ANALISIS MODEL DISTRIBUSI BAHAN AJAR TERPUSAT AKIBAT DARI PERUBAHAN BIAYA PENGIRIMAN ABSTRAK
|
|
- Yandi Oesman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS MODEL DISTRIBUSI BAHAN AJAR TERPUSAT AKIBAT DARI PERUBAHAN BIAYA PENGIRIMAN Sitta Alief Farihati, Zulmahdi Dailami 2, 2 Jurusan Matematia Universitas Terbua, Tangerang Selatan, 658 sitta@ ut.ac.id ABSTRAK Universitas Terbua (UT) merupaan perguruan tinggi negeri di Indonesia yang menerapan sistem pendidian jara jauh. Salah satu aspe layanan sistem pendidian UT adalah layanan bahan ajar. Ketersediaan bahan ajar di Unit Program Belajar Jara Jauh (UPBJJ)-UT sangatlah penting arena bahan ajar merupaan bahan utama dalam pembelajaran UT. Selama ini UT melasanaan sistem distribusi bahan ajar terpusat untu menyediaan bahan ajar di 37 UPBJJ-UT. Dalam Farihati (2009), model matematia dari sistem distribusi terpusat ini sudah ada, namun simulasi model tersebut menggunaan data biaya pengiriman berdasaran subontra tahun Tujuan dari penelitian ini adalah menyusun ulang model distribusi bahan ajar terpusat berdasaran data biaya pengiriman tahun Untu menyusun model tersebut, aan diidentifiasi jenis endaraan yang terpilih untu melayani setiap UPBJJ- UT. Kemudian dilauan analisis perubahan biaya distribusi terhadap perubahan biaya pengiriman setiap jenis endaraan dari tahun Hasil dari penelitian ini adalah model distribusi bahan ajar terpusat yang mempertimbangan etersediaan jenis endaraan di UPBJJ-UT. Model ini aan digunaan untu penelitian selanjutnya yaitu menganalisis efisiensi sistem distribusi terpusat terhadap sistem distribusi tida terpusat. Keywords: sistem distribusi terpusat, bahan ajar, biaya PENDAHULUAN Universitas Terbua (UT) merupaan perguruan tinggi negeri di Indonesia yang menerapan pendidian jara jauh (PJJ). Penerapan PJJ pada sistem pendidian UT menyebaban sistem UT berbeda dengan sistem institusi pendidian tatap mua. Salah satu perbedaan sistem tersebut adalah adanya Unit Program Belajar Jara Jauh (UPBJJ)-UT yang tersebar di 37 ota di seluruh Indonesia dengan Kantor Pusat UT berada di Tangerang, Banten. Keberadaan UPBJJ-UT untu membantu penyelenggaraan layanan pendidian UT di daerah arena mahasiswa UT tersebar di seluruh peloso Indonesia. Salah satu aspe layanan pendidian UT adalah layanan bahan ajar. Agar mahasiswa mendapatan bahan ajar UPBJJ-UT membantu mendistribusian bahan ajar UT sampai e tangan mahasiswa. Ketersediaan bahan ajar UT di UPBJJ-UT terait dengan sistem distribusi bahan ajar UT. Sampai saat ini UT melasanaan sistem distribusi bahan ajar terpusat. Sistem tersebut menempatan Kantor Pusat UT sebagai pusat penerbitan dan pusat pendistribusian bahan ajar. Untu penerbitan bahan ajar, UT melibatan perusahaan percetaan subontra. Bahan ajar terceta
2 yang belum diirim aan disimpan terlebih dahulu di gudang Kantor Pusat UT. Dalam hal pendistribusian bahan ajar, Kantor Pusat UT aan mengirim bahan ajar setelah adanya permintaan dari UPBJJ-UT dan pengiriman dilauan oleh perusahaan pengiriman subontra langsung dari Kantor Pusat UT menuju UPBJJ-UT bersangutan. Gambar. Peta loasi 37 UPBJJ-UT di Indonesia. Pada tahun 2009, Farihati menyusun model matematia untu sistem distribusi bahan ajar UT terpusat. Simulasi model tersebut menggunaan data periraan permintaan bahan ajar Pendidian Dasar (Pendas) UT dan data biaya pengiriman berdasaran subontra tahun Seiring adanya perubahan nilai uang berubah pula biaya pengiriman bahan ajar UT setiap tahunnya. Dalam upaya mengevaluasi model distribusi bahan ajar tersebut, perlu disusun ulang model distribusi bahan ajar terpusat yang sesuai dengan perubahan biaya pengiriman. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untu () mengidentifiasi etersediaan jenis endaraan yang melayani UPBJJ-UT di seluruh Indonesia, (2) menentuan model distribusi bahan ajar terpusat berdasaran etersediaan jenis endaraan yang melayani UPBJJ-UT di seluruh Indonesia, dan (3) menganalisis perubahan biaya distribusi bahan ajar pada model distribusi bahan ajar terpusat berdasaran perubahan biaya pengiriman setiap jenis endaraan. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah masalah loasi fasilitas ta berapasitas (uncapacitated facility location problem) yang digabungan dengan masalah penentuan endaraan (vehicle decision problem). METODE Penelitian ini dibagi menjadi empat tahap, yaitu () pendesripsian dan formulasi masalah, (2) pemodelan, (3) solusi model dan (4) implementasi model.
3 Tahap pendesripsian, formulasi masalah, dan pemodelan menggunaan hasil penelitian dari Farihati (2009). Hasil penelitian dari Farihati tersebut dinamaan model terpusat. Untu mengimplementasian model terpusat digunaan data oordinat geografi bumi, data periraan permintaan bahan ajar Pendidian Dasar (Pendas) UT dan data biaya pengiriman berdasaran subontra tahun Model terpusat tersebut emudian diselesaian dengan menggunaan metode Branch and Bound dengan bantuan software Lingo 8.0. Hasil simulasi tersebut emudian aan dibandingan dengan hasil penelitian Farihati (2009) dan dianalisis. HASIL DAN PEMBAHASAN Farihati (2009) mendesripsian sistem distribusi bahan ajar terpusat dan model matematia sebagai beriut: Desripsi Masalah Sistem distribusi bahan ajar terpusat menempatan Kantor Pusat UT sebagai pusat produsi dan pemaso utama bahan ajar e UPBJJ-UT di seluruh Indonesia. Sistem distribusi terpusat memberlauan pengiriman satu arah, yaitu dari Kantor Pusat UT langsung e UPBJJ-UT. Biasanya UPBJJ-UT mengajuan permintaan e Kantor Pusat UT minimal 2 ali dalam setahun arena terdapat 2 masa registrasi dalam setahun untu Program Pendas. Bahan ajar aan diirim melalui transportasi trucing, laut dan udara. Penentuan penggunaan transportasi dipertimbangan berdasaran apasitas endaraan. Formulasi Masalah Tujuan utama masalah distribusi bahan ajar (distribusi fisi) adalah meminimalan biaya distribusi. Dalam penelitian ini, omponen biaya distribusi hanya meliputi biaya pengiriman. Hal ini diarenaan asumsi pada model distribusi terpusat adalah sto bahan ajar di gudang utama (Kantor Pusat UT) tersedia sebesar permintaan seluruh onsumen. Untu menyederhanaan masalah dan mempermudah pemodelan maa diberian asumsi-asumsi beriut :. Setiap UPBJJ-UT mempunyai permintaan 2. Jumlah permintaan setiap UPBJJ-UT tetap 3. Jumlah permintaan setiap UPBJJ-UT dan apasitas setiap jenis endaraan pengangut dietahui 4. Setiap endaraan hanya melewati satu rute
4 5. Total biaya transportasi dari setiap jenis endaraan dietahui, biaya tersebut termasu biaya perjalanan embali dari tujuan e sumber 6. Biaya transportasi setiap jenis endaraan meliputi biaya bongar muat dan biaya penyewaan gudang 7. Biaya penggudangan diabaian 8. Biaya penalti diabaian. Model Sistem distribusi bahan ajar aan disusun dalam suatu model yang terdiri dari batasan-batasan (constraints). Didefinisian : { 0} I = adalah himpunan indes yang menyataan loasi gudang, dengan i = 0 adalah indes gudang utama di Kantor Pusat UT {,, j,, 37} J = K K adalah himpunan indes yang menyataan loasi onsumen (UPBJJ-UT) {,,,, } K = K K adalah himpunan indes yang menyataan jenis endaraan Variabel dan parameter yang digunaan adalah : a ij = jumlah bahan ajar yang diirim dari gudang i e onsumen j, q j = jumlah permintaan bahan ajar per tahun setiap onsumen j, q j Q = apasitas endaraan jenis, Q a ij M c ij = jumlah minimal bahan ajar yang diirim per tahun, M = biaya transportasi dari gudang i e onsumen j menggunaan endaraan, c ij w ij = freuensi pengiriman per tahun dari gudang i e onsumen j, wij γ d ij = onstanta biaya untu setiap endaraan jenis, γ = jara (pada permuaan bumi) antara gudang i dan onsumen j, jia titi oordinat gudang/onsumen pada sistem oordinat geografi adalah ( αβ, ), α oordinat lintang dan β oordinat bujur, maa ( ) dij = cos sin βi sin βj cos βi cos βj cos αi αj, dij
5 (Chang 2004). Variabel eputusan untu menentuan endaraan yang digunaan sebagai alat transportasi pengiriman yaitu : y ij, jia endaraan jenis digunaan dari gudang i e onsumen j = 0, selainnya Diasumsian sto bahan ajar di gudang utama tersedia sebesar permintaan seluruh onsumen. Fungsi objetifnya adalah : Minimuman 37 j= = 0j 0j 0 j y c a Fungsi 37 j= = 0j 0j 0 j y c a menyataan jumlah biaya pengiriman dari gudang utama e onsumen. Batasan yang digunaan adalah :. Satu ali pengiriman bahan ajar tida lebih dari permintaan onsumen w M 0 j j q untu j J Kendala ini untu menentuan freuensi pengiriman bahan ajar e setiap onsumen. 2. Pengiriman bahan ajar e onsumen dilauan minimal dua ali dalam setahun w0 j 2 untu j J Kendala ini untu menentuan freuensi pengiriman bahan ajar e setiap onsumen minimal dua ali dalam setahun. 3. Jumlah bahan ajar yang disuplai sama dengan jumlah permintaan bahan ajar w a 0 j 0j = q j untu j J Kendala ini untu memastian setiap permintaan onsumen dipenuhi. 4. Setiap onsumen dapat dilayani dengan endaraan jenis 0j 0j y a Q untu K ; j J Kendala ini untu menentuan jenis endaraan yang aan mengirim bahan ajar dari gudang utama e onsumen berdasaran apasitas endaraan.
6 5. Setiap onsumen hanya disuplai oleh satu endaraan jenis ' y0 j = untu j J = Kendala ini untu memastian endaraan yang aan mengirim bahan ajar dari gudang utama e setiap onsumen hanya satu jenis. 6. Hubungan antara biaya transportasi dan jara c 0j = γ d j untu K ; j J 0 Kendala ini untu menentuan biaya transportasi setiap jenis endaraan dari gudang utama e onsumen. Implementasi Model Data Simulasi Simulasi dilauan dengan menggunaan data oordinat geografi bumi, data periraan permintaan bahan ajar Pendas UT dan data biaya pengiriman berdasaran subontra tahun 2008, 2009, 200, dan 20. Konstanta pengali ( γ ) pada biaya transportasi ditentuan dengan metode Least Squares (0,900 < R < 0,925 ) dan diperoleh nilai γ sebagai beriut : Tabel. Konstanta pengali ( γ ) pada biaya transportasi 2 Jenis Nilai γ berdasaran subontra tahun Kendaraan Trucing (rupiah/m) Laut (rupiah/m.g) Udara (rupiah/m.g) 9.3, , , ,000 2,37 2,248,743 2,756 5,35 9,79 8,770 8,52 Dimisalan apasitas endaraan jenis trucing masimal ilogram, laut masimal ilogram dan udara masimal.000 ilogram. Jumlah minimal pengiriman bahan ajar setiap tahun.000 ilogram. Berdasaran data biaya pengiriman untu subontra tahun diperoleh daftar jenis endaraan yang melayani setiap UPBJJ-UT. Data subontra tahun 2008 tida digunaan arena pada tahun 2008 selain endaraan trucing, laut,
7 dan udara, UT juga menggunaan jenis endaraan darat yang memunyai apasitas masimal.000 ilogram. Untu esesuaian data, maa diasumsian endaraan jenis darat tida ada. Beriut daftar jenis endaraan yang dapat melayani UPBJJ-UT : Tabel 2. Jenis Kendaraan yang Melayani UPBJJ-UT Indes Jenis endaraan Nama UPBJJ-UT UPBJJ-UT Trucing Udara Laut Banda Aceh 0 Bandar Lampung 4 Batam 30 Medan Tabel selengapnya disajian dalam lampiran. Verifiasi Model Pada verifiasi ini aan digunaan data simulasi. Hasil yang diharapan adalah apabila setiap UPBJJ-UT diberian data permintaan yang sama untu setiap biaya pengiriman tahun maa endaraan yang digunaan untu melayani setiap UPBJJ-UT aan sama untu tahun Hal ini menunjuan perubahan biaya pengiriman signifian setiap tahunnya. Dari hasil verifiasi, jia diberian permintaan sebesar 0 g, 000 g, dan 8000 g diperoleh bahwa jenis endaraan yang digunaan pada biaya pengiriman tahun sama, sehingga dapat disimpulan bahwa model valid untu jumlah minimal pengiriman dalam satu tahun. Selain itu hasil verifiasi lainnya adalah setiap UPBJJ-UT harus mempunyai permintaan, hal ini sesuai dengan asumsi awal. Simulasi Model Pada Farihati (2009) dinyataan bahwa pada sistem distribusi terpusat setiap UPBJJ-UT dapat dilayani oleh semua jenis endaraan, sehingga hasil simulasi menyataan bahwa setiap UPBJJ-UT dilayani oleh endaraan jenis darat. Namun pada enyataannya arateristi geografis UPBJJ-UT berbeda-beda, sehingga setiap UPBJJ-UT tida dapat dilayani oleh semua jenis endaraan. Oleh arena itu pada simulasi model terlebih dahulu dilauan pengelompoan jenis endaraan yang dapat melayani UPBJJ-UT. Dari Tabel 2 diperoleh 4 elompo beriut ini :. Indes UPBJJ-UT ( ) dilayani oleh endaraan udara 2. Indes UPBJJ-UT ( 2 sampai dengan 3) dilayani oleh endaraan trucing 3. Indes UPBJJ-UT (4 sampai dengan 29) dilayani oleh endaraan udara dan laut
8 4. Indes UPBJJ-UT (30 sampai dengan 37) dilayani oleh endaraan trucing dan udara. Hasil pengelompoan ini digunaan untu mengubah endala model terpusat nomor 5, yaitu setiap onsumen hanya disuplai oleh satu endaraan jenis. Hasil perubahan endala tersebut adalah : Jia didefinisian {,, j,, 37} J = K K adalah himpunan indes yang menyataan loasi UPBJJ-UT {,,,, } K = K K adalah himpunan indes yang menyataan jenis endaraan maa diberian himpunan Ku = { 2} yaitu indes endaraan udara yang melayani UPBJJ-UT J = { } Kt = { 3} yaitu indes endaraan trucing yang melayani UPBJJ-UT J 2 = { 2,...,3} Klu = {, 2} { J 3 = 4,..., 29 Kut = { 2,3} { yaitu indes endaraan laut dan udara yang melayani UPBJJ-UT } J 4 = 30,..., 37 dengan yaitu indes endaraan udara dan trucing yang melayani UPBJJ-UT } Ku, Kt, Klu, Kut K dan J, J2, J3, J4 J Jadi endala nomor 5 menjadi y0 j = untu, = y0 j = untu 2, = y0 j = untu 3, = y0 j = untu 4, = j J Ku dan y0 j = 0 untu j J, ( K Ku) = j J Kt dan y0 j = 0 untu j J2, ( K Kt) = j J Klu dan y0 j = 0 untu j J3, ( K Klu) = j J Kut dan y0 j = 0 untu j J4, ( K Kut) = Analisis Model Distribusi Bahan Ajar Terpusat Berdasaran Hasil Simulasi Sesuai dengan model terpusat yang telah disusun, maa data dalam tabel 3 dan 4 beriut merupaan biaya dan jenis endaraan yang digunaan untu satu ali pengiriman. Bahan ajar yang diirim untu satu ali pengiriman adalah jumlah minimal pengiriman dalam satu tahun yaitu 000 g.
9 Tabel 3. Hasil simulasi Biaya distribusi untu Tahun jumlah pengiriman minimal satu tahun (rupiah) Tabel 4. Jenis endaraan yang digunaan untu melayani UPBJJ-UT Jenis endaraan untu jumlah Indes Nama UPBJJ-UT pengiriman minimal satu tahun UPBJJ-UT Banda Aceh udara udara udara udara 2 Bandar Lampung trucing trucing trucing trucing 3 Jaarta trucing trucing trucing trucing 4 Serang trucing trucing trucing trucing 5 Bogor trucing trucing trucing trucing 6 Bandung trucing trucing trucing trucing 7 Purwoerto trucing trucing trucing trucing 8 Semarang trucing trucing trucing trucing 9 Suraarta trucing trucing trucing trucing 0 Yogyaarta trucing trucing trucing trucing Surabaya trucing trucing trucing trucing 2 Malang trucing trucing trucing trucing 3 Jember trucing trucing trucing trucing 4 Batam laut laut laut laut 5 Pangal Pinang laut laut laut laut 6 Pontiana laut laut laut laut 7 Palangaraya laut laut laut laut 8 Banjarmasin laut laut laut laut 9 Samarinda laut laut laut laut 20 Kupang laut laut laut laut 2 Maassar laut laut laut laut 22 Majene laut laut laut laut 23 Palu laut laut laut laut 24 Kendari laut laut laut laut 25 Manado laut laut laut laut 26 Gorontalo laut laut laut laut 27 Ambon laut laut laut laut 28 Jayapura laut laut laut laut 29 Ternate laut laut laut laut 30 Medan udara udara udara udara 3 Padang udara udara udara udara 32 Peanbaru udara udara udara udara 33 Jambi udara udara udara udara 34 Palembang udara udara udara udara 35 Bengulu udara udara udara udara 36 Denpasar udara udara udara udara 37 Mataram udara udara udara udara
10 Apabila ingin dietahui biaya distribusi dan jenis endaraan yang aan digunaan untu melayani UPBJJ-UT sesuai dengan jumlah permintaan, maa perlu dilauan perubahan model. Hal ini aan dibahas pada penelitian beriutnya. Berdasaran hasil simulasi, dapat dietahui bahwa penggunaan jenis endaraan e UPBJJ-UT selalu sama setiap tahun sehingga tida ada pengaruh perbedaan endaraan yang digunaan terhadap biaya distribusi. Oleh sebab itu dilihat perubahan biaya transportasi terhadap biaya distribusi. Gambar 2. Perbandingan biaya transportasi terhadap biaya distribusi Dari Gambar 2 dietahui bahwa biaya distribusi berubah sesuai dengan perubahan biaya trucing. Hal ini disebaban jumlah bahan ajar yang diirim merupaan jumlah minimal pengiriman dalam satu tahun, yaitu 000 g. Oleh arena Kantor Pusat UT hanya dapat menggunaan endaraan trucing untu melayani 2 UPBJJ-UT tersebut di Tabel 4 maa biaya distribusi e 2 UPBJJ-UT tersebut merupaan biaya untu pengiriman 8000 g. Hal ini tentu sangat memengaruhi hasil ahir eseluruhan biaya distribusi e 37 UPBJJ-UT. KESIMPULAN Ketersediaan jenis endaraan yang melayani UPBJJ-UT di seluruh Indonesia ditentuan oleh data biaya pengiriman untu subontra tahun , sehingga diperoleh 4 elompo UPBJJ-UT. Pengelompoan tersebut mengubah endala model
11 terpusat nomor 5 pada model terpusat. Hasil simulasi model tersebut menunjuan bahwa biaya distribusi berubah sesuai dengan perubahan biaya trucing. Hal ini disebaban jumlah bahan ajar yang diirim merupaan jumlah minimal pengiriman dalam satu tahun, yaitu 000 g. Untu mengetahui biaya distribusi dan jenis endaraan yang aan digunaan untu melayani UPBJJ-UT sesuai dengan jumlah permintaan, maa perlu dilauan perubahan model yang aan dilauan pada penelitian selanjutnya. Hasil penelitian ini dapat dilanjutan untu menganalisis efisiensi sistem distribusi terpusat terhadap sistem distribusi tida terpusat. DAFTAR PUSTAKA Chang, K.T. (2004). Geographic Information System. New Yor : The McGraw-Hill Companies inc. Farihati, S. (2009). Model Distribusi Bahan Ajar Universitas Terbua dan Implementasinya. Jurnal Matematia, Sains, dan Tenologi vol (0) Tangerang Selatan : LPPM-UT.
12 LAMPIRAN A. Jenis endaraan yang melayani UPBJJ-UT Indes Jenis endaraan Nama UPBJJ-UT UPBJJ-UT Trucing Udara Laut Banda Aceh 2 Bandar Lampung 3 Jaarta 4 Serang 5 Bogor 6 Bandung 7 Purwoerto 8 Semarang 9 Suraarta 0 Yogyaarta Surabaya 2 Malang 3 Jember 4 Batam 5 Pangal Pinang 6 Pontiana 7 Palangaraya 8 Banjarmasin 9 Samarinda 20 Kupang 2 Maassar 22 Majene 23 Palu 24 Kendari 25 Manado 26 Gorontalo 27 Ambon 28 Jayapura 29 Ternate 30 Medan 3 Padang 32 Peanbaru 33 Jambi 34 Palembang 35 Bengulu 36 Denpasar 37 Mataram
13 B. Program Lingo 8.0 dan output program MODEL: TITLE "DISTRIBUSI BAHAN AJAR UNIVERSITAS TERBUKA (TERPUSAT)";!Biaya operasional gudang utama diabaian; SETS: GUDANG/ G0 /:JML_KIRIM; KONSUMEN/ U..U37 /; KONSUMEN(KONSUMEN)/ U /; KONSUMEN2(KONSUMEN)/ U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9 U0 U U2 U3 /; KONSUMEN3(KONSUMEN)/ U4 U5 U6 U7 U8 U9 U20 U2 U22 U23 U24 U25 U26 U27 U28 U29 /; KONSUMEN4(KONSUMEN)/ U30 U3 U32 U33 U34 U35 U36 U37 /; KENDARAAN/ V..V3 /:KAP_KENDARAAN,KONST_KENDARAAN; KENDARAAN_U(KENDARAAN)/ V2 /; KENDARAAN_U(KENDARAAN)/ V V3/; KENDARAAN_T(KENDARAAN)/ V3 /; KENDARAAN_T(KENDARAAN)/ V V2/; KENDARAAN_LU(KENDARAAN)/ V V2 /; KENDARAAN_LU(KENDARAAN)/ V3 /; KENDARAAN_UT(KENDARAAN)/V2 V3/; KENDARAAN_UT(KENDARAAN)/V/; DEMAND_KONSUMEN(KONSUMEN):PERMINTAAN_KONSUMEN; JARAK(GUDANG,KONSUMEN):JARAK_GUDANG_KE_KONSUMEN; BIAYA_PENGIRIMAN(GUDANG,KONSUMEN,KENDARAAN): BIAYA_TRANSPORTASI; JUMLAH_PENGIRIMAN(GUDANG,KONSUMEN):VOL_BA,FR,FREKW,BYKNYA_PENGIRIMAN; VAR_KEPUTUSAN(GUDANG,KONSUMEN,KENDARAAN):Y; ENDSETS DATA: M=000; KONST_KENDARAAN= 2.37, 5.35, 93 ; KAP_KENDARAAN= 8000, 000, 8000 ; JARAK_GUDANG_KE_KONSUMEN= , , 20.03, 7.8, 29.3, 3.3, , 4.83, , 44.9, , , , , 473.0, , 99.48, , , 90.03, , , 575.9, 774.7, , 882.8, , , , , , , 664.6, , , , ; PERMINTAAN_KONSUMEN= 5000, 2000, 8000, 2000, 3000, 3000, 3000, 5000, 2000, 3000, 3000, 3000, 5000, 4000, 28050, 5000, 9500, 9500, 20000, 3000, 70000, 3000, 5000, 6500, 28000, 29000, 2500, 3000, 2500, 5000, 5500, 4000, 2000, 4000, 4000, 5000, 3000; ENDDATA!FUNGSI OBJEKTIF; [OBJ_COST] MIN=SHIPCOST; SHIPCOST=@SUM(VAR_KEPUTUSAN(I,J,K):Y(I,J,K)*BIAYA_TRANSPORTASI(I,J,K));!VARIABEL KEPUTUSAN;!Variabel Y adalah variabel ali pengiriman untu setiap onsumen tida lebih dari permintaan bahan ajar e onsumen dilauan minimal dua ali dalam bahan ajar yang disuplai sama dengan jumlah permintaan bahan onsumen dapat dilayani dengan endaraan jenis onsumen hanya disuplai oleh satu endaraan jenis yang sesuai dengan etersediaan endaraan @SUM(KENDARAAN_U(K):Y(I,J,K))=));
14 @FOR(GUDANG(I): antara biaya transportasi dan K#LE#2:BIAYA_TRANSPORTASI(I,J,K)=KONST_KENDARAAN(K)*JARAK_GUDA K#EQ#3:BIAYA_TRANSPORTASI(I,J,K)=KONST_KENDARAAN(K)*JARAK_GUDA NG_KE_KONSUMEN(I,J)); KEMBALI KE DAFTAR ISI
MODEL OPTIMASI PEMETAAN MATA KULIAH BERPRASYARAT UNTUK RENCANA STUDI MAHASISWA (STUDI KASUS PROGRAM STUDI MATEMATIKA FMIPA UT)
MODEL OPTIMASI PEMETAAN MATA KULIAH BERPRASYARAT UNTUK RENCANA STUDI MAHASISWA (STUDI KASUS PROGRAM STUDI MATEMATIKA FMIPA UT) Asmara Iriani Tarigan (asmara@ut.ac.id) Sitta Alief Farihati Jurusan Matematia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Masalah untu mencari jalur terpende di dalam graf merupaan salah satu masalah optimisasi. Graf yang digunaan dalam pencarian jalur terpende adalah graf yang setiap sisinya
Lebih terperinciIndeks Harga Konsumen di 66 Kota (2007=100),
Umum Banda Aceh 216,59 246,43 278,90 295,67 112,07 139,01 172,41 190,86 109,37 115,47 119,06 124,90 127,19 Lhokseumawe 217,73 242,90 273,06 295,55 111,38 124,28 143,10 154,71 108,33 116,24 121,61 130,52
Lebih terperinciVARIASI NILAI BATAS AWAL PADA HASIL ITERASI PERPINDAHAN PANAS METODE GAUSS-SEIDEL
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-1 Suraarta, Otober 016 VARIASI NILAI BATAS
Lebih terperinciPENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT
Seminar Nasional Apliasi Tenologi Informasi 2007 (SNATI 2007) ISSN: 1907-5022 Yogyaarta, 16 Juni 2007 PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT I ing Mutahiroh, Indrato, Taufiq Hidayat Laboratorium
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL. Sutriani Hidri. Ja faruddin. Syafruddin Side, ABSTRAK
PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL Syafruddin Side, Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Negeri Maassar email:syafruddinside@yahoo.com Info: Jurnal MSA Vol. 3
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Teori graf merupakan salah satu bagian ilmu dari matematika dan merupakan
I. PENDAHULUAN. Latar Belaang Teori graf merupaan salah satu bagian ilmu dari matematia dan merupaan poo bahasan yang relatif muda jia dibandingan dengan cabang ilmu matematia yang lain seperti aljabar
Lebih terperinciLIST PENGADILAN TINGGI YANG SUDAH KIRIM SOSIALISASI ( PER TANGGAL 31 JANUARI 2017 JAM 14:10)
1 PT Banda Aceh - tgl 26 Januari 2017 via ) 2 PT Medan (Lengkap) 3 PT Padang (Lengkap) 4 PT Pekanbaru 5 PT Jambi - 6 PT Palembang (Lengkap) tgl 31 Januari 2017 via ) 7 PT Bangka Belitung 8 PT Bengkulu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Di aman searang sebuah adal yang tersusun rapi merupaan ebutuhan bagi setiap individu. Namun masalah penyusunan sebuah adal merupaan sebuah masalah umum yang teradi,
Lebih terperinciPENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 31 JANUARI 2017 JAM 16:00 WIB FIX)
1 PT Banda Aceh Lengkap 2 PT Medan Lengkap 3 PT Padang Lengkap 4 PT Pekanbaru Belum Lengkap - 5 PT Jambi Belum Lengkap - 6 PT Palembang Lengkap tgl 31 Januari 2017 via ) tgl 31 Januari 2017 via ) 7 PT
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Statisti Inferensia Tujuan statisti pada dasarnya adalah melauan desripsi terhadap data sampel, emudian melauan inferensi terhadap data populasi berdasaran pada informasi yang
Lebih terperinciPENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 1 FEBRUARI 2017)
1 PT Banda Aceh Lengkap 2 PT Medan Lengkap 3 PT Padang Lengkap 4 PT Pekanbaru Belum Lengkap - 5 PT Jambi Belum Lengkap - 6 PT Palembang Lengkap 7 PT Bangka Belitung Belum Lengkap - - 8 PT Bengkulu Belum
Lebih terperinciPENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 16 FEBRUARI 2017)
1 PT Banda Aceh Lengkap 2 PT Medan Lengkap 3 PT Padang Lengkap 4 PT Pekanbaru Lengkap Notulen dikirim tanggal 2 Februari 2017 jam 16:58 WIB 5 PT Jambi Belum Lengkap - 6 PT Palembang Lengkap 7 PT Bangka
Lebih terperinciUANG PENGINAPAN, UANG REPRESENTASI DAN UANG HARIAN PERJALANAN DINAS KELUAR DAERAH DAN DALAM DAERAH
LAMPIRAN III TENTANG PERUBAHAN ATAS NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA NO. TUJUAN UANG PENGINAPAN, UANG REPRESENTASI DAN UANG HARIAN PERJALANAN DINAS
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-61/K/SU/2012 TENTANG PERUBAHAN KELIMA ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-06.00.00-286/K/2001
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Graf adalah kumpulan simpul (nodes) yang dihubungkan satu sama lain
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Graf 2.1.1 Definisi Graf Graf adalah umpulan simpul (nodes) yang dihubungan satu sama lain melalui sisi/busur (edges) (Zaaria, 2006). Suatu Graf G terdiri dari dua himpunan
Lebih terperinciLIST PENGADILAN TINGGI YANG SUDAH KIRIM SOSIALISASI ( PER TANGGAL 27 JANUARI 2017 )
1 PT Banda Aceh Email Informasi - 2 PT Medan Email Helpdesk - - - - - 3 PT Padang tgl 26 Januari 2017 via Email Berupa Pemberitahuan telah melakukan sosialisasi (Kekurangan sudah diberitahukan via Email
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI
PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Negeri Maassar Email: nanni.cliq@gmail.com Abstra. Pada artiel ini dibahas
Lebih terperinciIII DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH PENGANGKUTAN SAMPAH DI JAKARTA PUSAT
III DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH PENGANGKUTAN SAMPAH DI JAKARTA PUSAT 3.1 Studi Literatur tentang Pengelolaan Sampah di Beberapa Kota di Dunia Kaian ilmiah dengan metode riset operasi tentang masalah
Lebih terperinciMAT. 12. Barisan dan Deret
MAT.. Barisan dan Deret i Kode MAT. Barisan dan Deret U, U, U3,..., Un,... Un a + (n-)b U + U +..., Un +... n?? Sn? BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT
Lebih terperinciHUBUNGAN PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DENGAN PERILAKU MEROKOK MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA SEMARANG
Volume, Nomor, Juli 6 (ISSN: 56-6) HUBUNGAN PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DENGAN PERILAKU MEROKOK MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA SEMARANG Firnanda Zia Azmi *) Tinu Istiarti **) Kusyogo Cahyo
Lebih terperinciPEMANFAATAN METODE HEURISTIK DALAM PENCARIAN JALUR TERPENDEK DENGAN ALGORITMA SEMUT DAN ALGORITMA GENETIKA
PEMANFAATAN METODE HEURISTIK DALAM PENCARIAN JALUR TERPENDEK DENGAN ALGORITMA SEMUT DAN ALGORITMA GENETIKA Iing Mutahiroh, Fajar Saptono, Nur Hasanah, Romi Wiryadinata Laboratorium Pemrograman dan Informatia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Model Loglinier adalah salah satu asus husus dari general linier model untu data yang berdistribusi poisson. Model loglinier juga disebut sebagai suatu model statisti
Lebih terperinciOptimasi Non-Linier. Metode Numeris
Optimasi Non-inier Metode Numeris Pendahuluan Pembahasan optimasi non-linier sebelumnya analitis: Pertama-tama mencari titi-titi nilai optimal Kemudian, mencari nilai optimal dari fungsi tujuan berdasaran
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengolahan Data Data yang telah berhasil diumpulan oleh penulis di BB BIOGEN diperoleh hasil bobot biji edelai dengan jumlah varietas yang aan diuji terdiri dari 15
Lebih terperinciBAB 3 PRINSIP SANGKAR BURUNG MERPATI
BAB 3 PRINSIP SANGKAR BURUNG MERPATI 3. Pengertian Prinsip Sangar Burung Merpati Sebagai ilustrasi ita misalan terdapat 3 eor burung merpati dan 2 sangar burung merpati. Terdapat beberapa emunginan bagaimana
Lebih terperinci2015, No Kepegawaian Negara Untuk Menetapkan Keputusan Penyesuaian dan Penetapan Kembali Pensiun Pokok Pensiunan Pegawai Negeri Sipil dan Janda
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1381, 2015 BKN. Keputusan Penyesuaian. Penetapan Kembali. Pensiun Pokok. PNS. Janda/Duda. Format Nomor. Keputusan Kepala BKN. Pencabutan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Watu Penelitian Penelitian ini dilauan di Jurusan Matematia Faultas Matematia dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Watu penelitian dilauan selama semester
Lebih terperinciMANAJEMEN DISTRIBUSI MULTI PRODUK BERDASARKAN BOBOT PROSENTASE PENJUALAN DAN EFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI (STUDI KASUS DI PT THAMRIN BROTHERS)
Seminar Nasional Apliasi Tenologi Informasi 2011 (SNATI 2011) ISSN: 1907-5022 Yogyaarta, 17-18 Juni 2011 MANAJEMEN DISTRIBUSI MULTI PRODUK BERDASARKAN BOBOT PROSENTASE PENJUALAN DAN EFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI
Lebih terperinciBAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK
BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK Proses pengenalan dilauan dengan beberapa metode. Pertama
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN PADA TITIK KESETIMBANGAN
BAB IV PERHITUNGAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN PADA TITIK KESETIMBANGAN Berdasaran asumsi batasan interval pada bab III, untu simulasi perhitungan harga premi pada titi esetimbangan, maa
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Yth. (Daftar terlampir) SURAT EDARAN NomorSE- 2./PB/2018 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENCAIRAN DANA DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN
Lebih terperinciKENDALI OPTIMAL PADA MASALAH INVENTORI YANG MENGALAMI PENINGKATAN
KENDALI OPTIMAL PADA MASALAH INVENTORI YANG MENGALAMI PENINGKATAN Pardi Affandi, Faisal, Yuni Yulida Abstra: Banya permasalahan yang melibatan teori sistem dan teori ontrol serta apliasinya. Beberapa referensi
Lebih terperinciSATUAN BIAYA UANG HARIAN LUAR DAERAH / DALAM DAERAH LUAR KOTA
LAMPIRAN I BIAYA PERJALANAN DINAS DALAM DAERAH DAN LUAR DAERAH UNTUK GUBERNUR/WAKIL GUBERNUR, PIMPINAN/ANGGOTA DPRD/PNS/TOKOH MASYARAKAT/ANGGOTA MASYARAKAT DAN PEGAWAI TIDAK TETAP SATUAN BIAYA UANG HARIAN
Lebih terperinci2017, No Penyesuaian dan Penetapan Kembali Pensiun Pokok Pensiunan Hakim dan Janda/Dudanya, serta Orang Tua dari Hakim yang Tewas dan Tidak Men
No.979, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Penetapan Format Nomor Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN
Lebih terperinciLAPORAN REKAPITULASI PENERIMAAN PNBP Imigrasi TANGGAL : S/D NO. NAMA BIAYA BIAYA JUMLAH SUB TOTAL
DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM RI DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI JL. H.R. RASUNA SAID KAV 8-9 KUNINGAN 021-5225034 021-5208531 LAPORAN REKAPITULASI PENERIMAAN PNBP Imigrasi TANGGAL : 01-05-2012 S/D 31-05-2012
Lebih terperinciBAB III PENENTUAN HARGA PREMI, FUNGSI PERMINTAAN, DAN TITIK KESETIMBANGANNYA
BAB III PENENTUAN HARGA PREMI, FUNGSI PERMINTAAN, DAN TITIK KESETIMBANGANNYA Pada penelitian ini, suatu portfolio memilii seumlah elas risio. Tiap elas terdiri dari n, =,, peserta dengan umlah besar, dan
Lebih terperinciDESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA BANK SULUT MANADO
DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA BANK SULUT MANADO 1 Selvia Hana, Tohap Manurung 1 Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Sam Ratulangi Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Sam Ratulangi Abstra Antrian merupaan
Lebih terperinci2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan
No.1864, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Perwakilan. Orta. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
BADAN PUSAT STATISTIK No. 30/04/Th. XIX, 01 April 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2016 INFLASI 0,19 PERSEN Pada terjadi inflasi sebesar 0,19 persen dengan Indeks Harga Konsumen ()
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2892
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2892 PENENTUAN RUTE ARADA ENGGUNAKAN ALOGARITA TABU SEARCH PADA HOOGENUS FLEET VEHICLE ROUTING PROBLE WITH TIE WINDOWS DI PT.
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,
-1- SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI
Lebih terperinciPEBANDINGAN METODE ROBUST MCD-LMS, MCD-LTS, MVE-LMS, DAN MVE-LTS DALAM ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA
PEBANDINGAN METODE ROBUST MCD-LMS, MCD-LTS, MVE-LMS, DAN MVE-LTS DALAM ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA Sear Wulandari, Nur Salam, dan Dewi Anggraini Program Studi Matematia Universitas Lambung Mangurat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
BADAN PUSAT STATISTIK No. 22/03/Th. XIX, 01 Maret 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI FEBRUARI 2016 DEFLASI 0,09 PERSEN Pada 2016 terjadi deflasi sebesar 0,09 persen dengan Indeks Harga Konsumen
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL Yth. (Daftar terlampir) SURAT EDARAN Nomor SE- 7 /PB/2018 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENCAIRAN DANA DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENERIMAAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KETUJUH ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN NOMOR: KEP-06.00.00-286/K/2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA
Lebih terperinciKata Kunci : Multipath, LOS, N-LOS, Network Analyzer, IFFT, PDP. 1. Pendahuluan
Statisti Respon Kanal Radio Dalam Ruang Pada Freuensi,6 GHz Christophorus Triaji I, Gamantyo Hendrantoro, Puji Handayani Institut Tenologi Sepuluh opember, Faultas Tenologi Industri, Jurusan Teni Eletro
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB PENDAHULUAN. Latar belaang Metode analisis yang telah dibicaraan hingga searang adalah analisis terhadap data mengenai sebuah arateristi atau atribut (jia data itu ualitatif) dan mengenai sebuah variabel,
Lebih terperinciPeningkatan Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik 20 kv PT. PLN (Persero) APJ Magelang Menggunakan Static Series Voltage Regulator (SSVR)
1 Peningatan Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listri 20 V PT. PLN (Persero) APJ agelang enggunaan Static Series Voltage Regulator (SSVR) Putty Ia Dharmawati, Sjamsjul Anam, Adi Soeprijanto Jurusan Teni
Lebih terperinciPerkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Kalimantan Timur Bulan September 2017
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Kalimantan Timur Bulan September 2017 Selama September 2017, terjadi deflasi sebesar 0,01 persen di Kalimantan
Lebih terperinciPENERAPAN DYNAMIC PROGRAMMING DALAM WORD WRAP Wafdan Musa Nursakti ( )
PENERAPAN DYNAMIC PROGRAMMING DALAM WORD WRAP Wafdan Musa Nursati (13507065) Program Studi Teni Informatia, Seolah Teni Eletro dan Informatia, Institut Tenologi Bandung Jalan Ganesha No. 10 Bandung, 40132
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2007 TENTANG
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.00.05.21.3592 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 05018/SK/KBPOM TAHUN 2001 TENTANG
Lebih terperinciBerikut tempat uji kompetensi pelaksanaan seleksi CPNS Tahun 2014 di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tabel Wilayah Tempat Uji Kompetensi Berikut tempat uji kompetensi pelaksanaan seleksi CPNS Tahun 2014 di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Wila yah Unit Kerja TUK Provinsi Kabupaten/Kota
Lebih terperinciANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE)
Seminar Nasional Matematia dan Apliasinya, 1 Otober 17 ANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE) DALAM PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI FJLB (FINGER JOINT LAMINATING BOARD)
Lebih terperinciPengembangan Model Integrasi antara Penjadwalan Produksi dan Perencanaan Pengiriman pada Produk Makanan Perishable
1 Pengembangan Model Integrasi antara Penjadwalan Produsi dan Perencanaan Pengiriman pada Produ Maanan Perishable Suci Fujianti dan Ahmad Rusdiansyah Teni Industri, Faultas Tenologi Industri, Institut
Lebih terperinciOPTIMASI PENGATURAN RUTE KENDARAAN DENGAN MUATAN KONTAINER PENUH MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI LAGRANGIAN
OIMASI ENGAURAN RUE KENARAAN ENGAN MUAAN KONAINER ENUH MENGGUNAKAN MEOE EKOMOSISI LAGRANGIAN Ahmed ata Fardiaz Rully Soelaiman S.Kom M.Kom Jurusan eni Informatia Faultas enologi Informasi Institut enologi
Lebih terperinciRANCANG BANGUN VEHICLE ROUTING PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA TABU SEARCH
JURNAL FOURIER Otober 2015, Vol. 4, No. 2, 155 167 ISSN: 2252-763X RANCANG BANGUN VEHICLE ROUTING PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA TABU SEARCH Sulistiono 1, Noor Saif Muhammad Mussafi 2 1 Program Studi Matematia
Lebih terperinciPEMANTAUAN KUALITAS UDARA AMBIEN DENGAN METODE PASSIVE SAMPLER TAHUN 2016
PEMANTAUAN KUALITAS UDARA AMBIEN DENGAN METODE PASSIVE SAMPLER TAHUN 2016 Jakarta, Maret 2016 DIREKTORAT PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
Lebih terperinciALGORITMA PENYELESAIAN PERSAMAAN DINAMIKA LIQUID CRYSTAL ELASTOMER
ALGORITMA PENYELESAIAN PERSAMAAN DINAMIKA LIQUID CRYSTAL ELASTOMER Oleh: Supardi SEKOLAH PASCA SARJANA JURUSAN ILMU FISIKA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012 1 PENDAHULUAN Liquid Crystal elastomer (LCE
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Keputusan Presiden No. 2 Tahun 1997 Tentang : Pembentukan Pengadilan Tata Usaha Negara Banda Aceh, Pakanbaru, Jambi, Bengkulu, Palangkaraya, Palu, Kendari, Yogyakarta, Mataram, Dan Dili Oleh : PRESIDEN
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penjadwalan 2.1.1 Jadwal Secara Umum Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jadwal adalah pembagian watu berdasaran rencana pengaturan urutan erja, daftar atau tabel egiatan
Lebih terperinciPELABELAN FUZZY PADA GRAF. Siti Rahmah Nurshiami, Suroto, dan Fajar Hoeruddin Universitas Jenderal Soedirman.
JMP : Volume 6 Nomor, Juni 04, hal. - PELABELAN FUZZY PADA GRAF Siti Rahmah Nurshiami, Suroto, dan Fajar Hoeruddin Universitas Jenderal Soedirman email : oeytea0@gmail.com ABSTRACT. This paper discusses
Lebih terperinciEstimasi Konsentrasi Polutan Sungai Menggunakan Metode Reduksi Kalman Filter dengan Pendekatan Elemen Hingga
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS ol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Estimasi Konsentrasi Polutan Sungai Menggunaan Metode Redusi Kalman Filter dengan Pendeatan Elemen Hingga Muyasaroh, Kamiran,
Lebih terperinciSISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER. Abstrak
SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER Oleh : Pandapotan Siagia, ST, M.Eng (Dosen tetap STIKOM Dinamia Bangsa Jambi) Abstra Sistem pengenal pola suara atau yang lebih dienal dengan
Lebih terperinciSISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER
SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER Pandapotan Siagian, ST, M.Eng Dosen Tetap STIKOM Dinamia Bangsa - Jambi Jalan Sudirman Theoo Jambi Abstra Sistem pengenal pola suara atau
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT
BADAN BPS PROVINSI PUSAT STATISTIK PAPUA BARAT No. 24/06/91 Th. VII, 03 Juni PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT Pada bulan Provinsi Papua Barat mengalami inflasi gabungan sebesar
Lebih terperinciMETODE WATERMARKING UNTUK PENYISIPAN INDEKS DATA PADA IMAGE MENGGUNAKAN HAAR TRANSFORMASI WAVELET
METODE WATERMARKING UNTUK PENYISIPAN INDEKS DATA PADA IMAGE MENGGUNAKAN HAAR TRANSFORMASI WAVELET Maryanti 1, Nana Juhana, ST. 1, Manahan P.Siallagan S.Si, MT. 1 1) Jurusan Teni Informatia, FT, UNIKOM
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ALGORITMA KOLONI SEMUT PADA PROSES PENCARIAN JALUR TERPENDEK JALAN PROTOKOL DI KOTA YOGYAKARTA
Seminar Nasional Informatia 2009 (semnasif 2009) ISSN: 1979-2328 UPN Veteran Yogyaarta, 23 Mei 2009 IMPLEMENTASI ALGORITMA KOLONI SEMUT PADA PROSES PENCARIAN JALUR TERPENDEK JALAN PROTOKOL DI KOTA YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Apliasi Pada tahap implementasi ini merupaan penerapan apliasi dari hasil perancangan sistem yang ada untu mencapai suatu tujuan yang diinginan. Implementasimelasanaan
Lebih terperinciBAB III DESAIN DAN APLIKASI METODE FILTERING DALAM SISTEM MULTI RADAR TRACKING
Bab III Desain Dan Apliasi Metode Filtering Dalam Sistem Multi Radar Tracing BAB III DESAIN DAN APLIKASI METODE FILTERING DALAM SISTEM MULTI RADAR TRACKING Bagian pertama dari bab ini aan memberian pemaparan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT
BADAN BPS PROVINSI PUSAT STATISTIK PAPUA BARAT No. 05/02/91 Th. VII, 01 Februari 2013 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT Pada bulan 2013 Provinsi Papua Barat mengalami deflasi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
No. 18/04/82/Th XVI, 03 April 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Maret 2017, KOTA TERNATE DEFLASI SEBESAR 0,31 PERSEN Pada Maret 2017, Kota Ternate mengalami deflasi sebesar 0,31 persen dengan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT
BADAN BPS PROVINSI PUSAT STATISTIK PAPUA BARAT No. 44/11/91 Th. VII, 01 November PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT Pada bulan Provinsi Papua Barat mengalami deflasi gabungan
Lebih terperinciKegiatan Belajar 4. Fungsi Trigonometri
Page o Kegiatan Belajar A. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari egiatan belajar, diharapan siswa dapat a. Menentuan nilai ungsi trigonometri b. Menentuan persamaan grai ungsi trigonometri c. Menggambar
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
ahk BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 31/05/64/Th.XIX, 2 Mei 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ DI KOTA TARAKAN BULAN APRIL 2016 0,45 PERSEN Kota Tarakan pada bulan April 2016 mengalami Inflasi sebesar
Lebih terperinciKAJIAN TEOREMA TITIK TETAP PEMETAAN KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK CONE LENGKAP DENGAN JARAK-W
J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 8, No. 2, November 2011, 43 49 KAJIAN TEOREMA TITIK TETAP PEMETAAN KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK CONE LENGKAP DENGAN JARAK-W Sunarsini. 1, Sadjidon 2 Jurusan
Lebih terperinciRINGKASAN SKRIPSI MODUL PERKALIAN
RINGKASAN SKRIPSI MODUL PERKALIAN SAMSUL ARIFIN 04/177414/PA/09899 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM YOGYAKARTA 2008 HALAMAN PENGESAHAN
Lebih terperinciMetode Penggerombolan Berhirarki
4 TINJAUAN PUSTAKA Analisis gerombol dalam bidang riset pemasaran sering diistilahan sebagai analisis segmentasi, merupaan alat statistia peubah ganda yang bertujuan untu mengelompoan n indiidu data e
Lebih terperinciKONDISI EKONOMIS UPBJJ-UT DAN HUBUNGANNYA DENGAN PEROLEHAN SERTIFIKAT ISO 9001:2000 SERTA PERANAN JUMLAH PROGRAM STUDI EKSAKTA
KONDISI EKONOMIS UPBJJ-UT DAN HUBUNGANNYA DENGAN PEROLEHAN SERTIFIKAT ISO 9001:2000 SERTA PERANAN JUMLAH PROGRAM STUDI EKSAKTA Deddy A. Suhardi (deddy_as@mail.ut.ac.id) Zainur Hidayah (zainur@mail.ut.ac.id)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Kendali Lup [1] Sistem endali dapat diataan sebagai hubungan antara omponen yang membentu sebuah onfigurasi sistem, yang aan menghasilan tanggapan sistem yang diharapan.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
No. 23/05/82/Th XVI, 02 Mei 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI April 2017, KOTA TERNATE INFLASI SEBESAR 0,36 PERSEN Pada April 2017, Kota Ternate mengalami inflasi sebesar 0,36 persen dengan
Lebih terperinciDAFTAR KODE AWAL OPERATOR DI INDONESIA
DAFTAR KODE AWAL OPERATOR DI INDONESIA JABODETABEK BANTEN (Jakarta, Bogor, Sukabumi, Karawang, Serang) TELKOMSEL 0811 - (Kartu Halo 10, 11 08111,08118,08119 0812 - (Kartu Halo, simpati 11, 12 081210,081211,081212,081213,081218,081219,08128,0
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
ahk BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 50/07/64/Th.XIX, 1 Juli 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN JUNI 2016 1,10 PERSEN Provinsi Kalimantan Timur pada bulan Juni
Lebih terperinciPENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA
1 Latar Belaang PENDAHULUAN Sistem biometri adalah suatu sistem pengenalan pola yang melauan identifiasi personal dengan menentuan eotentian dari arateristi fisiologis dari perilau tertentu yang dimilii
Lebih terperinciPenempatan Optimal Phasor Measurement Unit (PMU) dengan Integer Programming
JURAL TEKIK POMITS Vol. 2, o. 2, (2013) ISS: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-137 Penempatan Optimal Phasor Measurement Unit (PMU) dengan Integer Programming Yunan Helmy Amrulloh, Rony Seto Wibowo, dan Sjamsjul
Lebih terperinciPERTEMUAN 02 PERBEDAAN ANTARA SISTEM DISKRIT DAN SISTEM KONTINU
PERTEMUAN 2 PERBEDAAN ANTARA SISTEM DISKRIT DAN SISTEM KONTINU 2. SISTEM WAKTU DISKRET Sebuah sistem watu-disret, secara abstra, adalah suatu hubungan antara barisan masuan dan barisan eluaran. Sebuah
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Yth. Para Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (terlampir) SURA T EDARAN Nomor SE- 21 /PB/2016 TENTANG BATAS MAKSIMUM
Lebih terperinciANALISIS KETERSEDIAAN BAHAN AJAR DI UPBJJ AN ANALYSIS OF THE AVAILABILITY OF LEARNING MATERIAL AT THE REGIONAL OFFCIES
ANALISIS KETERSEDIAAN BAHAN AJAR DI UPBJJ AN ANALYSIS OF THE AVAILABILITY OF LEARNING MATERIAL AT THE REGIONAL OFFCIES Nuraini Soleiman To provide an accurate quantity of course materials on time is one
Lebih terperinciMODEL MATEMATIKA KONSENTRASI OKSIGEN TERLARUT PADA EKOSISTEM PERAIRAN DANAU
MDEL MATEMATIKA KNSENTRASI KSIGEN TERLARUT PADA EKSISTEM PERAIRAN DANAU Sutimin Jurusan Matematia, FMIPA Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto SH Tembalang, Semarang 5075 E-mail: su_timin@yanoo.com
Lebih terperinciKEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Jalan Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta 10110, Kotak POS 4130 JKP 10041 Telp : (021)3519070 (Lacak),
Lebih terperinciANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN PELAYANAN JASA PENGIRIMAN PAKET (KURIR) DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS FUZZY
Jurnal Manti Penusa Vol No Desember ISSN 88-9 ANALISIS EPUASAN ONSUMEN TERHADAP PELAYANAN PELAYANAN JASA PENGIRIMAN PAET (URIR DENGAN MENGGUNAAN METODE TOPSIS FUZZY Desi Vinsensia Program Studi Teni Informatia
Lebih terperinciSISTEM ANTRIAN PELAYANAN BONGKAR MUAT KAPAL DI TERMINAL BERLIAN PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA
SISTEM ANTRIAN PELAYANAN BONGKAR MUAT KAPAL DI TERMINAL BERLIAN PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA Ruhana Khabibah, Hery Tri Sutanto 2, Yuliani Puji Astuti 3 Jurusan Matematia, Faultas Matematia dan Ilmu
Lebih terperinciSOLUSI KESTABILAN PADA MASALAH MULTIPLIKATIF PARAMETRIK (STABILITY SOLUTION OF PARAMETRIC MULTIPLICATIVE PROBLEMS)
Prosiding Semirata15 bidang MIPA BKS-PTN Barat Hal 357-36 SOLUSI KESTABILAN PADA MASALAH MULTIPLIKATIF PARAMETRIK STABILITY SOLUTION OF PARAMETRIC MULTIPLICATIVE PROBLEMS) Budi Rudianto 1, Narwen Jurusan
Lebih terperinciHasil Evaluasi Pelayanan Publik Tahun Jakarta 24 Januari 2018
Hasil Evaluasi Pelayanan Publik Tahun 2017 Jakarta 24 Januari 2018 Evaluasi Pelayanan Publik Tahun 2017 Evaluasi Pelayanan Publik Tahun 2017 Evaluasi Pelayanan Publik Tahun 2017 ASPEK KEMENTERIAN Evaluasi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
ahk BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 30/05/64/Th.XIX, 2 Mei 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN APRIL 2016 DEFLASI -0,34 PERSEN Provinsi Kalimantan Timur
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR APRIL 2013
BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/05/53/Th. XVI, 1 Mei PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR APRIL Bulan : Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami deflasi sebesar
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
. 36/07/82/Th XVI, 03 Juli 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JUNI 2017, KOTA TERNATE INFLASI SEBESAR 1,55 PERSEN Pada Juni 2017, Ternate mengalami inflasi sebesar 1,55 persen dengan indeks
Lebih terperinciVI. PEMILIHAN MODA (Modal Split/Choice)
VI. PEMILIHAN MODA (Modal Split/Choice) 6.. UMUM Tujuan: Mengetahui proporsi pengaloasian perjalanan e berbagai moda transportasi. Ada dua emunginan situasi yang dihadapi dalam meramal pemilihan moda:
Lebih terperinciNOMOR : 36 TAHUN 2015 TANGGAL z 9 SEPTEMBER2OlS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PENYELENGGARA SELEKSI CALON DAN PENILAIAN KOMPETENSI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 36 TAHUN 2015
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
BADAN PUSAT STATISTIK No. 06/02/Th. XIV, 1 Februari 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JANUARI 2011 INFLASI 0,89 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,89 persen dengan Indeks Harga Konsumen
Lebih terperinci