OPTIMASI PENTAHAPAN KONVERSI JUMLAH UNIT HARBOUR MOBILE CRANE (HMC) DARI PENGGUNAAN TENAGA BAHAN BAKAR MINYAK MENJADI TENAGA LISTRIK ABSTRAK
|
|
- Suparman Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 OPTIMASI PENTAHAPAN KONVERSI JUMLAH UNIT HARBOUR MOBILE CRANE (HMC) DARI PENGGUNAAN TENAGA BAHAN BAKAR MINYAK MENJADI TENAGA LISTRIK Ahmad Zaki Irfan 1) dan Nadjadji Anwar 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jln. Cokroaminoto No.12A, Surabaya, 60264, Indonesia 2) Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK Terus bertambahnya waktu operasi HMC membuat biaya overhead dan biaya pemeliharaan HMC semakin mahal. Untuk mengatasi kenaikan biaya tersebut, PT Z melakukan investasi konversi HMC yang sebelumnya menggunakan tenaga bahan bakar minyak menjadi tenaga listrik. Namun, meskipun terjadi penghematan biaya operasional, permasalahan yang terjadi adalah penentuan jumlah unit HMC yang akan dilakukan konversi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan model investasi konversi HMC yang paling menguntungkan dan mengidentifikasi komposisi biaya investasi konversi HMC serta jumlah unit konversi HMC yang optimal per tahun. Identifikasi dan perumusan masalah menjadi langkah awal dalam penelitian ini untuk menentukan tujuan penelitian, dilanjutkan studi literatur dan lapangan untuk memperoleh data mengenai biaya operasional dan produktivitas HMC. Kemudian datadata tersebut digunakan sebagai Input di dalam metode optimasi integer programming dengan fungsi tujuan memaksimalkan keuntungan investasi konversi HMC. Model investasi konversi HMC yang paling menguntungkan adalah model 2B, karena menghasilkan NPV tertinggi sebesar Rp dibandingkan dengan model 1A sebesar Rp , model 1B sebesar Rp , dan model 2A sebesar Rp Pada tahun pertama dan ketiga PT Z tidak melakukan investasi, pada tahun kedua investasi konversi HMC, tahun keempat investasi konversi HMC B03 dan B05, dan tahun kelima investasi konversi HMC B09 dan B10. Kata kunci: HMC, Investasi, Konversi BBM PENDAHULUAN Terus bertambahnya waktu operasi Harbour Mobile Crane (HMC) membuat PT Z harus memiliki rencana strategis terkait operasional HMC, sebab biaya overhead dan biaya pemeliharaan HMC sangat mahal seiring bertambahnya umur HMC. Menurut Rostiyanti (2008) semakin meningkatnya umur alat, maka alat tersebut mengalami penurunan nilai dan penurunan nilai ini bisa disebabkan oleh kerusakan alat. Salah satu rencana strategis yang dilakukan oleh PT Z adalah melakukan konversi bahan bakar HMC yang sebelumnya menggunakan tenaga Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi tenaga listrik. PT Z adalah perusahaan dengan bisnis utama jasa bongkar muat di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang saat ini memiliki enam belas unit HMC, namun hanya tujuh unit HMC yang dapat dilakukan konversi bahan bakar, dua diantaranya sudah dilakukan konversi bahan bakar. Sembilan unit HMC tidak bisa dilakukan konversi bahan bakar karena merupakan bentuk kerja sama dengan perusahaan lain. B-1-1
2 Investasi untuk konversi bahan bakar pada HMC sangat mahal, mencapai Rp /unit dan instalasi trafo, converter, dan power house mencapai Rp /2 unit akan tetapi dengan konversi bahan bakar ini, PT Z mampu menghemat total biaya operasi HMC. Fungsi biaya dinyatakan sebagai berikut (Halim et al, 2014): Biaya Total = Biaya Tetap Total + Biaya Variabel Total Menurut Soeharto (2003) biaya operasional container crane dibedakan menjadi biaya overhead, biaya pemeliharaan dan biaya operator. Biaya tetap dinyatakan sebagai biaya operator HMC, sedangkan biaya variabel dinyatakan sebagai biaya overhead HMC dan biaya pemeliharaan HMC. Penghematan biaya operasional HMC tahun 2014/unit/tahun di PT Z adalah sebesar Rp per-tahun dengan rincian penghematan dari biaya overhead sebesar Rp , penghematan dari biaya pemeliharaan Rp , sedangkan biaya operator sama, sehingga tidak ada penghematan yang terjadi. Namun, meskipun terjadi penghematan biaya operasional, permasalahan yang terjadi adalah penentuan jumlah unit HMC yang akan dilakukan konversi menjadi tenaga listrik, sebab setiap HMC memiliki produktivitas yang berbeda dalam melakukan kegiatan stevedoring (pengangkatan peti kemas dari kapal ke dermaga atau sebaliknya). Dengan biaya investasi konversi bahan bakar per-unit HMC yang mahal, maka diperlukan penelitian untuk menentukan tahapan penentuan konversi jumlah unit HMC yang akan dilakukan per tahun berdasarkan keuntungan masing-masing unit HMC. Pentahapan konversi jumlah unit HMC akan dilakukan selama lima tahun, karena menyesuaikan dengan ketersediaan budget dari PT Z setiap tahunnya untuk investasi. Hal ini penting untuk dilakukan, agar PT Z mampu menjalankan keputusan rencana strategis perusahaan yang efektif dan efisien. Ada banyak penelitian mengenai shore crane, terutama penelitian yang fokus kepada optimasi penjadwalan operasi shore crane, seperti yang dilakukan oleh Chung dan Choy (2012), Diabat dan Ali (2014), dan Kaveshgar et al.(2012) dengan menggunakan Genetic Algorithm (GA) yang masing-masing menghasilkan penjadwalan operasi quay crane yang lebih efisien dalam waktu pencarian solusi yang lebih pendek. Melalui metode yang sama, Homayouni et al.(2014) melakukan riset efisiensi Split-Platform Storage/Retrieval System (SP-AS/RS) dengan tujuan optimasi penjadwalan yang terintegrasi antara cranes, vehicles, dan platform SP-AS/RS, menghasilkan performa terminal peti kemas menjadi lebih baik. He et al.(2015) meneliti optimasi penjadwalan operasi quay crane, namun dengan mempertimbangkan trade off antara efisiensi dengan konsumsi energi dengan menggunakan metode Mixed Integer Linear Programming (MILP), GA, dan Particle Swarm Optimization (PSO), hasilnya penjadwalan operasi quay crane menjadi efisien serta hemat energi. Sedangkan Venus (2011) melihat dari sisi Green Management Practices (GMP), dimana operasi terminal kontainer disesuaikan dengan elemen-elemen GMP, selain menjadi ramah lingkungan operasi terminal peti kemas juga menjadi efisien. Penelitian mengenai pemilihan quay crane untuk terminal peti kemas dilakukan Chao dan Lin (2011) dengan mengevaluasi implementasi simulasi kinerja tipe quay crane yang berbeda di pelabuhan Kaohsiung dengan menggunakan metode fuzzy dan Analytical Hierarcy Process (AHP), hasilnya quay crane tipe twin lift lebih baik karena memiliki produktivitas yang lebih tinggi. Selain itu, Mulyasyah (2012) meneliti tentang meningkatkan kinerja pelayanan bongkar muat dengan penambahan unit HMC melalui metode simulasi di PT. Berlian Jasa Terminal Indonesia, hasilnya mampu menurunkan Berth Occupancy Rate (BOR). Dari penelitian-penelitian yang ada, rata-rata penelitian mengenai optimasi penjadwalan operasi crane dan belum ada yang penelitian mengenai optimasi jumlah unit crane akibat konversi bahan bakar. Sehingga, penelitian ini perlu dilakukan. B-1-2
3 Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk menentukan model investasi konversi HMC yang paling menguntungkan dan mengidentifikasi komposisi biaya investasi konversi HMC serta jumlah unit konversi HMC yang optimal per tahun. METODE Penelitian ini dilakukan secara garis besar terdiri atas lima tahap, yaitu tahap pendahuluan, tahap pengumpulan data, tahap pemodelan, tahap pengolahan data dan tahap analisa dan interpretasi. Tahap pendahuluan dilakukan dengan identifikasi kondisi lapangan, permasalahan, penentuan tujuan penelitian, dan studi literatur. Tahap Pengumpulan Data Pada tahap pengumpulan data, data yang diperoleh berasal dari laporan keuangan perusahaan, dokumentasi konsumsi energi dan pemeliharaan HMC, dan wawancara langsung dengan pihak terkait. Berikut merupakan data estimasi jumlah produksi setiap HMC: Tabel 1. Estimasi jumlah produksi box setiap HMC tahun Tahun HMK HMK Tahun ,212 71,141 49,999 73,803 69,217 65,323 74,698 52,499 77,493 72,678 68,589 78,433 55,124 81,368 76,312 72,018 82,355 57,881 85,436 80,128 75,619 86,473 60,775 89,708 84,134 79,400 90,796 63,813 94,194 88, ,370 95,336 67,004 98,903 92, , ,103 70, ,848 97, , ,108 73, , , , ,364 77, , , , ,882 81, , , , ,676 85, , ,385 Tahap Pemodelan Pembuatan model matematis sesuai tiga unsur utama dalam pemrograman integer programming, yaitu variabel keputusan, fungsi tujuan, dan fungsi kendala. Integer programming dipilih karena hasil yang diinginkan merupakan bilangan integer, tujuan yang ingin dicapai dapat diakomodasi dalam satu fungsi tujuan dan model permasalahan sesuai dengan model solusi integer programming, yaitu model assignment. Model matematis yang dibuat adalah sebagai berikut: Subject to: B-1-3
4 dimana: PijVij = Keuntungan konversi HMC yang diinvestasikan pada tahun i berjumlah j unit. PijWij = Keuntungan konversi HMC B02 yang diinvestasikan pada tahun i berjumlah j unit. PijXij = Keuntungan konversi HMC B05 yang diinvestasikan pada tahun i berjumlah j unit. PijYij = Keuntungan konversi HMC B09 yang diinvestasikan pada tahun i berjumlah j unit. PijZij = Keuntungan konversi HMC B10 yang diinvestasikan pada tahun i berjumlah j unit. CijVij = Biaya investasi konversi HMC pada tahun i berjumlah j unit. CijWij = Biaya investasi konversi HMC B02 pada tahun i berjumlah j unit. CijXij = Biaya investasi konversi HMC B05 pada tahun i berjumlah j unit. CijYij = Biaya investasi konversi HMC B09 pada tahun i berjumlah j unit. CijZij = Biaya investasi konversi HMC B10 pada tahun i berjumlah j unit. Bij = Budget yang tersedia untuk investasi pada tahun i berjumlah j unit. Vij = Bilangan biner yang bernilai 1 apabila HMC yang diinvestasikan pada tahun i Wij = Bilangan biner yang bernilai 1 apabila HMC B02 yang diinvestasikan pada tahun i Xij = Bilangan biner yang bernilai 1 apabila HMC B05 yang diinvestasikan pada tahun i Yij = Bilangan biner yang bernilai 1 apabila HMC B09 yang diinvestasikan pada tahun i Zij = Bilangan biner yang bernilai 1 apabila HMC B10 yang diinvestasikan pada tahun i i = 1, 2, 3,..., m j = 1, n m = 5 n = 2 Tahap Pengolahan Data Pada tahap ini, dihitung NPV dari masing-masing investasi konversi HMC. Kemudian dimasukkan ke dalam model yang sudah di formulasikan sebelumnya, kemudian model tersebut di Running melalui software LINGO 11, sehingga diketahui besar keuntungan yang maksimum. Berikut hasil perhitungan NPV: Tabel 2. Hasil perhitungan NPV setiap investasi konversi HMC NPV Investasi Tahun 2015 (Rp) 4,813,861,441 4,297,700,957 1,732,385,591 4,620,668,758 4,064,248,110 Dengan 1 Unit lainnya 4,764,186,406 4,174,437,157 1,609,121,791 4,497,404,958 3,940,984,310 NPV Investasi Tahun 2016 (Rp) 4,872,804,851 4,880,912,899 2,142,276,956 3,762,450,822 4,631,687,261 Dengan 1 Unit lainnya 4,749,541,051 4,757,649,099 2,019,013,156 3,639,187,022 4,508,423,461 NPV Investasi Tahun 2017 (Rp) 3,453,042,501 4,686,191,488 1,766,480,920 5,053,776,898 4,420,487,414 Dengan 1 Unit lainnya 3,729,654,001 4,962,802,988 2,043,092,420 5,330,388,398 4,697,098,914 B-1-4
5 Tabel 3. Hasil perhitungan NPV setiap investasi konversi HMC (lanjutan) Setelah diketahui biaya dan nilai NPV masing-masing investasi konversi HMC, maka langkah selanjutnya adalah memasukkan nilai-nilai tersebut kedalam model integer programming yang telah dibuat. Model akan terbagi dalam empat jenis, yaitu: Tabel 4. Model investasi PT Z NPV Investasi Tahun 2018 (Rp) 4,177,966,599 5,490,714,302 2,382,538,907 5,882,027,036 3,658,009,561 Dengan 1 Unit lainnya 4,177,966,599 5,490,714,302 2,382,538,907 5,882,027,036 3,658,009,561 NPV Investasi Tahun 2019 (Rp) 4,369,824,977 5,765,064,761 2,461,573,957 6,180,967,293 5,464,435,316 Dengan 1 Unit lainnya 4,369,824,977 5,765,064,761 2,461,573,957 6,180,967,293 5,464,435,316 Model Investasi 1A 1B 2A 2B Investasi Konversi Unit HMC/Tahun 1 Unit Maksimal 2 Unit Ketersediaan Budget Dibatasi per Tahunnya Dibatasi secara Total Alokasi Budget Dibatasi per Tahunnya Dibatasi secara Total Alokasi Budget HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil perbandingan Running keempat model pada software LINGO 11.0, didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 5. Perbandingan Total Biaya dan Total NPV Model Model Investasi 1A HMC Terpilih (V11) B10 (Z21) B05 (X31) B02 (W41) B09 (Y51) Total Biaya (Rp) Total NPV (Rp) S.T 1B (V11) 2A - B10 (Z21) (V21) B05 (X31) B05,B10 (X32,Z32) B02 (W41) B02 (W41) B09 (Y51) B09 (Y51) B - (V21) - B02,B05 (W42,X42) B09,B10 (Y52,Z52) Dari Tabel 5 di atas, model 2B menghasilkan nilai NPV yang lebih besar, sehingga model 2B dipilih sebagai model investasi konversi HMC PT Z. B-1-5
6 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang dapat diambil dan menjawab dari tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Model investasi konversi HMC yang paling menguntungkan adalah model 2B, karena menghasilkan NPV paling tinggi, sebesar Rp dibandingkan dengan model 1A dengan NPV sebesar Rp , model 1B dengan NPV sebesar Rp , dan model 2A dengan NPV sebesar Rp Biaya investasi konversi HMC berdasarkan model 2B adalah sebesar Rp Pada model investasi 2B, strategi pentahapan investasi PT Z adalah dengan melakukan investasi konversi HMC pada tahun kedua, keempat dan kelima saja, sebab dengan strategi pentahapan seperti ini mampu meningkatkan perolehan NPV investasi konversi HMC, jika dibandingkan dengan melakukan investasi konversi HMC setiap tahun. Sesuai model 2B, pada tahun kedua PT Z investasi konversi HMC sebesar Rp , pada tahun keempat PT Z investasi konversi HMC B02 dan B05 sebesar , dan pada tahun kelima PT Z investasi konverssi HMC B09 dan B10 sebesar Rp Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah: 1. Penelitian selanjutnya hendaknya mempertimbangkan kemampuan setiap operator dalam menjalankan HMC agar jumlah penghematan biaya operasional lebih akurat dalam keputusan berinvestasi PT Z. 2. Perlu adanya penelitian mengenai jadwal pemeliharaan HMC terhadap biaya operasional PT Z. DAFTAR PUSTAKA Chao, S.L. and Lin, Y.J. (2011) Evaluating Advanced Quay Cranes In Container Terminals. Transportation Research Part E, 47, pp Chung, S.H. and Choy, K.L. (2012) A Mo dified Genetic Algorithm for Quay Crane Scheduling Operations. Expert Systems With Applications, 39, pp Diabat, A. and Theodorou, E. (2014) An Integrated Quay Crane Assignment and Scheduling Problem. Computers and Industrial Engineering, 73, pp Halum, A., Supomo, B., and Kusufi, M.S. (2014) Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: BPFE He, J., Huang, Y., and Yan, W. (2015) Yard Crane Schedulling In A Container Terminal for the Trade-Off Between Efficiency and Energy Consumption. Advanced Engineering Informatics, 29, pp Homayouni, S.M., Tang, S.H., and Motlagh, O. (2014) A Genetic Algorithm for Optimization of Integrated Scheduling of Cranes, Vehicles, and Storage Platforms at Automated Container Terminals. Journal of Computational and Applied Mathematics, 270, pp Kaveshgar, N., Huynh, N., and Rahimian, S.K. (2012) An Efficient Genetic Algorithm for Solving the Quay Crane Scheduling Problem. Expert System With Applications, 39, pp Kusumaningdyah (2012) Integer programming. B-1-6
7 PROGRAMMING-CUTTING-PLANE-ALG.pdf 2014). (diakses pada tanggal 24 Maret Maritimedia (2013) Fasilitas Pelabuhan. (diakses pada tanggal 14 April 2015). Mulyasyah, Arif (2012) Meningkatkan Kinerja Pelayanan Bongkar Muat Dengan Penambahan Unit Harbour Mobile Crane (HMC) M elalui Metode Simulasi (Stu di Kasus PT. Berlian Jasa Terminal Indonesia). Tugas Akhir, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya. PELINDO (2011) Pengenalan dan Pengoperasian Alat Bongkar Muat Peti Kemas. (diakses pada tanggal 14 April 2015). Rostiyanti, S.F.(2008) Alat Berat untuk Proyek Konstruksi. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta Siswanto (2007) Operations Research Jilid 1. Jakarta: Erlangga Soeharto (2003) Kajian Terhadap Fasilitas Peralatan Bongkar-Muat Barang Pada Terminal Peti Kemas Di Pelabuhan Tanjung Emas-Semarang. Tesis, Universitas Diponegoro, Semarang. Sulistyo, A.N. (2006) Prasarana Terminal Peti Kemas (Stu di Kasus Terminal Peti Kemas Semarang). Tesis, Universitas Dipenogoro, Semarang. Taha, H.A. (2007) Operations Research An Introduction Eight Edition. New Jersey: Prentice Hall Venus and Lun, Y.H. (2011) Green Management Practices and Firm Performance: A Case Of Container Terminal Operations. Resources, Converstion and Recycling, 55, pp B-1-7
STUDI PENGGUNAAN PACKING PLANT PADA DISTRIBUSI SEMEN DI KALIMANTAN MENGGUNAKAN METODE TRANSSHIPMENT: STUDI KASUS PT. SEMEN GRESIK
STUDI PENGGUNAAN PACKING PLANT PADA DISTRIBUSI SEMEN DI KALIMANTAN MENGGUNAKAN METODE TRANSSHIPMENT: STUDI KASUS PT SEMEN GRESIK Ikhyandini GA dan Nadjadji Anwar Bidang Keahlian Manajemen Proyek Program
Lebih terperinciArif Mulyasyah NRP Dosen Pembimbing Ir. Sudiyono Kromodihardjo Msc. PhD
MENINGKATKAN KINERJA PELAYANAN BONGKAR MUAT DENGAN PENAMBAHAN UNIT HARBOUR MOBILE CRANE (HMC) MELALUI METODE SIMULASI (STUDY KASUS PT. BERLIAN JASA TERMINAL INDONESIA) Arif Mulyasyah NRP. 2107.100.097
Lebih terperinciOPTIMASI JUMLAH KEBUTUHAN FASILITAS DAN AREA LAPANGAN PENUMPUKAN TERMINAL PETI KEMAS KALIBARU (NEW TANJUNG PRIOK)
OPTIMASI JUMLAH KEBUTUHAN FASILITAS DAN AREA LAPANGAN PENUMPUKAN TERMINAL PETI KEMAS KALIBARU (NEW TANJUNG PRIOK) Amar Rachman 1, Dwi Laras Pristiwati 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelabuhan Panjang adalah salah satu cabang pelabuhan dari PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero). Seiring meningkatnya arus keluar masuk barang di Provinsi Lampung melalui
Lebih terperinciOPTIMIZATION THE NUMBER OF GENTRY FILLING OIL (BBM) USING A LINEAR PROGRAMMING APPROACH TO FULFILL THE DEMAND (Case Study : PT.
OPTIMASI BANYAKNYA GENTRY PENGISIAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) DENGAN PENDEKATAN PROGRAM LINIER UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN (Studi Kasus : PT.XYZ Surabaya) OPTIMIZATION THE NUMBER OF GENTRY FILLING OIL (BBM)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan, yang terdiri dari beribu-ribu pulau besar maupun kecil. Kondisi tersebut menyebabkan sektor transportasi memiliki peranan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Troughput. Gambar 1.1. Troughput di TPKS (TPKS,2013)
Troughput BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) merupakan tempat berlabuhnya kapal yang akan melakukan kegiatan bongkar muat peti kemas. Aktivitas bongkar muat yang
Lebih terperinciOPTIMASI PENUGASAN GURU PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMKN 2 SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN INTEGER PROGRAMMING
OPTIMASI PENUGASAN GURU PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMKN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN INTEGER PROGRAMMING Anik Perwita Sari dan Abdullah Shahab Program Studi MagisterManajemen Teknologi Institut Teknologi
Lebih terperinciGambar 1.1 Terminal Peti Kemas (Steenken, 2004)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan transportasi laut dengan peti kemas dalam dua dekade belakangan ini mencapai sekitar 7-9% per tahun dengan perbandingan jenis angkutan laut lain hanya mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa angkutan laut semakin lama semakin meningkat, baik
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebutuhan akan jasa angkutan laut semakin lama semakin meningkat, baik jumlahnya maupun macamnya. Usaha-usaha dalam pembangunan sarana angkutan laut yang dilakukan sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar dengan biaya rendah merupakan keungggulannya. selayaknya memiliki keunggulan di sektor maritim. Salah satu bagian penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelayaran memiliki peran penting dalam perdagangan antar negara saat ini. Kemampuan kapal-kapal besar yang mampu mengangkut barang dalam jumlah besar dengan biaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. intermoda, dan berbagai jasa bongkar muat penunjang lainnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (PT BJTI) merupakan anak perusahaan dari PT Pelabuhan Indonesia III (Persero). PT BJTI Sejak tahun 2002 dipercaya mengelola
Lebih terperinciOleh: Sofyan Hadi, ST PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2012
Oleh: Sofyan Hadi, ST PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2012 Pengertian Metode Optimasi Ruang Lingkup Optimasi Prosedur Umum untuk Penyelesaian Masalah
Lebih terperinciPEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING
PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING Akhmad Rusli 1, *), dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1, 2) Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Terminal Peti Kemas (TPK) Koja merupakan salah satu pelabuhan yang memberikan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terminal Peti Kemas (TPK) Koja merupakan salah satu pelabuhan yang memberikan jasa pelayanan bongkar dan muat peti kemas yang terletak di wilayah Pelabuhan Tanjung
Lebih terperinciPENENTUAN POLA PEMOTONGAN PELAT LEMBARAN UNTUK MEMINIMALKAN PELAT SISA PADA PT. X DENGAN METODE INTEGER LINEAR PROGRAMMING
PENENTUAN POLA PEMOTONGAN PELAT LEMBARAN UNTUK MEMINIMALKAN PELAT SISA PADA PT. X DENGAN METODE INTEGER LINEAR PROGRAMMING Andri Sanjaya 1) dan Abdullah Shahab 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,
Lebih terperinciDAFTAR ISTILAH. Kapal peti kemas (containership) : kapal yang khusus digunakan untuk mengangkut peti kemas yang standar.
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN...ii KATA PENGANTAR... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR ISTILAH... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Riset Operasi Masalah pengoptimalan timbul sejak adanya usaha untuk menggunakan pendekatan ilmiah dalam memecahkan masalah manajemen suatu organisasi. Sebenarnya kegiatan yang
Lebih terperinciOPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI PRODUK PETROLEUM DAN CHEMICAL DENGAN METODE GOAL PROGRAMMING
OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI PRODUK PETROLEUM DAN CHEMICAL DENGAN METODE GOAL PROGRAMMING Dimas Ismunandar dan Suparno Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Bidang Keahlian Manajemen Industri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ekstensi bisnis perusahaan. Perluasan atau ekstensi bisnis diperlukan oleh suatu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya suatu perusahaan akan diiringi dengan perluasan ekstensi bisnis perusahaan. Perluasan atau ekstensi bisnis diperlukan oleh suatu perusahaan
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011
SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011 ANALISIS KAPASITAS PELAYANAN TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG Bambang Triatmodjo 1 1 Dosen Jurusan Teknik Sipil dan
Lebih terperinciPERENCANAAN OPERASIONAL DISTRIBUSI SURAT KABAR DARI PERCETAKAN KE SEJUMLAH AGEN DI KOTA SURABAYA ABSTRAK
PERENCANAAN OPERASIONAL DISTRIBUSI SURAT KABAR DARI PERCETAKAN KE SEJUMLAH AGEN DI KOTA SURABAYA Erma Budhi Kurnia Susanti 1),Ahmad Rusdianyah 2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi
Lebih terperinciStudi Master Plan Pelabuhan Bungkutoko di Kendari KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Buku Laporan ini disusun oleh Konsultan PT. Kreasi Pola Utama untuk pekerjaan Studi Penyusunan Master Plan Pelabuhan Bungkutoko di Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Laporan ini adalah
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM OPTIMASI BERBASIS DATABASE PADA PENJADWALAN PENAMBATAN KAPAL UNTUK MENDUKUNG TERCAPAINYA ZERO WAITING TIME
PERANCANGAN SISTEM OPTIMASI BERBASIS DATABASE PADA PENJADWALAN PENAMBATAN KAPAL UNTUK MENDUKUNG TERCAPAINYA ZERO WAITING TIME DI PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA Disusun Oleh : Tita Sarilia Ramadhani NRP.
Lebih terperinciINTEGER PROGRAMMING. Widha Kusumaningdyah, ST., MT 2012
INTEGER PROGRAMMING Widha Kusumaningdyah, ST., MT 2012 INTEGER PROGRAMMING INTRODUCTION INTEGER PROGRAMMING (IP) Untuk permasalahan optimasi dengan beberapa atau semua variabel keputusan bernilai bulat(integer).
Lebih terperinciMENGOPTIMALKAN PENJADWALAN SEKURITI DENGAN MODEL GOAL PROGRAMMING ABSTRACT ABSTRAK
MENGOPTIMALKAN PENJADWALAN SEKURITI DENGAN MODEL GOAL PROGRAMMING Said Almuhajir 1, T. P. Nababan 2, M. D. H. Gamal 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM OPERASI DRY PORT GEDEBAGE
EVALUASI SISTEM OPERASI DRY PORT GEDEBAGE TUGAS AKHIR SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN SARJANA TEKNIK DI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL oleh ANDY FERDIAN NIM : 15098105 PEMBIMBING Dr.Ir.Ade
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dunia ini terdapat 3 jenis jalur transportasi, transportasi melalui darat, laut dan udara. Transportasi dari setiap jalur juga mempunyai banyak jenis, seperti
Lebih terperinciOPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI CAT DI PT. XYZ DENGAN METODE MIXED INTEGER PROGRAMMING
OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI CAT DI PT. XYZ DENGAN METODE MIXED INTEGER PROGRAMMING Michael Firman Mulyono dan Abdullah Shahab Program Studi MagisterManajemenTeknologi InstitutTeknologiSepuluh Nopember
Lebih terperinciMODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERENCANAAN SANDARAN KAPAL INTEGRASI DENGAN LAYANAN KERETA API BARANG. (STUDI KASUS: PT.TERMINAL TELUK LAMONG SURABAYA)
MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERENCANAAN SANDARAN KAPAL INTEGRASI DENGAN LAYANAN KERETA API BARANG. (STUDI KASUS: PT.TERMINAL TELUK LAMONG SURABAYA) Ivan Akhmad 1) dan Ahmad Rusdiansyah 2) 1) Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah ketersediaan yang semakin menipis dan semakin mahal, membuat biaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangkit Listrik di Indonesia pada umumnya merupakan pembangkit listrik thermal. Kebutuhan pembangkit thermal terhadap bahan bakar fosil dengan jumlah ketersediaan
Lebih terperinciBAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 1.1 Latar Belakang Sistem transportasi merupakan salah satu bagian penting bagi suatu pembangunan negara. Transportasi menjadi salah satu sektor pendukung kemajuan sistem logistik
Lebih terperinciDAFTAR ACUAN. Sites Through Gis And Bim Integration. Journal of. Information Technology in Construction, 17,
DAFTAR ACUAN [1]. Irizarry. J., Karan, E. P. 2012. Optimizing Location Of Tower Cranes [2]. Irizarry. J., Karan, E. P. 2012. Optimizing Location Of Tower Cranes [3]. Al-Hussein, M., Niaz, M., A., Yu, H.,
Lebih terperinciOptimasi Permasalahan Penugasan Dokter Menggunakan Representasi Graf Bipartit Berbobot
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (0) ISSN: 7-9 (0-97 Print) Optimasi Permasalahan Penugasan Menggunakan Representasi Graf Bipartit Berbobot Laili Rochmah, Ahmad Saikhu, dan Rully Soelaiman Jurusan Teknik
Lebih terperinciOPERATION RESEARCH-1
OPERATION RESEARCH-1 Prof.Dr.H.M.Yani Syafei,MT MATERI PERKULIAHAN 1.Pemrograman Linier (Linear Programming) Formulasi Model Penyelesaian dengan Metode Grafis Penyelesaian dengan Algoritma Simplex Penyelesaian
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERMASALAHAN MULTI-OBJECTIVE HYBRID FLOW SHOP SCHEDULING DENGAN ALGORITMA MODIFIED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION
PENYELESAIAN PERMASALAHAN MULTI-OBJECTIVE HYBRID FLOW SHOP SCHEDULING DENGAN ALGORITMA MODIFIED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Fiqihesa Putamawa 1), Budi Santosa 2) dan Nurhadi Siswanto 3) 1) Program Pascasarjana
Lebih terperinciJSIKA Vol. 5, No. 3. Tahun 2016 ISSN X
RANCANG BANGUN APLIKASI PENJADWALAN TAMBAT KAPAL PADA PT BERLIAN JASA TERMINAL INDONESIA (PT BJTI) SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABU SEARCH Mochamad Rifai Idris 1) Sulistiowati 2) Tegar Heru Susilo
Lebih terperinciANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF PROYEK MANAJEMEN AIR DI PT X DENGAN METODE MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM)
ANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF PROYEK MANAJEMEN AIR DI PT X DENGAN METODE MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) Ema Dwi Saputri 1) dan Putu Artama Wiguna 2) 1,2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Lebih terperinciOPTIMASI KINERJA TERMINAL PETI KEMAS KOJA MELALUI PENGADAAN TRANSFER POINT DAN PENGATURAN ALUR HEADTRUCK CHASSIS
OPTIMASI KINERJA TERMINAL PETI KEMAS KOJA MELALUI PENGADAAN TRANSFER POINT DAN PENGATURAN ALUR HEADTRUCK CHASSIS Oleh: Adhitya Muakbar dan Sunaryo Abstrak Pelayanan jasa kontenerisasi semakin menjanjikan
Lebih terperinci7. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
89 7. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pada pembahasan pada laporan ini yang mengacu pada hasil-hasil analisa data dan informasiinformasi lain yang relevan, maka dapat ditarik kesimpulan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan transportasi laut menjadi sektor utama yang berpengaruh dalam laju distribusi perdagangan dunia. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan volume lalu lintas
Lebih terperinciOptimasi Jumlah Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya Berdasarkan Jenis Pelanggan dengan Metode Fuzzy Goal Programming
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Optimasi Jumlah Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya Berdasarkan Jenis Pelanggan Metode Fuzzy Goal Programming Rofiqoh
Lebih terperinciPenjadwalan Untuk Memininimalkan Total Tardiness Dengan Metode Integer Linear Programming
https://doi.org/10.22219/jtiumm.vol18.no2.127-137 Penjadwalan Untuk Memininimalkan Total Tardiness Dengan Metode Integer Linear Programming Clara Yessica Livia *, Teguh Oktiarso Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciANALISIS KINERJA PELAYANAN OPERASIONAL PETI KEMAS DI PELABUHAN PANGKALBALAM KOTA PANGKALPINANG
ANALISIS KINERJA PELAYANAN OPERASIONAL PETI KEMAS DI PELABUHAN PANGKALBALAM KOTA PANGKALPINANG Abu Khusyairi Email : abu_khusyairi@yahoo.co.id Endang Setyawati Hisyam Email : hisyam.endang@gmail.com Jurusan
Lebih terperinciDAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... LEMBAR PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii LEMBAR PERNYATAAN... iii LEMBAR PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciAnalisa Manfaat Dan Biaya Rusunawa Jemundo, Sidoarjo
JURNAL TEKNIK POMITS Vol 1, No 1, (2012) 1-5 1 Analisa Manfaat Dan Biaya Rusunawa Jemundo, Sidoarjo Novan Dwi Aryansyah, Retno Indryani Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut
Lebih terperinciPerbandingan Produktivitas Static Tower Crane dan Mobile Crane dengan Modifikasi Posisi Titik Supply
1 Perbandingan Produktivitas Static Tower Crane dan Mobile Crane dengan Modifikasi Posisi Titik Supply Arief Hadi Pranata, Tri Joko Wahyu Adi, Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciOPT.IMASI ALAT ANGKUT PENGIRIMAN BERAS (Studi Kasus pada PT. Umbul Berlian Semarang)
2012 Enty Nur Hayati 58 OPT.IMASI ALAT ANGKUT PENGIRIMAN BERAS (Studi Kasus pada PT. Umbul Berlian Semarang) Enty Nur Hayati Dosen Fakultas Teknik Universitas Stikubank Semarang DINAMIKA TEKNIK Vol. VI,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dari sistem tenaga listrik adalah operasi sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bagian penting dari sistem tenaga listrik adalah operasi sistem tenaga listrik. Operasi sistem tenaga listrik mencakup tentang bagaimana daya listrik dibangkitkan
Lebih terperinciPENJADWALAN PRODUKSI UNTUK PROSES PRODUKSI BUKU PAD DENGAN INTEGER PROGRAMMING
PENJADWALAN PRODUKSI UNTUK PROSES PRODUKSI BUKU PAD DENGAN INTEGER PROGRAMMING William Goenardi* dan Abdullah Shahab** *PT. HM Sampoerna, Tbk. Jl. Rungkut Industri Raya 18, Surabaya e-mail: william_goenardi@yahoo.com
Lebih terperinciOPTIMASI PENGATURAN RUTE KENDARAAN DENGAN MUATAN KONTAINER PENUH MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI LAGRANGIAN
Tugas Akhir KI 091391 OPTIMASI PENGATURAN RUTE KENDARAAN DENGAN MUATAN KONTAINER PENUH MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI LAGRANGIAN Akhmed Data Fardiaz NRP 5102109046 Dosen Pembimbing Rully Soelaiman, S.Kom.,
Lebih terperinciMAKSIMALISASI PROFIT DALAM PERENCANAAN PRODUKSI
MAKSIMALISASI PROFIT DALAM PERENCANAAN PRODUKSI Tri Hernawati Staf Pengaar Kopertis Wilayah I Dpk Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara Medan Abstrak Profit yang maksimal merupakan tuuan utama
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik pada abad ini sudah merupakan kebutuhan primer yang tidak bisa tergantikan. Karena pentingnya listrik ini, sistem yang menyuplai dan mengalirkan listrik ini
Lebih terperinciModel Optimisasi Tata Letak Pelabuhan Curah Kering dengan Pendekatan Simulasi Diskrit: Studi Kasus Pelabuhan Khusus PT Petrokimia Gresik
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-11 Model Optimisasi Tata Letak Pelabuhan Curah Kering dengan Pendekatan Simulasi Diskrit: Studi Kasus Pelabuhan Khusus PT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat tergantung pada sarana
IV-27 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat tergantung pada sarana transportasi laut sebagai sarana penghubung utama antara pulau. Distribusi barang antara
Lebih terperinciANALISIS KINERJA PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA
ANALISIS KINERJA PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA Noor Mahmudah 1, David Rusadi 1 1 Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta E-mail: noor.mahmudah@umy.ac.id Abstrak. Pelabuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Kereta api merupakan salah satu angkutan darat yang banyak diminati masyarakat, hal ini dikarenakan biaya yang relatif murah dan waktu tempuh yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Belawan International Container Terminal (BICT) sebagai unit usaha PT.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jalur transportasi air/laut merupakan salah satu jalur transportasi yang paling sering digunakan untuk pengiriman barang dalam skala kecil sampai dengan skala besar,
Lebih terperinciOPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING
OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING Abstrak Oleh : Sintha Yuli Puspandari 1206 100 054 Dosen Pembimbing : Drs. Sulistiyo, M.T Jurusan Matematika Fakultas Matematika
Lebih terperinciPENJADWALAN TRUK PADA SISTEM CROSS DOCKING DENGAN PENYIMPANAN SEMENTARA DENGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY GENETIC ALGORITHM
PENJADWALAN TRUK PADA SISTEM CROSS DOCKING DENGAN PENYIMPANAN SEMENTARA DENGAN ALGORITMA HYBRID CROSS ENTROPY GENETIC ALGORITHM PENELITI : Pristi Dwi Puspitasari 2507 100 003 DOSEN PEMBIMBING : Ir. Budi
Lebih terperinciMakalah Seminar Tugas Akhir PENENTUAN KAPASITAS GENSET CONTAINER CRANE STUDI KASUS TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG
Makalah Seminar Tugas Akhir PENENTUAN KAPASITAS GENSET CONTAINER CRANE STUDI KASUS TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG Bayu Anggoro- L2F 003 489 1, Dr. Ir. Hermawan, DEA 2, Ir. Agung Warsito, DHET 2. Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi suatu daerah mengakibatkan kebutuhan tenaga listrik akan semakin meningkat, baik yang berhubungan dengan bidang industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laju pertumbuhan ekonomi di beberapa propinsi di Indonesia menunjukkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laju pertumbuhan ekonomi di beberapa propinsi di Indonesia menunjukkan peningkatan yang significan tiap tahunnya, hal ini nyata dilihat sejak digulirnya konsep otonomi
Lebih terperinciKata kunci: Relationship Quality, Service Quality, Loyalty, Structural Equation Modeling (SEM).
ANALISIS SERVICE QUALITY PT. TERMINAL PETI KEMAS SURABAYA BERBASIS STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) Trinil Muktiningrum, Haryono, Vita Ratnasari Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Jl. Cokroaminoto
Lebih terperinciOPTIMASI PENUGASAN KAPAL SEMEN CURAH DARI PABRIK KE PABRIK PENGANTONGAN DI LINGKUNGAN SEMEN GRESIK GROUP
OPTIMASI PENUGASAN KAPAL SEMEN CURAH DARI PABRIK KE PABRIK PENGANTONGAN DI LINGKUNGAN SEMEN GRESIK GROUP Suhandik, Ahmad Rusdiansyah, Nurhadi Siswanto Manajemen Industri-Program Studi Magister Manajemen
Lebih terperinciTeknik Riset Operasional Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016 Teknik Informatiaka UIGM
Teknik Riset Operasional Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016 Teknik Informatiaka UIGM Dosen: Didin Astriani Prassetyowati, M.Stat Silabus MATAKULIAH TI214 TEKNIK RISET OPERASI (2 SKS) TUJUAN Agar mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja (manusia) yang diatur dalam urutan fungsi-fungsinya, agar efektif dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fokus kajian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah masalah tenaga kerja (manusia) yang diatur dalam urutan fungsi-fungsinya, agar efektif dan efisien dalam mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu tempat dimana sumber daya dasar dikelola dengan proses yang sedemikian rupa sehingga diperoleh suatu hasil berupa barang atau jasa yang
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini akan dijabarkan simpulan penelitian yaitu tingkat kinerja
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dijabarkan simpulan penelitian yaitu tingkat kinerja bongkar muat curah cair berdasarkan indikator kinerja pelabuhan, hasil pengukuran kualitas kinerja bongkar
Lebih terperinciPERENCANAAN PRODUKSI PAKAN TERNAK PADA PT ABC MENGGUNAKAN METODE LINEAR PROGRAMMING
PERENCANAAN PRODUKSI PAKAN TERNAK PADA PT ABC MENGGUNAKAN METODE LINEAR PROGRAMMING Dwi Wulandhari 1), Nurhadi Siswanto 2), dan Bobby O. P. Soepangkat 3) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,
Lebih terperinciOPTIMASI PENGADAAN BAHAN BAKU SEGAR DI PT. X DENGAN METODE LINEAR PROGRAMMING
OPTIMASI PENGADAAN BAHAN BAKU SEGAR DI PT. X DENGAN METODE LINEAR PROGRAMMING Fransiscus Xaverius Aucky Wibisono dan Abdullah Shahab Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciMODEL OPTIMASI ALOKASI PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN PENDEKATAN INEXACT FUZZY LINEAR PROGRAMMING ( STUDI KASUS: PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MALANG )
MODEL OPTIMASI ALOKASI PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN PENDEKATAN INEXACT FUZZY LINEAR PROGRAMMING ( STUDI KASUS: PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MALANG ) a Agus Rachmad Purnama a, Udisubakti Ciptomulyono b Mahasiswa
Lebih terperinciPERENCANAAN LAYOUT TERMINAL PETI KEMAS KALIBARU
PERENCANAAN LAYOUT TERMINAL PETI KEMAS KALIBARU Octareza Siahaan dan Prof. Hang Tuah Salim Program Studi Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10
Lebih terperinciOPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING
OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING Oleh : Sintha Yuli Puspandari 1206 100 054 Dosen Pembimbing : Drs. Sulistiyo, M. T Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciTESIS JOHAN JOHANNES PROGRAM PASCA SARJANA PROGRAM STUDI TEKNIK TRANSPORTASI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010
TESIS JOHAN JOHANNES PROGRAM PASCA SARJANA PROGRAM STUDI TEKNIK TRANSPORTASI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010 Latar Belakang Listrik ; satu faktor penting dalam memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciPRESENTASI TUGAS AKHIR ANALISIS KONDISI HAULAGE PETI KEMAS DI AREA PELABUHAN (STUDI KASUS: PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA) Disusun oleh:
2010 PRESENTASI TUGAS AKHIR COMPANY (MN 091482) NAME ANALISIS KONDISI HAULAGE PETI KEMAS DI AREA PELABUHAN (STUDI KASUS: PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA) Disusun oleh: M. Imam Wahyudi N.R.P. 4105 100
Lebih terperinciPENENTUAN RUTE DISTRIBUSI LPG DENGAN PENDEKATAN MODEL MATEMATIS
PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI LPG DENGAN PENDEKATAN MODEL MATEMATIS Annisa Kesy Garside, Xamelia Sulistyani, Dana Marsetiya Utama Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di abad ke-21 ini dunia perekonomian dan bisnis industri manufaktur berkembang sangat pesat. Beragam produsen seakan dituntut untuk bekerja cepat dan berlomba-lomba
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Infrastruktur teknologi informasi merupakan sumber daya strategis bagi perusahaan dan perlu diatur dengan baik oleh perusahaan. Infrastruktur teknologi informasi
Lebih terperinciPERENCANAAN SUMBER DAYA PADA PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY
PERENCANAAN SUMBER DAYA PADA PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY Niken A. Savitri, I Nyoman Pujawan, Budi Santosa Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciOleh: VINAYANTI EKA RAHMAWATI ( )
Pendekatan Goal Programming untuk Penentuan Rute Kendaraan pada Kegiatan Distribusi (A Goal Programming Approach to Vehicle Routing Problems of Distribution) Oleh: VINAYANTI EKA RAHMAWATI (1207 100 020)
Lebih terperinciOPTIMASI PROGRAM LINIER PECAHAN DENGAN FUNGSI TUJUAN BERKOEFISIEN INTERVAL
Saintia Matematika Vol. XX, No. XX (XXXX), pp. 17 24. OPTIMASI PROGRAM LINIER PECAHAN DENGAN FUNGSI TUJUAN BERKOEFISIEN INTERVAL M Khahfi Zuhanda, Syawaluddin, Esther S M Nababan Abstrak. Beberapa tahun
Lebih terperinciOPTIMASI PENGATURAN SANDAR KAPAL PADA TERMINAL PETIKEMAS KOJA
1 OPTIMASI PENGATURAN SANDAR KAPAL PADA TERMINAL PETIKEMAS KOJA Richson Lamron P Dosen Pembimbing : Sunaryo dan Riko Butarbutar Program Sarjana Teknik Perkapalan Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan Negara kepulauan/maritim, sehingga peranan pelayaran sangat penting bagi kehidupaan sosial, ekonomi, pemerintahan, hankam dan sebagainya. Sarana
Lebih terperinciMETODE LINEAR PROGRAMING SEBAGAI PANDUAN PEMILIHAN TIPE DAN JUMLAH RUMAH BAGI PENGEMBANG PERUMAHAN
Metode Linear Programing Panduan Pemilihan Tipe dan Jumlah Rumah Bayu Teguh Ujianto METODE LINEAR PROGRAMING SEBAGAI PANDUAN PEMILIHAN TIPE DAN JUMLAH RUMAH BAGI PENGEMBANG PERUMAHAN 1) Bayu Teguh Ujianto
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Transportasi melalui laut memainkan peran penting dalam sistem perdagangan. Berbagai jenis barang di seluruh dunia bergerak dari tempat satu ke tempat lainnya melalui laut.
Lebih terperinciPENERAPAN METODE SIMULASI DAN OPTIMASI PADA KALKULASI KEBUTUHAN AGEN DI PT X
PENERAPAN METODE SIMULASI DAN OPTIMASI PADA KALKULASI KEBUTUHAN AGEN DI PT X Indiasih Enggawati dan Rully Soelaiman Manajemen Teknologi Informasi Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN dan SARAN
BAB 7 KESIMPULAN dan SARAN 7.1. Kesimpulan Pada penelitian ini, model distribusi peneliti diselesaikan dengan 4 pendekatan dengan mengkombinasikan pertimbangan kesetaraan tingkat pemenuhan dan minimum
Lebih terperinciOPTIMASI BIAYA DAN DURASI PROYEK MENGGUNAKAN PROGRAM LINDO (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN SALAKAN TAHAP II)
OPTIMASI BIAYA DAN DURASI PROYEK MENGGUNAKAN PROGRAM LINDO (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN SALAKAN TAHAP II) Kristi Elsina Leatemia R. J. M. Mandagi, H. Tarore, G. Y. Malingkas Fakultas
Lebih terperinciMinimalisasi Biaya Pendistribusian Air pada Musim Kemarau di Kabupaten Soppeng dengan Menggunakan Metode Zero Suffix dan Danzing
Minimalisasi Biaya Pendistribusian Air pada Musim Kemarau di Kabupaten Soppeng dengan Menggunakan Metode Zero Suffix dan Danzing Samsuddin 1, Aidawayati Rangkuti 2, Hendra 3 Email: edosamsuddin@gmail.com
Lebih terperinciPerancangan Dan Pembuatan Aplikasi Rekomendasi Jadwal Perkuliahan Pada Institut Informatika Indonesia Memanfaatkan Algoritma Genetika
Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Rekomendasi Jadwal Perkuliahan Pada Institut Informatika Indonesia Memanfaatkan Algoritma Genetika Hermawan Andika, S.Kom., M.Kom. Jurusan Teknik Informatika Institut
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN. PT. Berlian Jasa Terminal Indonesia (PT. BJTI) adalah perusahaan
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Berlian Jasa Terminal Indonesia (PT. BJTI) adalah perusahaan dengan bisnis utama di bidang jasa bongkar muat di pelabuhan Tanjung Perak. PT. BJTI merupakan
Lebih terperinciKINERJA LAYANAN BIS KOTA DI KOTA SURABAYA
KINERJA LAYANAN BIS KOTA DI KOTA SURABAYA Dadang Supriyatno Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya Gedung A4 Kampus Unesa Ketintang Surabaya dadang_supriyatno@yahoo.co.id Ari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terletak pada lokasi yang strategis karena berada di persilangan rute perdagangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 17.000 pulau dengan dua pertiga wilayahnya adalah perairan dan terletak pada lokasi
Lebih terperinciOPTIMISASI JADWAL PERAWAT DENGAN MEMPERTIMBANGKAN TINGKAT KEMAMPUAN DAN KEBUTUHAN DAY OFF PERAWAT (Studi Kasus di Rumah Sakit Pelabuhan Surabaya)
OPTIMISASI JADWAL PERAWAT DENGAN MEMPERTIMBANGKAN TINGKAT KEMAMPUAN DAN KEBUTUHAN DAY OFF PERAWAT (Studi Kasus di Rumah Sakit Pelabuhan Surabaya) Hardian Sufi, Ahmad Rusdiansyah, Nurhadi Siswanto Program
Lebih terperinciBAB 3 LINEAR PROGRAMMING
BAB 3 LINEAR PROGRAMMING Teori-teori yang dijelaskan pada bab ini sebagai landasan berpikir untuk melakukan penelitian ini dan mempermudah pembahasan hasil utama pada bab selanjutnya. 3.1 Linear Programming
Lebih terperinciPROGRAM FRAKSIONAL LINIER DENGAN KOEFISIEN INTERVAL. Annisa Ratna Sari 1, Sunarsih 2, Suryoto 3. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang
PROGRAM FRAKSIONAL LINIER DENGAN KOEFISIEN INTERVAL Annisa Ratna Sari 1, Sunarsih 2, Suryoto 3 1,2,3 Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang Semarang Abstract.
Lebih terperinciPENENTUAN KOMBINASI OPTIMUM JUMLAH, BERAT, DAN WAKTU TAMBAT KAPAL DI PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA III GRESIK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA
LOGO PENENTUAN KOMBINASI OPTIMUM JUMLAH, BERAT, DAN WAKTU TAMBAT KAPAL DI PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA III GRESIK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Oleh : Aris Saputro 1206100714 Pembimbing : Dr. M. Isa
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN MITRA LSM DAN OPTIMASI BUDGETING DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN GOAL PROGRAMMING
ANALISIS PEMILIHAN MITRA LSM DAN OPTIMASI BUDGETING DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN GOAL PROGRAMMING Joko Agus Hariyono 1) dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1. Mahasiswa Magister Manajemen Teknologi ITS,
Lebih terperinciGoal Programming untuk PeRencanaan Produksi Agregat dengan kendala sumber daya
Goal Programming untuk PeRencanaan Produksi Agregat dengan kendala sumber daya Oleh : Kartika Megasari 1206 100 044 Dosen Pembimbing: Drs.Sulistiyo,MT Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinci