BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil dari masing-masing analisis yang telah dilakukan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil dari masing-masing analisis yang telah dilakukan."

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tahap Analisis (Analysis) Pada tahap ini terdapat tiga analisis yang dilakukan, yaitu analisis kebutuhan, analisis kurikulum, dan analisis karakter siswa. Berikut adalah hasil dari masing-masing analisis yang telah dilakukan. a. Analisis kebutuhan Berdasarkan hasil observasi pembelajaran yang dilakukan di SMP N 6 Yogyakarta, dalam proses pembelajaran penggunaan sumber belajar yang digunakan tidak bervariasi. Guru hanya menggunakan buku paket Matematika Kurikulum 2013 dari pemerintah sebagai satu-satunya sumber belajar. Pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa, tetapi pada praktiknya pembelajaran yang terjadi masih berpusat pada guru. Dalam proses pembelajaran, aktivitas yang dilakukan hanya terbatas pada guru menerangkan, siswa menyimak dan mengerjakan soal sehingga siswa yang aktif kurang terfasilitasi. Selain itu, pemahaman siswa terhadap materi kurang karena guru masih menggunakan metode ceramah dan sumber belajar terbatas pada buku paket. Pembelajaran kurang mengaitkan dengan kehidupan nyata. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika SMP N 6 Yogyakarta didapatkan informasi bahwa siswa masih kesulitan memahami materi dan kesulitan menyelesaikan permasalahan matematika. Khususnya dalam materi aritmatika sosial siswa 65

2 masih kesulitan mengaitkan permasalahan dalam materi dengan konsep penyelesaiannya. Hayuningtyas (2012: 8) dalam penelitiannya menyatakan bahwa, kesulitan siswa dalam belajar aritmatika sosial yaitu siswa kesulitan perhitungan dalam mengerjakan soal dan kesulitan dalam hal pemahaman konsep maupun penggunaan rumus. Hal tersebut juga disampaikan oleh Sutarni & Setyono (2013: 72) kesulitan siswa dalam mengerjakan soal aritmatika sosial karena kurang memahami konsep materi, dan kesulitan dalam mencari hubungan antara apa yang diketahui dengan apa yang ditanyakan dalam soal sehingga, kesulitan dalam menentukan penyelesainya. Padahal, aritmatika sosial merupakan salah satu materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, sehingga dibutuhkan pendekatan pembelajaran yang tepat agar siswa mudah memahami materi tersebut. Pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL dipandang cocok jika diterapkan dalam pembelajaran materi tersebut. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) khususnya pada materi aritmatika sosial untuk kelas VII semester 2 agar pembelajaran lebih bermakna dan siswa dapat terfasilitasi dalam memahami materi. b. Analisis kurikulum Berdasarkan observasi yang telah dilakukan kurikulum yang diterapkan di kelas VII SMP N 6 Yogyakarta adalah kurikulum Menurut Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 dalam kurikulum 2013 terdapat 66

3 kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) yang harus dicapai dalam proses pembelajaran. Pada materi aritmatika sosial terdapat pada KD 3.9 dan KD 4.9 yang dijabarkan sebagai berikut Mengenal dan menganalisis berbagai situasi terkait aritmetika sosial (penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara) Menyelesaikan masalah berkaitan dengan aritmetika sosial (penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara). Kemudian dari KD yang telah ada menjadi acuan dalam merumuskan indikator-indikator pencapaian pembelajaran yang dilakukan pada tahap design. c. Analisis karakteristik siswa Siswa SMP berada pada masa remaja usia sekitar tahun. Remaja terkadang masih berfikir secara operasional konkret atau baru menguasai operasi-operasi formal (Santrock, 2009: 49). Jadi, pada tahapan ini siswa SMP masih berfikir berdasarkan pengalaman dan berfikir secara operasional konkret serta belum menyukai teori atau hal-hal yang bersifat abstrak. Oleh karena itu, pembelajaran yang digunakan sebaiknya dengan mengaitkan dengan pengalaman kehidupan sehari-hari siswa sehingga dapat membantu siswa dalam memahami materi yang dipelajari. 67

4 Tahap ini juga didukung dengan melakukan obervasi karakteristik siswa SMP N 6 Yogyakarta khususnya kelas VII A selama proses pembelajaan matematika berlangsung. Berdasarkan hasil observasi selama pembelajaran didapatkan bahwa, siswa kelas VII A memiliki kemampuan yang beragam yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Selain itu, karakter siswa selama mengikuti pembelajaran termasuk cukup aktif. Hal ini ditunjukkan saat pembelajaran matematika terdapat siswa yang bertanya kepada guru tetapi, jawaban guru kurang mengaitkan pembelajaran dengan keadaan kontekstual. Pembelajaran yang kurang bervariasi menyebabkan siswa kurang terfasilitasi dengan pembelajaran yang dilakukan guru, sehingga siswa hanya mendengarkan apa yang disampaikan guru. Walaupun demikian, dari pengamatan peneliti siswa terkadang melakukan diskusi walaupun hanya dengan teman sebangkunya jika mengalami kesulitan. Menurut Izzaty, et. al (2013: 37) implikasi pembelajaran siswa pada tahap formal-operational adalah memberikan siswa untuk menyelesaikan masalahnya dan menalarnya secara ilmiah dengan berbagai bentuk diskusi untuk menyimpulkan sesuatu. Oleh karena itu, dalam pembelajaran matematika siswa perlu difasilitasi untuk membangun pengetahuanya sehingga dapat menyelesaikan permasalahan. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dipandang sesuai diterapkan karena selain dapat mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari, dapat menghubungkan konsep materi dengan pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari (relating dan experiencing), dan juga dapat 68

5 memfasilitasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam pembelajaran dengan adanya cooperating yang diimplementasikan dengan diskusi kelompok. Berdasarkan ketiga analisis tersebut, maka peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk membantu siswa dalam mempelajari materi aritmatika sosial. 2. Tahap Perancangan (Design) Berikut ini adalah hasil dari tahap perancangan (design) berupa penyusunan rancangan RPP untuk empat kali pertemuan, rancangan LKS sebanyak empat buah LKS untuk empat pertemuan, penyusunan instrumen berupa lembar penilaian perangkat pembelajaran (RPP dan LKS), lembar observasi kegiatan pembelajaran, angket respon, dan tes hasil belajar. a. Penyusunan rancangan RPP Hasil rancangan RPP dengan memperhatikan komponen-komponen yang harus ada diantaranya. 1) Kolom identitas, meliputi: nama sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok dan alokasi waktu. 2) Perumusan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) berdasarkan Permendikbud Nomor 24 tahun ) Merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran berdasarkan KD pada materi aritmatika sosial dapat dilihat pada Lampiran D1. 4) Pemilihan sumber dan materi pembelajaran 69

6 Sumber belajar yang akan digunakan pada pembelajaran di kelas adalah buku Matematika SMP Kelas VII untuk siswa oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tahun Materi pembelajaran mengenai aritmatika sosial disusun dari berbagai sumber yaitu buku Matematika Kelas VII oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2016, buku Matematika Untuk SMP Kelas VII oleh Sukino & Wilson Simangunsong, dan buku Matematika Untuk SMP Kelas VII oleh M. Cholik Adinawan, dkk. 5) Pendekatan dan metode pembelajaran yaitu pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). 6) Langkah-langkah pembelajaran Kegiatan pembelajaran dibagi menjadi tiga bagian yaitu kegiatan pembuka atau pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Kegiatan pembuka meliputi penyiapan peserta didik secara fisik dan mental, apersepsi, motivasi, dan penyampaian tujuan pembelajaran. Kegiatan inti disesuaikan dengan Strategi REACT dan tujuh komponen Contextual Teaching and Learning (CTL). Sementara itu, kegiatan penutup berisi refleksi dari pembelajaran yang telah dilakukan. Berikut adalah langkah pembelajaran dengan Strategi REACT dan tujuh komponen Contextual Teaching and Learning (CTL) yang dilakukan. 70

7 Strategi Relating Tabel 16. Langkah Pembelajaran dalam RPP Komponen CTL Contructivism, Questioning Experiencing Inquiry, Modelling Kegiatan Pembelajaran Apersepsi. Motivasi. Tujuan pembelajaran. Penyajian permasalahan kontekstual dalam LKS kolom Ayo Amati yang memicu siswa untuk bertanya. Siswa mengamati LKS kolom Ayo Amati dan berdasarkan informasi dan pengetahuan awal siswa dapat menjawab pertanyaan dalam kolom Ayo Amati. Siswa berdiskusi menyelesaikan kolom Mengumpulkan Informasi. Siswa berdiskusi menyelesaikan kolom Ayo Menalar untuk menemukan konsep materi yang dipelajari. Siswa menyelesaikan permasalahan sesuai contoh penyelesaian, dan petunjuk dalam LKS Applying Questioning Siswa mempresentasikan hasil diskusi dalam kelompoknya kepada kelompok lain. Siswa diberi kesempatan untuk menanggapi dan bertanya dari hasil presentasi. Cooperating Transfering Learning Community Authentic Assessment 7) Teknik penilaian Pembelajaran dengan diskusi kelompok, terjadi proses komunikasi antar siswa dan saling tukar pikiran serta bertanya. Menyelesaikan latihan soal pada kolom Ayo Berlatih. Reflection Siswa merangkum di akhir pembelajaran b. Penyusunan Rancangan LKS Tahap penyusunan rancangan LKS ini terdiri atas: 71

8 1) Penyusunan peta kebutuhan LKS Penyusunan peta kebutuhan ini memuat apa saja yang dibahas dalam LKS didasarkan pada KD dan indikator pencapaian kompetensi. Penyusunan peta kebutuhan ini juga bertujuan untuk menentukan jumlah dan urutan LKS yang akan dikembangkan. Hasil peta kebutuhan LKS dapat dilihat pada Lampiran D2. Berdasarkan peta kebutuhan LKS diperoleh empat buah LKS yang terdiri dari: a) LKS 1: Penjualan, Pembelian, Keuntungan, dan Kerugian. b) LKS 2: Diskon dan Pajak c) LKS 3: Bunga Tunggal, dan d) LKS 4: Bruto, Neto, dan Tara 2) Judul LKS Penyusunan judul LKS ditentukan berdasarkan peta kebutuhan LKS. Sedangkan judul kegiatan-kegiatan dalam LKS berdasarkan pada KD, indikator pencapaian kompetensi dan materi. LKS yang dikembangkan terdiri dari empat LKS yaitu: a) LKS 1: Penjualan, Pembelian, Keuntungan, dan Kerugian Kompetensi yang ingin dicapai dalam LKS 1 ini berdasarkan pada indikator yang telah disusun yaitu siswa dapat menentukan hubungan antara penjualan, pembelian, untung dan rugi, menentukan besar harga pembelian atau harga penjualan, menentukan besar keuntungan, besar kerugian, dan persentasenya, dan menentukan solusi dari permasalahan terkait dengan penjualan, pembelian, keuntungan, dan kerugian. 72

9 b) LKS 2: Diskon dan Pajak Kompetensi yang ingin dicapai dalam LKS 2 ini berdasarkan pada indikator yang telah disusun yaitu siswa dapat menentukan besarnya potongan (diskon), menentukan besarnya pajak, menentukan solusi dari permasalahan terkait dengan potongan (diskon), menentukan solusi dari permasalahan terkait dengan pajak. c) LKS 3: Bunga Tunggal Kompetensi yang ingin dicapai dalam LKS 3 ini berdasarkan pada indikator yang telah disusun yaitu siswa dapat menentukan besarnya bunga tunggal tabungan atau pinjaman, menentukan solusi dari permasalahan terkait dengan bunga tunggal tabungan atau pinjaman d) LKS 4: Bruto, Neto, dan Tara Kompetensi yang ingin dicapai dalam LKS 4 ini berdasarkan pada indikator yang telah disusun yaitu siswa dapat menentukan hubungan antara bruto, neto, dan tara, menentukan solusi dari permasalahan terkait dengan bruto, neto, dan tara. 3) Penulisan LKS a) Merumuskan KD Perumusan KD didasarkan pada Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 dan indikator didasarkan dari KD yang telah ditentukan dalam perancangan RPP. 73

10 b) Menentukan alat penilaian Penilaian yang dilakukan berdasarkan proses dan hasil kerja dari siswa. Alat penilaian berupa latihan soal pada kolom Ayo Berlatih pada bagian akhir LKS untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dan tes hasil belajar di akhir bab. c) Penyusunan Materi Materi yang terdapat pada LKS disusun dari berbagai sumber yang telah disebutkan dalam perancangan RPP. Materi dalam LKS disajikan dengan menambahkan beberapa ilustrasi gambar sehingga lebih mudah dipahami oleh siswa. d) Struktur LKS Struktur LKS terbagi menjadi tiga bagian, yaitu: 1) bagian pendahuluan berupa halaman sampul, halaman penulis, kata pengantar. Fitur LKS, daftar isi, dan peta konsep; 2) bagian isi berupa empat LKS, dimana masing-masing LKS berisi judul LKS, identitas, kompetensi dan indikator yang akan dicapai, petunjuk, kegiatan Ayo Amati, Mengumpulkan Informasi, Ayo Menalar, Ayo Berlatih, kolom rangkuman dan kolom catatan; 3) bagian akhir berupa daftar pustaka. 74

11 Bagian pendahuluan Bagian isi Bagian penutup Tabel 17. Struktur LKS Halaman sampul Halaman penulis Kata pengantar Fitur LKS Daftar isi Peta Konsep LKS 1. Penjualan, Pembelian, Keuntungan dan Kerugian LKS 2.Diskon dan Pajak LKS 3. Bunga Tunggal LKS 4.Bruto, Neto, dan Tara Daftar pustaka Berikut adalah gambaran kegiatan pembelajaran dalam LKS berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) yang difasilitasi dengan kegiatan Ayo Amati, Mengumpulkan Informasi, Ayo Menalar, Ayo Berlatih, dan beberapa fitur lainya yang ada dalam LKS seperti kolom rangkuman dan catatan. 75

12 Strategi Relating Tabel 18. Kegiatan Siswa dalam LKS Komponen CTL Contructivism, Questioning Kegiatan dalam LKS Ayo Amati Menyajikan permasalahan kontekstual yang dekat dengan kehidupan siswa dan pertanyaan sehingga, diharapkan dapat membangun pengetahuan siswa. Experiencing, Cooperating Inquiry, Modelling, Learning Community Mengumpulkan Informasi Menyajikan permsalahan dan pemberian contoh penyelesaian sehingga, siswa diharapkan dapat menyelesaiakan dengan berdiskusi kelompok, saling bertanya, dan bertukar pikiran. Ayo Menalar Menyajikan secara umum konsep materi yang telah dipelajari sehingga siswa dapat memahami dan menemukan konsep materi yang dipelajari Applying Questioning Siswa mempresentasikan hasil diskusi dalam kelompoknya kepada kelompok lain. Siswa diberi kesempatan untuk menanggapi dan bertanya dari hasil presentasi. Transfering Authentic Assessment Ayo Berlatih Menyajikan latihan soal dengan konteks dan situasi baru tetapi masih ada kaitannya dengan materi yang dipelajari Reflection Rangkuman Menyajikan rangkuman dari materi yang dipelajari c. Penyusunan instrumen penelitian Penyusunan instrumen penelitian berupa lembar penilaian RPP dan LKS, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, angket respon. Instrumen penilaian RPP dan LKS disusun dengan menggunkan skala likert 76

13 yang terdiri dari lima pilihan jawaban yaitu 1=Sangat Kurang, 2=Kurang Baik, 3=Cukup, 4=Baik, 5=Sangat Baik. Adapun banyak aspek yang dinilai dalam penilaian RPP sesuai pada Tabel 5 dan aspek penilaian LKS sesuai pada Tabel 2 untuk ahli materi, Tabel 3 untuk ahli media, dan Tabel 4 untuk guru matematika. Angket respon siswa disusun dengan menggunkan skala likert yang terdiri dari empat pilihan jawaban yaitu 1=Sangat Tidak Setuju, 2=Tidak Setuju, 3=Setuju, 4=Sangat Setuju. Aspek penilaian dalam angket respon sesuai pada Tabel 7. Lembar observasi keterlakasanaan pembelajaran disusun sesuai dengan Tabel 6 yaitu terdiri dari tiga aspek dengan 13 pernyataan yang harus diisi oleh observer. Sementara itu, instrumen tes hasil belajar siswa terdiri dari tujuh soal uraian dengan pembagian soal sesuai kisikisi tes hasil belajar pada Tabel 8. Selanjutnya dilakukan validasi intrumen yang digunakan dalam penelitian. Intrumen yang telah divalidasi dinyatakan valid digunakan di lapangan dengan revisi. Kemudian dilakukan revisi instrumen sebelum digunakan pada tahap implementation. 3. Tahap Pengembangan (Development) Pada tahap pengembangan (development) disusun RPP dan LKS sesuai dengan sistematika yang telah dirancang pada tahap design. Berikut ini adalah hasil RPP dan LKS yang dikembangkan. a. Pengembangan RPP RPP yang dikembangkan sesuai dengan komponen-komponen RPP yang ada dalam tahap design. Komponen RPP yang ada didasarkan pada 77

14 Permendikbud Nomor 22 Tahun Adapun, RPP yang telah dikembangkan dapat dilihat pada Lampiran D3. b. Pengembangan LKS Berikut ini hasil pengembangan LKS sesuai dengan struktur LKS pada tahap design. 1) Halaman Sampul Halaman sampul depan memuat judul LKS, sasaran pengguna yaitu kelas dan semester, dan juga identitas pemilik LKS. Tampilan halaman sampul dapat dilihat pada Gambar 1 berikut. Gambar 1. Tampilan Halaman Sampul LKS 78

15 2) Halaman Penulis Halaman penulis memuat informasi terkait LKS yang dikembangkan. Informasi tersebut terdiri dari judul LKS, nama penulis, pembimbing, penyunting, desain cover, ukuran lks, dan media yang digunakan untuk menyusun LKS. Tampilan halaman penulis dapat dilihat pada Gambar 2 berikut. Gambar 2. Tampilan Halaman Penulis 3) Kata Pengantar Kata pengantar berisi ucapan terima kasih dan informasi yang ringkas mengenai LKS. Tampilan halaman kata pengantar dapat dilihat pada Gambar 3 berikut. 79

16 Gambar 3. Tampilan Halaman Kata Pengantar 4) Fitur LKS Halaman fitur LKS ini memuat informasi tentang bagian-bagian dari LKS beserta fungsi pada masing-masing bagian. Tampilan halaman fitur LKS dapat dilihat pada Gambar 4 berikut. 80

17 Gambar 4. Tampilan Halaman Fitur LKS 5) Daftar isi Daftar isi berisi informasi letak halaman materi yang akan dipelajari. Dengan adanya daftar isi akan mempermudah pengguna dalam mencari materi yang diinginkan. Tampilan daftar isi dapat dilihat pada Gambar 5 berikut. Gambar 5. Tampilan Halaman Daftar isi 81

18 6) Peta konsep Peta konsep bertujuan agar siswa mengetahui materi yang akan dipelajari. Tampilan peta konsep dapat dilihat pada Gambar 6 berikut. Gambar 6. Tampilan Halaman Peta Konsep 7) Bagian Isi a) Halaman Pembuka Halaman pembuka terdapat pada bagian awal setiap LKS. Halaman ini memuat judul LKS, identitas kelompok, kompetensi dan indikator yang akan dicapai, dan juga petunjuk dalam mengerjakan LKS. Berikut ini adalah tampilan halaman pembuka LKS. 82

19 Gambar 7. Tampilan Halaman Pembuka b) Kegiatan pembelajaran Halaman kegiatan pembelajaran pada masing-masing LKS terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu Ayo Amati, Mengumpulkan Informasi, Ayo Menalar, dan Ayo Berlatih. Berikut ini adalah tampilan masing-masing kegiatan pembelajaran dalam LKS. 83

20 Gambar 8. Tampilan Kegiatan Ayo Amati Gambar 9. Tampilan Kegiatan Mengumpulkan Informasi 84

21 Gambar 10. Tampilan Kegiatan Ayo Menalar Gambar 11. Tampilan Kegiatan Ayo Berlatih c) Kolom rangkuman Kolom Rangkuman membantu siswa dalam merefleksikan hasil diskusi dalam pembelajaran yang telah dilakukan. Berikut ini adalah tampilan kolom rangkuman dalam LKS. 85

22 Gambar 12. Tampilan Kolom Rangkuman d) Kolom Catatan Kolom catatan ini memfasilitasi siswa untuk mencatat informasiinformasi tambahan yang didapatkan selama proses pembelajaran. Berikut ini adalah tampilan kolom catatan dalam LKS. Gambar 13. Tampilan Kolom Catatan 86

23 e) Catatan penting LKS memberikan catatan penting pada bagian yang perlu penekanan untuk menambah pengetahuan siswa. Berikut ini adalah tampilan kolom catatan penting dalam LKS. Gambar 14. Tampilan Kolom Catatan Penting 8) Daftar pustaka Daftar pustaka berisi referensi yang digunakan dalam penyusunan LKS. Berikut ini adalah tampilan dafgtar pustaka dalam LKS. Gambar 15. Tampilan Daftar Pustaka 87

24 c. Validasi perangkat pembelajaran Tahap ini dilakukan untuk mengetahui kevalidan perangkat pembelajaran yang dikembangkan sebelum diuji cobakan di lapangan. Perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan divalidasi oleh ahli materi (Nur Insani, M.Sc), ahli media (Nur Hadi Waryanto, M.Eng) dan guru matematika (Ririn Rekno Winahyu, S.Pd). Hasil validasi perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang dikembangankan dinyatakan layak digunakan dengan revisi. Validator memberikan masukan saran dan penilaian terhadap perangkat pembelajaran matematika yang dikembangkan. Saran untuk LKS yaitu mendesain cover LKS lebih cerah. Sementara untuk RPP yaitu menambahkan KI-1 dan KI-2, perbaikan materi agar sesuai dengan LKS, memperhatikan kekonsistenan langkah pembelajaran, dan menambahkan materi remedial dan pengayaan. Kemudian, dilakukan revisi perangkat pembelajaran untuk mendapat produk berupa RPP dan LKS yang lebih baik sesuai dengan masukan dan saran dari validator. Hasil penilaian perangkat pembelajaran matematika yang dikembangkan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran C6 dan Lampiran C7. d. Revisi perangkat pembelajaran 1) Revisi RPP Berdasarkan hasil validasi RPP dinyatakan memenuhi kriteria valid. Meskipun demikian, diperlukan beberapa revisi atau perbaikan sesuai dengan saran validator. Berikut beberapa revisi RPP dari hasil validasi. 88

25 Tabel 19. Revisi RPP Sebelum Revisi Sesudah Revisi Belum mencantumkan KI-1 dan KI-2 Menambahkan KI-1 dan KI-2. Kesalahan penulisan materi Perbaikan materi pembelajaran keuntungan dan kerugian. keuntungan, kerugian agar sesuai dengan materi pada LKS. Belum terdapat materi remedial dan pengayaan pada bagian materi pembelajaran. Penulisan kegiatan cooperating atau membagi kelompok ada pada bagian pendahuluan dan inti. Penilaian sikap berbentuk angket yang terdiri dari skala penilaian 1-4. Penilaian ketrampilan siswa menggunakan rentang nilai huruf A sampai E. Menambahkan materi remedial dan pengayaan pada RPP bagian materi pembelajaran Memperbaiki urutan penulisan kegiatan pembelajaran khususnya pembagian kelompok pada bagian pendahuluan saja. Pada bagian instrumen penilaian sikap berupa angket diganti menjadi jurnal sikap. Perbaikan penilaian keterampilan siswa dari rentang nilai huruf A-E menjadi nilai angka rentang ) Revisi LKS Berdasarkan hasil validasi LKS dinyatakan memenuhi kriteria valid. Meskipun demikian, diperlukan beberapa revisi atau perbaikan sesuai dengan saran validator. Berikut beberapa revisi LKS dari hasil validasi. 89

26 a) Memperjelas ilustrasi gambar pada LKS 4. Sebelum revisi Sesudah revisi Gambar 16. Hasil Revisi Ilustrasi Gambar Pada LKS 4 b) Memberikan contoh pengisian dalam kegiatan Mengumpulkan Informasi LKS 1. Belum adanya contoh pengisian jika salah satu jawaban sudah diketahui Sebelum revisi Memberikan tanda (-) pada pilihan yang bukan jawaban Setelah Revisi Gambar 17. Hasil revisi contoh pengisian kegiatan Mengumpulkan Informasi 90

27 c) Perbaikan perintah kegiatan penyelesiaan dalam kolom mengumpulkan informasi. Sebelum revisi Sesudah revisi Gambar 18. Hasil Revisi Perintah Dalam Kegiatan Mengumpulkan Informasi d) Perbaikan deskripsi gambar yang disajikan dalam LKS. Belum ada perintah untuk melakukan perhitungan pada kolom penyelesaian Menambahkan perintah Lakukan perhitungan pada kolom penyelesaian! Deskripsi gambar kurang menggambarkan permasalahan kontekstual Sebelum revisi 91

28 Gambar dan deskripsi diperbaiki sesuai dengan permasalahan kontekstual Sesudah revisi Gambar 19. Hasil Revisi Perbaikan Deskripsi Gambar e) Perbaikan langkah penyelesaian pada kegiatan Ayo Menalar LKS 3. Belum menunjukkan perhitungan pola penambahan bunga Sebelum revisi 92

29 Diperbaiki dengan langkah menunjukkan perhitungan pola penambahan bunga. Kemudian menunjukkan langkah untuk menghitung total saldo. Sesudah revisi Gambar 20. Hasil Revisi Pada Kegiatan Ayo Menalar LKS 3 f) Perbaikan beberapa tata penulisan dalam LKS 1. Penulisan angka perlu diperbaiki menjadi satu baris Sebelum revisi 93

30 Penulisan angka diperbaiki menjadi satu baris Sesudah revisi Gambar 21. Hasil Revisi Tata Penulisan dalam LKS 1 4. Tahap Implementasi (Implementation) Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi dan telah direvisi sesuai masukan validator, kemudian dilakukan uji coba pada proses pembelajaran. Tahap implementasi ini dilakukan pada tanggal 31 Januari 2017 sampai dengan 21 Februari Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP N 6 Yogyakarta berjumlah 34 siswa. Berikut ini adalah jadwal pelaksanaan uji coba yang telah dilakukan. Hari/Tanggal Pelaksanaan Selasa, 31 Januari 2017 Tabel 20. Jadwal Pelaksanaan Uji Coba Materi Alokasi Waktu 3JP Penjualan, Pembelian, Keuntungan, dan Kerugian Rabu, 1 Februari 2017 Diskon dan Pajak 2JP Selasa, 7 Februari 2017 Diskon dan Pajak 3JP Rabu, 8 Februari 2017 Bunga Tunggal 2JP Selasa, 14 Februari 2017 Bruto, Neto, dan Tara 3JP Selasa, 21 Februari 2017 Tes Hasil Belajar 2JP 94

31 a. Uji coba perangkat pembelajaran Pada saat uji coba, siswa dibagi ke dalam kelompok diskusi yang terdiri dari 4-5 siswa. Setiap siswa mendapatkan satu LKS yang telah dicetak fullcolour mulai dari halaman sampul sampai dengan halaman akhir. Berikut ini adalah gambaran umum uji coba pelaksanaan proses pembelajaran pada materi Bunga Tunggal. 1) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, dan mengecek kehadiran siswa. Kemudian guru membagi LKS kepada semua siswa. Setelah semua siswa mendapatkan LKS, guru memberikan apersepsi mengenai materi yang akan dipelajari. Lalu dilanjutkan dengan penyampaian manfaat mempelajari materi agar siswa termotivasi dan ingin belajar lebih lanjut. Bersamaan dengan motivasi tersebut guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2) Pembelajaran diawali dengan pemberian masalah kontekstual yang berhubungan dengan materi Bunga Tunggal. Masalah tersebut dirancang agar siswa dapat menemukan sendiri konsep materi yang akan dipelajari. Permasalahan kontekstual mengenai materi yang dipelajari disajikan seluruhnya pada setiap LKS. Berikut ini contoh permasalahan yang ada dalam LKS. 95

32 Gambar 22. Contoh Permasalahan Konstekstual yang Disajikan dalam LKS 3 3) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar lebih tertarik untuk menemukan konsep dengan bertanya Dari informasi dalam Ayo Amati, kalian bisa mengetahui bunga diberikan pertahun, kemudian bagaimana cara kalian bisa menentukan besar bunga selama beberapa tahun?, dan bagaimana menentukan besar saldonya?. Seperti pada permasalahan dalam kolom Mengumpulkan Informasi. Kemudian guru memberikan contoh pemodelan dengan menyajikan alternatif jawaban pada kolom Mengumpulkan Informasi. Siswa berdiskusi untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang disajikan. 96

33 Gambar 23. Siswa Berdiskusi dalam Mengerjakan LKS 4) Setelah membaca dan memahami alternatif jawaban diharapkan siswa mempunyai gambaran untuk menentukan rumus menentukan bunga tunggal selama k tahun pada kolom Ayo Menalar. Siswa dapat menentukan besar saldo setelah beberapa tahun tanpa harus menghitung tahun per tahunnya. Gambar 24. Kegiatan Ayo Menalar 97

34 5) Selama berdiskusi mengerjakan LKS, siswa dibimbing dan dipantau oleh guru. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik bertanya jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKS tersebut. Gambar 25. Guru Membantu Siswa yang Mengalami Kesulitan 6) Setelah siswa berdiskusi dan menyelesaiakan kegiatan dalam LKS, guru memilih salah satu kelompok secara acak untuk mempresetasikan hasil diskusi kelompoknya. Setelah itu guru, memberikan kesempatan siswa lain untuk bertanya dan memberikan tanggapan. Gambar 26. Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompok 7) Kemudian siswa mengaplikasikan apa yang telah didapatkan dari hasil diskusinya untuk mengerjakan latihan soal pada kolom Ayo Berlatih. Latihan diberikan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi 98

35 yang telah dipelajari. Setelah siswa mengerjakan, guru meminta siswa untuk memaparkan hasil pekerjaanya di depan kelas. Guru memberikan koreksi jika jawaban yang dipaparkan kurang tepat. 8) Diakhir pembelajaran siswa bersama guru melakukan refleksi tentang materi yang telah dipelajari. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan menuliskannya dalam bagian rangkuman dalam LKS. Secara keseluruhan penelitian berlangsung dengan lancar. Namun, ada beberapa kendala yang terjadi. Berikut adalah beberapa catatan pada saat penelitian. Pertemuan pertama dilaksanakan pada Selasa, 31 Januari Pertemuan pertama membahas mengenai penjualan, pembelian, keuntungan dan kerugian menggunakan LKS 1. Pembelajaran berlangsung selama 3 jam pembelejaran (3x40 menit). Pembelajaran berjalan lancar dan siswa melakukan kegiatan dalam LKS dengan baik dari mengerjakan setiap bagian dalam LKS, mempresentasikan, latihan soal, dan menyimpulkan materi yang dipelajari. Pertemuan kedua dilaksanakan pada Rabu, 1 Februari Pembelajaran berlangsung selama 2 jam pembelajaran (2x40 menit). Pada pertemuan ini siswa diajak untuk mempelajari LKS 2. Dalam LKS 2 terdapat dua kegiatan yaitu, kegiatan 1 mengenai materi diskon dan kegiatan 2 mengenai materi pajak. Selama 2 jam pembelajaran beberapa kelompok 99

36 baru menyelesaikan kegiatan 1 mengenai materi diskon, sehingga pembelajaran pada kegiatan 2 dilanjutkan pada pertemuan ketiga pada Selasa, 7 Februari Pertemuan ketiga berlangsung selama 3 jam pembelajaran. Pertemuan ini melanjutkan kegiatan pada pertemuan sebelumnya. Pada 2 jam pertama siswa melanjutkan kegiatan 2 mengenai materi pajak. Sementara itu satu jam terakhir siswa mepresentasikan hasil diskusi dan latihan soal. Pembelajaran berlangsung dengan lancar dan siswa dapat menyelesaikan semua kegiatan dengan baik dari mengerjakan kegiatan dalam LKS, mempresentasikan, latihan soal, dan menyimpulkan materi yang dipelajari. Pertemuan keempat dilaksanakan pada Rabu, 8 Februari Pada pertemuan ini siswa belajar mengenai bunga tunggal menggunakan LKS 3. Pembelajaran berlangsung selama 2 jam pembelajaran (2x40menit). Proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan dengan alokasi waktu tersebut siswa dapat menyelesaikan semua kegiatan dengan baik dari dari mengerjakan kegiatan dalam LKS, mempresentasikan, latihan soal, dan menyimpulkan materi yang dipelajari. Pertemuan kelima dilaksanakan pada Selasa, 14 Februari 2017, siswa belajar mengenai bruto, neto, dan tara menggunakan LKS 4. Pembelajaran berlangsung selama 3 jam pembelajaran (3 x 40 menit). Proses pembelajaran berjalan dengan lancar. Siswa melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan LKS dengan baik, dari siswa mengamati permasalahan, berdiskusi, menemukan konsep materi, mempresentasikan 100

37 hasil diskusi, latihan soal hingga menyimpulkan materi. Pada pertemuan ini tidak terdapat banyak hambatan. Berdasarkan alokasi waktu yang ada siswa dapat menyelesaikan semua kegiatan dalam LKS. Kegiatan latihan soal pada Ayo Berlatih juga dapat dikoreksi bersama dengan guru sehingga, siswa lebih memahami cara penyelesaian soal tersebut. Pada akhir pembelajaran guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi materi yang dipelajari dan merangkum pada kolom Rangkuman dalam LKS. Pada pertemuan keenam dilaksanakan tes hasil belajar siswa berupa ujian tertulis yang teridri dari tujuh soal uraian. Pertemuan ini dilaksanakan pada Selasa, 21 Februari Banyak siswa yang mengikuti ujian tertulis adalah 33 siswa. Satu siswa tidak mengikuti ujian dikarenakan sakit dan mengikuti ujian susulan pada Rabu, 22 Februari Siswa dapat mengerjakan ujian dengan alokasi yang disediakan selama 2 x 40 menit dengan baik. Setelah ujian selesai, siswa diminta untuk mengisi angket respon siswa yang digunakan untuk perbaikan LKS agar menghasilkan produk yang lebih baik. b. Pengisian Angket Respon Siswa Pengisian angket respon siswa dilakukan setelah uji coba perangkat pembelajaran selesai. Penilaian kepraktisan perangkat pembelajaran ini dilakukan oleh 34 siswa kelas VII A SMP N 6 Yogyakarta. Penilaian dilakukan dengan mengisi angket respon yang terdiri dari 19 butir pertanyaan. Data hasil angket respon siswa secara lengkap dapat dilihat 101

38 pada Lampiran C11. Secara ringkas hasil angket respon siswa dapat dilihat pada Tabel 21 berikut ini. Tabel 21. Data Pengisian Angket Respon Siswa Komponen Rata-rata Kriteria skor Penggunaan bahasa 3,62 Sangat Praktis Isi 3,45 Sangat Praktis Penyajian 3,43 Sangat Praktis Kegrafikan 3,37 Praktis Penggunaan pendekatan Contextual teaching and Learning (CTL) 3,37 Praktis Dari data Tabel 21 di atas dapat diketahui bahwa setiap komponen memenuhi minimal kriteria praktis. Hal tersebut ditunjukkan dengan penilaian komponen penggunaan bahasa memperoleh skor 3,62 dari nilai maksimal 4,00 dengan kriteria sangat praktis, komponen isi memperoleh skor 3,45 dengan kriteria sangat praktis, penyajian memperoleh skor 3,43 dengan kriteria sangat praktis, kegrafikan memperoleh skor 3,37 dengan kriteria praktis, dan Penggunaan pendekatan Contextual teaching and Learning (CTL) memperoleh skor 3,37 dengan kriteria praktis. Data data tersebut menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan praktis bagi penggunanya. c. Tes Hasil Belajar Tes hasil belajar dilaksanakan pada Selasa, 21 Februari Tes hasil belajar berupa ujian tertulis yang terdiri dari tujuh soal uraian yang harus diselesaikan dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui tingkat keefektifan penggunaan perangkat 102

39 pembelajaran yang dikembangkan. Data hasil tes belajar siswa secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran C9. Berdasarkan data hasil tes belajar siswa dapat diketahui bahwa nilai terendah siswa 43,3 dan nilai tertinggi 100. Dari 34 siswa yang mengikuti tes, terdapat 29 siswa mendapat nilai di atas KKM (nilai 76) dan 5 siswa mendapat nilai di bawah KKM (nilai 76). Tingkat ketuntasan dalam tes hasil belajar tersebut mencapai 85% dan termasuk dalam kriteria sangat efektif. d. Analisis Data Analisis data dilakukan setelah uji coba perangkat pembelajaran selesai dan semua data terkumpul. Data tersebut kemudian diolah untuk mengetahui tingkat kelayakan perangkat pembelajaran yang dilihat berdasarkan aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. 1) Analisis Kevalidan Perangkat Pembelajaran Analisis kevalidan perangkat pembelajaran terdiri dari analisis kevalidan RPP dan analisis kevalidan LKS. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kualitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Berikut ini adalah hasil analisis dari kevalidan RPP setiap aspek dapat dilihat pada Tabel 22 dan hasil analisis kevalidan LKS setiap aspek dapat dilihat pada Tabel

40 Tabel 22. Hasil Analisis Kevalidan RPP Aspek Penilaian Skor ratarata Kriteria Kejelasan dan kelengkapan identitas RPP 4,56 Sangat Valid Kejelasan rumusan tujuan dengan 4,5 Sangat Valid Kompetensi Dasar Kesesuaian materi dengan tujuan 4 Valid pembelajaran Kesesuaian materi dengan kemampuan, 4 Valid kebutuhan, dan karakteristik peserta didik Kesesuaian pendekatan dan metode dengan 4 Valid tujuan pembelajaran Kesesuaian pendekatan dan metode dengan 4 Valid karakteristik peserta didik Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan 4,04 Valid standar proses serta komponen pendekatan CTL Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan 3,75 Valid pembelajaran dan karakteristik peserta didik Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan 4 Valid pembelajaran Keberadaan dan kejelasan prosedur 4 Valid penilaian Rata-rata skor keseluruhan 4,08 Valid Berdasarkan Tabel 22 dapat disimpulkan bahwa, perangkat pembelajaran berupa RPP memenuhi kategori valid dengan rata-rata skor 4,08 dari skor maksimal 5,00. Hal tersebut menunjukkan bahwa RPP yang dikembangkan memenuhi kriteria layak untuk digunakan. Tabel 23. Hasil Analisis Kevalidan LKS Aspek Penilaian Rata-rata skor Kriteria Kelayakan Isi 3.9 Valid Kompetensi 4.25 Valid Kesesuaian LKS dengan 3.9 Valid Pendekatan CTL Kelayakan Penyajian 4.13 Valid Kelayakan Bahasa 4 Valid Kelayakan Kegrafikan 4.09 Valid Rata-rata skor keseluruhan 4,04 Valid 104

41 Berdasarkan Tabel 23 dapat disimpulkan bahwa, LKS yang dikembangkan memenuhi kriteria valid dengan rata-rata skor 4,04 dari skor maksimal 5,00. Hal tersebut menunjukkan LKS yang dikembangkan memenuhi kriteria layak untuk digunakan. Dengan demikian perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa RPP dan LKS berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) dinyatakan valid sehingga layak digunakan dalam pembelajaran matematika di sekolah. 2) Analisis Kepraktisan Perangkat Pembelajaran Analisis kepraktisan diperoleh dari data angket respon siswa setelah menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Angket respon siswa terdiri dari beberapa komponen yaitu penggunaan bahasa, isi, penyajian, kegrafikan, dan penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Hasil angket respon siswa dapat dilihat pada Lampiran C11. secara ringkas hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel 24 berikut ini Tabel 24. Hasil Analisis Kepraktisan Perangkat Pembelajaran Komponen Rata-rata Kriteria skor Penggunaan bahasa 3,62 Sangat Praktis Isi 3,45 Sangat Praktis Penyajian 3,43 Sangat Praktis Kegrafikan 3,4 Praktis Penggunaan pendekatan Contextual 3,4 Praktis teaching and Learning (CTL) Rata-rata skor 3,45 Sangat Praktis Berdasarkan data dari Tabel 24 menunjukkan bahwa kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan memperoleh skor 3,45 dari skor maksimal 4,00 dengan kriteria sangat praktis. Dengan demikian dapat 105

42 disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan praktis digunakan dalam pembelajaran matematika di sekolah. 3) Analsis Keefektifan Perangkat Pembelajaran Keefektifan penggunaan perangkat pembelajaran dilihat dari tes hasil belajar siswa. Data hasil tes belajar dapat dilihat pada Tabel 25 dan lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran C9. Tabel 25. Analisis Hasil Tes Belajar Siswa Jumlah siswa 34 Jumlah siswa yang tuntas 29 Jumlah siswa yang tidak tuntas 5 Persentase ketuntasan 85,3% Persentase ketidaktuntasan 14,7% Berdasarkan data pada Tabel 24, persentase ketuntasan mencapai 85,3%. Hal tersebut menunjukkan bahwa persentase ketuntasan mencapai kriteria sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, perangkat pembelajaran yang dikembangkan efektif digunakan dalam pembelajaran matematika di sekolah. 4) Analisis Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran yang dibuat memuat tiga aspek yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti pembelajaran, dan kegiatan penutup. Lembar observasi terdiri dari 13 butir pertanyaan. Hasil pengisian lembar observasi keterlekasanaan pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 26 berikut dan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran C

43 Tabel 26. Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Pertemuan ke- Persentase Keterlaksanaan Kategori Pembelajaran % Sangat Baik 2 dan 3 100% Sangat Baik 4 100% Sangat Baik 5 100% Sangat Baik Rata-Rata 98.08% Sangat Baik Berdasarkan Tabel 26 pembelajaran berlangsung sesuai dengan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil lembar observasi yang memperoleh persentase keterlaksanaan pembelajaran 98.08% dengan kategori sangat baik. 5. Tahap Evaluasi (Evaluation) Tahap terakhir dalam penelitian ini adalah evaluasi. Pada tahap ini masukan dan saran dari angket respon siswa serta perbaikan selama proses ujicoba dianalisis untuk digunakan sebagai bahan revisi LKS. Berikut beberapa kesalahan pada LKS yang perlu diperbaiki. a. Terdapat kesalahan jawaban pada LKS 4 halaman 28 Diperbaiki menjadi 99,92 kg Gambar 27. Kesalahan Jawaban pada LKS 4 Halaman 28 b. Terdapat perbedaan soal antara LKS 1 halaman 2 yang dipegang siswa dan kunci jawaban LKS sehingga, perlu dilakukan perbaikan soal agar sesuai dengan kunci jawaban. Berikut ini perbaikan yang dilakukan. 107

44 Perbaikan Gambar 28. Perbaikan Soal LKS 1 Sesuai dengan Kunci Jawaban c. Kurangnya soal latihan pada bagian Ayo Berlatih sehingga, pada bagian Ayo Berlatih ditambahkan beberapa soal latihan pada masing-masing LKS. d. Mengingat alokasi waktu, dua kegiatan dalam LKS 2 dijadikan LKS tersendiri sehingga keseluruhan LKS terdiri dari 5 buah LKS yaitu: 1) LKS 1: Penjualan, Pembelian, Keuntungan, dan Kerugian. 2) LKS 2: Diskon 3) LKS 3: Pajak 4) LKS 4: Bunga Tunggal, dan 5) LKS 5: Bruto, Neto, dan Tara. 108

45 B. Pembahasan Penelitian pengembangan berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Contextual Teaching Learning (CTL) pada Materi Aritmatika Sosial untuk Siswa Kelas VII SMP bertujuan untuk mendeskripsikan langkah pengembangan perangkat pembelajaran dan mengetahui kualitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan ditinjau dari aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan di atas, penelitian pengembangan perangkat pembelajaran dilakukan dengan langkah-langkah pengembangan model ADDIE yang terdiri dari tahap analisis (Analysis), tahap perancangan (Design), tahap pengembangan (Development), tahap implementasi (implementation), dan tahap evaluasi (Evaluation). Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini menghasilkan produk berupa RPP yang terdiri dari lima pertemuan dan lima buah LKS berbasis pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada materi aritmatika sosial untuk kelas VII SMP. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan memuat tujuh komponen pendekatan CTL yaitu konstruktivisme (constructivism), bertanya (questioning), menemukan (inquiry), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modelling), refleksi (reflection), penilaian sebenarnya (authentic assessment) (Trianto, 2012: 111). Proses pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan lima strategi pembelajaran CTL menurut Crawford (2001: 3) yaitu, REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, dan Transfering). 109

46 Berikut adalah hasil pengembangan yang dilakukan dengan model pengembangan ADDIE. Tahap analisis (analysis) meliputi analisis kebutuhan, analisis kurikulum, dan analisis karakter siswa. Hasil analisis tersebut diketahui bahwa pembelajaran matematika yang dilakukan masih berpusat pada guru dan sumber belajar hanya terpaku pada buku paket dari pemerintah, padahal sesuai kurikulum yang berlaku yaitu kurikulum 2013 pembelajaran seharusnya berpusat pada siswa (student centered) dan memanfaatkan berbagai sumber belajar. Karakter peserta didik yang aktif dalam pembelajaran belum terfasilitasi dengan baik. Selain itu, Menurut Izzaty, et. al (2013: 37) implikasi pembelajaran siswa SMP seharunsya guru memberikan siswa untuk menyelesaikan masalahnya dan menalarnya secara ilmiah dengan berbagai bentuk diskusi untuk menyimpulkan sesuatu. Hal tersebut mendukung jika pembelajaran matematika sebaiknya dilakukan dengan diskusi kelompok agar siswa dapat lebih terlibat aktif dalam pembelajaran. Disisi lain, hasil observasi pembelajaran matematika di SMP 6 Yogyakarta pada salah satu materi yaitu aritmatika sosial siswa masih kesulitan memahami materi dan mengaitkan permasalahan dengan konsep penyelesainnya. Hal serupa juga disampaikan Hayuningtyas (2012: 8) dalam hasil penelitianya tentang kesulitan belajar aritmatika sosial yaitu siswa kesulitan perhitungan dalam mengerjakan soal dan kesulitan dalam hal pemahaman konsep maupun penggunaan rumus. Sejalan dengan hal tersebut Sutarni & Setyono (2013: 72) menyatakan bahwa, kesulitan belajar aritmatika lainya yaitu siswa mengalami kesulitan dalam membaca, mengartikan, dan memahami soal, siswa mengalami kesulitan dalam mencari dan memahami apa yang diketahui serta apa yang 110

47 ditanyakan dalam soal. Oleh karena itu, dibutuhkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang dapat mendukung pembelajaran sehingga, siswa dapat memahami materi dengan baik. Hasil tahap analisis ini dijadikan acuan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan Contextual Teavhing and Learning (CTL) pada materi aritmatika sosial yang dibutuhkan oleh siswa. Tahap perancangan (design), dilakukan perancangan RPP dan LKS. Rancangan RPP disusun berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Hal utama yang dilakukan adalah menentukan indikator yang diturunkan dari KI dan KD yang harus dicapai. Kemudian menentukan materi, sumber belajar, metode dan pendekatan, kegiatan pembelajaran, dan teknik penilaian. Sedangkan LKS, dirancang menurut peta kebutuhan dan struktur LKS dengan memperhatikan aspek kualitas kelayakan bahan ajar sesuai Depdiknas (2008: 28) yaitu aspek kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafikan. Pada tahap ini juga dilakukan penyusunan instrumen penelitian yang kemudian divalidasi oleh dosen. Instrumen penelitian yang disusun berupa lembar penilaian RPP dan LKS, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, dan angket respon siswa. Tahap selanjutnya adalah pengembangan (development). Pada tahap ini, perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS disusun sesuai dengan rancangan pada tahap design. RPP yang dikembangkan sebanyak empat pertemuan dan LKS sebanyak empat buah. RPP dan LKS sebelum digunakan dalam tahap implementasi dilakukan validasi oleh dosen validator dan guru matematika. Aspek 111

48 penilaian RPP yang divalidasi yaitu: identitas RPP, rumusan indikator/ tujuan, pemilihan materi, pemilihan pendekatan dan metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran dengan pendekatan CTL, penilaian hasil pembelajaran, dan pemilihan sumber belajar. Sedangkan, aspek penilaian kevalidan LKS yaitu: kelayakan isi, penyajian, bahasa, kegrafikan, kompetensi, dan kesesuaian LKS dengan pendekatan CTL. Hasil RPP dan LKS yang telah divalidasi dinyatakan layak diujicobakan dengan revisi. Masukan dan saran dari lembar penilaian dijadikan sebagai bahan acuan perbaikan RPP dan LKS yang dikembangkan. Beberapa revisi RPP dari lembar penilaian RPP sebagai berikut. 1. Menambahkan KI-1 dan KI-2 karena sebelumnya pada RPP yang telah disusun peneliti tidak mencantumkan KI 1 dan KI 2 mengacu pada struktur RPP yang ada di sekolah, tetapi setelah dikonfimrasi ulang kepada guru ternyata KI-1 dan KI-2 dalam penulisan RPP tetap dicantumkan. 2. Menambahkan materi remedial dan pengayaan pada RPP bagian materi pembelajaran. Penambahan materi ini didasarkan pada masukan dari lembar penilaian yang disesuaikan dengan struktur RPP yang ada di sekolah ujicoba. 3. Memperhatikan kesamaan langkah kegiatan pada masing-masing pertemuan. Kesamaan langkah ini agar guru lebih mudah dalam menjalankan proses pembelajaran dan adanya kekonsistenan setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Kegiatan yang sudah dilakukan diawal pembelajaran tidak dituliskan lagi pada kegiatan inti. Contohnya: dalam RPP kegiatan pembagian kelompok sudah dilakukan diawal pembelajaran sehingga, pada kegiatan inti tidak lagi menuliskan kegiatan tersebut. 112

49 4. Pada bagian instrumen penilaian sikap berupa angket diganti menjadi jurnal sikap. Instrumen penilaian sikap sebelumnya berupa angket penilaian sikap, tetapi berdasarkan masukan dari guru matematika penilaian sikap sebaiknya menggunakan jurnal sikap sesuai dengan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian yang menyatakan bahwa penilaian sikap dilakukan oleh pendidik untuk mendapatkan informasi deskriptif mengenai perilaku peserta didik. 5. Perbaikan penilaian keterampilan siswa dari rentang nilai huruf A-E menjadi nilai angka rentang Penilaian tersebut didasarkan pada masukan guru dan juga sesuai dengan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian yng menyatakan bahwa hasil penilaian pengetahuan dan keterampilan dilaporkan dalam bentuk angka skala Sedangkan revisi dari lembar penilaian LKS sebagai berikut. 1. Memperjelas ilustrasi gambar pada LKS 4 seperti pada Gambar Memberikan contoh pengisian dalam kegiatan Mengumpulkan Informasi LKS 1. Pada kegiatan mengumpulkan informasi LKS 1 sebelumnya tidak ada contoh pengisian jawaban pada tabel yang harus dilengkapi siswa jika jawaban yang diketahui, sehingga perlu menambahkan tanda (-) pada yang bukan jawaban benar seperti pada Gambar Perbaikan perintah kegiatan penyelesiaan dalam kolom mengumpulkan informasi seperti pada Gambar Perbaikan deskripsi gambar yang disajikan dalam LKS. Perbaikan deskripsi gambar didasarkan oleh masukan dari validator yaitu deskripsi gambar 113

50 kurang menunjukkan permasalahan kontekstual sehingga pada LKS 2 perlu diperbaiki seperti pada Gambar Perbaikan langkah penyelesaian pada kegiatan Ayo Menalar LKS 3. Perbaikan langkah ini agar siswa dalam menemukan konsep materi lebih sistematis seperti dalam kegiatan Ayo Menalar LKS 3 siswa diarahkan untuk mengetahui pola pertambahan bunga per tahun terlebih dahulu. Kemudian menunjukkan langkah untuk menghitung total saldo, seperti pada Gambar 20 sehingga, siswa akan lebih mudah memahami materi yang dipelajari. 6. Perbaikan beberapa tata penulisan dalam LKS 1 seperti pada Gambar 21. Selain itu, data penilaian perangkat pembelajaran oleh validator dan guru matematika digunakan untuk mengukur kualitas perangkat pembelajaran ditinjau dari aspek kevalidan. Hasil penilaian RPP tersebut memperoleh nilai rata-rata 4,08 dari skor maksimal 5,00 dengan kriteria valid. Skor tertinggi pada penilaian RPP diperoleh pada aspek identitas mata pelajaran dan rumusan indikator/tujuan yaitu 4,56 dari skor maksimal 5,00. Skor terendah pada penilaian RPP adalah pada aspek pemilihan sumber belajar yaitu 3,75 dari skor maksimal 5,00. Sumber belajar hanya mengacu pada 4 buku seperti yang tercantum dalam RPP sehingga, perlu adanya penambahan sumber belajar pada materi Aritmatika Sosial. Sementara itu, hasil penilaian LKS memperoleh nilai rata-rata 4,04 dari skor maksimal 5,00 dengan kriteria valid. Skor tertinggi pada penilaian LKS diperoleh pada aspek kompetensi 4,25 dari skor maksimal 5,00 artinya bahwa LKS memenuhi kriteria yang baik dapat mengukur kompetensi yang harus dicapai siswa dalam materi artimatika sosial dan skor terendah adalah pada aspek 114

51 kelayakan isi 3,9 dari skor maksimal 5,00. Hal tersebut dikarenakan ada kesalahan pengetikan pada isi materi yang disajikan dalam RPP dan LKS sehingga, konsep materi yang disajikan tidak konsisten antara RPP dan LKS tetapi, kemudian diperbaiki pada tahap revisi. Meskipun mendapatkan skor terendah aspek tersebut masih dalam kriteria valid atau baik digunakan dalam pembelajaran. Dengan demikian, perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria valid. Tahap yang keempat adalah implementasi. Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi dan dinyatakan layak tersebut diimplementasikan kepada 34 siswa kelas VII A SMP Negeri 6 Yogyakarta. Tahap implementasi dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2017 sampai dengan 21 Februari Implementasi perangkat pembelajaran dilaksanakan selama lima kali pertemuan dan satu kali pertemuan untuk tes hasil belajar. Proses pembelajaran dilakukan sesuai dengan lima strategi pendekatan CTL yaitu relating, experiencing, applying, cooperating, dan transferring. Secara umum proses pembelajaran diawali dengan kegiatan pendahuluan yaitu guru membuka pembelajaran dan mengecek kesiapan siswa. Kemudian guru membagikan LKS, memberikan informasi tentang materi yang akan dipelajari, tujuan pembelajaran. Tahap relating, siswa diberikan motivasi berupa keterkaitan antara materi yang akan dipelajari dengan kehidupan sehari-hari langkah ini dilakukan pada awal pembelajaran. Motivasi yang diberikan dapat berupa penjelasan mengenai manfaat materi yang akan dipelajari. Siswa juga diberikan suatu permasalahan kontekstual untuk memberikan gambaran bagaimana mengaplikasikan materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Pemberian masalah ini disajikan dalam 115

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2013: 297) merupakan penelitian

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran. A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran

LAMPIRAN A. A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran. A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran LAMPIRAN A A1. Surat Permohonan Izin Validasi Instrumen A2. Surat Keterangan Validasi Instrumen A3. Surat Permohonan Izin Validasi Perangkat Pembelajaran A4. Surat Keterangan Validasi Perangkat Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement, Evaluation).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis), design (perancangan), development (pengembangan), implementation (implementasi),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian pengembangan yang telah dilakukan, diperoleh hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian pengembangan yang telah dilakukan, diperoleh hasil A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian pengembangan yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian untuk setiap langkah sebagai berikut. 1. Analysis (Analisis)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari tahap analysis (analisis), design (perancangan), development

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari tahap analysis (analisis), design (perancangan), development A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Prosedur pengembangan perangkat pembelajaran materi Logika dengan menggunakan pendekatan kontekstual ini dilakukan dengan model ADDIE yang terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs Lussy Midani Rizki 1), Risnawati 2), Zubaidah Amir MZ 3) 1) UIN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang mengacu learning trajectory dan berorientasi pada kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang mengacu learning trajectory dan berorientasi pada kemampuan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pengembangan Produk Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis pemecahan masalah yang mengacu learning trajectory dan berorientasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahapan yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Development

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahapan yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Development BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan perangkat pembelajaran matematika realistik pada materi aritmatika sosial untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian A.1 Hasil Uji Validitas Validitas LKS ini dilakukan pada tiga bagian, yakni validitas materi, validitas konstruksi dan validitas bahasa. Adapun hasil validasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan perangkat pembelajaran matematika materi Bangun Ruang Sisi Lengkung dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia telah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. trigonometri. Tahap-tahap yang digunakan dalam pengembangan ini adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. trigonometri. Tahap-tahap yang digunakan dalam pengembangan ini adalah A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa RPP dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kegiatan siswa (LKS) berbasis pendekatan saintifik pada materi lingkaran untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kurikulum, dan analisis siswa.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kurikulum, dan analisis siswa. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model pengembagan ADDIE dengan tahapan Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan menggunakan metode pengembangan model ADDIE (Assume, Design, Development,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran. Perangkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran probing prompting pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran probing prompting pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah pengembangan perangkat pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Prosedur pengembangan LKS materi Bangun Ruang Sisi Datar yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Prosedur pengembangan LKS materi Bangun Ruang Sisi Datar yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Prosedur pengembangan LKS materi Bangun Ruang Sisi Datar yang menggunakan pendekatan kontekstual dan berorientasi pada kemampuan berpikir kritis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada penelitian ini dihasilkan perangkat pembelajaran ditinjau dari kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan, berikut penjabarannya berdasarkan

Lebih terperinci

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis etnomatematika pada kompetensi segitiga.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis etnomatematika pada kompetensi segitiga. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah bahan ajar berupa LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis etnomatematika pada kompetensi segitiga.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian mengenai pengembangan perangkat pembelajaran kalkulus kelas XI semester genap dengan pendekatan saintifik Kurikulum 2013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS

Lebih terperinci

LAMPIRAN A Data Hasil Tahap Analysis dan Design

LAMPIRAN A Data Hasil Tahap Analysis dan Design LAMPIRAN 122 LAMPIRAN A Data Hasil Tahap Analysis dan Design A.1. A.2. A.3. Hasil Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran. Hasil Analisis Konsep Hasil Penyusunan Peta Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. segi empat dengan pendekatan problem solving (pemecahan masalah) yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. segi empat dengan pendekatan problem solving (pemecahan masalah) yang telah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian mengenai pengembangan modul matematika materi segi empat dengan pendekatan problem solving (pemecahan masalah) yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangankan kemampuan berfikirnya. Menurut Undang-Undang Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. mengembangankan kemampuan berfikirnya. Menurut Undang-Undang Nomor 20 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar bagi pengembangan manusia dan masyarakat, mendasarkan pada landasan pemikiran tertentu (Dwi Siswoyo, 2013). Melalui pendidikan manusia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masalah dikembangkan menurut model ADDIE yang terdiri dari Analysis, Design,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masalah dikembangkan menurut model ADDIE yang terdiri dari Analysis, Design, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pengembangan Produk Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis pemecahan masalah yang mengacu learning trajectory dan berorientasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan dari penelitian ini berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) materi perbandingan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu produk dengan kualifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. open-ended pada materi Bangun Datar Segiempat kelas VII Sekolah Menengah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. open-ended pada materi Bangun Datar Segiempat kelas VII Sekolah Menengah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan dengan produk yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bantu memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. bantu memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu. Salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika adalah ilmu dasar yang dapat digunakan sebagai alat bantu memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu. Salah satu karakteristik matematika yaitu mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan penalaran matematis siswa SMP kelas VII pada materi himpunan dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2010:297)

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI BANGUN DATAR BERORIENTASI PADA PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI BANGUN DATAR BERORIENTASI PADA PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VII SMP 58 Jurnal Pendidikan Matematika Vol.6 No.7 Tahun 2017 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI BANGUN DATAR BERORIENTASI PADA PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VII SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dan model probing prompting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa dilihat dari berbagai

Lebih terperinci

Lampiran A. Lampiran A.1. Kisi Kisi Lembar Penilaian RPP untuk Dosen Ahli. Lampiran A.2. Deskripsi Lembar Penilaian RPP untuk Dosen Ahli

Lampiran A. Lampiran A.1. Kisi Kisi Lembar Penilaian RPP untuk Dosen Ahli. Lampiran A.2. Deskripsi Lembar Penilaian RPP untuk Dosen Ahli LAMPIRAN 106 Lampiran A Lampiran A.1. Kisi Kisi Lembar Penilaian RPP untuk Dosen Ahli Lampiran A.2. Deskripsi Lembar Penilaian RPP untuk Dosen Ahli Lampiran A.3. Lembar Penilaian RPP untuk Dosen Ahli 107

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Pengembangan Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem solving pada materi barisan dan deret tak hingga, (2)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) dengan embedded

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. siswa (LKS) berbasis problem based learning (PBL) pada kompetensi statistika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. siswa (LKS) berbasis problem based learning (PBL) pada kompetensi statistika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kegiatan siswa (LKS) berbasis problem based learning (PBL) pada kompetensi statistika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan. Produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran berupa Rancangan Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian pengembangan (Research and Development) ini bertujuan menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi. Produk yang dikembangkan

Lebih terperinci

LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI

LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI 30 LEMBAR VALIDASI AHLI MATERI Judul Program : Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Kelas VII SMP/MTs pada Materi Aritmatika Sosial dengan Menggunakan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran 1. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMP... Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : VII / 1 Materi Pokok : Perbandingan dan Skala Alokasi Waktu : 1 JP x 30 Menit ( 1 kali pertemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tahun 2013 pengembangan kurikulum kembali terjadi untuk SD, SMP, SMA dan SMK. Pihak pemerintah menyebutnya sebagai pengembangan kurikulum bukan perubahan kurikulum.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitain Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan, yaitu penelitian yang digunakan untuk mengembangkan suatu produk. Produk yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Endang Mulyatiningsih (2012: 145) produk penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang dihadapi. Dalam proses pembelajaran, guru maupun siswa juga

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang dihadapi. Dalam proses pembelajaran, guru maupun siswa juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang memiliki berbagai masalah yang harus dipecahkan dan menuntut mereka untuk berfikir kreatif dalam menemukan solusi atas masalah yang sedang dihadapi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada didalamnya. Belajar matematika pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) yang bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa RPP

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D) dengan produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan scientific berbasis problem based learning

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa: (1) enam buah LKS mind map berbasis

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa: (1) enam buah LKS mind map berbasis BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengembangan Hasil dari penelitian ini berupa: (1) enam buah LKS mind map berbasis scientific pada materi bangun ruang sisi datar beraturan; (2) pengujian

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. A1. Kurikulum KTSP A2. Prosedur Pengembangan RPP dan LKS A3. Hasil Wawancara Pra-Penelitian dengan Guru A4.

LAMPIRAN A. A1. Kurikulum KTSP A2. Prosedur Pengembangan RPP dan LKS A3. Hasil Wawancara Pra-Penelitian dengan Guru A4. LAMPIRAN 51 52 LAMPIRAN A A1. Kurikulum KTSP A2. Prosedur Pengembangan RPP dan LKS A3. Hasil Wawancara Pra-Penelitian dengan Guru A4. Tahap Analisis 53 ANALISIS KURIKULUM (KTSP) (ANALISIS STANDAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Prosedur penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data Hasil Penelitian 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Penelitian dan pengumpulan data merupakan tahap awal dalam pengembangan media

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan oleh penulis dengan melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran, aktivitas belajar

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. tentang kemampuan relating siswa, kemampuan experiencing siswa, kemampuan

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. tentang kemampuan relating siswa, kemampuan experiencing siswa, kemampuan BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti selama dua kali pertemuan melalui tes, pengamatan (observasi) dan wawancara, diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK).

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). BAB III METODELOGI PENELITIAN Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Desain PTK mengacu pada model Kemmis dan M.C. Taggart yang terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan,

Lebih terperinci

Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan 14 61% Tuntas 9 39% Tidak Tuntas Jumlah % Nilai Rata-rata 64 Nilai Tertinggi 86 Nilai Terendah 52

Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan 14 61% Tuntas 9 39% Tidak Tuntas Jumlah % Nilai Rata-rata 64 Nilai Tertinggi 86 Nilai Terendah 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Jatiharjo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. Subyek dari penelitian tindakan kelas siswa kelas

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA Dalam bab ini peneliti akan jabarkan perkembangan penelitian yang telah dilaksanakan. Pembahasan pada bab ini akan diawali dengan deskripsi prototipe produk yang dilanjutkan

Lebih terperinci

Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia pada Materi Lingkaran untuk Siswa Kelas VIII SMP

Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia pada Materi Lingkaran untuk Siswa Kelas VIII SMP SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 M-70 Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia pada Materi Lingkaran untuk Siswa Kelas VIII SMP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN A. Metode Penelitian Pengembangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2015: 407), metode penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2007: 407), penelitian

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS Dengan Pendekatan CTL Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Lisan dan Koneksi Matematis

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS Dengan Pendekatan CTL Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Lisan dan Koneksi Matematis SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS Dengan Pendekatan CTL Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Lisan dan Koneksi Matematis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan kontekstual bukan merupakan suatu konsep baru. Penerapan pendekatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan kontekstual bukan merupakan suatu konsep baru. Penerapan pendekatan 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendekatan Kontekstual Pendekatan kontekstual bukan merupakan suatu konsep baru. Penerapan pendekatan kontekstual di kelas kelas yang diselenggarakan di Amerika pertama- tama

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Dalam penelitian ini perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA kelas XI. Pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA kelas XI. Pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengembangan Media Pembelajaran Penelitian ini menghasilkan suatu produk berupa media pembelajaran matematika berbasis macromedia flash pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tentang hasil dan analisis dari pengembangan perangkat pembelajaran materi geometri dengan hands on activity. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Pengembangan Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada materi aritmetika

Lebih terperinci

Lampiran A. 1. Aspek yang Diamati Identitas mata pelajaran

Lampiran A. 1. Aspek yang Diamati Identitas mata pelajaran LAMPIRAN A A.1 Kisi-kisi Lembar Penilaian RPP A.2 Lembar Penilaian RPP A.3 Deskripsi Lembar Penilaian RPP A.4 Kisi-kisi Lembar Penilaian LKS A.5 Lembar Penilaian LKS A.6 Deskripsi Lembar Penilaian LKS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setiap tahap pelaksanaan tindakan merupakan tahapan yang dilaksanakan sebagai realisasi dari perencanaan yang telah disusun. Perencanaan yang telah disusun, belum

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Aek Kuasan dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi Pedosfer

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan. Hasil dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan. Hasil dari BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan. Hasil dari penelitian ini adalah RPP dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis pemecahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitain Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Penelitian pengembangan (Research and Development) adalah suatu jenis penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA Oleh: Muslim Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Berikut

BAB IV PEMBAHASAN. yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Berikut BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Sesuai dengan model pengembangan ADDIE, prosedur yang dilakukan dalam penelitian pengembangan multimedia interaktif ini meliputi lima tahap, yaitu analysis, design,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Wina

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Wina BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Wina Sanjaya

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN STUDENT S WORKSHEET DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PELUANG UNTUK SISWA SMP KELAS IX BILINGUAL. Abstrak

PENGEMBANGAN STUDENT S WORKSHEET DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PELUANG UNTUK SISWA SMP KELAS IX BILINGUAL. Abstrak PENGEMBANGAN STUDENT S WORKSHEET DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PELUANG UNTUK SISWA SMP KELAS IX BILINGUAL Oleh : Selfi Dwi Fulandari Jurusan Matematika FMIPA UM email : cheppy_math@yahoo.com

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL KONTEKSTUAL MELALUI COOPERATIVE LEARNING DI KELAS VIII 1 SMP NEGERI 2 PEDAMARAN OKI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL KONTEKSTUAL MELALUI COOPERATIVE LEARNING DI KELAS VIII 1 SMP NEGERI 2 PEDAMARAN OKI MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL KONTEKSTUAL MELALUI COOPERATIVE LEARNING DI KELAS VIII 1 SMP NEGERI 2 PEDAMARAN OKI Fitrianty Munaka 1, Zulkardi 2, Purwoko 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian ini meliputi: bagaimana cara mengembangkan multimedia interaktif, kevalidan multimedia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and Develepment). Penelitian R & D (Research and Develepment) adalah suatu proses atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Tahap awal dalam pengembangan media pembelajaran yaitu penelitian dan pengumpulan data. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan antara peserta didik dan pendidik yang dirancang sedemikian rupa

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan antara peserta didik dan pendidik yang dirancang sedemikian rupa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah banyak memberikan kontribusi dalam berbagai aspek kehidupan manusia, terutama kemajuan dalam bidang pendidikan yang

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PROSES PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI PROSES PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran BAB IV DESKRIPSI PROSES PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran Dalam penelitian ini perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi Rencana Pelaksanaan

Lebih terperinci

Desyandri, S.Pd., M.Pd NIP

Desyandri, S.Pd., M.Pd NIP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Dengan Menggunakan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : Bernyanyi : III/2 : 4 x 35 menit Oleh, Desyandri,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perubahan pada dirinya, sehingga terjadi perubahan yang sifatnya positif, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perubahan pada dirinya, sehingga terjadi perubahan yang sifatnya positif, dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pembelajaran Matematika Pembelajaran secara harfiah berarti proses belajar. Pembelajaran dapat dimaknai sebagai proses penambahan pengetahuan dan wawasan melalui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten

Lebih terperinci

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Arif Abdul Karim Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci