Laporan Status Penerapan Upaya Perlindungan Lingkungan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Status Penerapan Upaya Perlindungan Lingkungan"

Transkripsi

1 Laporan Status Penerapan Upaya Perlindungan Lingkungan Di dalam perjanjian pinjaman antara Pemerintah Indonesia dan pihak Donor (Bank Dunia) disepakati adanya kewajiban bagi pihak pemerintah Indonesia untuk menerapkan aspek pengamanan sosial dan lingkungan pada saat pelaksanaan program. Sejalan dengan hasil kesepakatan tersebut, program PNPM Mandiri Perkotaan telah mencantumkan aspek pengamanan tersebut di dalam buku pedoman pelaksanaan program, dengan demikian penerapan kebijakan ini bukan merupakan hal yang baru atau sebagai tambahan prasyarat dalam pelaksanaan program, kebijakan ini telah tertanam di dalam desain pelaksanaan dan tahapan program dari sejak awal. Terkait dengan penerapan safeguard lingkungan di dalam PNPM, maka pelaksanaan kegiatan yang didanai oleh dana BLM harus didasarkan pada prinsip kelestarian dan keberlanjutan, keserasian dan keseimbangan, keterpaduan, kemanfaatan, kehati hatian, partisipatif, kearifan lokal dan tata kelola pemerintahan yang baik. Seperti diketahui bersama, alam pada dasarnya mempunyai kemampuan untuk memulihkan diri secara alamiah, akan tetapi yang sering terjadi adalah bahwa kecepatan pemulihan alamiah tersebut lebih sering kalah jika dibandingkan dengan kecepatan aktifitas manusia dalam mengekplorasi dan mengekploitasi lingkungan dan sebagai akibatnya secara perlahan alam atau lingkungan mengalami perubahan atau penurunan kualitas. Jika perubahan atau penurunan kualitas lingkungan yang terjadi semakin besar dan dalam tempo yang singkat maka tentunya akan menimbulkan dampak negatif bagi manusia. Dalam rangka menghindari atau mengatasi dampak negatif lingkungan yang akan terjadi atau tidak dapat ditoleransi maka perlu direncanakan pengendalian dampak negatif untuk pengamanan atau perlindungan lingkungan dari sejak tahap awal perencanaan, tahap pelaksanaan konstruksi dan tahap paska konstruksi (operasionalisasi dan pemeliharaan) infrastruktur terbangun. Kenyataan yang terjadi, seringkali upaya perlindungan lingkungan menjadi hal terakhir yang diperhatikan. Masih terdapat anggapan, bahkan di tingkat konsultan pendamping bahwa upaya perlindungan lingkungan hanya bersifat normatif (sekedar menggugurkan kewajiban/ketentuan), membuang buang waktu dan biaya yang relatif besar (tidak ekonomis) atau sebagai beban tambahan. Sepertinya penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan hanya sekedar normatif dan belum dilaksanakan dengan kesadaran dan keyakinan penuh. Di dalam pedoman pelaksanaan PNPM Perkotaan (lampiran 5 tentang pedoman pengelolaan lingkungan) telah dijelaskan prinsip dasar, kriteria pemeriksaan lingkungan dan kewajiban pelaporan oleh konsultan pendamping. Prinsip dasar yang melandasi penerapan safeguard lingkungan adalah meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif dari setiap kegiatan konstruksi, dalam hal ini tugas tim fasilitator di tingkat kelurahan sangat penting untuk dapat memastikan bahwa dalam setiap proposal kegiatan yang diajukan oleh KSM telah memenuhi prinsip dasar tersebut. Menyinggung mengenai kewajiban pelaporan penerapan safeguard lingkungan, sampai dengan saat ini KMP telah menerima laporan hasil pengecekan penerapan safeguard lingkungan infrastruktur terbangun hasil pemanfaatan BLM TA 2010, meskipun belum seluruh KMW mengirimkannya secara rutin setiap bulan. Format data laporan berupa tabel ceklist status penerapan aspek safeguard lingkungan (hasil post review) seperti: apakah kegiatan membutuhkan amdal/ukl/upl, hasil cek usulan kegiatan terhadap negatif list, kepatuhan terhadap standar teknis bangunan serta dampak lingkungan yang mungkin terjadi akibat pembangunan prasarana/sarana. Ceklist tersebut dikirimkan dan diolah secara manual, dengan melibatkan fasilitator teknik, askorkot infrastruktur dan tenaga ahli infrastruktur KMW. 1

2 A. Pengumpulan data Berikut disampaikan perkembangan pengumpulan data pengamanan lingkungan infrastruktur terbangun hasil pemanfaatan BLM TA 2010 sampai dengan akhir bulan September Tabel 1.1 Status Penerimaan Data Pengendalian Penerapan Safeguard Lingkungan per provinsi No 1 Propinsi NUSA TENGGARA BARAT Kelurahan dampingan Kegiatan Lingkungan (Data SIM) lokasi kelurahan % kelurahan Status keg. Lingkungan % keg. lingkungan ,47% % 2 BALI ,00% % 3 4 TENGAH SELATAN ,27% % ,83% % 5 GORONTALO ,43% % 6 MALUKU UTARA ,00% % 7 MALUKU ,52% % 8 DI YOGYAKARTA ,53% % NUSA TENGGARAN TIMUR TENGAH TENGGARA ,52% % ,00% % ,02% % 12 PAPUA BARAT ,50% % 13 BARAT ,00% 62 30% 14 JAWA TENGAH ,33% % 15 PAPUA ,00% 45 18% 16 JAWA TIMUR ,64% % 17 UTARA ,51% % TIMUR ,02% 64 8% SELATAN ,06% 175 8% ,26% ,51% Catatan: Data jumlah KSM di SIM dengan data yang dikirimkan oleh KMW secara manual kerap berbeda 2

3 Analisis data Analisis data dilakukan di tingkat provinsi dan nasional, didasarkan pada aspek kepatuhan penerapan standar pengamanan lingkungan d, meliputi: 1. kepatuhan pada pengecekan/identifikasi jenis kegiatan yang diusulkan dengan daftar negatif kegiatan 2. kepatuhan pada pengecekan/identifikasi kebutuhan analisis dampak lingkungan (AMDAL dan UKL/UPL) pada usulan jenis kegiatan 3. kepatuhan pada standar spesifikasi teknis dan kelengkapan infrastruktur terbangun. 4. dampak negatif yang muncul dan langkah mitigasi yang dilakukan Hasil analisis data di tiap provinsi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel. 1.2 Rata rata infrastruktur terbangun yang berpotensi menimbulkan dampak negatif pada lingkungan per provinsi No Propinsi % rata rata infrastruktur terbangun yang berpotensi menimbulkan dampak negatif 1 NUSA TENGGARA BARAT 11,2 2 BALI 3,7 3 TENGAH 35,1 4 SELATAN 70,5 5 GORONTALO 2,8 6 MALUKU UTARA 48,4 7 MALUKU 24,6 8 DI YOGYAKARTA 5,1 9 NUSA TENGGARAN TIMUR 23,4 10 TENGAH 4,6 11 TENGGARA 38,2 12 PAPUA BARAT 38,3 13 BARAT 7,6 14 JAWA TENGAH 11,7 15 PAPUA 63,5 16 JAWA TIMUR 1,2 17 UTARA 6,7 18 TIMUR 43,7 19 SELATAN 24,1 Catatan: Sumber data berasal dari laporan KMW Propinsi s.d Agustus 2011 Validasi data tersebut sangat tergantung pada pemahaman, ketepatan dan ketelitian dalam pengisian ceklist laporan 3

4 Hasil analisis jenis infrastruktur terbangun yang berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan secara nasional dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel. 1.3 Rata rata nasional jenis infrastruktur terbangun yang berpotensi menimbulkan dampak negatif (data pemanfaatan BLM TA 2010) No. Jenis Infrastruktur % Infrast. bermasalah thd.jenis infrast. terbangun % Infrast bermasalah thd. total infrast. terbangun Keterangan 1. Jalan, Jembatan, 13,27% 4,41% jalan/jembatan belum dilengkapi drainase Gorong gorong, tambatan perahu 0,12% 0,04% menimbulkan genangan/longsor 2. Sarana perumahan/kesehatan 1,28% 0,16% belum dilengkapi sirkulasi udara/cahaya 3. Sanitasi (MCK, Jamban, Saluran 4,71% 0,45% belum dilengkapi dengan TS Limbah) 4,81% 0,47% belum dilengkapi BR 5. Persampahan 6. Air bersih 7. Sarana Perdagangan 8. Irigasi 5,88% 0,55% 0,00% 0,00% 20,30% 0,57% jarak TS dan BR <10m dari sumber air bersih belum menyatu dengan sistem sampah induk jarak dari sumber air bersih dari sumber pencemaran <10 m 70% 1,20% belum dilakukan uji lab kualitas air 76,12% 0,15% 9. Drainase Permukiman 0% 0,00% 10. Prasarana Penerangan 0% 0,00% belum dilengkapi penampungan limbah padat/cair 0,44% 1,35% menimbulkan longsor/erosi 0,26% 1,15% menimbulkan sedimentasi/sumbatan aliran Rata rata nasional 10,5% infrastruktur terbangun yang berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan Di dalam Key Perfomance Indicator PNPM untuk safeguard lingkungan belum secara jelas di cantumkan, akan tetapi ada satu indikator pada komponen dua, yang dapat dijadikan acuan kinerja safeguard yaitu bahwa 70% infrastruktur terbangun mempunyai kualitas baik, dalam hal ini dapat diartikan bahwa infrastruktur berkualitas baik tentunya juga tidak mempunyai dampak negatif terhadap lingkungan dan sosial, seperti mencemari, merusak bentang alam, menimbulkan konflik dll. B. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Sampai dengan akhir bulan September sebesar (82.3%) data kelurahan dan (67.5%) data kegiatan infrastruktur terbangun telah oleh KMW. Variasi nilai rata rata infrastruktur terbangun yang berpotensi menimbulkan dampak di tingkat provinsi sangat tinggi, hal ini dapat disebabkan: (i) lemahnya pemahaman mengenai ketentuan pengamanan lingkungan; (ii) masih lemahnya validasi dan verifikasi data; (iii) lemahnya pemahaman tata cara pengisian format laporan. Secara umum hasil analisis sementara pada data hasil pengumpulan sampai dengan bulan September 2011, menunjukkan bahwa sebesar 10.5% dari total infrastruktur terbangun hasil pemanfaatan dana BLM TA 2010 berpotensi menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dikarenakan sebagian besar bangunan kurang lengkap atau tidak memenuhi standar baku yang telah ditetapkan. Jenis infrastruktur yang 4

5 berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan adalah sebagai sebagai berikut: Sebesar 13% dari pembangunan infrastruktur jalan belum dilengkapi dengan saluran drainase alami atau buatan; Sebesar 4.7% dari pembangunan sanitasi belum dilengkapi dengan tangki septik; Sebesar 4.81% dari pembangunan sanitasi belum dilengkapi dengan bidang resapan; Sebesar 20.3% dari pembangunan sarana air bersih memiliki jarak < dari 10m dari sumber pencemaran; Sebesar 70% dari pembangunan sarana air bersih belum dilakukan uji tes laboratorium kualitas air; C. Rekomendasi Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa masih terdapat kelemahan pada upaya pengendalian dan penerapan pengamanan lingkungan, beberapa hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki hal tersebut antara lain: 1. Dilakukan penyamaan persepsi dan pemahaman tentang pentingnya penjaminan kepatuhan terhadap ketentuan pengamanan lingkungan didalam program PNPM. 2. Ditingkatnya efektifitas pelaksanaan verifikasi proposal, pemantauan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta penguatan kegiatan operasionalisasi dan pemeliharaan prasarana, dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap langkap pencegahan dan penanggulangan dampak negatif. 3. Dilakukan penyempurnaan format ceklist penerapan safeguard lingkungan, sehingga lebih mudah dipahami oleh fasilitator teknik dan penanggung jawab laporan lainnya. 5

Kebijakan Safeguard Sosial dan Lingkungan di dalam PNPM MP

Kebijakan Safeguard Sosial dan Lingkungan di dalam PNPM MP Kebijakan Safeguard Sosial dan Lingkungan di dalam PNPM MP Tujuan Perlindungan Sosial dan Lingkungan Menjamin tidak adanya dampak negatif dari hasil pelaksanaan program kepada sosial dan lingkungan Optimalisasi

Lebih terperinci

Oleh : Kepala PMU P2KP. Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, Agustus 2013

Oleh : Kepala PMU P2KP. Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, Agustus 2013 Oleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, 28-30 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. KETENTUAN UMUM 2 1. LOKASI SASARAN Lokasi

Lebih terperinci

Oleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Oleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN Oleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. KETENTUAN UMUM 2 1. LOKASI SASARAN Lokasi sasaran

Lebih terperinci

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015 AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015 Latar Belakang Audit Sempit: Pemenuhan kewajiban Loan/Grant Agreement.

Lebih terperinci

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3.1 RENCANA KEGIATAN AIR LIMBAH Salah satu tujuan utama pembangunan air limbah domestik Kabupaten Bombana yaitu Meningkatkan akses Layanan Air limbah Domestik

Lebih terperinci

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK KEGIATAN SIKLUS MASYARAKAT PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Periode : Bulan Juli - September 2010 I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM Dana BLM

Lebih terperinci

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II K E L U R A H A N

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II K E L U R A H A N PROFILE DATA SIM P2KP NAD II U R A I AN 1 INFORMASI UMUM 1.1 Cakupan Wilayah 1.1.1 Jumlah Kota/ Kab 1 1.1.2 Jumlah Kecamatan 3 1.1.3 Jumlah Kelurahan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 1.1.4 Jumlah

Lebih terperinci

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II PROFILE DATA SIM P2KP NAD II U R A I AN 1 INFORMASI UMUM 1.1 Cakupan Wilayah 1.1.1 Jumlah Kota/ Kab 1.1.2 Jumlah Kecamatan 3 1.1.3 Jumlah Kelurahan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 1.1.4 Jumlah Lorong/Dusun

Lebih terperinci

Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013

Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN LATAR BELAKANG Pada Tahun

Lebih terperinci

PRESS RELEASE JAYAPURA, PAPUA 15 MARET 2011

PRESS RELEASE JAYAPURA, PAPUA 15 MARET 2011 PRESS RELEASE JAYAPURA, PAPUA 15 MARET 2011 Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum terus berupaya agar keterlibatan pemerintah provinsi dalam PNPM Mandiri Perkotaan meningkat dari waktu

Lebih terperinci

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBANGUNAN AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009 LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009 KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM Dana BLM merupakan dukungan dana stimulan

Lebih terperinci

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU SALINAN BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR : 28 TAHUN 2015jgylyrylyutur / SK / 2010 TENTANG MEKANISME PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM AIR LIMBAH

DESKRIPSI PROGRAM AIR LIMBAH Lampiran V : Deskripsi Program / Kegiatan DESKRIPSI PROGRAM AIR LIMBAH No. Uraian Deskripsi 1. Program Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah 2. Judul Kegiatan Pembangunan sarana

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009 MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERUMAHAN

Lebih terperinci

LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A2017

LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A2017 LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A217 Halaman : 1 33 33.1 33.1.1 2379 2382 2383 2384 2387 5682 33.1.2 2381 2389 239 33.2 33.2.3 2391 2392 2393 2394 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2.747.76.255

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR P2KP

PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR P2KP PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR P2KP Bahan Presentasi pada Lokakarya & Pelatihan Tim Peneliti Strudy Tematik Evaluasi P2KP, Maret 2009 I. Mengapa Pembangunan Infrastruktur dilakukan dalam program pemberdayaan

Lebih terperinci

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan 1. Meningkatnya pembangunan Tersedianya Tersedianya Penyusunan Masterplan Penyusunan Masterplan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. No.369, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

STRATEGI MONEV SETRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN PELALAWAN

STRATEGI MONEV SETRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN PELALAWAN STRATEGI MONEV Monitoring dan evaluasi pelaksanaan SSK perlu dilakukan secara rutin oleh pokja kabupaten. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik bagi pengambil keputusan berkaitan capaian sasaran pembangunan

Lebih terperinci

Pedoman Pengelolaan Lingkungan

Pedoman Pengelolaan Lingkungan Lampiran 5 : Pedoman Pengelolaan Lingkungan Prinsip Dasar 1. Prinsip-prinsip dasar dalam penilaian kelayakan lingkungan adalah sebagai berikut : a. Usulan yang diajukan sedapat mungkin menghindari atau

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERLINDUNGAN

PERENCANAAN PERLINDUNGAN PERENCANAAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UU No 32 tahun 2009 TUJUAN melindungi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup menjamin keselamatan,

Lebih terperinci

KEY PERFORMANCE INDIKATOR NSUP IDB

KEY PERFORMANCE INDIKATOR NSUP IDB KEY PERFORMANCE INDIKATOR NSUP IDB 2016-2020 NO INDIKATOR SATUAN TARGET KINERJA (TAHUN) 2016 2017 2018 2019 2020 STRATEGI OPERASIONAL KOMPONEN PENDUKUNG PENCAPAIAN TARGET 2 Key Performance Indicator NSUP-IDB

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM AIR LIMBAH

DESKRIPSI PROGRAM AIR LIMBAH Lampiran V : Deskripsi Program / Kegiatan DESKRIPSI PROGRAM AIR LIMBAH No. Uraian Deskripsi 1. Program Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah 2. Judul Kegiatan Pembangunan sarana

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006 MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN STIMULAN UNTUK PERUMAHAN SWADAYA BAGI MASYARAKAT

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Tahun

Strategi Sanitasi Kabupaten Tahun BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Program merupakan tindak lanjut dari strategi pelaksanaan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dan sebagai rencana tindak

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur. Oleh :

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur. Oleh : PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI DI KELURAHAN PETEMON KECAMATAN SAWAHAN KOTA SURABAYA (studi mengenai Pengelola Lingkungan) SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

PENGAMANAN SOSIAL & LINGKUNGAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN

PENGAMANAN SOSIAL & LINGKUNGAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN PEDOMAN TEKNIS PENGAMANAN SOSIAL & LINGKUNGAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian Pekerjaan Umum i ii KATA

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE SUMBER AIR DAN/ATAU IZIN PEMANFAATAN AIR LIMBAH KE TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-4 OKTOBER-DESEMBER 2013

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-4 OKTOBER-DESEMBER 2013 EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-4 OKTOBER-DESEMBER 2013 Pengendalian kualitas data sangat penting bagi pengguna data, karena dapat menjadi rambu-rambu dalam hal; betapa pentingnya data, lebih-lebih

Lebih terperinci

Guna menghasilkan strategi sanitasi Kabupaten sebagaimana tersebut di

Guna menghasilkan strategi sanitasi Kabupaten sebagaimana tersebut di PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Sukoharjo adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-3 JULI-SEPTEMBER 2014

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-3 JULI-SEPTEMBER 2014 EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-3 JULI-SEPTEMBER 2014 PENGANTAR Sumber data SIM yang digunakan pada evaluasi SIM triwulan 3 tahun 2014 meliputi: Kelengkapan data SIM PM-BLM tahun 2013 mulai periode

Lebih terperinci

PRIORITAS 4 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH SULAWESI DALAM JUTA RUPIAH

PRIORITAS 4 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH SULAWESI DALAM JUTA RUPIAH PRIORITAS 4 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH SULAWESI DALAM JUTA RUPIAH NO. ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PENGEMBANGAN 1 Provinsi Sulawesi Utara 1. Pengembangan kawasan perbatasan sebagai beranda

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) Desember 2010 1 P a g e I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK PEMANFAATAN BLM (BANTUAN

Lebih terperinci

Lampiran Tanggapan Temuan BPKP

Lampiran Tanggapan Temuan BPKP TEMUAN AUDIT TAHUN ANGGARAN 2006 PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN II (P2KP II) IDA CREDIT NO. 4063-IND DAN LOAN IBRD NO. 4779-IND KMW 7 ( BENGKULU) 1. KABUPATEN BENGKULU UTARA 1. Penyelesaian

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG 1 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kondisi eksisting sanitasi di perkotaan masih sangat memprihatinkan karena secara pembangunan sanitasi tak mampu mengejar pertambahan jumlah penduduk yang semakin

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Berdasarkan hasil penetapan wilayah penanganan prioritas disusun rencana pengembangan sanitasi untuk tiga sektor yaitu air limbah, persampahan dan drainase. Program

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) Februari 2011 1 P a g e I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK PEMANFAATAN BLM (BANTUAN

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-4 OKTOBER-DESEMBER 2014

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-4 OKTOBER-DESEMBER 2014 EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-4 OKTOBER-DESEMBER 2014 PENGANTAR Hasil evaluasi kinerja SIM untuk periode Oktober - Desember 2014 (triwulan-4) menunjukkan Skor rata-rata nasional pada angka 92.11%

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI 4.1 Visi dan Misi AMPL Kabupaten Klaten A. VISI Visi Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kabupaten Klaten : Terpenuhinya air minum dan sanitasi

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI 3. RENCANA KEGIATAN AIR LIMBAH Salah satu tujuan utama pembangunan air limbah domestik Kabupaten Bombana yaitu Meningkatkan akses Layanan Air limbah Domestik

Lebih terperinci

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, -1- PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.74/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016... TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR PERANGKAT DAERAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA YANG MELAKSANAKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Millenium Development Goals (MDG s) atau tujuan pembangunan millennium adalah upaya untuk memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia melalui komitmen bersama antara

Lebih terperinci

Evaluasi Capaian Pelaksanaan Pamsimas Komponen B

Evaluasi Capaian Pelaksanaan Pamsimas Komponen B Evaluasi Capaian Pelaksanaan Pamsimas Komponen B DISAMPAIKAN PADA PERTEMUAN RAPAT KOORDINASI REGIONAL II PAMSIMAS II KESEHATAN Makasar, 4 7 November 2015 Rencana Pemerintah Indonesia UNIVERSAL ACCESS 100%

Lebih terperinci

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017 Sub Sektor Air Limbah Domestik A. Teknis a. User Interface Review Air Limbah Buang Air Besar Sembarangan (BABS), pencemaran septic tank septic tank tidak memenuhi syarat, Acuan utama Air Limbah untuk semua

Lebih terperinci

-1- BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG

-1- BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG -1- BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG JENIS USAHA/KEGIATAN YANG WAJIB MEMILIKI UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP DI

Lebih terperinci

PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI

PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI Penjelasan VI terdiri dari dua bagian, yaitu Penulisan Usulan Desa dan Verifikasi. Bagian penulisan usulan berisi penjelasan tentang cara menuliskan usulan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUMEDANG SEKRETARIAT DAERAH

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2015

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2015 RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam Renstra Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo 2012-2017 telah ditetapkan visi jangka menengah, yaitu Terwujudnya Infrastruktur bidang Pekerjaan Umum dan Permukiman yang Berkualitas

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN No. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN 1 Kepala Dinas 2 Sekretaris Mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi penyelenggaraan program/kegiatan di bidang sesuai dengan ketentuan

Lebih terperinci

Deskripsi Program / Kegiatan

Deskripsi Program / Kegiatan Deskripsi Program / Kegiatan Penyusunan Masterplan/ Outplan Sistem Air Limbah Skala Kota dan Penyusunan DED IPLT Belum adanya masterplan air limbah Kabupaten Pohuwato berwawasan lingkungan. Tersedianya

Lebih terperinci

PERENCANAAN PARTISIPATIF DALAM PLPBK

PERENCANAAN PARTISIPATIF DALAM PLPBK PERENCANAAN PARTISIPATIF DALAM PLPBK APA PERENCANAAN PARTISIPATIF? Proses perumusan dan penyepakatan produk perencanaan dengan melibatkan partisipasi aktif warga dan Pemda Proses penyelarasan perencanaan

Lebih terperinci

Monitoring dan Evaluasi Capaian SSK

Monitoring dan Evaluasi Capaian SSK BAB VI Dalam rangka mencapai sasaran Program PPSP 2016-2020 di Kabupaten Kupang yang selaras dengan kebijakan perencanaan daerah yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Kupang tahun 2015-2019 maka perlu adanya

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2017 NOMOR : 27

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2017 NOMOR : 27 BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2017 NOMOR : 27 PERATURAN WALI KOTA CILEGON NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG IZIN PEMBUANGAN DAN/ATAU PEMANFAATAN AIR LIMBAH WALI KOTA CILEGON, Menimbang : a. bahwa air merupakan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) 2013

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) 2013 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) 2013 Tahun Propinsi Kota Kelurahan 2008 (Pilot) Lokasi Kegiatan

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006 MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN STIMULAN UNTUK PERUMAHAN SWADAYA BAGI MASYARAKAT

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) Oktober 2010 1 P a g e I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK PEMANFAATAN BLM (BANTUAN

Lebih terperinci

Kebijakan BLHD Kota Tangerang Selatan dalam Pengelolaan Limbah. Oleh : DR. RAHMAT SALAM, M.Si

Kebijakan BLHD Kota Tangerang Selatan dalam Pengelolaan Limbah. Oleh : DR. RAHMAT SALAM, M.Si Kebijakan BLHD Kota Tangerang Selatan dalam Pengelolaan Limbah Oleh : DR. RAHMAT SALAM, M.Si VISI DAN MISI KOTA TANGERANG SELATAN VISI : Terwujudnya Kota Tangerang Selatan yang Mandiri, Damai dan Asri

Lebih terperinci

KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) KABUPATEN ACEH TENGGARA

KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) KABUPATEN ACEH TENGGARA KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) KABUPATEN ACEH TENGGARA Permasalahan Mendesak Isu-Isu Strategis Tujuan Sasaran Indikator Strategi Indikasi Program Indikasi Kegiatan SISTEM PENGELOLAAN AIR A. Sistem/Teknis a.

Lebih terperinci

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA TAHUN LOGO2013 VISI Terciptanya Kondisi Lingkungan Masyarakat yang Sehat dan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK LANJUTAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK LANJUTAN SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK LANJUTAN TAHUN ANGGARAN 213 NOMOR DIPA-33.5-/213 DS 11-823-4351-5822 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara.

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM

Lebih terperinci

Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, Agustus 2013

Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, Agustus 2013 DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, 28-30 Agustus 2013 Pada Tahun 2013, Pemerintah telah menetapkan berbagai

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) KABUPATEN SIDOARJO. Provinsi Jawa Timur

PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) KABUPATEN SIDOARJO. Provinsi Jawa Timur PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) KABUPATEN SIDOARJO Provinsi Jawa Timur 1 GAMBARAN UMUM KABUPATEN SIDOARJO KONDISI GEOGRAFIS Wilayah administrasi Kabupaten Sidoarjo terdiri atas wilayah

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM

Lebih terperinci

Thn Thn Thn Thn JUMLAH 91

Thn Thn Thn Thn JUMLAH 91 I. PENDAHULUAN Pada bulan September 2013 direncanakan akan dilakukan penutupan data SIM PPM sampai dengan akhir tahun 2010. Penutupan data tersebut bertujuan data di bawah tahun 2010 tidak ada lagi data

Lebih terperinci

LAMPIRAN V DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN

LAMPIRAN V DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN LAMPIRAN V DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN Sub Sektor Air Limbah Program Penyusunan Master Plan Air Limbah Latar Belakang Dokumen masterplan merupakan suatu tahap awal dari perencanaan. Dokumen ini sangat diperlukan

Lebih terperinci

Di dalam Penyusunan Buku Putih Sanitasi terdiri dari 5 Proses : Proses 1 : Internalisasi dan Penyamaan Persepsi (output Bab I) Proses 2 : Penyiapan Pr

Di dalam Penyusunan Buku Putih Sanitasi terdiri dari 5 Proses : Proses 1 : Internalisasi dan Penyamaan Persepsi (output Bab I) Proses 2 : Penyiapan Pr Notulensi Pertemua Internalisasi dan Penyamaan Persepsi Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2014 Tanggal 9 Mei 2014 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi

Lebih terperinci

Landasan Hukum Pengelolaan Air Limbah

Landasan Hukum Pengelolaan Air Limbah Landasan Hukum Pengelolaan Air Limbah Step by Step Series: Dasar-dasar Teknik dan Pengelolaan Air Limbah Page 1 Landasan Hukum Pengelolaan Air Limbah Peraturan Nasional Undang-undang Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB 5 RENCANA IMPLEMENTASI

BAB 5 RENCANA IMPLEMENTASI BAB 5 RENCANA IMPLEMENTASI 5.1 Kondisi Kesiapan Pelaksanaan Kesiapan implementasi/ pelaksanaan mencakup ketersediaan Studi dan Perencanaan Teknis (DED, AMDAL, dll), lahan, organisasi pelaksana, organisasi

Lebih terperinci

JUSTIFIKASI TEKNIS PENAMBAHAN TENAGA ASISTEN MANAJEMEN DATA DI KMW DAN KOORDINATOR KOTA UPP2-2

JUSTIFIKASI TEKNIS PENAMBAHAN TENAGA ASISTEN MANAJEMEN DATA DI KMW DAN KOORDINATOR KOTA UPP2-2 JUSTIFIKASI TEKNIS PENAMBAHAN TENAGA ASISTEN MANAJEMEN DATA DI KMW DAN KOORDINATOR KOTA UPP2-2 A. LATAR BELAKANG Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) I tahap I telah dilaksanakan sejak

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

Tabel 4.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik Tabel 4.1 Tujuan, asaran, dan trategi Pengembangan Air Limbah Domestik Tujuan asaran Indikator trategi Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengelolaan, air limbah (1) (2) (3) (4) BABs berkurang hingga

Lebih terperinci

Aturan Bersama. DOKUMEN ATURAN BERSAMA ( AB ) Kelurahan Karatuang, KEC. Bantaeng, KAB. Bantaeng

Aturan Bersama. DOKUMEN ATURAN BERSAMA ( AB ) Kelurahan Karatuang, KEC. Bantaeng, KAB. Bantaeng 1 Aturan Bersama A. Latar Belakang dapat menagntisipasi masalah yang timbul akibat hal tersebut antara lain yaitu dapat dilakukan perencanaan tata ruang wilayah kota maupun desa yang dihasikan mealui prosesl

Lebih terperinci

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN LATAR BELAKANG Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki

Lebih terperinci

KAMARUDDIN HASAN TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

KAMARUDDIN HASAN TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KAMARUDDIN HASAN TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM Mandiri Bidang Pariwisata Daerah Cakupan VIII Tahun 2012 Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat SOSIALISASI DAN TRAINING FASILITATOR KEGIATAN PENDAMPINGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN BONE PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN BONE PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Strategi sanitasi Kabupaten (SSK) Bone adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kabupaten.

Lebih terperinci

KAJIAN KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR KELURAHAN

KAJIAN KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR KELURAHAN KAJIAN KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR KELURAHAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN Menjawab Pertanyaan Kajian (Analisa Kajian Data Sekunder) PT. PRISMAITA CIPTA KREASI Metode

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012 SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013 SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU INDIKATOR KINERJA INDIVIDU 1. JABATAN : ANALISIS MENGENAI DAMPAK 2. TUGAS : Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis penilaian dan pemantauan analisis mengenai dampak lingkungan 3. FUNGSI : a. penyusunan

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Strategi Sanitasi Kabupaten Rembang tahun 2015-2019 yang akan memaparkan antara lain tujuan, sasaran, tahapan pencapaian serta strategi dan kebijakan setiap sub sektor

Lebih terperinci

TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL BIDANG SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN

TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL BIDANG SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN LAMPIRAN IV PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2011 TANGGAL 2 Pebruari 2011 TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL BIDANG SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN Jenis Bantuan Bidang Sarana Dan

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005 2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PERIZINAN LINGKUNGAN TERHADAP PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE SUMBER AIR DAN PERIZINAN LINGKUNGAN MENGENAI PEMANFAATAN AIR LIMBAH

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PRT/M/2015 TENTANG RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PRT/M/2015 TENTANG RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PRT/M/2015 TENTANG RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PPMK. A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK

PELAKSANAAN PPMK. A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK PELAKSANAAN PPMK Program Peningkatan Penghidupan Masyarakat Berbasis Komunitas (PPMK) merupakan program lanjutan dalam PNPM Mandiri Perkotaan untuk mendorong proses transformasi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN

DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN LATAR BELAKANG Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan,

Lebih terperinci

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI A. LINGKUNGAN 1. Jaringan Jalan dan Drainase Banyak rumah yang

Lebih terperinci

BAB V RENCANA IMPLEMENTASI

BAB V RENCANA IMPLEMENTASI Memorandum Program Sanitasi (MPS) 20152019 BAB V RENCANA IMPLEMENTASI Dalam ini diuraikan rencana tindak yang akan dan perlu dilakukan dalam rangka persiapan tahap implementasi, utamanya untuk program

Lebih terperinci

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010 PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009-2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010 1. KEGIATAN REVIEW PARTISIPATIF Tinjauan (Review) Partisipatif merupakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Sejarah Program Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia ( )

LAMPIRAN A. Sejarah Program Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia ( ) LAMPIRAN A Sejarah Program Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia (1970-2000) LAMPIRAN A Sejarah Program Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia (1970-2000) Bagian

Lebih terperinci

BAB 4. PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN

BAB 4. PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN BAB 4. PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN 4. Perilaku Bersih dan Sehat (PHBS) Terkait Sanitasi Program PHBS yang dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah () Kabupaten Kepulauan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Bab IV Program Pengembangan Sanitasi Saat Ini dan Yang Direncanakan

Bab IV Program Pengembangan Sanitasi Saat Ini dan Yang Direncanakan IV.1 Promosi Higiene dan Sanitasi (Prohisan) Bab IV Program Pengembangan Sanitasi Saat Ini dan Yang Direncanakan Tabel 4.1 Rencana Program dan Kegiatan Promosi Higiene dan Sanitasi Saat Ini Tahun 2014

Lebih terperinci