN PERHUBUNGAN DARAT A A A A A Sekilas Kondisi eografis A Jawa Timur adalah sebuah provinsi di bagian timur Pulau Jawa, Indonesia. Ibukotanya adalah Surabaya. Luas wilayahnya 47.922 km², dan jumlah penduduknya 37.476.000 jiwa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2016 DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT TTD. Drs. PUDJI HARTANTO, MM

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2016 DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT TTD. Drs. PUDJI HARTANTO, MM PERJANJIAN KINERJA Direktorat Jenderal Perhubungan Tahun 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia dan rahmatnya penyusunan Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Doc. No 1 Revised Date Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Pengembangan Data Perhubungan Darat Propinsi Kepulauan Riau 1 KONDISI WILAYAH DAFTAR ISI 2 3 KONDISI TRANSPORTASI JALAN

Lebih terperinci

Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Doc. No 1 Revised Date Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Pengembangan Data Perhubungan Darat Propinsi Kep.Bangka Belitung 1 KONDISI WILAYAH DAFTAR ISI 2 3 KONDISI TRANSPORTASI

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BONE BOLANGO DAN KABUPATEN POHUWATO DI PROVINSI GORONTALO

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BONE BOLANGO DAN KABUPATEN POHUWATO DI PROVINSI GORONTALO UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BONE BOLANGO DAN KABUPATEN POHUWATO DI PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BONE BOLANGO DAN KABUPATEN POHUWATO DI PROVINSI GORONTALO

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BONE BOLANGO DAN KABUPATEN POHUWATO DI PROVINSI GORONTALO 1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BONE BOLANGO DAN KABUPATEN POHUWATO DI PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BOALEMO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BOALEMO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG NOMOR 50 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BOALEMO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa berhubung dengan perkembangan dan kemajuan Propinsi Sulawesi Utara

Lebih terperinci

KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 3 45 LS LS Garis Bujur : BT BT

KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 3 45 LS LS Garis Bujur : BT BT KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 3 45 LS -6 45 LS Garis Bujur : 105 45 BT - 103 48 BT B. Batas Wilayah Batas Barat : Propinsi Riau, Negara Singapura & Malaysia Batas Timur : Propinsi Kalimantan

Lebih terperinci

Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Doc. No 1 Revised Date Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Pengembangan Data Perhubungan Darat Propinsi Irian Jaya Barat 1 KONDISI WILAYAH DAFTAR ISI 2 3 KONDISI TRANSPORTASI JALAN

Lebih terperinci

Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Doc. No 1 Revised Date Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Pengembangan Data Perhubungan Darat Propinsi Kalimantan Tengah 1 KONDISI WILAYAH DAFTAR ISI 2 3 KONDISI TRANSPORTASI

Lebih terperinci

Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Doc. No 1 Revised Date Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Pengembangan Data Perhubungan Darat Propinsi Kalimantan Selatan 1 KONDISI WILAYAH DAFTAR ISI 2 3 KONDISI TRANSPORTASI

Lebih terperinci

KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 2 16 LS LS Garis Bujur : BT BT

KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 2 16 LS LS Garis Bujur : BT BT KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 2 16 LS - 3 31 LS Garis Bujur : 101 01 BT - 103 41 BT B. Batas Wilayah Batas Barat : Samudera Hindia Batas Timur : Propinsi Lampung dan Sumatera Selatan Batas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.1.1 Dasar Hukum... 1 1.1.2 Gambaran Umum Singkat... 1 1.1.3 Alasan Kegiatan Dilaksanakan... 3 1.2 Maksud dan Tujuan... 3 1.2.1 Maksud Studi...

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas karunia-nya Buku Informasi Transportasi Kementerian Perhubungan 2012 ini dapat tersusun sesuai rencana. Buku Informasi Transportasi

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.633, 2015 KEMENHUB. Angkutan Penyeberangan. Penyelenggaraan. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 80 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS

Lebih terperinci

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BONE BOLANGO DAN KABUPATEN POHUWATO DI PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KEWAJIBAN PELAYANAN PUBLIK UNTUK ANGKUTAN BARANG DARI DAN KE DAERAH TERTINGGAL, TERPENCIL, TERLUAR, DAN PERBATASAN DENGAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH

LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH C-1 LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH C-2 LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH 1. Angkutan kereta api adalah kegiatan pemindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kereta api. 2. Awak

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa untuk mempercepat penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang di laut, darat, dan udara diperlukan progr

2017, No c. bahwa untuk mempercepat penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang di laut, darat, dan udara diperlukan progr No.165, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PUBLIK. Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar, Perbatasan. Angkutan Barang. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 1 21' 49"- 4 10' 14" LS Garis Bujur : ' 13" ' 28" BT

KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 1 21' 49- 4 10' 14 LS Garis Bujur : ' 13 ' 28 BT KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 1 21' 49"- 4 10' 14" LS Garis Bujur : 114 19' 13"-116 33' 28" BT B. Batas Wilayah Batas Barat : Propinsi Kalimantan Tengah Batas Timur : Selat Makasar Batas

Lebih terperinci

SETDIJEN PERHUBUNGAN DARAT

SETDIJEN PERHUBUNGAN DARAT Sekilas Kondisi Geografis Bali adalah nama salah satu provinsi di Indonesia dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi

Lebih terperinci

PAPARAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PADA RAPAT KOORDINASI POLA PEMBIBITAN TAHUN 2018 DI NUSA DUA BALI, 13 MARET 2018

PAPARAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PADA RAPAT KOORDINASI POLA PEMBIBITAN TAHUN 2018 DI NUSA DUA BALI, 13 MARET 2018 PAPARAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PADA RAPAT KOORDINASI POLA PEMBIBITAN TAHUN 2018 DI NUSA DUA BALI, 13 MARET 2018 SELAYANG PANDANG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG LUAS WILAYAH PROVINSI KEPULAUAN

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA SKPD LAKIP 2012

INDIKATOR KINERJA UTAMA SKPD LAKIP 2012 INDIKATOR KINERJA UTAMA SKPD LAKIP 2012 KABUPATEN : BANDUNG SKPD/ UNIT KERJA : DINAS PERHUBUNGAN URUSAN / BIDANG : PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TUGAS DAN FUNGSI : MERUMUSKAN KEBIJAKSANAAN TEKNIS

Lebih terperinci

2. Undang-undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik

2. Undang-undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BONE BOLANGO DAN KABUPATEN POHUWATO DI PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

4. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas Lalu Lintas, Angkutan Jalan, Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,

4. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas Lalu Lintas, Angkutan Jalan, Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, 1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 25 TAHUN 2014 TENTANG PENGATURAN PENGGUNAAN JARINGAN JALAN DAN GERAKAN ARUS LALU LINTAS DI WILAYAH PERKOTAAN KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI

Lebih terperinci

K E M E N T E R I A N P E R H U B U N G A N BUKU INFORMASI TRANSPORTASI

K E M E N T E R I A N P E R H U B U N G A N BUKU INFORMASI TRANSPORTASI K E M E N T E R I A N P E R H U B U N G A N BUKU INFORMASI 2015 TRANSPORTASI KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas karunia-nya Buku Informasi Transportasi Kementerian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lalu lintas dan angkutan jalan memegang peranan penting dalam menunjang, memperlancar dan meningkatkan pembangunan perekonomian baik regional maupun nasional. Kendaraan

Lebih terperinci

Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Doc. No 1 Revised Date Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Pengembangan Data Perhubungan Darat Propinsi DI. Yogyakarta 1 KONDISI WILAYAH DAFTAR ISI 2 3 KONDISI TRANSPORTASI JALAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BOALEMO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BOALEMO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BOALEMO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berhubung dengan perkembangan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.3, 2016 KELAUTAN. Kapal Perintis. Milik Negara Pelayanan Publik. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN PELAYANAN

Lebih terperinci

KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 1 5 LS LU Garis Bujur : 100 BT BT

KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 1 5 LS LU Garis Bujur : 100 BT BT KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 1 5 LS - 2 25 LU Garis Bujur : 100 BT - 105 5 BT B. Batas Wilayah Batas Barat : Propinsi Sumatera Barat dan Sumatera Utara Batas Timur : Laut Cina Selatan Batas

Lebih terperinci

KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 0 45 LS LS Garis Bujur : BT

KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : 0 45 LS LS Garis Bujur : BT KONDISI WILAYAH A. Geografis Garis Lintang : 0 45 LS - 2 45 LS Garis Bujur : 102 0-104 55 BT B. Batas Wilayah Batas Barat : Kepulauan Riau Batas Timur : Selat Berhala Batas Utara : Propinsi Riau Batas

Lebih terperinci

A. Keadaan Geografis Dan Topografi

A. Keadaan Geografis Dan Topografi BAB II GAMBARAN UMUM PROVINSI GORONTALO Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo Provinsi Gorontalo di bentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 tahun 2000, maka secara administratif sudah terpisah dari Provinsi

Lebih terperinci