|
|
- Hadi Ridwan Atmadjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Hasil Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, bahwa kemasan minuman Fanta 250 ml yang sudah beredar di pasaran saat ini masih mempunyai beberapa kekurangan yang dirasakan konsumen baik dari aspek fungsi maupun aspek estetika. Kekurangankekurangan tersebut antara lain: 1. Kesulitan dalam menutup kembali kemasan Kemasan Fanta 250 ml yang sudah ada tidak bisa ditutup lagi (sekali buka). Hal ini membuat konsumen kesulitan jika ingin menyimpan minumannya untuk kemudian diminum lagi dalam selang waktu tertentu. 2. Kesulitan dalam membawa kemasan Setelah kemasan dibuka, konsumen merasakan kerepotan jika harus memegangi terus kemasan tersebut, terutama saat dalam berkendaraan. 3. Kesulitan saat meminum air dari kemasan Kesulitan ini disebabkan karena lubang minuman ( mulut kemasan ) terlalu kecil dan permukaan mulut kemasan yang sedikit tajam sehingga kurang nyaman saat meminum isi kemasan. 4. Bentuk dan model kemasan Bentuk kemasan minuman Fanta 250 ml sekarang tidak mempunyai ciri khas sendiri. Konsumen mengharapkan kemasan agar dibuat dengan bentuk yang unik, trendi, dan beda dengan kemasan yang lainnya. 5. Label halal/kadaluwarsa Label halal/kadaluwarsa yang ada pada kemasan Fanta 250 ml dirasakan kurang jelas dan kurang besar. Selain itu penempatan label-label tersebut sulit untuk dilihat secara langsung. Kekurangan-kekurangan yang ada pada kemasan minuman Fanta 250 ml sekarang, membuat konsumen merasakan perlu adanya perancangan dan pengembangan lagi sesuai dengan kriteria-kriteria kebutuhan konsumen. 68
2 5.1.1 Hasil Prioritas Pengembangan Hal lain yang cukup penting dalam pengembangan produk adalah evaluasi kompetitif. Evaluasi kompetitif ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada pada produk kemasan Fanta 250 ml dibandingkan dengan kemasan-kemasan produk pesaingnya untuk volume yang sama. Berdasarkan hasil survey ternyata ada beberapa aspek dari kemasan Fanta 250 ml yang mempunyai nilai lebih rendah dibandingkan dengan kemasan pesaingnya. Dengan mengetahui posisi produk kemasan Fanta diantara pesaingnya, dapat direncanakan target-target yang ingin dicapai untuk memperbaiki posisinya. Adapun prioritas kebutuhan konsumen yang mempunyai prioritas tinggi dan ingin diunggulkan dari hasil pengolahan QFD, nantinya digunakan sebagai dasar pengembangan kemasan minuman Fanta 250 ml (lihat house of quality) adalah sebagai berikut: 1. Kemasan yang mudah dibuka/ditutup ( 20,94 % ) 2. Label halal/kadaluwarsa yang jelas ( 14,09 % ) 3. Kemasan yang mudah dan nyaman saat meminum isinya ( 13,96 % ) 4. Kemasan yang mudah dipegang/digenggam dan dibawa-bawa ( 13,47 % ) 5. Kemasan yang murah ( 13,15 % ) 6. Bentuk kemasan yang unik, trendi dan beda dengan yang lainnya ( 9,45 % ) 7. Kemasan yang bisa didaur ulang ( 7,65 % ) 8. Warna kemasan yang menarik ( 7,28 % ) 1. Kemasan yang mudah dibuka/ditutup Kemasan yang mudah dibuka atau ditutup kembali untuk disimpan merupakan suatu kebutuhan yang penting bagi konsumen. Kebutuhan konsumen ini mempunyai prioritas yang tertinggi (20,94 %), sehingga prioritas pengembangan produk kemasan baru nantinya yang harus diutamakan adalah agar kemasan mudah untuk dibuka dan ditutup. 69
3 2. Label halal/kadaluwarsa yang jelas Bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam, label halal dari MUI untuk suatu produk makanan/minuman merupakan masalah yang prinsip untuk menjelaskan produk yang ditawarkan, dan sekaligus mengarahkan sikap dan tindakan konsumen. Apalagi masih ada sebagian masyarakat yang berarpriori bahwa minuman berkarbon adalah minuman yang mengandung alkohol. Oleh karena itu label halal pada kemasan minuman Fanta 250 ml merupakan unsur yang sangat penting untuk meluruskan apriori-apriori yang ada di masyarakat Indonesia. Kebutuhan ini menjadi prioritas kedua sebagai dasar pengembangan produk. Ukuran label halal pada kemasan minuman Fanta 250 ml yang ada sekarang dirasa terlalu kecil sehingga kurang jelas/terlihat oleh konsumen. Untuk itu dalam perancangan kemasan minuman Fanta 250 ml yang baru ukuran dan penempatan label perlu ditinjau kembali. Begitu juga halnya dengan label kadaluwarsa yang ada pada kemasan minuman Fanta 250 ml sekarang ini. Label kadaluwarsa adalah unsur yang penting untuk suatu produk minuman. Setiap konsumen pasti akan melihat dulu label kadaluwarsa yang tertera pada kemasan minuman sebelum konsumen membeli minuman tersebut. Penempatan label kadaluwarsa minuman Fanta 250 ml yang saat ini berada di permukaan bawah kemasan, membuat konsumen harus membalik dulu kemasan tersebut untuk melihat kadaluwarsanya, apalagi setelah kemasan dibuka, tentu membuat minuman akan tumpah jika konsumen akan melihat kadaluwarsanya. Pada perancangan kemasan nantinya, penempatan yang mudah dilihat langsung oleh konsumen. 3. Kemasan yang mudah dan nyaman saat meminum isinya Jika kemasan akan digunakan semaksimal mungkin dalam pemasaran, fungsi kemasan harus menampilkan sejumlah faktor penting. Salah satu faktor penting yang ada pada suatu kemasan minuman adalah kemasan tersebut mudah dan nyaman dalam meminum isinya. Hal itu membuat kebutuhan konsumen ini mempunyai bobot 13,96%, dan menjadi prioritas ketiga sebagai dasar pengembangan produk kemasan. 70
4 4. Kemasan yang mudah dipegang/digenggam dan dibawa-bawa Daya tarik praktis lainnya yang tidak kalah penting untuk sebuah kemasan minuman adalah keergonomisan kemasan. Dalam merancang kemasan minuman Fanta 250 ml yang baru harus dipertimbangkan agar kemasan tersebut mudah untuk dipegang/digenggam dan dibawa-bawa. 5. Kemasan yang murah Jenis bahan kemasan nantinya akan mempengaruhi harga jual dari produk minuman Fanta 250 ml, dengan kemasan yang murah maka nantinya harga minuman Fanta 250 ml bisa lebih terjangkau lagi. 6. Bentuk kemasan yang unik, trendi dan beda dengan yang lainnya Sebagian konsumen tertarik untuk membeli produk minuman dalam kemasan karena melihat bentuk kemasan yang unik dan beda, sehingga dalam merancang bentuk kemasan minuman Fanta 250 ml yang baru diusahakan bentuknya unik dan dapat lebih menarik perhatian konsumen. 7. Kemasan yang bisa didaur ulang Munculnya isyu green consumers, yaitu konsumen yang peduli dengan lingkungan, membuat kebutuhan konsumen akan kemasan yang bisa didaur ulang menjadi prioritas penting dalam pengembangan produk kemasan (7,65 %). Bahan yang harus digunakan untuk kemasan minuman Fanta 250 ml merupakan bahan yang tidak mencemari, baik itu mencemari isi kemasan maupun mencemari lingkungan. 8. Warna kemasan yang menarik Warna kemasan dan label kemasan menjadi prioritas terakhir yakni sebesar 7,28 %, warna kemasan nantinya disesuaikan dengan rasa isi kemasan didalamnya. 71
5 5.1.2 Hasil House of Quality Kebutuhan konsumen yang sudah teridentifikasi, kemudian diterjemahkan kedalam karakteristik-karakteristik teknis yang berhubungan dalam perancangan kemasan baru. Hubungan kebutuhan konsumen dengan karakteristik teknis ditentukan dengan melihat seberapa besar nilai hubungan yang terjadi, misalnya atribut kemasan mudah dipegang/digenggam dan dibawa-bawa mempunyai hubungan yang kuat dengan karakteristik teknis bentuk dan ukuran kemasan. sehingga hubungannya diberi nilai 9 (kuat). Dari hasil pengolahan data pada House of Quality diperoleh hasil bahwa yang menjadi prioritas utama karakteristik teknis dalam perancangan kemasan adalah jenis tutup kemasan. Jenis tutup kemasan Fanta 250 ml yang ada sekarang tidak memungkinkan digunakan untuk menutup kemasan lagi karena sekali kemasan itu dibuka, kemasan tidak bisa ditutup lagi, sehingga jenis tutup kemasan dalam hal ini menjadi prioritas yang sangat penting. Selain itu jenis tutup kemasan juga menentukan isi kemasan untuk mudah diminum. 5.2 Analisis a. Analisis Usulan Desain Kemasan Minuman Fanta 250 ml Produk akhir yang diperoleh berdasarkan prosedur-prosedur yang telah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhan konsumen mempunyai kriteria-kriteria sebagai berikut. Gambar produk dapat dilihat dalam lampiran A. Bentuk dasar yang digunakan pada kemasan minuman Fanta 250 ml tetap sama dengan bentuk dasar kemasan lama yaitu bentuk lingkaran, dengan alasan sebagai berikut: - Kemasan agar lebih mudah digenggam/dipegang, dengan diameter 50 mm maka kemasan akan lebih mudah digenggam - Dengan lengkung dibagian tengah kemasan membuat bentuk kemasan lebih bagus dan unik - Kemasan tidak mudah penyok saat kemasan digenggam, karena diameter genggamnya sudah disesuaikan dengan diameter genggam manusia sehingga 72
6 tidak perlu menggenggam kemasan dengan meremas. Hal ini dirasakan pada saat menggenggam kemasan lama. b. Jenis Tutup Kemasan Secara keseluruhan, penampilan kemasan harus mempunyai daya tarik, baik itu daya tarik visual ataupun daya tarik praktis. Kepraktisan sebuah kemasan untuk dibuka/ditutup lagi merupakan suatu daya tarik tersendiri bagi sebuah kemasan minuman. Pada kemasan minuman Fanta 250 ml yang sudah ada, cara membuka kemasannya dengan menarik pengait yang akan menekan tutup kemasan ke bagian dalam, dan mulut kemasan baru bisa terbuka. Hal ini dirasakan tidak terlalu sulit untuk membukanya. Namun, dengan masuknya tutup kemasan ke bagian dalam, membuat kemasan tidak dapat ditutup lagi. Selain itu tutup kemasan yang ada dibagian dalam akan menghambat keluarnya aliran air. Pada kemasan minuman Fanta 250 ml hasil pengembangan, tutup kemasan yang digunakan adalah jenis ulir. Tutup ulir ini dirancang untuk kemudahan dibuka/ditutup. Untuk menghindari hilangnya rasa minuman dan kebocoran, pada bagian tutup kemasan bagian atas diberi karet penutup seukuran diameter mulut kemasan. Mulut kemasan dibuat diameter 27.5 mm, untuk membuat nyaman saat permukaan bibir berada dipermukaan mulut kemasan. Kemasan yang bisa ditutup lagi ini membuat kemasan minuman Fanta 250 ml yang sudah habis isinya bisa dimanfaatkan lagi untuk fungsi lainnya sebagai wadah. c. Label Halal/Kadaluwarsa Pelabelan pada produk kemasan digunakan untuk menjelaskan isi produk yang ditawarkan dan sekaligus mengarahkan konsumen dalam bersikap dan bertindak. Pembubuhan label halal dari MUI dan label kadaluwarsa dalam kemasan minuman sangat penting. Oleh karena itu ukuran huruf label halal yang dibubuhkan pada kemasan baru minuman Fanta 250 ml ukurannya diperbesar menjadi 3 x 8 mm, dengan jumlah 2 label pada plastik kemasan, yang semula ukuran hurufnya 2 x 7 mm dengan jumlah 1 label. Hal ini diharapkan agar label halal bisa langsung dilihat oleh 73
7 konsumen dan konsumen juga tidak perlu memutar-mutar kemasan untuk melihat label halalnya, karena jumlah label sudah ditambah menjadi 2 label. Begitu juga dengan label kadaluwarsa yang semula berada di permukaan bawah kemasan, sekarang pada kemasan baru, label kadaluwarsa dibubuhkan di bagian punggung kemasan agar langsung bisa dilihat oleh konsumen, tanpa harus membalik kemasan tersebut. d. Warna Kemasan Warna kemasan minuman Fanta 250 ml yang baru masih sama dengan warna kemasan lama yaitu disesuaikan dengan rasa minumannya, misalnya untuk Fanta rasa strawberry maka warnanya merah. Warna dibagi dalam 3 kategori yaitu terang (light), sedang (medium), dan gelap (dark). Warna yang digunakan untuk kemasan baru Fanta 250 ml adalah kategori terang, karena kategori terang (light) ini mempunyai nilai daya pantul yang tinggi yaitu 50% sampai 70%. Warna dengan daya pantul yang tinggi akan lebih terlihat dari jarak jauh dan direkomendasikan bagi sebagian besar kemasan. 74
8 e. Kontur Kemasan D C B A A dengan diameter 60 mm dan rata dibagian bawah membuat kemasan lebih kokoh saat diletakkan. B kontur lengkung setengah lingkaran pada kemasan selain untuk keindahan kemasan juga merupakan batas ruang genggam jari tangan C selain untuk memperindah bentuk kemasan, kontur ini juga untuk memudahkan aliran isi saat menikmati isinya D sebagai batas pengikat tutup botol 75
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini banyak produk minuman kaleng yang beredar di pasaran, oleh karena itu konsumen dapat dengan leluasa memilih produk yang disukainya. Selain dari cita rasa minuman
Lebih terperinci7.1. Pembentukan House of Quality Elemen Desain Kursi Rotan
7 INTEGRASI DESAIN Tahapan integrasi desain merupakan tahap pengintegrasian dari metodemetode yang digunakan sebelumnya. Pada tahapan ini, baik bobot yang diperoleh menggunakan analytical hierarchi process
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN KARAKTERISTIK TEKNIS DALAM PERANCANGAN KEMASAN PRODUK TEH SEDUH
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN KARAKTERISTIK TEKNIS DALAM PERANCANGAN KEMASAN PRODUK TEH SEDUH Ahmad Faiz Haqqoni 1*, Irwan Iftadi 1**, Wakhid Ahmad Jauhari 1*** 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Tujuan Penelitian Tujuan utama yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu memberikan sebuah usulan product design yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen
Lebih terperinciANALISIS DIVERSIFIKASI PRODUK MINUMAN PADA CV FAUZI KABUPATEN BEKASI PROPINSI JAWA BARAT
ANALISIS DIVERSIFIKASI PRODUK MINUMAN PADA CV FAUZI KABUPATEN BEKASI PROPINSI JAWA BARAT ( Menggunakan Metode Quality Function Deployment ) Oleh: WENI SRIWAHYUNI A14103606 PROGRAM STUDI EKSTENSI MANAJEMEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemimpin pasar untuk suatu produk tertentu. Hal yang perlu dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia industri yang semakin pesat, dibutuhkan suatu strategi yang bagus agar perusahaan tersebut dapat bertahan dan menjadi pemimpin pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini setiap perusahaan yang bergerak dibidang minuman dihadapkan pada tingkat persaingan yang semakin ketat dengan perubahan-perubahan yang
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL PEMBAHASAN
BAB V ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 5.1 ANALISIS HASIL KUESIONER PENDAHULUAN 5.1.1 Kuesioner Identifikasi Atribut Dari 31 atribut yang diajukan untuk kuesioner identifikasi pesaing dan pemberian tawaran penambahan
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN KOMENTAR DATA PENGUJI DATA PENULIS
Abstrak Dunia industri yang semakin kompetitif membuat setiap perusahaan berupaya meningkatkan kualitas produknya dengan memperhatikan keinginan dan kebutuhan konsumen. Salah satu langkah yang ditempuh
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN KARAKTERISTIK TEKNIS DALAM PERANCANGAN KEMASAN PRODUK TEH SEDUH
D.6 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN KARAKTERISTIK TEKNIS DALAM PERANCANGAN KEMASAN PRODUK TEH SEDUH Ahmad Faiz Haqqoni 1*, Irwan Iftadi 1**, Wakhid Ahmad Jauhari 1*** 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciVII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA
VII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA 7.1. Analisis Penilaian Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Penelitian ini menggunakan analisis Importance Performance Analysis (IPA) dan Costumer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari Amerika serikat yang berkualitas. Tupperware menerapkan sistem penjualan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tupperware merupakan salah satu merek produk keperluan rumah tangga dari Amerika serikat yang berkualitas. Tupperware menerapkan sistem penjualan langsung (direct
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bandung merupakan kota Di Indonesia yang terkenal akan keaneka ragaman wisata kulinernya. Bila kita lihat kembali banyak sekali usaha-usaha kuliner yang berdiri di
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT
PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Erni Suparti 1), Rosleini Ria PZ 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciVI. ANALISIS SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN MINUMAN PROBIOTIK (YAKULT DAN VITACHARAM)
VI. ANALISIS SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN MINUMAN PROBIOTIK (YAKULT DAN VITACHARAM) Analisis sikap dan preferensi konsumen diukur dengan menggunakan analisis multiatribut fisbhein. Model ini mencakup
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN DATA PERUNTUKAN DATA 1. Ukuran coklat Menentukan Ukuran Kemasan 2. Jumlah isi per kemasan : 24 pcs Ukuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Dalam hal ini yang dimaksud makanan adalah segala sesuatu. pembuatan makanan atau minuman. 1
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan adalah kebutuhan dasar manusia yang paling hakiki. Oleh karena itu pemenuhan akan kebutuhannya merupakan hak asasi setiap orang. Dalam hal ini yang dimaksud
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kinerja dan harapan atribut
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kinerja dan harapan atribut produk minuman ringan jus kemasan Buavita dapat disimpulkan sebagai berikut : Pada
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan perumusan masalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen Perilaku konsumen dalam melakukan pembelian selalu berusaha dipahami oleh pemasar demi mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan dan diinginkan konsumen pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah mendorong permintaan yang tinggi akan layanan telekomunikasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak tahun 1961, layanan telekomunikasi di Indonesia diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara. Sebagaimana terjadi pada negara berkembang lainnya, pengembangan
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO ISSN: KONSEP DESAIN PERANCANGAN ALAT BANTU PENGISIAN SAUS TOMAT
KONSEP DESAIN PERANCANGAN ALAT BANTU PENGISIAN SAUS TOMAT Eva Suryani, Muhammad Nursyaifi Yulius Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta Jl. Gajah Mada Olo Nanggalo
Lebih terperinciKOMENTAR DOSEN PENGUJI
DATA PENULIS Nama : Metty Purnasari Alamat : Jl. Dr. Djundjunan Komp. Jasa Marga No. 1 Bandung No. Telp : 19655 No. Handphone : 81641564 Alamat email : mettypurnasari@yahoo.com Pendidikan : SMU N 4, Bandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menawan sangat penting bagi wanita. Hal ini dapat dibuktikan dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, produk kosmetik khususnya kosmetik wanita memberikan suatu peluang bisnis. Kulit wajah dan tubuh yang menawan sangat penting
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat perencanaan yang digunakan untuk mekondisi desain karawo
26 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Alat perencanaan yang digunakan untuk mekondisi desain karawo keinginan konsumen adalah Quality Function Deployment (QFD). Penerapan metode QFD diawali dengan pembentukan
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas rahmat dan bimbingan- Nya maka penyusun dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini sebagai salah satu persyaratan kelulusan untuk
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/ KOMUNITAS Produk sepatu ini dirancang mencakup tataran non fisik, karena lebih menampilkan gaya hidup, fashion dan sosial budaya. Untuk tataran lingkungan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1
Bab 1 Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan bertambahnya waktu dan perubahan zaman yang sangat cepat, peradaban manusiapun ikut berubah yaitu dari peradaban kuno ke
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Telekomunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia dalam berinteraksi antar sesamanya. Dari tahun ke tahun telekomunikasi berkembang dengan sangat pesat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat meningkatkan kinerja dan kualitas dari suatu bisnis sehingga mampu bertahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terciptanya struktur ekonomi yang seimbang dan kokoh yang meliputi aspek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor industri secara nasional diarahkan untuk mendorong terciptanya struktur ekonomi yang seimbang dan kokoh yang meliputi aspek perubahan ekonomi. Tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu produk harus memiliki keunggulan-keunggulan yang mampu membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Menghadapi persaingan yang semakin ketat, tidak dapat dipungkiri bahwa suatu produk harus memiliki keunggulan-keunggulan yang mampu membuat produk itu dipilih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam hal ini fungsi pemasaran yang merupakan alah satu unsur penting. perubahan yang terjadi di lingkungan perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Timbulnya industri-industri baru dan hidupnya kembali industri yang telah direhabilitasi berpengaruh nyata pada yang dihasilkan dan dijual dipasaran. Dalam hal
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM
KOMISI PEMILIHAN UMUM PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENGADAAN DAN SPESIFIKASI TEKNIS TINTA KEPERLUAN PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karena dengan seiring berjalannya waktu, terdapat beragam produk dipasaran,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman era globalisasi sekarang ini, perkembangan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi secara tidak langsung telah memberikan pengaruh yang sangat besar dalam bidang
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen RM Wong Solo yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penerimaan per bulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini konsumen semakin kritis dalam mencari dan menggali
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini konsumen semakin kritis dalam mencari dan menggali informasi tentang produk yang akan mereka gunakan. Informasi tentang produk dapat diperoleh melalui
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan Berdasarkan hasil yang telah didapatkan dari pengolahan data dan analisis terhadap variable-variabel kemasan dan pengaruhnya pada minat beli konsumen,
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Profil Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor merupakan salah satu rumah makan yang menyajikan menu masakan sunda dengan menu
Lebih terperinciBAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA
BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah
Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan produk dewasa ini mencerminkan bahwa kepuasan konsumen terhadap suatu produk atau jasa merupakan salah satu faktor yang sangat penting pada suatu
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis, dapat disimpulkan bahwa: 1. Faktor-faktor yang dipentingkan konsumen dalam memilih rumah makan Ramen adalah: Variasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara langsung ataupun tidak langsung dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Lingkungan dapat memberikan dampak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Penelitian ini mengambil obyek yaitu produk minuman susu sereal UHT produksi sebuah perusahaan makanan dan minuman yang berada di Cakung. Bahan baku yang
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORETIS. Penelitian yang berkaitan dengan kemasan telah dilakukan oleh Manaf
BAB II URAIAN TEORETIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan kemasan telah dilakukan oleh Manaf (2005) dengan judul Pengaruh Kemasan terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen Extra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dewasa ini yang menuju era globalisasi dan perdagangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perekonomian dewasa ini yang menuju era globalisasi dan perdagangan bebas, merupakan perekonomian yang menuju kepada persaingan ketat. Kemajuan itu perlu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelemahan para pesaingnya dalam pasar bisnis. Di dalam keadaan ini para pelaku
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi saat ini persaingan bisnis berkambang menjadi sangat kompetitif. Perkembangan persaingan bisnis akan menjadi pemicu para pelaku bisnis untuk tetap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Pada saat ini, persaingan antar perusahaan baik dalam mempertahankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pada saat ini, persaingan antar perusahaan baik dalam mempertahankan maupun meningkatkan pangsa pasar semakin ketat, dengan semakin terbukanya berbagai peluang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan
15 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Restoran cepat saji adalah salah satu industri di dunia yang berkembang dengan cepat, khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya
Lebih terperinciBAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori
BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teori Penulis menjadikan burung hantu sebagai sumber tema dalam penciptaan karya seni karena burung hantu memiliki beragam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar semakin kompetitif dan tidak mungkin terhindarkan lagi. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Persaingan antara bisnis yang memiliki kesamaan produk dan target pasar semakin kompetitif dan tidak mungkin terhindarkan lagi. Salah satu bisnis yang banyak dijumpai
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
48 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Brand Name Gambar 5.1 Brand name dari teh siap saji ini yaitu Partea, dimana kata Partea tersebut berasal dari kata Party. Akhiran ty diganti dengan tea, disesuaikan dengan
Lebih terperinciDesain Gelas Ergonomis untuk Orang Tua dengan Menggunakan Quality Function Deployment
Petunjuk Sitasi: Widiyawati, S., Lustyana, A. T., & Eliata, I. (2017). Desain Gelas Ergonomis untuk Orang Tua dengan Menggunakan Quality Function Deployment. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B233-238).
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan kegiatan ekonomi rakyat dengan skala kecil dan memiliki kontribusi ekonomi yang penting bagi perekonomian negara maupun daerah.
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 6.1.1. Keinginan Konsumen Berdasarkan hasil pembagian kuesioner maka diketahuilah Keinginan konsumen akan suatu kompor gas. Berikut adalah kebutuhan tersebut
Lebih terperinciGambar 1. 1 Empat Fase Model QFD
Perancangan Alat Perajang Umbi-umbian dengan Metode Quality (Nuning Artati dkk.) PERANCANGAN ALAT PERAJANG UMBI-UMBIAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEVELOPMENT (QFD) Nuning Artati*, Sutarno, Nugrah Rekto
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Plastik merupakan salah satu penemuan manusia yang telah mempermudah kegiatan sehari-hari. Hampir setiap produk yang beredar di masyarakat saat ini memakai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri. Satu hal yang sangat berarti dalam meningkatkan kinerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada era persaingan pasar global dewasa ini, tuntutan konsumen atas peningkatan kualitas produk dan jasa bertambah. Terjadi pula peningkatan penawaran produk
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang... 1
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi Masalah... 4 1.3
Lebih terperinciPackaging: I. PENDAHULUAN Latar Belakang Judul perancangan Penjelasan judul PACKAGING MULTIFUNGSI PERJALANAN CIUNG DAN KAWAN-KAWAN
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Judul perancangan Penjelasan judul PACKAGING MULTIFUNGSI PERJALANAN CIUNG DAN KAWAN-KAWAN Packaging: - Packaging (kemasan) merupakan wadah atau pembungkus yang
Lebih terperinciBAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (BAGIAN EVALUASI KINERJA PELAYANAN DENGAN METODE QFD)
BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (BAGIAN EVALUASI KINERJA PELAYANAN DENGAN METODE QFD) 6.1 Karakteristik Penumpang Karakteristik penumpang diperlukan dalam penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciLAMPIRAN XI PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 24/Permentan/SR.140/4/2011 TANGGAL : 8 April 2011
LAMPIRAN XI PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 24/Permentan/SR.140/4/2011 TANGGAL : 8 April 2011 SPESIFIKASI WADAH PESTISIDA a. Volume Volume wadah dinyatakan dengan satuan yang jelas seperti ml (mililiter),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Implementasi kebijakan otonomi daerah berdasarkan UU 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah telah membawa paradigma baru dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usaha kecil dan menengah (UKM) pada umumnya membuka usahanya di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha kecil dan menengah (UKM) pada umumnya membuka usahanya di bidang makanan dan minuman seperti usaha membuka tempat makan (restoran/rumah makan), camilan dan kuliner
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Kemasan dan desain kemasan telah menjadi faktor penting dalam
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Kemasan dan desain kemasan telah menjadi faktor penting dalam memasarkan bermacam-macam produk dan merupakan kunci penting dalam mengkomunikasikan keunggulan produk
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab 7 Kesimpulan Dan Saran BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. KESIMPULAN 1. Keadaan fasilitas fisik dan penataan fasilitas fisik saat ini pada ruangan Teller : o Meja Teller Meja yang digunakan pada ruangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Konsumen biasanya membeli suatu produk karena alasan. kebutuhan. Namun ada alasan atau faktor- faktor lain yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Konsumen biasanya membeli suatu produk karena alasan kebutuhan. Namun ada alasan atau faktor- faktor lain yang turut serta mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembeliannya,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, termasuk dalam bidang industri. Perkembangan industri menyebabkan persaingan dalam memasarkan produk yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Saat ini, plastik banyak digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, plastik banyak digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman. Ada berbagai alasan sehingga orang menggunakan kemasan plastik sebagai pembungkus pada makanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Perubahan perkembangan perekonomian mengakibatkan munculnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Perubahan perkembangan perekonomian mengakibatkan munculnya persaingan yang semakin ketat bagi produsen untuk meraih pangsa pasar bagi produknya. Hal ini dapat dilihat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pengujian hipotesis menggunakan teknik regresi sederhana menunjukan bahwa produk, harga, dan distribusi memberikan hasil yang signifikan pada Dengan kata lain,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, produk kosmetik khususnya. yakni di pusat perbelanjaan, maupun di klinik kecantikan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, produk kosmetik khususnya kosmetik wanita memberikan suatu peluang bisnis. Mempunyai kulit wajah dan tubuh serta memiliki
Lebih terperinci14FEB. Kewirausahaan 1. Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan
Modul ke: Fakultas 14FEB Kewirausahaan 1 Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata Program Studi Manajemen Presentasi
Lebih terperincisedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Home industry, home yang memiliki arti rumah atau tempat tinggal, sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang ataupun perusahaan.
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini memberikan simpulan sebagai berikut: 1. Electronic Word of Mouth berpengaruh pada brand image. 2. Electronic Word of Mouth berpengaruh pada minat beli.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keinginan konsumen serta perubahan yang terjadi dalam menempatkan orientasi. kepada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis di Indonesia semakin hari semakin mengalami kemajuan yang lebih baik, itu disebabkan oleh perubahan pola pikir seseorang yang dinamis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 Ganesha Mocktail Cafe Bandung Sumber: Dokumen Ganesha Mocktail Cafe, 2017.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan GAMBAR 1.1 Ganesha Mocktail Cafe Bandung Sumber: Dokumen Ganesha Mocktail Cafe, 2017. Ganesha Mocktail Cafe yang berdiri sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha kuliner. Banyak para pengusaha berpikir kreatif dan inovatif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia usaha dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, tingkat perekonomian masyarakat yang semakin meningkat berimbas pada peningkatan daya beli masyararakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumtif. Selain itu, Indonesia merupakan negara dengan pasar potensial. dengan kemasan, rasa, dan harga yang bervariasi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era modern sekarang ini, Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang dan memiliki penduduk cukup besar serta bersifat konsumtif. Selain
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris di mana sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian di bidang agrikultur, hal tersebut dikarenakan hampir semua wilayah
Lebih terperinciBAB VII ANALISIS MULTIATRIBUT FISHBEIN
BAB VII ANALISIS MULTIATRIBUT FISHBEIN Analisis sikap dan kepuasan konsumen dengan menggunakan model sikap Multiatribut Fishbein terhadap minuman teh celup merupakan suatu gambaran penilaian konsumen terkait
Lebih terperinciPERANCANGAN PRODUK PISPOT DUA BAGIAN DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ANALISIS SWOT
PERANCANGAN PRODUK PISPOT DUA BAGIAN DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ANALISIS SWOT Hery Murnawan 1 *, Wiwin Widiasih 2, Sherly Tandriana 3 1,2,3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Keinginan konsumen terhadap sikat gigi yang berhubungan dengan aspek ergonomi: Kemudahan sikat gigi membersihkan sisa makanan di gigi Keamanan dalam pemakaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk daging. Di Indonesia sendiri, daging yang paling banyak digemari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, dan pengalaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih canggih. Produk handphone sebagai salah satu contoh produk elektronik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dunia bisnis khususnya pada produk elektronik terjadi sangat ketat. Persaingan yang terjadi salah satunya disebabkan oleh perkembangan teknologi. Dimana,
Lebih terperinciKARYA ILMIAH STRATEGI MARKETING DENGAN SETTING LAY-OUT
KARYA ILMIAH STRATEGI MARKETING DENGAN SETTING LAY-OUT Dosen pengampu: M. Suyanto, Prof. Dr, M.M. Disusun Oleh: Nama : Suya darma Nim : 09.11.2705 Kelas : 09-S1TI-02 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 STRATEGI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pesatnya, terutama pada usaha kecil menengah yang selalu mengalami
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha dewasa ini tambah dan berkembang begitu pesatnya, terutama pada usaha kecil menengah yang selalu mengalami perubahan seiring dengan kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kedelai (sari kacang kedelai). Susu kacang kedelai adalah semacam minuman
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Susu kacang atau susu kacang kedelai adalah minuman yang terbuat dari kacang kedelai (sari kacang kedelai). Susu kacang kedelai adalah semacam minuman yang dibuat daripada
Lebih terperincisyarat penting untuk kemajuan produk-produk pangan lokal di Indonesia khususnya agar dapat bersaing dengan produk lain baik di dalam maupun di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan (makanan dan minuman) yang halal dan baik merupakan syarat penting untuk kemajuan produk-produk pangan lokal di Indonesia khususnya agar dapat bersaing dengan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil pengolahan data dan analisis maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hal-hal yang dianggap penting oleh konsumen: - Penyajian
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
52 Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN SISWA KELAS X TERHADAP PENGGUNAAN PLASTIK SEBAGAI TEMPAT PENYIMPANAN ATAU PENGEMAS MAKANAN DAN MINUMAN Nomor : A.KARAKTERISTIK RESPONDEN
Lebih terperinciMinggu-2. Product Knowledge and Price Concepts. Keputusan Produk Dan Jasa (product and service decisions) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM
Product Knowledge and Price Concepts Minggu-2 Keputusan Produk Dan Jasa (product and service decisions) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 02270704014 ailili1955@gmail.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tenong /te.nong / ténong/ yakni bakul bundar. Bakul, ada dua arti dalam
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenong merupakan suatu alat pemasaran langsung yang tradisional dan sampai sekarang masih digunakan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online oleh Setiawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komponen yang aman, menggunakan kemasan yang ramah lingkungan serta dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini banyak terjadi pencemaran lingkungan yang berdampak negatif bagi lingkungan maupun manusia yang disebabkan oleh aktivitas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka beli (action). Dalam kehidupan sehari-hari konsumen dihadapkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan zaman saat ini menuntut konsumen bersikap pintar, cermat, efisien dan efektif dalam memilih produk yang diinginkan. Dengan adanya sikap itu,
Lebih terperinciAlat pemadam kebakaran hutan-pompa punggung (backpack pump)- Unjuk kerja
Standar Nasional Indonesia Alat pemadam kebakaran hutan-pompa punggung (backpack pump)- Unjuk kerja ICS 65.060.80 Badan Standardisasi Nasional BSN 2013 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. produsen kosmetik atau produk perawatan kulit yang kini beredar di pasar, yaitu
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan produk kosmetik memberi peluang bisnis bagi para produsen kosmetik atau produk perawatan kulit yang kini beredar di pasar, yaitu dari produk lokal
Lebih terperinciVI. STRATEGI BAURAN PEMASARAN AIROX
VI. STRATEGI BAURAN PEMASARAN AIROX Terdapat empat faktor dalam strategi bauran pemasaran yang menjadi sasaran utama, yaitu strategi produk, strategi harga, strategi tempat, dan strategi promosi. Keempat
Lebih terperinciABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah 3
ABSTRAK Perkembangan hotel dewasa ini dapat kita rasakan semakin bertambah pesat, hal ini dikarenakan adanya perubahan pola dalam kehidupan masyarakat dan adanya peningkatan dalam bidang kepariwisataan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam setiap kegiatan, telah memudahkan manusia untuk menghasilkan suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era yang semakin maju ini, adanya teknologi yang canggih dalam setiap kegiatan, telah memudahkan manusia untuk menghasilkan suatu produk yang berkualitas. Terutama
Lebih terperinci