BAB V ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V ANALISIS HASIL PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB V ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 5.1 ANALISIS HASIL KUESIONER PENDAHULUAN Kuesioner Identifikasi Atribut Dari 31 atribut yang diajukan untuk kuesioner identifikasi pesaing dan pemberian tawaran penambahan atribut baru (lain-lain), hanya menghasilkan 14 atribut yang lolos untuk penelitian selanjutnya. Hal ini berarti lebih dari 50% jumlah atribut seluruhnya tidak layak untuk dilanjutkan ketahap berikutnya. Hal itu dipengaruhi oleh batasan atribut yang terpilih adalah 70%. Pemilihan batasan atribut yang terpilih 70% diharapkan atribut-atribut yang terpilih benar-benar kuat, dalam artian hanya atribut terpilih yang mempunyai nilai 30% terbesar saja yang akan dilanjutkan untuk dijadikan kuesioner penelitian Kuesioner Identifikasi Pesaing Berdasarkan hasil kuesioner identifikasi pesaing, dari ke-lima merek pesaing Eiger yang diajukan hanya terpilih 2 merek saja. Hal ini berarti hanya 2 merek produk regular daypack yang lolos pada tahap selanjutnya, yaitu kuesioner penelitian yang sebelumnya akan diuji validitas dan reliabilitasnya. Hal itu juga dipengaruhi oleh batasan atribut yang terpilih adalah 70%. Terpilihnya 2 merek pesaing yaitu Avtech dan Giant dikarenakan ke-dua merek tersebut mungkin memiliki kelebihan dari segi promosi atau kualitas dibanding 3 merek produk V-1

2 V-2 regular daypack lainnya (Consina, K2, Rei). Sehingga responden lebih memilih ke-dua merek tersebut. 5.2 ANALISIS HASIL PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER Berdasarkan hasil dari pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner, dinyatakan seluruh kuesioner yang terdiri dari kuesioner I (important) dan kuesioner II (satisfaction) adalah valid dan reliabel. Hal ini berarti kedua kuesioner tersebut cukup baik untuk mengukur suatu konsep tertentu yang hendak diukur dan cukup konsisten apabila pengukuran diulang 2 kali atau lebih. Hal itu dibuktikan dengan seluruh hasil perhitungan validitas r r tabel, dengan r tabel yang memiliki tingkat signifikan 5 % adalah 0.361, serta hasil perhitungan pengujian reliabilitas dengan hasil alpha cronbach`s lebih besar dari ANALISIS HOUSE OF QUALITY (HOQ) Analisis Tingkat Kepentingan Konsumen Terhadap Atribut Dari penyebaran kuesioner I (preferensi) pada 100 responden maka didapatkan tingkat kepentingan (dalam skala Likert) dari tiap-tiap atribut. Berdasarkan hasil perhitungan frekwensi nilai kepentingan dari tiap atribut (menggunakan software SPSS 10.0), maka dapat dilihat angka skala berkisar dari 4 sampai dengan 6. Hal ini menunjukkan atribut-atribut yang diajukan memiliki tingkat kepentingan cukup penting sampai dengan sangat penting. Angka tingkat preferensi dari tiap atribut tersebut kemudian akan diterjemahkan dalam bentuk bobot preferensi konsumen Analisis Tingkat Kepuasan Produk Regular Daypack Eiger Dengan Pesaingnya Berdasarkan hasil perhitungan competitive satisfaction performance, masingmasing produk regular daypack mempunyai kelebihan dan kekurangannya tersendiri dalam pemenuhan costumer needs. Hal itu terlihat dari perbedaan hasil perhitungan competitive satisfaction performance untuk masing-masing costumer needs. Untuk Eiger

3 V-3 sendiri memiliki kekurangan dalam hal bahan tidak membahayakan pemakai, harga terjangkau, dan adanya garansi. Karena untuk kebutuhan-kebutuhan konsumen tersebut masih dimenangkan oleh Avtech dan Giant. Untuk costumer needs Bahan tidak membahayakan pemakai(kasar) berkaitan dengan 3 hal. Yang pertama adalah pemilihan bahan utama ransel, perusahaan mengusahakan untuk pemilihan bahan utama dengan mengoptimalisasi karakteristik bahan yang positif yang ada didalamnya, walaupun dari semua itu akan menimbulkan tradeoff tersendiri. Bahan utama yang baik adalah bahan utama yang kuat, lentur, dan tidak membahayakan pemakai(kasar). Yang kedua adalah jenis resleting. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, jenis resleting biasa (bentuk kecil) bila rusak dan terkena air akan menjadi tajam dan berkarat, tentunya hal tersebut dapat membahayakan pada pemakainya. Untuk mengatasinya perusahaan perlu mempertimbangkan resleting variasi model jumbo, yang berbentuk lebih besar. Dan yang ketiga adalah jenis bahan ring ransel. Ring ransel merupakan komponen yang cukup penting dalam sebuah ransel, untuk itu perlu dilakukan perhitungan yang baik dalam pemilihan bahannya. Ring ransel yang baik adalah ring ransel yang kuat namun tidak membahayakan pemakai. Pemilihan bahan logam memang lebih kuat dari plastik, namun bahan logam mempunyai tradeoff tersendiri. Seperti kita ketahui bahan logam akan mengalami korosi apabila terkena air, tentunya hal tersebut dapat membahayakan si pemakai. Kelemahan Eiger yang lain dibandingkan ke-dua pesaing lainnya adalah Harga yang terjangkau. Kita semua menyadari, kita sebagai konsumen cenderung menginginkan produk yang berkualitas tinggi namun dengan harga yang serendahrendahnya. Kedua hal tersebut merupakan hubungan tradeoff yang saling bertolak belakang. Namun untuk mengatasi hal tersebut perlu dipikirkan solusinya. Misalnya dengan pengembangan-pengambangan teknologi yang memungkinkan pemecahan masalah tersebut. Untuk costumer needs Adanya garansi, Eiger masih kalah dengan Giant. Respon pada konsumen merupakan satu hal yang perlu dipikirkan, karena dengan adanya berbagai bentuk repon tersebut maka menandakan adanya kepedulian pihak produsen

4 V-4 pada konsumen sehingga pihak konsumen mendapatkan kepuasan tersendiri yang akan berpengaruh pada nama perusahaan yang bersangkutan. Namun daripada itu Eiger memenangkan tingkat kepuasan untuk bahan utama tidak mudah sobek, jahitan kuat, resleting tidak mudah rusak, ransel tetap nyaman bila lama dipakai, adanya busa pada sistem belakang ransel, adventure look, model berdasarkan fungsi, tesedia variasi ukuran ransel, ruang utama yang luas dan ruang tambahan yang lengkap. Hal tersebut menunjukkan pada saat ini Eiger telah memenangkan 11 dari 14 atribut yang ada Analisis Tingkat Kepuasan Produk (Nilai Z) Nilai Z (Tingkat kepuasan produk) mempresentasikan parameter dalam pengukuran kepuasan konsumen pada suatu produk secara keseluruhan dengan memperhatikan kebutuhan-kebutuhannya. Dari perhitungan didapatkan bahwa nilai Z untuk setiap merek produk regular daypack yang diteliti sebagai berikut: Eiger : Avtech : Giant : Dari hasil perhitungan tersebut dapat terlihat bahwa Eiger memiliki nilai Z terbesar dibandingkan dari pesaing-pesaingnya, hal itu menunjukkan bahwa Eiger dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan konsumen Analisis Target Tingkat Kepuasan (Goal) Pada tabel planning matrix di HOQ dapat terlihat bahwa tabel goal mempunyai target berkisar antara nilai 4 hingga 6. Pemberian nilai 4 dilakukan pada atribut-atribut yang mempunyai tingkat kepentingan kurang tinggi. Namun pemberian nilai 4 bukannya tidak memberikan suatu perubahan yang positif. Pada tabel tingkat kepuasan Eiger terlihat pada atribut Adanya garansi produk mempunyai nilai Peberian nilai 4 disini menunjukkan adanya inisiatif perbaikan yang cukup terhadap atribut produk tersebut.

5 V-5 Pemberian nilai 5 pada tabel goal terjadi pada atribut Bahan utama tidak mudah sobek, Bahan utama tidak membahayakan pemakai (kasar), Bahan tidak membahayakan pemakai, Resleting tidak mudah rusak, Ransel tetap nyaman bila lama dipakai, Ransel tetap lentur walaupun telah lama dipakai, Adanya busa pada sistem belakang ransel, Harga terjangkau, Adventure look, Model berdasarkan fungsi dan Tersedia variasi ukuran ransel. Pemberian nilai 5 pada atribut-atribut tersebut bukan memiliki arti atribut-atribut tersebut tidak memiliki tingkat kepentingan yang maksimal, namun tidak diberikannya nilai maksimal target pada atribut-atribut tersebut karena pemberian nilai 5 sudah cukup memberikan perbaikan dan memenangkan tingkat kepuasan konsumen terhadap pesaing, berkaitan dengan atributatribut tersebut. Namun tidak diberikannya nilai maksimal pada atribut-atribut tersebut berkaitan juga dengan keterbatasan perusahaan dalam memberikan perbaikan pada atribut-atribut tersebut. Pemberian nilai 6 pada tabel goal terdapat pada atribut Jahitan kuat, Ruang utama yang luas dan Ruang tambahan yang lengkap. Pemberian nilai target 6 pada atribut ini karena perusahaan yakin akan masih adanya kemampuan dalam melakukan perbaikan hingga mencapai tingkat maksimal kepuasan konsumen Analisis Tingkat Perbaikan Terhadap Produk (Improvement Ratio) Pada kolom improvement ratio pada planning matrix terlihat bahwa 1.0 < seluruh nilai improvement ratio < 1.5. Hal itu menunjukkan seluruh atribut perlu dilakukan suatu langkah perbaikkan namun masih dalam taraf sedang. Hal itu menunjukkan pula bahwa produk regular daypack Eiger tidak perlu dilakukannya perbaikkan secara menyeluruh atau perombakkan besar-besaran. Adapun penjelasan dari improvement ratio untuk masing-masing costumer needs adalah sebagai berikut: a. Bahan utama tidak mudah sobek. Pada costumer need ini mempunyai nilai IR = 1.139, untuk itu diperlukan perbaikan kualitas sebagian pada bahan utama. Pada saat ini Eiger menggunakan bahan nylon 66 dengan skala 3 yaitu tingkat kekuatan tinggi dan kemuluran rendah. Namun kualitas dari bahan utama yang baik adalah bahan dengan tingkat kekuatan tinggi dan kemuluran tinggi pula. Oleh karena itu

6 V-6 perusahaan perlu melakukan inovasi-inovasi untuk mendapatkan bahan utama dengan karakteristik/sifat tersebut. b. Bahan tidak membahayakan pemakai. Pada costumer need ini mempunyai nilai IR = 1.247, untuk itu diperlukan perbaikan kualitas sebagian pada bahan utama, jenis resleting dan bahan ring ransel. Jenis resleting yang tidak membahayakan pemakai adalah jenis resleting yang tidak cepat rusak dan menimbulkan ketajaman dari pada sisi resleting tersebut. Sifat tersebut terdapat pada jenis resleting jumbo, sehingga perusahaan perlu memikirkan untuk pemakaian resleting dengan variasi jumbo tesebut. Sedangkan untuk untuk ring ransel, perusahaan perlu membuat ring ransel yang meminimasi sudut runcing yang terdapat pada ring ransel tersebut guna menghilangkan ketajaman yang mungkin timbul dari ring ransel tersebut. c. Jahitan kuat. Pada costumer need ini mempunyai nilai IR = 1.442, untuk itu diperlukan perbaikan kualitas sebagian pada jenis benang jahit dan teknik penjahitan (stitching technique). Pada saat ini perusahaan menggunakan jenis benang jahit bujer, dimana pemilihan benang tersebut sudah cukup baik. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, perusahaan perlu melakukan inovasi untuk mendapatkan kekuatan benang jahit yang maksimal. d. Resleting tidak mudah rusak. Pada costumer need ini mempunyai nilai IR = 1.276, untuk itu diperlukan perbaikan kualitas sebagian pada jenis resleting. Pada saat ini produk regular daypack Eiger rata-rata masih menggunakan resleting dengan jenis biasa, namun dengan memerlukannya perbaikan maka diperlukan perubahan jenis resleting ke jenis jumbo/besar. Untuk jenis jumbo ini mempunyai kelebihan dari jenis yang biasa, yaitu dalam hal kemudahan pemakaian dan tidak cepat rusak. e. Ransel tetap nyaman bila lama dipakai. Pada costumer need ini mempunyai nilai IR = 1.174, untuk itu diperlukan perbaikan kualitas sebagian pada bahan utama dan desain ukuran. Melihat hasil tingkat kepuasan konsumen Eiger telah memenangkan seluruh karakteristik desain ukuran dan berat, namun tidak

7 V-7 menutup kemungkinan untuk dilakukannya riset perbaikan guna meningkatkan kualitas kenyamanan bagi pemakai. f. Ransel tetap lentur walaupun telah lama dipakai. Pada costumer need ini mempunyai nilai IR = 1.179, untuk itu diperlukan perbaikan kualitas sebagian pada bahan utama. Berhubungan dengan hal itu cuaca dan cara pemakaian juga mempengaruhi umur kelenturan dari bahan utama regular daypack. g. Adanya busa pada sistem belakang ransel. Pada costumer need ini mempunyai nilai IR = 1.190, untuk itu diperlukan perbaikan kualitas sebagian pada ketebalan backsystem. Melihat hasil dari HOQ, backsystem Eiger merupakan yang terbaik dari backsystem pesaing-pesaingnya, namun tidak menutup kemungkinan untuk dilakukannya riset perbaikan guna meningkatkan kualitas kenyamanan bagi pemakai. h. Harga terjangkau. Pada costumer need ini mempunyai nilai IR = 1.393, untuk itu diperlukan perubahan sebagian pada bahan utama, jenis benang jahit dan jenis bahan ring ransel. Untuk itu perusahaan perlu membuat inovasi-inovasi teknologi unuk mendapatkan kualitas terbaik dengan harga minimum i. Adventure look. Pada costumer need ini mempunyai nilai IR = 1.190, untuk itu diperlukan perbaikan sebagian pada penempatan kantung dan tingkat keterangan warna. Hal-hal tersebut erat hubungannya dengan nilai estetika, maka perusahaan perlu melakukan reset untuk lebih mencocokkan dengan kebutuhan konsumen. j. Model beradasarkan fungsi. Pada costumer need ini mempunyai nilai IR = 1.147, untuk itu diperlukan perbaikan sebagian pada layout kantung. Arah perbaikan layout kantung ini bertujuan untuk lebih mengedapankan fungsi daripada estetika. Hal itu berhubungan dengan kebutuhan konsumen adventure look, yang mana memerlukan layout kantung yang berdasarkan estetika. Oleh karena itu perusahaan perlu memikirkan pengkombinasian yang baik antara model berdasarkan fungsi dan nilai gaya(estetika). k. Adanya garansi produk. Pada costumer need ini mempunyai nilai IR = 1.320, untuk itu diperlukan perbaikan sebagian pada lamanya garansi. Pada saat ini perusahaan memberikan garansi 3 hari pada konsumen setelah membeli produk

8 V-8 regular daypack. Namun berdasarkan tingkat kepuasan konsumen hal itu dirasakan kurang, sehingga perusahaan perlu memikirkan tambahan waktu garansi untuk lebih dapat meningkatkan kepuasan konsumen. l. Tersedia variasi ukuran ransel. Pada costumer need ini mempunyai nilai IR = 1.139, untuk itu diperlukan perbaikan sebagian pada seluruh desain ukuran. Desain ukuran produk Eiger merupakan yang terbaik dari pesaingnya berdasarkan HOQ. Namun Eiger perlu memikirkan penambahan jumlah variasi ukuran guna mendapatkan kepuasan konsumen yang maksimal. m. Ruang utama yang luas. Pada costumer need ini mempunyai nilai IR = 1.202, untuk itu diperlukan perbaikan sebagian pada desain ukuran. Perbaikan desain ukuran disini tidak mencakup seluruhnya dari desain ukuran yang ada pada karakteristik teknis, hanya ukuran-ukuran yang mempengaruhi keluasan ruang utma saja yang akan dilakukannya perbaikan. n. Ruang tambahan yang lengkap. Pada costumer need ini mempunyai nilai IR = 1.415, untuk itu diperlukan perbaikan sebagian pada layout kantung. Pada costumer need ini Eiger juga memiliki tingkat kepuasan yang tertinggi dibanding pesaing-pesaingnya, namun Eiger juga perlu memikirkan untuk dilakukannya perbaikan pada karakteristik yang berhubungan dengan atribut ini guna memaksimalkan tingkat kepuasan konsumen terhadapnya Analisis Sales Point Pada kolom sales point terlihat adanya seluruh skala yang diberlakukan pada penilaian sales point, yaitu 1, 1.2 dan 1.5. Pemberian nilai 1 diberikan pada atribut Adanya garansi produk. Perusahaan mengakui hal ini memang tidak mempunyai kekuatan untuk dapat diperlihatkan pada konsumen. Karena perusahaan berasumsi belum perlunya diberikan garansi yang menonjol untuk produk sekecil regular daypack. Pada saat ini perusahaan hanya memberikan garansi yang lama pada produk-produk yang mempunyai ukuran besar dan mempunyai harga yang tinggi saja, misalnya : perahu karet, tenda kemah dan lain-lain. Pemberian garansi juga dilakukan untuk ransel jenis carrier.

9 V-9 Karena ransel carrier dikatagorikan sebagai produk ukuran besar dan mempunyai harga yang cukup tinggi. Pemberian nilai 1.2 dilakukan pada atribut Jahitan kuat, Ransel tetap lentur walaupun telah lama dipakai, Harga terjangkau, Model berdasarkan fungsi, dan Tersedia variasi ukuran ransel. Pemberian nilai 1.2 pada atribut-atribut tersebut dilakukan karena atribut-atribut tersebut mempunyai nilai sales point sedang. Khusus untuk atribut Jahitan kuat, Ransel tetap lentur walaupun telah lama dipakai, Model berdasarkan fungsi dan Tersedia variasi ukuran ransel nilai sales point ada pada tingkat sedang namun memiliki tingkat kepuasan yang tertinggi dibanding pesaingnya. Hal itu menunjukkan Eiger telah cukup berhasil memberikan kepuasan yang cukup pada konsumen dengan nilai tingkat sales point sedang. Namun bukan berarti pihak perusahaan akan harus puas sampai disitu. Pihak perusahaan juga dianjurkan untuk melakukan perbaikan-perbaikan hingga tingkat yang semaksimal mungkin. Pemberian nilai 1.5 dilakukan pada atribut yang dianggap oleh perusahaan memiliki karakteristik atribut kebutuhan konsumen yang dapat dijual atau diperlihatkan kelebihannya berada pada tingkat yang lumayan tinggi Analisis Prioritas Dan Target Spesifikasi Teknis Produk Regular Daypack Berdasarkan hasil dari matriks HOQ dalam pengurutan normalized contribution maka didapatkan prioritas karakteristik teknis. Perusahaan dapat mengikuti karakteristik teknis pesaing, menciptakan sendiri atau mempertahankan karakteritik teknis yang ada, apabila karakteritik teknis sendiri masih dianggap kurang Adapun prioritas tersebut dengan analisis target spesifikasi teknisnya adalah sebagai berikut: 1. Kekuatan Jenis bahan utama ransel Berdasarkan pengurutan prioritas, karakteritik ini merupakan yang paling diutamakan dalam pengembangan produknya. Pada saat ini Eiger menggunakan bahan dasar nylon 66 dengan tingkat skala 3 (khusus penelitian ini), yaitu kekuatan sedang dan tingkat kemuluran sedang. Seperti kita ketahui bahan utama yang baik adalah bahan utama yang mempunyai tingkat kekuatan yang tinggi dan kemuluran yang tinggi pula. Berdasarkan technical target terpilih, bahan utama

10 V-10 produk regular daypack Eiger merupakan yang terbaik diantara kedua pesaingnya. Hal itu menunjukkan, Eiger tidak perlu merubah karakteristik bahan yang telah ada. Namun tidak menutup kemungkinan pihak perusahaan untuk melakukan peningkatan kualitas guna mendapatkan kepuasan konsumen yang lebih. Usaha tersebut dapat dilakukan dengan cara melakukan inovasi-inovasi atau riset-riset yang bertujuan untuk mendapatkan karakteristik bahan nylon yang lebih baik, sehingga hasilnya dapat diterapkan pada produksi regular daypack-nya. 2. Lebar atas bagian depan Berdasarkan matriks HOQ Lebar atas bagian depan mempunyai urutan prioritas ke-2, namun sebelumnya karakteristik teknis ini menempati urutan ke-12. Hal itu disebabkan karakteristik teknis ini mempunyai hubungan mempengaruhi pada karakteristik teknis Lebar atas bagian belakang, sehingga karakteristik ini mendapatkan prioritas lebih awal. Pada tingkat kepuasan konsumen seluruh ukuran desain regular daypack Eiger merupakan yang tertinggi dibanding pesaing-pesaingnya. Hal itu menunjukkan seluruh ukuran desain regular daypack Eiger sudah cukup baik, sehingga tidak perlu dilakukannya perubahan. 3. Lebar tengah bagian depan Berdasarkan matriks HOQ lebar tengah bagian depan mempunyai urutan prioritas ke-3, namun sebelumnya karakteristik teknis ini menempati urutan ke- 13. Hal itu disebabkan karakteristik teknis ini mempunyai hubungan mempengaruhi pada karakteristik teknis Lebar bagian bawah, sehingga karakteristik ini diprioritaskan lebih awal. Pada tingkat kepuasan konsumen seluruh ukuran desain regular daypack Eiger merupakan yang tertinggi dibanding pesaing-pesaingnya. Hal itu menunjukkan seluruh ukuran desain regular daypack Eiger sudah cukup baik, sehingga tidak perlu dilakukannya perubahan. 4. Tinggi bagian belakang Berdasarkan matriks HOQ tinggi bagian belakang mempunyai urutan prioritas ke-4, namun pada tingkat kepuasan konsumen seluruh ukuran desain regular daypack Eiger merupakan yang tertinggi dibanding pesaing-pesaingnya. Hal itu

11 V-11 menunjukkan seluruh ukuran desain regular daypack Eiger sudah cukup baik, sehingga tidak perlu dilakukannya perubahan. 5. Penempatan kantung Bedasarkan kondisi pada saat ini, data skala tingkat jumlah dan keunikan penempatan kantung Eiger mampunyai nilai 3 yang berarti jumlah kantungnya banyak dan penempatannya cukup unik. Hal itu diterapkan Eiger berdasarkan adventure look yang menjadi tema utama dari produk-produk Eiger. Berdasarkan technical target terpilih, karakteristik ini telah menjadi yang terbaik diantara kedua pesaingnya sehingga tidak perlu dilakukannya perubahan. 6. Tebal atas Berdasarkan matriks HOQ Tebal atas mempunyai urutan prioritas ke-6, namun pada tingkat kepuasan konsumen seluruh ukuran desain regular daypack Eiger merupakan yang tertinggi dibanding pesaing-pesaingnya. Hal itu menunjukkan seluruh ukuran desain regular daypack Eiger sudah cukup baik, sehingga tidak perlu dilakukannya perubahan. 7. Lebar atas bagian belakang Berdasarkan matriks HOQ lebar atas bagian belakang mempunyai urutan prioritas ke-7 terpenting dalam pengembangan produknya, namun sebelumnya karakteristik teknis ini menempati urutan ke-2. Hal itu disebabkan karakteristik teknis ini mempunyai hubungan dipengaruhi oleh karakteristik teknis Lebar atas bagian depan, sehingga karakteristik teknis pengaruh diprioritaskan lebih awal. Pada tingkat kepuasan konsumen seluruh ukuran desain regular daypack Eiger merupakan yang tertinggi dibanding pesaing-pesaingnya. Hal itu menunjukkan seluruh ukuran desain regular daypack Eiger sudah cukup baik, sehingga tidak perlu dilakukannya perubahan. 8. Tebal tengah Berdasarkan matriks HOQ tebal tengah mempunyai urutan prioritas ke-8, namun pada tingkat kepuasan konsumen seluruh ukuran desain regular daypack Eiger merupakan yang tertinggi dibanding pesaing-pesaingnya. Hal itu

12 V-12 menunjukkan seluruh ukuran desain regular daypack Eiger sudah cukup baik, sehingga tidak perlu dilakukannya perubahan. 9. Tebal bagian bawah Berdasarkan matriks HOQ tebal bagian bawah mempunyai urutan prioritas ke- 9, namun pada tingkat kepuasan konsumen seluruh ukuran desain regular daypack Eiger merupakan yang tertinggi dibanding pesaing-pesaingnya. Hal itu menunjukkan seluruh ukuran desain regular daypack Eiger sudah cukup baik, sehingga tidak perlu dilakukannya perubahan. 10. Tebal bagian depan Berdasarkan matriks HOQ Tebal bagian depan mempunyai urutan prioritas ke- 10, namun pada tingkat kepuasan konsumen seluruh ukuran desain regular daypack Eiger merupakan yang tertinggi dibanding pesaing-pesaingnya. Hal itu menunjukkan seluruh ukuran desain regular daypack Eiger sudah cukup baik, sehingga tidak perlu dilakukannya perubahan. 11. Tebal backsystem Pada saat ini tebal backsystem produk regular daypack Eiger mempunyai ukuran 6 mm. Berdasarkan tingkat kepuasan konsumen karakteristik teknis ini merupakan yang terbaik dibanding dengan pesaing-pesaingnya. Namun dengan begitu Eiger perlu selalu mengintip pesaing, agar tingkat kepuasan terbaik yang telah dimiliknya akan terus bertahan. 12. Lebar tengah bagian belakang Berdasarkan matriks HOQ lebar tengah bagian belakang mempunyai urutan prioritas ke-12, namun sebelumnya karakteristik teknis ini menempati urutan ke- 7. Hal itu disebabkan karakteristik teknis ini mempunyai hubungan dipengaruhi oleh karakteristik teknis Lebar atas bagian belakang, sehingga karakteristik pengaruh mendapatkan prioritas lebih awal. Pada tingkat kepuasan konsumen seluruh ukuran desain regular daypack Eiger merupakan yang tertinggi dibanding pesaing-pesaingnya. Hal itu menunjukkan seluruh ukuran desain regular daypack Eiger sudah cukup baik, sehingga tidak perlu dilakukannya perubahan.

13 V Lebar bagian bawah Berdasarkan matriks HOQ Lebar bagian bawah mempunyai urutan prioritas ke- 13, namun sebelumnya karakteristik teknis ini menempati urutan ke-3. Hal itu disebabkan karakteristik teknis ini mempunyai hubungan dipengaruhi oleh karakteristik teknis Lebar tengah bagian depan dan Lebar tengah bagian belakang, sehingga karakteristik teknis pengaruh diprioritaskan lebih awal. Pada tingkat kepuasan konsumen seluruh ukuran desain regular daypack Eiger merupakan yang tertinggi dibanding pesaing-pesaingnya. Hal itu menunjukkan seluruh ukuran desain regular daypack Eiger sudah cukup baik, sehingga tidak perlu dilakukannya perubahan. 14. Lebar tali ransel bagian atas Berdasarkan matriks HOQ lebar tali ransel bagian atas mempunyai urutan prioritas ke-14, namun pada tingkat kepuasan konsumen seluruh ukuran desain regular daypack Eiger merupakan yang tertinggi dibanding pesaing-pesaingnya. Hal itu menunjukkan seluruh ukuran desain regular daypack Eiger sudah cukup baik, sehingga tidak perlu dilakukannya perubahan. 15. Tebal tali ransel Pada saat ini tebal tali ransel produk regular daypack Eiger mempunyai ukuran 6.8 mm. Dan ukuran tersebut sudah menjadi pilihan konsumen dibanding merekmerek pesaingnya, sehingga tidak perlu dilakukannya perubahan. 16. Kekuatan Jenis benang jahit Pada saat ini Eiger memproduksi regular daypack-nya dengan benang jahit jenis bujer, karena bahan ini lebih lentur dan mudah pada saat proses penjahitan. Hal tersebut sudah cukup baik dalam penerapannya, namun perusahaan harus terus tanggap terhadap perkembangan teknologi yang mungkin terjadi, jika terdapat jenis benang jahit yang lebih baik dan cocok dalam produksi regular daypack. 17. Kemudahan Pengoperasian Dan Keawetan Jenis resleting Jenis resleting yang digunakan Eiger pada saat ini rata-rata masih dengan jenis resleting biasa. Oleh karena itu perusahaan dianjurkan untuk merubah jenis resleting yang diterapkan sekarang. Perusahaan dapat menggantinya dengan

14 V-14 variasi yang digunakan merek Avtech, yaitu resleting jenis variasi jumbo. Perusahaan juga dapat menciptakan resleting variasi sendiri, dengan syarat harus lebih baik kualitasnya dengan apa yang ada sekarang ini. 18. Berat ransel Berat ransel dipengaruhi oleh jenis bahan pembuat dan ukuran desainnya. Ransel yang baik adalah ransel yang tidak berat, sehingga perlu dipikirkan dalam pemakaian bahan pembuat dan ukuran desainnya, tanpa mengurangi kaulitas yang telah ada. Berdasarkan technical target terpilih, karakteristik ini telah menjadi yang terbaik diantara kedua pesaingnya sehingga tidak perlu dilakukannya perubahan. 19. Tingkat keterangan warna Pada saat ini dalam produksi regular daypack-nya Eiger selalu memberikan warna yang sesuai dengan tema utama produk Eiger yaitu adventure look. Perusahaan perlu menerapkan warna-warna baru guna menambah variasi warnanya tanpa mengabaikan dari tema utama. Hal itu perlu dilakukan dengan tujuan menambah variasi warna guna mendapatkan kepuasan konsumen yang lebih. Namun berdasarkan technical target terpilih, karakteristik ini telah menjadi yang terbaik diantara kedua pesaingnya sehingga tidak perlu dilakukannya perubahan. 20. Kekuatan Jenis bahan ring ransel Pada saat ini Eiger menggunakan plastik dengan tingkat skala kekuatan 3 (kurang kuat). Perusahaan perlu memikirkan untuk menambahkan kekuatan dalam hal ini, misalnya dengan penerapan bahan metal, seperti yang telah dilakukan Avtech. 21. Jarak kantung pertama dengan kantung kedua Berdasarkan matriks HOQ jarak kantung pertama dengan kantung kedua mempunyai urutan prioritas ke-21, namun pada tingkat kepuasan konsumen seluruh ukuran desain regular daypack Eiger merupakan yang tertinggi dibanding pesaing-pesaingnya. Hal itu menunjukkan seluruh ukuran desain regular daypack Eiger sudah cukup baik, sehingga tidak perlu dilakukannya perubahan.

15 V Garansi Garansi merupakan urutan yang terakhir dalam urutan prioritas pengembangan produk regular daypack Eiger. Namun berdasarkan tingkat kepuasan konsumen garansi Eiger masih kalah dengan Giant. Dengan waktu garansi 7 hari, lamanya waktu garansi yang diterapkan oleh Giant merupakan yang terbaik dibanding yang lainnya. Oleh karena itu perusahaan perlu memikirkan dalam penambahan waktu layanan garansi guna mendapatkan kepuasan konsumen yang lebih.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai tahapan penelitian serta penentuan variabel. Diharapkan bab ini akan memberikan gambaran bagaimana penelitian ini dilakukan dalam upaya untuk memecahkan

Lebih terperinci

ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN)

ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN) ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN) Ir. Syamsul Bahri, M.Si 1, Ir. Amri, MT 2 dan Elza Ayu Alviany 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

EVALUATION OF PRODUCT QUALITY BAGS BODYPACK FULFILLING CUSTOMER SATISFACTION

EVALUATION OF PRODUCT QUALITY BAGS BODYPACK FULFILLING CUSTOMER SATISFACTION EVALUATION OF PRODUCT QUALITY BAGS BODYPACK FULFILLING CUSTOMER SATISFACTION Hesti Maheswari, Mochamad Rizki, Riyan Chandra 1) e-mail : hesti.maheswari@gmail.com 1) Dosen Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan Kantin SLU Madani adalah kantin milik Badan Layanan (BLU) UIN Suska Riau. Kantin ini didirikan pada tahun 20. Kantin SLU Madani ini adalah salah

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia

3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia 69 3. METODE PENELITIAN Untuk menyelesaikan permasalahan, maka perlu disusun langkah-langkah penyelesaian masalah sebagai berikut : Keterangan flowchart : 1. Survey Pendahuluan Studi litaratur dilakukan

Lebih terperinci

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD SKRIPSI

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD SKRIPSI ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD (Studi kasus di Shop And Drive Astra Otoparts CV. Fastlube Mas ) SKRIPSI Diajukan Oleh : FRIDA SANDIA PUSPITA

Lebih terperinci

SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT KATOLIK ST. VINCENTIUS A PAULO

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan Instansi Pemerintah yang terdiri dari enam Direktorat. Direktorat

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan Instansi Pemerintah yang terdiri dari enam Direktorat. Direktorat 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum merupakan Instansi Pemerintah yang terdiri dari enam Direktorat. Direktorat Jenderal Penataan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR INTEGRASI METODE KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM ANALISIS KEPUASAN TERHADAP

TUGAS AKHIR INTEGRASI METODE KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM ANALISIS KEPUASAN TERHADAP TUGAS AKHIR INTEGRASI METODE KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM ANALISIS KEPUASAN TERHADAP KUALITAS PENDIDIKAN DI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapat berdasarkan perumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Brand Equity Tas Ransel Merek EIGER Karakteritik Responden: Responden berjenis

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD Hilda Harijono dan Bobby Oedy P. Soepangkat Program Studi Magister Manajemen Teknologi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS TRAINING UNTUK PELANGGAN PT INKA DENGAN PENDEKATAN METODE AHP DAN QFD

PENINGKATAN KUALITAS TRAINING UNTUK PELANGGAN PT INKA DENGAN PENDEKATAN METODE AHP DAN QFD PENINGKATAN KUALITAS TRAINING UNTUK PELANGGAN PT INKA DENGAN PENDEKATAN METODE AHP DAN QFD Didik Hendriatna*), Suparno Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email:

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perpustakaan Terintegrasi (PTUKM) merupakan pengintegrasian dari perpustakaan terdistribusi yang sebelumnya dimiliki oleh fakultas-fakultas yang terdapat di (UKM). Pengintegrasian ini dilakukan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Tri Juwita Nurcahyawening NRP 9113201301 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Moses L. Singgih,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Tri Juwita N. 1) dan Moses L. Singgih 2) 1,2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah produk shoulder bags untuk wanita usia 17 sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah produk shoulder bags untuk wanita usia 17 sampai 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah produk shoulder bags untuk wanita usia 17 sampai 45 tahun yang digunakan untuk aktivitas harian selain bekerja dan kuliah. Aktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan sistematis, maka perlu di buat alur penelitian adapun alur penelitian dapat dilihat dari flow chart berikut

Lebih terperinci

REDESAIN FILTER AIR RUMAH TANGGA DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

REDESAIN FILTER AIR RUMAH TANGGA DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) REDESAIN ILTER AIR RUMAH TANGGA DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY UNCTION DEPLOYMENT (QD) Yanti Pasmawati Program Studi Teknologi Industri Universitas Bina Darma Jalan Jendral A.Yani No.12 Palembang Email:

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha ABSTRAK Seiring dengan krisis ekonomi yang menimpa Indonesia saat ini, terjadi banyak sekali perkembangan di segala aspek di dalam negeri salah satunya adalah perkembangan di dunia bisnis terutama bisnis

Lebih terperinci

INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA

INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA Helmi Wahyudi A 1, Udisubakti Ciptomulyono 2 1 Mahasiswa Magister

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT CETAK ISI RESOLES DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PERANCANGAN ALAT CETAK ISI RESOLES DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PERANCANGAN ALAT CETAK ISI RESOLES DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PADA HOME INDUSTRY ROTI Ary Permatadenyn dan Erica Nuryulianti Dosen Program

Lebih terperinci

Seminar Tesis. Sri Hariani Eko Wulandari Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M.Eng.Sc. Ir., Udisubakti

Seminar Tesis. Sri Hariani Eko Wulandari Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M.Eng.Sc. Ir., Udisubakti STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PENDIDIKAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE FUZZY SERVQUAL DAN QFD (STUDI KASUS : PROGRAM STUDI S1 SISTEM INFORMASI STIKOM SURABAYA) Seminar Tesis Sri Hariani Eko Wulandari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Harapan Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Terhadap Program Studi (Room 1)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Harapan Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Terhadap Program Studi (Room 1) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Harapan Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Terhadap Program Studi (Room 1) Pada tahap ini data yang dikumpulkan adalah data data yang bersifat kualitatif, yaitu

Lebih terperinci

RANCANGAN PRODUK KNALPOT MOTOR DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

RANCANGAN PRODUK KNALPOT MOTOR DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT RANCANGAN PRODUK KNALPOT MOTOR DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT MUHAIMIN Program Studi Teknik Industri Universitas Azzahra, Jakarta Email : muhaimin.han@gmail.com ABSTRAKSI Konsumen cenderung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Metode penelitian menunjukan bagaimana penelitian dilakukan dari identifikasi masalah sampai dengan analisis dan kesimpulan. Tahapan metode dari penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. I ii Iii iv V vi vii viii x xi xvi xvii

DAFTAR ISI. I ii Iii iv V vi vii viii x xi xvi xvii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN.... SURAT KETERANGAN PENELITIAN.... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING.. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN..... HALAMAN MOTTO...... KATA PENGANTAR.

Lebih terperinci

Penilaian Kualitas Pengolahan Air Minum Isi Ulang dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD)

Penilaian Kualitas Pengolahan Air Minum Isi Ulang dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Penilaian Kualitas Pengolahan Air Minum Isi Ulang dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) KARYA ILMIAH TERTULIS (SKRIPSI) Diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk Menyelesaikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL Dr. RAMELAN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD Oleh: Hot Pangihutan Sianturi NRP: 9108.201.416

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, merek akan menjadi sangat penting karena atributatribut lain dari kompetisi, misalnya atribut produk, relatif mudah ditiru. Karena itu, perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI...

BAB 2 LANDASAN TEORI... iii ABSTRAK Saat ini lembaga pendidikan bukan hanya sekedar tempat untuk belajar dan memperoleh pendidikan. Hampir seluruh lembaga pendidikan berusaha untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan pengajaran

Lebih terperinci

METODA PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian. Mulai

METODA PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian. Mulai 45 METODA PENELITIAN Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian Semakin ketatnya persaingan produk agroindustri pangan merupakan tantangan bagi industri dalam memenuhi harapan konsumen, oleh karena itu setiap

Lebih terperinci

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Definisi QFD QFD adalah suatu metodologi terstruktur yang digunakan dalam proses perencanaan dan pengembangan produk untuk menentapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DENGAN QFD (Studi Kasus: PT PLN (Persero) APJ Surabaya Utara Unit Pelayanan Kenjeran) Rian Sahib, Haryono

Lebih terperinci

Peningkatan Kualitas Layanan General Affair Menggunakan Metode ServQual dan QFD pada PT. Meratus Line

Peningkatan Kualitas Layanan General Affair Menggunakan Metode ServQual dan QFD pada PT. Meratus Line Peningkatan Kualitas Layanan General Affair Menggunakan Metode ServQual dan QFD pada PT. Meratus Line TESIS Nugraha T. Hutapea 9108.201.311 Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Udi Subakti Ciptomulyono, MEngSc MMT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan gambaran penelitian secara keseluruhan sehingga diketahui proses, metode dan hasil yang diperoleh dalam penelitian. Terlihat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian ini merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan langkah-langkah yang akan ditempuh harus relevan dengan masalah

Lebih terperinci

APLIKASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM USAHA MEMENUHI KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PRODUK AQUA GELAS 240 ML PADA PT

APLIKASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM USAHA MEMENUHI KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PRODUK AQUA GELAS 240 ML PADA PT APLIKASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM USAHA MEMENUHI KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PRODUK AQUA GELAS 240 ML PADA PT. TIRTA INVESTAMA PANDAAN Emmalia Adriantantri 1) Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PRODUK SPIDER FITTING BERDASARKAN ANALISA KEBUTUHAN KONSUMEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PENGEMBANGAN PRODUK SPIDER FITTING BERDASARKAN ANALISA KEBUTUHAN KONSUMEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PENGEMBANGAN PRODUK SPIDER FITTING BERDASARKAN ANALISA KEBUTUHAN KONSUMEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Ahmad, Agung Saryatmo, dan Hansel Christian Program Studi Teknik Industri,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BATIK GEDOK TUBAN BERDASARKAN ATRIBUT KONSUMEN DENGAN MENGUNAKAN METODE QFD (Quality Function Deployment)

PENGEMBANGAN BATIK GEDOK TUBAN BERDASARKAN ATRIBUT KONSUMEN DENGAN MENGUNAKAN METODE QFD (Quality Function Deployment) PENGEMBANGAN BATIK GEDOK TUBAN BERDASARKAN ATRIBUT KONSUMEN DENGAN MENGUNAKAN METODE QFD (Quality Function Deployment) ( Studi Kasus di Jainal Abidin Gedok ) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014 ANALISIS KUALITAS LAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY (SERVQUAL), MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (Studi Kasus: Restoran X Lokasi Surabaya) Soca Waskitha 1) dan Suparno 2)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian akan dilakukan di Unit Operasi Hydrocracking Complex (HCC) di PT Pertamina (Persero) RU V Balikpapan, Jalan Yos Sudarso No 1 Balikpapan, Kalimantan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : retailing mix, keputusan pembelian konsumen

ABSTRAK. Kata kunci : retailing mix, keputusan pembelian konsumen ABSTRAK Perkembangan industri retail yang semakin pesat mendorong setiap pelaku bisnis di bidang ini bersaing untuk meningkatkan kualitas layanan retail miliknya. Yomart sebagai salah satu perusahaan yang

Lebih terperinci

Usulan Rancangan Baby Tafel Portable dengan Menggunakan Metode Ergonomic Function Deployment (EFD) *

Usulan Rancangan Baby Tafel Portable dengan Menggunakan Metode Ergonomic Function Deployment (EFD) * Reka Integra ISSN: 28-5081 Teknik Industri Itenas No. 2 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 201 Usulan Rancangan Baby Tafel Portable dengan Menggunakan Metode Ergonomic Function Deployment

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Analisis hasil penelitian bertujuan untuk menginterpretasikan pengolahan data sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Pada bab ini akan diuraikan mengenai

Lebih terperinci

SKRIPSI PERMODELAN MATEMATIKA UNTUK PERANCANGAN PRODUK LEMARI KABINET

SKRIPSI PERMODELAN MATEMATIKA UNTUK PERANCANGAN PRODUK LEMARI KABINET SKRIPSI PERMODELAN MATEMATIKA UNTUK PERANCANGAN PRODUK LEMARI KABINET Disusun oleh: RICKY YULIANTONI PRIHANDAJA 5303012002 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

Lebih terperinci

Analisa Kompetensi Sumber Daya Manusia Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) (Studi Kasus di Biro Personalia PT. XYZ)

Analisa Kompetensi Sumber Daya Manusia Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) (Studi Kasus di Biro Personalia PT. XYZ) Analisa Kompetensi Sumber Daya Manusia Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) (Studi Kasus di Biro Personalia PT. XYZ) Mariza Kertaningtyas 1, Sutriyono 2, Fourry Handoko 3 1) Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core.

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek penelitian Obyek penelitian yang diamati adalah sasaran yang menjadi sumber informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek

Lebih terperinci

TESIS STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN QFD (STUDI KASUS PERUSAHAAN TENUN MASYHUR SIDOARJO) Oleh :

TESIS STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN QFD (STUDI KASUS PERUSAHAAN TENUN MASYHUR SIDOARJO) Oleh : TESIS STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN QFD (STUDI KASUS PERUSAHAAN TENUN MASYHUR SIDOARJO) Oleh : Akhmad Arif NRP : 9109 201 505 Latar Belakang Pesaing pesaing Pesaing

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh antara citra merek dan minat beli konsumen. Penelitian ini menggunakan merek produk Carrefour yang berasal dari produsen

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERBAIKAN KUALITAS PRODUK RAJUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DI CV. SALWA KNIT BANDUNG Julian Robecca Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik dan Ilmu komputer, Universitas

Lebih terperinci

Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM.

Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HANDPHONE MEREK APPLE Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : 11213088 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM. Latar Belakang Masalah 1. Teknologi

Lebih terperinci

GITA ASTETI GINTING DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

GITA ASTETI GINTING DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan) SKRIPSI GITA ASTETI GINTING 100823002

Lebih terperinci

DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501)

DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501) DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501) TOPIK 4: QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) Diktat ini digunakan bagi mahasiswa Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Penulisan tugas akhir ini melalui beberapa tahapan yang dilakukan. Tahapantahapan tersebut, antara lain: a. Menentukan Tempat Penelitian Tahap awal

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 82 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasar hasil analisis terhadap raw weight pada HoQ maka diputuskan bahwa atribut yang akan dikembangkan adalah kemanisan produk, aroma produk, keamanan bahan, informasi

Lebih terperinci

SKRIPSI PERANCANGAN MODEL MATEMATIS QFD-KANO DALAM MENENTUKAN TARGET KARAKTERISTIK TEKNIS RAK SEPATU

SKRIPSI PERANCANGAN MODEL MATEMATIS QFD-KANO DALAM MENENTUKAN TARGET KARAKTERISTIK TEKNIS RAK SEPATU SKRIPSI PERANCANGAN MODEL MATEMATIS QFD-KANO DALAM MENENTUKAN TARGET KARAKTERISTIK TEKNIS RAK SEPATU Disusun oleh: JOANA DEBORA 5303013005 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Kesimpulan Untuk Perusahaan Berdasarkan hasil pembagian kuesioner maka diketahuilah keinginan konsumen akan suatu tas. Dari Customer Needs yang paling berpengaruh

Lebih terperinci

Bab 5 Analisis dan Perancangan Gambar Konsep Produk

Bab 5 Analisis dan Perancangan Gambar Konsep Produk Bab 5 Analisis dan Perancangan Gambar Konsep Produk 5.1. Analisis Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama adalah pengumpulan data dengan cara observasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan sebuah kota yang kaya akan tempat wisata alam dengan daerah pegunungan, misalnya gunung Manglayang, gunung Rinjani, dan masih banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Sampel Penelitian Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan suatu prosedur tertentu dan diharapkan dapat mewakili suatu populasi

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012 PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PENGUJIAN DAN KALIBRASI PERALATAN KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI SERVQUAL METHOD, KANO MODEL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (Studi Kasus : Balai Pengamanan Fasilitas

Lebih terperinci

Penerapan Quality Function Deployment (QFD) untuk Pengembangan Produk Kaos Distro di Kota Pekanbaru

Penerapan Quality Function Deployment (QFD) untuk Pengembangan Produk Kaos Distro di Kota Pekanbaru Petunjuk Sitasi: Permata, E. G., & Muslim. (2017). Penerapan Quality Function Deployment (QFD) untuk Pengembangan Produk Kaos Distro. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B1-6). Malang: Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Erni Suparti 1), Rosleini Ria PZ 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Usaha di bidang kuliner seperti warung tenda, food court, cafe maupun restoran merupakan salah satu usaha yang banyak berdiri di Bandung. Salah satu pelakunya adalah Atmosphere Resort Cafe, yang

Lebih terperinci

Karakteristik Teknis Prioritas Proses Produksi Karung Goni Plastik dengan QFD

Karakteristik Teknis Prioritas Proses Produksi Karung Goni Plastik dengan QFD MediaTeknika Jurnal Teknologi Vol.11, No.1, Juni 2016 10 Karakteristik Teknis Prioritas Proses Produksi Karung Goni Plastik dengan QFD Rahmi M. Sari 1 1 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisa Kebutuhan Konsumen Desain Sepatu Casual Pria Lama

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisa Kebutuhan Konsumen Desain Sepatu Casual Pria Lama 80 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisa Kebutuhan Konsumen Sepatu memiliki tujuan tersendiri bagi para pemakainya, berbagai jenis dan model sepatu yang berbeda-beda sudah banyak dibuat dan dikembangkan. Tujuan

Lebih terperinci

PENDEKATAN METODE KANO QFD UNTUK MENGUKUR PELAYANAN LABORATORIUM UJI

PENDEKATAN METODE KANO QFD UNTUK MENGUKUR PELAYANAN LABORATORIUM UJI PENDEKATAN METODE KANO QFD UNTUK MENGUKUR PELAYANAN LABORATORIUM UJI 1) Titiek Koesdijati, 2) Tri Yusufi Rahmadhani 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas PGRI Adi Buana

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PT. KARYA TEKNIK PERSADA SURABAYA

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PT. KARYA TEKNIK PERSADA SURABAYA STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PT. KARYA TEKNIK PERSADA SURABAYA Rony Prabowo, SE. ST. MT Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, email : rony_prabowomt@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dan persaingan dalam era globalisasi pasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dan persaingan dalam era globalisasi pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan dan persaingan dalam era globalisasi pasar bebas seperti sekarang ini, perusahaan berlomba-lomba untuk memenangkan persaingan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Alir Tahapan Proses Penelitian.

Gambar 3.1 Diagram Alir Tahapan Proses Penelitian. Bab III Metodologi Penelitian Penelitian merupakan serangkaian proses yang berurutan dan saling terkait secara sistematis. Agar langkah-langkah penelitian lebih terarah dan sistematis maka disusun metodologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Hanya perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu menghadapi

Lebih terperinci

Melani Anggraini Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri Universitas Malahayati Bandar Lampung

Melani Anggraini Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri Universitas Malahayati Bandar Lampung EALUASI KUALITAS PRODUK PADA INDUSTRI KERAJINAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (Studi kasus pada industri kerajinan batik di Yogyakarta) Melani Anggraini Fakultas Teknik, Program Studi

Lebih terperinci

Peningkatkan Kualitas Layanan 4G LTE Telkomsel Berdasarkan Servqual dan Quality Function Deployment yang Terintegrasi

Peningkatkan Kualitas Layanan 4G LTE Telkomsel Berdasarkan Servqual dan Quality Function Deployment yang Terintegrasi Petunjuk Sitasi: Suhartini, & Prayogo, S. B. (2017). Peningkatkan Kualitas Layanan 4G LTE Telkomsel Berdasarkan Servqual dan Quality Function Deployment yang Terintegrasi. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Persaingan perguruan tinggi dewasa ini dapat kita rasakan semakin ketat, hal ini dikarenakan adanya tuntutan dunia usaha akan sumber daya manusia yang berkualitas untuk memenuhi berbagai sektor,

Lebih terperinci

Kata Kunci : Penilaian Konsumen, Kualitas Produk, Metode QFD (Quality Function Deployment)

Kata Kunci : Penilaian Konsumen, Kualitas Produk, Metode QFD (Quality Function Deployment) PENERAPAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PADA PRODUK TEMPE (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN SUMBER REJEKI ) Oleh: NANING RETNOWATI *) ABSTRAK Perusahaan tempe Sumber Rejeki sebagai pelaku bisnis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Product Bundling Product bundling adalah strategi penjualan yang diterapkan di pemasaran. Product bundling mempunyai tujuan untuk memaksimalkan keuntungan dalam berbagai macam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian. Sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam penelitian ini metode deskriptif yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI Judul... i Pengajuan... ii Pengesahan... iii Persembahan... iv Kata Pengantar... v Daftar Isi... viii Daftar Gambar... xi Daftar Rumus... xii DaftarTabel... xiii Daftar Lampiran... xv Intisari...

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN IDENTIFIKASI MASALAH STUDI LAPANGAN STUDI LITERATUR. QFD (Quality function deployment) ANALISA DATA PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN IDENTIFIKASI MASALAH STUDI LAPANGAN STUDI LITERATUR. QFD (Quality function deployment) ANALISA DATA PERANCANGAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram alir MULAI IDENTIFIKASI MASALAH STUDI LITERATUR STUDI LAPANGAN QFD (Quality function deployment) VOC HOQ ANALISA DATA PERANCANGAN PENGGUJIAN KESIMPULAN SELESAI

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QFD (STUDY KASUS : HOTEL ELMI SURABAYA)

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QFD (STUDY KASUS : HOTEL ELMI SURABAYA) UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QFD (STUDY KASUS : HOTEL ELMI SURABAYA) Zulvino Arfianto*, Udisubakti Ciptomulyono**. *Mahasiswa Program

Lebih terperinci

APPLICATION OF QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT ON PRACTICUM NEEDS ANALYSIS OF MECHANICAL ENGINEERING EDUCATION PROGRAM, PALANGKA RAYA UNIVERSITY

APPLICATION OF QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT ON PRACTICUM NEEDS ANALYSIS OF MECHANICAL ENGINEERING EDUCATION PROGRAM, PALANGKA RAYA UNIVERSITY Vol. 2 No. 2 Juli-Desember 2014:23-32 APPLICATION OF QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT ON PRACTICUM NEEDS ANALYSIS OF MECHANICAL ENGINEERING EDUCATION PROGRAM, PALANGKA RAYA UNIVERSITY PENERAPAN QUALITY FUNCTION

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Hasil Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, bahwa kemasan minuman Fanta 250 ml yang sudah beredar di pasaran saat ini masih mempunyai beberapa kekurangan yang dirasakan

Lebih terperinci

PROSIDING SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS SUSTAINABLE COMPETITIVE ADVANTAGE 4

PROSIDING SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS SUSTAINABLE COMPETITIVE ADVANTAGE 4 PROSIDING SEMINAR NASIONAL DAN CALL OR PAPERS SUSTAINABLE COMPETITIVE ADVANTAGE AKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Purwokerto, 19 November 201 Penerbit ; UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Menurut Syamsir (2011), salah satu industri pengolahan minuman yang memiliki prospek yang semakin baik adalah industri yoghurt. Hal ini terkait nilai tambah

Lebih terperinci

ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELAYANAN SMU ISLAM YMI DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELAYANAN SMU ISLAM YMI DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELAYANAN SMU ISLAM YMI DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Hafidh Munawir Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan baik perusahaan industri maupun non industri sangat tinggi. Jenis sabun sudah banyak beredar di pasaran, seiring dengan meningkatnya perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis menganalisis pengaruh inovasi produk terhadap total penjualan T-shirt CAB ( belum diinovasi ) dan T-shirt Ie-be ( setelah diinovasi ) pada

Lebih terperinci

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data 47 Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini berisi pengumpulan data dan hasil pengolahan data yang dilakukan berdasarkan metodologi yang telah disusun pada Bab 3. 4.1. Data Umum Perusahaan Data yang

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi responden Profil responden digambarkan dengan menganalisa karakteristik sosial dan demografi responden. Karakteristik demografi dilihat dari umur dan jenis kelamin, sedangkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi Operasi merupakan salah satu fungsi dari bisnis disamping financial, marketing,maupun personalia. Operation tidak dapat berdiri sendiri, melaikan harus selalu

Lebih terperinci

Rancangan Meja Dapur Multifungsi Menggunakan Quality Function Deployment (QFD) *

Rancangan Meja Dapur Multifungsi Menggunakan Quality Function Deployment (QFD) * Reka Integra ISSN: 2338-5081 [Teknik Industri] Itenas No. 2 Vol. 1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2013 Rancangan Meja Dapur Multifungsi Menggunakan Quality Function Deployment (QFD)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta. BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan selama 3 bulan yaitu dimulai pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei tahun 2016. Adapun tempat yang dijadikan objek

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PADA SALON GAUL

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PADA SALON GAUL Nama : Novia Larasati NPM : 15212398 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Edy Nursanta,SE,MM Penelitian Ilmiah ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PADA SALON GAUL LATAR BELAKANG Persaingan Bisnis

Lebih terperinci

PENERAPAN FUZZY SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN (Studi Kasus Bengkel Mobil PT.

PENERAPAN FUZZY SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN (Studi Kasus Bengkel Mobil PT. PENERAPAN FUZZY SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN (Studi Kasus Bengkel Mobil PT.X) Oleh: Evelyn Darmawan (9108.201.315) PENDAHULUAN Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pelanggan PO Maju Lancar. Jumlah kuisioner yang disebarkan dihitung dengan Z E

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pelanggan PO Maju Lancar. Jumlah kuisioner yang disebarkan dihitung dengan Z E 33 BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS 4.1. Pengumpulan Data Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada responden penelitian

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis yang dilakukan terhadap masalahmasalah yang dihadapi maka kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu : Faktor yang dianggap

Lebih terperinci

Analisis Peningkatan Kinerja Pelayanan Jasa pada Bengkel Mobil. Dengan Metode Servqual dan Quality Function Deployment. Rahmat Adi Seputro

Analisis Peningkatan Kinerja Pelayanan Jasa pada Bengkel Mobil. Dengan Metode Servqual dan Quality Function Deployment. Rahmat Adi Seputro Analisis Peningkatan Kinerja Pelayanan Jasa pada Bengkel Mobil Dengan Metode Servqual dan Quality Function Deployment Rahmat Adi Seputro Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok 16424 Tel : (021) 7270011.

Lebih terperinci