ANALISIS PEMILIHAN MITRA LSM DAN OPTIMASI BUDGETING DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN GOAL PROGRAMMING
|
|
- Farida Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS PEMILIHAN MITRA LSM DAN OPTIMASI BUDGETING DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN GOAL PROGRAMMING Joko Agus Hariyono 1) dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1. Mahasiswa Magister Manajemen Teknologi ITS, Kampus MMT ITS, Jl. Cokroaminoto Surabaya jokoagoesha@yahoo.com 2. Dosen Pengajar Jurusan Teknik Industri dan MMT ITS, Kampus ITS Keputih Sukolilo - Surabaya ciptomulyono@hotmail.com ABSTRAK Pada saat ini banyak Non Government Organization (NGO) asing yang beroperasi di untuk melakukan berbagai proyek bantuan di berbagai bidang. OGB adalah NGO dari Inggris yang telah lama beroperasi di Indonesia di bidang humanitarian dan bantuan bencana alam. Dalam pelaksanaan program programnya OGB mengajak mitra mitra yaitu NGO lokal atau biasa dikenal dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Untuk itu OGB perlu memilih mitra mitra yang tepat karena bantuan yang diberikan bersifat proyek proyek tertentu dengan anggaran yang sudah tertentu pula sementara banyak LSM yang ingin terlibat dalam pelaksanaan program bantuan. Penelitian ini memberikan analisis bagaimana NGO memilih mitra untuk bekerja sama dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) yang diintegrasikan dengan Goal Programming, sehingga diperoleh suatu model keputusan multikriteria untuk menyelesaiakan problema dan optimasi dalam memilih mitra yang paling baik untuk diajak bekerja sama. Dengan integrasi kedua metode, diperoleh hirarki proses untuk pemilihan mitra dan model keputusan yang dapat mengoptimalkan lima obyektif yang ditetapkan oleh Tim Partnership OGB, sehingga dapat digunakan untuk menentukan mitra yang paling baik untuk proyek bantuan gempa di Yogyakarta. Dari 11 mitra yang mengajukan proposal dengan nilai sebesar Rp ,-, sementara anggaran bantuan sebesar Rp ,- terpilih 8 mitra terbaik dengan nilai bantuan Rp ,-. Kata kunci : Analytical Hierarchy Process, goal programming, keputusan multi kriteria, LSM, kemitraan PENDAHULUAN Latar Belakang Oxfam Great Britain (OGB) adalah sebuah organisasi non pemerintah ( Non Government Organization / NGO) yang independen dan berafiliasi dengan Oxfam International. OGB bekerja dengan mitra, suka relawan, pendukung, dan staf dari berbagai Negara untuk mengurangi kemiskinan dan penderitaan sebagai bagian dari gerakan / aksi global untuk meciptakan dunia yang lebih adil dan aman. Dalam melaksanakan program bantuan di negara negara tujuan termasuk Indonesia OGB tidak diperkenankan untuk terjun langsung ke masyarakat tanpa didampingi oleh lembaga lembaga resmi di dalam negeri. Lembaga ini bisa lembaga
2 pemerintah maupun lembaga non pemerintah atau biasa disebut organisasi non pemerintah (Ornop) ataupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Oleh karena itu sangat penting untuk memilih lembaga yang layak untuk dijadikan mitra dalam melaksanakan program bantuan di Indonesia. Di dalam pemilihan mitra ini harus ada kriteria dan prioritas tertentu yang harus dipenuhi yang akan menunjukkan seberapa besar organisasi mitra itu memiliki kemampuan yang dapat dipertanggungjawabkan untuk turut mendukung program yang ada, sehingga OGB memiliki keyakinan yang besar bahwa program akan berjalan dengan sukses serta efisien dalam hal beaya, waktu, komunikasi, pelaporan, maupun aspek pendukung lainnya. Permasalahan dalam hal ini dikarenakan dalam pemilihan mitra terdapat banyak kriteria yang harus dipenuhi namun bisa jadi antara kriteria yang satu dengan kriteria yang lain terdapat konfliktual atau pertentangan yang harus diambil kriteria mana yang akan diutamakan atau jalan keluar lain apabila kriteria tersebut tetap harus dipilih. Oleh karena itu dalam hal ini metode Analitical Hierarchy Process (AHP) sangat sesuai untuk membantu manajemen OGB karena metode AHP mampu mentransformasikan pendapat pendapat verbal ke dalam bentuk penilaian kuantitatif yang terukur sebagai dasar yang dapat dipertanggungjawabkan dalam proses pengambilan keputusan. Sehingga keputusan pemilihan mitra akan memberikan kepuasan kepada para pengambil keputusan dan manajemen / pimpinan organisasi. Sedangkan dalam pengalokasian budget dana bantuan perlu dipertimbangkan dengan matang mengingat bahwa dana bantuan sifatnya terbatas namun harus tetap mengacu pada pencapaian tujuan tujuan (obyektif) dari organisasi. Oleh karena itu metode Goal Programming sangat sesuai untuk membantu manajemen OGB dalam mengalokasikan budget secara tepat melalui mitra mitra yang ada. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan rancangan sistem untuk pemilihan suatu LSM menjadi mitra kerja dan model optimasi budgeting program bantuan dengan mempertimbangkan kriteria dan prioritas dalam melaksanakan program. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : a. Mengaplikasikan metode AHP dan Goal Programming untuk pengambilan keputusan khususnya dalam seleksi mitra dan evaluasi budgeting dalam pelaksanaan proyek bantuan dan kemungkinan pada kasus lain yang sejenis b. Sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk memilih mitra dan mengalokasikan budget. METODA Analitical Hierarchy Process (AHP) Metode AHP, dikembangkan oleh Thomas Saaty, membuat para pengambil keputusan dapat memodelkan suatu problem yang kompleks ke dalam suatu struktur hirarki yang menujukkan hubungan antar tujuan, kriteria, sub kriteria, dan alternatif. Ketidakpastian dan faktor lain yang terlibat dapat juga dimasukkan. Menurut Forman (2004), metode AHP sangat sistematis untuk membandingkan sejumlah kriteria, tujuan, dan alternatif yang harus ditentukan dalam konsep konsep desain atau rekayasa. AHP tidak hanya mendukung pengambil keputusan dalam A-34-2
3 merestruktur hal yang kompleks dan judgment pengalaman, namun juga mengakomodasikan hal hal yang bersifat obyektif dan subyektif dalam proses pemecahan masalah. AHP adalah metode pengganti karena alternatif yang ketidaksempurnaan dari pengamatan satu atau lebih tujuan dapat digantikan dengan performa pengamatan dari tujuan yang lain. AHP disusun dari beberapa hal yang sudah ada tetapi tidak berhubungan secara konsep dan teknis misalnya struktur hirarki yang kompleks, perbandingan berpasangan, judgment yang berlebihan. Meskipun setiap konsep dan teknik sangat berguna, Saaty (1988) menyatakan bahwa kombinasi konsep dan teknik menghasilkan proses yang jauh lebih baik. Forman (2004) memberikan langkah langkah dalam penggunaan AHP untuk menyelesaikan persoalan penentuan pilihan, yaitu (1) identifikasi permasalahan, tujuan, dan alternatif, (2) mengeliminasi alternatif, (3) membuat struktur model keputusan, (4) mengevaluasi faktor dengan perbandingan berpasangan, (5) melakukan perhitungan, (6) analisa sensitivitas, dan (7) dokumentasi keputusan untuk sistem kontrol. Goal Programming (GP) Belton (2002) menggambarkan bahwa goal programming dapat menentukan solusi bagi permasalahan yang kompleks pada proses proses multi criteria decision making. Dasar pendekatan goal programming adalah memberikan solusi persoalan yang meminimumkan penyimpangan dari sasaran ( goal) yang ditargetkan, dengan suatu prioritas dan pembobotan tertentu untuk setiap tujuan. Formulasi Goal Programming Untuk setiap model goal programming paling sedikit akan ada tiga komponen, yaitu fungsi tujuan, pembatas tujuan, dan pembatas non negatif. Tabucanon (1988) memberikan formulasi goal programming sebagai berikut : Min Z = (Poi di - + Pai di + ) (1) Subject to : Z = (aij xij) + di - - di + = bi (2) xj, di -, di + 0 (3) Selanjutnya minimasi yang dilakukan tergantung pada pertimbangan nilai sisi kanan terhadap nilai variabel keputusan x yang diinginkan (Tabel 1). Tabel 1. Prosedur minimasi variabel simpangan dalam goal programming (Ignizio, 1994) Fungsi kendala Fungsi tujuan Prosedur minimasi f i (x j) b i f i (x j) + d i- - d i+ = b i - Minimasi d i f i (x j) b i f i (x j) + d i- - d i+ = b i + Minimasi d i f i (x j) = b i f i (x j) + d i- - d i+ = b i + Minimasi d i- + d i Penggunaan Metode AHP dan Goal Programming Metode AHP dan Goal Programming telah banyak digunakan untuk penelitian yang fokus pada permasalahan permasalahan multi criteria decision making. Ansori (2005) memilih kedua metode tersebut untuk membuat suatu usulan model untuk memilih UKM yang pantas untuk menerima pinjaman lunak di Surabaya. Sementara itu Ciptomulyono (2005) menggunakan metode ini untuk penelitian dalam pemilihan perencanaan proyek pembangkit listrik yang berwawasan lingkungan dimana problem utamanya adalah adanya multi kriteria dan multi obyektif yang bersifat kuantitatif dan kualitatif yang sulit diukur dalam term finansial ataupun non finansial. Jauh sebelumnya Kwak, Schiederjans, dan Warkentin (1991) menggunakan metode A-34-3
4 goal programming untuk menentukan struktur distribusi yang optimal dalam term persentasi All Comodity Volume yang berhubungan dengan pembagian pasar, profit, dan keterbatasan budget pada sebuah industri makanan. PENGEMBANGAN MODEL OPTIMASI Pada kriteria kriteria dilakukan proses AHP dengan membuat perbandingan berpasangan untuk mendapatkan bobot, kemudian bobot ini diintegrasikan ke dalam model goal programming atas kriteria yang ditetapkan selain sebagai kriteria juga sebagai obyektif. Tim Partnership menetapkan lima obyektif yang ingin dicapai secara optimal, sebagaimana dalam Tabel 2. Tabel 2. Tujuan dari sasaran No. Obyektif / Sasaran Tujuan 1 Jumlah mitra dengan visi / misi paling sesuai Maksimal 2 Jumlah beneficiary (penerima bantuan) Maksimal 3 Persentasi dana (fee) untuk mitra Minimal 4 Area wilayah cakupan penyerahan bantuan Maksimal 5 Waktu pelaksanaan Minimal Formulasi Model Optimasi Goal Programming Untuk membuat formulasi model optomasi goal programming diperlukan data data mengenai jumlah dana yang diajukan, obyektif (tujuan) dari pemilihan mitra, susunan prioritas obyektif, dan penilaian pencapaian obyektif. Tabel 3. Data pengajuan permintaan bantuan Mitra Bidang yang Dikerjakan Pengajuan Dana ( Rp ) 1 EE, RE,SH, WS ,- 2 CL, HR, EE, RE ,- 3 EE, RE, SH ,- 4 EE, RE, HR, SH ,- 5 EE, HR, RE ,- 6 HR, RE ,- 7 EE, SH ,- 8 CL, EE, HR, RE, SH, WS ,- 9 CL, EE, HR, RE, SH ,- 10 HR ,- 11 HR ,- Jumlah = ,- Tim Partnership memberikan masukan obyektif dari pemilihan mitra seperti tercantum pada Tabel 3, sementara hasil pembobotan prioritas obyektif tercantum dalam Tabel 4, sedangkan Tabel 5 menampilkan pencapaian obyektif dari mitra hasil penilaian Tim Partnership terhadap proposal dan kuisioner. Tabel 4. Susunan prioritas obyektif Prioritas Obyektif / Sasaran Bobot Normalisa si Bobot 1 Jumlah mitra dengan visi/misi paling sesuai Jumlah beneficiary (penerima bantuan) Fee untuk mitra Area wilayah cakupan penyerahan bantuan Waktu pelaksanaan A-34-4
5 Tabel 5. Hasil penilaian terhadap pencapaian obyektif Obyektif / sasaran Mitra Mitra ( % visi ) Jml. Bnfcr. ( KK ) Fee mitra ( Rp juta) Area ( Nilai ) Waktu ( Minggu ) Jumlah B = 734 C = D = 1084 E = 2650 F = 216 Dalam menyusun formulasi matematis goal programming untuk optimasi budgeting ada beberapa hal yang harus ditetapkan, yaitu variabel keputusan, susunan prioritas, kendala sasaran, dan fungsi tujuan. a. Variabel keputusan Xi = variabel keputusan untuk memilih mitra ke-i Dimana : i = 1, 2, 3,, 11 ; dan 0 Xi 1 b. Susunan prioritas Tabel 6. Susunan Prioritas, kendala obyektif, dan fungsi tujuan Prioritas Obyektif Kendala obyektif Fungsi tujuan 1 Mencegah berulangnya pemilihan X i + d - j - d + j = 1 Σ ( w 1 d + j ) pada mitra yang sama i dan j = 1, 2,, 11 2 Mencegah agar total bantuan tidak Σ ( A i X i ) + d d 12+ = Rp10 + Min w 2 d 12 melebihi anggaran dana sebesar Rp 10 Milyar M 3 Memaksimalkan mitra dengan visi / Σ ( B i X i ) + d d + 13 = B - Min w 3 d 13 misi paling sesuai 4 Memaksimalkan jumah beneficiary Σ ( C i X i ) + d d 14+ = C - Min w 4 d 14 5 Meminimalkan persentasi dana untuk Σ (D i X i ) + d d 15+ = D + Min w 5 d 15 mitra 6 Memaksimalkan area wilayah Σ ( E i X i ) + d d + 16 = E - Min w 6 d 16 peyerahan bantuan 7 Meminimalkan waktu pelaksanaan Σ ( F i X i ) + d d + 17 = F + Min w 7 d 17 c. Fungsi tujuan Dengan demikian secara keseluruhan fungsi tujuannya adalah : Minimize Z = Σ ( w1 dj + ) + w2 d w3 d w4 d w5 d w6 d w7 d17 + PENERAPAN DAN ANALISA MODEL UNTUK PEMILIHAN MITRA Selanjutnya model yang sudah diperoleh digunakan untuk memilih mitra yang paling baik sesuai dengan kriteria dan prioritas yang diinginkan. Dengan bantuan piranti lunak Lindo maka dihasilkan 8 mitra yang disetujui untuk bekerja sama, yaitu mitra ke- 1, 3, 4, 6, 7, 8, 9, dan 10, sedangkan 3 mitra yang tidak disetujui adalah mitra ke-2, 5, dan 11. Adapun nilai bantuan yang dapat disalurkan melalui 8 mitra tersebut berjumlah Rp ,- dari anggaran Rp ,- yang disediakan. Tabel 7 menunjukkan pencapaian yang didapatkan dari 8 mitra terpilih. A-34-5
6 Tabel 7. Daftar mitra terpilih dan pencapaian obyektif Mitra Nilai Bantuan (Rp) Kesesuaian Visi / Misi ( % ) Jumlah Beneficr. ( KK ) Fee untuk Mitra (Rp juta) Luas Wil. Waktu (Minggu) , , , , , , , , Jumlah , Maks , % ANALISA SENSITIVITAS Analisa sensitivitas adalah analisa yang diperlukan agar dapat memberikan evaluasi terhadap kestabilan solusi yang didapatkan dari model penyelesaian. Analisa ini dilakukan dengan memberikan berbagai variasi perubahan pada kendala dan bobot prioritas obyektif sehingga dengan perubahan itu dapat diamati perubahan yang terjadi pada hasilnya. Karena faktor faktor penetapan kendala dan bobot prioritas obyektif sangat berpengaruh, maka dilakukan variasi perubahan pada kendala jumlah anggaran dan bobot prioritas obyektif. Perubahan Jumlah Anggaran Perubahan hasil solusi akibat variasi perubahan pada jumlah anggaran dengan menggunakan piranti lunak Lindo dapat dilihat pada Tabel 8. Dengan hasil ini dapat diamati pada penurunan anggaran 5% jumlah mitra terpilih menjadi 7 dimana mitra ke- 10 tidak terpilih. Pada penurunan 10% jumlah mitra terpilih menjadi 7 dimana mitra ke- 6 tidak terpilih, sedangkan pada penurunan 15% jumlah mitra terpilih turun menjadi 6 dimana mitra ke-6 dan 10 tidak terpilih lagi. Bila anggaran dinaikkan 5% jumlah mitra terpilih tetap 8 tetapi mitra ke-10 yang sebelumnya terpilih tergantikan oleh mitra ke-2. Kenaikkan anggaran 10% membuat jumlah mitra terpilih menjadi 9 dan kenaikkan 15% membuat jumlah mitra terpilih menjadi 10 mitra. Hal ini bisa dipahami bahwa pengurangan jumlah anggaran akan memperkecil peluang dan jumlah mitra terpilih begitu sebaliknya dengan penambahan anggaran memungkinkan bertambahnya jumlah mitra terpilih. Tabel 8 Perubahan mitra terpilih akibat perubahan jumlah anggaran Perubahan Mitra ke-i yang terpilih - 15 % 1, 3, 4, 7, 8, 9 6 mitra -10 % 1, 3, 4, 7, 8, 9, 10 7 mitra - 5 % 1, 3, 4, 6, 7, 8, 9 7 mitra Awal 1, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10 8 mitra + 5 % 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9 8 mitra + 10 % 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 9 mitra + 15 % 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, mitra Dapat diamati pula ada 6 mitra yang selalu terpilih pada setiap kondisi yaitu mitra ke-1, 3, 4, 7, 8, dan 9, dan ada 1 mitra yang tidak pernah terpilih yaitu mitra ke- 11. A-34-6
7 Perubahan Bobot Prioritas Obyektif Perubahan bobot prioritas dengan rentang antara -10% sampai +10% ternyata tidak mempengaruhi hasilnya baik dari segi jumlah maupun mitra mana yang terpilih. Mitra terpilih tetap sama dengan kondisi awal yaitu mitra ke-1, 3, 4, 6, 7, 8, 9, dan 10 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa solusi yang diperoleh dari model yang dikembangkan cukup stabil. KESIMPULAN Berdasarkan pengamatan, pengolahan data data, dan pembahasan dalam penelitian ini dapat diambil kesmpulan kesimpulan sebagai berikut : 1. Urutan kriteria yang paling menentukan dalam proses pemilihan mitra LSM untuk kerja sama adalah Kultur Lembaga, Visi / Misi, Proposal Program, dan Kemampuan Teknis. 2. Dengan menerapkan metode Analytical Hierarchy Process pembuatan kriteria untuk merancang proses pemilihan mitra menjadi lebih fokus dan mudah dalam proses kuantifikasi. 3. Dengan menerapkan metode Goal Programming diperoleh formulasi dan model untuk optimasi budgeting dan pencapaian obyektif. 4. Integrasi metode AHP dan Goal Programming yang mempertimbangkan kriteria, keterbatasan anggaran, dan obyektif memberikan solusi 8 mitra yang terpilih yaitu mitra ke-1, 3, 4, 6, 7, 8, 9, dan Tiga mitra yang tidak terpilih yaitu mitra ke-2, 5, dan 11 dianggap sebagai mitra yang kurang optimal dalam pencapaian obyektif dari model yang dikembangkan. Saran Saran-saran yang dapat diberikan adalah : 1. Fee untuk mitra sebaiknya ditetapkan oleh lembaga donor karena lembaga donor dan mitra adalah lembaga non profit dan proyek bersifat bantuan kemanusiaan, sehingga tidak mengarah seperti proyek komersial 2. Masih terbuka kesempatan untuk mengembangkan penelitian dengan topik yang lain misalnya untuk program dan kemitraan yang bersifat jangka panjang. DAFTAR PUSTAKA Anshori, M., dan Ciptomulyono, U., (2005), Ususlan Model Multikriteria untuk Pemilihan UKM Penerima Pinjaman Lunak di Wilayah Surabaya, Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik dan Manajemen Industri, Vol. 2, No. 2, Juli 2005 Belton, V., and Stewart, T.J., (2002), Multi Criteria Decision Analysis, An Integrated Approach, Kuwer Academic Publisher Ciptomulyono, Udisubakti, (2005), Model Multikriteria Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Goal Programming untuk Pemilihan Perencanaan Proyek Pembangkit Listrik yang Berwawasan Lingkungan, Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik dan Manajemen Industri, Vol. 2, No. 3, Nopember 2005 Forman, Ernest, and Selly, Marry Ann, (2004), Decision by Objective, How to Convince Others that You are Right, Management of Science George Washington University A-34-7
8 Frank, F., and Smith, A., (2000), The Partnership Handbook, Minister of Public Works and Government Service, Canada Ignizio, J.P., and Cavalier, T.M., (1994), Linear Programming, Prentice Hall Inc., New Jersey Kwak, N.K., Schniederjans, M.J., Warkentin, K.S., (1991), An Aplication of Linear Goal Programming to The Marketing Distribution Decision, European Journal of Operation Research, 52, p Saaty, T.L., (1988), Decision Making for Leader, The Analytical Hierearchy Process dor Decision in Complex World, University of Pittsburg Tabucanon, M.T., (1988), Multi Criteria Decision Making in Industry, Elsevier Science Publisher, BV A-34-8
9 A-34-9
10 A-34-10
PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING
PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING Akhmad Rusli 1, *), dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1, 2) Program
Lebih terperinciANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF PROYEK MANAJEMEN AIR DI PT X DENGAN METODE MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM)
ANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF PROYEK MANAJEMEN AIR DI PT X DENGAN METODE MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) Ema Dwi Saputri 1) dan Putu Artama Wiguna 2) 1,2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Lebih terperinciINTEGRASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN GOAL PROGRAMMING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN ALTERNATIF PEMASOK DI PT. XYZ INDONESIA POWER
INTEGRASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN GOAL PROGRAMMING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN ALTERNATIF PEMASOK DI PT. XYZ INDONESIA POWER Juwita Metrihayu Rahmadani dan Udisubakti Ciptomulyono Program
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
75 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari serangkaian perhitunganperhitungan dan analisa-analisa yang telah dilakukan sesuai dengan permasalahan yang ada. Disamping itu disampaikan
Lebih terperinciOPTIMASI PENUGASAN GURU PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMKN 2 SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN INTEGER PROGRAMMING
OPTIMASI PENUGASAN GURU PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMKN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN INTEGER PROGRAMMING Anik Perwita Sari dan Abdullah Shahab Program Studi MagisterManajemen Teknologi Institut Teknologi
Lebih terperinciOPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING
OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING Abstrak Oleh : Sintha Yuli Puspandari 1206 100 054 Dosen Pembimbing : Drs. Sulistiyo, M.T Jurusan Matematika Fakultas Matematika
Lebih terperinciOPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING
OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING Oleh : Sintha Yuli Puspandari 1206 100 054 Dosen Pembimbing : Drs. Sulistiyo, M. T Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciAplikasi Analytical Hierarchy Process dan Goal Programming untuk Merencanakan Pembangunan Perekonomian
Performa (2002) Vol. 1, No.1: 14-19 Aplikasi Analytical Hierarchy Process dan Goal Programming untuk Merencanakan Pembangunan Perekonomian Bambang Suhardi * Jurusan Teknik Industri, Universitas Sebelas
Lebih terperinciPEMILIHAN STRATEGI KEBIJAKAN PEMBINAAN UMKM DI DINAS KUMKM DAN PERDAGANGAN PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS
PEMILIHAN STRATEGI KEBIJAKAN PEMBINAAN UMKM DI DINAS KUMKM DAN PERDAGANGAN PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS Dino Caesaron 1), Leksani B. R. 2 ) Program Studi Teknik Industri-Universitas
Lebih terperinciPenerapan Analytic Hierarchy Process dan Goal Programming untuk Pengalokasian Pemesanan Bahan Baku Kertas Daur Ulang
Petunjuk Sitasi: Tantrika, C. F., Azlia, W., & Arfiansyah, A. (2017). Penerapan Analytic Hierarchy Process dan Goal Programming untuk Pengalokasian Pemesanan Bahan Baku Kertas Daur Ulang. Prosiding SNTI
Lebih terperinciPenerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Evaluasi Agen Pangkalan LPG 3 kg
Prosiding INSAHP5 Semarang,14 Mei 2007 ISBN :... Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Evaluasi Agen Pangkalan LPG 3 kg Evi Yuliawati Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Lebih terperinciPENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E
PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E (Studi Kasus: PT ISM Bogasari Flour Mills Surabaya) Edi Suhandoko, Bobby
Lebih terperinciSILABUS MATAKULIAH METODE KUANTITATIF BISNIS II
SILABUS MATAKULIAH METODE KUANTITATIF BISNIS II Matakuliah : Metode Kuantitatif Bisnis II Kode Matakuliah/sks : AGB 301/ 3(2-3) Semester : 5 Prasyarat Deskripsi Singkat : : Metode Statistika Matakuliah
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-492 Nama Mata Kuliah : Multicriteria Decision Making Jumlah SKS :
SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-492 Nama Mata Kuliah : Multicriteria Decision Making Jumlah SKS : 3 Semester : VIII Mata Kuliah Pra Syarat : TKI-314 Analisis
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Prioritas Lokasi Perbaikan Jalan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process
Sistem Pendukung Keputusan Prioritas Lokasi Perbaikan Jalan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Agung Nilogiri 1), Deni Arifianto 2) 1,2,) Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kata Kunci analytical hierarchy process, analytic network process, multi criteria decision making, zero one goal programming.
PENENTUAN MULTI CRITERIA DECISION MAKING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN PELAKSANA PROYEK Chintya Ayu Puspaningtyas, Alvida Mustika Rukmi, dan Subchan Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER DENGAN MENGINTEGRASIKAN CLUSTER ANALYSIS, ANP DAN TOPSIS SERTA ALOKASI ORDER DENGAN BEBERAPA FUNGSI TUJUAN
Sidang Tesis PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN MENGINTEGRASIKAN CLUSTER ANALYSIS, ANP DAN TOPSIS SERTA ALOKASI ORDER DENGAN BEBERAPA FUNGSI TUJUAN Disusun oleh : Ivan Angga Shodiqi NRP : 2509 203 011 Dibimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dikemukakan oleh George Dantzig pada tahun Linear Programming (LP) adalah perencanaan aktivitas-aktivitas untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Linear adalah suatu alat yang digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi suatu model linear dengan keterbatasan-keterbatasan sumber daya yang tersedia.
Lebih terperinciPENJADWALAN PERAWAT DI IRD DR. SOETOMO MENGGUNAKAN MODEL GOAL PROGRAMMING
PENJADWALAN PERAWAT DI IRD DR. SOETOMO MENGGUNAKAN MODEL GOAL PROGRAMMING Abstrak Arina Pramudita Lestari 1, Wiwik Anggraeni 2, Retno Aulia Vinarti Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi,
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015
MODEL PENILAIAN KONTRAKTOR PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE AHP (ANALYTIC HIERARCHY PROCESS) STUDI KASUS : PROYEK PERUMAHAN DEVELOPER XYZ Silvia Fransiska 1) dan Indung Sudarso 1) 1) Program
Lebih terperinciPENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN INDUSTRI KECIL- MENENGAH PRODUK IKAN TERI NASI
PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN INDUSTRI KECIL- MENENGAH PRODUK IKAN TERI NASI Rachmad Hidayat Teknik Industri Universitas Trunojoyo Madura Kampus Unijoyo Jl. Raya Telang, PO BOX 2 Kamal Email: rachmad_h@ymail.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. barang yang dijual. Beberapa perusahaan dihadapkan pada beberapa alternatif
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan khususnya perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan barang, pasti bekerja sama dengan pemasok untuk menjamin ketersediaan barang yang
Lebih terperinciMODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PRAKUALIFIKASI KONTRAKTOR KONSTRUKSI DI SEBUAH PERUSAHAAN MINYAK DAN GAS
MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PRAKUALIFIKASI KONTRAKTOR KONSTRUKSI DI SEBUAH PERUSAHAAN MINYAK DAN GAS Guntur Gantara dan Udisubakt Ciptomulyono Bidang Keahlian Manajemen Proyek Program Studi
Lebih terperinciPENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE
PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE Nunu Kustian Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Matematika dan IPA Email: kustiannunu@gmail.com ABSTRAK Kebutuhan
Lebih terperinciMODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK
Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 6, No. 3 Juli 2005 MODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Malikulsaleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
12 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam membuat keputusan sumber kerumitan masalah keputusan bukan hanya dikarenakan faktor ketidakpastian atau ketidaksempurnaan informasi saja. Namun masih terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan di industri jasa penerbangan membuat bisnis layanan semakin berat untuk dihadapi. Upaya PT Garuda Indonesia dalam menghadapi persaingan
Lebih terperinciPENENTUAN POLA PEMOTONGAN PELAT LEMBARAN UNTUK MEMINIMALKAN PELAT SISA PADA PT. X DENGAN METODE INTEGER LINEAR PROGRAMMING
PENENTUAN POLA PEMOTONGAN PELAT LEMBARAN UNTUK MEMINIMALKAN PELAT SISA PADA PT. X DENGAN METODE INTEGER LINEAR PROGRAMMING Andri Sanjaya 1) dan Abdullah Shahab 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam hal ini, perusahaan sering dihadapkan pada masalah masalah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu perusahaan selalu berusaha untuk mendapatkan laba yang maksimal. Dalam hal ini, perusahaan sering dihadapkan pada masalah masalah yang kompleks dalam mengambil
Lebih terperinciStrategi Minimasi Resiko pada Proses Pengembangan Produk
Strategi Minimasi Resiko pada Proses Pengembangan Produk Imam Santoso 1), Dyan Fitrisari 1),Arif Hidayat 1) 1) Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP UB Korespondensi : imamsantoso@ub.ac.id ABSTRAK Pengembangan
Lebih terperinciAPLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK
APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK Siti Komsiyah Mathematics Department, School of Computer Science, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,
Lebih terperinci2 pengukuran kinerja masing-masing unit kerja. Model pengukuran kinerja yang digunakan di UNS saat ini masih bersifat manual yang cenderung mengedepan
Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Sebelas Maret (UNS) sebagai salah satu Perguruan Tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan tinggi sebagaimana dirumuskan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari ekonomi global yang melanda hampir negara-negara di Amerika dan Asia. Hal ini
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perdagangan pada saat ini cukup sulit, dikarenakan dampak dari ekonomi global yang melanda hampir negara-negara di Amerika dan Asia. Hal
Lebih terperinciPEMILIHAN PEMASOK DAN PENGALOKASIAN ORDER DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY-ANALYTIC NETWORK PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING (STUDI KASUS DI PT.
PEMILIHAN PEMASOK DAN PENGALOKASIAN ORDER DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY-ANALYTIC NETWORK PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING (STUDI KASUS DI PT. SA) SUPPLIER SELECTION AND ORDER ALLOCATION USING FUZZY- ANALYTIC
Lebih terperinciBAB I PERSYARATAN PRODUK
BAB I PERSYARATAN PRODUK I.1 Pendahuluan Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini membuat banyak pihak merasakan manfaat yang luar biasa. Bukan hanya sebagai pelengkap kebutuhan manusia, namun keberadaan
Lebih terperinciPEDEKATAN MODEL FUZZY TIME SERIES DENGAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS UNTUK PERAMALAN MAHASISWA BERPRESTASI
PEDEKATAN MODEL FUZZY TIME SERIES DENGAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS UNTUK PERAMALAN MAHASISWA BERPRESTASI Rahmad Syah Jurusan Teknik Informatika, sekolah tinggi teknik harapan Jln. H.M Joni, Sumatera Utara,
Lebih terperinciANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX Daniar Dwi Pratiwi 1, Erwin Budi Setiawan 2, Fhira Nhita 3 1,2,3 Prodi Ilmu Komputasi
Lebih terperinciPengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process )
Pengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process ) A. Pengertian AHP ( Analitycal Hierarchy Process ) AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016
STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ)-TIMOR LESTE DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI MAKRO ERGONOMI DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Jeronimo da Silva 1), Sri Gunani Partiwi
Lebih terperinciMODEL OPTIMASI ALOKASI PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN PENDEKATAN INEXACT FUZZY LINEAR PROGRAMMING ( STUDI KASUS: PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MALANG )
MODEL OPTIMASI ALOKASI PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN PENDEKATAN INEXACT FUZZY LINEAR PROGRAMMING ( STUDI KASUS: PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MALANG ) a Agus Rachmad Purnama a, Udisubakti Ciptomulyono b Mahasiswa
Lebih terperinciSTRATEGI MEMILIH INTERNET SERVICE PROVIDER TERBAIK UNTUK PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS : STMIK ATMA LUHUR)
STRATEGI MEMILIH INTERNET SERVICE PROVIDER TERBAIK UNTUK PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS : STMIK ATMA LUHUR) Hadi Santoso Program Studi Sistem Informasi, STMIK Atma Luhur Jl. Raya Sungailiat Selindung Baru
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SANTRI BERPRESTASI PONDOK PESANTREN ASSYAFI IYYAH KEDIRI DENGAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SANTRI BERPRESTASI PONDOK PESANTREN ASSYAFI IYYAH KEDIRI DENGAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciSeminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Pemilihan Portofolio Proyek Berdasarkan Kriteria Strategi dengan Bantuan Sistem Pendukung Keputusan Yogi Yusuf Wibisono, I G.
Lebih terperinciSeleksi Material Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Dan Pugh Gabriel Sianturi
Seleksi Material Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Dan Pugh Gabriel Sianturi Program Studi Teknik Industri Universitas Komputer Indonesia Jalan Dipatiukur 112-116 Bandung Email: gabeinct@yahoo.com
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENENTUAN PEMBOBOTAN EVALUASI TEKNIS JASA KONSULTANSI MENGGUNAKAN METODE AHP DAN FUZZY
PERBANDINGAN PENENTUAN PEMBOBOTAN EVALUASI TEKNIS JASA KONSULTANSI MENGGUNAKAN METODE AHP DAN FUZZY M. Adhitya Verdian 1 Mahasiswa Magister Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Proyek Konstruksi Program
Lebih terperinciMATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)
Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Definisi AHP (Analytic Hierarchy Process) merupakan suatu model pengambil keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty yang menguraikan masalah multifaktor
Lebih terperinciPENJADWALAN PERAWAT UNIT GAWAT DARURAT DENGAN MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING
Company LOGO PENJADWALAN PERAWAT UNIT GAWAT DARURAT DENGAN MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2010 PENDAHULUAN
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Mohamad Aulady 1) dan Yudha Pratama 2) 1,2) Program Studi Teknik Sipil FTSP ITATS Jl. Arief Rahman
Lebih terperinciSISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK PADA BANK BRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK PADA BANK BRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP Septi Triwahyuni 1, Zulkifli 2 Program Studi Sistem Informasi, STMIK Pringsewu Lampung Telp (0729) 22240,
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI PENILAIAN PEGAWAI DI UNIVERSITAS X DENGAN METODE FUZZY
PERACAGA APLIKASI PEILAIA PEGAWAI DI UIVERSITAS X DEGA METODE FUZZY Andreas Handojo 1, Joko Lianto Buliali 2 1) Jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Petra, Surabaya, email: handojo@petra.ac.id
Lebih terperinciPENDEKATAN MODEL OBJECTIVE MATRIX-AHP UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA PELAYANAN PADA KANTOR KELURAHAN
PENDEKATAN MODEL OBJECTIVE MATRIX-AHP UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA PELAYANAN PADA KANTOR KELURAHAN Rina Fiati 1) 1) Teknik Informatika UMK Jl Gondang Manis Bae Kudus Email : rfiati003@yahoo.com
Lebih terperinciSistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process
Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process Joko Dwi Raharjo 1, Andriyan Darmadi 2 1 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 2 Mahasiswa STMIK Bina Sarana Global Email
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013
PEMILIHAN PEMASOK DAN ALOKASI PEMESANAN BAHAN BAKU PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING. STUDI KASUS DI CV. SUMBER CAHAYA HIDUP Fandy Hartono,1) dan Suparno 2) 1)Program
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Vendor Dalam arti harfiahnya, vendor adalah penjual. Namun vendor memiliki artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam industri yang menghubungkan
Lebih terperinciTELEMATIKA, Vol. 06, No. 02, JANUARI, 2010, Pp ISSN X TEKNIK PERMODELAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCES (AHP) SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN
TELEMATIKA, Vol. 06, No. 02, JANUARI, 2010, Pp. 49 58 ISSN 1829-667X TEKNIK PERMODELAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCES (AHP) SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN Nur Heri Cahyana Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA: PENGALAMAN UNIVERSITAS ANDALAS
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA: PENGALAMAN UNIVERSITAS ANDALAS Aisman* 1 dan Novizar Nazir **2 *Fateta Unand, Sekretaris Entrepreneurship Centre Univ. Andalas **Fateta Unand Abstrak Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran, hal ini telah dicantumkan dalam Pasal 31 (1) Undang-Undang Dasar 1945. Berdasarkan pasal tersebut, maka Pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membantu dalam pengolahan data sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi sekarang ini berkembang dengan begitu pesatnya, sehingga segala bentuk arus informasi dapat dengan mudah diperoleh. Komputer selalu menghadirkan
Lebih terperinciANALYTICAL HIERARCHY PROCESS METHOD IN DECISION MAKING SHIPYARD ELECTION TO NEW TANKER SHIPBUILDING IN BATAM ISLAND. By Yuniva Eka Nugroho
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS METHOD IN DECISION MAKING SHIPYARD ELECTION TO NEW TANKER SHIPBUILDING IN BATAM ISLAND By Yuniva Eka Nugroho 4209106015 Abstract Analitycal Hierarchy Process (AHP) merupakan
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014
EVALUASI KINERJA PEMASOK BERDASARKAN ADAPTASI DARI DICKSON S VENDOR SELECTION CRITERIA DENGAN PENDEKATAN TERINTEGRASI DEMATEL DAN ANP (STUDI KASUS: Online Shop X) Rizky Amelia 1) dan Suparno 2) 1) Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hutan adalah sumber kekayaan alam yang mampu memberikan manfaat yang sangat besar. Hasil yang diperoleh dari hutan merupakan aset yang sangat berharga dan menjanjikan.
Lebih terperinciTitis Handayani Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang. Abstract
Penerapan Sistem Pendukung Keputusan untuk Seleksi Mahasiswa Berprestasi menggunakan Metode AHP (Application of Decision Support System for The Selection of Student Achievement using AHP Method) Titis
Lebih terperinciOleh: VINAYANTI EKA RAHMAWATI ( )
Pendekatan Goal Programming untuk Penentuan Rute Kendaraan pada Kegiatan Distribusi (A Goal Programming Approach to Vehicle Routing Problems of Distribution) Oleh: VINAYANTI EKA RAHMAWATI (1207 100 020)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke tahun. Menurut Depkes (2008), jumlah penderita stroke pada usia 15-59 tahun berada di urutan
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 11 Juli 2012, ISSN
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PEMELIHARAAN JALAN KABUPATEN SEBAGAI PENUNJANG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN JALAN KABUPATEN (STUDI KASUS JALAN KABUPATEN DI KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG) KETUT CHANDRA
Lebih terperinciAnalisa Manfaat Dan Biaya Rusunawa Jemundo, Sidoarjo
JURNAL TEKNIK POMITS Vol 1, No 1, (2012) 1-5 1 Analisa Manfaat Dan Biaya Rusunawa Jemundo, Sidoarjo Novan Dwi Aryansyah, Retno Indryani Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut
Lebih terperinciOPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DE NOVO PROGRAMMING DI PT. ASAHIMAS FLAT GLASS
OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DE NOVO PROGRAMMING DI PT. ASAHIMAS FLAT GLASS Suseno Budi Prasetyo Teknik Industri-FTI-UPNV Jatim Abstraks Dalam memasuki era pasar bebas, industri
Lebih terperinciAPLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN
Indriyati APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN Indriyati Program Studi Teknik Informatika Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro Abstrak Dalam era globalisasi dunia pendidikan memegang peranan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM PEREKOMENDASIAN PENERIMA BEASISWA DENGAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ABSTRAK
IMPLEMENTASI SISTEM PEREKOMENDASIAN PENERIMA BEASISWA DENGAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Dimas F Putranto 5108 100 601 Jurusan Teknik Informatika Bidang Studi Intelligent Business System-FTIf, Institut
Lebih terperinciPEMILIHAN VENDOR DAN ALOKASI ORDER UNTUK JASA TRANSPORTASI DARAT (STUDI KASUS DI PERUSAHAAN ROKOK)
PEMILIHAN VENDOR DAN ALOKASI ORDER UNTUK JASA TRANSPORTASI DARAT (STUDI KASUS DI PERUSAHAAN ROKOK) Kurniawan Wiyono, I Nyoman Pujawan 2 Program Pascasarjana, Bidang Keahlian Manajemen Industri Institut
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. MCDM (Multiple Criteria Decision Making) Multi-Criteria Decision Making (MCDM) adalah suatu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif
Lebih terperinciOPTIMISASI PERENCANAAN PRODUKSI MODEL PROGRAM LINEAR MULTI OBJEKTIF DE NOVO DENGAN PENDEKATAN GOAL PROGRAMMING
OPTIMISASI PERENCANAAN PRODUKSI MODEL PROGRAM LINEAR MULTI OBJEKTIF DE NOVO DENGAN PENDEKATAN GOAL PROGRAMMING DWI LESTARI Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, dwilestari@uny.ac.id ABSTRAK. Paper ini
Lebih terperinciANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Sunggito Oyama 1, Ernawati 2, Paulus Mudjihartono 3 1,2,3) Jurusan Teknik Informatika,
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik Menggunakan Metode AHP
48 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik Menggunakan Metode AHP Bayu Setyawan Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas 45 Surabaya Email : bay_setyawan@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III. METODOLOGI PENELITIAN
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Peningkatan luas lahan perkebunan kelapa sawit telah mampu meningkatkan kuantitas produksi minyak sawit mentah dan minyak inti sawit dan menempatkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Data dan Informasi 2.1.1 Data Data merupakan refresentasi dari fakta atau gambaran mengenai suatu objek atau kejadian. Data dinyatakan dengan nilai yang berbentuk angka, deretan
Lebih terperinciPENERAPAN MULTI-CRITERIA DECISION MAKING DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISTEM PERAWATAN
PENERAPAN MULTI-CRITERIA DECISRION MAKING DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISTEM PERAATAN (Jani Rahardjo et al.) PENERAPAN MULTI-CRITERIA DECISION MAKING DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISTEM PERAATAN Jani Rahardjo
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR TI BAHREN, MUNAR a Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim Jln. Almuslim Tlp.
Lebih terperinciPENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN JENIS KEGIATAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DI PT. SPIL DENGAN PENDEKATAN AHP
PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN JENIS KEGIATAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DI PT. SPIL DENGAN PENDEKATAN AHP Juliette Willeke Sandy, Udisubakti Ciptomulyono Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Lebih terperinciTeknik Riset Operasional Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016 Teknik Informatiaka UIGM
Teknik Riset Operasional Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016 Teknik Informatiaka UIGM Dosen: Didin Astriani Prassetyowati, M.Stat Silabus MATAKULIAH TI214 TEKNIK RISET OPERASI (2 SKS) TUJUAN Agar mahasiswa
Lebih terperinciOleh: Emy Syuprihatin Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M. Isa Irawan, MT
Penerapan Multi-Choice Goal Programming (MCGP) untuk pemilihan supplier dan alokasi order bahan baku di PT. X menggunakan analisa Taguchi Loss Function dan AHP Oleh: Emy Syuprihatin 1206 100 033 Dosen
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pujawan (2010) menyatakan bahwa Supply Chain Management tidak hanya berorientasi pada urusan internal sebuah perusahaan, melainkan juga urusan eksternal yang menyangkut hubungan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Multi Criteria Decision Making (MCDM) adalah suatu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan beberapa kriteria tertentu.
Lebih terperinciIMPLEMENTASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KERAMIK DI PT. PLATINUM CERAMICS INDUSTRY
IMPLEMENTASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KERAMIK DI PT. PLATINUM CERAMICS INDUSTRY Efi Krunia Sari, Udisubakti Ciptomulyono Manajemen Industri, Magister Manajemen Teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan transportasi merupakan permasalahan yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi merupakan bentuk khusus dari program linear yang digunakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Meningkatnya persaingan perusahaan tepung terigu baik secara lokal maupun global akhir-akhir ini mengharuskan perusahaan memiliki keunggulan kompetitif. Di Indonesia persaingan
Lebih terperinciSISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS PENERIMAAN BEASISWA DI SMP N 5 PRINGSEWU)
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS PENERIMAAN BEASISWA DI SMP N 5 PRINGSEWU) Jumirin, Sudewi STMIK Pringsewu Jl. Wisma Rini No.
Lebih terperinciANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Petrus Wolo 1, Ernawati 2, Paulus Mudjihartono 3 Program Studi
Lebih terperinciPengolahan Data Merubah variabel linguistik menjadi bilangan fuzzy
Pengolahan Data Merubah variabel linguistik menjadi bilangan fuzzy Skala Linguistik Nilai Kepentingan pada ANP Bilangan fuzzy untuk fuzzy ANP Skala TFN (l, m, u) Fungsi Keanggotaan Contoh Kuesioner Sama
Lebih terperinciANALISIS FRAMEWORK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ
ANALISIS FRAMEWORK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ Aullya Rachmawati 1), Ike Verawati 2) 1,2) Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara,
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
ISSN : 2338-4018 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Nurma Agus Sari (nurmaaguss@gmail.com) Bebas Widada (bbswdd@sinus.ac.id)
Lebih terperinciANALISIS KEBIJAKAN PEMBIAYAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BERBASIS KERJASAMA INDUSTRI
ANALISIS KEBIJAKAN PEMBIAYAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BERBASIS KERJASAMA INDUSTRI Waluyo Prasetyo 1), Ahmad Rusdiansyah 2), dan Nugroho Priyo Negoro 2) 1) Program Studi Pascasarjana Teknik Industri,
Lebih terperinciPENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA CONTINUES SOAP MAKING
PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA CONTINUES SOAP MAKING (CSM) (Studi Kasus: PT X Indonesia) Aji Mudho A., Bobby Oedy P. Soepangkat Program
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang & Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang & Permasalahan Permasalahan dalam mengevaluasi supplier selalu berkaitan erat dengan pemilihan supplier yang tepat, dengan alokasi kuotanya yang berbeda-beda. Satu
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE
34 EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE Faisal piliang 1,Sri marini 2 Faisal_piliang@yahoo.co.id,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN MULTI KRITERIA PADA INDUSTRI MENGGUNAKAN INTERACTIVE APPROACH
Seminar Nasional Inormatika 0 (semnasif 0) ISSN: 979-8 UPN Veteran Yogyakarta, November 0 PENGEMBANGAN MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN MULTI KRITERIA PADA INDUSTRI MENGGUNAKAN INTERACTIVE APPROACH Dyah Rachmawati
Lebih terperinciVEKTOR PRIORITAS DALAM ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN METODE NILAI EIGEN
VEKTOR PRIORITAS DALAM ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN METODE NILAI EIGEN Moh. Hafiyusholeh 1, Ahmad Hanif Asyhar 2 Matematika UIN SunanAmpel Surabaya, hafiyusholeh@uinsby.ac.id 1 Matematika
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBELIAN SMARTPHONE DENGAN METODE PROMETHEE
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBELIAN SMARTPHONE DENGAN METODE PROMETHEE Andriyan Dwi Putra 1) Stevi Ema Wijayanti 2) 1)2) Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara,
Lebih terperinciSKALA PRIORITAS PENANGANAN GEDUNG SEKOLAH DASAR / MADRASAH IBTIDAIYAH DI KABUPATEN KAPUAS
SKALA PRIORITAS PENANGANAN GEDUNG SEKOLAH DASAR / MADRASAH IBTIDAIYAH DI KABUPATEN KAPUAS Satriadi, R. Sutjipto Tantyonimpuno, Tri Joko Wahyu Adi Laboratorium Manajemen Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil
Lebih terperinciOleh: Nurul Budi Murtini Drs. Sulistiyo, MT
Pemilihan Supplier Menggunakan Fuzzy-DEA (studi kasus PT elba Fitrah Mandiri Sejahtera Surabaya) Supplier Selection using Fuzzy-DEA (a case study at PT elba Fitrah Mandiri Sejahtera Surabaya) Oleh: Nurul
Lebih terperinci