ANNEX 2 ATURAN KHUSUS PRODUK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANNEX 2 ATURAN KHUSUS PRODUK"

Transkripsi

1 pkumham.go ANNEX 2 ATURAN KHUSUS PRODUK AANZFTA Annex 2 2

2 ANNEX 2 ATURAN KHUSUS PRODUK Pendahuluan Annex 1. Untuk maksud-maksud penerjemahan sebagaimana tercantum dalam Annex ini: (a) (b) (c) chapter berarti dua digit pertama dari nomor klasifikasi tarif berdasarkan Kode HS; pos tarif berarti empat digit pertama dari nomor klasifikasi tarif berdasarkan Kode HS; dan sub-pos tarif berarti enam digit pertama dari nomor klasifikasi tarif berdasarkan Kode HS. 2. Annex ini ditetapkan sebagai berikut: (a) (b) (c) (d) Kolom 1 Pos (4-digit) Kolom 2 Sub-Pos (6-digit) Kolom 3 Kolom 4 yang berlaku keterangan asal (Kriteria Asal) 3. Apabila pos tarif atau sub-pos tarif adalah subyek dari alternatif, hal ini wajib mencukupi untuk memenuhi salah satu aturan. 4. Apabila hanya mensyaratkan kandungan nilai regional, proses akhir produksi wajib dilaksanakan di dalam suatu Pihak. 5. Persyaratan perubahan klasifikasi tarif hanya berlaku terhadap bahan-bahan bukan asal. 6. Apabila perubahan klasifikasi tarif secara tegas mengecualikan perubahan dari klasifikasi tarif lainnya, pengecualian yang berlaku hanya untuk bahan-bahan bukan asal.

3 7. Untuk maksud-maksud Kolom 4 dari Annex ini: WO berarti suatu barang wajib diproduksi atau diperoleh secara keseluruhan sesuai dengan Pasal 2.1(a) (Barang Asal) dari Bab 3 (Ketentuan Asala Barang); RVC (XX) berarti suatu barang wajib memiliki kandungan nilai regional tidak lebih kecil dari XX persen sebagaimana diperhitungkan berdasarkan Pasal 5 (Penghitungan Kandungan Nilai Regional) dari Bab 3 (Ketentuan Asal Barang); CC berarti bahwa seluruh bahan-bahan bukan asal yang digunakan dalam produksi suatu barang telah melalui perubahan klasifikasi tarif pada tahapan 2-digit; CTH berarti bahwa seluruh bahan-bahan bukan asal yang digunakan dalam produksi suatu barang telah melalui perubahan klasifikasi tarif pada tahapan 4-digit; CTSH berarti bahwa seluruh bahan-bahan bukan asal yang digunakan dalam produksi suatu barang telah melalui perubahan klasifikasi tarif pada tahapan 6-digit; 8. Catatan chapter dalam Annex ini berlaku untuk seluruh pos tarif dan subpos tarif yang berapa dalam chapter yang dimaksud kecuali apabila terdapat pengecualian yang khusus. AANZFTA Annex 2 1

4 Pos CHAPTER 1 BINATANG HIDUP 0101 Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup Bibit wo Lain-lain: wo 0102 Binatang jenis lembu, hidup Bibit wo Lain-lain: wo 0103 Babi, hidup Bibit wo Berat kurang dari 50 kg wo Berat 50 kg atau lebih wo 0104 Biri- biri dan kambing, hidup Biri- biri: wo Kambing: wo 0105 Unggas hidup, yaitu ayam dari spesies Callus domesticus, bebek, angsa, kalkun dan ayam guinea Dengan berat tidak lebih dari 185g: ayam dari spesies Callus domesticus wo Dengan berat tidak lebih dari 185g: kalkun wo Dengan berat tidak lebih dari 185g: lain-lain wo Lain-lain: ayam dari spesies Callus domesticus wo Lain-lain: lain-lain wo 0106 Binatang lainnya, hidup Binatang menyusui:primata wo Mamalia: Ikan paus,lumba- lumba dan pataupoise (binatang menyusui dari ataudo wo Cetacea); manate dan dugong (binatang menyusui dari ataudo Sirenia) Binatang menyusui:lain-lain wo Binatang melata (termasuk ular dan penyu) wo Burung: burung pemangsa wo Burung: Psittacifataumes (termasuk burung Beo, Parkit, Macaw dan Kakatua) wo Burung: Lain-lain wo Lain-lain: wo AANZFTA Annex 2 2

5 Pos CHAPTER 2 DAGING DAN SISANYA YANG DAPAT DIMAKAN 0201 Daging binatang jenis lembu, segar atau dingin Karkas dan setengah karkas cc Potongan daging lainnya, bertulang cc Daging tanpa tulang cc 0202 Daging binatang jenis lembu, beku Karkas dan setengah karkas cc Potongan daging lainnya, bertulang cc Daging tanpa tulang cc 0203 Daging babi, segar, dingin atau beku Segar atau dingin: karkas dan setengah karkas cc Segar atau dingin:paha, bahu dan potongannya, bertulang cc Segar atau dingin: Lain-lain cc Beku: karkas dan setengah karkas cc Beku:paha, bahu dan potongannya, bertulang cc Beku: Lain-lain cc 0204 Daging biri- biri atau kambing, segar, dingin atau beku Karkas dan setengah karkas dari biri- biri muda, segar atau dingin cc Daging lainnya dari biri- biri, segar atau dingin: karkas dan setengah karkas cc Daging lainnya dari biri- biri, segar atau dingin: potongan daging lainnya, bertulang cc Daging lainnya dari biri- biri, segar atau dingin: daging tanpa tulang cc Karkas dan setengah karkas dari biri- biri muda, beku cc Daging lainnya dari biri- biri, beku: karkas dan setengah karkas cc Daging lainnya dari biri- biri, beku: potongan daging lainnya, bertulang cc Daging lainnya dari biri- biri, beku: daging tanpa tulang cc Daging kambing cc Daging kuda, keledai, bagal atau hinnie, segar, dingin atau beku. cc 0206 Sisa yang dapat dimakan dari binatang jenis lembu, babi, biri- biri, kambing, kuda, keledai, bagal atau hinnie, segar, dingin atau beku Dari binatang jenis lembu, segar atau dingin cc Dari binatang jenis lembu, beku: lidah cc AANZFTA Annex 2 3

6 Pos Dari binatang jenis lembu, beku: hati cc Dari binatang jenis lembu, beku: lain-lain cc Dari babi, segar atau dingin cc Dari babi, beku: hati cc Dari babi, beku: lain-lain cc Lain-lain, segar atau dingin cc Lain-lain, beku cc 0207 Daging dan sisanya yang dapat dimakan, dari unggas pada pos 01.05, segar, dingin atau beku Dari ayam spesies Gallus domesticus: tidak dipotong menjadi bagian- bagian, segar cc atau dingin Dari ayam spesies Gallus domesticus: tidak dipotong menjadi bagian- bagian, beku cc Dari ayam spesies Gallus domesticus: potongan dan sisanya, segar atau dingin cc Dari ayam spesies Gallus domesticus: potongan dan sisanya, beku cc Dari kalkun: tidak dipotong menjadi bagian- bagian, segar atau dingin cc Dari kalkun: tidak dipotong menjadi bagian- bagian, beku cc Dari kalkun: potongan dan sisanya, segar atau dingin cc Dari kalkun: potongan dan sisanya, beku cc Dari bebek, angsa atau ayam guinea: tidak dipotong menjadi bagian- bagian, segar atau cc dingin: Dari bebek, angsa atau ayam guinea: tidak dipotong menjadi bagian- bagian, beku cc Dari bebek, angsa atau ayam guinea: hati berlemak, segar atau dingin cc Dari bebek, angsa atau ayam guinea: lain-lain, segar atau dingin cc Dari bebek, angsa atau ayam guinea: lain-lain, beku cc 0208 Daging dan sisanya yang dapat dimakan dari binatang lainnya, segar, dingin atau beku Dari kelinci atau hare cc Dari primata cc Dari ikan paus, lumba- lumba dan pataupoise (binatang menyusui dari ataudo Cetacea); cc dari manate dan dugong (binatang menyusui dari ataudo Sirenia) Dari binatang melata (termasuk ular dan penyu) cc Lain-lain cc AANZFTA Annex 2 4

7 Pos Lemak babi tanpa daging dan lemak unggas, tidak dicairkan atau diekstraksi dengan cara lain, segar, dingin, beku, asin, dalam air garam, kering atau diasapi Daging dan sisanya yang dapat dimakan, asin, dalam air garam, kering atau diasap; tepung dan tepung kasar dari daging dan sisanya yang dapat dimakan Daging babi: paha, bahu dan potongannya, bertulang cc Daging babi: perut (streaky) dan potongannya Cc Daging babi: lain-lain: cc Daging binatang jenis lembu cc Lain-lain, termasuk tepung dan tepung kasar dari daging atau sisanya yang dapat cc dimakan: dari primata Lain-lain, termasuk tepung dan tepung kasar dari daging atau sisanya yang dapat dimakan: dari ikan paus, lumba- lumba dan pataupoise (binatang menyusui dari ataudo Cetacea); dari manatee dan dugong (binatang menyusui dari ataudo Sirenia) cc Lain-lain, termasuk tepung dan tepung kasar dari daging atau sisanya yang dapat dimakan: dari binatang melata (termasuk ular dan penyu) Lain-lain, termasuk tepung dan tepung kasar dari daging atau sisanya yang dapat dimakan: lain-lain CHAPTERS 3 IKAN DAN KRUSTASEA, MOLUSKA DAN INVERTEBRATA AIR LAIN 0301 Ikan hidup Ikan hias: wo Ikan hidup lainnya: ikan trout (Salmo trutta, Oncatauhynchus mykiss, Oncatauhynchus clarki, Oncatauhynchus aguabonita, Oncatauhynchus gilae, Oncatauhynchus apache dan Oncatauhynchus chrysogaster) wo Ikan hidup lainnya: Belut (Anguilla spp.) wo Ikan hidup lainnya: Ikan karper wo Ikan hidup lainnya: ikan tuna bersirip biru (Thunnus thynnus) wo Ikan hidup lainnya: ikan tuna bersirip biru selatan (Thunnus maccoyif) wo Ikan hidup lainnya: lain-lain wo 0302 Ikan, segar atau dingin, tidak termasuk potongan ikan tanpa tulang dan daging ikan lainnya dari pos cc cc cc AANZFTA Annex 2 5

8 Pos Ikan salem (salmonidae), tidak termasuk hati dan telur: ikan trout (Salmo trutta, Oncatauhynchus mykiss, Oncatauhynchus clarki, Oncatauhynchus aguabonita, Oncatauhynchus gilae, Oncatauhyncus apache dan Oncatauhynchus chrysogaster) Ikan salem (salmonidae), tidak termasuk hati dan telur: ikan salem Pacific (Oncatauhynchus nerka, Oncatauhynchus gataubuscha, Oncatauhynchus keta, Oncatauhynchus tschawytscha, Oncatauhynchus kisutc, oncatauhynchus masou dan Oncatauhynchus rhodurus),ikan salem Atlantik (Salmo salar) dan ikan salem danube (Hucho hucho) Ikan salem (salmonidae), tidak termasuk hati dan telur: lain-lain wo Ikan pipih (Pleuronectidae, Bothidae, Cynoglossidae, Soleidae, Scophthalmidae dan Citharidae), tidak termasuk hati dan telur: ikan halibut (Reinhardtius hippoglossoides, Hippoglossus hippoglossus, Hippoglossus stenolepis) wo Ikan pipih (Pleuronectidae, Bothidae, Cynoglossidae, Soleidae, Scophthalmidae dan Citharidae), tidak termasuk hati dan telur: ikan plaice (Pleuronectes platessa) Ikan pipih (Pleuronectidae, Bothidae, Cynoglossidae, Soleidae, Scophthalmidae dan Citharidae), tidak termasuk hati dan telur: ikan sole (Solea spp.) Ikan pipih (Pleuronectidae, Bothidae, Cynoglossidae, Soleidae, Scophthalmidae dan Citharidae), tidak termasuk hati dan telur: lain-lain Ikan tuna (dari genus Thunnus), skipjack atau stripe- bellied bonito (Euthynnus (Katsuwonus) pelamis), tidak termasuk hati dan telur: ikan albacataue atau tuna bersirip panjang (Thunnus alalunga) Ikan tuna (dari genus Thunnus), skipjack atau stripe- bellied bonito (Euthynnus (Katsuwonus) pelamis), tidak termasuk hati dan telur: ikan tuna bersirip kuning (Thunnus albacares) Ikan tuna (dari genus Thunnus), skipjack atau stripe- bellied bonito (Euthynnus (Katsuwonus) pelamis), tidak termasuk hati dan telur: ikan skipjack atau stripe- bellied bonito Ikan tuna (dari genus Thunnus), skipjack atau stripe- bellied bonito (Euthynnus (Katsuwonus) pelamis), tidak termasuk hati dan telur: ikan tuna bermata besar (Thunnus obesus) wo wo wo wo wo wo wo wo wo AANZFTA Annex 2 6

9 Pos Ikan tuna (dari genus Thunnus), skipjack atau stripe- bellied bonito (Euthynnus (Katsuwonus) pelamis), tidak termasuk hati dan telur: ikan tuna bersirip biru (Thunnus thynnus) Ikan tuna (dari genus Thunnus), skipjack atau stripe- bellied bonito (Euthynnus (Katsuwonus) pelamis), tidak termasuk hati dan telur: ikan tuna bersirip biru dari Selatan (Thunnus maccoyii) Ikan tuna (dari genus Thunnus), skipjack atau stripe- bellied bonito (Euthynnus (Katsuwonus) pelamis), tidak termasuk hati dan telur: lain-lain Ikan herring (Clupea harengus, Clupea pallasii), tidak termasuk hati dan telur wo Ikan cod (Gadus matauhua, gadus ogac, gadus macrocephalus),tidak termasuk hati dan wo telur Ikan lainnya, tidak termasuk hati dan telur: ikan sarden (Sardina pilchardus, Sardinops wo spp.), sardinella (Sardinella spp.), brisling atau sprat (Sprattus sprattus) Ikan lainnya, tidak termasuk hati dan telur: ikan haddock (Melanogrammus aeglefinus) wo Ikan lainnya, tidak termasuk hati dan telur: coalfish (Pollachius virens) wo Ikan lainnya, tidak termasuk hati dan telur: ikan mackerel (Scomber scombrus, Scomber wo australasicus, Scomber japonicus) Ikan lainnya, tidak termasuk hati dan telur: dogfish dan hiu lainnya wo Ikan lainnya, tidak termasuk hati dan telur: belut (Anguilla spp.) wo Ikan lainnya, tidak termasuk hati dan telur: ikan todak (Xiphias gladius) wo Ikan lainnya, tidak termasuk hati dan telur: toothfish (Dissostichus spp.) wo Ikan lainnya, tidak termasuk hati dan telur: lain-lain wo Hati dan telur wo 0303 Ikan, beku, tidak termasuk potongan ikan tanpa tulang dan daging ikan lainnya dari pos Ikan salem Pasifik (Oncatauhynchus nerka, Oncatauhynchus gataubuscha, Oncatauhynchus keta, Oncatauhynchus tschawytscha, Oncatauhynchus kisutch Oncatauhynchus masou dan Oncatauhynchus rhodurus), tidak termasuk hati dan telur: ikan salem sockeye (Ikan Salem merah) (Oncatauhyncus nerka) wo wo wo wo AANZFTA Annex 2 7

10 Pos Ikan salem Pasifik (Oncatauhynchus nerka, Oncatauhynchus gataubuscha, Oncatauhynchus keta, Oncatauhynchus tschawytscha, Oncatauhynchus kisutch Oncatauhynchus masou dan Oncatauhynchus rhodurus), tidak termasuk hati dan telur: lain-lain Ikan salem lainnya, tidak termasuk hati dan telur: ikan trout (Salmo trutta, Oncatauhynchus mykiss, Oncatauhynchus clarki, Oncatauhynchus aguabonita, Oncatauhynchus gilae, Oncatauhynchus apache dan Oncatauhynchus chrysogaster) Ikan salem lainnya, tidak termasuk hati dan telur: ikan salem Atlantik (Salmo salar) dan ikan salem Danube (Hucho hucho) Ikan salem lainnya, tidak termasuk hati dan telur: lain-lain wo Ikan pipih (Pleuronectidae, Bothidae, Cynoglossidae, Soleidae, Scophthalmidae dan Citharidae), tidak termasuk hati dan telur: ikan halibut (Reinhardtius hippoglossoides, Hippoglossus hippoglossus, Hippoglossus stenolepis) wo Ikan pipih (Pleuronectidae, Bothidae, Cynoglossidae, Soleidae, Scophthalmidae dan Citharidae), tidak termasuk hati dan telur: ikan plaice (Pleuronectes platessa) Ikan pipih (Pleuronectidae, Bothidae, Cynoglossidae, Soleidae, Scophthalmidae dan Citharidae), tidak termasuk hati dan telur: ikan sole (Solea spp.) Ikan pipih (Pleuronectidae, Bothidae, Cynoglossidae, Soleidae, Scophthalmidae dan Citharidae), tidak termasuk hati dan telur: lain-lain Ikan tuna (dari genus Thunnus), skipjack atau stripe- bellied bonito (Euthynnus(Katsuwonus) pelamis), tidak termasuk hati dan telur: ikan albacataue atau tuna bersirip panjang (Thunnus alalunga) Ikan tuna (dari genus Thunnus), skipjack atau stripe- bellied bonito (Euthynnus(Katsuwonus) pelamis), tidak termasuk hati dan telur: ikan tuna bersirip kuning (Thunnus albacares) Ikan tuna (dari genus Thunnus), skipjack atau stripe- bellied bonito (Euthynnus(Katsuwonus) pelamis), tidak termasuk hati dan telur: ikan skipjack atau stripebellied bonito Ikan tuna (dari genus Thunnus), skipjack atau stripe- bellied bonito (Euthynnus(Katsuwonus) pelamis), tidak termasuk hati dan telur: ikan tuna bermata besar (Thunnus obesus) wo wo wo wo wo wo wo wo wo wo AANZFTA Annex 2 8

11 Pos Ikan tuna (dari genus Thunnus), skipjack atau stripe- bellied bonito (Euthynnus(Katsuwonus) pelamis), tidak termasuk hati dan telur: ikan tuna bersirip biru (Thunnus thynnus) Ikan tuna (dari genus Thunnus), skipjack atau stripe- bellied bonito (Euthynnus(Katsuwonus) pelamis), tidak termasuk hati dan telur: ikan tuna bersirip biru dari selatan (Thunnus maccoyii) Ikan tuna (dari genus Thunnus), skipjack atau stripe- bellied bonito (Euthynnus(Katsuwonus) pelamis), tidak termasuk hati dan telur: lain-lain Ikan herring (Clupea harengus, Clupea pallasii) dan cod (Gadus matauhua, Gadus ogac, Gadus macrocephalus), tidak termasuk hati dan telur: ikan herring (Clupea harengus, Clupea pallasii) Ikan herring (Clupea harengus, Clupea pallasii) dan cod (Gadus matauhua, Gadus ogac, Gadus macrocephalus), tidak termasuk hati dan telur: cod (Gadus matauhua, Gadus ogac, Gadus macrocephalus) Ikan todak (Xiphias gladius) dan toothfish (Dissostichus), tidak termasuk hati dan telur: ikan todak (Xiphias gladius) Ikan todak (Xiphias gladius) dan toothfish (Dissostichus), tidak termasuk hati dan telur: wo toothfish (Dissostichus) Ikan lainnya, tidak termasuk hati dan telur: ikan sarden (Sardina pilchardus, Sardinop wo spp.), sardinella (Sardinella spp.), brisling atau sprats (Sprattus sprattus) Ikan lainnya, tidak termasuk hati dan telur: ikan haddock (Melanogrammus aeglefinus) wo Ikan lainnya, tidak termasuk hati dan telur: coalfish (Pollachius virens) wo Ikan lainnya, tidak termasuk hati dan telur: ikan makarel (Scomber scombrus, Scomber wo australasicus, Scomber japonicus) Ikan lainnya, tidak termasuk hati dan telur: dogfish dan hiu lainnya wo Ikan lainnya, tidak termasuk hati dan telur: belut (Anguilla spp.) wo Ikan lainnya, tidak termasuk hati dan telur: ikan bass laut (Dicentrarchus labrax, wo Dicentrarchus punctatus) Ikan lainnya, tidak termasuk hati dan telur: ikan hake (Merluccius spp., Urophycis spp.) wo Ikan lainnya, tidak termasuk hati dan telur: lain-lain wo Hati dan telur wo wo wo wo wo wo wo AANZFTA Annex 2 9

12 Pos 0306 Krustasea, berkulit maupun tidak, hidup, segar, dingin, beku, kering, asin atau dalam air garam; krustasea, berkulit, dikukus atau direbus, dingin, beku, kering, diasin atau dalam air garam maupun tidak; tepung, tepung kasar dan pellet dari krustasea, layak untuk dikonsumsi manusia Beku: lobster karang dan udang laut besar lainnya (Palinurus spp., Panulirus spp.,jasus wo spp.) Beku: lobster (Homarus spp.) wo Beku: udang kecil dan udang biasa wo Beku: kepiting wo Beku: lain-lain, termasuk tepung,tepung kasar dan pellet dari udang- udangan, layak untuk dikonsumsi manusia Tidak beku: lobster karang dan udang laut besar lainnya (Palinurus spp., Panulirus spp., Jasus spp): wo Tidak beku: lobsters (Homarus spp.): wo Tidak beku: Udang kecil dan udang biasa: wo Tidak beku: KepitinG wo Tidak beku: Lain-lain, termasuk tepung,tepung kasar dan pellet dari udang- udangan, layak untuk dikonsumsi manusia: 0307 Moluska, berkulit maupun tidak, hidup, segar, dingin, beku, kering, asin atau dalam air garam; invertebrata air selain krustasea dan moluska, hidup, segar, dingin, beku, kering, asin atau dalam air garam; tepung, tepung kasar dan pellet dari invertebrata air selain krustasea, layak untuk dikonsumsi manusia Tiram: WO Kerang, termasuk kerang ratu, dari genera Pecten, Chlamys atau Placopecten: hidup, WO segar atau dingin Kerang, termasuk kerang ratu, dari genera Pecten, Chlamys atau Placopecten: lain-lain wo Remis (Mytillus spp., Perna spp.): hidup, segar atau dingin wo Remis (Mytillus spp., Perna spp.): lain-lain wo Cumi- cumi (Sepia officinalis, Rossia macrosoma, Sepiola spp.) dan sotong (Ommastrephes spp., Loligo spp., Nototodarus spp.,sepioteuthis spp.): hidup, segar atau dingin wo AANZFTA Annex 2 10

13 Pos Cumi- cumi (Sepia officinalis, Rossia macrosoma, Sepiola spp.) dan sotong (Ommastrephes spp., Loligo spp., Nototodarus spp.,sepioteuthis spp.): lain-lain Gurita (Octopus spp.): hidup, segar atau dingin wo Gurita (Octopus spp.): lain-lain wo Siput, selain siput laut wo Lain-lain, termasuk tepung, tepung kasar dan pellet dari invertebrata air selain krustasea, layak untuk dikonsumsi manusia: hidup, segar atau dingin wo Lain-lain, termasuk tepung, tepung kasar dan pellet dari invertebrata air selain krustasea, layak untuk dikonsumsi manusia: lain-lain CHAPTER 4 wo DAIRY PRODUCE; TELUR BURUNG; MADU ALAMI; PRODUK YANG DIMAKAN BERASAL DARI HEWAN,TIDAK DIRINCI ATAU TERMASUK DALAM POS LAINNYA Susu dan kepala susu, tidak dipekatkan maupun tidak mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya Dengan kandungan lemak tidak melebihi 1 % menurut beratnya Dengan kandungan lemak melebihi 1 % tetapi tidak melebihi 6 % menurut beratnya Dengan kandungan lemak, melebihi 6 % menurut beratnya 0402 Susu dan kepala susu, dipekatkan atau mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya Dalam bentuk bubuk,butiran atau bentuk padat lainnya, dengan kandungan lemak tidak melebihi 1,5 % menurut beratnya: Dalam bentuk bubuk,butiran atau bentuk padat lainnya, dengan kandungan lemak melebihi 1,5 % menurut beratnya: tidak mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya Dalam bentuk bubuk,butiran atau bentuk padat lainnya, dengan kandungan lemak melebihi 1,5 % menurut beratnya: lain-lain Lain-lain: tidak mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya Lain-lain: lain-lain 0403 Susu mentega, susu dan kepala susu dikentalkan, yoghurt,kefir dan susu serta kepala susu diragi atau diasamkan lainnya,dipekatkan atau tidak, mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya atau diberi rasa atau mengandung tambahan buah- buahan, biji- bijian atau kakao maupun tidak. AANZFTA Annex 2 11

14 Pos Yoghurt: Lain-lain: 0404 Whey, dipekatkan atau mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya maupun tidak; produk terdiri dari susu alam sebagai unsur utama, mengandung tambahan gula, bahan pemanis lainnya maupun tidak, tidak dirinci atau termasuk dalam pos lainnya Whey dan whey yang dimodifikasi, dipekatkan atau mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya maupun tidak: Lain-Lain 0405 Mentega dan lemak serta minyak lainnya yang diperoleh dari susu; dairy spreads Mentega Dairy spreads Lain-lain: 0406 Keju dan dadih susu Keju segar (tidak dimasak atau tidak diawetkan) termasuk keju whey dan dadih susu: Keju parut dan keju bubuk, dari semua jenis: Keju olahan, bukan parutan atau bubuk Keju blue-vein dan keju lainnya mengandung bahan vein dari Penecillium roquefatauti Keju lainnya Telur unggas berkulit, segar, diawetkan atau dimasak. WO 0408 Telur unggas, tanpa kulit, dan kuning telur, segar, kering, dikukus atau direbus, dibentuk, beku atau diawetkan secara lain, mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya maupun tidak Kuning telur: kering RVC(40)atauCC Kuning telur: lain-lain RVC(40)atauCC Lain-lain: kering RVC(40) atau CC Lain-lain: lain-lain RVC(40) atau CC Madu alam. WO Produk yang dapat dimakan berasal dari hewan, tidak dirinci atau termasuk dalam pos lainnya. RVC(40)atauCC CHAPTERS 5 PRODUK YANG BERASAL DARI BINATANG, TIDAK DIRINCI ATAU TERMASUK DALAM POS LAINNYA AANZFTA Annex 2 12

15 Pos Rambut manusia, tidak dikerjakan, dicuci atau digosok maupun tidak; sisa rambut manusia Bulu dan bulu kasar dari babi, babi ternak atau babi hutan; bulu berang- berang dan bulu binatang lainnya yang dapat dibuat sikat; sisa dari bulu dan bulu kasar semacam itu Bulu dan bulu kasar serta sisanya dari babi, babi ternak atau babi hutan CC Lain-lain CC Usus, kandung kemih dan lambung binatang (selain ikan), utuh dan potongannya, segar, dingin, beku, asin, dalam air garam, kering atau diasapi. CC 0505 Kulit dan bagian lainnya dari unggas, masih berbulu atau berbulu halus, bulu unggas dan bagiannya (pinggirannya dipangkas maupun tidak) dan bulu halus, tidak dikerjakan lebih lanjut selain dibersihkan, disuci- hamakan atau dikerjakan untuk pengawetan; bubuk dan sisa dari bulu atau bagiannya Bulu unggas dari jenis yang digunakan untuk bahan pengisi; bulu halus: CC Lain-lain: CC 0506 Tulang dan teras tanduk, tidak dikerjakan, dihilangkan lemaknya, dikerjakan secara sederhana (tetapi tidak dipotong menjadi berbentuk), dikerjakan dengan asam atau dihilangkan gelatinnya; bubuk dan sisa dari produk tersebut Osein dan tulang dikerjakan dengan asam CC Lain-lain CC 0507 Gading, kulit kura- kura, whalebone dan whalebone hair, tanduk, tanduk bercabang, kuku (binatang sejenis kuda atau sapi), kuku burung, cakar burung dan paruh burung, tidak dikerjakan atau dikerjakan secara sederhana tetapi tidak dipotong menjadi berbentuk; bubuk dan sisa dari produk tersebut Gading; bubuk gading dan sisanya: CC Lain-Lain cc Kataual dan barang serupa itu,tidak dikerjakan atau dikerjakan secara sederhana tetapi tidak dikerjakan lebih lanjut; cangkang moluska, krustasea atau binatang berkulit lunak dan cuttle- bone, tidak dikerjakan atau dikerjakan secara sederhana tetapi tidak dipotong menjadi berbentuk, bubuk dan sisanya. CC Ambar, kastatau, jebat dan kesturi; kantaridi; empedu, kering maupun tidak; kelenjar dan produk binatang lainnya yang digunakan dalam olahan produk farmasi, segar, dingin, beku atau diawetkan sementara secara lain. WO cc AANZFTA Annex 2 13

16 Pos 0511 Produk hewani tidak dirinci atau termasuk dalam pos lain; binatang mati dari Bab 1 atau 3, tidak layak untuk dikonsumsi manusia Mani dari binatang jenis lembu cc Lain-lain: produk dari ikan atau krustasea, moluska atau invertebrata air lainnya; cc binatang mati dari Bab Lain-lain: lain-lain cc CHAPTER 6 TUMBUHAN HIDUP DAN TANAMAN LAINNYA; UMBI, AKAR DAN SEJENISNYA; BUNGA POTONG DAN ataunamen DAUN 0601 Umbi, bonggol, akar berbonggol, batang dibawah tanah, tajuk dan akar tongkat, datauman, sedang tumbuh atau berbunga, tanaman dan akar chicatauy selain akar dari pos Umbi, bonggol, akar berbonggol, batang dibawah tanah, tajuk dan akar tongkat, datauman Umbi, bonggol, akar berbonggol, batang dibawah tanah, tajuk dan akar tongkat, sedang tumbuh atau berbunga; tanaman dan akar chicatauy: 0602 Tanaman hidup lainnya (termasuk akarnya), potongan dan cangkokan; sulur jamur Potongan dan cangkokan tanpa akar: Pohon, belukar dan semak, dicangkok atau tidak, yang buah atau bijinya dapat dimakan Rhododendron dan azalea,dicangkok atau tidak Mawar, dicangkok atau tidak Lain-lain: CHAPTER 7 SAYURAN YANG DAPAT DIMAKAN DAN AKAR-AKARAN TERTENTU DAN BONGGOL 0701 Kentang, segar atau dingin Bibit WO Lain-lain wo Tomat, segar atau dingin. wo 0703 Bawang bombay, bawang merah, bawang putih, bawang bakung / perai dan sayuran sejenis lainnya, segar atau dingin Bawang bombay dan bawang merah: wo Bawang putih: wo Bawang bakung / perai dan sayuran sejenis: wo AANZFTA Annex 2 14

17 Pos 0704 Kubis, bunga kol, kohlrabi, kale dan brassica sejenis yang dapat dimakan,segar atau dingin Bunga kol dan brokoli bongkolan: wo Kubis Brussel wo Lain-lain: wo 0705 Selada (Lactuca sativa) dan chicatauy (Cichatauium spp.), segar atau dingin Selada: selada kubis (selada bongkolan) wo Selada: lain-lain wo Chicatauy: witloof chicatauy (Cichatauium intybus var. foliosum) wo Chicatauy: lain-lain wo 0706 Watautel, lobak cina, akar bit untuk salad, salsify, celeriac,lobak dan akar sejenis yang dapat dimakan, segar atau dingin Watautel dan lobak cina: wo Lain-lain wo Ketimun dan ketimun acar, segar atau dingin. wo 0708 Sayuran polongan, dikupas atau tidak, segar atau dingin Kacang kapri (Pisum sativum) wo Kacang (Vigna spp., Phaseolus spp.) WO Sayuran polongan lainnya wo 0709 Sayuran lainnya, segar atau dingin Asparagus wo Terung wo Seledri selain celeriac wo Jamur dan cendawan tanah: jamur dari genus Agaricus wo Jamur dan cendawan tanah: lain-lain wo Buah dari genus Capsicum atau dari genus Pimenta: wo Bayam, bayam New Zealand dan bayam atauache (bayam kebun) wo Lain-lain wo 0710 Sayuran (tidak dimasak atau dimasak dengan dikukus atau direbus), beku. AANZFTA Annex 2 15

18 Pos Kentang WO atau tidak ada perubahan dalam klasifikasi tarif yang dibutuhkan asalkan barangnya dimasak dalam wilayah para pihak Sayuran polongan, dikupas atau tidak: kacang kapri (Pisum sativum) WO atau tidak ada perubahan dalam klasifikasi tarif yang dibutuhkan asalkan barangnya dimasak dalam wilayah para pihak Sayuran polongan, dikupas atau tidak: kacang (Vigna spp., Phaseolus spp.) WO atau tidak ada perubahan dalam klasifikasi tarif yang dibutuhkan asalkan barangnya dimasak dalam wilayah para pihak Sayuran polongan, dikupas atau tidak: lain-lain WO atau tidak ada perubahan dalam klasifikasi tarif yang dibutuhkan asalkan barangnya dimasak dalam wilayah para pihak Bayam, bayam New Zealand dan bayam atauache WO atau tidak ada perubahan dalam klasifikasi tarif yang dibutuhkan asalkan barangnya dimasak dalam wilayah para pihak Jagung manis WO atau tidak ada perubahan dalam klasifikasi tarif yang dibutuhkan asalkan barangnya dimasak dalam wilayah para pihak AANZFTA Annex 2 16

19 Pos Sayuran lainnya WO atau tidak ada perubahan dalam klasifikasi tarif yang dibutuhkan asalkan barangnya dimasak dalam wilayah para pihak Campuran sayuran WO atau tidak ada perubahan dalam klasifikasi tarif yang dibutuhkan asalkan barangnya dimasak dalam wilayah para pihak 0714 Ubi kayu, arrowroot, salep, Jerusalem artichokes, ubi jalar serta akar- akaran dan bonggol- bonggolan semacam itu yang mengandung banyak pati atau inulin, segar, dingin, beku atau kering, dalam bentuk irisan maupun tidak atau dalam bentuk pelet; empulur sagu Ubi kayu (cassava): WO Ubi jalar WO Lain-lain: WO CHAPTERS 8 BUAH-BUAHAN DAN KACANG YANG DAPAT DIMAKAN; KULIT BUAH JERUK ATAU LEMON 0801 Kelapa, kacang Brasil dan kacang mede, segar atau kering, dikupas atau dikuliti maupun tidak Kelapa: diparut dan dikeringkan RVC(40)atauCC Kelapa: lain-lain RVC(40) atau CC Kacang Brazil: berkulit WO Kacang Brazil: dikuliti RVC(40) atau CC Kacang mede: berkulit WO 0802 Buah bertempurung lainnya, segar atau kering, dikupas atau dikuliti maupun tidak Almond: berkulit WO Almond: dikuliti RVC(40) atau CC Hazelnut atau filbert (Catauylus spp.): berkulit WO Hazelnut atau filbert (Catauylus spp.): dikuliti RVC(40)atauCC Walnut: berkulit WO AANZFTA Annex 2 17

20 Pos Walnut: dikuliti RVC(40)atauCC Chestnut (Castanea spp.) RVC(40) atau CC Pistachio RVC(40) atau CC Kacang Macadamia RVC(40) atau CC Lain-lain: RVC(40) atau CC Pisang, termasuk plantain, segar atau kering. RVC(40)atauCC 0804 Katauma, buah ara, nanas, alpokat, jambu, mangga dan manggis, segar atau kering Katauma WO Buah ara WO Nanas WO Alpokat WO Jambu, mangga dan manggis: WO 0805 Buah jeruk, segar atau kering atauange: WO Mandarin (termasuk tangerin dan satsuma); clementine, wilking dan buah jeruk hibrida semacamnya WO Grapefruit, termasuk pomelos WO Lemon (Citrus lemon, Citrus limonum) dan limau (Citrus aurantifolia, Citrus latifolia) WO Lain-lain WO 0806 Anggur, segar atau kering Segar WO Kering wo 0807 Melon (termasuk semangka) dan papaya (papayas), segar Melon (termasuk semangka): semangka wo Melon (termasuk semangka): lain-lain wo Pepaya: wo 0808 Apel, pir dan quince, segar Apel wo Pir dan quince wo 0809 Aprikot, ceri, persik (termasuk nektarin), plum dan sloe, segar Aprikot wo Ceri wo AANZFTA Annex 2 18

21 Pos Persik, termasuk nektarin wo Plum dan sloe wo 0810 Buah lainnya, segar Stroberi wo Rasberi, blackberry, mulberry, dan loganberry wo Cranberry, bilberry dan buah lainnya dari genus Vaccinium. wo Buah kiwi wo Durian wo Lain-lain: wo CHAPTER 9 KOPI, THE, MATE DAN REMPAH 0901 Kopi, digongseng atau dihilangkan kafeinnya maupun tidak; sekam dan kulit kopi; pengganti kopi mengandung kopi dengan perbandingan berapapun Kopi, tidak digongseng: tidak dihilangkan kafeinnya: RVC(40)atauCC Kopi, tidak digongseng: dihilangkan kafeinnya: Kopi, digongseng: tidak dihilangkan kafeinnya: Kopi, digongseng: dihilangkan kafeinnya: Lain-lain 0902 Teh, diberi rasa maupun tidak Teh hijau (tidak difermentasi) dikemas langsung dalam kemasan tidak melebihi 3kg: RVC(40) atau CC Teh hijau lainnya (tidak difermentasi): RVC(40)atauCC Teh hijau(difermentasi)dikemas langsung dalam kemasan tidak melebihi 3kg: The hitam lainnya(difermentasi) dan the lainnya yang difermentasi sebagian: Daun RVC(40) atau CC 0904 Lada dari genus Piper; kering atau dihancurkan atau buah yang digiling dari genus Capsicum atau dari genus Pimenta Lada: tidak dihancurkan atau tidak ditumbuk: RVC(40) atau CC Lada: dihancurkan atau ditumbuk: Buah dari genus Capsicum atau dari genus Pimenta,kering atau dihancurkan atau ditumbuk: Panili RVC(40)atauCC 0906 Kayu manis dan bunga kayu manis. AANZFTA Annex 2 19

22 Pos Tidak dihancurkan atau tidak ditumbuk: kayu manis (Cinnamomum zeylanicum Blume) RVC(40)atauCC Tidak dihancurkan atau tidak ditumbuk: lain-lain RVC(40) atau CC Dihancurkan atau ditumbuk Cengkeh (utuh, bunga dan tangkai). RVC(40)atauCC 0908 Biji pala, bunga pala dan kapulaga Biji pala: RVC(40) atau CC Bunga pala RVC(40) atau CC Kapulaga RVC(40) atau CC 0909 Biji adas manis, badian,adas pedas, ketumbar, jintan hitam atau jintan; buah juniper Biji adas manis atau badian: RVC(40)atauCC Biji ketumbar RVC(40)atauCC Biji jintan hitam RVC(40)atauCC Biji jintan RVC(40) atau CC Biji adas pedas; buah juniper RVC(40) atau CC 0910 Jahe, saffron,turmeric (curcuma), thyme, daun salam, kari dan rempah- rempah lainnya Jahe RVC(40)atauCC Saffron RVC(40)atauCC Turmeric (Curcuma) RVC(40)atauCC Rasa lainnya: lain-lain CHAPTER 10 SEREAL 1001 Gandum dan meslin Gandum durum WO Lain-lain: WO Gandum hitam. WO Barli. WO Oat. WO 1005 Jagung Benih wo Lain-lain: wo 1006 Beras Beras berkulit (padi atau gabah) wo AANZFTA Annex 2 20

23 Pos Gabah dikuliti: wo Beras setengah giling atau digiling seluruhnya, disosoh, dikilapkan maupun tidak wo Beras pecah wo Butiran sataughum. wo 1008 Buckwheat, millet dan biji canary; Serealia lainnya Buckwheat wo Millet wo Biji canary wo Serealia lainnya wo CHAPTER 11 PRODUK DARI INDUSTRI PENGGILINGAN; GANDUM; PATI; INULIN; GANDUM GLUTEN Tepung gandum atau tepung meslin. RVC(40) atau CC 1102 Tepung serelia selain gandum atau meslin Tepung gandum hitam RVC(40) atau CC Maizena (tepung jagung) RVC(40) atau CC Lain-lain RVC(40)atauCC 1103 Menir, tepung kasar dan pelet serelia Menir dan tepung kasar: dari gandum RVC(40)atauCC Menir dan tepung kasar: dari jagung RVC(40)atauCC Menir dan tepung kasar: dari serealia lainnya RVC(40) atau CC Pelet 1104 Butir serealia dikerjakan secara lain (misalnya, dikuliti, digiling, dipipihkan, dikikis, diiris atau dipecah), kecuali beras dari pos 10.06; lembaga serealia, utuh, digiling, dipipihkan atau ditumbuk Butir, digiling atau dipipihkan: dari oats RVC(40) atau CC Butir, digiling atau dipipihkan: dari serealia lainnya RVC(40)atauCC Butir yang dikerjakan secara lain (misalnya,dikuliti,dikikis,diiris atau dipecah): dari oats RVC(40)atauCC Butir yang dikerjakan secara lain (misalnya,dikuliti,dikikis,diiris atau dipecah): dari jagung RVC(40)atauCC Butir yang dikerjakan secara lain (misalnya,dikuliti,dikikis,diiris atau dipecah): dari RVC(40) atau CC serealia lainnya Lembaga serealia, utuh, digiling, dipipihkan atau ditumbuk RVC(40) atau CC 1105 Tepung, tepung kasar,bubuk, serpih, butir dan pelet kentang. AANZFTA Annex 2 21

24 Pos Tepung, tepung kasar dan bubuk RVC(40) atau CC Serpih, butir dan pelet 1106 Tepung, tepung kasar dan bubuk dari sayuran polongan kering dari pos 07.13, dari sagu atau dari akar atau bonggol dari pos atau dari produk Bab Dari sayuran polongan kering dari pos RVC(40) atau CC Dari sagu, akar atau bonggol dari pos RVC(40) atau CC Dari produk Bab 8 RVC(40) atau CC 1107 Malt, digongseng maupun tidak Tidak digongseng RVC(40) atau CC Digongseng 1108 Pati; inulin Pati: pati gandum RVC(40) atau CC Pati: pati jagung RVC(40)atauCC Pati: pati kentang RVC(40)atauCC Pati: pati ubi kayu (cassava) RVC(40)atauCC Pati: pati lainnya RVC(40) atau CC Inulin RVC(40) atau CC Gluten gandum, kering maupun tidak. RVC(40) atau CC CHAPTER 12 BIJIH MINYAK DAN BUAH-BUAHAN BERMINYAK; MACAM-MACAM BUTIRAN, BIBIT DAN BUAH-BUAHAN; TANAMAN UNTUK INDUSTRI ATAU PENGOBATAN; JERAMI ATAU RUMPUT Kacang kedelai, pecah maupun tidak. WO 1202 Kacang tanah, tidak digongseng atau dimasak secara lain, dikuliti atau pecah maupun tidak Berkulit: WO Dikuliti, pecah maupun tidak RVC(40) atau CC Kopra. WO Biji rami, pecah maupun tidak. RVC(40) atau CC 1205 Biji lobak atau colza, pecah maupun tidak Biji lobak atau colza mengandung asam erusat rendah WO Lain-lain WO Biji bunga matahari, pecah maupun tidak. WO AANZFTA Annex 2 22

25 Pos 1207 Biji dan buah lainnya yang mengandung minyak, pecah maupun tidak Biji kapas WO Biji Jarak WO Biji wijen wo Lain-lain: biji poppy wo Lain-lain: lain-lain wo 1209 Biji, buah dan spataua, dari jenis yang digunakan untuk disemai Biji bit gula RVC(40) atau CC Biji dari tanaman makanan ternak: biji Lucerne (alfalfa) RVC(40) atau CC Biji dari tanaman makanan ternak: biji semanggi (Trifolium spp.) RVC(40) atau CC Biji dari tanaman makanan ternak: biji Fescue RVC(40) atau CC Biji dari tanaman makanan ternak: biji rumput biru Kentucky (Poa pratensis L.) RVC(40)atauCC Biji dari tanaman makanan ternak: biji gandum hitam (Lolium multiflatauum Lam., Lolium RVC(40)atauCC perenne L.) Biji dari tanaman makanan ternak: lain-lain RVC(40) atau CC Biji- bijian dari tanaman jenis rumput yang ditanam terutama untuk mendapatkan bunganya RVC(40) atau CC Lain-lain: biji sayuran RVC(40) atau CC Lain-lain: lain-lain: RVC(40) atau CC 1210 Kerucut buah hop, segar atau kering, ditumbuk, dijadikan bubuk atau dalam bentuk pelet maupun tidak; lupulin Kerucut buah hop, tidak ditumbuk maupun dijadikan bubuk ataupun dalam bentuk pelet WO Kerucut buah hop, ditumbuk, dijadikan bubuk atau dalam bentuk pelet;lupulin WO 1211 Tanaman dan bagiannya (termasuk biji dan buah), yang terutama dipakai dalam pembuatan wewangian, dalam farmasi atau untuk insektisida, fungisida atau untuk tujuan yang semacam itu, segar atau kering, baik dipotong, dihancurkan atau dijadikan bubuk maupun tidak Akar ginseng: WO Daun koka: WO Jerami poppy WO Lain-lain: WO AANZFTA Annex 2 23

26 Pos 1212 Kacang karob, rumput laut dan ganggang lainnya, bit gula dan tebu, segar, dingin, beku atau kering, ditumbuk maupun tidak; kulit keras buah dan kernel serta produk nabati lainnya (termasuk akar chicatauy yang tidak digongseng dari varietas Cichatauium intybus sativum) dari jenis yang terutama digunakan untuk konsumsi manusia, tidak dirinci atau termasuk dalam pos lainnya Rumput laut dan ganggang lainnya: wo Lain-lain: bit gula wo Lain-lain: lain-lain: wo Jerami dan sekam serealia, tidak diolah, baik dicacah, ditumbuk, ditekan atau dalam wo bentuk pelet maupun tidak Swedes (sejenis lobak), mangold (sejenis bit), akar makanan ternak, rumput kering, lucerne (alfalfa), semanggi, sainfoin, Kale makanan ternak, lupine, Vetch dan produk makanan ternak lainnya, dalam bentuk pelet maupun tidak Tepung kasar dan pelet lucerne (alfalfa) RVC(40)atauCC Lain-lain RVC(40)atauCC CHAPTER 13 LAK, GETAH ALAM, RESIN DAN SAYURAN SAP LAINNYA DAN EKSTRAK NABATI 1301 Lak, getah alam, damar, getah- damar dan oleatauesins (misalnya, getah balsem) Getah Arab WO Lain-lain WO 1302 Sap dan ekstrak nabati; zat pektik, pektinat dan pektat; Agar- agar dan lendir serta bahan pengental lainnya, dimodifikasi maupun tidak, berasal dari produk nabati Sap dan ekstrak nabati: opium RVC(40) atau CC Sap dan ekstrak nabati: dari akar manis RVC(40) atau CC Sap dan ekstrak nabati: dari buah hop RVC(40) atau CC Sap dan ekstrak nabati: lain-lain RVC(40)atauCC Zat pektik, pektinat dan pektat RVC(40)atauCC Lendir dan pengental, dimodifikasi maupun tidak, berasal dari produk nabati: agar- agar WO Lendir dan pengental, dimodifikasi maupun tidak, berasal dari produk nabati: lendir dan pengental, dimodifikasi maupun tidak, berasal dari kacang locust, biji kacang locust atau biji guar RVC(40)atauCC Lendir dan pengental, dimodifikasi maupun tidak, berasal dari produk nabati: lain-lain RVC(40) atau CC AANZFTA Annex 2 24

27 Pos CHAPTER 14 BAHAN ANYAM-ANYAMAN DARI SAYUR; PRODUK SAYURAN YANG TIDAK DIRINCI ATAU TERMASUK POS LAINNYA 1401 Bahan nabati dari jenis yang terutama dipakai untuk anyam- anyaman (misalnya, bambu, rotan, buluh, kumbuh, osier, rafia, jerami serealia dibersihkan, dikelantang atau dicelup, dan kulit pohon limau) Bambu WO Rotan WO Lain-lain WO 1404 Produk nabati tidak dirinci atau termasuk pos lainnya Linter kapas RVC(40)atauCC Lain-lain: RVC(40)atauCC CHAPTER 15 MINYAK DAN LEMAK HEWANI DAN NABATI DAN PRODUK PECAHANNYA; LEMAK YANG DISIAPKAN UNTUK DAPAT DIMAKAN; WAK NABATI DAN HEWANI Catatan Bab: Untuk keperluan Bab ini, jika klaim untuk asal-usul berdasarkan perbaikan, proses penyulingan (kimia atau fisik) mensyaratkan menghilangkan bau, rasa, warna, dan keasaman dari lemak atau minyak mentah Lemak babi (termasuk lard) dan lemak unggas, selain pos atau RVC (40) atau CC atau tidak ada perubahan dalam klasifikasi tarif yang dibutuhkan asalkan barang yang dihasilkan dengan diperbaiki Lemak dari binatang jenis lembu, biri- biri atau kambing, selain pos RVC (40) atau CC atau tidak ada perubahan dalam klasifikasi tarif yang dibutuhkan asalkan barang yang dihasilkan dengan diperbaiki AANZFTA Annex 2 25

28 Pos Lard stearin, minyak lard, oleo stearin, minyak oleo dan minyak tallow, tidak diemulsi atau dicampur atau diolah dengan cara lain. RVC (40) atau CC atau tidak ada perubahan dalam klasifikasi tarif yang dibutuhkan asalkan barang yang dihasilkan dengan diperbaiki 1504 Lemak dan minyak serta fraksinya, dari ikan atau binatang laut menyusui,dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak dimodifikasi secara kimia Minyak hati ikan dan fraksinya: RVC (40) atau CC atau tidak ada perubahan dalam klasifikasi tarif yang dibutuhkan asalkan barang yang dihasilkan dengan diperbaiki Lemak dan minyak serta fraksinya, dari ikan, selain minyak hati ikan RVC (40) atau CC atau tidak ada perubahan dalam klasifikasi tarif yang dibutuhkan asalkan barang yang dihasilkan dengan diperbaiki Lemak dan minyak serta fraksinya, dari binatang laut menyusui RVC (40) atau CC atau tidak ada perubahan dalam klasifikasi tarif yang dibutuhkan asalkan barang yang dihasilkan dengan diperbaiki Wool grease dan zat lemak turunannya (termasuk lanolin). RVC (40) atau CC atau tidak ada perubahan dalam klasifikasi tarif yang dibutuhkan asalkan barang yang dihasilkan dengan diperbaiki AANZFTA Annex 2 26

29 Pos Lemak dan minyak binatang lainnya serta fraksinya, dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak dimodifikasi secara kimia. RVC (40) atau CC atau tidak ada perubahan dalam klasifikasi tarif yang dibutuhkan asalkan barang yang dihasilkan dengan diperbaiki 1507 Minyak kacang kedelai dan fraksinya, dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak dimodifikasi secara kimia Minyak mentah, dihilangkan getahnya maupun tidak RVC(40)atauCC 1508 Minyak kacang tanah dan fraksinya, dimurnikan maupun tidak,tetapi tidak dimodifikasi secara kimia Minyak mentah RVC(40)atauCC Lain-lain: RVC (40) atau CC atau tidak ada perubahan dalam klasifikasi tarif yang dibutuhkan asalkan barang yang dihasilkan dengan diperbaiki 1509 Minyak zaitun dan fraksinya, dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak dimodifikasi secara kimia Virgin: RVC (40) atau CC atau tidak ada perubahan dalam klasifikasi tarif yang dibutuhkan asalkan barang yang dihasilkan dengan diperbaiki Lain-lain: RVC (40) atau CC atau tidak ada perubahan dalam klasifikasi tarif yang dibutuhkan asalkan barang yang dihasilkan dengan diperbaiki AANZFTA Annex 2 27

30 Pos Minyak lain dan fraksinya, diperoleh semata- mata dari zaitun, dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak dimodifikasi secara kimia, termasuk campuran dari beberapa minyak atau fraksi nya dengan minyak atau fraksi dari pos RVC (40) atau CC atau tidak ada perubahan dalam klasifikasi tarif yang dibutuhkan asalkan barang yang dihasilkan dengan diperbaiki 1511 Minyak kelapa sawit dan fraksinya, dimurnikan maupun tidak,tetapi tidak dimodifikasi secara kimia Minyak mentah RVC(40) atau CC Lain-lain: RVC(40) atau CC 1512 Minyak biji bunga matahari, safflower atau biji kapas dan fraksinya, dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak dimodifikasi secara kimia Minyak biji bunga matahari atau safflower dan fraksinya: minyak mentah RVC(40)atauCC Minyak biji bunga matahari atau safflower dan fraksinya: lain-lain RVC (40) atau CC atau tidak ada perubahan dalam klasifikasi tarif yang dibutuhkan asalkan barang yang dihasilkan dengan diperbaiki Minyak biji kapas dan fraksinya: minyak mentah, dihilangkan gossypolnya maupun tidak RVC(40)atauCC Minyak biji kapas dan fraksinya: lain-lain: RVC (40) atau CC atau tidak ada perubahan dalam klasifikasi tarif yang dibutuhkan asalkan barang yang dihasilkan dengan diperbaiki 1513 Minyak kelapa (kopra), kernel kelapa sawit atau babassu dan fraksinya, dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak dimodifikasi secara kimia Minyak kelapa (kopra) dan fraksinya: minyak mentah RVC(40) atau CC Minyak kelapa (kopra) dan fraksinya: lain-lain: RVC(40) atau CC Minyak kernel kelapa sawit atau babassu dan fraksinya: minyak mentah RVC(40)atauCC Minyak kernel kelapa sawit atau babassu dan fraksinya: lain-lain: RVC(40)atauCC 1514 Minyak lobak, colza atau moster dan fraksinya, dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak dimodifikasi secara kimia. AANZFTA Annex 2 28

31 Pos Minyak lobak atau colza mengandung asam erusat rendah dan fraksinya: minyak mentah RVC (40) atau CC atau tidak ada perubahan dalam klasifikasi tarif yang dibutuhkan asalkan barang yang dihasilkan dengan diperbaiki Minyak lobak atau colza mengandung asam erusat rendah dan fraksinya: lain-lain RVC (40) atau CC atau tidak ada perubahan dalam klasifikasi tarif yang dibutuhkan asalkan barang yang dihasilkan dengan diperbaiki Lain-lain: minyak mentah RVC (40) atau CC atau tidak ada perubahan dalam klasifikasi tarif yang dibutuhkan asalkan barang yang dihasilkan dengan diperbaiki Lain-lain: lain-lain RVC (40) atau CC atau tidak 1515 Lemak dan minyak nabati tertentu lainnya (termasuk minyak jojoba) dan fraksinya, dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak dimodifikasi secara kimia. ada perubahan dalam klasifikasi tarif yang dibutuhkan asalkan barang yang dihasilkan dengan diperbaiki Minyak biji rami dan fraksinya: minyak mentah RVC(40) atau CC Minyak biji rami dan fraksinya: lain-lain RVC (40) atau CC atau tidak ada perubahan dalam klasifikasi tarif yang dibutuhkan asalkan barang yang dihasilkan dengan diperbaiki Minyak jagung dan fraksinya: minyak mentah RVC(40)atauCC AANZFTA Annex 2 29

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 600/PMK

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 600/PMK PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 600/PMK.010/2004 TENTANG PERUBAHAN KLASIFIKASI DAN PENETAPAN KEMBALI TARIF BEA MASUK PRODUK-PRODUK PERTANIAN, PERIKANAN, PERTAMBANGAN, FARMASI, KERAMIK

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Jadwal Komitmen Tarif Kamboja 01.01 Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. 1 0101.10.00 -Bibit 0 NT-1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0101.90 -Lain-lain: 0101.90.30 - - Kuda 0101.90.90 --Lain-lain

Lebih terperinci

Bagian 2 Jadwal Komitmen Kerajaan Kamboja

Bagian 2 Jadwal Komitmen Kerajaan Kamboja Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Nomor Tarif Barang Bab 1 Binatang Hidup 01,01 Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. Uraian Barang Tarif Dasar Kategori Keterangan 0101,10 -Bibit A 0101,90 -Lain-lain:

Lebih terperinci

Bagian 2 Daftar Rincian Philipina. Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Nomor Tarif Barang

Bagian 2 Daftar Rincian Philipina. Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Nomor Tarif Barang Bagian 2 Daftar Rincian Philipina Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 01.01 Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. 0101.10 - Bibit 0101.10 10 - - - Kuda 0101.10 20 - - - Keledai, bagal dan hinnie

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Jadwal Komitmen Tarif Indonesia

LAMPIRAN 1 Jadwal Komitmen Tarif Indonesia LAMPIRAN 1 Jadwal Komitmen Tarif Indonesia NO 01.01 Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. 1 0101.10.00.00 -Bibit 2 0101.90.00 -Lain-lain : 0101.90.30.00 --Kuda 0101.90.90.00 --Lain-lain 01.02 Binatang

Lebih terperinci

Section 2. Schedule of the Kingdom of Thailand - Indonesia

Section 2. Schedule of the Kingdom of Thailand - Indonesia Section 2 Schedule of the Kingdom of Thailand - Indonesia Column 1 Column 3 Column 4 Column 6 Column 7 Tariff item Uraian Barang Base Rate Category Note number Chapter 1 Binatang Hidup 01,01 Kuda, keledai,

Lebih terperinci

--Tidak dipotong menjadi bagian-bagian, segar atau dingin : Dari bebek Dari angsa atau ayam guinea

--Tidak dipotong menjadi bagian-bagian, segar atau dingin : Dari bebek Dari angsa atau ayam guinea (e) Lao PDR: NO. KODE HS URAIAN BARANG 1 0103.92.00 --Berat 50 kg atau lebih 2 0105.99 --Lain-lain : 0105.99.20 ---Bebek lainnya 0105.99.40 ---Angsa, kalkun dan ayam guinea lainnya 3 0106.20.00 -Binatang

Lebih terperinci

642, No MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, SUSWONO

642, No MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, SUSWONO 642, No.2013 10 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 47/Permentan/OT.140/4/2013 TANGGAL : 19 April 2013 No Kode Tentang 1 Format -1. Rekomendasi Impor Produk Hortikultura Segar Untuk Konsumsi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 274/MPP/Kep/6/99

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 274/MPP/Kep/6/99 KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 274/MPP/Kep/6/99 TENTANG LARANGAN DAN PENGAWASAN IMPOR, DISTRIBUSI DAN PRODUKSI BARANG YANG TERCEMAR DIOXIN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86/Permentan/OT.140/8/2013. Ditanda Tangani oleh. No Kode Tentang

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86/Permentan/OT.140/8/2013. Ditanda Tangani oleh. No Kode Tentang 10 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA No Kode Tentang 1 Format -1. Rekomendasi Impor Produk Hortikultura

Lebih terperinci

Ditulis oleh Administrator Selasa, 24 November :38 - Terakhir Diubah Senin, 07 Februari :05

Ditulis oleh Administrator Selasa, 24 November :38 - Terakhir Diubah Senin, 07 Februari :05 Setiap tipe darah akan mengidentifikasikan unsur-unsur asing yang masuk ke dalam tubuh dan menandainya sebagai teman atau musuh. Begitu juga dengan makanan yang diidentifikasi melalui lektin (protein yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc. JUNI 2013 KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 kembali menerbitkan. Indikator

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc. SEPTEMBER 2013 KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 kembali menerbitkan Buletin

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc. OKTOBER 2013 KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 kembali menerbitkan Buletin

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc. JULI 2013 KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 kembali menerbitkan Buletin Bulanan.

Lebih terperinci

THE INDONESIAN TARIFF REDUCTION SCHEDULE UNDER AKFTA

THE INDONESIAN TARIFF REDUCTION SCHEDULE UNDER AKFTA THE INDONESIAN TARIFF REDUCTION SCHEDULE 2008-2012 UNDER AKFTA NO. 01.01 Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. Live horses, asses, mules and hinnies. 1 0101.10.00.00 -Bibit -Pure-bred breeding animals

Lebih terperinci

Uraian Barang Tarif Dasar Kategori Catatan Chapter 1 Binatang Hidup Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. A

Uraian Barang Tarif Dasar Kategori Catatan Chapter 1 Binatang Hidup Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. A Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Nomer pos tarif Uraian Barang Tarif Dasar Kategori Catatan Chapter 1 Binatang Hidup 01.01 Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. 01.02 Binatang jenis lembu, hidup.

Lebih terperinci

Makanan yang berbahaya untuk golongan darah O adalah sebagai berikut

Makanan yang berbahaya untuk golongan darah O adalah sebagai berikut Makanan yang berbahaya untuk golongan darah O adalah sebagai berikut Makanan dari jenis daging dan ikan seperti : Daging asap : Pemberian berbagai zat aditif dalam pembuatan daging asap yang membahayakan

Lebih terperinci

HS CODE URAIAN BARANG DESCRIPTION OF GOODS MFN CEPT PPN

HS CODE URAIAN BARANG DESCRIPTION OF GOODS MFN CEPT PPN 01.01 Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. Live horses, asses, mules and hinnies. 0101.10.00.00 -Bibit -Pure-bred breeding animal 0 0 10-0101.90.00 -Lain-lain : -Other : 0101.90.30.00 --Kuda --Horses

Lebih terperinci

Section 2 Schedule of Indonesia. Column 1 Column 2 Column 3 Column 4 Column 5 Tariff item number

Section 2 Schedule of Indonesia. Column 1 Column 2 Column 3 Column 4 Column 5 Tariff item number Section 2 Schedule of Indonesia Column 1 Column 2 Column 3 Column 4 Column 5 Chapter 01 Live animals Bab 1 Binatang hidup 01.01 Live horses, asses, mules and hinnies. 01.01 Kuda, keledai, bagal dan hinnie,

Lebih terperinci

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA MENTER! KEUANGAN REPUBLK NDONESA SALN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLK NDONESA NOMOR 226/PMK.04/2015 TENT ANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 155/PMK.04/2008 TENTANG PEMBERTAHUAN PABEAN

Lebih terperinci

PUBLIC HEARING PERUBAHAN PERMENTAN NO. 16 TAHUN 2017 TENTANG RIPH DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA KEMENTERIAN PERTANIAN 2017

PUBLIC HEARING PERUBAHAN PERMENTAN NO. 16 TAHUN 2017 TENTANG RIPH DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA KEMENTERIAN PERTANIAN 2017 PUBLIC HEARING PERUBAHAN PERMENTAN NO. 16 TAHUN 2017 TENTANG RIPH DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA KEMENTERIAN PERTANIAN 2017 LATAR BELAKANG o Paket Kebijakan Ekonomi XV tanggal 15 Juni 2017 untuk penyederhanaan

Lebih terperinci

(1) (2) (3) (4) (5) (6) Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. Live horses, asses, mules and hinnies.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. Live horses, asses, mules and hinnies. 01.01 Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. Live horses, asses, mules and hinnies. 1 0101.10.00.00 -Bibit -Pure-bred breeding animals 0 0101.90.00 -Lain-lain : -Other : 2 0101.90.30.00 --Kuda --Horses

Lebih terperinci

(1) (2) (3) (4) (5) (6) Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. Live horses, asses, mules and hinnies.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. Live horses, asses, mules and hinnies. 01.01 Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. Live horses, asses, mules and hinnies. 1 0101.10.00.00 -Bibit -Pure-bred breeding animals 0 0101.90.00 -Lain-lain : -Other : 2 0101.90.30.00 --Kuda --Horses

Lebih terperinci

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume IX, Nomor 3/Maret 2015

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume IX, Nomor 3/Maret 2015 MARET 2015 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume IX, Nomor 3/Maret 2015 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc Redaktur

Lebih terperinci

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 3/Maret 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 3/Maret 2014 MARET 2014 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 3/Maret 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc Redaktur

Lebih terperinci

Seksi 2 Daftar Rincian Jepang

Seksi 2 Daftar Rincian Jepang Column 1 Column 2 Column 3 Column 4 Column 5 Tariff item number Chapter 1 Satwa hidup Seksi 2 Daftar Rincian Jepang Description of goods 01.01 Kuda, keledai, anak kuda dan anak keledai hidup. Base Rate

Lebih terperinci

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014 AGUSTSU 2014 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc Redaktur

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50/PERMEN-KP/2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50/PERMEN-KP/2017 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50/PERMEN-KP/2017 TENTANG JENIS KOMODITAS WAJIB PERIKSA KARANTINA IKAN, MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 10/Oktober 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 10/Oktober 2014 OKTOBER 2014 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 10/Oktober 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc

Lebih terperinci

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 9/September 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 9/September 2014 SEPTEMBER 2014 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 9/September 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc

Lebih terperinci

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 5/Mei 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 5/Mei 2014 MEI 2014 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 5/Mei 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc Redaktur

Lebih terperinci

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 6/Juni 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 6/Juni 2014 JUNI 2014 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 6/Juni 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc Redaktur

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 466/MPP/Kep/8/2004 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 466/MPP/Kep/8/2004 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 466/MPP/Kep/8/2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR 757/MPP/Kep/12/2003 TENTANG LARANGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ir. M. Tassim Billah, M.Sc.

KATA PENGANTAR. Ir. M. Tassim Billah, M.Sc. KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) menerbitkan Buku Saku Statistik Makro Triwulanan. Buku Saku Volume V No. 4 Tahun

Lebih terperinci

2017, No penyerahannya dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai; b. bahwa untuk memberikan kepastian hukum, perlu melakukan penyesuai

2017, No penyerahannya dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai; b. bahwa untuk memberikan kepastian hukum, perlu melakukan penyesuai BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1464, 2017 KEMENKEU. Pembebasan Pajak Pertambahan Nilai. Ternak dan Pakan Ikan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 142/PMK.010/2017 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 4/April 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 4/April 2014 APRIL 2014 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 4/April 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc Redaktur

Lebih terperinci

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBEBASAN TATA NIAGA IMPOR ATAS PEMASUKAN BARANG DALAM RANGKA PEMBANGUNAN/PENGEMBANGAN PROPINSI RIAU : 113/MPP/Kep/4/1997

Lebih terperinci

2012, No

2012, No 2012, No.947 14 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 60/Permentan/OT.140/9/2012 TANGGAL : 24 September 2012 No Kode Tentang 1 Format 1 Pemberian Rekomendasi Impor Produk Hortikultura

Lebih terperinci

Ditanda tangani oleh Direktur Jenderal a.n Menteri Pertanian. No Kode Tentang

Ditanda tangani oleh Direktur Jenderal a.n Menteri Pertanian. No Kode Tentang 13 2012, No.148 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANGREKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2012 TANGGAL : 31 Januari 2012 No Kode Tentang 1 Format-1 Pemberian Rekomendasi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 757/MPP/Kep/12/2003 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 757/MPP/Kep/12/2003 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 757/MPP/Kep/12/2003 TENTANG LARANGAN SEMENTARA IMPOR HEWAN RUMINANSIA DAN PRODUK TURUNANNYA YANG BERASAL DARI AMERIKA SERIKAT

Lebih terperinci

Ukuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram

Ukuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram Dibawah ini merupakan data nilai satuan ukuran rumah tangga (URT) yang dipakai untuk menentukan besaran bahan makanan yang biasa digunakan sehari- hari dalam rumah tangga. (Sumber: Puslitbang Gizi Depkes

Lebih terperinci

2017, No Nomor 728) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 43/M-DAG/PER/6/2017 (Berita Negara Republik Indon

2017, No Nomor 728) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 43/M-DAG/PER/6/2017 (Berita Negara Republik Indon BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1895, 2017 KEMENDAG. Produk Hortikultura. Impor. Perubahan Kedua. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 86/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 86/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 86/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka importasi

Lebih terperinci

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 12/Desember 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 12/Desember 2014 DESEMBER 2014 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 12/Desember 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc

Lebih terperinci

SOSIALISASI 2012 (BTKI 2012) PERBANDINGAN STRUKTUR KLASIFIKASI

SOSIALISASI 2012 (BTKI 2012) PERBANDINGAN STRUKTUR KLASIFIKASI SOSIALISASI BUKU TARIF KEPABEANAN INDONESIA 2012 (BTKI 2012) PERBANDINGAN STRUKTUR KLASIFIKASI CONTOH PERUBAHAN CATATAN Catatan Subpos HS 2007 HS 2012 1. Untuk keperluan subpos 1701.11 dan 1701.12, istilah

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS REVISI 2017

PETUNJUK TEKNIS REVISI 2017 PETUNJUK TEKNIS REVISI 2017 Cakupan Kode HS (Harmonized System) Penyusun Data Ekspor Impor Komoditas Pertanian Berdasarkan Klasifikasi BTKI (Buku Tarif Kepabeanan Indonesia) 2017 Pusat Data dan Sistem

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 1996

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 1996 PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR TAHUN 199 TENTANG PERUBAHAN KEDUA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG NOMOR TAHUN 1991 TENTANG RETRIBUSI PANGKALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 96/KEP-BKIPM/2015

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 96/KEP-BKIPM/2015 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN JALAN MEDAN MERDEKA TIMUR NO.16, JAKARTA 10110, KOTAK POS 4130 JKP 10041 TELP. : (021) 3519070 (HUNTING),

Lebih terperinci

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VII, Nomor 12/Desember 2013

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VII, Nomor 12/Desember 2013 DESEMBER 2013 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VII, Nomor 12/Desember 2013 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc

Lebih terperinci

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 25/MPP/Kep/1/1998 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 25/MPP/Kep/1/1998 TENTANG Page 1 of 5 KEPUTUSAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 25/MPP/Kep/1/1998 TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN DAN PERDAGANGAN NOMOR 230/MPP/Kep/7/97 TENTANG BARANG YANG DIATUR TATA NIAGA IMPORNYA SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 24/M-DAG/PER/9/2011 TANGGAL : 7 September 2011 DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 24/M-DAG/PER/9/2011 TANGGAL : 7 September 2011 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 24/M-DAG/PER/9/2011 TANGGAL : 7 September 2011 DAFTAR LAMPIRAN 1. Lampiran I : Daftar Hewan Dan Produk Hewan Yang Diatur Impornya 2. Lampiran

Lebih terperinci

NO. KODE HS URAIAN BARANG

NO. KODE HS URAIAN BARANG (j) Thailand NO. KODE HS URAIAN BARANG 1 0401.10 2 0401.20 3 0401.30 4 0402.10 -Dengan kandungan lemak tidak melebihi 1 % menurut beratnya -Dengan kandungan lemak melebihi 1 % tetapi tidak melebihi 6 %

Lebih terperinci

MENTER! KEUANGAN REPUBUK INDONESIA. S.t\..LINAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTER! KEUANGAN REPUBUK INDONESIA. S.t\..LINAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTER! KEUANGAN REPUBUK INDONESIA S.t\..LINAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 116/PMK.010/2017 TENTANG BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG TIDAK DIKENAI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

bumbu adalah suatu bahan mempertinggi aroma makanan tanpa mengubah aroma bahan alami

bumbu adalah suatu bahan mempertinggi aroma makanan tanpa mengubah aroma bahan alami bumbu & rempah bumbu adalah suatu bahan mempertinggi aroma makanan tanpa mengubah aroma bahan alami rempah Adalah bagian tanaman yang ditambahkan pada makanan untuk menambah atau membangkitkan selera

Lebih terperinci

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengolahan dan Analisis Data Hasil Penelitian B. Pembahasan Hasil Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengolahan dan Analisis Data Hasil Penelitian B. Pembahasan Hasil Penelitian... DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang

Lebih terperinci

Daftar Harga Produk Sayuran

Daftar Harga Produk Sayuran Daftar Harga Produk Sayuran Blok D6 No. Griya Harapan Permai Bekasi 73 Telp: x @berandaorganik a @berandaorganik Pengkinian: 205-0-02 ID Produk SAY-0 Bayam Hijau 200 Rp 7.000 SAY-02 Bayam Merah 200 Rp

Lebih terperinci

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si Pelatihan dan Pendidikan Baby Sitter Rabu 4 November 2009 Pengertian Gizi Kata gizi berasal dari bahasa Arab Ghidza yang berarti makanan Ilmu gizi adalah ilmu

Lebih terperinci

Daftar Harga Produk Utama

Daftar Harga Produk Utama Daftar Harga Produk Utama Blok D6 No. Griya Harapan Permai Bekasi 73 < +62 82 8308 797 x @berandaorganik a @berandaorganik @ berandaorganik@gmail.com www.berandaorganik.weebly.com Pengkinian: 205--9 ID

Lebih terperinci

TUMIS DAGING sayuran. Kembang Tahu CAH SAYURAN

TUMIS DAGING sayuran. Kembang Tahu CAH SAYURAN TUMIS DAGING sayuran Bahan: 250 gr daging sapi has dalam, iris melintang tipis 4 buah sosis sapi, iris 1 cm 200 gr bak coy, lepaskan dari bonggolnya 100 gr wortel, kupas, iris tipis 100 gr kapri, siangi

Lebih terperinci

Kuisioner Penelitian. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1

Kuisioner Penelitian. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1 Kuisioner Penelitian Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1 A. Petunjuk Pengisian Kuisioner 1. Adik dimohon bantuannya untuk mengisi identitas diri pada bagian

Lebih terperinci

ANEKA RUJAK DAN ASINAN NAN SEGAR

ANEKA RUJAK DAN ASINAN NAN SEGAR ANEKA RUJAK DAN ASINAN NAN SEGAR Rujak dan asinan sangat cocok disajikan saat cuaca panas seperti sekarang ini. Jenisnya pun dapat Anda pilih sesuai selera. Dari rujak buah, asinan betawi, sampai asinan

Lebih terperinci

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 KELOMPOK DATA JENIS DATA : SUMBER DAYA ALAM : Pertanian, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Peternakan, Perkebunan

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08/M- DAG/PER/2/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan (Berita Negara R

2016, No Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08/M- DAG/PER/2/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan (Berita Negara R No.809, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Hewan dan Produk Hewan. Ekspor dan Impor. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/M-DAG/PER/5/2016 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

Page 1. Lampiran : Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : 150 /KMK.01/2001 Tanggal : 29 MARET 2001

Page 1. Lampiran : Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : 150 /KMK.01/2001 Tanggal : 29 MARET 2001 01.01 Kuda, keledai, bagal dan hinnies, hidup. Live horses, asses, mules and hinnies. -Kuda : -Horses : 1 0101.11.000 --Bibit --Pure-bred breeding animals 0 0 0 0101.19 --Lain-lain : --Other : 2 0101.19.100

Lebih terperinci

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar. pengertian Bahan Pangan Hewani dan Nabati dan pengolahannya Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan (hewani).

Lebih terperinci

NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja)

NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja) NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja) dr. Maria Ulfa, MMR Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Lebih terperinci

PENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes

PENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes PENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id DKBM: 2 Daftar Komposisi Bahan Makanan dimulai tahun 1964 dengan beberapa penerbit. Digabung tahun 2005

Lebih terperinci

Obat Herbal Diabetes dan Diet Makanan, Pasangan Serasi Untuk Diabetesi

Obat Herbal Diabetes dan Diet Makanan, Pasangan Serasi Untuk Diabetesi Obat Herbal Diabetes dan Diet Makanan, Pasangan Serasi Untuk Diabetesi Banyak yang bilang bahwa penggunaan obat herbal diabetes jauh lebih aman daripada penggunaan obat kimia Menanggapi kutipan yang tertera

Lebih terperinci

01.01 Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. Live horses, asses, mules and hinnies. - Kuda: - Horses: 1 0101.21.00.00 - - Bibit - - Pure-bred breeding animals 0-10 - 2 0101.29.00.00 - - Lain-lain - -

Lebih terperinci

GULAI REBUNG TUNJANG. HeHeader

GULAI REBUNG TUNJANG. HeHeader GULAI REBUNG TUNJANG 750 gram tunjang/kikil sapi 2 lembar daun kunyit 2 biji pala 4 batang serai, memarkan 8 lembar daun jeruk 4 cm jahe, memarkan 2 cm lengkuas, memarkan 300 gram rebung, iris tipis rebus

Lebih terperinci

DBMP DBMP Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya. Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya

DBMP DBMP Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya. Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya DBMP DBMP Pengertian : DBMP adalah daftar yang berisi 7 golongan bahan makanan. pada tiap golongan, dalam jumlah (dapat berbeda setiap makanan) yang dinyatakan bernilai energi dan zat gizi yang sama. Oleh

Lebih terperinci

PENGGOLONGAN TANAMAN. Tim Pengajar Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2011

PENGGOLONGAN TANAMAN. Tim Pengajar Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2011 PENGGOLONGAN TANAMAN Tim Pengajar Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2011 1 PENGGOLONGAN TANAMAN BERDASARKAN : (A) FAKTOR TANAMAN : 1. Umur Tanaman (Tanaman Setahun, Tahunan, Diperlakukan

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1517, 2015 KEMENDAG. Produk Hortikultura. Impor. Ketentuan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71/M-DAG/PER/9/2015 TENTANG KETENTUAN

Lebih terperinci

Daftar LARTAS Komoditi Wajib Periksa Karantina Ikan

Daftar LARTAS Komoditi Wajib Periksa Karantina Ikan Daftar LARTAS Komoditi Wajib Periksa Karantina Ikan Sesuai BTKI 2012 BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2011 1 0101.21.00.00 - - Bibit

Lebih terperinci

Calzone. Selera Mancanegara. HeHeader

Calzone. Selera Mancanegara. HeHeader Calzone Bahan : Dasar : 500 gram tepung terigu, ayak 1 sdt ragi instant 2 sdm gula pasir 1/2 sdt garam 200 ml air 50 ml minya selada Isi : 1 sdm margarin 3 sdm bawang bombay, cincang 5 siung bawang putih,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 60/PERMENTAN/OT.140/9/2012 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 60/PERMENTAN/OT.140/9/2012 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 60/PERMENTAN/OT.140/9/2012 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

TUGAS PENGGOLONGAN TANAMAN

TUGAS PENGGOLONGAN TANAMAN TUGAS PENGGOLONGAN TANAMAN Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Rekayasa Teknologi Produksi Tanaman AGROTEKNOLOGI Kelas D Disusun Oleh : Widi Elsa Nursuci Lestari 150510150095 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Lezat & Praktis Tahu Pedas Manis Kontributor: Odilia Winneke; Foto: dok.g-shot

Lezat & Praktis Tahu Pedas Manis Kontributor: Odilia Winneke; Foto: dok.g-shot Tahu Tumis Tausi 2 buah tahu putih yang bagus mutunya 1 sdm minyak sayur, cincang 25 g bawang Bombay, cincang 100 g udang kupas ukuran sedang 1 sdm saus tiram 1 sdm kecap asin 1 sdm tausi ½ sdt garam 75

Lebih terperinci

Penggolongan Makhluk Hidup secara Sederhana

Penggolongan Makhluk Hidup secara Sederhana Bab 2 Penggolongan Makhluk Hidup secara Sederhana Tujuan Pembelajaran Siswa dapat: 1. menggolongkan hewan berdasarkan persamaan ciri-cirinya, misalnya berdasarkan jumlah kaki, cara bergerak, jenis makanan,

Lebih terperinci

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g. SOSIS IKAN Sosis adalah salah satu produk olahan dari bahan hewani. Secara umum sosis diartikan sebagai makanan yang dibuat dari daging yang telah dicincang, dihaluskan, dan diberi bumbubumbu, dimasukkan

Lebih terperinci

SEHAT dan CANTIK NATURAL. 45 Bahan Alami Paling Penting yang Perempuan Harus Tahu

SEHAT dan CANTIK NATURAL. 45 Bahan Alami Paling Penting yang Perempuan Harus Tahu SEHAT dan CANTIK NATURAL dengan BAHAN-BAHAN ALAMI 45 Bahan Alami Paling Penting yang Perempuan Harus Tahu SEHAT dan CANTIK NATURAL dengan BAHAN-BAHAN ALAMI 45 Bahan Alami Paling Penting yang Perempuan

Lebih terperinci

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN Apa yang sudah dicapai selama ini lebih ditingkatkan, Pemerintah Kota Jayapura akan lebih

Lebih terperinci

PERENCANAAN DIET UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS

PERENCANAAN DIET UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS PERENCANAAN DIET UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS Oleh: Fitri Rahmawati, MP JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Diabetes Mellitus adalah penyakit

Lebih terperinci

HeHeader

HeHeader SOTO PEKALONGAN 750 gram daging sandung lamur 3 cm jahe, memarkan 3 batang serai, memarkan 3 lembar daun jeruk 3 sdm taoco manis 2 sdm kecap manis 1,5 liter air 6 cabai merah besar 8 bawang merah 6 siung

Lebih terperinci

- Biji Kakao kering fermentasi/non fermentasi - Kulit, sekam, selaput dan sisa lainnya dan komposnya, serta limbah untuk pakan ternak

- Biji Kakao kering fermentasi/non fermentasi - Kulit, sekam, selaput dan sisa lainnya dan komposnya, serta limbah untuk pakan ternak LAMPIRAN Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-24/PJ/2014 Tanggal : 25 Juli 2014 Daftar Barang Hasil Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan yang ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 12 TAHUN 2001 TENTANG IMPOR DAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK TERTENTU YANG BERSIFAT

Lebih terperinci

MENU MAKAN PAGI. Talas dan ubi yang sudah digiling halus. Di aduk kemudian ditambahkan santan dan garam

MENU MAKAN PAGI. Talas dan ubi yang sudah digiling halus. Di aduk kemudian ditambahkan santan dan garam MENU MAKAN PAGI KETUPAT JALA TALAS KETUPAT JALA TALAS Bahan 225 gr Talas 100 gr Talas 100 gr Ubi 50 gr Ubi 200 gr Santan 60 gr Santan 5 gr Garam 5 gr Garam 3 gr Gula KETUPAT Talas dan ubi yang sudah digiling

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/M-DAG/PER/5/2017 TENTANG KETENTUAN IMPOR PRODUK HORTIKULTURA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/M-DAG/PER/5/2017 TENTANG KETENTUAN IMPOR PRODUK HORTIKULTURA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/M-DAG/PER/5/2017 TENTANG KETENTUAN IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN

Lebih terperinci

Kumpulan Resep Sup ( Baru )

Kumpulan Resep Sup ( Baru ) SUP PASTA BENING BAHAN : Kaldu ikan 250 gram ikan kakap 1 buah bawang Bombay potong-potong 1 batang daun bawang iris 1 batang seledri iris 5 biji merica butiran 1 liter air Isi : 12 udang ukuran sedang

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI 2012

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI 2012 BPS PROVINSI JAWA TIMUR NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI 2012 No. 18/03/35/Th.X, 1 Maret 2012 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Bulan Februari 2012 Turun 1,39 persen. Nilai Tukar Petani (NTP)

Lebih terperinci

Indeks Unit Value Ekspor Menurut Kode SITC Bulan Februari 2016 ISBN : 978-979-064-970-5 No. Publikasi : 06110.1619 Katalog : 8202030 Ukuran Buku : 21 cm x 29 cm Jumlah Halaman : vi + 42 halaman Naskah

Lebih terperinci

No. Komoditi Proses Jenis Barang Implikasi Putusan MA No. 70P/HUM/ Biji Kakao kering fermentasi/non fermentasi

No. Komoditi Proses Jenis Barang Implikasi Putusan MA No. 70P/HUM/ Biji Kakao kering fermentasi/non fermentasi LAMPIRAN Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-24/PJ/2014 Tanggal : 25 Juli 2014 Daftar Barang Hasil Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan yang ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

MENTERIKEUANGAN REPUBLlK INDONESIA SALIN AN

MENTERIKEUANGAN REPUBLlK INDONESIA SALIN AN MENTERIKEUANGAN REPUBLlK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 142jPMK.010/2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 267 /PMK.010/2015 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR: 2 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI SURAT KETERANGAN ASAL BARANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR: 2 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI SURAT KETERANGAN ASAL BARANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR: 2 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI SURAT KETERANGAN ASAL BARANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM, Mengingat : a. bahwa untuk menjamin ketersediaan

Lebih terperinci

Master Menu Rumah Sakit (siklus 10 hari) Hari ke-1 Porsi. Nasi merah Sop kacang merah. Sate jamur Empal genthong. Capcay basah Sate pusut tempe

Master Menu Rumah Sakit (siklus 10 hari) Hari ke-1 Porsi. Nasi merah Sop kacang merah. Sate jamur Empal genthong. Capcay basah Sate pusut tempe Makan Pagi Nasi tim Cah brokoli+ goreng Ayam bacem Pepaya Air Putih Master Menu Rumah Sakit (siklus 0 hari) Hari ke- Porsi Porsi Porsi Makan Siang Makan Malam URT gram URT gram URT gram Nasi merah Sop

Lebih terperinci

II. B. KETERANGAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN

II. B. KETERANGAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN ST01-L BADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 01 PENCACAHAN LENGKAP RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN RAHASIA I. KETERANGAN UMUM RUMAH TANGGA 101. Provinsi Kab/Kota Kecamatan Desa/Kel. No.

Lebih terperinci