Jurnal Penelitian Pos Dan Informatika

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurnal Penelitian Pos Dan Informatika"

Transkripsi

1 Jurnal Penelitian Pos Dan Informatika ISSN VOLUME 2, No.2 Desember 2012 Evaluasi Strategi Turnaround pada SBU Pos Admail PT Pos Indonesia (Persero) Nurlia Hikmah Pemanfaatan TIK dalam Pengembangan Layanan PT Pos : Studi tentang Peningkatan Kualitas Layanan Konsumen pada PT Pos di Tanjung Pinang, Kepulauan Bangka Belitung Heru Pudjo Buntoro & Sujarwo Pemanfaatan Televisi Internet untuk Membantu Memperluas Jangkauan Siar Televisi Lokal dan Meningkatkan Pasar Aji Widodo & Umi Kaltum Pemanfaatan Media Komunikasi Melalui Jejaring Sosial di Masyarakat (Survey di Kelurahan Telanai Pura dan Solok Sipin, Kota Jambi) Ari Cahyo Nugroho Analisis Perbandingan Model VoIP Security Berbasis SIP (Session Initiation Protocol) Wahyu Novian C.M. Pemanfaatan TIK dan Pendapat Pelanggan : Studi tentang Layanan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dalam Pengelolaan Asuransi Kesehatan di Surabaya, Jawa Timur Heru Pudjo Buntoro JPPI Vol. 2 No. 2 Hal ISSN

2 JURNAL PENELITIAN POS DAN INFORMATIKA VOL 2 Edisi Desember Tahun 2012

3 JURNAL PENELITIAN POS DAN INFORMATIKA ISSN VOL 2 No.2 Desember Tahun 2012 SUSUNAN REDAKSI SK Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi Dan Informatika Nomor : 72/KEP/KOMINFO/BLSDM-1/5/2012 PENGARAH Aizirman Djusan, M.Sc. Econ. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM PENANGGUNG JAWAB Dra. Siti Meiningsih, M.Sc. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Penyelenggaraan Pos dan Informatika KETUA DEWAN REDAKSI Dr. Ramon Kaban, M.Si. PEER REVIEWER/MITRA BESTARI : Prof. Kalamullah Ramli Prof. Erman Aminullah Dr. Henri Subiakto Dr. Rudi Lumanto Dr. L. T. Handoko Dra. Wati Hermawati, MBA ANGGOTA DEWAN REDAKSI : Prof. Rusdi Muchtar Dr. Yan Rianto Dr. I Nyoman Adhiarna SEKRETARIAT : Tiari Pratiwi Hutami, S.Si. Diana Sari, MT Vidyantina Heppy Anandhita, ST SEKRETARIAT REDAKSI Pusat Penelitian dan Pengembangan Penyelenggaraan Pos dan Informatika Badan Litbang SDM Kemkominfo Kementerian Komunikasi dan informatika Jl. Medan Merdeka Barat no. 9 Gedung B Lt. 4 Jakarta Telp/Fax : Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Jurnal Penelitian Pos dan Informatika (JPPI) adalah jurnal ilmiah yang menjadi media publikasi karya tulis ilmiah mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi bidang manajemen logistik (pos), komunikasi dan informatika. Jurnal ini bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan serta menjadi wadah tukar pikiran bagi peneliti, akademisi dan praktisi khususnya dalam bidang manajemen logistik (pos) dan informatika. Redaksi Jurnal Penelitian Pos dan Informatika menerima sumbangan tulisan ilmiah dalam bidang manajemen logistik (pos), komunikasi dan informatika berupa hasil penelitian maupun tinjauan teori atau karya ilmiah lain (analisis empirik dan studi kasus) yang bersifat asli dan belum pernah dipublikasikan di media lain. ii

4 JURNAL PENELITIAN POS DAN INFORMATIKA ISSN VOL 2, No. 2 Desember 2012 DAFTAR ISI PENGANTAR REDAKSI iii iv Evaluasi Strategi Turnaround pada SBU Pos Admail PT Pos Indonesia (Persero) Nurlia Hikmah Pemanfaatan TIK dalam Pengembangan Layanan PT Pos : Studi tentang Peningkatan Kualitas Layanan Konsumen pada PT Pos di Tanjung Pinang, Kepulauan Bangka Belitung Heru Pudjo Buntoro & Sujarwo Pemanfaatan Televisi Internet untuk Membantu Memperluas Jangkauan Siar Televisi Lokal dan Meningkatkan Pasar Aji Widodo & Umi Kaltum Pemanfaatan Media Komunikasi Melalui Jejaring Sosial di Masyarakat (Survey di Kelurahan Telanai Pura dan Solok Sipin, Kota Jambi) Ari Cahyo Nugroho Analisis Perbandingan Model VoIP Security Berbasis SIP (Session Initiation Protocol) Wahyu Novian C.M Pemanfaatan TIK dan Pendapat Pelanggan : Studi tentang Layanan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dalam Pengelolaan Asuransi Kesehatan di Surabaya, Jawa Timur Heru Pudjo Buntoro KETENTUAN PENULISAN NASKAH 170 iii

5 Jurnal Penelitian Pos dan Informatika iv

6 PENGANTAR REDAKSI Atas berkat dan rakhmat Allah SWT, Puslitbang Penyelenggaraan Pos dan Informatika dapat menerbitkan Jurnal Penelitian Pos dan Informatika (JPPI) Volume 2 No. 2 tahun Edisi kali ini memuat 6 karya tulis ilmiah mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi bidang manajemen logistik (pos) dan informatika. Karya tulis pertama merupakan hasil penelitian dalam bidang manajemen pos dengan judul : Evaluasi Strategi Turnaround pada SBU Pos Admail PT Pos Indonesia (Persero) oleh Nurlia Hikmah. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dan pemahaman mengenai kondisi kinerja SBU Pos Admail dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan dan menganalisis baik data primer maupun sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa unit bisnis Pos Admail memiliki efektivitas cukup tinggi dalam mendayagunakan aktiva yang dimiliki. Dengan alokasi investasi terbatas Pos Admail mampu menghasilkan laba dengan jumlah yang cukup tinggi, sehingga investasi Pos Indonesia dengan membentuk unit bisnis Pos Admail ini merupakan sesuatu yang dianggap cukup menguntungkan. Karya tulis kedua berjudul Pemanfaatan TIK dalam Pengembangan Layanan PT Pos : Studi tentang Peningkatan Kualitas Layanan Konsumen pada PT Pos di Tanjung Pinang, Kepulauan Bangka Belitung oleh Heru Pudjo Buntoro dan Sujarwo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 orang pelanggan dan wawancara mendalam pada pejabat perusahaan dan intelektual terkait. Hasil penelitian antara lain menemukan bahwa penerapan TIK ternyata sangat menguntungkan pelanggan. Namun mereka berpendapat bahwa perlu diadakan pelatihan bagi para pegawai perusahaan untuk mendukung pelayanannya pada masyarakat. Oleh sebab itu mereka berpendapat bahwa pemanfaatan TIK di perusahaan ini sangat bermanfaat bagi pelanggan. Tulisan ketiga oleh Aji Widodo dan Umi Kaltum yang berjudul Pemanfaatan Televisi Internet untuk Membantu Memperluas Jangkauan Siar Televisi Lokal dan Meningkatkan Pasar. Penelitian dilakukan melalui dua kegiatan utama yaitu pembuatan prototipe untuk uji coba penyambungan televisi lokal dan pengukuran tingkat penerimaan pengguna terhadap layanan televisi internet di Indonesia. Penelitian ini menggunakan 100 responden dari pengguna SpeedyTV dengan distribusi secara acak dari pengguna yang berada di Indonesia tanpa ditentukan posisi kotanya. Data penelitian diolah dengan menggunakan metode analisis Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi penerimaan pengguna yang tinggi menunjukkan bahwa televisi internet sudah menjadi layanan yang dapat diterima bagi pengguna di Indonesia dan dapat diimplementasikan sebagai layanan publik. Ari Cahyo Nugroho pada tulisan keempat melakukan studi Pemanfaatan Media Komunikasi Melalui Jejaring Sosial di Masyarakat (Survey di Kelurahan Telanai Pura dan Solok Sipin, Kota Jambi). Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi bagaimana pemanfaatan media komunikasi melalui jejaring sosial di masyarakat. Hasil penelitian memperlihatkan bawa mayoritas responden menggunakan Facebook dibanding sarana lainnya, dengan fokus pembicaraan yang sangat bervariasi; namun isu sosial memiliki proporsi paling sering diperbincangkan. Mayoritas responden juga tampak sering menggunakan ruang status untuk membagikan hal-hal yang berhubungan dengan masalah kehidupan pribadi (keluhan, kesuksesan, harapan), dan juga terbiasa meng-upload foto pribadi dan foto keluarga ke dalam situs jejaring sosial. v

7 Tulisan berikutnya berjudul Analisis Perbandingan Model VoIP Security Berbasis SIP (Session Initiation Protocol) oleh Wahyu Novian C.M. Pada penelitian ini dikembangkan dan dianalisis 4 model security VoIP berbasis SIP melalui setup dan konfigurasi sebuah environment dalam skala laboratorium dan pungujian simulasi berbagai metode penyerangan. Keempat model security VoIP tersebut yaitu: model dengan security SRTP, TLS, IPsec dan SSL. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa model security VoIP terbaik adalah dengan penggabungan security aspek signalling dan security aspek media yaitu model VoIP SIP over IPsec dan VoIP SIP over SSL. Tulisan terakhir berjudul Pemanfaatan TIK dan Pendapat Pelanggan : Studi tentang Layanan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dalam Pengelolaan Asuransi Kesehatan di Surabaya, Jawa Timur oleh Heru Pudjo Buntoro. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pendapat pelanggan terhadap kualitas layanan TIK oleh PT. Askes (Persero) wilayah regional VII Surabaya di bidang Kepesertaan dan layanan (keuangan, rumah sakit, dan apotik). Penelitian ini menemukan bahwa mayoritas pelanggan sebenarnya tidak mengetahui bahwa PT. Askes telah menggunakan peralatan TIK untuk mendukung pelayanannya pada masyarakat, tetapi mereka berpendapat bahwa perusahaan ini telah memberikan pelayanan yang lebih cepat dan lebih baik dari pada masa lalu. Sedangkan untuk urusan keuangan, perawatan medis, dan obat-obatan ternyata lebih simpel dan mudah dari pada sebelumnya. Oleh sebab itu mereka berpendapat bahwa pemanfaatan TIK di perusahaan ini sangat bermanfaat bagi pelanggan. Demikian pengantar Redaksi Jurnal Penelitian Pos dan Informatika ini. Semoga jurnal ini dapat bermanfaat menambah wawasan dan informasi dalam bidang manajemen logistik (pos), komunikasi dan informatika. Kami berharap saran dan kritik yang membangun demi kemajuan JPPI ke depannya. Terima kasih. Jakarta, Desember 2012 Redaksi Jurnal Penelitian Pos dan Informatika vi

8 EVALUASI STRATEGI TURNAROUND PADA SBU POS ADMAIL PT POS INDONESIA (PERSERO) Nurlia Hikmah Puslitbang Penyelenggaraan Pos dan Informatika Abstrak Proses turnaround atau reorganisasi PT Pos Indonesia (Persero) yang berlangsung sejak tahun 2007 hingga saat ini memberikan implikasi bagi kelangsungan salah satu unit binisnya yaitu SBU Pos Admail. Faktor-faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi bisnis perusahaan menyebabkan rencana pembentukan anak perusahaan PT Admailpos dari SBU Pos Admail tidak dapat terealisasi. Pada tahapan reorganisasi korporat tahun 2012 ini, SBU Pos Admail tidak lagi sebagai unit bisnis perusahaan yang berkembang menjadi anak perusahaan, namun justru menjadi organisasi area yang memiliki keterbatasan dalam wewenang serta pengelolaan operasional hariannya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dan pemahaman mengenai kondisi kinerja SBU Pos Admail dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir. Evaluasi kinerja dilihat pada perspektif finansial dengan membandingkan target unit bisnis pada RKAP dengan laporan realisasi unit bisnis, yang didukung dengan penghitungan return on investment (ROI) unit bisnis sebagai sebuah profit center. Tahapan analisis selanjutnya adalah mengidentifikasi tingkat kesesuaian antara unit bisnis dengan korporat melalui suatu metode yang menggunakan konsep Corporate Parenting Framework. Penilaian (assessing) yang dilakukan dalam kerangka kerja parenting ini adalah pada tingkat kesesuaian (fit) antara parent s company skill dan business s need. Jika kedua elemen tersebut menunjukkan tingkat kesesuaian yang tinggi, maka akan menciptakan keuntungan yang merata, namun jika tingkat kesesuaiannya rendah tentu akan merusak nilai bisnis tersebut. Dalam penelitian ini, kerangka kerja tersebut digunakan sebagai landasan dalam menjawab permasalahan penutupan unit bisnis Pos Admail. Kata Kunci : Turnaround, Unit Bisnis, Evaluasi Kinerja, ROI, Corporate Parenting Framework Abstract The process of turnaround or reorganization of PT Pos Indonesia (Persero) which lasted from 2007 until today have implications for the survival of one of its business unit, SBU Pos Admail. Internal and external factors that affect the corporate business plan led to the formation plan of PT Admailpos, a subsidiary of Pos Indonesia came from SBU Pos Admail cannot be realized. At the stage of corporate reorganization in 2012, SBU Pos Admail is no longer as a business unit of the company, not even developed into a subsidiary, but it become an area organization that has a limited within the authority and daily operations management. This study aims to gain an overview and understanding of the condition of the SBU Pos Admail performance in last two periods. Performace evaluation seen in the financial perspective by comparing business unit target in RKAP with the realization report of the business unit, which is supported by the calculation of return on investment (ROI) business unit as a profit center. The next stage of the analysis is to identify the level of fit between the business unit and the corporate through a method that uses Corporate Parenting Framework concept. Assessment conducted within the framework of this parenting is at the fit level between the parent s company s skill and business needs. If both of these elements show a high level of compliance, it will create an uneven advantage, but if it shosw the low level of compliance, it would damage the value of the business. In this study, the framework is used as the basis for answering the closing of Pos Admail business unit cases. Keywords: Turnaround, Business Unit, Performance Evaluation, ROI, 89

9 PENDAHULUAN Latar Belakang Proses turnaround atau reorganisasi PT Pos Indonesia (Persero) yang berlangsung sejak tahun 2007 hingga saat ini memberikan implikasi bagi kelangsungan salah satu unit binisnya yaitu SBU Pos Admail yang bergerak dalam industri variable printing dengan segmentasi pelanggan korporat. Faktor-faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi bisnis perusahaan menyebabkan rencana pembentukan anak perusahaan PT Admailpos dari SBU Pos Admail tidak dapat terealisasi. Posisi SBU Pos Admail dalam Struktur Organisasi PT Pos Indonesia tahun 2011 dapat dilihat pada Gambar 1. Pada tahapan reorganisasi korporat tahun 2012 ini, SBU Pos Admail tidak lagi sebagai unit bisnis perusahaan yang berkembang menjadi anak perusahaan, namun justru menjadi organisasi area yang memiliki keterbatasan dalam wewenang serta pengelolaan operasional hariannya. Di sisi lain, kinerja Pos Admail yang dinilai memiliki pertumbuhan produksi yang relatif meningkat dalam kurun waktu menjadi salah satu alasan mengapa unit bisnis ini direncakan akan dikembangkan menjadi anak perusahaan (Tabel 1). Gambar 1. Posisi SBU Pos Admail dalam Struktur Organisasi PT Pos Indonesia tahun 2011 PEMEGANG SAHAM KOMISARIS DIREKTUR UTAMA WAKIL DIREKTUR UTAMA DIREKTORAT KEUANGAN DIREKTORAT PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN BISNIS DIREKTORAT OPERASI SURATPOS DAN LOGISTIK DIREKTORAT TEKNOLOGI DAN JASA KEUANGAN DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM SBU POS ADMAIL SATUAN PENGAWAS INTERNAL Tabel 1. Pertumbuhan Produksi AdmailPos tahun Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Sumber: Data Statistik Bidang Pos dan Telekomunikasi Semester I tahun 2010, Ditjen SDPPI, Kementerian Komunikasi dan Informatika 90

10 Pada hasil penelitian terdahulu 1 (berupa consulting paper), proses turnaround yang dilakukan oleh Pos Indonesia hanya melakukan perubahan orientasi dan penajaman cakupan bisnis. Tidak ada pengurangan pada lini bisnis atau produk yang merupakan salah satu dari tahapan retrenchment. Yang terjadi adalah justru ekspansi dalam kerangka reinventing bisnis melalui pembentukan beberapa SBU dan Proyek Bisnis. Salah satu SBU yang dibentuk pada masa turnaround ini adalah SBU Pos Admail yang dinilai sebagai langkah yang tepat karena masih dalam kerangka bisnis dengan kompetensi inti yang dimiliki perusahaan yaitu mail, logistik, serta jasa keuangan. SBU ini juga mencapai tingkat pertumbuhan pendapatan yang cukup tinggi, serta mampu memberikan real value added bagi banyak faktor-faktor internal maupun eksternal yang menyebabkan rencana pembentukan PT Admailpos tidak dapat terealisasi. Manajemen Pos Indonesia kembali melakukan perombakan struktur organisasi dan akan mulai memberlakukan struktur yang baru pada tahun 2012 (Gambar 2). Pada struktur organisasi baru, SBU Pos Admail tidak lagi berfungsi sebagai unit bisnis perusahaan yang berkembang menjadi anak perusahaan, namun justru menjadi organisasi area yang memiliki keterbatasan dalam wewenang serta pengelolaan operasional hariannya. Pihak manajemen Pos Indonesia menilai Pos Admail sebagai sebuah unit bisnis yang mandiri kurang memiliki prospek menguntungkan di masa yang akan datang. Dalam implementasinya Gambar 2. Struktur Organisasi Pos Indonesia (Persero) tahun 2012 PEMEGANG SAHAM KOMISARIS DIREKTUR UTAMA WAKIL DIREKTUR UTAMA DIREKTUR SURAT DAN PAKET DIREKTUR TEKNOLOGI DAN JASA KEUANGAN DIREKTUR RITEL DAN PROPERTI DIREKTUR KEUANGAN DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM Kepala Change Management Office SVP PENJUALAN SVP OPERASI VP PENGEMBANGAN BISNIS PAKET VP PENGEMBANGAN BISNIS SURAT SATUAN PENGAWAS INTERNAL Sekretaris Perusahaan VP HUKUM Area Penjualan Pos Admail Area Operasi Sales Representative Unit Operasi Sumber: Keputusan Direksi PT Pos Indonesia (Persero) No: KD.01/DIRUT/0112 pelanggan ritel premium dan korporat. SBU Pos Admail yang termasuk ke dalam kelompok core business mail menjadi sebuah unit bisnis pada tahun 2009 sesuai dengan concern perusahaan dalam mengembangkan Bisnis Pos Admail pada Strategic Business Program Proses turnaround yang masih terus berlangsung hingga tahun 2011 ternyata berdampak bagi kelangsungan operasional SBU Pos Admail. Sehingga, dalam perjalanannya 1. Asri, Andi. Analisis Corporate Turnaround dan Implikasinya Studi Kasus: PT Pos Indonesia MM UI Jakarta nanti, Pos Admail direncanakan menjadi sebuah organisasi area yang hanya melakukan kegiatan produksi berupa pencetakan, tanpa aktivitas pemasaran layanan yang mandiri. Hingga penelitian ini dibuat, Pos Indonesia telah memiliki satu anak perusahaan yang lahir dari unit bisnis lainnya selain Pos Admail, sedangkan operasional Pos Admail sebagai sebuah unit bisnis masih terus berjalan hingga struktur organisasi yang baru resmi diimplementasikan. Dari kondisi tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran serta pemahaman 91

11 mengenai kondisi kinerja SBU Pos Admail dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir sebelum secara efektif berubah fungsi menjadi organisasi area pada tahun Dari gambaran kinerja tersebut diharapkan akan diperoleh kesimpulan mengenai kelayakan SBU Pos Admail sebagai sebuah unit bisnis yang sebaiknya tetap dipertahankan eksistensinya ataukah memang sudah seharusnya ditutup dalam proses turnaround Pos Indonesia. persepektif finansial mengingat Pos Admail sebagai sebuah unit bisnis yang juga berfungsi sebagai pusat laba (profit center). Untuk mengukur kinerja pusat laba, umumnya digunakan dua ukuran yang menghubungkan laba yang diperoleh pusat laba dengan investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba: kembalian investasi (return on investment atau ROI) dan residual income (RI) (Mulyadi, 2001). Jurnal Penelitian Pos dan Informatika TINJAUAN PUSTAKA Strategi Turnaround PT Pos Indonesia (Persero) sebagai sebuah perusahaan yang bergerak dalam penyelenggaraan perposan di Indonesia dituntut untuk mampu merumuskan strategi pengembangan jasa perposan yang mengacu pada Universal Postal Union (UPU). Pengembangan strategi tersebut tetap disesuaikan dengan kondisi spesifik dari negara. Implementasi strategi turnaround dalam tubuh PT Pos Indonesia (Persero) dilakukan karena kondisi tertentu, seperti misalnya keterbatasan kondisi serta tuntutan perusahaan untuk terus bertahan dalam industri perposan di Indonesia. Turnaround adalah sebuah proses untuk membawa sebuah perusahaan dari situasi poor performance kepada situasi baru good sustained performance (Bibeault, 1982). Turnaround yang dilakukan dalam suatu organisasi biasanya melalui dua tahapan proses, yaitu: fase retrenchment, dan fase recovery. Bentuk langkah retrenchment yang umum dilakukan antara lain berupa pengurangan tenaga kerja, penutupan fasilitas operasi/pelayanan, konsolidasi pekerjaan dan departemen, desentralisasi, dan memperlebar spans of control (Robbins & Pearce II, 1992). Pengukuran Kinerja Unit Bisnis Menurut Anthony & Govindarajan (2008), hampir semua unit bisnis diciptakan sebagai pusat laba (profit center) karena manajer yang bertanggung jawab atas unit tersebut memiliki kendali atas pengembangan produk, proses produksi, dan pemasaran. Dalam menjawab permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini, tahapan pertama akan difokuskan pada analisis kinerja SBU Pos Admail dilihat dari Corporate Parenting Framework Kerangka Corporate Parenting (Campbell, Goold, Alexander, 1995) dikembangkan sebagai tanggapan atas adanya fenomena kegagalan manajer perusahaan induk untuk mengidentifikasikan dua permasalahan penting, yaitu mengenai unit usaha apa yang seharusnya dimasukkan dalam portofolio bisnis perusahaan induk serta bagaimana pendekatan yang digunakan untuk meningkatkan kinerja bisnisnya. Penggunaan kerangka parenting dalam penelitian ini tidak difokuskan untuk pengembangan strategi korporat, dalam hal ini Pos Indonesia sebagai induk dari SBU Pos Admail. Hasil analisis ini akan digunakan untuk mengidentifikasi tingkat kesesuaian skill yang dimiliki Pos Indonesia sebagai parent dengan business s need (SBU Pos Admail), sehingga dapat memberikan landasan atas keputusan mempertahankan atau menutup unit bisnis tersebut. Untuk menilai tingkat kesesuaian tersebut memerlukan proses yang lama karena membutuhkan keterbukaan oleh manajer perusahaan induk maupun manajer unit bisnis untuk mengidentifikasi parenting opportunities yang terdapat pada unit bisnis. Oleh karena itu, untuk mempermudah melakukan penilaian tersebut dikembangkanlah suatu pendekatan analisis terstruktur (structured analytical approach) yang terdiri dari empat komponen utama untuk melakukan penilaian tingkat kesesuaian yang digambarkan dalam parenting fit matrix (Campbell, Goold, Alexander, 1995), yaitu: 1. Critical Success Factors Critical success factors adalah keseluruhan faktor yang sangat berpengaruh serta membantu meningkatkan kinerja dan menciptakan keunggulan bersaing unit 92

12 usaha yang meliputi elemen strategis, atribut produk, sumber daya, kompetisi inti, dan kapabilitas bersaing. Sebagai salah satu faktor yang penting menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu unit usaha, critical success factors suatu bisnis akan sangat berbeda baik dalam satu industri maupun antar industri. Critical success factors merupakan prasyarat utama bagi setiap unit bisnis dalam melakukan parenting opportunity analysis. 2. Parenting Opportunities Parenting opportunities adalah kesempatan atau potensi (room) yang terdapat pada unit bisnis dan memungkinkan perusahaan induk (parent s company) untuk meningkatkan kinerja serta menciptakan nilai tambah bagi seluruh unit bisnisnya melalui pengaruh atau peranannya. Parenting opportunities dapat diidentifikasi dengan melakukan penelusuran melalui beberapa faktor di bawah ini: a. Size and age Faktor usia dan ukuran dari suatu unit usaha akan sangat berpengaruh terhadap munculnya permasalahan yang berkaitan dengan rumitnya prosedur birokrasi, biaya, overhead, suksesi kepemipinan, serta kapabilitas fungsional dan keuangan. b. Management Kebebasan dan wewenang yang dimiliki oleh manajemen bisnis untuk merekrut karyawan yang memiliki keahlian dan kualitas tinggi agar tujuan unit bisnis dapat tercapai secara lebih efektif. c. Business definition Definisi tentang usaha yang dikembangkan dalam rangka membantu manajemen unit bisnis untuk menentukan target pasar yang akan dimasukinya. Perubahan definisi bisnis (outsourcing atau strategi aliansi) akan menciptakan parenting opportunities baru. d. Predictable error Kekeliruan sebagai akibat dari kesalahan manajemen bisnis seperti excessive diversifications dan long product cycle yang akan berdampak kepada persepsi dan kepercayaan customers terhadap suatu produk. e. Linkage Meningkatkan efisiensi dan posisi pasar dengan membangun jejaring (linkage) yang lebih efektif dengan unit bisnis lain. f. Common capabilities Kapabilitas suatu unit bisnis yang dapat dibagi (shared) dan dikembangkan untuk meningkatkan kinerja unit bisnis lainnya. g. Special expertise Keahlian khusus yang terdapat pada korporat seharusnya mampu memberikan manfaat atau keuntungan bagi seluruh unit bisnis melaui kapabilitas dan kompetensi yang dimilikinya. h. External relation Suatu unit usaha yang mempunyai external stakeholder seperti pemegang saham (shareholders), pemerintah, serikat kerja, serta supplier membutuhkan bantuan perusahaan induk dalam proses pengembangannya. i. Major decisions Keputusan penting yang diambil oleh manajemen bisnis karena mereka menghadapi permasalahan terutama dalam hal pengambilan keputusan strategis serta untuk mendapatkan dana segar dari investor. j. Major changes Perubahan-perubahan mendasar dan penting yang dilakukan oleh manajemen unit bisnis yang miskin pengalaman agar mereka dapat meningkatkan kinerja unit usahanya. 3. Parenting Characteristics Parenting characteristics adalah karakter unggul dari korporat, yang meliputi keahlian (skills), sumber daya, proses manajemen, kapabilitas, serta kompetensi inti yang memungkinkan untuk menciptakan nilai tambah kepada seluruh unit usaha yang ada melalui pengaruh/peranan dari: a. The parent s mental maps that guide parent managers 93

13 Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Nilai-nilai (values), aspirasi, pembiasan, dan formula sukses yang membantu manajer perusahaan induk untuk melakukan kesepakatan dengan unit bisnisnya. Mental maps tersebut akan mempertajam persepsi manajer perusahaan induk terhadap opportunities yang ada untuk memperbaiki kinerja unit usaha. Persepsi ini pada umumnya direfleksikan secara mendalam berdasarkan perilaku dan kepercayaan yang bersumber dari pengalaman pribadi para manajer perusahaan induk, dimana seorang manajer suatu bisnis akan menghasilkan pemetaan (maps) yang berbeda dengan pengalaman manajer dari suatu bisnis yang berbeda. b. The corporate structures, management system, and processes Banyaknya tingkatan dalam suatu hierarki, keberadaan suatu matrix, proses penunjukkan manajemen, sistem perekrutan sumber daya manusia, proses perencanaan dan pembelanjaan, struktur pembuatan keputusan strategis, dan sistem harga transfer (transfer pricing) adalah faktor penting yang memungkinkannya untuk menciptakan nilai. c. The central functions, services, and resources The central functions, services, keunggulan sumber daya, corporate brand, dan special government relationship seharusnya mampu mendukung usaha manajemen lini untuk menciptakan nilai, walaupun sangat tergantung kepada kondisi dan situasi lingkungan yang berbeda pada setiap unit bisnis tersebut. d. The decentralization contract between parents and business Kategori yang berisi batasan otorisasi (authorization limits) dan pembagian tugas (job descriptions) ini akan membuat definisi secara jelas pada bagian mana suatu perusahaan induk mempunyai pengaruh yang besar dan pada bagian mana manajemen perusahaan induk seharusnya mendelegasikan wewenang kepada manajemen bisnisnya. e. The nature, experiences, and skills of manager in the parent s organization. Banyak perusahaan induk (parent company) mampu menciptakan nilai bagi bisnisnya karena dominasi manajer dengan kapabilitas dan kompetensi yang kuat. 4. Parenting Fit Matrix Merupakan sebuah matrix yang akan membantu untuk dapat menentukan posisi unit bisnis usaha dalam portofolio bisnis dari suatu perusahaan, dimana setiap posisi tersebut mempunyai implikasi strategi yang berbeda bagi pengembangannya ke depan. Matrix ini akan mengelompokkan unit bisnis ke dalam lima kategori utama: a. Heartland Business Ketika sebuah unit bisnis berada pada posisi ini dalam sebuah corporate parenting framework, maka unit bisnis tersebut merupakan unit bisnis primadona bagi perusahaan. Unit bisnis dalam kategori heartland mempunyai tingkat kesesuaian yang tinggi antara parenting characteristics dan parenting opportunities, serta antara parenting characteristics dan critical success factors unit bisnisnya. Heartland business mempunyai kesempatan untuk meningkatkan apa saja nilai yang telah diketahui oleh perusahaan induk, dan mempunyai faktor penting penunjang keberhasilan yang telah dimengerti dengan baik oleh perusahaan induk. b. Edge of Heartland Business Pada posisi ini terdapat beberapa ketidaksesuaian antara parent company dengan unit bisnis. Dengan kata lain, tidak semua karakteristik yang dimiliki oleh parent company bisa sesuai dengan unit bisnis yang dimilikinya. Namun, jumlah kesesuaian yang terdapat antara parent company dengan unit bisnis masih jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah ketidaksesuaian yang terjadi. Unit bisnis yang terletak di posisi ini dalam sebuah parenting fit matrix memerlukan perhatian khusus dari pihak manajemen parent company untuk bisa bertransformasi ke dalam unit bisnis yang berada pada posisi heartland. c. Ballast Business Unit bisnis dalam kategori Ballast mempunyai tingkat kesesuaian yang 94

14 tinggi antara parenting characteristics dan critical success factors dari unit bisnis, tetapi memiliki tingkat kesesuaian yang masih rendah antara parenting characteristics dan parenting opportunities. Peluang unit bisnis yang terletak dalam posisi ini sudah sangat terbatas. d. Alien-Territory Business Unit bisnis dalam kategori Alien Territory memiliki tingkat kesesuaian yang rendah antara parenting characteristics dan critical success factors, dan juga tingkat kesesuaian rendah pada parenting characteristics dan parenting opportunities. Unit bisnis yang terletak pada posisi ini juga memiliki peluang untuk bisa berkembang yang sudah sangat terbatas. e. Value Trap Business Bisnis dalam kategori ini mempunyai tingkat kesesuaian yang rendah antara parenting characteristics dan critical success factors, tapi memiliki kesesuaian tinggi antara parenting characteristics dan parenting opportunities. Area Bisnis SBU Pos Admail Sebagai sebuah badan usaha, Pos Indonesia dihadapkan pada kondisi persaingan bisnis perposan yang semakin ketat. Layanan pengiriman surat atau di pasar umumya dikategorikan sebagai mail merupakan core business Pos Indonesia sejak awal didirikan hingga saat ini. Pembentukan SBU Pos Admail dimaksudkan sebagai unit profit center yang didedikasikan dalam memberikan layanan untuk segmen pelanggan korporat secara terintegrasi, fokus, dan profesional termasuk di dalamnya pemberian layanan nilai tambah di fungsi pra posting (solusi terintegrasi). Personalized Printing & Mailing atau lebih dikenal dengan sebutan variable data printing merupakan lini bisnis yang menjadi kompetensi Pos Admail sejak awal didirikan pada tahun 2004 dengan nama SBU AdmailPos. Tinjauan Pasar Mail Korporat di Indonesia Potensi pasar transactional mail saat ini dapat ditinjau dari pengkajian potensi perusahaanperusahaan yang bergerak dalam bidang jasa yang berbasis teknologi. Perusahaan-perusahaan tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok besar, yaitu: bank, lembaga pembiayaan non bank, telekomunikasi, dan asuransi. Untuk segmen lembaga keuangan bank, potensi mail bersumber dari produksi dan pengiriman rekening Koran tabungan (account statement), rekening giro (giro statement) dan kiriman promosi (direct mail lainnya) dalam bentuk info letter. Meskipun tidak semua bank menggunakan pola rekening Koran, namun sistem rekening koran ini semakin marak dilakukan seiring dengan semakin bertambahnya fasilitas layanan pembayaran dan penyetoran berbasis IT yang meminimalisir pelanggan harus datang ke lokasi untuk melakukan transaksi. Selain itu, informasi pemberian kredit kepada nasabah yang dilakukan oleh bank juga merupakan target market potensial, baik kredit konsumsi, kerdit usaha maupun kredit investasi. Untuk lembaga keuangan non bank, khususnya lembaga pembiayaan yang saat ini mayoritas bergerak dalam bidang kredit kendaraan serta pembiayaan peralatan rumah tangga, potensi mail bersumber dari tagihan kredit bulanan yang disampaikan pada pelanggan, dan juga reminder letter bagi para penunggak. Pada segmen telekomunikasi, potensi pasar transactional mail diproyeksikan berdasarkan jumlah pelanggan yang terdaftar sebagai pelanggan pasca bayar pada operator. Tiap pelanggan memiliki variasi dalam jumlah penerimaan pucuk surat yang berisi billing statement dikarenakan kebutuhan yang berbedabeda. Potensi pasar transactional mail pada segmen perusahaan asuransi diperoleh dari jumlah info letter yang dikirimkan kepada pelanggan secara berkala, biasanya per-bulan. Jumlah peserta asuransi mencerminkan potensi info letter bulanan yang akan diproduksi dan dikirimkan. Selain info letter, jumlah peserta asuransi yang terus bertumbuh juga merupakan potensi yang layak digarap dari sisi pencetakan polis asuransinya. 95

15 Peta Persaingan Sebagai pendatang baru dalam bisnis mail korporat, nama SBU Pos Admail cukup disegani dan diperhitungkan oleh pesaing-pesaingnya. Beberapa perusahaan pesaing yang termasuk dalam tiga besar pesaing SBU Pos Admail dalam industri variable data printing adalah X-print yang merupakan unit usaha dari PT Astra Graphia Tbk, kemudian Intercity, dan Datanet. Perkembangan hasil produksi serta pendapatan kotor Pos Admail dalam 2 (dua) tahun terakhir menunjukkan kondisi yang fluktuatif, namun pada kenyataannya jumlah nilai pendapatan dari tahun ke-1 hingga tahun ke-2 mengalami pertumbuhan positif. Walaupun data jumlah produksi dan pendapatan yang terlihat pada gambar 3 dan 4 menunjukkan kondisi yang fluktuatif, namun pada kenyataannya jumlah nilai pendapatan dari tahun ke-1 dan tahun ke-2 mengalami pertumbuhan positif. METODE PENELITIAN Batasan Penelitian Dengan kondisi bahwa pembentukan SBU Pos Admail terjadi pada akhir tahun 2009, maka Gambar 3. Grafik Data Jumlah Produksi SBU Pos Admail Dua Tahun Terakhir Sumber: data Pos Admail (unauditted) Gambar 4. Grafik Data Jumlah Nilai Pendapatan SBU Pos Admail Dua Tahun Terakhir operasional unit bisnis ini efektif berjalan pada awal tahun Atas dasar tersebut, batasan pada penilaian kinerja Pos Admail adalah dua tahun terakhir sebelum Pos Admail secara efektif berubah fungsi menjadi organisasi area. Metode Pengumpulan Data Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Sumber: data Pos Admail (unauditted) Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan dan menganalisis baik data primer maupun sekunder. Data primer diperoleh melalui proses wawancara mendalam (in-depth interview) dengan pihak manajemen SBU Pos Admail yang bertujuan untuk mengetahui latar belakang pembentukan unit bisnis serta melakukan penelusuran mengenai karakteristik PT Pos Indonesia sebagai induk perusahaan (parent s characteristics). Teknik 96

16 wawancara mendalam biasanya melekat erat dengan penelitian kualitatif. Menurut Hariwijaya (2007), wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Keunggulannya ialah memungkinkan peneliti mendapatkan jumlah data yang banyak, sebaliknya kelemahan ialah karena wawancara melibatkan aspek emosi, maka kerjasama yang baik antara pewawancara dan yang diwawancarai sangat diperlukan. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari hasil analisis. Data-data tersebut termasuk berbagai hasil studi dan penelitian empiris terkait yang dimuat dalam berbagai jurnal ilmiah, hasil kajian dan referensi lain. Tahapan analisis selanjutnya adalah mengidentifikasi tingkat kesesuaian antara unit bisnis dengan korporat melalui suatu metode yang menggunakan konsep Corporate Parenting Framework (Campbell, Goold, Alexander, 1995). Dalam penelitian ini, kerangka kerja tersebut digunakan sebagai landasan dalam menjawab permasalahan penutupan unit bisnis Pos Admail. Penilaian (assessing) yang dilakukan dalam kerangka kerja parenting ini adalah pada tingkat kesesuaian (fit) antara parent s company skill dan business s need. Jika kedua elemen tersebut menunjukkan tingkat kesesuaian yang tinggi, maka akan menciptakan keuntungan yang merata, namun jika tingkat kesesuaiannya rendah tentu akan merusak nilai bisnis tersebut. Hal tersebut juga dapat berarti bahwa jika tingkat kesesuaiannya tinggi maka suatu unit bisnis yang dibentuk oleh perusahaan induknya dapat dipertahankan untuk terus dikembangkan dengan mempersiapkan langkah strategis selanjutnya. Tahapan Penelitian Tahapan penelitian yang akan dilakukan dalam menjawab permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: - Pengukuran kinerja Pos Admail akan dilihat dari persepektif finansial mengingat unit bisnis ini dibentuk sebagai pusat laba dengan membandingkan target yang dapat dilihat dari RKAP dengan laporan Penjelasan Laba/Rugi atau laporan realisasi SBU Pos Admail tahun 20XX-20XX. Kembalian investasi (return on investment - ROI) sering juga disebut dengan return on total assets (ROA). Formula untuk menghitung ROI menurut Mulyadi (2001) adalah sebagai berikut: ROI Laba = Investasi - Mengidentifikasi tingkat kesesuaian antara unit bisnis dengan korporat melalui suatu metode yang menggunakan konsep Corporate Parenting Framework (Campbell, Goold, Alexander, 1995). HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kinerja Unit Bisnis Evaluasi kinerja SBU Pos Admail dilakukan dengan melakukan analisis finansial yang membandingkan tingkat pencapaian unit bisnis dengan target yang ditetapkan oleh Pos Indonesia sebagai induk perusahaan. Kegiatan operasional SBU Pos Admail yang diresmikan pada tahun 2009 baru dapat dikatakan berjalan secara efektif pada awal tahun ke-1. Status Admail yang hingga akhir tahun 2008 masih menjadi bagian dari SBU Pos Prima membutuhkan proses penyesuaian pada seluruh bagian unit bisnis, termasuk dalam pemisahan operasionalisasinya. Hal tersebut mengakibatkan beberapa pelaporan kinerja awal tahun ke-1, termasuk RKA unit bisnis, masih tergabung dengan pelaporan kinerja SBU Pos Prima. Mengacu pada data pada tabel 1 di atas, gambaran kinerja keuangan Pos Admail selama 2 (dua) tahun terakhir terlihat belum mencapai target yang ditetapkan oleh korporat pada RKAP. Namun, presentase pertumbuhan laba yang dicapai dari tahun ke-1 hingga tahun 97

17 Tabel 2. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Finansial SBU Pos Admail Dalam Dua Tahun Terakhir AVE Composite Cronbachs R Square Communality Redundancy Reliability Alpha X1PEU 0, , , , X2PU 0, , , , , , YBIU 0, , , , , , ZASU 1, , , , , , Sumber: RKAP dan Laporan Penjelasan Laba/Rugi SBU Pos Admail (unauditted) Jurnal Penelitian Pos dan Informatika ke-2 cenderung mengalami peningkatan yang signifikan yaitu sebesar 96,51%. Jika capaian pendapatan bersih serta laba lebih kecil daripada nilai yang ditargetkan, hal sebaliknya terjadi pada realisasi biaya yang dialokasikan. Alokasi biaya yang dibutuhkan dalam dua tahun tersebut cenderung melampaui target yang ditetapkan pada RKAP, bahkan mengalami peningkatan sebesar 107,76%. Bertambahnya jumlah pegawai, baik yang bersifat permanen maupun kontrak semakin menambah beban biaya pegawai. Kemudian, perminataan pasar yang berasal dari luar Jakarta juga menuntut perjalanan dinas yang tidak sedikit jumlahnya sehingga meningkatkan biaya perjalanan dinas. Biaya penyusutan barang inventaris serta pengembangan pasar juga semakin meningkat pada tahun ke-2. Namun, peningkatan beberapa biaya tersebut tidak diikuti dengan peningkatan alokasi biaya promosi bisnis. Penghitungan Return on Investment Penghitungan Return on Investment atau ROI menghasilkan persentase yang menunjukkan seberapa efektif suatu pusat laba, dalam mendayagunakan aktiva yang dimiliki. Dalam hal ini penghitungan ROI dilakukan untuk mengetahui efektivitas Pos Admail selama kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir sebagai sebuah unit bisnis yang juga ditujukan sebagai pusat laba bagi Pos Indonesia. Biaya investasi yang akan digunakan dalam penghitungan ROI mengacu pada RKAP SBU Pos Admail dimana terdapat alokasi khusus yang ditujukan sebagai investasi unit bisnis dengan rincian; tanah dan sertifikat, gedung, kendaraan bermotor, barang inventaris, aktiva tetap transformasi bisnis, serta aktiva tak berwujud transformasi bisnis. Biaya investasi untuk tahun ke-1 dan ke-2 tidak terdapat alokasi untuk tanah, gedung, kendaraan bermotor, serta aktiva tetap transformasi bisnis sehingga hasil penghitungan ROI Pos Admail pada tahun ke-1 dan ke-2 adalah sebagai berikut; Tabel 3. Hasil Penghitungan ROI SBU Pos Admail Dalam Dua Tahun Terakhir Sumber: olah data RKAP sebelum audit Corporate Parenting Framework Penilaian kesesuaian unit bisnis dengan korporat melalui suatu metode yang menggunakan konsep Corporate Parenting Framework dilengkapi dengan alat analisis yang dapat dipercaya (reliable) melalui pendekatan analisis terstruktur (structural analitical approach). Pendekatan ini memiliki tingkat subyektivitas yang relatif tinggi, yang dapat disebabkan karena penelusuran critical success factors dan parenting opportunities dari unit bisnis, serta parent characteristics dari parent company yang hanya didasarkan pada hasil penilaian subyektif oleh manajemen unit bisnis dan manajemen pihak korporat. Terlepas dari hal tersebut, analisis tingkat kesesuaian unit bisnis Pos Admail dengan parent company Pos Indonesia memberikan suatu kejelasan posisi tersendiri. 1. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Critical Success Factors Komponen pertama yang perlu diidentifikasi dalam melakukan tahapan analisis terstruktur 98

18 dengan kerangka parenting adalah critical success factors unit bisnis. Berdasarkan hasil diskusi dengan pihak manajemen Pos Admail, terdapat beberapa komponen utama yang dapat dikategorikan ke dalam komponen critical success factors dalam industri mail korporat. Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut: Kualitas Produk Tarif Delivery Hasil Delivery Keamanan Data 2. Parenting Opportunities Variabel berikutnya yang akan diidentifikasi adalah parenting opportunities dari unit bisnis. Sebagai sebuah unit bisnis yang belum lama berdiri, Pos Admail memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan baik secara internal unit bisnis ataupun dengan dukungan atau pengasuhan dari induk perusahaan dalam meningkatkan kinerja serta menciptakan nilai tambah. Berikut adalah potensi dari unit bisnis yang teridentifikasi: Market share Dukungan SDM Pemasaran 3. Parenting Characteristics Parenting Characteristics adalah beberapa karakteristik penting atau faktor sukses yang menjadi keunggulan bersaing perusahaan induk sehingga memberi keunggulan bagi upaya penciptaan nilai pada unit bisnis yang dimiliki. Berikut adalah beberapa karakteristik unggulan dari PT Pos Indonesia sebagai parent company dari SBU Pos Admail: Menawarkan serangkaian produk/ layanan perposan yang lengkap Memiliki jaringan/ jangkauan wilayah serta infrastruktur yang luas Layanan reporting yang reliable 2. Total Scoring Seluruh Variabel Tabel 4. Identifikasi terhadap Critical Success Factors SBU Pos Admail Vertical Axis Critical Success Factors Weight Rating Value (Parent Kualitas Produk Characteristics vs Tarif Delivery 0,17 0, ,68 0,66 Critical Success Hasil Delivery 0,42 3 1,26 Factors) Keamanan Data 0,20 3 0,60 Total 3,20 Tabel 5. Identifikasi terhadap Parenting Opportunities SBU Pos Admail Horizontal Axis (Parent characteristics vs Parenting Opportunities) Sumber: data yang diolah Parenting Opportunities Weight Rating Value Market Share 0,63 4 2,52 Dukungan SDM 0,37 3 1,11 Pemasaran Total 3,63 3. Parenting Fit Matrix Tahapan akhir dalam pendekatan analisis terstruktur setelah proses pembobotan dan rating antara unit bisnis dengan parent company adalah proses pemetaan unit bisnis pada parenting fit matrix. Hasil pembobotan untuk critical success factors adalah sebesar 3,2 dan hasil pembobotan untuk parenting opportunities sebesar 3,6. 99

19 Apabila angka-angka tersebut digambarkan ke dalam parenting fit matrix akan terlihat bahwa unit bisnis Pos Admail berada pada area Edge of Heartland. Gambar 5. Parenting Fit Matrix SBU Pos Admail Sumber: data yang diolah KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Evaluasi kinerja SBU Pos Admail dilakukan dengan melakukan analisis finansial yang membandingkan tingkat pencapaian unit bisnis dengan target yang ditetapkan oleh Pos Indonesia sebagai induk perusahaan. Evaluasi didukung dengan penghitungan ROI (Return on Investment) untuk menunjukkan efektivitas dari Pos Admail sebagai sebuah pusat laba. SBU Pos Admail menunjukkan kinerja yang cukup baik jika dilihat dari pertumbuhan pendapatan serta laba bersih yang dihasilkan dari tahun ke-1 hingga tahun ke-2. Presentase pertumbuhan pendapatan bersih dalam dua tahun tersebut sebesar 102,56%, laba bersih sebesar 96,51%, walaupun juga diikuti dengan peningkatan biaya sebesar 107,76%. Namun, pencapaian kinerja keuangan yang dihasilkan oleh Pos Admail tersebut masih belum mencapai target yang ditetapkan oleh korporat yang tertuang dalam RKAP. Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Hasil pemetaan posisi Pos Admail pada Parenting Fit Matrix (Gambar 5) menunjukkan bahwa unit bisnis tersebut berada pada area Edge of Heartland. Posisi Pos Admail yang berada dalam area Edge of Heartland dinilai memiliki kesesuaian dengan kondisi yang ada saat ini oleh pihak manajemen unit bisnis. Posisi ini menunjukkan bahwa tidak semua karaketeristik yang dimiliki oleh parent company sesuai dengan unit bisnisnya. Namun, secara umum jumlah kesesuaian yang terdapat antara parent company dengan unit bisnis Pos Admail masih jauh lebih banyak daripada jumlah ketidaksesuaiannya. Pos Indonesia sebagai parent company mungkin tidak memiliki semua karakteristik yang dibutuhkan oleh unit bisnis Pos Admail, atau bahkan tidak memahami faktor-faktor strategis dari unit bisnisnya. Unit bisnis yang terletak pada area edge of heartland membutuhkan perhatian khusus dari pihak manajemen parent company untuk dapat bertransformasi menjadi unit bisnis yang berada dalam area heartland sehingga mampu memberikan nilai optimal bagi perusahaan induk. Kemudian, dari hasil penghitungan ROI dapat disimpulkan bahwa unit bisnis Pos Admail memiliki efektivitas yang tinggi dalam mendayagunakan aktiva yang dimiliki. Dengan alokasi investasi yang cukup terbatas Pos Admail mampu menghasilkan laba dengan jumlah yang cukup tinggi, sehingga investasi Pos Indonesia dengan membentuk unit bisnis Pos Admail ini merupakan sesuatu yang dianggap cukup menguntungkan. Keputusan Pos Indonesia dalam merubah bentuk Pos Admail dari sebuah unit bisnis menjadi unit organisasi area yang hanya melakukan kegiatan produksi berupa pencetakan merupakan sebuah keputusan strategis yang berdampak pada kinerja perusahaan secara umum ke depannya. Jika melihat dari hasil assessment menggunakan corporate parenting framework, Pos Indonesia sebagai parent company mungkin kurang memahami kebutuhan Pos Admail. Dalam penerapan strategi turnaround, yang diharapkan adalah kembalinya perusahaan pada fase sebelum decline melalui fase retrenchment. Jika keputusan ini dapat dimasukkan ke dalam kategori pengurangan lini bisnis atau produk yang tidak menguntungkan yang merupakan bagian dari langkah-langkah retrenchment, maka Pos Indonesia sebaiknya dapat mengevaluasi kembali keputusan ini. Walaupun kinerja Pos 100

20 Admail tidak mencapai target yang ditetapkan, namun tingkat pertumbuhan yang dihasilkan menunjukkan bahwa unit bisnis tersebut memiliki tingkat efektivitas yang tinggi dalam pengelolaan aktivanya. Pos Indonesia sebagai parent company juga sebaiknya mencari penyebab ketidakoptimalan unit bisnis ini dalam menghasilkan laba, yang sangat dimungkinkan dari kurangnya pengasuhan yang diberikan bagi unit bisnisnya. Mengacu pada hasil assessment menggunakan corporate parenting framework, unit bisnis Pos Admail yang berada dalam area edge of heartland memiliki potensi untuk dapat memberikan nilai tambah bagi korporat. Potensi tersebut dapat didukung dengan memberikan pengasuhan yang tepat, salah satunya dengan mendukung critical success factors yang dimiliki oleh Pos Admail. Peningkatan kualitas hasil delivery yang merupakan faktor kritis penentu kesuksesan Pos Admail dalam memenangkan persaingan pada industri variable data printing juga harus didukung dengan kualitas armada yang bertugas menyampaikan kiriman dari para pelanggan korporat kepada konsumennya. Saran Hal lain yang juga sangat dibutuhkan adalah dukungan SDM yang kompeten serta jumlah yang memadai terutama pada lini pemasaran dalam menjawab permintaan calon pelanggan korporat yang tersebar di penjuru Nusantara. Sebagai salah satu upaya dalam mempersiapkan SDM pemasaran yang handal dengan jumlah cukup ke depannya dapat dilakukan metode getok tular dari SDM pemasaran eksisting, dan akan lebih baik lagi jika dipersiapkan pada tiap daerah atau Wilayah Pos. Usaha untuk meningkatkan kesesuaian antara parent company dengan unit bisnisnya diharapkan dapat menciptakan nilai lebih bagi unit bisnis secara khusus, serta peningkatan kinerja perusahaan secara menyeluruh. Implementasi struktur organisasi Pos Indonesia baru yang akan segera diberlakukan pada pertengahan tahun 2012 ini memiliki harapan besar akan hadirnya peningkatan kinerja pada seluruh tubuh perusahaan. Peran Pos Admail yang tidak lagi berbentuk sebuah unit bisnis, namun menjadi Organisasi Area memerlukan kajian lebih lanjut kedepannya. Optimisme manajemen unit bisnis ini akan prospek Pos Admail kembali hadir dalam bentuk SBU, bahkan mungkin dalam bentuk anak perusahaan tetap ada mengingat potensi bisnis mail korporat yang masih akan terus berkembang kedepannya. Dan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengantar yang bermanfaat bagi penelitian maupun kajian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Anthony, Robert N., Vijay Govindarajan, 200), Sistem Pengendalian Manajemen, Buku 1, ed 11, Alih Bahasa: Drs. F.X. Kurniawan T.M.Si, Ak, Salemba Empat, Jakarta. Bibeault, Donald B., Corporate Turnaround: How Managers Turn Losers Into Winners. McGraw Hill. New York. Campbell, A. & Goold, M & Alexander, M., Corporate Strategy: Quest for Parenting Advantage. Harvard Business Review, May June: Campbell, A. & Goold, M & Alexander, M., Many Best Way to Make Strategy. Harvard Business Review, Nov Dec: Campbell, A. & Goold, M & Alexander, M., The Value of The Parent Company. California Management Review, Vol. 38, no. 1:79-97 Campbell, A. & Goold, M & Alexander, M., Parenting Advantage: The Key to Corporate Level Strategy. Prism, 2 nd quarter: Ditjen SDPPI. Data Statistik Bidang Pos dan Telekomunikasi Semester I tahun Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hariwijaya, M, Metodologi dan teknik penulisan skripsi, tesis, dan disertasi, elmatera Publishing, Yogyakarta, 2007 Mulyadi, (2001), Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa, ed. 3, Salemba Empat, Jakarta. Robbins, D., & Pearce II, J.A (1992). Turnaround, Retrenchment and Recovery. Srategic Management Journal, 13:

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan multibisnis terdiri dari perusahaan yang bertindak

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan multibisnis terdiri dari perusahaan yang bertindak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah perusahaan multibisnis terdiri dari perusahaan yang bertindak sebagai induk dan satu atau lebih perusahaan anak. Kebanyakan perusahaan multibisnis merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan sebesar 74,8%. Dalam laporan Produk Domestik Bruto (PDB)

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan sebesar 74,8%. Dalam laporan Produk Domestik Bruto (PDB) INTISARI Perusahaan diversifikasi memerlukan strategi pada tingkat korporat agar menghasilkan kinerja unit bisnis yang lebih baik daripada jika unit bisnis tersebut berdiri sendiri. Untuk melihat bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Multimedia Nusantara. TelkomMetra yang pada awalnya menjalankan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Multimedia Nusantara. TelkomMetra yang pada awalnya menjalankan bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang TelkomMetra didirikan pada tanggal 28 Mei 1997 dengan nama PT Multimedia Nusantara. TelkomMetra yang pada awalnya menjalankan bisnis penyelenggaraan TV berbayar (Pay

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. faktor tersebut dapat mempengaruhi cara perusahaan dalam mengelola bisnisnya.

BAB I PENDAHULUAN. faktor tersebut dapat mempengaruhi cara perusahaan dalam mengelola bisnisnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan lingkungan eksternal dan internal merupakan dua faktor penting yang wajib diperhatikan oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan bahwa dua faktor tersebut dapat

Lebih terperinci

bersaing lain adalah kelengkapan produk dan fasilitas pendukung yang ditawarkan

bersaing lain adalah kelengkapan produk dan fasilitas pendukung yang ditawarkan tahun menjadi salah satu keunggulan bersaing unit bisnis tersebut. Keunggulan bersaing lain adalah kelengkapan produk dan fasilitas pendukung yang ditawarkan sampai saat ini belum dapat ditiru oleh pesaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap kondisi yang disertai persaingan pasar yang merupakan bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. setiap kondisi yang disertai persaingan pasar yang merupakan bagian dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan dituntut untuk selalu bertahan bahkan tumbuh dalam setiap kondisi yang disertai persaingan pasar yang merupakan bagian dari dinamika bisnis. Persaingan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN & SARAN. analisis yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya mengenai critical

BAB V SIMPULAN & SARAN. analisis yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya mengenai critical BAB V SIMPULAN & SARAN 5.1. Simpulan Peneliti telah mendapatkan kesimpulan dan saran berdasarkan analisis yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya mengenai critical success factors dan parenting opportunities

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Bisnis minyak dan gas merupakan bisnis yang membutuhkan biaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Bisnis minyak dan gas merupakan bisnis yang membutuhkan biaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bisnis minyak dan gas merupakan bisnis yang membutuhkan biaya investasi yang besar dan menggunakan teknologi tinggi yang senantiasa terus berkembang. Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pengangkutan merupakan salah satu sektor yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pengangkutan merupakan salah satu sektor yang mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pengangkutan merupakan salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (2014) menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Beberapa Manajer Investasi dan Produk Reksa Dananya

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Beberapa Manajer Investasi dan Produk Reksa Dananya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini terdapat 73 Manajer Investasi yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, yang memberikan jasa manajemen investasi kepada investornya, baik dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetitornya dan mampu menghasilkan profit yang maksimal (Thompson et al.,

BAB I PENDAHULUAN. kompetitornya dan mampu menghasilkan profit yang maksimal (Thompson et al., BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan membutuhkan strategi untuk menjalankan operasional usahanya. Strategi tersebut digunakan agar perusahaan mampu bersaing dengan para kompetitornya

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, diperoleh koordinat masingmasing

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, diperoleh koordinat masingmasing BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, diperoleh koordinat masingmasing unit bisnis dari Rosalia Indah Group untuk dipetakan pada parenting-fit matrix, yaitu

Lebih terperinci

BAB 4 REKOMENDASI DAN IMPLEMENTASI

BAB 4 REKOMENDASI DAN IMPLEMENTASI BAB 4 REKOMENDASI DAN IMPLEMENTASI Dari uraian dan analisis yang dilakukan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa saat ini Pos Indonesia sedang dalam proses turnaround. Perusahaan mengalami penurunan

Lebih terperinci

ANALISIS PERPUTARAN MODAL KERJA DAN RETURN ON INVESTMENT PADA PT ADI SARANA ARMADA TBK. Melany Sumari

ANALISIS PERPUTARAN MODAL KERJA DAN RETURN ON INVESTMENT PADA PT ADI SARANA ARMADA TBK. Melany Sumari ANALISIS PERPUTARAN MODAL KERJA DAN RETURN ON INVESTMENT PADA PT ADI SARANA ARMADA TBK Melany Sumari Titin Ruliana Rina Masyithoh Haryadi Falkutas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Dalam penulisan tesis ini digunakan strategi analisis situasi dimana

BAB III METODOLOGI. Dalam penulisan tesis ini digunakan strategi analisis situasi dimana BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Dalam penulisan tesis ini digunakan strategi analisis situasi dimana informasi yang nantinya diperoleh, digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan strategi baru atau

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pembahasan mengenai analisis strategi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pembahasan mengenai analisis strategi BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pada bab sebelumnya telah dilakukan pembahasan mengenai analisis strategi diversifikasi yang dilakukan oleh pihak manajemen Simply Group. Selain itu, juga telah dilakukan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth.

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth. ABSTRAK The competition strategies between the ice beam components manufacturer at the time of globaliasasi the current look is increasingly competitive. Companies compete to improve its quality in order

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum PT. Pos Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum PT. Pos Indonesia (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Umum PT. Pos Indonesia (Persero) PT. Pos Indonesia (Persero) telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari jawatan PTT (Post,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Analisis posisi..., Andini Setyawati, FE UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Analisis posisi..., Andini Setyawati, FE UI, 2008 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 menyebabkan banyak perusahaan khususnya di bidang perbankan mengalami restrukturisasi keuangan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Corporate governance merupakan suatu sistem yang mengatur dan

BAB I PENDAHULUAN. Corporate governance merupakan suatu sistem yang mengatur dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Corporate governance merupakan suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan yang diharapkan dapat memberikan dan meningkatkan nilai perusahaan kepada

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN MATRIKS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) DAN MATRIKS TOWS-K (Studi Pada PT Bank Muamalat Tbk.

PERUMUSAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN MATRIKS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) DAN MATRIKS TOWS-K (Studi Pada PT Bank Muamalat Tbk. PERUMUSAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN MATRIKS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) DAN MATRIKS TOWS-K (Studi Pada PT Bank Muamalat Tbk.) Yogi Wahyu Prasetyo Edy Yulianto Sunarti Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Simpulan. Berikut ini merupakan simpulan atas hasil penelitian dan pembahasan yang telah

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Simpulan. Berikut ini merupakan simpulan atas hasil penelitian dan pembahasan yang telah BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Berikut ini merupakan simpulan atas hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, secara kronologis sesuai dengan perumusan masalah.

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. dilakukan pembagian beberapa kegiatan sebagai berikut: 1. Pengembangan produk low cost & acquirer platform

BAB V RENCANA AKSI. dilakukan pembagian beberapa kegiatan sebagai berikut: 1. Pengembangan produk low cost & acquirer platform BAB V RENCANA AKSI Dalam menindaklanjuti strategi dan rencana yang di bahas pada bab IV, perlu disusun rencana aksi yang perlu dilakukan oleh perusahaan. Penjabaran rencana aksi mencakup tata waktu kegiatan,

Lebih terperinci

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing diharuskan mampu dalam memahami perubahan struktur pasar dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan menggunakan sumber daya yang

Lebih terperinci

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI DISUSUN OLEH : NAMA : Metta Mustika Septiani NPM : 10208799 JURUSAN : Manajemen (S-1) PEMBIMBING

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2007/2008 ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS: SITUS PT. ELEX

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Hansen, Mowen, 2005, Akuntansi Manajemen, Salemba Empat, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Hansen, Mowen, 2005, Akuntansi Manajemen, Salemba Empat, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Anthony, Robert N dan Vijay Govindarajan. 2005. Management Control System. Edisi ke Sebelas, Salemba Empat, Jakarta. Hansen, Mowen, 2005, Akuntansi Manajemen, Salemba Empat, Jakarta. Ikatan

Lebih terperinci

ANALISIS PASAR. Audit thd semua lingkungan relevant thd suatu brand pada saat tertentu, Misal : produk Bank berupa jasa giro Peluang Pemasaran

ANALISIS PASAR. Audit thd semua lingkungan relevant thd suatu brand pada saat tertentu, Misal : produk Bank berupa jasa giro Peluang Pemasaran ANALISIS PASAR Analisa Pasar merupakan bagian penting dalam manajemen pemasaran, karena dalam konsep pemasaran adalah memberikan kepuasan pada jonsumen sasaran ( kebutuhan dan keinginan ) ANALISA SITUASI

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1. Sejarah Perusahaan PT Rahajasa Media Internet (RadNet) didirikan oleh dua orang pendiri, salah satu diantaranya adalah Roy Rahajasa Yamin, pada bulan November tahun 1994. RadNet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Tahun 1975 merupakan awal perjalanan usaha PT Infomedia Nusantara menjadi perusahaan pertama penyedia layanan informasi telepon di Indonesia. Di bawah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan Strategik

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. senantiasa berubah seiring dengan berkembangnya target perluasan market size

PENDAHULUAN. senantiasa berubah seiring dengan berkembangnya target perluasan market size 1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang tumbuh dan berkembang selalu memiliki pola strategi yang senantiasa berubah seiring dengan berkembangnya target perluasan market size dan target

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT Intan Pertiwi Industri PT Intan Pertiwi Industri merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri kawat las kobe atau welding

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu penetapan strategi bisnis yang tepat bagi sebuah perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu penetapan strategi bisnis yang tepat bagi sebuah perusahaan akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu penetapan strategi bisnis yang tepat bagi sebuah perusahaan akan bergantung kepada posisi dimana sebuah produk berada didalam Industry Life Cycle-nya (ILC).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi dewasa ini semakin meningkat serta dampak era globalisasi telah mengubah perilaku konsumen dan pelaku usaha. Perusahaan tidak saja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Perubahan seringkali terjadi pada organisasi yang memiliki orientasi

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Perubahan seringkali terjadi pada organisasi yang memiliki orientasi BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Perubahan seringkali terjadi pada organisasi yang memiliki orientasi keuntungan/ profit oriented. Beberapa perusahaan yang telah melakukannya adalah Home Depot

Lebih terperinci

COST BENEFIT INVESTASI TIK 8-A

COST BENEFIT INVESTASI TIK 8-A Modul PJJ Mata Ajar COST BENEFIT INVESTASI TIK Topik Bahasan STRATEGI MENILAI MANFAAT TEKNOLOGI INFORMASI Versi 2013/1.0 Nama File CBIT-8A-StrategiMenilai.pdf Referensi Pembelajaran 8-A 82 15. Strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Telekomunikasi merupakan bagian yang penting di dalam kehidupan manusia dan tak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari. Handphone menjadi salah satu sarana

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pendapatan PT Pos Indonesia pada salah satu bidang usaha intinya yaitu

Lebih terperinci

MEDIA IKLAN TELEVISI PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PROVIDER XL DI SURABAYA

MEDIA IKLAN TELEVISI PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PROVIDER XL DI SURABAYA MEDIA IKLAN TELEVISI PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PROVIDER XL DI SURABAYA SKRIPSI Disusun Oleh : SIESTIKA ARIMA ANGGRESTASI NPM. 0812010105 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kondisi finansial atau kondisi permodalan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kondisi finansial atau kondisi permodalan yang dimiliki oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam memasuki era pasar bebas dan globalisasi persaingan dunia usaha di Indonesia semakin ketat. Setiap perusahaan ditantang untuk dapat merancang strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat persaingan antar perusahaan pun semakin tinggi dan pada akhirnya menjadi suatu tuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penanaman dana lainya (Ghozali, 2007). defisit dan sektor surplus maupun sebagai agent of development yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. penanaman dana lainya (Ghozali, 2007). defisit dan sektor surplus maupun sebagai agent of development yang dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan suatu perusahaan yang menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Bank berfungsi sebagai perantara keuangan, maka dalam hal ini faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem manajemen kinerja merupakan suatu pendekatan sistematik untuk memperbaiki kinerja melalui proses berkelanjutan dan berjangka panjang yang meliputi kegiatan penetapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dunia saat ini menunjukan bahwa Online

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dunia saat ini menunjukan bahwa Online BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal dunia saat ini menunjukan bahwa Online Trading sangat mendukung peningkatan jumlah pemodal baik domestik maupun luar negeri karena memungkinkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS

LAMPIRAN 1. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS Kuesioner ini dibuat untuk mengevaluasi nilai dan Risiko dalam investasi teknologi informasi (TI) yang diterapkan di PT TELKOM. Petunjuk:

Lebih terperinci

INTEGRASI BALANCED SCORECARD KE DALAM MANAJEMEN KINERJA PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG

INTEGRASI BALANCED SCORECARD KE DALAM MANAJEMEN KINERJA PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer INTEGRASI BALANCED SCORECARD KE DALAM MANAJEMEN KINERJA PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG INTEGRATING THE BALANCED SCORECARD INTO SALES PERFORMANCE MANAGEMENT OF TRADING COMPANY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Akuntansi adalah proses dari tiga aktivitas yaitu pengidentifikasian, pencatatan, dan pengkomunikasian transaksi ekonomi dari suatu organisasi (bisnis maupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Leverage 2.1.1 Pengertiang Leverage Perusahaan dalam beroperasi selain menggunakan modal kerja, juga menggunakan aktiva tetap seperti tanah, bangunan, pabrik, mesin dan kendaraan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana:

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana: LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah nilai bobot antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali. Sangat sedikit hubungannya. Sedikit hubungannya Cukup berhubungan. Memiliki

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab Metodologi Penelitian ini akan dibahas mengenai pola pikir, alur pikir, dan metode pengumpulan data yang digunakan untuk merumuskan strategi dan rancangan E-dealer.

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT MENGGUNAKAN METODE WARD DAN PEPPARD (STUDI KASUS BANK BPR JAWA TIMUR)

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT MENGGUNAKAN METODE WARD DAN PEPPARD (STUDI KASUS BANK BPR JAWA TIMUR) PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT MENGGUNAKAN METODE WARD DAN PEPPARD (STUDI KASUS BANK BPR JAWA TIMUR) Erwin Sutomo 1, *), Teguh Bharata Adji 2) dan Sujoko Sumaryono

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja.

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja. BAB V RENCANA AKSI Bab V berisi tentang rencana aksi yang dilakukan untuk merealisasikan model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. Untuk mendukung realisasi rancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fenomena baru dalam struktur perekonomian dunia antara lain ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. fenomena baru dalam struktur perekonomian dunia antara lain ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang telah terjadi banyak perubahan dengan pesatnya, apalagi dengan maraknya perdagangan bebas yang melahirkan fenomena baru dalam struktur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut disebabkan oleh pengiriman dokumen-dokumen yang dilakukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut disebabkan oleh pengiriman dokumen-dokumen yang dilakukan oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Proses pengiriman barang sangat sering dilakukan oleh masyarakat luas dan prosesnya pun berlangsung sangat cepat. Tinginya frekuensi pengiriman barang tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kehidupan masyarakat. Perubahan di bidang teknologi. informasi dan komunikasi, salah satunya melahirkan internet, yang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kehidupan masyarakat. Perubahan di bidang teknologi. informasi dan komunikasi, salah satunya melahirkan internet, yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena mengenai perkembangan teknologi banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat. Perubahan di bidang teknologi informasi dan komunikasi, salah satunya melahirkan internet,

Lebih terperinci

Gugun Pebriandana Sri Mangesti R Zahroh Z A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Gugun Pebriandana Sri Mangesti R Zahroh Z A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGGUNAAN RETURN ON INVESTMENT (ROI) DALAM DU PONT SYSTEM YANG DI MODIFIKASI DAN RESIDUAL INCOME (RI) UNTUK MENILAI PRESTASI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT. Ades Waters Indonesia, Tbk

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. perusahaan dan analisa risiko serta rencana mitigasi.

BAB V RENCANA AKSI. perusahaan dan analisa risiko serta rencana mitigasi. BAB V RENCANA AKSI Pembahasan pada Bab V akan mendeskripsikan implementasi dari rencana bisnis Grab It. Aspek-aspek yang dibahas dalam bab ini meliputi penjabaran aktivitas dan linimasa (timeline), penanggungjawab

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion 40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Strategic Strategy dalam sebuah perusahaan terdiri dari beberapa pergerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang manager lakukan untuk mengembangkan bisnis, menarik dan melayani

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal dan internal melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian harga pasar saham dilakukan oleh shareholders untuk mendapatkan tingkat return saham yang sesuai dengan return yang diharapkan (Abuzayed et, al., 2009). Metode

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AMANAH FINANCE

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AMANAH FINANCE ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. AMANAH FINANCE Andi Marlinah*) Abstract : This study aims to analyze the financial performance PT. Amanah Finance in terms of profitability

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap strategi di dalam perusahaan. Petunjuk Bobot : Berilah bobot antara 0-1 dengan

Lebih terperinci

ANALISIS AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENILAIAN KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KRAKATAU STEEL,Tbk

ANALISIS AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENILAIAN KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KRAKATAU STEEL,Tbk 55 ANALISIS AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENILAIAN KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KRAKATAU STEEL,Tbk Widya Pratiwi Yosina Sainyakit, Widya Susanti, Juliani Pudjowati Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN LABA PERUSAHAAN PADA PT. DUNIA SAFTINDO SURABAYA

ANALISIS PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN LABA PERUSAHAAN PADA PT. DUNIA SAFTINDO SURABAYA ANALISIS PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN LABA PERUSAHAAN PADA PT. DUNIA SAFTINDO SURABAYA Loys Forandika Ranti, Siti Rosyafah, Widya Susanti Progam Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN 3.1. Analisis dan Pemberian Bobot Nilai Metode yang digunakan dalam memberikan bobot nilai untuk IE versi kedua (Parker, 1996) diambil dari IE versi pertama (Parker, 1988).

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS. 11 Sumber: Dendawijaya, 2005: 55.

BAB II PROSES BISNIS. 11 Sumber: Dendawijaya, 2005: 55. BAB II PROSES BISNIS Untuk menggambarkan proses bisnis PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk., perlu dipahami ketentuan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang telah diubah melalui Undang-Undang

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN (DISCLOSURE) DALAM LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Terdaftar di BEI) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tetapi juga harus didukung oleh lingkungan internal yang baik. Lingkungan internal

BAB 2 LANDASAN TEORI. tetapi juga harus didukung oleh lingkungan internal yang baik. Lingkungan internal BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Perencanaan Strategi Lingkungan dunia usaha yang terus berkembang menuntut hampir semua perusahaan untuk tidak hanya memikirkan lingkungan eksternal perusahaan saja, tetapi juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan banyaknya anggota dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu di perlukan pengendalian

Lebih terperinci

SKRIPSI BALANCED SCORECARD SEBAGAI SUATU SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA PT. POS INDONESIA ( PERSERO ) MEDAN OLEH: LAILI RAMADHANI PULUNGAN

SKRIPSI BALANCED SCORECARD SEBAGAI SUATU SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA PT. POS INDONESIA ( PERSERO ) MEDAN OLEH: LAILI RAMADHANI PULUNGAN SKRIPSI BALANCED SCORECARD SEBAGAI SUATU SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA PT. POS INDONESIA ( PERSERO ) MEDAN 20000 OLEH: LAILI RAMADHANI PULUNGAN 080522154 PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan di dalam dunia perekonomian pada masa ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan di dalam dunia perekonomian pada masa ini membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan di dalam dunia perekonomian pada masa ini membuat persaingan dunia bisnis semakin kompetitif dan kompleks. Keadaan ini menuntut para manajemen perusahaan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Dilakukan di PT. X, di Jalan Banda, Bandung. Obyek penelitian

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Dilakukan di PT. X, di Jalan Banda, Bandung. Obyek penelitian BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian Dilakukan di PT. X, di Jalan Banda, Bandung. Obyek penelitian dilakukan pada Direktorat Teknologi dan Keuangan, khususnya pada Area

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan kegiatan manusia dalam mencapai tujuan organisasi. Mulyadi (1997:419) mengungkapkan penilaian kinerja sebagai penentu

Lebih terperinci

KONSEP STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASI STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

KONSEP STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASI STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto KONSEP STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASI STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Manajemen Strategi Bisnis Saat ini sebagian besar organisasi menyadari bahwa strategi sistem informasi harus dikembangkan dalam konteks

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berikut kesimpulan dari Analisa Kinerja Perusahaan PT Lippo General Insurance Tbk menggunakan metode Balanced Scorecard. 1. Perspektif Finansial PT Lippo General

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara manajer (agent) dengan investor (principal). Terjadinya konflik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara manajer (agent) dengan investor (principal). Terjadinya konflik BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Teori Keagenan Dalam rangka memahami good corporate governance maka digunakanlah dasar perspektif hubungan keagenan. Jensen dan Meckling (1976) menyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, antara lain terdiri atas Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, antara lain terdiri atas Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pos merupakan sarana komunikasi dan informasi yang mempunyai peran penting dan strategis dalam mendukung pelaksanaan pembangunan, mendukung persatuan dan kesatuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri logistik menunjukan dinamika yang relatif meningkat. Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. industri logistik menunjukan dinamika yang relatif meningkat. Peningkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manisnya industri logistik di Indonesia belakangan ini mulai terasa saat industri logistik menunjukan dinamika yang relatif meningkat. Peningkatan tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI PUBLIK HASIL PENELITIAN TAHUN 2011

DAFTAR INFORMASI PUBLIK HASIL PENELITIAN TAHUN 2011 KOMINFO DAFTAR INFOR PUBLIK HASIL PENELITIAN TAHUN 2011 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI PEJABAT PENGELOLA INFOR DAN DOKUMENTASI 2012 KOMINFO KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI PEJABAT

Lebih terperinci

EVALUASI DAN PENGENDALIAN

EVALUASI DAN PENGENDALIAN EVALUASI DAN PENGENDALIAN DR. Johannes Buku : Manajemen Stratejik - bab 9 TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah menyimak bagian ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan hal berikut. 1. Lingkup dan pengertian evaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebarluasan suatu produk atau jasa kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. penyebarluasan suatu produk atau jasa kepada orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia, komunikasi sangat fundamental dan berperan. Komunikasi adalah sebagian dari kehidupan manusia, karena dalam melaksanakan berbagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Good Corporate Governance (GCG) adalah suatu istilah yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu masalah

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary) yang menyalurkan dana masyarakat dan menginvestasikan kembali dana tersebut untuk mendukung perkembangan

Lebih terperinci

Pusat Pertanggung Jawaban Pusat Laba dan Pusat Investasi

Pusat Pertanggung Jawaban Pusat Laba dan Pusat Investasi Pusat Pertanggung Jawaban Pusat Laba dan Pusat Investasi PUSAT LABA Ketika kinerja finansial suatu pusat tanggung jawab di ukur dalam rung lingkup laba (yaitu selisih antara pendapatan dan beban) maka

Lebih terperinci

Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang. keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value.

Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang. keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value. Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang meyakini bahwa jika perusahaan memiliki orang-orang dengan kemampuan yang tepat dan sikap yang baik akan dapat melaksanakan

Lebih terperinci

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto BEST PRACTICES ITG di Perusahaan Titien S. Sukamto Beberapa Best Practices Guideline untuk Tata Kelola TI 1. ITIL (The Infrastructure Library) ITIL dikembangkan oleh The Office of Government Commerce (OGC),

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat perusahaan Di dirikan 1968 Di dirikan 1960 Di dirikan 1968 Di dirikan 1970 Di dirikan 1998 Di dirikan 1998 Sumber : dari Bank Mandiri Gambar 2.1 Sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan) ke ekonomi berbasis pengetahuan telah terjadi selama dua abad

BAB I PENDAHULUAN. keuangan) ke ekonomi berbasis pengetahuan telah terjadi selama dua abad 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan tren dari ekonomi tradisional (tanah, tenaga kerja, dan keuangan) ke ekonomi berbasis pengetahuan telah terjadi selama dua abad terakhir. Dalam ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Dalam era globalisasi peluang pasar produk dari

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka

Lebih terperinci

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Materi 1. What is Financial Management? 2. Goals of Financial Management in the Context of BSC 3. Financial Aspect of BSC What is Financial Management

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PENGEMBANGAN MODEL

BAB III ANALISIS DAN PENGEMBANGAN MODEL BAB III ANALISIS DAN PENGEMBANGAN MODEL Pada bab ini dijelaskan mengenai analisis penerapan sistem pengukuran kinerja menggunakan Metode Prism dan pengembangan model pengukuran kinerja tersebut pada unit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang mempunyai pikiran dan perasaan yang membedakannya

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang mempunyai pikiran dan perasaan yang membedakannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam organisasi karena manusia inilah yang mampu menggerakkan seluruh komponen yang berada dalam organisasi.

Lebih terperinci

Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Melalui Analisis Profitabilitas

Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Melalui Analisis Profitabilitas Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Melalui Analisis Profitabilitas Slamet Heri Winarno Akademi Sekretari dan Manajemen BSI Jakarta e-mail : slamet.smh@bsi.ac.id Abstract - This research aims to determine

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1990 tentang Lembaga Keuangan, lembaga keuangan didefenisikan

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1990 tentang Lembaga Keuangan, lembaga keuangan didefenisikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.729 Tahun 1990 tentang Lembaga Keuangan, lembaga keuangan didefenisikan sebagai semua badan yang kegiatannya

Lebih terperinci