BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dimulai dari bulan December 2013 Periode penelitian ini adalah kurun waktu dari penyebaran hingga pengumpulan kuesioner dari responden yaitu selama 1 bulan dan tempat penelitian yang dipilih oleh penulis dalam penelitian adalah perusahaan yang berlokasi di Jakarta Selatan. B. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara atau teknik yang dapat membantu peneliti tentang urutan bagaimana penelitian dilakukan. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah survey, metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dalam mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya (Sugiyono, 2010). Survei ini dilakukan melalui kuisioner. Dalam menyebarkan kuisioner ini, peneliti dibantu oleh beberapa contact person yang ada pada setiap perusahaan dan juga dilakukan dengan mendatangi langsung perusahaan tempat responden bekerja. Selain itu, peneliti juga menyampaikan kuisioner ini melalui surat elektronik ( ) kepada beberapa responden. 33

2 34 Data yang diperoleh dari kuesioner diolah dengan menggunakan model persamaan struktural atau Structural Equation Modeling (SEM). Terdapat dua persamaan struktural yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Persamaan Struktural 1: TAM = 0 + 1*PUSIA + 2*PEOUSIA + Error 2. Persamaan Struktural 2: KIN = 0 + 1*TAM + 2* PUSIA + 3*PEOUSIA + Error Keterangan : TAM = Merupakan Simbol untuk variabel Technology Acceptance Model. PUSIA = Merupakan Simbol untuk variabel Manfaat Penggunaan (Perceived Usefulness) Sistem informasi Akuntansi. PEOUSIA = Merupakan Simbol untuk variabel kemudahan penggunaan (Perceived Ease Of Use) Sistem informasi Akuntansi. KIN = Merupakan Simbol untuk variabel Kinerja Individu. Persamaan struktural 1 digunkan untuk menguji H1 dan H2. Sementara persamaan struktural 2 untuk menguji H3, H4 dan H5. Penelitian ini memiliki CFA yang digunakan dengan model sebagai berikut:

3 35 PUSIA1 PUSIA5 Perceived Usefuless SIA Perceived Ease Of Use SIA Technology Acceptance Model TAM1 TAM3 Kinerja Individu KIN 1 KIN14 PEOUSIA1 PEOUSIA4 Sumber: oleh penulis Gambar 3.1 Model Diagram Jalur Hubungan Kausalitas C. Hipotesis 1. Pengaruh Manfaat Penggunaan (perceived usefulness) Sistem Informasi Akuntansi terhadap Technology Acceptance Model (TAM) Dapat dipahami reaksi dan persepsi pengguna Sistem Informasi Akuntansi akan mempengaruhi sikapnya dalam penerimaan penggunaan Sistem Informasi Akuntansi, yaitu salah satu faktor yang dapat mempengaruhi adalah persepsi pengguna atas kemanfaatan dan kemudahan penggunaan Sistem Informasi

4 36 Akuntansi sebagai suatu tindakan yang beralasan dalam konteks pengguna Sistem Informasi Akuntansi, sehingga alasan seseorang dalam melihat manfaat dan kemudahan pengguna Sistem Informasi Akuntansi menjadikan tindakan orang tersebut dapat menerima penggunaan Sistem Informasi Akuntansi (Dedi, 2007). Penelitian tentang adopsi Technology Acceptance Model (TAM) merupakan penelitian yang menarik untuk terus disimak. Penjelasan tentang TAM oleh Lee et.al (2003) menunjukkan bahwa penggunaan Sistem Informasi Akuntansi khususnya penggunaan internet akan semakin membantu meningkatkan efisiensi kerja seseorang sehingga akan menunjang efektifitasnya. Ukuran yang dimaksud adalah seberapa besar tingkat adopsi pengguna (user) atau pelanggan (customer) atas pemanfaatan sistem informasi yang mencakup sistem komunikasi dan internet. (Iman Murtono Soenhadji dkk, 2008). Dari uraian tersebut, maka penelitian ini mengajukan hipotesa pertama sebagai berikut: H1 : Manfaat Penggunaan (perceived usefulness) Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh Positif terhadap Technology Acceptance Model (TAM). 2. Pengaruh Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease Of Use) Sistem Informasi Akuntansi terhadap Technology Acceptance Model (TAM) Secara teoritis telah dijelaskan bahwa penerimaan pemakai Sistem Informasi Akuntansi turut dipengaruhi oleh kemudahan penggunaan Sistem Informasi Akuntansi, ini merupakan refleksi psikologis pemakai yang

5 37 lebih bersikap terbuka terhadap sesuatu yang sesuai dengan apa yang dipahaminya dengan mudah. Davis (1989) mengidentifikasi bahwa kemudahan penggunaan mempunyai pengaruh terhadap penerimaan penggunaan komputer. Perceived Ease of Use berpengaruh secara positif terhadap Acceptance (Acc) dengan dimediasi oleh Perceived Usefulness (PU) dosen pada perguruan tinggi di Surabaya tidak dapat diterima. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Schillewaert et.al (2000) dan Natalia (2004), ditemukan bukti bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan (Acceptance) dalam suatu penerapan teknologi adalah Perceived Usefulness dan dipengaruhi secara tidak langsung oleh Perceived Ease of Use. Artinya bahwa Perceived Ease of Use mempengaruhi Acceptance hanya secara tidak langsung oleh Perceived Usefulness (Dwi dan Wiwik, 2009). Sedangkan menurut Fahmi (2004), Digitized by USU digital library, Kedua varibel model TAM yaitu kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan pengguna (ease of use) dapat menjelaskan aspek keprilakuan pengguna (Davis et.al, 1989). Kesimpulannya adalah model TAM dapat menjelaskan bahwa persepsi pengguna akan menentukan sikapnya dalam penerimaan penggunaan Sistem Informasi Akuntansi. Model ini secara lebih jelas menggambarkan bahwa penerimaan penggunaan Sistem Informasi Akuntansi dipengaruhi oleh kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan penggunaan (ease of use). Dari uraian tersebut, maka penelitian ini mengajukan hipotesa pertama sebagai berikut: H2 : Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease Of Use) Sistem Informasi

6 38 Akuntansi berpengaruh Positif terhadap Technology Acceptance Model (TAM) 3. Pengaruh Manfaat Penggunaan (perceived usefulness) Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individu Davis (1989), Adam et.al (1992) mendefinisikan kemanfaatan (usefulness) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu subyek tertentu akan dapat meningkatkan prestasi kerja orang tersebut. Berdasarkan definisi tersebut dapat diartikan bahwa kemanfaatan dari penggunaan komputer dapat meningkatkan prestasi kerja, prestasi kerja orang yang menggunakannya. Menurut Thompson et.al (1991) kemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi merupakan manfaat yang diharapkan oleh penggunaan Sistem Informasi Akuntansi dalam melaksanakan tugasnya. Pengukuran kemanfaatan tersebut berdasarkan frekuensi penggunaan dan diversitas/keragaman aplikasi yang dijalankan. Thompson (1991) juga menyebutkan bahwa individu akan menggunakan Sistem Informasi Akuntansi jika mengetahui manfaat positif atas penggunaannya. Penelitian serupa juga diteliti oleh Sugeng dan Nur (1998), penelitian ini bertujuan mencari faktor-faktor kecocokan tugas teknologi dan pemanfaatan teknologi terhadap kinerja. Dari uraian tersebut, maka penelitian ini mengajukan hipotesa pertama sebagai berikut: H3 : Pengaruh Manfaat Penggunaan (perceived usefulness) Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh Positif terhadap Kinerja Individu

7 39 4. Pengaruh Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease Of Use) Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Individu Davis (1989), Adam et.al (1992) medefinisikan kemudahan penggunaan (ease of use) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami. Menurut Adam et.al (1992), intensitas penggunaan dan interaksi antara pengguna (user) dengan sistem juga dapat menunjukkan bahwa sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh penggunanya. Berdasarkan definisi tersebut, dapat dipahami bahwa kemudahan penggunaan akan mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga) seseorang di dalam mempelajari komputer.perbandingan kemudahan tersebut memberikan indikasi bahwa orang yang menggunakan Sistem Informasi Akuntansi bekerja lebih mudah dibandingkan dengan orang yang bekerja tanpa menggunakan Sistem Informasi Akuntansi (secara manual) (Fahmi, 2004). Sedangkan menurut Rr. Sri dan Warsito (2004) Kemudahan pengguna komputer mikro yang dipersepsikan (Perceived Ease of Use) dan kegunaan komputer mikro yang dipersepsikan (perceived usefulness) akan mempengaruhi sikap akuntan publik tersebut yang mengarah pada pemanfaatan komputer mikro, akan mempengaruhi computer anxiety dan lainnya waktu penggunaan komputer mikro (extend micro computer usage). Dari uraian tersebut, maka penelitian ini mengajukan hipotesa pertama sebagai berikut: H4 : Pengaruh Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease Of Use) Sistem Informai Akuntansi berpengaruh Positif terhadap Kinerja Individu

8 40 5. Pengaruh Tecknology Acceptance Model (TAM) Terhadap Kinerja Individu Igbaria (1997) menyatakan bahwa, Model TAM sebenarnya diadopsi dari model The Teory of Reasoned Action (TRA), yaitu teori tindakan yang beralasan yang dikembangkan oleh Fishbe dan Ajzen (1975), dengan satu premis bahwa reaksi dan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal, akan menentukan sikap dan prilaku orang tersebut. Teori ini membuat model prilaku seseorang sebagai suatu fungsi dari tujuan prilaku. Tujuan prilaku di tentukan oleh sikap atas prilaku tersebut (Saran, 2000). Dengan demikian dapat dipahami reaksi dan persepsi pengguna Sistem Informasi Akuntansi akan mempengaruhi sikapnya dalam penerimaan penggunaan Sistem Informasi Akuntansi, yaitu salah satu faktor yang mempengaruhi adalah persepsi pengguna atas kemanfaatan dan kemudahan pengguna Sistem Informasi Akuntansi sebagai suatu tindakan yang beralasan dalam konteks pengguna Sistem Informasi Akuntansi, sehingga alasan seseorang dalam melihat manfaat dan kemudahan pengguna Sistem Informasi Akuntansi menjadikan tindakan orang tersebut dapat menerima pengguna Sistem Informasi Akuntansi. Model TAM secara lebih terperinci menjelaskan penerimaan Sistem Informasi Akuntansi dengan dimensi-dimensi tertentu yangdapat mempengaruhi dengan mudah diterimanya Sistem Informasi Akuntansi oleh sipengguna (user). Model ini menempatkan faktor sikap dari tiap-tiap prilaku pengguna dengan dua variabel yaitu kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan pengguna (ease of use). Model ini telah terbukti memberikan gambaran pada aspek prilaku pengguna

9 41 PC, dimana banyak pengguna PC dapat dengan mudah menerima Sistem Informasi Akuntansi karena dengan apa yang diinginkannya. Dari uraian tersebut, maka penelitian ini mengajukan hipotesa pertama sebagai berikut: H5 : Tecknology Acceptance Model (TAM) berpengaruh Positif terhadap Kinerja Individu D. Variabel dan Skala Pengukuran 1. Variabel Laten Variabel laten merupakan variabel kunci yang menjadi fokus dalam penelitian ini. Variabel laten adalah sebuah variabel bentukan yang dibentuk melalui indikator-indikator yang diamati dalam dunia nyata (Liana, 2009). Terdapat dua jenis variabel laten yaitu variabel laten eksogen dan variabel endogen. Variabel dalam penelitian ini diklasifikasikan ke dalam variabel eksogen, variabel mediasi dan variabel endogen. Variabel eksogen (independent variabel) adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono,2004). Dalam penelitian ini yang termasuk variabel eksogen terdiri dari perceived usefulness SIA dan perceived Ease of Use SIA. Variabel mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang menghubungkan sebuah variabel independen utama pada variabel dependen yang dianalisis (Ferdinand, 2006) yang terdiri dari variabel intervening pada penelitian ini adalah Technology Acceptance Model.

10 42 Dalam penelitian ini, variabel intervening merupakan bagian dari variabel endogen. Variabel endogen adalah variabel tak bebas yang nilainya ditentukan di dalam sistem persamaan, walaupun variabel-variabel tersebut mungkin juga muncul sebagai variabel bebas di dalam sistem persamaan, (Satrio dkk, 2012) Disebut juga variabel dependen yaitu kinerja individu. Berikut adalah definisi operasional variabel : a) Manfaat Penggunaan (Perceived Usefulness) SIA Dalam penelitian ini kemanfaatan pengguna SIA dapat diketahui dari kepercayaan pengguna SIA dalam memutuskan penerimaan SIA, dengan satu kepercayaan bahwa penggunaan SIA tersebut memberikan kontribusi positif bagi penggunanya. Pengukuran Manfaat penggunaan menurut Davis (1989) : 1) Membuat pekerjaan menjadi lebih cepat (Work More Quickly) 2) Membuat pekerjaan menjadi lebih mudah (Makes Job Easier) 3) Sangat bermanfaat (useful) 4) Menambah Produktivitas (Increase productivity) 5) Efektif (Effectiveness) 6) Job Performance b) Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease Of Use) SIA Dalam penelitian ini kemudahan penggunaan memberikan

11 43 indikasi bahwa orang yang menggunakan SIA bekerja lebih mudah dibandingkan dengan orang yang bekerja tanpa menggunakan SIA (secara manual). Pengukuran Manfaat penggunaan menurut Davis (1989) : 1) Mudah Untuk digunakan (Ease Of Use ) 2) Mudah untuk dipelajari (Ease to learn) 3) Mudah untuk terlatih (Easy become Skillful) 4) Jelas / Mudah dimengerti (Clear/Understandable) c) Technology Acceptance Model Dimana Model TAM yang dikembangkan dari teori psikologis, menjelaskan perilaku pengguna komputer yaitu berlandaskan pada kepercayaan (belief), sikap (attitude), keinginan (intention), dan hubungan perilaku pengguna (user behaviour relationship). Model ini menempatkan usage (penggunaan) sebagai dependent variabel, serta perceived usefulness (PU) dan ease of use (EOU) sebagai independen variabel. Kedua variabel independen ini dianggap dapat menjelaskan perilaku penggunaan (usage). d) Kinerja Individu Kinerja dibedakan menjadi dua, yaitu kinerja individu dan kinerja organisasi. Kinerja individu adalah hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan, sedangkan kinerja organisasi adalah gabungan dari kinerja individu dengan kinerja kelompok (Anwar,2005).

12 44 2. Variabel Teramati Variabel teramati juga disebut sebagai variabel manifest atau observed variabel (Imam, 2005). Variabel teramati merupakan variabel yang dapat diamati atau dapat diukur secara empiris yang juga sering disebut sebagai indikator (Wijanto, 2006). Variabel teramati ini merupakan efek atau ukuran dari variabel laten. Variabel teramati yang dimaksud dalam penelitian ini terdiri dari 26 variabel awal yang merupakan keseluruhan item pertanyaan yang ada dalam kuesioner. a) PUSIA Untuk variabel Manfaat Penggunaan (perceive usefulness) Sistem Informasi Akuntansi dalam penelitian ini, terdiri dari 5 variabel teramati. dalam Path Diagram vaiabel teramati ini disingkat dengan PUSIA, PUSIA1 sampai dengan PUSIA5. b) PEOUSIA Untuk variabel Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease Of Use) Sistem Informasi Akuntansi dalam penelitian ini, terdiri dari 4 variabel teramati. dalam Path Diagram vaiabel teramati ini disingkat dengan PEOUSIA, PEOUSIA1 sampai dengan PEOUSIA4. c) TAM Untuk variabel Technology Acceptance Model dalam penelitian ini,

13 45 terdiri dari 3 variabel teramati. dalam Path Diagram vaiabel teramati ini disingkat dengan TAM, TAM1 sampai dengan TAM 3. d) KIN Untuk variabel kinerja individu dalam penelitian ini, terdiri dari 14 variabel teramati. dalam Path Diagram vaiabel teramati ini disingkat dengan KIN, KIN1 sampai dengan KIN 14. Setelah dilakukan penyederhanaan model dengan menghitung skor untuk semua komponen dari Manfaat penggunaan SIA hingga Kinerja individu, maka semua komponen yang awalnya merupakan variabel laten tersebut menjadi variabel teramati. Rincian masing-masing variabel teramati untuk masing-masing variabel laten dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 1 berikut ini Tabel 3.1 Operasional Variabel Variabel Dimensi Indikator Perceived Usefulness SIA (PUSIA) Perceived Ease Of Use SIA (PEOUSIA) Usefulness Effectiveness Easy To learn Effortless Easy to enhance ability Easy to Operate 1.Pekerjaan menjadi lebih mudah 2.Bermanfaat untuk menyelesaikan pekerjaan 3.Meningkatkan produktifitas kerja 4.Efektif menyelesaikan pekerjaan 5.Efektif Meningkatkan kinerja 6.Teknologi Mudah Dipelajari 7.Teknologi digunakan tanpa usaha yang sulit 8.Teknologi mudah untuk meningkatkan keterampilan 9.Teknologi sangat mudah dioperasikan Technology Belief 10.Tingkat kepercayaan diperlukan penerimaan

14 46 Acceptance Model (TAM) Kinerja Individu (KIN) Attitude Ability Profesional Commitment Motivation Satisfaction teknologi 11.Sikap mempengaruhi penerimaan teknologi 12.Penerimaan teknologi menunjukan sikap penggunanya 13.kompetensi diperlukan dalam kinerja profesional 14.Pendidikan formal mempengaruhi keahlian 15.Pelatihan mempengaruhi keahlian sesorang 16.Periode kerja mempengaruhi keahlian seseorang 17.loyalitas diperlukan dalam komitmen profesional 18.Komitmen profesional mempunyai tujuan nilai profesi 19.Diperlukan motivasi untuk memelihara loyalitas 20.Diperlukan keinginan mencapai tujuan organisasi. 21.TI mampu menyediakan informasi yang diminta 22. informasi yang dihasilkan dibutuhkan 23.Sistem Informasi Akuntansi bersifat akurat 24.Puas dengan tingkat akurasi Sistem informasi akuntansi 25.Informasi yang dibutuhkan didapat tepat waktu 26.Menyediakan informasi yang up to date. Sumber: oleh penulis (2014) 3. Skala Pengukuran Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila di gunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Di dalam kuesioner, terdapat sejumlah pernyataan yang secara keseluruhan berjumlah 26, diantaranya sebagai berikut A. Perceived Usefulness SIA : 3 Pertanyaan (No. 1-5 B. Perceived Ease Of Use SIA : 4 Pertanyaan (No. 6-9) C. Technology Acceptance Model : 3 Pertanyaan (No )

15 47 D. Kinerja Individu : 11 Pertanyaan (No ) Instrument ini di ukur dengan menggunakan skala likert dimana untuk setiap jawaban diberikan ukuran sebagai berikut: 1. Sangat Setuju Sekali (SSS) diberikan nilai = 7 2. Sangat Setuju (SS) diberi nilai = 6 3. Setuju (S) diberi nilai = 5 4. Netral (N) diberi nilai = 4 5. Tidak Setuju (TS) diberi nilai = 3 6. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai = 2 7. Sangat Tidak Setuju Sekali (STSS) diberi nilai = 1 Alasan penulis menggunakan skala likert dengan komposisi 7 karena skala Likert komposisi 7 telah mampu menunjukkan adanya reliabilitas dalam pengujian (Sekaran, 2011). E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode survey. Metode survey merupakan metode pengumpulan data primer yang menggunakan pernyataan lisan dan tertulis. Metode ini memerlukan adanya kontak atau hubungan antara peneliti dengan subyek (responden) penelitian untuk memperoleh data yang di perlukan. Dalam penelitian ini, kuesioner di pilih sebagai teknik pengumpulan data yang di anggap paling cocok di terapkan. Teknik ini memberikan tanggung jawab kepada responden untuk membaca dan menjawab pertanyaan. Kuesioner dalam penelitian ini di

16 48 bagikan secara personal. Survey ini dilakukan melalui kuesioner yang ditujukkan kepada para individu yang kesehariannya bekerja di bagian keuangan atau akuntansi. Sebelum dikirimkan kepada responden, dilakukan pretest atas kuesioner terlebih dahulu, untuk meyakinkan bahwa kalimat yang ada dalam kuesioner dapat dipahami dengan benar oleh responden. Penyebaran kuesioner di lakukan dengan dibantu oleh beberapa contact person yang ada pada setiap perusahaan dan juga dilakukan dengan mendatangi langsung perusahaan tempat responden bekerja. Selain itu, peneliti juga menyampaikan kuisioner ini melalui surat elektronik ( ) kepada beberapa responden. Prosedur ini penting di laksanakan karena peneliti ingin menjaga agar kuesioner hanya di isi oleh responden yang memenuhi syarat dan bersedia mengisi dengan ke sungguhan. F. Jenis Data Dalam penelitian jenis data dapat di kelompokkan menjadi tiga, yaitu data subyek, data fisik, dan data dokumenter.pada penelitian ini jenis data yang di gunakan oleh peneliti adalah jenis data subyek.data subyek adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subyek penelitian. Sedangkan untuk sumber datanya termasuk dalam data primer.data primer merupakan sumber data penelitian yang di peroleh secara langsung dari

17 49 sumber asli, yaitu dari responden melalui kuesioner. Data primer di kumpulkan secara khusus oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian (Indriantoro dan Supomo, 1999). Data yang berasal dari kuesioner ini kemudian diolah dengan Structural Equation Model (SEM) yang menggunakan alat uji LISREL 8.8.Penggunaan SEM ini dipilih karena merupakan metode yang lebih sesuai untuk menguji validitas data yang berasal dari kuesioner (Wijanto, 2007). (Istianingsih, 2009) G. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini meliputi pengguna sistem informasi akuntansi yang berlokasi di Jakarta Selatan. Alasan peneliti memilih populasi tersebut adalah peneliti sendiri merupakan pengguna sistem informasi akuntansi dan bekerja di wilayah Jakarta Selatan. 2. Sampel Metode pemilihan sampel penelitian ini adalah purposive sampling yang merupakan metode pengambilan sampel dengan didasarkan pada kriteria tertentu (Sekaran, 2011) (Elvandari, 2011:48). Kriteria sampel yaitu pengguna system informasi akuntansi di Jakarta selatan yang sudah menggunakan sistem informasi akuntansi dan teknologi komputer selama minimal 1 tahun serta berpendidikan minimal D3. Besarnya sampel ditentukan berdasarkan jumlah responden yang mengembalikan kuesioner.

18 50 H. Metode Analisis Data Data yang berasal dari kuesioner yang telah diisi dan dikembalikan oleh responden, dan memenuhi syarat untuk diolah lebih lanjut, akan diolah dengan menggunakan Structural Equation Model (SEM). Penggunaan Structural Equation Modelling (SEM) pada penelitian model Delone dan Mclean biasanya menggunakan program (LISREL, EQS, atau PLS) karena dapat meningkatkan teknik analisis dalam riset sistem informasi (Chin dan Todd, 1995). Teknik analisis ini penting untuk memahami masalah yang terjadi dalam riset sistem informasi. (Istianingsih dan Wijanto, 2008) Pengujian kecocokan antara data dan model dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software Linear Structural RELationship (LISREL) 8,8 full version. LISREL adalah satu-satunya program SEM yang paling banyak digunakan dan dipublikasikan pada berbagai jurnal ilmiah pada berbagai disiplin ilmu (Austin dan Calderon, 1996; Byrne, 1998). Hal tersebut karena LISREL program SEM yang tercanggih dan yang dapat mengestimasi berbagai masalah SEM. LISREL juga program yang informative dalam menyajikan hasil-hasil statistic. Sehingga modifikasi model dan penyebab tidak fit atau buruknya suatu model dapat dengan mudah diketahui. Penggunaan variabel moderating dan juga non-linearitas pada SEM bahkan tidak lagi mustahil digunakan berkat LISREL. Penggunaan SEM ini adalah karena kemampuannya untuk

19 51 menampilkan sebuah model komprehensif bersamaan dengan kemampuannya untuk mengukur pengaruh antar faktor secara teoritis ada. Oleh karena itu SEM biasanya dipandang sebagai kombinasi antara analisis faktor dan analisis regresi, dan tentu saja dapat diaplikasikan secara terpisah hanya dalam analisis faktor (yaitu Confirmatory Factor Analysis) ataupun hanya dalam analisis regresi.(mulyo dan Ukudi, 2007). Menurut Yamin dan Kurniawan (2009), secara umum ada lima tahap dalam prosedur SEM, yaitu spesifikasi model, identifikasi model, estimasi model, uji kecocokan model dan respesifikasi model. Masing-masing tahap dijelaskan sebagai berikut: 1. Spesifikasi Model Pada tahap ini, spesifikasi model yang dilakukan oleh peneliti meliputi: a. Mengungkapkan sebuah konsep permasalahan peneliti yang merupakan suatu pertanyaan atau dugaan hipotesis terhadap suatu masalah. b. Mendefinisikan variabel-variabel yang akan terlibat dalam penelitian dan mengkategorikannya sebagai variabel eksogen dan variabel endogen. c. Menentukan metode pengukuran untuk variabel tersebut, apakah bisa diukur secara langsung (measurable variabel) atau membutuhkan variabel manifest (manifest variabel atau indikatorindikator yang mengukur konstrak laten).

20 52 d. Mendefinisikan hubungan kausal struktural antara variabel (antara variabel eksogen dan variabel endogen), apakah hubungan strukturalnya recursive yaitu searah atau nonrecursive yang berarti timbal balik e. Langkah optional, yaitu membuat diagram jalur hubungan antara konstrak laten dan konstrak laten lainnya beserta indikatorindikatornya. Langkah ini dimaksudkan untuk memperoleh visualisasi hubungan antara variabel dan akan mempermudah dalam pembuatan program LISREL. 2. Identifikasi Model Untuk mencapai identifikasi model dengan kriteria overidentifiedmodel (penyelesaian secara iterasi) pada program LISREL dilakukan penentuan sebagai berikut: a. Untuk konstrak laten yang hanya memiliki satu indikator pengukuran, maka koefisien faktor loading (lamda, λ) ditetapkan 1 atau membuat error variance indikator pengukuran tersebut bernilai nol. b. Untuk konstrak laten yang hanya memiliki beberapa indikator pengukuran (lebih besar dari 1 indikator), maka ditetapkan salah satu koefisien faktor loading (lamda, λ) bernilai 1. Penetapan nilai lamda=1 merupakan justifikasi dari peneliti tentang indikator yang dianggap paling mewakili konstrak laten tersebut. Indikator tersebut disebut juga sebagai variabel reference.

21 53 Jika tidak ada indikator yang diprioritaskan (ditetapkan), maka variabel reference akan diestimasi di dalam proses estimasi model. 3. Estimasi Model Pada proses estimasi parameter, penentuan metode estimasi ditentukan oleh uji normalitas data. Jika normalitas data terpenuhi, maka metode estimasi yang digunakan adalah metode maximum likelihood dengan menambahkan input berupa covariance matrix dari data pengamatan. Sedangkan, jika normalitas data tidak terpenuhi, maka metode estimasi yang digunakan adalah robust maximum likelihood dengan menambahkan inputan berupa covariance matrix dan asymptotic covariance matrix dari data pengamatan (Joreskog dan Sorbom, 1996). Penggunaan input asymptotic covariance matrix akan menghasilkan penambahan uji kecocokan model, yaitu Satorra-Bentler Scaled Chi- Square dan Chi-square Corrected For Non-Normality. Kedua P-value uji kecocokan model ini dikatakan fit jika P-value mempunyai nilai minimum adalah 0, Uji Kecocokan Model Langkah ini ditujukan untuk mengevaluasi derajat kecocokan atau goodness of fit (GOF) antara data dan model (Wijanto, 2006). Sesuai dengan aturan SEM, dengan metode maximum likelihood terdapat dua langkah pengujian yang harus dilakukan (Hair et al., 1995). Kedua langkah tersebut adalah kecocokan model pengukuran dan pengujian dengan model SEM dalam penelitian ini, dijelaskan sebagai berikut (Istianingsih, 2009):

22 54 a. Kecocokan Model Pengukuran Untuk uji kecocokan model pengukuran dilakukan terhadap setiap konstruk secara terpisah melalui evaluasi terhadap validitas konstruk dan evaluasi terhadap reliabilitas konstruk (Wijanto, 2006).Tahap pengujian ini bertujuan untuk memastikan bahwa konstruk yang digunakan dalam penelitian ini memenuhi kriteria valid dan reliabel. 1) Uji Validitas Pengujian validitas adalah pengujian untuk mengetahui kemampuan indikator-indikator suatu konstruk untuk mengukur konstruk tersebut (variabel laten) secara akurat (Hair et al., 1998). Pengujian terhadap validitas untuk butir-butir pertanyaan ditunjukkan oleh nilai t dan standarlized loading factor.untuk nilai t harus berada di atas nilai kritis yaitu 1,96 dan standarlized loading factor lebih besar dari 0,5 (Igbaria, 1995). Butir-butir pertanyaan yang tidak memenuhi kriteria valid tersebut tidak dapat diikutkan dalam pengujian selanjutnya.pengujian validitas dan reliabilitas untuk konstruk dilakukan untuk mengetahui apakah variabel yang digunakan sebagai indikator konstruk merupakan representasi yang sesuai dari konstruk yang ingin diukur. Muatan faktor untuk masing-masing indikator terhadap variabel latennya disajikan dalam bentuk hubungan-hubungan yang digambarkan

23 55 dalam diagram path yang diperoleh dengan menjalankan program LISREL ) Uji Reliabilitas Uji reliabilitas bertujuan untuk menguji konsistensi di antara butir-butir pertanyaan/pernyataan dalam kuesioner. Untuk menguji reliabilitas ini, akan dihitung construct reliability dan variance extracted Hair et al,.(1995). Untuk menghitung construct reliability digunakan rumus sebagai berikut: Construct Reliability = Untuk menghitung variance extracted digunakan rumus sebagai berikut: Variance Extracted = Dimana: Std.loading = standardized loading ej = measurement error b. Kecocokan Model Struktural 1) Analisis Model Keseluruhan Pengujian terhadap model struktural didahului dengan menganalisis kecocokan model secara keseluruhan.uji kecocokan keseluruhan model diukur dengan ukuran GOF.

24 56 Tabel 3.2 Rangkuman nilai GOF Kriteria Kecocokan Model (GOF) Indikator Tingkat Kecocokan Chi-Square Semakin kecil semakin baik Non Centrality Parameter (NCP) Penilaian didasarkan atas perbandingan dengan model lain. Semakin kecil semakin baik. Scaled NCP Semakin kecil semakin baik Goodness-of-Fit Index (GFI) Nilai berkisar antara 0-1 dengan nilai yang lebih tinggi lebih baik. Nilai lebih besar sama dengan 0.90 good fit, antara 0.80 dan 0.90 marginal fit RMSEA RMSEA <0,08 good fit, di bawah 0.05 close fit. ECVI Nilai yang lebih kecil dari independence dan lebih dekat ke Saturated Model AIC Nilai yang lebih kecil dari independence dan lebih dekat ke Saturated Model CAIC Nilai yang lebih kecil dari independence dan lebih dekat ke Saturated Model NFI Nilai lebih besar sama dengan 0.90 good fit, antara 0.80 dan 0.90 marginal fit. NNFI Nilai lebih besar sama dengan 0.90 good fit, antara 0.80 dan 0.90 marginal fit. CFI Nilai lebih besar sama dengan 0.90 good fit, antara 0.80 dan 0.90 marginal fit. IFI Nilai lebih besar sama dengan 0.90 good fit, antara 0.80 dan 0.90 marginal fit. RFI Nilai lebih besar sama dengan 0.90 good fit, antara 0.80 dan 0.90 marginal fit. CN CN > 200, berarti model cukup mewakili data RMR Standardized RMR < 0.05 AGFI Nilai lebih besar sama dengan 0.90 good fit, antara 0.80 dan 0.90 marginal fit. Sumber: Istianingsih,2009 2) Analisis Persamaan Struktural Uji ini dilakukan terhadap koefisien-koefisien persamaan struktural dengan menspesifikasikan tingkat signifikansi tertentu.pengujian struktural ini untuk menguji

25 57 hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini. Untuk tingkat signifikansi sebesar 0.05, maka nilai t-value dari persamaan struktural harus lebih besar sama dengan 1.96 atau untuk praktisnya lebih besar sama dengan 2 (Wijanto, 2006). Sebagai ukuran menyeluruh terhadap persamaan structural, akan dilihat besaran dari R 2 untuk menilai seberapa baik koefisien determination dari persamaan struktural tersebut (Wijanto, 2006) 5. Respesifikasi Model Apabila model yang dihipotesiskan belum mencapai model yang fit, maka peneliti bisa melakukan respesifikasi model untuk mencapai nilai fit yang baik. Oleh karena itu, pendekatan teori yang benar ketika melakukan repesifikasi model ini dibutuhkan. Software LISREL juga menyediakan output modifikasi model yang membantu proses respesifikasi model dalam hal meningkatkan fit dari suatu model. Modifikasi dilakukan dengan membuang atau menambah hubungan di antara variabel di dalam model SEM. Perlu digaris bawahi bahwa penambahan atau penghilangan hubungan tersebut harus didasarkan pada teori yang mendasari model.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 103 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Survei Dari 25 kantor LPND sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 11 Tahun 2005, No. 81 Tahun 2006, No. 08 Tahun 2008, dan No. 09 Tahun 2008,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Responden dalam penelitian ini yaitu sales engineer PT.Omron Electronics yang berada di Jakarta, Surabaya, Semarang dan Medan. Pola pencarian responden dilakukan

Lebih terperinci

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian difokuskan pada masyarakat Yogyakarta yang pernah melakukan transaksi atau berbelanja secara online melalui OLX.co.id. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Deskriptif 1. Analisis secara deskriptif Bagian ini akan membahas hasil pengolahan data yang telah dikumpulkan dari lapangan berdasarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II 62 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Data penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II (Persero).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel BAB III METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah wanita yang bekerja sebagai pegawai negeri di beberapa kantor atau dinas di yang berada di kota Kupang. Sampel yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Rincian waktu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Rincian waktu penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan CV. Damai Swalayan, Medan. beralamat di Jl.Setia Budi No.124A, Medan, Sumatera Utara. Tabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat penelitian, melakukan perumusan masalah

Lebih terperinci

Distribusi Responden Berdasarkan Usia

Distribusi Responden Berdasarkan Usia V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 ANALISIS DESKRIPTIF 5.1.1 Deskriptif Responden Distribusi Responden Berdasarkan Usia 1% 15% 19% 15-24 25-30 31-44 45-65 65% Gambar 3. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Distribusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 44 BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Pre-test Untuk menguji konstruk pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner, peneliti melakukan pre-test kepada 30 responden

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Stuctural Equation Model merupakan suatu teknik statistik yang mampu menganalisis pola hubungan antara variabel laten dan indikatornya, variabel laten yang

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL Eka Wahyu Hidayat 1), Nurul Hiron 2), Hamdika Rizki Pradhana 3) 1), 2) Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian merupakan suatu atribut atau penilaian orang, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini menerapkan adalah analisis asosiative karena penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan kausal antara variabel independen terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Survei Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan hotel bintang tiga di wilayah kota Cirebon. Ukuran sampel yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survei, yaitu mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. B. Populasi,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Dalam suatu organisasi atau perusahaan, faktor sumberdaya manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan organisasiuntuk mencapai berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Proses penelitian ini di awali dengan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di tempat penelitian, melakukan perumusan masalah dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil waktu dan lokasi penelitian pada wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Pre-Test Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pre-test terlebih dahulu sebelum menyebarkan kuesioner yang sebenarnya kepada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Profil Responden Bagian ini akan membahas karakteristik responden. Karakteristik dasar responden yang ditanyakan adalah jenis kelamin, pendidikan formal terakhir, usia, jenis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Infomedia Solusi Humanika (INSANI) yang beralamatkan di Jl RS Fatmawati No 75 Jakarta Selatan didirikan di Jakarta pada 24 Oktober 2012 berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berlokasi di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berlokasi di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu 6 bulan, yaitu dari bulan September 2015 sampai dengan bulan Februari 2016. Tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan dengan penelitian, melakukan perumusan masalah dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer yang merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (Sekaran, 2003). Objek penelitian adalah

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL Eka Wahyu Hidayat 1), Nurul Hiron 2), Hamdika Rizki Pradhana 3) 1), 2) Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Alasan memilih Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah karena untuk memudahkan penulis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Dari industri jasa Lembaga Bahasa Inggris yang ada di Bogor, setiap penyelenggara kursus bahasa Inggris tentunya akan menciptakan suatu nama / simbol

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Beberapa teori yang terkait dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: Systems Engineering (SE) Structural Equation Modeling (SEM) Fuzzy Serqual (Service Quality) Seperti yang telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan memilih Kabupaten Ngawi, Jawa Timur karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian

Lebih terperinci

4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA 41 4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Pada bab ini akan dibahas hasil penelitian dan interpretasinya. Pembahasan dalam bab 4 ini meliputi gambaran umum yang menjadi subyek penelitian, analisis model SEM,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan mengenai pelaksanaan penelitian yang telah dijelaskan pada bab tiga sebelumnya, dimulai dari penjelasan mengenai responden, pengujian statistik

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 33 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Identifikasi Responden Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah pemilik usaha laundry di Surabaya, sebanyak 120 responden. Dengan Menggunaan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat penelitian, melakukan perumusan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data dan obyek pada penelitian ini adalah Waroeng Spesial Sambal di Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang dimulai dari validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dan model teoritis, uji

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah masyarakat kecamatan cengkareng jakarta barat. Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah masyarakat kecamatan cengkareng jakarta barat. Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menganalisa bagaimana pengaruh sikap konsumen dan citra merek terhadap minat beli telepon seluler lumia. Subjek yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Demografi Objek Penelitian Demografi data dari objek penelitian dalam penelitian ini ditampilkan pada Tabel 4.1, yaitu berisi data mengenai umur mahasiswa, jenis kelamin

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI 5.1 Deskripsi Umum Sampel Penelitian Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka hasil kuesioner yang layak dan secara penuh mengisi kuesioner berjumlah 134

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma sebuah penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. belanja online Tokopedia.com yang berada di DKI Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. belanja online Tokopedia.com yang berada di DKI Jakarta. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian dilakukan pada bulan Maret 2017 sampai dengan Juli 2017 di DKI Jakarta. Penelitian ini akan dilakukan pada pengguna situs belanja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting untuk melaksanakan kegiatan. Mereka memberi pengaruh besar terhadap kondisi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permaslahan peneitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yang merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di Pusat Traing Perbankan (PTP) Yogyakarta dengan alamat Perum Candi Gebang Permai Blok T. No. 1,3,4,5 Wedomartani Sleman Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Pada zaman sekarang ini, teknologi semakin berkembang dan seakan tak bisa lepas dari aspek kehidupan manusia. Kemajuan teknologi baik perangkat lunak maupun perangkat keras berkembang dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian survey. Metode survey yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh informasi melalui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh persepsi atas suatu harga (price

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah situs layanan pemesanan hotel dan tiket Traveloka dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara, dimana masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara, dimana masyarakat BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang dilakukan penulis yaitu pada bulan Maret sampai Juni 2016. Tempat penelitian yang dipilih sebagai objek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini menganalisa bagaimana pengaruh kepribadian, komunikasi, dan kelompok referensi terhadap pengambilan keputusan konsumen menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada responden yang tinggal di Jakarta Selatan dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Literatur Dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini harus sesuai dengan Metode penelitian, langkah awal yaitu melakukan studi literatur dan jurnal yang

Lebih terperinci

59

59 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Pendahuluan Tahapan pada bab ini adalah analisa hasil penelitian dengan cara mengolah data-data yang didapatkan sebelumnya, sehingga dapat

Lebih terperinci

ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR. Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2

ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR. Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2 ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2 1,2 Universitas Kader Bangsa, Jl. Mayjen. H. Moh. Ryacudu No.88, 8 Ulu, Seberang Ulu I, Palembang,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data Pada bagian ini dilakukan proses pengumpulan dan pengolahan data tahap awal serta pengumpulan data tahap akhir. Pengumpulan data pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Industri ini mengacu pada kegiatan operasional percetakan dan obyek penelitian ini ialah untuk mengetahui besarnya pengaruh Kepercayaan Pelanggan dan Kualitas

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu 3.1 Jenis Penelitian BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu merupakaan jenis penelitian untuk mendapatkan penjelasan hubungan antar variabel

Lebih terperinci

PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN CORPORATE VALUE TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN CORPORATE VALUE TERHADAP KINERJA KARYAWAN PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN CORPORATE VALUE TERHADAP KINERJA KARYAWAN Putiri Bhuana Katili 1),Mutia Adha 2) Jurusan Teknik Industri, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Jend.Sudirman Km.3 Cilegon, Banten

Lebih terperinci

BAB III. Proses penelitian ini akan dilakukan mulai bulan Mei 2016 sampai. penyebaran kuesioner tersrtuktur yang telah disiapkan untuk melakukan

BAB III. Proses penelitian ini akan dilakukan mulai bulan Mei 2016 sampai. penyebaran kuesioner tersrtuktur yang telah disiapkan untuk melakukan 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Proses penelitian ini akan dilakukan mulai bulan Mei 2016 sampai Agustus 2016. Sedangkan objek penelitan adalah konsumen taxi Bluebird diwilayah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan PT XYZ mempunyai visi dan misi yang digunakan untuk pedoman dalam menjalankan mekanisme kerja. Perusahaan PT XYZ mempunyai bagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV Opal Transport. B. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yaitu 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan memakai kuesioner sebagai alat untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS Faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen dapat diidentifikasi dengan melihat faktor eksternal dan internak yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah asosoatif, menurut Sugiyono (2009 : 11) Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan Bagian Akuntansi dan Keuangan BMT Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sekitarnya. Sedangkan responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Pada penellitian ini waktu penelitian yang dimaksud adalah jangka waktu yang diperlukan dalam penyelesaian penelitian ini. Penelitian

Lebih terperinci

Popong Ratih, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya. Teknik Informatika Universitas Siliwangi

Popong Ratih, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya.   Teknik Informatika Universitas Siliwangi ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI DIGITAL LIBRARY TERHADAP PENGGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) (Studi Kasus: Perpustakaan Universitas Siliwangi Tasikmalaya) Popong Ratih,

Lebih terperinci

Bab III. Metodologi Penelitian. dalam melakukan sebuah penelitian. Desain penelitian memberikan serangkaian prosedur

Bab III. Metodologi Penelitian. dalam melakukan sebuah penelitian. Desain penelitian memberikan serangkaian prosedur Bab III Metodologi Penelitian 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian memiliki definisi sebagai sebuah kerangka kerja yang digunakan dalam melakukan sebuah penelitian. Desain penelitian memberikan serangkaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan perilaku yang digambarkan dalam TAM menunjukkan secara tidak

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan perilaku yang digambarkan dalam TAM menunjukkan secara tidak 65 BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Kerangka Teori Berdasarkan landasan teori pada Bab II, dapat diketahui bahwa TAM berfokus pada sikap penerimaan terhadap pengguna teknologi informasi, dimana pengguna

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Salah satu tahap dalam penelitian adalah proses pengumpulan dan pengolahan data. Pada tahap ini berisikan penjelasan mengenai jenis data yang diperlukan, teknik dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Universitas Mercu Buana sebagai suatu PTS mempunyai kebijakan dan cara tersendiri dalam memotivasi karyawannya untuk dapat bekerja dengan penuh kesenangan dan dapat bekerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menguji dan membuktikan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL

BAB V ANALISIS HASIL BAB V ANALISIS HASIL 5.1. Analisis Kecocokan Pada analisis hasil, bagian utama yang dibahas adalah mengenai tingkat kecocokan antara data dengan model, validitas dan reliabilitas model pengukuran serta

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh guru PAUD di Salatiga, dengan menggunakan sampel guru PAUD di Salatiga yang diambil dari 3 kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 14 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT. YCH Indonesia adalah salah satu perusahaan distributor yang hampir 90% mendistribusikan produk susu dari perusahaan Frisian Flag Indonesia

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel 3.1.1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 No. Responden : KUESIONER

LAMPIRAN 1 No. Responden : KUESIONER LAMPIRAN 1 No. Responden : KUESIONER Kepada : Yth. Responden Dengan hormat, Terima kasih atas partisipasi anda menjadi salah satu responden dan secara sukarela mengisi kuesioner ini. Saya mahasiswi Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan dilakukan pengujian dan analisis model berdasarkan data kuesioner yang terkumpul untuk menjawab pertanyaan penelitian dan hipotesis yang telah diajukan

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Lilis Suhartini, Eka Wahyu Hidayat, Aldy Putra Aldya Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian konklusif yang bertujuan untuk memverifikasi hipotesis yang diajukan dan untuk menguji beberapa korelasi tertentu.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan deskripsi dan analisis hasil penelitian yang diperoleh melalui pengukuran dan pengujian terhadap hipotesis penelitian yang telah ditetapkan terlebih

Lebih terperinci

V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. PROFIL RESPONDEN Kuesioner yang berjumlah 53 pertanyaan dibagikan kepada 70 responden dari Kantor Penjualan Wilayah (KPW) Jakarta PT. Sinar Sosro. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

Antika Larasati, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya. Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Antika Larasati, Nurul Hiron, Aldy Putra Aldya. Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya ANALISIS PENERIMAAN SISTEM INFORMASI MANAGEMENT DAERAH (SIMDA) PADA PENGOLAHAN DATA KEUANGAN MENGGUNAKAN MODEL TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) 3 STUDI KASUS : KECAMATAN DI KABUPATEN CILACAP Antika Larasati,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakterisitik Responden. dapat di jelaskan pada tabel sebagai berikut;

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakterisitik Responden. dapat di jelaskan pada tabel sebagai berikut; BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Karakterisitik Responden Berdasarkan hasil perhitungan responden dalam penelitian ini, di klasifikasikan menjadi tiga karakteristik dengan frekuensi keseluruhan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Observasi Lapangan Observasi lapangan yang peneliti lakukan adalah dengan mendistribusikan 385 kuesioner kepada pengendara sepeda motor di gedung UOB Plaza. Setiap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Zalora Indonesia merupakan bagian dari Zalora group yang didirikan pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Zalora Indonesia merupakan bagian dari Zalora group yang didirikan pada BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Zalora.co.id Zalora Indonesia merupakan bagian dari Zalora group yang didirikan pada akhir 2011 oleh Rocket Internet GmbH, yang mencakup grup retail fashion

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil analisa data Pengaruh Customer Experience dan Perceived Quality terhadap Brand Trust Guna Meningkatkan Customer Loyalty dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1. Obyek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto

Lebih terperinci