BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini menjelaskan tentang profil perusahaan dan pelanggan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini menjelaskan tentang profil perusahaan dan pelanggan"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin Hasil penelitian ini menjelaskan tentang profil perusahaan dan pelanggan margarin.pada bagian kedua menjelaskan mengenai pengujian hipotesis pengaruh kualitas produk dan persepsi harga terhadap loyalitas pelanggan. Bagian selanjutnya mengenai pembahasan gambaran variabel kualitas produk, persepsi harga dan loyalitas pelanggan serta bagaimana pengaruhnya antara ketiga variabel tersebut yaitu antara seberapa besar pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan, seberapa besar pengaruh persepsi harga terhadap loyalitas pelanggan dan seberapa besar pengaruh kualitas produk dan persepsi harga terhadap loyalitas pelanggan. Bagian keempatmenjelaskan mengenai implikasi penelitian terhadap pendidikan Profil Perusahaan Margarin Margarin pertama kali ditemukan di Perancis oleh seorang ahli Kimia bernama Hippolyte Mege-Mouries pada tahun Penemuan margarin disebabkan oleh keadaan di Perancis pada saat itu dimana harga mentega sangat mahal sehingga banyak masyarakat yang tidak mampu membelinya. Hal ini terjadi sebagai akibat pengaruh revolusi industri dimana banyak petani yang meninggalkan lahan pertaniannya kemudian mereka menuju kota dan bekerja di industri-industri. Akibatnya, terjadi kekurangan produksi mentega sehingga harga mentega menjadi mahal karena permintaan mentega tinggi. Kemudian, untuk mengatasi keadaan ini maka pada tahun 1869 Napoleon III sebagai penguasa 113

2 114 Perancis pada saat itu mengadakan sayembara dan akan memberikan hadiah kepada siapa saja yang dapat menemukan pengganti mentega yang murah, tentu pengganti tersebut memiliki sifat-sifat seperti mentega. Hippolyte Mege- Mouries memenangkan sayembara itu karena beliau mampu menemukan apa yang diinginkan oleh Napoleon III yaitu pengganti mentega yang murah. Mege- Mouries menamakan hasil penemuannya dengan nama margarin, nama ini berasal dari kata Yunani margarites yang memiliki arti mutiara. Menururt Apriyantono (2008:4) disebut mutiara karena lemak margarin ketika membentuk butiran padat berbentuk seperti kristal yang mengkilap seperti mutiara. Ciri-ciri margarin yang menonjol adalah bersifat plastis, padat pada suhu ruang, agak keras pada suhu rendah, teksturnya mudah dioleskan, serta segera dapat mencair di dalam mulut. Margarin dibedakan atas margarin dapur dan margarin meja. Pada margarin dapur tidak dipersyaratkan adanya penambahan vitamin A dan D. Margarin merupakan produk makanan berbentuk emulsi campuran air di dalam minyak, yaitu sekitar 16 persen air di dalam minimal 80 persen minyak atau lemak nabati. Fase lemak umumnya terdiri dari minyak nabati, yang sebagian telah dipadatkan agar diperoleh sifat plastis yang diinginkan pada produk akhir. Awalnya margarin dibuat dari lemak hewan namun sekarang margarin ekslusif dibuat hanya dari minyak tumbuhan. Margarin secara praktis memiliki nilai kalori yang setara dengan mentega, mudah dicerna, biasanya dilengkapi dengan vitamin A dan D. Margarin sayuran telah direkomendasikan sejak lama sebagai pengganti mentega karena mengandung lemak tak jenuh dan sedikit kolesterol. Menurut salah satu penelitian yang dipublikasikan di Journal of the American Medical Association, mengganti mentega dengan margarin dalam

3 115 makanan secara signifikan menurunkan kadar kolesterol darah. Awalnya margarin dibuat dengan mengkonversi lemak tak jenuh (hidrokarbon ikatan rangkap) menjadi lemak jenuh (ikatan tunggal) melalui proses hidrogenisasi. Lemak jenuh yang membentuk kristal lemak berperan penting dalam menentukan tekstur margarin dan membuatnya tetap padat pada suhu ruangan. Namun proses hidrogenasi yang tidak sempurna mengakibatkan terbentuknya asam lemak trans yang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dan menekan HDL.(Hakim:2008) Menurut Almatsier (2003:59) Margarin di Indonesia dibuat dari minyak kelapa dan minyak kelapa sawit melalui proses hidrogenasi. Dalam proses ini tidak semua asam lemak tidak jenuh diubah menjadi asam lemak jenuh. Pada margarin yang terbuat dari minyak nabati, lemak yang terkandung di dalamnya pun adalah asam lemak tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap. Konfigurasi di sekitar ikatan rangkap apa saja dalam asam lemak alamiah adalah cis, suatu konfigurasi yang menyebabkan titik leleh lemak itu rendah. Menurut Fessenden (1986:409) : Asam lemak jenuh membentuk rantai zig-zag yang dapat cocok satu sama lain secara mampat, sehingga gaya tarik Van Der Waalsnay tinggi, oleh karena itu lemak-lemak jenuh itu bersifat padat. Jika beberapa ikatan rangkap cis terdapat dalam rantai, molekul itu tidak dapat membentuk kisi yang rapi dan mampat. Molekul yang tidak mampat tersebut menjadikannya berbentuk minyak (liquid) dalam suhu rendah. Sehingga untuk menjadikannya asam lemak jenuh, margarin harus mengalami proses hidrogenasi. Menurut Departemen Gizi FKM UNAIR:2008 Hidrogenasi adalah proses penambahan atom H pada ikatan tidak jenuh dalam asam lemak yang mengeliminasi ikatan rangkapnya sehingga menjadi ikatan tunggal yang jenuh. Keuntungan dari proses hidrogenasi ini adalah dapat melindungi dari proses

4 116 oksidasi dengan membuat asam lemak tak jenuh berikatan rangkap banyak ini menjadi lebih jenuh. Keuntungan kedua adalah mengubah tekstur makanan dengan menjadikan minyak nabati yang cair menjadi lebih padat.namun sayangnya proses hidrogenasi ini sering tidak sempurna. Proses hidrogenasi yang tidak sempurna dapat menyebabkab struktur kimia rantai asam lemak ini berubah menjadi asam lemak trans. Asam lemak trans dapat membahayakan kesehatan, karena dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL ( kolesterol jahat ) dan menurunkan kadar kolesterol HDL ( kolesterol baik ). Pembentukan Low Density Lipoprotein (LDL) oleh reseptor LDL ini penting daalm pengontrolan kolesterol darah. Disamping itu dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak yang dapat merusak LDL. Melalui sel-sel perusak ini molekul LDL dioksidasi, sehingga tidak dapat masuk kembali kedalam aliran darah. Kolesterol yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam selsel perusak.hal ini terjadi selama bertahun-tahun, kolesterol akan menumpuk pada dinding pembuluh darah dan membentuk plak. Plak akan bercampur dengan protein dan akan ditutupi oleh sel-sel otot dan kalsium. Hal inilah yang kemudian dapat berkembang menjadi aterosklerosis. (Almatsier, 2003:68) High Density Lipoprotein (HDL). Bila sel-sel lemak membebaskan gliserol dan asam lemak, kemungkinan kolesterol dan fosfolipida akan dikembalikan pula ke dalam aliran darah. Hati dan usus halus akan memproduksi HDL (lipoprotein dengan densitas tinggi) yang masuk ke dalam aliran darah. HDL mengambil kolesterol dan fosfolipida yang ada di dalam aliran darah. HDL menyerahkan kolesterol ke lipoprotein lain untuk diangkut kembali ke hati guna diedarkan kembali atau dikeluarkan dari tubuh. Nilai LDL dan HDL mempunyai implikasi

5 117 terhadap kesehatan jantung dan pembuluh darah. Nilai LDL yang tinggi terhadap serangan jantung. Sebaliknya HDL tinggi dikaitkan dengan resiko rendah. (Almatsier, 2003:68) Secara umum margarin adalah bahan semipadat yang mempunyai sifat dapat dioleskan yang mengandung lemak minimal 80% dan maksimum 90%. Bahan untuk membuat margarin secara umum adalah minyak dan lemak, baik yang berasal dari nabati (tumbuh-tumbuhan), hewani maupun ikan. Berdasarkan definisi yang ditetapkan oleh badan yang berwenang di Eropa, margarin adalah produk yang berasal dari lemak padat atau cair yang berasal dari nabati dan/atau hewani, artinya bisa seluruhnya berasal dari minyak/lemak nabati, seluruhnya dari lemak hewani atau campuran minyak/lemak nabati dan lemak hewani. Di Amerika, margarin dapat dibuat dari lemak makan dan/atau campuran minyak dan lemak dimana asal minyak dan lemak tersebut adalah nabati, karkas hewan dan hewan laut (minyak ikan). Di Kanada margarin dapat dibuat dari minyak dan lemak apa saja asalkan bukan dari lemak susu.(apriyantono:2008) Namun dengan teknologi sekarang produsen margarin di negara maju telah memfokuskan diri untuk memproduksi margarin tanpa asam lemak trans dengan menjauhi proses hidrogenisasi dan menggantinya dengan proses penambahan minyak bibit kelapa sawit. Proses ini menghasilkan margarin yang lebih lembut dibandingkan margarin yang dibuat dengan proses hidrogenisasi.(hakim:2008) Fase minyak dari margarin dan spread biasanya terdiri dari: minyak ( %), emulsifier ( %), lesitin ( %), pewarna (beta-karoten atau anato), perisa (flavouring) dan vitamin. Fase air (aqueous) mengandung air, garam ( %), padatan susu (whey, nonfat dry milk, padatan sweet

6 118 creambuttermilk sebanyak %), pengawet (0.2%, biasanya potasium sorbat dan sodium benzoat), asam (asam fosfat, sitrat atau laktat), pengental ( %, maltodekstrin, gelatin, pektin dan gum lainnya), perisa (flavouring).(apriyantono:2008) Di Indonesia sendiri terdapat 17 perusahaan yang memproduksi margarin, namun hanya tiga perusahaan yang produknya tersebar luas di pasaran dan yang paling sering dipilih konsumen Identitas Perusahaan Margarin Tiga nama merek yang paling sering dipilih konsumen yaitu Blue Band, Simas Palmia, dan Forvita. Produsen margarin Blue Band yaitu PT. Unilever Indonesia, Simas Palmia yaitu PT. Salim Invomas Pratama (PT Indofood Sukses Makmur) dan Forvita yaitu PT Bina Karya Prima. Berikut akan dijelaskan mengenai identitas ketiga perusahaan margarin tersebut. 1. PT Unilever Indonesia Sejak didirikan pada 5 Desember 1933Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia. Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand ternama yang disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain. Visi Misi dari PT. Unilever Indonesia adalah : Bekerja untuk membangun masa depan yang lebih baik setiap hari

7 119 Membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan dengan brand dan pelayanan yang baik bagi mereka dan bagi orang lain Menjadi sumber inspirasi orang-orang untuk melakukan hal kecil setiap hari yang dapat membuat perbedaan besar bagi dunia Mengembangkan cara baru dalam melakukan bisnis dengan tujuan membesarkan perusahaan kami dua kali lipat sambil mengurangi dampak lingkungan Tujuan corporatept Unilever Indonesia adalah bahwa kesuksesan memerlukan Standar tertinggi dari perilaku corporate terhadap setiap orang yang bekerja dengan kami, komunitas yang kami sentuh dan lingkungan yang terdampak dari pekerjaan kami. Sejarah singkat PT Unilever Indonesia : PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3. Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997,

8 120 nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39. Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No.SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C HT TH Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik. Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni, 2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri

9 121 Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan No.C-18482HT TH Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun Perluasan Unilever Indonesia Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain atas dasar lisensi perusahaan kepada PT Al. Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos. Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli saham dengan Technopia Singapore Pte.Ltd, yang dalam perjanjian tersebut Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia Lever kepada Technopia Singapore Pte.Ltd. Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember 2003, perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham

10 122 minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku pada tanggal penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan Unilever Overseas Holdings Limited pada tanggal 21 Januari 2004.Pada tanggal 30 Juli 2004, perusahaan digabung dengan PT KI. Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama dengan metoda pengelompokan saham (pooling of interest). Perusahaan merupakan perusahaan yang menerima penggabungan dan setelah penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan hukum yang terpisah.penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004 tertanggal 9 Juli Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan merek Buavita dan Gogo dari Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah menyelesaikan transaksi pada bulan Januari Kronologi Import oleh van den Bergh, Jurgen and Brothers 1933 Pabrik sabun Zeepfabrieken NV Lever Angke, Jakarta 1936 Produksi margarin dan minyak oleh Pabrik van den Bergh NV Angke, Jakarta 1941 Pabrik komestik Colibri NV, Surabaya Kendali oleh unilever dihentikan (Perang Dunia II) Di bawah kendali pemerintah

11 Kendali usaha kembali ke Unilever berdasarkan undang-undang penanaman modal asing 1981 Go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta 1982 Pembangunan pabrik Ellida Gibbs di Rungkut, Surabaya 1988 Pemindahan Pabrik Sabun Mandi dari Colibri ke Pabrik Rungkut, Surabaya 1990 Terjun di bisnis teh 1992 Membuka pabrik es krim 1995 Pembangunan pabrik deterjen dan makanan di Cikarang, Bekasi Penggabungan instalasi produksi Cikarang, Rungkut 1999 Deterjen Cair NSD Cikarang 2000 Terjun ke bisnis kecap 2001 Membuka pabrik teh Cikarang 2002 Membuka pusat distribusi sentral Jakarta 2003 Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar 2004 Terjun ke bisnis makanan ringan 2005 Membuka pabrik sampo cair Cikarang 2008 Terjun ke bisnis minuman sari buah 2. PT Indofood Sukses Makmur Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan

12 124 bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran. Kini, Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya. Margarin Simas Palmia merupakan salah satu rangkaian produk yang dihasilkan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood). Visi Perusahaan Total Food Solutions Misi Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi kami Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan Meningkatkan stakeholders values secara berkesinambungan. Sejarah singkat PT Indofood Sukses Makmur : 1990 Didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma Berganti nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur. Penawaran Saham Perdana sebanyak 763 juta saham dengan harga nominal Rp1.000 per saham, tercatat di Bursa Efek Indonesia Mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari Melaksanakan pemecahan saham dengan perbandingan 1:2

13 Mengakuisisi 80% saham perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, agribisnis serta distribusi. Melakukan penawaran umum terbatas dengan perbandingan 1:5, total penambahan saham sebanyak 305,2 juta Melaksanakan pemecahan saham dengan perbandingan 1:5. Menerbitkan Obligasi Seri I sebesar Rp1 triliun Menerima persetujuan atas rencana pembelian kembali saham dan pelaksanaan Employee Stock Ownership Plan (ESOP) Melaksanakan ESOP tahap I sebanyak 228,9 juta saham. Melakukan pembelian kembali saham sebanyak 915,6 juta saham. Menerbitkan Eurobonds sebesar US$280 juta Melaksanakan ESOP tahap II sebanyak 58,4 juta saham. Menerbitkan Obligasi Seri II sebesar Rp1,5 triliun Melaksanakan ESOP tahap III sebanyak 919,5 ribu saham. Menerbitkan Obligasi Seri III sebesar Rp1 triliun. Mengakuisisi 60% saham perusahaan kemasan karton Membentuk perusahaan patungan dengan Nestlé. Mengakuisisi perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.

14 126 Mengakuisisi Convertible Bonds yang diterbitkan oleh perusahaan perkapalan, setara dengan 90,9% kepemilikan saham Melakukan pelunasan Eurobonds sebesar US$143,7 juta. Mengakuisisi 55,0% saham perusahaan perkapalan Pacsari Pte. Ltd. Mengakuisisi beberapa perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat Mencatatkan saham Grup Agribisnis di Bursa Efek Singapura dan menempatkan saham baru. Menerbitkan Obligasi Seri IV sebesar Rp2 triliun. Menambah sebesar 35% kepemilikan saham perusahaan perkapalan Pacsari Pte. Ltd. menjadi 90% kepemilikan Mengakuisisi 60% kepemilikan saham di perusahaan perkebunan Rascal Holding Limited. Partisipasi dalam pengeluaran saham baru PT Mitra Inti Sejati Plantation dan memiliki sebesar 70% kepemilikan. Mengakuisisi 64,41% kepemilikan saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk Partisipasi dalam pengeluaran saham baru PT Lajuperdana Indah dan memiliki sebesar 60% kepemilikan. Menjual kembali lembar treasury stock dan menarik kembali lembar treasury stock. Mengakuisisi 100% saham Drayton Pte. Ltd. yang memiliki secara efektif 68,57% saham di PT Indolakto, sebuah perusahaan dairy terkemuka.

15 127 Mengakuisisi 100% saham di beberapa perusahaan perkebunan yang memiliki fasilitasbulking Menerbitkan Obligasi Seri V sebesar Rp1,6 triliun. Grup Agribisnis menerbitkan Obligasi Rupiah Seri I sebesar Rp452 miliar dan Sukuk Ijarah I sebesar Rp278 miliar. Memulai proses restrukturisasi internal Grup CBP melalui pembentukan PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) dan pemekaran kegiatan usaha mi instan dan bumbu yang diikuti dengan penggabungan usaha seluruh anak perusahaan di Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP), yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Perseroan, ke dalam ICBP Menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP melalui pengalihan kepemilikan saham anak perusahaan di Grup CBP dengan jumlah kepemilikan kurang dari 100% ke ICBP dan melakukan Penawaran Saham Perdana yang dilanjutkan dengan pencatatan saham ICBP di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Oktober Meningkatkan kepemilikan saham Pacsari Pte. Ltd. sebesar 10% menjadi 100% kepemilikan. 3. PT Bina Karya Prima Sejak BKP memulai bisnis pada tahun 1981, perusahaan ini telah mengelola untuk memperkuat posisi dalam bisnis kelapa sawit yang terintegrasi dan selalu melanjutkan usaha tanpa henti dalam menjelajahi pasar ekspor baru.

16 128 Sekarang, perusahaan ini telah sepenuhnya terlibat dalam pemurnian dan pengolahan minyak sawit mentah (CPO) dan dikembangkan menjadi tiga operasi yaitu: penyulingan kelapa sawit dan fraksinasi, lemak, dan manufaktur sabun. Margarin Forvita merupakan salah satu produk yang di hasilkan oleh PT Bina Karya Prima. Kesuksesan perusahaan ini telah dijamin melalui keahlian dan pengalaman orang-orang di dalamnya serta kerjasama yang baik dengan mitra bisnis perusahaan, yang semuanya telah memberikan dasar yang kokoh bagi pertumbuhan berkelanjutan BKP dan mitra bisnis. Untuk tetap berada di depan dalam persaingan, BKP memiliki tujuan jangka panjang untuk memperkuat reputasi perusahaan dan memberikan kualitas produk yang tinggi dan kepuasan pelayanan. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh di Profil PelangganMargarin Setiap pengguna margarin di Desa Banjaran yang menjadi responden dalam penelitian ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Karakteristik responden menggambarkan keadaan keseluruhan pengguna margarin di Desa Banjaran. Karakteristik berdasarkan demografi memberikan data yang obyektif tentang sifat-sifat populasi seperti usia, pendidikan terakhir,pekerjaan dan pendapatan.

17 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Pengumpulan data melalui kuesioner mengenai karakteristik responden berdasarkan usia terhadap 100 responden, diperoleh hasil seperti pada Tabel 4.1berikut ini: TABEL 4.1 KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN USIA USIA FREKUENSI PERSENTASE (F) (%) Total Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011 Tabel 4.1 menjelaskan karakteristik responden berdasarkan usia, berdasarkan data dapat dilihat bahwa sebagian besar pengguna margarin didominasi oleh usia tahun yaitu sebanyak71 orang atau persentase sebesar 71%. Sebagian kecil pengguna margarin pada kelompok usia tahun sebanyak15 orang atau 15 %, sedangkan pada kelompok usia tahun sebanyak 10 orang atau 10% dan pada kelompok usia tahun sebanyak 4 orang atau 4%. Hal ini menggambarkan bahwa usia tahun mendominasi penggunaanmargarindi Desa Banjaran dibandingkan kelompok usia yang lain, ini disebabkan karena pada usia tersebut ibu-ibu rumah tangga berada pada usia produktif. Hampir setengahnya margarin yang digunakan pada usia tahun adalah margarin Blue Band yaitu sebanyak 28 orang, dan hampir setengahnya pengguna margarin Simas Palmia pada usia tahun yaitu sebanyak 26 orang, sebagian kecil pengguna margarin Forvita sebanyak 17 orang. Sebagian kecil pada kelompok usia tahun ibu-ibu yang menggunakan margarin

18 130 Blue Band sebanyak 9 orang, yang menggunakan Simas Palmia sebanyak 5 orang dan 1 orang yang menggunakan margarin Forvita. Selanjutnya, sebagian kecil pada usia antara tahun yang menggunakan Blue Band yaitu sebanyak 6 orang, yang menggunakan Simas Palmia sebanyak 1 orang dan yang menggunakan margarin Forvita sebanyak 3 orang. Sebagian kecil pada usia antara tahun yang menggunakanmargarin Blue Band sebanyak 3 orang, Simas Palmia sebanyak 1 orang dan tidak seorangpun yang menggunakan margarin Forvita. Berikut ini Gambar 4.1 yang menggambarkan keterkaitan usia ibu-ibu dengan margarin yang digunakan di Desa Banjaran Blue Band Simas Palmia Forvita Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011 GAMBAR 4.1 KETERKAITAN USIA DENGAN PRODUK MARGARIN YANG DIGUNAKAN Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pengumpulan data melalui kuesioner mengenai karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir terhadap 100 responden, diperoleh hasil seperti pada Tabel 4.2berikut ini.

19 131 TABEL 4.2 KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN PENDIDIKAN TERAKHIR Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011 Hasil pengolahan data dari 100 responden pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar yaitu sebanyak 72 responden (72%) memiliki pendidikan terakhir dibangku SMA. Sebagian kecil yatu sebanyak 10 responden(10%) memiliki pendidikan terakhir dibangku SMP dan sebagian kecilnya lagi yaitu sebanyak 11 responden (11%) memiliki pendidikan terakhirsarjanadan 7 responden (7%) memiliki pendidikan terakhir dibangku Diploma. PENDIDIKAN TERAKHIR FREKUENSI (F) PERSENTASE (%) SMP SMA DIPLOMA 7 7 SARJANA Total Hampir setengahnya margarin yang digunakan oleh tingkat pendidikan terakhir SMA yaitu margarin Simas Palmia sebanyak 29 orang, dan margarin Blue Band sebanyak 26 orang. Sebagian kecil pengguna margarin Forvita sebanyak 17 orang. Pada tingkat pendidikan terakhir SMP sebagia kecil ibu-ibu menggunakan Blue Band sebanyak 8 orang, pengguna Simas Palmia sebanyak 2 orang dan tidak seorangpun yang menggunakan margarin Forvita. Pada tingkat pendidikan terakhir sarjana sebagian kecil yaitu sebanyak 8 orang menggunakan margarin Blue Band, 1 orang menggunakan margarin Simas Palmia dan 2 orang menggunakan margarin Forvita. Tingkat pendidikan terakhir Diploma seagian kecil yaitu sebanyak 4 orang menggunakan Blue Band, 2 orang menggunakan Simas Palmia, dan 1 orang menggunakan margarin

20 132 Forvita. Berikut ini Gambar 4.2 yang menggambarkan keterkaitan pendidikan terakhir responden dengan margarin yang digunakan di Desa Banjaran Blue Band Simas Palmia Forvita SMP SMA Diploma Sarjana 0 Sumber : Hasil Pengolaha Data 2011 GAMBAR 4.2 KETERKAITAN PENGGUNA MARGARIN DENGAN PENDIDIKAN TERAKHIR Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Pengumpulan data melalui kuesioner mengenai karakteristik responden berdasarkan pekerjaan terhadap 100 responden, diperoleh hasil seperti pada Tabel 4.3 berikut ini. TABEL 4.3 KARAKTERISTIK RESPONDEN PEKERJAAN FREKUENSI PERSENTASE (F) (%) GURU WIRASWASTA PNS 3 3 IRT Total Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011 Hasil pengolahan data dari 100 responden, hampir setengahnya yaitu sebanyak 48 responden (48%) memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta, dan 39 responden (39%) sebagai ibu rumah tangga. Sebagian kecil yaitu sebanyak 10

21 133 responden (10%) memiliki pekerjaan sebagai guru, dan 3 responden(3%) memiliki pekerjaan sebagai PNS. Hal ini menunjukkan bahwa hampir setengahnya responden pengguna margarin memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta dan ibu rumah tangga. Dimana penggunan margarin kebanyakan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari oleh kalangan wiraswasta dan kebutuhan rumah tangga. Sebagian kecil margarin yang paling banyak digunakan oleh ibu-ibu rumah tangga yang sekaligus sebagai wiraswasta yaitu margarin Simas Palmia sebanyak 20 orang, pengguna margarin Blue Band sebanyak 19 orang dan pengguna margarin Forvita sebanyak 9 orang. Sebagian kecil margarin yang digunakan ibu-ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan lain selain mengurus rumah tangga yaitu kebanyakan dari mereka memilih margarin Blue Band untuk kebutuhan sehari-seharinya sebanyak 20 orang, 10 orang menggunakan margarin Forvita dan 9 orang menggunakan margarin Simas Palmia. Selanjutnya ibu rumah tangga yang berprofesi juga sebagai guru sebagian kecil dari mereka menggunakan Blue Band yaitu sebanyak 6 orang, 3 orang menggunakan margarin Forvita dan 1 orang menggunakan margarin Simas Palmia. Berikut ini Gambar 4.3 yang menggambarkan keterkaitan pekerjaan responden dengan margarin yang digunakan di Desa Banjaran Guru Wiraswasta PNS IRT Blue Band Simas Palmia Forvita Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011 GAMBAR 4.3

22 134 KETERKAITAN PEKERJAAN DENGAN MARGARIN YANG DIGUNAKAN Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Pengumpulan data melalui kuesioner mengenai karakteristik responden berdasarkan pendapatan per bulan terhadap 100 responden, diperoleh hasil seperti pada Tabel 4.4. TABEL 4.4 KARAKTERISTIK RESPONDENBERDASARKAN PENDAPATAN PENDAPATAN FREKUENSI PERSENTASE (F) (%) < > Total Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011 Berdasarkan Tabel 4.4 dapat di lihat bahwa responden pengguna margarin sebagian besar memperoleh rata-rata pendapatan per bulan antara Rp ,- s.d Rp ,- sebanyak 80 responden atau sebesar 80% dari seluruh responden. Sebagian kecilpendapatankurang dari Rp ,- sebanyak 4 responden atau 4%. Sebagian kecil rata-rata pendapatan lebih dari Rp ,- sebanyak 16responden atau 16%. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa pengguna margarin kebanyakan dari kalangan menengah dan menengah keatas.hal ini dapat disimpulkan bahwa pada kalangan bawah margarin masih terbilang sangat jarang dibeli oleh kalangan bawah itu artinya bahwa margarin hanyalah sebagai barang pelengkap saja bagi kalangan bawah. Sebagian besarresponden yang memperoleh pendapatan sekitar Rp Rp menggunakan margarin Blue Band sebanyak 60 orang, sebagian kecil sebanyak 11 orang menggunakan margarin Simas

23 135 Palmia, dan 9 orang menggunakan margarin Forvita. Responden yang memperoleh pendapatan < Rp sebagian kecil menggunakan margarin Simas Palmia yaitu sebanyak 4 orang. Sedangkan yang memperoleh pendapatan sebesar > Rp sebagian kecil responden yang menggunakan margarin Blue Band sebanyak 16 orang. Berikut ini Gambar 4.4 yang menggambarkan keterkaitan perolehan pendapatan responden dengan margarin yang digunakan di Desa Banjaran < > Blue Band Simas Palmia Forvita Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011 GAMBAR 4.4 KETERKAITAN PENDAPATAN DENGAN MARGARIN YANG DIGUNAKAN Pengalaman Responden Pengguna Margarin Pengalaman responden yang digambarkan dalam penelitian ini meliputi dari mana responden mengetahui tentang informasi margarin, merek margarin yang digunakan oleh responden, alasan menggunakan margarin, kemasan margarin yang digunakan, tempat membeli margarin, dan frekuensi pembelian margarin.

24 Pengalaman Responden Berdasarkan Pemilihan Merek Margarin yang Digunakan Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang responden, diperoleh data mengenai pengalaman berdasarkanpemilihan merek margarin yang digunakan.hasil datanya dapat dilihat pada Tabel 4.5berikut ini. TABEL 4.5 PENGALAMAN RESPONDEN BERDASARKAN DARI PEMILIHAN MEREK MARGARIN YANG DIGUNAKAN Merek Margarin Frekuensi (F) Blue Band Simas Palmia Forvita Total Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011 Persentase (%) Berdasarkan Tabel 4.5 mengenai pengalaman responden berdasarkan dari pemilihan merek margarin yang digunakan, dapat dilihat bahwa hampir setengahnya responden memilih margarin merek Blue Band yaitu sebanyak 46 orang atau 46%. Sedangkan responden yang memilih margarin merek Simas Palmia sebesar 33 orang atau 33%, dan sebagian kecil responden yaitu sebanyak 21orang atau 21% responden memilih margarin merek Forvita. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa hampir setengahnya responden memilih margarin merek Blue Band dikarenakan merek ini pertama kali dikenal dan yang paling diingat oleh masyarakat. Berikut ini Gambar 4.5 yang menggambarkan pengalaman responden berdasarkan merek margarin yang digunakan.

25 137 Forvita Blue Band Simas Palmia Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011 GAMBAR 4.5 PEMILIHAN MEREK MARGARIN YANG DIGUNAKAN Pengalaman Responden Berdasarkan Alasan Memilih Margarin Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang,diperoleh data mengenai pengalaman responden berdasarkanalasan memilihmargarin. Hasil datanya dapat dilihat pada Tabel 4.6berikut ini. TABEL 4.6 PENGALAMAN RESPONDEN BERDASARKAN ALASAN MEMILIH MARGARIN ALASAN FREKUENSI PERSENTASE (F) (%) Kualitas Harga Merek Kemasan 9 9 Total Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011 Berdasarkan Tabel 4.6 mengenai pengalaman responden berdasarkan alasan memilih margarin dapat dilihat bahwa hampir setengahnya responden memilih margarin karena faktor kualitas yaitu sebanyak 46 orang atau 46%, berdasarkan faktor harga yaitu sebanyak 30 orang atau 30%. Sedangkan

26 138 sebagian kecil lainnya yaitu 15 orang atau 15% yang memilih berdasarkan merek dan 9 orang atau 9% memilih berdasarkan kemasan. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hampir setengahnya responden memilih margarin berdasarkan faktor kualitas dan harga margarin. Blue Band dikenal oleh responden sebagai merek margarin yang mempunyai kualitas paling bagus maka dari itu hampir setengahnya responden memilih margarin karena kualitasnya sebanyak 40 orang, dan sebagian kecil responden menggunakan margarin Blue Band berdasarkan merek yaitu sebanyak 6 orang. Sedangkan margarin Simas Palmia yang selama ini dikenal sebagai margarin yang murah tetapi kualitasnya baik juga masih banyak digunakan oleh responden dan menjadi pilihan kedua setelah Blue Band, sebagian kecil yaitu sebanyak 21 responden memilih margarin Simas Pamia berdasarkan harga margarin, 9 responden memilih margarin Simas Palmia berdasarkan nama merek, dan 3 responden memilih margarin Simas Palmia berdasarkan kualitasnya. Selain margarin Blue Band dan Simas Palmia juga ada pesaing lain sebagai follower margarin Simas Palmia, karena memposisikan produknya sebagai produk margarin yang murah, dengan kemasan yang lebih menarik dari Simas Palmia yaitu margarin Forvita. Sebagian kecil responden memilih margarin Forvita berdasarkan harga dan kemasan yaitu sebanyak 9 orang dan 3 orang memilih margarin Forvita berdasarkan kualitasnya. Berikut ini Gambar 4.6 yang menggambarkan pengalaman responden berdasarkan alasan memilih margarin.

27 Kualitas Harga Merek Kemasan Blue Band Simas Palmia Forvita Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011 GAMBAR 4.6 PENGALAMAN RESPONDEN BERDASARKAN ALASAN MEMILIH MARGARIN Pengalaman Responden Berdasarkan Kemasan Margarin yang Dipilih Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang,diperoleh data mengenai pengalaman responden berdasarkankemasan margarin yang di pilih. Hasil datanya dapat dilihat pada Tabel 4.7berikut ini. TABEL 4.7 PENGALAMAN RESPONDEN BERDASARKAN KEMASAN MARGARIN YANG DIPILIH KEMASAN FREKUENSI PERSENTASE (F) (%) Sachet 200gr Cup 250/350gr Refil 1kg 4 4 Kaleng 1kg Total Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011 Berdasarkan Tabel 4.7 mengenai pengalaman responden berdasarkan kemasan margarin yang dipilih dapat dilihat bahwa hampir setengahnya responden menggunakan kemasan margarin cup yaitu sebanyak 46 orang atau 46%, responden yang menggunakan kemasan sachet sebanyak 40 orang atau 40%. Sebagian kecil responden menggunakan kemasan kaleng yaitu sebanyak

28 orang atau 10% dan sebagian kecilnya lagi menggunakan kemasan refil sebanyak 4 orang atau 4%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kebanyakan responden memilih kemasan cup karena mudah diisi ulang,praktis, dan bentuknya yang unik. Responden pengguna margarin Blue Band sebagian kecil memilih kemasan cup 250 gr sebanyak 22 orang, 11 orang memilih sachet 200gr, 10 orang memilih refil 1 kg, dan 4 orang memilih refil 1 kg. Responden pengguna margarin Simas Palmia sebagian kecil memilih kemasan sachet yaitu sebanyak 24 orang, dan yang memilih kemasan cup 250 gr sebanyak 8 orang. Sedangkan responden pengguna margarin Forvita sebagian kecil lebih memilih kemasan ukuran cup 350gr yaitu sebanyak 16 orang. Hal ini disebabkan karena kemasan cup Forvita dengan ukuran 350 gr lebih murah dan isi yang lebih banyak, jadi dapat menghemat kebutuhan sehari-hari. Responden pengguna margarin Forvita sebagian kecil memilih kemasan sachet 200gr yaitu sebanyak 5 orang. Berikut ini Gambar 4.7 yang menggambarkan pengalaman responden berdasarkan kemasan margarin yang dipilih Blue Band Simas Palmia Forvita 0 Sachet 200gr Cup 250/350gr Refil 1kg Kaleng 1kg Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011 GAMBAR 4.7 PENGALAMAN RESPONDEN BERDASARKAN KEMASAN MARGARIN YANG DIPILIH

29 Pengalaman Responden Berdasarkan Tempat Pembelian Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang,diperoleh data mengenai pengalaman responden berdasarkan tempat pembelian margarin. Hasil datanya dapat dilihat pada Tabel 4.8berikut ini. TABEL 4.8 PENGALAMAN RESPONDEN BERDASARKAN TEMPAT PEMBELIAN MARGARIN Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011 Berdasarkan Tabel 4.8 mengenai pengalaman responden berdasarkan tempat pembelian margarin dapat dilihat bahwa hampir setengahnya responden memilih membeli margarin di Supermarketyaitu sebanyak 43 orang atau 43%, sebagian kecil memilih membeli di minimarketyaitu sebanyak 22 orang atau 22%. Sedangkan yang memilih membeli di pasar sebagian kecil yaitu sebanyak 20 orang atau 20%, dan sebagian kecilnya lagi memilih membeli di toko terdekat sebanyak 15 orang atau 15%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memilih membeli margarin di supermarket dikarenakan harga di supermarket lebih murah dibandingkan dengan membeli di tempat lain selain itu responden juga dapat mendapatkan kenyamanan saat berbelanja. TEMPAT FREKUENSI PERSENTASE (F) (%) Supermarket Mini market Toko terdekat Pasar Total Sebagian kecil dari responden pengguna Blue Band memilih membeli margarin Blue Band di supermarket yaitu sebanyak 24 orang, masing-masing responden yang memilih membeli Blue Band di mini market dan di pasar sebanyak 9 orang dan di toko terdekat sebanyak 6 orang. Pengguna margarin

30 142 Simas Palmia sebagian kecil membeli di pasar yaitu sebanyak 11 orang, 8 orang membeli di mini market, 7 orang membeli di toko terdekat dan 6 orang membeli di supermarket. Sedangkan pengguna margarin Forvita sebagian kecil membeli di supermarket yaitu sebanyak 13 orang, 5 orang membeli di mini market dan 2 orang membeli di toko terdekat. Berikut ini Gambar 4.8 yang menggambarkan pengalaman responden berdasarkan tempat membeli margarin Supermarket Minimarket Toko terdekat Pasar Blue Band Simas Palmia Forvita Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011 GAMBAR 4.8 PENGALAMAN RESPONDEN BERDASARKAN TEMPAT MEMBELI MARGARIN Pengalaman Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang,diperoleh data mengenai pengalaman responden berdasarkanfrekuensi pembelian margarin. Hasil datanya dapat dilihat pada Tabel 4.9berikut ini. TABEL 4.9 PENGALAMAN RESPONDENBERDASARKAN FREKUENSI PEMBELIAN FREKUENSI PEMBELIAN FREKUENSI (F) 1 X X X X Total Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011 PERSENTASE (%)

31 143 Berdasarkan Tabel 4.9 mengenai pengalaman responden berdasarkan frekuensi pembelian margarin dapat dilihat bahwa hampir setengahnya responden membeli margarin dalam satu bulan sebanyak 1x yaitu sebanyak 38 orang (38%), dan hampir setengahnya responden membeli margarin sebanyak 2x dalam 1 bulan yaitu 48 orang (48%). Sedangkan sebagian kecil lainnya yaitu sebanyak 4x dalam sebulan sebanyaks 10 orang (10%), dan yang membeli 3x dalam satu bulan yaitu sebanyak 4 orang (4%). Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hampir setengahnya responden membeli margarin sebanyak 1x dalam satu bulan karena kebanyakan margarin digunakan hanya untuk pelengkap saja. Sebagian kecil responden yang menggunakan margarin Blue Band membeli margarin dalam satu bulan yaitu 1x sebanyak 20 orang, frekuensi pembelian sebanyak 2x dalam satu bulan yaitu sebanyak 18 orang, frekuensi pembelian 3x dalam sebulan sebanyak 2 orang, 4x dalam sebulan sebanyak 6 orang. Responden pengguna margarin Simas Palmia sebagian kecil membeli margrin 1x dalam satu bulan sebanyak 16 orang, frekuensi pembelian 2x sebanyak 13 orang, frekuensi pembelian 3x sebanyak 2 orang dan frekuensi pembelian 4x dalam satu bulan sebanyak 2 orang. Selanjutnya responden pengguna margarin Forvita sebagian kecil membeli margarin 2x dalam satu bulan yaitu sebanyak 17 orang dan 1x dalam sebulan sebanyak 4 orang. Berikut ini Gambar 4.9 yang menggambarkan pengalaman responden berdasarkan frekuensi pembelian margarin dalam satu bulan.

32 Blue Band Simas Palmia Forvita 1x 2x 3x 4x 0 Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011 GAMBAR 4.9 PENGALAMAN RESPONDEN BERDASARKAN FREKUENSI PEMBELIAN MARGARIN DALAM SATU BULAN 4.2 Gambaran Variabel Kualitas Produk, Persepsi Harga dan Loyalitas Pelanggan Tanggapan Responden terhadap Kualitas Produk Raw Materials Quality 1) Aroma masakan yang dihasilkan jika menggunakan margarin. Berdasarkan hasil pengolahan data yang diambil dari jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan, maka dapat diperoleh hasil tanggapan responden mengenai aroma masakan yang dihasilkan jika menggunakan margarindi Desa Banjaranpada Tabel 4.10 sebagai berikut. No TABEL 4.10 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP AROMA MASAKAN YANG DIHASILKAN Alternatif Frekuensi Persentase Pernyataan Skor 1 Aroma masakan yang dihasilkan jika menggunakan margarin Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011 Jawaban (F) (%) Sangat kuat Kuat Cukup Kuat Lemah Sangat Lemah TOTAL

33 145 Berdasarkan Tabel 4.10 di atas terlihat bahwa responden setuju terhadap tanggapan tentang aroma masakan yang dihasilkan jika menggunakan margarin, sebagian kecil14 responden (14%) menyatakan cukup kuat, sebagian besar52 responden (52%) menyatakan aromanya kuat, hampir setengahnya 33 responden (33%) menyatakan sangat kuat dan sebagian kecil 1 responden (1%) meyatakan aromanya lemah. Dengan demikian dapat disimpulkan hampir seluruhnyayaitu sebanyak 92% [35%+50%+(14%:2)] responden menyatakan bahwa masakan yang menggunakan margarin beraroma kuat. Hampir setengahya responden pengguna margarin Blue Band yang menyatakan aroma masakan sangat kuat sebanyak 26 orang, sebagian kecil yang menyatakan kuat sebanyak 16 orang, dan yang menyatakan cukup kuat sebanyak 4 orang. Sebagian kecil responden pengguna margarin Simas Palmia yang menyatakan aroma masakan sangat kuat yaitu sebanyak 5 orang, yang menyatakan kuat sebanyak 22 orang dan cukup kuat sebanyak 6 orang. Sedangkan responden pengguna margarin Forvita sebagian kecil yang menyatakan sangat kuat sebanyak 4 orang, yang menyatakan kuat 12 orang, yang menyatakan cukup kuat yaitu sebanyak 4 orang dan yang menyatakan lemah yaitu sebanyak 1 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden yang paling banyak menyatakan aroma masakan sangat kuat yaitu responden pengguna margarin Blue Band. Berikut ini Gambar 4.10 yang menggambarkan tanggapan responden terhadap aroma masakan yang dihasilkan dengan margarin yang digunakan.

34 Blue Band Simas Palmia Forvita 0 Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat Lemah Sangat Lemah Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011 GAMBAR 4.10 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP AROMA MASAKAN YANG DIHASILKAN DENGAN MARGARIN YANG DIGUNAKAN 2) Tingkat ketahanan margarin bila disimpan dalam suhu tertentu Berdasarkan hasil pengolahan data yang diambil dari jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan, maka dapat diperoleh hasil tanggapan responden mengenai tingkat ketahanan margarin bila disimpan dalam suhu tertentudi Desa Banjaranpada Tabel 4.11 sebagai berikut : TABEL 4.11 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT KETAHANAN MARGARIN BILA DISIMPAN DALAM SUHU TERTENTU No Pernyataan Alternatif Frekuensi Persentase Jawaban (F) (%) Skor 2 Tingkat ketahanan Sangat tahan margarin bila Tahan disimpan dalam Cukup Tahan suhu tertentu Tidak Tahan Sangat Tidak Tahan TOTAL Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011 Berdasarkan Tabel 4.11 di atas terlihat bahwa responden setuju terhadap tanggapan tentang tingkat ketahanan margarin bila disimpan dalam suhu tertentu, sebagian kecil14 responden (14%) menyatakan cukup tahan,

35 147 sebagian besar53 responden (53%) menyatakan tahan, hampir setengahnya yaitu sebanyak31 responden (31%) memilih sangat tahan dan sebagian kecil yaitu sebanyak 2 responden (2%) menyatakan tidak tahan. Dengan demikian dapat disimpulkan hampir seluruhnyayaitu sebanyak 91% [31%+53%+(14%:2)] responden menyatakan bahwa margarin memiliki tingkat daya tahan yang tinggi. Responden pengguna margarin Blue Band sebagian kecil menyatakan sangat tahan sebanyak 17 orang, responden yang menyatakan tahan sebanyak 19 orang dan yang menyatakan cukup tahan sebanyak 10 orang. Sedangkan responden pengguna margarin Simas Palmia sebagian kecil menyatakan tahan yaitu sebanyak 18 orang, yang menyatakan sangat tahan sebanyak 11 orang dan 4 orang menyatakan cukup tahan. Responden margarin Forvita sebagian kecil menyatakan tahan sebanyak 16 orang, yang menyatakan sangat tahan sebanyak 3 orang, dan tidak tahan sebanyak 2 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa margarin yang memiliki tingkat daya tahan yang sangat kuat yaitu margarin Blue Band dan kebanyakan menyatakan tahan yaitu margarin Simas Palmia. Berikut ini Gambar 4.11 yang menggambarkan mengenai tanggapan responden terhadap tingkat daya tahan margarin bila disimpan dalam suhu tertentu Sangat tahan Tahan Cukup Tidak Sangat Tahan Tahan Tidak Tahan Blue Band Simas Palmia Forvita Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011 GAMBAR 4.11 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP DAYA TAHAN MARGARIN YANG DIGUNAKAN

36 148 3) Tingkat kandungan gizi margarin. Berdasarkan hasil pengolahan data yang diambil dari jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan, maka dapat diperoleh hasil tanggapan responden mengenai Tingkat kandungan gizi margarindi Desa Banjaranpada Tabel 4.12 sebagai berikut : TABEL 4.12 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT KANDUNGAN GIZI MARGARIN No Pernyataan Alternatif Frekuensi Persentase Jawaban (F) (%) Skor 3 Tingkat kandungan Sangat gizi margarin lengkap Lengkap Cukup Lengkap Tidak Lengkap Sangat Tidak Lengkap TOTAL Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011 Berdasarkan Tabel 4.12dapat dilihat tanggapan responden tentang tingkat kandungan gizi margarinsebagian kecil sebanyak 4 responden (4%) menyatakan tidak lengkap, hampir setengahnya 48 responden (48%) menyatakan lengkap, sebagian kecil yang menyatakan cukup lengkap sebanyak 25 responden (25%) dan yang menyatakan sangat lengkap yaitu sebanyak 23 responden (23%). Dengan demikian dapat disimpulkan hampir seluruhnyayaitu sebanyak 79.5% [10%+57%+(25%:2)] responden menyatakan bahwa margarin memiliki kandungan gizi yang lengkap. Sebagian kecil responden pengguna margarin yang menyatakan kandungan gizi margarin Blue Band sangat lengkap yaitu sebanyak 13 orang, yang menyatakan lengkap sebanyak 24 orang dan 9 orang menyatakan cukup lengkap. Sebagian kecil responden pengguna margarin Simas Palmia

37 149 kebanyakan menyatakan lengkap sebanyak 15 orang, yang menyatakan cukup lengkap sebanyak 9 orang dan sangat lengkap 9 orang. Sedangkan pengguna margarin Forvita sebagian kecil responden menyatakan cukup lengkap sebanyak 7 orang, yang menyatakan lengkap sebanyak 9 orang, yang menyatakan tidak lengkap 4 orang dan sangat lengkap 1 orang. Berikut ini Gambar 4.12 yang menggambarkan tanggapan responden terhadap kandungan gizi margarin yang digunakan Sangat Lengkap Cukup Lengkap Lengkap Tidak Lengkap Sangat Tidak Lengkap Blue Band Simas Palmia Forvita Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011 GAMBAR 4.12 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP KELENGKAPAN KANDUNGAN GIZI MARGARIN YANG DIGUNAKAN Sanitation 1) Tingkat keamanan mengkonsumsi margarin Berdasarkan hasil pengolahan data yang diambil dari jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan, maka dapat diperoleh hasil tanggapan responden mengenai tingkat keamanan mengkonsumsi margarindi Desa Banjaranpada Tabel 4.13 sebagai berikut :

38 150 TABEL 4.13 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT KEAMANAN MENGKONSUMSI MARGARIN No Pernyataan Alternatif Frekuensi Persentase Jawaban (F) (%) Skor 4 Tingkat keamanan Sangat Aman mengkonsumsi Aman margarin Cukup Aman Tidak Aman Sangat Tidak Aman TOTAL Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011 Berdasarkan Tabel 4.13dapat dilihat tanggapan responden tentang tingkat keamanan mengkonsumsi margarinsebagian kecil17 responden (17%) menyatakan cukup aman, sebagian besar64 responden (64%) menyatakan aman, dan sebagian kecil 19 responden (19%) menyatakan sangat aman. Dengan demikian dapat disimpulkan hampir seuruhnyayaitu sebanyak 91,5% [19%+64%+(17%:2)] responden menyatakan bahwa margarin aman dikonsumsi. Responden pengguna margarin Blue Band sebagia kecil menyatakan aman sebanyak 26 orang, yang menyatakan sangat aman sebanyak 12 orang dan yang menyatakan cukup aman sebanyak 8 orang. Sedangkan responden pengguna margarin Simas Palmia sebagian kecil menyatakan aman sebanyak 22 orang, yang menyataan sangat aman 6 orang dan cukup aman 4 orang. Responden pengguna margarin Forvita sebagian kecil menyatakan aman 16 orang, 4 orang menyatakan cukup aman dan yang menyatakan sangat aman yaitu 1 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan dari keseluruhan responden menyatakan bahwa margarin aman dikonsumsi. Berikut ini Gambar 4.13 yang menggambarkan tanggapan responden terhadap tingkat keamanan mengkonsumsi margarin dengan margarin yang digunakan.

39 Sangat Aman Aman Cukup Aman Tidak Aman Sangat Tidak Aman Blue Band Simas Palmia Forvita Sumber : Hasil Pengolahan data 2011 GAMBAR 4.13 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT KEAMANAN MARGARIN YANG DIGUNAKAN 2) Tingkat Kebersihan Produk dan Kemasan Margarin Berdasarkan hasil pengolahan data yang diambil dari jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan, maka dapat diperoleh hasil tanggapan responden mengenai tingkat kebersihan produk dan kemasan margarindi Desa Banjaranpada Tabel 4.14 sebagai berikut : TABEL 4.14 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT KEBERSIHAN PRODUK DAN KEMASAN MARGARIN Alternatif Frekuensi Persentase No Pernyataan Skor 5 Tingkat kebersihan produk dan kemasan margarin Jawaban (F) (%) Sangat Bersih Bersih Cukup Bersih Tidak Bersih Sangat Tidak Bersih TOTAL Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011 Berdasarkan Tabel 4.14dapat dilihat bahwa sebagian besar68 responden (68%) menyatakan bersih terhadap produk margarin, sebagian kecil3 responden (3%) menyatakan cukup bersih, hampir setengahnya 29 responden (29%) menyatakan sangat bersih. Dengan demikian dapat disimpulkan hampir

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat PT. Unilever Indonesia, Tbk didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabriken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. 9 Januari 1934 Tambahan No. 3. BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. PT. Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai

IV. PEMBAHASAN. PT. Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai 35 IV. PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. Van

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Plaza, Indofood Tower, Jl. Jenderal Sudirman kav , 27 th floor.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Plaza, Indofood Tower, Jl. Jenderal Sudirman kav , 27 th floor. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi dan Jadwal Penelitian PT. Indofood Sukses Makmur Tbk berkantor pusat di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Jl. Jenderal Sudirman kav. 76-78,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Profil Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H.

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Pada bab II ini peneliti akan medeskripsikan objek penelitian yang dilihat dari Sejarah Unilever Indonesia, Perkembangan Unilever, Misi Unilever, Logo Unilever, Nilai

Lebih terperinci

PERTODE SKRIPSI. Oleh: SINTTYA IC ARBI IIIM.93t NIP E17 2fi Gorontalo, Juni 2014

PERTODE SKRIPSI. Oleh: SINTTYA IC ARBI IIIM.93t NIP E17 2fi Gorontalo, Juni 2014 r! LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBNG PENGARI]H EARNING PER SHARE (EPS) T'AII DEWDEND PERSHARE (DPS) TERIIADAP HARGA SAHAM (CLOSING PRICE) PADA PT. T'NILEVER INIATESIA TbTq PERTODE 2003-2013 SKRIPSI Oleh: SINTTYA

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Objek Penelitian 4.1.1 PT Unilever Indonesia Tbk, Berdasarkan situs resmi Unilever Indonesia (www.unilever.co.id), PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1. Latar Belakang Perusahaan 2.1.1. Sejarah Unilever Indonesia PT. Unilever Indonesia, Tbk., didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever's Zeepfabrieken

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN PT UNILEVER TBK TERKAIT KEPUTUSAN INVESTASI

ANALISA LAPORAN KEUANGAN PT UNILEVER TBK TERKAIT KEPUTUSAN INVESTASI ANALISA LAPORAN KEUANGAN PT UNILEVER TBK TERKAIT KEPUTUSAN INVESTASI PAPER KOMUNIKASI BISNIS Disusun untuk memenuhi tugas Komunikasi Bisnis kelas E Oleh : Maftuh Indah 140810301013 Ati Rizkiani Mahbubah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PT.

BAB I PENDAHULUAN PT. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 PT. Unilever Indonesia Tbk PT. Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sejak didirikan di Indonesia pada 5 Desember 1933, PT Unilever Indonesia Tbk

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sejak didirikan di Indonesia pada 5 Desember 1933, PT Unilever Indonesia Tbk 60 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV.1. Sejarah Singkat Perusahaan Sejak didirikan di Indonesia pada 5 Desember 1933, PT Unilever Indonesia Tbk (Perseroan) telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek pengukuran kinerja perusahaan adalah melakukan analisis atas

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek pengukuran kinerja perusahaan adalah melakukan analisis atas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu aspek pengukuran kinerja perusahaan adalah melakukan analisis atas laporan keuangan. Dengan menganalisis laporan keuangan dapat diketahui kinerja

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA BAB III PENYAJIAN DATA A. Deskripsi Subyek, Obyek Subyek analisis dalam penelitian ini yang di jadikan adalah iklan Vaselin for Men versi Ariel Noah, sedangkan untuk obyek dalam penelitian ini adalah Semiotika

Lebih terperinci

Pendahuluan. 1. Informasi Tentang Perusahaan Sejarah PT Unilever Indonesia Tbk

Pendahuluan. 1. Informasi Tentang Perusahaan Sejarah PT Unilever Indonesia Tbk Pendahuluan Didalam persaingan industri yang semakin maju ini perusahaan dituntut untuk selalu melakukan perkembangan positif didalam tubuh perusahaan sehingga perusahaan selalu berupaya memperbaiki diri

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Obyek penelitian yang diambil adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Akan tetapi bukan produk atau pun bidang usahanya tetapi dari laporan harga saham perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ( ICBP ) merupakan produsen berbagai produk konsumen bermerek yang mapan dan terkemuka dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di bursa Efek Indonesia untuk periode Berikut. gambaran umum perusahaan yang akan diteliti:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di bursa Efek Indonesia untuk periode Berikut. gambaran umum perusahaan yang akan diteliti: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Dalam penelitian ini digunakan sampel perusahaan-perusahaan kosmetik yang terdaftar di bursa Efek Indonesia untuk periode 2010-2014. Berikut gambaran

Lebih terperinci

OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk ( ISM ) (BEI : INDF) adalah perusahaan Total Food Solutions yang terkemuka dengan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN Dari hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan peneliti, prosentase masing-masing kategori dari masing-masing pengkoder menujukan lebih dari 60%. Maka dapat dikatakan bahwa seluruh kategori yang digunakan

Lebih terperinci

GAMBAR 1.1 LOGO UNILEVER

GAMBAR 1.1 LOGO UNILEVER BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Profil Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 dan Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan

Lebih terperinci

Public Expose. Jakarta, 9 Agustus 2017

Public Expose. Jakarta, 9 Agustus 2017 Public Expose Jakarta, 9 Agustus 2017 Agenda 1 2 3 Tentang ICBP Ikhtisar Keuangan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Public Expose, 9 Agustus 2017 2 Tentang ICBP Di tahun 2016 Salah satu produsen produk

Lebih terperinci

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN PEMBENTUK EKUITAS MEREK MIE INSTANT INDOMIE ( Indofood ) TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN STUDI PADA MASYARAKAT KOTA BEKASI

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN PEMBENTUK EKUITAS MEREK MIE INSTANT INDOMIE ( Indofood ) TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN STUDI PADA MASYARAKAT KOTA BEKASI ANALISIS ELEMEN-ELEMEN PEMBENTUK EKUITAS MEREK MIE INSTANT INDOMIE ( Indofood ) TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN STUDI PADA MASYARAKAT KOTA BEKASI Nama: Tia Chisca Anggraeni Kelas : 4ea06 Npm : 11208228 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman moderen di tengah masyarakat perkotaan saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman moderen di tengah masyarakat perkotaan saat ini menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman moderen di tengah masyarakat perkotaan saat ini menuntut masyarakatnya untuk menjadi lebih kritis dalam memperhatikan asupan makanan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1993:4). Perusahaan merupakan organisasi yang mencari keuntungan sebagai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1993:4). Perusahaan merupakan organisasi yang mencari keuntungan sebagai tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu badan yang didirikan oleh perorangan atau lembaga dengan tujuan utama untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham (Weston, 1993:4). Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. PT Panganjaya Intikusuma, berdasarkan Akta Notaris Benny. Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. PT Panganjaya Intikusuma, berdasarkan Akta Notaris Benny. Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Gambaran Umum 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk ( perusahaan ) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian. 1. Sejarah Perusahaan PT. Unilever Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian. 1. Sejarah Perusahaan PT. Unilever Indonesia BAB IV HASIL PENELITIAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Perusahaan PT. Unilever Indonesia PT Unilever Indonesia Tbk (Perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 dengan akta No. 33 yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Adanya sebuah peluang maka tidak akan terlepas dari adanya persaingan,

BAB I PENDAHULUAN. Adanya sebuah peluang maka tidak akan terlepas dari adanya persaingan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era modern yang menuntut terpenuhinya semua kebutuhan manusia secara lengkap dan sangat kompleks. Dalam hal ini manusia selalu merasa tidak puas akan apa yang

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 45 V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk Secara administratif PT Ultrajaya Milk Industry berlokasi di Jalan Raya Cimareme 131, Kecamatan Padalarang, Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN RASIO AKTIVITAS TERHADAP KEMAMPULABAAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk

ANALISIS HUBUNGAN RASIO AKTIVITAS TERHADAP KEMAMPULABAAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN ANALISIS HUBUNGAN RASIO AKTIVITAS TERHADAP KEMAMPULABAAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk SKRIPSI OLEH : YENNI ANDRIANI S 040521164

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kacang-kacangan (Leguminosa), seperti kacang hijau, kacang tolo, kacang gude, kacang merah, kacang kedelai, dan kacang tanah, sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas

Lebih terperinci

NO. PENANYA PERTANYAAN JAWABAN. Apakah ada rencana ekspansi pabrik kelapa sawit ke depannya?

NO. PENANYA PERTANYAAN JAWABAN. Apakah ada rencana ekspansi pabrik kelapa sawit ke depannya? DAFTAR PERTANYAAN & JAWABAN PUBLIC EXPOSE Tahun 2017 PADA ACARA PUBLIC EXPOSE MARATHON 2017 PT SALIM IVOMAS PRATAMA Tbk ( SIMP ) Rabu, 9 Agustus 2017 NO. PENANYA PERTANYAAN JAWABAN 1. Ferdiansyah Investor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pernahkah anda mendengar slogan As Good As Gold? Ya, itu slogan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pernahkah anda mendengar slogan As Good As Gold? Ya, itu slogan yang Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pernahkah anda mendengar slogan As Good As Gold? Ya, itu slogan yang dimiliki oleh es krim Magnum Gold. Kita mungkin sering mendengar atau melihat

Lebih terperinci

PUBLIC EXPOSE. Jakarta, 9 Agustus 2017

PUBLIC EXPOSE. Jakarta, 9 Agustus 2017 PUBLIC EXPOSE Jakarta, 9 Agustus 2017 Agenda Tentang Indofood Ikhtisar Keuangan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 2 Tentang Indofood di tahun 2016 66,8 4,1 triliun rupiah penjualan triliun rupiah laba neto

Lebih terperinci

Mitos dan Fakta Kolesterol

Mitos dan Fakta Kolesterol Mitos dan Fakta Kolesterol Oleh admin Selasa, 01 Juli 2008 09:19:20 Apakah mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tidak baik bagi tubuh? Apakah kita tak boleh mengonsumsi makanan berkolesterol?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asupan lemak yang dianjurkan adalah sebanyak 30% dari total kalori yang dibutuhkan. Nilai gizi suatu minyak atau lemak dapat ditentukan berdasarkan dua aspek yaitu

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Unilever Indonesia tbk. ( Perseroan ) didirikan pada tanggal 5 Desember 1933

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Unilever Indonesia tbk. ( Perseroan ) didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT. Unilever Indonesia tbk. ( Perseroan ) didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever s Zeepfabrieken N.V. dengan akta No.23 Mr.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Unilever Indonesia. Tbk merupakan perusahaan Consumer Good yang

BAB I PENDAHULUAN. PT Unilever Indonesia. Tbk merupakan perusahaan Consumer Good yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT Unilever Indonesia. Tbk merupakan perusahaan Consumer Good yang sudah ada di Indonesia sejak tahun 1933, yang sebelumnya bernama Lever s Zeepfabrieken N.V. Kemudian

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 39 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk. ( Perseroan ) didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever s Zeepfabrieken N.V. dengan akta No.23 Mr.

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Margarin dari Palm Oil Minyak Sawit dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

Prarancangan Pabrik Margarin dari Palm Oil Minyak Sawit dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang. Setiap warga negara wajib melaksanakan pembangunan di segala bidang, salah satunya adalah pembangunan di sektor ekonomi. Pembangunan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan agribisnis dalam suatu negara agraris seperti Indonesia adalah besar sekali. Hal ini disebabkan karena cakupan aspek agribisnis adalah meliputi kaitan dari mulai

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI JENIS MIE KERING PADA PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK

MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI JENIS MIE KERING PADA PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI JENIS MIE KERING PADA PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK Oleh : Muhamad Triwibowo (34412832) Pembimbing : Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, M.Sc Latar Belakang PENDAHULUAN Proses

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Menurut prediksi para ekonom Indonesia, di tengah suasana. perekonomian negara yang masih belum menentu sejak tahun 1997,

I. PENDAHULUAN. Menurut prediksi para ekonom Indonesia, di tengah suasana. perekonomian negara yang masih belum menentu sejak tahun 1997, I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut prediksi para ekonom Indonesia, di tengah suasana perekonomian negara yang masih belum menentu sejak tahun 1997, ditambah perkembangan situasi politik yang kurang

Lebih terperinci

GAMBAR 1.1. Logo Unilever Sumber: https://www.unilever.co.id

GAMBAR 1.1. Logo Unilever Sumber: https://www.unilever.co.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan A. Unilever Indonesia Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. merupakan salah satu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. merupakan salah satu perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. merupakan salah satu perusahaan besar yang sangat terkenal di Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang pengolahan makanan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 48 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan Sejak didirikan di Indonesia pada 5 Desember 1933, dengan nama Lever s Zeepfabrieken N.V. di Angke, Jakarta.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mengandung susu tanpa lemak dan lemak susu.

I. PENDAHULUAN. mengandung susu tanpa lemak dan lemak susu. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan dan minuman siap saji memiliki prospek pasar yang semakin luas karena adanya pergeseran pola konsumsi masyarakat yang diiringi dengan peningkatan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya perusahaan perusahaan Fast Moving Consumer

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya perusahaan perusahaan Fast Moving Consumer 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya perusahaan perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) saat ini dengan berbagai merk atau brand brand yang mereka miliki dari masing

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Es krim di Indonesia telah dikenal oleh masyarakat luas sejak tahun 1970-an dan

I. PENDAHULUAN. Es krim di Indonesia telah dikenal oleh masyarakat luas sejak tahun 1970-an dan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Es krim di Indonesia telah dikenal oleh masyarakat luas sejak tahun 1970-an dan hingga saat ini pemasarannya sudah semakin meluas dan dikonsumsi oleh seluruh

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. tengah keluarga, Kecap manis ABC Mantap meluncurkan desain kemasan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. tengah keluarga, Kecap manis ABC Mantap meluncurkan desain kemasan V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karekteristik Produk a. Kecap Manis ABC Kecap adalah salah satu bahan makanan yang jadi kesukaan banyak orang di segala usia. Untuk mempertahankan eksistensi dan citarasanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi Indonesia terus membaik sepanjang tahun 2010 seiring

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi Indonesia terus membaik sepanjang tahun 2010 seiring BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kegiatan ekonomi Indonesia terus membaik sepanjang tahun 2010 seiring dengan masih kuatnya daya beli masyarakat serta optimisme konsumen. Pertumbuhan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran dalam era globalisasi saat ini banyak mengalami tantangan terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran dalam era globalisasi saat ini banyak mengalami tantangan terutama dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran dalam era globalisasi saat ini banyak mengalami tantangan terutama dalam hal persaingan antar perusahaan. Perusahaan harus mampu menciptakan inovasi dan menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. urbanisasi dan peningkatan pendapatan, serta tren kebugaran dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. urbanisasi dan peningkatan pendapatan, serta tren kebugaran dan kesehatan BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Konsumsi susu cair di Indonesia berpotensi terus tumbuh ditopang urbanisasi dan peningkatan pendapatan, serta tren kebugaran dan kesehatan (duniaindustri.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Singkong atau ubi kayu merupakan tanaman umbi umbian yang dikenal luas di masyarakat Indonesia. Pada tahun 2013 produksi singkong di Indonesia mencapai 23 juta ton

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan kesadaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak beberapa periode terakhir ini kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan kesadaran akan kelestarian

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Indofood Sukses Makmur Tanjung Morawa

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Indofood Sukses Makmur Tanjung Morawa BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT. Indofood Sukses Makmur Tanjung Morawa PT.Indofood Sukses Makmur Tanjung Morawa merupakan salah satu perusahaan makanan terbesar di Indonesia, yang terdiri

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN 1. Sejarah Perusahaan Unilever Indonesia adalah bagian dari perusahaan global yang menyediakan produk kebutuhan sehari-hari yang sudah hadir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak industri yang juga mengalami fenomena tersebut. Industri fast moving

BAB I PENDAHULUAN. banyak industri yang juga mengalami fenomena tersebut. Industri fast moving BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern, persaingan dalam dunia bisnis dari tahun ke tahun semakin kompetitif. Berbagai perusahaan melakukan segala usaha untuk mempertahankan dan merebut hati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperkuat daya saing dalam dunia bisnis. Karena sejak perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperkuat daya saing dalam dunia bisnis. Karena sejak perdagangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan era perdagangan bebas pada saat ini menuntut Indonesia untuk memperkuat daya saing dalam dunia bisnis. Karena sejak perdagangan bebas tersebut berkembang,

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Proyeksi konsumsi kedelai nasional

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Proyeksi konsumsi kedelai nasional 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sumber pangan yang diharapkan masyarakat yaitu memiliki nilai gizi tinggi serta menyehatkan. Salah satu sumber gizi yang tinggi terdapat pada bahan pangan kedelai, yang mempunyai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasta merupakan produk emulsi minyak dalam air yang tergolong kedalam low fat

I. PENDAHULUAN. Pasta merupakan produk emulsi minyak dalam air yang tergolong kedalam low fat 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasta merupakan produk emulsi minyak dalam air yang tergolong kedalam low fat spreads, yang kandungan airnya lebih besar dibandingkan minyaknya. Kandungan minyak dalam

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga pohon ini sering disebut pohon

I PENDAHULUAN. mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga pohon ini sering disebut pohon I PENDAHULUAN Tanaman kelapa merupakan tanaman serbaguna atau tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga pohon ini sering disebut pohon kehidupan (tree of life) karena hampir seluruh bagian dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prarencana Pabrik Keju Cheddar Substitute I-1

BAB I PENDAHULUAN. Prarencana Pabrik Keju Cheddar Substitute I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dewasa ini, keju merupakan salah satu jenis bahan pangan yang tidak lagi asing di masyarakat. Berbagai kalangan masyarkat telah menggunakan keju sebagai bahan dasar

Lebih terperinci

Analisis Balanced Scorecard pada PT Unilever Tbk

Analisis Balanced Scorecard pada PT Unilever Tbk Analisis Balanced Scorecard pada PT Unilever Tbk Disusun oleh: Jennyfer Connery 00000000837 Jessica Karen 00000000601 Silvilia 00000000597 Sylvia Andreani 00000000600 Stendy Stevan 00000007131 Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pada umumnya hasil proses hidrogenasi parsial akan terbentuk trans fatty acid (TFA) yang tidak diinginkan. Asam lemak trans cenderung meningkatkan kadar kolesterol

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan tubuh yang memiliki dua bentuk yaitu padat dan cair. Pangan merupakan istilah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil PT Unilever PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H.van

Lebih terperinci

KARYA TULIS CSR, for Society and Company

KARYA TULIS CSR, for Society and Company KARYA TULIS CSR, for Society and Company Oleh: Kelompok SPS Ranintia Adhicitra Pramesti Siechara Hans Jonathan Marudut Mudur Sinaga Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Dionegoro 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan pelanggan. Untuk itu, perusahaan mengalami tantangan karena saat ini pelanggan menghadapi beraneka ragam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan bekatul di Indonesia sangat melimpah, mengingat bangsa. Indonesia merupakan negara agraris. Setiap tahun Indonesia mampu

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan bekatul di Indonesia sangat melimpah, mengingat bangsa. Indonesia merupakan negara agraris. Setiap tahun Indonesia mampu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan bekatul di Indonesia sangat melimpah, mengingat bangsa Indonesia merupakan negara agraris. Setiap tahun Indonesia mampu menghasilkan 47 juta ton

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Keadaan perekonomian Indonesia saat ini semakin kompleks, seiring dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa disebut dengan

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY PENAWARAN UMUM OBLIGASI VII INDOFOOD SUKSES MAKMUR TAHUN 2014 PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK PT TRIMEGAH SECURITIES TBK

EXECUTIVE SUMMARY PENAWARAN UMUM OBLIGASI VII INDOFOOD SUKSES MAKMUR TAHUN 2014 PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK PT TRIMEGAH SECURITIES TBK EXECUTIVE SUMMARY PENAWARAN UMUM OBLIGASI VII INDOFOOD SUKSES MAKMUR TAHUN 2014 PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK PT TRIMEGAH SECURITIES TBK Artha Graha Building 18 th & 19 th Fl Jl. Jendral Sudirman Kav.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Asean sebagai basis produksi pasar dunia. Dilanjutkan dengan WTO ( World Trade Organization ) yaitu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Asean sebagai basis produksi pasar dunia. Dilanjutkan dengan WTO ( World Trade Organization ) yaitu organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi ini telah menjadikan setiap negara melakukan perdagangan secara bebas, sehingga tingkat persaingan di berbagai sektor perdagangan semakin

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian organik merupakan salah satu bagian dari sektor pertanian yang mendapat perhatian besar masyarakat di negara maju maupun negara berkembang seiring dengan perubahan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Dapat dilihat hasil perhitungan pada Brand Awareness ( Kesadaran Merek ) yang dimiliki oleh pasar swalayan dengan merek Toserba Yogya memiliki persentase terbesar

Lebih terperinci

PENCEGAHAN PEMBENTUKAN ASAM LEMAK TRANS MINYAK KELAPA SAWIT

PENCEGAHAN PEMBENTUKAN ASAM LEMAK TRANS MINYAK KELAPA SAWIT PENGARUH ASAM LEMAK TRANS MINYAK KELAPA SAWIT Pada PENGOLAHAN MAKANAN TERHADAP KADAR HIGH DENSITY LIPOPROTEIN dan LOW DENSITY LIPOPROTEIN dalam TUBUH dan PENCEGAHAN PEMBENTUKAN ASAM LEMAK TRANS MINYAK

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mengandung nilai gizi yang tinggi. Gizi yang tinggi ini merupakan sumber

I. PENDAHULUAN. mengandung nilai gizi yang tinggi. Gizi yang tinggi ini merupakan sumber I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecap manis merupakan salah satu produk turunan kedelai yang mengandung nilai gizi yang tinggi. Gizi yang tinggi ini merupakan sumber karbohidrat dan protein yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh

BAB I PENDAHULUAN. Minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia. Selain itu minyak juga merupakan sumber energi yang lebih efektif dibandingkan karbohidrat

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN BIAYA DISTRIBUSI TERHADAP PENJUALAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk.

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN BIAYA DISTRIBUSI TERHADAP PENJUALAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk. PENGARUH PROMOSI DAN TERHADAP PENJUALAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk. (THE EFFECT OF PROMOTION AND DISTRIBUTION COST ON SALES VOLUME S PT UNILEVER INDONESIA Tbk) Maduretno Widowati *) Abstract To increase

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa. Pada umumnya setiap

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa. Pada umumnya setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Ekonomi yang di dukung oleh teknologi modern menyebabkan timbulnya persaingan antara perusahaan yang satu dengan lainnya, baik perusahaan yang

Lebih terperinci

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11712 TENTANG

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11712 TENTANG Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11712 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN PT MULTI TAMBANGJAYA UTAMA

Lebih terperinci

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 19/KPPU/PDPT/VI/2014 TENTANG

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 19/KPPU/PDPT/VI/2014 TENTANG Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 19/KPPU/PDPT/VI/2014 TENTANG PEMBERITAHUAN PENYERTAAN SAHAM DALAM PT MENTARI PERTIWI MAKMUR OLEH PT SALIM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alat pengolahan bahan-bahan makanan. Minyak goreng berfungsi sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. alat pengolahan bahan-bahan makanan. Minyak goreng berfungsi sebagai media BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia sebagai alat pengolahan bahan-bahan makanan. Minyak goreng berfungsi sebagai media penggorengan sangat penting

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan suatu produk minuman atau jajanan tradisional yang

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan suatu produk minuman atau jajanan tradisional yang 14 PENDAHULUAN Latar Belakang Es lilin merupakan suatu produk minuman atau jajanan tradisional yang masih digemari dari setiap kalangan baik orang dewasa maupun anak-anak, karena es lilin mempunyai rasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambar Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahan Unilever Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambar Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahan Unilever Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambar Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahan Unilever Indonesia PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) atau PTPN XI adalah badan usaha

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) atau PTPN XI adalah badan usaha BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) atau PTPN XI adalah badan usaha milik negara (BUMN) agribisnis perkebunan dengan core business gula. Perusahaan

Lebih terperinci

Lemak dan minyak adalah trigliserida atau triasil gliserol, dengan rumus umum : O R' O C

Lemak dan minyak adalah trigliserida atau triasil gliserol, dengan rumus umum : O R' O C Lipid Sifat fisika lipid Berbeda dengan dengan karbohidrat dan dan protein, lipid bukan merupakan merupakan suatu polimer Senyawa organik yang terdapat di alam Tidak larut di dalam air Larut dalam pelarut

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi

I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dantujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis dan (7)

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Margarin dari RBDPO (Refined, Bleached, Deodorized Palm Oil) Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Margarin dari RBDPO (Refined, Bleached, Deodorized Palm Oil) Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan industri merupakan bagian dari usaha pembangunan ekonomi jangka panjang, yang diarahkan untuk menciptakan struktur ekonomi yang lebih kokoh dan seimbang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai pangsa pasar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian PT. Unilever Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) terkemuka di Indonesia. Rangkaian produk Perseroan mencakup

Lebih terperinci

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN PT. Unilever merupakan salah satu perusahaan raksasa yang berkembang cukup pesat hingga mencapai skala dunia. Perusahaan ini bermula

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Ne

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Ne No.1220, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPOM. Kategori Pangan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG KATEGORI PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LEMAK. Lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh

LEMAK. Lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh Tujuan Pembelajaran Umum : Mahasiswa memahami komponen lemak dalam bahan makanan, fungsi dan sumber lemak dalam Bahan makanan Tujuan Pembelajaran Khusus (performansi / indikator) 1. Mahasiswa dapat menyebutkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum PT. Indofood Sukses Makmur Tbk PT. Indofood Sukses Makmur Tbk adalah perusahaan yang menghasilkan jenis makanan dan minuman

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur pembangunan. Peningkatan kemajuan teknologi menuntut manusia untuk dapat beradaptasi dengan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. peningkatan mutu, penggunaan bahan pembentuk rasa dan warna, serta

PENDAHULUAN. peningkatan mutu, penggunaan bahan pembentuk rasa dan warna, serta PENDAHULUAN Latar Belakang Bahan pangan harus mampu mencukupi kebutuhan gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia yang berperan dalam proses pertumbuhan, menjaga berat badan, mencegah penyakit defisiensi,

Lebih terperinci