BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis pendekatan saintifik pada materi program linier untuk SMK kelas X. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ADDIE, yang terdiri dari lima tahap yaitu analysis (analisis), design (perancangan), development (pengembangan), implementation (implementasi), dan evaluation (evaluasi). Penjelasan pada tahap-tahap pengembangan adalah sebagai berikut. 1. Analisis (Analysis) Tahap analisis bertujuan untuk menganalisis perlunya suatu pengembangan dan kelayakan syarat-syarat pengembangan. Analisis yang dilakukan meliputi analisis kebutuhan, analisis kurikulum, dan analisis karakteristik peserta didik. Penjelasan dari tahap analisis adalah sebagai berikut. a. Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan dilakukan di salah satu SMK di Kabupaten Sleman yaitu SMK Muhammadiyah 1 Sleman. Selama observasi kegiatan pembelajaran matematika, pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered) dan belum menekankan pada aktivitas peserta didik. Pembelajaran dimulai dengan pembukaan, presensi kehadiran, pemaparan materi dari guru, siswa mencatat dan mengerjakan soal yang diberikan, serta diakhiri dengan penutup. Di awal 76

2 pembelajaran guru tidak melakukan apersepsi untuk mempersiapkan peserta didik mempelajari materi yang akan diajarkan. Selain itu, Guru menggunakan metode ceramah sementara peserta didik hanya mendengarkan, memperhatikan, mencatat, mengerjakan soal dan menjawab apabila diberi pertanyaan. Dalam pembelajaran matematika, guru menggunakan satu buku cetak matematika dari sekolah dan satu LKS dari penerbit. Buku cetak matematika berisi contoh soal dan pembahasan serta kumpulan soal, sedangkan LKS dari penerbit hanya menyajikan rumus-rumus dan latihan soal bagi peserta didik. Selain itu, peserta didik selama ini hanya menghafalkan langkah-langkah dan rumus untuk menyelesaikan permasalahan yang disajikan. Dengan kondisi seperti ini, peserta didik tidak mampu mengkonstruksi sendiri pengetahuannya akan materi yang dipelajari. Berdasarkan wawancara dengan peserta didik diperoleh bahwa, peserta didik sering lupa akan rumus yang dihafalkan dan terkadang bingung untuk menerapkan rumus tersebut pada soal yang ditemui. Mereka juga mengatakan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit untuk dipelajari dan beberapa peserta didik belum memahami materi yang diajarkan. Oleh karena itu, peneliti berupaya untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa LKS untuk membantu peserta didik memahami materi yang diajarkan. Peneliti menggunakan pendekatan saintifik sebagai acuan dalam pengembangan LKS dengan harapan peserta didik dapat aktif dalam mengkonstruksi sendiri pengetahuannya selama pembelajaran. Peneliti memilih 77

3 materi program linier berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika di SMK Muhammadiyah 1 Sleman yang menyatakan bahwa, materi program linier berisi langkah-langkah penyeleseian yang tidak sedikit. Peneliti berharap, LKS berbasis pendekatan saintifik ini dapat memfasilitasi peserta didik untuk berperan aktif selama proses pembelajaran dan mengkonstruksi sendiri pengetahuannya dalam memecahkan permasalahan program linier. b. Analisis Kurikulum Pada tahap ini, diperoleh hasil berupa analisis kurikulum matematika kelompok wajib pada materi program linier untuk SMK kelas X yang mengacu pada kurikulum KTSP. Analisis yang dilakukan meliputi identifikasi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, standar kompetensi lulusan (SKL), silabus, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar yang digunakan. Analisis kurikulum dilakukan dengan menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar terkait materi program linier yang tertuang dalam lampiran Permendiknas nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Kurikulum KTSP. Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian memperhatikan standar proses dan standar penilaian. Selain mengidentifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar, peneliti juga mengidentifikasi silabus yang dibuat oleh guru matematika SMK Muhammadiyah 1 Sleman untuk merumuskan indikator-indikator pencapaian hasil 78

4 belajar dengan memperhatikan karakteristik peserta didik dan hasil analisis kebutuhan. Hasil analisis kurikulum dapat dilihat pada Lampiran A.2. c. Analisis Karakteristik Peserta Didik Analisis karakteristik peserta didik dilakukan di kelas X TKR 2 SMK Muhammadiyah 1 Sleman sebagai pengguna LKS yang akan dikembangkan. Analisis karakteristik pesera didik dilakukan dengan cara observasi selama proses pembelajaran dan wawancara dengan guru matematika maupun peserta didik secara langsung. Peserta didik SMK berada pada kisaran umur tahun yang pada umumnya bertepatan dengan fase perkembangan manusia masa remaja. Pada fase ini, merupakan fase transisi atau peralihan kehidupan dari anak-anak menjadi dewasa. Berdasarkan teori perkembangan kognitif menurut Piaget, peserta didik SMK berada pada tahap operasional formal. Peserta didik telah mampu untuk berfikir abstrak. Peserta didik juga dapat melakukan perumusan teori, membuat dan menguji hipotesis. Peserta didik juga mampu untuk mengambil kesimpulan dari sebuah pertanyaan atau berfikir secara deduktif dan induktif, serta mampu berargumentasi menggunakan implikasi. Selama observasi pembelajaran dan wawancara dengan guru matematika maupun pesera didik diperoleh analisis peserta didik SMK Muhammadiyah 1 Sleman kelas X sebagai berikut. 1) Peserta didik terbiasa dengan pola pengajaran dijelaskan-contoh soalmencatat-latihan soal. Hal ini menyebabkan siswa cenderung kurang aktif dan 79

5 jika diberi soal lain yang konteksnya berbeda siswa akan mengalami kebingungan dalam mengerjakannya dan mudah lupa akan materi yang dipelajarinya. 2) Sebagian besar peserta didik SMK tidak menyukai istilah matematika yang rumit ataupun rumus-rumus yang membingungkan. Peserta didik lebih menyukai hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan hal-hal yang ada di sekelilingnya atau berhubungan dengan kompetensi kejuruannya. 3) Selama ini peserta didik hanya menghafalkan rumus-rumus tanpa disertai pemahaman konsep mengenai materi yang dipelajari. 4) Peserta didik belum terbiasa dan merasa bingung dalam mengerjakan soal, terutama soal cerita dengan langkah-langkah pemecahan masalah yang banyak. 5) Peserta didik lebih suka melakukan aktivitas secara berkelompok dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. 6) Peserta didik sebenarnya aktif, kreatif, dan berani dalam pembelajaran apabila diberikan kesempatan. 2. Perancangan (Design) Tahap perancangan bertujuan untuk merancang LKS berupa rancangan awal sesuai hasil analisis yang dilakukan sebelumnya. Instrumen penilaian LKS juga disusun pada tahap ini. Instrumen yang disusun berupa lembar penilaian LKS, angket respon, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, dan tes hasil belajar. Penjelasan dari tahap perencanaan adalah sebagai berikut. 80

6 a. Penyusunan Rancangan LKS LKS dirancang berdasarkan pada langkah-langkah pengembangan LKS yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Berikut merupakan uraian hasil pada langkah-langkah yang telah dilaksanakan pada tahap perancangan. 1) Analisis Kurikulum Hasil analisis kurikulum ini telah dilakukan pada tahap analisis yang dapat dilihat pada Lampiran A.2. 2) Menyusun Peta Kebutuhan LKS Peta kebutuhan LKS memuat materi-materi yang akan dipelajari dalam LKS berdasarkan indikator yang telah dijabarkan dari Kompetensi Dasar (KD). Peta Kebutuhan LKS dapat dilihat pada Lampiran A.3. 3) Menentukan Judul-Judul LKS LKS yang dikembangkan memiliki judul Lembar Kerja Siswa Materi Program Linier dengan Pendekatan Saintifik untuk SMK Kelas X. Penyusunan judul LKS berdasarkan pada peta kebutuhan LKS. LKS Program Linier yang dikembangkan disusun menjadi lima judul LKS yaitu sebagai berikut. a) Pertidaksamaan Linier (1) Pertidaksamaan Linier Satu Variabel (2) Pertidaksamaan Linier Dua Variabel b) Sistem Pertidaksamaan Linier (1) Sistem Pertidaksamaan Linier Dua Variabel (2) Daerah Penyelesaian Sistem Pertidaksamaan Linier Dua Variabel 81

7 c) Model Matematika d) Nilai Optimum: Titik Pojok e) Nilai Optimum: Garis Selidik Selain itu, disusun juga judul-judul aktivitas kelas berdasarkan pada hasil analisis kurikulum. Berikut adalah materi dan aktivitas kelas pada LKS tersebut. Materi: Program Linier LKS 1 Pertidaksamaan Linier Aktivitas Kelas 1.1 & 1.2 Pertidaksamaan Linier Satu Variabel Aktivitas Kelas 1.3 Pertidaksamaan Linier Dua Variabel LKS 2 Sistem Pertidaksamaan Linier Aktivitas Kelas 2.1 Sistem Pertidaksamaan Linier Dua Variabel LKS 3 Model Matematika Aktivitas Kelas Model Matematika LKS 4 Nilai Optimum Aktivitas Kelas Nilai Optimum LKS 5 Garis Selidik Aktivitas Kelas 5.1 Garis Selidik 4) Penulisan LKS LKS ditulis berdasarkan pada langkah-langkah penyusunan LKS yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Berikut merupakan uraian hasil pada langkahlangkah yang telah dilaksanakan pada tahap penulisan rancangan awal LKS. 82

8 a) Perumusan Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar yang akan digunakan telah tercantum di hasil analisis kurikulum pada Lampiran A.2. b) Menentukan Alat Penilaian Penilaian dilakukan terhadap hasil kerja peserta didik. Alat penilaian ini yang akan digunakan untuk mengukur keefektivan LKS berdasarkan hasil tes belajar peserta didik. Jenis tes hasil belajar peserta didik yang digunakan adalah tes uraian. c) Menyusun Materi Materi LKS disusun berdasarkan kompetensi dasar yang akan dicapai. Materi yang disusun telah tercantum dalam bagian kajian teori materi program linier. Dalam penyusunan materi, penulis juga mengumpulkan referensi-referensi sumber belajar terkait materi dan penyusunan LKS. Referensi-referensi yang digunakan dalam penyusunan materi program linier adalah sebagai berikut. (1) Heryadi, Dedi. (2007). Modul MATEMATIKA untuk SMK Kelas X. Jakarta: Yudhistira. (2) Herynugroho, dkk. (2009). BILINGUAL MATHEMATICS For Senior High School Year XII Science Program. Jakarta: Yudhistira (3) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Matematika untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester I. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (4) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Matematika untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester I. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (5) Kuntarti, Sulistiyo, S. Kurnianingsih. (2007). Matematika SMA dan MA untuk Kelas XII Semester 1 Program IPA. Jakarta: Penerbit Erlangga. 83

9 (6) Sukino. (2007). MATEMATIKA Jilid 3A untuk SMK Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga. (7) Wirodikromo, Sartono. (2002). MATEMATIKA JILID 5 Untuk SMA Kelas XII SEMESTER 1. Jakarta: Penerbit Erlangga. d) Struktur LKS LKS yang dikembangkan terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Secara lengkap komponen-komponen LKS diuraikan sebagai berikut. (1) Bagian awal, terdiri atas: a) sampul LKS b) halaman judul c) halaman penulis d) fitur LKS e) kata pengantar f) daftar isi g) peta konsep. (2) Bagian isi, terdiri atas: a) judul LKS b) kompetensi dasar c) tujuan pembelajaran d) petunjuk pembelajaran e) materi f) indikator g) masalah 84

10 h) aktivitas kelas yang berupa penjabaran dari langkah-langkah penyelesaian masalah, yaitu: Mengamati, Menanya, Mencoba, Mengasosiasi, Mengkomunikasikan i) ingat kembali j) catatan k) latihan soal l) ringkasan m) uji kompetensi. (3) Bagian akhir, terdiri atas daftar pustaka. b. Penyusunan Instrumen Penilaian LKS Instrumen penilaian LKS yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, angket penilaian LKS oleh ahli materi, ahli media dan guru matematika, angket repon guru dan siswa, dan tes hasil belajar. Instrumen ini digunakan untuk mendapatkan data terkait nilai kevalidan, kepraktisan, dan keefektivan LKS yang dikembangkan. Hasil penyusunan instrumen penilaian LKS adalah sebagai berikut. 1) Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran disesuaikan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian yaitu pendekatan saintifik. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada Lampiran B.1. 85

11 2) Angket penilaian LKS oleh Ahli Materi Angket penilaian LKS ini yang nantinya akan digunakan oleh dosen sebagai ahli materi. Manfaat dari instrumen ini adalah untuk mengetahui kualitas kevalidan LKS yang dikembangkan. Kevalidan LKS dinilai dari kesesuaian LKS dengan pendekatan saintifik, kualitas isi materi program linier dalam LKS dan kesesuaian LKS dengan syarat didaktif. Angket penilaian LKS ini disusun dengan skala Likert lima alternatif jawaban yaitu Sangat Baik (5), Baik (4), Cukup Baik (3), Tidak Baik (2), dan Sangat Tidak Baik (1). Angket penilaian LKS oleh Ahli Materi berupa kisi-kisi, deskripsi dan lembar penilaian yang dapat dilihat pada Lampiran B.2 B.4. 3) Angket penilaian LKS oleh Ahli Media Angket penilaian LKS ini yang nantinya akan digunakan oleh dosen sebagai ahli media. Manfaat dari instrumen ini adalah untuk mengetahui kualitas kevalidan LKS yang dikembangkan. Kevalidan LKS dinilai dari kesesuaian LKS dengan syarat konstruksi dan kesesuaian LKS dengan syarat teknis. Angket penilaian LKS ini disusun dengan skala Likert lima alternatif jawaban yaitu Sangat Baik (5), Baik (4), Cukup Baik (3), Tidak Baik (2), dan Sangat Tidak Baik (1). Angket penilaian LKS oleh Ahli Materi berupa kisi-kisi, deskripsi dan lembar penilaian dapat dilihat pada Lampiran B.5 B.7. 4) Angket Penilaian LKS oleh Guru Matematika Angket penilaian LKS ini yang nantinya akan digunakan oleh guru matematika. Manfaat dari instrumen ini adalah untuk mengetahui kualitas kevalidan LKS yang dikembangkan. Kevalidan LKS dinilai dari kesesuaian LKS 86

12 dengan pendekatan saintifik, kualitas isi materi program linier dalam LKS dan kesesuaian LKS dengan syarat didaktif. Angket penilaian LKS ini disusun dengan skala Likert lima alternatif jawaban yaitu Sangat Baik (5), Baik (4), Cukup Baik (3), Tidak Baik (2), dan Sangat Tidak Baik (1). Angket penilaian LKS oleh Guru Matematika berupa kisi-kisi, deskripsi dan lembar penilaian dapat dilihat pada Lampiran B.8 B.10. 5) Angket Respon Guru Angket respon guru diberikan kepada guru matematika pada akhir pembelajaran. Instrumen ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kepraktisan berdasarkan respond an tanggapan guru terhadap kebermanfaatan dan kemudahan pembelajaran menggunakan LKS yang telah dikembangkan. Angket respon guru ini disusun dengan skala Likert empat alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Angket respon guru berupa kisi-kisi dan lembar angket respon guru yang dapat dilihat pada Lampiran B.12 B.13. 6) Angket Respon Siswa Angket respon siswa diberikan kepada peserta didik pada akhir pembelajaran. Instrumen ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kepraktisan berdasarkan respon dan tanggapan peserta didik terhadap aspek kemudahan dan keterbantuan LKS yang telah dikembangkan. Angket respon siswa disusun dengan skala Likert empat alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak 87

13 Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Angket respon guru berupa kisi-kisi dan lembar angket respon siswa yangdapat dilihat pada Lampiran B.14 B.15. 7) Tes hasil belajar Tes hasil belajar bertujuan untuk mengukur pencapaian peserta didik setelah mempelajari materi program linier menggunakan LKS yang telah dikembangkan. Tes hasil belajar ini digunakan untuk mengetahui kualitas keefektivan penggunaan LKS dalam pembelajaran matematika. Jenis tes yang digunakan pada tes hasil belajar adalah tes uraian. Soal tes disusun berdasarkan indikator ketercapaian kompetensi dalam pembelajaran. Tes hasil belajar berupa kisi-kisi, lembar soal tes, kunci jawaban, dan lembar validasi instrumen tes hasil belajar dapat dilihat pada Lampiran B.16 B Pengembangan (Development) Tahap pengembangan bertujuan untuk merealisasikan LKS yang merupakan subjek penelitian. Pengembangan LKS sesuai dengan rancangan awal pada tahap sebelumnya kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Hasil pengembangan LKS selanjutnya akan divalidasi oleh ahli materi, ahli media dan guru matematika guna mendapatkan kevalidan LKS. Validator diminta memberikan penilaian terhadap LKS yang dikembangkan berdasarkan butir lembar penilaian LKS serta memberikan saran dan komentar yang berkaitan. Hasil validasi dianalisis dan ditindaklanjuti dengan merevisi LKS sesuai saran dan komentar validator. Validasi dilakukan hingga pada akhirnya LKS dinyatakan 88

14 valid sehingga layak untuk diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran. Penjelasan dari tahap pengembangan adalah sebagai berikut. a. Pengembangan LKS LKS dikembangkan dengan memperhatikan kriteria kesesuaian dengan pendekatan saintifik, kesesuaian isi materi, kesesuaian dengan syarat didaktik, konstruksi, dan teknis. Pendekatan saintifik terlihat pada berbagai permasalahan yang disajikan dan kegiatan yang dilakukan dengan memperhatikan langkahlangkah kegiatan pembelajaran pendekatan saintifik. Tahap mengamati terdapat pada masalah yang disajikan disetiap awal lembar kegiatan dimana peserta didik diberikan suatu permasalahan untuk dikaitkan dan diselesaikan menggunakan konsep yang akan dipelajari. Tahap menanya terdapat pada langkah selanjutnya dalam LKS yaitu peserta didik dapat bertanya secara langsung dalam kelas dengan teman sekelompoknya, teman sekelasnya serta juga pada guru. Dalam LKS juga telah disediakan kolom untuk mencatat pertanyaan apa saja yang muncul setelah peserta didik mengamati permasalahan yang disediakan. Tahap mencoba dapat dilihat dari aktivitas peserta didik menyelesaikan permasalahan yang disajikan. Aktivitas kegiatan ini memfasilitasi peserta didik untuk membangun konsep dan menemukan konsep program linier melalui kegiatan diskusi kelompok dengan mengikuti langkah-langkah dalam LKS secara rinci. Tahap mengasosiasi dapat dilihat dari aktivitas peserta didik mengaitkan konsep yang sudah mereka kuasai sebelumnya dengan konsep yang baru saja mereka pelajari. Tahap mengkomunikasikan dapat dilihat dalam LKS yaitu peserta didik dapat menyimpulkan hasil diskusi dan kegiatan yang berkaitan dengan materi yang 89

15 dipelajari. Berikut merupakan penjelasan hasil kegiatan yang dilakukan pada tahap pengembangan LKS. 1) Bagian awal, terdiri atas sampul LKS, halaman judul, halaman penulis, fitur LKS, kata pengantar, daftar isi, dan peta konsep. Penjelasan dari masingmasing bagian adalah sebagai berikut. a) Sampul LKS Sampul terdiri atas judul LKS, pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan saintifik, sasaran, ilustrasi pendukung, dan identitas pemilik LKS. Berikut ini adalah tampilan sampul LKS. Gambar 9. Tampilan sampul LKS b) Halaman Judul Halaman ini berisi informasi tentang judul LKS, pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan saintifik, sasaran, ilustrasi pendukung, standar kompetensi, 90

16 kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran. Berikut ini adalah tampilan halaman judul LKS. Gambar 10. Tampilan halaman judul LKS c) Halaman Penulis Bagian ini berisi judul LKS, kurikulum yang digunakan dalam penyusunan LKS yaitu KTSP 2006, pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan saintifik, sasaran, nama penulis, nama designer cover, nama pembimbing, nama penilai LKS, ukuran LKS, dan software yang digunakan dalam perancangan dan penyusunan LKS. d) Fitur LKS Fitur LKS memperkenalkan setiap bagian dalam LKS yang nantinya akan ditjumpai peserta didik pada saat pembelajaran menggunakan LKS. 91

17 e) Kata Pengantar Kata pengantar berisi informasi pengantar mengenai LKS yang dikembangkan dan pentingnya penggunaan LKS berbasis pendekatan saintifik. f) Daftar Isi Daftar isi ditulis untuk memudahkan pembaca atau pengguna LKS dalam mencari materi yang diinginkan. Gambar 11. Tampilan daftar isi g) Peta Konsep Peta konsep merupakan bagan materi yang akan dipelajari dalam LKS yang dikembangkan. 92

18 Gambar 12. Tampilan peta konsep 2) Bagian isi, terdiri atas judul LKS, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, petunjuk pembelajaran, materi, indikator, masalah, aktivitas kelas, ingat kembali, catatan, latihan soal, ringkasan, dan uji kompetensi. Penjelasan dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut. a) Judul LKS Judul LKS menandakan materi yang akan dipelajari. Gambar 13. Tampilan judul LKS b) Kompetensi Dasar Kompetensi dasar ditampilkan bertujuan agar peserta didik mengetahui kompetensi apa saja yang harus dikuasai dengan mempelajari LKS tersebut. 93

19 Kompetensi dasar ditampilkan bersama dengan indikator, tujuan dan petunjuk pembelajaran. Gambar 14. Tampilan kompetensi dasar, indikator, tujuan dan petunjuk pembelajaran. c) Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran ditampilkan bertujuan agar peserta didik mengetahui tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. d) Petunjuk Pembelajaran Petunjuk pembelajaran ditampilkan pada setiap judul LKS. Hal ini bertujuan agar peserta didik membaca petunjuk tersebut sehingga dapat mengikuti proses pembelajaran menggunakan LKS dengan baik. e) Materi Materi berisi uraian singkat materi yang akan dipelajari berupa pengertian atau definisi dan masalah. 94

20 Gambar 15. Tampilan materi LKS f) Indikator Indikator ditampilkan bertujuan agar peserta didik mengetahui indikator pencapaian kompetensi dari pembelajaran yang dilaksanakan. g) Masalah Masalah-masalah tersebut digunakan sebagai sarana untuk memfasilitasi peserta didik dalam proses menemukan konsep. Masalah ini menyajikan masalah nyata dengan ilustrasi gambar dan tabel yang mendukung. h) Aktivitas Kelas Dalam kegiatan ini menuntun peserta didik agar dapat memahami penyelesaian masalah yang disajikan dan mengkonstruksi sendiri pengetahuannya melalui langkah-langkah yang runtut dan rinci. Aktivitas 95

21 kelas yang berupa penjabaran dari langkah-langkah pendekatan saintifik adalah sebagai berikut. (1) Mengamati Peserta didik mengamati permasalahan yang disajikan dalam bentuk gambar dan tabel yang disediakan. Hasil dari pengamatan yang dilakukan selanjutnya di tuliskan pada kolom dan isian yang sudah disediakan. Gambar 16. Tampilan aktivitas mengamati (2) Menanya Setelah mengamati permasalahan yang disajikan, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati. Pertanyaan dapat berupa langkah-langkah dan solusi atau penyelesaian dari permasalahan yang disajikan. Gambar 17. Tampilan aktivitas menanya 96

22 (3) Mencoba Mencoba merupakan aktivitas peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan yang disajikan. Aktivitas ini memfasilitasi peserta didik untuk membangun dan menemukan konsep program linier melalui kegiatan diskusi kelompok dengan mengikuti langkah-langkah dalam LKS secara rinci. Gambar 18. Tampilan aktivitas mencoba (4) Mengasosiasi Mengasosiasi merupakan aktivitas peserta didik yang bertujuan untuk mengaitkan konsep yang sudah dikuasai sebelumnya dengan konsep yang baru saja dipelajari. Gambar 19. Tampilan aktivitas mengasosiasi 97

23 (5) Mengkomunikasikan Aktivitas mengkomunikasikan merupakan aktivitas peserta didik untuk menuliskan atau menceritakan kesimpulan, hasil diskusi dan kegiatan yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok tersebut. Gambar 20. Tampilan aktivitas mengkomunikasikan i) Ingat Kembali Ingat kembali merupakan salah satu fitur dalam LKS yang berfungsi sebagai apersepsi yang membantu peserta didik untuk mengingat materi yang pernah dipelajari. Gambar 21. Tampilan ingat kembali 98

24 j) Catatan Catatan merupakan salah satu fitur dalam LKS yang bertujuan untuk membantu peserta didik untuk memahami materi yang dipelajari. Gambar 22. Tampilan catatan k) Latihan Soal Latihan soal bertujuan untuk memberikan penguatan tentang materi yang telah dipelajari serta menambah pemahaman peserta didik tentang materi tersebut. Gambar 23. Tampilan latihan soal l) Ringkasan Ringkasan berisi kesimpulan umum yang didapat setelah menyelesaikan semua masalah yang disajikan pada LKS. 99

25 Gambar 24. Tampilan ringkasan m) Uji Kompetensi Uji kompetensi merupakan bagian yang berisi soal terkait kompetensi pengetahuan materi yang telah dipelajari, hal ini berguna sebagai evaluasi pembelajaran harian. Gambar 25. Tampilan uji kompetensi 3) Bagian akhir, terdiri atas daftar pustaka. Daftar pustaka diletakkan pada akhir LKS yang menunjukkan referensi dari isi LKS. 100

26 Gambar 26. Tampilan daftar pustaka b. Validasi LKS Hasil pengembangan LKS yang dilakukan sesuai dengan rancangan kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk diperiksa dan diberi saran perbaikan LKS. Setelah itu, LKS tersebut divalidasi oleh ahli materi, ahli media dan guru matematika SMK Muhammadiyah 1 Sleman hingga dinyatakan valid. Pada proses validasi, validator menggunakan instrumen yang sudah disusun sebelumnya dan divalidasi oleh ahli instrumen. Validator diminta memberikan penilaian terhadap LKS yang dikembangkan berdasarkan butir lembar penilaian LKS serta memberikan saran dan komentar yang berkaitan. Validasi dilakukan hingga pada akhirnya LKS dinyatakan layak untuk diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran. Hasil rekapitulasi penilaian validasi LKS oleh ahli materi, ahli media, dan guru matematika SMK Muhammadiyah 1 Sleman adalah sebagai berikut. 101

27 Aspek yang Dinilai Kesesuaian LKS dengan pendekatan saintifik Kualitas isi materi Program Linier dalam LKS Kesesuaian LKS dengan syarat didaktik Kesesuaian LKS dengan syarat konstruksi Kesesuaian LKS dengan syarat teknis Tabel 14. Rekapitulasi Penilaian Validasi LKS Rata-Rata Tiap Aspek Ahli Materi dan Guru Ahli Media Skor Rata- Rata 4 5 4,5 Kategori Sangat Baik 3,28 3,85 3,565 Baik 4 4,4 4,2 Baik 4 4 Baik 4 4 Baik Skor Rata-Rata ,208 4,05 Baik Hasil validasi kemudian dianalisis dan ditindaklanjuti sesuai komentar dan saran ahli materi, ahli media dan guru matematika SMK Muhammadiyah 1 Sleman sebelum dilakukannya uji coba di sekolah. Hasil validasi LKS dari validator menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan valid dan layak diujicobakan di lapangan dengan revisi yang sesuai saran dan komentar yang diberikan. c. Revisi LKS Hasil validasi LKS dari ahli materi maupun ahli media menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan layak diujicobakan di lapangan dengan revisi sesuai saran dan masukan yang diberikan. Revisi berdasarkan saran dan masukan oleh ahli materi adalah sebagai berikut. 102

28 1) Istilah program linier perlu ditambahkan dalam LKS. Gambar 27. Istilah program linier sebelum ditambahkan dalam LKS Gambar 28. Istilah program linier setelah ditambahkan dalam LKS 2) Penjelasan penggunaan model matematika pada masalah program linier. Gambar 29. Penambahan penjelasan mengenai penggunakan model matematika pada masalah program linier 103

29 3) Nilai optimum dari permasalahan program linier dapat diperoleh dengan 2 cara, yaitu metode titik pojok dan garis selidik perlu diperjelas. Gambar 30. Nilai optimum dari permasalahan program linier menggunakan metode titik pojok sebelum direvisi Gambar 31. Nilai optimum dari permasalahan program linier menggunakan metode titik pojok setelah direvisi 104

30 Gambar 32. Nilai optimum dari permasalahan program linier menggunakan metode garis selidik sebelum direvisi Gambar 33. Nilai optimum dari permasalahan program linier menggunakan metode selidik setelah direvisi berikut. Revisi berdasarkan saran dan masukan oleh ahli media adalah sebagai 1) Font yang digunakan kurang proporsional 11 Pt 16 Pt Gambar 34. Font kurang proporsional sebelum direvisi 105

31 12 Pt Gambar 35. Font setelah direvisi 2) Penggunaan bentuk kolom tanpa lengkung Gambar 36. Bentuk kolom sebelum direvisi Gambar 37. Bentuk kolom setelah direvisi 106

32 4. Implementasi (Implementation) Tahap implementasi meliputi uji coba LKS dan analisis data hasil uji coba LKS yang dikembangkan. Uji coba LKS dilaksanakan secara terbatas pada 31 peserta didik kelas X TKR 2 di SMK Muhammadiyah 1 Sleman. Penjelasan dari tahap impementasi adalah sebagai berikut. a. Uji Coba LKS Uji coba dilaksanakan pada tanggal 17 Februari 2016 sampai 14 April 2016 oleh guru matematika di SMK Muhammadiyah 1 Sleman dan peneliti sebagai observer. Uji coba dilaksanakan secara terbatas pada 31 peserta didik di kelas X TKR 2 yang dipilih secara acak. Uji coba berlangsung selama delapan kali pertemuan. Jadwal pelaksanaan uji coba adalah sebagai berikut. Tabel 15. Jadwal pelaksanaan uji coba LKS Uji coba ke Hari, tanggal Jam ke- Materi Rabu, 17 Februari 2016 Senin, 22 Februari 2016 Rabu, 24 Februari 2016 Senin, 29 Februari 2016 Kamis, 3 Maret 2016 Kamis, 7 April 2016 Senin, 11 April 2016 Kamis, 14 April WIB (1-2) WIB (1-2) WIB (1-2) WIB (1-2) WIB (1-2) WIB (1-2) WIB (1-2) WIB (1-2) Pertidaksamaan Linier Satu Variabel Pertidaksamaan Linier Dua Variabel Sistem Pertidaksamaan Linier Model Matematika Nilai Optimum Nilai Optimum Garis Selidik Tes Hasil Belajar 107

33 Secara umum proses pembelajaran diawali dengan kegiatan pendahuluan yaitu guru membuka dan mempersiapkan peserta didik untuk memulai pembelajaran. Kegiatan pembelajaran diawali dengan salam, membaca doa bersama, dan mengecek kehadiran peserta didik. Guru memberikan LKS yang akan diujicobakan, memberikan informasi tentang materi pokok bahasan yang akan dipelajari, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang akan dilakukan oleh peserta didik. Pada kegiatan inti, peserta didik diminta untuk berkelompok dan berdiskusi mengerjakan LKS yang disediakan. Pembelajaran inti dilaksanakan sesuai tahap-tahap pendekatan saintifik yang meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Pada kegiatan penutup, kegiatan pembelajaran diakhiri dengan kesimpulan pembelajaran yang dilakukan bersama-sama guru dan peserta didik, pemberian tugas, memberitahukan materi yang akan dipelajari berikutnya dan salam. Deskripsi setiap pertemuan pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai berikut. Gambar 38. Suasana pembelajaran di kelas 108

34 Pertemuan pertama, peserta didik diberikan LKS 1 Pertidaksamaan Linier. Pembelajaran diawali dengan mengingat kembali konsep pertidaksamaan linier satu variabel. Peserta didik diajak untuk memahami permasalahan pertidaksamaan pada Masalah 1.1 dan tanda-tanda pertidaksamaan (<, >,, ). Selain itu, peserta didik juga diminta mengerjakan aktivitas kelas 1.1 dan 1.2 secara berkelompok. Pada pertemuan ini, peserta didik diminta untuk menentukan daerah penyelesaian dari pertidaksamaan linier satu variable dan menggambarnya pada garis bilangan. Peserta didik dibimbing untuk memahami daerah penyelesaian pertidaksamaan linier satu variable melalui aktivitas kelas yang disediakan. Pertemuan ke-2, peserta didik melanjutkan mengerjakan LKS 1 Pertidaksamaan Linier. Pembelajaran diawali dengan mengingat kembali pertidaksamaan linier satu variable pada pertemuan sebelumnya. Peserta didik diminta untuk berkelompok dan berdiskusi untuk memahami Masalah 1.2. Selain itu, peserta didik diminta mengerjakan aktivitas kelas 1.3. Pada pertemuan ini, peserta didik diajak untuk memahami konsep daerah penyelesaian pertidaksamaan linier dua variabel menggunakan metode grafik. Metode ini telah dipelajari peserta didik pada semester sebelumnya, tapi masih banyak peserta didik yang merasa kesulitan. Guru membantu peserta didik untuk mengerjakan aktivitas kelas dalam LKS. Di akhir pembelajaran, latihan soal diberikan sebagai upaya penguatan pemahaman peserta didik. 109

35 Gambar 39. Kegiatan berdiskusi peserta didik Pertemuan ke-3, peserta didik diberikan LKS 2 Sistem Pertidaksamaan Linier. Peserta didik diajak untuk memahami permasalahan sistem pertidaksamaan linier dua variable pada Masalah 2.1. Pada pertemuan ini, peserta didik diajak untuk menentukan daerah penyelesaian dari permasalahan sistem pertidaksamaan linier. Peserta didik diminta untuk mengerjakan aktivitas kelas 2.1 dan latihan 2 secara berkelompok. Di akhir pembelajaran, peserta didik dapat membuat kesimpulan langkah-langkah menentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linier dua variable dan diberikan tugas untuk mengerjakan uji kompetesi 1. Selama proses pembelajaran, guru menambahkan cara menentukan titik potong terhadap sumbu x dan sumbu y menggunakan tabel agar mudah dipahami peserta didik. Pertemuan ke-4, peserta didik diberikan LKS 3 Model Matematika. Pembelajaran diawali dengan mengingat kembali konsep sistem pertidaksamaan linier pada pertemuan sebelumnya. Peserta didik diajak memahami model matematika melalui uraian materi dan masalah 3.1 yang terdapat pada LKS. Peserta didik dibagi menjadi 8 kelompok kemudian diminta untuk mengerjakan aktivitas 110

36 kelas 3.1 sampai 3.4. Peserta didik dibimbing untuk mengubah soal cerita dari permasalahan program linier menjadi model matematika. Peserta didik juga menentukan daerah penyelesaian dari model matematika yang didapatkan pada kegiatan mengasosiasi. Gambar kegiatan mengasosiasi peserta didik adalah sebagai berikut. Gambar 40. Kegiatan mengasosiasi peserta didik Pertemuan ke-5, peserta didik diberikan LKS 4 Nilai Optimum. Peserta didik diajak memahami fungsi objektif dan menentukan nilai optimum dari permasalahan program linier menggunakan metode titik pojok. Peserta didik membaca, berdiskusi, dan bertanya mengenai uraian materi dan masalah 4.1 pada LKS. Peserta didik dikelompokkan menjadi 6 kelompok kemudian diminta mengerjakan aktivitas kelas 4.1 sampai 4.4. Peserta didik dibimbing untuk menemukan nilai optimum dari permasalahan program linier menggunakan metode titik pojok. Peserta didik sedikit mengalami kesulitan dikarenakan langkah-langkah penyelesaian yang sangat banyak. Hal ini mengakibatkan LKS yang dikerjakan belum selesai sampai pembelajaran berakhir. 111

37 Pertemuan ke-6, peserta didik melanjutkan mengerjakan LKS 4 Nilai Optimum. Pembelajaran diawali dengan mengingat kembali materi yang didapatkan pada pertemuan sebelumnya dan aktivitas kelas yang sudah dikerjakan. Peserta didik melanjutkan berdiskusi dalam kelompok untuk mengerjakan aktivitas kelas berikutnya. Setelah mengerjakan aktivitas kelas, peserta didik diminta untuk menuliskan hasil pekerjaannya dalam kertas karton untuk dipresentasikan di depan kelas. Guru membimbing dan mengarahkan diskusi antar peserta didik yang mempresentasikan hasil pekerjaan mereka. Gambar 41. Kegiatan mengkomunikasikan peserta didik Pertemuan ke-7, peserta didik diberikan LKS 5 Garis Selidik. Peserta didik diminta berkelompok dan berdiskusi mengenai garis selidik dan menentukan nilai optimum dari permasalahan program linier menggunakan garis selidik. Peserta didik diajak untuk dapat menentukan nilai optimum dari permasalahan program linier menggunakan garis selidik dari masalah 5.1. Peserta didik dibimbing untuk 112

38 mengerjakan aktivitas 5.1 dan latihan soal. Beberapa peserta didik mengalami kesulitan dalam menentukan nilai optimum menggunakan metode garis selidik. Pertemuan ke-8, peserta didik melaksanakan tes hasil belajar. Tes hasil belajar bertujuan untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap materi program linier yang dipelajari. Data hasil tes hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada Lampiran C.9. Tes hasil belajar ini yang nantinya digunakan untuk mengetahui keefektifan LKS yang digunakan selama kegiatan pembelajaran. Selain itu, peserta didik diminta untuk mengisi angket respon siswa. Angket respon siswa bertujuan untuk mengetahui respon peserta didik dan evaluasi LKS yang digunakan selama kegiatan pembelajaran. Angket respon siswa digunakan untuk mengetahui kepraktisan LKS yang dikembangkan dalam pembelajaran. b. Analisis Data Hasil Uji Coba LKS Pada tahap uji coba LKS, diperoleh data hasil tes hasil belajar siswa dan data angket respon siswa dan guru. Hasil tes hasil belajar siswa digunakan untuk mengetahui keefektifan LKS yang digunakan selama kegiatan pembelajaran. Hasil pencapaian peserta didik pada tes hasil belajar dapat dilihat pada Tabel 16 dan lebih lengkapnya pada Lampiran C.9. Tabel 16. Hasil Tes Hasil Belajar Siswa No. Keterangan Tes Hasil Belajar 1 Nilai tertinggi 99 2 Nilai terendah 64 3 Rata-rata nilai tes 81,19 4 Simpangan baku 8,95 5 Jumlah siswa yang tuntas 22 6 Jumlah siswa yang belum tuntas 9 7 Presentase ketuntasan 70,96 % 113

39 Hasil tes hasil belajar siswa menunjukkan bahwa, LKS yang dikembangkan dikategorikan baik dengan presentase ketuntasan sebesar 70,96% dengan nilai ratarata 81,19. Berdasarkan hasil tersebut, LKS yang dikembangkan dikategorikan efektif digunakan dalam pembelajaran. Selain itu, untuk mengetahui persebaran data hasil tes peserta didik, dilakukan perhitungan statistik deskripstif yaitu menghitung nilai simpangan baku dari data hasil tes tersebut. Simpangan baku pada penelitian ini dihitung menggunakan software Microsoft Excel. Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan rata-rata nilai tes sebesar 80,19 dengan variance sebesar 80,03 dan simpangan baku sebesar 8,95. Berdasarkan hasil tersebut, karena simpangan baku dari data hasil tes rendah maka dapat disimpulkan bahwa persebaran data dekat dengan rata-rata sehingga data digolongkan terdistribusi normal atau range data tidak terlalu jauh. Angket respon siswa dan angket respon guru digunakan untuk mengetahui kepraktisan LKS yang digunakan dalam pembelajaran. Hasil angket respon siswa dan guru dapat dilihat pada Tabel 17 dan lebih lengkapnya pada Lampiran C.11 dan C.13. Tabel 17. Hasil Angket Respon Siswa dan Guru Aspek Angket Respon Skor Rata- Guru Siswa Rata Kategori Kemudahan 2,9 2,75 2,82 Baik Keterbantuan 3,3 3,09 3,19 Baik Rata-rata seluruh aspek 3,1 2,92 3,01 Baik Angket respon siswa dan guru menunjukkan bahwa, kemudahan LKS dikategorikan baik dengan rata-rata skor 2,82 dan keterbantuan peserta didik dalam 114

40 pembelajaran dikategorikan baik dengan rata-rata skor 3,19. Skor rata-rata keseluruhan dari aspek kemudahan dan keterbantuan adalah 3,01 dan dikategorikan baik. Berdasarkan hasil tersebut, LKS yang dikembangkan dikategorikan praktis untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Observasi keterlaksanaan pembelajaran digunakan untuk mengetahui presentase keterlaksanaan pembelajaran menggunakan LKS yang telah dikembangkan. Hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran ditunjukkan pada Tabel 18 dan lebih lengkapnya pada Lampiran C.14. Uji Coba Ke Tabel 18. Rekapitulasi hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran Hari, Tanggal Materi Presentase Kriteria Rabu, 17 Februari 2016 Senin, 22 Februari 2016 Rabu, 24 Februari 2016 Pertidaksamaan Linier Satu Variabel Pertidaksamaan Linier Dua Variabel Sistem Pertidaksamaan Linier Model Matematika 80,95 Baik 80,95 Baik 85,71 Baik 4 Senin, 29 Februari ,47 Sangat Baik 5 Kamis, 3 Nilai Optimum Maret ,19 Baik 6 Kamis, 7 Nilai Optiumum April ,47 Sangat Baik 7 Senin, 11 Garis Selidik April ,71 Baik Rata-rata 84,35 Baik Hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran selama proses pembelajaran menggunakan LKS yang telah dikembangkan menunjukkan presentase 115

41 keterlaksanaan rata-rata 84,35%. Berdasarkan pedoman kualifikasi keterlaksanaan pembelajaran yang telah dikembangkan, pelaksanaan pembelajaran menggunakan LKS yang telah dikembangkan memenuhi kriteria baik. 5. Evaluasi (Evaluation) Tahap evaluasi dilakukan dengan merevisi kesalahan yang terdapat pada LKS selama proses pembelajaran. Revisi didasarkan pada masukan serta komentar peserta didik dan guru baik yang tercantum dalam angket respon siswa dan guru maupun yang disampaikan pada akhir kegiatan pembelajaran. Selain itu, perbaikan juga berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan LKS. Beberapa perbaikan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut. 1. Pada LKS ditambahkan cara menentukan titik potong terhadap sumbu x dan sumbu y menggunakan tabel; 2. Materi LKS kurang luas sehingga pada LKS ditambahkan permasalahan baru yang menggunakan lebih dari (>) atau lebih dari sama dengan ( ); dan 3. Pada beberapa permasalahan ditambahkan ilustrasi gambar. B. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, langkahlangkah penyusunan LKS berbasis pendekatan saintifik pada materi program linier untuk peserta didik SMK meliputi lima tahap, yaitu tahap analisis (analysis), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (development), tahap implementasi (implementation), dan tahap evaluasi (evaluation). 116

42 Kegiatan yang dilakukan pada tahap analisis meliputi analisis kebutuhan, analisis kurikulum, dan analisis karakteristik peserta didik. Hasil analisis kebutuhan diperoleh informasi bahwa 1) kegiatan pembelajaran matematika masih berpusat pada guru (teacher centered) dan belum menekankan pada aktivitas peserta didik, 2) di awal pembelajaran guru tidak melakukan apersepsi untuk mempersiapkan peserta didik mempelajari materi yang akan diajarkan, 3) Guru menggunakan metode ceramah sementara peserta didik hanya mendengarkan, memperhatikan, mencatat, mengerjakan soal dan menjawab apabila diberi pertanyaan, 4) Buku cetak matematika masih terbatas dan hanya berisi contoh soal dan pembahasan serta kumpulan soal, 5) LKS hanya menyajikan rumus-rumus dan latihan soal bagi peserta didik, 6) peserta didik selama ini hanya menghafalkan langkah-langkah dan rumus untuk menyelesaikan permasalahan yang disajikan, 7) peserta didik tidak mampu mengkonstruksi sendiri pengetahuannya akan materi yang dipelajari, 8) materi program linier berisi langkah-langkah penyeleseian yang tidak sedikit. Berdasarkan pertimbangan hasil analisis kebutuhan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan perangkat pembelajaran yang dapat membantu peserta didik aktif dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Pada penelitian ini dibatasi pada perangkat pembelajaran yaitu LKS. Selain itu, pendekatan yang dipilih untuk membantu peserta didik dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri adalah pendekatan saintifik. LKS berbasis pendekatan saintifik harapannya dapat mengubah paradigma pembelajaran yang awalnya teacher centered menjadi student centered yang mengedepankan penguasaan konsep dan aktivitas peserta didik dalam mengkonstruksi sendiri pengetahuannya. 117

43 Hasil analisis kurikulum berupa analisis kurikulum matematika kelompok wajib pada materi Program Linier untuk SMK kelas X yang mengacu pada kurikulum KTSP yang meliputi identifikasi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, standar kompetensi lulusan (SKL), silabus, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar yang digunakan. Hasil analisis kurikulum dapat dilihat pada Lampiran A.2 Berdasarkan hasil analisis karakteristik diperoleh informasi bahwa, 1) peserta didik SMK berada pada kisaran umur tahun yang pada umumnya bertepatan dengan fase perkembangan manusia masa remaja, 2) menurut Piaget, peserta didik SMK berada pada tahap operasional formal. Artinya, peserta didik telah mampu untuk berfikir abstrak, melakukan perumusan teori, membuat dan menguji hipotesis. Selain itu,peserta didik juga mampu untuk mengambil kesimpulan dari sebuah pertanyaan atau berfikir secara deduktif dan induktif, serta mampu berargumentasi menggunakan implikasi, 3) peserta didik terbiasa dengan pola pengajaran dijelaskan-contoh soal-mencatat-latihan soal. Hal ini menyebabkan siswa cenderung kurang aktif dan jika diberi soal lain yang konteksnya berbeda siswa akan mengalami kebingungan dalam mengerjakannya dan mudah lupa akan materi yang dipelajarinya, 4) sebagian besar peserta didik SMK tidak menyukai istilah matematika yang rumit ataupun rumus-rumus yang membingungkan. Peserta didik lebih menyukai hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan hal-hal yang ada di sekelilingnya atau berhubungan dengan kompetensi kejuruannya, 5) selama ini peserta didik hanya menghafalkan rumus-rumus tanpa disertai pemahaman konsep mengenai materi yang dipelajari, 6) peserta didik 118

44 belum terbiasa dan merasa bingung dalam mengerjakan soal, terutama soal cerita dengan langkah-langkah pemecahan masalah yang banyak, 7) peserta didik lebih suka melakukan aktivitas secara berkelompok dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi, 8) peserta didik sebenarnya aktif, kreatif, dan berani dalam pembelajaran apabila diberikan kesempatan. Dari hasil analisis kebutuhan, analisis kurikulum, analisis karakteristik peserta didik, diperoleh kesimpulan bahwa perlu dikembangkan LKS berbasis pendekatan saintifik pada materi program linier. Hal ini juga mempertimbangkan kenyataan bahwa belum ada LKS yang dikembangkan sesuai kompetensi yang mampu memfasilitasi peserta didik aktif dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Kegiatan yang dilakukan pada tahap perancangan (design) meliputi penyusun rancangan LKS dan penyusunan instrumen penilaian LKS. Dalam penyusunan rancangan LKS terlebih dahulu dilakukan analisis kurikulum, menyusun peta kebutuhan LKS dan menentukan judul-judul LKS. Hasil analisis kurikulum yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya dapat dilihat pada Lampiran A.2. Sedangkan peta kebutuhan LKS dapat dilihat pada Lampiran A.3. Berdasarkan hasil analisis kurikulum dan peta kebutuhan LKS disusun lima judul LKS yaitu 1) Pertidaksamaan Linier, 2) Sistem Pertidaksamaan Linier, 3) Model Matematika, 4) Nilai Optimum: Titik Pojok, 5) Nilai Optimum: Garis Selidik. Berdasarkan analisis kurikulum, peta kebutuhan LKS, dan judul-judul yang disusun, dapat ditentutkan rancangan awal LKS yang akan dikembangkan. 119

45 Langkah-langkah penulisan rancangan awal LKS meliputi perumusan kompetensi dasar, menentukan alat penilaian, penyusunan materi, dan menentukan struktur LKS. Kompetensi dasar yang akan digunakan telah tercantum pada hasil analisis kurikulum. Alat penilaian yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran adalah tes hasil belajar peserta didik dalam bentuk tes uraian. Materi disusun berdasarkan kompetesi dasar yang didapatkan pada tahap sebelumnya dan pengumpulan referensi-referensi sumber belajar. Berikut adalah uraian rancangan LKS. (1) Bagian awal, terdiri atas: a) sampul LKS b) halaman judul c) halaman penulis d) fitur LKS e) kata pengantar f) daftar isi g) peta konsep. (2) Bagian isi, terdiri atas: a) judul LKS b) kompetensi dasar c) tujuan pembelajaran d) petunjuk pembelajaran e) materi f) indikator g) masalah 120

46 h) aktivitas kelas yang berupa penjabaran dari langkah-langkah penyelesaian masalah, yaitu: Mengamati, Menanya, Mencoba, Mengasosiasi, Mengkomunikasikan i) ingat kembali j) catatan k) latihan soal l) ringkasan m) uji kompetensi. (3) Bagian akhir, terdiri atas daftar pustaka. Tahap selanjutnya adalah penyusunan instrumen penilaian. Instrumen penilaian LKS yang disusun dalam penelitian ini terdiri dari lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, angket penilaian LKS oleh ahli materi, ahli media dan guru matematika, angket repon guru dan siswa, dan tes hasil belajar. Instrumen ini digunakan untuk mendapatkan data terkait nilai kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan LKS yang dikembangkan. Hasil penyusunan instrumen penilaian LKS dapat dilihat pada Lampiran B.1-B.16. Tahap pengembangan (development) merupakan pelaksanaan dari rencana yang telah disusun pada tahap perancangan (design). Kegiatan yang dilakukan pada tahap pengembangan meliputi penyusunan LKS, validasi LKS, dan revisi LKS. Penyusunan LKS berdasarkan rancangan LKS pada tahap sebelumnya. Selain itu, penyusunan LKS memperhatikan kriteria kesesuaian dengan pendekatan saintifik, kesesuaian isi materi, kesesuaian dengan syarat didaktik, konstruksi, dan teknis. Pendekatan saintifik terlihat pada berbagai permasalahan yang disajikan dan 121

47 kegiatan yang dilakukan dengan memperhatikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran pendekatan saintifik. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Hasil penulisan LKS selanjutnya dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk diperiksa dan diberi saran perbaikan LKS. Setelah itu, LKS tersebut divalidasi oleh ahli materi, ahli media dan guru matematika SMK Muhammadiyah 1 Sleman hingga dinyatakan valid. Pada proses validasi, validator menggunakan instrumen yang sudah disusun sebelumnya yang sudah divalidasi oleh ahli instrumen. Validator diminta memberikan penilaian terhadap LKS yang dikembangkan berdasarkan butir penilaian serta memberikan saran dan komentar yang berkaitan pada lembar penilaian. Validasi dilakukan hingga pada akhirnya LKS dinyatakan layak untuk diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran. Penilaian LKS oleh ahli materi memperhatikan kriteria kesesuaian LKS dengan pendekatan saintifik, kesesuaian isi materi, kesesuaian dengan syarat didaktik. Berdasarkan Tabel 15, dilihat dari kriteria kesesuaian LKS dengan pendekatan saintifik, LKS memperoleh skor rata-rata 4 dengan kategori baik. Dilihat dari kriteria kesesuaian LKS dengan isi materi, LKS memperoleh skor ratarata 3,28 dengan kategori cukup. Sementara itu, dilihat dari kriteria kesesuaian LKS dengan syarat didaktik, LKS memperoleh skor rata-rata 4 dengan kategori baik. Berdasarkan penilaian oleh ahli materi, LKS yang dikembangkan memperoleh skor rata-rata 3,76 dengan kategori baik dan dinyatakan valid. 122

48 Penilaian LKS oleh ahli media memperhatikan kesesuaian LKS dengan syarat konstruksi dan teknis. Berdasarkan Tabel 15, dilihat dari kriteria kesesuaian LKS dengan syarat konstruksi, LKS memperoleh skor rata-rata 4 dengan kategori baik. Dilihat dari kriteria kesesuaian LKS dengan syarat teknis, LKS memperoleh skor rata-rata 4 dengan kategori baik. Berdasarkan penilaian oleh ahli media, LKS yang dikembangkan memperoleh skor rata-rata 4 dengan kategori baik dan dinyatakan dilihat dari kriteria kesesuaian LKS dengan pendekatan saintifik, LKS memperoleh skor rata-rata 4 dengan kategori baik dan dinyatakan valid. Penilaian LKS oleh guru matematika di SMK Muhamammadiyah 1 Sleman memperhatikan kriteria kesesuaian LKS dengan pendekatan saintifik, kesesuaian isi materi, kesesuaian dengan syarat didaktik. Berdasarkan Tabel 15, dilihat dari kriteria kesesuaian LKS dengan pendekatan saintifik, LKS memperoleh skor ratarata 5 dengan kategori sangat baik. Dilihat dari kriteria kesesuaian LKS dengan isi materi, LKS memperoleh skor rata-rata 3,85 dengan kategori sangat baik. Sementara itu, dilihat dari kriteria kesesuaian LKS dengan syarat didaktik, LKS memperoleh skor rata-rata 4,4 dengan kategori sangat baik. Berdasarkan penilaian oleh ahli materi, LKS yang dikembangkan memperoleh skor rata-rata 4,2 dengan kategori baik dan dinyatakan sangat valid. Berdasarkan pada penilaian LKS oleh ahli materi, ahli media, dan guru matematika, secara keseluruhan LKS yang dikembangkan memperoleh skor ratarata 4,05 dengan kategori baik. Dari rata-rata tersebut dapat disimpulkan bahwa LKS yang dikembangkan valid. Selain memberikan penilaian, validator juga 123

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. trigonometri. Tahap-tahap yang digunakan dalam pengembangan ini adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. trigonometri. Tahap-tahap yang digunakan dalam pengembangan ini adalah A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa RPP dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan menggunakan metode pengembangan model ADDIE (Assume, Design, Development,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis), design (perancangan), development (pengembangan), implementation (implementasi),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kegiatan siswa (LKS) berbasis pendekatan saintifik pada materi lingkaran untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan perangkat pembelajaran matematika materi Bangun Ruang Sisi Lengkung dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia telah

Lebih terperinci

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D) dengan produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan dari penelitian ini berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) materi perbandingan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil dari masing-masing analisis yang telah dilakukan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil dari masing-masing analisis yang telah dilakukan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tahap Analisis (Analysis) Pada tahap ini terdapat tiga analisis yang dilakukan, yaitu analisis kebutuhan, analisis kurikulum, dan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian mengenai pengembangan perangkat pembelajaran kalkulus kelas XI semester genap dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) dengan embedded

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada penelitian ini dihasilkan perangkat pembelajaran ditinjau dari kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan, berikut penjabarannya berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis etnomatematika pada kompetensi segitiga.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis etnomatematika pada kompetensi segitiga. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah bahan ajar berupa LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis etnomatematika pada kompetensi segitiga.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang mengacu learning trajectory dan berorientasi pada kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang mengacu learning trajectory dan berorientasi pada kemampuan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pengembangan Produk Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis pemecahan masalah yang mengacu learning trajectory dan berorientasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2007: 407), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2015: 407), metode penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Endang Mulyatiningsih (2012: 145) produk penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran. Perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian pengembangan (Research and Development) ini bertujuan menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi. Produk yang dikembangkan

Lebih terperinci

Oleh: Ibrohim Aji Kusuma NIM

Oleh: Ibrohim Aji Kusuma NIM PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PROGRAM LINIER UNTUK SMK KELAS X HALAMAN JUDUL SKRIPSI diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitain Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan, yaitu penelitian yang digunakan untuk mengembangkan suatu produk. Produk yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian. pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian. pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Peneltian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran matematika berbasis multimedia flash

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran probing prompting pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran probing prompting pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah pengembangan perangkat pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2013: 297) merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase atau tahap utama, yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dan model probing prompting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yaitu suatu proses penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang dikembangkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Prosedur pengembangan LKS materi Bangun Ruang Sisi Datar yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Prosedur pengembangan LKS materi Bangun Ruang Sisi Datar yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Prosedur pengembangan LKS materi Bangun Ruang Sisi Datar yang menggunakan pendekatan kontekstual dan berorientasi pada kemampuan berpikir kritis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahapan yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Development

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahapan yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Development BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan perangkat pembelajaran matematika realistik pada materi aritmatika sosial untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa dilihat dari berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2010:297)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kurikulum, dan analisis siswa.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kurikulum, dan analisis siswa. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model pengembagan ADDIE dengan tahapan Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. open-ended pada materi Bangun Datar Segiempat kelas VII Sekolah Menengah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. open-ended pada materi Bangun Datar Segiempat kelas VII Sekolah Menengah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan dengan produk yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) yang bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa RPP

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari tahap analysis (analisis), design (perancangan), development

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari tahap analysis (analisis), design (perancangan), development A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Prosedur pengembangan perangkat pembelajaran materi Logika dengan menggunakan pendekatan kontekstual ini dilakukan dengan model ADDIE yang terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian pengembangan yang telah dilakukan, diperoleh hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian pengembangan yang telah dilakukan, diperoleh hasil A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian pengembangan yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian untuk setiap langkah sebagai berikut. 1. Analysis (Analisis)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan. Produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran berupa Rancangan Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menghasilkan produk. Produk pengembangan berupa RPP dan LKS dengan pendekatan saintifik berbasis problem

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Berikut

BAB IV PEMBAHASAN. yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Berikut BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Sesuai dengan model pengembangan ADDIE, prosedur yang dilakukan dalam penelitian pengembangan multimedia interaktif ini meliputi lima tahap, yaitu analysis, design,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (RME) berbasis Teori Multiple Intelligence Howard Gardner. Waktu : 23 Maret April 2016

BAB III METODE PENELITIAN. (RME) berbasis Teori Multiple Intelligence Howard Gardner. Waktu : 23 Maret April 2016 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan LKS (Lembar Kegiatan Siswa) dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and Develepment). Penelitian R & D (Research and Develepment) adalah suatu proses atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan penalaran matematis siswa SMP kelas VII pada materi himpunan dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan scientific berbasis problem based learning

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement, Evaluation).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA kelas XI. Pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA kelas XI. Pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengembangan Media Pembelajaran Penelitian ini menghasilkan suatu produk berupa media pembelajaran matematika berbasis macromedia flash pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitain Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Penelitian pengembangan (Research and Development) adalah suatu jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Wina

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Wina BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Wina Sanjaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran 1. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN A. Metode Penelitian Pengembangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran. A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran

LAMPIRAN A. A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran. A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran LAMPIRAN A A1. Surat Permohonan Izin Validasi Instrumen A2. Surat Keterangan Validasi Instrumen A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS matematika dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masalah dikembangkan menurut model ADDIE yang terdiri dari Analysis, Design,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masalah dikembangkan menurut model ADDIE yang terdiri dari Analysis, Design, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pengembangan Produk Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis pemecahan masalah yang mengacu learning trajectory dan berorientasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kerja Siswa (LKS) materi matriks dengan pendekatan PMR untuk siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kerja Siswa (LKS) materi matriks dengan pendekatan PMR untuk siswa BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Pengembangan untuk menghasilkan Lembar Kerja Siswa (LKS) materi matriks dengan pendekatan PMR untuk siswa kelas X SMK.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan. Hasil dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan. Hasil dari BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan. Hasil dari penelitian ini adalah RPP dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis pemecahan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa: (1) enam buah LKS mind map berbasis

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa: (1) enam buah LKS mind map berbasis BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengembangan Hasil dari penelitian ini berupa: (1) enam buah LKS mind map berbasis scientific pada materi bangun ruang sisi datar beraturan; (2) pengujian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Hasil dari penelitian dan pengembangan adalah modul pembelajaran biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. siswa (LKS) berbasis problem based learning (PBL) pada kompetensi statistika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. siswa (LKS) berbasis problem based learning (PBL) pada kompetensi statistika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kegiatan siswa (LKS) berbasis problem based learning (PBL) pada kompetensi statistika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. segi empat dengan pendekatan problem solving (pemecahan masalah) yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. segi empat dengan pendekatan problem solving (pemecahan masalah) yang telah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian mengenai pengembangan modul matematika materi segi empat dengan pendekatan problem solving (pemecahan masalah) yang telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semu (quasy experiment). Desain dari penelitian ini adalah One-Group Pretest

BAB III METODE PENELITIAN. semu (quasy experiment). Desain dari penelitian ini adalah One-Group Pretest BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasy experiment). Desain dari penelitian ini adalah One-Group Pretest

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai

Lebih terperinci

LAMPIRAN A Data Hasil Tahap Analysis dan Design

LAMPIRAN A Data Hasil Tahap Analysis dan Design LAMPIRAN 122 LAMPIRAN A Data Hasil Tahap Analysis dan Design A.1. A.2. A.3. Hasil Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran. Hasil Analisis Konsep Hasil Penyusunan Peta Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Model

BAB III METODE PENGEMBANGAN. ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Model 3.1 Model Pengembangan BAB III METODE PENGEMBANGAN Model pengembangan yang akan peneliti gunakan adalah model ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Model ini dikembangkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan. Fokusnya adalah pengembangan perangkat pembelajaran dengan pendekatan Model-Eliciting Activities

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

Lebih terperinci

Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Materi Garis dan Sudut dengan Pendekatan Inquiry Berbantuan Software Wingeom

Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Materi Garis dan Sudut dengan Pendekatan Inquiry Berbantuan Software Wingeom SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Materi Garis dan Sudut dengan Pendekatan Inquiry Berbantuan Software Wingeom Dyah Pradipta 1, Kuswari Hernawati

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN 92

LAMPIRAN LAMPIRAN 92 LAMPIRAN LAMPIRAN 92 LAMPIRAN A A1 Analisis Kurikulum 93 ANALISIS KURIKULUM NAMA SEKOLAH : SMK PIRI 3 YOGYAKARTA MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KELAS / SEMESTER : X / 2 (Dua) STANDAR KOMPETENSI : 1. Menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Pengembangan Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada materi aritmetika

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI BANGUN DATAR BERORIENTASI PADA PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI BANGUN DATAR BERORIENTASI PADA PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VII SMP 58 Jurnal Pendidikan Matematika Vol.6 No.7 Tahun 2017 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI BANGUN DATAR BERORIENTASI PADA PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VII SMP

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Dalam penelitian ini perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PROSES PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI PROSES PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran BAB IV DESKRIPSI PROSES PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran Dalam penelitian ini perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi Rencana Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tentang hasil dan analisis dari pengembangan perangkat pembelajaran materi geometri dengan hands on activity. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras Sukmo Purwo Diharto

Lebih terperinci

Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia pada Materi Lingkaran untuk Siswa Kelas VIII SMP

Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia pada Materi Lingkaran untuk Siswa Kelas VIII SMP SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 M-70 Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia pada Materi Lingkaran untuk Siswa Kelas VIII SMP

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Uji Coba 1. Data Hasil Investigasi Awal a. Kurikulum yang digunakan SMP Ulul Albab Sidoarjo menjadi sekolah yang digunakan peneliti dalam melaksanakan penelitian. SMP Ulul

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian A.1 Hasil Uji Validitas Validitas LKS ini dilakukan pada tiga bagian, yakni validitas materi, validitas konstruksi dan validitas bahasa. Adapun hasil validasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan sebagai tempat penelitian ini adalah lima SMA yaitu SMA Negeri 2 Karanganyar, SMA Negeri I Kartasura, SMA Islam 1 Surakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitan Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi pada pengembangan dan mengimplementasikan produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENGEMBANGAN. define, design, develop, dan disseminate. Namun dalam pelaksanaannya,

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENGEMBANGAN. define, design, develop, dan disseminate. Namun dalam pelaksanaannya, BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENGEMBANGAN A. Deskripsi dan Analisis Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Model Learning Cycle-5E Pengembangan perangkat pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan, subyek penelitian, desain pengembangan, sumber data, teknik dan instrument pengumpulan data, serta analisis data.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data Hasil Penelitian 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Penelitian dan pengumpulan data merupakan tahap awal dalam pengembangan media

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA REALISTIK BERBASIS PEMECAHAN MASALAH DI KELAS X SMK

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA REALISTIK BERBASIS PEMECAHAN MASALAH DI KELAS X SMK PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA REALISTIK BERBASIS PEMECAHAN MASALAH DI KELAS X SMK Fitri Muslimah Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: fitrimuslimah443@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment). Perlakuan pembelajaran yang diberikan adalah pembelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Berikut adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Berikut adalah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Proses Pengembangan Perangkat pembelajaran matematika berbasis Teori Kecerdasan Majemuk dan Learning Trajectory ini dikembangkan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Pengembangan Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem solving pada materi barisan dan deret tak hingga, (2)

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs Lussy Midani Rizki 1), Risnawati 2), Zubaidah Amir MZ 3) 1) UIN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu jenis 31 BAB III A. Jenis penelitian METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu jenis penelitian yang dimaksudkan untuk mengembangkan suatu produk dan memvalidasi produk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian yang terdiri atas bagaimana cara mengembangkan Lembar Kerja Siswa dengan model ADDIE,

Lebih terperinci

Lampiran A. Lampiran A.1. Kisi Kisi Lembar Penilaian RPP untuk Dosen Ahli. Lampiran A.2. Deskripsi Lembar Penilaian RPP untuk Dosen Ahli

Lampiran A. Lampiran A.1. Kisi Kisi Lembar Penilaian RPP untuk Dosen Ahli. Lampiran A.2. Deskripsi Lembar Penilaian RPP untuk Dosen Ahli LAMPIRAN 106 Lampiran A Lampiran A.1. Kisi Kisi Lembar Penilaian RPP untuk Dosen Ahli Lampiran A.2. Deskripsi Lembar Penilaian RPP untuk Dosen Ahli Lampiran A.3. Lembar Penilaian RPP untuk Dosen Ahli 107

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah I Palembang tahun ajaran 2014/2015 pada tanggal 04 Mei

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi Eksperimen.

Lebih terperinci

Kata kunci: perangkat pembelajaran, Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013, Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013

Kata kunci: perangkat pembelajaran, Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013, Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 TELAAH PERANGKAT DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GURU BIOLOGI SMA KELAS X DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BERDASARKAN PERMENDIKBUD NOMOR 65 DAN 81 A TAHUN 2013 Pramisya Indah Cahyahesti, Sri Endah Indriwati,

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. mengaitkan komponen pembelajaran berbasis masalah untuk melatihkan

BAB V PEMBAHASAN. mengaitkan komponen pembelajaran berbasis masalah untuk melatihkan 113 BAB V PEMBAHASAN A. Kevalidan Perangkat Pembelajaran Langkah-langkah pembelajaran di dalam RPP dirancang untuk mengaitkan komponen pembelajaran berbasis masalah untuk melatihkan penalaran induktif

Lebih terperinci