ANALISIS AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENILAIAN KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KRAKATAU STEEL,Tbk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENILAIAN KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KRAKATAU STEEL,Tbk"

Transkripsi

1 55 ANALISIS AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PENILAIAN KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KRAKATAU STEEL,Tbk Widya Pratiwi Yosina Sainyakit, Widya Susanti, Juliani Pudjowati Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya ABSTRAK Untuk mengetahui kondisi suatu perusahaan mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka diperlukan sebuah analisis yaitu dengan sistem akuntansi pertanggungjawaban. Hasil analisis tersebut sangat penting bagi perusahaan untuk melakukan perbaikan penyusunan rencana yang akan dilakukan di masa datang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kinerja manajerial pada perusahaan PT.Krakatau Steel,Tbk tahun Dari hasil penelitian yang menggunakan analisis laporan keuangan dapat diambil beberapa kesimpulan. Pada pusat pendapatan, kinerja perusahaan kurang baik karena pada setiap unit pusat pendapatan pemasukan yang diterima kurang meningkat namun semakin menurun. Pada pusat beban, kinerja perusaahan kurang baik karena beban yang dikeluarkan cenderung terus meningkat setiap tahunnya. Pada pusat investasi, kinerja perusahaan kurang baik karena perusahaan kurang memaksimalkan pemasukan dari deviden kas. Dan pada pusat laba, kinerja perusaahan kurang baik karena pendapatan yang diterima semakin menurun namun beban setiap tahun terus meningkat. Kata kunci : Analisis Laporan Keuangan, Kinerja Perusahaan, Laporan Pertanggungjawaban. ABSTRACT To determine the condition of a company achieve its intended purpose, namely the existence of an analysis of the accounting system. The results are very important for companies to make improvements planning will be done in the future. The purpose of this study was to assess the performance of the company's managerial PT.Krakatau Steel, Tbk From the results of research using the analysis of financial statements can be drawn some conclusions. At the center of earnings, the company's performance is not good because on each central unit revenue received less revenue increase but decreases. At the center of the load, performance perusaahan unfavorable for expenses incurred are likely to continue to increase every year. At the center of the investment, the company's performance is not good for the company less to maximize the income from cash dividends. And at a profit center, perusaahan performance is not good because the income earned decreased but the load continues to increase each year. Keywords: Financial Statement Analysis, Corporate Performance, Accountability Report.

2 56 PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha di Indonesia yang meningkat pesat, membawa pengaruh baik bagi perekonomian Indonesia. Tercemin dari maraknya perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam mengembangkan usahanya. Setiap perusahaan saling bersaing dengan perusahaan internasional selain dengan perusahaan domestik. Oleh sebab itu, perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebagaimana diketahui bahwa tujuan perusahaan dalam suatu kondisi perekonomian yang kompetitif adalah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Tujuan perusahan biasanya dibagi menjadi dua yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Pada umumnya tujuan jangka pendek adalah untuk memperoleh laba/keuntungan seoptimal mungkin, sedangkan tujuan jangka panjang sangat beragam yaitu mulai dari kelangsungan hidup, pertumbuhan perusahaan maupun menciptakan kesejahteraan anggota masyarakat. Setiap perusahaan baik skala besar maupun berskala kecil pada umumnya berorientasi untuk mencapai laba. Keberhasilan perusahaan untuk mencapai laba yang diinginkan dipengaruhi oleh pengendalian atas biaya yang dilakukan. Untuk mengetahui dan mengatasi masalah yang mungkin terjadi dalam pendelegasian wewenang, perusahaan membutuhkan suatu alat pengukuran kinerja. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan pengendalian, pimpinan dapat mengunakan informasi akuntansi sebagai alat untuk menilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban. Sistem akuntansi yang cocok diterapkan dalam hal ini adalah akuntansi pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem untuk mengukur kinerja dari apa yang dihasilkan oleh setiap pusat pertanggungjawaban dengan membandingkan antara hasil yang dicapai dengan anggaran yang dianggarkan sebelumnya. Selain itu, akuntansi petanggungjawaban merupakan metode pengendalian biaya. Penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang baik akan menciptakan pengendalian dan pengukuran kerja manajer. Dalam laporan pertanggungjawaban tersebut juga diuraikan anggaran yang bersangkutan dengan pelaksanaan kegiatan. Dengan adanya akuntansi pertanggungjawaban pimpinan dapat mendelegasikan wewenang dan tanggungjawab ke tingkat manajemen dibawahnya dengan lebih efisien tanpa memantau secara langsung seluruh kegiatan perusahaan. Akuntansi pertanggungjawaban sendiri merupakan salah satu konsep dari akuntansi

3 57 manajemen dan sistem akuntansi yang dikaitkan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban yang ada dalam suatu perusahaan. Selain itu tujuan akuntansi pertanggungjawaban adalah untuk mengetahui adanya penyimpangan biaya dari biaya yang dianggarkan. Biaya yang ditekan pada biaya pemasaran adalah biaya yang berhubungan dengan aktivitas perusahaan, mulai dari saat barang-barang telah dibeli atau diproduksi sampai dengan barang-barang tersebut dijual ke pelanggan, misalnya biaya periklanan, biaya pengiriman, biaya pergudangan, sampai biaya pengepakan. Di dalam struktur organisasi yang memadai, terlihat batasan-batasan wewenang dan pemberian tanggung jawab yang jelas untuk manajer, dimana anggaran yang disusun dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pusat pertanggungjawaban dan dapat dilakukan pemisahan antara biaya yang dapat dikendalikan dengan biaya yang tidak dapat dikendalikan oleh setiap manajer pada tiap-tiap unit pusat pertanggungjawaban. Dengan demikian, penyusunan laporan anggaran mengenai perbandingan antara anggaran dengan realisasi dapat mencerminkan keefektivitasan pengendalian biaya oleh pusat pertanggungjawaban dalam perusahaan yang bersangkutan. Dengan membandingkan antara anggaran dengan realisasinya, maka pemimpin dapat mengetahui prestasi yang dicapai oleh bawahannya. Didalam akuntansi pertanggungjawaban akan terwujud suatu usaha untuk melakukan penilaian prestasi kerja yang dapat dimanfaatkan oleh manajemen untuk mengelolah operasi organisasi secara efektif dan efesien, membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, menyediakan umpan balik kepada karyawan mengenai bagaimana atasan menilai kinerja mereka, mengevaluasi kinerja kemudian memperbaikinya dan menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan. Manajemen pada suatu perusahaan memiliki beberapa fungsi yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Salah satu fungsi manajemen adalah pengendalian atau control, yang meliputi kegiatan penerapan (action) dan evaluasi kerja (performance evalution). Fungsi manajemen ini harus dikuasai dan dilaksanakan oleh setiap tingkat manajemen yang ada pada perusahaan. METODE PENELITIAN Dilihat dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode kualitatif ini adalah metode penelitian pendekatan yang menggunakan data atau informasi berupa keterangan

4 58 yang diberikan oleh narasumber dan peristiwa hasil pengamatan penulis. Proses penelitian ini digunakan untuk menilai pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Adapun metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha mengumpulkan dan menyajikan data dari perusahaan untuk dianalisis sehingga memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti. Peneliti mencoba untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian serta membandingkan dengan teori yang ada, untuk kemudian dianalisis penerapannya dalam praktek. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau data yang diperoleh dari pihak lain di luar perusahaan yaitu perusahaan Bursa Efek Indonesia. Adapun data yang diperoleh bertujuan agar pembahasan penelitian ini menjadi akurat.jenis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, data sekunder merupakan data yang sudah dibuat oleh perusahaan dan telah diaudit atau diperoleh secara tidak langsung melainkan dari pihak luar perusahaan yaitu diperoleh dari bursa efek Indonesia yang berupa : 1.Laporan keuangan PT. Krakatau Steel, Tbk periode HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum peneliti mengemukakan perhitungan analisis laporan pertanggungjawaban terlebih dahulu akan peneliti kemukakan syarat-syarat akuntansi pertanggungjawaban yang berupa struktur organisasi, sistem akuntansi, anggaran, pemisahan biaya dan laporan pertanggungjawaban. Struktur organisasi terbentuk atas wewenang dan kewajiban. Suatu perusahaan akan berjalan dengan baik jika setiap individu yang sudah diberi emban tanggung jawab dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Selain itu anggaran dan pemisahan biaya harus di perhitungankan terlebih dahulu untuk mengetahui pendapatan,laba beban-beban operasional atau beban lainnya supaya tidak terjadi pengeluaran yang tidak diperhitungkan sebelumnya. Dan terakahir untuk menilai kinerja dari perusahaan tersebut berjalan dengan baik atau tidak maka di susunlah laporan pertanggungjawaban yang di dalamnya terdapat pusat pendapatan, pusat laba, pusat beban, dan pusat investasi. Laporan pertanggungjawaban berfungsi untuk menghasilkan dan mengkomunikasikan akuntansi dalam bentuk sistem pelaporan yang sesuai dengan struktur organisasi,

5 59 dimana tiap angkatan manajemen secara periodik membuat laporan yang digunakan sebagai alat untuk menilai kinerja. Laporan pertanggungjawaban pada PT. Krakatau Steel,Tbk berupa laporan yang dibuat tiap bulan sekali. Laporan disusun oleh manager operational. Laporan mencakup tentang jumlah anggaran yang diusulkan dengan realisasinya. Laporan yang telah disusun tersebut oleh bagian keuangan akan dikumpulkan menjadi satu kemudian diserahkan kepada Finance & Accounting Manager untuk disesuaikan dengan SAP. Berdasarkan sistem SAP yang diterapkan maka beban-beban akan disesuaikan dengan anggaran dan program kerja. Apabila penggunaan dana telah melewati anggaran pada periode tersebut maka secara otomatis SAP akan menolak transaksi tersebut. Laporan ini merupakan dasar yang penting dalam penilaian kinerja untuk masing-masing pusat pertanggunjawaban disamping adanya kriteria-kriteria khusus tertentu yang diterapkan oleh perusahaan. Dalam laporan pertanggung jawaban terlihat jelas presentase perbandingan antara anggaran dengan realisasinya. Dari besarnya presentase tersebut akan digunakan sebagai alat tolak ukur atas kinerja dari setiap pusat unit kerja dalam mengalokasikan sumber daya dan pengelolaan biaya seefisien mungkin. Berdasarkan hasil evaluasi lapangan tersebut akan dapat diketahui penyimpangan yang terjadi, apa penyebabnya dan siapa yang bertanggungjawab terhadap penyimpangan tersebut. Setelah dievaluasi maka dari laporan ini pihak manajemen akan mengambil keputusan penilaian kinerja manajer. Dari hasil penilaian ini maka dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan pada periode ini nantinya juga akan digunakan sebagai dasar penyusuan anggaran tahun sebelumnya.

6 60 Tabel 1 Laporan Pertanggungjawaban pada PT. Krakatau Steel,Tbk Tahun Unit-unit pusat pertanggungjawaban Pusat pendapatan : Penerimaan dari pelanggan Penerimaan dari tagihan pajak Penerimaan pendapatan bunga Total Pendapatan dari Tahun ,116,726 26,878 13,498 2,157,102 Tahun ,349,059 6,049 9,381 2,364,489 Tahun ,320,122 44,653 6,294 2,371,069 Tahun ,982,439 25,841 4,886 2,013,166 Tahun ,481,455 20,217 4,657 1,506,329 Pusat beban : Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban lain-lain Total Beban 31, ,797 7, ,304 42, ,413 4, ,974 40,287 95,218 5, ,609 31, ,618 9, ,448 29, ,883 20, ,290 Pusat Investasi : Penarikan Investasi jangka pendek Penerimaan dividen kas Hasil dari penjualan saham Total Invetasi (14,534) 1,462 (1,849) (14,921) 10, (19,895) (8,877) 4, (30,524) (26,110) 7, (28,897) (21,044) (16,960) (16,562) Pusat Laba : 2,007,798 2,212,515 2,230,460 1,854,718 1,338,039 Sumber: Peneliti (2016) Dari hasil laporan pertanggungjawaban dari tahun 2011 sampai 2015 yang menuliskan tentang perhitungan setiap Pusat pertanggungjawaban yaitu Pusat pendapatan, Pusat beban, Pusat laba dan Pusat investasi. Hasil di atas menjelaskan bahwa dari Pusat pendapatan dari tahun 2011 mengalami pemasukan sejumlah 2,157,102, hasil tersebut didapat dari penjumlahan antara unit penerimaan dari pelanggan sejumlah 2,166,726 penerimaan dari tagihan pajak sejumlah 26,878 dan penerimaan pendapatan bunga sejumlah 13,498. Selanjutnya pada tahun 2012 menunjukkan pusat pendapatan mengalami pemasukan yang cukup baik sejumlah 2,364,489 hal itu disebabkan karena pada unit penerimaan pelanggan mengalami peningkatan sejumlah 2,349,059, meskipun pada unit penerimaan tagihan pajak mengalami penurunan dratis sejumlah 6,049 dan begitu juga dengan unit penerimaan dari pendapatan bunga sejumlah 9,381. Pada tahun 2013 pusat pendapatan masih terus mengalami peningkatan sejumlah 2,371,069, hal tersebut dapat dilihat karena pada unit penerimaan tagihan pajak mengalami kenaikan sejumlah 44,653 namun pada unit penerimaan pelanggan mengalami penurunan sejumlah 2,320,122 dan pada unit penerimaan

7 61 pendapatan bunga masih terus mengalami penurunan sejumlah 6,294. Pada tahun 2014 pusat pendapatan mengalami penurunan sejumlah 2,013,166, hal itu disebabkan karena pada setiap unit mengalami penurunan. Pada unit penerimaan dari pelanggan mengalami penurunan sejumlah 1,982,439, unit penerimaan tagihan pajak sejumlah 25,841 dan pada unit penerimaan pendapatan bunga sejumlah 4,886. Pada tahun 2015 pusat pendapatan masih mengalami penurunan sejumlah 1,506,329, hal tersebut karena pada setiap unit pertanggungjawaban masih belum menunjukan peningkatan yang signifikan. Pada unit penerimaan pelanggan mengalami penurunan sejumlah 1,481,455, unit penerimaan tagihan pajak sejumlah 20,217 dan pada unit penerimaan pendapatan bunga sejumlah 4,657. Pada Pusat Beban pada tahun 2011 dapat dilihat pada tabel sejumlah 149,304, hasil tersebut didapat dari penjumlahan unit beban penjualan sejumlah 31,867, unit beban umum dan administrasi sejumlah 109,797, dan unit beban lain-lain sejumlah 7,640. Pada tahun 2012 pusat beban mengalami kenaikan sejumlah 151,974, hal tersebut disebabkan karena pada unit beban penjualan mengalami kenaikan sejumlah 42,563 namun pada unit beban umum dan administrasi mengalami penurunan sejumlah 105,413 dan unit beban lain-lain mengalami penurunan sejumlah 4,098. Pada tahun 2013 pusat beban mengalami penurunan sejumlah 140,609, hal tersebut karena pada unit beban lain-lain mengalami sedikit peningkatan sejumlah 5,104 dan pada unit beban penjualan sejumlah 40,287 dan unit beban adminitrasi dan umum sejumlah 95,218 yang mengalami penurunan. Pada tahun 2014 pusat beban menunjukan kenaikan sejumlah 158,448, hal tersebut karena terdapat unit pertanggungjawaban yang mengalami kenaikan. Pada unit beban administrasi dan umum mengalami kenaikan sejumlah 117,618 dan unit beban lain-lain yang juga mengalami kenaikan sejumlah 9,144 sehingga dapat dilihat pada unit beban penjualan mengalami penurunan sejumlah 31,686. Pada tahun 2015 pusat beban mengalami kenaikan sejumlah 168,290, hal tersebut disebabkan karena pada unit beban umum dan administrasi mengalami sedikit kenaikan sejumlah 117,883, selain itu pada unit beban lain-lain juga mengalami kenaikan secara drastis sejumlah 20,656. Meskipun dapat dilihat pada unit beban penjualan mengalami penurunan sejumlah 29,751. Pada pusat Investasi dapat dilihat dari penjumlahan antara penarikan investasi, penerimaan deviden, dan hasil dari penjualan saham, Pada tahun 2011 pada pusat Investasi dapat dilihat pada tabel sejumlah (14,921), jumlah ini

8 62 didapat dari jumlah penarikan investasi jangka pendek (14,534), peneriman deviden kas 1,462, dan hasil dari penjualan saham (1,849). Pada tahun 2012 pusat investasi menunjukan sejumlah (8,887), jumlah tersebut menunjukan pusat investasi mengalami penurunan investasi. Hal tersebut dikarenakan pada unit penarikan jangka pendek mengalami kenaikan sejumlah 10,074, sedangkan pada unit penerimaan deviden mengalami penurunan sejumlah 944 dan unit hasil penjualan saham mengalami penurunan sejumlah (19,895). Pada tahun 2013 pada pusat investasi mengalami kenaikan investasi sejumlah (26,110). Hal itu disebabkan karena pada unit penarikan jangka pendek mengalami penurunan sejumlah 4.143, sedangkan pada unit penerimaan deviden kas mengalami penurunan sejumlah 271. Namun pada unit hasil penjualan hasil saham mengalami kenaikan sejumlah (30,524). Pada pusat invetasi tahun 2014 menunjukan penurunan investasi sejumlah (21,044),hal tersebut dikarenakan pada unit penerimaan deviden kas mengalami penuunan sejumlah 43,begitu juga dengan unit hasil dari penjualan mengalami penurunan sejumlah (28,897), namun hal itu berbeda dengan unit penarikan invetasi jangka panjang pendek yang mengalami kenaikan sejumlah 7,810. Pada tahun 2015 pada pusat beban sejumlah (16,562) yang menunjukkan jumlah investasi mengalami penurunan. Hal tersebut dikarenakan pada unit penarikan jangka pendek tidak melakukan penarikan sama sekali, selain itu pada unit penerimaan kas mengalami penurunan sejumlah 398, dan unit hasil penjualan juga mengalami penurunan sejumlah (16,960). Pada pusat Laba tahun 2011 dapat dilihat pada table sejumlah 2,007,798 jumlah tersebut di dapat dari penjumlahan pusat pendapatan dan insetasi lalu dikurangi dengan pusat beban yaitu pusat pendapatan sejumlah , pusat beban sejumlah 149,304, dan pusat investasi sejumlah (14,921). Pada tahun 2012 pusat beban mengalami kenaikan sejumlah 2,212,515. Hal tersebut karena pada pusat pendapatan mengalami kenaikan sejumlah 2,364,489, selain pada pusat beban juga mengalami kenaikan sejumlah , dan pada pusat investasi mengalami penurunan sejumlah (8,877). Pada tahun 2013 pada pusat laba mengalami kenaikan sejumlah 2,230,460, hal tersebut dikarenakan pada pada pusat pendapatan mengalami kenaikan sejumlah 2,371,069, selain itu pada pusat investasi mengalami kenaikan sejumlah (26,110), meskipun pada pusat beban mengalami penurunan sejumlah 140,609. Pada tahun 2014 pusat laba mengalami penurunan sejumlah 1,854,718,hal tersebut dikarenakan pada pusat pendapatan mengalami penurunan sejumlah 2,013,166, sedangkan pada pusat beban mengalami kenaikan sejumlah 158,448 sedangkan pada pusat investasi mengalami

9 63 penurunan sejumlah (21,044). Pada tahun 2015 pusat laba mengalami penurunan sejumlah 1,338,039, hal tersebut dikarenakan pada pusat pendapatan mengalami penurunan secara dratis sejumlah 1,506,329, begitu juga pada pusat investasi mengalami penurunan sejumlah (16,562),sedangkan pada pusat beban mengalami kenaikan sejumlah 168,290. SIMPULAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT. Krakatau Steel,Tbk mengenai Analisis Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Penilaian Kinerja Manajerial Pada PT. Krakatau Steel,Tbk maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : Penilaian kinerja perusahaan PT.Krakatau Steel,Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011 sampai 2015, dilihat dari Pusat pendapatan menunjukan kurang baik karena perusahaan tidak memaksimalkan dalam penjualan. Terbukti pada tahun 2013 unit penerimaan dari pelanggan yang semakin menurun hingga tahun 2015 begitu juga dengan unit penerimaan dari tagihan pajak dan pendapatan bunga. Penilaian kinerja perusahaan PT.Krakatau Steel,Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2011 sampai 2015, dilihat dari Pusat beban menunjukan kurang baik karena perusahan tidak menekan beban-beban yang seharusnya dapat dikurangi pengeluarannya. Terbukti pada tahun 2011 sampai tahun 2015 beban penjualan yang menurun namun beban dan umum admistrasi dan beban lain-lain terus meningkat. Penilaian kinerja perusaahan PT.Krakatau Steel,Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2011 sampai 2015, dilihat dari Pusat Investasi menunjukan kurang baik karena perusahaan kurang memaksimalkan dalam penjualan saham kepada investor sehingga pemasukan yang diterima pun semakin menurun.penilaian kinerja prusahaan PT.Krakatau Steel,Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2011 sampai 2015, dilihat dari Pusat laba menunjukan kurang baik karena perusaahan kurang memaksimalkan dalam penjualan namun beban perusahaan setiap tahunnya semakin meningkat.

10 64 SARAN Akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Karakatau Steel,Tbk pada dasarnya belum diterapkan dengan cukup baik. Khususnya dalam hal pengendalian biaya, hal itu disebabkan karna masih ditemukannya kelemahan dan kekurangan dalam perusahaan. Oleh karena itu penulis mencoba memberikan saran berdasarkan teori yang telah dipelajari selama perkuliahan mengenai analisis sistem akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat untuk menilai kinerja manajer. Saran ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan, yaitu : Sebaiknya perusahaan meningkatkan penjualan yang optimal untuk menghindari adanya beban yang terlalu tinggi, karena beban yang semakin tinggi akan memberikan keuntungan yang sedikit pada perusahaan. Pada pusat beban sebelumnya menunjukan kurang baik, seharusnya perusahaan dapat meninjau beban-beban yang dikeluarkan tahun sebelumnya, sehingga perusaahan dapat menekan beban-beban yang akan dikeluarkan pada tahun berikutnya. Sebaiknya perusahaan menjaga pusat investasi, dengan meningkatkan aktiva dan mengurangi hutang jangka panjang ataupun jangka pendek, sehingga perusahaan mampu mempertahankan aktiva lancarnya. Agar pada pusat laba tidak terjadi penurunan di tahun yang akan datang, sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan aktivanya dengan efektif dalam meningkatkan penjualan secara maksimal, selain itu perusahaan harus mampu menekan beban-beban yang akan dikeluarkan Sehingga perusahaan dapat mencapai target penjualan dan laba yang diperoleh perusahaan lebih meningkat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi yang semakin pesat telah mempengaruhi dunia usaha terutama dalam bidang jasa. Dalam hal ini perusahaan jasa semakin dirasakan manfaatnya

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT. HOLCIM INDONESIA TBK CILACAP Shinta Ayu Pramita, Siti Rosyafah, Mahsina Prodi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan dalam industri manufaktur membuat setiap perusahaan manufaktur semakin meningkatkan kinerja agar tujuannya dapat tercapai. Pendirian sebuah perusahaan memiliki

Lebih terperinci

Pengertian Manajemen Keuangan

Pengertian Manajemen Keuangan Pengertian Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan adalah semua aktivitas organisasi dalam upaya mendapatkan, mengalokasikan, menggunakan dana organisasi secara efektif dan efisien. Pengertian

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA Vinsensia Luki Windaratri Fakultas Ekonomi, Program Studi Akuntansi Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA Dwi Setia Wati, Kusni Hidayati, Achmad Usman Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

ABSTRACT. Budgeting, Accounting Accountability, Efficiency Marketing Costs, Quality Decision Making. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Budgeting, Accounting Accountability, Efficiency Marketing Costs, Quality Decision Making. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this study was to determine the relationship of budgeting and accounting in supporting the quality of decision making in order to achieve cost efficiency of marketing at Restoran

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA MANAJER PUSAT BIAYA (Studi Kasus PT. PABELAN SURAKARTA) SKRIPSI

PENILAIAN KINERJA MANAJER PUSAT BIAYA (Studi Kasus PT. PABELAN SURAKARTA) SKRIPSI PENILAIAN KINERJA MANAJER PUSAT BIAYA (Studi Kasus PT. PABELAN SURAKARTA) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB 5 : PUSAT INVESTASI

BAB 5 : PUSAT INVESTASI BAB 5 : PUSAT INVESTASI Disajikan oleh : SUNARYO, SE. C.MM EMAIL : baduttumin@yahoo.com BLOG S:www.naryo1981.wordpress.com CHAPTER 5 PUSAT INVESTASI PENGERTIAN PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN YANG KINERJA PIMPINANNYA

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pemerintahan. Salah satu sebab pesatnya perkembangan pengetahuan akuntansi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pemerintahan. Salah satu sebab pesatnya perkembangan pengetahuan akuntansi BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini akuntansi telah menjadi bagian dari kebutuhan bisnis dan pemerintahan. Salah satu sebab pesatnya perkembangan pengetahuan akuntansi adalah meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan tidak hanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan tidak hanya diharapkan sebagai institusi pencipta kekayaan, namun diharapkan dapat menambah kekayaan tersebut.

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. SIANTAR TOP, TBK SIDOARJO

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. SIANTAR TOP, TBK SIDOARJO ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. SIANTAR TOP, TBK SIDOARJO Dita Mayangsari, Syafi i, Enny Istanti Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini persaingan yang dihadapi oleh perusahaan semakin berat. Hal ini seiring makin berkembangnya teknologi dan informasi sehingga setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB VIII MANAJEMEN KEUANGAN

BAB VIII MANAJEMEN KEUANGAN BAB VIII MANAJEMEN KEUANGAN ARTI PENTING MANAJEMEN KEUANGAN Setiap keputusan perusahaan selalu berimplikasi pada keuangan Globalisasi menyebabkan kondisi ekonomi dan perubahan regulatory sehingga semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya perusahaan merupakan suatu institute ekonomi yang. mencapai tujuannya tersebut tentunya perusahaan harus dikelola

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya perusahaan merupakan suatu institute ekonomi yang. mencapai tujuannya tersebut tentunya perusahaan harus dikelola BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada prinsipnya perusahaan merupakan suatu institute ekonomi yang didirikan dengan maksud untuk melaksanakan segala kegiatan ekonomi untuk memperoleh laba dengan

Lebih terperinci

TIALONY. Bina Nusantara University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk - Jakarta Barat MURNIADI PURBOATMODJO

TIALONY. Bina Nusantara University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk - Jakarta Barat MURNIADI PURBOATMODJO ANALISIS PENERAPAN RASIO KEUANGAN DAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKASA, TBK PERIODE 2008-2010 TIALONY Bina Nusantara University, Jl. Kebon

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: financial statement analysis, accounting analysis, and financial analysis. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: financial statement analysis, accounting analysis, and financial analysis. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this research is to analyzed how well PGAS s financial performance based on the result of accounting analysis and financial analysis. This method of research using analythical description

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbaik dan yang paling unggul. Perusahaan publik selalu dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. terbaik dan yang paling unggul. Perusahaan publik selalu dituntut untuk dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan bisnis di Indonesia bersaing untuk menjadi yang terbaik dan yang paling unggul. Perusahaan publik selalu dituntut untuk dapat beroperasi dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diambil dalam rangka proses penyusunan laporan keuangan akan. mempengaruhi penilaian kinerja perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diambil dalam rangka proses penyusunan laporan keuangan akan. mempengaruhi penilaian kinerja perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan informasi yang dihasilkan perusahaan yang berguna untuk proses pengambilan keputusan, hal tersebut tidak terlepas dari proses penyusunannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi perekonomian yang belum stabil pada saat ini, serta semakin ketatnya persaingan pada sektor industri, sektor jasa, dan sektor lainnya, perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu aktivitas perekonomian yang paling utama adalah berdirinya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu aktivitas perekonomian yang paling utama adalah berdirinya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu aktivitas perekonomian yang paling utama adalah berdirinya suatu perusahaan, dimana perusahaan dapat memberikan kontribusi positif terhadap perbaikan

Lebih terperinci

FINANCIAL STATEMENT ANALYSIS AS A BASIS FOR FINANCIAL PERFORMANCE ASSESSMENT IN PT MASTERINDO LOGAM TEHNIK JAYA

FINANCIAL STATEMENT ANALYSIS AS A BASIS FOR FINANCIAL PERFORMANCE ASSESSMENT IN PT MASTERINDO LOGAM TEHNIK JAYA FINANCIAL STATEMENT ANALYSIS AS A BASIS FOR FINANCIAL PERFORMANCE ASSESSMENT IN PT MASTERINDO LOGAM TEHNIK JAYA ABSTRACT General corporate purpose is to try to maintain the viability of the company and

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seperti yang kita ketahui bersama bahwa air adalah salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan. Di kota yang sedang berkembang seperti kota Serang, kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meraih keuntungan (profit). Dan keuntungan itu akan dapat diraih apabila perusahaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. meraih keuntungan (profit). Dan keuntungan itu akan dapat diraih apabila perusahaan tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Judul Pada umumnya tujuan dari berdirinya sebuah perusahaan adalah bagaimana untuk meraih keuntungan (profit). Dan keuntungan itu akan dapat diraih apabila

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN DALAM PENILAIAN KINERJA PUSAT PENDAPATAN PADA PT. SIANTAR TOP, Tbk

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN DALAM PENILAIAN KINERJA PUSAT PENDAPATAN PADA PT. SIANTAR TOP, Tbk ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN DALAM PENILAIAN KINERJA PUSAT PENDAPATAN PADA PT. SIANTAR TOP, Tbk Selina Sevika H. Usman, Masyhad, Ali Rasyidi Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

KUESIONER Peranan Controller dalam Pengendalian Penjualan Guna Menunjang Efektivitas Penjualan A. PERTANYAAN UMUM

KUESIONER Peranan Controller dalam Pengendalian Penjualan Guna Menunjang Efektivitas Penjualan A. PERTANYAAN UMUM KUESIONER Peranan Controller dalam Pengendalian Penjualan Guna Menunjang Efektivitas Penjualan A. PERTANAAN UMUM Petunjuk pengisian: Petunjuk untuk menjawab pertanyaan di bawah ini adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Perekonomian Indonesia saat ini mengalami penurunan dalam berbagai sektor industri, salah satunya dapat dilihat dari semakin banyaknya pengangguran akibat

Lebih terperinci

KEMAMPUAN ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS PERUSAHAAN

KEMAMPUAN ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS PERUSAHAAN KEMAMPUAN ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS PERUSAHAAN (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER. Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER. Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRACT Each responsibility center have manager in charge

Lebih terperinci

ANALISIS DU PONT SYSTEM SEBAGAI DASAR UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. ARWANA CITRAMULIA Tbk.

ANALISIS DU PONT SYSTEM SEBAGAI DASAR UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. ARWANA CITRAMULIA Tbk. ANALISIS DU PONT SYSTEM SEBAGAI DASAR UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. ARWANA CITRAMULIA Tbk. Reni Nur Arista, Widya Susanti, Juliani Pudjowati Program Study Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk tujuan pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk tujuan pengambilan keputusan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang akan dicapai, baik berupa laba yang maksimal, kelangsungan hidup, pertumbuhan perusahaan maupun menciptakan kesejahteraan anggota

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Manajemen Akuntansi dapat dipandang sebagai suatu sistem yang mengolah masukan berupa data operasi dan data keuangan untuk menghasilkan keluaran berupa informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan dan Aset Daerah Kabupaten Boyolali manajemen puncak

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan dan Aset Daerah Kabupaten Boyolali manajemen puncak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perencanaan dan pengendalian operasional Dinas Pendapatan, Pengelolaan dan Aset Daerah Kabupaten Boyolali manajemen puncak memberikan peran bagi para kepala

Lebih terperinci

ANALISIS BEBAN PAJAK TANGGUHAN DALAM MENDETEKSI KECENDERUNGAN MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

ANALISIS BEBAN PAJAK TANGGUHAN DALAM MENDETEKSI KECENDERUNGAN MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN ANALISIS BEBAN PAJAK TANGGUHAN DALAM MENDETEKSI KECENDERUNGAN MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2014 OLEH: FELYCIA BUDITANOJO 3203010051 JURUSAN AKUNTANSI FALKUTAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan merupakan

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENGUKUR DAN MENILAI KINERJA MANAJER PEMASARAN PADA PT.

PENERAPAN ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENGUKUR DAN MENILAI KINERJA MANAJER PEMASARAN PADA PT. PENERAPAN ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENGUKUR DAN MENILAI KINERJA MANAJER PEMASARAN PADA PT. AKE ABADI MANADO IMPLEMENTATION OF ACCOUNTING ACCOUNTABILITY INFORMATION ANALYSIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa dekade banyak perusahaan membuat keputusan investasi yang di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa dekade banyak perusahaan membuat keputusan investasi yang di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa dekade banyak perusahaan membuat keputusan investasi yang di latar belakangi oleh adanya peningkatan keuntungan yang cukup berarti dari sektor

Lebih terperinci

OVERVIEW OF MANAGERIAL FINANCE. Mata Kuliah : MANAJEMEN KEUANGAN Dosen : Dihin Septyanto,SE.,ME.

OVERVIEW OF MANAGERIAL FINANCE. Mata Kuliah : MANAJEMEN KEUANGAN Dosen : Dihin Septyanto,SE.,ME. OVERVIEW OF MANAGERIAL FINANCE Mata Kuliah : MANAJEMEN KEUANGAN Dosen : Dihin Septyanto,SE.,ME. 1. Finance As An Area of Study a. What is Finance? Secara Umum Finance adalah ilmu yang mempelajari financial

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO MODAL KERJA PADA PT. HM SAMPOERNA TBK. Anggelina Manengkey Frendy A. O Pelleng Dantje Keles

ANALISIS RASIO MODAL KERJA PADA PT. HM SAMPOERNA TBK. Anggelina Manengkey Frendy A. O Pelleng Dantje Keles ANALISIS RASIO MODAL KERJA PADA PT. HM SAMPOERNA TBK Anggelina Manengkey Frendy A. O Pelleng Dantje Keles ABSTRACT Working capital is very important for any company, because almost all companies need working

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PT. INDOSAT, Tbk DI SURABAYA

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PT. INDOSAT, Tbk DI SURABAYA ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PT. INDOSAT, Tbk DI SURABAYA Nurul Hidayah, Masyhad, Anggraeni Rahmasari Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya nurulhidayah.aya@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar maupun kecil, baik bersifat profit motif maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rendahnya corporate governance merupakan salah satu hal yang memperparah terjadinya krisis di Indonesia pada pertengahan tahun 1997. Hal ini ditandai dengan kurang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Pengertian Manajemen menurut James A.F. Stoner adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, keepemimpinan dan pengendalian upaya dari anggota organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah pihak yang menjalankan dan mengendalikan jalannya perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. adalah pihak yang menjalankan dan mengendalikan jalannya perusahaan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dalam era ekonomi modern sekarang ini, khususnya pada perusahaan Go Public, terdapat pemisahan antara pihak manajemen dan pemilik. Manajemen adalah pihak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Arus Kas PT Aqua Golden Mississippi, Tbk.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Arus Kas PT Aqua Golden Mississippi, Tbk. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Arus Kas PT Aqua Golden Mississippi, Tbk. PT Aqua Golden Mississippi, Tbk menyajikan laporan arus kas sesuai dengan PSAK No. 2 Tahun 2007 dengan mengklasifikasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh sumber dana dan bagaimana mengalokasikan dana tersebut

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh sumber dana dan bagaimana mengalokasikan dana tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada perkembangan bisnis saat ini, perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan kemakmuran para pemilik modal atau para pemegang saham dengan mempercayakan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Financial statements analysis, accounting analysis, and financial statements. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Financial statements analysis, accounting analysis, and financial statements. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this study is to analyze financial statements of PT. Timah Tbk. relates to making an investment decisions. Financial statements analysis is important to provides information about

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. industri-industri baru. Perkembangan industri-industri yang ada akhirnya

BAB 1 PENDAHULUAN. industri-industri baru. Perkembangan industri-industri yang ada akhirnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan yang pesat di negara kita telah mendorong lahirnya industri-industri baru. Perkembangan industri-industri yang ada akhirnya menciptakan suatu kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan. kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan. kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk menyediakan kas dan memenuhi segala kewajiban

Lebih terperinci

Eka Puji Purnama Sari, Nurul Qomari, Widya Susanti Progam Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya

Eka Puji Purnama Sari, Nurul Qomari, Widya Susanti Progam Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya ANALISIS RASIO KEUANGAN LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, PROFITABILITAS DAN RENTABILITAS DALAM MENILAI KINERJA LAPORAN KEUANGAN PADA PT. SUPARMA, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Eka Puji Purnama Sari,

Lebih terperinci

Laporan Keuangan: Neraca

Laporan Keuangan: Neraca Laporan Keuangan: Neraca MATERI 1. Sifat dan kegunaan laporan keuangan 2. Jenis Laporan Keuangan 3. Isi dan Elemen Laporan Keuangan, Khusus untuk Neraca 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5. Keterbatasan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan

II. LANDASAN TEORI. Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan II. LANDASAN TEORI A. Kinerja Keuangan Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai perusahaan dimanapun, karena kinerja merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan perusahaan melalui laporan keuangan. Di Indonesia, laporan

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan perusahaan melalui laporan keuangan. Di Indonesia, laporan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengelolaan sumber daya perusahaan dan kinerja manajemen digambarkan perusahaan melalui laporan keuangan. Di Indonesia, laporan keuangan harus disusun berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selama bertahun-tahun pemerintah pada tingkat-tingkat tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Selama bertahun-tahun pemerintah pada tingkat-tingkat tertentu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Selama bertahun-tahun pemerintah pada tingkat-tingkat tertentu mendorong perkembangan ekonomi nasional. Hal ini menuntut setiap perusahaan untuk

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: Method of recording and accrual-based accounting on a cash basis, revenues, expenses, accounts payable,and accounts receivable

ABSTRACT. Key words: Method of recording and accrual-based accounting on a cash basis, revenues, expenses, accounts payable,and accounts receivable ABSTRACT This study aims to determine the impact of the accrual basis method of recording and how companies can apply the accrual basis method of recording, so companies can find out the current income

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Pertanggungjawaban 1. Pengertian Pusat Pertanggungjawaban Pusat pertanggungjawaban ialah setiap unit kerja dalam organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN

RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN Manajemen Keuangan adalah suatu proses dalam pengaturan aktivitas atau kegiatan keuangan dalam suatu organisasi, dimana di dalamnya termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Polemik yang terjadi di Indonesia sekarang ini, masih belum bisa

BAB I PENDAHULUAN. Polemik yang terjadi di Indonesia sekarang ini, masih belum bisa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Polemik yang terjadi di Indonesia sekarang ini, masih belum bisa memulihkan keadaan ekonomi negara sepenuhnya. Dalam menghadapi masalah tersebut dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan Dalam setiap perusahaan peranan ilmu manajemen sangat penting sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN PSAK 2 (LAPORAN ARUS KAS) TERHADAP INDIKATOR KEPUTUSAN INVESTASI PADA PT GOODYEAR TBK TAHUN

PENGARUH PENERAPAN PSAK 2 (LAPORAN ARUS KAS) TERHADAP INDIKATOR KEPUTUSAN INVESTASI PADA PT GOODYEAR TBK TAHUN PENGARUH PENERAPAN PSAK 2 (LAPORAN ARUS KAS) TERHADAP INDIKATOR KEPUTUSAN INVESTASI PADA PT GOODYEAR TBK TAHUN 2009-2013 Akhsanul Haq Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Lecturer of Economic

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori A. Kinerja Keuangan a. Pengertian Kinerja Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan bahwa kinerja adalah (a) sesuatu yang dicapai, (b) prestasi yang diperlihatkan,

Lebih terperinci

ABSTRACT. THE RECOGNITION AND INCOME MEASUREMENT BASED ON PSAK No.23 IN PT.MAIKO BARU SEMARANG. By: Ella Indryani B

ABSTRACT. THE RECOGNITION AND INCOME MEASUREMENT BASED ON PSAK No.23 IN PT.MAIKO BARU SEMARANG. By: Ella Indryani B ABSTRACT THE RECOGNITION AND INCOME MEASUREMENT BASED ON PSAK No.23 IN PT.MAIKO BARU SEMARANG By: Ella Indryani B12.2010.01515 Revenue can be considered as a company product, which means that income is

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan operasionalnya. Saat ini semua perusahaan wajib membuat

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan operasionalnya. Saat ini semua perusahaan wajib membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan pasti memiliki rencana keuangan yang berbeda-beda di dalam kegiatan operasionalnya. Saat ini semua perusahaan wajib membuat laporan keuangan yang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan BAB II DASAR TEORI A. Pendapatan 1. Pengertian Pendapatan Setiap perusahaan tentunya menginginkan agar usahanya berjalan dengan baik. Oleh karena itu perusahaan dapat memberi kepuasan kepada konsumen melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan keuangan adalah laporan yang berisikan informasi yang berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam perekonomian, bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor bisnis sekarang ini semakin pesat sehingga menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor bisnis sekarang ini semakin pesat sehingga menimbulkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan sektor bisnis sekarang ini semakin pesat sehingga menimbulkan persaingan yang ketat diantara pelaku bisnis. Para pemimpin perusahaan harus merencanakan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PUSAT-PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. BALI REKA MAHESA CARGO DI DENPASAR

ANALISIS KINERJA PUSAT-PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. BALI REKA MAHESA CARGO DI DENPASAR ANALISIS KINERJA PUSAT-PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. BALI REKA MAHESA CARGO DI DENPASAR Anak Agung Ngurah Gede Suindrawan (Dosen STIMI Handayani Denpasar) dan I Nyoman Wirayudi Sanjaya (Mahasiswa STIMI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ekonomi yang cukup pesat di dunia bisnis, sering kali kita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ekonomi yang cukup pesat di dunia bisnis, sering kali kita BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi yang cukup pesat di dunia bisnis, sering kali kita dihadapkan dengan persaingan yang ketat antar perusahaan dalam memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu perusahaan harus memanfaatkan sumber daya seefisien dan seefektif

BAB I PENDAHULUAN. itu perusahaan harus memanfaatkan sumber daya seefisien dan seefektif 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gejolak ekonomi yang selalu mengalami perubahan telah mempengaruhi kegiatan kinerja perusahaan, baik perusahaan kecil maupun besar. Oleh karena itu perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV HIDAYAH CARGO KALIMANTAN SELATAN TAHUN Ainun Jariah (Universitas Lambung Mangkurat)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV HIDAYAH CARGO KALIMANTAN SELATAN TAHUN Ainun Jariah (Universitas Lambung Mangkurat) ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV HIDAYAH CARGO KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2015-2016 ABTRAKSI Ainun Jariah (Universitas Lambung Mangkurat) Penelitian ini dilakukan pada CV HIDAYAH CARGO yang bergerak bidang

Lebih terperinci

LOGO MANAJEMEN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM

LOGO MANAJEMEN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM LOGO MANAJEMEN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM Review Sesi 1 keuangan merupakan seni dan ilmu mengelola uang, baik uang yag dimiliki oleh badan usaha, pemerintah, maupun perseorangan. Sebagai seni berarti

Lebih terperinci

LN menerima pembayaran untuk impor kita (-M), dan membelanjakan uangnya untuk membeli barang ekspor kita (X).

LN menerima pembayaran untuk impor kita (-M), dan membelanjakan uangnya untuk membeli barang ekspor kita (X). RTK menerima Pendapatan yang tersedia (Yd), dan membelanjakan penghasilannya untuk konsumsi (C). Bagian Yd yang tidak dibelanjakan untuk C disebut S: Yd = C + S RTP menerima: Dana Penyusutan + Cadangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi yang meningkat menuntut manajemen perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi yang meningkat menuntut manajemen perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi yang meningkat menuntut manajemen perusahaan untuk dapat bekerja lebih efektif dan efisien agar dapat mempertahankan stabilitas dan menjaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha, ilmu pengetahuan, dan teknologi sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha, ilmu pengetahuan, dan teknologi sekarang ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha, ilmu pengetahuan, dan teknologi sekarang ini menuntut tenaga kerja yang terampil dan berkualitas tinggi yang dapat melaksanakan tugasnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Harian Umum Pikiran Rakyat Sabtu, 28 Juli 2007, dalam salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Harian Umum Pikiran Rakyat Sabtu, 28 Juli 2007, dalam salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Harian Umum Pikiran Rakyat Sabtu, 28 Juli 2007, dalam salah satu wacananya Krisis Tetap Ancam Indonesia menyebutkan bahwa setelah 10 tahun krisis ekonomi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut

BAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran perusahaan dapat dianggap sebagai suatu sistem tunggal yang memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut

Lebih terperinci

ANALISIS PERANAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP PENGENDALIAN BIAYA PADA PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA IV CABANG MAKASSAR

ANALISIS PERANAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP PENGENDALIAN BIAYA PADA PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA IV CABANG MAKASSAR ANALISIS PERANAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP PENGENDALIAN BIAYA PADA PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA IV CABANG MAKASSAR Rosida Maedina Agus Sekolah Tinggil Ilmu Ekonomi YPUP Jl. Andi Tonro No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan melonjaknya jumlah saham yang ditransaksikan dan semakin UKDW

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan melonjaknya jumlah saham yang ditransaksikan dan semakin UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat, hal ini ditandai dengan melonjaknya jumlah saham yang ditransaksikan dan semakin tingginya volume

Lebih terperinci

ANALISIS PERPUTARAN MODAL KERJA DAN RETURN ON INVESTMENT PADA PT ADI SARANA ARMADA TBK. Melany Sumari

ANALISIS PERPUTARAN MODAL KERJA DAN RETURN ON INVESTMENT PADA PT ADI SARANA ARMADA TBK. Melany Sumari ANALISIS PERPUTARAN MODAL KERJA DAN RETURN ON INVESTMENT PADA PT ADI SARANA ARMADA TBK Melany Sumari Titin Ruliana Rina Masyithoh Haryadi Falkutas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi, Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di dunia sedang melakukan pembangunan di berbagai bidang. Salah satunya di

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Manajemen Keuangan 1.1.1 Pengertian Manajemen keuangan Manajemen keuangan sangat penting bagi semua jenis usaha atau organisasi, selain itu manajemen keuangan juga berperan penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tiga tujuan utama yaitu kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tiga tujuan utama yaitu kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada kebanyakan perusahaan yang merupakan organisasi bisnis umumnya memiliki tiga tujuan utama yaitu kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk melihat kinerja suatu perusahaan, para stakeholder akan menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk melihat kinerja suatu perusahaan, para stakeholder akan menjadikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan perkembangan zaman yang kaya akan teknologi informasi memacu perusahaan-perusahaan untuk dapat menyajikan informasi secara lebih baik lagi. Untuk

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Pasar.

ABSTRAK. Kata kunci : Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Pasar. ABSTRAK Setiap kegiatan usaha yang dijalankan oleh setiap perusahaan, wajib membuat laporan keuangan. Laporan keuangan ini menunjukkan kondisi dari kinerja keuangan perusahaan selama periode tertentu,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peranan Menurut Kamus Bahasa Indonesia, peranan diartikan sebagai fungsi (function). Sedangkan peranan atau fungsi (function) menurut Komaruddin (1994: 768), sebagai berikut

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat situasi politik ekonomi yang terjadi saat ini, perkembangan perusahaan banyak mengalami hambatan. Keadaan ini mengharuskan pimpinan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Signaling Theory 2.1.1. Pengertian Signaling Theory Menurut Jama an (2008) Signaling Theory mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI PRESTASI PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI PRESTASI PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI PRESTASI PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Melvi Yansi Program Studi Manajemen Universitas Prof.Dr.Hazairin,SH Bengkulu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan dan hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan dan hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan alat untuk memperoleh informasi mengenai posisi keuangan dan hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan. Informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan (Agency Theory) menyebutkan bahwa hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agent)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Prinsip manajemen perusahaan mengharuskan agar dalam proses memperoleh maupun menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bahayangkara Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bahayangkara Jaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak awal perusahaan didirikan, para pimpinan perusahaan sudah menetapkan maksud dan tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan. Tujuan ini disusun, baik tujuan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Pasar modal merupakan media yang sangat efektif untuk dapat menyalurkan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: financial statement analysis, accounting analysis, and financial analysis. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: financial statement analysis, accounting analysis, and financial analysis. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this paper is to analyze the financial reports of PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) using analysis of accounting and financial analysis. Financial data used in this study from BNBR

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK. BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PERIODE

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK. BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PERIODE 107 ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK. BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PERIODE 2010 2014 Oleh : Yosefa Program Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil, baik bersifat profit motif

Lebih terperinci