Uraian Barang Tarif Dasar Kategori Catatan Chapter 1 Binatang Hidup Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. A

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Uraian Barang Tarif Dasar Kategori Catatan Chapter 1 Binatang Hidup Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. A"

Transkripsi

1 Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Nomer pos tarif Uraian Barang Tarif Dasar Kategori Catatan Chapter 1 Binatang Hidup Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup Binatang jenis lembu, hidup Babi, hidup Bibit -Lain-lain : Berat kurang dari 50 kg X Berat 50 kg atau lebih X Biri-biri dan kambing, hidup Unggas hidup, yaitu ayam dari spesies Gallus domesticus, bebek, angsa, kalkun dan ayam guinea. -Berat tidak lebih dari 185 g : yam dari spesies Gallus domesticus : ayam bibit X Lain-lain Kalkun : Lain-lain : Bebek bibit Lain-lain -Lain-lain : yam dari spesies Gallus domesticus, berat tidak melebihi 2000 g : X '--yam dari spesies Gallus domesticus, berat tidak melebihi 2000 g : Lain-lain : Bebek 5% C Lain-lain Binatang lainnya, hidup. Chapter 2 Daging dan sisa yang dapat dimakan Daging binatang jenis lembu, segar atau dingin Daging binatang jenis lembu, beku Daging babi, segar, dingin atau beku. -Segar atau dingin : Karkas dan setengah karkas X Paha, bahu dan potongannya, bertulang 5% C Lain-lain -Beku : Karkas dan setengah karkas X Paha, bahu dan potongannya, bertulang Lain-lain

2 02.04 Daging biri-biri atau kambing, segar, dingin atau beku Daging kuda, keledai, bagal atau hinnie, segar, dingin atau beku Sisa yang dapat dimakan dari binatang jenis lembu, babi, biri-biri, kambing, kuda, keledai, bagal atau hinnie, segar, dingin atau beku Daging dan sisanya yang dapat dimakan, dari unggas pada pos 01.05, segar, dingin atau beku. -Dari ayam spesies Gallus domesticus : Tidak dipotong menjadi bagian-bagian, segar atau dingin Tidak dipotong menjadi bagian-bagian, beku Potongan dan sisanya, segar atau dingin X Potongan dan sisanya, beku : X -Dari kalkun : Tidak dipotong menjadi bagian-bagian, segar atau dingin Tidak dipotong menjadi bagian-bagian, beku Potongan dan sisanya, segar atau dingin Potongan dan sisanya, beku : -Dari bebek, angsa atau ayam guinea : Tidak dipotong menjadi bagian-bagian, segar atau dingin : Tidak dipotong menjadi bagian-bagian,beku : Hati berlemak, segar atau dingin Lain-lain, segar atau dingin Lain-lain, beku : Daging dan sisanya yang dapat dimakan dari binatang lainnya, segar, dingin atau beku. X X Lemak babi tanpa daging dan lemak unggas, 'tidak dicairkan atau diekstraksi dengan cara lain, segar, dingin, beku, asin, dalam air garam, kering atau diasapi Daging dan sisanya yang dapat dimakan, asin, dalam air garam, kering atau diasap; tepung dan tepung kasar dari daging dan sisanya yang dapat dimakan. Chapter 3 ikan dan krustasea, moluska dan invertebrata air lain Ikan hidup Ikan, segar atau dingin, tidak termasuk potongan ikan tanpa tulang dan daging ikan lainnya dari pos 03.04

3 03.03 Ikan, beku, tidak termasuk potongan ikan tanpa tulang dan daging ikan lainnya dari pos Fillet dan daging ikan lainnya (dicincang maupun tidak), segar, dingin atau beku Ikan, kering, asin atau dalam air garam; ikan diasapi, dimasak maupun tidak sebelum atau selama proses pengasapan; tepung, tepung kasar dan pellet dari ikan, layak untuk dikonsumsi manusia Tepung, tepung kasar dan pellet dari ikan yang layak untuk dikonsumsi manusia '-Hati dan telur,dikeringkan, diasapi,diasinkan atau dalam air garam : kod 8% B5 salmon Diasapi 8% B Kering, asin atau dalam air garam 7% B5 dari ikan laut lainnya: Diasapi 8% B Kering, asin atau dalam air garam 7% B5 dari ikan air tawar Diasapi 8% B Kering, asin atau dalam air garam Fillet ikan,kering,asin atau dalam air garam, tetapi tidak diasapi Ikan laut 7% B Ikan air tawar -Ikan diasapi, termasuk fillet : Ikan salem Pasifik (Oncorhynchus nerka, Oncorhynchus gorbuscha, Oncorhynchus keta, Oncorhynchus tsawyttscha, Oncorhynchus kisutch,oncorhynchus masou dan Oncorhynchus rhodurus),ikan salem tlantic (Salmo salar) dan ikan salem Danube (Hucho hucho) 7% B Ikan herring (Clupea harengus, Clupea pallasii) 7% B Lain-lain 7% B5 -Ikan kering, asin maupun tidak tetapi tidak diasapi : Ikan cod (Gadus morhua, Gadus Ogac, Gadus macrocephalus) Lain-lain : 7% B ikan bilis 7% B Fishmaws 7% B Sirip ikan hiu 7% B laut 7% B tawar

4 -Ikan, asin tetapi tidak kering atau tidak diasapi dan ikan dalam air garam : Ikan herring (Clupea harengus, Clupea pallasii) Ikan cod (Gadus morhua, Gadus ogac, Gadus macrocephalus) 7% B5 7% B Ikan anchovies (Engraulis spp.) 7% B Lain-lain : Fishmaws 7% B Sirip ikan hiu 7% B laut 7% B tawar Krustasea, berkulit maupun tidak, hidup, segar, dingin, beku, kering, asin atau dalam air garam; krustasea, berkulit, dikukus atau direbus, dingin, beku, tepung, tepung kasar dan pellet dari krustasea, kering, diasin atau dalam air garam maupun tidak; layak untukdikonsumsi manusia. -Beku : Lobster karang dan udang laut besar lainnya (Palinurus spp., Panulirus spp.,jasus spp.) Lobster (Homarus spp.) Udang kecil dan udang biasa Kepiting Lain-lain, termasuk tepung, tepung kasar dan pellet dari udang-udangan, layak untuk dikonsumsi manusia -Tidak beku : Lobster karang dan udang laut besar lainnya (Palinurus spp., Panulirus spp., Jasus spp): dalam kemasan kedap udara 8% B Lain-lain Lobster (Homarus spp.) : dalam kemasan kedap udara 8% B Lain-lain Udang kecil dan udang biasa : dimasak berkulit dengan dikukus atau direbus dalam air, dikeringkan, asin atau dalam air garam dalam kemasan kedap udara 8% B Lain-lain segar atau dingin Lain-lain Kepiting : dalam kemasan kedap udara 8% B Lain-lain

5 Lain-lain, termasuk tepung,tepung kasar dan pellet dari udang-udangan, layak untuk dikonsumsi manusia : dalam kemasan kedap udara 8% B Lain-lain Moluska, berkulit maupun tidak, hidup, segar, dingin, beku, kering, asin atau dalam air garam; invertebrata air selain krustasea dan moluska, hidup, segar, dingin, beku, kering, asin atau dalam air garam; tepung, tepung kasar dan pellet dari invertebrata air selain krustasea,layak untuk dikonsumsi manusia Tiram : -Kerang, termasuk kerang ratu, dari genera Pecten, Chlamys atau Placopecten : Hidup, segar atau dingin: Lain-lain : Beku Kering, asin atau dalam air garam Lain-lain -Remis (Mytillus spp., Perna spp.) : Hidup, segar atau dingin : Lain-lain : Beku Kering, asin atau dalam air garam Lain-lain -Cumi-cumi (Sepia officinalis, Rossia macrosoma, Sepiola spp.) dan sotong (Ommastrephes spp., Loligo spp., Nototodarus spp.,sepioteuthis spp.) : Hidup, segar atau dingin : Lain-lain : Beku Kering, asin atau dalam air garam Lain-lain -Gurita (Octopus spp.) : Hidup, segar atau dingin : 20% B Lain-lain : Beku Kering, asin atau dalam air garam 20% B Lain-lain Siput, selain siput laut : hidup, segar atau dingin Beku Kering, asin atau dalam air garam Lain-lain

6 -Lain-lain, termasuk tepung, tepung kasar dan pellet dari invertebrata air selain krustasea, layak untuk dikonsumsi manusia : Hidup, segar atau dingin : invertebrata air selain krustasea dan moluska: Teripang Lain-lain Lain-lain Lain-lain : invertebrata air selain krustasea dan moluska: Teripang Lain-lain Lain-lain Chapter 4 dairy produce; telur burung; madu alam; produk yang dapat dimakan berasal dari hewan, tidak dirinci atau termasuk dalam pos lainnya Susu dan kepala susu, tidak dipekatkan maupun tidak mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya. X Susu dan kepala susu, dipekatkan atau mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya Susu mentega, susu dan kepala susu dikentalkan, yoghurt,kefir dan susu serta kepala susu diragi atau diasamkan lainnya, dipekatkan atau tidak, mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya atau diberi rasa atau mengandung tambahan buah-buahan, biji-bijian atau kakao maupun tidak Yoghurt: segar: diberi rasa atau mengandung tambahan buahbuahan atau kacang (termasuk selai) 25% B mengandung kakao 25% B Lain-lain diberi rasa atau mengandung tambahan buahbuahan (termasuk selai) 25% B mengandung kakao (dalam bentuk minuman) 25% B Lain-lain Lain-lain : segar: diberi rasa atau mengandung tambahan buahbuahan atau kacang (termasuk selai) 25% B mengandung kakao 25% B Lain-lain

7 diberi rasa atau mengandung tambahan buahbuahan atau kacang (termasuk selai) 25% B mengandung kakao (dalam bentuk minuman) 25% B Lain-lain Whey, dipekatkan atau mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya maupun tidak; produk terdiri dari susu alam sebagai unsur utama, mengandung tambahan gula, bahan pemanis lainnya maupun tidak, tidak dirinci atau termasuk dalam pos lainnya Mentega dan lemak serta minyak lainnya yang diperoleh dari susu; dairy spreads Keju dan dadih susu Keju segar (tidak dimasak atau tidak diawetkan) termasuk keju whey dan dadih susu : Keju segar (tidak dimasak atau tidak diawetkan), termasuk keju whey dadi susu Keju parut dan keju bubuk, dari semua jenis: Keju olahan, bukan parutan atau bubuk 10% B Keju blue-vein Keju lainnya Telur unggas berkulit, segar, diawetkan atau dimasak. Untuk ditetaskan: Telur ayam X Telur bebek X telur burung lainnya Telur ayam X Telur bebek X telur burung lainnya Telur unggas, tanpa kulit, dan kuning telur, segar, kering, dikukus atau direbus, dibentuk, beku atau diawetkan secara lain, mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya maupun tidak Madu alam Produk yang dapat dimakan berasal dari hewan, tidak dirinci atau termasuk dalam pos lainnya. Chapter 5 produk yang berasal dari binatang, tidak dirinci atau termasuk dalam pos lainnya

8 Chapter 6 tumbuhan hidup dan tanaman lainnya: umbi, akar dan sejenisnya; bunga potong dan ornamen daun Umbi, bonggol, akar berbonggol, batang dibawah tanah, tajuk dan akar tongkat, dorman, sedang tumbuh atau berbunga, tanaman dan akar chicory selain akar dari pos Umbi, bonggol, akar berbonggol, batang dibawah tanah, tajuk dan akar tongkat, dorman Umbi, bonggol, akar berbonggol, batang dibawah tanah, tajuk dan akar tongkat, sedang tumbuh atau berbunga; tanaman dan akar chicory : tanman dan akar chirocy Lain-lain Tanaman hidup lainnya (termasuk akarnya), potongan dan cangkokan; sulur jamur Potongan dan cangkokan tanpa akar : Pohon, belukar dan semak, dicangkok atau tidak, yang buah atau bijinya dapat dimakan Rhododendron dan azalea,dicangkok atau tidak Mawar, dicangkok atau tidak -Lain-lain : Tunggul karet bertunas 5% C Karet bertunas yang disemaikan 5% C Tunas karet 5% C Lain-lain 5% C Bunga dan kuncup bunga potong dari jenis yang cocok untuk karangan bunga atau untuk keperluan pajangan, segar, kering, dicelup, dikelantang, diresapi,atau dikerjakan secara lain Daun, dahan dan bagian lainnya dari tanaman, tanpa bunga atau kuncup bunga, dan rumput, lumut mosse dan lumut lichen, dari jenis yang cocok untuk karangan bunga atau keperluan pajangan, segar,kering, dicelup, dikelantang, diresapi atau diolah secara lain. Chapter 7 sayuran yang dapat dimakan dan akar-akaran tertentu dan bonggol Kentang, segar atau dingin Tomat, segar atau dingin Bawang bombay, bawang merah, bawang putih, bawang bakung / perai dan sayuran sejenis lainnya, segar atau dingin.

9 07.04 Kubis, bunga kol, kohlrabi, kale dan brassica sejenis yang dapat dimakan,segar atau dingin Bunga kol dan brokoli bongkolan : Kubis Brussel Lain-lain : Kubis: kubis bundar X Lain-lain Mosters China (sawi hijau) Lain-lain Selada (Lactuca sativa) dan chicory (Cichorium spp.), segar atau dingin Wortel, lobak cina, akar bit untuk salad, salsify, celeriac, lobak dan akar sejenis yang dapat dimakan, segar atau dingin Ketimun dan ketimun acar, segar atau dingin Sayuran polongan, dikupas atau tidak, segar atau dingin Kacang kapri (Pisum sativum) Kacang (Vigna spp., Phaseolus spp.) French Beans (kacang buncis) Long beans (kacang panjang) Lain-lain 10% B Sayuran polongan lainnya Sayuran lainnya, segar atau dingin Sayuran (tidak dimasak atau dimasak dengan dikukus atau direbus), beku Kentang -Sayuran polongan, dikupas atau tidak : Kacang kapri (Pisum sativum) Kacang (Vigna spp., Phaseolus spp.) Lain-lain Bayam, bayam New Zealand dan bayam orache (bayam kebun) Jagung manis 8% B Sayuran lainnya Campuran sayuran Sayuran yang diawetkan sementara (misalnya, dengan gas belerang dioksida, dalam air garam, air belerang atau larutan pengawet lainnya), tetapi tidak cocok untuk konsumsi langsung Buah zaitun : Diawetkan dengan gas belerang dioksida Lain-lain Caper Diawetkan dengan gas belerang dioksida 7% B5

10 Lain-lain Ketimun dan ketimun acar : Diawetkan dengan gas belerang dioksida 7% B Lain-lain -Jamur dan cendawan tanah : Jamur dari genus garicus : Diawetkan dengan gas belerang dioksida 7% B Lain-lain Lain-lain : Diawetkan dengan gas belerang dioksida 7% B Lain-lain Sayuran lainnya; campuran sayuran : Jagung manis Buah dari genus capsicum atau genus pimenta Cabe Lain-lain Diawetkan dengan gas belerang dioksida 7% B Lain-lain Sayuran kering, utuh, potongan, irisan, patahan atau dalam bentuk bubuk, tetapi tidak diolah lebih lanjut Sayuran polongan kering, dikupas, dikuliti atau dibelah maupun tidak Ubi kayu, arrowroot, salep, Jerusalem artichokes, ubi jalar serta akar-akaran dan bonggol-bonggolan semacam itu yang mengandung banyak pati atau inulin, segar, dingin, beku atau kering, dalam bentuk irisan maupun tidak atau dalam bentuk pelet; empulur sagu. Chapter 8 buah-buahan dan kacang yang dapat dimakan; kulit buah jeruk atau melon Kelapa, kacang Brasil dan kacang mede, segar atau kering, dikupas atau dikuliti maupun tidak. -Kelapa : Diparut dan dikeringkan 20% B Lain-lain : kelapa muda Lain-lain - Kacang Brazil Berkulit Dikuliti -Kacang mede : Berkulit Dikuliti

11 08.02 Buah bertempurung lainnya, segar atau kering, dikupas atau dikuliti maupun tidak Pisang, termasuk plantain, segar atau kering pisang mas 5% ND RM R (a) pisang restali 5% ND RM R (a) pisang berangan 5% ND RM R (a) pisang embun 5% ND RM R (a) Lain-lain 5% ND RM R (a) Korma, buah ara, nanas, alpokat, jambu, mangga dan manggis, segar atau kering Korma Buah ara Nanas RM827/TNE R (a) lpokat Jambu, mangga dan manggis : Jambu 5% ND RM Mangga 5% ND RM Manggis 5% ND RM Buah jeruk, segar atau kering Orange : Segar kering Mandarin (termasuk tangerin dan satsuma); clementine, wilking dan buah jeruk hibrida semacamnya R R R (a) (a) (a) mandarin (termasuk tangerin dan satsuma): segar kering Lain-lain Buah anggur Lemon (Citrus lemon, Citrus limonum) dan limau (Citrus aurantifolia, Citrus latifolia) lemon (citrus lemon, citurs limonum Limes (Citrus aurantifolia, Citrus latifolia) Lain-lain 10% B nggur, segar atau kering Segar Kering

12 08.07 Melon (termasuk semangka) dan papaya (papayas), segar. -Melon (termasuk semangka) : Semangka 5% ND RM Lain-lain 5% ND RM Pepaya : Mardi backross solo (betik solo) 5% ND RM Lain-lain 5% ND RM pel, pir dan quince, segar prikot, ceri, persik (termasuk nektarin), plum dan sloe, segar prikot Ceri Persik, termasuk nektarin Plum dan sloe plum sloe 10% B Buah lainnya, segar Stroberi Rasberi, blackberry, mulberry, dan loganberry Kismis hitam, putih atau merah dan gooseberry Cranberry, bilberry dan buah lainnya dari genus Vaccinium Buah kiwi 15% B Durian 5% OR RM330.70, whichever is the higher R R R R R (a) (a) (a) (a) (a) Lain-lain : buah tropical rambutan 5% ND RM langsat 5% ND RM cempedak dan nangka 5% ND RM mata kucing (termasuk longan) 30% B cikus 5% ND RM belimbing 5% ND RM lengkeng Lain-lain 5% ND RM Buah dan buah bertempurung, tidak dimasak atau dikukus atau direbus, beku, mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya maupun tidak. R R R R R R (a) (a) (a) (a) (a) (a)

13 08.12 Buah dan buah bertempurung, diawetkan sementara (misalnya, dengan gas belerang dioksida, dalam air garam, dalam air belerang atau dalam larutan pengawet lainnya), tetapi tidak cocok untuk konsumsi langsung Buah, kering, selain yang disebut dalam pos sampai dengan 08.06; campuran dari buah bertempurung atau buah kering dari Bab ini prikot Prune pel Buah lainnya : Lengkeng Lain-lain Campuran dari buah bertempurung atau buah kering dari Bab ini : dengan bahan utama korma dengan bahan utama kacang brazil 7% B dengan bahan utama kacang mete 7% B dengan bahan utama pisang 20% B dengan bahan utama nanas 20% B dengan bahan utama mangga 20% B dengan bahan utama alpukat dengan bahan utama orange atau mandarin (termasuk tangarin dan satsuma) dengan bahan utama kacang dengan bahan utama buah lainnya 20% B Kulit buah jeruk atau melon (termasuk semangka), segar, beku, kering atau diawetkan sementara dalam air garam, air belerang atau dalam larutan pengawet lainnya. 10% B5 Chapter 9 kopi, the, mate dan rempah Kopi, digongseng atau dihilangkan kafeinnya maupun tidak; sekam dan kulit kopi; pengganti kopi mengandung kopidengan perbandingan berapapun. -Kopi, tidak digongseng : Tidak dihilangkan kafeinnya : 5% C Dihilangkan kafeinnya : -Kopi, digongseng : Tidak dihilangkan kafeinnya : Dihilangkan kafeinnya : Lain-lain Teh, diberi rasa maupun tidak Teh hijau (tidak difermentasi) dikemas langsung dalam kemasan tidak melebihi 3 kg :

14 Teh hijau lainnya (tidak difermentasi) : Teh hitam (difermentasi) dan teh difermentasi sebagian, dikemas langsung dalam kemasan tidak melebihi 3 kg : 11% B Teh hitam lainnya (difermentasi) dan teh lainnya yang difermentasi sebagian : 11% B Mate Lada dari genus Piper; kering atau dihancurkan atau buah yang digiling dari genus Capsicum atau dari genus Pimenta Panili Kayu manis dan bunga kayu manis Cengkeh (utuh, bunga dan tangkai) Biji pala, bunga pala dan kapulaga Biji adas manis, badian,adas pedas, ketumbar, jintan hitam atau jintan; buah juniper Jahe, saffron,turmeric (curcuma), thyme, daun salam, kari dan rempah-rempah lainnya. Chapter 10 cereal Gandum dan meslin Gandum hitam Barli Oat Jagung Beras. X Butiran sorghum Buckwheat, millet dan biji canary; Serealia lainnya. Chapter 11 Produk dari industri penggilingan; gandum; pati; inulin; gandum gluten Chapter 12 Bijih minyak dan buah-buahan berminyak; macam - macam butiran, bibit dan buahbuahan, tanaman untuk industi atau pengobatan; jerami atau rumput Chapter 13 Lak, getah alam, resin dan sayuran sap lainnya dan ekstrak nabati Chapter 14 Bahan anyam-anyaman dari sayur; produk sayuran yang tidak dirinci atau termasuk pos lainnya. Chapter 15 Minyak dan lemah hewan dan nabati dan produk perpecahannya; lemak yang disiapkan untuk dapat dimakan; wax nabati dan hewani Lemak babi (termasuk lard) dan lemak unggas, selain pos atau lard, lemak babi dan lemak unggas lainnya 10% B5

15 lemak tulang dan lemak yang diperoleh dari sisa buangan babi atau unggas Lemak dari binatang jenis lembu, biribiri atau kambing, selain pos Lard stearin, minyak lard, oleo stearin, minyak oleo dan minyak tallow, tidak diemulsi atau dicampur atau diolah dengan cara lain Lemak dan minyak serta fraksinya, dari ikan atau binatang laut menyusui,dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak dimodifikasi secara kimia Minyak hati ikan dan fraksinya : Fraksi padat tanpa campuran kimia Lain-lain 15% B Lemak dan minyak serta fraksinya, dari ikan, selain minyak hati ikan : Lemak dan minyak serta fraksinya, dari binatang laut menyusui : Wool grease dan zat lemak turunannya (termasuk lanolin) Lemak dan minyak binatang lainnya serta fraksinya, dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak dimodifikasi secara kimia Minyak kacang kedelai dan fraksinya, dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak dimodifikasi secara kimia Minyak kacang tanah dan fraksinya, dimurnikan maupun tidak,tetapi tidak dimodifikasi secara kimia Minyak zaitun dan fraksinya, dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak dimodifikasi secara kimia Minyak lain dan fraksinya, diperoleh semata-mata dari zaitun, dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak dimodifikasi secara kimia, termasuk campuran dari beberapa minyak atau fraksi nya dengan minyak atau fraksi dari pos Minyak kelapa sawit dan fraksinya, dimurnikan maupun tidak,tetapi tidak dimodifikasi secara kimia Minyak biji bunga matahari, safflower atau biji kapas dan fraksinya, dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak dimodifikasi secara kimia.

16 15.13 Minyak kelapa (kopra), kernel kelapa sawit atau babassu dan fraksinya, dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak dimodifikasi secara kimia Minyak lobak, colza atau moster dan fraksinya, dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak dimodifikasi secara kimia Lemak dan minyak nabati tertentu lainnya (termasuk minyak jojoba) dan fraksinya, dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak dimodifikasi secara kimia Lemak dan minyak hewani atau nabati dan fraksinya, sebagian atau seluruhnya dihidrogenasi, diinter-esterifikasi, direesterifikasi atau dielaidinisasi, dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak diolah lebih lanjut Minyak dan lemak hewani dan fraksinya : Re-esterifikasi: tulang atau dari sisa buangan lemak dan minyak hewani Lain-lain 10% B Lain-lain lemak dan minyak nabati dan fraksinya Margarin; campuran atau olahan yang dapat dimakan dari lemak atau minyak hewani atau nabati atau dari fraksi lemak atau minyak yang berbeda dalam bab ini, selain lemak atau minyak atau fraksinya yang dapat dimakan dalam pos Margarin, tidak termasuk margarin cair dalam kemasan kedap udara 10% B tidak dalam kemasan kedap udara 10% B Lain-lain : Ghee tiruan 10% B lard tiruan 10% B margarin cair 20% B Olahan pelepas cetakan 10% B5 campuran atau olahan dari lemak nabati atau minyak atau fraksinya campuran padat atau olahan 10% B5 campuran olahan cair atau olahan: dengan bahan utama minyak kacang tanah 10% B dengan bahan utama minyak linseed kasar dalam kemasan tidak melebihi 20 Kg 5% B Lain-lain

17 dengan bahan utama kernel kelapa sawit kasar Dimurnikan, dijernihkan dan dihilangkan baunya (RBD) dengan bahan utama kernelolein kelapa sawit: kasar Dimurnikan dijernihkan dan dihilangkan baunya (RBD) dengan bahan utama minyak castor dengan bahan utama minyak tung dengan bahan utama minyak wijen dengan bahan utama minyak almond dengan bahan utama jagung (minyak jagung) dengan bahan utama minyak kedelai dengan bahan utama minyak biji kapas dengan bahan utama minyak zaitun dengan bahan utama minyak bunga matahari dengan bahan utama minyak lobak, colza atau minyak mosters dengan bahan utama minyak illipenut dengan bahan utama minyak kelapa Lain-lain campuran atau olahan dari lemak atau minyak nabati atau fraksinya 15% B Lain-lain 10% B Lemak dan minyak hewani atau nabati serta fraksinya, dipanaskan,dioksidasi, didehidrasi, disulfurisasi, ditiup, dipolimerisasi dengan panas dalam hampa udara atau dalam gas inert, atau dimodifikasi secara kimia lainnya, tidak termasuk dalam pos 15.16; olahan atau campuran yang tidak dapat dimakan dari lemak atau minyak hewani atau nabati atau dari fraksi lemak atau minyak yang berbeda dalam Bab ini, tidak dirinci atau termasuk dalam pos lainnya. -Lemak dan minyak hewani atau nabati serta fraksinya, dipanaskan,dioksidasi, didehidrasi, disulfurisasi,ditiup, dipolimerisasi dengan panas dalam hampa udara atau dalam gas inert atau dimodifikasi secara kimia lainnya, tidak termasuk dalam pos : linoxyn Lain-lain

18 olahan atau campuran dari lemak atau minyak hewani atau nabati yang tidak dapat dimakan atau dari fraksi lemak atau minyak dalam bab ini, tidak dirinci atau termasuk dalam pos lainnya minyak kacang tanah 10% B Dari minyak linsed minyak kelapa sawit kasar dalam kemasan tidak melebihi 20 Kg Lain-lain minyak kernel kelapa sawit kasar Dimurnikan, dijernihkan dan dihilangkan baunya (RBD) minyak kernel kelapa sawit: kasar Dimurnikan, dijernihkan dan dihilangkan baunya (RBD) minyak castor minyak tung minyak wijen minyak almond minyak jagung minyak kedelai minyak biji kapas minyak zaitun minyak bunga matahari minyak lobak, colza atau moster Dari minyak illipenut minyak kelapa Lain-lain Gliserol, kasar; air gliserol dan larutan alkali gliserol Malam nabati (selain trigliserida), malam lebah, malam serangga lainnya dan spermaceti, dimurnikan atau diwarnai maupun tidak. 5% B Degra; residu yang diperoleh dari pengolahan zat berlemak atau malam hewani atau nabati. Chapter 16 olahan dari daging, ikan atau dari krustasea, moluska atau invertebrata lainnya Sosis dan produk semacamnya,dari daging, sisa daging atau darah; olahan makanan berasal dari produk ini dalam kemasan kedap udara 15% B Lain-lain 20% B Daging, sisa daging atau darah lainnya yang diolah atau diawetkan Olahan homogen : dalam kemasan kedap udara: makanan bayi dan pemula

19 daging babi 15% B Lain-lain Lain-lain Dari hati binatang dalam kemasan kedap udara: makanan bayi dan pemula Lain-lain Lain-lain unggas dari pos 01.05: Dari kalkun dalam kemasan kedap udara: makanan bayi dan pemula Lain-lain Lain-lain Dari ayam spesies Gallus domesticus : dalam kemasan kedap udara: makanan bayi dan pemula Lain-lain Lain-lain Lain-lain : dalam kemasan kedap udara: makanan bayi dan pemula Lain-lain Lain-lain -Dari babi : Paha dan potongannya : dalam kemasan kedap udara: makanan bayi dan pemula Lain-lain 15% B Lain-lain Bahu dan potongannya : dalam kemasan kedap udara: makanan bayi dan pemula Lain-lain 15% B Lain-lain Lain-lain, termasuk campuran : dalam kemasan kedap udara: makanan bayi dan pemula Lain-lain 15% B Lain-lain Dari binatang jenis lembu dalam kemasan kedap udara: makanan bayi dan pemula dalam kemasan kedap udara: lain-lain Lain-lain Lain-lain, termasuk olahan dari darah binatang : dalam kemasan kedap udara: makanan bayi dan pemula Lain-lain olahan dari darah 20% B Lain-lain

20 Ekstrak dan jus daging, ikan atau krustasea, moluska atau invertebrata air lainnya Ikan diolah atau diawetkan; kaviar dan pengganti kaviar yang diolah dari telur ikan. -Ikan, utuh atau dalam potongan, tetapi tidak dicincang : 20% B Salmon : 8% B Herring : 20% B Sarden, sardinella dan brisling atau sprat : sarden dalam kemasan kedap udara Lain-lain 8% B Dalam kemasan kedap udara Lain-lain 20% B Tuna, skipjack dan bonito (Sarda spp.) : tuna: dalam kemasan kedap udara Lain-lain 20% B dalam kemasan kedap udara 20% B Lain-lain 20% B Makerel : dalam kemasan kedap udara Lain-lain 8% B nchovy : dalam kemasan kedap udara Lain-lain 20% B Lain-lain : Kuda mackerels: dalam kemasan kedap udara 6% B Lain-lain dalam kemasan kedap udara Lain-lain 20% B Ikan diolah atau diawetkan lainnya : dalam kemasan kedap udara Sirip ikan hiu 6% B pasta ikan dan olahan semacam itu 6% B ikan, direbus atau dikukus 20% B Lain-lain 8% B Kaviar dan pengganti kaviar : 8% B Krustasea, moluska dan invertebrata air lainnya, diolah atau diawetkan Kepiting : dalam kemasan kedap udara 6% B Lain-lain Udang kecil dan udang biasa : dalam kemasan kedap udara 8% B Lain-lain

21 Lobster dalam kemasan kedap udara 6% B Lain-lain Krustasea lainnya : dalam kemasan kedap udara 6% B Lain-lain Lain-lain : Kepiting: dalam kemasan kedap udara 6% B Lain-lain ikan cumi-cumi dalam kemasan kedap udara 8% B Lain-lain moluska lainnya: dalam kemasan kedap udara 6% B Lain-lain invertebrata air lainnya: dalam kemasan kedap udara Lain-lain Chapter 17 gula dan kembang gula Gula tebu atau gula bit dan sukrosa murni kimiawi, dalam bentuk padat Gula lainnya, termasuk laktosa, maltosa, glukosa dan fruktosa murni kimiawi, dalam bentuk padat; sirop gula tidak mengandung tambahan bahan perasa atau pewarna; madu tiruan, dicampur dengan madu alam maupun tidak; karamel. -Laktosa dan sirop laktosa : Mengandung laktosa 99 % atau lebih menurut beratnya, dinyatakan sebagai laktosa anhidrat, dihitung berdasarkan bahan kering laktosa sirop laktosa Lain-lain : laktosa sirop laktosa Gula maple dan sirop maple gula maple sirop maple Glukosa dan sirop glukosa, tidak mengandung fruktosa atau menurut beratnya : glukosa sirop glukosa 15% B Glukosa dan sirop glukosa, dalam keadaan kering mengandung fruktosa sekurangkurangnya 20% tetapi kurang dari 50% menurut beratnya, tidak termasuk gula invert glukosa sirop glukosa

22 Fruktosa murni kimiawi Fruktosa dan sirop fruktosa lainnya, dalam keadaan kering mengandung fruktosa lebih dari 50 % menurut beratnya, tidak termasuk gula invert : Fruktosa Sirop fruktosa 15% B Lain-lain, termasuk gula invert dan gula lainnya serta campuran sirop gula dalam keadaan kering mengandung fruktosa 50 % menurut beratnya : gula lainnya: kimia murni maltose Lain-lain Sirop golden, madu buatan dan campuran dan tetes Lain-lain Tetes hasil dari ekstraksi atau pemurnian gula Kembang gula (termasuk coklat putih), tidak mengandung kakao Permen karet, dilapisi gula maupun tidak 15% B Lain-lain 15% B7 Chapter 18 kokoa dan olahan kokoa Biji kakao, utuh atau pecah, mentah atau digongseng Kulit, sekam, selaput dan sisa kakao lainnya Pasta kakao,dihilangkan lemaknya maupun tidak Tidak dihilangkan lemaknya 25% B Dihilangkan lemaknya sebagian atau seluruhnya 19% B Mentega, lemak dan minyak kakao. 10% B Bubuk kakao, tidak mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya. 10% B Coklat dan olahan makanan lainnya mengandung kakao Bubuk kakao, mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya 19% B Olahan lainnya dalam bentuk balok, lempeng atau batang dengan berat lebih dari 2 kg atau dalam bentuk cair,pasta, bubuk, butiran atau bentuk curah lainnya dalam kemasan atau bungkusan langsung,dengan isi melebihi 2 kg : 15% B7 Lain-lain, dalam bentuk blok, lempengan atau batangan: Diisi : coklat 15% B Lain-lain 15% B Tidak diisi : coklat 15% B7

23 Lain-lain 15% B Lain-lain 15% B7 Chapter 19 olahan dari cereal, tepung, pati atau susu; produk pastrycooks Ekstrak malt; olahan makanan dari tepung, menir, tepung kasar, pati atau ekstrak malt, tidak mengandung kakao atau mengandung kakao kurang dari 40 % menurut beratnya yang dihitung atas dasar kakao yang dihilangkan seluruh lemaknya, tidak dirinci atau termasuk pos lainnya; olahan makanan dari pos sampai dengan 04.04, tidak mengandung kakao atau mengandung kakao kurang dari 5 % menurut beratnya yang dihitung atas dasar kakao yang dihilangkan seluruh lemaknya, tidak dirinci atau termasuk pos lainnya Olahan untuk bayi, disiapkan untuk penjualan eceran : tepung, tepung kasar, pati atau ekstrak malt, mengandung atau tidak mengandung bubuk kokoa dengan perbandingan berat kurang dari 40% dihitung dari total lemak dasar yang dihilangkan barang dari pos sampai 04.04, tidak termasuk bubuk kokoa: olahan susu dalam bentuk bubuk untuk makanan bayi Lain-lain barang dari pos sampai 04.04,mengandung bubuk kokoa dengan berat kurang dari 5% dihitung dari total lemak dasar yang dihilangkan Campuran dan adonan untuk pembuatan roti dari pos : Dari tepung, menir, tepung kasar, pati atau ekstrak malt, mengandung atau tidak mengandung bubuk kakao dengan perbandingan berat kurang dari 40% dihitung dari total lemak dasar yang dihilangkan barang dari pos sampai 04.04, tidak termasuk bubuk kokoa barang dari pos sampai 04.04,mengandung bubuk kokoa dengan berat kurang dari 5% dihitung dari total lemak dasar yang dihilangkan Lain-lain : ekstrak malt berisi susu kental, manis kental, tidak manis

24 dalam bentuk bubuk olahan untuk makanan bayi, dipersiapkan untuk penjualan eceran dari tepung, menir, tepung kasar atau ekstrak malt, tidak mengandung bubuk kokoa 6% B dari tepung, menir, pati atau ekstrak malt, mengandung bubuk kokoa dengan perbandingan berat kurang dari 40% dihitung dari total lemak dasar yang dihilangkan 6% B barang dari pos sampai 04.04, tidak mengandung bubuk kokoa barang dari pos sampai 04.04, mengandung bubuk kokoa dengan perbandingan berat kurang dari 5% dihitung dari total lemak dasar yang dihilangkan 7% B Pasta, dimasak atau diisi maupun tidak (dengan daging atau bahan lainnya) atau diolah secara lain, seperti spageti, makaroni, mi, lasagne, gnocchi, ravioli,cannelloni; couscous, diolah maupun tidak -Pasta mentah, tidak diisi atau diolah secara lain : Mengandung telur Mi instan Lain-lain Lain-lain : Mi instan Lain-lain 6% B Pasta diisi, dimasak atau diolah secara lain maupun tidak : Diisi dengan daging atau sisa daging diisi dengan ikan 8% B diisi dengan krustasea atau moluska 8% B Lain-lain 6% B Pasta lainnya : Mi instan 8% B5 bihun beras instan (dikemas dengan bumbu) 8% B Lain-lain sohun 6% B Lain-lain 8% B Couscous dimasak 8% B Lain-lain 8% B Tapioka dan penggantinya diolah dari pati, dalam bentuk serpih, butir, pearls, hasil ayakan atau bentuk semacam itu.

25 19.04 Makanan olahan diperoleh dengan cara menggembungkan atau menggongseng serealia atau produk serealia (misalnya, keripik jagung); serealia (selain jagung), dalam bentuk butir atau serpih atau butir yang dikerjakan secara lain (kecuali tepung, menir dan tepung kasar), belum dimasak atau diolah secara lain, tidak dirinci atau termasuk pos lainnya Makanan olahan diperoleh dengan menggembungkan atau menggongseng serealia atau produk serealia dari gandum mengandung kurang dari 6% dari berat kokoa dihitung dari total lemak dasar dihilangkan atau yang dilapisi dengan coklat Lain-lain mengandung kurang dari 6% dari berat kokoa dihitung dari total lemak dasar dihilangkan atau yang dilapisi dengan coklat Lain-lain Makanan olahan yang diperoleh dari keripik serealia tidak digongseng atau campuran keripik serealia tidak digongseng dengan keripik serelia yang digongseng atau serealia yang digembungkan mengandung kurang dari 6% dari berat kokoa 7% B5 dihitung dari total lemak dasar dihilangkan atau yang dilapisi dengan coklat Lain-lain 7% B Gandum bulgur mengandung kurang dari 6% dari berat kokoa 7% B5 dihitung dari total lemak dasar dihilangkan atau yang dilapisi dengan coklat Lain-lain 7% B Lain-lain : mengandung kurang dari 6% dari berat kokoa 7% B5 dihitung dari total lemak dasar dihilangkan atau yang dilapisi dengan coklat Lain-lain 7% B Roti, kue kering, kue, biskuit dan produk roti lainnya, mengandung kakao maupun tidak; wafer komuni, selongsong kosong dari jenis yang cocok untuk keperluan farmasi, sealing wafers,rice paper dan produk yang semacam itu Roti kering Roti jahe dan sejenisnya 6% B5 -Biskuit manis; wafel dan wafer :

26 Biskuit manis : 6% B wafel dan wafer 6% B Rusk, roti panggang dan produk panggang semacam itu tidak mengandung tambahan gula, madu, telur, lemak, keju atau buah Lain-lain 6% B Lain-lain : Biskuit gigit tidak manis 6% B wafer komuni, selongsong kosong dari jenis yang cocok untuk keperluan farmasi, selaing wafer, rice paper dan produk yang semacam itu Roti lainnya, kapal 'biskuit dan kue wares biasa lainnya, tidak mengandung tambahan gula, madu, telur, lemak, buah cheeseor Lain-lain 6% B5 Chapter 20 olahan dari sayuran, buah, kacang atau bagian dari tanaman lainnya Sayuran, buah, kacang dan bagian tanaman lainnya yang dapat dimakan, diolah atau diawetkan dengan cuka atau asam asetat Ketimun dan ketimun acar 6% B Lain-lain : sayuran, buah atau kacang jagung manis 8% B bawang bombay 6% B Lain-lain 6% B produk yang berasal manioc, kentang manis dan semcam akar dan bonggol dengan kandungan pati tinggi, kentang atau tepung sayuran polong kering 7% B Lain-lain 8% B Tomat diolah atau diawetkan selain dengan cuka atau asam asetat Tomat, utuh atau potongan : Dimasak selain dengan dikukus atau direbus dalam kemasan kedap udara 8% B Lain-lain Lain-lain : dimasak selain dengan dikukus atau direbus makanan bayi dan pemula dalam kemasan kedap udara: bubur tomat, pasta tomat atau tomat berkonsentrat Lain-lain 8% B5

27 bubur tomat, pasta tomat atau tomat berkonsentrat Lain-lain Jamur dan cendawan tanah, diolah atau diawetkan selain dengan cuka atau asam asetat Jamur dari genus garicus Dimasak selain dengan dikukus atau direbus makanan bayi dan pemula dalam kemasan kedap udara 6% B Lain-lain Cendawan tanah Dimasak selain dengan dikukus atau direbus makanan bayi dan pemula dalam kemasan kedap udara 20% B Lain-lain Lain-lain : Dimasak selain dengan dikukus atau direbus makanan bayi dan pemula dalam kemasan kedap udara 6% B Lain-lain Sayuran lainnya yang diolah atau diawetkan selain dengan cuka atau asam asetat, beku, selain produk dari pos Kentang : Dimasak selain dengan dikukus atau direbus makanan bayi dan pemula produk yang berasal dari tepung kentang 7% B dalam kemasan kedap udara 8% B Lain-lain sayuran lain dan campuran dari sayuran Dimasak selain dengan dikukus atau direbus makanan bayi dan pemula Jagung manis, dalam bentuk tongkol atau butir 8% B olahan dari sayuran polongan atau manioc, 20% B7 kentang manis atau semacam akar dan bonggol dengan kandungan pati tinggi tepung dalam kemasan kedap udara 8% B Lain-lain Sayuran lainnya yang diolah atau diawetkan selain dengan cuka atau asam asetat, tidak beku, selain produk daripos Sayuran homogen

28 makanan bayi dan pemula dalam kemasan kedap udara 8% B Lain-lain Kentang : makanan bayi dan pemula dalam kemasan kedap udara 8% B Lain-lain Kacang kapri (Pisum sativum) makanan bayi dan pemula dalam kemasan kedap udara 20% B Lain-lain -kacang (Vigna spp., Phaseolus spp.) Kacang, dikuliti: makanan bayi dan pemula dalam kemasan kedap udara 8% B Lain-lain Lain-lain : makanan bayi dan pemula dalam kemasan kedap udara 8% B Lain-lain sparagus makanan bayi dan pemula dalam kemasan kedap udara 8% B Lain-lain Buah zaitun : makanan bayi dan pemula dalam kemasan kedap udara 6% B Lain-lain Jagung manis (Zea mays var. saccharata) dalam kemasan kedap udara 8% B Lain-lain 8% B sayuran lain dan campuran dari sayuran: makanan bayi dan pemula dalam kemasan kedap udara 8% B Lain-lain Sayuran, buah, kacang, kulit buah dan bagian lain dari tanaman, diawetkan dengan gula (kering, berkilau ).atau kristal) Selai, jeli buah, marmelade, pure dan pasta dari buah atau kacang, diperoleh dari pemasakan, mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya maupun tidak.

29 20.08 Buah, kacang dan bagian tanaman lainnya yang dapat dimakan, diolah atau diawetkan secara lain, mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya atau alkohol maupun tidak, tidak dirinci atau termasuk pos lainnya. -Kacang, kacang tanah dan kacang lainnya, dicampur maupun tidak : Kacang tanah : Lain-lain, termasuk campuran : Dimasak selain dengan dikukus atau direbus, beku 20% B digongseng 6% B Lain-lain 6% B Nanas Dimasak selain dengan dikukus atau direbus, beku 10% B dalam kemasan kedap udara 10% B Lain-lain 10% B Buah jeruk : Dimasak selain dengan dikukus atau direbus, beku mengandung tambahan gula atau pemanis buatan atau alkohol: 10% B dalam kemasan kedap udara 6% B Lain-lain dalam kemasan kedap udara 8% B Lain-lain Pir : Dimasak selain dengan dikukus atau direbus, beku mengandung tambahan gula atau pemanis buatan atau alkohol: 10% B dalam kemasan kedap udara 6% B Lain-lain dalam kemasan kedap udara 8% B Lain-lain prikot : Dimasak selain dengan dikukus atau direbus, beku mengandung tambahan gula atau pemanis buatan atau alkohol: 10% B dalam kemasan kedap udara 6% B Lain-lain dalam kemasan kedap udara 6% B Lain-lain Ceri :

30 dimasak selain dikukus atau direbus, beku 10% B5 mengandung tambahan gula atau pemanis buatan atau alkohol: dalam kemasan kedap udara 6% B Lain-lain dalam kemasan kedap udara 8% B Lain-lain Persik, termasuk nektarin : dimasak selain dikukus atau direbus, beku 10% B5 mengandung tambahan gula atau pemanis buatan atau alkohol: dalam kemasan kedap udara 6% B Lain-lain dalam kemasan kedap udara 8% B Lain-lain Stroberi : dimasak selain dikukus atau direbus, beku 10% B5 mengandung tambahan gula atau pemanis buatan atau alkohol: dalam kemasan kedap udara 6% B Lain-lain dalam kemasan kedap udara 8% B Lain-lain -lainnya, termasuk campuran selain dari subheading : Palm hearts 8% B Campuran : Dimasak selain dengan dikukus atau direbus, beku dari tangkai, akar dan bagian lain dari tanaman yang dapat dimakan 10% B5 8% B5 mengandung tambahan gula atau pemanis buatan atau alkohol: dalam kemasan kedap udara 10% B Lain-lain dalam kemasan kedap udara 20% B Lain-lain Lain-lain : Dimasak selain dengan dikukus atau direbus, beku tangkai, akar dan bagian lain dari tanaman yang dapat dimakan mengandung tambahan gula atau pemanis buatan atau alkohol: 10% B5 20% B dalam kemasan kedap udara 20% B7

31 Lain-lain dalam kemasan kedap udara 20% B Lain-lain Jus buah (termasuk grape must) dan jus sayuran, tidak difermentasi dan tidak mengandung tambahan alkohol, mengandung tambahan gula atau pemanis lainnya maupun tidak Beku -Jus orange : makanan bayi dan pemula siap untuk dikonsumsi langsung 6% B Lain-lain Tidak beku, dengan nilai Brix tidak melebihi makanan bayi dan pemula siap untuk dikonsumsi langsung 6% B Lain-lain Lain-lain : makanan bayi dan pemula siap untuk dikonsumsi langsung 6% B Lain-lain jus anggur Dengan nilai Brix tidak melebihi makanan bayi dan pemula siap untuk dikonsumsi langsung 6% B Lain-lain Lain-lain : makanan bayi dan pemula siap untuk dikonsumsi langsung 6% B Lain-lain '-Jus dari satu jenis buah jeruk: Dengan nilai Brix tidak melebihi makanan bayi dan pemula siap untuk dikonsumsi langsung 6% B Lain-lain Lain-lain : makanan bayi dan pemula siap untuk dikonsumsi langsung 6% B Lain-lain -jus nanas Dengan nilai Brix tidak melebihi 20 30% B Lain-lain 30% B Jus tomat 6% B5

32 -Jus anggur (termasuk grape must) : Dengan nilai Brix tidak melebihi makanan bayi dan pemula siap untuk dikonsumsi langsung 8% B Lain-lain Lain-lain : makanan bayi dan pemula siap untuk dikonsumsi langsung 8% B Lain-lain -jus apel Dengan nilai Brix tidak melebihi makanan bayi dan pemula siap untuk dikonsumsi langsung 8% B Lain-lain Lain-lain : makanan bayi dan pemula siap untuk dikonsumsi langsung 8% B Lain-lain Jus dari satu jenis buah atau sayuran lain nya : makanan bayi dan pemula siap untuk dikonsumsi langsung: jus jambu biji 6% B Lain-lain 6% B Lain-lain 6% B Campuran jus makanan bayi dan pemula siap untuk dikonsumsi langsung 10% B Lain-lain Chapter 21 Rupa-rupa olahan yang dapat dimakan Ekstrak, esens dan konsentrat, dari kopi, teh atau mate dan olahan dengan dasar produk ini atau dengan dasar kopi, teh atau mate; chicory digongseng dan pengganti kopi yang digongseng lainnya, dan ekstrak, esens dan konsentratnya. -Ekstrak, esens dan konsentrat kopi, serta olahan dengan dasar ekstrak, esens atau konsentrat kopi atau olahan dengan dasar kopi : Ekstrak, esens dan konsentrat : Olahan dengan dasar ekstrak, esens atau konsentrat atau olahan dengan dasar kopi

642, No MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, SUSWONO

642, No MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, SUSWONO 642, No.2013 10 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 47/Permentan/OT.140/4/2013 TANGGAL : 19 April 2013 No Kode Tentang 1 Format -1. Rekomendasi Impor Produk Hortikultura Segar Untuk Konsumsi

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86/Permentan/OT.140/8/2013. Ditanda Tangani oleh. No Kode Tentang

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86/Permentan/OT.140/8/2013. Ditanda Tangani oleh. No Kode Tentang 10 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA No Kode Tentang 1 Format -1. Rekomendasi Impor Produk Hortikultura

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 274/MPP/Kep/6/99

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 274/MPP/Kep/6/99 KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 274/MPP/Kep/6/99 TENTANG LARANGAN DAN PENGAWASAN IMPOR, DISTRIBUSI DAN PRODUKSI BARANG YANG TERCEMAR DIOXIN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 86/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 86/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 86/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka importasi

Lebih terperinci

Ditanda tangani oleh Direktur Jenderal a.n Menteri Pertanian. No Kode Tentang

Ditanda tangani oleh Direktur Jenderal a.n Menteri Pertanian. No Kode Tentang 13 2012, No.148 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANGREKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2012 TANGGAL : 31 Januari 2012 No Kode Tentang 1 Format-1 Pemberian Rekomendasi

Lebih terperinci

Ditulis oleh Administrator Selasa, 24 November :38 - Terakhir Diubah Senin, 07 Februari :05

Ditulis oleh Administrator Selasa, 24 November :38 - Terakhir Diubah Senin, 07 Februari :05 Setiap tipe darah akan mengidentifikasikan unsur-unsur asing yang masuk ke dalam tubuh dan menandainya sebagai teman atau musuh. Begitu juga dengan makanan yang diidentifikasi melalui lektin (protein yang

Lebih terperinci

2012, No

2012, No 2012, No.947 14 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 60/Permentan/OT.140/9/2012 TANGGAL : 24 September 2012 No Kode Tentang 1 Format 1 Pemberian Rekomendasi Impor Produk Hortikultura

Lebih terperinci

--Tidak dipotong menjadi bagian-bagian, segar atau dingin : Dari bebek Dari angsa atau ayam guinea

--Tidak dipotong menjadi bagian-bagian, segar atau dingin : Dari bebek Dari angsa atau ayam guinea (e) Lao PDR: NO. KODE HS URAIAN BARANG 1 0103.92.00 --Berat 50 kg atau lebih 2 0105.99 --Lain-lain : 0105.99.20 ---Bebek lainnya 0105.99.40 ---Angsa, kalkun dan ayam guinea lainnya 3 0106.20.00 -Binatang

Lebih terperinci

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA MENTER! KEUANGAN REPUBLK NDONESA SALN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLK NDONESA NOMOR 226/PMK.04/2015 TENT ANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 155/PMK.04/2008 TENTANG PEMBERTAHUAN PABEAN

Lebih terperinci

PUBLIC HEARING PERUBAHAN PERMENTAN NO. 16 TAHUN 2017 TENTANG RIPH DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA KEMENTERIAN PERTANIAN 2017

PUBLIC HEARING PERUBAHAN PERMENTAN NO. 16 TAHUN 2017 TENTANG RIPH DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA KEMENTERIAN PERTANIAN 2017 PUBLIC HEARING PERUBAHAN PERMENTAN NO. 16 TAHUN 2017 TENTANG RIPH DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA KEMENTERIAN PERTANIAN 2017 LATAR BELAKANG o Paket Kebijakan Ekonomi XV tanggal 15 Juni 2017 untuk penyederhanaan

Lebih terperinci

Makanan yang berbahaya untuk golongan darah O adalah sebagai berikut

Makanan yang berbahaya untuk golongan darah O adalah sebagai berikut Makanan yang berbahaya untuk golongan darah O adalah sebagai berikut Makanan dari jenis daging dan ikan seperti : Daging asap : Pemberian berbagai zat aditif dalam pembuatan daging asap yang membahayakan

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1517, 2015 KEMENDAG. Produk Hortikultura. Impor. Ketentuan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71/M-DAG/PER/9/2015 TENTANG KETENTUAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc. JUNI 2013 KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 kembali menerbitkan. Indikator

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc. SEPTEMBER 2013 KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 kembali menerbitkan Buletin

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc. OKTOBER 2013 KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 kembali menerbitkan Buletin

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc. JULI 2013 KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 kembali menerbitkan Buletin Bulanan.

Lebih terperinci

Ukuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram

Ukuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram Dibawah ini merupakan data nilai satuan ukuran rumah tangga (URT) yang dipakai untuk menentukan besaran bahan makanan yang biasa digunakan sehari- hari dalam rumah tangga. (Sumber: Puslitbang Gizi Depkes

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 466/MPP/Kep/8/2004 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 466/MPP/Kep/8/2004 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 466/MPP/Kep/8/2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR 757/MPP/Kep/12/2003 TENTANG LARANGAN

Lebih terperinci

2017, No Nomor 728) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 43/M-DAG/PER/6/2017 (Berita Negara Republik Indon

2017, No Nomor 728) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 43/M-DAG/PER/6/2017 (Berita Negara Republik Indon BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1895, 2017 KEMENDAG. Produk Hortikultura. Impor. Perubahan Kedua. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

Kuisioner Penelitian. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1

Kuisioner Penelitian. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1 Kuisioner Penelitian Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1 A. Petunjuk Pengisian Kuisioner 1. Adik dimohon bantuannya untuk mengisi identitas diri pada bagian

Lebih terperinci

Master Menu Rumah Sakit (siklus 10 hari) Hari ke-1 Porsi. Nasi merah Sop kacang merah. Sate jamur Empal genthong. Capcay basah Sate pusut tempe

Master Menu Rumah Sakit (siklus 10 hari) Hari ke-1 Porsi. Nasi merah Sop kacang merah. Sate jamur Empal genthong. Capcay basah Sate pusut tempe Makan Pagi Nasi tim Cah brokoli+ goreng Ayam bacem Pepaya Air Putih Master Menu Rumah Sakit (siklus 0 hari) Hari ke- Porsi Porsi Porsi Makan Siang Makan Malam URT gram URT gram URT gram Nasi merah Sop

Lebih terperinci

Bagian 2 Daftar Rincian Philipina. Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Nomor Tarif Barang

Bagian 2 Daftar Rincian Philipina. Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Nomor Tarif Barang Bagian 2 Daftar Rincian Philipina Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 01.01 Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. 0101.10 - Bibit 0101.10 10 - - - Kuda 0101.10 20 - - - Keledai, bagal dan hinnie

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengolahan dan Analisis Data Hasil Penelitian B. Pembahasan Hasil Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengolahan dan Analisis Data Hasil Penelitian B. Pembahasan Hasil Penelitian... DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang

Lebih terperinci

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBEBASAN TATA NIAGA IMPOR ATAS PEMASUKAN BARANG DALAM RANGKA PEMBANGUNAN/PENGEMBANGAN PROPINSI RIAU : 113/MPP/Kep/4/1997

Lebih terperinci

Bagian 2 Jadwal Komitmen Kerajaan Kamboja

Bagian 2 Jadwal Komitmen Kerajaan Kamboja Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Nomor Tarif Barang Bab 1 Binatang Hidup 01,01 Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. Uraian Barang Tarif Dasar Kategori Keterangan 0101,10 -Bibit A 0101,90 -Lain-lain:

Lebih terperinci

01.3 Susu kental dan analognya (plain) CPPB Krim yang digumpalkan (plain) CPPB Krim analog CPPB

01.3 Susu kental dan analognya (plain) CPPB Krim yang digumpalkan (plain) CPPB Krim analog CPPB 2013, 556 8 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN GAS UNTUK KEMASAN 1. Karbon dioksida

Lebih terperinci

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si Pelatihan dan Pendidikan Baby Sitter Rabu 4 November 2009 Pengertian Gizi Kata gizi berasal dari bahasa Arab Ghidza yang berarti makanan Ilmu gizi adalah ilmu

Lebih terperinci

DBMP DBMP Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya. Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya

DBMP DBMP Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya. Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya DBMP DBMP Pengertian : DBMP adalah daftar yang berisi 7 golongan bahan makanan. pada tiap golongan, dalam jumlah (dapat berbeda setiap makanan) yang dinyatakan bernilai energi dan zat gizi yang sama. Oleh

Lebih terperinci

Section 2. Schedule of the Kingdom of Thailand - Indonesia

Section 2. Schedule of the Kingdom of Thailand - Indonesia Section 2 Schedule of the Kingdom of Thailand - Indonesia Column 1 Column 3 Column 4 Column 6 Column 7 Tariff item Uraian Barang Base Rate Category Note number Chapter 1 Binatang Hidup 01,01 Kuda, keledai,

Lebih terperinci

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

Lebih terperinci

NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja)

NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja) NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja) dr. Maria Ulfa, MMR Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 60/PERMENTAN/OT.140/9/2012 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 60/PERMENTAN/OT.140/9/2012 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 60/PERMENTAN/OT.140/9/2012 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

ANEKA RUJAK DAN ASINAN NAN SEGAR

ANEKA RUJAK DAN ASINAN NAN SEGAR ANEKA RUJAK DAN ASINAN NAN SEGAR Rujak dan asinan sangat cocok disajikan saat cuaca panas seperti sekarang ini. Jenisnya pun dapat Anda pilih sesuai selera. Dari rujak buah, asinan betawi, sampai asinan

Lebih terperinci

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 10/Oktober 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 10/Oktober 2014 OKTOBER 2014 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 10/Oktober 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc

Lebih terperinci

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 3/Maret 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 3/Maret 2014 MARET 2014 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 3/Maret 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc Redaktur

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 25/MPP/Kep/1/1998 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 25/MPP/Kep/1/1998 TENTANG Page 1 of 5 KEPUTUSAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 25/MPP/Kep/1/1998 TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN DAN PERDAGANGAN NOMOR 230/MPP/Kep/7/97 TENTANG BARANG YANG DIATUR TATA NIAGA IMPORNYA SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 757/MPP/Kep/12/2003 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 757/MPP/Kep/12/2003 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 757/MPP/Kep/12/2003 TENTANG LARANGAN SEMENTARA IMPOR HEWAN RUMINANSIA DAN PRODUK TURUNANNYA YANG BERASAL DARI AMERIKA SERIKAT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ir. M. Tassim Billah, M.Sc.

KATA PENGANTAR. Ir. M. Tassim Billah, M.Sc. KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) menerbitkan Buku Saku Statistik Makro Triwulanan. Buku Saku Volume V No. 4 Tahun

Lebih terperinci

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014 AGUSTSU 2014 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc Redaktur

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/M-DAG/PER/5/2017 TENTANG KETENTUAN IMPOR PRODUK HORTIKULTURA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/M-DAG/PER/5/2017 TENTANG KETENTUAN IMPOR PRODUK HORTIKULTURA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/M-DAG/PER/5/2017 TENTANG KETENTUAN IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN

Lebih terperinci

bumbu adalah suatu bahan mempertinggi aroma makanan tanpa mengubah aroma bahan alami

bumbu adalah suatu bahan mempertinggi aroma makanan tanpa mengubah aroma bahan alami bumbu & rempah bumbu adalah suatu bahan mempertinggi aroma makanan tanpa mengubah aroma bahan alami rempah Adalah bagian tanaman yang ditambahkan pada makanan untuk menambah atau membangkitkan selera

Lebih terperinci

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume IX, Nomor 3/Maret 2015

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume IX, Nomor 3/Maret 2015 MARET 2015 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume IX, Nomor 3/Maret 2015 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc Redaktur

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Jadwal Komitmen Tarif Kamboja 01.01 Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. 1 0101.10.00 -Bibit 0 NT-1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0101.90 -Lain-lain: 0101.90.30 - - Kuda 0101.90.90 --Lain-lain

Lebih terperinci

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 9/September 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 9/September 2014 SEPTEMBER 2014 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 9/September 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc

Lebih terperinci

TUMIS DAGING sayuran. Kembang Tahu CAH SAYURAN

TUMIS DAGING sayuran. Kembang Tahu CAH SAYURAN TUMIS DAGING sayuran Bahan: 250 gr daging sapi has dalam, iris melintang tipis 4 buah sosis sapi, iris 1 cm 200 gr bak coy, lepaskan dari bonggolnya 100 gr wortel, kupas, iris tipis 100 gr kapri, siangi

Lebih terperinci

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA,

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA, -1- RANCANGAN OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... PERUBAHAN ATAS OBAT DAN MAKANAN PENGAWASAN KEMASAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Jadwal Komitmen Tarif Indonesia

LAMPIRAN 1 Jadwal Komitmen Tarif Indonesia LAMPIRAN 1 Jadwal Komitmen Tarif Indonesia NO 01.01 Kuda, keledai, bagal dan hinnie, hidup. 1 0101.10.00.00 -Bibit 2 0101.90.00 -Lain-lain : 0101.90.30.00 --Kuda 0101.90.90.00 --Lain-lain 01.02 Binatang

Lebih terperinci

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 5/Mei 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 5/Mei 2014 MEI 2014 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 5/Mei 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc Redaktur

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 1996

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 1996 PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR TAHUN 199 TENTANG PERUBAHAN KEDUA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG NOMOR TAHUN 1991 TENTANG RETRIBUSI PANGKALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 6/Juni 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 6/Juni 2014 JUNI 2014 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 6/Juni 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc Redaktur

Lebih terperinci

PERENCANAAN DIET UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS

PERENCANAAN DIET UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS PERENCANAAN DIET UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS Oleh: Fitri Rahmawati, MP JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Diabetes Mellitus adalah penyakit

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN

Lebih terperinci

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 4/April 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 4/April 2014 APRIL 2014 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 4/April 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc Redaktur

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS REVISI 2017

PETUNJUK TEKNIS REVISI 2017 PETUNJUK TEKNIS REVISI 2017 Cakupan Kode HS (Harmonized System) Penyusun Data Ekspor Impor Komoditas Pertanian Berdasarkan Klasifikasi BTKI (Buku Tarif Kepabeanan Indonesia) 2017 Pusat Data dan Sistem

Lebih terperinci

Daftar Harga Produk Sayuran

Daftar Harga Produk Sayuran Daftar Harga Produk Sayuran Blok D6 No. Griya Harapan Permai Bekasi 73 Telp: x @berandaorganik a @berandaorganik Pengkinian: 205-0-02 ID Produk SAY-0 Bayam Hijau 200 Rp 7.000 SAY-02 Bayam Merah 200 Rp

Lebih terperinci

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 12/Desember 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 12/Desember 2014 DESEMBER 2014 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 12/Desember 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc

Lebih terperinci

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar. pengertian Bahan Pangan Hewani dan Nabati dan pengolahannya Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan (hewani).

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden:

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden: LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden: KUESIONER PENELITIAN POLA KONSUMSI PANGAN MASYARAKAT PAPUA (Studi kasus di Kampung Tablanusu, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua).

Lebih terperinci

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VII, Nomor 12/Desember 2013

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VII, Nomor 12/Desember 2013 DESEMBER 2013 Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VII, Nomor 12/Desember 2013 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc

Lebih terperinci

Daftar Harga Produk Utama

Daftar Harga Produk Utama Daftar Harga Produk Utama Blok D6 No. Griya Harapan Permai Bekasi 73 < +62 82 8308 797 x @berandaorganik a @berandaorganik @ berandaorganik@gmail.com www.berandaorganik.weebly.com Pengkinian: 205--9 ID

Lebih terperinci

Calzone. Selera Mancanegara. HeHeader

Calzone. Selera Mancanegara. HeHeader Calzone Bahan : Dasar : 500 gram tepung terigu, ayak 1 sdt ragi instant 2 sdm gula pasir 1/2 sdt garam 200 ml air 50 ml minya selada Isi : 1 sdm margarin 3 sdm bawang bombay, cincang 5 siung bawang putih,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 600/PMK

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 600/PMK PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 600/PMK.010/2004 TENTANG PERUBAHAN KLASIFIKASI DAN PENETAPAN KEMBALI TARIF BEA MASUK PRODUK-PRODUK PERTANIAN, PERIKANAN, PERTAMBANGAN, FARMASI, KERAMIK

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : 001/RS-ULP/LSPBM-BBRVBD/04/2016

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : 001/RS-ULP/LSPBM-BBRVBD/04/2016 KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA BALAI BESAR REHABILITASI VOKASIONAL BINA DAKSA (BBRVBD) UNIT LAYANAN PENGADAAN Jl. SKB No. 5 Karadenan Cibinong Bogor, 16913 Telp. (0251) 8654702 8654705 Fax. 8654701

Lebih terperinci

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g. SOSIS IKAN Sosis adalah salah satu produk olahan dari bahan hewani. Secara umum sosis diartikan sebagai makanan yang dibuat dari daging yang telah dicincang, dihaluskan, dan diberi bumbubumbu, dimasukkan

Lebih terperinci

PENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes

PENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes PENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id DKBM: 2 Daftar Komposisi Bahan Makanan dimulai tahun 1964 dengan beberapa penerbit. Digabung tahun 2005

Lebih terperinci

BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP PENGERAS. Fungsi lain : Pengatur keasaman, pengemulsi, pengental, penstabil

BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP PENGERAS. Fungsi lain : Pengatur keasaman, pengemulsi, pengental, penstabil 2013, 548 8 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN PENGERAS BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN

Lebih terperinci

MENU MAKAN PAGI. Talas dan ubi yang sudah digiling halus. Di aduk kemudian ditambahkan santan dan garam

MENU MAKAN PAGI. Talas dan ubi yang sudah digiling halus. Di aduk kemudian ditambahkan santan dan garam MENU MAKAN PAGI KETUPAT JALA TALAS KETUPAT JALA TALAS Bahan 225 gr Talas 100 gr Talas 100 gr Ubi 50 gr Ubi 200 gr Santan 60 gr Santan 5 gr Garam 5 gr Garam 3 gr Gula KETUPAT Talas dan ubi yang sudah digiling

Lebih terperinci

Obat Herbal Diabetes dan Diet Makanan, Pasangan Serasi Untuk Diabetesi

Obat Herbal Diabetes dan Diet Makanan, Pasangan Serasi Untuk Diabetesi Obat Herbal Diabetes dan Diet Makanan, Pasangan Serasi Untuk Diabetesi Banyak yang bilang bahwa penggunaan obat herbal diabetes jauh lebih aman daripada penggunaan obat kimia Menanggapi kutipan yang tertera

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN Nomor : 03/PAN-PBJ/PSTWGM/2/2013 PEKERJAAN PENGADAAN BAHAN MAKANAN PENERIMA MANFAAT PADA PSTW GAU MABAJI GOWA PERIODE BULAN MARET s/d DESEMBER TAHUN ANGGARAN 2013 PANITIA PENGADAAN

Lebih terperinci

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER ANALISIS PENGELUARAN DAN POLA KONSUMSI PANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA ETOS JAWA BARAT

LAMPIRAN KUESIONER ANALISIS PENGELUARAN DAN POLA KONSUMSI PANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA ETOS JAWA BARAT 65 LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner KUESIONER ANALISIS PENGELUARAN DAN POLA KONSUMSI PANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA ETOS JAWA BARAT FILE : AllData Sheet 1 CoverInd

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 24/M-DAG/PER/9/2011 TANGGAL : 7 September 2011 DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 24/M-DAG/PER/9/2011 TANGGAL : 7 September 2011 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 24/M-DAG/PER/9/2011 TANGGAL : 7 September 2011 DAFTAR LAMPIRAN 1. Lampiran I : Daftar Hewan Dan Produk Hewan Yang Diatur Impornya 2. Lampiran

Lebih terperinci

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN Apa yang sudah dicapai selama ini lebih ditingkatkan, Pemerintah Kota Jayapura akan lebih

Lebih terperinci

BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP SEKUESTRAN. 1. Kalsium dinatrium etilen diamin tetra asetat (Calcium disodium ethylene diamine tetra acetate) INS.

BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP SEKUESTRAN. 1. Kalsium dinatrium etilen diamin tetra asetat (Calcium disodium ethylene diamine tetra acetate) INS. 2013, 557 8 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN SEKUESTRAN BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN

Lebih terperinci

GULAI REBUNG TUNJANG. HeHeader

GULAI REBUNG TUNJANG. HeHeader GULAI REBUNG TUNJANG 750 gram tunjang/kikil sapi 2 lembar daun kunyit 2 biji pala 4 batang serai, memarkan 8 lembar daun jeruk 4 cm jahe, memarkan 2 cm lengkuas, memarkan 300 gram rebung, iris tipis rebus

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA. Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si

PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA. Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si Siapa Bayi dan Balita Usia 0 12 bulan Belum dapat mengurus dirinya sendiri Masa pertumbuhan cepat Rentan terhadap penyakit dan cuaca Pada

Lebih terperinci

TUGAS PENGGOLONGAN TANAMAN

TUGAS PENGGOLONGAN TANAMAN TUGAS PENGGOLONGAN TANAMAN Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Rekayasa Teknologi Produksi Tanaman AGROTEKNOLOGI Kelas D Disusun Oleh : Widi Elsa Nursuci Lestari 150510150095 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

1. Asam L-glutamat dan garamnya (L-Glutamic acid and its salts)

1. Asam L-glutamat dan garamnya (L-Glutamic acid and its salts) 2013, 562 8 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN PENGUAT RASA 1. Asam L-glutamat dan

Lebih terperinci

Lampiran 1: Daftar Bahan Makanan Penukar RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Lampiran 1: Daftar Bahan Makanan Penukar RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta LAMPIRAN 74 Lampiran 1: Daftar Bahan Makanan Penukar RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta DAFTAR BAHAN MAKANAN PENUKAR RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Daftar bahan makanan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dinyatakan

Lebih terperinci

ANGKET / KUESIONER PENELITIAN

ANGKET / KUESIONER PENELITIAN ANGKET / KUESIONER PENELITIAN Kepada yth. Ibu-ibu Orang tua Balita Di Dusun Mandungan Sehubungan dengan penulisan skripsi yang meneliti tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Pemberian Makanan Balita

Lebih terperinci

PENGOLAHAN PANGAN Edisi 2 Maret 2001

PENGOLAHAN PANGAN Edisi 2 Maret 2001 PENGOLAHAN PANGAN Edisi 2 Maret 2001 A. UMUM > Buah dan Sayuran - [DIPTI SUMBAR] > Ikan dan Daging - [DIPTI SUMBAR] > Pengawetan - [PIWP-PDII-LIPI] > Sekilas TTG Pengolahan Pangan - [PIWP-PDII-LIPI] >

Lebih terperinci

Granula atau Perasa Vegan

Granula atau Perasa Vegan KALDU VEGAN Bahan: 4 buah jamur hioko kering. di rendam. 300 gr kacang kedelai kering. di rendam 4 jam. 300 gr bangkuang. potong besa 300 gr wortel potong besar. 2 buah jagung.potong potong 10 biji angco

Lebih terperinci

CARA MEMBUAT: -Potong ayam menjadi 2 bagian atau belah membujur dadanya dan tekan hingga terbuka lebar. -Lumuri bumbu halus hingga rata

CARA MEMBUAT: -Potong ayam menjadi 2 bagian atau belah membujur dadanya dan tekan hingga terbuka lebar. -Lumuri bumbu halus hingga rata (Resep 1).. Serba Ayam Ayam Tulang Lunak 1 ekor ayam 50 g gula Jawa, sisir halus 1 sdm air asam Jawa kental 2,5 liter air kelapa 5 lembar daun salam 4 cm lengkuas, memarkan minyak goreng Bumbu, haluskan:

Lebih terperinci

TIM MI AYAM TIM MAKARONI. Bahan: Bahan:

TIM MI AYAM TIM MAKARONI. Bahan: Bahan: TIM MAKARONI 25 gr makaroni 250 cc air 25 gr daging giling 25 gr tahu, potong kecil 25 gr wortel, parut kasar 25 gr tomat, iris halus 1. Rebus makaroni bersama dengan air, daging giling, dan tahu sampai

Lebih terperinci

MENU MAKANAN BAYI USIA 6-8 BULAN. - Sebelum mempersiapkan makanan untuk bayi, sebaiknya baca dulu bagian Pengantar - BUBUR KENTANG

MENU MAKANAN BAYI USIA 6-8 BULAN. - Sebelum mempersiapkan makanan untuk bayi, sebaiknya baca dulu bagian Pengantar - BUBUR KENTANG MENU MAKANAN BAYI USIA 6-8 BULAN - Sebelum mempersiapkan makanan untuk bayi, sebaiknya baca dulu bagian Pengantar - 250 gram kentang Kaldu ayam/sapi secukupnya BUBUR KENTANG 1. Cuci bersih kentang lalu

Lebih terperinci

BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP ANTIBUIH. - Pembentuk gel, pengemulsi, pengental, penstabil Buttermilk (plain) 6000

BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP ANTIBUIH. - Pembentuk gel, pengemulsi, pengental, penstabil Buttermilk (plain) 6000 2013, 552 8 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN ANTIBUIH BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN

Lebih terperinci

Lezat & Praktis Tahu Pedas Manis Kontributor: Odilia Winneke; Foto: dok.g-shot

Lezat & Praktis Tahu Pedas Manis Kontributor: Odilia Winneke; Foto: dok.g-shot Tahu Tumis Tausi 2 buah tahu putih yang bagus mutunya 1 sdm minyak sayur, cincang 25 g bawang Bombay, cincang 100 g udang kupas ukuran sedang 1 sdm saus tiram 1 sdm kecap asin 1 sdm tausi ½ sdt garam 75

Lebih terperinci

2017, No penyerahannya dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai; b. bahwa untuk memberikan kepastian hukum, perlu melakukan penyesuai

2017, No penyerahannya dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai; b. bahwa untuk memberikan kepastian hukum, perlu melakukan penyesuai BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1464, 2017 KEMENKEU. Pembebasan Pajak Pertambahan Nilai. Ternak dan Pakan Ikan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 142/PMK.010/2017 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

CREATED BY: WINDA DARPIANUR, SKep

CREATED BY: WINDA DARPIANUR, SKep CREATED BY: WINDA DARPIANUR, SKep Program Profesi Ners PSIK FK USU 2009 Gout (asam urat) merupakan kelompok keadaan heterogenous yang Penyakit asam urat adalah penyakit yang menyerang sendi dan tendon

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Surat Pernyataan Kesediaan Mengikuti Penelitian. Rawat Jalan di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum

LAMPIRAN 1. Surat Pernyataan Kesediaan Mengikuti Penelitian. Rawat Jalan di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum LAMPIRAN 1 Surat Pernyataan Kesediaan Mengikuti Penelitian Sehubungan dengan diadakannya penelitian oleh : Peneliti : Rahmadiani Putri NIM : 2013-32-168 Judul : Hubungan antara Glikemiks Load dan Profil

Lebih terperinci

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 KELOMPOK DATA JENIS DATA : SUMBER DAYA ALAM : Pertanian, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Peternakan, Perkebunan

Lebih terperinci

PENGGOLONGAN TANAMAN. Tim Pengajar Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2011

PENGGOLONGAN TANAMAN. Tim Pengajar Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2011 PENGGOLONGAN TANAMAN Tim Pengajar Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2011 1 PENGGOLONGAN TANAMAN BERDASARKAN : (A) FAKTOR TANAMAN : 1. Umur Tanaman (Tanaman Setahun, Tahunan, Diperlakukan

Lebih terperinci

SOSIALISASI PERMENTAN NO. 16/PERMENTAN/HR.060/5/2017 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA

SOSIALISASI PERMENTAN NO. 16/PERMENTAN/HR.060/5/2017 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA SOSIALISASI PERMENTAN NO. 16/PERMENTAN/HR.060/5/2017 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA - Pengganti Permentan Nomor 86 Tahun 2013 Tentang RIPH - Disampaikan oleh : DIREKTUR JENDERAL HORTIKULTURA

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08/M- DAG/PER/2/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan (Berita Negara R

2016, No Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08/M- DAG/PER/2/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan (Berita Negara R No.809, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Hewan dan Produk Hewan. Ekspor dan Impor. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/M-DAG/PER/5/2016 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

ONDE-ONDE GURIH CARA MEMBUAT : 1 Campur udang dengan ayam, bawang putih, garam, merica dan gula pasir, aduk rata.

ONDE-ONDE GURIH CARA MEMBUAT : 1 Campur udang dengan ayam, bawang putih, garam, merica dan gula pasir, aduk rata. ONDE-ONDE GURIH 250 gram udang cincang 150 gram ayam cincang 2 siung bawang putih haluskan 1 sdt garam, 1/2 sdt merica bubuk 2 sdt gula pasir 1 putih telur 2 sdm tepung maizena 1 sdm daun ketumbar cincang

Lebih terperinci

ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA RESPIRASI Oleh: Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc Email: rahadiandimas@yahoo.com JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA RESPIRASI RESPIRASI AEROBIK C 6 H 12 O 6 + 6O 2 + 38 ADP

Lebih terperinci

KODE JENIS PANGAN YANG DIIZINKAN UNTUK MEMPEROLEH SPP-IRT

KODE JENIS PANGAN YANG DIIZINKAN UNTUK MEMPEROLEH SPP-IRT Sub Lampiran 7 YANG DIIZINKAN UNTUK MEMPEROLEH SPP-IRT 01 HASIL OLAHAN DAGING KERING Abon Daging Dendeng Daging Paru Goreng Kering Kerupuk Kulit Rendang Daging / Paru 02 HASIL OLAHAN IKAN KERING Abon Cumi

Lebih terperinci