BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.1 Profil Perusahaan.1.1 Sejarah PT. Surya Banyu Wetan PT. Surya Banyu Wetan adalah perusahaan yang menyediakan sebuah alat filter yang untuk membantu menangani pengolahan dan penyaringan perairan yang ada di suatu industri, didirikan pada tahun 200, dan langkah demi langkah perubahaan perusahaan ini fokus untuk bisnis filtrasi dan sistem pengolahan air. Pada saat ini, PT. Surya Banyu Wetan telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan yang menawarkan alat filtrasi yang terkemuka di Indonesia. Kantor pusat PT. Surya Banyu Wetan terletak dipusat Jakarta, dikawasan bisnis Jakarta, PT. Surya Banyu Wetan memiliki dua kantor yang terletak di Kedoya (Jakarta Barat) dan Surabaya. Aset terbesar dari perusahaan ini adalah menawarkan sebuah produk berupa alat filtrasi air dan juga berupa dedikasi manajemen dan staff dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Itu adalah komitmen perusahaan ini untuk memberikan pelayanan terbaik tetapi juga dengan memeberikan harga yang kompetitif yang dapat dicapai dengan pengelolaan biaya operasional yang efisien..1.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi PT Surya Banyu Wetan Menjadi penyedia solusi yang dikenal dengan baik di bidang teknik pengolahan air menggunakan teknologi filtrasi sebagai unggul dengan menyerap tenaga kerja, cutomers, dan calon investor Misi PT Surya Banyu Wetan adalah: 1. Memberikan solusi terbaik dan nyata dalam memberikan pelayanan terbaik terhadap pelanggan. 2. Memberikan dedikasi untuk mempersembahkan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.. Menjaga komitmen untuk menjalin hubungan yang baik terhadap para mitra bisnis dan pelanggan.

2 .1. Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan.1..1 Struktur Organisasi Gambar.1 Struktur Organisasi Sumber: PT. Surya Banyu Wetan tahun Uraian Pekerjaan 1. Direktur i. Memimpin perusahaan dengan memberikan kebijakan-kebijakan perusahaan. ii. Menjalani hubungan internasional dengan pihak supplier. iii. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dalam keuangan. iv. Menyetujui dan mengawasi anggaran perusahaan. 2. Manajer Pemasaran i. Memimpin perusahaan dengan memberikan kebijakan-kebijakan perusahaan. ii. Memberikan penawaran dan juga pemasaran kepada pembeli. iii. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dalam operasional. iv. Menyetujui dan mengawasi anggaran perusahaan.

3 . Manajer Keuangan i. Divisi yang mengatur dan mengontrol pemasukan dan pengeluaran keuangan perusahaan didalamnya seperti piutang perusahaan ii. Melakukan review harian terhadap akun kas, review mingguan terhadap akun piutang dan utang, serta review bulanan untuk semua akun. iii. Melakukan rekonsiliasi atas semua akun (nominal dan permanent) setiap menjelang tutup buku, termasuk memberikan persetujuan terhadap berbagai penyesuaian dan koreksi yang dibutuhkan agar catatan mewakili kejadian transaksi yang sesungguhnya dengan akurat.. Manajer Operasional i. Memastikan barang yang di kirim dalam kondisi yang baik ii. Mengawasi dan mematau proses pengiriman ke pelanggan iii. Memeriksa stock yang ada pada gudang.1. Analisis Persaingan Model Lima Kekuatan Porter Analisis lima elemen kekuatan Porter digunakan untuk mengembangkan strategi PT Surya Banyu Wetan. Lima elemen kekuatan Porter adalah persaingan antar perusahaan saingan, potensi masuknya pesaing baru, potensi pengembangan produk-produk pengganti, daya tawar pemasok, dan daya tawar konsumen. Berikut ini adalah analisis lima kekuatan Porter untuk PT. Surya Banyu Wetan. 1. Persaingan Antar Perusahaan Saingan Persaingan dalam industri filter di Indonesia cukup sengit. Karena jumlah pemain yang cukup banyak. Namun walaupun pesaing dalam industri filter di Indonesia cukup banyak setara juga dengan permintaan filter di Indonesia yang tinggi. Dalam persaingan di Industri filter di Indonesia, PT. Surya Banyu Wetan mempunyai 2 pesaing utama yaitu PT. M Purification dan PT. Pall Corporation 2. Potensi Masuknya Pesaing Baru Industri filter bagi pendatang baru sebenarnya tidak mudah karena memerlukan sumber dana dan sumber daya manusia dalam jumlah besar dengan resiko kerugian atau keuntungan yang besar pula. Akan tetapi pernyataan tersebut tidak mempengaruhi kalangan pengusaha mencari peruntungan di dalam bisnis penjualan alat filter sebagai pembuka jalan terjadinya investasi baru. Potensi masuknya pesaing baru di wilayah jawa

4 barat dan DKI Jakarta bagi persaingan relatif tinggi, terbukti pada tahun 201 perusahaan-perusahaan baru yang telah beroperasi diantaranya : Dominic Hunter, Graffer dan Saturius. Daya Tawar Pemasok Dalam pemasok alat filter PT. Surya Banyu Wetan mempunyai beberapa pemasok. Ketika suatu pemasok tidak dapat memasok PT. Surya Banyu Wetan masih mendapatkan alat filter dari pemasok lain. Sehingga PT. Surya Banyu Wetan tidak tergantung oleh salah satu pemasok.. Potensi Pengembangan Produk-Produk Pengganti Belum ada pengembagan produk pengganti dalam bisnis ini karena produknya merupakan satu-satunya yang dapat digunakan dalam penerapannya. 5. Daya Tawar Konsumen Dalam bisnis penjualan filter air sekarang ini kekuatan konsumen terdapat pada para industri yang ingin menggunakan alat filter untuk keperluan produksi. Biasanya konsumen selalu membandingkan harga yang ditawarkan dan kualitas yang diberikan oleh setiap perusahaan sehingga dengan adanya perbedaan harga dan kualitas sedikit saja dapat membuat konsumen beralih ke perusahaan lain. Tetapi konsumen memiliki kontribusi yang rendah karena tidak dapat melakukan penawaran terhadap harga yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan. Gambar.2 Model Lima Kekuatan Porter Pada PT. Surya Banyu Wetan Potensi masuknya pesaing baru: - Dominic Hunter - Graffer Daya tawar Pesaing antar perusahaan Daya tawar

5 Sumber: PT. Surya Banyu Wetan dan Dikembangkan dari Fred R. David Tahap Masukan.2.1 Matriks Evaluasi Faktor Internal Identifikasi Lingkungan Internal PT. Surya Banyu Wetan Data yang diambil untuk penelitian ini adalah data primer, yang diperoleh langsung dari Direktur perusahaan PT. Surya Banyu Wetan lewat wawancara. Lewat wawancara tersebut, diperoleh data-data faktor lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) dari PT. Surya Banyu Wetan yang akan digunakan sebagai langkah awal untuk menformulasikan strategi untuk PT. Surya Banyu Wetan. Berikut hasil data lingkungan internal yang sudah diperoleh: Tabel.1 Faktor kekuatan PT. Surya Banyu Wetan No. Faktor kekuatan PT. Surya Banyu Wetan 1 Macam-macam produk yang di tawarkan 2 Citra perusahaan yang baik Manajemen tim yang solid Harga yang di tawarkan beragam 5 Produk yang berkualitas

6 6 Jalinan kemitraan Sumber: Wawancara (Maret, 201) a. Macam-macam produk yang di tawarkan Produk-produk perusahaan yang di tawarkan ini mempunyai 100 jenis macam produk yang berkualitas, produk ini memiliki jenis-jenis yang berbeda sesuai dengan ukuran filter air yang digunakan oleh perusahaan yang membutuhkan. Ini yang menjadi kekuatan dan juga pembeda antara PT. Surya Banyu Wetan dengan perusahaan filter air lainnya. b. Citra perusahaan yang baik PT.Surya Banyu Wetan sejauh ini terbilang memiliki reputasi yang cukup baik, karena perusahaan ini selalu mengutamakan kualias pelayanan yang baik, dengan begitu citra perusahaan lebih di kenal baik oleh para industri. Selain itu PT.Surya Banyu Wetan ini distributor tunggal dari jepang yang setiap bulan pihak dari produsen filter Daiwabo ini berkunjung ke para industri pelanggan untuk melihat secara langsung kerja dari PT.Surya Banyu Wetan ini. Hal tersebut dapat menambah citra positif ke perusahaan. c. Manajemen Tim yang solid Dalam perusahaan ini teamwork merupakan suatu cara untuk menggerakan organisasi dalam perusahaan, tim telah menjadi struktur dasar di mana pekerjaan dilakukan dalam organisasi yang baik, kinerja karyawan di dalam perusahaan ini sangat baik dan solid sehingga bisa menjadi kekuatan yang kolektif dan kinerja yang efeketif. d. Harga yang di tawarkan beragam Karena PT.Surya Banyu Wetan mempunyai produk yang beragam jenis dan juga berbagai ukuran. Harga produk pun juga beragam & variatif sesuai filter tersebut. Mulai dari harga Rp hingga Rp Jadi para calon pembeli dapat memlih harga sesuai budget nya. e. Produk yang berkualitas Salah satu nilai utama yang diharapkan oleh pelanggan dari produsen adalah kualitas produk dan jasa yang baik. Dan salah satu kekuatan PT. Surya Banyu Wetan ini adalah importir tunggal perusahaan filter ternama di Jepang yang sudah teruji kualitasnya. Dan disini PT. Surya Banyu Wetan tentu memberikan kualitas produk yang baik sesuai dengan jenis-jenis produknya, dan juga sudah sesuai dengan standar internasional dengan mendapatkan sertifikat ISO 1000 dan ISO Bagi kami kualitas adalah keseluruhan

7 ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan. f. Jalinan kemitraan Perusahaan ini mengutamakan sekali jalinan kemitraan dengan pelanggan. Karena dengan begitu akan mempunyai suatu pelanggan yang loyal. Dengan adanya hubungan yang dekat dan baik, pelanggan akan lebih nyaman untuk berbisnis kembali. Dan pelanggan yang loyal biasanya tidak akan mudah untuk berpindah ke perusahaan filter lainnya. Tabel.2 Faktor kelemahan PT. Surya Banyu Wetan No. Faktor kelemahan PT. Surya Banyu Wetan 1 Penggunaan teknologi 2 Kurangnya Promosi Cash flow perusahaan Ketersediaan web 5 Transportasi Sumber: Wawancara (Maret, 201) a. Penggunaan Teknologi Dalam penggunaan teknologi PT. Surya Banyu Wetan ada sedikit kekurangan mengenai teknologi pemasangan alat filternya yaitu dengan menggunakan cara manual, di bandingkan salah satu perusahaan pesaing yang sudah memiliki suatu sistem teknologi komputer. Hal tersebut dapat memperlambat sistem pemasangan filter tersebut. b. Kurangnya Promosi PT. Surya Banyu Wetan dalam hal ini belum melakukan promosi seperti halnya perusahaan-perusahaan lainya. Promosi hanya dilakukan oleh pelanggan yang loyal, yaitu dengan Word Of Mouth (WOM). Pelanggan memberitahukan produk PT. Surya Banyu Wetan kepada kolega dan rekan-rekan bisnis lainnya. Namun tidak semua konsumen adalah pelanggan yang loyal. c. Cash Flow Perusahaan Arus kas yang kurang baik karena pembayaran dari konsumen yang kadang tersendat atau mundur dari waktu yang ditentukan. d. Ketersediaan Web PT. Surya Banyu Wetan belum memiliki situs web di dalam jaringan internet. Hal ini menjadikan perusahaan tidak mudah untuk dikenal masyarakat luas dan profil perusahaan sulit diketahui oleh masyarakat sehingga masyarakat tidak mudah mengenal perusahaan ini.

8 e. Transportasi Kurangnya ketersediaan kendaraan tranportasi seperti truk pick up dapat menghambat pengiriman barang ketempat yang dituju, sehingga terkadang jadwal pengiriman dan pemasangan diatur sedemikian rupa agar berjalan dengan lancar. Selain itu konsumen sesekali pernah memprotes akibat keterlambatan pengiriman produk filter air tersebut Matriks IFE Berdasarkan identifikasi variabel-variabel internal perusahaan PT. Surya Banyu Wetan yang telah dijabarkan di atas, maka tabel analisis faktor internal atau Matriks IFE dapat dibuat dengan memberi daftar faktor-faktor internal perusahaan, kemudian diberi bobot dan peringkat, dan menjumlahkan skor total. Tabel. Matriks IFE Faktor-faktor Internal Bobot Rating Total Kekuatan Macam-macam produk yang di tawarkan Citra perusahaan yang baik Manajemen tim yang solid Harga yang di tawarkan beragam Produk yang berkualitas Jalinan kemitraan Kelemahan Pengunaan teknologi Kurangnya promosi Cash flow perusahaan Ketersediaan web Transportasi Jumlah Sumber: Hasil pengolahan data (201) Dari matriks IFE di atas, diketahui jumlah total nilai bobot faktor internal dari PT. Surya Banyu Wetan adalah sebesar Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki posisi internal yang baik, karena nilai yang diperoleh merupakan di atas rata-rata, yaitu 2, Matriks Evaluasi Faktor Eksternal Identifikasi Lingkungan Eksternal PT. Surya Banyu Wetan Data yang diambil untuk penelitian ini adalah data primer, yang diperoleh langsung dari manajer perusahaan PT. Surya Banyu Wetan lewat wawancara. Lewat wawancara

9 tersebut, diperoleh data-data faktor lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) dari PT. Surya Banyu Wetan yang akan digunakan sebagai langkah awal untuk menformulasikan strategi untuk PT. Surya Banyu Wetan. Berikut hasil data lingkungan eksternal yang sudah diperoleh: Tabel. Faktor peluang PT. Surya Banyu Wetan No. Faktor peluang PT. Surya Banyu Wetan 1 Kondisi air yang keruh 2 Pangsa pasar yang luas Meningkatnya pertumbuhan industry Regulasi pemerintah 5 Kompetitor yang kurang peka terhadap perkembangan industri Sumber: Wawancara dengan manager PT. Surya Banyu Wetan a. Kondisi air yang keruh Pada beberapa wilayah kondisi airnya keruh sehingga permintaan alat filter akan lebih meningkat. b. Pangsa pasar yang luas Menurut pandangan PT.Surya Banyu Wetan Kebutuhan alat filter masih sangat luas. Karena setiap perusahaan dalam membuat suatu produk akan membutuhkan alat filtrasi untuk beberapa alasan contohnya untuk kualitas suatu produk tersebut, regulasi pemerintah yang harus menggunakan alat filter, dan juga standarisasi dari produk tersebut yang mengharuskan menggunakan alat filter. c. Meningkatnya pertumbuhan industri Dalam masa modern ini banyak investor lokal maupun asing yang mendirikan perusahaan di Indonesia. Karena perekonomian Indonesia akhir-akhir ini mengalami peningkatan. d. Regulasi pemerintah Adanya peraturan dari pemerintah mengharuskan setiap produk yang dihasilkan sesuai standar kesehatan dan tidak membahayakan konsumen. e. Kompetitor yang kurang peka terhadap pertumbuhan industri Perusahaan pesaing hanya bermain di sektor beberapa wilayah saja atau pun tidak mempunyai banyak pasokan filter untuk di jual ke perusahaan-perusahaan yang membutuhkannya.

10 Tabel.5 Faktor ancaman PT. Surya Banyu Wetan No. Faktor ancaman PT. Surya Banyu Wetan 1 Kenaikan harga bahan 2 Adanya peraturan menteri keuangan tentang tarif bea masuk atas barang impor Harga yang di tawarkan pesaing lebih rendah Pendirian perusahaan sejenis 5 Pelayanan kompetitor secara online Sumber: Wawancara dengan manager PT. Surya Banyu Wetan a. Kenaikan harga bahan Supplier sering mengalami kenaikan harga bahan baku secara tiba-tiba. Dalam hali ini perusahaan cukup kesulitan bersaing dengan produk-produk yang harganya di bawah perusahaan yang di tawarkan. Misalkan adanya produk asal negara China dan Taiwan yang harganya jauh lebih murah. Hal tersebut membuat perusahaan yang mengutamakan dari sektor biaya dapat beralih. b. Adanya peraturan menteri keuangan tentang tarif bea masuk atas barang impor Adanya peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 21/2010 tentang Penetapan Sistem Klasifikasi Barang dan Pembebanan Tarif Bea Masuk (BM) Atas Barang Impor yang semula 0% menjadi 5%, berdampak buruk terhadap margin dan produksi industry alat filter, karena seluruh bahan baku filter masih diimpor. Tarif bea masuk barang impor akan mempengaruhi produsen filter dalam biaya memproduksi filter dan juga menentukan harga jual alat filter. Semakin mahal tarif bea masuk barang impor maka semakin mahal biaya untuk memproduksi filter. Hal ini dapat mempengaruhi profit produsen cat dan harga jual yang tinggi ke konsumen. c. Harga yang di tawarkan pesaing lebih rendah Ada beberapa perusahaan yang menjual produk dengan harga yang murah. Yaitu perusahaan yang mengutamakan menjual produk asal China dan juga Taiwan yang mempunyai kualitas di bawah produk Jepang dan USA. Tetapi dengan harga yang jauh lebih murah mereka dapat menarik perusahaan yang mengutamakan dari segi biaya. d. Pendirian perusahaan sejenis Semakin hari semakin banyak pesaing-pesaing baru yang ikut meramaikan persaingan industri ini. Para pesaing baru masuk dan mengincar porsi pasar yang sama sehingga ini bisa menjadi ancaman bagi PT. Surya Banyu Wetan e. Pelayanan kompetitor secara online

11 Suatu perusahaan kompetitor mempunyai sebuah website yang di kelola cukup baik dan cukup lengkap mengenai detail produk dan semacamnya hal tersebut mempermudah para calon pembeli untuk membeli produk nya. hal tersebut bisa menjadi dampak negatif bagi PT.Surya Banyu Wetan Matriks EFE Berdasarkan identifikasi variabel-variabel eksternal perusahaan PT. Surya Banyu Wetan yang telah dijabarkan di atas, maka tabel analisis faktor eksternal atau Matriks EFE dapat dibuat dengan memberi daftar faktor-faktor eksternal perusahaan, kemudian diberi bobot dan peringkat, dan menjumlahkan skor total. Tabel.6 Matriks EFE Faktor-faktor Eksternal Bobot Rating Total Peluang Kondisi air yang keruh Pangsa pasar yang luas Meningkatnya pertumbuhan industri Regulasi pemerintah Kompetitor yang kurang peka terhadap pertumbuhan industry Ancaman Kenaikan harga bahan Adanya peraturan menteri keuangan tentang tarif bea masuk atas barang impor Harga yang ditawarkan pesaing lebih rendah Pendirian perusahaan sejenis Pelayanan kompetitor secara online Jumlah Sumber: Hasil pengolahan data (201) Dari matriks EFE di atas, diketahui jumlah total nilai bobot faktor eksternal dari PT. Surya Banyu Wetan adalah sebesar.288. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki posisi eksternal yang baik, karena nilai yang diperoleh merupakan di atas rata-rata, yaitu 2,50. Nilai ini menunjukkan bahwa perusahaan bisa dengan baik memanfaatkan peluang eksternal dan meminimalisir ancaman-ancaman yang kinerja perusahaan..2. Matriks Profil Persaingan (CPM) Matriks Profil Persaingan berfungsi untuk mengidentifikasi pesaing utama dari PT. Surya Banyu Wetan Dalam hasil wawancara peneliti dengan pimpinan PT. Surya Banyu

12 Wetan yang ditetapkan sebagai pesaing utama perusahaan adalah PT. M Purification dan PT. PALL Corporation dimana kedua perusahaan tersebut bergerak di bidang yang sama dengan PT. Surya Banyu Wetan.2..1 Identifikasi faktor-faktor keberhasilan penting Tabel.7 Faktor-faktor keberhasilan penting A Kualitas Produk B Daya saing harga C Kelengkapan produk D Kualitas pelayanan E Loyalitas pelanggan F Hubungan pelanggan G Citra perusahaan H Loyalitas karyawan I Manajemen J Kegiatan Promosi Sumber: Hasil penelitian penulis (201).2..2 Matriks Profil Kompetitif (CPM) PT. Surya Banyu Wetan Tabel.8 Matriks Profil Kompetitif (CPM) Faktor-faktor keberhasilan penting Bobot PT. Surya Banyu Wetan Pering kat Nilai PT. M Purification Pering kat PT. PALL Corporation Nilai Peringkat Nilai Kualitas Produk Daya saing harga Kelengkapan produk Kualitas pelayanan Loyalitas pelanggan Hubungan pelanggan Citra perusahaan Loyalitas karyawan

13 Manajemen Kegiatan Promosi Jumlah Sumber: Pengolahan Data (Juni, 201) Dari tabel matriks CPM di atas, diketahui ada dua pesaing utama PT. Surya Banyu Wetan, yaitu PT. M Purification dan PT. PALL Corporation. Secara keseluruhan, hasil nilai total dari PT. Surya Banyu Wetan adalah sebesar.06, PT. M Purification sebesar.6982, dan PT. PALL Corporation sebesar.0. Hal ini menunjukkan PT. Surya Banyu Wetan mampu bersaing dengan kedua pesaing utamanya tersebut. Untuk itu diharapkan agar perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerja serta menciptakan strategi bisnis yang tepat untuk bisa memperoleh hasil yang lebih baik dalam persaingan tersebut di masa depan.

14 . Tahap Pencocokan..1 Matriks SWOT Tabel.9 Matriks SWOT PT. Surya Banyu Wetan Peluang (O) 1. Kondisi air yang keruh 2. Pangsa pasar yang luas. Meningkatnya pertumbuhan industri. Regulasi pemerintah 5. Kompetitor yang kurang peka terhadap pertumbuhan industri Kekuatan (S) 1. Macam-macam produk yang di tawarkan 2. Citra perusahaan yang baik. Manajemen tim yang solid. Harga yang di tawarkan beragam 5. Produk yang berkualitas 6. Jalinan kemitraan Strategi SO 1. Dengan macammacam produk dan harga yang di tawarkan perusahaan dapat meraup pangsa pasar yang masih luas dan juga dapat berkompetisi untuk memenuhi industri yang tumbuh. (S1,S,O2,O,O5) Pengembangan pasar 2. Dengan produk yang berkualitas dapat mengatasi masalah air yang sesuai regulasi pemerintah (S5,O1,O) Pengembangan pasar Kelemahan (W) 1. Penggunaan teknologi 2. Kurangnya Promosi. Cash flow perusahaan. Ketersediaan web 5. Transportasi Strategi WO 1.Pengaplikasian teknologi dalam pelayanan membuat aktivitas perusahaan semakin baik dan juga dapat bersaing dengan kompetitor. (W1,W,O5) Pengembangan Produk 2.Menerapkan kegiatan promosi yang tinggi dengan strategi pemasaran yang inovatif (W2,W,O2) Penetrasi Pasar Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT

15 1. Kenaikan harga bahan 2. Adanya peraturan menteri keuangan tentang tarif bea masuk atas barang impor. Harga yang di tawarkan pesaing lebih rendah. Pendirian perusahaan sejenis 5. Pelayanan kompetitor secara online Sumber: Data diolah (201) 1. Meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen. ( S, S6, T,T5) Pengembangan produk 2. Dengan citra perusahaan yang baik perusahaan dapat mudah mencari supplier filter dengan harga yang lebih murah. (S2, T1, T) Intergrasi ke belakang 1. Menggarap pasar yang belum tersentuh dengan kompetitor dengan membuat website online. ( W2, W, T,T5) Pengembangan Pasar Strategi SO: 1. Pengembangan pasar Dengan macam-macam produk dan harga yang di tawarkan perusahaan dapat meraup pangsa pasar yang masih luas dan juga dapat berkompetisi untuk memenuhi industri yang tumbuh. (S1,S,O2,O,O5) Pengembangan pasar Produk yang berkualitas dan manajemen tim yang solid dapat mempengaruhi suatu kepercayaan konsumen dan juga citra suatu perusahaan. (S,S5,O1,O) Strategi WO: 1. Pengembangan produk Pengaplikasian teknologi dalam pelayanan membuat aktivitas perusahaan semakin baik dan juga dapat bersaing dengan kompetitor. (W1,W,O1,) 2. Penetrasi pasar Menerapkan kegiatan promosi yang tinggi dengan strategi pemasaran yang inovatif. (W2,W,O2)

16 Strategi ST: 1. Pengembangan produk Meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen. (S2, S, S6, T,T5) 2. Integrasi ke belakang Dengan citra perusahaan yang baik perusahaan dapat mudah mencari supplier filter dengan harga yang lebih murah. (S2, T1, T,) Strategi WT: 1. Pengembangan pasar Menggarap pasar yang belum tersentuh dengan kompetitor dengan membuat website online. ( W2, W, T,T5)..2 Matriks IE Matriks IE bertujuan untuk mendapatkan suatu strategi bisnis dengan mengacu pada total skor matriks IFE dan matriks EFE dari perusahaan. Berdasarkan hasil dari matriks IFE, PT. Surya Banyu Wetan memperoleh total skor sebesar dan total skor dari matriks EFE adalah sebesar.288. Gambar. Matriks IE PT. Surya Banyu Wetan PT. Surya Banyu Wetan v IFE : EFE :.288 Sumber: Hasil pengolahan data (201) Berdasarkan hasil dari tabel matriks IFE dan matriks EFE, diketahui bahwa PT. Surya Banyu Wetan memperoleh skor total IFE sebesar dan skor total EFE sebesar.288. Dengan demikian dapat dilihat bahwa pada matriks IE, PT. Surya Banyu Wetan berada dalam

17 sel II, yaitu kondisi tumbuh dan membangun. Pilihan strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah Strategi yang intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan dan integrasi horizontal) bisa menjadi pilihan yang paling tepat bagi divisi-divisi ini... Matrix Grand Strategy Gambar. Matriks Grand Strategy PT. Surya Banyu Wetan PT.Surya Banyu Sumber: Hasil pengolahan data (201) Pada gambar. diatas terlihat bahwa perusahaan berada pada posisi kuadran I yang berarti bahwa perusahaan mampu mengambil keuntungan dari peluang peluang eksternal yang ada, sehingga perusahaan akan bersaing menggunakan strategi strategi bisnis yang agresif. Adapun bentuk bentuk strategi yang dapat digunakan pada kuadran I ialah sebagai berikut : 1. Pengembangan pasar 2. Penetrasi pasar. Pengembangan produk. Integrasi ke depan 5. Integrasi ke belakang 6. Integrasi horizontal 7. Diversifikasi Terkait

18 Hasil dari Matrix Grand Strategy menunjukkan bahwa PT. Surya Banyu Wetan berada pada posisi Kuadran I dimana posisi kompetitif perusahaan kuat dan pertumbuhan pasar cepat. Berdasarkan data penelitian dari Kementeriaan perdagangan ( Kemendag ). Di tengah ketidakpastian perekonomian global saat ini, industri perdagangan Indonesia masih tumbuh sebesar 12,07% pada tahun Dengan kisaran pertumbuhan diatas 5%, maka dapat dinyatakan bahwa industri perdagangan berada di posisi Pertumbuhan pasar yang cepat. sesuai hasil tahap input pada Competitive profile matrix (CPM) PT.Surya Banyu Wetan memiliki total.918 yang menandakan bahwa PT.Surya Banyu Wetan berada pada kompetitif yang kuat.. Tahap Keputusan Setelah melakukan analisis dan mengetahui alternatif strategi yang muncul pada tahap analisis dengan menggunakan empat macam matriks, yaitu matriks SWOT, matriks IE, dan matriks Grand, selanjutnya adalah tahap pembuatan keputusan tentang alternatif strategi mana yang paling cocok diterapkan oleh PT. Surya Banyu Wetan. Tabel.10 Hasil Perhitungan Alternatif Strategi Alternatif Strategi Metode Pencocokan Pengembangan pasar Matriks SWOT, Matriks IE, Grand Strategy Pengembangan produk Matriks SWOT, Matriks IE, Grand Strategy Penetrasi Pasar Matriks SWOT, Matriks IE, Grand Strategy Integrasi Horizontal Matriks SWOT,IE, Grand Strategy Integrasi ke depan Matriks IE, Grand Strategy Integrasi ke belakang Matriks SWOT,Matriks IE, Grand Strategy Diversifikasi Terkait Grand Strategy Sumber : Pengolahan Data (201) Berdasarkan perhitungan frekuensi alternatif strategi di atas, maka diketahui alternatif strategi yang paling banyak muncul adalah pengembangan pasar, pengambangan produk, dan penetrasi pasar. Selanjutnya alternatif strategi tersebut dianalisis untuk tahap keputusan dengan menggunakan matriks QSPM.

19 ..1 QSPM (Quantitative Strategy Planning Matriks) Setelah melakukan tahap input dan pencocokan, maka yang terakhir adalah melakukan tahap keputusan. Tahap keputusan ini bertujuan untuk memberikan masukan pada perusahaan strategi apa yang paling cocok untuk digunakan perusahaan dalam persaingan sesuai dengan kondisi perusahaan sekarang ini. Berikut adalah daftar strategi alternatif yang telah dibuat dan diwawancara kepada pimpinan perusahaan. Tabel.11 Matriks QSPM Alternatif Strategi I Penetrasi Pasar II Pengembangan Produk III Pengembangan Pasar Faktor-faktor Utama Bobot AS TAS AS TAS AS TAS Peluang 1. Kondisi air yang keruh Pangsa pasar yang luas Meningkatnya pertumbuhan industri Regulasi pemerintah Kompetitor yang kurang peka terhadap perkembangan industri Ancaman 1. Kenaikan harga bahan Adanya peraturan menteri keuangan tentang tarif bea masuk atas barang impor Harga yang di tawarkan pesaing lebih rendah Pendirian perusahaan sejenis Pelayanan kompetitor secara

20 online Total Kekuatan 1. Macam-macam produk yang di tawarkan Citra perusahaan yang baik Manajemen tim yang solid Harga yang di tawarkan beragam Produk yang berkualitas Jalinan kemitraan Kelemahan Pengunaan teknologi Kurangnya Promosi Cash flow perusahaan Ketersediaan web Transportasi Total Sumber: Hasil pengolahan data (201) Dari tabel matriks QSPM PT. Surya Banyu Wetan di atas, diperoleh hasil bahwa strategi pengembangan pasar memiliki nilai terbesar dibandingkan strategistrategi lainnya, yaitu sebesar 7,82. Angka ini menunjukkan bahwa strategi pengembangan pasar lebih menarik untuk diterapkan perusahaan PT. Surya Banyu Wetan untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Jadi, dari tiga alternatif strategi yang sesuai untuk diterapkan oleh PT. Surya Banyu Wetan, adalah strategi pengembangan Pasar, Alternatif kedua adalah strategi penetrasi pasar, dan alternatif ketiga adalah strategi pengembangan produk.

21 .5 Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengolahan data melalui Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM), maka dapat dibuat kesimpulan bahwa strategi pengembangan pasar merupakan strategi yang lebih baik untuk diterapkan perusahaan dibandingkan dengan alternative strategi lainnya. Pengertian dari strategi pengembangan pasar itu sendiri adalah strategi yang mengupayakan pengenalan produk dan jasa yang sudah ada ke wilayah-wilayah geografis yang baru. Harapan dalam pengembangan pasar adalah munculny pelanggan-pelanggan baru yang berpotensial bagi perusahaan.hal tersebut dapat diimplementasikan oleh pihak PT. Surya Banyu Wetan dengan cara : i. Membuka cabang baru di wilayah-wilayah geografis baru contoh nya di pulau kalimantan dan sulawesi dimana di pulau tersebut pertumbuhan industri nya berjalan dengan pesat. ii. Membuat suatu web resmi untuk mencakup pangsa pasar yang belum di masuki perusahaan. iii. Memasuki pasar internasional dengan melihat adanya peluang besar dalam Negara asia seperti di daerah Laos, Myanmar, Brunei, dan vietnam. Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan mengikuti berbagai kegiatan pameran ekspor.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dapat diketahui faktor eksternal PT. Gema Shafa Marwa adalah: a. Faktor

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data pada PT Tiga Desain Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dapat diketahui

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN PADA PT.SURYA BANYU WETAN. Fariz Ramadhan Muhammad Febrizal

FORMULASI STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN PADA PT.SURYA BANYU WETAN. Fariz Ramadhan Muhammad Febrizal FORMULASI STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN PADA PT.SURYA BANYU WETAN Fariz Ramadhan Muhammad Febrizal Jurusan Manajemen, School of Business Management, Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Dapat diketahui faktor eksternal dan internal Hotel

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour didirikan pada 3 Juni 2005, dan pendirinya

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini terus meningkat. Hal ini mengakibatkan pengusaha-pengusaha harus bisa mengembangkan pola pikir yang kritis dalam menentukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Robbins dan Coulter (2014:266) Strategi adalah rencana untuk bagaimana sebuah organisasi akan akan melakukan apa yang harus dilakukan dalam bisnisnya,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007, p7), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat jumlah penduduk yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara berpenduduk

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten,

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA

LAMPIRAN I. WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA L1 LAMPIRAN I WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA Kuesioner ini merupakan model kuesioner terbuka karena

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA FM AMIRAH RADIO

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA FM AMIRAH RADIO ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA 100.2 FM AMIRAH RADIO Fadly Syaputra Nainggolan 1000843412 Indra Hendriyadi 1000889350 Hartiwi Prabowo, SE., MM. D2200 PT.Amirah Radio Jalan Hos Cokro Aminoto Blok D 2-3 CBD

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk 36 BAB IV HASIL ANALISIS DATA 4.. Gambaran Umum Perusahaan Bisnis Air Isi Ulang BERKAH merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang air minum isi ulang dan didirikan pada tanggal Mei 204 dengan pemilik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan komunikasi yang sebelumnya menuntut peralatan yang begitu. dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan komunikasi yang sebelumnya menuntut peralatan yang begitu. dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi informasi yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Kegiatan komunikasi yang sebelumnya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Buana Archicon berdiri pada tahun 1972 dengan nama PT. Archipelago Consulting Engineers. Pada tahun 1978 berganti nama menjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah PT. Electonic Indonesia PT. Electronic Indonesia yang dimiliki oleh bapak Alex S. Hidayat pada awalnya bernama Electronic Radio Service yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB HASIL DAN PEMBAHASAN.1 Profil Perusahaan Sekilas tentang PT. Triky Jaya Abadi yang merupakan perusahaan kawat stitching yang telah berjalan lebih dari 0 tahun. Perusahaan nasional yang dengan perjuangannya

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Setelah melakukan analisis dan perancangan sistem e-crm yang telah dilakukan oleh penulis terhadap PT. Herona Express, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Asuransi Bangun Askrida, atau yang biasa disebut Askrida, didirikan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Asuransi Bangun Askrida, atau yang biasa disebut Askrida, didirikan 52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah PT. Asuransi Bangun Askrida PT Asuransi Bangun Askrida, atau yang biasa disebut Askrida, didirikan oleh bank pembangunan daerah seluruh

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

Nofianty ABSTRAK

Nofianty ABSTRAK Nofianty - 0600670101 ABSTRAK PT. Surya Toto adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang saniter atau alat perlengkapan mandi. Tujuan penulisan dari skripsi ini adalah mengidentifikasikan masalah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan PT Bima Drilling Tools Kegiatan usaha penunjang minyak bumi dan gas tediri dari dua macam: Usaha Jasa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Ada pengkajian yang secara teoritis menjadi landasan teori yang di rumuskan lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2005: 234) adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Ibu Lita, bisa di ceritakan Sejarah berdirinya Cemara Ban ini? Cemara Ban berdiri pada tahun 1998 dan terletak pada Jln.

LAMPIRAN. 1. Ibu Lita, bisa di ceritakan Sejarah berdirinya Cemara Ban ini? Cemara Ban berdiri pada tahun 1998 dan terletak pada Jln. L.1 LAMPIRAN Wawancara Dengan Pemilik Cemara Ban 1. Ibu Lita, bisa di ceritakan Sejarah berdirinya Cemara Ban ini? Cemara Ban berdiri pada tahun 1998 dan terletak pada Jln. Meruya ilir raya No. 3c, Cemara

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan 144 BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1 Analisis Matriks EFE dan IFE Tahapan penyusunan strategi dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penilitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 28 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Obyek penelitian ini adalah Evan s Bakery yang berlokasi di Jalan Kaligarang, Semarang. Evan s Bakery berdiri sejak tahun 2005 sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 1. Data keuangan perusahaan. 2. Data kegiatan operasional Perusahaan. ini dapat berupa:

BAB III METODOLOGI. 1. Data keuangan perusahaan. 2. Data kegiatan operasional Perusahaan. ini dapat berupa: BAB III METODOLOGI III.1 Tehnik Pengumpulan Data III.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penyusunan GFP ini dibagi 2, yaitu :! Data Primer Merupakan data internal yang didapat dari PT. QCC.

Lebih terperinci

Bab 5 Analisis 5.1. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) 5.2. Analisa Matriks ekternal Factor Evaluation (EFE)

Bab 5 Analisis 5.1. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) 5.2. Analisa Matriks ekternal Factor Evaluation (EFE) Bab 5 Analisis Dari hasil pengolahan data pada bab IV, selanjutnya dilakukan analisis dan pembahasan yang berkaitan dengan upaya menentukan strategi pemasaran perusahaan, yang meliputi langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY 7.1. Tahapan Masukan Tahapan masukan terdiri dari matriks EFE (External Factors Evaluation) dan IFE (Internal

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Curug Jaya di Kampung Curug Jaya, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Pemilihan tempat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN BAHASAN. PT. Citra Van Titipan Kilat (TIKI) semula dikenal dengan nama PT

BAB IV HASIL DAN BAHASAN. PT. Citra Van Titipan Kilat (TIKI) semula dikenal dengan nama PT BAB IV HASIL DAN BAHASAN 4.1. Gambaran Umum 4.1.1. Sejarah Umum Perusahaan PT. Citra Van Titipan Kilat (TIKI) semula dikenal dengan nama PT TitipanKilat didirikan pada tahun 1970 di Jakarta, dengan pendiri

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan bisnis jasa terus meningkat pesat, menurut Badan Pusat Statistik pertumbuhan perekonomian tahun 2013 pada sektor jasa 5,46 persen dibandingkan

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS. Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB

PERENCANAAN STRATEGIS. Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB PERENCANAAN STRATEGIS Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB Audit External Visi & Misi Audit Internal Tujuan Jangka Panjang Strategi Implementasi Strategi Isu Manajemen Implementasi

Lebih terperinci

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN 7.1. Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal perusahaan, maka diperoleh beberapa faktor strategi internal

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya bermunculan usaha-usaha sejenis yang pada dasarnya mereka mendirikan

Lebih terperinci

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External...

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External... ABSTRAK Atmosphere Café yang terletak di Jalan Lengkong Besar no. 97 menyediakan berbagai jenis masakan, mulai dari masakan Indonesia, masakan Eropa, dan juga masakan Jepang. Dalam satu tahun terakhir

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP)

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP) 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica Buah carica atau pepaya gunung merupakan rumpun buah pepaya yang hanya tumbuh di dataran tinggi. Di dunia, buah carica hanya tumbuh di tiga negara yaitu Amerika Latin,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Studi Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Analisa Faktor Internal dan Eksternal

BAB 3 METODOLOGI. Studi Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Analisa Faktor Internal dan Eksternal BAB 3 METODOLOGI Studi Pendahuluan Studi Pustaka Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Analisa Faktor Internal dan Eksternal Pengolahan data Analisa Strategi dengan metode SWOT, IE Matrix, dan QSPM Penetapan

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 40 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan. PT. Millenium Plastik adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pengolahan biji plastik yang berdiri pada tanggal 29 Juni 1980 di daerah

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL Mochammad Taufiqurrochman 1) dan Buana Ma ruf 2) Manajemen Industri Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT RETRANS ENERGI PERKASA DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT RETRANS ENERGI PERKASA DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT RETRANS ENERGI PERKASA DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN RESTI ANNISA Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530 Telp. (62-21)

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING 3.1 Penetapan Kriteria Penelitian Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis alternatif-alternatif strategi bisnis yang akan digunakan Restaurant PT Okirobox Indonesia

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pengolahan data dapat diambil kesimpulan beberapa hal sebagai berikut:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pengolahan data dapat diambil kesimpulan beberapa hal sebagai berikut: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pengolahan data dapat diambil kesimpulan beberapa hal sebagai berikut: 1. Dapat diketahui faktor eksternal dan faktor internal

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Menurut (Sanders, Tom J., 2012) Penelitian manajemen strategis cenderungdilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.6. LATAR BELAKANG MASALAH. Pada Era Globalisasi sekarang kebutuhan akan asuransi bukan

BAB I PENDAHULUAN 1.6. LATAR BELAKANG MASALAH. Pada Era Globalisasi sekarang kebutuhan akan asuransi bukan BAB I PENDAHULUAN 1.6. LATAR BELAKANG MASALAH Pada Era Globalisasi sekarang kebutuhan akan asuransi bukan merupakan hal yang aneh dan mungkin menjadi kebutuhan primer yang wajib dipikirkan untuk keuangan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO A. Penentuan Strategi Pemasaran sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing di CV. Global Warna Sidoarjo

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan strategi bisnis pada PT. Midtou Aryacom Futures, antara lain:

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen s 2.1.1 Pengertian Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu rencana yang berskala besar, dengan berorientasi ke masa depan guna untuk

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN Industri farmasi merupakan salah satu industri besar dan berpengaruh di Indonesia, karena Indonesia merupakan pasar obat potensial (Pharos, 2008) Hingga saat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Suatu perusahaan yang bergerak dalam sebuah industri hampir tidak ada yang bisa terhindar dari persaingan. Setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PEMBAHASAN. PT. Tunas Arfanal Motor (PT. TAM) berdiri pada tahun Pada saat itu

BAB 4 HASIL PEMBAHASAN. PT. Tunas Arfanal Motor (PT. TAM) berdiri pada tahun Pada saat itu BAB 4 HASIL PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah PT. Tunas Arfanal Motor PT. Tunas Arfanal Motor (PT. TAM) berdiri pada tahun 1998. Pada saat itu perusahaan masih berdiri sendiri dan belum bekerja

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA A. Analisis Daya Saing Konveksi Semar Daya saing merupakan suatu konsep perbandingan kemampuan dan kinerja

Lebih terperinci

time horizon atau dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yang berarti

time horizon atau dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yang berarti 50 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan tujuan yang akan diteliti pada penulisan skripsi ini, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, dimana penelitian

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Semestaguna Food & Beverage. Perusahaan tersebut beralamat di JL.Ring Road, Bogor Utara, Taman Yasmin. Kota Bogor. Penelitian akan dilakukan

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BUAH SEMANGKA CV SALIM ABADI

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BUAH SEMANGKA CV SALIM ABADI VII. PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BUAH SEMANGKA CV SALIM ABADI 7.1 Analisis Lingkungan Perusahaan Hasil analisis lingkungan perusahaan dilakukan melalui pengamatan di lapangan dan wawancara secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data 13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR Frengky Hariyanto - 1301030322 Email : frengky_hariyanto@yahoo.co.id Dosen Pembimbing Hartiwi Prabowo, SE., MM. ABSTRAK PT Indo Jaya Sukses Makmur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN 4.1 Faktor Strategi Eksternal 4.1.1 Identifikasi Faktor Lingkungan Eksternal Penentuan faktor strategi eksternal bertujuan untuk mengetahui berbagai peluang serta ancaman

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK 1 STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK Oleh RetnoPutri Nanda (e-mail : retnotujuhbelas@gmail.com) Pembimbing : TitinEkowati, S.E.,M.Sc (e-mail

Lebih terperinci

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK S. Marti ah / Journal of Applied Business and Economics Vol. No. 1 (Sept 2016) 26-4 KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK Oleh: Siti Marti ah Program Studi Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci