BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari tahap analysis (analisis), design (perancangan), development

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari tahap analysis (analisis), design (perancangan), development"

Transkripsi

1 A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Prosedur pengembangan perangkat pembelajaran materi Logika dengan menggunakan pendekatan kontekstual ini dilakukan dengan model ADDIE yang terdiri dari tahap analysis (analisis), design (perancangan), development (pengembangan), implementation (implementasi), dan evaluation (evaluasi). Berdasarkan penelitian pengembangan yang dilakukan diperoleh hasil penelitian sebagai berikut. 1. Tahap Analysis (Analisis) Pada tahap analisis dilakukan tiga macam analisis, yaitu analisis kebutuhan, analisis kurikulum, dan analisis karakteristik siswa. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut. a. Analisis Kebutuhan Salah satu masalah yang terdapat di sekolah saat ini adalah terbatasnya perangkat pembelajaran matematika yang dapat memfasilitasi siswa untuk membangun pengetahuan mereka secara mandiri. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMA Negeri 1 Cangkringan, Sleman, guru telah menyusun RPP dan LKS untuk digunakan selama proses pembelajaran. Akan tetapi, LKS yang disusun oleh guru berisi ringkasan materi dan latihan latihan soal. LKS yang berisi latihan soal belum memenuhi kebutuhan siswa dalam menemukan konsepkonsep matematika. Materi yang langsung diberikan secara utuh kepada siswa menyebabkan siswa tidak memiliki kesempatan untuk membangun dan 59

2 menemukan konsep-konsep baru dengan pola pikir dan cara mereka sendiri sehingga siswa menjadi pasif dan kurang berkembang. Berdasarkan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran matematika di kelas, diketahui bahwa peran siswa dalam menemukan konsep-konsep baru pada proses pembelajaran masih kurang sehingga perlu adanya pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan kontekstual yang dapat memfasilitasi siswa untuk berperan aktif menemukan konsep dan membangun pengetahuannya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang pengembangan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS dengan pendekatan kontekstual khususnya pada materi Logika untuk SMA Kelas X yang dapat memfasilitasi siswa agar pembelajaran lebih bermakna. b. Analisis Karakteristik Siswa Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran matematika di SMA Negeri 1 Cangkringan, Sleman menunjukkan bahwa siswa cenderung hanya mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru. Beberapa siswa mengajukan pertanyaan jika terdapat penjelasan guru yang belum mereka pahami. Beberapa siswa juga aktif dalam menjawab persoalan yang diberikan. Namun tidak sedikit yang hanya diam atau bahkan berbincang-bincang dengan teman sebangkunya. Siswa belum berpartisipasi aktif dalam membangun dan menemukan konsep matematika secara mandiri. Keadaan tersebut menyebabkan siswa belum mempelajari matematika secara bermakna. Siswa kurang mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan pola pikir mereka dalam menemukan konsep atau dalam menyelesaikan suatu masalah. 60

3 Selain itu, siswa kurang mendapatkan kesempatan untuk menghubungkan konsep matematika yang mereka peroleh dengan permasalahan dalam kehidupan seharihari. Akibatnya, siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah matematika yang dihubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Berdasarkan analisis karakteristik siswa di atas, salah satu pendekatan yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran adalah pendekatan kontekstual. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS dengan pendekatan kontekstual untuk membantu siswa dalam mempelajari materi logika secara lebih bermakna. c. Analisis Kurikulum Hasil analisis kurikulum menunjukkan bahwa SMA Negeri 1 Cangkringan, Sleman menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pada tahap ini peneliti menganalisis materi matematika kelas X SMA semester 2 khususnya untuk materi logika. Materi logika matematika mencakup materi pokok pernyataan tunggal dan majemuk serta negasinya; tautologi dan ekuivalensi; konvers, invers, dan kontraposisi dari suatu implikasi; pernyataan berkuantor; penarikan kesimpulan meliputi modus tolens, modus ponens, dan silogisme. Pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS mengacu pada indikator-indikator yang dijabarkan dari kompetensi dasar (KD) pada Lampiran Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 mengenai Standar Isi. Hasil analisis kurikulum dapat dilihat pada lampiran A.1. 61

4 2. Tahap Design Tahap selanjutnya dalam penelitian ini adalah tahap perancangan. Tahap perancangan terbagi menjadi tiga yaitu penyusunan rancangan RPP, penyusunan rancangan LKS, dan penyusunan instrumen penilaian perangkat pembelajaran. a. Penyusunan rancangan RPP Hasil yang diperoleh dalam langkah merancang RPP adalah sebagai berikut. 1) Perancangan identitas RPP Identitas RPP meliputi: nama sekolah, mata pelajaran, kelas, semester, Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), Indikator, dan alokasi Waktu. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator untuk materi logika Kelas X disesuaikan dengan standar isi yang termuat dalam Lampiran Permendiknas Nomor 22 Tahun Rincian SK, KD, dan indikator pencapaian kompetensi materi logika dapat dilihat pada lampiran A.1. 2) Perumusan Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan indikator pencapaian kompetensi yang telah ditentukan. 3) Perancangan Materi Pembelajaran Berdasarkan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator pencapaian kompetensi yang telah dirumuskan, dirancang tujuh RPP untuk tujuh pertemuan. Materi pembelajaran untuk masing-masing pertemuan dirancang berdasarkan indikator dan tujuan pembelajaran serta disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia. Materi pembelajaran yang dipilih untuk tiap RPP disajikan pada Tabel 9. 62

5 Tabel 9 Materi Pembelajaran untuk Tiap RPP RPP ke- Materi Pembelajaran 1 Pernyataan, Nilai Kebenaran, Kalimat Terbuka, dan Negasi 2 Konjungsi dan Disjungsi 3 Implikasi, Biimplikasi, Tautologi, dan Kontradiksi 4 Ekuivalensi dan negasi dari pernyataan majemuk 5 Konvers, Invers, dan Kontraposisi 6 Penyataan Berkuantor 7 Penarikan Kesimpulan 4) Pemilihan Metode Pembelajaran Metode pembelajaran yang dirancang untuk digunakan dalam perangkat pembelajaran ini adalah metode diskusi. Proses diskusi dilakukan dalam kelompok kecil atau dengan teman sebangku. 5) Perancangan Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dibagi menjadi tiga bagian yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan pembuka meliputi penyiapan siswa secara fisik dan mental, apersepsi, motivasi, serta penyampaian tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Pada kegiatan inti, langkah pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual yang terdiri dari relating, experiencing, applying, cooperating, dan transferring. Langkah pembelajaran pada kegiatan inti juga disesuaikan dengan standar proses yang tercantum pada Permendikbud Nomor 41 Tahun 2007 yang meliputi eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. 6) Pemilihan sumber belajar Sumber belajar yang dipilih untuk digunakan dalam pembelajaran adalah LKS dengan pendekatan kontekstual dan buku teks pelajaran Siswanto. 63

6 (2015). Matematika untuk Kelas X SMA dan MA. Jakarta: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 7) Perancangan penilaian pembelajaran Perancangan penilaian pembelajaran meliputi perancangan bentuk penilaian yang meliputi soal pilihan ganda dan soal uraian. Selain itu, soal yang digunakan disesuaikan dengan indikator pembelajaran. Prosedur penilaian yang dirancang meliputi kunci jawaban dan skor maksimal untuk masing-masing penyelesaian dari butir soal. b. Penyusunan rancangan LKS Rancangan awal LKS yang dikembangkan terdiri atas: 1) Penyusunan Peta Kebutuhan LKS Penyusunan peta kebutuhan LKS bertujuan untuk menentukan jumlah dan urutan LKS yang berdasarkan pada KD serta indikator pencapaian kompetensi dengan memperhatikan materi prasyarat sesuai dengan LKS yang akan dikembangkan. Hasil penyusunan peta kebutuhan LKS dapat dilihat pada lampiran A.3. 2) Judul LKS LKS yang dikembangkan diberi judul Lembar Kegiatan Siswa Matematika untuk SMA Kelas X Semester 2 dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Logika. Penyusunan judul kegiatan-kegiatan dalam LKS berdasarkan pada KD, indikator pencapaian kompetensi, dan materi. LKS yang dikembangkan dalam penelitian ini dibagi menjadi 7 LKS yaitu: 64

7 a) LKS 1: Pernyataan, Nilai Kebenaran, Kalimat Terbuka, dan Negasi Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi yang telah disusun maka tujuan yang ingin dicapai dalam LKS 1 adalah agar siswa dapat menjelaskan arti dan contoh dari pernyataan dan kalimat terbuka, serta menentukan nilai kebenaran suatu pernyataan, menjelaskan arti dan contoh kalimat terbuka serta menentukan himpunan penyelesaiannya, dan menentukan ingkaran atau negasi dari suatu pernyataan beserta nilai kebenarannya. b) LKS 2: Konjungsi dan Disjungsi Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi yang telah disusun maka tujuan yang ingin dicapai dalam LKS 2 adalah agar siswa dapat menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk berbentuk konjungsi dan disjungsi. c) LKS 3: Implikasi, Biimplikasi, Tautologi, dan Kontradiksi Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi yang telah disusun maka tujuan yang ingin dicapai dalam LKS 3 adalah agar siswa dapat menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk berbentuk implikasi dan biimplikasi serta siswa dapat menyelidiki apakah suatu pernyataan majemuk merupakan suatu tautologi, kontradiksi, bukan tautologi, atau bukan kontradiksi. 65

8 d) LKS 4: Ekuivalensi dari Dua Pernyataan Majemuk dan Konvers, Invers, dan Kontraposisi Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi yang telah disusun maka tujuan yang ingin dicapai dalam LKS 4 adalah agar siswa dapat memeriksa atau membuktikan kesetaraan antara dua pernyataan majemuk, menentukan ingkaran atau negasi dari suatu pernyataan majemuk berbentuk konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi, serta menentukan konvers, invers, dan kontraposisi dari pernyataan berbentuk implikasi beserta nilai kebenarannya. e) LKS 5: Pernyataan Berkuantor Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi yang telah disusun maka tujuan yang ingin dicapai dalam LKS 5 adalah agar siswa dapat menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan berkuantor, menentukan ingkaran dari suatu pernyataan berkuantor, dan memeriksa atau membuktikan kesetaraan antara dua pernyataan berkuantor. f) LKS 6: Penarikan Kesimpulan Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi yang telah disusun maka tujuan yang ingin dicapai dalam LKS 6 adalah agar siswa dapat menentukan kesimpulan dari beberapa premis yang diberikan dengan prinsip modus ponens, modus tolens, dan silogisme, serta agar siswa dapat memeriksa keabsahan penarikan kesimpulan menggunakan prinsip logika matematika. 66

9 g) LKS 7: Pembuktian Sifat dan Teorema Berdasarkan indikator pencapaian kompetensi yang telah disusun maka tujuan yang ingin dicapai dalam LKS 7 adalah agar siswa dapat membuktikan sebuah persamaan atau pernyataan dengan bukti langsung, bukti tidak langsung, dan induksi matematika. LKS 7 diberikan sebagai pengayaan bagi siswa. 3) Penulisan LKS LKS dirancang berdasarkan pada langkah-langkah penulisan LKS yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Berikut merupakan uraian hasil pada langkah-langkah yang telah dilaksanakan pada tahap penulisan rancangan awal LKS. a) Perumusan Kompetensi Dasar KD yang harus dikuasai oleh siswa tercantum dalam silabus matematika SMA kelas X. b) Menentukan Bentuk Penilaian Penilaian yang digunakan untuk mengukur keefektifan LKS ini berbentuk soal-soal latihan di setiap akhir pembelajaran dan tes hasil belajar siswa di akhir pertemuan. c) Penyusunan Materi Materi disusun berdasarkan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai. Dalam tahap penyusunan materi peneliti juga mengumpulkan berbagai referensi sumber belajar terkait materi dan penulisan LKS. 67

10 Berikut ini merupakan referensi yang dipilih dan digunakan sebagai acuan dalam pengembangan LKS. (1) Abdul Halim F Matematika Hakikat dan Logika. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media (2) Frans Susilo Landasan Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu. (3) Noormandiri dan Endar Sucipto Matematika SMA untuk Kelas X. Jakarta Erlangga. (4) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar isi untuk Pendidikan Dasar dan Menengah (5) Sartono Wirodrikokromo Matematika untuk SMA Jilid 2. Jakarta: Erlangga. (6) Siswanto Matematika untuk Kelas X SMA dan MA. Jakarta: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri (7) Sri Kurnianingsih, dkk Matematika SMA dan MA untuk Kelas X Semester 2. Jakarta: Erlangga. d) Struktur LKS Bagian LKS dibagi menjadi tiga yaitu bagian awal, isi, dan akhir. Bagian awal terdiri dari halaman sampul, halaman identitas LKS, kata pengantar, peta kedudukan LKS, peta konsep, halaman KD dan indikator pencapaian kompetensi, dan daftar isi. Bagian isi terdiri dari keseluruhan kegiatan yang dilaksanakan siswa untuk mendapatkan pengetahuan sesuai 68

11 dengan SK/KD materi Logika. Sedangkan, bagian akhir terdiri dari daftar pustaka. Berikut merupakan kerangka LKS yang dihasilkan. Halaman sampul Halaman Penulis Kata Pengantar Peta Kedudukan LKS Peta Konsep Halaman KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi Daftar Isi Isi LKS 1: Pernyataan, Nilai Kebenaran, Kalimat Terbuka, dan Negasi LKS 2: Konjungsi dan Disjungsi LKS 3: Implikasi, Biimplikasi, Tautologi, dan Kontradiksi LKS 4: Ekuivalensi dan Konvers, Invers, dan Kontraposisi LKS 5: Pernyataan Berkuantor LKS 6: Penarikan Kesimpulan LKS 7: Pembuktian Sifat dan Teorema (Pengayaan) Halaman Pembuka kegiatan pembelajaran Halaman Kegiatan Pembelajaran Halaman Refleksi Latihan Soal Daftar Pustaka Dengan memperhatikan pendekatan yang dipilih berdasarkan hasil analisis maka komponen pendekatan kontekstual dijadikan acuan dalam mengembangkan LKS. Komponen tersebut adalah Constructivism (Konstruktivism), Inquiry (Menemukan), Questioning (Bertanya), Learning Community (Masyarakat Belajar), Modelling (Pemodelan), Reflection (Refleksi), dan Authentic Assessment (Penilaian Sebenarnya). Karakteristik tersebut diwujudkan dalam apersepsi dan aktivitas-aktivitas dalam LKS. Bagian tersebut bertujuan untuk menuntut siswa untuk membangun pengetahuannya dengan pendekatan kontekstual. LKS terdiri dari dua macam, yaitu LKS siswa dan LKS guru. LKS pedoman guru dirancang memiliki tampilan dan isi yang sama dengan 69

12 LKS untuk siswa, namun dilengkapi dengan jawaban untuk setiap masalah dan soal. c. Penyusunan Rancangan Instrumen Penilaian Perangkat Pembelajaran Instrumen penilaian perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan dalam penelitian ini terdiri dari lembar penilaian LKS, lembar penilaian RPP, lembar observasi kegiatan pembelajaran, angket respon dan instrumen tes hasil belajar. Adapun hasil tahap perancangan instrumen penilaian perangkat pembelajaran adalah sebagai berikut. 1) Lembar Penilaian RPP Lembar penilaian RPP diberikan kepada dosen ahli materi dan guru matematika. melalui instrumen ini diharapkan dapat diketahui nilai kevalidan RPP. Lembar penilaian RPP ini disusun dengan lima alternatif jawaban yaitu Sangat Baik, Baik, Cukup, Kurang Baik, dan Tidak Baik. Aspek penilaian RPP dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Kisi-kisi Lembar Penilaian RPP No Aspek Jumlah Butir 1 Identitas RPP 7 2 Alokasi Waktu 2 3 Rumusan indikator pencapaian kompetensi dan tujuan 3 pembelajaran 4 Pemilihan materi 3 5 Pemilihan pendekatan dan metode pembelajaran 5 6 Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan 13 kontekstual 7 Pemilihan sumber belajar 2 8 Penilaian hasil belajar 5 Jumlah Butir 40 70

13 2) Lembar penilaian LKS a) Lembar Penilaian LKS oleh Ahli Materi Lembar penilaian LKS ini diberikan pada satu dosen ahli materi. Melalui instrumen ini diharapkan dapat diketahui nilai kevalidan LKS yang dikembangkan berdasarkan aspek kelayakan materi, kompetensi, dan pendekatan pembelajaran. Angket penilaian LKS ini disusun dengan 5 alternatif jawaban yaitu Sangat Baik, Baik, Cukup, Kurang Baik, Sangat Kurang. Aspek penilaian LKS oleh ahli materi dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Kisi-kisi Penilaian LKS oleh Ahli Materi No Aspek Penilaian Jumlah Butir 1 Kompetensi 4 2 Isi materi 7 3 Kesesuaian LKS dengan pendekatan kontekstual 7 Total Butir 18 b) Lembar Penilaian LKS oleh Ahli Media Lembar penilaian LKS ini diberikan pada satu dosen ahli media. Melalui instrumen ini diharapkan dapat diketahui nilai kevalidan LKS yang dikembangkan berdasarkan aspek kelayakan bahasa, penyajian materi, dan desain grafik. Angket penilaian LKS ini disusun dengan lima alternatif jawaban yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan sangat kurang. Aspek penilaian LKS oleh ahli media dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Kisi-kisi Penilaian oleh Ahli Media No Aspek Penilaian Jumlah Butir 1 Bahasa 6 2 Penyajian 6 3 Kegrafikan 11 Total Butir 23 71

14 c) Lembar Penilaian LKS oleh Guru Matematika Lembar penilaian LKS ini diberikan pada satu guru matematika. Melalui instrumen ini diharapkan dapat diketahui nilai kevalidan LKS yang dikembangkan berdasarkan aspek kelayakan bahasa, penyajian materi, dan desain grafik. Angket penilaian LKS ini disusun dengan lima alternatif jawaban yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan sangat kurang. Aspek penilaian LKS oleh guru matematika dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Kisi-kisi Penilaian LKS oleh Guru No Aspek Penilaian Jumlah Butir 1 Kompetensi 4 2 Isi materi 7 3 Kesesuaian LKS dengan pendekatan kontekstual 7 4 Bahasa 6 5 Penyajian 6 6 Kegrafikan 11 Total Butir 41 3) Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran digunakan untuk mendapat data kepraktisan dan perbaikan perangkat pembelajaran yang dikembangkan setelah dilakukan pembelajaran. Aspek observasi keterlaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada Tabel

15 Tabel 14. Kisi-kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran No Aspek yang Diamati Jumlah Butir 1 Kegiatan Pendahuluan 5 2 Kegiatan Inti Constructivism (Konstruktivisme) 3 Inquiry (Menemukan) 3 Questioning (Bertanya) 1 Learning Community (Masyarakat Belajar) 3 Modelling (Pemodelan) 1 Reflection (Refleksi) 4 Authentic Assessment (Penilaian Sebenarnya) 2 3 Kegiatan Penutup 2 Total Butir 24 d) Angket Respon Angket respon terdiri dari dua jenis yaitu angket respon siswa dan angket respon guru. Angket respon diberikan kepada siswa dan guru pada akhir penelitian. Instrumen ini bertujuan untuk mengetahui respon dan tanggapan siswa dan guru terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan sehingga didapatkan tingkat kepraktisan dari perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Angket respon ini disusun dengan lima alternatif jawaban sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Aspek angket respon disajikan pada Tabel 15 dan 16. Tabel 15. Kisi-kisi Angket Respon Siswa No Aspek Penilaian Jumlah Butir 1 Kesesuaiaan dengan Pendekatan Kontekstual 6(+) 2 Kemudahan 1(+), 2(-) 3 Keterbantuan 4(+) 4 Kemenarikan 3(+) Total Butir 16 Tabel 16. Kisi-kisi Angket Respon Guru No Aspek Penilaian Julmlah Butir 1 Materi 3 2 Pendekatan Kontekstual 7 3 RPP 5 4 LKS 10 Total Butir 25 73

16 e) Instrumen Tes Hasil Belajar Tes hasil belajar diberikan kepada siswa pada akhir penelitian sebagai penentu ketuntasan pemahaman siswa setelah pembelajaran selesai dilaksanakan. Soal terdiri dari 20 soal pilihan ganda dan 3 soal uraian yang mewakili indikator pencapaian kompetensi. Dari hasil tes akan didapatkan persentase ketuntasan siswa untuk menentukan klasifikasi keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Ketuntasan siswa ditentukan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah. 3. Tahap Development Setelah membuat rancangan perangkat pembelajaran dan instrumen penilaian, tahap selanjutnya adalah pengembangan. Tahap pengembangan meliputi pengembangan instrumen penilaian, pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS, validasi perangkat pembelajaran, dan revisi perangkat pembelajaran. Produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran dibuat sesuai dengan perencanaan awal. Berikut ini hasil dati setiap tahap pengembangan. a. Pengembangan Instrumen Penilaian Perangkat Pembelajaran Instrumen yang telah dirancang kemudian disusun dan dikonsultasikan pada dosen pembimbing. Instrumen yang telah disusun disajikan pada Lampiran C. Kemudian, instrumen tersebut divalidasi agar didapatkan instrumen yang valid (dapat mengukur apa yang hendak diukur) sehingga layak digunakan dalam penelitian. Adapun dosen yang ditunjuk sebagai dosen validator adalah Ibu 74

17 Fitriana Yuli Saptaningtyas, M.Si.. berikut ini merupakan penjelasan dari hasil validasi masing-masing instrumen. 1) Lembar penilaian RPP Instrumen penilaian RPP yang divalidasi meliputi kisi-kisi lembar penilaian RPP, deskripsi penilaian RPP, dan lembar penilaian RPP. Hasil validasi menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan dengan revisi. Revisi yang disarankan oleh validator dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Revisi Lembar Penilaian RPP Nomor Butir Jenis Perbaikan 1-12 Banyaknya butir penilaian diringkas menjadi 9 butir penilaian dan identitas mata pelajaran dibagi menjadi dua bagian yaitu identitas mata pelajaran dan alokasi waktu 18 Butir pernyataan Keberpusatan pada kebutuhan siswa diganti dengan Penyusunan materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa. 19 Pernyataan Kesesuaian pendekatan dan metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran dibagi menjadi 2 pernyataan, yaitu Kesesuaian pendekatan dengan tujuan pembelajaran dan Kesesuaian metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran 21 Pernyataan Kesesuaian pendekatan dan metode pembelajaran dengan karakteristik siswa dibagi menjadi 2 pernyataan, yaitu Kesesuaian pendekatan dengan karakteristik siswa dan Kesesuaian metode pembelajaran dengan karakteristik siswa. 22 Pernyataan Pemberdayaan siswa diganti dengan Keberpusatan pada siswa 24 Pernyataan Pemberian apersepsi diperjelas menjadi Pemberian apersepsi yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari 25 Pernyataan Penyampaian motivasi diperjelas menjadi Penyampaian motivasi yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari 26 Pernyataan Penyampaian tujuan pembelajaran diperjelas menjadi Penyampaian tujuan pembelajaran dengan jelas. 36 Pernyataan Dukungan sumber belajar terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran diganti dengan Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan pembelajaran. 40 Pernyataan Keterwakilan indikator dan tujuan diganti menjadi Keterwakilan tujuan pembelajaran/indikator pencapaian kompetensi oleh instrumen penilaian 75

18 2) Lembar penilaian LKS Instrumen penilaian LKS yang divalidasi meliputi kisi-kisi lembar penilaian LKS, deskripsi penilaian LKS, dan lembar penilaian LKS. Hasil validasi menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan dengan tanpa revisi. Pada aspek kesesuaian dengan pendekatan kontekstual disesuaikan kembali dengan komponen pendekatan kontestual. 3) Angket respon siswa Angket respon siswa yang divalidasi meliputi kisi-kisi angket respon siswa dan lembar angket respon siswa. Hasil validasi menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan dengan revisi. Revisi yang disarankan oleh validator dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Revisi Angket Respon Siswa Nomor Jenis Perbaikan Butir 1 Kata konteks pada pernyataan Materi dalam LKS dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata dihilangkan. 8 Kata telah pada pernyataan Soal latihan pada LKS membantu saya untuk memahami materi yang telah dipelajari dihilangkan 19 Kata akan pada pernyataan Ilustrasi atau gambar dalam LKS sesuai dengan materi yang akan dipelajari dihilangkan. 9 dan Pernyataan nomor 9 dan 11 digabung menjadi pernyataan 11 Kegiatan dalam LKS membantu dan memotivasi saya dalam memahami materi logika 14 Pernyataan nomor 14 dihilangkan karena memiliki kemiripan 16 dan 18 dengan pernyataan nomor 12 Pernyataan nomor 16 dan 18 diganti dengan pernyataan Tampilan LKS menarik dan tidak membosankan. 20 Pernyataan nomor 20 dihilangkan karena terlah terwakili oleh pernyataan nomor 6 4) Angket respon guru Angket respon guru yang divalidasi meliputi kisi-kisi angket respon guru dan lembar angket respon guru. Hasil validasi menunjukkan bahwa instrumen 76

19 layak digunakan dengan revisi. Pada butir nomor 3 pernyataannya diperbaiki menjadi Materi yang disajikan benar dan sesuai dengan konsep logika. Pada aspek penggunaan pendekatan kontekstual disesuaikan kembali dengan komponen pendekatan kontestual. 5) Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran Hasil validasi Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan dengan revisi. Revisi yang disarankan oleh validator dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Revisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Nomor Butir Jenis Perbaikan 8 Pernyataan dipersingkat menjadi Siswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan idenya 9 Pernyataan dipersingkat menjadi Siswa dibantu untuk merumuskan masalah 10 Pernyataan dipersingkat menjadi Siswa diberi kesempatan untuk mengerjakan LKS untuk memahami materi logika. 11 Pernyataan dipersingkat menjadi Siswa diberi pertanyaan untuk mengecek pemahaman mereka dalam mengerjakan LKS. 13 Pernyataan dipersingkat menjadi Siswa diarahkan untuk membentuk kelompok-kelompok belajar 17 Pernyataan dipersingkat menjadi Siswa diberi kesempatan untuk menyimpulkan 6) Instrumen tes hasil belajar siswa Instrumen tes hasil belajar siswa yang divalidasi meliputi kisi-kisi tes hasil belajar, kunci jawaban dan pedoman penilaian, dan soal tes hasil belajar. Hasil validasi menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan dengan revisi. Revisi yang disarankan oleh validator dapat dilihat pada Tabel

20 Tabel 20. Revisi Instrumen Tes Hasil Belajar Nomor Jenis Perbaikan Butir Pilihan Ganda 1 Kata dilalui pada pernyataan Indonesia dilalui oleh garis khatulistiwa diganti dengan kata dilewati 6 Kata tidak sulit pada opsi jawaban diganti dengan mudah 7 dan 8 Soal nomor 7 dan 8 digabung karena soal tentang negasi terlalu banyak menjadi Negasi atau ingkaran dari pernyataan Jika Gunung Merapi meletus maka semua warga mengungsi adalah. Selain itu, konteks yang digunakan diganti dengan konteks kehidupan di lingkungan sekitar Cangkringan. Diberikan tambahan soal untuk mengganti soal nomor 7 dan 8 yang digabungkan, yaitu Jika diketahui himpunan semesta A = {1,2,3,4,5,6} maka pernyataan berkuantor berikut yang memiliki nilai kebenaran Salah adalah. Uraian 3a b. Pengembangan RPP Pernyataan diganti dengan konteks selain rokok menjadi Premis 1: Pemerintah mengendalikan penambangan pasir di Gunung Merapi atau lingkungan terancam rusak. Premis 2: Lingkungan tidak terancam rusak Konklusi: Jadi, Pemerintah mengendalikan penambangan di Gunung Merapi RPP dikembangkan dengan mengacu pada prinsip dan komponen RPP yang terdapat pada Permendiknas Nomor 41 Tahun Struktur penulisan RPP terdiri dari identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran yang terdiri dari pembuka, inti, dan penutup, dan teknik penilaian pembelajaran. Langkah dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan disesuaikan dengan langkah-langkah pendekatan kontekstual yaitu REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, dan Transferring). Langkah kegiatan pembelajaran juga disesuaikan dengan standar proses yang meliputi eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. 78

21 c. Pengembangan LKS LKS dikembangkan dengan memperhatikan komponen evaluasi yang meliputi kelayakan isi, kelayakan kebahasaan, kelayakan penyajian, dan kelayakan kegrafikan serta dengan memperhatikan kesesuaiannya dengan komponen dalam pendekatan kontekstual yaitu Constructivism, Inquiry, Questioning, Learning Community, Modelling, Reflection, dan Authentic Assessment. Pendekatan kontekstual terlihat pada permasalahan yang disajikan dan kegiatan yang dilakukan. Berikut penjelasan hasil kegiatan yang dilakukan pada tahap pengembangan berdasarkan penjabaran kerangka LKS pada tahap sebelumnya. 1) Halaman sampul Halaman sampul depan memuat judul LKS agar pembaca mempunyai gambaran mengenai isi dari LKS yang dikembangkan. Halaman sampul juga memuat nama kurikulum, pendekatan, sasaran pengguna LKS, dan identitas penulis. Halaman sampul dilengkapi dengan ilustrasi yang menggambarkan aplikasi materi logika dalam mengembangkan daya penalaran siswa. Tampilan halaman sampul dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Tampilan Halaman Sampul LKS 79

22 2) Halaman Penulis Halaman penulis berisikan informasi terkait LKS yang dikembangkan. Informasi tersebut terdiri dari judul LKS, nama penulis, dosen pembimbing, penilai LKS, ukuran LKS, dan media yang digunakan untuk menyusun LKS. Tampilan halaman penulis dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Tampilan Halaman Penulis LKS 3) Kata Pengantar Kata pengantar ditulis oleh penulis untuk menginformasikan tujuan dikembangkannya LKS materi logika dengan pendekatan kontekstual. Tampilan halaman kata pengantar dapat dilihat pada Gambar 3 Gambar 3. Tampilan Halaman Kata Pengantar 80

23 4) Peta Kedudukan LKS Peta kedudukan LKS memuat informasi bagi pengguna terkait bagianbagian dari LKS beserta fungsi dari bagian-bagian tersebut. Tampilan peta kedudukan LKS dapat dilihat pada Gambar 4. 5) Peta Konsep Gambar 4. Tampilan Peta Kedudukan LKS Peta konsep memuat informasi mengenai konsep-konsep yang akan dipelajari oleh siswa. Tampilan peta konsep LKS dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Tampilan Peta Konsep LKS 81

24 6) Halaman KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi Pada halaman ini berisi KD dan Indikator pencapaian kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa dalam mempelajari materi logika. Tampilan halaman KD dan indikator dapat dilihat pada Gambar 6. 7) Daftar Isi Gambar 6. Tampilan Halaman KD dan Indikator Daftar isi memuat informasi mengenai tata letak halaman suatu bab dalam LKS. Daftar isi bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam mencari bagian atau materi yang akan dituju. Tampilan daftar isi dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7. Tampilan Halaman Daftar Isi 82

25 8) Halaman Pembuka kegiatan pembelajaran Halaman pembuka pada setiap awal LKS terdiri dari urutan kegiatan, judul sub topik, gambar ilustrasi, indikator pencapaian kompetensi, petunjuk umum, dan permasalahan kontekstual terkait dengan materi yang akan dipelajari. Penyajian masalah kontekstual pada halaman pembuka kegiatan pembelajaran bertujuan untuk menstimulasi siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya (constructivism). Tampilan halaman pembuka kegiatan dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8. Tampilan Halaman Pembuka Kegiatan Belajar 9) Halaman Kegiatan Pembelajaran Halaman kegiatan pembelajaran terdiri dari informasi pendukung, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, contoh dalam penyelesaian suatu permasalahan, dan kolom rangkuman. Kegiatan pembelajaran memuat beberapa komponen pendekatan kontekstual, yaitu questioning, inquiry, learning community, dan modeling. Informasi mengenai konsep terkait materi yang disajikan dalam LKS tidak diberikan begitu saja, tetapi terdapat pertanyaan-pertanyaan yang menstimulasi siswa untuk bertanya (questioning). 83

26 Adanya pertanyaan pancingan di dalam LKS bertujuan untuk mengarahkan siswa dalam menemukan suatu konsep (inquiry). Langkah-langkah pengerjaan LKS disertai dengan contoh pengerjaan (modeling). Siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok diskusi untuk mengerjakan LKS (learning community). Adanya kelompok-kelompok diskusi bertujuan agar setiap anggota kelompok saling bertukar pengetahuan dan pengalaman dalam mengerjakan LKS. Tampilan halaman kegiatan pembelajaran dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9. Tampilan Halaman Kegiatan Pembelajaran 10) Halaman Refleksi Halaman refleksi ini digunakan untuk memfasilitasi siswa dalam mencatat informasi-informasi yang mereka dapatkan selama pembelajaran (reflection). Tampilan halaman refleksi dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10. Tampilan Halaman Refleksi 84

27 11) Latihan Soal Pada bagian penutup kegiatan pembelajaran terdapat halaman yang berisi soal-soal kontekstual untuk memperdalam pemahaman siswa. Latihan soal juga digunakan sebagai pengukur pemahaman pengetahuan siswa (authentic assessment). Tampilan halaman latihan soal disajikan pada Gambar ) Daftar Pustaka Gambar 11. Tampilan Halaman Ayo Berlatih Daftar pustaka berisi referensi yang digunakan dalam penyusunan LKS. Tampilan halaman daftar pustaka disajikan pada Gambar 12. Gambar 12. Tampilan Halaman Daftar Pustaka d. Validasi Perangkat Pembelajaran Pada tahap ini perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang telah dikembangkan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk memperoleh masukan dan saran. Perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang telah diperbaiki sesuai dengan masukan dan saran dari dosen pembimbing kemudian 85

28 divalidasi oleh ahli materi (Fitriana Yuli Saptaningtyas, M.Si.), ahli media (Bambang Sumarno H.M., M.Kom.), dan guru matematika (Marsiyam, S.Pd.Si.). Validasi ini bertujuan untuk mengetahui kevalidan dan kelayakan dari perangkat yang dikembangkan untuk diuji cobakan di sekolah. Data hasil validasi perangkat pembelajaran terdiri dari dua macam, yaitu data hasil validasi RPP dan data hasil validasi LKS. Hasil penilaian yang diberikan dapat dilihat pada lampiran D.7 D.11. Hasil validasi perangkat pembelajaran menunjukkan bahwa RPP dan LKS yang dikembangkan layak diujicobakan di sekolah dengan revisi sesuai saran dan komentar yang diberikan. Hasil validasi kemudian ditindaklanjuti dengan revisi sesuai saran dan komentar dari dosen ahli dan guru matematika sebelum dilakukannya uji coba di sekolah. e. Revisi Perangkat Pembelajaran Revisi perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang dilakukan pada tahap ini memperhatikan saran dan komentar validator. 1) Revisi RPP a) Alokasi waktu RPP diperhatikan lagi. RPP pada sub materi ekuivalensi, negasi dari pernyataan majemuk, dan konvers, invers, dan kontraposisi yang sebelumnya hanya untuk satu pertemuan dibagi menjadi dua pertemuan. Pertemuan pertama membahas tentang ekuivalensi dan negasi dari pernyataan majemuk. Sedangkan pertemuan kedua membahas tentang konvers, invers, dan kontraposisi. b) Kata siswa diubah menjadi peserta didik 86

29 c) Perbaikan pada kegiatan questioning yang masih terlihat hanya guru yang bertanya bukan siswa dapat dilihat pada Gambar 13. Sebelum direvisi Setelah direvisi Gambar 13. Revisi Komponen Questioning d) Perbaikan untuk memperjelas kegiatan modelling dalam RPP dapat dilihat pada Gambar 14. Sebelum direvisi Setelah direvisi Gambar 14. Revisi Komponen Modelling e) Ditambahkan penilaian proses tidak hanya penilaian hasil belajar. Sebelum revisi RPP hanya menggunakan penilaian pengetahuan saja. Kemudian tambahan penilaian partisipasi kelas untuk menilai proses pembelajaran di kelas dapat dilihat pada Gambar 15. Gambar 15. Revisi Penambahan Penilaian RPP 87

30 f) Perbaikan penambahan konteks tentang budaya dan lingkungan hidup dapat dilihat pada Gambar 16. Sebelum direvisi Setelah direvisi Gambar 16. Revisi Penambahan Konteks Budaya dan Lingkungan Hidup 2) Revisi LKS a) Revisi LKS Ahli Materi (1) Perbaikan dengan penyisisipkan masalah kontekstual tentang budaya dan lingkungan hidup dapat dilihat pada Gambar 17. Sebelum direvisi Setelah direvisi Gambar 17. Revisi Penambahan Konteks Budaya dan Lingkungan Hidup (2) Penggunaan LKS 7: Pembuktian Sifat dan Teorema Matematika sebagai kegiatan pengayaan siswa. 88

31 (3) Perbaikan kalimat pada kolom jawaban dari LKS 1 pedoman guru dapat dilihat pada Gambar 18. Sebelum direvisi Setelah direvisi Gambar 18. Revisi Kalimat pada Kolom Jawaban LKS 1 (4) Perbaikan pemilihan kalimat yang disesuaikan dengan karakteristik siswa SMA dapat dilihat pada Gambar 19. Sebelum direvisi Setelah direvisi Gambar 19. Revisi Pilihan Kalimat 89

32 (5) Perbaikan kalimat pada kegiatan dari LKS 1 agar tidak ambigu dapat dilihat pada Gambar 20. Sebelum direvisi Setelah direvisi Gambar 20. Revisi Pilihan Kalimat (6) Perbaikan kunci jawaban pada LKS pedoman guru dapat dilihat pada Gambar 21. Sebelum direvisi Setelah direvisi Gambar 21. Revisi Kunci Jawaban 90

33 (7) Perbaikan gambar denah pada Kegiatan 3.1 agar lebih mudah dimengerti siswa dapat dilihat pada Gambar 22. Sebelum direvisi Setelah direvisi Gambar 22. Revisi Tampilan Denah (8) Perbaikan kalimat pada soal latihan dapat dilihat pada Gambar 23 Sebelum direvisi Setelah direvisi Gambar 23. Revisi Kalimat pada Soal (9) Perbaikan pengantar masalah Kegiatan 4.1 disajikan pada Gambar 24. Sebelum direvisi Setelah direvisi Gambar 24. Revisi Pengantar Masalah Kegiatan

34 b) Revisi LKS Ahli Media (1) Perbaikan penataan simbol dan gambar pada halaman sampul depan agar lebih memberikan alur pemahaman dapat dilihat pada Gambar 25. Sebelum direvisi Setelah direvisi Gambar 25. Revisi Halaman Sampul (2) Pemilihan warna bingkai perkegiatan lebih disesuaikan. Tema warna pada LKS 1 yang sebelumnya berwarna merah diganti dengan warna abu-abu. Tema warna pada LKS 2 yang sebelumnya berwarna jingga diganti warna ungu. Hal ini bertujuan agar tema warna kontras dengan warna merah pada kunci jawaban di LKS pedoman guru. 92

35 (3) Perbaikan tampilan halaman daftar isi yang disesuaikan dengan halaman lain dapat dilihat pada Gambar 26. Sebelum direvisi Setelah direvisi Gambar 26. Revisi Tampilan Daftar Isi (4) Perbaikan penyesuaian pemilihan tema warna pada halaman peta konsep dengan halaman lainnya disajikan pada Gambar 27. Sebelum direvisi Setelah direvisi Gambar 27. Revisi Pemilihan Tema Warna 93

36 (5) Perbaikan pemilihan ikon pada halaman refleksi dapat dilihat pada Gambar 28. Sebelum direvisi Setelah direvisi Gambar 28. Revisi Penggunaan Ikon pada Kolom Refleksi (6) Perbaikan pada pemilihan ikon pada kegiatan questioning untuk lebih diseimbangkan antara ikon laki-laki dan perempuan dapat dilihat pada Gambar 29. Sebelum direvisi Setelah direvisi Gambar 29. Revisi Penggunaan Ikon Laki-laki dan Perempuan 4. Tahap Implementation Pada tahap implementasi dilakukan uji coba perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi kemudian diujicobakan di SMA Negeri 1 Cangkringan, Sleman. Uji coba perangkat pembelajaran yang dilakukan terhadap siswa kelas X A SMAN Negeri 1 Cangkringan, Sleman tahun pelajaran 94

37 2015/2016 yang berjumlah 24 orang dan 1 guru matematika SMA Negeri 1 Cangkringan, Sleman. Peneliti sebagai observer bertugas untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang berlangsung dan mencatat kegiatan tertentu yang dianggap penting dan dapat dijadikan saran perbaikan RPP dan LKS yang dikembangkan. Catatan penting tersebut dicatat pada lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran yang dapat dilihat hasilnya pada lampiran D.14. Perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan kontekstual disusun untuk tujuh kali pertemuan dengan waktu 2x45 menit setiap pertemuan. Proses pengambilan data dilakukan pada tanggal 11 Januari 2016 sampai 13 Februari Jadwal pelaksanaan uji coba dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Jadwal Pelaksanaan Uji Coba No Hari, tanggal Waktu Materi 1 Senin, 11 Januari Pernyataan, Nilai Kebenaran, Kalimat Terbuka, dan Negasi 2 Sabtu, 16 Januari Konjungsi dan Disjungsi 3 Senin, 18 Januari Implikasi, Biimplikasi, Tautologi, dan Kontradiksi 4 Sabtu, 23 Januari Ekuivalensi dan negasi dari pernyataan majemuk 5 Senin, 25 Januari Konvers, Invers, dan Kontraposisi 6 Senin, 1 Februari Penyataan Berkuantor 7 Sabtu, 6 Februari Penarikan Kesimpulan 8 Sabtu, 13 Februari Tes hasil belajar Pada tahap ini peneliti mengujicobakan LKS 1 sampai LKS 6, sedangkan LKS 7 digunakan sebagai bahan pengayaan bagi siswa. Secara umum proses pembelajaran diawali dengan pendahuluan yaitu guru membuka pembelajaran dan mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran. Kegiatan pembelajaran diawali dengan membaca doa bersama. Kemudian guru memberikan informasi tentang pokok bahasan yang akan dipelajari, tujuan pembelajaran, dan kegiatan 95

38 yang akan dilakukan oleh siswa. Guru memberikan apersepsi dan motivasi terkait materi yang akan dipelajari. Selanjutnya pelaksanaan kegiatan inti pembelajaran disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran kontekstual REACT (relating, experiencing, applying, cooperating, dan transferring). Tahap relating dilakukan dengan memberikan materi atau permasalahan terkait dengan materi yang dipelajari. Kegiatan pada tahap ini dilakukan dengan ceramah atau tanya jawab. Tahap experiencing, applying, dan cooperating terlihat pada saat siswa mengerjakan kegiatan yang terdapat dalam LKS secara berdiskusi untuk menemukan konsep, prinsip, atau sifat kemudian menggunakannya untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Tahap transferring dilakukan dengan mengerjakan permasalahan dan tugas pada uji pemahaman. Selama proses pembelajaran siswa berdiskusi kelompok dalam menemukan konsep dan memecahkan masalah yang diberikan. Kegiatan diskusi siswa dapat dilihat pada Gambar 30. Gambar 30. Siswa Berdiskusi dalam Mengerjakan LKS 96

39 Setelah proses diskusi siswa melakukan presentasi dengan menuliskan hasil diskusinya di papan tulis. Kegiatan presentasi siswa dapat dilihat pada Gambar 31. Gambar 31. Perwakilan Kelompok Menuliskan Hasil Diskusi di Papan Tulis Petunjuk dalam LKS cukup dimengerti oleh siswa, namun sesekali guru harus memberikan bimbingan kepada siswa karena masih ada beberapa siswa yang bingung dengan maksud dari petunjuk tersebut. Saat proses pembelajaran berlangsung, siswa tidak ragu untuk bertanya. Kegiatan pemberian bimbingan seperlunya oleh guru dapat dilihat pada Gambar 32. Gambar 32. Guru Memberikan Bimbingan kepada Siswa 97

40 Adapun catatan-catatan selama penelitian berlangsung adalah sebagai berikut. Pertemuan pertama, siswa mempelajari LKS 1 mengenai Pernyataan, Nilai Kebenaran, Kalimat Terbuka, dan Negasi. Sebelum pembelajaran dimulai siswa diberikan penjelasan tentang petunjuk penggunaan LKS dan pendekatan kontekstual yang digunakan dalam LKS. Pada pertemuan pertama siswa belajar, berdiskusi dengan teman sebangku, dan mempresentasikan hasil diskusi secara lisan. Pengerjaan latihan soal dilanjutkan sebagai tugas di rumah karena waktu yang tidak mencukupi. Logika merupakan materi yang baru bagi siswa, sehingga beberapa siswa masih bingung dalam membedakan antara pernyataan, bukan pernyataan, dan kalimat terbuka. Akan tetapi, siswa dapat memahami dengan baik bagaimana menentukan ingkaran dari suatu pernyataan. Pertemuan kedua, siswa mempelajari LKS 2 mengenai konjungsi dan disjungsi. Siswa berdiskusi dalam kelompok heterogen yang terdiri dari 4 anak yang dibentuk secara acak oleh guru. Pada awalnya siswa mengalami kesulitan dalam menemukan konsep konjungsi dan disjungsi secara kontekstual dengan menggunakan penalaran mereka. Hal ini dikarenakan siswa terbiasa memperoleh rumus akhir secara langsung. Sedangkan dalam hal ini mereka harus menggunakan penalaran dan kemampuan berpikir logis mereka dalam menemukan konsep konjungsi dan disjungsi. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di papan tulis. Siswa dapat memahami konsep konjungsi dan disjungsi dengan menganalogikan dengan konsep rangkaian listrik seri dan paralel. Pertemuan ketiga, siswa mempelajari LKS 3 mengenai implikasi, biimplikasi, tautologi, dan kontradiksi. Diawal pembelajaran siswa mengingat kembali tentang 98

41 konsep konjungsi dan disjungsi dengan menganalogikan dengan rangkaian listrik seri dan paralel. Siswa berdiskusi dalam kelompok heterogen yang terdiri dari 4 anak yang dibentuk secara acak oleh guru. Dalam menemukan konsep implikasi dan biimplikasi siswa juga dituntut untuk menggunakan penalarannya. Beberapa siswa mengalami kebingungan dalam memecahkan masalah tentang denah pada Kegiatan 3.1 untuk menemukan konsep implikasi. Kemudian guru memberikan penjelasan dan memberikan contoh dengan menggunakan pernyataan lain yang lebih sederhana untuk lebih memahamkan siswa. Perwakilan dari tiga kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dengan menuliskan di papan tulis. Latihan soal diberikan sebagai tugas untuk dikerjakan di rumah. Pertemuan keempat dan kelima siswa mempelajari LKS 4 mengenai ekuivalensi, negasi dari pernyataan majemuk, konvers, invers, dan kontraposisi. Pertemuan keempat siswa mempelajari tentang ekuivalensi dan negasi dari pernyataan majemuk. Diawal pertemuan dibahas latihan soal LKS 3 untuk mengingatkan siswa tentang materi sebelumnya. Beberapa siswa maju kedepan untuk menuliskan hasil pekerjaan mereka. Siswa berdiskusi dalam kelompok heterogen terdiri dari 4 anak yang dibentuk dengan cara undian. Siswa sesekali mengalami kesulitan dalam menemukan konsep dalam diskusi, namun dapat diatasi dengan pemberian bimbingan seperlunya oleh guru. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya dengan menuliskannya di papan tulis. Pengerjaan latihan soal dilanjutkan sebagai tugas untuk dikerjakan di rumah. Pertemuan kelima siswa masih mempelajari LKS 4 tentang konvers, invers, dan kontraposisi. Di awal pembelajaran dibahas latihan soal terkait ekuivalensi 99

42 dan negasi dari pernyataan majemuk. Beberapa siswa maju ke depan untuk menuliskan hasil pekerjaannya. Siswa berdiskusi dengan teman sebangku untuk menemukan konsep konvers, invers, dan kontraposisi. Siswa diberi contoh pengerjaan soal nomor 1a pada LKS 4 oleh guru. Presentasi digantikan dengan tanya jawab latihan soal tentang konvers, invers dan kontraposisi. Pertemuan keenam siswa mempelajari LKS 5 mengenai pernyataan berkuantor. Di awal pembelajaran guru membahas beberapa latihan soal pada LKS 4 yang belum dipahami siswa. Siswa berdiskusi dalam kelompok heterogen terdiri dari 4 anak yang dibentuk dengan metode berhitung. Siswa sesekali mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan, namun dapat diatasi dengan pemberian bimbingan seperlunya. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami simbol-simbol yang digunakan karena beberapa simbol yang digunakan masih asing bagi mereka. Presentasi digantikan dengan melakukan pembahasan bersama dengan metode tanya jawab. Pertemuan ketujuh siswa mempelajari LKS 6 mengenai penarikan kesimpulan yang terdiri dari modus ponen, modus tollens, dan silogisme. Diawal pembelajaran siswa mengingat kembali tentang konsep tautologi. Siswa berdiskusi dalam kelompok heterogen terdiri dari 4 anak yang dibentuk secara acak oleh guru. Pembelajaran berjalan dengan baik meskipun sesekali guru memberikan bimbingan seperlunya kepada siswa untuk memahami konsep penarikan kesimpulan. Pada pertemuan terakhir dari kegiatan ini, siswa mengerjakan tes hasil belajar. Tes hasil belajar terdiri dari 15 butir soal pilihan ganda dan 3 butir soal uraian 100

43 yang harus diselesaikan oleh siswa maksimal dalam waktu 90 menit. Tes hasil belajar ini digunakan unutk mengetahui tingkat keefektifan penggunaan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Selanjutnya siswa dan guru mengisi angket respon untuk mengetahui respon dan evaluasi perangkat pembelajaran yang telah digunakan selama proses pembelajaran. Hasil penilaian angket respon ini kemudian digunakan untuk mengetahui nilai kepraktisan penggunaan perangkat pembelajaran. Penilaian angket respon dilakukan menggunakan instrumen yang telah divalidasi pada tahap sebelumnya. Pada setiap kegiatan pembelajaran peneliti sebagai observer (pengamat) mengamati kegiatan pembelajaran yang berlangsung di kelas. Hasil pengamatannya kemudian dituliskan pada lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Hasil dari lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran ini digunakan untuk mengetahui tingkat kepraktisan penggunaan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Secara keseluruhan kegiatan penelitian berjalan baik, lancar, dan sesuai dengan perangkat pembelajaran dan metode penelitian yang telah disusun. 5. Tahap Evaluation Setelah melakukan uji coba, tahap selanjutnya adalah melakukan evaluasi terhadap produk. Selama proses uji coba berlangsung saran dan masukan dari guru dan siswa ditampung untuk digunakan sebagai perbaikan atau revisi terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Berbagai perbaikan yang dilakukan 101

44 adalah terkait dengan LKS sedangkan untuk RPP tidak ada perbaikan. Beberapa hal yang diperbaiki adalah sebagai berikut. a. Terdapat beberapa kesalahan penuliasan ejaan pada LKS b. Terdapat kesalahan penulisan soal pada kolom Ayo Berlatih c. Kurangnya petunjuk pada kegiatan pada LKS 3 Kegiatan 3.1. Hasil akhir pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS setelah melalui tahap revisi akhir dapat dilihat pada lampiran F. B. Kualitas Perangkat Pembelajaran Pada tahap ini dilakukan analisis kualitas perangkat pembelajaran yang meliputi aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. 1. Analisis Kevalidan Perangkat Pembelajaran Analisis kevalidan dilakukan untuk menentukan kualitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh dosen dan guru matematika selama proses validasi. Berikut ini merupakan hasil penilaian terhadap masing-masing perangkat pembelajaran ditinjau dari aspek kevalidan. a. Kevalidan RPP Penilaian kevalidan RPP dilakukan oleh dosen ahli materi dan guru matematika. Hasil penilaian untuk setiap aspek yang dinilai dalam RPP dapat dilihat pada Tabel

45 Tabel 22. Hasil Penilaian RPP Aspek Penilaian Rata-rata tiap Aspek Kriteria Identitas Mata Pelajaran 4.93 Sangat Baik Alokasi Waktu 4 Baik Tujuan Pembelajaran 4.5 Sangat Baik Pemilihan Materi 4.17 Baik Pemilihan Pendekatan dan metode Pembelajaran 4 Baik Kegiatan Pembelajaran dengan Pendekatan Kontekstual 4.19 Baik Pemilihan Sumber Belajar 4.5 Sangat Baik Penilaian Hasil Belajar 4 Baik Kesimpulan 4.29 Sangat Baik Penilaian terhadap RPP yang dikembangkan menunjukkan skor rata-rata Berdasarkan pedoman klasifikasi penilaian perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan, RPP yang dikembangkan memenuhi kriteria sangat baik. Tabulasi hasil penilaian kevalidan RPP dapat dilihat pada Lampiran B.1. b. Kevalidan LKS Penilaian kevalidan LKS dilakukan oleh dosen ahli materi, ahli media, dan guru matematika. Hasil penilaian untuk setiap aspek yang dinilai dalam LKS dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23. Hasil Penilaian LKS Aspek Penilaian Rata-rata tiap Aspek Kriteria Kompetensi 4.13 Baik Isi Materi 4.29 Sangat Baik Kesesuaian LKS dengan Pendekatan Kontekstual 3.64 Baik Bahasa 4.25 Sangat Baik Penyajian Materi 4.42 Sangat Baik Kegrafikan 4.18 Baik Kesimpulan 4.15 Baik Penilaian terhadap LKS yang dikembangkan menunjukkan skor rata-rata Berdasarkan pedoman klasifikasi penilaian perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan, LKS yang dikembangkan memenuhi kriteria baik. 103

LAMPIRAN A Data Hasil Tahap Analysis dan Design

LAMPIRAN A Data Hasil Tahap Analysis dan Design LAMPIRAN 122 LAMPIRAN A Data Hasil Tahap Analysis dan Design A.1. A.2. A.3. Hasil Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran. Hasil Analisis Konsep Hasil Penyusunan Peta Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil dari masing-masing analisis yang telah dilakukan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil dari masing-masing analisis yang telah dilakukan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tahap Analisis (Analysis) Pada tahap ini terdapat tiga analisis yang dilakukan, yaitu analisis kebutuhan, analisis kurikulum, dan analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. trigonometri. Tahap-tahap yang digunakan dalam pengembangan ini adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. trigonometri. Tahap-tahap yang digunakan dalam pengembangan ini adalah A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa RPP dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Berdasarkan Permendiknas Nomor 22

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan mata pelajaran yang diberikan mulai dari tingkat pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan perangkat pembelajaran matematika materi Bangun Ruang Sisi Lengkung dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia telah

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran. A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran

LAMPIRAN A. A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran. A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran LAMPIRAN A A1. Surat Permohonan Izin Validasi Instrumen A2. Surat Keterangan Validasi Instrumen A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Prosedur pengembangan LKS materi Bangun Ruang Sisi Datar yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Prosedur pengembangan LKS materi Bangun Ruang Sisi Datar yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Prosedur pengembangan LKS materi Bangun Ruang Sisi Datar yang menggunakan pendekatan kontekstual dan berorientasi pada kemampuan berpikir kritis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis), design (perancangan), development (pengembangan), implementation (implementasi),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian mengenai pengembangan perangkat pembelajaran kalkulus kelas XI semester genap dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kegiatan siswa (LKS) berbasis pendekatan saintifik pada materi lingkaran untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement, Evaluation).

Lebih terperinci

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran probing prompting pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran probing prompting pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah pengembangan perangkat pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada penelitian ini dihasilkan perangkat pembelajaran ditinjau dari kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan, berikut penjabarannya berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Endang Mulyatiningsih (2012: 145) produk penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D) dengan produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran berbasis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian pengembangan yang telah dilakukan, diperoleh hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian pengembangan yang telah dilakukan, diperoleh hasil A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian pengembangan yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian untuk setiap langkah sebagai berikut. 1. Analysis (Analisis)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian. pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian. pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Peneltian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran matematika berbasis multimedia flash

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Matematika

Program Studi Pendidikan Matematika 1 PENERAPAN STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS X 2 SMA TRI BHAKTI PEKANBARU Ranti Octapiana Simanjuntak,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK... Mata Pelajaran : Matematika Kelas : XI Program Keahlian : Akuntansi dan Penjualan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK... Mata Pelajaran : Matematika Kelas : XI Program Keahlian : Akuntansi dan Penjualan RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK... Mata Pelajaran : Matematika Kelas : XI Program Keahlian : Akuntansi dan Penjualan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Alokasi Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa dilihat dari berbagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian tindakan kelas ini diperoleh data-data berupa hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian tindakan kelas ini diperoleh data-data berupa hasil BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil dari penelitian tindakan kelas ini diperoleh data-data berupa hasil tes formatif dan tes sub sumatif yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa, hasil

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN MATEMATIKA (RPP) Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Ketapang Mata Pelajaran : Matematika

RENCANA PEMBELAJARAN MATEMATIKA (RPP) Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Ketapang Mata Pelajaran : Matematika RENCANA PEMBELAJARAN MATEMATIKA (RPP) Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Ketapang Mata Pelajaran : Matematika Kelas : X Semester : 2 Materi Pokok : Logika Matematika Alokasi Waktu : 1 x 40 menit (1 pertemuan)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kurikulum, dan analisis siswa.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kurikulum, dan analisis siswa. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model pengembagan ADDIE dengan tahapan Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu produk dengan kualifikasi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 5E (LC 5E) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X 8 SMA NEGERI 2 SIAK HULU

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 5E (LC 5E) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X 8 SMA NEGERI 2 SIAK HULU 1 PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 5E (LC 5E) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X 8 SMA NEGERI 2 SIAK HULU Selvi Apriana, Sakur, Jalinus Selvi.apriana20@yahoo.com/085263591494 Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2010:297)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran. Perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...i UCAPAN TERIMA KASIH...ii ABSTRAK.iii DAFTAR ISI.iv DAFTAR TABEL.vi DAFTAR BAGAN ix DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR LAMPIRAN.xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah..

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2007: 407), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan menggunakan metode pengembangan model ADDIE (Assume, Design, Development,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2013: 297) merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang mengacu learning trajectory dan berorientasi pada kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang mengacu learning trajectory dan berorientasi pada kemampuan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pengembangan Produk Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis pemecahan masalah yang mengacu learning trajectory dan berorientasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Berikut

BAB IV PEMBAHASAN. yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Berikut BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Sesuai dengan model pengembangan ADDIE, prosedur yang dilakukan dalam penelitian pengembangan multimedia interaktif ini meliputi lima tahap, yaitu analysis, design,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis etnomatematika pada kompetensi segitiga.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis etnomatematika pada kompetensi segitiga. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah bahan ajar berupa LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis etnomatematika pada kompetensi segitiga.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahapan yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Development

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahapan yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Development BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan perangkat pembelajaran matematika realistik pada materi aritmatika sosial untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran 1. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masalah dikembangkan menurut model ADDIE yang terdiri dari Analysis, Design,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masalah dikembangkan menurut model ADDIE yang terdiri dari Analysis, Design, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pengembangan Produk Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis pemecahan masalah yang mengacu learning trajectory dan berorientasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan PTK, guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional atau hanya ceramah. Guru cenderung mentransfer

Lebih terperinci

Logika. Arum Handini Primandari, M.Sc. Ayundyah Kesumawati, M.Si.

Logika. Arum Handini Primandari, M.Sc. Ayundyah Kesumawati, M.Si. Logika Arum Handini Primandari, M.Sc. Ayundyah Kesumawati, M.Si. Logika Matematika Kalimat Terbuka dan Tertutup Kalimat terbuka adalah kalimat yang tidak mengandung nilai kebenaran Contoh: Semoga kamu

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Proses Pengembangan Media Berupa Alat Peraga Pengembangan media berupa alat peraga aliran listrik pada pokok bahasan Logika Matematika menggunakan model pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) dengan embedded

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan. Produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran berupa Rancangan Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian A.1 Hasil Uji Validitas Validitas LKS ini dilakukan pada tiga bagian, yakni validitas materi, validitas konstruksi dan validitas bahasa. Adapun hasil validasi

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA (Pendalaman Materi SMA)

LOGIKA MATEMATIKA (Pendalaman Materi SMA) LOGIKA MATEMATIKA (Pendalaman Materi SMA) Disampaikan Pada MGMP Matematika SMA Provinsi Bengkulu Tahun Ajaran 2007/2008 Oleh: Supama Widyaiswara LPMP Bengkulu DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dan model probing prompting

Lebih terperinci

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS X ( 1 ) SEMESTER I

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS X ( 1 ) SEMESTER I KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS X ( 1 ) SEMESTER I KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN: MATEMATIKA Sekolah : SMA/MA... Kelas : X Semester : I (SATU) KKM

Lebih terperinci

Lampiran A. 1. Aspek yang Diamati Identitas mata pelajaran

Lampiran A. 1. Aspek yang Diamati Identitas mata pelajaran LAMPIRAN A A.1 Kisi-kisi Lembar Penilaian RPP A.2 Lembar Penilaian RPP A.3 Deskripsi Lembar Penilaian RPP A.4 Kisi-kisi Lembar Penilaian LKS A.5 Lembar Penilaian LKS A.6 Deskripsi Lembar Penilaian LKS

Lebih terperinci

SILABUS. Menyimak pemahaman tentang bentuk pangkat, akar dan logaritma beserta keterkaitannya. Mendefinisikan bentuk pangkat, akar dan logaritma.

SILABUS. Menyimak pemahaman tentang bentuk pangkat, akar dan logaritma beserta keterkaitannya. Mendefinisikan bentuk pangkat, akar dan logaritma. SILABUS Nama Sekolah : SMA NEGERI 6 PONTIANAK Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas/Program : X Semester : 1 STANDAR KOMPETENSI: 1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian pengembangan (Research and Development) ini bertujuan menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi. Produk yang dikembangkan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 125 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) JENJANG PENDIDIKAN : SMA KELAS : X MATA PELAJARAN : MATEMATIKA POKOK BAHASAN : LOGIKA MATEMATIKA ALOKASI WAKTU : 2 x 45 MENIT PERTEMUAN KE- : 1 STANDAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

1untuk Kelas X SMA dan MA

1untuk Kelas X SMA dan MA Rosihan Ari Y. Indriyastuti MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) KHAZANAH MATEMATIKA 1untuk Kelas X SMA dan MA Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2015: 407), metode penelitian pengembangan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO. 05/2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO. 05/2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO. 05/2 Nama Sekolah : SMK Diponegoro Lebaksiu Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : X / 2 Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (1 x pertemuan) Standar Kompetensi Kompetensi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PROSES PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI PROSES PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran BAB IV DESKRIPSI PROSES PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran Dalam penelitian ini perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi Rencana Pelaksanaan

Lebih terperinci

SILABUS. Menyimak pemahaman tentang bentuk pangkat, akar dan logaritma beserta keterkaitannya. Mendefinisikan bentuk pangkat, akar dan logaritma.

SILABUS. Menyimak pemahaman tentang bentuk pangkat, akar dan logaritma beserta keterkaitannya. Mendefinisikan bentuk pangkat, akar dan logaritma. SILABUS Nama Sekolah : SMA PGRI 1 AMLAPURA Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas/Program : X Semester : 1 STANDAR KOMPETENSI: 1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitan Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi pada pengembangan dan mengimplementasikan produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. siswa (LKS) berbasis problem based learning (PBL) pada kompetensi statistika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. siswa (LKS) berbasis problem based learning (PBL) pada kompetensi statistika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kegiatan siswa (LKS) berbasis problem based learning (PBL) pada kompetensi statistika

Lebih terperinci

LOGIKA. Arum Handini Primandari

LOGIKA. Arum Handini Primandari LOGIKA Arum Handini Primandari LOGIKA MATEMATIKA KALIMAT TERBUKA DAN TERTUTUP Kalimat terbuka adalah kalimat yang tidak mengandung nilai kebenaran Contoh: Apakah kamu tahu pencipta lagu PPAP? Semoga ujian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb.

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb. KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Matematika tidak dapat terlepas dalam kehidupan manusia sehari-hari, baik saat mempelajari matematika itu sendiri maupun mata kuliah lainnya. Mata kuliah Pengantar

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs Lussy Midani Rizki 1), Risnawati 2), Zubaidah Amir MZ 3) 1) UIN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN KERANGKA ELPSA UNTUK MENINGKATKAN EMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI LOGIKA MATEMATIKA

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN KERANGKA ELPSA UNTUK MENINGKATKAN EMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI LOGIKA MATEMATIKA PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN KERANGKA ELPSA UNTUK MENINGKATKAN EMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI LOGIKA MATEMATIKA Yeni Kartika 1, Sanapiah 2, dan Eliska Juliangkary 3 1 Pemerhati

Lebih terperinci

BAB I LOGIKA MATEMATIKA

BAB I LOGIKA MATEMATIKA BAB I LOGIKA MATEMATIKA A. Ringkasan Materi 1. Pernyataan dan Bukan Pernyataan Pernyataan adalah kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah, tetapi tidak sekaligus benar dan salah. (pernyataan disebut

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN 92

LAMPIRAN LAMPIRAN 92 LAMPIRAN LAMPIRAN 92 LAMPIRAN A A1 Analisis Kurikulum 93 ANALISIS KURIKULUM NAMA SEKOLAH : SMK PIRI 3 YOGYAKARTA MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KELAS / SEMESTER : X / 2 (Dua) STANDAR KOMPETENSI : 1. Menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setiap tahap pelaksanaan tindakan merupakan tahapan yang dilaksanakan sebagai realisasi dari perencanaan yang telah disusun. Perencanaan yang telah disusun, belum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yaitu suatu proses penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang dikembangkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan. Hasil dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan. Hasil dari BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan. Hasil dari penelitian ini adalah RPP dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis pemecahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan dari penelitian ini berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) materi perbandingan dengan

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA. LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) MATEMATIKA PAKET C TINGKAT V DERAJAT MAHIR 1 SETARA KELAS X

LOGIKA MATEMATIKA. LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) MATEMATIKA PAKET C TINGKAT V DERAJAT MAHIR 1 SETARA KELAS X LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) LOGIKA MATEMATIKA Oleh: Hj. ITA YULIANA, S.Pd, M.Pd MATEMATIKA PAKET C TINGKAT V DERAJAT MAHIR 1 SETARA KELAS X Created By Ita Yuliana 37 Logika Matematika Kompetensi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

Lebih terperinci

RUMUS LOGIKA MATEMATIKA DAN TABEL KEBENARAN

RUMUS LOGIKA MATEMATIKA DAN TABEL KEBENARAN RUMUS LOGIKA MATEMATIKA DAN TABEL KEBENARAN Updated by Admin of Bahan Belajar Logika matematika merupakan salah satu materi pelajaran matematika dan cabang logika yang mengandung kajian matematis logika.

Lebih terperinci

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrumen

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrumen NAMA SEKOLAH : MATA PELAJARAN : Matematika KELAS : XI STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan logika matematka dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor KODE KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan kontekstual bukan merupakan suatu konsep baru. Penerapan pendekatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan kontekstual bukan merupakan suatu konsep baru. Penerapan pendekatan 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendekatan Kontekstual Pendekatan kontekstual bukan merupakan suatu konsep baru. Penerapan pendekatan kontekstual di kelas kelas yang diselenggarakan di Amerika pertama- tama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) atau yang sering disebut penelitian R & D. Penelitian Pengembangan adalah metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA kelas XI. Pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA kelas XI. Pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengembangan Media Pembelajaran Penelitian ini menghasilkan suatu produk berupa media pembelajaran matematika berbasis macromedia flash pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitain Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Penelitian pengembangan (Research and Development) adalah suatu jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. segi empat dengan pendekatan problem solving (pemecahan masalah) yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. segi empat dengan pendekatan problem solving (pemecahan masalah) yang telah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian mengenai pengembangan modul matematika materi segi empat dengan pendekatan problem solving (pemecahan masalah) yang telah

Lebih terperinci

BAB VI. LOGIKA MATEMATIKA

BAB VI. LOGIKA MATEMATIKA BAB VI. LOGIKA MATEMATIKA Ingkaran, Disjungsi, Konjungsi, Implikasi, Biimplikasi : Konvers, Invers, Kontraposisi : Tabel Kebenaran : p q ~ p ~ q p q p q p q p q B B S S B B B B B S S B B S S S S B B S

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Prastowo, 2011). Menurut Nasution buku teks pelajaran adalah bahan pengajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Prastowo, 2011). Menurut Nasution buku teks pelajaran adalah bahan pengajaran 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Buku Teks Pelajaran 1. Pengertian Menurut Mohamad buku teks pelajaran yaitu buku yang berisi ilmu pengetahuan, yang diturunkan dari kompetensi dasar yang tertuang dalam kurikulum,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, desain penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, desain penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, desain penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan yang berfungsi untuk memperbaiki proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENGEMBANGAN. define, design, develop, dan disseminate. Namun dalam pelaksanaannya,

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENGEMBANGAN. define, design, develop, dan disseminate. Namun dalam pelaksanaannya, BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi dan Analisis Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Model Learning Cycle-5E Pengembangan perangkat pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Dalam penelitian ini perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menghasilkan produk. Produk pengembangan berupa RPP dan LKS dengan pendekatan saintifik berbasis problem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. open-ended pada materi Bangun Datar Segiempat kelas VII Sekolah Menengah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. open-ended pada materi Bangun Datar Segiempat kelas VII Sekolah Menengah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan dengan produk yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Tleter Semester 2 Tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (RME) berbasis Teori Multiple Intelligence Howard Gardner. Waktu : 23 Maret April 2016

BAB III METODE PENELITIAN. (RME) berbasis Teori Multiple Intelligence Howard Gardner. Waktu : 23 Maret April 2016 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan LKS (Lembar Kegiatan Siswa) dengan pendekatan

Lebih terperinci

Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Materi Garis dan Sudut dengan Pendekatan Inquiry Berbantuan Software Wingeom

Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Materi Garis dan Sudut dengan Pendekatan Inquiry Berbantuan Software Wingeom SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Materi Garis dan Sudut dengan Pendekatan Inquiry Berbantuan Software Wingeom Dyah Pradipta 1, Kuswari Hernawati

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN A. Metode Penelitian Pengembangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

Lebih terperinci

Dini Purnamasari 1, Armis 2, Atma Murni 3 Hp

Dini Purnamasari 1, Armis 2, Atma Murni 3  Hp 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS X.4 SMA NEGERI 1 KATEMAN KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Dini Purnamasari 1,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Pengembangan Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem solving pada materi barisan dan deret tak hingga, (2)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Prosedur penelitian yang digunakan

Lebih terperinci