Bagian 2 Daftar Rincian Philipina. Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Nomor Tarif Barang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bagian 2 Daftar Rincian Philipina. Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Nomor Tarif Barang"

Transkripsi

1 Bagian 2 Daftar Rincian Philipina Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup Bibit Kuda Keledai, bagal dan hinnie Lain-lain : Kuda 7% B Keledai, bagal dan hinnie 5% B Binatang jenis lembu, hidup Bibit Lain-lain : 3% B Babi, hidup Bibit - Lain-lain : Berat kurang dari 50 kg Dalam Kuota 30% R (a) Luar Kuota 35% R (a) Berat 50 kg atau lebih Dalam Kuota 30% R (a) Luar Kuota 35% R (a) Biri- biri dan kambing, hidup Biri- biri : Kambing : Bibit Lain-lain Dalam Kuota 30% B Luar Kuota 40% B Unggas hidup, yaitu ayam dari spesies Gallus domesticus, bebek, angsa, kalkun dan ayam guinea. - Berat tidak lebih dari 185 g : yam dari spesies Gallus domesticus : yam bibit Lain-lain Dalam Kuota 35% R (a) Luar Kuota 35% R (a) Kalkun : Kalkun bibit Lain-lain Dalam Kuota 35% B Luar Kuota 40% B Lain-lain : Bebek bibit Lain-lain Dalam Kuota 35% B Luar Kuota 40% B10 - Lain-lain : yam dari spesies Gallus domesticus, dengan berat tidak lebih dari 2.000g : yam bibit yam sabung atau ayam jantan jenis apapun untuk sabung ayam Lain-lain: 7% B Dalam Kuota 35% R (a) Luar Kuota 40% R (a) yam dari spesies Gallus domesticus, dengan berat lebih dari 2.000g : yam bibit

2 yam sabung atau ayam jantan jenis 7% B10 apapun untuk sabung ayam Lain-lain: Dalam Kuota 35% R (a) Luar Kuota 40% R (a) Lain-lain : Bebek, angsa dan kalkun: Dalam Kuota 35% B Luar Kuota 40% B Lain-lain: Dalam Kuota 35% B Luar Kuota 40% B Binatang lainnya, hidup. - Binatang menyusui : Primata Ikan paus,lumba- lumba dan porpoise (binatang menyusui dari ordo Cetacea); manate dan dugong (binatang menyusui dari ordo Sirenia) Lain-lain Binatang melata (termasuk ular dan penyu) - Burung: Burung pemangsa Psittaciformes (termasuk burung Beo, Parkit, Macaw dan Kakatua) Lain-lain Lain-lain Daging binatang jenis lembu, segar atau dingin Karkas dan setengah karkas 10% B Potongan daging lainnya, bertulang 10% B Daging tanpa tulang 10% B Daging binatang jenis lembu, beku Karkas dan setengah karkas 10% B Potongan daging lainnya, bertulang 10% B Daging tanpa tulang 10% B Daging babi, segar, dingin atau beku. - Segar atau dingin : Karkas dan setengah karkas Dalam Kuota 30% R (a) Luar Kuota 40% R (a) Paha, bahu dan potongannya, bertulang Dalam Kuota 30% R (a) Luar Kuota 40% R (a) Lain-lain Perut babi: Dalam Kuota 30% R (a) Luar Kuota 40% R (a) Fore-ends dan potongannya Dalam Kuota 30% R (a) Luar Kuota 40% R (a) Lain-lain: Dalam Kuota 30% R (a) Luar Kuota 40% R (a) - Beku : Karkas dan setengah karkas Dalam Kuota 30% R (a) Luar Kuota 40% R (a) Paha, bahu dan potongannya, bertulang Dalam Kuota 30% R (a)

3 Luar Kuota 40% R (a) Lain-lain Perut babi: Dalam Kuota 30% R (a) Luar Kuota 40% R (a) Fore-ends dan potongannya Dalam Kuota 30% R (a) Luar Kuota 40% R (a) Lain-lain: Dalam Kuota 30% R (a) Luar Kuota 40% R (a) Daging biri- biri atau kambing, segar, dingin atau beku Karkas dan setengah karkas dari biri- biri muda, segar atau dingin - Daging lainnya dari biri- biri, segar atau dingin : Karkas dan setengah karkas Potongan daging lainnya, bertulang Daging tanpa tulang Karkas dan setengah karkas dari biri- biri muda, beku - Daging lainnya dari biri- biri, beku : Karkas dan setengah karkas Potongan daging lainnya, bertulang Daging tanpa tulang Daging kambing Dalam Kuota 30% B Luar Kuota 35% B Daging kuda, keledai, bagal atau hinnie, segar, dingin atau beku Sisa yang dapat dimakan dari binatang jenis lembu, babi, biri- biri, kambing, kuda, keledai, bagal atau hinnie, segar, dingin atau beku Dari binatang jenis lembu, segar atau dingin - Dari binatang jenis lembu, beku : 7% B Lidah 7% B Hati 5% B Lain-lain 7% B Dari babi, segar atau dingin 7% B10 - Dari babi, beku : Hati 5% B Lain-lain 10% B Lain-lain, segar atau dingin 3% B Lain-lain, beku 3% B Daging dan sisanya yang dapat dimakan, dari unggas pada pos 01.05, segar, dingin atau beku. - Dari ayam spesies Gallus domesticus : Tidak dipotong menjadi bagian- bagian, segar atau dingin Dalam Kuota 40% R (a) Luar Kuota 40% R (a) Tidak dipotong menjadi bagian- bagian, beku Dalam Kuota 40% R (a) Luar Kuota 40% R (a) Potongan dan sisanya, segar atau dingin Dalam Kuota 40% R (a) Luar Kuota 40% R (a) Potongan dan sisanya, beku : Hati

4 Dalam Kuota 40% R (a) Luar Kuota 40% R (a) Lain-lain Dalam Kuota 40% R (a) Luar Kuota 40% R (a) - Dari kalkun : Tidak dipotong menjadi bagian- bagian, segar atau dingin Dalam Kuota 40% B Luar Kuota 40% B Tidak dipotong menjadi bagian- bagian, beku Dalam Kuota 30% B Luar Kuota 35% B Potongan dan sisanya, segar atau dingin Dalam Kuota 40% B Luar Kuota 40% B Potongan dan sisanya, beku : Hati Dalam Kuota 40% R (a) Luar Kuota 40% R (a) Lain-lain Dalam Kuota 30% R (a) Luar Kuota 40% R (a) - Dari bebek, angsa atau ayam guinea : Tidak dipotong menjadi bagian- bagian, segar atau dingin : Dari bebek Dalam Kuota 40% R (a) Luar Kuota 40% R (a) Dari angsa atau ayam guinea Dalam Kuota 30% R (a) Luar Kuota 40% R (a) Tidak dipotong menjadi bagianbagian,beku : Dalam Kuota 40% B Luar Kuota 40% B Hati berlemak, segar atau dingin Dalam Kuota 40% B Luar Kuota 40% B Lain-lain, segar atau dingin Dalam Kuota 40% R (a) Luar Kuota 40% R (a) Lain-lain, beku : Hati berlemak Dalam Kuota 40% R (a) Luar Kuota 40% R (a) Lain-lain Dalam Kuota 40% B Luar Kuota 40% B Daging dan sisanya yang dapat dimakan dari binatang lainnya, segar, dingin atau beku Dari kelinci atau hare Paha kodok Dari primata Dari ikan paus, lumba- lumba dan porpoise (binatang menyusui dari ordo Cetacea); dari manate dan dugong (binatang menyusui dari ordo Sirenia) Dari binatang melata (termasuk ular dan penyu) Lain-lain :

5 Lemak babi tanpa daging dan lemak unggas, tidak dicairkan atau diekstraksi dengan cara lain, segar, dingin, beku, asin, dalam air garam, kering atau diasapi Daging dan sisanya yang dapat dimakan, asin, dalam air garam, kering atau diasap; tepung dan tepung kasar dari daging dan sisanya yang dapat dimakan. - Daging babi : Paha, bahu dan potongannya, bertulang 40% B Perut (streaky) dan potongannya 40% B Lain-lain : 40% B Daging binatang jenis lembu - Lain-lain, termasuk tepung dan tepung kasar dari daging atau sisanya yang dapat dimakan : Dari primata 40% B Dari ikan paus, lumba- lumba dan porpoise (binatang menyusui dari ordo Cetacea); dari manatee dan dugong (binatang menyusui dari ordo Sirenia ) Dari binatang melata (termasuk ular dan penyu) Lain-lain : 40% B10 40% B Daging ayam dipotong berbentuk kubus, 3% B10 kering- beku Kulit babi kering 7% B Lain-lain 40% B Ikan hidup Ikan hias : - Ikan hidup lainnya : Ikan trout (Salmo trutta, Oncorhynchus mykiss, Oncorhynchus clarki, Oncorhynchus aguabonita, Oncorhynchus gilae, Oncorhynchus apache dan Oncorhynchus chrysogaster) Belut (nguilla spp.) Ikan karper : Lain-lain : nak milkfish atau lapu- lapu : 1% B Bibit 1% B Lain-lain 7% B Ikan, segar atau dingin, tidak termasuk potongan ikan tanpa tulang dan daging ikan lainnya dari pos Ikan salem (salmonidae), tidak termasuk hati dan telur : Ikan trout (Salmo trutta, Oncorhynchus mykiss, Oncorhynchus clarki, Oncorhynchus aguabonita, Oncorhynchus gilae, Oncorhyncus apache dan Oncorhynchus chrysogaster) Ikan salem Pacific (Oncorhynchus nerka, Oncorhynchus gorbuscha, Oncorhynchus keta, Oncorhynchus tschawytscha, Oncorhynchus kisutc, oncorhynchus masou dan Oncorhynchus rhodurus),ikan salem tlantik (Salmo salar) dan ikan salem danube (Hucho hucho) Lain-lain 7% B10 - Ikan pipih (Pleuronectidae, Bothidae, Cynoglossidae, Soleidae, Scophthalmidae dan Citharidae), tidak termasuk hati dan telur : Ikan halibut (Reinhardtius hippoglossoides, Hippoglossus hippoglossus, Hippoglossus stenolepis) 7% B Ikan plaice (Pleuronectes platessa) Ikan sole (Solea spp.)

6 Lain-lain 10% B10 - Ikan tuna (dari genus Thunnus), skipjack atau stripe- bellied bonito (Euthynnus (Katsuwonus) pelamis), tidak termasuk hati dan telur : Ikan albacore atau tuna bersirip panjang (Thunnus alalunga) Ikan tuna bersirip kuning (Thunnus albacares) Ikan skipjack atau stripe- bellied 5% B10 bonito Ikan tuna bermata besar (Thunnus obesus) 5% B Ikan tuna bersirip biru (Thunnus 5% B10 thynnus) Ikan tuna bersirip biru dari Selatan 5% B10 (Thunnus maccoyii) Lain-lain Ikan herring (Clupea harengus, Clupea pallasii), tidak termasuk hati dan telur Ikan cod (Gadus morhua, gadus ogac, gadus macrocephalus),tidak termasuk hati dan telur - Ikan lainnya, tidak termasuk hati dan telur: Ikan sarden (Sardina pilchardus, Sardinops spp.), sardinella (Sardinella spp.), brisling atau sprat (Sprattus sprattus) 5% B Ikan haddock (Melanogrammus aeglefinus) Coalfish (Pollachius virens) Ikan mackerel (Scomber scombrus, Scomber australasicus, Scomber japonicus) Dogfish dan hiu lainnya 7% B Belut (nguilla spp.) 7% B Lain-lain : 10% B Hati dan telur Ikan, beku, tidak termasuk potongan ikan tanpa tulang dan daging ikan lainnya dari pos Ikan salem Pasifik (Oncorhynchus nerka, Oncorhynchus gorbuscha, Oncorhynchus keta, Oncorhynchus tschawytscha, Oncorhynchus kisutch, Oncorhynchus masou dan Oncorhynchus rhodurus), tidak termasuk hati dan telur : Ikan salem sockeye (Ikan Salem merah) 7% B10 (Oncorhyncus nerka) Lain-lain 7% B10 - Ikan salem lainnya, tidak termasuk hati dan telur : Ikan trout (Salmo trutta, Oncorhynchus mykiss, Oncorhynchus clarki, Oncorhynchus aguabonita, Oncorhynchus gilae, Oncorhynchus apache dan Oncorhynchus chrysogaster) Ikan salem tlantik (Salmo salar) dan ikan salem Danube (Hucho hucho) Lain-lain 7% B10 - Ikan pipih (Pleuronectidae, Bothidae, Cynoglossidae, Soleidae, Scophthalmidae dancitharidae), tidak termasuk hati dan telur : Ikan halibut (Reinhardtius hippoglossoides, Hippoglossus hippoglossus, Hippoglossus stenolepis) Ikan plaice (Pleuronectes platessa) Ikan sole (Solea spp.) Lain-lain 10% B10

7 - Ikan tuna (dari genus Thunnus), skipjack atau stripe- bellied bonito (Euthynnus(Katsuwonus) pelamis), tidak termasuk hati dan telur : Ikan albacore atau tuna bersirip panjang (Thunnus alalunga) Ikan tuna bersirip kuning (Thunnus 5% B10 albacares ) Ikan skipjack atau stripe- bellied 5% B10 bonito Ikan tuna bermata besar (Thunnus obesus) 5% B Ikan tuna bersirip biru (Thunnus 5% B10 thynnus) Ikan tuna bersirip biru dari selatan 5% B10 (Thunnus maccoyii) Lain-lain 5% B Ikan herring (Clupea harengus, Clupea pallasii), tidak termasuk hati dan telur : Cod (Gadus morhua, Gadus ogac, Gadus macrocephalus), tidak termasuk hati dan telur : - Ikan lainnya, tidak termasuk hati dan telur: Ikan sarden (Sardina pilchardus, Sardinop spp.), sardinella (Sardinella spp.), brisling atau sprats (Sprattus sprattus) 5% B Ikan haddock (Melanogrammus aeglefinus) Coalfish (Pollachius virens) Ikan makarel (Scomber scombrus, Scomber australasicus, Scomber japonicus) 5% B Dogfish dan hiu lainnya 7% B Belut (nguilla spp.) 7% B Ikan bass laut (Dicentrarchus labrax, 7% B10 Dicentrarchus punctatus) Ikan hake (Merluccius spp., Urophycis 7% B10 spp.) Lain-lain : 10% B Hati dan telur : Fillet dan daging ikan lainnya (dicincang maupun tidak), segar, dingin atau beku Segar atau dingin : 7% B Fillet beku : 7% B Lain-lain : 7% B Ikan, kering, asin atau dalam air garam; ikan diasapi, dimasak maupun tidak sebelum atau selama proses pengasapan; tepung, tepung kasar dan pellet dari ikan, layak untuk dikonsumsi manusia Tepung, tepung kasar dan pellet dari ikan yang layak untuk dikonsumsi manusia 10% B Hati dan telur,dikeringkan, diasapi,diasinkan atau dalam air garam : 10% B Fillet ikan,kering,asin atau dalam air garam, tetapi tidak diasapi - Ikan diasapi, termasuk fillet : Ikan salem Pasifik (Oncorhynchus nerka, Oncorhynchus gorbuscha, Oncorhynchus keta, Oncorhynchus tsawyttscha, Oncorhynchus kisutch,oncorhynchus masou dan Oncorhynchus rhodurus),ikan salem tlantic (Salmo salar) dan ikan salem Danube (Hucho hucho) 15% B10 10% B Ikan herring (Clupea harengus, Clupea 10% B10 pallasii) Lain-lain 15% B10

8 - Ikan kering, asin maupun tidak tetapi tidak diasapi : Ikan cod (Gadus morhua, Gadus Ogac, 10% B10 Gadus macrocephalus) Lain-lain : 15% B10 - Ikan, asin tetapi tidak kering atau tidak diasapi dan ikan dalam air garam : Ikan herring (Clupea harengus, Clupea 10% B10 pallasii) Ikan cod (Gadus morhua, Gadus ogac, 10% B10 Gadus macrocephalus) Ikan anchovies (Engraulis spp.) 15% B Lain-lain : 15% B Krustasea, berkulit maupun tidak, hidup, segar, dingin, beku, kering, asin atau dalam air garam; krustasea, berkulit, dikukus atau direbus, dingin, beku, kering, diasin atau dalam air garam maupun tidak; tepung, tepung kasar dan pellet dari krustasea, layak untuk dikonsumsi manusia. - Beku : Lobster karang dan udang laut besar lainnya (Palinurus spp., Panulirus spp.,jasus spp.) 7% B Lobster (Homarus spp.) Udang kecil dan udang biasa 15% B Kepiting 15% B Lain-lain, termasuk tepung,tepung kasar dan pellet dari udang- udangan, layak untuk dikonsumsi manusia - Tidak beku : Lobster karang dan udang laut besar lainnya (Palinurus spp.,panulirus spp., Jasus spp): 10% B10 5% B Lobster (Homarus spp.) : Udang kecil dan udang biasa : 15% B Kepiting : 15% B Lain-lain, termasuk tepung,tepung kasar dan pellet dari udang- udangan, layak untuk dikonsumsi manusia : Moluska, berkulit maupun tidak, hidup, segar, dingin, beku, kering, asin atau dalam air garam; invertebrata air selain krustasea dan moluska, hidup, segar, dingin, beku, kering, asin atau dalam air garam; tepung, tepung kasar dan pellet dari invertebrata air selain krustasea, layak untuk dikonsumsi manusia Tiram : 10% B10 - Kerang, termasuk kerang ratu, dari genera Pecten, Chlamys atau Placopecten : Hidup, segar atau dingin: 10% B Lain-lain : 10% B10 - Remis (Mytillus spp., Perna spp.) : Hidup, segar atau dingin : 10% B Lain-lain : 10% B10 - Cumi- cumi (Sepia officinalis, Rossia macrosoma, Sepiola spp.) dan sotong (Ommastrephes spp., Loligo spp., Nototodarus spp., Sepioteuthis spp.) : Hidup, segar atau dingin : Lain-lain : - Gurita (Octopus spp.) : Hidup, segar atau dingin : Lain-lain : Siput, selain siput laut : 10% B10

9 - Lain-lain, termasuk tepung, tepung kasar dan pellet dari invertebrata air selain krustasea, layak untuk dikonsumsi manusia : Hidup, segar atau dingin : 10% B Lain-lain : 10% B Susu dan kepala susu, tidak dipekatkan maupun tidak mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya Dengan kandungan lemak tidak melebihi 1 % menurut beratnya Dengan kandungan lemak melebihi 1 % tetapi tidak melebihi 6 % menurut beratnya Dengan kandungan lemak, melebihi 6 % menurut beratnya Susu dan kepala susu, dipekatkan atau mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya Dalam bentuk bubuk,butiran atau bentuk padat lainnya, dengan kandungan lemak tidak melebihi 1,5 % menurut beratnya : 3% B10 3% B10 3% B10 1% B10 - Dalam bentuk bubuk,butiran atau bentuk padat lainnya,dengan kandungan lemak melebihi 1,5% : Tidak mengandung tambahan gula atau 1% B10 bahan pemanis lainnya : Lain-lain : 1% B10 - Lain-lain : Tidak mengandung tambahan gula atau 5% B10 bahan pemanis lainnya Lain-lain 5% B Susu mentega, susu dan kepala susu dikentalkan, yoghurt,kefir dan susu serta kepala susu diragi atau diasamkan lainnya,dipekatkan atau tidak, mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya atau diberi rasa atau mengandung tambahan buah- buahan, biji- bijian atau kakao maupun tidak Yoghurt: Mengandung buah- buahan, biji- bijian, kakao atau bahan perasa lainnya; yoghurt cair : 7% B Lain-lain : 7% B Lain-lain : Susu mentega 3% B Lain-lain 7% B Whey, dipekatkan atau mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya maupun tidak; produk terdiri dari susu alam sebagai unsur utama, mengandung tambahan gula, bahan pemanis lainnya maupun tidak, tidak dirinci atau termasuk dalam pos lainnya Whey dan whey yang dimodifikasi, dipekatkan atau mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya maupun tidak : 1% B Lain-lain 3% B Mentega dan lemak serta minyak lainnya yang diperoleh dari susu; dairy spreads Mentega 7% B Dairy spreads 7% B Lain-lain : Keju dan dadih susu Keju segar (tidak dimasak atau tidak diawetkan) termasuk keju whey dan dadih susu : Keju parut dan keju bubuk, dari semua jenis: 3% B10

10 Dalam kemasan dengan berat kotor 3% B10 melebihi 20 kg Lain-lain 7% B Keju olahan, bukan parutan atau bubuk 7% B Keju blue- vein dan keju lainnya yang mengandung vein dibuat dengan Penicillium roqueforti 3% B Keju lainnya 7% B Telur unggas berkulit, segar, diawetkan atau dimasak Telur unggas untuk bibit Lain-lain 10% B Telur unggas, tanpa kulit, dan kuning telur, segar, kering, dikukus atau direbus, dibentuk, beku atau diawetkan secara lain, mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya maupun tidak. - Kuning telur : Kering 3% B Lain-lain 3% B10 - Lain-lain : Kering 3% B Lain-lain 3% B Madu alam. 7% B Produk yang dapat dimakan berasal dari hewan, tidak dirinci atau termasuk dalam pos lainnya Rambut manusia, tidak dikerjakan, dicuci atau digosok maupun tidak; sisa rambut manusia Bulu dan bulu kasar dari babi, babi ternak atau babi hutan; bulu berang- berang dan bulu binatang lainnya yang dapat dibuat sikat; sisa dari bulu dan bulu kasar semacam itu Bulu dan bulu kasar serta sisanya dari babi, babi ternak atau babi hutan Lain-lain Bulu kuda dan sisanya, sebagai lapisan dengan atau tanpa bahan pendukung Usus, kandung kemih dan lambung binatang (selain ikan), utuh dan potongannya, segar, dingin, beku, asin, dalam air garam, kering atau diasapi Kulit dan bagian lainnya dari unggas, masih berbulu atau berbulu halus, bulu unggas dan bagiannya (pinggirannya dipangkas maupun tidak) dan bulu halus, tidak dikerjakan lebih lanjut selain dibersihkan, disucihamakan atau dikerjakan untuk pengawetan; bubuk dan sisa dari bulu atau bagiannya Bulu unggas dari jenis yang digunakan untuk bahan pengisi; bulu halus : Lain-lain : Tulang dan teras tanduk, tidak dikerjakan, dihilangkan lemaknya, dikerjakan secara sederhana ( tetapi tidak dipotong menjadi berbentuk), dikerjakan dengan asam atau dihilangkan gelatinnya; bubuk dan sisa dari produk tersebut Osein dan tulang dikerjakan dengan asam Lain-lain Gading, kulit kura- kura, whalebone dan whalebone hair, tanduk, tanduk bercabang, kuku (binatang sejenis kuda atau sapi), kuku burung, cakar burung dan paruh burung, tidak dikerjakan atau dikerjakan secara sederhana tetapi tidak dipotong menjadi berbentuk; bubuk dan sisa dari produk tersebut.

11 Gading; bubuk gading dan sisanya : Lain-lain : Koral dan barang serupa itu,tidak dikerjakan atau dikerjakan secara sederhana tetapi tidak dikerjakan lebih lanjut; cangkang moluska, krustasea atau binatang berkulit lunak dan cuttle- bone, tidak dikerjakan atau dikerjakan secara sederhana tetapi tidak dipotong menjadi berbentuk, bubuk dan sisanya Spon alami dari binatang mbar, kastor, jebat dan kesturi; kantaridi; empedu, kering maupun tidak; kelenjar dan produk binatang lainnya yang digunakan dalam olahan produk farmasi, segar, dingin, beku atau diawetkan sementara secara lain Produk hewani tidak dirinci atau termasuk dalam pos lain; binatang mati dari Bab 1 atau 3, tidak layak untuk dikonsumsi manusia Mani dari binatang jenis lembu - Lain-lain : Produk dari ikan atau krustasea, moluska atau invertebrata air lainnya; binatang mati dari Bab 3 : Lain-lain : Umbi, bonggol, akar berbonggol, batang dibawah tanah, tajuk dan akar tongkat, dorman, sedang tumbuh atau berbunga, tanaman dan akar chicory selain akar dari pos Umbi, bonggol, akar berbonggol, batang dibawah tanah, tajuk dan akar tongkat, dorman Umbi, bonggol, akar berbonggol, batang dibawah tanah, tajuk dan akar tongkat, sedang tumbuh atau berbunga; tanaman dan akar chicory : Tanaman hidup lainnya (termasuk akarnya), potongan dan cangkokan; sulur jamur Potongan dan cangkokan tanpa akar : 1% B Pohon, belukar dan semak, dicangkok atau tidak, yang buah atau bijinya dapat dimakan Rhododendron dan azalea,dicangkok atau tidak Mawar, dicangkok atau tidak Lain-lain : 3% B Bunga dan kuncup bunga potong dari jenis yang cocok untuk karangan bunga atau untuk keperluan pajangan, segar, kering, dicelup, dikelantang, diresapi,atau dikerjakan secara lain Segar : 15% B Lain-lain 15% B Daun, dahan dan bagian lainnya dari tanaman, tanpa bunga atau kuncup bunga, dan rumput, lumut mosse dan lumut lichen, dari jenis yang cocok untuk karangan bunga atau keperluan pajangan, segar,kering, dicelup, dikelantang, diresapi atau diolah secara lain Lumut mosse dan lumut lichen 3% B10 - Lain-lain : Segar 10% B Lain-lain 10% B Kentang, segar atau dingin Bibit Lain-lain Dalam Kuota 40% B Luar Kuota 40% B10

12 Tomat, segar atau dingin. 10% B Bawang bombay, bawang merah, bawang putih, bawang bakung / perai dan sayuran sejenis lainnya, segar atau dingin Bawang bombay dan bawang merah : 40% B Bawang putih : 40% B Bawang bakung / perai dan sayuran sejenis : Kubis, bunga kol, kohlrabi, kale dan brassica sejenis yang dapat dimakan,segar atau dingin. 20% B Bunga kol dan brokoli bongkolan : 25% B Kubis Brussel Lain-lain : Kubis 40% B Lain-lain 7% B Selada (Lactuca sativa) dan chicory (Cichorium spp.), segar atau dingin. - Selada : Selada kubis (selada bongkolan) 25% B Lain-lain 25% B10 - Chicory : Witloof chicory (Cichorium intybus var. 20% B10 foliosum) Lain-lain 20% B Wortel, lobak cina, akar bit untuk salad, salsify, celeriac,lobak dan akar sejenis yang dapat dimakan, segar atau dingin Wortel dan lobak cina : ex - - Wortel 40% B ex - - Lobak cina 20% B Lain-lain 20% B Ketimun dan ketimun acar, segar atau dingin. 20% B Sayuran polongan, dikupas atau tidak, segar atau dingin Kacang kapri (Pisum sativum) 20% B Kacang (Vigna spp., Phaseolus spp.) 20% B Sayuran polongan lainnya 10% B Sayuran lainnya, segar atau dingin Globe artichokes sparagus 10% B Terung 15% B Seledri selain celeriac 20% B10 - Jamur dan cendawan tanah : Jamur dari genus garicus 10% B Cendawan tanah Lain-lain Buah dari genus Capsicum atau dari genus Pimenta : Bayam, bayam New Zealand dan bayam orache (bayam kebun) Lain-lain : 20% B10 20% B Globe artichokes 15% B Lain-lain 15% B Sayuran (tidak dimasak atau dimasak dengan dikukus atau direbus), beku Kentang 15% B10 - Sayuran polongan, dikupas atau tidak : Kacang kapri (Pisum sativum) 10% B Kacang (Vigna spp., Phaseolus spp.) 10% B Lain-lain 10% B Bayam, Bayam New Zealand dan Bayam orache (Bayam kebun) 10% B10

13 Jagung manis 10% B Sayuran lainnya 10% B Campuran sayuran 10% B Sayuran yang diawetkan sementara (misalnya, dengan gas belerang dioksida, dalam air garam, air belerang atau larutan pengawet lainnya), tetapi tidak cocok untuk konsumsi langsung Buah zaitun : 3% B Caper 3% B Ketimun dan ketimun acar : 20% B10 - Jamur dan cendawan tanah : Jamur dari genus garicus : 20% B Lain-lain : 20% B Sayuran lainnya; campuran sayuran : Jagung manis 40% B Lain-lain 20% B Sayuran kering, utuh, potongan, irisan, patahan atau dalam bentuk bubuk, tetapi tidak diolah lebih lanjut Bawang bombay 3% B10 - Jamur, jamur kuping (uricularia spp.),jamur jeli (Tremella spp.) dan cendawan tanah : Jamur dari genus garicus Jamur kuping (uricularia spp.) Jamur jeli (Tremella spp.) Lain-lain : Sayuran lainnya; campuran sayuran : 3% B Sayuran polongan kering, dikupas, dikuliti atau dibelah maupun tidak Kacang kapri (Pisum sativum): 3% B Chickpeas (garbanzos) : 3% B10 - Kacang (Vigna spp., Phaseolus spp.) : Kacang dari spesies Vigna mungo (L.) Hepper atau Vigna radiata (L.) Wilczek: 10% B Kacang merah kecil (dzuki) (Phaseolus 10% B10 atau Vigna angularis): Kacang merah, termasuk kacang buncis 1% B10 (Phaseolus vulgaris) : Lain-lain : 3% B Miju- miju : 3% B Kacang babi (Vicia faba var. major) dan kacang kuda (Vicia faba var. equina, Vicia faba var. minor) : 3% B Lain-lain : 5% B Ubi kayu, arrowroot, salep, Jerusalem artichokes, ubi jalar serta akar- akaran dan bonggol- bonggolan semacam itu yang mengandung banyak pati atau inulin, segar, dingin, beku atau kering, dalam bentuk irisan maupun tidak atau dalam bentuk pelet; empulur sagu Ubi kayu (cassava) : 40% R (a) Ubi jalar 40% R (a) Lain-lain : 10% B Kelapa, kacang Brasil dan kacang mede, segar atau kering, dikupas atau dikuliti maupun tidak. - Kelapa : Diparut dan dikeringkan 15% B Lain lain 15% B10 - Kacang Brazil : Berkulit Dikuliti

14 - Kacang mede : Berkulit Dikuliti Buah bertempurung lainnya, segar atau kering, dikupas atau dikuliti maupun tidak. - lmond : Berkulit Dikuliti - Hazelnut atau filbert (Corylus spp.) : Berkulit Dikuliti - Walnut : Berkulit Dikuliti Chestnut (Castanea spp.) Pistachio Lain-lain : 3% B Pisang, termasuk plantain, segar atau kering Korma, buah ara, nanas, alpokat, jambu, mangga dan manggis, segar atau kering. 15% B Korma Buah ara Nanas 10% B lpokat 15% B Jambu, mangga dan manggis : 15% B Buah jeruk, segar atau kering Orange : 10% B Mandarin (termasuk tangerin dan satsuma); clementine, wilking dan buah jeruk hibrida semacamnya 10% B Grapefruit, termasuk pomelo 7% B Lemon (Citrus lemon, Citrus limonum) dan limau (Citrus aurantifolia, Citrus latifolia) 10% B Lain-lain 10% B nggur, segar atau kering Segar 7% B Kering 3% B Melon (termasuk semangka) dan papaya (papayas), segar. - Melon (termasuk semangka) : Semangka 15% B Lain-lain 15% B Pepaya : 15% B pel, pir dan quince, segar pel 7% B Pir dan quince prikot, ceri, persik (termasuk nektarin), plum dan sloe, segar prikot Ceri Persik, termasuk nektarin Plum dan sloe Buah lainnya, segar Stroberi 15% B Rasberi, blackberry, mulberry, dan 7% B10 loganberry Currant hitam, putih atau merah dan 7% B10 gooseberry Cranberry, bilberry dan buah lainnya dari 7% B10 genus Vaccinium Buah kiwi 7% B10

15 Durian 10% B Lain-lain : 10% B Buah dan buah bertempurung, tidak dimasak atau dikukus atau direbus, beku, mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya maupun tidak Stroberi 15% B Rasberi, blackberry, mulberry, loganberry, currant hitam, putih atau merah dan gooseberry 7% B Lain-lain 7% B Buah dan buah bertempurung, diawetkan sementara (misalnya, dengan gas belerang dioksida, dalam air garam, dalam air belerang atau dalam larutan pengawet lainnya), tetapi tidak cocok untuk konsumsi langsung Ceri Lain-lain ex Stroberi 15% B ex Lain-lain 7% B Buah, kering, selain yang disebut dalam pos sampai dengan 08.06; campuran dari buah bertempurung atau buah kering dari Bab ini prikot Prune pel Buah lainnya : 7% B Campuran dari buah bertempurung atau buah kering dari Bab ini : Kulit buah jeruk atau melon (termasuk semangka), segar, beku, kering atau diawetkan sementara dalam air garam, air belerang atau dalam larutan pengawet lainnya Kopi, digongseng atau dihilangkan kafeinnya maupun tidak; sekam dan kulit kopi; pengganti kopi mengandung kopi dengan perbandingan berapapun. - Kopi, tidak digongseng : Tidak dihilangkan kafeinnya : 20% B Dalam Kuota 30% B Luar Kuota 40% B Dihilangkan kafeinnya : Dalam Kuota 40% B Luar Kuota 40% B10 - Kopi, digongseng : Tidak dihilangkan kafeinnya : Dalam Kuota 40% B Luar Kuota 40% B Dihilangkan kafeinnya : Dalam Kuota 40% B Luar Kuota 40% B Lain-lain : Dalam Kuota 40% B Luar Kuota 40% B Teh, diberi rasa maupun tidak Teh hijau (tidak difermentasi) dikemas langsung dalam kemasan tidak melebihi 3 kg : 3% B Teh hijau lainnya (tidak difermentasi) : 3% B Teh hitam (difermentasi) dan teh difermentasi sebagian, dikemas langsung dalam kemasan tidak melebihi 3 kg : Teh hitam lainnya (difermentasi) dan teh lainnya yang difermentasi sebagian : 3% B10 3% B10

16 Mate. 3% B Lada dari genus Piper; kering atau dihancurkan atau buah yang digiling dari genus Capsicum atau dari genus Pimenta. - Lada : Tidak dihancurkan atau tidak ditumbuk : Putih 5% B Lain-lain 15% B Dihancurkan atau ditumbuk : Putih 7% B Lain-lain 15% B Buah dari genus Capsicum atau dari genus Pimenta, kering atau dihancurkan atau ditumbuk: 20% B Panili Kayu manis dan bunga kayu manis Tidak dihancurkan atau tidak ditumbuk : Dihancurkan atau ditumbuk Cengkeh (utuh, bunga dan tangkai) Biji pala, bunga pala dan kapulaga Biji pala : Bunga pala Kapulaga Biji adas manis, badian,adas pedas, ketumbar, jintan hitam atau jintan; buah juniper Biji adas manis atau badian : Biji ketumbar Biji jintan hitam Biji jintan Biji adas pedas; buah juniper Jahe, saffron,turmeric (curcuma), thyme, daun salam, kari dan rempah- rempah lainnya Jahe 20% B Saffron Turmeric (Curcuma) Thyme; daun salam Kari - Rempah- rempah lainnya : Campuran seperti dimaksud dalam Catatan 1(b) pada Bab ini Lain-lain : 7% B Gandum dan meslin Gandum durum Lain-lain : Gandum untuk pakan 7% B Lain-lain : 3% B Gandum hitam. 7% B Barli. 7% B Oat. 7% B Jagung Benih Lain-lain : Jagung brondong 7% B Lain-lain Dalam Kuota 35% R (a) Luar Kuota 50% R (a) Beras Beras berkulit (padi atau gabah) Cocok untuk disemai X

17 Lain-lain X Gabah dikuliti : X Beras setengah giling atau digiling seluruhnya, disosoh, dikilapkan maupun tidak : Beras pecah X Butiran sorghum. 7% B Buckwheat, millet dan biji canary; Serealia lainnya Buckwheat Millet Biji canary Serealia lainnya 7% B Tepung gandum atau tepung meslin. 7% B Tepung serelia selain gandum atau meslin Tepung gandum hitam 7% B Maizena (tepung jagung) 10% B Tepung beras 10% B Lain-lain : 7% B Menir, tepung kasar dan pelet serelia. - Menir dan tepung kasar : Dari gandum : 7% B Dari jagung 40% B Dari serealia lainnya : Dari meslin 40% B Lain-lain 7% B Pelet 7% B Butir serealia dikerjakan secara lain (misalnya, dikuliti, digiling, dipipihkan, dikikis, diiris atau dipecah), kecuali beras dari pos 10.06; lembaga serealia, utuh, digiling, dipipihkan atau ditumbuk. X - Butir, digiling atau dipipihkan : Dari oats Dari serealia lainnya : - Butir yang dikerjakan secara lain (misalnya, dikuliti, dikikis, diiris atau dipecah) : Dari oats 7% B Dari jagung 40% B Dari serealia lainnya : 7% B Lembaga serealia, utuh, digiling, dipipihkan atau ditumbuk Tepung, tepung kasar,bubuk, serpih, butir dan pelet kentang Tepung, tepung kasar dan bubuk 1% B Serpih, butir dan pelet 7% B Tepung, tepung kasar dan bubuk dari sayuran polongan kering dari pos 07.13, dari sagu atau dari akar atau bonggol dari pos atau dari produk Bab Dari sayuran polongan kering dari pos 10% B Dari sagu, akar atau bonggol dari pos 7% B : Dari produk Bab 8 7% B Malt, digongseng maupun tidak Tidak digongseng Digongseng Pati; inulin. - Pati : Pati gandum Pati jagung 20% B Pati kentang 3% B10

18 Pati ubi kayu (cassava) 20% B Pati lainnya : 3% B Inulin 3% B Gluten gandum, kering maupun tidak Kacang kedelai, pecah maupun tidak Kacang tanah, tidak digongseng atau dimasak secara lain, dikuliti atau pecah maupun tidak Berkulit : 15% B Dikuliti, pecah maupun tidak 15% B Kopra. 10% B Biji rami, pecah maupun tidak. 3% B Biji lobak atau colza, pecah maupun tidak Biji lobak atau colza mengandung asam erusat rendah Lain-lain Biji bunga matahari, pecah maupun tidak Biji dan buah lainnya yang mengandung minyak, pecah maupun tidak Buah dan kernel kelapa sawit 15% B Biji kapas Biji minyak jarak Biji wijen Biji moster Biji safflower - Lain-lain : Biji poppy Lain-lain : Tepung halus dan tepung kasar dari biji atau moster Dari kacang kedelai Lain-lain Biji, buah dan spora, dari jenis yang digunakan untuk disemai Biji bit gula - Biji dari tanaman makanan ternak : Biji Lucerne (alfalfa) Biji semanggi (Trifolium spp.) Biji Fescue Biji rumput biru Kentucky (Poa pratensis L.) Biji gandum hitam (Lolium multiflorum Lam., Lolium perenne L.) Biji rumput Timothy Lain-lain Biji- bijian dari tanaman jenis rumput yang ditanam terutama untuk mendapatkan bunganya - Lain-lain : Biji sayuran Lain-lain : Kerucut buah hop, segar atau kering, ditumbuk, dijadikan bubuk atau dalam bentuk pelet maupun tidak; lupulin Kerucut buah hop, tidak ditumbuk maupun dijadikan bubuk maupun dalam bentuk pelet Kerucut buah hop, ditumbuk, dijadikan bubuk atau dalam bentuk pelet; lupulin Tanaman dan bagiannya (termasuk biji dan buah), yang terutama dipakai dalam pembuatan wewangian, dalam farmasi atau untuk insektisida, fungisida atau untuk tujuan yang semacam itu, segar atau kering, baik dipotong, dihancurkan atau dijadikan bubuk maupun tidak kar liquorice

19 kar ginseng : Daun koka : 3% B Jerami poppy 3% B Lain-lain : 3% B Kacang karob, rumput laut dan ganggang lainnya, bit gula dan tebu, segar, dingin, beku atau kering, ditumbuk maupun tidak; kulit keras buah dan kernel serta produk nabati lainnya (termasuk akar chicory yang tidak digongseng dari varietas Cichorium intybus sativum) dari jenis yang terutama digunakan untuk konsumsi manusia, tidak dirinci atau termasuk dalam pos lainnya Kacang locust, termasuk biji kacang locust Rumput laut dan ganggang lainnya : 10% B Biji aprikot, persik (termasuk nectarine) atau plum - Lain-lain Bit gula Lain-lain : Tebu : 10% B Lain-lain 3% B Jerami dan sekam serealia, tidak diolah, baik dicacah, ditumbuk, ditekan atau dalam bentuk pelet maupun tidak Swedes (sejenis lobak), mangold (sejenis bit), akar makanan ternak, rumput kering, lucerne (alfalfa), semanggi, sainfoin, Kale makanan ternak, lupine, Vetch dan produk makanan ternak lainnya, dalam bentuk pelet maupun tidak Tepung kasar dan pelet lucerne (alfalfa) Lain-lain Lak, getah alam, damar, getah- damar dan oleoresins (misalnya, getah balsem) Lak Getah rab Lain-lain : Sap dan ekstrak nabati; zat pektik, pektinat dan pektat; gar- agar dan lendir serta bahan pengental lainnya, dimodifikasi maupun tidak, berasal dari produk nabati. - Sap dan ekstrak nabati : Opium : Dari akar manis Dari buah hop Sap dan ekstrak nabati dari pyrethrum atau dari akar tanaman mengandung rotenone Lain-lain: Zat pektik, pektinat dan pektat - Lendir dan pengental, dimodifikasi maupun tidak, berasal dari produk nabati : gar- agar 3% B Lendir dan pengental, dimodifikasi maupun tidak, berasal dari kacang locust, biji kacang locust atau biji guar Lain-lain : Karagen 7% B Lain-lain

20 14.01 Bahan nabati dari jenis yang terutama dipakai untuk anyam- anyaman (misalnya, bambu, rotan, buluh, kumbuh, osier, rafia, jerami serealia dibersihkan, dikelantang atau dicelup, dan kulit pohon limau) Bambu 3% B Rotan 3% B Lain-lain 3% B Bahan nabati dari jenis yang terutama dipakai untuk isi atau bantalan (misalnya, kapuk, bulu nabati dan rumput eel), dipakai sebagai lapisan atau tidak dengan atau tanpa bahan pendukung Kapuk Lain-lain Bahan nabati dari jenis yang terutama dipakai untuk sapu atau sikat (misalnya, broomcorn, piassava, rumput couch dan istle), dalam satu ikatan atau bundel maupun tidak Produk nabati tidak dirinci atau termasuk pos lainnya Bahan nabati mentah untuk mewarna atau menyamak Linter kapas Lain-lain : Lemak babi (termasuk lard) dan lemak unggas, selain pos atau Lemak dari binatang jenis lembu, biri- biri atau kambing, selain pos Lard stearin, minyak lard, oleo stearin, minyak oleo dan minyak tallow, tidak diemulsi atau dicampur atau diolah dengan cara lain Lemak dan minyak serta fraksinya, dari ikan atau binatang laut menyusui,dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak dimodifikasi secara kimia. 3% B Minyak hati ikan dan fraksinya : Lemak dan minyak serta fraksinya, dari ikan, selain minyak hati ikan : Lemak dan minyak serta fraksinya, dari binatang laut menyusui : Wool grease dan zat lemak turunannya (termasuk lanolin) Lemak dan minyak binatang lainnya serta fraksinya, dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak dimodifikasi secara kimia. 3% B Minyak kacang kedelai dan fraksinya, dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak dimodifikasi secara kimia Minyak mentah, dihilangkan getahnya maupun 7% B10 tidak Lain-lain : 7% B Minyak kacang tanah dan fraksinya, dimurnikan maupun tidak,tetapi tidak dimodifikasi secara kimia Minyak mentah Lain-lain : Minyak zaitun dan fraksinya, dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak dimodifikasi secara kimia Virgin : Lain-lain : Minyak lain dan fraksinya, diperoleh sematamata dari zaitun, dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak dimodifikasi secara kimia, termasuk campuran dari beberapa minyak atau fraksi nya dengan minyak atau fraksi dari pos 15.09

21 15.11 Minyak kelapa sawit dan fraksinya, dimurnikan maupun tidak,tetapi tidak dimodifikasi secara kimia Minyak mentah 15% B Lain-lain : 15% B Minyak biji bunga matahari, safflower atau biji kapas dan fraksinya, dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak dimodifikasi secara kimia. - Minyak biji bunga matahari atau safflower dan fraksinya: Minyak mentah Lain-lain : - Minyak biji kapas dan fraksinya : Minyak mentah, dihilangkan gossypolnya maupun tidak Lain-lain : Minyak kelapa (kopra), kernel kelapa sawit atau babassu dan fraksinya, dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak dimodifikasi secara kimia. - Minyak kelapa (kopra) dan fraksinya : Minyak mentah 10% B Lain-lain : 10% B10 - Minyak kernel kelapa sawit atau babassu dan fraksinya: Minyak mentah 15% B Lain-lain : 15% B Minyak lobak, colza atau moster dan fraksinya, dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak dimodifikasi secara kimia. - Minyak lobak atau colza mengandung asam erusat rendah dan fraksinya : Minyak mentah Lain-lain : - Lain-lain : Minyak mentah : Lain-lain : Lemak dan minyak nabati tertentu lainnya (termasuk minyak jojoba) dan fraksinya, dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak dimodifikasi secara kimia. - Minyak biji rami dan fraksinya : Minyak mentah Lain-lain - Minyak jagung dan fraksinya : Minyak mentah 15% B Lain-lain : 15% B Minyak jarak dan fraksinya : Minyak Tung dan fraksinya Minyak wijen dan fraksinya : Lain-lain : Lemak dan minyak hewani atau nabati dan fraksinya, sebagian atau seluruhnya dihidrogenasi, diinter- esterifikasi, direesterifikasi atau dielaidinisasi, dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak diolah lebih lanjut Minyak dan lemak hewani dan fraksinya : Minyak dan lemak nabati serta fraksinya : Lemak sayur dihidrogenasi dalam bentuk serpih Lain-lain 15% B10

22 15.17 Margarin; campuran atau olahan yang dapat dimakan dari lemak atau minyak hewani atau nabati atau dari fraksi lemak atau minyak yang berbeda dalam bab ini, selain lemak atau minyak atau fraksinya yang dapat dimakan dalam pos Margarin, tidak termasuk margarin cair 15% B Lain-lain : 15% B Lemak dan minyak hewani atau nabati serta fraksinya, dipanaskan,dioksidasi, didehidrasi, disulfurisasi, ditiup, dipolimerisasi dengan panas dalam hampa udara atau dalam gas inert, atau dimodifikasi secara kimia lainnya, tidak termasuk dalam pos 15.16; olahan atau campuran yang tidak dapat dimakan dari lemak atau minyak hewani atau nabati atau dari fraksi lemak atau minyak yang berbeda dalam Bab ini, tidak dirinci atau termasuk dalam pos lainnya. 3% B10 [15.19] Gliserol, kasar; air gliserol dan larutan alkali gliserol Malam nabati (selain trigliserida), malam lebah, malam serangga lainnya dan spermaceti, dimurnikan atau diwarnai maupun tidak Malam nabati Lain-lain : 3% B Degra; residu yang diperoleh dari pengolahan zat berlemak atau malam hewani atau nabati Sosis dan produk semacamnya,dari daging, sisa daging atau darah; olahan makanan berasal dari produk ini. 40% B Daging, sisa daging atau darah lainnya yang diolah atau diawetkan Olahan homogen : 45% B Dari hati binatang 40% B Dari kalkun - Dari unggas pada pos : Dalam kemasan kedap udara 40% B Lain-lain 40% B Dari ayam spesies Gallus domesticus : Dalam kemasan kedap udara 40% B Lain-lain 40% B Lain-lain Dalam kemasan kedap udara 40% B Lain-lain 40% B10 - Dari babi : Paha dan potongannya : Dalam kemasan kedap udara 40% B Lain-lain 40% B Bahu dan potongannya : 40% B Lain-lain, termasuk campuran : 40% B Dari binatang jenis lembu 35% B Lain-lain, termasuk olahan dari darah binatang : Dalam kemasan kedap udara 35% B Lain-lain 35% B Ekstrak dan jus daging, ikan atau krustasea, moluska atau invertebrata air lainnya Ikan diolah atau diawetkan; kaviar dan pengganti kaviar yang diolah dari telur ikan.

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 600/PMK

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 600/PMK PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 600/PMK.010/2004 TENTANG PERUBAHAN KLASIFIKASI DAN PENETAPAN KEMBALI TARIF BEA MASUK PRODUK-PRODUK PERTANIAN, PERIKANAN, PERTAMBANGAN, FARMASI, KERAMIK

Lebih terperinci

Bagian 2 Jadwal Komitmen Kerajaan Kamboja

Bagian 2 Jadwal Komitmen Kerajaan Kamboja Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Nomor Tarif Barang Bab 1 Binatang Hidup 01,01 Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. Uraian Barang Tarif Dasar Kategori Keterangan 0101,10 -Bibit A 0101,90 -Lain-lain:

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Jadwal Komitmen Tarif Kamboja 01.01 Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. 1 0101.10.00 -Bibit 0 NT-1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0101.90 -Lain-lain: 0101.90.30 - - Kuda 0101.90.90 --Lain-lain

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Jadwal Komitmen Tarif Indonesia

LAMPIRAN 1 Jadwal Komitmen Tarif Indonesia LAMPIRAN 1 Jadwal Komitmen Tarif Indonesia NO 01.01 Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. 1 0101.10.00.00 -Bibit 2 0101.90.00 -Lain-lain : 0101.90.30.00 --Kuda 0101.90.90.00 --Lain-lain 01.02 Binatang

Lebih terperinci

Section 2. Schedule of the Kingdom of Thailand - Indonesia

Section 2. Schedule of the Kingdom of Thailand - Indonesia Section 2 Schedule of the Kingdom of Thailand - Indonesia Column 1 Column 3 Column 4 Column 6 Column 7 Tariff item Uraian Barang Base Rate Category Note number Chapter 1 Binatang Hidup 01,01 Kuda, keledai,

Lebih terperinci

--Tidak dipotong menjadi bagian-bagian, segar atau dingin : Dari bebek Dari angsa atau ayam guinea

--Tidak dipotong menjadi bagian-bagian, segar atau dingin : Dari bebek Dari angsa atau ayam guinea (e) Lao PDR: NO. KODE HS URAIAN BARANG 1 0103.92.00 --Berat 50 kg atau lebih 2 0105.99 --Lain-lain : 0105.99.20 ---Bebek lainnya 0105.99.40 ---Angsa, kalkun dan ayam guinea lainnya 3 0106.20.00 -Binatang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 274/MPP/Kep/6/99

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 274/MPP/Kep/6/99 KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 274/MPP/Kep/6/99 TENTANG LARANGAN DAN PENGAWASAN IMPOR, DISTRIBUSI DAN PRODUKSI BARANG YANG TERCEMAR DIOXIN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

ANNEX 2 ATURAN KHUSUS PRODUK

ANNEX 2 ATURAN KHUSUS PRODUK pkumham.go ANNEX 2 ATURAN KHUSUS PRODUK AANZFTA Annex 2 2 ANNEX 2 ATURAN KHUSUS PRODUK Pendahuluan Annex 1. Untuk maksud-maksud penerjemahan sebagaimana tercantum dalam Annex ini: (a) (b) (c) chapter berarti

Lebih terperinci

642, No MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, SUSWONO

642, No MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, SUSWONO 642, No.2013 10 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 47/Permentan/OT.140/4/2013 TANGGAL : 19 April 2013 No Kode Tentang 1 Format -1. Rekomendasi Impor Produk Hortikultura Segar Untuk Konsumsi

Lebih terperinci

Uraian Barang Tarif Dasar Kategori Catatan Chapter 1 Binatang Hidup Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. A

Uraian Barang Tarif Dasar Kategori Catatan Chapter 1 Binatang Hidup Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. A Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Nomer pos tarif Uraian Barang Tarif Dasar Kategori Catatan Chapter 1 Binatang Hidup 01.01 Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. 01.02 Binatang jenis lembu, hidup.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86/Permentan/OT.140/8/2013. Ditanda Tangani oleh. No Kode Tentang

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86/Permentan/OT.140/8/2013. Ditanda Tangani oleh. No Kode Tentang 10 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA No Kode Tentang 1 Format -1. Rekomendasi Impor Produk Hortikultura

Lebih terperinci

Ditulis oleh Administrator Selasa, 24 November :38 - Terakhir Diubah Senin, 07 Februari :05

Ditulis oleh Administrator Selasa, 24 November :38 - Terakhir Diubah Senin, 07 Februari :05 Setiap tipe darah akan mengidentifikasikan unsur-unsur asing yang masuk ke dalam tubuh dan menandainya sebagai teman atau musuh. Begitu juga dengan makanan yang diidentifikasi melalui lektin (protein yang

Lebih terperinci

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA MENTER! KEUANGAN REPUBLK NDONESA SALN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLK NDONESA NOMOR 226/PMK.04/2015 TENT ANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 155/PMK.04/2008 TENTANG PEMBERTAHUAN PABEAN

Lebih terperinci

Section 2 Schedule of Indonesia. Column 1 Column 2 Column 3 Column 4 Column 5 Tariff item number

Section 2 Schedule of Indonesia. Column 1 Column 2 Column 3 Column 4 Column 5 Tariff item number Section 2 Schedule of Indonesia Column 1 Column 2 Column 3 Column 4 Column 5 Chapter 01 Live animals Bab 1 Binatang hidup 01.01 Live horses, asses, mules and hinnies. 01.01 Kuda, keledai, bagal dan hinnie,

Lebih terperinci

Seksi 2 Daftar Rincian Jepang

Seksi 2 Daftar Rincian Jepang Column 1 Column 2 Column 3 Column 4 Column 5 Tariff item number Chapter 1 Satwa hidup Seksi 2 Daftar Rincian Jepang Description of goods 01.01 Kuda, keledai, anak kuda dan anak keledai hidup. Base Rate

Lebih terperinci

THE INDONESIAN TARIFF REDUCTION SCHEDULE UNDER AKFTA

THE INDONESIAN TARIFF REDUCTION SCHEDULE UNDER AKFTA THE INDONESIAN TARIFF REDUCTION SCHEDULE 2008-2012 UNDER AKFTA NO. 01.01 Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. Live horses, asses, mules and hinnies. 1 0101.10.00.00 -Bibit -Pure-bred breeding animals

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 466/MPP/Kep/8/2004 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 466/MPP/Kep/8/2004 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 466/MPP/Kep/8/2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR 757/MPP/Kep/12/2003 TENTANG LARANGAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 757/MPP/Kep/12/2003 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 757/MPP/Kep/12/2003 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 757/MPP/Kep/12/2003 TENTANG LARANGAN SEMENTARA IMPOR HEWAN RUMINANSIA DAN PRODUK TURUNANNYA YANG BERASAL DARI AMERIKA SERIKAT

Lebih terperinci

Makanan yang berbahaya untuk golongan darah O adalah sebagai berikut

Makanan yang berbahaya untuk golongan darah O adalah sebagai berikut Makanan yang berbahaya untuk golongan darah O adalah sebagai berikut Makanan dari jenis daging dan ikan seperti : Daging asap : Pemberian berbagai zat aditif dalam pembuatan daging asap yang membahayakan

Lebih terperinci

HS CODE URAIAN BARANG DESCRIPTION OF GOODS MFN CEPT PPN

HS CODE URAIAN BARANG DESCRIPTION OF GOODS MFN CEPT PPN 01.01 Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. Live horses, asses, mules and hinnies. 0101.10.00.00 -Bibit -Pure-bred breeding animal 0 0 10-0101.90.00 -Lain-lain : -Other : 0101.90.30.00 --Kuda --Horses

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc. JUNI 2013 KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 kembali menerbitkan. Indikator

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc. SEPTEMBER 2013 KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 kembali menerbitkan Buletin

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc. OKTOBER 2013 KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 kembali menerbitkan Buletin

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc. JULI 2013 KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 kembali menerbitkan Buletin Bulanan.

Lebih terperinci

Ditanda tangani oleh Direktur Jenderal a.n Menteri Pertanian. No Kode Tentang

Ditanda tangani oleh Direktur Jenderal a.n Menteri Pertanian. No Kode Tentang 13 2012, No.148 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANGREKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2012 TANGGAL : 31 Januari 2012 No Kode Tentang 1 Format-1 Pemberian Rekomendasi

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS REVISI 2017

PETUNJUK TEKNIS REVISI 2017 PETUNJUK TEKNIS REVISI 2017 Cakupan Kode HS (Harmonized System) Penyusun Data Ekspor Impor Komoditas Pertanian Berdasarkan Klasifikasi BTKI (Buku Tarif Kepabeanan Indonesia) 2017 Pusat Data dan Sistem

Lebih terperinci

2012, No

2012, No 2012, No.947 14 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 60/Permentan/OT.140/9/2012 TANGGAL : 24 September 2012 No Kode Tentang 1 Format 1 Pemberian Rekomendasi Impor Produk Hortikultura

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 86/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 86/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 86/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka importasi

Lebih terperinci

PUBLIC HEARING PERUBAHAN PERMENTAN NO. 16 TAHUN 2017 TENTANG RIPH DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA KEMENTERIAN PERTANIAN 2017

PUBLIC HEARING PERUBAHAN PERMENTAN NO. 16 TAHUN 2017 TENTANG RIPH DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA KEMENTERIAN PERTANIAN 2017 PUBLIC HEARING PERUBAHAN PERMENTAN NO. 16 TAHUN 2017 TENTANG RIPH DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA KEMENTERIAN PERTANIAN 2017 LATAR BELAKANG o Paket Kebijakan Ekonomi XV tanggal 15 Juni 2017 untuk penyederhanaan

Lebih terperinci

(1) (2) (3) (4) (5) (6) Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. Live horses, asses, mules and hinnies.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. Live horses, asses, mules and hinnies. 01.01 Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. Live horses, asses, mules and hinnies. 1 0101.10.00.00 -Bibit -Pure-bred breeding animals 0 0101.90.00 -Lain-lain : -Other : 2 0101.90.30.00 --Kuda --Horses

Lebih terperinci

(1) (2) (3) (4) (5) (6) Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. Live horses, asses, mules and hinnies.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. Live horses, asses, mules and hinnies. 01.01 Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. Live horses, asses, mules and hinnies. 1 0101.10.00.00 -Bibit -Pure-bred breeding animals 0 0101.90.00 -Lain-lain : -Other : 2 0101.90.30.00 --Kuda --Horses

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50/PERMEN-KP/2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50/PERMEN-KP/2017 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50/PERMEN-KP/2017 TENTANG JENIS KOMODITAS WAJIB PERIKSA KARANTINA IKAN, MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 24/M-DAG/PER/9/2011 TANGGAL : 7 September 2011 DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 24/M-DAG/PER/9/2011 TANGGAL : 7 September 2011 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 24/M-DAG/PER/9/2011 TANGGAL : 7 September 2011 DAFTAR LAMPIRAN 1. Lampiran I : Daftar Hewan Dan Produk Hewan Yang Diatur Impornya 2. Lampiran

Lebih terperinci

Ukuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram

Ukuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram Dibawah ini merupakan data nilai satuan ukuran rumah tangga (URT) yang dipakai untuk menentukan besaran bahan makanan yang biasa digunakan sehari- hari dalam rumah tangga. (Sumber: Puslitbang Gizi Depkes

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 1996

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 1996 PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR TAHUN 199 TENTANG PERUBAHAN KEDUA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG NOMOR TAHUN 1991 TENTANG RETRIBUSI PANGKALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

2017, No Nomor 728) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 43/M-DAG/PER/6/2017 (Berita Negara Republik Indon

2017, No Nomor 728) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 43/M-DAG/PER/6/2017 (Berita Negara Republik Indon BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1895, 2017 KEMENDAG. Produk Hortikultura. Impor. Perubahan Kedua. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume IX, Nomor 3/Maret 2015

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume IX, Nomor 3/Maret 2015 MARET 2015 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume IX, Nomor 3/Maret 2015 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc Redaktur

Lebih terperinci

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 10/Oktober 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 10/Oktober 2014 OKTOBER 2014 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 10/Oktober 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc

Lebih terperinci

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 3/Maret 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 3/Maret 2014 MARET 2014 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 3/Maret 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc Redaktur

Lebih terperinci

TUMIS DAGING sayuran. Kembang Tahu CAH SAYURAN

TUMIS DAGING sayuran. Kembang Tahu CAH SAYURAN TUMIS DAGING sayuran Bahan: 250 gr daging sapi has dalam, iris melintang tipis 4 buah sosis sapi, iris 1 cm 200 gr bak coy, lepaskan dari bonggolnya 100 gr wortel, kupas, iris tipis 100 gr kapri, siangi

Lebih terperinci

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014 AGUSTSU 2014 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc Redaktur

Lebih terperinci

2017, No penyerahannya dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai; b. bahwa untuk memberikan kepastian hukum, perlu melakukan penyesuai

2017, No penyerahannya dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai; b. bahwa untuk memberikan kepastian hukum, perlu melakukan penyesuai BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1464, 2017 KEMENKEU. Pembebasan Pajak Pertambahan Nilai. Ternak dan Pakan Ikan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 142/PMK.010/2017 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08/M- DAG/PER/2/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan (Berita Negara R

2016, No Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08/M- DAG/PER/2/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan (Berita Negara R No.809, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Hewan dan Produk Hewan. Ekspor dan Impor. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/M-DAG/PER/5/2016 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBEBASAN TATA NIAGA IMPOR ATAS PEMASUKAN BARANG DALAM RANGKA PEMBANGUNAN/PENGEMBANGAN PROPINSI RIAU : 113/MPP/Kep/4/1997

Lebih terperinci

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 9/September 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 9/September 2014 SEPTEMBER 2014 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 9/September 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc

Lebih terperinci

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

Lebih terperinci

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 5/Mei 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 5/Mei 2014 MEI 2014 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 5/Mei 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc Redaktur

Lebih terperinci

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 6/Juni 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 6/Juni 2014 JUNI 2014 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 6/Juni 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc Redaktur

Lebih terperinci

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 4/April 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 4/April 2014 APRIL 2014 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 4/April 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc Redaktur

Lebih terperinci

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si Pelatihan dan Pendidikan Baby Sitter Rabu 4 November 2009 Pengertian Gizi Kata gizi berasal dari bahasa Arab Ghidza yang berarti makanan Ilmu gizi adalah ilmu

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ir. M. Tassim Billah, M.Sc.

KATA PENGANTAR. Ir. M. Tassim Billah, M.Sc. KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) menerbitkan Buku Saku Statistik Makro Triwulanan. Buku Saku Volume V No. 4 Tahun

Lebih terperinci

NO. KODE HS URAIAN BARANG

NO. KODE HS URAIAN BARANG (j) Thailand NO. KODE HS URAIAN BARANG 1 0401.10 2 0401.20 3 0401.30 4 0402.10 -Dengan kandungan lemak tidak melebihi 1 % menurut beratnya -Dengan kandungan lemak melebihi 1 % tetapi tidak melebihi 6 %

Lebih terperinci

bumbu adalah suatu bahan mempertinggi aroma makanan tanpa mengubah aroma bahan alami

bumbu adalah suatu bahan mempertinggi aroma makanan tanpa mengubah aroma bahan alami bumbu & rempah bumbu adalah suatu bahan mempertinggi aroma makanan tanpa mengubah aroma bahan alami rempah Adalah bagian tanaman yang ditambahkan pada makanan untuk menambah atau membangkitkan selera

Lebih terperinci

SOSIALISASI 2012 (BTKI 2012) PERBANDINGAN STRUKTUR KLASIFIKASI

SOSIALISASI 2012 (BTKI 2012) PERBANDINGAN STRUKTUR KLASIFIKASI SOSIALISASI BUKU TARIF KEPABEANAN INDONESIA 2012 (BTKI 2012) PERBANDINGAN STRUKTUR KLASIFIKASI CONTOH PERUBAHAN CATATAN Catatan Subpos HS 2007 HS 2012 1. Untuk keperluan subpos 1701.11 dan 1701.12, istilah

Lebih terperinci

MENTER! KEUANGAN REPUBUK INDONESIA. S.t\..LINAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTER! KEUANGAN REPUBUK INDONESIA. S.t\..LINAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTER! KEUANGAN REPUBUK INDONESIA S.t\..LINAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 116/PMK.010/2017 TENTANG BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG TIDAK DIKENAI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar. pengertian Bahan Pangan Hewani dan Nabati dan pengolahannya Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan (hewani).

Lebih terperinci

ANEKA RUJAK DAN ASINAN NAN SEGAR

ANEKA RUJAK DAN ASINAN NAN SEGAR ANEKA RUJAK DAN ASINAN NAN SEGAR Rujak dan asinan sangat cocok disajikan saat cuaca panas seperti sekarang ini. Jenisnya pun dapat Anda pilih sesuai selera. Dari rujak buah, asinan betawi, sampai asinan

Lebih terperinci

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VII, Nomor 12/Desember 2013

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VII, Nomor 12/Desember 2013 DESEMBER 2013 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VII, Nomor 12/Desember 2013 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc

Lebih terperinci

Daftar Harga Produk Sayuran

Daftar Harga Produk Sayuran Daftar Harga Produk Sayuran Blok D6 No. Griya Harapan Permai Bekasi 73 Telp: x @berandaorganik a @berandaorganik Pengkinian: 205-0-02 ID Produk SAY-0 Bayam Hijau 200 Rp 7.000 SAY-02 Bayam Merah 200 Rp

Lebih terperinci

Page 1. Lampiran : Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : 150 /KMK.01/2001 Tanggal : 29 MARET 2001

Page 1. Lampiran : Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : 150 /KMK.01/2001 Tanggal : 29 MARET 2001 01.01 Kuda, keledai, bagal dan hinnies, hidup. Live horses, asses, mules and hinnies. -Kuda : -Horses : 1 0101.11.000 --Bibit --Pure-bred breeding animals 0 0 0 0101.19 --Lain-lain : --Other : 2 0101.19.100

Lebih terperinci

GULAI REBUNG TUNJANG. HeHeader

GULAI REBUNG TUNJANG. HeHeader GULAI REBUNG TUNJANG 750 gram tunjang/kikil sapi 2 lembar daun kunyit 2 biji pala 4 batang serai, memarkan 8 lembar daun jeruk 4 cm jahe, memarkan 2 cm lengkuas, memarkan 300 gram rebung, iris tipis rebus

Lebih terperinci

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 12/Desember 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 12/Desember 2014 DESEMBER 2014 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 12/Desember 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengolahan dan Analisis Data Hasil Penelitian B. Pembahasan Hasil Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengolahan dan Analisis Data Hasil Penelitian B. Pembahasan Hasil Penelitian... DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang

Lebih terperinci

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 KELOMPOK DATA JENIS DATA : SUMBER DAYA ALAM : Pertanian, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Peternakan, Perkebunan

Lebih terperinci

Daftar Harga Produk Utama

Daftar Harga Produk Utama Daftar Harga Produk Utama Blok D6 No. Griya Harapan Permai Bekasi 73 < +62 82 8308 797 x @berandaorganik a @berandaorganik @ berandaorganik@gmail.com www.berandaorganik.weebly.com Pengkinian: 205--9 ID

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 96/KEP-BKIPM/2015

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 96/KEP-BKIPM/2015 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN JALAN MEDAN MERDEKA TIMUR NO.16, JAKARTA 10110, KOTAK POS 4130 JKP 10041 TELP. : (021) 3519070 (HUNTING),

Lebih terperinci

Kuisioner Penelitian. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1

Kuisioner Penelitian. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1 Kuisioner Penelitian Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1 A. Petunjuk Pengisian Kuisioner 1. Adik dimohon bantuannya untuk mengisi identitas diri pada bagian

Lebih terperinci

PENGGOLONGAN TANAMAN. Tim Pengajar Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2011

PENGGOLONGAN TANAMAN. Tim Pengajar Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2011 PENGGOLONGAN TANAMAN Tim Pengajar Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2011 1 PENGGOLONGAN TANAMAN BERDASARKAN : (A) FAKTOR TANAMAN : 1. Umur Tanaman (Tanaman Setahun, Tahunan, Diperlakukan

Lebih terperinci

DBMP DBMP Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya. Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya

DBMP DBMP Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya. Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya DBMP DBMP Pengertian : DBMP adalah daftar yang berisi 7 golongan bahan makanan. pada tiap golongan, dalam jumlah (dapat berbeda setiap makanan) yang dinyatakan bernilai energi dan zat gizi yang sama. Oleh

Lebih terperinci

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat

Lebih terperinci

Kumpulan Resep Sup ( Baru )

Kumpulan Resep Sup ( Baru ) SUP PASTA BENING BAHAN : Kaldu ikan 250 gram ikan kakap 1 buah bawang Bombay potong-potong 1 batang daun bawang iris 1 batang seledri iris 5 biji merica butiran 1 liter air Isi : 12 udang ukuran sedang

Lebih terperinci

Calzone. Selera Mancanegara. HeHeader

Calzone. Selera Mancanegara. HeHeader Calzone Bahan : Dasar : 500 gram tepung terigu, ayak 1 sdt ragi instant 2 sdm gula pasir 1/2 sdt garam 200 ml air 50 ml minya selada Isi : 1 sdm margarin 3 sdm bawang bombay, cincang 5 siung bawang putih,

Lebih terperinci

PENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes

PENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes PENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id DKBM: 2 Daftar Komposisi Bahan Makanan dimulai tahun 1964 dengan beberapa penerbit. Digabung tahun 2005

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 25/MPP/Kep/1/1998 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 25/MPP/Kep/1/1998 TENTANG Page 1 of 5 KEPUTUSAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 25/MPP/Kep/1/1998 TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN DAN PERDAGANGAN NOMOR 230/MPP/Kep/7/97 TENTANG BARANG YANG DIATUR TATA NIAGA IMPORNYA SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1517, 2015 KEMENDAG. Produk Hortikultura. Impor. Ketentuan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71/M-DAG/PER/9/2015 TENTANG KETENTUAN

Lebih terperinci

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g. SOSIS IKAN Sosis adalah salah satu produk olahan dari bahan hewani. Secara umum sosis diartikan sebagai makanan yang dibuat dari daging yang telah dicincang, dihaluskan, dan diberi bumbubumbu, dimasukkan

Lebih terperinci

TUGAS PENGGOLONGAN TANAMAN

TUGAS PENGGOLONGAN TANAMAN TUGAS PENGGOLONGAN TANAMAN Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Rekayasa Teknologi Produksi Tanaman AGROTEKNOLOGI Kelas D Disusun Oleh : Widi Elsa Nursuci Lestari 150510150095 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 60/PERMENTAN/OT.140/9/2012 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 60/PERMENTAN/OT.140/9/2012 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 60/PERMENTAN/OT.140/9/2012 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

CARA MEMBUAT: -Potong ayam menjadi 2 bagian atau belah membujur dadanya dan tekan hingga terbuka lebar. -Lumuri bumbu halus hingga rata

CARA MEMBUAT: -Potong ayam menjadi 2 bagian atau belah membujur dadanya dan tekan hingga terbuka lebar. -Lumuri bumbu halus hingga rata (Resep 1).. Serba Ayam Ayam Tulang Lunak 1 ekor ayam 50 g gula Jawa, sisir halus 1 sdm air asam Jawa kental 2,5 liter air kelapa 5 lembar daun salam 4 cm lengkuas, memarkan minyak goreng Bumbu, haluskan:

Lebih terperinci

NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja)

NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja) NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja) dr. Maria Ulfa, MMR Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Lebih terperinci

Lezat & Praktis Tahu Pedas Manis Kontributor: Odilia Winneke; Foto: dok.g-shot

Lezat & Praktis Tahu Pedas Manis Kontributor: Odilia Winneke; Foto: dok.g-shot Tahu Tumis Tausi 2 buah tahu putih yang bagus mutunya 1 sdm minyak sayur, cincang 25 g bawang Bombay, cincang 100 g udang kupas ukuran sedang 1 sdm saus tiram 1 sdm kecap asin 1 sdm tausi ½ sdt garam 75

Lebih terperinci

PERENCANAAN DIET UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS

PERENCANAAN DIET UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS PERENCANAAN DIET UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS Oleh: Fitri Rahmawati, MP JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Diabetes Mellitus adalah penyakit

Lebih terperinci

Obat Herbal Diabetes dan Diet Makanan, Pasangan Serasi Untuk Diabetesi

Obat Herbal Diabetes dan Diet Makanan, Pasangan Serasi Untuk Diabetesi Obat Herbal Diabetes dan Diet Makanan, Pasangan Serasi Untuk Diabetesi Banyak yang bilang bahwa penggunaan obat herbal diabetes jauh lebih aman daripada penggunaan obat kimia Menanggapi kutipan yang tertera

Lebih terperinci

HeHeader

HeHeader SOTO PEKALONGAN 750 gram daging sandung lamur 3 cm jahe, memarkan 3 batang serai, memarkan 3 lembar daun jeruk 3 sdm taoco manis 2 sdm kecap manis 1,5 liter air 6 cabai merah besar 8 bawang merah 6 siung

Lebih terperinci

- Biji Kakao kering fermentasi/non fermentasi - Kulit, sekam, selaput dan sisa lainnya dan komposnya, serta limbah untuk pakan ternak

- Biji Kakao kering fermentasi/non fermentasi - Kulit, sekam, selaput dan sisa lainnya dan komposnya, serta limbah untuk pakan ternak LAMPIRAN Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-24/PJ/2014 Tanggal : 25 Juli 2014 Daftar Barang Hasil Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan yang ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

MENU MAKAN PAGI. Talas dan ubi yang sudah digiling halus. Di aduk kemudian ditambahkan santan dan garam

MENU MAKAN PAGI. Talas dan ubi yang sudah digiling halus. Di aduk kemudian ditambahkan santan dan garam MENU MAKAN PAGI KETUPAT JALA TALAS KETUPAT JALA TALAS Bahan 225 gr Talas 100 gr Talas 100 gr Ubi 50 gr Ubi 200 gr Santan 60 gr Santan 5 gr Garam 5 gr Garam 3 gr Gula KETUPAT Talas dan ubi yang sudah digiling

Lebih terperinci

No. Komoditi Proses Jenis Barang Implikasi Putusan MA No. 70P/HUM/ Biji Kakao kering fermentasi/non fermentasi

No. Komoditi Proses Jenis Barang Implikasi Putusan MA No. 70P/HUM/ Biji Kakao kering fermentasi/non fermentasi LAMPIRAN Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor : SE-24/PJ/2014 Tanggal : 25 Juli 2014 Daftar Barang Hasil Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan yang ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

Penggolongan Makhluk Hidup secara Sederhana

Penggolongan Makhluk Hidup secara Sederhana Bab 2 Penggolongan Makhluk Hidup secara Sederhana Tujuan Pembelajaran Siswa dapat: 1. menggolongkan hewan berdasarkan persamaan ciri-cirinya, misalnya berdasarkan jumlah kaki, cara bergerak, jenis makanan,

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 59/ M-DAG/ PER/8/2016 TENTANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 12 TAHUN 2001 TENTANG IMPOR DAN/ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK TERTENTU YANG BERSIFAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/M-DAG/PER/5/2017 TENTANG KETENTUAN IMPOR PRODUK HORTIKULTURA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/M-DAG/PER/5/2017 TENTANG KETENTUAN IMPOR PRODUK HORTIKULTURA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/M-DAG/PER/5/2017 TENTANG KETENTUAN IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN

Lebih terperinci

Master Menu Rumah Sakit (siklus 10 hari) Hari ke-1 Porsi. Nasi merah Sop kacang merah. Sate jamur Empal genthong. Capcay basah Sate pusut tempe

Master Menu Rumah Sakit (siklus 10 hari) Hari ke-1 Porsi. Nasi merah Sop kacang merah. Sate jamur Empal genthong. Capcay basah Sate pusut tempe Makan Pagi Nasi tim Cah brokoli+ goreng Ayam bacem Pepaya Air Putih Master Menu Rumah Sakit (siklus 0 hari) Hari ke- Porsi Porsi Porsi Makan Siang Makan Malam URT gram URT gram URT gram Nasi merah Sop

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Tanda tangan,

LAMPIRAN 1. Tanda tangan, LAMPIRAN 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN HUBUNGAN ASUPAN SERAT, ASUPAN CAIRAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA LANSIA VEGETARIAN DI PUSDIKLAT BUDDHIS MAITREYAWIRA Saya

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, M E M U T U S K A N :

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, M E M U T U S K A N : KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 155/KMK.03/2001 TANGGAL 2 April 2001 TENTANG PELAKSANAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI YANG DIBEBASKAN ATAS IMPOR DAN ATAU PENYERAHAN BARANG KENA PAJAK TERTENTU

Lebih terperinci

01.01 Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. Live horses, asses, mules and hinnies. - Kuda: - Horses: 1 0101.21.00.00 - - Bibit - - Pure-bred breeding animals 0-10 - 2 0101.29.00.00 - - Lain-lain - -

Lebih terperinci

SEHAT dan CANTIK NATURAL. 45 Bahan Alami Paling Penting yang Perempuan Harus Tahu

SEHAT dan CANTIK NATURAL. 45 Bahan Alami Paling Penting yang Perempuan Harus Tahu SEHAT dan CANTIK NATURAL dengan BAHAN-BAHAN ALAMI 45 Bahan Alami Paling Penting yang Perempuan Harus Tahu SEHAT dan CANTIK NATURAL dengan BAHAN-BAHAN ALAMI 45 Bahan Alami Paling Penting yang Perempuan

Lebih terperinci

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN Apa yang sudah dicapai selama ini lebih ditingkatkan, Pemerintah Kota Jayapura akan lebih

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci