PUTUSAN NOMOR HK.210/09/IVMP.16 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG

Transkripsi

1 PUTUSAN NOMOR HK.210/09/IVMP.16 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TERBAKARNYA KM. ORIENTAL MUTIARA DIATAS DOCK PT. SAMUDERA MARINE INDONESIA, BOJONEGARA BANTEN Tanggal 14 Januari 2015 KM. Oriental Mutiara naik Dock di PT. Samudera Marine Indonesia, tanggal 29 Januari 2015 pukul WIB, KM. Oriental Mutiara GT berbendera Indonesia, Awak Kapal 25 (dua puluh lima) orang, sedang berada di atas dock PT. Samudera Marine Indonesia terbakar, pada pukul WIB api dapat dipadamkan. Dalam kejadian kebakaran tersebut tidak ada korban jiwa, namun diesel generator bantu, pintu kedap air gang sebelah kiri dan 4 (empat) kaca jendela akomodasi ikut terbakar dan rusak. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/3/DN-15, tanggal 10 Agustus 2015, telah melimpahkan berkas Kecelakaan Kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran, Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan penelitian dan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya Kecelakaan Kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam penerapan standar profesi kepelautan serta menjatuhkan sanksi administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Laporan Kecelakaan Kapal, dibuat pada tanggal 30 Januari 2015, dibuat oleh Nakhoda di Bojonegara dan diketahui oleh Kepala Kantor UPP Kelas III Bojonegara Banten. 2. Berita Acara Kecelakaan, dibuat pada tanggal 05 Februari 2015, yang ditanda tangani oleh Tersangkut Nakhoda dan diketahui oleh kepala UPP kelas III Bojonegara. 3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dibuat oleh Kepala Kantor UPP Kelas III Bojonegarapada tanggal 30 Januari 2015 terhadap : a. Nakhoda KM. Oriental Mutiara, Jan Suwuh; b. KKM, Pujianto; c. Masinis...

2 2 c. Masinis II, Asep Deni Pahmi; d. Juru Minyak Jaga, Simson Hutajulu. 4. Berita Acara Pendapat/Resume Hasil Pemeriksaan Pendahuluan, dibuat pada hari Selasa, tanggal 12 Februari Surat-surat kapal terdiri dari : a. Surat Laut Nomor PK.205/6283/SL-PM/DK-13, tanggal 28 Oktober 2013, atas nama pemilik PT. Salam Pasific Indonesia Lines, dibuat oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan; b. Surat Ukur Internasional (1969), Nomor 234/Ab, tanggal 21 Juli 2009, dikeluarkan oleh Administrator Pelabuhan Banten; c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Nomor B. 4545/PK.001/606/SYB.TPR-14 diterbitkan tanggal 08 Desember 2014 berlaku sampai 06 Maret 2015; d. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Barang, Nomor B. 4545/PK.001/267/SYB.TPR- 14 diterbitkan tanggal 08 Desember 2014 berlaku sampai 06 Maret 2015; e. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, Nomor B. 4545/PK.001/1460/SYB.Tpr- 14 diterbitkan tanggal 08 Desember 2014 berlaku sampai 06 Maret 2015; f. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak, Nomor PK.402/393/IOPP/DK-13, tanggal 13 Maret 2013 berlaku sampai dengan 3Mei 2015, dikeluarkan oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan; g. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966), Nomor TP/DI.S/2014, tanggal 04 Desember 2014 berlaku sampai dengan 23 Nopember 2016, dikeluarkan di Jakarta oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI); h. Sertifikat Klasifikasi Sementara Nomor TP/BI.S/2014 tanggal 04 Desember 2014, berlaku sampai dengan 03 Juni 2015 Oleh BKI; i. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan, Nomor PK.401/476/DOK/DK-11, tanggal 24 Juni 2011 berlaku sampai dengan 20 Februari 2016, dikeluarkan oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan; j. Dokumen Keselamatan Pengawakan Minimum, Nomor PK.306/04/17/SYB.Tpr-2014 tanggal 07 Oktober 2014 berlaku sampai dengan 06 Oktober 2015 dikeluarkan oleh Syahbandar Tanjung Perak Surabaya, Kepala Bidang Keselamatan Berlayar; k. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan, Nomor PK.401/476/DOC/DK-11 tanggal 24 Juni 2011, berlaku sampai dengan tanggal 20 Februari 2016; l. Sertifikat...

3 3 l. Sertifikat Manajemen Keselamatan Sementara, Nomor 2325-TP/DI.S-SMC/2014 tanggal 21 Oktober 2014, berlaku sampai dengan 21 Maret 2015 Oleh BKI 6. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri atas : a. ANT-I, Nomor N10109, atas nama Jan Suwuh, diterbitkan di Jakarta, tanggal 18 Januari 2009, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut; b. ATT-I, Nomor T10111, atas nama Pujianto, diterbitkan di Jakarta 09 Maret 2011, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut. c. ATT-III, Nomor T30101, atas nama Asep Deni Pahmi, diterbitkan di Jakarta 22 Nopember 2001, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut. Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan pendahuluan dan keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut : A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan pendahuluan. 1. Data kapal Nama : KM. Oriental Mutiara J e n i s : Kapal Peti Kemas Bendera : Indonesia Pembuatan/Konstruksi : Jerman Isi Kotor/bersih : GT.18037/NT Tanda Pendaftaran : 2009 Pst No. 5795/L Tanda Selar : GT Nomor 234/Ab Tenaga penggerak Utama : Mesin merek Man B & W KW Ukuran Pokok Panjang : 167,67 meter Lebar : 27,50 meter Dalam : 14,30 meter Pemilik : PT. Salam Pacific Indonesia Lines Nakhoda : Jan Suwuh Awak kapal : 25 (dua puluh lima) orang 2. Jalannya peristiwa. a. Pada tanggal 04 Januari 2015 pukul WIB kapal berlabuh jangkar di perairan dock PT. Samudera Marine Indonesia (SMI) Bojonegara untuk menunggu giliran naik dock; b. Awal bulan Januari 2015, pukul WIB kapal olah gerak untuk naik dock, pukul WIB mesin bantu diesel generator di kamar mesin dimatikan dan aliran listrik di supply dari fasilitas dock sesuai dengan perjanjian kerja pihak kapal dan dock; c. Tanggal...

4 4 c. Tanggal 14 Januari 2015, pukul WIB KKM mengganti supply aliran listrik dari dock dengan diesel generator bantu kapal yang berada di area deck 2 buritan (deck sekoci) atas perintah Owner Surveyor PT. Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL); d. Tanggal 29 Januari 2015, pukul WIB Masinis II yang sedang berada di control room melihat suatu kelainan pada penunjuk indikator KW yang turun naik serta penerangan di kamar mesin yang nyalanya berkedip-kedip, selanjutnya memerintahkan Juru Minyak Jaga untuk mengecek diesel generator bantu yang berada di atas deck 2 dan diketahui adanya nyala api yang masih kecil; e. Selanjutnya Juru Minyak melaporkan pada Masinis II bahwa ada kebakaran di diesel generator bantu, Masinis II menuju ke lokasi genset dan diketahui ada nyala api, Masinis II memecahkan kotak kaca emergency fire alarm, yang ada di deck nomor 2 dan kemudian terjadi black out pada penerangan diatas kapal lalu berteriak kebakaran sembari menuju ke titik api dengan membawa alat pemadam portable jenis dry chemical untuk disemprotkan pada area api tersebut namun api semakin membesar karena tiupan angin dan Masinis II terus berusaha untuk memadamkan api; f. Pukul WIB api berhasil dipadamkan oleh seluruh awak kapal dan team pemadam kebakaran dock dengan menggunakan instalasi air dari dock; g. Dalam kejadian kebakaran tersebut tidak ada korban jiwa, namun diesel generator bantu, pintu kedap air gang sebelah kiri dan 4 (empat) kaca jendela akomodasi ikut terbakar dan rusak. 3. Dalam peristiwa Terbakarnya KM. Oriental Mutiara pada tanggal 29 Januari 2015 pukul WIB di atas Dock PT. Samudera Marine Indonesia, Bojonegara Banten, Majelis Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut : a. Tersangkut : 1) Nakhoda, Jan Suwuh; 2) KKM, Pujianto. b. Saksi-saksi : 1) Masinis II, Asep Deni Pahmi; 2) Juru Minyak, Simson Hutajulu 3) Penanggung Jawab Dock, Hari Sulistio Adi; 4) DPA, RH. Setiaji; 5) Owner Surveyor, Nunung Dawud B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan Terbakarnya KM. Oriental Mutiara pada tanggal 29 Januari 2015 pukul WIB di atas Dock PT. Samudera Marine Indonesia, Bojonegara Banten, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada para Tersangkut dan Saksi Saksi guna didengar keterangannya dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, Pada...

5 5 pada tanggal 28 Januari 2016 di Kantor KSOP Kelas II Banten, dan tanggal 16 Februari 2016 di Kantor Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berikut : 1. Tersangkut Nakhoda, Jan Suwuh, dalam keadaan sehat, dan tanpa didampingi Penasehat Ahli, memberikan keterangan: a. Lahir di : Manado Tanggal : 18 Januari 1951 Agama : Kristen Protestan Alamat : Jl. Komplek Pelni Blok D III/14 Depok Jawa Barat Pendidikan Umum Pelaut : 1) SD, Tahun 1960, di Manado; 2) SMP, Tahun 1966, di Manado; 3) SMA, Tahun 1969, di Manado; : ANT I, tahun 2002, di Jakarta. Pengalaman Berlayar : 1) Mualim IV, KM. BINAIYA, Tahun ; 2) Mualim III, KM. BINAIYA, Tahun ; 3) Mualim III Yunior, KM. KELUD, Tahun ; 4) Mualim III Senior, KM. KELUD, Tahun ; 5) Mualim I, JET LINOK, Tahun ; 6) Mualim I, KM. RINAIYA, Tahun ; 7) Mualim I, KM. LAWIT, Tahun ; 8) Nakhoda, MEJM III 22, Tahun ; 9) Nakhoda, KM. SABUK HOSANMAH, Tahun ; 10) Nakhoda, KM. ORIENTAL MUTIARA, tahun kejadian. b. Sejak awal bulan Januari 2015, KM. Oriental Mutiara telah berada di dock kering PT. SMI melakukan perbaikan, dan telah dilakukan serah terima kapal dari Pemilik Kapal kepada Perusahaan Docking Kapal; c. Saat awal masuk Dock, sumber arus listrik berasal dari darat yakni dari Perusahaan Dock, namun 3 hari setelah kapal di atas dock intalasi listrik disupply dari kapal dengan memakai diesel generator bantu kapal atas perintah Owner Surveyor; d. Sebelum kejadian terbakarnya KM. Oriental Mutiara pada tanggal 29 Januari 2015 pukul WIB, Tersangkut Nakhoda berada di atas kapal sedang beristirahat tidur di kamar, dan mengetahui kejadian tersebut setelah terjadinya black out pada penerangan di atas kapal dan mendengar ada teriakan kebakaran ; e. Tersangkut...

6 6 e. Tersangkut Nakhoda keluar dari kamar dan segera menginstruksikan kepada awak kapal KM. Oriental Mutiara untuk segera melakukan pemadaman pada api yang bersumber dari diesel generator bantu yang terletak di deck nomor 2 di atas poop deck buritan kapal sebelah kiri, yang sebelumnya Tersangkut Nakhoda tidak mengetahui adanya diesel generator bantu tersebut; f. Tersangkut Nakhoda dan seluruh crew telah berusaha semaksimal mungkin melakukan pemadaman dengan menggunakan pemadam api ringan sejumlah 22 tabung, dan pemadaman juga dibantu oleh team safety pihak dock PT. SMI dengan menggunakan selang air kebakaran, api dapat segera diatasi dalam waktu sekitar 60 menit, cuaca pada saat kejadian kebakaran cerah berawan dan kecepatan angin berkisar 2-3 knot dari arah buritan kapal; g. Emergency light kapal tidak berfungsi karena kapal berada dalam posisi docking, setelah api padam selanjutnya Nakhoda memeriksa fisik area kebakaran dan terlihat diesel generator bantu telah terbakar total; h. Tersangkut Nakhoda menyatakan bahwa di kapal selalu dilakukan secara rutin latihan pemadaman kebakaran dan latihan sekoci sesuai dengan standar Safety Manajemen Code (SMC). 2. Tersangkut KKM, Pujianto, dalam keadaan sehat, dan tanpa didampingi oleh Penasehat Ahli, memberikan keterangan : a. Lahir di : Magetan Tanggal : 27 Mei 1975 Agama : slam Alamat : Jl. Gunung Anyar Masjid No. 47 Kel. Gunung Anyar Kec. GunungAnyar Surabaya, Jawa Timur Pendidikan Umum Pelaut : 1) SD, Tahun 1989, di Magetan; 2) SMP, Tahun 1992, di Magetan; 3) SMA, Tahun 1995, di Surabaya; 4) D-III, Tahun 2010, di Jakarta. : 1) ATT-III, Tahun 2003, di Semarang; 2) ATT-II, Tahun 2008, di Semarang; 3) ATT-I, Tahun 2011, Jakarta. Pengalaman Berlayar : 1) Masinis I, KM. Bona Utama, Tahun ; 2) Masinis I, KM. Serang, Tahun ; 3) Masinis I, KM. Niaga XX, Tahun ; 4) KKM, KM. Jupiter Baru, Tahun ; 5) KKM, KM. Oriental Mutiara, Tahun ; 6) KKM, KM. Oriental Mutiara, Tahun 2011-kejadian; b. Tersangkut...

7 7 b. Tersangkut KKM sebagai Kepala Kamar Mesin bertanggung jawab terhadap keseluruhan permesinan di kamar mesin, memimpin Anak buah mesin, dan membantu Nakhoda; c. Awal bulan Januari 2015, pukul WIB kapal olah gerak untuk naik dock, pukul WIB mesin bantu diesel generator di kamar mesin dimatikan dan aliran listrik di supply dari fasilitas dock sesuai dengan perjanjian kerja pihak kapal dan dock; d. Tanggal 14 Januari 2015, pukul WIB setelah menginformasikan Nakhoda, KKM mengganti supply aliran listrik dari dock dengan diesel generator bantu kapal yang berada di area deck 2 buritan (deck sekoci) atas perintah Owner Surveyor PT. Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL), dan digunakan secara terus menerus sampai terjadinya kebakaran tanpa ada perawatan; e. Diesel generator bantu tersebut sudah lama dipasang di kapal, tidak pernah diservice dan jarang digunakan, mesin difungsikan untuk alat penerangan kerja extra dan berada diatas kapal sebagai tambahan yang dibangun sendiri oleh perusahaan, serta untuk mensupply aliran listrik, tetapi mesin tersebut tidak mempunyai indikator pengaman seperti penunjuk suhu, penunjuk tekanan, penunjuk putaran dan penunjuk KW. Instalasi bahan bakar yang digunakan terbuat dari bahan yang dapat terbakar dan tidak dilakukan sertifikasi dari Biro Klasifikasi; f. Pada saat kejadian Tersangkut KKM sedang tidur, mendengar teriakan Juru Minyak Jaga dan suara alarm tanda bahaya, yang pada saat itu mesin black out, dan emergency ligh tidak menyala karena kapal berada di atas dock; g. Setelah mendengar teriakan tersebut Tersangkut KKM dengan 2 orang awak kapal langsung mengambil alat pemadam api ringan dan menuju ke sumber kebakaran untuk berusaha mematikan sumber api namun tidak mampu memadamkan api tersebut, kemudian Tersangkut KKM turun ke kamar mesin menutup instalasi bahan bakar dan short connection serta mengambil selang pemadam dan langsung berusaha memadamkan api; h. Pukul WIB api padam, Tersangkut KKM langsung memeriksa ruangan yang mengalami kebakaran dan diketahui diesel generator bantu, pintu kedap air gang sebelah kiri dan 4 (empat) kaca jendela akomodasi ikut terbakar dan rusak, selanjutnya menelpon Designated Person Ashore (DPA) dan Manager Nautika menjelaskan kronologis kebakaran tersebut; i. Tersangkut KKM memeriksa semua ABK dan semua dalam keadaan aman dan tidak ada yang terluka, setelah kejadian kebakaran diesel generator bantu sudah tidak dipakai lagi karena rusak total dan sudah diturunkan dari kapal; j. Tersangkut KKM menyatakan bahwa di kapal selalu dilakukan secara rutin latihan pemadaman kebakaran dan latihan sekoci sesuai dengan standar Safety Manajemen Code (SMC). 3. Saksi...

8 8 3. Saksi Masinis II, Asep Deni Pahmi, dalam keadaan sehat, di bawah sumpah, memberikan keterangan : a. Lahir di : Sumedang Tanggal : 04 April 1977 Agama : Islam Alamat : Dusun Cihayat Rt.001/003Desa Cipamekar Kec. Conggeang Sumedang Jawa Barat Pendidikan Umum Pelaut : 1) SD, Tahun 1989, di Sumedang; 2) SMP, Tahun 1997, di Sumedang; 3) SMA, Tahun 1995, di Sumedang; : ATT III, Tahun 2001, di Cirebon. Pengalaman Berlayar : 1) Masinis III, KM. Caraka Jayaniaga III-19, Tahun ; 2) Masinis II, KM. Caraka Jayaniaga II-19, Tahun ; 3) Masinis I, KM. Caraka Jaya Niaga III-19, Tahun ; 4) Masinis I, KM. Sinar Papua, Tahun ; 5) Masinis II, KM. Oriental Mutiara, Tahun 2009-kejadian. b. Pada saat kejadian Saksi berada di atas kapal dan sedang bertugas sebagai Perwira Jaga Mesin, mendapatkan laporan dari Juru Minyak Jaga bahwa ada titik api di area diesel generator bantu yang terletak di lantai Nomor 2 atas poop deck buritan kapal sebelah kiri; c. Untuk memastikan hal tersebut Saksi langsung menuju ke area diesel generator bantu bersama Juru Minyak dan ternyata memang ada nyala api, Saksi bergegas mengambil alat pemadam portable jenis dry chemical yang terdekat untuk disemprotkan ke area nyala api, serta memecahkan kotak kaca emergency fire alarm yang berada di deck nomor 2 sambil berteriak kebakaran dan menuju ke tempat kebakaran yang ternyata api semakin membesar karena tiupan angin, dan kemudian terjadi black out; d. Saksi berusaha memadamkan api bersama Juru Minyak dan awak kapal lain dengan menggunakan alat pemadam api ringan (CO 2, busa, dan dry chemical), kondisi kapal sudah gelap dan berasap serta fokus dalam pemadaman api tersebut. e. Dalam waktu sekitar 60 menit dan sudah dapat dipastikan api sudah padam, Saksi baru menyadari bahwa ada team Safety dari PT.SMI yang turut serta membantu pemadaman kebakaran tersebut. 4. Saksi...

9 9 4. Saksi Juru Minyak III, Simson Hutajulu, dalam keadaan sehat, di bawah sumpah, memberikan keterangan : a. Lahir di : Rantau Parapat Tanggal : 05 November 1990 Agama : Kristen Protestan Alamat : Kampung Rawa Pasung Rt. 005/004 Ds. Kali Baru Kec. Medan Satria Kab. Bekasi Jawa Barat Pendidikan Umum Pelaut : 1) SD, Tahun 2002, di Rantau Prapat; 2) SMP, Tahun 2005, di Rantau Prapat; 3) SMA, Tahun 2008, di Rantau Prapat; : ATT-Dasar, Tahun 2012, di Jakarta. Pengalaman Berlayar : 1) Juru Minyak, KM. Victor, tahun ; 2) Juru Minyak, KM. Inaran, tahun ; 3) Juru Minyak, KM. Oriental Mutiara, tahun 2013-kejadian. b. Saksi bertugas jaga pada pukul 00-04, sekitar pukul WIB, bertemu dengan KKM di tangga akomodasi dan diperintahkan oleh KKM untuk menanyakan pada Masinis apakah oli diesel generator bantu sudah diganti atau belum; c. Setelah Saksi berada di control room bersama dengan Masinis II, diperintahkan untuk memeriksa diesel generator bantu di deck 2, pada saat Saksi memeriksa diesel generator bantu tersebut, pada pukul WIB Saksi melihat adanya nyala api yang masih kecil pada diesel generator bantu dan langsung melapor pada Masinis II di control room; d. Pukul WIB setelah didahuli dengan bunyi alarm dan black out, Saksi memadamkan api bersama Masinis II menggunakan alat pemadam api ringan namun api semakin membesar; e. Saksi melakukan seruan kekalutan dengan berteriak kebakaran untuk mendapatkan bantuan awak kapal lain melakukan pemadaman, Saksi juga membantu memadamkan api dengan menggunakan selang hydrant yang sudah disediakan oleh pihak dock, lebih kurang 60 menit kemudian api padam. 5. Saksi Penanggung Jawab Dock, Hari Sulistio Adi, dalam keadaan sehat, di bawah sumpah, memberikan keterangan : a. Lahir di : Jakarta Tanggal : 11 Desember 1970 Agama : Islam Alamat : Jl. Bayam Nomor 45 Blok III Lubuk Basah Kota Batam, Pendidikan...

10 10 Pendidikan Umum : 1) SD, Tahun 1983, di Jakarta; 2) SMP, Tahun 1986, di Jakarta; 3) SMA, Tahun 1989, di Jakarta; 4) D-III TBK, Tahun 1994, di Jakarta. Pengalaman Kerja : 1) Production Coordinator, PT. Batamec Shipyard, Tahun ; 2) Port Engineer, PT. Rig Tenders Indonesia, Tahun ; 3) Proj Manager, PT. Tri Karya Alam, Tahun ; 4) Teknikal Mor,PT. Rig Tender Indonesia, Tahun ; 5) SPM, PT. Samudera Marine Indonesia, Tahun kejadian. b. Saksi bertugas sebagai Ship Prepare Manager (SPM) PT. SMI, bertanggung jawab sebagai Koordinator Project, namun untuk keseluruhan Project KM. Oriental Mutiara didelegasikan kepada Pimpinan Proyek (Pimpro) Saudara Holilullah; c. Saat kapal berada di atas dock PT. SMI, Saksi berkomunikasi dengan Owner Surveyor untuk mengklarifikasi satu per satu pekerjaan perbaikan yang akan dilakukan sesuai dengan kontrak kerja, PT. SMI menyediakan supply aliran listrik dari dock; d. Setelah 3 hari berada di atas dock, supply listrik dari darat tidak stabil sehingga ada kesepakatan antara Owner Surveyor dan PT. SMI untuk menggunakan diesel generator bantu yang berada di atas kapal; e. Saat kejadian Saksi berada di rumah, mendapat informasi dari pihak dock bahwa telah terjadi kebakaran pada KM. Oriental Mutiara, Saksi memerintahkan untuk segera dipadamkan dengan menggunakan alat pemadam kebakaran yang ada di dock, serta mengevakuasi Awak Kapal; f. Lebih kurang pukul WIB Saksi mendapatkan berita kalau kebakaran sudah padam, setelah kebakaran dilakukan investigasi sumber api oleh PT. SMI dengan hasil supply dari tangki ke tiang atas mesin sudah habis terbakar tanpa bekas karena terbuat dari bahan yang mudah terbakar, injection pump mesin juga terbakar; g. Sesuai perjanjian, pihak kapal bertanggung jawab terhadap semua kerusakan kelistrikan sebagai akibat dari kebakaran tersebut, dan pihak dock tidak melakukan perbaikan. Pendapat...

11 11 C. Pendapat Mahkamah Pelayaran. Mahkamah Pelayaran atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima serta keterangan dari Para Tersangkut dan Saksi-Saksi dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan terhadap kecelakaan kapal, sehubungan dengan Terbakarnya KM. Oriental Mutiara pada tanggal 29 Januari 2015 pukul WIB di atas Dock PT. Samudera Marine Indonesia, Bojonegara Banten, telah sampai pada pendapat sebagai berikut : 1. Tentang kapal, surat kapal, dan awak kapal. Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif, dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap para Tersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan Awak Kapal dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Kapal. KM. Oriental Mutiara Eks Ocean Hope adalah kapal peti kemas (container ship), konstruksi baja berukuran GT, dibangun tahun 1989 di Jerman, bergeladak 2 (dua), berbaling-baling 1 (satu), 4 tak kerja tunggal. Alat penggerak utama dengan mesin diesel merk MAN B&W 7L60MC, mesin bantu 3 (tiga) buah WARTSILA 4R22HR-G, 3x760 HP, panjang 167,67 meter, lebar 27,50 meter, dan dalam 14,30 meter. Docking kapal terakhir dilaksanakan pada tanggal 17 April 2012 sampai dengan 1 Mei 2012 di Bojonegara. b Surat kapal. KM. Oriental Mutiara Eks Ocean Hope memiliki Surat Laut Nomor PK.250/6283/SL-PM/DK-13, tanggal 28 Oktober 2013 dikeluarkan oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Surat Ukur Internasional Nomor. 234/Ab, tanggal 21 Juli 2009, dikeluarkan oleh Administrator Pelabuhan Banten, Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Nomor B. 4545/PK.001/606/SYB.TPR Maret 2015 Terus Dock dikeluarkan oleh Kantor Syahbandar Utama Tanjung Priok Jakarta, Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, Nomor B. 4545/PK.001/267/SYB.TPR-14, 06 Maret 2015 Terus Dock dikeluarkan oleh Kantor Syahbandar Utama Tanjung Priok Jakarta. c. Awak kapal. Sesuai Daftar Awak Kapal (Crew List)yang dikeluarkan oleh Nakhoda bahwa Susunan Perwira Deck dan Mesin adalah sebagai berikut: Bagian Dek Nakhoda : Jan Suwuh ANT I Mualim I : Rudy Hermawan ANT II Mualim II : Suwarno ANT III Mualim III : Robin Sugara ANT III Bagian...

12 12 Bagian Mesin KKM : Pujianto ATT I Masinis I : Sigit Supriyanto ATT II Masinis II : Asep Deni Rahmi ATT III Masinis III : Haepriyanto ATT III Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kapal, instalasi permesinan, perlengkapan kapal dalam keadaan baik dan memenuhi persyaratan, surat-surat kapal lengkap dan masih berlaku serta diawaki Susunan Perwira Deck dan Mesin memenuhi syarat sesuai ketentuan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 70 Tahun 1998 dan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun Tentang cuaca. Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, dan berdasarkan keterangan para Tersangkut dan para Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saat kejadian kecelakaan kapal di lokasi kejadian adalah sebagai berikut : a. Mahkamah Pelayaran telah memperoleh keterangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya pada tanggal 20 Januari 2016 tentang Analisis Cuaca pada tanggal 29 Januari 2015, di Area Dock PT. Samudera Marine Indonesia Bojonegara Terbakarnya KM. Oriental Mutiara adalah sebagai berikut : Arah dan kecepatan angin : Barat Laut - Utara /17.4 knot Arah dan kecepatan arus : Barat - Barat Laut, /15.2 cm/detik C u a c a : Cerah - Berawan Tinggi gelombang Maksimum : Utara 0.70 m 1.2/1.5 m Jarak Penglihatan : Mil b. Menurut keterangan para Tersangkut dan Saksi, cuaca saat kejadian mendung, angin dari buritan (Barat 2 s/d 3 knot), kapal berada di atas dock. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan Tersangkut Nakhoda dan Saksi tentang keadaan cuaca pada saat kejadian dapat diterima. 3. Tentang Muatan dan Stabilitas. Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut : Berdasarkan hasil pemeriksaan Lanjutan bahwa kapal berada di atas dock, muatan kosong Dengan...

13 13 Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa muatan dan stabilitas tidak ada hubungan dengan kecelakaan. 4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak. Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai berikut : a. Navigasi. KM. Oriental Mutiara sedang berada di atas dock, tidak sedang bernavigasi. b. Olah Gerak. KM. Oriental Mutiara sedang berada di atas dock, tidak sedang berolah gerak. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan berolah gerak tidak ada hubungannya dengan kecelakaan. 5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan. Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen, faktor teknis, faktor manusia, dan faktor organisasi mengenai kecelakaan kapal terbakarnya KM. Oriental tersebut, maka penyebab terjadinya kecelakaan kapal adalah sebagai berikut : a. Kapal berada di atas dock maka semua permesinan di atas kapal tidak digunakan, untuk memenuhi kebutuhan listrik disupply dari dock b. Dengan adanya kondisi arus listrik supply dari dock yang tidak stabil maka Owner Surveyor memutuskan untuk menggunakan diesel generator bantu tambahan yang berada di deck dua poop buritan untuk memenuhi kebutuhan listrik di atas kapal; c. Diesel generator bantu tambahan yang tidak di sertifikasi, dan tidak dilakukan perawatan sebagaimana mestinya, dan tidak dilengkapi dengan pengaman dan indikator pemantau kondisi mesin, pelaksanaan pengontrolan/pengawasan kurang efektif karena penjagaan dilakukan di kamar mesin mengakibatkan keterlambatan mendeteksi kebakaran, serta dioperasikan diatas dock terus menerus lebih kurang 14 hari menyebabkan terjadinya over load dan over heat sehingga terjadi kebakaran; d. Penambahan diesel generator bantu belum disertifikasi oleh Biro Klasifikasi. Dengan...

14 14 Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa sebab terjadinya kecelakaan kapal dikarenakan kurangnya perawatan dan pengawasan mesin generator bantu tambahan, serta mengoperasikan mesin bantu yang tidak bersertifikat. 6. Tentang upaya penyelamatan. Berdasarkan pemeriksaan data dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan, maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Setelah Juru Minyak jaga melaporkan adanya kebakaran pada pembangkit diesel generator bantu yang berada diluar kamar mesin, Juru Minyak jaga bersama sama dengan Masinis jaga menuju ke lokasi diesel generator bantu dengan membawa alat pemadam kebakaran APAR (busa, CO 2 dan dry chemical) dan memecah kotak emergency fire alarm. b. Beberapa saat setelah kebakaran Tersangkut Nakhoda berteriak membangunkan seluruh crew lainnya serta menginformasikan team safety dari dock. Api dapat segera dipadamkan oleh seluruh crew kapal dengan menggunakan alat pemadam api ringan serta team safety dari dock menggunakan slang pemadam keabakaran air yang berasal dari intalasi dock; c. Dalam kebakaran tersebut tidak terdapat korban jiwa ataupun luka, namun diesel generator bantu dinding akomodasi ladder 4 kaca jendela akomodasi pintu kedap air gang sebelah kiri dari belakang no 2,3,4 terbakar dan rusak. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan dapat diterima. 7. Tentang kesalahan atau kelalaian. Berdasarkan dari uraian diatas dalam kasus kecelakaan terbakarnya KM. Oriental Mutiara pada pukul WIB, tanggal 29 Januari 2015, yang sedang berada di atas dock maka beban dan tanggung jawab terhadap kesalahan dan kelalaian sebagai berikut: a. Keberadaan diesel generator bantu tambahan di atas adalah pembangkit listrik tambahan yang belum disertifikasi dari Biro Klasifikasi, dan penggunaan diesel generator bantu tambahan diatas dock merupakan perintah dari Owner Surveyor; b. Tersangkut Nakhoda selaku pimpinan tertinggi di atas kapal bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan kapal secara umum, dan telah berhasil memimpin pemadaman kebakaran secara optimal sehingga kebakaran dapat segera dipadamkan; Tersangkut...

15 15 D. Putusan c. Tersangkut KKM bertanggung jawab terhadap operasional permesinan dan keselamatan di kamar mesin, Tersangkut KKM telah lalai kurang melakukan perawatan dan pengawasan diesel generator bantu tambahan. Dengan demikian Mahkamah pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda telah melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pimpinan diatas kapal sesuai dengan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship) dan dinilai telah memenuhi kewajiban sesuai amanah Pasal 342 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, sedangkan Tersangkut KKM belum melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pimpinan di kamar mesin sesuai dengan kebiasan pelaut yang baik (good seamanship) dan dinilai belum sepenuhnya memenuhi kewajiban sesuai amanah Pasal 384 KUHD. Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 253 ayat (1) huruf (b), dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran : M E M U T U S K A N : I. Menyatakan bahwa kecelakaan kapal terbakarnya KM. Oriental Mutiara, tanggal 29 Januari 2015 pukul WIB di atas Dock PT. Samudera Marine Indonesia, Bojonegara Banten disebabkan oleh kurangnya perawatan dan pengawasan diesel generator bantu tambahan, serta mengoperasikan pesawat yang tidak bersertifikat. II. Menyatakan bahwa Tersangkut Nakhoda KM. Oriental Mutiara telah melaksanakan kewajiban-kewajibannya sesuai dengan kecakapan pelaut yang baik (good seamanship) dan dinilai telah memenuhi kewajibannya sesuai Pasal 342 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD). III. Menyatakan bahwa Tersangkut KKM KM. Oriental Mutiara belum melaksanakan kewajiban-kewajibannya sesuai dengan kecakapan pelaut yang baik (good seamanship) dan dinilai kurang memenuhi kewajibannya sesuai Pasal 384 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD). IV. Membebaskan Tersangkut Nakhoda KM. Oriental Mutiara, bernama Jan Suwuh, lahir tanggal 18 Januari 1951, memiliki sertifikat keahlian pelaut ANT I Nomor N10102, tahun 2002, dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. V. Menghukum Tersangkut KKM KM. Oriental Mutiara, bernama Pujianto, lahir tanggal 27 Mei 1975, memiliki sertifikat keahlian pelaut ATT I Nomor T10111, dikeluarkan di Jakarta tahun 2011 dengan Peringatan. VI. Putusan...

16 16 VI. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum. Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta pada hari Kamis, tanggal 28 April 2016, dengan dihadiri oleh para Anggota dan Sekretaris Pengganti, dan tanpa dihadiri oleh Tersangkut Nakhoda dan Terhukum KKM. Ketua : Dr. Capt. D.R. Sumakud, S.H.,M.M.,M.H.,M. BA.,M.Mar Anggota : Capt. Supardi, M.M., M.Mar Anggota : Rusman Hoesien, M.Sc., ATT-I Anggota : Ir. Benny Haryono, M. M. Anggota : Muryamtini, S.H. Sekretaris : R.Totok Mukarto, S.H., CN., M.Si