BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profile Responden Gambaran Umum Perusahaan PT. Willson Surya Unggul adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang LMK (standar PLN). LMK merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi kabel untuk instalasi rumah tangga. PT. WILLSON SURYA UNGGUL mulai berdiri pada tahun 1989 yang didirikan oleh Bapak Irawan Santoso yang pada mulanya hanya memproduksi kabel-kabel biasa dan perusahaan ini berkembang sehingga memproduksi kabel-kabel untuk instalasi rumah yaitu LMK. Perusahaan ini mulai memproduksi kabel-kabel LMK pada tahun 001. PT. WILLSON SURYA UNGGUL yang mempunyai lokasi kantor di JL. Jelambar Baru Raya No. 11 JAKARTA dengan no NPWP dan no SIUP 003/IUI.ILMFA.1/II/001 sedangkan lokasi pabriknya di JL.Veteran No. 9A Kp. Cisereh Desa Kadu Jaya Kec. Curug TANGERANG Alasan pemilihan lokasi pabrik di daerah Tangerang adalah selain dekat dengan bahan baku seperti biji tembaga dan kawat tembaga, daerah Tangerang banyak sekali sumber tenaga kerjanya (berasal dari penduduk setempat) serta yang terpenting dekat dengan lokasi pasar. Pendiri PT. WILLSON SURYA UNGGUL, Irawan Santoso pernah bekerja sebagai manajer pamasaran di Philips Coorporation yang memproduksi lampu listrik. Dari pengalaman yang didapat selama bekerja di Philips, Irawan Santoso dapat melihat peningkatan akan kebutuhan listrik baik dari industri-industri maupun dari 51

2 5 masyarakat yang mempunyai keinginan untuk hidup yang lebih mudah seperti menggunakan alat-alat yang mempergunakan listrik sebagai sumber tenaga. Peningkatan permintaan akan kebutuhan listrik itu disebabkan tumbuhnya industri-industri baru dan juga terjadinya peningkatan taraf hidup masyarakat yang direalisasi dengan meningkatnya pendapatan yang diterima oleh masyarakat. Berdasarkan pengamatan itu Irawan Santoso dapat melihat suatu peluang usaha yang cukup menguntungkan dengan mendirikan sebuah perusahaan yang memproduksi kabel listrik berbagai diameter. Kabel listrik diperlukan sebagai salah satu komponen penting untuk menjalankan alat-alat yang mempergunakan listrik sebagai sumber tenaga. PT. WILLSON SURYA UNGGUL memiliki pangsa pasar sendiri. Pangsa pasar yang dituju pada tahun 001 adalah Jakarta, Medan, Bandung, Pontianak, Pekanbaru, dan berkembang sehingga targetnya adalah seluruh Indonesia. Merekmerek yang diproduksi oleh PT.Willson Surya unggul adalah Denki, Willson, Premium, Tokiko, Master. Merek unggulan dari PT.Willson Surya Unggul adalah Master. Jumlah pegawai yang dimiliki oleh PT. Willson Surya Unggul adalah sebagai berikut : - Bagian produksi sebanyak 45 orang termasuk gudang - Bagian pemasaran termasuk administrasi, service, training sebanyak 5 orang - Bagian keuangan dan akuntansi sebanyak 5 orang - Bagian umum dan personalia sebanyak 1 orang termasuk keamanan pabrik 4 orang.

3 Visi dan Misi Perusahaan Visi perusahaan adalah meningkatkan kualitas atau mutu produk dan dapat memajukan perusahaan di samping itu diharapakan para karyawan ikut untuk memajukan perusahaan. Misi perusahaan adalah untuk meningkatkan permintaan akan kebutuhan listrik karena terjadinya peningkatan taraf hidup masyarakat yang direalisasi dengan meningkatnya pendapatan yang diterima oleh masyarakat Struktur Organisasi Perusahaan DIREKTUR GENERAL MANAGER DIVISI PABRIK DIVISI AKUNTANSI & KEUANGAN DIVISI MARKETING BAGIAN GUDANG STAFF STAFF BAGIAN PRODUKSI STAFF STAFF Sumber : PT. Willson Surya Unggul Gambar 4.1 Struktur Organisasi

4 54 Uraian Pekerjaan Dari struktur organisasi diatas, maka tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian adalah : a. Direktur - Melakukan kegiatan pengolahan seluruh aktifitas perusahaan. - Melakukan pengawasan didalam perusahaan. - Pemegang keputusan - Menetapkan perencanaan jangka panjang - Mengawasi jalannya perkembangan perusahaan secara keseluruhan - Menetapkan kebijakan umum perusahaan. b. General Manager - Mengawasi pekerjaan yang dilakukan bagian produksi, keuangan dan akuntansi, pemasaran, dan gudang. - Melaporkan dan mempertanggungjawabkan segala aktifitas bagian-bagian tersebut ke direktur. c. Bagian Produksi - Melakukan aktifitas produksi sesuai dengan pesanan yang diterima oleh bagian pemasaran. - Mengolah bahan baku menjadi barang jadi d. Divisi Keuangan dan Akuntansi - Membuat faktur pajak - Membuat laporan penerimaan dan pengeluaran kas. - membuat order pembelian bahan baku. - membuat cek atas pembayaran yang terjadi didalam perusahaan. - Membuat omset penjualan perbulan.

5 55 - Mengecek bank mengenai cek-cek yang diterima ataupun yang dikeluarkan oleh perusahaan (rekonsiliasi bank). - Membuat order penjualan. - Membuat retur penjualan ataupun pembeliaan. Laporan harga pokok penjualan. Laporan laba kotor. Laporan rugi laba. Laporan neraca. e. Divisi Marketing - Menawarkan produk yang dihasilkan perusahaan kepada konsumen. - Mengawasi semua pesanan yang diterima. - Membuat catatan atas pesanan-pesanan yang diterima dan mengikuti pengirimannya sehingga dapat diketahui pesanan-pesanan mana yang belum dipenuhi. - Menentukan tanggal pengiriman atas pesanan-pesanan konsumen. - Mengawasi pengiriman barang untuk contoh atau sampel. - Membuat catatan atau bukti memorial atas barang-barang yang di retur / dikembalikan oleh pembeli. - Menetapkan target penjualan. f. Bagian gudang - Menyimpan barang-barang yang dihasilkan oleh bagian produksi. - Mengeluarkan barang-barang sesuai dengan surat pesanan. - Membuat surat jalan pengiriman barang kepada konsumen. - Membuat laporan atas barang-barang yang masuk dan keluar. - Melakukan pemeriksaan persediaan barang.

6 Kondisi Bisnis Perusahaan PT. WILLSON SURYA UNGGUL bergerak di bidang pembuatan kabel. Produk kabel ini dikhususkan untuk konsumen rumah tangga di mana fungsi kabel ini sebagai intalasi atau penyambungan pada kabel-kabel listrik di perumahan. Pelanggan PT. WILLSON SURYA UNGGUL yaitu distributor terdapat di berbagai daerah di antaranya adalah distributor di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan lain sebagainya. Bisnis ini memiliki beberapa pesaing di antaranya adalah PT. PENOLIC. PT. PENOLIC merupakan pesaing utama, yang juga merupakan market leader sehingga seluruh perusahaan yang ada di bawahnya harus mengikuti harga yang dikeluarkan oleh PT. PENOLIC. Selain itu bisnis ini merupakan one level distribution yaitu dari produsen disalurkan ke distributor kemudian barulah sampai ke pengguna akhir yaitu konsumen. Kekuatan tawar-menawar pemasok PT.WILLSON SURYA UNGGUL rendah karena terdapat beberapa pemasok yang dibedakan menjadi dua yaitu pemasok kawat dan pemasok kulit. Sedangkan untuk distribusinya dilakukan melalui sales, toko, suplier dan pabrikan. Kondisi bisnis perusahaan pada saat ini, untuk penjualan kabel tahun 006 mengalami penurunan sebanyak 5% dari tahun 005. Penurunan penjualan yang terjadi diakibatkan karena kondisi ekonomi Indonesia yang tidak stabil sehingga secara tidak langsung mengakibatkan penurunan pendapatan para konsumen.

7 57 Lima elemen kekuatan persaingan Porter pada PT. WILLSON SURYA UNGGUL : Pendatang Baru PT. JEMBO CABEL Kekuatan Pemasok Pemasok bahan baku kawat yaitu PT.INDOKAWAT dan PT. KAWAT MAS Pemasok bahan baku kulit yaitu PT. SURYA PLASTIC, PT. SETIA KAWAN, PT. RAPINDO Pesaing-pesaing dalam industri sejenis PT, PENOLIC ( Kabel Eterna ) Kekuatan pembeli Konsumen Rumah Tangga Ancaman barang pengganti ( tidak ada ) Sumber : ( Fred R. David, Manajemen Strategis konsep, 004, p 19 ) Gambar Lima Elemen Kekuatan Persaingan Porter

8 58 Analisis Porter : Menurut Tjiptono ( 001, p76 ), terdapat lima elemen kekuatan persaingan Porter yaitu : 1. Persaingan antara perusahaan sejenis dalam industri ( rivalry among existing firms ) Dalam persaingan PT. WILLSON SURYA UNGGUL memiliki beberapa pesaing, diantaranya adalah PT. PENOLIC. PT. PENOLIC merupakan pesaing utama dimana produk-produk yang ditawarkan PT. PENOLIC sudah dikenal oleh masyarakat. PT. PENOLIC juga merupakan market leader, sehingga seluruh perusahaan yg dibawahnya harus mengikuti harga yang dikeluarkan oleh PT. PENOLIC. Ancaman barang pengganti ( Threat of substituation ) Tidak terdapat barang pengganti untuk produk kabel. 3. Ancaman pendatang baru ( Threat of new entrant ) Ancaman pendatang baru bagi PT. WILLSON SURYA UNGGUL salah satunya adalah PT. JEMBO CABEL. Perusahaan ini sudah memberikan hambatan untuk pendatang baru yang akan masuk yaitu sistem pemasaran yang terintegrasi dan memiliki kualitas standar PLN. 4. Kekuatan tawar-menawar pemasok ( Bargaining power of supplier ) Kekuatan tawar-menawar pemasok bagi PT. WILLSON SURYA UNGGUL adalah rendah karena terdapat beberapa pemasok, yang dibedakan menjadi dua yaitu pemasok kawat dan pemasok kulit. Beberapa pemasok kawat di antaranya adalah PT. INDOKAWAT dan PT. KAWAT MAS sedangkan untuk pemasok kulit adalah PT. SURYA PLASTIC, PT. SETIA KAWAN dan PT. RAPINDO.

9 59 5. Kekuatan tawar-menawar pembeli ( Bargaining power of buyer ) Kekuatan tawar-menawar pembeli dari pelanggan PT. WILLSON SURYA UNGGUL adalah rendah karena tidak ada biaya untuk beralih ke barang subsitusi. Pembeli ini ditujukan untuk konsumen rumah tangga. Dilihat dari hasil analisis Porter diatas dapat disimpulkan bahwa kabel merek Master yang diproduksi oleh PT. WILLSON SURYA UNGGUL memiliki pesaing utama yaitu kabel merek Eterna yang diproduksi oleh PT. PENOLIC dan memiliki ancaman pendatang baru yang cukup potensial serta tidak memiliki barang subtitusi. Dengan rendahnya ancaman kekuatan pemasok dan kekuatan tawar menawar pembeli menyebabkan perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan keunggulan kompetitif sehingga perusahaan dapat terus bertahan dalam menghadapi persaingan Sistem Yang Berjalan Prosedur yang berjalan pada PT. WILLSON SURYA UNGGUL adalah dengan cara sales menawarkan produk kabel ke distributor atau toko-toko instalasi kabel. Sales menjelaskan tentang produk kabel dan keunggulan-keunggulan kabel tersebut. Jika terjadi kesepakatan untuk memesan produk maka sales akan melaporkan ke Supervisor kemudian dilanjutkan ke General Manager dan General manager meminta persetujuan Direktur. Setelah disetujui oleh Direktur maka General Manager dapat meminta bagian pabrik untuk membuat kabel yang disetujui oleh pihak perusahaan dengan pihak distributor. Setelah itu, administrasi membuat faktur dan tanda terima pembayaran, kemudian faktur dan tanda terima telah selesai maka diberikan kepada sales untuk dikirim ke konsumen untuk meminta persetujuan distributor dan distributor harus membayar DP sebesar 30% dan kemudian diberikan kepada bagian

10 60 keuangan dan tanda terima pembayaran diserahkan ke bagian administrasi. Kemudian dalam jangka waktu dua sampai tiga hari maka barang yang setelah disetujui sudah selesai akan langsung dikirim kepada distributor yang telah memesan barang. PT. WILLSON SURYA UNGGUL bergerak di bidang pembuatan kabel. Produk kabel ini dikhususkan untuk konsumen rumah tangga di mana fungsi kabel ini sebagai intalasi atau penyambungan pada kabel-kabel listrik diperumahan. Bahan baku yang tersedia dipasok dari beberapa pemasok, di mana pemasok dibagi dua yaitu pemasok kawat seperti PT. INDOKAWAT dan PT. KAWAT MAS. Dan Pemasok kulit kabel seperti PT. SURYA PLASTIK, PT. SETIA KAWAN dan PT. RAPINDO. Kemudian kabel diproduksi oleh PT. WILLSON SURYA UNGGUL. PT. WILLSON SURYA UNGGUL juga melakukan pengembangan produk dari produk yang sudah ada yaitu dengan merubah bentuk dan tampilannya menjadi lebih menarik untuk meningkatkan kualitas produk yang sudah ada dan memberikan kepuasan konsumen. Setelah barang jadi, barang dijual ke para pelanggan yaitu distributor kabel yang terdapat diberbagai daerah seperti di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera dan lain sebagainya. Setelah itu barang didistribusikan melalui jalur sales, toko, distributor dan juga melalui PD BOROBUDUR. Promosi dilakukan dengan memberikan sales promotion, pembagian brosur, sponsor, memberikan potongan harga atau diskon dan juga pemberian kaos atau souvenir. Barulah akhirnya, produk sampai ke pengguna akhir yaitu konsumen.

11 61 4. Uraian Hasil Pengambilan Data dan Analisisnya 4..1 Matrix profil Kompetitif Faktor Kualitas Dalam rangka menguji suatu keunggulan bersaing pada PT. WILLSON SURYA UNGGUL yang memasarkan produk kabel merek MASTER dengan PT. PENOLIC merek ETERNA sebagai competitor. Pebandingan tersebut dapat dilihat dalam Matrix Profil Kompetitif dari segi kualitas yaitu sebagai berikut : Tabel 4.1 Matrix Profile Kompetitif Faktor Kualitas Faktor sukses Bobot PT. WILLSON SURYA PT. PENOLIC kritis UNGGUL (MASTER) (ETERNA) Peringkat Nilai Peringkat Nilai Daya tahan produk Kinerja produk Kemudahan operasi Perbaikan produk Ketepatan produk JUMLAH Sumber : PT. WILLSON SURYA UNGGUL 1. Keterangan i. Peringkat 4 : kekuatan utama. ii. Peringkat 3 : kekuatan minor. iii. Peringkat : kelemahan minor. iv. Peringkat 1 : kelemahan utama.

12 6. Analisa Berdasarkan tabel matrix profil kompetitif di atas, dapat dilihat bahwa untuk produk kabel merek MASTER memiliki total nilai yang dibobot sebesar.875 dibandingkan dengan merek ETERNA yang memiliki total nilai yang dibobot sebesar.775. Hal ini menunjukkan bahwa produk kabel merek MASTER dan merek ETERNA berada diatas rata-rata (>.5) dalam kekuatan internal keseluruhan yang ada pada faktor sukses kritis. Sehingga PT. WILLSON SURYA UNGGUL memiliki posisi internal yang kuat dalam memasarkan produk kabel merek MASTER. Sedangkan untuk produk kabel merek ETERNA juga memiliki posisi internal yang kuat karena total nilai yang dibobotnya berada di atas rata-rata yaitu sebesar.775. Akan hal ini produk merek MASTER, dalam faktor kualitas masih memiliki keunggulan bersaing dengan merek ETERNA. 3. Cara perhitungan pembobotan i. Data awal persentase MASTER dan ETERNA berdasarkan sukses kritis dari faktor kualitas, sebagai berikut : Tabel 4. persentase MASTER dan ETERNA berdasarkan sukses kritis dari faktor kualitas Faktor Sukses Kritis Persentase MASTER Persentase ETERNA Daya tahan produk 30% 5% Kinerja produk 0% 5% Kemudahan operasi 10% 15% Perbaikan produk 0% 15% Ketepatan produk 0% 0% Total persentase Sumber : PT. WILLSON SURYA UNGGUL

13 63 ii. Rumus pembobotan faktor sukses kritis, yaitu : Faktor sukses kritis PersentaseMASTER + PersentaseETERNA Maka, perhitungan untuk pembobotan masing-masing faktor sukses kritis, antara lain : - Daya Tahan 30% + 0,5 + 0,3 0,55 5% 0,75 - Kinerja Produk 0% + 0,5 + 0, 0,45 5% 0,5

14 64 - Kemudahan Operasi 10% + 0,15 + 0,1 0,5 15% 0,15 - Perbaikan Produk 0% + 0,15 + 0, 0,35 15% 0,175 - Ketepatan Produk 0% 0, + 0, 0,4 + 0% 0,

15 Deskriptif Analisis Di bawah ini adalah tahapan-tahapan dan hambatan-hambatan yang ditemukan pada proses pengembangan produk yang dihadapi oleh PT. WILLSON SURYA UNGGUL adalah 1. Penggalian ide Penggalian ide untuk mengembangkan produk, sumber berasal dari dalam perusahaan dan juga dari luar perusahaan, yaitu : Sumber dari dalam perusahaan. Informasi yang didapat berasal dari karyawan dan salesman perusahaan dalam menghadapi keunggulan bersaing. Sumber dari luar perusahaan. Gagasan yang diperoleh dari distributor yang informasinya didapat dari sales perusahaan, dan ide ini didapat dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan pesaing. Tidak adanya hambatan yang ditemukan oleh perusahaan dalam penggalian ide. Penyaringan ide Setelah gagasan yang dikumpulkan dari sumber dalam perusahaan dan luar perusahaan oleh PT. WILLSON SURYA UNGGUL, perlu diadakan penyaringan terlebih dahulu supaya dapat diketahui dan disingkirkan gagasan-gagasan yang kurang baik sedini mungkin sebelum gagasan tersebut dilaksanakan. Dalam tahap penyaringan ada dua jenis kesalahan yang harus dihindari, yaitu : Kesalahan membuang ( drop error ) Kesalahan ini terjadi jika perusahaan ternyata membuang gagasan yang sebenarnya baik untuk dikembangkan.

16 66 Kesalahan jalan terus ( go error ) Kesalahan ini terjadi jika perusahaan meloloskan gagasan yang tidak baik ketahap pengembangan hingga tahap kegiatan komersial. Tidak adanya hambatan yang ditemukan oleh perusahaan dalam penyaringan ide 3. Pengembangan dan pengujian konsep Perusahaan melakukan pengembangan produk sesuai dengan selera konsumen yang didapat informasi dari distributor yang secara langsung berinteraksi dengan konsumen. Serta mengantisipasi kondisi persaingan yang akan dihadapi oleh produk baru nantinya dipasar. Konsep ini dapat diuji melalui sekelompok konsumen sasaran, yang didapat untuk mengetahui konsep manakah yang terbaik. Adanya hambatan yang ditemukan oleh perusahaan dalam pengembangan dan pengujian konsep yaitu tingkat kesulitan meyakinkan konsumen bahwa dengan melakukan pengembangan produk, maka produk akan menjadi lebih baik. Perusahaan masih merasa kesulitan untuk mendapatkan kepercayaan konsumen, karena sebagian konsumen memiliki pemikiran bahwa sebuah produk yang telah mengalami proses pengembangan merupakan produk yang berasal dari produk-produk gagal. Dan perusahaan mengalami kesulitan untuk meyakinkan kepada konsumen bahwa suatu produk yang telah mengalami proses pengembangan produk akan menjadi produk yang lebih baik lagi.

17 67 4. Pengembangan strategi pemasaran Perusahaan perlu menetapkan strategi pemasaran yang tepat bagi produk baru yang akan diperkenalkan. Biasanya keputusan pengembangan strategi pemasaran ini mencakup hal-hal berikut : Rencana penempatan ( product posisioning ) dan hasil yang diharapkan dari penjualan.bagian pasar serta sasaran keuntungan jangka panjang. Rencana penetapan harga produk. Penyalurannya dan anggaran pemasaran yang dicadangkan Sasaran jangka panjang dalam penjualan dan keuntungan serta strategi bauran pemasarannya. Tidak adanya hambatan yang ditemukan oleh perusahaan dalam pengembangan strategi pemasaran 5. Analisis bisnis Masing-masing gagasan yang telah terpilih dalam tahap penyaringan perlu dianalisa segi bisnisnya untuk mengetahui sejauh mana kemampuan gagasan tersebut menghasilkan laba. Kemudian mengembangkannya menjadi sebuah usulan bisnis yang nyata dengan cara : Mengidentifikasi ciri-ciri produk tersebut Memperkirakan permintaan pesat dan kemampuan produk menghasilkan laba Menetapkan tanggung jawab untuk studi lebih lanjut kemudian pelaksanaan produk.

18 68 Adanya hambatan yang ditemukan oleh perusahaan dalam analisis bisnis yaitu Terbatasnya bahan baku yang berkualitas menyebabkan harga bahan baku menjadi mahal. Bahan baku untuk membuat produk kabel ini terbatas jumlahnya karena PT. WILLSON SURYA UNGGUL ingin membuat produk dengan kualitas yang baik dan tidak mau mengecewakan konsumennya. Akan tetapi, perusahaan terhambat oleh keterbatasan mendapatkan bahan baku yang berkualitas dari pemasoknya. Seandainya pun perusahaan mendapatkan bahan baku yang berkualitas, harga bahan baku yang ada pun akan semakin mahal. Sedikitnya pemasok. Sedikitnya pemasok bahan baku berkualitas menjadi hambatan dalam melakukan pengembangan produk pada perusahaan ini karena jika pemasok jumlahnya sedikit maka akan berpengaruh pada mudah atau tidaknya suatu bahan baku produksi yang didapatkan untuk digunakan dalam proses produksi. 6. Pengembangan produk Gagasan yang telah masuk analisis bisnis dan dinyatakan layak dari segi bisnis kemudian diwujudkan ke dalam produk nyata. Pada tahap inilah nilai penanaman modal akan terasa makin meningkat dibandingkan tahap-tahap sebelumnya. Karena akan dapat dibuktikan apakah gagasan produk yang baik dapat berlangsung dengan baik pula. Jika semua itu tidak terbukti maka penanaman modal tadi akan sia-sia saja. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan produk ini, yaitu :

19 69 Rancangan produk seharusnya tidak hanya dilihat dari segi kegunaanya saja tapi perlu juga diperhatikan bagaimana cara mengomunikasikan segi-segi psikologi produk melalui apa yang disebut isyarat-isyarat fisik. Perlu dilakukan pengujian fungsional baik laboratorium maupun dalam keadaan sesungguhnya. Sehingga dapat dipastikan bahwa produk tersebut efektif dan aman. Kemudian dilakukan pengujian penetapan produk di rumah konsumen yang dilakukan selama beberapa waktu dan konsumen diwajibkan melaporkan kesannya. Adanya hambatan yang ditemukan oleh perusahaan dalam pengembangan produk yaitu Kurang ketelitian dalam proses produksi. Dalam memproduksi kabel pada PT. WILLSON SURYA UNGGUL, faktor ketelitian menjadi faktor utama dalam proses produksi, karena perusahaan menganggap bahwa jika suatu produk diproduksi dengan mengutamakan ketelitian maka akan mendapatkan hasil yang maksimal dan dapat memuaskan konsumen yang menggunakan produk-produk yang ada pada PT. WILLSON SURYA UNGGUL Teknologi yang kurang mendukung. Perusahaan ini dalam melakukan pengembangan produk membutuhkan teknologi yang mendukung, seperti mesin untuk memproduksi bahan baku menjadi barang jadi. Dalam hal ini teknologi sangat penting untuk memprodksi kabel dengan kualitas yang baik. Akan tetapi PT. WILLSON SURYA UNGGUL belum memiliki teknologi yang mendukung dalam memproduksi kabel.

20 70 7. Pemasaran uji coba Pemasaran uji coba ini dilakukan di daerah geografis tertentu untuk memastikan terlaksananya program pemasaran dalam skala penuh. Dalam tahap ini desain dan variabel produk dapat disesuaikan menurut uji pemasaran. Sasaran pokok uji pemasaran ini adalah pengkajian atas tanggapan konsumen dan penyalur terhadap masalah-masalah perlakuan, penggunaan dan pembelian ulang produk senyatanya dan pengkajian atas seberapa luas pasar sesungguhnya. Masalah yang luas sering dijumpai pada tahap ini karena para pesaing berusaha mengagalkan penelitian tersebut untuk memperkenalkan produk baru mereka. Tidak adanya hambatan yang ditemukan oleh perusahaan dalam pemasaran uji coba 8. Komersialisasi Dalam tahap ini, program pemasaran dan produksi dalam skala penuh direncanakan dan produkpun mulai diluncurkan serta memasuki daur hidup. Menyatakan bahwa ada 4 keputusan yang harus diambil sebelum memasarkan produk yaitu : Kapan ( penentuan waktu ) Menentukan kapan saat yang tepat untuk memasarkan produk baru. Di mana ( strategi geografis ) Menentukan apakah produk tersebut akan dipasarkan secara regional, nasional atau internasional. Kepada siapa ( target pasar ) Menentukan kelompok pembeli potensial mana yang akan dijadikan sasaran promosi dan distribusi.

21 71 Bagaimana ( strategi perkenalan pasar ) Menyusun suatu rencana tindakan akan action plan dalam perkenalan pasarpasar tersebut. Tidak adanya hambatan yang ditemukan oleh perusahaan dalam komersialisasi

22 Matrix Profil Kompetitif Faktor Promosi Tabel 4.3 Matrix Profil kompetitif Faktor promosi Faktor sukses kritis BOBOT MASTER Eterna Peringkat Nilai Peringkat Nilai Strategi pengeluaran 0, promosi Strategi bauran promosi Strategi pemilihan media Strategi copy iklan Strategi penjualan Strategi motivasi dan persediaan tenaga penjual JUMLAH Sumber PT. WILLSON SURYA UNGGUL 1. Keterangan i. Peringkat 4 : kekuatan utama. ii. Peringkat 3 : kekuatan minor. iii. Peringkat : kelemahan minor. iv. Peringkat 1 : kelemahan utama.

23 73. Analisa Berdasarkan tabel matrix profil kompetitif di atas, dapat dilihat bahwa untuk produk kabel merek MASTER memiliki total nilai yang dibobot sebesar.4 dibandingkan dengan merek ETERNA yang memiliki total nilai yang dibobot sebesar.6. Hal ini menunjukkan bahwa produk kabel merek MASTER di bawah rata-rata (<.5) dan merek ETERNA berada diatas rata-rata (>.5). Sehingga PT. WILLSON SURYA UNGGUL memiliki posisi internal yang lemah dalam memasarkan produk kabel merek MASTER yaitu karena total nilai bobotnya di bawah rata-rata sebesar.4. Sedangkan untuk produk kabel merek ETERNA memiliki posisi internal yang kuat karena total nilai yang dibobotnya berada di atas rata-rata yaitu sebesar.6. dengan demikian dalam keunggulan bersaing produk kabel merek MASTER masih di bawah merek ETERNA.

24 74 3. Cara perhitungan pebobotan i. Data awal persentase MASTER dan ETERNA berdasarkan sukses kritis dari faktor promosi, sebagai berikut : Tabel 4.4 persentase MASTER dan ETERNA berdasarkan sukses kritis dari faktor promosi Faktor sukses kritis MASTER ETERNA Strategi pengeluaran promosi 15% 10% Strategi bauran promosi 15% 10% Strategi pemilihan media 10% 0% Strategi copy iklan 15% 15% Strategi penjualan 30% 5% Strategi motivasi dan 15% 0% persediaan tenaga penjual Total persentase Sumber : PT. WILLSON SURYA UNGGUL ii. Rumus pembobotan faktor sukses kritis, yaitu : Faktor sukses kritis PersentaseMASTER + PersentaseETERNA Maka, perhitungan untuk pembobotan masing-masing faktor sukses kritis, antara lain :

25 75 - Strategi Pengeluaran promosi 15% + 0,15 + 0,1 0,5 10% 0,15 - Strategi Bauran Promosi 15% + 0,15 + 0,1 0,5 10% 0,15 - Strategi pemilihan media 10% 0,1 + 0, 0,3 + 0% 0,15

26 76 - Strategi Copy Iklan 15% + 0,15 + 0,15 0,30 15% 0,15 - Strategi Penjualan 30% + 0,3 + 0,5 0,55 5% 0,75 - Strategi Motivasi dan Persediaan Tenaga Penjual 15% + 0,15 + 0,0 0, 35 0% 0,175

27 Matrik SWOT Dalam SWOT, kita menganalisa tentang Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang) dan Threat (Ancaman) dari perusahaan dan membuat strategi baru untuk mengatasi ancaman tersebut. Didalam analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan Strength (Kekuatan) dan Opportunity (Peluang), namun secara bersamaan dapat meminimalkan Weakness (Kelemahan) dan Threat (Ancaman) tersebut. Disamping itu, analisis SWOT juga membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal yaitu kekuatan dan kelemahan. Berikut ini dijabarkan Analisis SWOT pada PT. WILLSON SURYA UNGGUL : Strength (Kekuatan) Memiliki sumber daya manusia yang ahli Meyediakan kualitas yang baik Meyelesaikan proyek sesuai rencana yang telah dijadwalkan Menawarkan produk yang inovatif dan mengikuti trend Weakness (Kelemahan) Teknologi yang kurang canggih dan masih sederhana Strategi promosi yang rendah Pemasok yang menyediakan kualitas rendah Opportunity (Peluang) Pada saat ini pembangunan di Indonesia sedang berkembang dengan begitu pesatnya sehingga peminat yang membutuhkan produk kabel semakin banyak. Adanya kesempatan untuk mengembangkan bisnisnya dengan memasarkan produk di kot-kota lain Threat (Ancaman) Banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang yang sama Kondisi politik, sosial dan ekonomi yang tidak stabil sehingga dapat mempengaruhi daya beli masyarakat

28 Analisis Matriks SWOT Alat yang dipakai untuk menyusun faktor faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat kemungkinan alternative strategis. Tabel 4.5 Matriks SWOT eksternal Internal Strength (S) 1. memiliki sumber daya manusia yang ahli. menyediakan kualitas yang baik 3. menyelesaikan proyek sesuai rencana yang dijadwalkan 4. menawarkan produk yang inovatif dan mengikuti trend. Weakness (W) 1. teknologi yang kurang canggih dan masih sederhana. strategi promosi yang masih rendah 3. pemasok yang menyediakan kualitas rendah. Opportunity (O) 1. pada saat ini pembangunan di Indonesia sedang berkembang dengan begitu pesatnya sehingga peminta yang membutuhkan produk kabel semakin banyak.. adanya kesempatan untuk mengembangkan bisnisnya dengan memasarkan produknya di kota-kota lain Threat (T ) 1. banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang yang sama. kondisi politik, sosial, dan ekonomi yang tidak stabil sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat. Strategy SO 1. memperluas penjualan produk kabel dengan memasarkannya di kota-kota besar di indonesia. memperkenalkan keunggulan dari produk-produk yang digunakan 3. memproduksi kabel sesuai standarisasi dari PLN Strategy ST 1. Meningkatkan mutu kinerja perusahaan. meningkatkan kualitas barang maupun service sehingga dapat memberikan nilai kepuasan terhadap pelanggan 3. Menetapkan strategi harga yang tepat Strategy WO 1. Menyediakan teknologi yang lebih canggih dan modern. memperluas jaringan pemasaran dengan melakukan berbagai strategi promosi. 3. Memilih pemasok yang berkualitas sehingga tidak menghasilkan produk yang rendah kualitas. Strategy WT 1. Meningkatkan suatu manajemen yang berpengalaman dan profesional. Meminimalisasi biaya operasional perusahaan sehingga perusahaan dapat menawarkan harga yang bersaing Sumber : Hasil pengolahan penulis

29 79 Dari hasil matriks diatas terlihat bahwa beberapa strategi alternatif yang dapat dilakukan PT. WILLSON SURYA UNGGUL berdasarkan kekuatan-kelemahan yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-ancaman yang dihadapi adalah sebagai berikut: 1. Strategi SO (kekuatan peluang) Pada strategi Kekuatan-Peluang, alternatif yang diambil adalah memperluas penjualan produk kabel di kota-kota besar di Indonesia, memperkenalkan keunggulan dari produk-produk kabel yang digunakan, memproduksi kabel sesuai standarisasi dari PLN. Alternatif ini diambil berdasarkan kekuatan perusahaan yang memanfaatkan peluang yang ada dengan semaksimal mungkin.. Strategi WO (kelemahan-peluang) Pada strategi Kelemahan-Peluang, alternatif yang harus diambil adalah menyediakan teknologi yang lebih canggih dan modern, memperluas jaringan pemasaran dengan melakukan berbagai strategi promosi, memilih pemasok yang berkualitas sehingga tidak menghasilkan produk yang rendah kualitas. Alternatif ini diambil berdasarkan pada peluang PT. WILLSON SURYA UNGGUL yaitu pembangunan di Indonesia sedang berkembang dengan begitu pesatnya sehingga peminta yang membutuhkan produk kabel semakin banyak, adanya kesempatan untuk mengembangkan bisnisnya dengan memasarkan produknya di kota-kota lain. 3. Strategi ST (kekuatan-ancaman) Pada strategi Kekuatan-Ancaman, alternatif yang diambil adalah meningkatkan mutu kinerja perusahaan, meningkatkan kualitas barang maupun service sehingga dapat memberikan nilai kepuasan terhadap pelanggan, Menetapkan strategi harga yang tepat. Alternatif ini diambil berdasarkan pada

30 80 kekuatan yang dimiliki PT. WILLSON SURYA UNGGUL dalam menghadapi ancaman yang dapat terjadi. 4. Strategi WT (kelemahan-ancaman) Pada strategi Kelemahan-Ancaman, alternatif yang diambil adalah meningkatkan suatu manajemen yang berpengalaman dan profesional, Meminimalisasi biaya operasional perusahaan sehingga perusahaan dapat menawarkan harga yang bersaing. Alternatif ini diambil berdasarkan adanya ancaman persaingan dalam pasar kabel.

31 Implikasi Hasil Penelitian Setelah melakukan analisa yang ada pada PT. WILLSON SURYA UNGGUL dengan menggunakan metode CPM terbukti bahwa, produk kabel merek MASTER dari sisi faktor kualitas masih lebih unggul dari pada pesaingnya yaitu produk kabel merek ETERNA yang diproduksi oleh PT. PENOLIC. Dalam permasalahan ini juga dapat diketahui bahwa, PT. WILLSON SURYA UNGGUL dalam melakukan pengembangan produk mengalami beberapa hambatan yaitu sulitnya bahan baku berkualitas yang didapat dari pemasok, sehingga menimbulkan harga bahan baku yang berkualitas menjadi mahal dan biaya produksi menjadi meningkat. PT. WILLSON SURYA UNGGUL mengalami beberapa kesulitan lainnya yaitu teknologi yang kurang mendukung karena mesin yang bagus sangat mahal. PT. WILLSON SURYA UNGGUL dari segi promosi mengalami kendala permasalahan dalam menghadapi pesaingnya. Dari hasil analisis yang penulis dapatkan PT. WILLSON SURYA UNGGUL tingkatan promosi masih berada dibawah pesaingnya yaitu dengan nilai bobot.4 sedangkan nilai bobot pesaingnya adalah.6 yang berada diatas rata-rata (>.5). Setelah melakukan analisa dari permasalahan yang ada pada PT. WILLSON SURYA UNGGUL dalam melakukan pengembangan produk dalam mengahadapi persaingan, PT. WILLSON SURYA UNGGUL perlu meningkatkan kualitas, pengembangan produk dan strategi promosi yang lebih tepat. Sehingga dapat mengalahkan pesaing dan dapat meningkatkan penjualan.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 40 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan. PT. Millenium Plastik adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pengolahan biji plastik yang berdiri pada tanggal 29 Juni 1980 di daerah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Suatu perusahaan yang bergerak dalam sebuah industri hampir tidak ada yang bisa terhindar dari persaingan. Setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT Intan Pertiwi Industri PT Intan Pertiwi Industri merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri kawat las kobe atau welding

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

BAB 3. Analisa Kebutuhan Basisdata

BAB 3. Analisa Kebutuhan Basisdata 68 BAB 3 Analisa Kebutuhan Basisdata 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan CV. Mitratama Uniplast merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang mendaur ulang biji plastik, lalu menjualnya.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

ANALISIS. Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro

ANALISIS. Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro ANALISIS Sumberdaya atau kapabilitas yang dapat dikendalikan atau dimiliki perusahaan yang memberikan keunggulan relatif dibandingkan pesaing dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan. TRENGTH 2 Keterbatasan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK 1 STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK Oleh RetnoPutri Nanda (e-mail : retnotujuhbelas@gmail.com) Pembimbing : TitinEkowati, S.E.,M.Sc (e-mail

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TOKO FAJAR BARU

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TOKO FAJAR BARU Volume 5. No : 3, 2017 1 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TOKO FAJAR BARU Pricillia Wanandi Program Studi Manajemen Bisnis, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121 131, Surabaya E-mail: shiel_pricillia@yahoo.com

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 41 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan Pada tahun 1997 terjadi krisis moneter yang berkepanjangan di Indonesia. Akibat dari krisis moneter ini, banyak perusahaan yang mempertahankan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PD. Cahaya Fajar adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur. Perusahaan ini menjalankan usahanya dalam

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada PT. Sumbar Surya Sejati yang merupakan salah satu distributor oli Pertamina di Sumatera Barat berdiri sejak 6 Oktober 1994. Permasalahan yang muncul pada PT. Sumbar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang dari dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang dari dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran Perusahaan tidak bisa terlepas dari hambatan-hambatan dalam memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Universitas Bina Nusantara Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil tahun 2006/2007 Yuyun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk 36 BAB IV HASIL ANALISIS DATA 4.. Gambaran Umum Perusahaan Bisnis Air Isi Ulang BERKAH merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang air minum isi ulang dan didirikan pada tanggal Mei 204 dengan pemilik

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didistribusikan ke toko toko bangunan atau galangan. CV VARIA berdiri tahun

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didistribusikan ke toko toko bangunan atau galangan. CV VARIA berdiri tahun BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV VARIA merupakan pabrik yang memproduksi cat pernis dan thinner serta didistribusikan ke toko toko bangunan atau galangan. CV VARIA berdiri tahun

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang PT. Natura Foods Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang industri minuman dalam kemasan gelas dan sachet. Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 28 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Obyek penelitian ini adalah Evan s Bakery yang berlokasi di Jalan Kaligarang, Semarang. Evan s Bakery berdiri sejak tahun 2005 sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan CV. Srikandi Jaya Makmur adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang general supplier yang men-supply sayur-mayur. Perusahaan ini berdiri pada

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan industri otomotif di Indonesia dalam beberapa tahun ini berkembang dengan sangat pesat dan diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan ini dirintis oleh suami istri Ngadiman di Jakarta. Maka tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan Berawal dari hobi Bapak Arifin berolahraga, lalu muncul ide untuk mendirikan sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Robbins dan Coulter (2014:266) Strategi adalah rencana untuk bagaimana sebuah organisasi akan akan melakukan apa yang harus dilakukan dalam bisnisnya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Organisasi PT. Kairos Utama Indonesia adalah perusahaan konsultan IT yang didirikan pada tahun 2005. Kairos fokus pada solusi IT melalui teknologi Microsoft,

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Dutaniaga Khatulistiwa adalah perusahaan yang bergerak dibidang distibutor dalam perdagangan plastik. Perusahaan

Lebih terperinci

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Internal Berdasarkan aspek-aspek yang ditinjau untuk mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan internal perusahaan antara lain: faktor

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah gambaran tentang PT. Phanovindo Suksestama meliputi sejarah perusahaan, struktur, pembagian tugas dan tanggung jawab di

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut ini adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan di dalamnya : 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. XYZ adalah sebuah perusahaan

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah.

IV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah. 27 IV. PEMBAHASAN 4.1 gambaran Umum perusahaan 4.1.1 Sejarah singkat Perusahaan Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah Penulis melakukan analisis terhadap lingkungan industri yang dihadapi oleh Dewi Sambi Tenun dan Perancangan saluran distribusi multi channel Marketing,

Lebih terperinci

matress. PT Anugrah Utama Indonesia memproduksi matress dari bahan-bahan dasar yang

matress. PT Anugrah Utama Indonesia memproduksi matress dari bahan-bahan dasar yang BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan P.T Anugrah Utama Indonesia didirikan pada bulan Maret 2003 sebagai perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi

Lebih terperinci

Nofianty ABSTRAK

Nofianty ABSTRAK Nofianty - 0600670101 ABSTRAK PT. Surya Toto adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang saniter atau alat perlengkapan mandi. Tujuan penulisan dari skripsi ini adalah mengidentifikasikan masalah

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.

Lebih terperinci

Hasil Wawancara. Narasumber : Suhardi Tedja Setiawan, Pemilik (Owner) yang juga berperan sebagai Direktur PT. Mekarindo Abadi Sejahtera

Hasil Wawancara. Narasumber : Suhardi Tedja Setiawan, Pemilik (Owner) yang juga berperan sebagai Direktur PT. Mekarindo Abadi Sejahtera L.1 Hasil Wawancara Wawancara I Tanggal : 28 September 2011 Narasumber : Suhardi Tedja Setiawan, Pemilik (Owner) yang juga berperan sebagai Direktur PT. Mekarindo Abadi Sejahtera 1. Struktur Organisasi

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan PT. Muncul Anugerah Sakti merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2004 yang merupakan anak

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP iii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 4 Manfaat Penelitian 4 Ruang Lingkup Penelitian 4 2 TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Bambang, Hariadi. (2005). Strategi Manajemen. Jakarta: Bayumedia Publishing.

DAFTAR PUSTAKA. Bambang, Hariadi. (2005). Strategi Manajemen. Jakarta: Bayumedia Publishing. 71 DAFTAR PUSTAKA Bambang, Hariadi. (2005). Strategi Manajemen. Jakarta: Bayumedia Publishing. Cooper, D.R. and Emory, C.E., 1992. Business Research Methods, 2 nd Edition, Richard D. Irwin. Inc. David,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Putra Mas Prima PT. Putra Mas Prima merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jual beli bijih plastik yang berdiri

Lebih terperinci

cenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus

cenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus 24 cenderung terbuka dan menganut proses pembelajaran. 2.7 Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagus apabila digunakan untuk membantu

Lebih terperinci

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB XXV MERENCANAKAN KEGIATAN USAHA PENGOLAHAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.1 Profil Perusahaan.1.1 Sejarah PT. Surya Banyu Wetan PT. Surya Banyu Wetan adalah perusahaan yang menyediakan sebuah alat filter yang untuk membantu menangani pengolahan dan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan dan hambatan-hambatan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Profile Perusahaan PT. Tatalogam Lestari, yang berproduksi pertama kali pada tahun 1994, adalah produsen genteng metal terbesar di Indonesia dan sudah mampu berbicara

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini membahas tentang : konsep strategi, manajemen strategi, analisis faktor internal dan eksternal serta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggannya akan barang

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. PENYAJIAN DATA 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa PT. Sehat Sukses Sentosa merupakan subjek pajak yang telah didaftar dan memiliki Nomor Pokok

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 69 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan UD. Sri Rejeki adalah usaha dagang yang bergerak dalam bidang ceramics houseware. Berawal dari keinginan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA TERHADAP SISTEM YANG BERJALAN. dan jasa yang didirikan pada tahun 1970 dengan nama perdana PO. PO. Limas Express seperti sekarang ini.

BAB 3 ANALISA TERHADAP SISTEM YANG BERJALAN. dan jasa yang didirikan pada tahun 1970 dengan nama perdana PO. PO. Limas Express seperti sekarang ini. 29 BAB 3 ANALISA TERHADAP SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PO. Limas Express adalah perusahaan yang bergerak di bidang angkutan dan jasa yang didirikan pada tahun 1970 dengan nama perdana

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia

Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia Oleh : Friesa Ergo M (01216156) UNIVERSITAS NAROTAMA JL. ARIEF RACHMAN HAKIM NO. 51 SURABAYA TELP (031) 5946404, FAX (031)

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR 3.1. Objek Penelitian Laporan arus kas PT. JNC Cookies merupakan objek yang dipilih dalam penyusunan laporan tugas akhir. PT. JNC Cookies ini berlokasi di jalan Bojong

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Latar belakang perusahaan PT. Mitra Eka Persada, merupakan perusahaan dagang yang bergerak di bidang penjualan kertas. Awal mulanya PT. Mitra Eka Persada hanyalah

Lebih terperinci

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya. BAB 3 Analisis Sistem Pembelian Bahan Baku yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Siaga Ratindotama, yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1992 di Jakarta

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran ( Marketing ) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PRODUK, PENGEMBANGAN PRODUK DAN STRATEGI PROMOSI DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN PADA PT. WILLSON SURYA UNGGUL

ANALISIS KUALITAS PRODUK, PENGEMBANGAN PRODUK DAN STRATEGI PROMOSI DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN PADA PT. WILLSON SURYA UNGGUL ANALISIS KUALITAS PRODUK, PENGEMBANGAN PRODUK DAN STRATEGI PROMOSI DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN PADA PT. WILLSON SURYA UNGGUL JERRIE SURINAGA 0700711033 MERLINA WIJAYA - 0700713865 ABSTRAK Masalah utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang Dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT Jaya Utama Motor adalah perusahaan perseroan terbatas yang bergerak dibidang otomotif dengan menjalankan usahanya berfokus

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Properti Properti berasal dari bahasa Latin yaitu proprietas atau berarti kepemilikan, dan merujuk pada satu atau lebih entitas yang dimiliki seseorang atau badan organisasi, dimana

Lebih terperinci

BAB 3 Analisis dan perancangan

BAB 3 Analisis dan perancangan BAB 3 Analisis dan perancangan 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan P.D. Rimba Alam Jaya berdiri pada tahun 1983 yang terletak di Jalan Srengseng Jakarta Barat, merupakan sebuah industri perdagangan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan dan

BAB II KERANGKA TEORI. dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan dan BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian Strategi Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap bertahan dan berkembang dalam dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Subafood Pangan Jay a didirik an pada tanggal 14 Juni 2004, dengan ak te Notaris Imas Fatimah No. 42 di Jakarta dan sudah disahkan oleh Menteri

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan didalamnya 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Batavia Cyclindo Industry

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian Manajemen Strategi Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani strategos yang artinya memimpin,

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan, dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mencapai

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Ciapus Bromel yang terletak di Ciapus Jl. Tamansari Rt 03/04, Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam menganalisa, kami menggunakan data dengan pengumpulan menggunakan teknik sebagai berikut : a. Wawancara Dengan cara ini, penulis melakukan tanya jawab dengan bagian

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN 3.1. Profil Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi

Lebih terperinci

Tabel 4.1 KUESIONER PENGAMATAN FISIK SEKILAS

Tabel 4.1 KUESIONER PENGAMATAN FISIK SEKILAS Tabel 4.1 KUESIONER PENGAMATAN FISIK SEKILAS Perusahaan : PT. Duta Motor Dibuat oleh : Indri Iriani No Daftar Pertanyaan Ya Tdk Keterangan. 1. Apakah fasilitas fisik yang ada di masing-masing bagian sudah

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN HASIL WAWANCARA YANG MENDUKUNG ANALISIS SWOT DAN PORTER DIREKTUR PT EGAH PARAMITHA SEJATI. TANGGAL 20 Februari 2012

DAFTAR LAMPIRAN HASIL WAWANCARA YANG MENDUKUNG ANALISIS SWOT DAN PORTER DIREKTUR PT EGAH PARAMITHA SEJATI. TANGGAL 20 Februari 2012 L 1 DAFTAR LAMPIRAN HASIL WAWANCARA YANG MENDUKUNG ANALISIS SWOT DAN PORTER DIREKTUR PT EGAH PARAMITHA SEJATI TANGGAL 20 Februari 2012 1. Jelaskan sejarah berdirinya PT Megah Parmitha Sejati? PT Megah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan

Lebih terperinci

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis BAB III METODE PENELITIAN III.1 Pemilihan Objek Penelitian Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis dan objektif untuk menemukan solusi atas suatu masalah yang

Lebih terperinci

Kisi-kisi instrumen Perusahaan

Kisi-kisi instrumen Perusahaan Kisi-kisi instrumen Perusahaan Variabel Indikator Pernyataan Pengaruh pemerintah Apakah kondisi politik, pemerintahan dan keamanan mempengaruhi terhadap penjualan produk dari PT. Fajar Jaya Teknik? Hubungan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Awal berdirinya PT.MASJATI GARMENTAMA adalah pada tahun 1989 dan menjadi perusahaan berbadan hukum pada tahun 1992 berdasarkan akte No.634/09.02/PB/V/92.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PD. Sarana Mangun Lancar merupakan salah satu industri daur ulang pipa Poly Vinyl Chloride (PVC) yang terletak di kota Ciamis dan berdiri sejak tahun 2001. Saat ini perusahaan tersebut telah memiliki

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel yang dianggap penting oleh kosumen PT. Sumbar adalah :

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE. Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE. Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAEHOUSE 3.1 Metode Analisis dan Perancangan Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua metode yang dapat digunakan. Kedua metode tersebut adalah

Lebih terperinci