LAPORAN TAHUNAN PPM PNPM MANDIRI PERKOTAAN WILAYAH I (Satu) Periode Januari Desember 2011

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN TAHUNAN PPM PNPM MANDIRI PERKOTAAN WILAYAH I (Satu) Periode Januari Desember 2011"

Transkripsi

1 LAPORAN TAHUNAN PPM PNPM MANDIRI PERKOTAAN WILAYAH I (Satu) Periode Januari Desember 2011 I. PENDAHULUAN Selama kurun waktu Periode Januari Desember 2011 pengaduan yang telah masuk sebanyak pengaduan (55,19%) sejak adanya pemisahan penanganan dan pengelolaan pengaduan dari satu wilayah (sebanyak 33 propinsi) menjadi hanya wilayah 1 ( 14 Propinsi). Pengaduan yang telah selesai ditangani sebanyak pengaduan (96,77%) dan yang masih proses sebanyak 254 (3,22%). Tabel 1.1 Pengaduan Secara Umum Periode Jan Des 2011 PROPINSI Proses Selesai Grand Total NAD SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL KEPRI DKI JABAR BANTEN KALBAR TOTAL Pengaduan yang paling banyak selama kurun waktu Januari Desember 2011 terdapat di Propinsi Sumatra Barat, dengan total pengaduan sebanyak pengaduan (29,18%) dengan status pengaduan selesai semua. Pengaduan terbanyak kedua terdapat di Propinsi Jawa Barat sebanyak (16,15%), dengan status proses 29 pengaduan (2,27%). Pengaduan dengan status proses tertinggi terdapat di Propinsi DKI Jakarta sebanyak 103 pengaduan (42,91%) dari 240 pengaduan yang telah dikelola. Oleh karena itu DKI merupakan Propinsi yang status proses pengaduannya terbanyak dari 14 Propinsi yang ada di wilayah I. Status progress penanganan pengaduan selama kurun waktu Januari Desember 2011 dapat dilihat pada grafik berikut di bawah ini. 1 P a g e

2 Pengaduan kategori masalah sampai dengan periode Desember 2011 yang paling dominan terdapat di kategori penyimpangan dana sebanyak 101 pengaduan dari 234 pengaduan atau sekira 43,16%. Sedangkan pengaduan yang bersifat informatif pada kategori pertanyaan yang paling dominan dengan jumlah pengaduan(85,33%) dari total pengaduan informatif yang masuk sampai periode Desember sejumlah pengaduan. Pengaduan pada kategori masalah dengan status proses terbanyak terdapat pada kategori penyimpangan dana sebesar 28 pengaduan (27,72%) dari total 101 pengaduan. Pada kategori informatif pengaduan dengan status proses terdapat pada pengaduan kategori saran sebanyak 12 pengaduan (11,53%) dari 104 pengaduan yang berkategori saran. Secara keseluruhan hanya 5% yang masih status proses dari pengaduan yang masuk pada kategori informatif dan masalah selama kurun waktu 2 bulan terakhir. 2 P a g e

3 Penyimpangan dana selama periode Januari Desember 2011, yang terekam dalam SIM PPM sebanyak 41 pengaduan. Pengaduan kategori penyimpangan dana yang masih proses sebanyak 17 pengaduan dan 23 pengaduan telah dinyatakan selesai. Pengaduan yang tertinggi terdapat di Propinsi Sumatra Selatan sebanyak 15 pengaduan dan 9 pengaduan masih status proses. Secara umum sampai dengan akhir tahun 2011 ini pengaduan yang bersifat informatif masih dominan, dengan menggunakan media tatap langsung. Namun demikian, terdapat pengaduan masalah yang dilaporkan dengan media pengaduan ini. Pengaduan masalah yang dilaporkan dengan menggunakan media SMS, dan telephone atau website lebih pada pengaduan yang berkaitan dengan penyimpangan dana atau penyalahgunaan mekanisme dan prosedur. II. PROGRESS PPM WILAYAH I (Satu) PNPM Mandiri Perkotaan Periode Desember Gambaran Umum Jumlah pengaduan sampai dengan Desember 2011 sebanyak pengaduan di wilayah I. Sedangkan pengaduan pada periode Januari Desember 2011 terdapat sebanyak pengaduan dengan pengaduan yang berstatus proses sebanyak 254 pengaduan (3.22%). Pengaduan informatif pada periode Januari Desember 2011 sebanyak pengaduan (52%) dengan pengaduan status proses sebanyak 196 pengaduan (2.59%) dan pengaduan masalah sebanyak 328 pengaduan dengan pengaduan status proses sebanyak 58 pengaduan (17.68%) Pengaduan informatif pada periode Januari- Desember 2011 berjumlah pengaduan dan sebanyak 96 pengaduan masih dalam proses. Pengaduan informatif terbanyak terdapat di Propinsi Sumatra Barat sejumlah P a g e

4 pengaduan. Pengaduan informatif yang status proses terbanyak terdapat di Propinsi DKI sebanyak 98 pengaduan dari status proses pengaduan secara keseluruhan propinsi sebanyak 236 pengaduan. Tabel 2.1. Pengaduan Informatif PROPINSI Proses Selesai Grand Total NAD SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL KEPRI DKI JABAR BANTEN KALBAR Grand Total Pengaduan kategori masalah selama periode Januari Desember 2011 mencapai 328 pengaduan dan sebanyak 58 pengaduan (17.68%) dalam status proses. Selama kurun waktu tersebut pengaduan yang dalam status proses tertinggi pada periode Januari Desember 2011 terdapat di Propinsi Jawa Barat, Sedangkan pengaduan dengan status proses terendah dalam kurun waktu tersebut terdapat di Propinsi Riau, Sumbar,Jambi,Lampung, DKI dan Kalbar dengan jumlah pengaduan dibawah 10 dalam kurun waktu 1 tahun. 4 P a g e

5 Sedangkan pengaduan pada lingkup keuangan dan administrasi status dari periode September Desember 2011 sebagai berikut : Tabel 2.2. Pengaduan Masalah PROPINSI Proses Selesai Grand Total NAD SUMUT SUMBAR 3 3 RIAU 2 2 JAMBI 6 6 SUMSEL BENGKULU LAMPUNG 4 4 BABEL 8 8 KEPRI DKI JABAR BANTEN KALBAR 7 7 Grand Total Pengaduan pada lingkup administratif selama kurun waktu Januari Desember 2011 sebanyak (84,8%) dari total pengaduan pada tahun 2011 sebanyak pengaduan merupakan pengaduan lingkup administratif. Sedangkan jumlah pengaduan yang masih dalam status proses sebanyak 164 pengaduan (2,45%). Pengaduan pada lingkup administratif tertinggi terdapat di Propinsi Sumatra Barat dengan jumlah pengaduan sebesar pengaduan (27,65%) dengan status proses tertinggi terdapat di Propinsi Banten dengan jumlah pengaduan yang masih status 5 P a g e

6 proses sebanyak 51 pengaduan (31,09%) dari total pengaduan proses sebanyak 164 pengaduan. Tabel 2.3. Pengaduan Lingkup Administratif PROPINSI Proses Selesai Grand Total NAD SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL KEPRI DKI JABAR BANTEN KALBAR TOTAL Pengaduan pada lingkup administrasi keuangan pada periode Januari Desember 2011 telah mencapai pengaduan dengan total pengaduan yang telah selesai sejumlah pengaduan dan masih proses sebanyak 90 pengaduan. Pengaduan yang masih proses terbanyak terdapat di propinsi DKI Jakarta sebanyak 67 pengaduan (74,44%). Pada lingkup keuangan pengaduan yang dominan terdapat di Propinsi Sumatra Barat 451 pengaduan (37.67%). Sedangkan pengaduan yang dalam status proses dominan terdapat di Propinsi DKI sebanyak 67 pengaduan (70.37%). 6 P a g e

7 Penyimpangan Dana Status Progress penyimpangan dana sampai dengan bulan Desember 2011 sebanyak 41 pengaduan dan yang masih dalam proses sebanyak sebanyak 17 pengaduan. Propinsi dengan status proses penanganan penyimpangan dana tertinggi terdapat di Propinsi Sumatra Selatan sebanyak 9 pengaduan. Tabel 2.4. Pengaduan Penyimpangan Dana PROPINSI Proses Selesai Grand Total NAD 1 1 SUMUT RIAU 1 1 JAMBI 2 2 SUMSEL LAMPUNG 1 1 KEPRI 2 2 DKI 1 1 JABAR BANTEN 2 2 Grand Total Penyimpangan dana hasil temuan BPKP dengan nominal dana Rp dan telah kembali sebesar 85,34% (Dana kembali Rp ), ada penambahan dana kembali sebanyak dari Propinsi DKI Jakarta dimana status temuan tindak-lanjut hasil temuan BPKP tahun 2004 telah dinyatakan di TPTD/ dinyatakan selesai karena dokumen tidak diketemukan. Sedangkan pengembalian dana dari hasil temuan Non BPKP sebanyak (51,02%) dari total hasil temuan Non BPKP sebesar Rp P a g e

8 Grafik 3. Progress Pengaduan tiap Propinsi di wilayah OC-1 sd. OC-4 Wilayah OC-1 (Periode Jan s/d Desember 2011) Progress pengaduan di wilayah OC-1 secara umum grafik data pengaduan di wilayah OC-1 secara umum memiliki kecenderungan menurun terkecuali Propinsi Kepulauan Riau, Propinsi Sumatra Barat dan NAD. Secara umum yang mengalami fluktuatif data cukup significant terdapat di Propinsi Sumatra Utara dimana sering data tidak mengirimkan selama 5 bulan di tahun Propinsi Sumatra Barat menduduki posisi tertinggi dengan pengaduan paling banyak/ dominan. Grafik 4. Progress Pengaduan tiap Propinsi di wilayah OC-1 sd. OC-4 Wilayah OC 2 8 P a g e

9 Sedangkan progress pengelolaan pengaduan di wilayah OC-2 secara umum dari periode Januari Desember 2011 di beberapa propinsi seperti; Bengkulu, Jambi dan Babel dengan jumlah pengaduan yang relatif rendah (kurang dari 10 pengaduan per-bulan). Sedangkan Propinsi Lampung mengalami fluktuasi yang cukup tajam terutama pada periode Januari Mei dan menurun tajam pada periode Agustus 2011 dan merangkak naik di September dan berada di kisaran antara pengaduan setiap bulannya. Grafik 5. Progress Pengaduan tiap Propinsi Wilayah OC-3 Pengelolaan pengaduan di wilayah OC-3 secara umum mengalami fluktuasi yang sama antara satu propinsi dengan propinsi lainnya. Pada bulan Maret mengalami penurunan data. Lalu meningkat pada bulan Juni, dan menurun di bulan Agustus serta naik di bulan Oktober dan cenderung mendatar sampai dengan akhir tahun Hal tersebut menunjukkan di wilayah OC-3 ada kecenderungan data yang dikirim selalu berkurang dan tidak mengirimkan data karena perubahan pengelola pengaduan masyarakat baik di Propinsi DKI Jakarta dan Propinsi Banten. 9 P a g e

10 Grafik 6. Progress Pengaduan tiap Propinsi di wilayah OC-1 sd. OC-4 Wilayah OC-4 Pengelolaan data pengaduan di wilayah OC-4 secara umum mengalami fluktuasi cukup tajam dengan absen mengirimkan data pengaduan setiap 4 bulan sekali dan intensif di 4 bulan terakhir dengan data kosong sampai akhir Nopember 2011 tidak mengirimkan atau terlambat mengirimkan data pengaduan. Artinya, data yang terkumpul dari masing-masing kota/ kabupaten terkumpul lengkap dalam kurun waktu 4 bulanan. 10 P a g e

11 2. Pengaduan Berdasarkan Derajat Masalah Tabel 4. Klasifikasi Pengaduan berdasarkan Derajat Pengaduan sd. Desember2011 PPM Kelurahan Kecamatan Kab/Kota Propinsi Pusat Total KMP PNPM - P2KP PRV. NAD PRV. SUMUT PRV. SUMBAR PRV. RIAU PRV. JAMBI PRV. SUMSEL PRV. BENGKULU PRV. LAMPUNG PRV. BABEL PRV. KEPRI PRV. DKI PRV. JABAR PRV. BANTEN PRV. KALBAR Total Berdasarkan derajat pengaduan sampai dengan akhir Desember 2011 derajat pengaduan di kelurahan masih mendominasi seperti tahun-tahun sebelumnya. Juga ada kecenderungan peningkatan jumlah pengaduan pada derajat lainnya, seperti di tingkat kecamatan, Propinsi dan pusat. Derajat pengaduan pada tingkat propinsi dan pusat menjadi trend pengaduan di tahun 2011 dimana masyarakat banyak mengadukan pada tingkat ini melalui , sms, pengaduan online, surat dan telephone di tingkat Propinsi dan pusat. Sampai dengan akhir Desember 2011 pengaduan pada derajat kelurahan masih mendominasi pengaduan. Sedangkan pengaduan pada derajat kelurahan yang tertinggi masih terdapat di Propinsi Sumatra Barat (4.821 pengaduan). Ditingkat kecamatan terdapat di propinsi NAD(39 pengaduan) dan NAD(38 pengaduan) yang dominan. Sedangkan di kota/kabupaten terdapat di Propinsi Banten (202 pengaduan), DKI (148 pengaduan) dan Lampung (114 pengaduan). Pada derajat/ tingkatan di propinsi yang dominan terdapat di NAD (50 pengaduan), DKI (76 pengaduan) dan Bangka belitung (33 pengaduan). Juga, pengaduan di tingkat pusat sering masuk dari Propinsi Banten (27 pengaduan), DKI (12 pengaduan) dan Kepulauan Riau (14 pengaduan). Secara umum derajat pengaduan pada tingkat kelurahan mendominasi 90% lebih dengan media aduan banyak berupa tatap langsung, serta pengaduan yang disampaikan berupa pengaduan informatif dengan kategori pertanyaan. 11 P a g e

12 3. Pengaduan Berdasarkan Media Penyampaian. Sampai pada periode Desember 2011 pengaduan melalui media tatap langsung masih mendominasi dimana telah mencapai pengaduan(90.45%), sebagai media terbanyak yang digunakan dalam pengaduan masyarakat. Pengaduan tertinggi kedua menggunakan SMS 472 pengaduan(3.36%) media telephone 310 pengaduan (2,17%). Propinsi yang paling banyak menggunakan media tatap langsung terdapat di wilayah Propinsi sumatra Barat (37.85%). Sedangkan melalui telephone terdapat di Propinsi Jabar, DKI,Banten dan NAD. Pengaduan dominan melalui media SMS terdapat di Propinsi Jabar (209 pengaduan) dan NAD (84 pengaduan). Tabel 6. Klasifikasi Pengaduan Berdasarkan Media Penyampaian PROPINSI Tatap Langsung Buku Adu Kotak Adu Telepon SMS Fax Surat WEB BPKP Temuan Lap Jumlah PRV. NAD PRV. SUMUT PRV. SUMBAR PRV. RIAU PRV. JAMBI PRV. SUMSEL PRV. BENGKULU PRV. LAMPUNG PRV. BABEL PRV. KEPRI PRV. DKI PRV. JABAR PRV. BANTEN PRV. KALBAR TOTAL P a g e

13 Media pengaduan yang menjadi favorit masyarakat secara urut yakni melalui tatap langsung, SMS, telephone dan surat. Media pengaduan ini masih menjadi sering digunakan masyarakat di dalam menyampaikan pengaduan baik, berupa, pertanyaan, kritik dan saran yang disampaikan secara perorangan atau mengatas namakan kelompok atau lembaga tertentu. 13 P a g e

14 II. Progress Pengaduan Program PAKET DAN PLPBK WILAYAH I (Satu) Progress pengaduan yang berkaitan dengan program Advanced (Paket, ND dan Channeling) sampai periode Desember 2011 mengalami peningkatan data terdapat di wilayah Propinsi NAD, Sumbar, Lampung, Jabar dan Kalbar (yang tertinggi). No PROVINSI Mei-11 Jun-11 Jul-11 Agust-11 Sep-11 Okt-11 Nop-11 Des-11 1 PRV. NAD PRV. SUMUT PRV. SUMBAR PRV. RIAU PRV. JAMBI PRV. SUMSEL PRV. 7 BENGKULU PRV. LAMPUNG PRV. BABEL PRV. KEPRI PRV. DKI PRV. JABAR PRV. BANTEN PRV. KALBAR SUB TOTAL Pengaduan pada program advanced di bulan Desember 2011 terjadi peningkatan data dari bulan sebelumnya, dengan kenaikan data sebesar 11.40%. Peningkatan data tersebut hanya terjadi di beberapa propinsi saja yang memiliki program advanced (seperti : PAKET, PLPBK dan Channeling). Peningkatan data pengaduan pada program ini terjadi pada propinsi Sumatra Barat, Kalimantan Barat, Lampung dan Jawa Barat. Secara keseluruhan pengaduan yang masuk pada periode Desember 2011 sebanyak 508 pengaduan. Pada pengelolaan pengaduan di program advanced terjadi penggabungan pengelolaan, dimana yang sebelumnya dikelola sendiri oleh Korkot Advanced tetapi karena terjadi penggabungan Korkot di wilayah advanced dan reguler maka wilayah advanced dimasukkan ke korkot reguler, yang dikelola bersama dengan program reguler lainnya. 14 P a g e

15 Progress pengaduan di wilayah Advanced menunjukkan adanya perkembangan di wilayah Propinsi NAD, Riau, Sumbar dan Lampung. Pengaduan yang paling banyak terdapat di wilayah Kalimantan Barat dengan jumlah pengaduan pada bulan Desember mencapai 162 pengaduan. Pengaduan tertinggi kedua berada di Propinsi Sumatra Barat 147 Pengaduan (naik 15.1%) dan di Propinsi NAD 72 pengaduan (20.37%). Pengaduan program Paket lebih tinggi dari program PLPBK,channeling dan replikasi. Pengaduan Paket mencapai 441 pengaduan(89.66%) dari 508 pengaduan yang masuk. Pengaduan di wilayah advanced tersebut mengalami peningkatan sebesar 9.61% (40 pengaduan). Sedangkan pengaduan pada program channeling mencapai 9 pengaduan yang tidak berubah-rubah selama kurun 6 bulan terakhir dan PLPBK mencapai 32 pengaduan. Progress pengaduan di program advanced terjadi peningkatan data pengaduan pada program PAKET di wilayah Propinsi Sumatra Barat, Lampung, Jawa Barat dan Propinsi Kalimantan Barat. Peningkatan data tersebut terjadi setiap bulan. Sedangkan di wilayah Propinsi Lain yang terdapat program PAKET tidak terdapat pengelolaan pengaduan pada program PAKET ini secara baik. Begitu pula terjadi pada program PLPBK dan channeling belum ada pengelolaan data pengaduan secara baik. Hal ini disebabkan oleh penggabungan data pengelolaan pengaduan dari program advanced ke reguler. 15 P a g e

16 IV. Isue-issue Strategis Issue strategis yang terjadi selama kurun waktu periode Januari Desember 2011 yaitu : 1) Pengaduan melalui media tatap langsung masih terus mendominasi, dan pengaduan yang disampaikan tersebut berupa pengaduan informatif (pertanyaan,saran,kritik) yang disampaikan langsung ke pihak pendamping. Artinya, pengelolaan pengaduan oleh masyarakat belum berjalan optimal karena pengaduan yang disampaikan masyarakat sering langsung disampaikan dalam tatap langsung bersama masyarakat. 2) Selama periode Januari Desember 2011 masih terdapat pengaduan yang masih dalam status proses sebanyak 254 pengaduan. Ada kecenderungan proses penanganan pengaduan belum menjadi prioritas utama bagi pihak pelaku konsultan baik ditingkat propinsi, kota/kabupaten maupun kelurahan. 3) Keterlambatan gaji selama periode Agustus sampai dengan Desember 2011 berdampak pada progress dan keterlambatan laporan dari lapangan. Issue tersebut bergeser menjadi perbaikan sistem gaji, kenaikan gaji dan perbaikan kesejahteraan faskel yang telah mengabdi cukup lama. Persoalan tersebut apabila tidak segera disikapi akan berujung pada permasalahan yang lebih besar dan meluas karena siklus gaji tersebut berulang setiap tahun. 4) Pengaduan yang berkaitan dengan penyimpangan dana telah bergeser dari pelakunya anggota BKM, KSM atau masyarakat menjadi fasilitator dan Korkot. 5) Data pengaduan dominan di tingkat kelurahan di beberapa propinsi dari pengaduan informatif ke pengaduan masalah. 6) Pengaduan melalui media tatap langsung merupakan pengaduan pendamping yang merupakan kewajiban yang harus disetorkan kepada pihak KMW. Sehingga terkesan dipaksakan adanya peningkatan jumlah pengaduan dibeberapa wilayah bukan karena optimalnya pelayanan pengaduan di masyarakat. 7) Masih terdapat kurangnya pemahaman pengelola data SIM PPM KMW dalam pengelolaan data pengaduan, seperti : Sumatra Utara, Sumatra Selatan dan Banten. 8) Unit Pengelola pengaduan baik di tingkat kelurahan, kota/kabupaten maupun propinsi belum berjalan optimal dan cenderung kurang aktif di dalam merespon permasalahan dan informasi yang disampaikan oleh masyarakat. 16 P a g e

17 9) Sosialisasi media pengaduan dan unit pengelola pengaduan belum terdistribusi meluas di kalangan masyarakat maupun pemerintah sehingga keberadaan UPM belum diketahui oleh masyarakat. 10) Masyarakat lebih cenderung menggunakan media pengaduan melalui tatap langsung dan masyarakat sering menyampaikan pertanyaanpertanyaan tentang program langsung kepada pihak konsultan sehingga ada kecenderungan media tatap langsung/ pertemuan lebih memudahkan masyarakat di dalam mendapatkan respon yang cepat. 11) Respon terhadap pengaduan baik di tingkat KMW (propinsi),korkot (kota/kabupaten) kurang tanggap dan cepat di dalam penanganan masalah sehingga penyampaian respon ini terlambat disampaikan kembali kepada pengadu atau mediator pengaduan. 17 P a g e

18 III. Rekomendasi Permasalahan keterlambatan gaji dan demo fasilitator KMW Propinsi DKI harus segera dicermati dan dicarikan solusinya. Agar permasalahan tersebut tidak berulang kembali agar segera ada solusi dan perbaikan sistem penggajian tersebut. Perlu adanya perubahan paradigma terhadap pelaku tentang kesadaran untuk cepat merespon setiap kritikan,saran dan pertanyaan bahkan permasalahan yang terjadi akibat kesalah-pahaman di antara para pelaku di lapangan maupun dengan pihak pemerintah setempat. Dalam rangka mengoptimalkan pengelolaan pengaduan masyarakat baik yang dilakukan oleh BKM, pihak konsultan dan pemerintah daerah maka perlu dibentuk Unit pengaduan PPM yang dikelola bersama melalui Pokja TKPKD yang dikoordinir oleh pemerintah daerah melalui kegiatan KBP kota/kabupaten. Juga dalam peningkatan kontrol masyarakat dalam pengelolaan program perlu dibentuk Pusat Informasi Program (Pusinfo) dimana pengelolaannya dapat melalui Satuan Unit Bersama antara masyarakat, kelompok peduli dan pemerintah daerah. Demikian laporan progress pengaduan masyarakat ini disampaikan. Mohon saran dan masukan dalam perbaikan laporan ini sangat diharapkan. 18 P a g e

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah I. PENDAHULUAN Berdasarkan progress capaian pengaduan pada periode Maret 2012 jumlah pengaduan yang masuk sebanyak 801 pengaduan dan secara akumulatif sampai dengan bulan Maret 2012 jumlah pengaduan yang

Lebih terperinci

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah I. PENDAHULUAN Status pengaduan pada periode Juni 2012 sebanyak 815 pengaduan, dengan total pengaduan sampai dengan periode Juni sebanyak 19.677 pengaduan. Pengaduan yang masuk pada periode Juni telah

Lebih terperinci

Thn Thn Thn Thn JUMLAH 91

Thn Thn Thn Thn JUMLAH 91 I. PENDAHULUAN Pada bulan September 2013 direncanakan akan dilakukan penutupan data SIM PPM sampai dengan akhir tahun 2010. Penutupan data tersebut bertujuan data di bawah tahun 2010 tidak ada lagi data

Lebih terperinci

Proses pengaduan yang telah selesai ditangani dan terdapat penyelesaian penanganan pengaduan terjadi di Provinsi Jawa Barat.

Proses pengaduan yang telah selesai ditangani dan terdapat penyelesaian penanganan pengaduan terjadi di Provinsi Jawa Barat. I. PENDAHULUAN Pengaduan sampai status Juni 2014 yang telah dikelola di wilayah I telah mencapai 46.066 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai ditangani mencapai 99,57% dan masih status proses sebesar

Lebih terperinci

III. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

III. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah I. Anlist.asp II. PENDAHULUAN Pengelolaan pengaduan masyarakat di wilayah I di bulan Januari 2013 dilaporkan hanya oleh 7 Propinsi. Pada bulan Januari 2013 ini seluruh tenaga ahli telah didemobilisasi

Lebih terperinci

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan I. PENDAHULUAN Sampai dengan periode Juli 2013 pengelolaan pengaduan masyarakat di PNPM Mandiri Perkotaan wilayah I sampai dengan bulan Juli 2013 telah mencapai 34.600 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai

Lebih terperinci

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan I. PENDAHULUAN Pengelolaan pengaduan masyarakat di PNPM Mandiri Perkotaan wilayah I sampai dengan bulan Juni 2013 telah mencapai 33.417 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai mencapai 33.415 pengaduan

Lebih terperinci

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah I. PENDAHULUAN Selama kurun waktu tahun 2012 pengaduan yang berkaitan dengan penyimpangan dana cenderung meningkat dari jumlah dana yang terekam di dalam SIM PPM Pengaduan. Penyimpangan dana hasil temuan

Lebih terperinci

Pengaduan tiap provinsi

Pengaduan tiap provinsi SUMATERA UTARA SUMATERA SELATAN BANTEN JAWA BARAT BENGKULU BANGKA BELITUNG LAMPUNG KALIMANTAN BARAT JAMBI Konsultan Manajemen Pusat A. Perkembangan PPM bulan Agustus 2016 Pengaduan pada bulan Agustus 2016

Lebih terperinci

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup dan Kategori Masalah

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup dan Kategori Masalah I. PENDAHULUAN Pengelolaan pengaduan masyarakat di PNPM Mandiri Perkotaan wilayah I sampai dengan bulan Mei 2013 telah mencapai 31.631 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai mencapai 31.581 pengaduan

Lebih terperinci

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah I. PENDAHULUAN Pengelolaan Pengaduan pada periode Maret tahun 2013 telah mencapai 2.005 pengaduan. Sedangkan pengaduan informatif berjumlah 1972 pengaduan dan pengaduan masalah berjumlah 23 pengaduan.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN PENYIM DANA DANA KEMBALI PROVINSI

I. PENDAHULUAN PENYIM DANA DANA KEMBALI PROVINSI I. PENDAHULUAN Pengaduan status Februari 2014 di PNPM-MP wilayah-1 telah mencapai 42.522 aduan dengan pengaduan yang telah selesai ditangani mencapai 99,72%. Pengaduan yang masuk pada bulan Februari 2014

Lebih terperinci

Pengaduan secara akumulatif mencapai aduan yang terdiri

Pengaduan secara akumulatif mencapai aduan yang terdiri I. PENDAHULUAN Selama periode Januari Desember tahun 2013 jumlah pengaduan yang telah dikelola dari tingkat Korkot sampai dengan KMP mencapai 12.403 dengan status pengaduan yang masih proses 57 pengaduan(0,45%).

Lebih terperinci

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan I. PENDAHULUAN Pengaduan yang masuk sampai dengan bulan Agustus 2014 mencapai 48.066 aduan. Pengaduan yang telah selesai sebanyak 47.811 pengaduan (99,47%) dan yang masih proses sebanyak 255 pengaduan

Lebih terperinci

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan I. PENDAHULUAN Pengelolaan data bulan September 2015 telah masuk data sebanyak 55.918 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai penanganannya mencapai 55.657 pengaduan (99,53%). Pengaduan yang masih berstatus

Lebih terperinci

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan informatif dan masalah

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan informatif dan masalah I. PENDAHULUAN Pengaduan sampai dengan status Oktober 2013 telah mencapai 38.094 aduan dengan jumlah pengaduan yang masih berstatus proses sebanyak 97 aduan. Pengaduan yang berstatus proses terbanyak terdapat

Lebih terperinci

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan I. PENDAHULUAN Pada akhir tahun 2015 pengaduan yang telah dikelola seluruhnya (sejak tahun 2010) di wilayah I mencapai 58.650 pengaduan, dengan pengaduan yang berstatus proses sebanyak 300 pengaduan (0,51%).

Lebih terperinci

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan I. PENDAHULUAN Pengaduan pada bulan Oktober 2015 berjumlah 57.190 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai ditangani 56.860 pengaduan (99,42%), dengan pengaduan status proses sebanyak 330 pengaduan(0,58%).

Lebih terperinci

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan I. PENDAHULUAN Progress pengaduan yang masuk dalam sampai dengan bulan Agustus 2015 telah mencapai 55.435 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai penanganannya mencapai 55.170 pengaduan (99,52%). Pengaduan

Lebih terperinci

I. Bagasi tenghpendahuluan

I. Bagasi tenghpendahuluan I. Bagasi tenghpendahuluan Sampai dengan bulan Juni 2015 pengaduan yang masuk secara akumulatif mencapai 53.840 pengaduan. Pengaduan yang berstatus proses 324 pengaduan (0,6%) dan pengaduan yang telah

Lebih terperinci

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan I. PENDAHULUAN Pengaduan yang masuk pada bulan April 2015 yang dikumpulkan dari tingkat KMW dan pengaduan yang masuk ke KMP berjumlah 506 aduan. Pengaduan telah selesai ditangani sejumlah 497 pengaduan

Lebih terperinci

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan I. PENDAHULUAN Data pengaduan pada bulan Oktober 2014 berkurang dari jumlah pengaduan bulan sebelumnya. Pengurangan jumlah pengaduan tersebut telah dikeluarkannya Provinsi Aceh dari wilayah-1 dan bergabung

Lebih terperinci

mengalami perubahan status. Kasus tersebut terdapat di Kota Pematang siantar Provinsi Sumatera Utara.

mengalami perubahan status. Kasus tersebut terdapat di Kota Pematang siantar Provinsi Sumatera Utara. I. PENDAHULUAN Pada bulan Nopember 2015 pengaduan yang masuk mencapai 58.075 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai ditangani 57.687 pengaduan (99,33%), dengan pengaduan status proses sebanyak 388 pengaduan(0,67%).

Lebih terperinci

Pengelolaan Pengaduan Bulan Juni 2017

Pengelolaan Pengaduan Bulan Juni 2017 Pengelolaan Pengaduan Bulan Juni 2017 Pengelolaan pengaduan pada bulan Juni 2017 telah dikelola mencapai 762 pengaduan, dengan status penanganan telah selesai seluruhnya 762 atau 100 % dan tidak ada status

Lebih terperinci

Perkembangan PPM Bulan Februari 2017

Perkembangan PPM Bulan Februari 2017 Perkembangan PPM Bulan Februari 2017 Pengelolaan Pengelolaan pengaduan pada bulan Februari 2017 telah dikelola mencapai 751 pengaduan, dengan status penanganan telah selesai 750 atau 99,9 % dan status

Lebih terperinci

Status Pengaduan bulan Sept 16

Status Pengaduan bulan Sept 16 DKI JAKARTA SUMATERA UTARA SUMATERA SELATAN JAWA BARAT BANTEN BENGKULU SUMATERA BARAT KALIMANTAN BARAT BANGKA BELITUNG LAMPUNG RIAU JAMBI KEPULAUAN RIAU A. Perkembangan PPM bulan September 2016 Jumlah

Lebih terperinci

masyarakat dominan pada pelaksanaan kegiatan sosialisasi, ekonomi dan Tabel 1.1. Pengaduan Status Proses di masing-masing Provinsi

masyarakat dominan pada pelaksanaan kegiatan sosialisasi, ekonomi dan Tabel 1.1. Pengaduan Status Proses di masing-masing Provinsi I. PENDAHULUAN Pengaduan yang berstatus proses pada bulan Februari 2016 telah berkurang/ menurun dibandingkan bulan sebelumnya. Pengaduan status proses pada bulan Februari 2016 sejumlah 214 pengaduan atau

Lebih terperinci

Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Bulan Agustus 2017

Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Bulan Agustus 2017 Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Bulan Agustus 2017 Pengelolaan pengaduan pada bulan Agustus 2017 mencapai 953 pengaduan, dengan status penanganan telah selesai seluruhnya 952 atau 99,9% dan proses 1 pengaduan

Lebih terperinci

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan I. PENDAHULUAN Pengaduan pada bulan Mei 2015 tidak ada data yang berstatus proses kecuali Provinsi Sumatera Utara. Jumlah pengaduan yang masuk pada bulan Mei 2015 berjumlah 509 pengaduan. Pengaduan yang

Lebih terperinci

Capaian pengaduan tiap provinsi

Capaian pengaduan tiap provinsi SUMATERA DKI JAKARTA SUMATERA JAWA BARAT BANTEN BENGKULU BANGKA KALIMANTAN LAMPUNG RIAU KEPULAUAN RIAU SUMATERA A. Perkembangan PPM bulan Nopember 2016 Pengelolaan pengaduan pada bulan Nopember 2016telah

Lebih terperinci

Perkembangan PPM Bulan April 2017

Perkembangan PPM Bulan April 2017 Perkembangan PPM Bulan April 2017 Pengelolaan pengaduan pada bulan April 2017 telah dikelola mencapai 709 pengaduan, dengan status penanganan telah selesai 707 atau 99,72 % dan status dalam proses 2 pengaduan

Lebih terperinci

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan (di Wilayah Ex P2KP 2, Ex KMW Provinsi, Ex P2KP 3, OC 6, OC 7 dan OC 8) Periode Nopember 2009

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan (di Wilayah Ex P2KP 2, Ex KMW Provinsi, Ex P2KP 3, OC 6, OC 7 dan OC 8) Periode Nopember 2009 Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan (di Wilayah Ex PKP, Ex KMW Provinsi, Ex PKP, OC, OC dan OC 8) Periode Nopember 009 Pendahuluan Berdasarkan surat KMP PNPM Mandiri Perkotaan No. 09/KMP/PNPM/IV/009 tanggal

Lebih terperinci

Status Pengaduan bulan Juni 2016

Status Pengaduan bulan Juni 2016 Pada bulan Juni 016 PPM pengaduan yang telah dikelola sebanyak 96 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai sebanyak 94 pengaduan(99,3%). Pengaduan yang berstatus proses pengaduan. Pengaduan tersebut terdapat

Lebih terperinci

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan I. PENDAHULUAN Pengaduan yang masuk pada bulan Maret 2015 yang dikumpulkan dari tingkat KMW dan pengaduan yang masuk ke KMP berjumlah 560 aduan. Pengaduan telah selesai ditangani sejumlah 558 pengaduan

Lebih terperinci

Tabel.1. Pengaduan Informatif Pada Siklus BLM

Tabel.1. Pengaduan Informatif Pada Siklus BLM A. Pelaksanaan PPM di PNPM Mandiri Perkotaan ICDD Phase I Pengelolaan Pengaduan Masyarakat pada phase I oleh KMP ICDD Wilayah I di mulai pada periode Agustus 2010. Jumlah pengaduan yang diserah-kelolakan

Lebih terperinci

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Desember Wilayah II. (OC 5 s/d OC 9)

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Desember Wilayah II. (OC 5 s/d OC 9) Wilayah II KMP Jateng DIY Jatim Bali NTB NTT Kalteng Kalsel Kaltim Sulut Sulteng Sulsel Sultra Gorontalo Sulbar Maluku Malut Papua Barat Papua Pendahuluan Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Desember

Lebih terperinci

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan I. PENDAHULUAN Pada awal tahun 2016 pengaduan yang berkaitan dengan program PNPM Mandiri Perkotaan mencapai 59.586 pengaduan dengan pengaduan selesai mencapai 59.344 pengaduan(99,59%). Pengaduan yang berstatus

Lebih terperinci

Perkembangan PPM Bulan Maret 2017

Perkembangan PPM Bulan Maret 2017 Perkembangan PPM Bulan Maret 2017 Pengelolaan Pengelolaan pengaduan pada bulan Maret 2017 telah dikelola mencapai 729 pengaduan, dengan status penanganan telah selesai 694 atau 95,2 % dan status dalam

Lebih terperinci

Perkembangan Pengelolaan Pengaduan Bulan Mei 2017

Perkembangan Pengelolaan Pengaduan Bulan Mei 2017 Perkembangan Pengelolaan Pengaduan Bulan Mei 2017 Pengelolaan pengaduan pada bulan Mei 2017 telah dikelola mencapai 912 pengaduan, dengan status penanganan telah selesai 908 atau 99,56 % dan status dalam

Lebih terperinci

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan I. PENDAHULUAN Pengaduan yang masuk pada bulan Februari 2015 yang dikumpulkan dari tingkat KMW dan pengaduan yang masuk ke KMP berjumlah 762 aduan. Pengaduan telah selesai ditangani sejumlah 759 pengaduan

Lebih terperinci

Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Bulan November 2017

Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Bulan November 2017 Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Bulan November 2017 Gambaran Umum Pengelolaan pengaduan pada bulan November 2017 mencapai 873 pengaduan, dengan status penanganan telah selesai seluruhnya atau 100%. Pengaduan

Lebih terperinci

Perkembangan PPM bulan Desember 2016

Perkembangan PPM bulan Desember 2016 Perkembangan PPM bulan Desember 2016 Pengelolaan pengaduan pada bulan Desember 2016 telah dikelola mencapai 563 pengaduan, dengan status penanganan telah selesai 561 atau 99,64 % dan status dalam proses

Lebih terperinci

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Agustus 2010 Wilayah I (OC 5 s/d OC 9)

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Agustus 2010 Wilayah I (OC 5 s/d OC 9) Pendahuluan Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Agustus 2010 Wilayah I (OC 5 s/d OC 9) Progres data pengaduan bulan Agustus 2010 diperoleh dari SIM aplikasi PPM meliputi OC 5 s/d OC 9 menggunakan

Lebih terperinci

masyarakat. System yang dibangun ini tidak hanya dipegang dan dikendalikan oleh konsultan tetapi dikendalikan dan dimonitoring oleh pemerintah daerah.

masyarakat. System yang dibangun ini tidak hanya dipegang dan dikendalikan oleh konsultan tetapi dikendalikan dan dimonitoring oleh pemerintah daerah. I. PENDAHULUAN Pengaduan yang masuk pada bulan Nopember 2014 berjumlah 743 aduan. Pengaduan tersebut telah selesai ditangani sejumlah 718 pengaduan (97%). Pengaduan secara akumulatif sebanyak 47.885 pengaduan

Lebih terperinci

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS Semester II Tahun 2013 GROUP PENJAMINAN DIREKTORAT PENJAMINAN DAN MANAJEMEN RISIKO 0 DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik 1 3 Pertumbuhan Simpanan pada

Lebih terperinci

Pertumbuhan Simpanan BPR/BPRS. Semester I Tahun 2013

Pertumbuhan Simpanan BPR/BPRS. Semester I Tahun 2013 Pertumbuhan Simpanan BPR/BPRS Semester I Tahun 2013 DAFTAR ISI Pertumbuhan Simpanan pada BPR/BPRS Grafik 1 10 Dsitribusi Simpanan pada BPR/BPRS Tabel 9 11 Pertumbuhan Simpanan Berdasarkan Kategori Grafik

Lebih terperinci

Perkembangan PPM bulan Januari 2017

Perkembangan PPM bulan Januari 2017 Perkembangan PPM bulan Januari 2017 Pengelolaan pengaduan pada bulan Januari 2017 telah dikelola mencapai 716 pengaduan, dengan status penanganan telah selesai 712 atau 99,4 % dan status dalam proses 4

Lebih terperinci

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Semester I Tahun 2015 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik

Lebih terperinci

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS Semester I Tahun 2014 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik

Lebih terperinci

Kerangka Acuan PELATIHAN ASMANDAT SENIOR PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHAP II

Kerangka Acuan PELATIHAN ASMANDAT SENIOR PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHAP II Kerangka Acuan PELATIHAN ASMANDAT SENIOR PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHAP II I. DASAR PEMIKIRAN Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) yang dilaksanakan sejak tahun 1999 melalui P2KP 1, P2KP

Lebih terperinci

QS PENGENDALIAN PELATIHAN MASYARAKAT PPMK 2014 Rekap Nasional Periode Laporan (Minggu ke 4) 30 April 2015

QS PENGENDALIAN PELATIHAN MASYARAKAT PPMK 2014 Rekap Nasional Periode Laporan (Minggu ke 4) 30 April 2015 2014 STATUS KEGIATAN PENGEMBANGAN KAPASITAS TINGKAT MASYARAKAT PROPOSAL KEGIATAN PEMANFAATAN DANA PELATIHAN MASYARAKAT DANA DARI DANA DI REK BKM KE PANITIA BKM (Rp) PELAKSANA (Rp) PENCAIRAN BLM/APBN (Rp)

Lebih terperinci

I. Capaian Pengaduan status April 2016

I. Capaian Pengaduan status April 2016 I. Capaian Pengaduan status April 2016 Pada bulan April 2016 PPM Program Kota Tanpa Kumuh masih mengelola pengaduan yang pada program sebelumnya dan Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh). Pengaduan yang masuk

Lebih terperinci

ANALISIS DAN EVALUASI PELAYANAN KELUARGA BERENCANA BAGI KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN KELUARGA SEJAHTERA I DATA TAHUN 2013

ANALISIS DAN EVALUASI PELAYANAN KELUARGA BERENCANA BAGI KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN KELUARGA SEJAHTERA I DATA TAHUN 2013 ANALISIS DAN EVALUASI PELAYANAN KELUARGA BERENCANA BAGI KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN KELUARGA SEJAHTERA I DATA TAHUN 2013 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK

Lebih terperinci

JUSTIFIKASI TEKNIS PENAMBAHAN TENAGA ASISTEN MANAJEMEN DATA DI KMW DAN KOORDINATOR KOTA UPP2-2

JUSTIFIKASI TEKNIS PENAMBAHAN TENAGA ASISTEN MANAJEMEN DATA DI KMW DAN KOORDINATOR KOTA UPP2-2 JUSTIFIKASI TEKNIS PENAMBAHAN TENAGA ASISTEN MANAJEMEN DATA DI KMW DAN KOORDINATOR KOTA UPP2-2 A. LATAR BELAKANG Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) I tahap I telah dilaksanakan sejak

Lebih terperinci

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Maret Wilayah II. (OC 5 s/d OC 9)

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Maret Wilayah II. (OC 5 s/d OC 9) Wilayah II KMP Jateng DIY Jatim Bali NTB NTT Kalteng Kalsel Kaltim Sulut Sulteng Sulsel Sultra Gorontalo Sulbar Maluku Malut Papua Barat Papua Pendahuluan Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Maret

Lebih terperinci

STATUS : 18 AGUSTUS 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

STATUS : 18 AGUSTUS 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DI LINGKUNGAN DITJEN CIPTA KARYA STATUS : 18 AGUSTUS 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 PELAKSANAAN KEGIATAN DITJEN CIPTA KARYA TAHUN

Lebih terperinci

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK SEPTEMBER 2016

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK SEPTEMBER 2016 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK SEPTEMBER 2016 INFORMASI DATA PINJAMAN BERGULIR LOKASI WILAYAH-1 No INFORMASI KINERJA

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT (PPM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT (PPM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT () PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN 1 PENANGANAN PENGADUAN UNTUK TATA PEMERINTAHAN YANG LEBIH BAIK TINGKAT KOMUNITI RELAWAN, KSM, BKM, MASYARAKAT

Lebih terperinci

Historical cakupan lokasi sasaran PNPM Mandiri Perkotaan

Historical cakupan lokasi sasaran PNPM Mandiri Perkotaan Historical cakupan lokasi sasaran PNPM Mandiri Perkotaan A. Tahun 2006 Pada tahun 2006 merupakan lokasi P2KP yang terdiri dari lokasi P2KP-I, P2KP-II DAN P2KP-III. Adapun pembagian lokasi sasaran adalah

Lebih terperinci

Oleh : Kepala PMU P2KP. Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, Agustus 2013

Oleh : Kepala PMU P2KP. Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, Agustus 2013 Oleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, 28-30 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. KETENTUAN UMUM 2 1. LOKASI SASARAN Lokasi

Lebih terperinci

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Juli 2014 Wilayah II (OSP 5, OSP 6, OSP 7, OSP 8, OSP 9, OSP 10)

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Juli 2014 Wilayah II (OSP 5, OSP 6, OSP 7, OSP 8, OSP 9, OSP 10) Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Juli 2014 Wilayah II (OSP 5, OSP 6, OSP 7, OSP 8, OSP 9, OSP 10) Pendahuluan Progres ini merupakan rekapitulasi dokumen hasil PPM di wilayah PNPM Mandiri Perkotaan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PPMK. A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK

PELAKSANAAN PPMK. A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK PELAKSANAAN PPMK Program Peningkatan Penghidupan Masyarakat Berbasis Komunitas (PPMK) merupakan program lanjutan dalam PNPM Mandiri Perkotaan untuk mendorong proses transformasi

Lebih terperinci

Laporan Akhir PPM (Maret 2014)

Laporan Akhir PPM (Maret 2014) Laporan Akhir PPM (Maret 2014) Pengelolaan Pengaduan Masyarakat selama periode tahun 2010 sampai Maret 2014 (ICDD I sd ICDD III) pengaduan yang telah masuk mencapai 43.190 aduan. Pengaduan tersebut meningkat

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Indeks Tendensi Konsumen Provinsi Bengkulu Triwulan III-2017 No. 71/XI/17/VII, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI BENGKULU Indeks Tendensi Konsumen Provinsi Bengkulu Triwulan III - 2017 Indeks

Lebih terperinci

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Semester II Tahun 2014 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik

Lebih terperinci

Rapat Koordinasi Program Direktur & Team Leader PNPM Perkotaan Bogor, Juli 2012

Rapat Koordinasi Program Direktur & Team Leader PNPM Perkotaan Bogor, Juli 2012 Rapat Koordinasi Program Direktur & Team Leader PNPM Perkotaan Bogor, 16-19 Juli 2012 1. WARGA MISKIN (PS-2) PEMANFAAT PROGRAM Secara nasional dari tahun 2007-2011, KK Miskin penerima manfaat kegiatan

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN A. Penjelasan Umum No. 11/02/94/Th. VII, 6 Februari 2017 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : MARET 2015

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : MARET 2015 DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : MARET 2015 INFORMASI DATA PINJAMAN BERGULIR LOKASI WILAYAH-1 No I. INFORMASI KINERJA

Lebih terperinci

Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Ditjen Bina Kesmas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 23 Nopember 2010

Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Ditjen Bina Kesmas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 23 Nopember 2010 PENCAPAIAN DAN UMPAN BALIK PELAPORAN INDIKATOR PEMBINAAN GIZI MASYARAKAT 2010 Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Ditjen Bina Kesmas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 23 Nopember 2010 SASARAN PEMBINAAN

Lebih terperinci

LAPORAN TRIWULAN-III AKTIVITAS APBD PROVINSI

LAPORAN TRIWULAN-III AKTIVITAS APBD PROVINSI TIM EVALUASI DAN PENGAWASAN PENYERAPAN ANGGARAN LAPORAN TRIWULAN-III AKTIVITAS APBD PROVINSI Persiapan Penyusunan Laporan kepada Presiden RI 18 September 2012 Agenda 1 Status Realisasi Agustus 2012 2 Kendala

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : MEI 2015

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : MEI 2015 DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : MEI 2015 INFORMASI DATA PINJAMAN BERGULIR LOKASI WILAYAH-1 No I. INFORMASI KINERJA

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017 A. Penjelasan Umum 1. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) I-2017 No. 27/05/94/Th. VII, 5 Mei 2017 Indeks Tendensi

Lebih terperinci

Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013

Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN LATAR BELAKANG Pada Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PENINGKATAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT BERBASIS KOMUNITAS (PPMK)

LAPORAN PERKEMBANGAN PENINGKATAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT BERBASIS KOMUNITAS (PPMK) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA LAPORAN PERKEMBANGAN PENINGKATAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT BERBASIS KOMUNITAS (PPMK) PER 31 DESEMBER 2014 I. LOKASI PPMK TAHUN

Lebih terperinci

REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007

REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007 REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007 Gambaran Umum Secara umum proses kegiatan di lokasi baru mengalami keterlambatan rata-rata 1,5 bulan dari master schedule, sementara

Lebih terperinci

Perkembangan Kelembagaan BKM

Perkembangan Kelembagaan BKM Potret Kemandirian BKM Tahun 2014 Tantangan Penaganan Kawasan Kumuh 2015 A. 12 Aspek Lemah Kemandirian BKM Hasil Penilaian IDF 2013 Pada Bulan September 2014 lalu melalui Surat KMP no 16/NMC/PNPM -Perkotaan/IX/2014,

Lebih terperinci

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No.53/09/16 Th. XVIII, 01 September 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA SELATAN MARET 2016 GINI RATIO SUMSEL PADA MARET 2016 SEBESAR

Lebih terperinci

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009 ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT

Lebih terperinci

Tingkat Kemiskinan Per Provinsi Wilayah Sumatera Tahun 2014

Tingkat Kemiskinan Per Provinsi Wilayah Sumatera Tahun 2014 Persentase (%) Persentase (%) 30 25 20 15 10 5 0 Pergerakan Tingkat Kemiskinan Wilayah Sumatera Periode 2007-2014 26.65 23.53 22.19 21.8 20.98 22.13 20.98 20.22 19.57 20.64 18.58 17.72 19.15 18.94 18.59

Lebih terperinci

PROGRESS PELAKSANAAN PILOT BDC PER 31 DESEMBER 2016

PROGRESS PELAKSANAAN PILOT BDC PER 31 DESEMBER 2016 PROGRESS PELAKSANAAN PILOT BDC PER 31 DESEMBER 2016 A. Gambaran Umum Program ICDD Phase 3 telah memfasilitasi penguatan peran Pemerintah Daerah dalam rangka menjalin kemitraan, yang akan mensinergikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB I PENDAHULUAN Pengaruh pemanasan global yang sering didengungkan tidak dapat dihindari dari wilayah Kalimantan Selatan khususnya daerah Banjarbaru. Sebagai stasiun klimatologi maka kegiatan observasi

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016 No. 11/02/82/Th. XVI, 1 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016 GINI RATIO DI MALUKU UTARA KEADAAN SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,309 Pada September 2016, tingkat ketimpangan

Lebih terperinci

INDONESIA Percentage below / above median

INDONESIA Percentage below / above median National 1987 4.99 28169 35.9 Converted estimate 00421 National JAN-FEB 1989 5.00 14101 7.2 31.0 02371 5.00 498 8.4 38.0 Aceh 5.00 310 2.9 16.1 Bali 5.00 256 4.7 30.9 Bengkulu 5.00 423 5.9 30.0 DKI Jakarta

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH JULI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH JULI 2015 BADAN PUSAT STATISTIK No. 78/08/Th. XVIII, 18 Agustus 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH JULI 2015 JULI 2015 RUPIAH TERDEPRESIASI 1,25 PERSEN TERHADAP DOLAR AMERIKA Rupiah terdepresiasi 1,25 persen

Lebih terperinci

Oleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Oleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN Oleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. KETENTUAN UMUM 2 1. LOKASI SASARAN Lokasi sasaran

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011 Nop-06 Feb-07 Mei-07 Agust-07 Nop-07 Feb-08 Mei-08 Agust-08 Nop-08 Feb-09 Mei-09 Agust-09 Nop-09 Feb-10 Mei-10 Agust-10 Nop-10 Feb-11 Mei-11 Agust-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH FEBRUARI 2016 BADAN PUSAT STATISTIK. 29/03/Th. XIX, 15 Maret 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016 RUPIAH TERAPRESIASI 3,06 PERSEN TERHADAP DOLAR AMERIKA Rupiah terapresiasi 3,06 persen

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/05/18/Th. VI, 4 Mei 2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN I-2016 SEBESAR 101,55

Lebih terperinci

Panduan Penulisan Profil PNPM Mandiri Perkotaan

Panduan Penulisan Profil PNPM Mandiri Perkotaan Lampiran 8 Panduan Penulisan Profil PNPM Mandiri Perkotaan Pengantar Panduan ini disusun agar TA Sosialisasi dan Korkot memiliki standar yang jelas dan baku tentang materi informasi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM ._. 'INIB DIREKTORAT JENDERAL Nomor Lampiran DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LlNGKUNGAN Jl. Pattlmura No. 20, Kebayoran Baru Jakarta Selatan e (021) 727 96157 Fax

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 11/02/51/Th. IX, 2 Februari 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. JANUARI 2015, NTP BALI TURUN SEBESAR 0,01 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali pada bulan Januari

Lebih terperinci

Perkembangan Nilai Tukar Petani Dan Harga Produsen Gabah Bulan Oktober 2017

Perkembangan Nilai Tukar Petani Dan Harga Produsen Gabah Bulan Oktober 2017 No. 060/11/63/Th. XXI, 01 November 2017 Perkembangan Nilai Tukar Petani Dan Harga Produsen Gabah Bulan Oktober 2017 Nilai Tukar Petani (NTP) bulan Oktober 2017 sebesar 96,56 atau naik 0,49 persen. Pada

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *) DAN PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *) DAN PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 59 / VII / 1 Nopember 2004 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *) DAN PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH Pada bulan Agustus 2004, Nilai Tukar Petani (NTP) adalah 103,99 atau turun 1,66 persen dibanding

Lebih terperinci

DATA INSPEKTORAT JENDERAL

DATA INSPEKTORAT JENDERAL DATA INSPEKTORAT JENDERAL 1. REALISASI AUDIT BERDASARKAN PKPT TAHUN 2003-2008 No. Tahun Target Realisasi % 1 2 3 4 5 1 2003 174 123 70,69 2 2004 174 137 78,74 3 2005 187 175 93,58 4 2006 215 285 132,55

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN DI LINGKUNGAN DITJEN CIPTA KARYA STATUS : 28 SEPTEMBER 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

PEMBANGUNAN DI LINGKUNGAN DITJEN CIPTA KARYA STATUS : 28 SEPTEMBER 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DI LINGKUNGAN DITJEN CIPTA KARYA STATUS : 28 SEPTEMBER 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 PELAKSANAAN KEGIATAN DITJEN CIPTA KARYA

Lebih terperinci

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK BANTEN SEPTEMBER 2016 MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK BANTEN SEPTEMBER 2016 MENURUN No.12/02/Th.XI, 6 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK BANTEN SEPTEMBER 2016 MENURUN GINI RATIO PADA SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,392 Pada ember 2016, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN III-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN III-2016 BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/08/18/Th. VI, 5 Agustus 2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN III-2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN II-2016 SEBESAR

Lebih terperinci

PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA PANGAN TAHUN 2015

PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA PANGAN TAHUN 2015 PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA PANGAN TAHUN 2015 Workshop Perencanaan Ketahanan Pangan Tingkat Nasional Tahun 2015

Lebih terperinci

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro) POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI FEBRUARI 2012

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI FEBRUARI 2012 Nop-06 Feb-07 Mei-07 Agust-07 Nop-07 Feb-08 Mei-08 Agust-08 Nop-08 Feb-09 Mei-09 Agust-09 Nop-09 Feb-10 Mei-10 Agust-10 Nop-10 Feb-11 Mei-11 Agust-11 Nop-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI FEBRUARI

Lebih terperinci