BAB I PENDAHULUAN. setiap kondisi yang disertai persaingan pasar yang merupakan bagian dari
|
|
- Susanti Kusnadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan dituntut untuk selalu bertahan bahkan tumbuh dalam setiap kondisi yang disertai persaingan pasar yang merupakan bagian dari dinamika bisnis. Persaingan bisnis yang semakin ketat mengharuskan perusahaan menggunakan strategi yang tepat untuk dapat menguasai pasar. Salah satu strategi yang dilakukan adalah melalui strategi diversifikasi. Strategi diversifikasi adalah sebuah strategi yang paling kompleks implikasinya, karena bagi perusahaan akan menjadi pengalaman baru, baik dari segi pasarnya (new market), maupun dari segi produknya (new products). Pada dasarnya keputusan untuk melakukan diversifikasi akan mengandung resiko bisnis yang tinggi. Perusahaan harus melakukan studi kelayakan (feasibility study) terlebih dahulu, misalnya saja apakah kapabilitas dan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan induk cukup mampu dan mendukung untuk memasuki new market dan new product tersebut. Menurut matrix Ansoff, strategi diversifikasi merupakan salah satu strategi untuk berkembang bagi perusahaan. Dalam matrix ini dirumuskan bagaimana agar perusahaan dapat menciptakan produk atau jasa pada pasar yang baru. Perusahaan yang melakukan diversifikasi diharapkan dapat membangun suatu strategi pada tingkat korporat yang akan mampu untuk menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham dari sekian banyak unit bisnis yang dikelola. 1
2 Strategi korporat yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan berdiversifikasi akan memiliki kecenderungan tepat jika perusahaan induk memiliki tingkat kecocokan (fit) yang tinggi dengan unit bisnisnya. Menurut Thompson, dkk. (2012) strategi diversifikasi dapat dilakukan (justifiable) jika mampu menciptakan nilai bagi pemegang sahamnya, artinya unit bisnis yang dipilih tersebut harus mempunyai kinerja yang lebih baik di bawah pengelolaan manajemen korporat (under single corporate umbrella) daripada jika berdiri sendiri secara independen (stand alone business). Penciptaan nilai tersebut dapat dilakukan jika perusahaan memiliki wawasan penciptaan nilai (value creation insight) serta karakteristik khusus, sehingga dapat membangun proses perencanaan strategi yang efektif. Porter (1985) menyarankan bahwa dalam penyusunan strategi korporat, kita perlu mengetahui terlebih dahulu keunggulan bersaing yang dimiliki, atau yang akan diciptakan, dan menempatkannya pada masing-masing unit bisnis. Masalah yang cukup krusial dari strategi korporat ini adalah bisnis apa yang dikembangkan, bisnis apa yang dipertahankan, dan bisnis apa yang ingin dilepaskan. Kebanyakan perusahaan perusahaan multibisnis merupakan hasil penjumlahan dari seluruh perusahaan yang ada dalam kelompoknya, tidak lebih dan tidak kurang (Collis dan Montgomery, 1998). Bahkan studi yang dilakukan Goold, dkk. (1994) menunjukkan bahwa pada beberapa kasus, keberadaan perusahaan induk justru merugikan sinergi yang mungkin terjadi di antara perusahaaan-perusahaan anak dalam satu kelompok bisnis. Sementara studi dari Balaban dan Rotschild (2002) menunjukkan bahwa tugas perusahaan induk bukan 2
3 hanya menagih kontribusi dari perusahaan-perusahaan anak, melainkan merancang pertumbuhan nilai kelompok bisnis sebagai satu kesatuan didasarkan oleh desain portofolio bisnis yang kompleks. Keberadaan perusahaan induk sejatinya harus memberikan manfaat bagi kelompok bisnis secara keseluruhan. Perusahaan induk diharapkan dapat melakukan pengasuhan (parenting) yang membuat kompetensi inti kelompok bisnis terus berkembang dan kelompok bisnis dapat terus menciptakan nilai dan bertumbuh dengan basis kompetensi inti tersebut. Namun nilai justru dapat dihancurkan (value-destruction) bila antara perusahaan induk dan perusahaanperusahaan anak tidak ada kesesuaian pengasuhan. Ketidaksesuaian pengasuhan terjadi karena tidak ada kesesuaian antara karakteristik perusahaan induk dengan karakteristik perusahaan-perusahaan anak. Ketidaksesuaian karakteristik antara perusahaan induk dan perusahaan anak membuat perusahaan induk tidak dapat melakukan pengasuhan yang menguntungkan bagi pertumbuhan perusahaan anak. Sebagai contoh, perusahaan anak tidak dapat memanfaatkan keunggulan merek yang dimiliki oleh kelompok bisnis, perusahaan anak tidak memperoleh manfaat dari keunggulan kompetensi yang dimiliki oleh perusahaan induk atau perusahaan anak lainnya, perusahaan anak tidak dapat memanfaatkan sumber daya bersama yang dimiliki oleh kelompok bisnis, dan lain sebagainya. Studi mengenai perusahaan multibisnis adalah studi yang tidak mudah karena melibatkan banyak perusahaan sekaligus. Kebanyakan studi mengenai perusahaan multibisnis fokus pada aspek merger dan akuisisi yang melibatkan dua 3
4 sampai tiga perusahaan saja tetapi tidak melakukan fokus pada pengelolaan portofolio bisnis yang beragam terhadap perusahaan-perusahaan anak pengelola portofolio dalam tujuan penciptaan nilai secara menyeluruh. Terutama di Indonesia, dimana studi mendalam terhadap perusahaan multibisnis tidak terlalu mudah karena ketertutupan perusahaan dan keterbatasan data publik. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh pemahaman dalam melakukan analisis portofolio dengan mengidentifikasi kesesuaian pengasuhan antara perusahaan induk dengan perusahaan anak yang tergabung dalam Metra Group terhadap penciptaan nilai korporat secara menyeluruh yang melibatkan kontribusi positif dari masing-masing perusahaan anak. PT. Multimedia Nusantara (Metra) adalah strategic investment holding company yang bergerak di industri informasi, media dan edutainment (IME). Metra didirikan pada tanggal 28 Mei 1997, dengan portofolio bisnis Pay TV. Pada tahun 2003 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk mengakuisisi 99,99% saham Metra dan mulai mengembangkan portofolio bisnis Calling Card berbasis Switch dan VoIP. Pada tahun 2005, Metra mulai melakukan ekspansi usaha dibidang komunikasi data berbasis satelit VSAT ( Very Small Aperture Terminal). Tahun 2008 merupakan tonggak sejarah bagi Metra dengan bertransformasi menjadi sebuah strategic investment holding company yang terus tumbuh dan berkembang hingga saat ini menjadi pemain utama portofolio berbasis IME di Indonesia. Sejak didirikan, Metra diposisikan oleh Telkom sebagai strategic investment company dengan tujuan untuk memperkuat pilar bisnis new wave 4
5 Telkom yang fokus pada industri informasi, media dan edutainment (IME). Metra saat ini memiliki tujuh anak perusahaan, yaitu: 1. PT. Finnet Indonesia (kepemilikan mayoritas/konsolidasi), bergerak dalam penyediaan layanan solusi sistem transaksi pembayaran secara elektronik (e- Payment) untuk segala keperluan transaksi pembayaran. 2. PT. Sigma Cipta Caraka (kepemilikan mayoritas/konsolidasi), bergerak dalam pengelolaan portofolio solusi Information Technology (IT). 3. PT. Metranet (kepemilikan mayoritas/konsolidasi), bergerak sebagai penyedia layanan berbasis e-commerce, Digital Advertising dan Super Portal. 4. PT. Administrasi Medika (kepemilikan mayoritas/konsolidasi), merupakan Administrator Pihak Ketiga (Third Party Administrator) pertama dan satusatunya di Indonesia yang mengkombinasikan teknologi sistim proses klaim online Admedika melalui layanan yang komprehesif pada proses klaim dan adminsitrasi. 5. PT. Melon Indonesia (kepemilikan minoritas/non konsolidasi), sebagai penyedia layanan Online Music Digital di Indonesia. 6. PT. Infomedia Nusantara (kepemilikan mayoritas/konsolidasi), mengelola portofolio Business Process Outsourcing dan Directory & Digital Media Rich Content. 7. PT. Indonusa Telemedia (kepemilikan minoritas/non konsolidasi), merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa penyiaran TV berbayar (prabayar dan pasca bayar) yang memiliki izin penyelenggara siaran berbasis kabel dan satelit. 5
6 Portofolio perusahaan selain dikelola oleh anak perusahaan dan afiliasi tersebut diatas, juga dikelola melalui Strategic Unit Business (SBU) yaitu Metrasat yang merupakan Strategic Business Unit (SBU) PT. Multimedia Nusantara sebagai pengelola portofolio bisnis jaringan solusi komunikasi berbasis satelit. Dengan portofolio yang banyak dan cukup beragam, Metra merupakan salah satu perusahaan yang sangat berkembang dan telah menjadi pemain utama dalam industri berbasis IME di Indonesia dengan membawahi banyak anak perusahaan dalam pengelolaan portofolio bisnisnya. Mengacu pada kondisi tersebut, manajemen Metra harus dapat menjawab tuntutan penciptaan nilai yang lebih besar dibanding dengan nilai yang diberikan masing-masing unit bisnis secara terpisah. Permasalahan dalam melakukan identifikasi kesesuaian pengasuhan antara perusahaan induk dengan perusahaan anak dalam penciptaan nilai korporat secara menyeluruh juga harus menjadi fokus dan perhatian manajemen Metra. Permasalahan lain adalah tidak semua dari perusahaan anak dalam Metra Group dapat memberikan kontribusi yang maksimal dalam sinergi penciptaan nilai terhadap penciptaan nilai korporat secara menyeluruh, terdapat beberapa perusahaan anak yang memiliki kinerja kurang maksimal yang dapat dikategorikan masih menjadi cost centre bagi perusahaan. Metra perlu melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap strategi diversifikasi yang dijalankan dengan melakukan pemetaan terhadap masing-masing perusahaan anak jika terdapat perusahaan anak yang masih membutuhkan bantuan dari korporat dalam operasionalnya. 6
7 Selain itu, manajemen Metra perlu melakukan identifikasi kapabilitas dan sumber daya yang yang dimiliki korporat apakah telah cukup memenuhi untuk membangun perusahaan anak, jika dalam identifikasi ternyata kapabilitas dan sumber daya korporat tidak mencukupi dapat menyebabkan unit bisnis akan kesulitan dalam menghasilkan profit dan menciptakan nilai tambah Rumusan Masalah Untuk dapat mewujudkan suatu penciptaan nilai korporat secara menyeluruh diperlukan strategi korporat yang terletak pada bagaimana mengelola berbagai unit bisnis berbeda pada satu naungan atau kendali. Mengacu pada kondisi multibisnis ini, strategi korporat harus dapat menjawab tuntutan penciptaan nilai yang lebih besar dibanding dengan nilai yang diberikan masingmasing unit bisnis secara terpisah. Untuk itu diperlukan adanya konfigurasi struktur organisasi dan koordinasi sumber daya. Menurut Campbell, dkk. (1995) perusahaan yang melakukan diversifikasi memerlukan suatu strategi pada tingkat korporat yang lebih baik dari strategi yang terdapat pada masing-masing unit bisnis sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham. Untuk itu diperlukan suatu kerangka yang disebut Corporate Parenting Framework (Campbell, dkk., 1995) dimana kerangka ini mebantu perusahaan pada tingkat korporat untuk mengidentifikasi permasalahan yang menyangkut portofolio bisnis. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis portofolio pada tingkat korporat dan mengidentifikasi kesesuaian pengasuhan antara 7
8 perusahaan induk dengan perusahaan anak pada Metra Group dalam upaya penciptaan nilai (value creation) bagi perusahaan dan bagi pemegang saham Tujuan Penelitian Untuk dapat mewujudkan suatu nilai tambah, diperlukan strategi korporat yang efektif, strategi korporat merupakan cara yang dicari perusahaan untuk menciptakan nilai melalui konfigurasi dan koordinasi dari aktifitas di berbagai jenis pasar. Agar strategi korporat memiliki efek maksimal sebagai strategi yang efektif, maka setiap elemen harus memiliki ketergantungan satu sama lain dan saling mendukung satu sama lain. Untuk mengetahui alasan akan pentingnya dibangun strategi korporat lebih besar terletak pada bagaimana mengelola berbagai unit bisnis yang berada pada satu naungan atau kendali. Mengacu pada kondisi multibisnis Metra sebagai korporat, rancangan strategi korporat harus dapat menjawab tuntutan penciptaan nilai yang lebih besar dibandingkan dengan nilai yang diberikan oleh masing-masing unit bisnis secara terpisah. Untuk itu diperlukan konfigurasi struktur organisasi dan koordinasi sumber daya dalam upaya penciptaan nilai. Corporate parenting framework dikembangkan untuk membuat pemetaan terhadap posisi dari seluruh unit bisnis dari suatu perusahaan, dengan tujuan setiap unit usaha yang ada akan memiliki kesatuan pandangan dan bersama-sama melihat dan menentukan apakah unit bisnisnya memberikan kontribusi dalam mewujudkan penciptaan nilai (value creation) bagi perusahaan dan bagi pemegang saham. Dari pemetaan yang dilakukan juga dapat dijadikan sebuah pedoman bagi Metra dalam menentukan langkah untuk membentuk portofolio 8
9 bisnis yang dapat mewujudkan penciptaan nilai (value creation) bagi perusahaan dan bagi pemegang saham. Untuk mewujudkan tercapainya penciptaan nilai (value creation) diperlukan adanya kesesuaian pengasuhan (parenting fit) antara perusahaan induk dan perusahaan anak. Kesesuaian pengasuhan ditentukan oleh karakteristik perusahaan induk dan karakteristik perusahaan anak Manfaat Penelitian Diharapkan penelitian ini menjadi bahan pemikiran bagi berbagai pihak khususnya mahasiswa untuk menerapkan konsep ilmu manajemen stratejik didalam dunia bisnis yang sesungguhnya dan memberikan masukan pada manajemen Metra didalam menentukan strategi korporat yang lebih efektif dalam membentuk portofolio bisnis yang dapat mewujudkan tercapainya kreasi nilai (value creation) bagi perusahaan Metode Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus dengan desain penelitian kualitatif. a. Batasan Penelitian Pembatasan penelitian dilakukan terhadap unit bisnis yang akan dijadikan sample penelitian. Karena hanya akan mengambil unit bisnis dari Metra yang memiliki tingkat kepemilikan saham mayoritas diatas 51%. b. Metode Pengumpulan Data 1. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak berwenang (manajemen atau perwakilan manajemen) baik dari manajemen korporat Metra dan manajemen unit bisnis mengenai strategi korporat dalam menciptakan nilai melalui koordinasi dan konfigurasi dari aktifitas di 9
10 berbagai jenis pasar serta identifikasi potensi dan karakter perusahaan induk yang mempengaruhi anak perusahaan. 2. Data sekunder diperoleh dari jurnal, artikel, literatur, data kinerja anak perusahaan yang berhubungan dengan ilmu manajemen stratejik mengenai strategi korporat Metode Analisis Analisis yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis corporate parenting framework untuk mencari kesesuaian karakteristik perusahaan induk dan karakteristik unit-unit bisnisnya. Diharapkan model analisis ini dapat memberikan gambaran mengenai posisi masing-masing anak perusahaan dan dari gambaran tersebut dapat dijadikan sebagai acuan bagi perumusan kebijakan strategi korporat dalam membentuk portofolio bisnis yang dapat mewujudkan penciptaan nilai (value creation) bagi perusahaan dan pemegang saham. Analisis dilakukan terhadap data-data yang diperoleh secara kritis dengan menggunakan kerangka corporate parenting framework. Proses pemetaan setiap unit bisnis menggunakan dua dimensi pengukuran untuk melakukan penilaian tingkat kesesuaian sebagai dasar penempatan posisi masing-masing unit bisnis dalam parenting fit matrix, yaitu: 1. Sumbu horizontal : digunakan untuk menilai tingkat kecocokan antara parenting characteristic yang dimiliki korporat dengan parenting opportunities yang dimiliki oleh masing-masing unit bisnis. 10
11 2. Sumbu vertikal : digunakan untuk menilai tingkat kecocokan antara parenting characteristic yang dimiliki tingkat korporat dengan critical success factor yang dimiliki oleh masing-masing unit bisnis. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk lebih memudahkan dalam penempatan posisi setiap unit bisnis dalam parenting fit matrix, adalah: 1. Melakukan penelusuran dan identifikasi terhadap variabel-variabel yang berkaitan dengan critical success factors dan parenting opportunities dari masing-masing unit bisnis, kemudian ditempatkan ke dalam dua kelompok secara terpisah. 2. Masing-masing variabel tersebut diberikan bobot (weight) pada setiap kelompok yang sebaiknya dilakukan oleh manajemen unit bisnis masingmasing, berdasarkan tingkat keutamaan variabel tersebut dalam satuan persen (%) dimana jumlah total bobot dalam satu kelompok mencapai 100%. 3. Masing-masing variabel diberi skala (rating) oleh manajemen korporat berdasarkan tingkat kesesuaiannya dengan parenting characteristics yang dimiliki oleh korporat dengan skala 1 (misfit) sampai dengan skala 5 (fit). 4. Melakukan perkalian antara bobot (weight) dan skala (rating) sehingga diperoleh nilai (value) pada masing-masing variabel penelitian yang dilakukan. 5. Melakukan penjumlahan terhadap total nilai (value accumulated) seluruh variabel pada dua kelompok tersebut. Hasil penjumlahan digunakan untuk menentukan posisi setiap unit bisnis yang dimiliki dalam parenting fit matrix. 6. Memetakan seluruh unit bisnis pada parenting fit matrix. 11
BAB I PENDAHULUAN. Multimedia Nusantara. TelkomMetra yang pada awalnya menjalankan bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang TelkomMetra didirikan pada tanggal 28 Mei 1997 dengan nama PT Multimedia Nusantara. TelkomMetra yang pada awalnya menjalankan bisnis penyelenggaraan TV berbayar (Pay
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan multibisnis terdiri dari perusahaan yang bertindak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah perusahaan multibisnis terdiri dari perusahaan yang bertindak sebagai induk dan satu atau lebih perusahaan anak. Kebanyakan perusahaan multibisnis merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor tersebut dapat mempengaruhi cara perusahaan dalam mengelola bisnisnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan lingkungan eksternal dan internal merupakan dua faktor penting yang wajib diperhatikan oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan bahwa dua faktor tersebut dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu penetapan strategi bisnis yang tepat bagi sebuah perusahaan akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu penetapan strategi bisnis yang tepat bagi sebuah perusahaan akan bergantung kepada posisi dimana sebuah produk berada didalam Industry Life Cycle-nya (ILC).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompetitornya dan mampu menghasilkan profit yang maksimal (Thompson et al.,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan membutuhkan strategi untuk menjalankan operasional usahanya. Strategi tersebut digunakan agar perusahaan mampu bersaing dengan para kompetitornya
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN & SARAN. analisis yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya mengenai critical
BAB V SIMPULAN & SARAN 5.1. Simpulan Peneliti telah mendapatkan kesimpulan dan saran berdasarkan analisis yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya mengenai critical success factors dan parenting opportunities
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Diversifikasi merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diversifikasi merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam rangka mempertahankan pertumbuhan usahanya melalui ekspansi operasi dengan memasuki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Bisnis minyak dan gas merupakan bisnis yang membutuhkan biaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bisnis minyak dan gas merupakan bisnis yang membutuhkan biaya investasi yang besar dan menggunakan teknologi tinggi yang senantiasa terus berkembang. Indonesia merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi, PT Pertamina (Persero) atau yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berawal sebagai sebuah perusahaan nasional yang bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi, PT Pertamina (Persero) atau yang selanjutnya disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor pengangkutan merupakan salah satu sektor yang mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pengangkutan merupakan salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (2014) menunjukkan bahwa
Lebih terperincibersaing lain adalah kelengkapan produk dan fasilitas pendukung yang ditawarkan
tahun menjadi salah satu keunggulan bersaing unit bisnis tersebut. Keunggulan bersaing lain adalah kelengkapan produk dan fasilitas pendukung yang ditawarkan sampai saat ini belum dapat ditiru oleh pesaing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan, diantaranya adalah investor, kreditor,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dalam menjalankan usaha memiliki tujuan yang berkaitan dengan pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan, diantaranya adalah investor, kreditor, dan manajemen.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan saat ini mengejar keunggulan bersaing untuk bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Setiap perusahaan saat ini mengejar keunggulan bersaing untuk bisa memberikan pelayanan maksimal terhadap setiap konsumen yang melakukan transaksi dengan perusahaan.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. senantiasa berubah seiring dengan berkembangnya target perluasan market size
1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang tumbuh dan berkembang selalu memiliki pola strategi yang senantiasa berubah seiring dengan berkembangnya target perluasan market size dan target
Lebih terperinciExpanding and Enriching Portfolios for Quantum Leap Growth
PT Multimedia Nusantara 1 Prakata Expanding and Enriching Portfolios for Quantum Leap Growth PT Multimedia Nusantara (METRA) menerapkan strategi Capture dan Nurture yang berkesinambungan dari tahun ke
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan sebesar 74,8%. Dalam laporan Produk Domestik Bruto (PDB)
INTISARI Perusahaan diversifikasi memerlukan strategi pada tingkat korporat agar menghasilkan kinerja unit bisnis yang lebih baik daripada jika unit bisnis tersebut berdiri sendiri. Untuk melihat bagaimana
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. informasi. Perusahaan ini adalah anak perusahaan dari PT. Telkom Indonesia. PT.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Infomedia Nusantara adalah perusahaan penyedia jasa dibidang informasi. Perusahaan ini adalah anak perusahaan dari PT. Telkom Indonesia.
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Contact Center, dan Layanan Content menjadi Layanan Contact Center &
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan PT Infomedia Nusantara adalah perusahaan penyedia jasa dibidang informasi. Perusahaan ini adalah anak perusahaan dari PT Telkom Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Analisis posisi..., Andini Setyawati, FE UI, 2008
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 menyebabkan banyak perusahaan khususnya di bidang perbankan mengalami restrukturisasi keuangan secara
Lebih terperinciDAFTAR ISI. IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Profil Perusahaan Induk Sejarah Singkat.. 31
DAFTAR ISI ABSTRACT...ii RINGKASAN EKSEKUTIF.iii LEMBAR PERNYATAAN...vii RIWAYAT HIDUP PENULIS..viii KATA PENGANTAR ix DAFTAR ISI..xi DAFTAR TABEL..xiv DAFTAR GAMBAR.xv DAFTAR LAMPIRAN..xvi I. PENDAHULUAN.
Lebih terperinciExpansi Bisnis Telekomunikasi Pada Area Non-Telecommunication. I. Pendahuluan. II. Study Case
Expansi Bisnis Telekomunikasi Pada Area Non-Telecommunication I. Pendahuluan Dalam tahun terakhir telah banyak transformasi yang dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi, dari industri lokal ke internasional
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Krisis global yang baru-baru ini terjadi mempengaruhi keberadaaan perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Tidak sedikit perusahaan di
Lebih terperinciSustaining Quantum Leap Growth
Sustaining Quantum Leap Growth 1 Sustaining Quantum Leap Growth METRA berhasil mempertahankan pertumbuhan yang berkesinambungan sepanjang lima tahun terakhir melalui strategi nurture dan capture, serta
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, diperoleh koordinat masingmasing
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, diperoleh koordinat masingmasing unit bisnis dari Rosalia Indah Group untuk dipetakan pada parenting-fit matrix, yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebijakan bisnisnya dari layanan dengan portofolio POTS (Plain Ordinary
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan lingkungan bisnis telekomunikasi yang terjadi begitu cepat telah menyebabkan perubahan tatanan bisnis secara global dan mendasar yang mendorong lahirnya lingkungan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pembahasan mengenai analisis strategi
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pada bab sebelumnya telah dilakukan pembahasan mengenai analisis strategi diversifikasi yang dilakukan oleh pihak manajemen Simply Group. Selain itu, juga telah dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi. PT. Telekomunikasi Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh negara lain dimana secara geografis terdiri atas pulau-pulau yang dipisahkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara yang secara geografis terbentang paling panjang di khatulistiwa, Indonesia memiliki posisi geografis yang unik yang tidak dimiliki oleh negara lain dimana
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menguasai pasar. Perkembangan zaman yang juga diikuti perkembangan dalam
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai sebuah entitas bisnis pada hakikatnya memiliki tujuan yang ingin dicapai yaitu memaksimalkan keuntungan, meningkatkan nilai aset dan menguasai pasar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. korporat dengan membangun bisnis-bisnis baru, sinergi menjadi topik yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era semakin berkembangnya perusahaan-perusahaan yang menjadi korporat dengan membangun bisnis-bisnis baru, sinergi menjadi topik yang penting. Hampir semua perusahaan
Lebih terperinciNama Akademi Tehnik Mesin Industri (ATMI) cukup populer di dunia. pendidikan kejuruan di Indonesia. Didirikan pada tahun 1968 di Surakarta/Solo
BAB I. 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Nama Akademi Tehnik Mesin Industri (ATMI) cukup populer di dunia pendidikan kejuruan di Indonesia. Didirikan pada tahun 1968 di Surakarta/Solo oleh Misionaris Jesuit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Tahun 1975 merupakan awal perjalanan usaha PT Infomedia Nusantara menjadi perusahaan pertama penyedia layanan informasi telepon di Indonesia. Di bawah
Lebih terperinciI. BAB I - PENDAHULUAN. Perusahaan Logistik X (PT. X ) adalah perusahaan yang bergerak dalam
I. BAB I - PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perusahaan Logistik X (PT. X ) adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis penyediaan jasa logistik atau pengiriman barang dari industri-industri yang terkait
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Objek Studi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi Peningkatan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) atau dikenal pula dengan nama Information and Communication Technology (ICT), khususnya melalui
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Gambaran umum P.T Telekomunikasi Indonesia Tbk: Tahun 1975 merupakan awal perjalanan usaha PT Infomedia Nusantara
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini, penulis mengadakan dan pengambilan data pada Pojok Bursa Mercu Buana yang bertempat di gedung A Universitas Mercu Buana Jakarta. Gambaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dampak adalah semakin ketatnya kompetisi di beberapa sektor industri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, setiap perusahaan menghadapi tantangan untuk terus bertahan dan tumbuh berkembang. Globalisasi dan kemajuan dalam pengetahuan dan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sumber: www.telkomvision.co.id (diakses: 17 Januari 2012) Gambar 1.1 Logo TelkomVision TelkomVision yang didirikan pada tanggal 07 Mei 1997 oleh 4(empat)
Lebih terperinciKESESUAIAN PENGASUHAN PERUSAHAAN MULTIBISNIS: STUDI KASUS KELOMPOK BISNIS MEDIA GROUP
KESESUAIAN PENGASUHAN PERUSAHAAN MULTIBISNIS: STUDI KASUS KELOMPOK BISNIS MEDIA GROUP Ningky Sasanti Munir PPM School of Management nky@ppm-manajemen.ac.id ABSTRACT The strategic objective of a multi-business
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia perbankan mengharuskan setiap bank melakukan langkahlangkah
BAB I PENDAHULUAN Persaingan dalam dunia perbankan mengharuskan setiap bank melakukan langkahlangkah manajemen untuk memperkuat modal perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya. Saat ini salah
Lebih terperinciPT.TELKOM INDONESIA REGIONAL SURABAYA
PT.TELKOM INDONESIA REGIONAL SURABAYA TENTANG TELKOM Dalam rangka menuju perusahaan digital telco, Telkom melakukan transformasi organisasi dari sebelumnya berdasarkan adjacent portfolio empat segmen usaha
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (PT Telkom Access)
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (PT Telkom Access) PT Telekomunikasi indonesia, Tbk. ( Telkom, Perseroan, atau Perusahaan ) yang menyediakan layanan telekomunikasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini
BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA A. Kerangka Pemikiran LPBA Muyassaroh merupakan salah satu lembaga pembelajaran bahasa Arab untuk mampu membaca kitab kuning tanpa harakat secara mudah dan cepat serta
Lebih terperinciMicroeconomics of Competitiveness: Summary of On Competition Chapters 2,5,8,9
Microeconomics of Competitiveness: Summary of On Competition Chapters 2,5,8,9 Submission of Assignment Student : Mas Wigrantoro Roes Setiyadi NPM : 8605210299 Program : S3 Ilmu Manajemen Pasca FEUI Date
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan dikaji di dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor telekomunikasi, karena derasnya arus globalisasi sangat berdampak
Lebih terperinci6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP
iii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 4 Manfaat Penelitian 4 Ruang Lingkup Penelitian 4 2 TINJAUAN PUSTAKA
Lebih terperinciBAB III. Profil perusahaan. bidang lain yang ada. Layanan multimedia merupakan layanan yang mampu
BAB III Profil perusahaan 3.1 Tinjauan umum perusahaan Teknologi yang berkembang saat ini besar pengaruhnya terhadap bidang - bidang lain yang ada. Layanan multimedia merupakan layanan yang mampu menyalurkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini hiburan banyak dicari oleh manusia dengan tujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Dewasa ini hiburan banyak dicari oleh manusia dengan tujuan untuk menghilangkan kepenatan, ketegangan, kejenuhan dan rasa letih karena kegiatan rutinitas yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Peta bisnis telekomunikasi mengalami perubahan sangat cepat dari sisi teknologi,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peta bisnis telekomunikasi mengalami perubahan sangat cepat dari sisi teknologi, regulasi, struktur pasar, maupun persaingan. Dari sisi teknologi, diawali dengan munculnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa rencana diversifikasi yang akan dilakukan dengan memasuki bisnis TPA akan menciptakan long term
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompleks
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan-perusahaan menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompleks karena meningkatnya proses globalisasi yang melanda semua Negara, termasuk Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Strategi merupakan tindakan yang bersifat dinamis dan terus menerus, serta
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi merupakan tindakan yang bersifat dinamis dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan prediksi tentang apa yang diharapkan oleh para konsumen dimasa yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di tengah iklim dunia usaha yang kurang mendukung dewasa ini dan dengan semakin ketatnya persaingan baik di tingkat nasional, regional maupun internasional,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN A. Gambaran umum tentang Telkomvision 1. Riwayat singkat TelkomVision TelkomVision merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang Jasa Penyiaran
Lebih terperinciMateri 9 STRATEGI MULTIBISNIS. deden08m.com 1
Materi 9 STRATEGI MULTIBISNIS deden08m.com 1 TEKNIK PORTOFOLIO Suatu cara pendekatan yang dipelopori The Boston Consulting Group yang berusaha membantu manajer dalam menyeimbangkan cash flow sumberdaya
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun menuntut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya persaingan dalam industri perbankan di Indonesia paska krisis ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun 1997 1998 menuntut pelaku industri perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah meningkatkan kemakmuran melalui peningkatan nilai perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan dalam perkembangannya selalu berusaha untuk mempertahankan keunggulan bisnisnya dalam upaya meningkatkan nilai perusahaan. Tujuan utama perusahaan adalah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Profil PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan InfoComm yang memiliki layanan paling lengkap dan jaringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan pun dituntut untuk bergerak lebih cepat dibandingkan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia berubah semakin cepat, sedangkan konsekuensinya industri dan perusahaan pun dituntut untuk bergerak lebih cepat dibandingkan yang sebelumnya. Beberapa industri
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Rekayasa Informasi Saat ini banyak perusahaan-perusahaan yang sudah memanfaatkan sistem informasi untuk mendukung aktivitas perusahaan. Sebagian besar pemanfaatan sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fragmentasi pasar telah menciptakan persaingan yang sangat ketat antarperusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini lingkungan bisnis mengalami perubahan yang cukup signifikan, seperti globalisasi, deregulasi, kemajuan ilmu teknologi komputer dan telekomunikasi, serta fragmentasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap PT. Bank CIMB Niaga, Tbk. dimana bank tersebut melakukan merger dengan PT. Bank Lippo, Tbk. pada tanggal 1 November
Lebih terperinciLampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Agenda 1. Ikhtisar Kerja Operasional 2. Laporan Keuangan 3. Rencana Mendatang 4. Tanggung Jawab Sosial 5. Sesi Tanya Jawab 1. Ikhtisar Kerja Operasional Ikhtisar Kerja
Lebih terperinciPaparan Publik PT FIRST MEDIA Tbk. Jakarta, 15 April 2016
Agenda 1. Ikhtisar Kerja Operasional 2. Laporan Keuangan 3. Rencana Mendatang 4. Tanggung Jawab Sosial 5. Sesi Tanya Jawab 1. Ikhtisar Kerja Operasional Ikhtisar Kerja Operasional Tahun 2015 PT First Media
Lebih terperinciKewirausahaan III. Menilai peluang usaha bau. Maulida Khiatuddin. Sistem informasi/ Penyiaran. Kata Pengantar. Modul ke: Kesimplan.
Modul ke: 10 Kewirausahaan III Menilai peluang usaha bau Fakultas Fasilkom Fikom Program Studi Sistem informasi/ Penyiaran Maulida Khiatuddin Kata Pengantar Pendahulan Penelitia Kesimplan Daftr Pustaka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ada semakin ketat. Kondisi demikian menuntut perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Memasuki era pasar bebas, persaingan usaha diantara perusahaanperusahaan yang ada semakin ketat. Kondisi demikian menuntut perusahaan selalu mengembangkan strategi
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja
Lebih terperinciRANGKUMAN SIM BAB 14 Mengelola Rancangan Proyek (Managing Projects)
RANGKUMAN SIM BAB 14 Mengelola Rancangan Proyek (Managing Projects) A. PENTINGNYA MANAJEMEN RANCANGAN PROYEK Ada tingkat kegagalan yang sangat tinggi antara proyek-proyek sistem informasi. Di hampir setiap
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. mengakibatkan perusahaan dituntut untuk meningkatkatkan daya saingnya dalam
1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Kondisi persaingan usaha yang semakin ketat dan kompetitif, mengakibatkan perusahaan dituntut untuk meningkatkatkan daya saingnya dalam industri maupun strategi keunggulan
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Magang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Magang Institusi pendidikan khususnya perguruan tinggi adalah inkubator Sumber Daya Manusia (SDM) sebuah bangsa yang diharapkan melahirkan generasi-generasi berkualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan ukuran besaran yang disepakati untuk mencapai tujuan jangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan dalam lingkungan bisnis, seperti globalisasi, deragulasi, kemajuan teknologi dan telekomunikasi, serta fragmentasi pasar telah menciptakan persaingan yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di tengah iklim dunia usaha yang kurang mendukung dewasa ini dan dengan semakin ketatnya persaingan baik di tingkat nasional, regional maupun internasional,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. perusahaan untuk tetap, mampu bersaing ada dengan melakukan. penggabungan usaha. Dengan melakukan penggabungan usaha, maka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis telah memasuki masa kebebasan dan keterbukaan diakhir abad ke-20. Tidak ada lagi jarak atau halangan yang selama ini membatasi semua aktifitas bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Indosat, Tbk Gambar 1.1 Logo PT. Indosat, Tbk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT. Indosat, Tbk PT Indosat Tbk sebelumnya bernama PT Indonesian Satellite Corporation Tbk, yang merupakan perusahaan penyedia layanan telekomunikasi
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. Denison mengungkapkan bahwa suatu perusahaan dikatakan berkinerja baik
Bab I Pendahuluan I.1 Latar belakang penelitian Denison mengungkapkan bahwa suatu perusahaan dikatakan berkinerja baik dengan tolak ukur pada : (1) capital gain, (2) quality, (3) innovation, (4) market,
Lebih terperinciANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI (Study Empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEI )
ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI (Study Empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEI ) SKRIPSI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut di bawah ini: 1. Berdasarkan hasil penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah struktur modal, dimana struktur modal menjadi variabel independen (X), sedangkan nilai perusahaan sebagai
Lebih terperinci1.1.2 Visi PT. Finnet Indonesia Menjadi penyelenggara layanan sistem pembayaran elektronik yang terkemuka di Indonesia dan berskala global.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT. Finnet Indonesia PT. Finnet Indonesia didirikan pada tanggal 31 Oktober 2005 dengan 60% saham dimiliki oleh PT. Telekomunikasi Indonesia,
Lebih terperinciD E N I K B
PENGARUH PENGUMUMAN MERGER DAN AKUISISI TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN AKUISITOR DAN NON AKUISITOR DALAM SEKTOR INDUSTRI YANG SAMA DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi adalah suatu proses peningkatan hubungan antar negara melalui perdagangan, budaya, bahasa, dan bentuk-bentuk lainya tanpa mengenal batas wilayah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Obyek Studi Profil PT. MelOn Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Obyek Studi 1.1.1 Profil PT. MelOn Indonesia Pada tanggal 20 Mei 2010, PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) sebagai perusahaan penyelenggara jasa dan jaringan telekomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Indosat Tbk merupakan penyedia layanan telekomunikasi dan informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Indosat Tbk merupakan penyedia layanan telekomunikasi dan informasi terdepan di Indonesia dengan menyediakan layanan seluler prabayar dan paskabayar (Mentari,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan yang sering terjadi pada suatu organisasi yang menggunakan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi di dalam proses bisnisnya adalah bagaimana organisasi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai efisiensi, menjadi lebih kompetitif antar pesaing, serta untuk. meningkatkan keuntungan atau profit perusahaan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Adanya globalisasi dan persaingan bebas menuntut setiap perusahaan untuk selalu mengembangkan strateginya agar dapat bertahan hidup, berkembang dan berdaya saing.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. update dan mengakses segala informasi penting dan terbaru yang. sehingga tidak ketinggalan zaman.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi memberi pengaruh yang signifikan terhadap ilmu pengetahuan, seiring dengan itu diharapkan masyarakat bisa selalu update dan mengakses segala
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin meningkatnya perkembangan ekonomi di dunia menyebabkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin meningkatnya perkembangan ekonomi di dunia menyebabkan perusahaan-perusahaan dituntut untuk untuk dapat meningkatkan daya saing untuk mampu bertahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Infomedia Sumber : (Diakses pada 22 Mei 2014)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Infomedia Nusantara (Infomedia) adalah salah satu perusahaan penyedia layanan informasi telepon atau yang lebih dikenal
Lebih terperinciPaparan Publik. Presentation Title. PT Solusi Tunas Pratama Tbk 29 M E I
Paparan Publik PT Solusi Tunas Pratama Tbk Presentation Title 29 M E I 2 0 1 5 Disclaimer Dokumen ini disusun oleh PT Solusi Tunas Pratama, Tbk ("STP" atau "Perseroan") dan tidak diverifikasi secara independen.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kotler dan Keller (2012) pada bukunya Marketing Management di bab 20
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kotler dan Keller (2012) pada bukunya Marketing Management di bab 20 yang berjudul Introducing New Market Offerings membahas mengenai beberapa pertanyaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis properti di Indonesia semakin ketat, perkembangannya pun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis properti di Indonesia semakin ketat, perkembangannya pun semakin pesat, hal ini terlihat dari sibuknya pengembang besar dan kecil membangun berbagai
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Aktivitas kolaborasi memberikan dampak yang signifikan dalam usaha kolektif manusia. Aktivitas ini mendapatkan perhatian yang sangat besar dari sejumlah besar area
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Indosat Tbk adalah salah satu perusahaan penyelenggara jasa
50 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Indosat Tbk adalah salah satu perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi dan informasi terkemuka di Indonesia yang menyediakan layanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan seperti bisnis, perdagangan, rumah tangga, industri, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, layanan telekomunikasi memainkan peran yang sangat penting dalam modernisasi kehidupan manusia dan menjadi sangat diperlukan dalam tiap aspek kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Profil Perusahaan Gambaran Umum Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Profil Perusahaan 1.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah Perusahaan Perseroan (Persero) yang memiliki jaringan terbesar di Indonesia. Layanan telekomunikasi
Lebih terperinci