BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL"

Transkripsi

1 BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Analisis hasil penelitian bertujuan untuk menginterpretasikan pengolahan data sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Pada bab ini akan diuraikan mengenai analisis data dari hasil penelitian terhadap pemilihan bahan dalam pembuatan sepatu kulit untuk guru dan pegawai kantor. Penjabaran analisis lebih lengkap akan dipaparkan pada sub bab berikut ini. 5.1 ANALISIS DATA RESPONDEN Analisis data responden bertujuan untuk menginterpretasikan sifat resonden terhadap pengembangan produk sepatu kulit. Data responden diperoleh dari keusioner I yang disebarkan kepada guru dan pegawai kantor di wilayah Kabupaten Magetan. Adapun data responden yang diperoleh meliputi usia, jenis kelamin dan penghasilan, yang akan diuraikan lebih lanjut berikut ini Analisis Usia Data usia pada penelitian ini digunakan untuk mencari target pasar penjualan sepatu kulit. Berdasarkan data usia guru dan pegawai kantor yang diperoleh adalah usia antara tahun sebanyak 6%, usia antara tahun sebanyak 38 %, usia antara tahun sebanyak 42 % dan usia 50 tahun keatas sebanyak 14 %. Hal ini dapat memberikan informasi bahwa responden terbanyak dari guru dan pegawai kantor adalah usia antara tahun. Responden yang terbanyak ini nantinya menjadi acuan pada pemilihan bahan dalam pembuatan sepatu kulit. Sehingga sepatu kulit yang digunakan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan guru dan pegawai kantor yang berusia antara tahun. Pada pemilihan bahan ini, jenis sol yang digunakan adalah PVC, jenis pelapis yang kuat seperti mersi dan texon. Benang yang digunakan adalah nilon 30, lem latek, bentuk hak rata dan tinggi hak antara 2-3 cm. Bahan bahan tersebut sangat berperan dalam memenuhi kebutuhan guru dan pegawai kantor yang berusia antara V-1

2 36-50 tahun menginngat antara usia tahun termasuk manusia yang mempunyai aktivitas kerja yang tinggi Analisis Jenis Kelamin Data jenis kelamin pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui jenis-jenis keluhan guru dan pegawai kantor sepatu kulit baik pria maupun wanita. Hal ini menyangkut bahwa sepatu kulit yang dihasilkan adalah sepatu kulit pria dan wanita. Sehingga sepatu kulit yang dihasilkan mengacu pada jenis-jenis keluhan guru dan pegawai kantor baik pria maupun wanita. Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan kepada guru dan pegawai kantor diperoleh 25 responden pria dan 25 responden wanita dari 50 responden. Kesamaan jumlah responden pria dan wanita dalam penyebaran kuesioner ini karena mengacu pada aturan Roscoe seperti yang dijelaskan pada bab 3 yaitu sampel dipecah ke dalam subsampel pria dan wanita. Hasil yang diperoleh dari penyebaran kuesioner, responden pria dan wanita mayoritas lebih mementingkan sepatu kulit yang nyaman dan kuat yang dibuktikan pada tingkat kepentingan. Sehingga sepatu yang dihasilkan dengan bentuk hak rata dan tinggi hak antara 2-3 cm, benang yang digunakan adalah nilon 30, lem latek Analisis Penghasilan Data penghasilan pada penelitian ini digunakan untuk mencari kisaran harga dalam penjualan sepatu kulit. Berdasarkan data penghasilan dalam jangka waktu sebulan yang diperoleh adalah penghasilan guru dan pegawai kantor yang kurang dari Rp sebanyak 8 %, penghasilan antara Rp Rp sebanyak 38 %, penghasilan antara Rp Rp sebanyak 12 %, penghasilan guru dan pegawai kantor yang lebih dari Rp sebanyak 6 %. Hal ini memberikan informasi bahwa responden terbanyak adalah 38 % dengan penghasilan antara Rp Rp yang nantinya dijadikan sebagai acuan dalam merancang sepatu kulit. Penghasilan pada penelitian ini dibagi menjadi 3 golongan yaitu penghasilan kurang dari R p adalah rendah, penghasilan antara R p R p sedang dan penghasilan antara R p R p V-2

3 adalah tinggi. Berdasarkan kuesioner yang tersebar pada guru dan pegawai kantor, responden mayoritas berpenghasilan antara R p R p Sehingga pada penelitian ini, harga sepatu kulit yang ditawarkan antara R p R p Diharapkan harga sepatu kulit dapat terjangkau oleh guru dan pegawai kantor yang penghasilan antara R p R p ANALISIS PENGEMBANGAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Analisis pengembangan QFD bertujuan untuk menginterpretasikan kerangka penelitian atau road map penelitian produk dan proses yang sudah dilakukan sesuai dengan gambar 3.4. Adapun langkah-langkah akan diuraikan lebih lanjut berikut ini Analisis Kebutuhan Guru dan Pegawai Kantor Berdasarkan penyebaran kuesioner I diperoleh 73 data keluhan guru dan pegawai kantor. Data keluhan tersebut tidak semua menjadi kebutuhan guru dan pegawai kantor karena diantara 73 keluhan ada yang sama seperti jahitan cepat rusak dan jahitan kurang kuat. Keluhan tersebut kemudian dirumuskan menjadi 16 jenis kebutuhan guru dan pegawai kantor yang mengacu pada metode Kotler (1997). Adapun jenis-jenis kebutuhan guru dan pegawai kantor tersebut adalah harga terjangkau, jenis bahan tidak kaku dan mudah dibersihkan, variasi model, variasi warna, lem/jahitan kuat, kekuatan bahan, nyaman saat dipakai, tersedianya ukuran sepatu yang bervariasi, jahitan/lem rapi, ada rongga udara/sirkulasi udara, dapat dibayar dengan kredit, pemesanan cepat, ada layanan pengiriman barang, setiap kemasan sepatu diberi spesifikasi ukuran, model, warna, ada diskon pembelian. Berdasarkan data kebutuhan guru dan pegawai kantor yang berhasil direduksi dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas adalah 9 kebutuhan dari 16 kebutuhan yaitu harga terjangkau, jenis bahan tidak kaku dan mudah dibersihkan, variasi model, variasi warna, lem/jahitan kuat, kekuatan bahan, tersedianya ukuran sepatu yang bervariasi, jahitan/lem rapi, ada rongga udara/sirkulasi udara. Namun, kemasan setiap jenis sepatu kulit diberikan label spesifikasi ukuran, model dan warna, dan ada discount pembelian digunakan karena kedua data tersebut masih dirasakan penting mengingat adanya kemasan setiap jenis sepatu kulit diberi V-3

4 spesifikasi ukuran, model dan warna sebagai identitas kemasan dan adanya diskon konsumen keringanan dari suatu harga. Sehingga kuesioner II terdiri dari 11 kebutuhan. Berdasarkan nilai tingkat kepentingan guru dan pegawai kantor pada lampiran 4 menunjukkan bahwa nyaman saat dipakai dengan nilai 215. Namun nilai ini belum tentu valid dan reliabel, sehingga diperlukan uji validitas dan reliabilitas. Hal ini disebabkan oleh r tabel > r hitung padahal suatu butir kuesioner dikatakan valid apabila r hitung >r tabel dan r hitung bernilai positif. Sehingga hasil yang diperoleh dari adalah 11 kebutuhan guru dan pegawai kantor yaitu Uji reliabilitas dilakukan setelah uji validitas karena suatu data dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach s alpha > r tabel product moment. Sehingga dilakukan uji validitas terlebih dahulu. Berdasarkan 11 kebutuhan yang lolos dalam uji validitas dan reliabilitas kemudian direspon oleh pihak produsen guna untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan guru dan pegawai kantor. Sehingga dari penelitian ini lebih fokus pada jenis kulit, sol, accessories, lem, benang, warna kulit, variasi hak dan proses pengerjaan Analisis Penentuan Respon Teknis Analisis pada peenelitian ini digunakan untuk menentukan prioritas respon teknis. Respon teknis adalah suatu cara yang digunakan oleh produsen untuk menangani dan mengendalikan kebutuhan guru dan pegawai kantor. Jenis-jenis respon teknis adalah kulit dan sol, bahan accessories, bahan pelapis, kekuatan jahitan dan lem, jahitan dan lem sesuai dengan alur, perakitan, jenis ukuran dimensi sepatu, jenis warna kulit, kemasan, variasi hak dan pengadaan diskon. Pada penentuan respon teknis diperoleh bobot respon teknis yang berperan sebagai petunjuk untuk menentukan prioritas mana yang perlu didahulukan dari respon teknis. Adapun bobot respon teknis tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: V-4

5 Grafik respon teknis Bobot Respon teknis Gambar 5.1 Bobot Respon Teknis Sumber: Data diolah, 2008 Berdasarkan gambar 5.1 dapat dilihat bahwa prioritas pertama pada respon teknis adalah kulit dan sol dengan bobot , prioritas kedua adalah pemakaian accesories dengan bobot , prioritas ketiga adalah variasi hak dengan bobot , sampai prioritas keduabelas adalah bahan acceesories dengan bobot Masing-masing nilai bobot diperoleh dari perhitungan antara bobot kebutuhan pengguna x nilai korelasi kebutuhan guru dan pegawai kantor dengan respon teknis. Bobot kebutuhan pengguna menggunakan metode pairwise comparasions karena pairwise comparasions adalah suatu alat bantu yang digunakan untuk penetapan prioritas terhadap kebutuhan guru dan pegawai kantor. Nilai korelasi diperoleh dari hubungan antara kebutuhan guru dan pegawai kantor dengan respon teknis. Adapun nilai korelasinya dapat dilihat pada tabel 3.3. Harga terjangkau mempunyai hubungan yang kuat dengan bahan kulit dan sol, bahan pelapis karena jenis kulit dan sol, bahan pelapis adalah yang mendominasi pada produk sepatu kulit, sehingga nilai korelasi yang diperoleh adalah 9. Harga terjangkau mempunyai hubungan lemah dengan bahan accessories, pemakaian accessories karena bahan dan pemakaian accessories tidak mendominasi pada penelitian sepatu kulit, sehingga nilai yang diperoleh adalah 1. Upaya untuk menanggapi kebutuhan guru dan pegawai kantor, sepatu kulit dihasilkan dengan bahan kulit yang digunakan kulit yang berserat padat. Bahan pelapis sol menggunakan texon, spon, mersi untuk pria dan texon, spon, mersi.untuk wanita. Jenis bahan sol PVC, jenis lem yang digunakan lem latek dan lem primer V-5

6 101. Gasper besi, tinggi hak 2cm sampai 3cm, warna hitam/ gelap. Kemasan yang digunakan adalah kemasan yang diberi spesifikasi gambar, model, ukuran dan warna, bahan kemasan yang digunakan karton double wall Analisis Penentuan Fungsi Produk Berdasarkan prioritas kebutuhan guru dan pegawai kantor yang diperoleh, kemudian dilakukan penentuan fungsi produk dengan tujuan untuk mengetahui fungsi masing-masing kebutuhan guru dan pegawai kantor. Adapun jenis-jenis fungsi dapat dilihat pada tabel 4.13 dan bobot fungsi yang diperoleh dapat digambarkan sebagai berikut: Grafik fungsi Bobot Fungsi Gambar 5.2 Bobot Fungsi Produk Sumber: Data diolah, 2008 Berdasarkan gambar 5.2 diatas dapat dilihat bahwa bobot tertinggi adalah estetika sebesar 250, kemudian bobot kuat sebesar , bobot lentur sebesar 150, bobot tahan air sebesar , bobot pilihan ukuran sebesar 100, bobot sirkulasi udara sebesar 33.33, dan bobot identitas sebesar Masing-masing nilai bobot ini diperoleh dari perhitungan antara bobot kebutuhan pengguna x nilai korelasi kebutuhan guru dan pegawai kantor dengan fungsi produk produk. Seperti yang dijelaskan pada penentuan respon teknis, bobot kebutuhan guru dan pegawai kantor ini menggunakan metode pairwise comparation dan nilai korelasinya diperoleh dari hubungan kebutuhan guru dan pegawai kantor dengan fungsi produk. Fungsi produk dari lem/jahitan kuat adalah kuat, hal ini V-6

7 menyebabkan hubungan antara kebutuhan guru dan pegawai kantor dengan fungsi sangat kuat sehingga nilai yang diperoleh adalah 9. Pada penelitian ini, bahan kulit yang digunakan kulit yang berserat padat, lapisan yang digunakan adalah texon dan mersi, Jenis bahan sol PVC, jenis lem yang digunakan lem latek, tinggi hak 2 cm sampai 3 cm. Hal ini agar sepatu kulit yang dihasilkan lebih kuat dan nyaman Analisis Pemilihan Konsep Rancangan Produk Analisis penentuan konsep bertujuan untuk memilih konsep rancangan yang akan dikembangkan. Sebelum melakukan pemilihan konsep dilakukan pengembangan konsep. 1. Analisis Pengembangan Konsep Upaya untuk mencapai respon teknis sepatu kulit terdiri dari perbaikan proses teknis dan pengembangan fisik. Perbaikan proses teknis berkaitan dengan operasi pembuatan sepatu kulit. Pengembangan fisik berkaitan dengan perbaikan komponen material atau part. Pada pengembangan konsep pada penelitian ini yang dilakukan hanya pada pengembangan fisik dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan tampilan sepatu kulit. Diharapkan sepatu kulit yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan guru dan pegawai kantor, sehingga dapat mencapai kepuasan guru dan pegawai kantor. Komponen yang dikembangkan dalam pengembangan konsep berdasarkan apa yang dibutuhkan guru dan pegawai kantor diantaranya adalah kulit, sol, bahan accesories, bahan pelapis, kemasan, ukuran, warna, dan hak dengan alasan karena komponen-komponen tersebut digunakan untuk menjawab semua kebutuhan guru dan pegawai kantor. Misalnya untuk mencapai kebutuhan guru dan pegawai kantor kekuatan bahan, maka yang harus dilakukan oleh pihak produsen adalah fokus pada kulit dan sol karena kulit dan sol merupakan kompoen dari kekuatan bahan. Masing-masing komponen mempunyai tujuan dan pengembangan seperti pada tabel Adapun alternatif-alternatif dari komponen tersebut dapat dilihat pada tabel Seperti yang dijelaskan pada tabel 4.17 pengembangan komponen V-7

8 kulit yang digunakan ada 2 macam yaitu kulit sapi yang berserat padat dan kulit sapi yang tidak berserat padat karena struktur kulit sapi terdiri dari 2 golongan yanitu berserat padat dan tidak berserat padat. Hasil pengembangan komponen tersebut selanjutnya saling dikombinasi hingga membentuk kesatuan sepatu yang utuh. Kombinasi komponen-komponen sepatu tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan peta morfologi (morfological chart). Peta morfologi berfungsi untuk membantu merumuskan kombinasi yang memungkinkan munculnya alternatif-alternatif pengembangan sepatu kulit yang lengkap. Analisis morfologi menghasilkan beberapa alternatif sepatu kulit yang akan dikembangkan, namun yang dipilih hanya 3 alternatif baik pria maupun wanita. Hal ini disebabkan karena mengingat banyaknya kombinasi dari sepatu kulit. Ketiga alternatif yang dihasilkan dapat dilihat pada peta morfologi dari pengembangan sepatu kulit pada lampiran 8. Adapun perhitungannya menggunakan weighted objective method karena metode ini mendasarkan pemberian poin sesuai dengan kemampuan komponen untuk kebutuhan yang telah dirumuskan. Berdasarkan perhitungan weighted objective method pada tabel 4.18, jumlah nilai aternatif 1 sebesar , alternatif 2 sebesar dan alternatif 3 dengan jumlah nilai Ketiga alternatif tersebut yang terpilih sebagai solusi pengembangan sepatu kulit pada pemilihan konsep nantinya adalah alternatif 1 dengan nilai dimana sepatu pria menggunakan kulit sapi yang berserat padat, jenis bahan sol PVC, jenis bahan accesories terbuat dari besi, pelapis kulit menggunakan busa, mersi, karton, kerasan. Bahan pelapis sol menggunakan texon, spon, mersi. Benang menggunakan nilon 30, lem menggunakan lem latex dan lem primer 101. Tinggi hak menggunakan 3 cm, bentuk hak rata, warna hitam, ukuran 41, kemasan yang digunakan adalah kemasan yang ada gambar, model, ukuran dan warna. Bahan kemasan yang digunakan adalah double wall. Sepatu wanita menggunakan kulit sapi yang berserat padat, jenis bahan sol PVC, jenis bahan accesories terbuat dari besi, pelapis kulit menggunakan combro, poring, kerasan. Bahan pelapis sol menggunakan texon, spon, mersi. Benang menggunakan nilon 30, lem menggunakan lem latex dan lem primer 101. Tinggi hak menggunakan 2 cm, V-8

9 bentuk hak rata, warna hitam, ukuran 39, kemasan yang digunakan adalah kemasan yang ada gambar, model, ukuran dan warna. Bahan kemasan yang digunakan adalah double wall. Kulit yang digunakan pada alternatif 1 adalah kulit sapi yang berserat padat dengan skor 5 karena dengan menggunakan struktur padat, sepatu yang dihasilkan lebih kuat dibanding dengan menggunakan struktur kulit yang tidak padat. Nilai atau skor yang digunakan menggunakan lima skala penilaian. Masing-masing nilai telah dijelaskan pada evaluasi alternatif di bab Analisis Pemilihan Konsep Rancangan Pemilihan konsep pada penelitian ini digunakan untuk menentukan konsep yang akan dikembangkan. Pemilihan ini dilakukan setelah pemilihan alternatif karena spesifikasi yang ada digunakan untuk memberi nilai ketiga konsep dan konsep ini diperoleh dari pemilihan alternatif. Hasil perhitungan ketiga konsep tersebut dapat dilihat pada gambar 4.7 dan dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 5.3 Bobot Alternatif Sumber: Data diolah, 2008 Berdasarkan gambar 5.3 diatas dapat dilihat bahwa bobot tertinggi adalah alternatif 1 dimana nilai total (+) sebesar , nilai total (-) sebesar 300 dan total (S) sebesar 0. Alernatif 2 nilai total (+) sebesar 1800, nilai total (-) sebesar dan total (S) sebesar Alternative 3 nilai total (+) sebesar , nilai total (-) sebesar dan total (S) sebesar Perhitungan ini diperoleh dari bobot nilai respon teknis pada penentuan respon teknis x nilai korelasi antara fungsi produk, respon teknis dengan alternatif. Adapun nilai korelasi telah dijelaskan pada tabel 3.5 bab 3. Fungsi produk kuat mempunyai nilai (+) pada alternatif 1, karena V-9

10 fungsi kuat ini dimiliki oleh kulit, sol, bahan accessories, bahan pelapis dan benang/lem. Nilai (+) diperoleh dari skor pada pemilihan alternatif tabel Analisis Penentuan Komponen Produk Penentuan komponen ini digunakan untuk menentukan prioritas komponen produk dalam pemilihan bahan dalam pembuatan sepatu kulit untuk guru dan pegawai kantor. Seperti yang dijelaskan di bab 3 bahwa prioritas komponen produk diperoleh dari hasil perhitungan korelasi matrik fungsi produk, respon teknis dengan matrik komponen produk. Hasil perhitungan bobot korelasi ketiga matrik dapat dilihat pada gambar 4.8 dan dapat digambarkan sebagai berikut: Grafik komponen Produk Bobot Komponen Gambar 5.4 Bobot Komponen Produk Sumber: Data diolah, 2009 Berdasarkan gambar 5.4 diatas dapat dilihat bahwa prioritas pertama adalah kulit yang kuat sebesar , prioritas kedua adalah sol yang kuat sebesar , prioritas ketiga adalah jenis benang/ lem sebesar , prioritas keempat adalah warna sebesar , prioritas kelima adalah tinggi hak sebesar , sampai prioritas kesebelas adalah besi/kulit dengan bobot Perhitungan ini diperoleh dari bobot nilai respon teknis pada penentuan respon teknis x nilai korelasi antara fungsi produk, respon teknis dengan alternatif. Misalnya fungsi produk kuat dengan komponen produk kulit yang kuat, pelapis yang kuat, sol yang kuat, jenis benang/lem, hubungannya kuat dan nilainya sebesar V-10

11 9 karena komponen yang bersifat kuat adalah kulit, pelapis, sol, benang/lem. Adapun nilai korelasi telah dijelaskan pada tabel 3.5 bab 3. Pada penelitian ini, menggunakan kulit yang kuat, sol yang kuat, pelapis yang kuat, jenis lem yang digunakan lem latek, tinggi hak 2cm sampai 3cm. Hal ini agar sepatu kulit yang dihasilkan kuat lebih kuat dan nyaman seperti yang dipentingkan oleh guru dan pegawai kantor Analisis Penentuan Proses Pemilihan Komponen Produk Penentuan proses pemilihan komponen produk dilakukan setelah tahap penentuan komponen produk. Seperti yang dijelaskan pada bab 3, dari penentuan proses ini diperoleh bobot dari hubungan antara komponen dengan proses. Bobot ini digunakan untuk menentukan prioritas mana yang perlu didahulukan dalam proses pemilihan komponen produk. Adapun perhitungan bobot nilai tersebut dapat dilihat pada gambar 4.9 dan dapat digambarkan sebagai berikut: Grafik Proses Bobot Proses Gambar 5.5 Bobot Proses Pemilihan Komponen Produk Sumber: Data diolah, 2009 Berdasarkan gambar 5.5 diatas dapat dilihat bahwa prioritas pertama adalah pemilihan kulit yang berserat padat sebesar , prioritas kedua adalah pemilihan sol yang kuat sebesar , prioritas ketiga adalah pemilihan benang, lem sebesar , prioritas keempat adalah pemilihan warna cat dan tinner sebesar , prioritas kelima adalah penentuan beberapa ukuran sebesar 16200, V-11

12 sampai prioritas kesepuluh adalah pemilihan jenis gasper yang kuat dengan bobot Perhitungan ini diperoleh dari bobot komponen x nilai komponen produk, dimana bobot dan nilai tersebut diperoleh dari tahap penentuan komponen produk. Misalnya hubungan antara komponen produk kulit yang kuat dengan pemilihan kulit yang berserat padat adalah kuat dengan nilai 9 karena kulit yang kuat adalah kulit yang berserat padat. Adapun nilai korelasi telah dijelaskan pada tabel 3.5 bab 3. Proses yang dilakukan untuk menghasilkan sepatu kulit yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan guru dan pegawai kantor adalah pemilihan kulit yang berserat padat, pemilihan sol yang kuat PVC, pemilihan benang nilon 30, lem latex, tinggi hak 2cm sampai 3cm Analisis Perencanaan Produksi Setelah menganalisis prioritas-prioritas proses pemilihan komponen produk selanjutnya akan dilanjutkan dengan analisis penentuan perencanaan produksi. Perencanaan produksi ini berhubungan dengan operasional seperti perencanaan kapasitas, jadwal produksi, mesin dan lain-lain. Analisis ini tidak dilakukan oleh peneliti karena akan ditangani langsung oleh perusahaan. 5.2 INTERPRETASI HASIL Jenis-jenis kebutuhan guru dan pegawai kantor yang dipreoleh dari penelitian ini adalah harga terjangkau, jenis bahan tidak kaku dan mudah dibersihkan, variasi model, variasi warna, lem/jahitan kuat, kekuatan bahan, tersedianya ukuran sepatu yang bervariasi, jahitan/lem rapi, ada rongga udara/sirkulasi udara, setiap kemasan diberi spesifikasi model, warna dan ukuran, dan ada diskon pembelian. Kebutuhan tersebut kemudian menjadi acuan dalam pembuatan sepatu kulit untuk guru dan pegawai kantor. Misalnya, untuk manangani jenis kebutuhan lem/jahitan kuat langkah yang dilakukan oleh produsen adalah memperhatikan jenis benang/lem dengan memilih benang/lem yang kuat yaitu benang nilon 30 dan lem latek. Sehingga diperoleh interpretasi hasil dari pemilihan komponen produk (bahan) dalam pembuatan sepatu kulit untuk guru dan pegawai kantor bahan kulit V-12

13 yang digunakan kulit yang berserat padat. Bahan pelapis sol menggunakan texon, spon, mersi untuk pria dan texon, spon, mersi untuk wanita. Jenis bahan sol PVC, benang nilon 30, jenis lem yang digunakan lem latek dan lem primer 101. Gasper besi, tinggi hak 2cm sampai 3cm, warna hitam/ gelap. Kemasan yang digunakan adalah kemasan yang diberi spesifikasi gambar, model, ukuran dan warna, bahan kemasan yang digunakan karton double wall. Hal ini guna untuk mengakomodasikan tingkat kekuatan dan kenyamanan yang dibutuhkan oleh guru dan pegawai kantor mengingat aktivitas mereka yang padat. Jadi hasil akhir dari penelitian ini adalah identifikasi kebutuhan guru dan pegawai kantor sampai tahap penentuan proses pemilihan bahan sepatu kulit. Hasil dari penelitian produk, merupakan usulan perbaikan sepatu kulit dan proses pemilihan yang harus dijalankan yang sudah memperhatikan kebutuhan dan keinginan guru dan pegawai kantor, sehingga rancangan produk dapat sesuai dengan kebutuhan, keinginan guru dan pegawai kantor dan memiliki daya saing tinggi. V-13

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah produk shoulder bags untuk wanita usia 17 sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah produk shoulder bags untuk wanita usia 17 sampai 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah produk shoulder bags untuk wanita usia 17 sampai 45 tahun yang digunakan untuk aktivitas harian selain bekerja dan kuliah. Aktivitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id. BAB I Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian...

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id. BAB I Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian... DAFTAR ISI BAB I Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian... 4 1.4 Pembatasan Masalah... 4 1.5 Sistematika Penulisan... 4 BAB II Tinjauan Pustaka... 6 2.1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian ini merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan langkah-langkah yang akan ditempuh harus relevan dengan

Lebih terperinci

Bab VI Kesimpulan dan Saran

Bab VI Kesimpulan dan Saran Bab VI Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil yang diperoleh pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan antara lain sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Metode penelitian menunjukan bagaimana penelitian dilakukan dari identifikasi masalah sampai dengan analisis dan kesimpulan. Tahapan metode dari penelitian

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN KURSI KULIAH YANG ERGONOMIS DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN KURSI KULIAH YANG ERGONOMIS DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PERANCANGAN KURSI KULIAH YANG ERGONOMIS DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Satriardi *, Denny Astrie Anggraini, Yulnedi Mitra Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

pelayanan dalam pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen. Penelitian bertujuan

pelayanan dalam pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen. Penelitian bertujuan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan di Susindo Swalayan Temanggung terhadap kualitas pelayanan dalam pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Langkah langkah (flow chart) pemecahan masalah. Mulai. Observasi Pendahuluan. Penetapan Tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Langkah langkah (flow chart) pemecahan masalah. Mulai. Observasi Pendahuluan. Penetapan Tujuan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah langkah (flow chart) pemecahan masalah Mulai Observasi Pendahuluan Studi Pustaka Identifikasi Masalah Penetapan Tujuan Identifikasi atribut penelitian Pembuatan

Lebih terperinci

lingkup perkantoran pemerintah Kota Depok. Adapun kegiatan tersebut dilakukan 1 hari dalam seminggu yaitu pada hari Selasa. Seluruh pegawai negeri sip

lingkup perkantoran pemerintah Kota Depok. Adapun kegiatan tersebut dilakukan 1 hari dalam seminggu yaitu pada hari Selasa. Seluruh pegawai negeri sip PERANCANGAN PROSES PRODUKSI BUBUR KENTANG SIAP SAJI DENGAN MEMPERHATIKAN KEINGINAN KONSUMEN Grace Elizabeth Grace Elizabeth (grace_miong@yahoo.com) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ABSTRAK Permata GYM & SPA merupakan pusat kebugaran yang ingin memperkenalkan konsep hidup sehat kepada masyarakat luas dengan menawarkan program kebugaran yang bermanfaat khususnya di kota Bandung. Dari

Lebih terperinci

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data 47 Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini berisi pengumpulan data dan hasil pengolahan data yang dilakukan berdasarkan metodologi yang telah disusun pada Bab 3. 4.1. Data Umum Perusahaan Data yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Penelitian dilakukan terhadap kualitas pelayanan pada Warung Makan Gudeg Yu Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Flow Chart Metodologi Penelitian Penelitian merupakan kegiatan sistematis dengan serangkaian proses yang dilakukan secara terstruktur. Setiap tahapan proses tersebut akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah agar penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Langkah-langkah dalam

Lebih terperinci

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian tentang Faktor-

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian tentang Faktor- 5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian tentang Faktor- Faktor Strategi Bauran Pemasaran Jasa yang Memengaruhi Mahasiswa Memilih Program

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. data yang telah peneliti dapatkan dari penyebaran kuesioner kepada responden. Hasil

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. data yang telah peneliti dapatkan dari penyebaran kuesioner kepada responden. Hasil BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab III merupakan sajian hasil dan analisis data. Bab ini memaparkan data data yang telah peneliti dapatkan dari penyebaran kuesioner kepada responden. Hasil penyebaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pembuatan kartu kuning di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. pembuatan kartu kuning di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung. III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas pelayanan pembuatan kartu kuning di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung. Sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PADA SALON GAUL

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PADA SALON GAUL Nama : Novia Larasati NPM : 15212398 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Edy Nursanta,SE,MM Penelitian Ilmiah ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PADA SALON GAUL LATAR BELAKANG Persaingan Bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Plastik merupakan salah satu penemuan manusia yang telah mempermudah kegiatan sehari-hari. Hampir setiap produk yang beredar di masyarakat saat ini memakai plastik

Lebih terperinci

Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo Dengan Metode QFD

Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo Dengan Metode QFD Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.3 No. (014) 8-33 ISSN 30 934X Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN... 1 II. TINJAUAN PUSTAKA... 10

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN... 1 II. TINJAUAN PUSTAKA... 10 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... x xi I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 8 1.3. Tujuan Penelitian... 8 1.4. Kegunaan Penelitian...

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini desain yang dipergunakan adalah riset deskriptif sesuai dengan tujuan penelitian untuk menguraikan sifat-sifat dari suatu keadaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core.

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek penelitian Obyek penelitian yang diamati adalah sasaran yang menjadi sumber informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan perusahaan harus cepat tanggap terhadap perubahan pasar. Perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. dan perusahaan harus cepat tanggap terhadap perubahan pasar. Perusahaan harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin canggih dari tahun ke tahun membuat perusahaan harus terus berinovasi terhadap produk yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan keinginan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER AWAL (UJI COBA)

LAMPIRAN 1 KUESIONER AWAL (UJI COBA) LAMPIRAN 1 KUESIONER AWAL (UJI COBA) L1-1 Lampiran 1 L1-2 KUESIONER PENELITIAN Dalam rangka penyusunan Tugas Akhir pada jurusan Teknik Industri di Universitas Kristen Maranatha Bandung, kepada Bapak/Ibu/Sdr/i

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah Perumusan Masalah...

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah Perumusan Masalah... ABSTRAK Peranan penting seorang distributor dalam mendistribusikan produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) 555 sangat mempengaruhi penyebaran produk tersebut. Dengan adanya peningkatan permintaan, UD. Jaya

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Profil Perusahaan. 4.1.1 Gambaran Umum PT. Vigano Cipta Perdana. PT. Vigano Cipta Perdana merupakan perseroan terbatas yang terletak di jalan Kebon Pala No. 67E Jakarta Utara,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam bidang industri manufaktur yang memproduksi furniture. Perusahaan ini

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam bidang industri manufaktur yang memproduksi furniture. Perusahaan ini BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian PT. Pratama merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur yang memproduksi furniture. Perusahaan ini terletak di

Lebih terperinci

sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis

sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Home industry, home yang memiliki arti rumah atau tempat tinggal, sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang ataupun perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Penelitian Diagram 3.1 Diagram Alir Penelitian 97 3.2 Langkah-langkah Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian, perlu dilakukan suatu urutanurutan proses

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian Penelitian ini menggunakan data hasil penyebaran koesioner kepada 100 orang responden calon konsumen

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Persaingan perguruan tinggi dewasa ini dapat kita rasakan semakin ketat, hal ini dikarenakan adanya tuntutan dunia usaha akan sumber daya manusia yang berkualitas untuk memenuhi berbagai sektor,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KONSEP DAN DEFINISI JASA Keanekaragaman makna dalam hal pemakaian istilah service dijumpai dalam literatur manajemen. Namun demikian, secara garis besar konsep service mengacu

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB V ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 5.1 ANALISIS HASIL KUESIONER PENDAHULUAN 5.1.1 Kuesioner Identifikasi Atribut Dari 31 atribut yang diajukan untuk kuesioner identifikasi pesaing dan pemberian tawaran penambahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Mulai Studi pendahuluan Studi pustaka Observasi Wawancara Perumusan Masalah Penentuan Tujuan serta Manfaat penelitian Batasan Masalah Penentuan populasi dan jumlah sampel

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor 3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor sebagai perusahaan yang bergerak di bidang katering, juga

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dengan berdasar pada konsep marketing mix, atribut kuesioner

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dengan berdasar pada konsep marketing mix, atribut kuesioner BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Penyusunan dan Penyebaran Kuesioner 3.1.1 Atribut Kuesioner Dengan berdasar pada konsep marketing mix, atribut kuesioner digolongkan menjadi produk, tinta, kualitas, perawatan

Lebih terperinci

Grace Elizabeth

Grace Elizabeth PERANCANGAN BUBUR KENTANG SIAP SAJI DENGAN MEMPERHATIKAN KEINGINAN KONSUMEN Dosen Pembimbing: Ir. Asep Mohamad Noor MT. Grace Elizabeth 30408397 Latar Belakang Peraturan Presiden nomor 22 tahun 2009 dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada 84 BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada Kantor Pos Besar Bandung 40000 Dalam penelitian ini penulis menyebarkan 80 lembar kuisioner

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Product Bundling Product bundling adalah strategi penjualan yang diterapkan di pemasaran. Product bundling mempunyai tujuan untuk memaksimalkan keuntungan dalam berbagai macam

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian Deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif, merupakan model keputusan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang akan dilakukan kali ini termasuk dalam penelitian terapan yang akan dikerjakan menggunakan suatu metodologi atau langkah-langkah penelitian. Secara skematis,

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Analisa Deskriptif Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembar kuesioner yang harus diisi oleh para responden tersebut. Untuk selengkapnya kuesioner yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan sebuah rancangan bagaimana suatu penelitian akan dilakukan. Rancangan tersebut digunakan untuk mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap pertanyaan pertanyaan pada kuesioner tersebut. Uji tersebut dilakukan pada

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap pertanyaan pertanyaan pada kuesioner tersebut. Uji tersebut dilakukan pada BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data dan Pembahasan 4.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum kuesioner disebarkan ke responden, dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap pertanyaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 LANDASAN BERFIKIR Persaingan antar perusahaan untuk mendapatkan konsumen semakin ketat. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus menempatkan kepuasan sebagai tujuan utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga menuntut setiap perusahaan untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan

BAB I PENDAHULUAN. juga menuntut setiap perusahaan untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan keinginan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi saat ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar nasional maupun di pasar internasional. Meningkatnya persaingan bisnis

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja

METODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja 20 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan semua pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis sesuai tujuan

Lebih terperinci

SKRIPSI PERANCANGAN MODEL MATEMATIS QFD-KANO DALAM MENENTUKAN TARGET KARAKTERISTIK TEKNIS RAK SEPATU

SKRIPSI PERANCANGAN MODEL MATEMATIS QFD-KANO DALAM MENENTUKAN TARGET KARAKTERISTIK TEKNIS RAK SEPATU SKRIPSI PERANCANGAN MODEL MATEMATIS QFD-KANO DALAM MENENTUKAN TARGET KARAKTERISTIK TEKNIS RAK SEPATU Disusun oleh: JOANA DEBORA 5303013005 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 64 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kombinasi. Metode penelitian kombinasi adalah metode penelitian yang menggabungkan antara

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN 62 BAB V ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data langkah selanjutnya yang berupa nilai kepuasan pelanggan. Pada Tugas Akhir ini nilai kepuasan pelanggan dilihat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI ABSTRACT... INTISARI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii vii xi xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi Masalah... 5 1.3 Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah Tebing View Resort yang berada di

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah Tebing View Resort yang berada di BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah Tebing View Resort yang berada di Kabupaten Bandung Barat, tepatnya terletak di desa Karya Wangi RT 02/02 Kampung Nyampai

Lebih terperinci

Bab 5 Analisis dan Perancangan Gambar Konsep Produk

Bab 5 Analisis dan Perancangan Gambar Konsep Produk Bab 5 Analisis dan Perancangan Gambar Konsep Produk 5.1. Analisis Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama adalah pengumpulan data dengan cara observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas Untuk mengetahui tingkat validitas dari setiap pernyataan dalam kuisioner, digunakan rumus korelasi product

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Unit Analisis Time Horizon T-1 Deskriptif - Kualitatif Individu Pelanggan Bengkel T-2 Deskriptif

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Usaha di bidang kuliner seperti warung tenda, food court, cafe maupun restoran merupakan salah satu usaha yang banyak berdiri di Bandung. Salah satu pelakunya adalah Atmosphere Resort Cafe, yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pelanggan PO Maju Lancar. Jumlah kuisioner yang disebarkan dihitung dengan Z E

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pelanggan PO Maju Lancar. Jumlah kuisioner yang disebarkan dihitung dengan Z E 33 BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS 4.1. Pengumpulan Data Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada responden penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pemilihan Subyek dan Obyek Penelitian Subyek penelitian yang dipilih oleh penulis adalah pelayanan yang telah dihasilkan oleh PT. Asahi Kemas Utama. Sedangkan obyek yang dipilih

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Banyaknya perusahaan jasa pengiriman, menyebabkan persaingan diantara perusahaan tersebut semakin meningkat. Hal ini didasari semakin dibutuhkan jasa

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual English First Bogor adalah lembaga kursus bahasa Inggris yang menggunakan tenaga pengajar penutur asli bahasa Inggris, memiliki jadwal kursus

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran dari variabel penelitian (Sugiyono, 2003). Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Dan Subjek Penelitian Objek pada penelitian ini yaitu Mobil Datsun GO+ dan subjek pada penelitian ini yaitu konsumen Datsun GO+ di Yogyakarta. B. Jenis Data Data yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Online shopping adalah suatu bentuk perdagangan (barang atau jasa) yang dilakukan melalui internet menggunakan web browser. Secara umum,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Dalam menjalankan suatu bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan. PT BFI Finance Indonesia Tbk sebagai perusahaan yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUESIONER

LAMPIRAN A KUESIONER LAMPIRAN A KUESIONER Yth. Bapak/Ibu Responden Dengan Hormat, Pertama-tama izinkan saya untuk memperkenalkan diri, nama saya adalah Savira Qarima, saya merupakan mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini banyak produk minuman kaleng yang beredar di pasaran, oleh karena itu konsumen dapat dengan leluasa memilih produk yang disukainya. Selain dari cita rasa minuman

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR LAMPIRAN... x

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR LAMPIRAN... x DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2 Identifikasi Masalah... 9 1.3 Maksud dan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan Berikut ini adalah profil perusahaan yang meliputi latar belakang perusahaan, visi dan misi perusahaan, arti dan logo, serta struktur organisasi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah online shop Almondberlys. 3.2 Data yang Diperlukan Dalam penelitian ini, data yang diperlukan untuk diolah yang kemudian

Lebih terperinci

tertinggi berdasarkan susunan hirarki yang dikembangkan. Perhitungan yang pengolahan dan penilaian analisis data untuk mengetahui faktor-faktor yang

tertinggi berdasarkan susunan hirarki yang dikembangkan. Perhitungan yang pengolahan dan penilaian analisis data untuk mengetahui faktor-faktor yang 80 BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dalam bab sebelumnya, maka dapat ditentukan faktor dan sub faktor yang memiliki prioritas tertinggi berdasarkan susunan hirarki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bentuk, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian survey. Survey merupakan penelitian yang dilakukan pada populasi besar dan data yang

Lebih terperinci

Tabel 4.16 Sikap jujur terhadap konsumen PT. Cahaya Medika Healthcare Bandung Tabel 4.17 Keamanan dari jasa yang diberikan PT.

Tabel 4.16 Sikap jujur terhadap konsumen PT. Cahaya Medika Healthcare Bandung Tabel 4.17 Keamanan dari jasa yang diberikan PT. DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Operasional Variabel... 55 Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Jawaban Responden... 62 Tabel 3.3 Interval Koefisien... 64 Tabel 4.1 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 72

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Semakin banyaknya usaha restoran yang ada di Bogor menimbulkan persaingan yang semakin ketat. Dalam persaingan yang ketat ini, Restoran Gurih

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 39 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat dan masuknya trend mengkonsumsi frozen yoghurt sejak tahun 2008 di Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. retail food dan non-food dengan konsep convenience store yang berasal dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. retail food dan non-food dengan konsep convenience store yang berasal dari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Franchise Circkle K adalah waralaba yang bergerak di bidang industri retail food dan non-food dengan konsep convenience store yang

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun profile responden yang dibagi kedalam beberapa macam, yakni berdasarkan: 1. Nama pusat kebugaran langganan responden

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Kantor Cabang Utama Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Kantor Cabang Utama Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek dan Jenis Penelitian Objek dari penelitian ini adalah Produk Kredit Pegawai pada Bank Lampung dengan subjek yang dipilih adalah nasabah Kredit Pegawai pada Bank

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Profil Perusahaan Bakso Solo adalah salah satu UKM penyedia jasa rumah makan yang terletak di Jl. Lintas Timur Pasar Bakauheni Kec. Bakauheni

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD Hilda Harijono dan Bobby Oedy P. Soepangkat Program Studi Magister Manajemen Teknologi

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor yang dipentingkan konsumen dalam membeli sebuah tas sekolah

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI Judul... i Pengajuan... ii Pengesahan... iii Persembahan... iv Kata Pengantar... v Daftar Isi... viii Daftar Gambar... xi Daftar Rumus... xii DaftarTabel... xiii Daftar Lampiran... xv Intisari...

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil pembahasan bab-bab diawal, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari sampel yang diambil oleh penulis sebanyak 32 orang, ternyata 65,6%

Lebih terperinci

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pada saat sekarang ini persaingan dalam bidang perindustrian semakin ketat, yang menyebabkan setiap perusahaan untuk dapat bertahan dalam bidang usahanya dan

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. repository.unisba.ac.id

BAB I Pendahuluan. repository.unisba.ac.id BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya dunia fashion yang ditandai dengan kemunculan produk produk sepatu yang sangat bervariasi, produk produk tersebut dibuat sebagai alat pemuas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Jenis dan Pendekatan Penelitian. dan kepuasan yang diberikan perusahan. Sedangkan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Jenis dan Pendekatan Penelitian. dan kepuasan yang diberikan perusahan. Sedangkan metode penelitian 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Enje Mart Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo. 3.2. Jenis dan Pendekatan Penelitian Rancangan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisa Kebutuhan Konsumen Desain Sepatu Casual Pria Lama

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisa Kebutuhan Konsumen Desain Sepatu Casual Pria Lama 80 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisa Kebutuhan Konsumen Sepatu memiliki tujuan tersendiri bagi para pemakainya, berbagai jenis dan model sepatu yang berbeda-beda sudah banyak dibuat dan dikembangkan. Tujuan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan yang semakin ketat, membuat setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan bersaing agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Untuk membatasi permasalahan dan penelitian maka ditetapkan jenis dan lokasi penelitian yang akan dilakukan. 1. Jenis Penelitian Berdasarkan perumusan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab metodologi penelitian, akan dibahas mengenai variabel penelitian, masalah penelitian, subjek penelitian, metode pengambilan data, alat ukur yang digunakan, prosedur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Diskripsi responden digunakan untuk mengidentifikasi karakteristikkarakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan lama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan gambaran penelitian secara keseluruhan sehingga diketahui proses, metode dan hasil yang diperoleh dalam penelitian. Terlihat

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian. Didalam sebuah penelitian, diperlukan adanya pendekatan, metode atau

Bab 3. Metode Penelitian. Didalam sebuah penelitian, diperlukan adanya pendekatan, metode atau Bab 3 Metode Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Didalam sebuah penelitian, diperlukan adanya pendekatan, metode atau teknik penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat memecahkan masalah yang sudah

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER Kuesioner sebagai alat ukur dalam rangka mengumpulkan data harus mampu menghasilkan data yang valid dan reliabel. Untuk itu dilakukan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas rahmat dan bimbingan- Nya maka penyusun dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini sebagai salah satu persyaratan kelulusan untuk

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Rumah Makan Waroeng Steak & Shake merupakan usaha rumah makan yang sedang berkembang di Kota Bogor. Rumah makan ini baru berdiri pada 25 Mei 2007.

Lebih terperinci