BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat
|
|
- Vera Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat persaingan antar perusahaan pun semakin tinggi dan pada akhirnya menjadi suatu tuntutan bagi perusahaan agar terus melakukan pengembangan-pengembangan usaha, dimana pengembangan tersebut merupakan salah satu cara agar perusahaan dapat bertahan dan memiliki daya saing dalam menjalankan tujuan bisnisnya. Salah satu usaha yang dilakukan agar perusahaan dapat menjadi besar dan kuat yaitu dengan ekspansi (Payamta : 2004). Ekspansi terbagi menjadi dua yaitu ekspansi internal dan ekspansi eksternal. Ekspansi internal terjadi pada saat divisidivisi yang ada dalam perusahaan tumbuh secara normal melalui capital budgeting, sedangkan ekspansi eksternal dapat dilakukan dalam bentuk penggabungan usaha. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas aktiva dan operasi perusahaan lain (PSAK No.22 Paragraf 08 : 1999). Penggabungan usaha pada umumnya dilakukan dalam bentuk merger dan akuisisi. Dengan dilakukannya merger dan akuisisi, diharapkan perusahaan dapat melanjutkan usahanya dengan bantuan kerjasama dengan perusahaan lain dan
2 2 selanjutnya untuk saling bersinergi dalam mencapai tujuan tertentu. Merger merupakan penggabungan dua perusahaan atau lebih menjadi satu kekuatan untuk memperkuat posisi perusahaan. Akuisisi merupakan pengambil-alihan (take over) sebagian atau keseluruhan saham perusahaan lain sehingga perusahaan pengambil-alih mempunyai hak kontrol atas perusahaan target. Arti dari merger dan akuisisi memang berbeda, namun pada prinsipnya sama yaitu dalam membicarakan tentang penggabungan usaha (business combination) sehingga kedua istilah ini sering dibicarakan secara bersama dan dapat dipertukarkan (interchangeable). Merger di Indonesia telah berkembang sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah alternatif strategi yang menarik bagi banyak perusahaan baik domestik maupun asing untuk melakukannya. Merger di Indonesia secara umum diatur dalam Undang-undang No.1/1995 mengenai Perseroan Terbatas, Peraturan Pemerintah No.27/1998 mengenai Penggabungan, Peleburan dan Pengambilalihan Perseroan Terbatas, Peraturan Pemerintah No. 28/1999 mengenai Merger, Konsolidasi dan Akuisisi Bank dan peraturan-peraturan lain yang terkait. Untuk Perusahaan Terbuka, merger diatur dalam peraturan Bapepam No. IX. G.1 mengenai Penggabungan dan Peleburan usaha Perusahaan Public atau Emiten. Alasan ekonomi yang utama dari merger adalah nilai (value) perusahaan hasil merger diharapkan lebih besar dari jumlah nilai mandiri dari perusahaanperusahaan yang bergabung (merger). Alasan, motif, dan tujuan merger sangar bervariatif dan tergantung dari kebutuhan perusahaan-perusahaan yang melakukannya namun yang paling umum digunakan adalah sinergi, perpajakan
3 3 dan ekspansi. Keputusan merger dan akuisisi dianggap cepat dalam mewujudkan tujuan perusahaan yang belum tercapai dikarenakan perusahaan tidak perlu memulai bisnis baru, serta mempunyai pengaruh yang besar dalam memperbaiki dan peningkatan kondisi perusahaan terutama dalam financial performance serta posisi keuangan mengalami perubahan (Tri Andy Kurniawan : 2011). Aksi korporasi merger dan akuisisi dinilai positif dan mempengaruhi kinerja perseroan karena memberi sinergi yang positif dan berpotensi meningkatkan laba. Dalam hal manajerial, sinergi ada ketika para manajer menemukan cara bagi perusahaan untuk menciptakan nilai lebih besar dibandingkan dengan nilai total yang diciptakan saat beroperasi sebagai entitas independen, sedangkan bagi pemegang saham sinergi bila mereka bisa mendapatkan keuntungan yang tidak bisa mereka peroleh melalui keputusan diversifikasi portofolio mereka sendiri. Kemudian, untuk menilai kinerja keuangan perusahaan setelah merger dan akuisisi dapat dilihat dengan melakukan perbandingan dari laporan keuangannya. Untuk dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan finansial suatu perusahaan perlu mengadakan analisa atau interpretasi terhadap data finansial dari suatu perusahaan dimana data finansial itu tercermin didalam laporan keuangan. Ukuran yang paling sering digunakan dalam analisa finansial adalah rasio. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas). Rasio keuangan
4 4 diklasifikasikan menjadi 4 macam diantaranya, rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio profitabilitas dan rasio pasar (Kasmir : 2008). Dari beberapa penelitian yang meneliti tentang perbedaan kinerja perusahaan sebelum dan setelah merger dan akuisisi dilakukan, ternyata hasil tidak selalu sejalan dan konsisten. Seperti yang dilakukan Tri Andi Kurniawan (2011) yang melakukan penelitian terhadap 14 perusahaan pada periode Penelitian tersebut menyatakan bahwa dari 5 rasio yang digunakan sebagai alat analisis dalam mengukur kinerja keuangan diantaranya rasio CR (Current Ratio), DER (Debt to Equity Ratio), TATO (Total Asset Turn Over Ratio), ROA (Return On Asset) dan ROE (Return on Equity) menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan untuk semua rasio setelah merger dan akuisisi pada semua periode pengamatan dan pengujian. Hanya pada periode 2 tahun sebelum dan 2 tahun setelah merger dan akuisisi menunjukkan ada perbedaan yang signifikan. Berdasarkan deskriptif perubahan nilai rata-rata (mean) rasio DER (Debt to Equity Ratio) mengalami peningkatan, namun hasil tersebut tidak cukup kuat untuk membuktikan adanya pengaruh merger dan akusisi terhadap kinerja keuangan perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Widjanarko (2006) yang menunjukkan tidak ada perubahan yang signifikan dari kinerja keuangan perusahaan yang diproyeksikan dari rasio-rasio keuangan dua tahun sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Penelitian lain yang dilakukan oleh Dyasa (2006) yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan untuk rasio keuangan EPS, NPM, ROE dan ROA untuk pengujian 1 tahun sebelum dan 1 tahun setelah merger dan akuisisi,
5 5 rasio keuangan ROE untuk pengujian 1 tahun sebelum dan 2 tahun setelah merger dan akuisisi. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yulianto (2008) yang memberikan hasil adanya perbedaan yang positive signifikan pada rasio keuangan setelah merger dan akuisisi. Perbedaan penelitian yang dihasilkan oleh Tri Andi Kurniawan (2011) yang menunjukkan tidak ada sinergi setelah dilakukannya merger dan akuisisi, sedangkan penelitian yang berlawanan yaitu Dyasa (2006), dan Yulianto (2008) yang menyatakan adanya sinergi setelah melakukan merger dan akuisisi yang dilihat dari kinerja keuangan yang diproyeksikan oleh rasio keuangan. Perbedaan dari beberapa penelitian yang disebutkan diatas maka tema ini menarik untuk diuji kembali dengan judul penelitian ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SETELAH AKUISISI (Pada Perusahaan Pengakuisisi Periode 2008, Sektor Pertambangan yang Terdaftar di BEI) pada penyusunan Tugas Akhir penulis. 1.2 Identifikasi Masalah Penggabungan usaha khususnya akuisisi yang merupakan gabungan dari beberapa perusahaan anak (subsidiaries) yang perusahaan induknya mempunyai pengendalian suara (voting control) atas perusahaan anak (Handono Mardianto : 2009). Dalam hal ini terdapat perusahaan induk yang bertindak sebagai pihak pengakusisi dan perusahaan anak sebagai pihak yang diakuisisi. Praktik penggabungan usaha yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang terdaftar
6 6 di Bursa Efek Indonesia (BEI), mendapat perhatian banyak publik karena menyangkut kepentingan yang berbeda dari banyak pihak, diantaranya pemerintah, pemegang saham, calon investor, kreditur dan masyarakat umum. Manfaat merger dan akuisisi dapat dilihat baik dari segi ekonomi maupun manfaat non ekonomi. Selain itu, merger dan akuisisi juga diharapkan mendatangkan sinergi bagi perusahaan yang melakukannya atau pihak pengakuisisi, sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan sesuai ekspektasi perusahaan (Muhamad Aji Nugroho : 2010). Maka dari itu, Perusahaan yang digunakan sebagai objek penelitian disini yaitu perusahaan yang melakukan akuisisi dimana untuk mengetahui apakah akuisisi yang dilakukan berhasil atau tidak dengan melihat indikator berupa rasio keuangan, karena pada dasarnya pihak inilah yang melakukan pengorbanan dengan membeli sejumlah aktiva atau sejumlah saham. penulis dapat merumuskan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana perbandingan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan setelah melakukan akuisisi dengan menggunakan alat ukur berupa rasio keuangan? 2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan setelah melakukan akuisisi dengan menggunakan uji beda? Untuk periode penelitian yang dilakukan yaitu selama 2 tahun, karena penelitian ini berupa uji beda maka 2 tahun tersebut yaitu 2 tahun sebelum dan
7 7 setelah akuisisi. Akuisisi yang dilakukan perusahaan pada tahun 2008, maka 2 tahun sebelum akuisisi yaitu tahun 2006 dan 2007 sedangkan 2 tahun setelah akuisisi yaitu tahun 2009 dan Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini yaitu : 1. Periode pengujian dalam penelitian ini yaitu 2 tahun dan lebih ditekankan kepada kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi 2. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini ada 8, yaitu CR, CsR, DAR, DER, ROE, ROA, TATO dan ITO. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui perbandingan kinerja keuangan perusahaan selama 2 tahun sebelum dan sesudah melakukan akuisisi dengan menggunakan alat ukur berupa rasio keuangan 2. Untuk mengetahui adakah perbedaan yang signifikan setelah melakukan akuisisi dengan menggunakan uji beda Manfaat Penelitian Bagi penulis 1. Menerapkan materi atau mata kuliah yang telah dipelajari khususnya dalam bidang Manajemen Keuangan
8 8 2. Untuk memperluas pengetahuan penulis dalam hal memperbandingkan kinerja keuangan suatu perusahaan sebelum dan setelah melakukan akuisisi 3. Sebagai salah satu syarat kelulusan D3 Jurusan Akuntansi Program Studi Keuangan dan Perbankan Politeknik Negeri Bandung. Bagi Perusahaan 1. Sebagai salah satu sumber informasi dan bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan mengenai penggabungan usaha berupa akuisisi dalam hal pengembangan usaha. Bagi Lembaga Pendidikan 1. Menambah perbendaharaan di perpustakaan Politeknik Negeri Bandung yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai literatur penulis lain baik digunakan sebagai referensi ataupun bahan pembanding. 1.4 Kerangka Pemikiran Akuisisi atau pengambilalihan perusahaan adalah mengambil alih kepentingan pengontrol terhadap suatu perusahaan yang dilakukan biasanya dengan mengambil alih mayoritas saham atau mengambil alih sebagian besar asetaset perusahaan (Munir, 2008). Alasan perusahaan melakukan penggabungan usaha karena hal tersebut dianggap sebagai jalan cepat untuk mewujudkan tujuan perusahaan dimana perusahaan tidak perlu memulai dari awal suatu bisnis baru. Penggabungan usaha juga dianggap dapat menciptakan sinergi, yaitu nilai
9 9 keseluruhan perusahaan setelah penggabungan usaha yang lebih besar daripada penjumlahan nilai masing-masing perusahaan sebelum penggabungan usaha (Muhammad Aji Nugroho : 2010). Akuisisi adalah suatu tindakan dari perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Keberhasilan perusahaan dalam akuisisi dapat dilihat dari kinerja perusahaan tersebut, terutama kinerja keuangan. Untuk dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan finansial suatu perusahaan perlu mengadakan analisa atau interpretasi terhadap data finansial yang tercermin dalam laporan keuangan. Ukuran yang sering digunakan dalam analisa finansial adalah rasio. Rasio keuangan diklasifikasikan menjadi 4 macam, yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas. Rasio Likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktunya. Likuiditas suatu perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah untuk diubah menjadi kas yang meliputi kas, surat berharga, piutang, persediaan. Rasio yang paling umum digunakan untuk menganalisa posisi modal kerja suatu perusahaan adalah Current Ratio (CR) yaitu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar, dan Cash Ratio (Csr) yaitu alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar kewajibannya. Rasio Solvabilitas (Leverage) menunjukkan sejauh mana perusahaan dibiayai oleh pihak luar atau dengan kata lain menunjukkan proporsi atas
10 10 penggunaan utang untuk membiayai investasinya perusahaan. Tingkat solvabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan menggunakan Debt to Asset Ratio (DAR) dimana rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan untuk investasi pada aktiva guna menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Selain itu, dapat diukur pula dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) yaitu perbandingan antara utang (debt) dengan modal (equity). Rasio profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba dengan hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Rasio ini dapat diukur dengan menggunakan Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE). ROA merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan, sedangkan ROE merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Tujuan dari dilakukannya penggabungan usaha berupa merger dan akuisis yaitu adanya suatu sinergi yang baik khususnya dalam tingkat profitabilitas perusahaan. Jika terjadi sinergi yang baik maka secara umum tingkat profitabilitas perusahaan akan lebih baik sebelum melakukan penggabungan usaha. Rasio Aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan atau memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya. Dengan kata lain rasio ini bisa mengukur tingkat efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan aset untuk menghasilkan pendapatan. Rasio ini dapat diukur
11 11 dengan Total Assets Turn Over (TATO dan Inventory Turn Over (ITO). TATO merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva, sedangkan ITO merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan ini berputar dalam satu periode. Dengan penggabungan usaha maka sharing tentang efektivitas perusahaan dapat dilakukan sehingga dapat meningkatkan keefektifitasan perusahaan dapat terjadi. Berdasarkan tinjauan pustaka serta beberapa penelitian terdahulu, maka peneliti mengindikasikan rasio-rasio keuangan yang terditi dari rasio likuiditas (Current Ratio) dan (Cash Ratio), rasio solvabilitas (DAR, DER), rasio profitabilitas (ROA, ROE), dan rasio aktivitas (TATO, ITO), variabel penelitian yang mencerminkan perbedaan setelah melakukan akuisisi dalam penelitian ini. Uraian diatas dapat disederhanakan sebagaimana model kerangaka pemikiran teoritis sebagai berikut :
12 12 Gambar 1.1 Gambaran Kerangka Pemikiran Penelitian PENGGABUNGAN USAHA KINERJA KEUANGAN SEBELUM SETELAH DIBANDINGKAN / UJI BEDA CR, CsR, DAR, DER, ROE, ROA, TATO, ITO 1.5 Hipotesis Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu dan kajian kepustakaan yang dilakukan mengenai kinerja keuangan perusahaan sebelum dan setelah melakukan penggabungan usaha maka penulis merumuskan hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
13 13 Ha1 : Terdapat perbedaan Current Ratio antara sebelum dan setelah melakukan penggabungan usaha (Akuisisi) Ha2 : Terdapat perbedaan Cash Ratio antara sebelum dan setelah melakukan penggabungan usaha (Akuisisi) Ha3 : Terdapat perbedaan Debt to Asset Ratio antara sebelum dan setelah melakukan penggabungan usaha (Akuisisi) Ha4 : Terdapat perbedaan Debt to Equity Ratio antara sebelum dan setelah melakukan penggabungan usaha (Akuisisi) Ha5 : Terdapat perbedaan Return on Asset antara sebelum dan setelah melakukan penggabungan usaha (Akuisisi) Ha6 : Terdapat perbedaan Return on Equity antara sebelum dan setelah melakukan penggabungan usaha (Akuisisi) Ha7 : Terdapat perbedaan Total Asset TurnOver antara sebelum dan setelah melakukan penggabungan usaha (Akuisisi) Ha8 : Terdapat perbedaan Inventory TurnOver antara sebelum dan setelah melakukan penggabungan usaha (Akuisisi)
14 Metodologi Penelitian Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah proses akuisisi yang dihitung dari data-data yang diambil dari laporan keuangan perusahaan. Gambaran perkembangan kinerja finansial suatu perusahaan tercermin dari laporan keuangan. Ukuran yang digunakan dalam analisa finansial yaitu rasio. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya : a. Rasio Likuiditas Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan atau badan usaha untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang bersifat jangka pendek. Rasio yang digunakan adalah Current Ratio (CR), yaitu kemampuan perusahaan membayar hutang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar (Riyanto : 2001), dan Cash Ratio (CsR) yaitu alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar kewajibannya (Kasmir : 2008). b. Rasio Solvabilitas (Leverage) Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, khususnya kewajiban jangka panjang. Tingkat solvabilitas suatu perusahaan dapat diukur
15 15 dengan Debt to Asset Ratio (DAR) atau rasio utang dan Debt to Equity Ratio (DER). c. Rasio Profitabilitas Rasio ini digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan (Kasmir : 2008). Secara umum ada empat jenis analisis utama yang digunakan untuk menilai tingkat profitabilitas, namun dari ke empat rasio profitabilitas ada dua rasio yang berkaitan dengan investasi yakni Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE). Maka, dalam penelititan ini hanya menggunakan dua rasio tersebut. d. Rasio Aktivitas Rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya atau dapat pula dikatakan rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi (efektifitas) pemanfaatan sumber daya perusahaan. Rasio yang digunakan yaitu: 1. Total Assets Turn Over (TATO) 2. Inventory Turn Over (ITO) Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif yaitu suatu metode yang digunakan untuk membuat karya tulis dengan cara mengumpulkan data untuk kemudian
16 16 dianalisa untuk dibuat suatu kesimpulan. Data yang diperoleh selama penelitian akan diolah, dianalisa dan diproses lebih lanjut dengan dasar teori yang telah dipelajari Data Penelitian Jenis Data Data yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu berupa angka-angka yang kemudian diolah dengan beberapa metode yang telah diuraikan di atas untuk menjawab hipotesis penelitian Sumber Data Sumber data dalam Tugas Akhir ini berupa data sekunder, yang diperoleh dengan menggunakan perolehan pihak lain atau data yang telah diterbitkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Dalam hal ini melalui perantara dalam suatu organisasi yaitu KSEP ITB (Kelompok Studi Ekonomi dan Pasar - Pojok Bursa ITB) Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut : a. Browsing internet dengan mengakses situs-situs (seperti b. Studi pustaka (Library research) Metode ini diperlukan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dengan cara tinjauan pustaka dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan penggabungan usaha berupa merger dan akuisisi
17 17 beserta analisis kinerja keuangan perusahaan yang tertuang dalam tugas akhir ini dengan cara : a. Quotasi yaitu mengutip dengan menggunakan kata-kata penulis seperti aslinya. b. Phrase yaitu mengutip dengan menggunakan kata-kata penulis sendiri. c. Summary yaitu mengambil atau menerangkan intisari dari sumber pustaka Alat Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan uji perbedaan dengan alat analisis menggunakan Paired Sample T-test dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for Sosial Sciences) versi Analisis Data Deskriptif Analisis data deskriptif dalam penelitian ini diukur menggunakan rasio keuangan berupa likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas. 2. Uji Paired sample T-Test Uji Paired sample t test adalah teknik analisa statistik yang dipakai untuk melihat ada tidaknya perbedaan dari dua kelompok sampel. Dimana sampelnya berasal dari distribusi sampel yang sama.
18 18 Paired sample t test merupakan uji beda dua sampel berpasangan. Yang dimaksud dengan sampel berpasangan ialah menggunakan sampel yang sama, tetapi pengujian dilakukan terhadap sampel tersebut dua kali dalam waktu yang berbeda atau dengan menggunakan interval waktu tertentu dengan memberikan suatu perlakuan khusus. Dengan teknik analisa ini dapat diketahui perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan setelah dilakukannya akuisisi. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Tempat penulis melakukan penelitian yaitu pada perusahaanperusahaan go public (Studi kasus pada perusahaan sektor pertambangan) yang melakukan akuisisi pada tahun Untuk waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2012.
BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas persaingan usaha diantara perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era perdagangan bebas persaingan usaha diantara perusahaan semakin ketat. Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara untuk menjadi perusahaan yang besar dan kuat melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era globalisasi persaingan usaha semakin ketat. Kondisi tersebut menuntut suatu perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan agar dapat bertahan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan suatu strategi yang tepat agar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi persaingan usaha yang semakin ketat menuntut suatu perusahaan untuk dapat selalu mengembangkan strategi perusahaan agar dapat terus bertahan, memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada, misalnya saja dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan yang semakin ketat di dunia usaha menuntut setiap perusahaan untuk bertahan pada setiap kondisi, serta bisa berkembang dan berdaya saing tinggi.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penggabungan usaha pada umumnya dilakukan dalam bentuk merger, akuisisi,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggabungan usaha pada umumnya dilakukan dalam bentuk merger, akuisisi, dan konsolidasi. Dengan dilakukannya merger dan akuisisi, diharapakan perusahaan dapat melanjutkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
18 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Merger dan akuisisi adalah salah satu tindakan strategis perusahaan untuk menjaga eksistensi dan mengembangkan usahanya. Dalam merger, entitas
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Penggabungan Usaha Penggabungan usaha merupakan salah satu strategi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan menegmbangkan perusahaan. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin ketat. Perusahaan harus memiliki strategi yang tepat agar perusahaan tersebut dapat terus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Pasar modal juga menjadi sumber dana bagi pelaku dunia usaha dimana sumber dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. eksistensi perusahaan bahkan dapat berkembang. Perusahaan yang mampu untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya globalisasi, kemajuan teknologi dan komunikasi serta adanya perdagangan bebas yang saat ini terjadi mengakibatkan adanya perubahan lingkungan serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat. Karena itu, perusahaan dituntut untuk selalu. Perusahaan perlu mengembangkan strategi yang tepat agar mampu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi membawa masyarakat kepada era perdagangan bebas yang berdampak besar terhadap sektor perekonomian. Banyak perusahaan baru yang berdiri dan berkompetisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu produsen dan eksportir terbesar di dunia yang termasuk dalam 10 besar produsen batubara tahun 2013. Tiga daerah terbesar sumberdaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat berkompetisi secara luas dengan perusahaan lainnya. Salah satu strateginya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang begitu cepat menuntut perusahaan untuk melakukan inovasi dengan merancang berbagai macam strategi jangka panjang maupun jangka pendek. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian di Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh transaksi saham yang berlaku dalam lantai bursa pasar modal. Hal ini dimungkinkan karena
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Pengertian merupakan hak pemegang saham biasa (common stock) untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Jika perusahaan memutuskan untuk membagi keuntungan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertahan, berkembang atau keluar (tutup). Keadaan tersebut menuntut setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan merupakan keadaan yang tidak dapat dihindarkan oleh setiap perusahaan. Melalui persaingan yang sehat akan tersaring perusahaan yang tetap bertahan, berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan banyaknya perusahaan sejenis bermunculan dan mengakibatkan semakin ketatnya persaingan. Perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara deskriptif maupun verifikatif menggunakan analisis regresi linier berganda mengenai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini sudah banyak perusahaan yang mendirikan usaha dalam berbagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini sudah banyak perusahaan yang mendirikan usaha dalam berbagai bidang, semakin banyaknya perusahaan yang berdiri maka daya saing yang akan ditimbulkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pada BAB IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 5.1.1 Rasio keuangan perusahaan sektor jasa telekomunikasi di Indonesia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai efisiensi, menjadi lebih kompetitif antar pesaing, serta untuk. meningkatkan keuntungan atau profit perusahaan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Adanya globalisasi dan persaingan bebas menuntut setiap perusahaan untuk selalu mengembangkan strateginya agar dapat bertahan hidup, berkembang dan berdaya saing.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan, baik perusahaan dagang, industri,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya setiap perusahaan, baik perusahaan dagang, industri, maupun jasa mempunyai tujuan untuk memperoleh laba. Pengembangan perusahaan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era modern seperti saat ini banyak masyarakat indonesia yang ingin berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh, mahasiswa, bahkan pelajar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam keadaan masa sekarang sangat dirasakan ketatnya persaingan dalam dunia usaha, karenanya perusahaan diharapkan harus memiliki kemampuan yang kuat diberbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat. Melalui pasar modal, investor dapat melakukan investasi dibeberapa perusahaan melalui pembelian
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK YANG MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI SELAMA DAN SESUDAH KRISIS MONETER
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK YANG MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI SELAMA DAN SESUDAH KRISIS MONETER (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Go Publik Yang Tergabung Di Bursa Efek Indonesia)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini sangatlah pesat. Ini ditandai dengan semakin meningkatnya pembangunan pembangunan pada sektor industri properti. Bisnis properti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk berusaha terus mengembangkan inovasi dan strategi-strategi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era perdagangan bebas dan globalisasi, perkembangan dan persaingan dunia bisnis di Indonesia semakin pesat. Hal tersebut menuntut setiap perusahaan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Bank Dunia menilai bahwa para birokrat (pemerintah) tidak mampu mengelola bisnis dengan baik, hal tersebut disebabkan bukan karena tidak memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu strategi yang dapat dilakukan perusahaan dalam. yang dapat dilakukan baik dalam bentuk ekspansi internal maupun ekspansi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era pasar bebas, persaingan usaha di antara perusahaanperusahaan yang ada semakin erat. Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi
Lebih terperinciPENGARUH RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PT. ASURANSI SINAR MAS (ASM)
PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PT. ASURANSI SINAR MAS (ASM) Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang semakin keras telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia (Kristiana dan Sriwidodo, 2012). Pasar modal merupakan sarana
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan pasar modal di Indonesia saat ini sudah semakin pesat, hal itu dapat dibuktikan dengan semakin banyaknya perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis dalam skala internasional agar dapat bertahan bahkan lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi telah mendorong entitas bisnis melakukan strategi bisnis dalam skala internasional agar dapat bertahan bahkan lebih berkembang. Strategi bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat terutama di era globalisasi saat ini, menuntut setiap perusahaan untuk memproduksi barang-barang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap akhir tahun, perusahaan membuat laporan keuangan yang digunakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap akhir tahun, perusahaan membuat laporan keuangan yang digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan selama periode berjalan. Laporan keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi. Di banyak negara, pasar modal telah menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi, sebab pasar modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk mengembangkan usaha baik perorangan maupun perusahaan. Investasi yang baik dan tepat akan memberikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Rasio likuiditas pada penelitian ini diproksikan dengan variabl current ratio.
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas pada penelitian ini
Lebih terperinci: Fernando Saroinsong NPM : : Bambang Darmadi, SE., MM
ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO (CR), INVENTORY TURNOVER, DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA Nama NPM : 22210747 Pembimbing :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru Indonesia, baik di kota-kota besar maupun didaerah. Pembangunan ini tentunya tidak terlepas dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara efektif dan efisien. Terlebih lagi dalam situasi globalisasi seperti masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan ataupun organisasi pasti menginginkan tujuannya tercapai secara efektif dan efisien. Terlebih lagi dalam situasi globalisasi seperti masa sekarang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return on Assets, Return on Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Sebelum melanjutkan bahasan tenatang analisis terhadap rasio keuangan ini sebelumnya harus mengetahui terlebih dahulu mengenai arti dari Return on Assets, Return
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laba Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba yang maksimal. Laba yang diperoleh perusahaan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui kelebihan perusahaan yang harus tetap dikembangkan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengukuran kinerja atau analisis kinerja keuangan perusahaan digunakan untuk mengevaluasi perubahan sumber daya yang ada dalam perusahaan sehingga dapat
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, berikut ini penyajian mengenai pengertian yang berkaitan dengan judul menurut beberapa ahli, hasil penelitian
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.
A. Penelitian Terdahulu BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai penelitian-penelitian terdahulu tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham. Adha dan Ratna
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dimana ketidakstabilan mata uang dollar terhadap rupiah membuat melemahnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana ketidakstabilan mata uang dollar terhadap rupiah membuat melemahnya nilai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu negara adalah dengan cara melihat seberapa jauh kondisi pasar modal suatu negara tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and beverages) mempunyai peran yang cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi di suatu Negara dapat dilihat dan diukur dari kinerja perusahaan, yaitu melihat perkembangan dan pertumbuhan perusahaan tersebut melalui
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jenis-Jenis Rasio Keuangan Ada banyak jenis-jenis rasio keuangan yang biasa digunakan dalam melakukan analisis keuangan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Horne dan Wachowicz
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Harga Saham Harga saham adalah harga jual beli yang sedang berlaku di pasar efek yang ditentukan oleh kekuatan pasar,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pasar Modal 2.1.1.1 Pengertian Pasar Modal Menurut Sunariyah (2011:4) mengemukakan bahwa pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan dapat dikatakan mencapai kesuksesan dan berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang maksimal (Mahaputra, 2012). Di samping
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. suatu perusahaan, alat ukur yang utama digunakan adalah laporan keuangan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Faktor fundamental selalu dijadikan acuan investor dalam membuat keputusan investasi di pasar modal. Untuk mengukur dan menganalisa kondisi fundamental suatu perusahaan,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori sinyal (signalling theory) menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, perekonomian saat ini pun tumbuh dengan pesat dan menjadi perekonomian yang terbuka. Dalam situasi perekonomian pada saat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saham 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan. Selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh perkembangan pasar modal yang ada di Indonesia, investor tertarik dengan saham yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman globalisasi ini, setiap perusahaan baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar saling bersaing dengan tujuan untuk mempertahankan dan memajukan kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal adalah tempat bertemunya penawaran dan permintaan dana
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal adalah tempat bertemunya penawaran dan permintaan dana jangka menengah atau jangka panjang, atau dengan kata lain tempat bertemunya calon pemodal (investor)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek yang dipilih adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk. PT Mitra Adiperkasa Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam operasi berbagai merek toko ritel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk penggalangan dana publik. Bagi investor, pasar modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal mempunyai pengaruh yang penting dalam menunjang perekonomian suatu negara. Pasar modal merupakan suatu sarana yang dapat dimanfaatkan untuk penggalangan
Lebih terperinciprofitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal atau pasar ekuitas (equity market) adalah tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Pasar modal merupakan sebuah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan maka investor atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mengalami perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal mengalami perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke waktu. Perkembangan pasar modal ini bisa dilihat dari semakin banyaknya perusahaan yang ingin go public.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang saling bermunculan, sehingga mendorong perusahaan untuk lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja perusahaan dalam suatu periode produksi perlu dilakukan evaluasi untuk melihat dan mengetahui pencapaian yang telah dilakukan perusahaan baik dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan yang sangat cepat
Lebih terperinciBAB II 1 TINJAUAN PUSTAKA. topik mengenai merger akuisi perusahaan. Ada beberapa penelitian tentang
9 BAB II 1 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian terdahulu yang mengambil topik mengenai merger akuisi perusahaan. Ada beberapa penelitian tentang merger/akuisisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok, semakin melemahkan kondisi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda Indonesia setiap tahun semakin menjadi-jadi, dengan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok, semakin melemahkan kondisi perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (www.sahamok.com).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal di Indonesia sejak tahun 1997 mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari 56 emiten pada tahun 1989 menjadi 288 emiten pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan tumbuh secara normal melalui kegiatan capital budgeting. Sedangkan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Memasuki era perdagangan bebas, persaingan usaha diantara perusahaan semakin ketat. Dengan kondisi demikian, menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era persaingan yang sangat ketat, keunggulan kompetitif telah berkembang dan melibatkan pada pentingnya kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu sangat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset 2.1.1 Pengertian Aset Aset merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan yang bentuknya dapat berupa hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. semakin ketat ini. Perusahaan dituntut untuk dapat memanfaatkan sumber daya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi serta adanya era globalisasi dan persaingan bebas menuntut setiap perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi nya agar perusahaan dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjuaan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kinerja Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Sawir (2008:67) kinerja keuangan adalah penilaian tingkat efisiensi dan produktifitas perusahaan di bidang keuangan yang dilakukan secara berkala atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal dan Industri Keuangan Non Bank di Indonesia mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar Modal dan Industri Keuangan Non Bank di Indonesia mengalami perkembangan yang memuaskan. Hal ini bisa dilihat khususnya dalam kurun waktu sepuluh tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan (uniting with) perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Era Globalisasi ini dalam dunia bisnis, perkembangan zaman yang berdampak pada persaingan dunia bisnis yang terjadi menjadikan manajemen perusahaan harus
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Anggarini (2009) melakukan penelitian dengan judul Analisis Hubungan Likuiditas dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero)
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menilai perkembangan kinerja keuangan Haneda Decorations adalah dengan melakukan analisis terhadap
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. persaingannya semakin hari semakin besar adalah dengan melakukan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Merger dan Akuisisi Salah satu upaya untuk dapat bertahan dalam dunia bisnis yang persaingannya semakin hari semakin besar adalah dengan melakukan penggabungan
Lebih terperinciDosen Pembimbing : Prof. Dr. Moeljadi, SE, SU, M.Sc
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi pada PT. BISI International, Tbk Tahun 2010 2014) Oleh : Ade MFG Nuryansah Fakultas Ekonomi & Bisnis Dosen Pembimbing : Prof. Dr.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Pasar modal dapat digunakan sebagai tempat menjual saham bagi perusahaan yang memerlukan dana, begitu juga investor dapat membeli surat berharga di pasar modal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan ketat menimbulkan persaingan antar para pelaku bisnis. Keadaan yang seperti ini memaksa para pelaku bisnis untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana melemahnya nilai investasi di Indonesia serta ketidakstabilan mata uang dollar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah perusahaan yang mengalami peningkatan, sejak beberapa tahun yang lalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan sektor industri di suatu negara sangat berpengaruh terhadap kemajuan ekonomi negara tesebut, sehingga secara langsung maupun tidak langung perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang belum memiliki rumah. Disisi lain pemerintah juga sulit untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011, menyebutkan bahwa masih ada sekitar 14 juta keluarga, atau 23% dari 61 juta keluarga di Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang memiliki peran sangat penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi utama, yaitu
Lebih terperinci