PENDAHULUAN. senantiasa berubah seiring dengan berkembangnya target perluasan market size

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDAHULUAN. senantiasa berubah seiring dengan berkembangnya target perluasan market size"

Transkripsi

1 1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang tumbuh dan berkembang selalu memiliki pola strategi yang senantiasa berubah seiring dengan berkembangnya target perluasan market size dan target pertumbuhan perusahaan. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan yang diinginkan suatu perusahaan, maka semakin banyak pula pula pilihan strategi yang harus dipilih oleh perusahaan, agar dapat mewujudkan business sustainability yang dicita-citakan. Salah satu strategi yang kerap dipilih oleh sebagian besar perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya adalah strategi diversifikasi. Collis & Montgomery (2005) menjelaskan bahwa alasan utama bagi perusahaan untuk melakukan strategi diversifikasi dikenal dengan istilah inducement for growth yaitu sebagai sebuah landasan yang dibangun bagi terciptanya pertumbuhan perusahaan, walaupun pada kenyataannya sebagian besar proses diversifikasi terjadi secara tidak disengaja atau diluar rencana strategis perusahaan. Namun demikian, seiring dengan berjalannya waktu, kompleksitas yang timbul sebagai akibat dari proses diversifikasi menuntut adanya arahan yang jelas dalam mengelola portofolio strategis perusahaan, tidak hanya sekedar melakukan diversifikasi agar perusahaan dapat berkembang. Kasus yang menarik terjadi di salah satu divisi milik PT. Kalbe Farma, Tbk (KALBE), yaitu divisi Biopharma. Divisi Biopharma berkembang dengan melakukan strategi diversifikasi hingga akhirnya memiliki lima unit bisnis yang 1

2 bergerak di lima area yang berbeda, walaupun masih tergolong di dalam industri yang relatif sama, yaitu industri biopharmaceutical. Kelima unit bisnis Biopharma menunjukkan grafik perkembangan dan kinerja yang berbeda-beda. Unit bisnis KalGen misalnya, merupakan satu-satu nya unit bisnis yang mempunyai tingkat pertumbuhan bisnis di atas 100%, jauh melebihi pertumbuhan dari empat unit bisnis lainnya. Unit bisnis BA / BE PML dan CT PML sebaliknya memiliki kinerja bisnis yang tidak begitu bagus, baik dari sisi pertumbuhan bisnis maupun profitability. Unit bisnis Theracim, merupakan unit bisnis yang memberikan kontribusi paling besar bagi divisi Biopharma, namun belum mampu menjadi market leader dan mengalahkan pesaing utamanya di dalam industri monoclonal antibody di Indonesia walaupun telah berusia lebih dari sepuluh tahun sejak didirikan pada tahun Unit bisnis yang terakhir, yaitu unit bisnis ReGeniC, merupakan unit bisnis dengan kinerja bisnis yang paling rendah dibandingkan dengan empat unit bisnis lainnya, yang dimungkinkan karena usia unit bisnis ReGeniC yang masih sangat muda karena baru melakukan komersialisasi selama kurang lebih satu tahun sejak didirikan pada tahun Fakta yang menarik dari kasus Biopharma di atas adalah bahwa sebagai suatu divisi atau korporasi, manajemen korporat Biopharma tetap mempertahankan kelima unit bisnis tersebut, walaupun pada kenyataannya banyak unit bisnis yang memiliki kinerja yang kurang baik dan cenderung belum memberikan keuntungan bagi konsolidasi total kinerja keuangan Biopharma. Strategi pengelolaan korporasi yang dilakukan oleh manajemen korporat Biopharma seakan bertentangan dengan logika bisnis dari strategi diversifikasi yang bertujuan untuk mendapatkan nilai total yang lebih 2

3 besar dari keseluruhan unit bisnis dibandingkan dengan penjumlahan seluruh nilai unit bisnis jika masing-masing unit bisnis tersebut beroperasi secara independen, sebagaimana yang dijelaskan oleh Hax & Majluf (1996: 185) yaitu, the essence of corporate strategy is to assure that the value of the firm is bigger that the sum of the contributions of its businesses as independent unit. Penjelasan Hax & Majluf (1996) dapat diartikan bahwa jika ternyata kinerja dari beberapa unit bisnis yang dimiliki Biopharma tidak membantu korporasi menghasilkan nilai total yang lebih baik, maka secara praktis Biopharma seharusnya tidak mempertahankan beberapa unit bisnis yang dimaksud dalam rentang waktu yang terbilang cukup lama sejak pertama kali unit-unit bisnis tersebut berdiri. Salah satu keputusan bisnis ekstrim yang sebenarnya dapat dilakukan oleh unit bisnis Biopharma berdasarkan teknik pemetaan portofolio bisnis menurut growth/share matrix adalah melakukan divestasi terhadap unit bisnis dengan kinerja bisnis paling rendah menurut prosentase pertumbuhan industri dan relative market share yang dimilikinya. Kasus yang terjadi pada divisi Biopharma menghasilkan pertanyaan besar mengenai apakah yang sebenarnya mendasari pemikiran strategis manajemen korporat Biopharma untuk mempertahankan unit-unit bisnis dengan kinerja bisnis yang tidak baik selama bertahun tahun lamanya dari sejak didirikan hingga sekarang. Grant (2010) menunjukkan fakta menarik bahwa telah terjadi suatu evolusi strategi dan pola pemikiran manajemen dalam menyikapi diversifikasi, khususnya perubahan strategis pada pilihan konsep dan tool strategi yang digunakan untuk 3

4 mengelola portofolio bisnis korporasi. Penggunaan portfolio planning model perlahan digantikan dengan tool atau model baru yang mengedepankan pentingnya penciptaan parenting advantage untuk melihat keseluruhan multiple bisnis yang dikelola sehingga dapat memastikan terjadinya transfer sumber daya dan kapabilitas dari satu unit bisnis ke unit bisnis lainnya dalam suatu korporasi dengan kontribusi positif melalui sinergi antara parent company dan unit bisnis. Grant (2010) menjelaskan evolusi strategi dan pemikiran manajemen tersebut dalam bagan seperti yang ditunjukkan oleh gambar 1.1: MANAGEMENT PRIORITIES Quest for Growth Addressing underperformance of widely-diversified firms Quest for Growth Competitive advantage through speed & flexibility Creating growth opportunities DEVELOPMENT IN CORPORATE STRATEGY Emergence of conglomerates Diversifications by established companies into related sectors Emphasis on related & concentric diversification Refocusing on core business Divesting diversified businesses Competitive advantage through speed & flexibility Creating growth options through focused diversifications STRATEGY TOOLS & CONCEPTS Financial analysis Diffusion of M structures Creation of corporate planning depts. Economies of scope Portfolio planning models Capital asset pricing model Maximizing shareholder value Transaction cost analysis Core competence Dominant logic Dynamic capabilities Parenting advantage Real options Gambar 1.1 Evolusi Strategi dan Pemikiran Manajemen Sumber: Grant (2010:406) 4

5 Goold et al. (1998) juga memaparkan hasil kajian riset bisnis lain mengenai pentingnya parenting advantage dalam mengelola suatu diversifikasi untuk menghindari kemungkinan terjadinya value distruction oleh korporasi dalam mengurus unit-unit bisnis yang dimilikinya. Lebih lanjut, Goold et al. (1998) menjelaskan bahwa suatu korporasi yang kemudian membentuk multiple bisnis harus dapat menciptakan sinergi yang didorong oleh timbulnya parenting advantage dari parent company. Penelitian lain mengenai fungsi korporasi dalam mengelola unit-unit bisnis dilakukan oleh Campbell et al. (1995) yang menegaskan bahwa kinerja perusahaan yang telah menjelma sebagai suatu korporasi akan sangat ditentukan oleh model sang parent dalam memetakan portofolio perusahaan secara bijaksana untuk dapat melakukan resource allocation yang tepat. Campbell et al. (1995) juga melakukan elaborasi dan evaluasi menyeluruh mengenai model klasik menggunakan growth/share matrix versus model baru yang disebut dengan parenting fit matrix, dalam mengelola unit-unit bisnis yang dimiliki. Pemetaan unit-unit bisnis secara klasik menggunakan growth/share matrix telah mulai banyak ditinggalkan oleh manajemen korporasi, dikarenakan asumsi yang terlalu sederhana yang dijadikan basis pemetaan, yaitu besaran prosentase pertumbuhan industri pada vertical axis, terhadap besaran relative market share pada horizontal axis. Adapun metode baru parenting fit matrix memperkenalkan ide dasar yang lebih menyeluruh, khususnya dalam melihat peranan strategis korporat sebagai induk yang dianggap harus memiliki kesesuaian strategis dengan unit-unit bisnis yang dikelolanya. Namun demikian, walaupun secara tegas Campbell et al. (1995) meyakini bahwa konsep 5

6 parenting fit matrix merupakan model yang lebih sempurna untuk mengelola unitunit bisnis, belum ada penelitian yang secara jelas menggambarkan adanya perbedaan rekomendasi keputusan strategis yang diberikan oleh growth/share matrix dan parenting fit matrix. Jika dikaitkan dengan penjelasan yang dikemukakan oleh Grant (2010) mengenai evolusi strategi dan pola pemikiran manajemen dalam mengelola korporasi, mungkin saja manajemen korporat Biopharma sudah tidak lagi mendasari keputusan strategis pengelolaan portofolio bisnisnya berdasarkan indikator kinerja bisnis sederhana yang umumnya hanya berdasarkan pada indikator finansial seperti yang digunakan oleh the growth/share matrix. Lebih lanjut, terdapat pula kemungkinan bahwa manajemen korporat Biopharma sebenarnya juga mulai memperhatikan faktor dari parenting advantage dan sinergi antara parent company dan unit bisnis. Sehingga manajemen korporat Biopharma tidak serta-merta memutuskan untuk melakukan divestasi pada unit bisnis dengan kinerja finansial yang tidak baik., karena mungkin saja terjadi value destruction yang justru dikontribusikan oleh parent company dan berimbas pada kinerja buruk yang dihasilkan oleh unit bisnis. Namun demikian, terlepas dari seluruh kemungkinan yang ada, harus dapat diketahui dengan jelas apakah benar teknik pengelolaan korporasi menggunakan portfolio planning model (the growth/share matrix) dapat memberikan rekomendasi strategis yang berbeda dengan teknik pengelolaan korporasi yang mulai memperhatikan peran parent company melalui parenting fit matrix. 6

7 Berdasarkan uraian di atas, penulis akan melakukan penelitian yang mencoba mengkaji lebih lanjut model pengelolaan korporasi yang efektif untuk digunakan oleh Biopharma agar dapat membantu Biopharma menghasilkan rekomendasi keputusan strategis yang tepat bagi seluruh unit bisnis yang dikelola. Penelitian yang dilakukan akan mempelajari hubungan antara pemetaan strategis unit-unit bisnis menggunakan growth/share matrix dan parenting fit matrix dalam bentuk studi pada divisi Biopharma dengan mengambil lima unit bisnis Biopharma sebagai objek studi di dalam penelitian ini, yaitu unit bisnis Theracim, unit bisnis KALBE Genomic (KalGen), unit bisnis Regenerative & Cell Therapy (ReGeniC), unit bisnis BA/BE Pharmametrics Lab (PML), dan unit bisnis Clinical Trial (CT) PML 1.2 Rumusan Masalah Sistem pengelolaan unit- unit bisnis yang dilakukan oleh manajemen korporat Biopharma menunjukkan suatu fenomena yang seakan selaras dengan adanya evolusi strategi dan pola pemikiran manajemen dalam mengelola korporasi. Biopharma tetap mempertahankan seluruh unit bisnis yang dimiliki walaupun hampir sebagian besar unit bisnis menunjukkan kinerja yang kurang baik dan bahkan tidak menghasilkan portofolio bisnis yang balance bagi Biopharma. Namun demikian, strategi pengelolaan korporasi yang tepat dan efektif mutlak dibutuhkan jika Biopharma telah memutuskan untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis melalui strategi diversifikasi. Oleh karena itu, Biopharma harus dapat memilih dan menggunakan tool yang tepat sebagai alat bantu memetakan unit-unit bisnis yang dimiliki sehingga mampu menghasilkan keputusan strategis yang 7

8 terbaik dalam mengelola korporasi. Berdasarkan kasus bisnis yang terjadi di divisi Biopharma tersebut, maka penulis merumuskan permasalahan penelitian yaitu untuk mengkaji lebih lanjut model pengelolaan korporasi yang efektif bagi Biopharma dengan mengetahui hubungan antara pengelolaan korporasi menggunakan portfolio planning model (the growth/share matrix) dan pengelolaan korporasi menggunakan parenting fit matrix terkait dengan rekomendasi keputusan strategis yang diberikan oleh masing masing model tersebut. 1.3 Pertanyaan Penelitian Penelitian yang penulis lakukan akan menjawab pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah pemetaan portoflio bisnis Biopharma menggunakan growth/share matrix dan parenting fit matrix akan memberikan rekomendasi keputusan strategis yang berbeda bagi masing masing unit bisnis Biopharma? 2. Model pemetaan portofolio bisnis manakah yang paling efektif digunakan oleh Biopharma? Apakah growth/share matrix, parenting fit matrix, atau pilihan lainnya? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah untuk mengetahui rekomendasi strategis yang dihasilkan oleh pemetaan portofolio bisnis Biopharma menggunakan growth/share matrix dan parenting fit matrix, serta untuk mengetahui model pemetaan portofolio bisis yang paling efektif dalam membantu pengelolaan korporasi Biopharma. 8

9 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian yang penulis lakukan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi divisi Biopharma dalam memilih dan menggunakan model pemetaan portofolio bisnis yang tepat sebagai alat bantu bagi manajemen korporat agar dapat mengelola korporasi secara lebih efektif. 1.6 Batasan Penelitian Batasan di dalam penelitian yang penulis lakukan adalah: 1. Data kinerja perusahaan merupakan data penjualan unit-unit bisnis Biopharma selama tahun 2011 sampai dengan Data pertumbuhan industri dan data penjualan dari pesaing utama yang digunakan dalam pembuatan model pemetaan dengan growth/share matrix berasal dari: a. laporan survey market berbayar yaitu ITMA untuk data penjualan pada unit bisnis Theracim b. data marketing intellegent internal dikarenakan tidak tersedianya report survey market berbayar yang resmi dikeluarkan oleh institusi tertentu. Adapun data yang berasal dari marketing intellegent internal bersifat confidential sehingga tidak dapat disediakan secara detail breakdown per data, melainkan hanya tersedia dalam bentuk data total, prosentase dan summary. 1.7 Sistematika Penulisan Penelitian ini berjudul Analisis Hubungan Growth Share Matrix dan Parenting Fit Matrix Dalam Pemetaan Strategis Unit-Unit Bisnis: Studi Pada Divisi 9

10 Biopharma PT. KALBE FARMA, Tbk. Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I. Pendahuluan Bab 1 menjelaskan permasalahan yang akan menjadi tujuan penelitian dilengkapi dengan latar belakang pemilihan judul penelitian. Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian dan sistematika penelitian. BAB II. Landasan Teori Bab II berisi tentang teori-teori yang membahas pengelolaan strategi korporasi yang berkaitan dengan evolusi strategi dan pemikiran manajemen dalam mengelola multiple bisnis. Landasan teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembahasan stratejik mengenai perbandingan penggunaan dua model dalam pengelolaan portofolio bisnis yaitu growth/share matrix dan parenting fit matrix. BAB III. Metode Penelitian Bab III menjelaskan dengan rinci metode penelitian yang digunakan dalam bentuk tahapan-tahapan dalam keseluruhan proses yang dilakukan dalam penelitian ini. Bab III mencakup penjelasan tentang metode penelitian kualitatif deskriptif, tahapan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, analisa dan perbaikan, simpulan dan saran, dan definisi operasional. BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan 10

11 Bab IV akan memaparkan hasil dari penelitian yang dibahas berdasarkan landasan teori terkait dilengkapi dengan analisa dan pendapat dari penulis. BAB V. Simpulan, Keterbatasan, dan Implikasi Bab V akan menjelaskan mengenai simpulan akhir dari keseluruhan hasil penelitian dengan segala keterbatasan yang terjadi dalam proses penelitian, berikut implikasi pada hasil penelitian yang timbul atas adanya keterbatasan tersebut. 11

BAB I PENDAHULUAN. Multimedia Nusantara. TelkomMetra yang pada awalnya menjalankan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Multimedia Nusantara. TelkomMetra yang pada awalnya menjalankan bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang TelkomMetra didirikan pada tanggal 28 Mei 1997 dengan nama PT Multimedia Nusantara. TelkomMetra yang pada awalnya menjalankan bisnis penyelenggaraan TV berbayar (Pay

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap kondisi yang disertai persaingan pasar yang merupakan bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. setiap kondisi yang disertai persaingan pasar yang merupakan bagian dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan dituntut untuk selalu bertahan bahkan tumbuh dalam setiap kondisi yang disertai persaingan pasar yang merupakan bagian dari dinamika bisnis. Persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan multibisnis terdiri dari perusahaan yang bertindak

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan multibisnis terdiri dari perusahaan yang bertindak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah perusahaan multibisnis terdiri dari perusahaan yang bertindak sebagai induk dan satu atau lebih perusahaan anak. Kebanyakan perusahaan multibisnis merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. faktor tersebut dapat mempengaruhi cara perusahaan dalam mengelola bisnisnya.

BAB I PENDAHULUAN. faktor tersebut dapat mempengaruhi cara perusahaan dalam mengelola bisnisnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan lingkungan eksternal dan internal merupakan dua faktor penting yang wajib diperhatikan oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan bahwa dua faktor tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pengangkutan merupakan salah satu sektor yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pengangkutan merupakan salah satu sektor yang mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pengangkutan merupakan salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (2014) menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu penetapan strategi bisnis yang tepat bagi sebuah perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu penetapan strategi bisnis yang tepat bagi sebuah perusahaan akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu penetapan strategi bisnis yang tepat bagi sebuah perusahaan akan bergantung kepada posisi dimana sebuah produk berada didalam Industry Life Cycle-nya (ILC).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Bisnis minyak dan gas merupakan bisnis yang membutuhkan biaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Bisnis minyak dan gas merupakan bisnis yang membutuhkan biaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bisnis minyak dan gas merupakan bisnis yang membutuhkan biaya investasi yang besar dan menggunakan teknologi tinggi yang senantiasa terus berkembang. Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan saat ini mengejar keunggulan bersaing untuk bisa

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan saat ini mengejar keunggulan bersaing untuk bisa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Setiap perusahaan saat ini mengejar keunggulan bersaing untuk bisa memberikan pelayanan maksimal terhadap setiap konsumen yang melakukan transaksi dengan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan sebesar 74,8%. Dalam laporan Produk Domestik Bruto (PDB)

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan sebesar 74,8%. Dalam laporan Produk Domestik Bruto (PDB) INTISARI Perusahaan diversifikasi memerlukan strategi pada tingkat korporat agar menghasilkan kinerja unit bisnis yang lebih baik daripada jika unit bisnis tersebut berdiri sendiri. Untuk melihat bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. korporat dengan membangun bisnis-bisnis baru, sinergi menjadi topik yang

BAB I PENDAHULUAN. korporat dengan membangun bisnis-bisnis baru, sinergi menjadi topik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era semakin berkembangnya perusahaan-perusahaan yang menjadi korporat dengan membangun bisnis-bisnis baru, sinergi menjadi topik yang penting. Hampir semua perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetitornya dan mampu menghasilkan profit yang maksimal (Thompson et al.,

BAB I PENDAHULUAN. kompetitornya dan mampu menghasilkan profit yang maksimal (Thompson et al., BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan membutuhkan strategi untuk menjalankan operasional usahanya. Strategi tersebut digunakan agar perusahaan mampu bersaing dengan para kompetitornya

Lebih terperinci

I. BAB I - PENDAHULUAN. Perusahaan Logistik X (PT. X ) adalah perusahaan yang bergerak dalam

I. BAB I - PENDAHULUAN. Perusahaan Logistik X (PT. X ) adalah perusahaan yang bergerak dalam I. BAB I - PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perusahaan Logistik X (PT. X ) adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis penyediaan jasa logistik atau pengiriman barang dari industri-industri yang terkait

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN & SARAN. analisis yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya mengenai critical

BAB V SIMPULAN & SARAN. analisis yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya mengenai critical BAB V SIMPULAN & SARAN 5.1. Simpulan Peneliti telah mendapatkan kesimpulan dan saran berdasarkan analisis yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya mengenai critical success factors dan parenting opportunities

Lebih terperinci

STRATEGI KORPORASI. Perhatian. Tumbuh Portofolio Sinergy

STRATEGI KORPORASI. Perhatian. Tumbuh Portofolio Sinergy STRATEGI KORPORASI Perhatian Tumbuh Portofolio Sinergy 1 Alternatif Utama Strategi Konsentrasi Pertumbuhan Retrenchment/defensive Konsentrasi a. Menambah tingkat penggunaan barang, melalui menambah jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (value of the firm). Pilihan yang dilakukan manajemen bukanlah suatu. dengan tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (value of the firm). Pilihan yang dilakukan manajemen bukanlah suatu. dengan tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi dan struktur merupakan hal yang tidak terpisahkan dan harus dipilih manajemen puncak sebagai rerangka dasar fundamental peningkatan nilai perusahaan (value

Lebih terperinci

Presented by : M Anang Firmansyah STRATEGIC DIRECTIONS AND CORPORATE-LEVEL STRATEGY

Presented by : M Anang Firmansyah STRATEGIC DIRECTIONS AND CORPORATE-LEVEL STRATEGY Presented by : M Anang Firmansyah STRATEGIC DIRECTIONS AND CORPORATE-LEVEL STRATEGY The corporate parent Tanpa interaksi langsung dengan pembeli dan pesaing Empat arah dasar 1.Increased Penetration pasar

Lebih terperinci

KESESUAIAN PENGASUHAN PERUSAHAAN MULTIBISNIS: STUDI KASUS KELOMPOK BISNIS MEDIA GROUP

KESESUAIAN PENGASUHAN PERUSAHAAN MULTIBISNIS: STUDI KASUS KELOMPOK BISNIS MEDIA GROUP KESESUAIAN PENGASUHAN PERUSAHAAN MULTIBISNIS: STUDI KASUS KELOMPOK BISNIS MEDIA GROUP Ningky Sasanti Munir PPM School of Management nky@ppm-manajemen.ac.id ABSTRACT The strategic objective of a multi-business

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Sejalan dengan visi, misi, dan program transformasi Pertamina untuk menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia, dan seiring dengan berkembangnya pasar angkutan

Lebih terperinci

bersaing lain adalah kelengkapan produk dan fasilitas pendukung yang ditawarkan

bersaing lain adalah kelengkapan produk dan fasilitas pendukung yang ditawarkan tahun menjadi salah satu keunggulan bersaing unit bisnis tersebut. Keunggulan bersaing lain adalah kelengkapan produk dan fasilitas pendukung yang ditawarkan sampai saat ini belum dapat ditiru oleh pesaing

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pembahasan mengenai analisis strategi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pembahasan mengenai analisis strategi BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pada bab sebelumnya telah dilakukan pembahasan mengenai analisis strategi diversifikasi yang dilakukan oleh pihak manajemen Simply Group. Selain itu, juga telah dilakukan

Lebih terperinci

1 Universitas Indonesia

1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran Departemen Keuangan sebagai lembaga negara yang berfungsi melaksanakan kebijakan fiskal sangatlah vital bagi terselenggaranya hampir semua aspek perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan menggunakan sumber daya yang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, diperoleh koordinat masingmasing

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, diperoleh koordinat masingmasing BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, diperoleh koordinat masingmasing unit bisnis dari Rosalia Indah Group untuk dipetakan pada parenting-fit matrix, yaitu

Lebih terperinci

Tinjauan Umum tentang Corporate dan Business Strategy Riri Satria

Tinjauan Umum tentang Corporate dan Business Strategy Riri Satria Tinjauan Umum tentang Corporate dan Business Strategy Riri Satria Konsultan manajemen stratejik dan pengembangan organisasi ririsatria@yahoo.com Topik hari ini Mengapa orang TI perlu mengetahui strategi?

Lebih terperinci

Ekspansi Dalam Diversifikasi

Ekspansi Dalam Diversifikasi Ekspansi Dalam Diversifikasi Oleh: Mas Wigrantoro Roes Setiyadi NPM: 8605210299 Program Doktor Strategic Management Program Studi Ilmu Manajemen Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia

Lebih terperinci

BAB 3 PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN

BAB 3 PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN BAB 3 PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN 1 Area Perencanaan Strategis Ada tiga area utama dalam perencanaan strategis : Bisnis perusahaan harus dikelola seperti portfolio investasi. Potensi keuntungan masa

Lebih terperinci

Bab 2 Strategi Supply Chain

Bab 2 Strategi Supply Chain Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Bab 2 Strategi Supply Chain Dr. Eko Ruddy Cahyadi 2-1 Competitive and Supply Chain Strategies Competitive strategy: Kebutuhan

Lebih terperinci

13PASCA. Modul Pertemuan 13. Berisi : SWOT Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, IE Matrix and Grand Strategy Matrix. Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM SARJANA

13PASCA. Modul Pertemuan 13. Berisi : SWOT Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, IE Matrix and Grand Strategy Matrix. Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM SARJANA Modul Pertemuan 13 Modul ke: Fakultas 13PASCA SARJANA Berisi : SWOT Matrix, Space Matrix, BCG Matrix, IE Matrix and Grand Strategy Matrix Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM Program Studi Magister Manajemen Referensi

Lebih terperinci

Kata Kunci : BUMN, collateral, physical goods, tangible services, psychological service, Strategic Planning, competitive advantage, corporate

Kata Kunci : BUMN, collateral, physical goods, tangible services, psychological service, Strategic Planning, competitive advantage, corporate ABSTRAK Pegadaian sebagai BUMN yang bergerak dalam bidang usaha jasa penyaluran kredit jangka pendek berdasarkan hukum gadai, yakni pemberian kredit yang meng-haruskan adanya penjaminan (collateral) berupa

Lebih terperinci

PORTFOLIO ANALYSIS. Seven types of business (Drucker, 1973) PORTFOLIO:

PORTFOLIO ANALYSIS. Seven types of business (Drucker, 1973) PORTFOLIO: PORTFOLIO ANALYSIS Sumber: Marketing Strategy and Competitive Positioning PORTFOLIO: KORPORASI HARUS MEMPERTIMBANGKAN: 1) PRODUK DAN JASA APA YG MENJADI PEMASUKAN KAS DAN KEUNTUNGAN KEPADA KORPORASI. 2)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk diaplikasikan dalam dunia bisnis. Hal tersebut sejalan dengan teori

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk diaplikasikan dalam dunia bisnis. Hal tersebut sejalan dengan teori BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Konsep nilai pemegang saham (shareholder value) menjadi aspek yang penting untuk diaplikasikan dalam dunia bisnis. Hal tersebut sejalan dengan teori yang dikemukakan

Lebih terperinci

Nama Akademi Tehnik Mesin Industri (ATMI) cukup populer di dunia. pendidikan kejuruan di Indonesia. Didirikan pada tahun 1968 di Surakarta/Solo

Nama Akademi Tehnik Mesin Industri (ATMI) cukup populer di dunia. pendidikan kejuruan di Indonesia. Didirikan pada tahun 1968 di Surakarta/Solo BAB I. 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Nama Akademi Tehnik Mesin Industri (ATMI) cukup populer di dunia pendidikan kejuruan di Indonesia. Didirikan pada tahun 1968 di Surakarta/Solo oleh Misionaris Jesuit

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK USAHA BERKINERJA TINGGI (HIGH PERFORMING BUSINESS)

KARAKTERISTIK USAHA BERKINERJA TINGGI (HIGH PERFORMING BUSINESS) KARAKTERISTIK USAHA BERKINERJA TINGGI (HIGH PERFORMING BUSINESS) Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan yang bergerak di bidang hospitality business adalah bagaimana membangun dan mempertahankan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Krisis global yang baru-baru ini terjadi mempengaruhi keberadaaan perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Tidak sedikit perusahaan di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Peta bisnis telekomunikasi mengalami perubahan sangat cepat dari sisi teknologi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Peta bisnis telekomunikasi mengalami perubahan sangat cepat dari sisi teknologi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peta bisnis telekomunikasi mengalami perubahan sangat cepat dari sisi teknologi, regulasi, struktur pasar, maupun persaingan. Dari sisi teknologi, diawali dengan munculnya

Lebih terperinci

MSDM Summary Chapter 3

MSDM Summary Chapter 3 MSDM Summary Chapter 3 by: Gabriella Pella Joanne Nainggolan Rinda Gultom Sheila Silalahi CHAPTER 3 : STRATEGI DAN ANALISIS HRM Mengapa Strategic Planning Penting bagi Semua Manager? Strategic plan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dan perubahan dalam bidang ekonomi membawa dampak yang besar terhadap tata kelola suatu bisnis dan strategi bersaing perusahaan. Perubahan lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan di Indonesia yang mengalami kerugian yang besar bahkan sampai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan di Indonesia yang mengalami kerugian yang besar bahkan sampai BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Krisis global yang baru-baru ini terjadi mempengaruhi keberadaan perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Tidak sedikit perusahaan di Indonesia

Lebih terperinci

SILABUS DAN SAP Berdasarkan KKNI Februari SILABUS MANAJEMEN STRATEGIK Dosen: Pristiana Widyastuti, S.AB.,M.AB, MBA

SILABUS DAN SAP Berdasarkan KKNI Februari SILABUS MANAJEMEN STRATEGIK Dosen: Pristiana Widyastuti, S.AB.,M.AB, MBA SILABUS MANAJEMEN STRATEGIK Dosen: Pristiana Widyastuti, S.AB.,M.AB, MBA A. Deskripsi Mata kuliah ini bertujuan untuk menghasilkan kompetensi mahasiswa dalam menganalisa perkembangan dunia usaha atau bisnis

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : MANAJEMEN STRATEGI GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) Kode Mata Kuliah / : IE008 / 2 SKS SKS Deskripsi Singkat : 1. Mata kuliah ini memberikan pemahaman konsep, teori dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi, PT Pertamina (Persero) atau yang

BAB I PENDAHULUAN. eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi, PT Pertamina (Persero) atau yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berawal sebagai sebuah perusahaan nasional yang bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi, PT Pertamina (Persero) atau yang selanjutnya disebut

Lebih terperinci

OLEH: VEBRIAN DIANTORO

OLEH: VEBRIAN DIANTORO PENGARUH PERUBAHAN TARIF PAJAK PENGHASILAN BADAN DAN FAKTOR INTERNAL PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006 2011 OLEH: VEBRIAN DIANTORO

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir berikut : Tahapan penelitian dalam penulisan GFP ini dapat dijelaskan dalam bagan Gambar 3.1 Tahapan Penelitian 37 Sebagai salah satu tahap awal, kerangka

Lebih terperinci

KONTRAK PEMBELAJARAN

KONTRAK PEMBELAJARAN KONTRAK PEMBELAJARAN Nama Mata Kuliah : MANAJEMEN STRATEGI Kode Mata Kuliah : IE 008 Pengajar : Semester : Ganjil Hari Pertemuan/ Jam : Tempat Pertemuan : 1. Manfaat Mata Kuliah Dalam ilmu manajemen dikenal

Lebih terperinci

Kotler on Marketing. Chapter Objectives. It is more important to do what is strategically right than what is immediately profitable.

Kotler on Marketing. Chapter Objectives. It is more important to do what is strategically right than what is immediately profitable. III. PERENCANAAN STRATEGIS DAN PROSES PEMASARAN 1 April 2010-1 Kotler on Marketing It is more important to do what is strategically right than what is immediately profitable. -2 Chapter Objectives Tujuan

Lebih terperinci

SIMPULAN DAN SARAN. berdasar GE Matrix adalah PT ATMI BizDEC, PT ATMI Duta Engineering, dan

SIMPULAN DAN SARAN. berdasar GE Matrix adalah PT ATMI BizDEC, PT ATMI Duta Engineering, dan BAB V. 5. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1. Hasil Analisis Portofolio Bisnis Korporasi Dari sisi portofolio bisnis, SBU yang

Lebih terperinci

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS Prentice Hall, 2002 8-1 PENTINGNYA MANAJEMEN STRATEGIS APA YANG DIMAKSUD MANAJEMEN STRATEGIS? Sekumpulnan keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja organisasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth.

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth. ABSTRAK The competition strategies between the ice beam components manufacturer at the time of globaliasasi the current look is increasingly competitive. Companies compete to improve its quality in order

Lebih terperinci

Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang. keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value.

Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang. keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value. Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang meyakini bahwa jika perusahaan memiliki orang-orang dengan kemampuan yang tepat dan sikap yang baik akan dapat melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi yang menarik bagi para investor. Bagi sebagian besar investor

BAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi yang menarik bagi para investor. Bagi sebagian besar investor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu pilar penggerak ekonomi terpenting di Indonesia. Pasar modal berperan penting sebagai salah satu sumber utama permodalan eksternal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada waktu itu istilah yang umum dikenal adalah Social Responsibility (SR), hal

BAB I PENDAHULUAN. pada waktu itu istilah yang umum dikenal adalah Social Responsibility (SR), hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejarah perkembangan CSR modern diawali pada tahun 1950-an dimana pada waktu itu istilah yang umum dikenal adalah Social Responsibility (SR), hal ini disebabkan

Lebih terperinci

Tugas Akhir [KS ] Free Powerpoint Templates Page 1

Tugas Akhir [KS ] Free Powerpoint Templates Page 1 Tugas Akhir [KS-091336] Page 1 Abstraksi Untuk meningkatkan performansi perusahaan, korporasi memilih strategi bisnis Growth agar tetap berada pada entitas bisnis. Namun demikian performansi mengeksekusi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penulisan Dalam perumusan masalah yang pertama jenis penelitian yang dilakukan adalah event study terhadap kasus Akuisisi menggunakan LBO pada perusahaan PT Bumi

Lebih terperinci

COST ANALYSIS CONSIDERATIONS AND MANAGERIAL APPLICATION OF VALUE CHAIN

COST ANALYSIS CONSIDERATIONS AND MANAGERIAL APPLICATION OF VALUE CHAIN COST ANALYSIS CONSIDERATIONS AND MANAGERIAL APPLICATION OF VALUE CHAIN CHAPTER 5 STRATEGIC COST MANAGEMENT (John Shank & Vijay Govindarajan) Traditional View INTRODUCTION Value-Creating Supplier Activities

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sekarang ini Teknologi Informasi (TI) bukanlah hal baru, khususnya pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sekarang ini Teknologi Informasi (TI) bukanlah hal baru, khususnya pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini Teknologi Informasi (TI) bukanlah hal baru, khususnya pada suatu perusahaan atau organisasi. Hampir setiap perusahaan atau organisasi memiliki TI yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi, terutama teknologi informasi (TI), dalam beberapa dekade terakhir ini telah mencapai kecepatan yang luar biasa. Perkembangan teknologi informasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menguasai pasar. Perkembangan zaman yang juga diikuti perkembangan dalam

I. PENDAHULUAN. menguasai pasar. Perkembangan zaman yang juga diikuti perkembangan dalam I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai sebuah entitas bisnis pada hakikatnya memiliki tujuan yang ingin dicapai yaitu memaksimalkan keuntungan, meningkatkan nilai aset dan menguasai pasar.

Lebih terperinci

ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI. Lecture Note : Ir. M. Yamin Siregar, MM

ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI. Lecture Note : Ir. M. Yamin Siregar, MM ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI Lecture Note : Ir. M. Yamin Siregar, MM Analisis Lingkungan Industri Five Competitive Forces by Michael E. Porter (Model 5 Kekuatan Persaingan) Porter s Five Competitive Forces/Model

Lebih terperinci

PORTFOLIO ANALYSIS. Seven types of business (Drucker, 1973) PORTFOLIO:

PORTFOLIO ANALYSIS. Seven types of business (Drucker, 1973) PORTFOLIO: PORTFOLIO ANALYSIS Sumber: Marketing Strategy and Competitive Positioning PORTFOLIO: KORPORASI HARUS MEMPERTIMBANGKAN: 1) PRODUK DAN JASA APA YG MENJADI PEMASUKAN KAS DAN KEUNTUNGAN KEPADA KORPORASI. 2)

Lebih terperinci

PROGRAM MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

PROGRAM MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 SKRIPSI Diajukan guna memenuhi syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh: YENNI HAZFIA PROGRAM MANAJEMEN

Lebih terperinci

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing diharuskan mampu dalam memahami perubahan struktur pasar dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diversifikasi merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Diversifikasi merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diversifikasi merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam rangka mempertahankan pertumbuhan usahanya melalui ekspansi operasi dengan memasuki

Lebih terperinci

BAB IV FORMULASI STRATEGI

BAB IV FORMULASI STRATEGI BAB IV FORMULASI STRATEGI Formulasi Strategi Korporat : Strategi korporat dirumuskan oleh manajemen tingkat atas & dirancang untuk mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan. 1. General Strategy Alternative

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN. SEMESTER/TAHUN AKADEMIK : GAZAL/ : Tim Pengajar Manajemen Strategik Departemen Ilmu Administrasi DESKRIPSI MATA KULIAH

KONTRAK PERKULIAHAN. SEMESTER/TAHUN AKADEMIK : GAZAL/ : Tim Pengajar Manajemen Strategik Departemen Ilmu Administrasi DESKRIPSI MATA KULIAH KONTRAK PERKULIAHAN NAMA MATA KULIAH : MANAJEMEN STRATEJIK BISNIS SEMESTER/TAHUN AKADEMIK : GAZAL/2008 2009 PENGAJAR : Tim Pengajar Manajemen Strategik Departemen Ilmu Administrasi DESKRIPSI MATA KULIAH

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 IT-Business Strategic Allignment Luftman berpendapat bahwa penyelarasan strategi TI dan bisnis adalah sebuah hal yang harus dilakukan agar peranan TI dalam bisnis optimal.

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Kata Kunci: ITIL V3, ITIL v3 Service Strategy, Service Asset, Service Structure, Service Provider Type, Service Unit, Bisnis Unit

ABSTRAKSI. Kata Kunci: ITIL V3, ITIL v3 Service Strategy, Service Asset, Service Structure, Service Provider Type, Service Unit, Bisnis Unit ABSTRAKSI PT. RST merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan Abrasive, Cutting Tools and Technical Equipment. PT.RST memiliki sebuah sistem berbasis ERP yang digunakan untuk mengelola

Lebih terperinci

Manajemen Stratejik. Dosen: Pristiana Widyastuti

Manajemen Stratejik. Dosen: Pristiana Widyastuti Manajemen Stratejik Dosen: Pristiana Widyastuti Literature: 1. Assauri, Sofyan 2016. Strategic Management Sustainable Competitive Advantages. Depok: PT. Rajagrafindo Persada 2. Rangkuti, Freddy. 2015.

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BAURAN PEMASARAN (Studi Pada PT Dimata Sora Jayate di Kota Denpasar)

FORMULASI STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BAURAN PEMASARAN (Studi Pada PT Dimata Sora Jayate di Kota Denpasar) TESIS FORMULASI STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BAURAN PEMASARAN (Studi Pada PT Dimata Sora Jayate di Kota Denpasar) I PUTU AGUS MAHENDRA PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011

Lebih terperinci

Proyek Perangkat Lunak

Proyek Perangkat Lunak Proyek Perangkat Lunak 02: Proyek Software dan SDLC Husni husni@trunojoyo.ac.id Project Management Concepts Project Planning, Execution, and Budget System Development Life Cycle Project Monitoring, Control,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STRATEGI DIVERSIFIKASI DAN TRANSFER PRICING TERHADAP BEBAN PAJAK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

ANALISIS PENGARUH STRATEGI DIVERSIFIKASI DAN TRANSFER PRICING TERHADAP BEBAN PAJAK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE ANALISIS PENGARUH STRATEGI DIVERSIFIKASI DAN TRANSFER PRICING TERHADAP BEBAN PAJAK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2014-2015 OLEH: ANDY ARDIANTO 3203013021 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia yang sudah menjadi semakin kompleks dan terus terspesialisasi setiap saat, informasi merupakan faktor mutlak yang diperlukan dalam menunjang suatu bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting guna mendukung pengembangan teknologi itu sendiri. Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. penting guna mendukung pengembangan teknologi itu sendiri. Perbankan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini, pemanfaatan teknologi tersebut dalam dunia bisnis merupakan satu tahapan penting guna mendukung pengembangan

Lebih terperinci

Factsheet. Jan

Factsheet. Jan Factsheet th Jan 5 2018 About CPM Corpus Merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan yang telah berdiri sejak 1 Oktober 2004 (14 tahun). Corpus memulai perjalanannya melayani perusahaan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan. salah satunya adalah dalam hal diversifikasi. Perusahaan-perusahaan tersebut ada

BAB 1 Pendahuluan. salah satunya adalah dalam hal diversifikasi. Perusahaan-perusahaan tersebut ada BAB 1 Pendahuluan Di Indonesia terdapat berbagai macam perusahaan dengan berbagai strateginya masingmasing, salah satunya adalah dalam hal diversifikasi. Perusahaan-perusahaan tersebut ada yang memilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selain saham, utang digunakan sebagai alternatif pendanaan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Selain saham, utang digunakan sebagai alternatif pendanaan perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selain saham, utang digunakan sebagai alternatif pendanaan perusahaan dalam struktur modal. Penggunaan utang dalam struktur modal mampu memberikan manfaat positif

Lebih terperinci

BAB III ASPEK Manajemen SYAFRIZAL HELMI

BAB III ASPEK Manajemen SYAFRIZAL HELMI BAB III ASPEK Manajemen SYAFRIZAL HELMI Pengelolaan Manajemen Annual Objectives & Policies Resources & Structures Productions & HRD Suportive culture Management Issues Natural Environment Resistance to

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1971 setelah penggunaan nama PT Pembangunan Perumahan pada

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1971 setelah penggunaan nama PT Pembangunan Perumahan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Profil Perusahaan Nama PT. Pembangunan Perumahan (Persero) secara resmi digunakan pada tahun 1971 setelah penggunaan nama PT Pembangunan Perumahan pada tahun 1953 dan PT Pembangunan

Lebih terperinci

Proses Manajemen Stratejik. Dosen: Pristiana Widyastuti, S.AB.,M.AB.,MBA

Proses Manajemen Stratejik. Dosen: Pristiana Widyastuti, S.AB.,M.AB.,MBA Proses Manajemen Stratejik Dosen: Pristiana Widyastuti, S.AB.,M.AB.,MBA Proses Manajemen Stratejik Proses Manajemen Stratejik Visi dan Misi Stratejik Tingkatan Manajemen Stratejik Strategi Bisnis Penilaian

Lebih terperinci

Internal Assessment. The Nature of an Internal Audit. Chapter 4

Internal Assessment. The Nature of an Internal Audit. Chapter 4 Chapter 4 Internal Assessment Bab ini berfokus mengidentifikasi dan mengevaluasi kelebihan dan kekurangan suatu perusahaan dalam area fungsional dalam bisnis, termasuk manajemen, pemasaran, keuangan/ akuntansi,

Lebih terperinci

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Pengertian, Dimensi Analisis, Strategi dan Taktik Markom Industri. Ardhariksa Z, M.Med.Kom.

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Pengertian, Dimensi Analisis, Strategi dan Taktik Markom Industri. Ardhariksa Z, M.Med.Kom. Mata Kuliah Modul ke: - Markom Industry Analysis- Pengertian, Dimensi Analisis, Strategi dan Taktik Markom Industri Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja operasional perusahaan dilihat dari kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Baik kreditur maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu untuk mengelola sumber daya seperti man, machine, money dan material

BAB I PENDAHULUAN. mampu untuk mengelola sumber daya seperti man, machine, money dan material BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajer dan pemegang saham mempunyai peran penting dalam meningkatkan nilai perusahaan. Peran dari seorang manajer adalah sebagai penghubung serta pusat informasi dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang dilakukannya penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang dilakukannya penelitian BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang dilakukannya penelitian terkait isu diversifikasi korporasi dan biaya modal, dan alasan pentingnya penelitian tersebut khususnya dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, tantangan yang dihadapi oleh sebuah organisasi semakin berat. Salah satu hal yang menyebabkan beratnya tantangan tersebut adalah tingginya kompetisi global.

Lebih terperinci

IMC 2. Analisa pasar dengan SWOT dan BCG Matrix. Berliani Ardha, SE, M.Si. The meaning of tulips is generally perfect love.

IMC 2. Analisa pasar dengan SWOT dan BCG Matrix. Berliani Ardha, SE, M.Si. The meaning of tulips is generally perfect love. Modul ke: IMC 2 Analisa pasar dengan SWOT dan BCG Matrix Fakultas Komunikasi Berliani Ardha, SE, M.Si Program Studi Advertising & Marketing communication The meaning of tulips is generally perfect love

Lebih terperinci

Corporate Parenting. Corporate Strategy to Manage a Multi Business Company

Corporate Parenting. Corporate Strategy to Manage a Multi Business Company Corporate Parenting Corporate Strategy to Manage a Multi Business Company Problems To Be Addressed How to control strategic business units non-financially? What are the roles of a parent company in parenting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise

BAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu inisiatif besar dalam proses transformasi yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise Resource Planning

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 19 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu ruang lingkup perusahaan atau gejala

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 16 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat dan strategi diversifikasi terhadap profitability, growth, dan resiko perusahaan. Selanjutnya, akan dijabarkan

Lebih terperinci

Expansi Bisnis Telekomunikasi Pada Area Non-Telecommunication. I. Pendahuluan. II. Study Case

Expansi Bisnis Telekomunikasi Pada Area Non-Telecommunication. I. Pendahuluan. II. Study Case Expansi Bisnis Telekomunikasi Pada Area Non-Telecommunication I. Pendahuluan Dalam tahun terakhir telah banyak transformasi yang dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi, dari industri lokal ke internasional

Lebih terperinci

STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN

STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN PENDAHULUAN Strategi KM dan kerangka kerja pengukuran sebagai tambahan siklus KM Terintegrasi Strategi KM terkait dengan business objective organisasi keseluruhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari perspektif manajemen keuangan korporasi modern, tiga area keputusan finansial terpenting adalah keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan keputusan dividen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bersama dengan berkembangnya dunia bisnis, banyak perusahaan yang terus mencoba menghasilkan produk yang berkualitas yang mengakibatkan timbulnya persaingan antar perusahaan.

Lebih terperinci

Tri Suswanto Saptadi Tujuan

Tri Suswanto Saptadi  Tujuan Tri Suswanto Saptadi http://trisaptadi.uajm.ac.id Tujuan Mengetahui konsep dasar strategi, komponenkomponen strategi, dan bagaimana strategi disusun. Mengetahui bagaimana manajemen strategis dijalankan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perspektif Strategic Management Pendekatan strategi yang baik belum tentu dapat langsung diterapkan pada sebuah perusahaan, dan sukar menentukan formula yang tepat untuk menghitung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan perbaikan diri secara terus menerus (Continous Improvement).

BAB I PENDAHULUAN. melakukan perbaikan diri secara terus menerus (Continous Improvement). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kondisi perekonomian saat ini yang kurang stabil, ada kecenderungan terjadi perubahan harga dari tahun ke tahun yang memberikan dampak terhadap lingkungan

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu Bab 1 PENDAHULUAN negara yang mulai berkembang. Hal itu di buktikan berdasarkan data dari Bappenas untuk tahun 2011, Indonesia berada di peringkat 82 sebagai

Lebih terperinci

Klien SS juga memiliki keengganan untuk memulai belajar mengenai wealth. untuk menganalisa kekayaan Klien SS agar dapat memberikan rekomendasi atas

Klien SS juga memiliki keengganan untuk memulai belajar mengenai wealth. untuk menganalisa kekayaan Klien SS agar dapat memberikan rekomendasi atas Klien SS juga memiliki keengganan untuk memulai belajar mengenai wealth management dengan usia yang tidak lagi muda, sedangkan hal ini sangat penting untuk pengelolaan kekayaan yang dimilikinya. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai objek pembahasan dalam field project serta kerangka kerja yang digunakan dalam melakukan field project ini. 3.1 Pengertian Penelitian

Lebih terperinci

Tujuan. Perencanaan strategis perusahaan dan divisi Perencanaan unit bisnis Proses pemasaran Perencanaan produk Rencana pemasaran Prentice Hall

Tujuan. Perencanaan strategis perusahaan dan divisi Perencanaan unit bisnis Proses pemasaran Perencanaan produk Rencana pemasaran Prentice Hall Tujuan strategis perusahaan dan divisi unit bisnis Proses pemasaran produk Rencana pemasaran 1 Strategis Berorientasi Pasar Tujuan Sumberdaya Ketrampilan Peluang Market-Oriented Strategic Planning Tujuan

Lebih terperinci