PENGEMBANGAN METODA MPA STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN RAGAM TORSI DAN RESPON MOMEN LENTUR
|
|
|
- Irwan Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 PENGEMBANGAN METODA MPA STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN RAGAM TORSI DAN RESPON MOMEN LENTUR 1 PENDAHULUAN Bambag Budioo da Ligga Kecaa Octaviasyah Studi Chopra et.al (2 s.d. ) meemuka bahwa estimasi perpidaha struktur dega megombiasika kotribusi modal melalui Modal Pushover Aalysis (MPA) memberika hasil yag cukup baik terhadap No Liear Respose History Aalysis (NLRHA). Namu, prosedur MPA tersebut apabila diterapka pada mome letur member dapat memberika hasil yag tidak realistis dimaa mome letur member yag dihasilka melampaui kapasitas member. Ii meyataka secara tidak lagsug bahwa MPA tidak selalu memberika hasil yag realistis utuk gaya dalam pada member. Utuk itu, dilakuka tambaha modifikasi dari prosedur MPA utuk megestimasi mome letur. Makalah ii membahas pegembaga metoda MPA utuk mome letur member struktur beto bertulag da keakurasiaya bila dibadigka dega NLRHA pada struktur dega ketidakberatura horisotal (usymmetric-pla). 2 DASAR TEORI Gedug dega Usymmetric-Pla Usymmetric-Pla pada makalah ii merujuk pada bagua yag memiliki ketidakberatura horisotal (tidak simetris) dimaa titik pusat massa tidak berhimpit dega titik pusat kekakua atau dega kata lai titik pusat massa mempuyai eksetrisitas terhadap titik pusat kekakua. Gambar 1. Deah Tidak Simetris Dalam Arah Tapak (Chopra, 3) Deah tidak simetris ii diklasifikasika berdasarka ragam getar yag domia pada struktur (Gambar 2), mejadi 3 (tiga) sistem usymmetric-pla, yaitu usymmetric-pla torsioally-stiff (U1), usymmetric-pla similarly-stiff (U2), da usymmetric-pla torsioally-flexible (U3). Usymmetric-pla torsioally-stiff (U1) Ragam getar pertama didomiasi oleh arah traslasi dega jarak atar fudametal period yag berjauha (Gambar 2a). Usymmetric-pla similarly-stiff (U2) Ragam getar pertama didomiasi oleh arah traslasi da rotasi dega jarak atar fudametal period yag berdekata (Gambar 2b). Usymmetric-pla torsioally-flexible (U3) Ragam getar pertama didomiasi oleh arah rotasi dega jarak atar fudametal period yag berjauha (Gambar 2c).
2 Story Story Story Story Story Story 2 Mode Shape UY Mode Shape RZ Фy Mode 1 Mode 2 Mode 3 Mode Mode Mode Mode (b/2)*фr Mode 1 Mode 2 Mode 3 Mode Mode Mode Mode 7 (a) Usymmetric-Pla Torsioally-Stiff (U1) MODE T (s) f (cyc/s) ω (rad/s) Mode Shape UY Mode Shape RZ Фy Mode 1 Mode 2 Mode 3 Mode Mode Mode Mode (b/2)*фr Mode 1 Mode 2 Mode 3 Mode Mode Mode Mode 7 (b) Usymmetric-pla Torsioally-Similarly-Stiff (U2) MODE T (s) f (cyc/s) ω (rad/s) Mode Shape UY Mode Shape RZ Фy Mode 1 Mode 2 Mode 3 Mode Mode Mode Mode (b/2)*фr Mode 1 Mode 2 Mode 3 Mode Mode Mode Mode 7 MODE T (s) f (cyc/s) ω (rad/s) (c) Usymmetric-pla Torsioally-Flexible (U3) Gambar 2. Ragam Getar Struktur Pada Masig-Masig Variasi Ragam Torsi Prosedur Modal Pushover Aalysis (MPA) Secara umum, lagkah-lagkah yag dilakuka utuk megestimasi respos pucak ielastik megguaka prosedur MPA yag dikembagka oleh Chopra da Goel (2 s.d. 3) adalah sebagai berikut: 1. Hitug frekuesi alami da mode shape dalam kodisi liear elastik. 2. Utuk tiap-tiap mode ke-, buat kurva pushover hubuga gaya geser dasar versus * displacemet Vb ur akibat distribusi gaya s. 3. Lakuka idealisasi biliear dari kurva pushover. Apabila kurva pushover memperlihatka kodisi egative post-yieldig stiffess `kekakua egative setelah leleh`, idealisasika kurva pushover sebagai elastic-perfectly-plastic (elastoplastik).
3 3. Ubah kurva idealisasi pushover pada lagkah sebelumya utuk medapatka kurva F gaya-displacemet s D L (Gambar 3).. Hitug deformasi pucak D mode ke- sistem ielastik SDF dari lagkah sebelumya.. Hitug roof displacemet pucak u r mode ke- sistem ielastik SDF dega hubuga ur r D. 7. Dari pushover database (lagkah omor 2), dapatka ilai respos r (displacemet latai, story drift, dll).. Ulagi lagkah 3 s.d. 7 beberapa kali sebayak mode yag dibutuhka utuk meigkatka akurasi. Umumya, dua atau tiga mode pertama dapat mecukupi. 9. Tetuka respos total dega melakuka kombiasi respos pucak tiap-tiap mode dega modal combiatio rule (misal: CQC, SRSS, ABSSUM). Gambar 3 (a) Idealisasi Kurva Pushover, (b) Kurva Kapasitas Mode ke- SDF System Parameter dari Gambar 3 dituliska dalam persamaa, Fsy Vby s s a * d Dy L M * M adalah massa efektif mode ke-, adalah harga ry persamaa, * M L L M L T m i u ry ry di atap da T M m (2) (1) merujuk pada
4 Pegembaga MPA utuk mome letur Adapu lagkah-lagkah utuk medapatka mome letur pada balok adalah sebagai berikut, 1. Hitug mome letur M pada eleme dega megombiasika mome letur pucak tiap-tiap mode M da mome letur akibat beba gravitasi M (apabila dimasukka dalam asumsi aalisis) megguaka modal combiatio rule. 2. Badigka mome letur M, yag dihitug pada lagkah pertama dega kapasitas mome letur (atau mome leleh M ) dari eleme sedi plastis. Apabila M M, mome yag didapatka dari lagkah pertama merupaka momet demad. Jika y M y y M, lakuka perhituga momet demad berdasarka lagkah selajutya. 3. Hitug total rotasi dari elemet sedi plastis dega megombiasika rotasi pucak tiap-tiap mode, da (apabila dimasukka dalam asumsi aalisis) rotasi akibat beba gravitasi g megguaka modal combiatio rule.. Hitug mome pada eleme sedi plastis yag berkesesuaia dega perhituga rotasi pada lagkah ketiga megguaka hubuga mome-rotasi (Gambar b), dimaa, M 1 M y k (3) g Gambar. (a) Eleme Sedi Plastis; (b) Hubuga Mome-Rotasi Sedi Plastis (Chopra, ) Lagkah-lagkah tambaha di atas megakibatka hasil total respos dari mome letur yag didapat lebih realistis. Nilai dari mome letur bervariasi lambat seirig dega perubaha rotasi pada saat kodisi deformasi melebihi batas elastisya (Gambar b) sehigga galat/error yag besar pada rotasi haya aka megakibatka galat/error yag kecil pada mome letur. Dega modifikasi ii, prosedur MPA dapat meagkap efek strai-hardeig (atau strai-softeig) akibat gaya pada member yag berdeformasi lebih dari batas elastisya. (Chopra & Goel, )
5 3 MODELISASI DAN ANALISA STRUKTUR Studi dilakuka pada struktur beto bertulag 3D portal terbuka daktail, dega beba eksitasi gempa El Cetro 19 N-S. Dimesi da properties bagua sebagai berikut: ukura deah m x m, jarak atar kolom m, tiggi tiap latai m, ukura balok. m x.7 m, ukura kolom. m x. m utuk latai 1-, ukura kolom. m x. m utuk latai -1, tebal pelat.3 m, mutu beto MPa, da mutu baja MPa. Utuk medapatka 3 (tiga) sistem usymmetric-pla pada struktur, dilakuka asumsi adaya eksetrisitas atara pusat massa dega pusat kekakua pada latai. Arah Gempa Mome letur balok yag ditijau Arah Gempa CS e CM LM (a) (b) Gambar. (a) Potoga Ragka, (b) Deah Struktur Bagua 1 Latai Usymmetric-pla torsioally-stiff (U1) Eksetrisitas atara pusat massa da pusat kekakua ditetuka sebesar.2b = meter terhadap sumbu x (Gambar b). Usymmetric-pla torsioally-similarly-stiff (U2) Eksetrisitas ditetuka relatif terhadap mome polar sistem usymmetric-pla torsioally-stiff (U1) dega kostata pegali sebesar. Usymmetric-pla torsioally-flexible (U3) Eksetrisitas ditetuka relatif terhadap mome polar sistem usymmetric-pla torsioally-stiff (U1) dega kostata pegali sebesar. Studi dilakuka pada struktur bagua 1 latai dega variasi ketidakberatura horisotal (usymmetric-pla) yag megakibatka ragam torsi. Aalisa megguaka prosedur MPA dega batua SAP utuk medapatka pushover database tiap mode da aalisis riwayat waktu oliier. Aalisis MPA medapatka respo total dega cara melakuka modal combiatio rule terhadap respo pucak masig-masig mode. Hasil aalisis kemudia dibadigka dega metode yag lebih eksak yaitu NLRHA pada percepata taah El Cetro 19 N-S. Parameter output pembadig yag diperhatika adalah perpidaha latai di titik pusat massa (CM), da mome letur pada ragka terluar struktur dimaa pusat massa berada (LM) (Gambar ).
6 Base Shear (kn) Base Shear (kn) Base Shear (kn) HASIL ANALISA DAN DISKUSI Berikut hasil pushover struktur bagua 1 latai utuk masig-masig variasi ketidakberatura horisotal, Pushover 1 Latai Symmetric-Pla Mode Mode Mode 1 Mode 1 Mode 1 Mode Displacemet (m) Mode Gambar. Kurva Pushover Tiap Mode Tipe Symmetric-Pla Pushover 1 Latai U Mode Mode 1 Mode 1 Mode 1 Mode Mode Displacemet (m) Mode Gambar 7. Kurva Pushover Tiap Mode Tipe Usymmetric-Pla Torsioally-Stiff (U1) Pushover 1 Latai U Mode 1 Mode 3 1 Mode 1Mode 1 Mode Mode Displacemet (m) Mode Gambar. Kurva Pushover Tiap Mode Tipe Usymmetric-Pla Torsioally-Similarly-Stiff (U2)
7 height (m) height (m) height (m) height (m) Base Shear (kn) 7 Pushover 1 Latai U Mode Mode Mode 3 11 Mode 1 Mode 1 Mode Mode Displacemet (m) Mode Gambar 9. Kurva Pushover Tiap Mode Tipe Usymmetric-Pla Torsioally-Flexible (U3) Perbadiga Atara NLRHA da MPA (Displacemet) Perpidaha latai (kombiasi CQC) da story-drift ditampilka dalam Gambar 1a da 1b, sedagka galat terhadap NLRHA ditampilka dalam Gambar 1c. Berikut ditampilka berturut-turut respo displacemet/perpidaha, story-drift da galat utuk masig-masig tipe struktur, Displacemet 1 Latai Symmetric-Pla Story Drift 1 Latai Symmetric-Pla 1 Latai Symmetric (CQC-SRSS-ABSSUM) Displacemet/Height (%) Story Drift/Height (%) CQCm CQCm CQCm CQCm CQCm CQCm (a) (b) (c) Gambar 1. Respo Perpidaha 1 Latai Symmetric-Pla Displacemet 1 Latai U1 Story Drift 1 Latai U1 1 Latai U1 (CQC-SRSS-ABSSUM) Displacemet/Height (%) Story Drift/Height (%) CQCm CQCm CQCm CQCm CQCm CQCm (a) (b) (c) Gambar 11. Respo Perpidaha 1 Latai Usymmetric-Pla Torsioally-Stiff (U1)
8 height (m) height (m) height (m) height (m) Displacemet 1 Latai U2 Story Drift 1 Latai U2 1 Latai U2 (CQC-SRSS-ABSSUM) Displacemet/Height (%) Story Drift/Height (%) CQCm CQCm CQCm CQCm CQCm CQCm (a) (b) (c) Gambar. Respo Perpidaha 1 Latai Usymmetric-Pla Torsioally-Similarly-Stiff (U2) Displacemet 1 Latai U3 Story Drift 1 Latai U3 1 Latai U3 (CQC-SRSS-ABSSUM) Displacemet/Height (%) Story Drift/Height (%) CQCm CQCm CQCm CQCm CQCm CQCm (a) (b) (c) Gambar 13. Respo Perpidaha 1 Latai Usymmetric-Pla Torsioally-Flexible (U3) Utuk struktur bagua tipe 1 latai pada studi ii, prosedur Modal Pushover Aalysis (MPA) memberika keakurasia yag cukup baik. Ragam torsi akibat ketidakberatura horisotal megakibatka kehilaga akurasi pada roof displacemet yag dapat dikompesasi oleh peambaha kotribusi mode setelah mode pertama. Dalam koteks roof displacemet, bisa terlihat bahwa pada tipe usymmetric-pla torsioally-stiff (U1), melakuka peambaha kotribusi modal setelah mode pertama tidak begitu berpegaruh secara sigifika. Pada tipe usymmetric-pla torsioallysimilarly-stiff (U2), melakuka peambaha kotribusi modal setelah mode pertama memberika peigkata akurasi yag cukup sigifika, amu galat terhadap NLRHA hampir mecapai %. Pada tipe usymmetric-pla torsioally-flexible (U3), peambaha kotribusi modal setelah mode pertama sagat sigifika disertai dega peigkata akurasi terhadap NLRHA seirig dega bertambahya kotribusi modal. Efek peambaha kotribusi higher modes pada MPA meigkatka akurasi terhadap NLRHA. Namu, peambaha kotribusi mode pada MPA tidak selalu terikat berdasarka modal mass participatio ratio. Dalam peelitia ii, 1 (satu) sampai dega 3 (tiga) mode awal pada arah yag ditijau sudah dapat mecukupi.
9 9 Perbadiga Atara NLRHA da MPA (Mome Letur) Mome letur latai (kombiasi CQC) da rotasi dari member ditampilka dalam Gambar 1 sedagka galat terhadap NLRHA ditampilka dalam Gambar 1. Berikut ditampilka mome letur utuk masig-masig tipe struktur yag telah diaplikasika prosedur tambaha dari pegembaga MPA (titik yag ditijau merujuk pada Gambar ), Elemet Bedig Momet 1 Latai Symmetric-Pla Elemet Rotatio 1 Latai Symmetric-Pla Bedig Momet (knm) Rotatio (rad) NLRHA CQC1m CQC2m NLRHA CQC1m CQC2m CQC3m CQCm CQC3m CQCm Gambar 1. Mome Letur da Rotasi Eleme Sistem Tipe Symmetric-Pla Gambar 1. Galat Mome Letur Tipe Symmetric-Pla Elemet Bedig Momet 1 Latai U1 Elemet Rotatio 1 Latai U Bedig Momet (knm) Rotatio (rad) CQCm CQCm CQCm CQCm CQCm CQCm Gambar. Mome Letur da Rotasi Usymmetric-Pla Torsioally-Stiff (U1)
10 Gambar 17. Galat Mome Letur Tipe Usymmetric-Pla Torsioally-Stiff (U1) Elemet Bedig Momet 1 Latai U2 Elemet Rotatio 1 Latai U Bedig Momet (knm) Rotatio (rad) CQCm CQCm CQCm CQC7m CQCm CQCm CQCm CQC7m Gambar 1. Mome Letur da Rotasi Usymmetric-Pla Torsioally-Similarly-Stiff (U2) Gambar 19. Galat Mome Letur Tipe Usymmetric-Pla Torsioally-Similarly-Stiff (U2) Elemet Bedig Momet 1 Latai U3 Elemet Rotatio 1 Latai U Bedig Momet (knm) Rotatio (rad) CQCm CQCm CQCm CQC7m CQCm CQCm CQCm CQC7m Gambar. Mome Letur da Rotasi Usymmetric-Pla Torsioally-Flexible (U3)
11 Gambar 21. Galat Mome Letur Tipe Usymmetric-Pla Torsioally-Flexible (U3) Dalam betukya yag stadar, prosedur MPA yag diaplikasika pada mome letur balok dapat meghasilka harga yag tidak realistis. Feomea ii terlihat pada respo total mome letur hasil modal combiatio rule yag melebihi kapasitas member. Hal ii meyataka bahwa megguaka modal combiatio rule secara lagsug terhadap mome letur balok utuk medapatka respo total memberika hasil yag tidak realistis. Utuk medapatka harga mome letur yag dapat dibadigka terhadap NLRHA, perlu dilakuka pegembaga terhadap NLRHA dega tambaha prosedur yag diperlihatka dalam studi ii. Secara sigkat, pegembaga prosedur MPA utuk mome letur melakuka modal combiatio rule pada tahap rotasi. Dega melakuka prosedur tambaha tersebut, hasil mome letur prosedur MPA dapat dibadigka dega NLRHA da mempuyai harga yag realistis. Diskusi Aalisa Prosedur MPA melakuka beberapa simplifikasi da asumsi, diataraya aalisis modal tapa efek oliearitas, simplifikasi SDF equivalet system, simplifikasi model matematis biliear, serta asumsi pegabaia time frame pada peetua respo maksimum. Agar prosedur MPA dapat diterima dega baik sebagai peggati NLRHA, maka perlu dipastika bahwa MPA dapat memberika hasil yag selalu koservatif (megaplikasika faktor pegali) pada bagua dega variasi irreguralities (ketidakberatura horisotal), ketiggia da variasi laiya yag diaggap cukup mampu mevalidasi keakurasia pemakaia MPA terhadap NLRHA. Secara umum, prosedur MPA utuk roof displacemet struktur bagua dega ketidakberatura horisotal pada studi ii memberika galat yag relatif uderestimate terhadap NLRHA. Prosedur MPA cukup baik dalam memperkiraka roof displacemet pada semua tipe sistem ketidakberatura horisotal, dega pegecualia pada tipe usymmetric-pla torsioally-similarly-stiff (U2) dimaa galat yag terjadi palig besar dibadigka pada tipe laiya. Feomea ii disebabka atara lai karea dekatya perioda atar fudametal period (closely spaced period) pada tipe U2 da domiasi atara traslasi-rotasi pada mode pertama. Hal ii dapat diatasi dega pemiliha modal combiatio rule ABSSUM yag meghasilka ilai yag lebih koservatif terhadap NLRHA. Pada koteks mome letur pada eleme yag ditijau, hasil pegembaga prosedur MPA memberika hasil yag sagat baik dega pegecualia di beberapa latai teratas dimaa galat yag terjadi cukup besar. Pada NLRHA, beberapa latai teratas tidak mecapai pembetuka sedi plastis sehigga megakibatka galat yag terjadi pada latai teratas berada pada kodisi elastis.
12 KESIMPULAN a) Pada displacemet/perpidaha struktur, hasil MPA cukup baik terhadap hasil NLRHA pada tipe usymmetric-pla dega galat akurasi uderestimate bervariasi atara 3%-%. Galat terbesar dihasilka oleh tipe usymmetric-pla torsioallysimilarly-stiff (U2). Feomea ii disebabka atara lai karea dekatya perioda atar fudametal period (closely spaced period) pada tipe U2 da domiasi atara traslasi-rotasi pada mode pertama. Hal ii dapat diatasi dega pemiliha modal combiatio rule ABSSUM yag meghasilka ilai yag lebih koservatif terhadap NLRHA. b) Utuk respo mome letur, didapatka bahwa estimasi prosedur MPA yag telah dikembagka (diperluas) memberika hasil relative error atau galat respo mome letur lebih kecil daripada galat respo displacemet terhadap NLRHA. Ii memberika catata bahwa prosedur MPA baik utuk megaalisis mome letur. Pegecualia atau deviasi terbesar utuk hasil respo mome letur terhadap NLRHA mucul pada latai teratas (da/atau beberapa latai teratas) pada semua tipe. DAFTAR PUSTAKA Chopra, Ail K. da Rakesh K. Goel. (2). A Modal Pushover Aalysis Procedure for Estimatig Seismic Demads for Buildigs. Earthquake Egieerig ad Structural Dyamics 2 31:1-2. Chopra, Ail K. ad Rakesh K Goel. (3). A Modal Pushover Aalysis Procedure To Estimate Seismic Demads For Usymmetric-pla Buildigs. Earthquake Egieerig ad Structural Dyamics, 33: Chopra, Ail K. da Rakesh K. Goel. (). Evaluatio of Modal ad FEMA Pushover Aalysis: SAC Buildigs. Earthquake Spectra,, Vol, No. 1 pp Chopra, Ail K. da Rakesh K. Goel. (). Extesio of Modal Pushover Aalysis to Compute Member Forces. Earthquake Spectra,, Vol. 21, No. 1, pp Chopra, Ail K. (). Earthquake Dyamics of Structures: A Primer 2 d Editio. Earthquake Egieerig Research Istitute (EERI). Oaklad, CA. Chopra, Ail K. (7). Dyamics of Structures: Theory ad Applicatios to Earthquake Egieerig 3 rd Editio. Pretice Hall. Upper Saddle River, NJ. Computer ad Structures Ic. (7). CSI Aalysis Referece Maual: For SAP, ETABS ad SAFE. Computer ad Structures Ic. Berkeley, CA. Naeim, Farzad. (1). The Seismic Desig Hadbook 2 d Editio. Spriger. New York, NY.
EVALUASI KINERJA BANGUNAN DENGAN KETIDAKBERATURAN SUDUT DALAM YANG DIRENCANAKAN SECARA DIRECT DISPLACEMENT BASED DESIGN
EVALUASI KINERJA BANGUNAN DENGAN KETIDAKBERATURAN SUDUT DALAM YANG DIRENCANAKAN SECARA DIRECT DISPLACEMENT BASED DESIGN Michael, Ady,Ima Muljati da Bejami Lumatara ABSTRAK : Sesuai dega SNI 7-, Force Based
PENGARUH KETIDAKBERATURAN MASSA VERTIKAL PADA BANGUNAN YANG DIRENCANAKAN SECARA DIRECT DISPLACEMENT BASED DESIGN
PENGARUH KETIDAKBERATURAN MASSA VERTIKAL PADA BANGUNAN YANG DIRENCANAKAN SECARA DIRECT DISPLACEMENT BASED DESIGN Yoseph Iva Hartoo, Misael Algape, Ima Muljati, Bejami Lumatara ABSTRAK : Direct Displacemet
EVALUASI KINERJA DIRECT DISPLACEMENT-BASED DESIGN DAN FORCE BASED DESIGN BANGUNAN IRREGULAR PLAN 6-LANTAI
EVALUASI KINERJA DIRECT DISPLACEMENT-BASED DESIGN DAN FORCE BASED DESIGN BANGUNAN IRREGULAR PLAN 6-LANTAI Charly Wijaya 1, Stephe Wibiatma Wijaya 2, Ima Muljati 3, da Pamuda Pudjisuryadi 4 ABSTRAK : Metode
BAB V PERENCANAAN PELAT LANTAI
GROUP BAB V PRNCANAAN PLAT LANTA 5. Perecaaa Pelat Latai Perecaaa pelat latai seluruhya megguaka beto bertulag dega mutu beto f c = 0 MPa da baja utuk tulaga megguaka mutu baja fy = 40 MPa. Asumsi perhituga
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab II Ladasa eori BAB II IJAUA PUSAKA 2.1 Metode Desai Kapasitas Dalam perecaaa bagua taha gempa, salah satu metode desai yag biasa dipakai adalah Desai Kapasitas yag memakai SI 03-1726-2002 sebagai acua.
Bab III Metoda Taguchi
Bab III Metoda Taguchi 3.1 Pedahulua [2][3] Metoda Taguchi meitikberatka pada pecapaia suatu target tertetu da meguragi variasi suatu produk atau proses. Pecapaia tersebut dilakuka dega megguaka ilmu statistika.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV ETODOLOGI PENELITIAN IV Lagkah-Lagkah Aalisis Struktur yag aka ijaika moel alam peelitia ii aalah struktur bagua latai a latai, yag iasumsika terbuat ari baja Struktur terlebih ahulu imoel ega megguaka
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi da Waktu Pegambila Data Pegambila data poho Pius (Pius merkusii) dilakuka di Huta Pedidika Guug Walat, Kabupate Sukabumi, Jawa Barat pada bula September 2011.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
96 BAB I KESIPUAN AN SARAN I1 Kesimpula Berdasarka hasil pegujia, aalisis, da studi kasus utuk megetahui kekuata da desai pelat komposit beto-dek metal diperoleh kesimpula sebagai berikut: 1 Jika meurut
III PEMBAHASAN. λ = 0. Ly = 0, maka solusi umum dari persamaan diferensial (3.3) adalah
III PEMBAHASAN Pada bagia ii aka diformulasika masalah yag aka dibahas. Solusi masalah aka diselesaika dega Metode Dekomposisi Adomia. Selajutya metode ii aka diguaka utuk meyelesaika model yag diyataka
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian
TINJAUAN PUSTAKA Pegertia Racaga peelitia kasus-kotrol di bidag epidemiologi didefiisika sebagai racaga epidemiologi yag mempelajari hubuga atara faktor peelitia dega peyakit, dega cara membadigka kelompok
Penyelesaian Persamaan Non Linier
Peyelesaia Persamaa No Liier Metode Iterasi Sederhaa Metode Newto Raphso Permasalaha Titik Kritis pada Newto Raphso Metode Secat Metode Numerik Iterasi/NewtoRaphso/Secat - Metode Iterasi Sederhaa- Metode
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SILOAM HOSPITALS MEDAN
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 4, Tahu 014, Halama 1015 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 4, Tahu 014, Halama 1015 1030 Olie di: http://ejoural-s1.udip.ac.id/idex.php/jkts PERENCANAAN
BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh
BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat da Waktu Peelitia Pegambila data peelitia dilakuka di areal revegetasi laha pasca tambag Blok Q 3 East elevasi 60 Site Lati PT Berau Coal Kalimata Timur. Kegiata ii dilakuka
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di tiga kator PT Djarum, yaitu di Kator HQ (Head Quarter) PT Djarum yag bertempat di Jala KS Tubu 2C/57 Jakarta Barat,
BAB II TEORI MOTOR LANGKAH
BAB II TEORI MOTOR LANGKAH II. Dasar-Dasar Motor Lagkah Motor lagkah adalah peralata elektromagetik yag megubah pulsa digital mejadi perputara mekais. Rotor pada motor lagkah berputar dega perubaha yag
BAB IV PEMECAHAN MASALAH
BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Metodologi Pemecaha Masalah Dalam ragka peigkata keakurata rekomedasi yag aka diberika kepada ivestor, maka dicoba diguaka Movig Average Mometum Oscillator (MAMO). MAMO ii
PROSIDING ISBN:
S-6 Perlukah Cross Validatio dilakuka? Perbadiga atara Mea Square Predictio Error da Mea Square Error sebagai Peaksir Harapa Kuadrat Kekelirua Model Yusep Suparma (yusep.suparma@ upad.ac.id) Uiversitas
IV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu peelitia Peelitia dilakuka pada budidaya jamur tiram putih yag dimiliki oleh usaha Yayasa Paguyuba Ikhlas yag berada di Jl. Thamri No 1 Desa Cibeig, Kecamata Pamijaha,
STATISTICS. Hanung N. Prasetyo Week 11 TELKOM POLTECH/HANUNG NP
STATISTICS Haug N. Prasetyo Week 11 PENDAHULUAN Regresi da korelasi diguaka utuk megetahui hubuga dua atau lebih kejadia (variabel) yag dapat diukur secara matematis. Ada dua hal yag diukur atau diaalisis,
REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan
REGRESI LINIER DAN KORELASI Variabel dibedaka dalam dua jeis dalam aalisis regresi: Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yag mudah didapat atau tersedia. Dapat diyataka dega X 1, X,, X k
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia ii adalah peelitia pegembaga (research ad developmet), yaitu suatu proses peelitia utuk megembagka suatu produk. Produk yag dikembagka dalam peelitia
Bab 3 Metode Interpolasi
Baha Kuliah 03 Bab 3 Metode Iterpolasi Pedahulua Iterpolasi serig diartika sebagai mecari ilai variabel tergatug tertetu, misalya y, pada ilai variabel bebas, misalya, diatara dua atau lebih ilai yag diketahui
BAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Aalisis Regresi Istilah regresi pertama kali diperkealka oleh seorag ahli yag berama Facis Galto pada tahu 1886. Meurut Galto, aalisis regresi berkeaa dega studi ketergatuga dari suatu
BAB III ECONOMIC ORDER QUANTITY MULTIITEM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA DAN FAKTOR DISKON
BAB III ECONOMIC ORDER QUANTITY MULTIITEM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARA DAN FAKTOR DIKON 3.1 Ecoomic Order Quatity Ecoomic Order Quatity (EOQ) merupaka suatu metode yag diguaka utuk megedalika
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagai hasil penelitian dalam pembuatan modul Rancang Bangun
47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sebagai hasil peelitia dalam pembuata modul Racag Bagu Terapi Ifra Merah Berbasis ATMega8 dilakuka 30 kali pegukura da perbadiga yaitu pegukura timer/pewaktu da di badigka
BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan Tinjauan Desain Struktur Gempa. kerak bumi. Kejutan tersebut akan menjalar dalam bentuk gelombang yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pegertia da Tijaua Desai Struktur Gempa Gempa bumi adalah feomea getara yag dikaitka dega kejuta pada kerak bumi. Kejuta tersebut aka mejalar dalam betuk gelombag yag meyebabka
Analisis Kapasitas Struktur dengan Incremental Dynamic Analysis (IDA) & Pendekatan Modal Pushover Analysis (MPA) Struktur Beton Bertulang
Analisis Kapasitas Struktur dengan Incremental Dynamic Analysis (IDA) & Pendekatan Modal Pushover Analysis (MPA) Struktur Beton Bertulang Bambang Budiono dan Ferry Wibowo 1. PENDAHULUAN Perkembangan dalam
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan deteksi dan tracking obyek dibutuhkan perangkat
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kebutuha Sistem Sebelum melakuka deteksi da trackig obyek dibutuhka peragkat luak yag dapat meujag peelitia. Peragkat keras da luak yag diguaka dapat dilihat pada Tabel
BAB II LANDASAN TEORI. matematika secara numerik dan menggunakan alat bantu komputer, yaitu:
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Model matematis da tahapa matematis Secara umum tahapa yag harus ditempuh dalam meyelesaika masalah matematika secara umerik da megguaka alat batu komputer, yaitu: 2.1.1 Tahap
III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai dega Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam
METODE NUMERIK JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 7/4/2012 SUGENG2010. Copyright Dale Carnegie & Associates, Inc.
METODE NUMERIK JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 7/4/0 SUGENG00 Copyright 996-98 Dale Caregie & Associates, Ic. Kesalaha ERROR: Selisih atara ilai perkiraa dega ilai eksakilai
IV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Daerah peelitia adalah Kota Bogor yag terletak di Provisi Jawa Barat. Pemiliha lokasi ii berdasarka pertimbaga atara lai: (1) tersediaya Tabel Iput-Output
MANAJEMEN RISIKO INVESTASI
MANAJEMEN RISIKO INVESTASI A. PENGERTIAN RISIKO Resiko adalah peyimpaga hasil yag diperoleh dari recaa hasil yag diharapka Besarya tigkat resiko yag dimasukka dalam peilaia ivestasi aka mempegaruhi besarya
BAB I KONSEP DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL
BAB I KONSEP DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL Defiisi Persamaa diferesial adalah persamaa yag melibatka variabelvariabel tak bebas da derivatif-derivatifya terhadap variabel-variabel bebas. Berikut ii adalah
Dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak benda yang bergetar.
Getara (Vibratio) Dalam kehidupa sehari-hari terdapat bayak beda yag bergetar. Sear gitar yag serig ada maika, Soud system, Garpu tala, Demikia juga rumah ada yag bergetar dasyat higga rusak ketika terjadi
APLIKASI KONSEP BERBASIS PERPINDAHAN PADA PERENCANAAN PILAR BETON BERTULANG UNTUK STRUKTUR JEMBATAN
Dimesi Tekik Sipil, Vol. 4, No., 51-59, September ISSN 141-95 APLIKASI KONSEP BERBASIS PERPINDAHAN PADA PERENCANAAN PILAR BETON BERTULANG UNTUK STRUKTUR JEMBATAN Takim Adrioo, Wog Foek Tjog Dose Fakultas
5. KARAKTERISTIK RESPON
5. ARATERISTI RESPON Adalah ciri-ciri khusus perilaku diamik (spesifikasi performasi) Taggapa (respo) output sistem yag mucul akibat diberikaya suatu siyal masuka tertetu yag khas betukya (disebut sebagai
ANALISA DINAMIK ARAH GAYA GESER TOWER PADA STRUKTUR PODIUM MULTI TOWER
AALISA DIAIK ARAH GAYA GESER OWER ADA SRUKUR ODIU ULI OWER Josia Irwa Rastadi ) ABSRAK Serigkali dalam aalisa suatu struktur podium yag mempuyai beberapa tower, struktur tower da podium dimodelka secara
III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur
0 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia
POSITRON, Vol. II, No. 2 (2012), Hal. 1-5 ISSN : Penentuan Energi Osilator Kuantum Anharmonik Menggunakan Teori Gangguan
POSITRON, Vol. II, No. (0), Hal. -5 ISSN : 30-4970 Peetua Eergi Osilator Kuatum Aharmoik Megguaka Teori Gaggua Iklas Saubary ), Yudha Arma ), Azrul Azwar ) )Program Studi Fisika Fakultas Matematika da
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1. Pembahasa Atropometri merupaka salah satu metode yag dapat diguaka utuk meetuka ukura dimesi tubuh pada setiap mausia. Data atropometri yag didapat aka diguaka utuk
Bab 7 Penyelesaian Persamaan Differensial
Bab 7 Peelesaia Persamaa Differesial Persamaa differesial merupaka persamaa ag meghubugka suatu besara dega perubahaa. Persamaa differesial diataka sebagai persamaa ag megadug suatu besara da differesiala
III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu cara tertetu yag diguaka utuk meeliti suatu permasalaha sehigga medapatka hasil atau tujua yag diigika. Meurut Arikuto (99 :
IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka di Kota Bogor Pemiliha lokasi peelitia berdasarka tujua peelitia (purposive) dega pertimbaga bahwa Kota Bogor memiliki jumlah peduduk yag
TINJAUAN ANALISIS DISTRIBUSI TEGANGAN PADA KONDISI ELASTO PLASTIS SAMBUNGAN BALOK-KOLOM DENGAN PEMODELAN SUATU STRUKTUR
Tegaga Elasto Plastis Balok-Kolom Sudirma Idra TINJAUAN ANALISIS DISTRIBUSI TEGANGAN PADA KONDISI ELASTO PLASTIS SAMBUNGAN BALOK-KOLOM DENGAN PEMODELAN SUATU STRUKTUR Sudirma Idra Dose Tekik Sipil FTSP
II. LANDASAN TEORI. Sampling adalah proses pengambilan atau memilih n buah elemen dari populasi yang
II. LANDASAN TEORI Defiisi 2.1 Samplig Samplig adalah proses pegambila atau memilih buah eleme dari populasi yag berukura N (Lohr, 1999). Dalam melakuka samplig, terdapat teori dasar yag disebut teori
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1 Periode Alami dan Modal Mass Participation Mass Ratio Periode alami struktur mencerminkan tingkat kefleksibelan sruktur tersebut. Untuk mencegah penggunaan struktur gedung
BAB 3 METODE PENELITIAN. Disini penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Peetapa Kriteria Optimasi Disii peerapa kriteria optimasi yag diguaka utuk megaalisis kebutuha pokok pada PT. Kusuma Kecaa Khatulistiwa yaitu : 1. Aalisis forecastig (peramala
STUDI TENTANG BEBERAPA MODIFIKASI METODE ITERASI BEBAS TURUNAN
STUDI TENTANG BEBERAPA MODIFIKASI METODE ITERASI BEBAS TURUNAN Supriadi Putra, M,Si Laboratorium Komputasi Numerik Jurusa Matematika FMIPA Uiversitas Riau e-mail : spoetra@yahoo.co.id ABSTRAK Makalah ii
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Peelitia ii megguaka metode peelitia Korelasioal. Peelitia korelasioaal yaitu suatu metode yag meggambarka secara sistematis da obyektif tetag hubuga atara
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PENDAHULUAN. Latar Belakag Didalam melakuka kegiata suatu alat atau mesi yag bekerja, kita megeal adaya waktu hidup atau life time. Waktu hidup adalah lamaya waktu hidup suatu kompoe atau uit pada
= Keterkaitan langsung ke belakang sektor j = Unsur matriks koefisien teknik
Aalisis Sektor Kuci Dimaa : KLBj aij = Keterkaita lagsug ke belakag sektor j = Usur matriks koefisie tekik (b). Keterkaita Ke Depa (Forward Ligkage) Forward ligkage meujukka peraa suatu sektor tertetu
IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di Kawasa Patai Ayer, Kabupate Serag Provisi Bate. Lokasi ii dipilih secara segaja atau purposive karea Patai Ayer merupaka salah
BAB I I I METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Pengumpulan Data
BAB I I I METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Pecaria Flutter 3.1.1. Diagram Alir Mulai Pegumpula Data Permodela Struktur Aalisis Getara Bebas Permodela Gaya Aerodiamika dega Theodorse Mecari Natural
BAB V METODOLOGI PENELITIAN
BAB V METODOLOGI PEELITIA 5.1 Racaga Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia kualitatif dega metode wawacara medalam (i depth iterview) utuk memperoleh gambara ketidaklegkapa pegisia berkas rekam medis
III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011
III. METODE PENELITIAN A. Latar Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia yag megguaka total sampel yaitu seluruh siswa kelas VIII semester gajil SMP Sejahtera I Badar Lampug tahu pelajara 2010/2011 dega
ANALISIS TENTANG GRAF PERFECT
Aalisis Tetag Graf Perfect ANALISIS TENTANG GRAF PERFET Nurul Imamah AH Fakultas Matematika da Ilmu Pegetahua Alam Uiversitas Pesatre Tiggi Darul Ulum Jombag urul.imamah86@gmail.com Abstrak Seirig perkembaga
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-31
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Sept. 202) ISSN: 230-928X D-3 Optimasi Multirespo Metode Taguchi dega Pedekata Quality Loss Fuctio (Study Kasus Proses Pembakara CO da Temperatur Gas Buag Pada Boiler
Pemilihan Ketua BEM Fakultas Teknik UN PGRI Kediri menggunakan Metode ELECTRE
Pemiliha Ketua BEM Fakultas Tekik UN PGRI Kediri megguaka Metode ELECTRE Nalsa Citya Resti Sistem Iformasi, Fakultas Tekik, Uiversitas Nusatara PGRI Kediri E-mail: alsacitya@upkediri.ac.id Abstrak salah
Kompleksitas dari Algoritma-Algoritma untuk Menghitung Bilangan Fibonacci
Kompleksitas dari Algoritma-Algoritma utuk Meghitug Bilaga Fiboacci Gregorius Roy Kaluge NIM : 358 Program Studi Tekik Iformatika, Istitut Tekologi Badug Jala Gaesha, Badug e-mail: if8@studets.if.itb.ac.id,
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da waktu Peelitia ii dilakuka di PD Pacet Segar milik Alm Bapak H. Mastur Fuad yag beralamat di Jala Raya Ciherag o 48 Kecamata Cipaas, Kabupate Ciajur, Propisi Jawa Barat.
PENGGUNAAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK UNTUK PREDIKSI TEGANGAN PADA BALOK KASTELA HEKSAGONAL BENTANG 1 METER (001S)
PENGGUNAAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK UNTUK PREDIKSI TEGANGAN PADA BALOK KASTELA HEKSAGONAL BENTANG METER (00S) Ahmad Muhtarom Jurusa Tekik Sipil, Uiversitas Sriwijaya, Jl. Raya Palembag-Prabumulih KM.3
PENDUGA RASIO UNTUK RATA-RATA POPULASI MENGGUNAKAN KUARTIL VARIABEL BANTU PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA DAN PENGATURAN PERINGKAT MEDIAN
PEDUGA RASIO UTUK RATA-RATA POPULASI MEGGUAKA KUARTIL VARIABEL BATU PADA PEGAMBILA SAMPEL ACAK SEDERHAA DA PEGATURA PERIGKAT MEDIA ur Khasaah, Etik Zukhroah, da Dewi Reto Sari S. Prodi Matematika Fakultas
Kata kunci: Critical speed, whirling, rotasi, poros.
Proceedig Semiar Nasioal Tahua Tekik Mesi XIV (SNTTM XIV) Bajarmasi, 7-8 Oktober 015 Aalisa Efek Whirlig pada Poros karea Pegaruh Letak Beba da Massa terhadap Putara Kritis Moch. Solichi 1,a *, Harus Laksaa
PENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA D. PENAKSIRAN BIAYA JANGKA PANJANG E. PERAMALAN BIAYA
PENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA Ari Darmawa, Dr. S.AB, M.AB Email: aridarmawa_fia@ub.ac.id A. PENDAHULUAN B. PENAKSIRAN DAN PRAKIRAAN FUNGSI BIAYA C. PENAKSIRAN JANGKA PENDEK - Ekstrapolasi sederhaa - Aalisis
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jeis da Sumber Data Jeis peelitia yag aka diguaka oleh peeliti adalah jeis peelitia Deskriptif. Dimaa jeis peelitia deskriptif adalah metode yag diguaka utuk memperoleh
Perbandingan Beberapa Metode Pendugaan Parameter AR(1)
Jural Vokasi 0, Vol.7. No. 5-3 Perbadiga Beberapa Metode Pedugaa Parameter AR() MUHLASAH NOVITASARI M, NANI SETIANINGSIH & DADAN K Program Studi Matematika Fakultas MIPA Uiversitas Tajugpura Jl. Ahmad
BAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pegumpula Data Dalam melakuka sebuah peelitia dibutuhka data yag diguaka sebagai acua da sumber peelitia. Disii peulis megguaka metode yag diguaka utuk melakuka pegumpula
BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
BAB II METODOLOGI PEELITIA 2.1. Betuk Peelitia Betuk peelitia dapat megacu pada peelitia kuatitatif atau kualitatif. Keragka acua dalam peelitia ii adalah metode peelitia kuatitatif yag aka megguaka baik
PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:
PENGUJIAN HIPOTESIS A. Lagkah-lagkah pegujia hipotesis Hipotesis adalah asumsi atau dugaa megeai sesuatu. Jika hipotesis tersebut tetag ilai-ilai parameter maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik.
BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan dibahas tentang teori-teori dasar yang. digunakan untuk dalam mengestimasi parameter model.
BAB II LANDASAN TEORI Pada bagia ii aka dibahas tetag teori-teori dasar yag diguaka utuk dalam megestimasi parameter model.. MATRIKS DAN VEKTOR Defiisi : Trace dari matriks bujur sagkar A a adalah pejumlaha
BAB 3 METODE PENELITIAN
Sedagka itegrasi ruas kaa utuk ersamaa (3b) diperoleh ds / = S... (36) Dega demikia pesamaa yag harus dipecahka adalah l 1 1 u u = S (37) Dari ersamaa (37) diperoleh persamaa utuk u u S = exp S 1exp S...
BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peelitia Objek peelitia merupaka sasara utuk medapatka suatu data. Jadi, objek peelitia yag peulis lakuka adalah Beba Operasioal susu da Profit Margi (margi laba usaha).
Definisi Integral Tentu
Defiisi Itegral Tetu Bila kita megedarai kedaraa bermotor (sepeda motor atau mobil) selama 4 jam dega kecepata 50 km / jam, berapa jarak yag ditempuh? Tetu saja jawabya sagat mudah yaitu 50 x 4 = 200 km.
3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
19 3 METODE PENELITIAN 3.1 Keragka Pemikira Secara rigkas, peelitia ii dilakuka dega tiga tahap aalisis. Aalisis pertama adalah megaalisis proses keputusa yag dilakuka kosume dega megguaka aalisis deskriptif.
BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.
BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Perumusa - Sasara - Tujua Pegidetifikasia da orietasi - Masalah Studi Pustaka Racaga samplig Pegumpula Data Data Primer Data Sekuder
EVALUASI KINERJA INELASTIK STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG TERHADAP GEMPA DUA ARAH TUGAS AKHIR PESSY JUWITA
EVALUASI KINERJA INELASTIK STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG TERHADAP GEMPA DUA ARAH TUGAS AKHIR PESSY JUWITA 050404004 BIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA
Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd
Pertemua Ke- Komparasi berasal dari kata compariso (Eg) yag mempuyai arti perbadiga atau pembadiga. Tekik aalisis komparasi yaitu salah satu tekik aalisis kuatitatif yag diguaka utuk meguji hipotesis tetag
PENGARUH JENIS TUMPUAN TERHADAP FREKUENSI PRIBADI PADA GETARAN BALOK LENTUR
PENGARUH JENIS TUMPUAN TERHADAP FREKUENSI PRIBADI PADA GETARAN BALOK LENTUR Naharuddi 1 1 Staf Pegajar Jurusa Tekik Mesi, Utad Abstrak. Tujua peelitia ii adalah utuk meetuka ilai frekuesi pribadi getara
BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan
BAB III METODE PENELITAN. Tempat Da Waktu Peelitia Peelitia dilakuka di SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo dega subject Peelitia adalah siswa kelas VIII. Pemiliha SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo. Adapu
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25
18 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Baha Peelitia 3.1.1 Objek Peelitia Terak yag diguaka dalam peelitia ii adalah kuda berjumlah 25 ekor terdiri dari 5 jata da 20 betia dega umur berkisar atara 10 15
BAB III METODE PENELITIAN
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Peelitia Pada bab ii aka dijelaska megeai sub bab dari metodologi peelitia yag aka diguaka, data yag diperluka, metode pegumpula data, alat da aalisis data, keragka
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Apartemen Salemba Residences 4.1 PERMODELAN STRUKTUR Bentuk Bangunan
BAB IV ANALISIS STRUKTUR 4.1 PERMODELAN STRUKTUR 4.1.1. Bentuk Bangunan Struktur bangunan Apartemen Salemba Residence terdiri dari 2 buah Tower dan bangunan tersebut dihubungkan dengan Podium. Pada permodelan
BAB VII RANDOM VARIATE DISTRIBUSI DISKRET
BAB VII RANDOM VARIATE DISTRIBUSI DISKRET Diskret radom variabel dapat diguaka utuk berbagai radom umber yag diambil dalam betuk iteger. Pola kebutuha ivetori (persediaa) merupaka cotoh yag serig diguaka
BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Aalisis regresi mejadi salah satu bagia statistika yag palig bayak aplikasiya. Aalisis regresi memberika keleluasaa kepada peeliti utuk meyusu model hubuga atau pegaruh
9 Departemen Statistika FMIPA IPB
Supleme Resposi Pertemua ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351 9 Departeme Statistika FMIPA IPB Pokok Bahasa Sub Pokok Bahasa Referesi Waktu Pegatar Aalisis utuk Data Respo Kategorik Data respo kategorik Sebara
III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas I MIA SMA Negeri 5 Badar Lampug Tahu Pelajara 04-05 yag berjumlah 48 siswa. Siswa tersebut
BAB 3 ENTROPI DARI BEBERAPA DISTRIBUSI
BAB 3 ENTROPI DARI BEBERAPA DISTRIBUSI Utuk lebih memahami megeai etropi, pada bab ii aka diberika perhituga etropi utuk beberapa distribusi diskrit da kotiu. 3. Distribusi Diskrit Pada sub bab ii dibahas
BAB IV PENGUMPULAN DAN PERHITUNGAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PERHITUNGAN DATA 4.1 Meetuka udara masuk (efisiesi volumetrik) da efisiesi pegirima pada hasil uji 4.1.1 Rumus udara masuk (efisiesi volumetrik) da efisiesi pegirima Jumlah volume
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
89 BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Dalam upaya mearik kesimpula da megambil keputusa, diperluka asumsi-asumsi da perkiraa-perkiraa. Secara umum hipotesis statistik merupaka peryataa megeai distribusi probabilitas
III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Barat yang terhitung
42 III. METODE PENELITIAN 3.. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di Provisi Sumatera Barat yag terhitug mulai miggu ketiga bula April 202 higga miggu pertama bula Mei 202. Provisi Sumatera
III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jeis da Sumber Data Data yag diguaka pada peelitia ii merupaka data sekuder yag diperoleh dari Bada Pusat Statistik (BPS) Provisi NTB, Bada Perecaaa Pembagua Daerah (BAPPEDA)
Gambar 4 Kompleksitas tahapan pada fungsi CG sekuensial.
Spesifikasi dari masig-masig komputer yag diguaka adalah: 1. Itel Petium Core 2 Duo ( 2,20 GHz). 2. DDR2 RAM 1024 MB. 3. Hard disk 80 GB. 4. Mouse da Keyboard. 5. LAN 100 Mbps. 6. Sistem operasi Liux (opesuse
Kompetisi Statistika Tingkat SMA
. Arya da Bombom melakuka tos koikoi yag seimbag yag mempuyai sisi, agka da gambar Arya melakuka tos terhadap 6 koi, sedagka Bombom melakuka tos terhadap koi, maka peluag Arya medapatka hasil tos muka
Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai
PENGUJIAN HIPOTESIS Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai ilai-ilai parameter populasi,
AYUNAN FISIS. I. Tujuan Percobaan
1 AYUNAN FISIS I. Tujua Percobaa a. Memahami proses ayua fisis b. Meetuka pusat massa berbagai betuk beda tegar c. Meetuka pusat massa dega ayua fisis d. Meetuka percepata gravitasi dega meetuka ayua fisis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Baha Baja Utuk Kostruksi Pegguaa baja sebagai baha struktur utama dimulai pada akhir abad kesembila belas ketika metoda pegolaha baja ag murah dikembagka dega skala ag luas.
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia dilaksaaka dari bula Agustus-September 03.Peelitia ii dilakuka di kelas X SMA Muhammadiyah Pekabaru semester gajil tahu ajara 03/04. B. Subjek
BAB IV EVALUASI KINERJA DINDING GESER
BAB I EALUASI KINERJA DINDING GESER 4.1 Analisis Elemen Dinding Geser Berdasarkan konsep gaya dalam yang dianut dalam SNI Beton 2847-2002, elemen struktur dinding geser tidak dicek terhadap kegagalan gesernya.