BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan multibisnis terdiri dari perusahaan yang bertindak
|
|
- Hengki Johan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah perusahaan multibisnis terdiri dari perusahaan yang bertindak sebagai induk dan satu atau lebih perusahaan anak. Kebanyakan perusahaan multibisnis merupakan hasil penjumlahan dari seluruh perusahaan yang ada dalam kelompoknya (Collis dan Montgomery, 2005). Bahkan, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pada beberapa kasus keberadaan perusahaan induk justru tidak menciptakan sinergi yang mungkin terjadi di antara perusahaan-perusahaan anak dalam satu kelompok bisnis (Goold et al., 1994). Menurut Balaban dan Rotschild (2002), tugas perusahaan induk bukan hanya menagih kontribusi dari perusahaan-perusahaan anak, melainkan merancang pertumbuhan nilai kelompok bisnis sebagai satu kesatuan didasarkan oleh desain portofolio bisnis yang kompleks. Usaha pengelolaan perusahaan multibisnis berasal dari berbagai kesulitan untuk menerapkan strategi pada setiap tingkatan organisasi. Analisis strategi tingkat korporat menghasilkan keputusan yang melibatkan bisnis yang akan ditambah, bisnis yang akan dipertahankan, bisnis yang akan ditekankan, bisnis yang dikurangi perhatiannya, dan bisnis yang akan didivestasi (Anthony dan Govindarajan, 2007, 58). Keberadaan perusahaan induk sejatinya harus memberi manfaat bagi kelompok bisnis secara keseluruhan. Perusahaan induk diharapkan dapat melakukan pengasuhan yang membuat kompetensi inti kelompok bisnis terus 1
2 berkembang dan dapat terus menciptakan nilai dan bertumbuh dengan basis kompetensi intinya tersebut (Collis dan Montgomery, 2005). Kesesuaian pengasuhan ditentukan oleh karakteristik perusahaan induk dan karakteristik perusahaan anak. Meskipun perusahaan induk nampaknya memiliki kekuasaan lebih dibandingkan perusahaan-perusahaan anak, namun kreasi nilai yang dilakukan terkadang justru bisa menjadi penghancur nilai apabila tidak ada kesesuaian pengasuhan antara perusahaan induk dan perusahaan-perusahaan anak (Goold et al., 1994). Ketidaksesuaian karakteristik antara perusahaan induk dan perusahaan anak membuat perusahaan induk tidak dapat melakukan pengasuhan yang menguntungkan bagi pertumbuhan perusahaan anak (Zook, 2004), sebagai contoh pada perusahaan anak yang tidak dapat memanfaatkan sumber daya bersama yang dimiliki oleh kelompok bisnis. Dalam beberapa kasus, perusahaan anak bahkan akan lebih diuntungkan apabila tidak menjadi anggota kelompok bisnis (Goold et al., 1994). PT Pertamina (Persero) merupakan perusahaan multibisnis di bidang energi yang mengoperasikan kelompok bisnis secara terintegrasi dari hulu hingga hilir. Sesuai dengan anggaran dasarnya, PT Pertamina (Persero) menjalankan usaha minyak mentah dan gas bumi, termasuk aktivitas terkait dengan produk minyak, menjalankan usaha di bidang energi panas bumi, mengelola pengusahaan dan pemasaran liquefied natural gas (LNG) dan produk lain yang dihasilkan dari pabrik LNG, menjalankan usaha energi baru dan terbarukan serta mengelola dan menjalankan aktivitas usaha lain yang menunjang kegiatan usaha tersebut di atas. Saat ini, PT Pertamina (Persero) memiliki 24 perusahaan anak yang terbagi dalam 2
3 4 struktur grup perusahaan, yaitu hulu, gas, hilir, serta jasa dan keuangan. Entitas anak pada grup hulu terdiri dari 12 unit bisnis, grup gas terdapat 1 unit bisnis, grup hilir memiliki 5 unit bisnis, sedangkan grup jasa dan keuangan yang berada diluar bisnis inti terdapat 6 unit bisnis, yang terdiri dari PT Pertamina Training & Consulting, PT Patra Jasa, PT Tugu Pratama Indonesia, PT Pertamina Bina Medika, PT Pelita Air Services, dan PT Pertamina Dana Ventura. Dalam menjalankan strategi diversifikasi, setiap penambahan unit bisnis baru seharusnya dapat menciptakan nilai bagi kelompok bisnisnya. Unit bisnis PT Pertamina Dana Ventura merupakan wujud strategi korporat PT Pertamina (Persero) yang telah melakukan pertumbuhan diversifikasi konglomerat dengan memasuki bisnis yang berbeda dari kelompok bisnis inti. Pembentukan unit bisnis PT Pertamina Dana Ventura merupakan perubahan badan hukum yang pada awalnya berupa sebuah yayasan untuk mengelola tabungan Pekerja Pertamina. Saat ini, PT Pertamina Dana Ventura merupakan unit bisnis PT Pertamina (Persero) di bidang pembiayaan modal ventura. Kegiatan usaha PT Pertamina Dana Ventura meliputi jasa pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha baik dengan perusahaan pasangan usaha (PPU) Pertamina grup maupun kerjasama dengan koperasi-koperasi pekerja Pertamina grup. Kerjasama dengan koperasi di lingkungan Pertamina grup dilakukan untuk mendukung peningkatan kesejahteraan pekerja Pertamina grup. Kegiatan usaha lainnya PT Pertamina Dana Ventura yaitu melakukan penyertaan saham langsung pada 15 perusahaan anak dan patungan PT Pertamina (Persero) serta menjadi pemegang saham mayoritas 3
4 (95%) pada Mitra Tour & Travel, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang layanan tour & travel. Menurut Goold et al. (1994), untuk dapat mewujudkan suatu nilai tambah perusahaan diperlukan strategi korporat yang efektif. Perusahaan induk memiliki tantangan dalam membuat nilai perusahaan anak lebih baik dibandingkan dengan kompetitor yang memiliki bisnis yang sama dan unit bisnis tersebut dapat berkembang dan maju. Tantangan untuk membuat nilai lebih terhadap perusahaan anak tersebut disebut keunggulan pengasuhan seperti ditunjukkan pada gambar Mental maps - Structures, systems, and processes - Functions, central services, and resources - People and skills - Decentralization contracts - Business definitions - Parenting opportunities - Critical success factors Characteristics of the Parent Fit? Characteristics of the Businesses Rival Parents Parenting Advantage Trends and Scenarios Decisions about the Parent Fit Decisions about the portfolio Gambar 1.1 Kerangka Strategi Korporat Sumber : Goold et al. (1994) Kerangka pengasuhan korporasi diperlukan sebagai kerangka untuk membuat nilai tambah perusahaan multibisnis (Goold et al., 1994). Kerangka 4
5 pengasuhan korporasi merupakan kerangka analisis tingkat korporat dalam mengindentifikasi permasalahan krusial bisnis yang terdapat dalam portofolio bisnis. Hal ini meliputi pendekatan apa yang harus dilakukan kepada unit bisnis agar kinerjanya menjadi lebih baik disertai dengan model konseptual dan analisis. Kreasi nilai akan terjadi apabila ada kesesuaian antara keahlian dan sumber daya yang dimiliki perusahaan induk dengan kebutuhan dan peluang di perusahaan anak (Goold et al., 1994). Kesesuaian pengasuhan dalam perusahaan multibisnis ditunjukkan melalui matrik kesesuaian pengasuhan. Hasil pemetaan tersebut dapat menempatkan perusahaan anak ke dalam lima kriteria area, yaitu heartland, edge of heartland, ballast, value trap, dan alien territory. Dengan menggunakan parenting fit matrix, penulis tertarik untuk melakukan evaluasi kesesuaian pengasuhan PT Pertamina (Persero) terhadap unit bisnis PT Pertamina Dana Ventura. 1.2 Rumusan Permasalahan Pembentukan unit bisnis PT Pertamina Dana Ventura yang bergerak di bidang bisnis pembiayaan modal ventura merupakan wujud telah dijalankannya strategi korporat diversifikasi konglomerasi oleh PT Pertamina (Persero). Strategi korporat yang diciptakan PT Pertamina (Persero) tersebut diharapkan dapat menciptakan nilai bagi kelompok bisnis. Hal ini perlu dilakukan evaluasi kesesuaian pengasuhan yang telah dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) terhadap unit bisnis PT Pertamina Dana Ventura. Evaluasi atas kesesuaian pengasuhan yang dilakukan PT Pertamina (Persero) tersebut dilakukan dengan 5
6 mengidentifikasi karakteristik perusahaan induk maupun karakteristik perusahaan anak. Karakteristik PT Pertamina (Persero) diukur dari aspek peta mental, stuktursistem-proses, kegiatan fungsional-jasa pendukung & sumber daya, sumber daya manusia dan kontrak desentralisasi. Sedangkan karakteristik PT Pertamina Dana Ventura akan diukur dari aspek peluang pengasuhan dan faktor-faktor sukses kritis. Kemudian, hal ini akan diukur dan dipetakan dalam matrik kesesuaian pengasuhan untuk memberikan gambaran tingkat kesesuaian antara perusahaan induk dengan unit bisnis. 1.3 Pertanyaan Penelitian Dengan menggunakan pendekatan kerangka pengasuhan korporasi yang dikembangkan oleh Goold et al. (1994), penelitian akan mendalami tentang : 1. Apabila digambarkan dalam matrik kesesuaian pengasuhan, pada kriteria area manakah posisi PT Pertamina Dana Ventura dalam portofolio korporasi PT Pertamina (Persero)? 2. Setelah mengetahui posisi PT Pertamina Dana Ventura pada portofolio korporasi PT Pertamina (Persero), selanjutnya penelitian akan mendalami tentang apakah strategi pengasuhan korporasi yang tepat bagi PT Pertamina (Persero) untuk mengelola unit bisnis PT Pertamina Dana Ventura? 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis kesesuaian antara PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan induk dengan PT Pertamina Dana 6
7 Ventura sebagai perusahaan anak dengan menggunakan corporate parenting framework. Evaluasi ini dilakukan untuk menganalisis posisi PT Pertamina Dana Ventura pada portofolio korporasi PT Pertamina (Persero), apakah saat ini berada pada kriteria area heartland business, edge of heartland business, ballast business, alien territory business, value trap business. Hasil evaluasi tersebut akan dijadikan dasar peneliti untuk memberikan masukan kepada manajemen PT Pertamina (Persero) dalam penetapan strategi korporasi yang tepat untuk unit bisnis PT Pertamina Dana Ventura. Hal ini berguna untuk meningkatkan nilai bagi kelompok bisnis dan memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang dapat diberikan adalah : 1. Dari sisi akademis, penelitian ini dapat menjadi tambahan pengetahuan dan referensi bagi peneliti lain yang sedang melakukan penelitian tentang kesesuaian antara perusahaan induk dengan perusahaan anak dengan menggunakan kerangka pengasuhan korporasi. 2. Hasil penelitian dapat digunakan untuk memberikan gambaran kesesuaian pengasuhan PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan induk terhadap unit bisnisnya, PT Pertamina Dana Ventura. 3. Penelitian juga dapat digunakan sebagai masukan untuk penetapan strategi pengasuhan korporasi yang tepat bagi Manajemen PT Pertamina (Persero) dalam mengelola unit bisnis PT Pertamina Dana Ventura. 7
8 1.6 Lingkup Penelitian Penelitan dilakukan di fungsi subsidiary & joint venture management Direktorat Keuangan PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Dana Ventura sejak tanggal 2 April sampai dengan 14 Oktober Penelitian dilakukan dengan menggunakan konsep kerangka pengasuhan korporasi yang dikembangkan oleh Goold et al. (1994). 1.7 Sistematika Penulisan Penelitian ini berjudul evaluasi kesesuaian pengasuhan (parenting fit) PT Pertamina (Persero) terhadap unit bisnis PT Pertamina Dana Ventura dengan pendekatan parenting advantage. Sistematika penulisan penelitian ini sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Bab ini secara ringkas menguraikan permasalahan apa yang ingin dijadikan obyek penelitian. Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, lingkup penelitian, dan sistematika penelitian. Bab II Landasan Teori Bab ini berisi tentang berbagai teori mengenai manajemen strategik yang berhubungan dengan konsep kerangka pengasuhan korporasi, perusahaan modal ventura dan restrukturisasi yang digunakan oleh peneliti sebagai landasan teori dalam menjalankan penelitian ini. 8
9 Bab III Metoda Penelitian Metoda penelitian akan menjelaskan mengenai tata cara penelitian ini dilakukan. Hal ini termasuk batasan penelitian, sumber data, metoda pengumpulan data, serta metoda analisis yang dilakukan. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini akan menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan berdasarkan berbagai teori, konsep, hasil pengolahan data penelitian dan pendapat dari penulis. Bab V Simpulan dan Saran Bab ini berisi mengenai simpulan tentang implikasi dari hasil penelitian serta saran yang merupakan esensi dari hasil penelitian pada bab-bab sebelumnya. 9
BAB I PENDAHULUAN. Sektor pengangkutan merupakan salah satu sektor yang mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pengangkutan merupakan salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (2014) menunjukkan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Bisnis minyak dan gas merupakan bisnis yang membutuhkan biaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bisnis minyak dan gas merupakan bisnis yang membutuhkan biaya investasi yang besar dan menggunakan teknologi tinggi yang senantiasa terus berkembang. Indonesia merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor tersebut dapat mempengaruhi cara perusahaan dalam mengelola bisnisnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan lingkungan eksternal dan internal merupakan dua faktor penting yang wajib diperhatikan oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan bahwa dua faktor tersebut dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi, PT Pertamina (Persero) atau yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berawal sebagai sebuah perusahaan nasional yang bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi, PT Pertamina (Persero) atau yang selanjutnya disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap kondisi yang disertai persaingan pasar yang merupakan bagian dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan dituntut untuk selalu bertahan bahkan tumbuh dalam setiap kondisi yang disertai persaingan pasar yang merupakan bagian dari dinamika bisnis. Persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Multimedia Nusantara. TelkomMetra yang pada awalnya menjalankan bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang TelkomMetra didirikan pada tanggal 28 Mei 1997 dengan nama PT Multimedia Nusantara. TelkomMetra yang pada awalnya menjalankan bisnis penyelenggaraan TV berbayar (Pay
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan sebesar 74,8%. Dalam laporan Produk Domestik Bruto (PDB)
INTISARI Perusahaan diversifikasi memerlukan strategi pada tingkat korporat agar menghasilkan kinerja unit bisnis yang lebih baik daripada jika unit bisnis tersebut berdiri sendiri. Untuk melihat bagaimana
Lebih terperincibersaing lain adalah kelengkapan produk dan fasilitas pendukung yang ditawarkan
tahun menjadi salah satu keunggulan bersaing unit bisnis tersebut. Keunggulan bersaing lain adalah kelengkapan produk dan fasilitas pendukung yang ditawarkan sampai saat ini belum dapat ditiru oleh pesaing
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN & SARAN. analisis yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya mengenai critical
BAB V SIMPULAN & SARAN 5.1. Simpulan Peneliti telah mendapatkan kesimpulan dan saran berdasarkan analisis yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya mengenai critical success factors dan parenting opportunities
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pembahasan mengenai analisis strategi
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pada bab sebelumnya telah dilakukan pembahasan mengenai analisis strategi diversifikasi yang dilakukan oleh pihak manajemen Simply Group. Selain itu, juga telah dilakukan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, diperoleh koordinat masingmasing
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, diperoleh koordinat masingmasing unit bisnis dari Rosalia Indah Group untuk dipetakan pada parenting-fit matrix, yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompetitornya dan mampu menghasilkan profit yang maksimal (Thompson et al.,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan membutuhkan strategi untuk menjalankan operasional usahanya. Strategi tersebut digunakan agar perusahaan mampu bersaing dengan para kompetitornya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan saat ini mengejar keunggulan bersaing untuk bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Setiap perusahaan saat ini mengejar keunggulan bersaing untuk bisa memberikan pelayanan maksimal terhadap setiap konsumen yang melakukan transaksi dengan perusahaan.
Lebih terperinciKESESUAIAN PENGASUHAN PERUSAHAAN MULTIBISNIS: STUDI KASUS KELOMPOK BISNIS MEDIA GROUP
KESESUAIAN PENGASUHAN PERUSAHAAN MULTIBISNIS: STUDI KASUS KELOMPOK BISNIS MEDIA GROUP Ningky Sasanti Munir PPM School of Management nky@ppm-manajemen.ac.id ABSTRACT The strategic objective of a multi-business
Lebih terperinciPENDAHULUAN. senantiasa berubah seiring dengan berkembangnya target perluasan market size
1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang tumbuh dan berkembang selalu memiliki pola strategi yang senantiasa berubah seiring dengan berkembangnya target perluasan market size dan target
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. perusahaan energi berkelas dunia yang berbentuk Perseroan, yang mengikuti
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan visi menjadi perusahaan energi berkelas dunia yang berbentuk Perseroan, yang mengikuti Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tentang Minyak dan Gas Bumi, industri migas terdiri dari usaha inti (core business)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi, industri migas terdiri dari usaha inti (core business) minyak dan gas serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan (value of the firm). Pilihan yang dilakukan manajemen bukanlah suatu. dengan tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi dan struktur merupakan hal yang tidak terpisahkan dan harus dipilih manajemen puncak sebagai rerangka dasar fundamental peningkatan nilai perusahaan (value
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu penetapan strategi bisnis yang tepat bagi sebuah perusahaan akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu penetapan strategi bisnis yang tepat bagi sebuah perusahaan akan bergantung kepada posisi dimana sebuah produk berada didalam Industry Life Cycle-nya (ILC).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan adalah yang mampu menggelola segala sumberdaya (resources)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan bisnis yang dapat bertahan dan menang dalam persaingan adalah yang mampu menggelola segala sumberdaya (resources) yang dimiliki. Diantara sumberdaya yang
Lebih terperinciKESESUAIAN PENGASUHAN (PARENTING FIT) DI PERUSAHAAN MULTI BISNIS: STUDI KASUS KELOMPOK TRANSPORTASI. Ningky Munir 1 Sekolah Tinggi Manajemen PPM
KESESUAIAN PENGASUHAN (PARENTING FIT) DI PERUSAHAAN MULTI BISNIS: STUDI KASUS KELOMPOK TRANSPORTASI Ningky Munir 1 Sekolah Tinggi Manajemen PPM ABSTRACT A multibusiness company usually consists of a parent
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan akan mengalami beberapa fase perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan akan mengalami beberapa fase perkembangan perusahaan, yang lebih biasa disebut organizational life cycle. Organizational life cycle menggambarkan siklus
Lebih terperinciI. BAB I - PENDAHULUAN. Perusahaan Logistik X (PT. X ) adalah perusahaan yang bergerak dalam
I. BAB I - PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perusahaan Logistik X (PT. X ) adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis penyediaan jasa logistik atau pengiriman barang dari industri-industri yang terkait
Lebih terperincib. bahwa pengalihan bentuk Pertamina menjadi Perusahaan Perseroan
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2003 TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI NEGARA (PERTAMINA) MENJADI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciririkyunita@yahoo.co.id Pandangan manajemen mengenai macam organisasi yang ingin diciptakan dan posisi yang akan dicapai. what success looks like Organisasi ingin melakukan apa dan menjadi apa. who we
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis dalam era informasi ini sangat kompetitif.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis dalam era informasi ini sangat kompetitif. Informasi merupakan kekuatan vital dalam menentukan jalannya suatu perusahaan, karena informasi
Lebih terperinciNama Akademi Tehnik Mesin Industri (ATMI) cukup populer di dunia. pendidikan kejuruan di Indonesia. Didirikan pada tahun 1968 di Surakarta/Solo
BAB I. 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Nama Akademi Tehnik Mesin Industri (ATMI) cukup populer di dunia pendidikan kejuruan di Indonesia. Didirikan pada tahun 1968 di Surakarta/Solo oleh Misionaris Jesuit
Lebih terperinciPP No.31 Tahun 2003 Tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2003 TENTANGPENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI NEGARA (PERTAMINA) MENJADI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciDAFTAR ISI. IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Profil Perusahaan Induk Sejarah Singkat.. 31
DAFTAR ISI ABSTRACT...ii RINGKASAN EKSEKUTIF.iii LEMBAR PERNYATAAN...vii RIWAYAT HIDUP PENULIS..viii KATA PENGANTAR ix DAFTAR ISI..xi DAFTAR TABEL..xiv DAFTAR GAMBAR.xv DAFTAR LAMPIRAN..xvi I. PENDAHULUAN.
Lebih terperinciManajemen Stratejik. Dosen: Pristiana Widyastuti
Manajemen Stratejik Dosen: Pristiana Widyastuti Literature: 1. Assauri, Sofyan 2016. Strategic Management Sustainable Competitive Advantages. Depok: PT. Rajagrafindo Persada 2. Rangkuti, Freddy. 2015.
Lebih terperinciTugas Ringkasan Mata Kuliah Corporate and Business Strategy
Tugas Ringkasan Mata Kuliah Corporate and Business Strategy Topik: Merger Dan Akuisisi Sumber: HG Bab 13; BJB Bab 14; RS Oleh: Mas Wigrantoro Roes Setiyadi No. MHS: 8605210299 Sebagian besar diversifikasi
Lebih terperinciPROFIL PERUSAHAAN. 2) Memberikan kontribusi dalam meningkatkan kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
PROFIL PERUSAHAAN PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957 dengan nama PT PERMINA. Pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha. Mengingat keberadaan sumber daya yang bersifat ekonomis sangat terbatas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya dunia usaha maka akan semakin berkembang juga pengelolaan suatu perusahaan, agar dapat tetap bertahan dalam persaingan bisnis dan usaha.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini seluruh perusahaan beroperasi dalam lingkungan usaha yang terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini seluruh perusahaan beroperasi dalam lingkungan usaha yang terus mengalami perubahan. Perubahan lingkungan ini membuat pengelolaan usaha menjadi semakin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah gencar - gencarnya program pemerintah mengenai konversi energi, maka sumber energi alternatif sudah menjadi pilihan yang tidak terelakkan, tak terkecuali
Lebih terperinciLAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35
LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35 PT. Pertamina (Persero) adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang
Lebih terperinciJurnal Penelitian Pos Dan Informatika
Jurnal Penelitian Pos Dan Informatika ISSN. 2088-9402 VOLUME 2, No.2 Desember 2012 Evaluasi Strategi Turnaround pada SBU Pos Admail PT Pos Indonesia (Persero) Nurlia Hikmah Pemanfaatan TIK dalam Pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Rantai pasok Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan kumpulan proses bisnis kompleks, tersebar mulai dari penyedia minyak, pengolahan minyak, pengangkutan minyak, pengecer
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi
Lebih terperinciPROPOSAL STANDAR OPERASI & PROSEDUR (SOP) System Improvement is Our Passion
PROPOSAL STANDAR OPERASI & PROSEDUR (SOP) Pedoman Operasional Off Line & On Line System Improvement is Our Passion Center for e-accountability System - CeAS Consulting & Training www.ceasystem.com PENGANTAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari kekayan negara yang dipisahkan, merupakan salah satu pelaku
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Negara yang seluruh atau sebagaian besar modalnya berasal dari kekayan negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan swasta lainnya. Pergantian undang-undang tersebut telah mengubah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan kebijakan pemerintah pada sektor Migas dengan mengeluarkan UU Migas No 22 tahun 2001 berdampak pada berubahnya pengelolaan migas di Indonesia. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Analisis posisi..., Andini Setyawati, FE UI, 2008
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 menyebabkan banyak perusahaan khususnya di bidang perbankan mengalami restrukturisasi keuangan secara
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Laba Bersih Pertamina Tahun 2014 hingga 2015
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Terbentuknya proses kolaborasi diyakini menjadi salah satu tantangan bagi pengelolaan bisnis dalam organisasi. Hal ini terkait dengan adanya kerjasama dan inisiatif bersama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. strategi perusahaan yaitu perspektif strategi korporasi, strategi unit bisnis, dan strategi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Strategi menurut Hax dan Majluf (1996) memberikan perusahaan rasa kebersatuan, arah dan tujuan perusahaan, dan memfasilitasi perubahan pada perusahaan yang
Lebih terperinciPT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Tanggal dan Jam 01 Mar :10:03
No Surat/Pengumuman Nama Perusahaan Kode Emiten Lampiran 2 013000.S/HM.01.00/SPER/2013 PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PGAS Tanggal dan Jam 01 Mar 2013 15:10:03 Perihal Keterbukaan Informasi Yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Ukuran perusahaan yang bertumbuh karena kegiatan ekspansi membuat perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal ini karena kebutuhan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi STI Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi STI yang selaras dengan strategi bisnis perusahaan. Hal ini sangat diperlukan agar investasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Beberapa Manajer Investasi dan Produk Reksa Dananya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini terdapat 73 Manajer Investasi yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, yang memberikan jasa manajemen investasi kepada investornya, baik dalam bentuk
Lebih terperinciBAB IV FORMULASI STRATEGI
BAB IV FORMULASI STRATEGI Formulasi Strategi Korporat : Strategi korporat dirumuskan oleh manajemen tingkat atas & dirancang untuk mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan. 1. General Strategy Alternative
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. signifikan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber bahan bakar fosil yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumsi energi dunia setiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber bahan bakar fosil yang cukup besar
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. surat keputusan Gubernur Militer Sumatra Tengah pada tanggal 9 November 1948
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Indragiri hulu Berdasarkan Undang-undang nomor 10 tahun 1948 dibentuk Kabupaten Indragiri hulu yang termasuk didalam provinsi Sumatra Tengah dan Diralisi dengan
Lebih terperinciMateri 9 STRATEGI MULTIBISNIS. deden08m.com 1
Materi 9 STRATEGI MULTIBISNIS deden08m.com 1 TEKNIK PORTOFOLIO Suatu cara pendekatan yang dipelopori The Boston Consulting Group yang berusaha membantu manajer dalam menyeimbangkan cash flow sumberdaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Field Tambun PT. Pertamina Eksplorasi dan Produksi Region Jawa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Field Tambun PT. Pertamina Eksplorasi dan Produksi Region Jawa Pada awalnya PT. Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Region
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah memasuki fase yang lebih menantang dimana harga minyak dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri retail Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia sedang dan telah memasuki fase yang lebih menantang dimana harga minyak dunia menjadi lebih fluktuatif dan biaya-biaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan aset sebesar Rp 500 triliun
BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan aset sebesar Rp 500 triliun merupakan bank terbesar di Indonesia saat ini. Bank Mandiri memiliki 6 (enam)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan. Perusahaan saat ini menyadari bahwa stakeholders (pemangku
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan dengan tata kelola yang baik saat ini menjadi suatu acuan bagi Perusahaan. Perusahaan saat ini menyadari bahwa stakeholders (pemangku kepentingan)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis project..., Fibri Kusumawardani, FT UI, Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Permasalahan Kualitas (quality) merupakan salah satu kunci utama suksesnya suatu bisnis untuk memenangkan persaingan dengan kompetitor, baik pada industri produk maupun
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... xii xiii xiv I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 7 1.3. Tujuan Penelitian... 8 1.4. Manfaat Penelitian... 8
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Rekayasa Informasi Saat ini banyak perusahaan-perusahaan yang sudah memanfaatkan sistem informasi untuk mendukung aktivitas perusahaan. Sebagian besar pemanfaatan sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, komunikasi merupakan suatu hal yang penting bagi terlaksananya hubungan sosial yang baik khususnya di lingkungan kerja. Tanpa adanya kemampuan komunikasi
Lebih terperincibahwa dalam rangka menjaga tingkat produksi minyak dan gas bumi serta memberikan kepastian dalam pelaksanaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi
MENTERI ENERGi DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER
Lebih terperinciKOMBINASI BISNIS DAN KONSOLIDASI
KOMBINASI BISNIS DAN KONSOLIDASI 1. Investasi pada Entitas Lain (PSAK 15) Definisi aset keuangan menurut PSAK 50 adalah etiap aset yang berbentuk: (a) kas; (b) instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. tetapi juga harus didukung oleh lingkungan internal yang baik. Lingkungan internal
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Perencanaan Strategi Lingkungan dunia usaha yang terus berkembang menuntut hampir semua perusahaan untuk tidak hanya memikirkan lingkungan eksternal perusahaan saja, tetapi juga
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2002 TENTANG RESTRUKTURISASI KREDIT USAHA KECIL, DAN MENENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2002 TENTANG RESTRUKTURISASI KREDIT USAHA KECIL, DAN MENENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa dalam rangka mempercepat proses pemulihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu inisiatif besar dalam proses transformasi yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise Resource Planning
Lebih terperinciShell Meresmikan Terminal Bahan Bakar Minyak di Pulau Laut Kalimantan Selatan
UNTUK DITERBITKAN SEGERA: 27 AGUSTUS 2010 Shell Meresmikan Terminal Bahan Bakar Minyak di Pulau Laut Kalimantan Selatan Shell bekerjasama dengan Indonesia Bulk Terminal (IBT), meresmikan Terminal Bahan
Lebih terperinciSIMPULAN DAN SARAN. berdasar GE Matrix adalah PT ATMI BizDEC, PT ATMI Duta Engineering, dan
BAB V. 5. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1. Hasil Analisis Portofolio Bisnis Korporasi Dari sisi portofolio bisnis, SBU yang
Lebih terperinciBAB II PT. PERTAMINA (PERSERO) MARKETING OPERATION REGION I. tahun Sejak era itu, kegiatan eksploitasi minyak di Indonesia dimulai.
BAB II PT. PERTAMINA (PERSERO) MARKETING OPERATION REGION I 2.1 Sejarah Ringkas Di Indonesia sendiri, pemboran sumur minyak pertama dilakukan oleh Belanda pada tahun 1871 di daerah Cirebon. Namun demikian,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Strategis 2.1.1 Pengertian Strategi Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu rencana yang berskala besar, dengan berorientasi ke masa
Lebih terperinciMASALAH INTERNASIONAL DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017
MASALAH INTERNASIONAL DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017 Dunia bisnis menginginkan adanya kemampuan bisnis dan keuangan dalam diri para akuntan manajemen. Pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesuksesan pembangunan dalam masa globalisasi saat ini mengarah kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesuksesan pembangunan dalam masa globalisasi saat ini mengarah kepada pembangunan yang berkelanjutan dan penguatan ekonomi kerakyatan. Program pembangunan yang demikian
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen s 2.1.1 Pengertian Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu rencana yang berskala besar, dengan berorientasi ke masa depan guna untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1), laporan keuangan meliputi bagian dari proses laporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian dalam setiap perilaku bisnis. Seiring dengan dinamika zaman, perspektif bisnis pun
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Melalui pembahasan dari Bab I sampai dengan pembahasan Bab IV dan sejumlah 5 (lima) pertanyaan yang dilampirkan pada rumusan masalah, maka kami dapat memberikan
Lebih terperinciEDISI 12 I BUKU 1. -;;-, = Penerbit. . - ~ Salemba Empat. » Buku Asli Berstiker Hologra m
- analemen Strategis Strategic Management-Formulation,Implementation,and Control EDISI 12 I BUKU 1 -;;-, = Penerbit. - ~ Salemba Empat ~» Buku Asli Berstiker Hologra m Daftar lsi BAGIAN SATU TINJAUAN MANAJEMEN
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT PASIR SARI RAYA INDUSTRI
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005/2006 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT PASIR
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. Perkembangan disektor perminyakan sudah menunjukkan perkembangan
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan disektor perminyakan sudah menunjukkan perkembangan yang pesat, ditandai dengan semakin banyaknya penemuan lahan baru untuk di eksploitasi guna menyeimbangkan
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. kegiatan bisnis, teknologi informasi tidak hanya sebagai pendukung atau pelengkap
BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Pada saat ini perkembangan aplikasi teknologi dalam sistem informasi sangat pesat seiring dengan laju proses bisnis yang semakin maju di segala aspek. Dalam kegiatan
Lebih terperinciLanjutan Lampiran 1. Konsep anggaran :
109 Lanjutan Lampiran 1. 5. Pertimbangan atau dasar apa saja yang digunakan dalam pemberian bantuan dana kepada pihak ketiga? 6. Seberapa besar keterlibatan secara langsung sumberdaya yang dimiliki perusahaan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Daftar Isi... vi Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... x Daftar Lampiran... xi Intisari... xii Abstract... xiii
DAFTAR ISI Lembar Judul... i Lembar Pengesahan... ii Lembar Pernyataan... iii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... vi Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... x Daftar Lampiran... xi Intisari... xii Abstract...
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam, sebuah mesin pemicu
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam, sebuah mesin pemicu kompresi yang mana bahan bakar dinyalakan oleh suhu tinggi gas yang dikompresi dan bukan oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, banyak perusahaan yang terus mencoba menghasilkan produk yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, banyak perusahaan yang terus mencoba menghasilkan produk yang berkualitas. Akan tetapi karena hal tersebut, maka mengakibatkan timbulnya persaingan antar
Lebih terperinci2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahu
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1130, 2016 KEMEN-ESDM. Kilang Minyak. Skala Kecil. Pembangunan. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2016
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertamina merupakan perusahaan milik negara yang bergerak di bidang energi meliputi minyak, gas serta energi baru dan terbarukan. Pertamina menjalankan kegiatan bisnisnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PT. PERTAMINA Persero
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi 1.1.1 Profil PT. PERTAMINA Persero PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company) yang berdiri sejak
Lebih terperinciMateri Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan
M a n a j e m e n S t r a t e g i k 77 Materi Minggu 10 Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan 10.1 Implementasi Strategi Implementasi strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. korporat dengan membangun bisnis-bisnis baru, sinergi menjadi topik yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era semakin berkembangnya perusahaan-perusahaan yang menjadi korporat dengan membangun bisnis-bisnis baru, sinergi menjadi topik yang penting. Hampir semua perusahaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir
5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Strategi Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir sebelum era Millenium baru, nampaknya akan menjadi bertambah sengit setelah
Lebih terperinciMENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA,
www.hukumonline.com KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.110/MEN/1997 TAHUN 1997 TENTANG PELAKSANAAN PENGGUNAAN TENAGA KERJA WARGA NEGARA ASING PENDATANG PADA SEKTOR PERTAMBANGAN
Lebih terperinciANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto
ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI Titien S. Sukamto Pengantar Dalam proses mencapai keselarasan dan dampaknya, diperlukan adanya pemahaman akan lingkungan bisnis dan teknologi,
Lebih terperinciBAB III MENENTUKAN & MENETAPKAN ARAH PERUSAHAAN
BAB III MENENTUKAN & MENETAPKAN ARAH PERUSAHAAN Visi Perusahaan (strategic architecture) : - Visi adalah suatu pernyataan yang menggambarkan kondisi perusahaan di masa yang akan datang - Visi merupakan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah PT. PERTAMINA (PERSERO) dari tahun per tahun
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. PERTAMINA (PERSERO) dari tahun per tahun Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia minyak bumi memiliki peran yang penting dan strategis. Peran penting ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengatur aktivitas merger dan akuisisi dalam perundang-undangan melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas merger dan akuisisi bukan merupakan aktivitas yang baru bagi dunia bisnis di Indonesia. Menurut KPPU (Komisi Pengawasan Persaingan Usaha), aktivitas merger
Lebih terperinciSTIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangat berpengaruh terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangat berpengaruh terhadap kemajuan bisnis di sektor pemerintahan dan swasta. Para pelaku bisnis & pemerintah bersaing
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan bersaing untuk berhasil menguasai pasar produk yang dijualnya.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persaingan selalu ada kapanpun di dalam dunia bisnis, seluruh perusahaan akan bersaing untuk berhasil menguasai pasar produk yang dijualnya. Berdasarkan hasil-hasil
Lebih terperinciTANTANGAN BANK NASIONAL MENJALANKAN BISNIS KONGLOMERASI DI INDONESIA. Susy Liestiowaty
TANTANGAN BANK NASIONAL MENJALANKAN BISNIS KONGLOMERASI DI INDONESIA Disampaikan oleh: Susy Liestiowaty Direktur Kepatuhan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Jakarta, 13 Januari 2016 1 Daftar Isi
Lebih terperinci